You are on page 1of 13

Bakteri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bakteri

Escherichia coli, salah satu bakteri berbentuk batang

Klasifikasi ilmiah Domain: Bakteri Fila/Divisio[1]

Actinobacteria Firmicutae Tenericutae (tanpa dinding) Aquificae Bacteroidetae/Chlorobia Chlamydiae/Verrucomicrobia Deinococcus-Thermus Fusobacteria Gemmatimonadetae Nitrospirae Proteobacteria Spirochaetae Synergistae Acidobacteria Chloroflexiae Chrysiogenetae Cyanobacteria Deferribacterae Dictyoglomi

Fibrobacteria Planctomycota Thermodesulfobacteria Thermotogae

Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.
[2]

Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
[2]

memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.

Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen

penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri.
[3]

Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel,
[4]

dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.

Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan


[5]

antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.

Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.
[6][7][8][9]

Pada umumnya, bakteri

berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaituThiomargarita.
[10]

Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan
[11]

bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. Daftar isi [sembunyikan]
[12]

Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan

1 Sejarah 2 Struktur sel 3 Morfologi bakteri 4 Alat gerak 5 Habitat 6 Pengaruh lingkungan terhadap bakteri

o o o o

6.1 Suhu 6.2 Kelembaban relatif 6.3 Cahaya 6.4 Radiasi

7 Peranan

o o o

7.1 Bidang lingkungan 7.2 Bidang pangan 7.3 Bidang kesehatan

8 Dekomposisi 9 Referensi

10 Pranala luar [sunting]Sejarah

Model mikroskop awal yang dirancang oleh Robert Hooke; dimuat dalam Micrographia. Bakteri merupakan organisme mikroskopik.
[13]

Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, Barulah setelah abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme,
[13]

terutama sebelum ditemukannya mikroskop.

[13]

terutama bakteri (bakteriologi), mulai berkembang. hal tentang bakteri telah berhasil ditelusuri.
[13]

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai

Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan

berbagai tokoh penting seperti Robert Hooke, Antoni van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch.
[13]

Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari olehEhrenberg pada tahun 1828, diambil dari
[13]

kata Yunani (bakterion) yang memiliki arti "batang-batang kecil".

Pengetahuan tentang bakteri

berkembang setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur, yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi.
[13]

Bakteriologi adalah cabang mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri.

[5]

Robert Hooke (1635-1703), seorang ahli matematika dan sejarahwan berkebangsaan Inggris, menulis sebuah buku yang berjudul Micrographia pada tahun 1665 yang berisi hasil pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop sederhana. bakteri.
[13] [13]

Akan tetapi, Robert Hooke masih belum dapat menumukan struktur


[13]

Dalam bukunya tersebut, tergambar hasil penemuannya mengenai tubuh buah kapang.
[13]

Walau

demikian, buku inilah yang menjadi sumber deskripsi awal dari mikroorganisme.

Antoni van Leeuwenhoek (16321723) hidup di era yang sama dengan Robert Hooke di mana pengamatan dengan mikroskop masih sangat sederhana.
[13]

Terinspirasi dari kerja Robert Hooke, ia membuat mikroskop

rancangannya sendiri dengan sangat baik untuk mengamati makhluk mikroskopik ini pada berbagai media alami pada tahun 1684. tahun 1676. tahun 1684.
[13] [13] [13]

Antoni van Leeuwenhoek berhasil menemukan bakteri untuk pertama kalinya di dunia pada

Hasil temuannya dikirimkan ke Royal Society of London yang kemudian dipublikasikan pada Penemuan ini segera mendapat banyak konfirmasi dari ilmuwan lainnya.
[13]

Sejak saat itulah,


[13]

tidak hanya ilmu tentang bakteri tetapi juga mikroorganisme pada umumnya pun mulai berkembang.

Ferdinand Cohn (1828-1898) merupakan seorang botanis berkebangsaan Breslau (sekarang Polandia). penemuannya banyak berkisar tentang bakteri yang resisten terhadap panas.
[13]

[13]

Hasil

Ketertarikannya pada kelompok

bakteri ini mengarahkannya pada penemuan kelompok bakteri penghasil endospora yang resisten terhadap suhu tinggi.
[13]

Ferdinand Cohn juga berhasil menjelaskan siklus hidup bakteri Bacillus yang sekaligus menjelaskan

mengapa bakteri ini bersifat tahan panas.

[13]

Selanjutnya, ia juga membuat dasar klasifikasi bakteri sederhana

dan mengembangkan beberapa metode untuk mencegah kontaminasi pada kultur bakteri, seperti penggunaan kapas sebagai penutup pada labu takar, erlenmeyer, dan tabung reaksi. Metode ini kemudian digunakan oleh ilmuwan lain, Robert Koch.
[13]

Robert Koch (1843-1910), seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman, banyak melakukan penelitian mengenai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. banyak menyerang hewan ternak. endospora.
[14] [14] [13]

Ilmuwan pada awalnya mempelajari penyakit antraks yang

Penyakit ini disebabkan oleh Bacillus anthracis, salah satu bakteri penghasil

Robert Koch juga merupakan orang pertama yang berhasil mendapatkan isolat
[13][15]

murni Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab penyakit tuberkulosis.

Berdasarkan dua penelitian

mengenai penyakit ini, Robert Koch berhasil membuat Postulat Koch, sebuah teori mengenai mikroorganisme spesifik untuk penyakit yang spesfik. dari bakteri.
[13] [13]

Beliau juga berhasil menemukan metode untuk mendapatkan isolat murni

Penemuan lainnya adalah penggunaan media kultur padat untuk menumbuhkan bakteri di
[13]

luat habitat aslinya.

Pada awalnya ia menggunakan potongan kentang dan kemudian dikembangkan dengan


[13]

menggunakan nutrien gelatin.

Penggunaan nutrien gelatin masih memiliki banyak kekurangan yang pada

akhirnya penggunaanya digantikan dengan agar (sejenis polisakarida) yang digagas oleh istri Walter Hesse yang juga bekerja bersama Robert Koch.
[13]

Robert Hooke

Antoni van Leeuwenhoek

Ferdinand Cohn

Robert Koch [sunting]Struktur sel Artikel utama untuk bagian ini adalah: Struktur sel bakteri

Struktur sel bakteri Seperti prokariot (organisme yang tidak memiliki membran inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana.
[16]

Sehubungan dengan ketiadaan membran inti, meteri genetik (DNA dan RNA)
[16]

bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernama nukleoid. penting adalah dinding sel.
[17]

Salah satu struktur bakteri yang

Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok besar berdasarkan struktur


[16]

dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif.

Bakteri gram positif memiliki dinding sel

yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat, sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal.
[16][5]

Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh
[16]

ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884.

Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagel dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi.
[17]

Beberapa bakteri juga memiliki kapsul yang beperan dalam melindungi sel bakteri dari
[16]

kekeringan dan fagositosis.

Struktur kapsul inilah yang sering kali menjadi faktor virulensi penyebab penyakit,

seperti yang ditemukan pada Escherichia coli dan Streptococcus pneumoniae.

[16]

Bakteri juga

memiliki kromosom, ribosom, dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas, dan magnetosom.
[16]

Beberapa bakteri mampu membentuk diri menjadi endospora yang membuat mereka
[18]

mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.

Clostridium botulinum merupakan salah satu contoh bakteri

penghasil endospora yang sangat tahan suhu dan tekanan tinggi, dimana bakteri ini juga termasuk golongan bakteri pengebab keracunan pada makanan kaleng. [sunting]Morfologi bakteri
[18]

Berbagai bentuk tubuh bakteri Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
[19][20]

Mikrococcus, jika kecil dan tunggal Diplococcus, jka berganda dua-dua Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus Staphylococcus, jika bergerombol Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
[19][20]

Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:

[19][20]

Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma) Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
[20]

Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.
[20]

[sunting]Alat gerak

Gambar alat gerak bakteri: A-Monotrik; B-Lofotrik; C-Amfitrik; D-Peritrik; Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel.
[21]

Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya


[21]

hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa spesies bakteri.
[21]

Sama

Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
[22][21] [22][21] [22][21]

[22][21]

Atrik, tidak mempunyai flagel.

Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.

Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya. Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
[22][21]

Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

[22][21]

[sunting]Habitat Artikel utama untuk bagian ini adalah: Habitat bakteri Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat.
[2]

Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat
[2]

ditemukan di dalam organisme hidup. ini adalah 5x10 .


30 [2]

Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi

Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam saluran


[23]

pencernaan yang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia. kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.
[24]

Oleh karena itu,

Thermus aquatiqus, bakteri termofilik yang banyak diaplikasikan dalambioteknologi. Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada usus besar, diantaranya adalah bakteri asam laktat dan kelompok enterobacter . biasa ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus.
[5][25] [5]

Contoh bakteri yang

Di samping itu, terdapat pula kelompok bakteri lain,

yaitu probiotik, yang bersifat menguntungkan karena dapat menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker usus besar.
[26]

Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat


[24]

ditemukan di permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia.

Di dalam mulut dan kaki manusia terdapat

kelompok bakteri yang dikenal dengan nama metilotrof, yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk menyokong pertumbuhannya.
[27][28][29]

Di dalam rongga mulut, bakteri ini


[30][31]

menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam menyebabkan bau pada mulut manusia.

Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup.
[32]

Kondisi lingkungan yang ekstrim ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan
[2][33][34]

daya tahan sel yang unik.

Sebagai contoh, Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang
o [2]

hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 C.

Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri


[35]

juga dapat ditemukan pada lingkungan dengan suhu yang sangat dingin. extremaustralis ditemukan pada Antartika dengan suhu di bawah 0 C.
o

Pseudomonas

[35]

Di samping pengaruh ekstrim

temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril).
[36]

Halobacterium salinarum dan Halococcus sp. adalah contoh dari bakteri yang
[36][37]

dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%).

Tedapat pula beberapa jenis bakteri

yang mampu hidup pada kadar gula tinggi (kelompok osmofil), kadar air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman pH sangat tinggi, dan rendah.
[2]

[sunting]Pengaruh lingkungan terhadap bakteri Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri.
[38]

Faktor-faktor

lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu,kelembapan, dan cahaya.
[38]

Secara umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel

bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti mikroskop optikal, mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM). [sunting]Suhu
[38]

Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup.

[2]

Khususnya

bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati.
[2]

Demikian pula bila suhu

lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasmatidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti. aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
[2]

Berdasarkan kisaran suhu

Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0 30 C, dengan suhu optimum 15 C. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15 55 C, dengan suhu optimum 25 40 C.

Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40 75 C, dengan suhu optimum 50 - 65 C

Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 C, dengan suhu optimum 88 C.

[2]

[sunting]Kelembaban relatif Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
[2]

Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara.

[2]

Pengurangan

kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
[2]

Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas
[38]

dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%.

Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban

udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer.
[39]

Deinococcus radiodurans, hasil pencitraan dengan 'transmission electron microgragh (TEM) [sunting]Cahaya Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal.
[40]

Secara umum, bakteri dan Akan tetapi, paparan cahaya


[40]

[40]

dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri.

Teknik

penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20.
[40][5]

Metode ini telah diaplikasikan secara luas untuk berbagai keperluan, terutama pada sterilisasi makanan untuk meningkatkan masa simpan dan daya tahan.
[5]

Beberapa contoh bakteri patogen yang mampu dihambat ataupun


[5]

dihilangkan antara lain Escherichia coli 0157:H7 andSalmonella. [sunting]Radiasi

Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri.
[41]

Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan


[41]

penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker.

Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu

yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae.
[42]

Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya

tidak dapat bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy.
[42][43]

Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat menyebabkan mutasi gen dan putusnya rantai DNA. terjadi pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian.
[44]

[44]

Apabila

Deinococcus radiodurans memiliki

kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien. [sunting]Peranan [sunting]Bidang lingkungan Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bakteri pengurai, Bakteri nitrifikasi, Bakteri denitrifikasi, dan Bakteri nitrogen Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan.
[5] [44]

Sebagai contoh, bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa
[5]

atau kotoran organisme.

Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi
[5]

CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. lain Proteus dan Clostridium.
[5]

Contoh bakteri saprofit antara

Tidak hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok


[5]

bakteri saprofit juga merupakan patogenoportunis.

Frankia alni, salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengan tanaman membentuk bintil akar. Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi.
[2]

Bakteri nitrifikasi adalah

kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya

berlangsung secara aerob di dalam tanah.

[45]

Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof.


-

[45]

Nitrifikasi terdiri atas

dua tahap yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2 )) dan nitratasi (oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)).
[45]

Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan


[45]

senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.

Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi


[45]

proses dinitrifikasi yang dilakukan oleh bakteri denitrifikasi.

Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi anaerobik

senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap dan dimetabolisme oleh berbagai makhluk hidup.
[2]

Contoh bakteri yang mampu melakukan metabolisme ini adalahPseudomonas stutzeri, Pseudomonas
[46]

aeruginosa, and Paracoccus denitrificans. lain, seperti dinitrogen oksida (N2O).


[2]

Di samping itu, reaksi ini juga menghasilkan nitrogen dalam bentuk

Senyawa tersebut tidak hanya dapat berperan penting bagi hidup berbagai
[2]

organisme, tetapi juga dapat berperan dalam fenomena hujan asam dan rusaknya ozon.

Senyawa N2O akan


-

dioksidasi menjadi senyawa NO dan selanjutnya bereaksi dengan ozon (O 3) membentuk NO2 yang akan kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO2).
[2]

Di bidang pertanian dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu bersimbiosis dengan akar tanaman atau hidup bebas di tanah untuk membantu penyuburan tanah.
[5]

Kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah

bakteri pengikat nitrogen atau singkatnya bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH 4) dan ion nitrat (NO3 ) oleh bantuan enzim nitrogenase.
[47][48]

Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan

tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme.
[48][2]

Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di

dalamnya genus bakteriRhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium, dan Sinorhizobium.


[2]

Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan


[2]

yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. [sunting]Bidang pangan

Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan.
[5]

Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya

akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut.
[5]

Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan: Bakteri yang berperan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus Streptococcus lactis Lactobacillus sp.

No. Nama produk atau makanan Bahan baku 1. 2. 3. 4. 5. 6. Yoghurt Mentega Terasi Asinan buah-buahan Sosis Kefir susu susu ikan

buah-buahan Lactobacillus sp. daging susu Pediococcus cerevisiae Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis

Beberapa spesies bakteri pengurai dan patogen dapat tumbuh di dalam makanan.

[49]

Kelompok bakteri ini

mampu memetabolisme berbagai komponen di dalam makanan dan kemudian menghasilkan metabolit sampingan yang bersifat racun.
[49]

Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada


[49]

makanan kalengan dan kini senyawa tersebut dipakai sebagai bahan dasar botox. perusak makanan:

Beberapa contoh bakteri

Burkholderia gladioli (sin. Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
[50] [51]

Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan pH, dan pembentukkan gas.

[sunting]Bidang kesehatan Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.
[5]

Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:


[2] [2] [2]

Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin

Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline

Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin


[5] [5]

Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.

Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis bakteri yang justru bersifat patogen.
[52]

Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab penyakit

adalah Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit tifus, Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.
[53][54]

Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang
[55]

menyebabkan brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.

Untuk infeksi pada

tanaman yang umum dikenal adalah Xanthomonas oryzae yang menyerang pucuk batang padi dan Erwinia amylovora yang menyebabkan busuk pada buah-buahan. [sunting]Dekomposisi
[56]

Dekomposisi buah persik setelah 6 hari. Proses degradasi jasad makhluk hidup dilakukan oleh banyak organisme, salah satunya adalah bakteri. Beberapa jenis bakteri, terutama bakteri heterotrof, mampu mendegradasi senyawa organik dan menggunakannya untuk menunjang pertumbuhannya.
[57]

Proses dekomposisi ini dibantu oleh beberapa

jenis enzimuntuk memecah makromolekul, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, untuk dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sebagai contoh, enzim proteasedigunakan untuk memecah protein menjadi senyawa lebih sederhana, seperti asam amino.
[57]

Proses dekomposisi ini juga berperan dalam pengembalian


[58]

unsur-unsur, terutama karbon dan nitrogen, ke alam untuk masuk ke dalam siklus lagi.

Dekomposisi jasad makhluk hidup dimulai oleh bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia, dimulai dari jaringanjaringan otot.
[58]

Proses ini dipercepat saat tubuh telah dikuburkan. Reaksi pertama dalam dekomposisi ini
[58]

adalah hidrolisis protein oleh protease membentuk asam amino.

Selanjutnya, asam amino akan diubah

menjadi asam asetat, gas hidrogen, gas nitrogen, dan karbon dioksida sehingga pH lingkungan akan turun menjadi 4-5.
[58]

Reaksi ini dilakukan oleh bakteri acetogen. Pada tahap akhir, semua senyawa tersebut diubah
[58]

menjadi gas metana oleh metanogen.

You might also like

  • Ectopic Pregnancy
    Ectopic Pregnancy
    Document15 pages
    Ectopic Pregnancy
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Gualine Isk PDF
    Gualine Isk PDF
    Document106 pages
    Gualine Isk PDF
    bilaal
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document9 pages
    Bab I
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • JUDUL
    JUDUL
    Document2 pages
    JUDUL
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Document1 page
    Hipertensi
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • DKA-INSULIN
    DKA-INSULIN
    Document1 page
    DKA-INSULIN
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • SSTP
    SSTP
    Document1 page
    SSTP
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Li Fluor
    Li Fluor
    Document17 pages
    Li Fluor
    Shifa Shibly
    No ratings yet
  • Ca Paru
    Ca Paru
    Document8 pages
    Ca Paru
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Skenario D Blok 24
    Skenario D Blok 24
    Document17 pages
    Skenario D Blok 24
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Pap Smear
    Pap Smear
    Document1 page
    Pap Smear
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • NPH
    NPH
    Document15 pages
    NPH
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • IKM
    IKM
    Document19 pages
    IKM
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Anemia Pada Anak
    Anemia Pada Anak
    Document4 pages
    Anemia Pada Anak
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Hydrocarbon On Air Pollution
    Hydrocarbon On Air Pollution
    Document3 pages
    Hydrocarbon On Air Pollution
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Marasmus
    Marasmus
    Document2 pages
    Marasmus
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • 741 1368 1 SM
    741 1368 1 SM
    Document6 pages
    741 1368 1 SM
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Limb Ah
    Limb Ah
    Document5 pages
    Limb Ah
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • BBLR
    BBLR
    Document18 pages
    BBLR
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Perdarahan Pasca Salin
    Perdarahan Pasca Salin
    Document6 pages
    Perdarahan Pasca Salin
    davinsetiamanah
    100% (1)
  • 741 1368 1 SM
    741 1368 1 SM
    Document6 pages
    741 1368 1 SM
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Dasar Teori Kimia
    Dasar Teori Kimia
    Document3 pages
    Dasar Teori Kimia
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Tugas Ekonomi
    Tugas Ekonomi
    Document2 pages
    Tugas Ekonomi
    davinsetiamanah
    No ratings yet
  • Manfaaat Tempe
    Manfaaat Tempe
    Document1 page
    Manfaaat Tempe
    davinsetiamanah
    No ratings yet