You are on page 1of 31

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN PERTANIAN Mesin Frais dan Pembuatan Klem (Milling Machine)

Oleh: Nama NPM Hari, tanggal Asisten : Fendy Nova Pamela : P1A050100 : Rabu, 2 Mei 2007 : Ahmad Fajar

Waktu Praktikum : Pkl. 15.00-17.00 Wib.

Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian JURUSAN TEKNIK MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2007

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Saat ini bengkel pertanian merupakan suatu sarana bagi seorang ahli yang bergerak dibidang pertanian memiliki fungsi dalam arti yang luas adalah untuk mengembangkan daya cipta manusia sehingga dapat menciptakan hasil karya yang sempurna bagi kehidupan luas terutama di bidang pertanian. Kegiatan tersebut dapat berupa tindakan perancangan atau modifikasi dari suatu hasil rancangan alat dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan kondisi suatu tempat. Salah satu pekerjaan bengkel adalah membuat klem dengan menggunakan mesin frais. Untuk memasang mesin, berbagai bagian harus disambung atau diikat untuk menghindari gerakan terhadap sesamanya. Baut, pena, pasak, dan paku keling banyak dipakai untuk maksud ini. Ada pula cara penyambungan dengan pengelasan, pasang kerut atau pres dan peralihan, dan lain-lain. Pada praktikum ini praktikan hanya disuruh mengetahui sistem kerja alat alat penunjang dalam pembuatan klem terutama memahami cara dan kegunaan mesin frais dalam pembuatan komponen. Dengan mengunakan mesin frais berfungsi untuk mengikis permukaan agar diperoleh permukaan benda kerja menjadi rata dengan menggunkan pisau frais. Dengan menggunakan mesin frais kita dapat membuat komponen dari sebuah mesin yang dasar pembuatannya menggunakan mesin frais. I.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum yang dilakukan adalah : 1. Praktikan memahami prinsip dan fungsi masing-masing bagian dari mesin frais. 2. Praktikan mengetahui bagian-bagian dari mesin frais. 3. Praktikan memahami prinsip keselamatan kerja pengoperasian mesin frais.

4. Praktikan dapat mengoperasikan mesin frais dengan baik dan benar. 5. Praktikan mampu mengetahui cara pembuatan klem. 6. Praktikan mampu mengetahui kegunaan klem. 7. Praktikan mengetahui cara kerja dan kegunaan alat produksi yang dipakai dalam proses pembuatan klem. 8. Praktikan dapat memahami cara dan kegunaan mesin frais untuk membuat komponen mesin yang cara pembuatannya dengan mengunakan mesin frais. 9. Praktikan dapat mengetahui peletakan benda kerja dengan baik pada ragum mesin frais. 10. Praktikan dapat memahami sistem kerja alat alat penunjang dalam pembuatan klem.

BAB II DASAR TEORI Mesin frais merupakan perkakas yang berfungsi untuk mengikis permukaan agar diperoleh permukaan benda kerja menjadi rata dengan menggunkan pisau frais.Berdasarkan cara kerjanya, mesin frais termasuk kedalam perkakas yang mempunyai gerak utama berputar. Gerakan alat pemotongnya bekerja dengan berputar dan dipasang pada arbor mesin, yang didukung dengan alat pendukung arbor yang berputar oleh sumbu utama (Sudaryanto, 2001). Mesin frais adalah mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau frais (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin. Pekerjaan frais adalah proses pengerjaan benda dengan menggunakan pisau pemotong yang berputar, sedangkan benda kerja dijepit pada suatu clamp.

Pekerjaan Frais

Mesin Frais

Fungsi : Mesin frais digunakan untuk mengikis permukaan supaya diperoleh permukaan benda kerja menjadi rata/sesuai apa yang kita inginkan dengan menggunakan pisau frais. Prinsip kerja : Prinsip kerjanya adalah dengan menggerakkan meja kerja dari mesin frais dalam dua arah, yaitu gerakan mendatar (membujur dan melintang) dan gerakan tegak pada mata frais (naik dan turun), yang dapat dilakukkan secara manual ataupun otomatis. Tata cara penggunaan Mesin Frais : a. b. Pastikan alat dan bahan yang diperlukan sudah siap dan dalam keadaan baik, Coba hidupkan mesin sebelum menggunakan bahan kerja dengan cara menyambungkan dan menyalakan sumber energi mesin frais terhadap jalajala listrik, c. d. e. f. g. h. Matikan kembali mesin, lalu pasang pisau frais sesuai kebutuhan, Kencangkan pisau frais pada kepala mesin frais, Pasang benda kerja pada ragum dengan kuat, Atur engkol untuk menggerakan lutut mesin frais dalam arah tegak, Atur kecepatan putaran mesin sesuai perhitungan, RPM = 1000 Cs/n D

i.

Dimana : Cs

= Cutting Speed

1,00 untuk bubut rata dan muka 0,75 untuk mengebor dan 0,50 untuk membuat ulir n = 3,14 D = Diameter pisau frais j. k. l. m. Atur tuas untuk menentukan kecepatan putaran spindle dan pisau frais, Atur ketinggian meja kerja dengan menggunakan tabung pendukung melalui batang ulir, Atur tuas pemutar spindel untuk memutar arbor dan pisau frais, Mesin siap dioperasikan. Mesin Frais merupakan perkakas yang berfungsi untuk mengikis (mengiris) permukaan secara horizontal, menghaluskan permukaan pelat baik secara vertical maupun horizontal, dapat pula digunakan untuk membuat lubang atau melubangi agar diperoleh permukaan benda kerja menjadi rata dengan menggunakan pisau frais. Berdasarkan cara kerjanya, mesin frais termasuk ke dalam perkakas yang mempunyai gerak utama berputar. Gerakan alat utama pemotongnya bekerja dengan berputar dan dipasang pada arbor mesin, yang didukung dengan alat pendukung arbor yang diputar oleh sumbu utama.

Spindel adalah alat yang berfungsi untuk memutar arbor atau pisau frais yang dapat berputar kearah kiri atau kanan sesuai dengan keperluannya, seperti kecepatan putarannya yang ditentukan oleh bentuk kerjanya, jenis benda kerja, diameter, dan kekerasan bahan benda kerja. Untuk melakukan penyayatan, benda kerja dipasang pada meja kerja, dan selanjutnya meja kerja diatur dengan menggeser ke atas hingga permukaan benda kerja akan terkikis oleh pisau yang sedang berputar. Pengikisan selanjutnya diatur dengan menggerakkan meja kerja sesuai dengan kebutuhan dalam penyayatan. Pada dasarnya gerakan meja kerja dari mesin frais dapat dilakukan dalam dua arah, yaitu gerakan mendatar (membujur dan melintang) dan gerakan tegak lurus (naik dan turun) yang dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Hasil pekerjaan frais ditentukan oleh bentuk pisau frais yang digunakan,karena bentuk utama pisau frais tidak akan berubah walaupun diasah, berbeda dengan pisau pahat pada mesin bubut yang dipilih dan disesuaikan menurut kebutuhannya. Disamping memiliki bentuk yang tetap, disekeliling pisau frais mempunyai gerigi yang berfungsi sebagai alat pemotongnya. Sesuai dengan keperluannya, mesin frias dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar : a. Mesin frais baku Mesin frais khusus dibuat berdasarkan pesanan tertentu dari perusahaanperusahaan yang akan memproduksi bentuk-bentuk pekerjaan khusus sehingga kesukaran-kesukaran yang ditimbulkan oleh bentuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan pada mesin frais lainnya dapat dikerjakan oleh mesin frais khusus. b. Mesin frais khusus Mesin frais baku dibedakan menjadi dua jenis: 1. Mesin frais meja 2. Mesin frais lutut dan tiang Mesin frais meja termasuk kedalam mesin frais produksi,yang fungsinya dapat mengerjakan bentuk-bentuk pekerjaan frais dengan hasil yang sama dan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.Sedangkan mesin frais lutut dan

tiang banyak digunakan dibengkel-bengkel perusahaan dan bengkel pendidikan sebagai saran praktek. Bagian utama dari mesin frais ini adalah tiang, sadel, dan meja.Pada bagian tiang dipasang lutut yang dapat bergerak naik dan turun. Sedangkan sadel dapat bergerak melintang kearah tiang dan mundur di atas lutut. Diatas sadel terdapat meja, dan meja ini dapat bergerak membujur secara manual maupun secara otomatis. Jenis-jenis mesin frais lutut dan tiang,berdasarkan gerakan mejanya dan letak spindel sumbu utamanya dapat dibedakan menjadi: 1. Mesin frais datar (horizontal) Mesin frais datar,dimana mejanya hanya dapat digerakkan pada tiga arah,yaitu kearah membujur,melintang dan tegak. 2. Mesin frais universal Mesin frais universal,dimana mejanya mirip dengan meja pada mesin frais datar,akan tetapi hanya dapat diputar kearah mendatar dan membentuk sudut + 45 derajat terhadap tiang mesin. 3. Mesin frais tegak (vertical) Mesin frais tegak,dimana letak sumbu utama spindelnya mempunyai posisi tegak lurus terhadap meja mesin frais.Dengan perlengkapan kepala tegak yang dapat diputar-putar,maka kedudukan dari spindel sumbu utama dapat dibuat menyudut terhadap meja mesin.Untuk melakukan pekerjaan mengfrais bagian sisi atau jari dari benda kerja,maka sangat tepat jika digunakan mesin frais tegak. Untuk efisiensi proses dan kualitas hasil yang baik pada pekerjaan frais, perlu diperhatikan : Kecepatan putaran pisau, Kecepatan potong pisau, Kedalaman potong pisau pada benda kerja.

Mesin frais termasuk mesin perkakas yang mempunyai gerak utama berputar, pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika arbor mesin berputar melalui putaran motor listrik maka pisau frais ikut berputar, arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan banyaknya putaran diatur sesuai dengan klebutuhan (Daryanto, 1987). Mesin frais dibagi menurut kedudukan spindle, dan kedudukan meja kerja. Menurut Subakti (1984) kedudukan spindel mesin frais dibedakan atas tiga bagian, yaitu : a. Mesin frais vertical Pada mesin frais vertical, pemasangan pisau frais pada sumbu vertical atau tegak (seperti pada mesin bor). Mesin frais vertical menyerupai mesin frais horizontal, tetapi dalam hal ini poros mesinnya sendiri tegak lurus. Bagian kepala mesin bisa diputar ke samping sampai membentuk sudut 45o, sehingga memungkinkan untuk penyayatan yang membentuk sudut tanpa mengganggu benda kerja yang telah dipasang. Mesin frais vertical pada umumnya dipakai pada pekerjaan-pekerjaan yang ringan untuk mengerjakan jenis pekerjaan yang lebih banyak yang meliputi proses pengerjaan dari cetakan (dies), alat bantu (jigs), lekukan, alur pasak, alur T, ekor burung dan luncuran.

b.

Mesin frais horizontal Pada mesin frais horizontal, pemasangan pisau pada sumbu horizontal. Dari gambar di bawah bisa dilihat bahwa bagian utama (atau kolom) adalah berbentuk kotak coran yang sangat erat. Bagian lutut dibentuk dari suatu bahan coran yang sangat kuat dan ditempatkan pada luncuran di bagian depan kolom. Ketinggiannya bisa diatur dengan sebuah roda pemutar, transmisi gigi dan sebuah poros yang disekrup.

c.

Mesin frais universal Pada mesin frais universal pisau dapat ditempatkan dalam berbagai kedudukan, selain kedudukan spindle, kedudukan meja juga dapat digeser sebasar sudut tertentu. Mesin universal ini dapat dijadikan seperti mesin horizontal maupun vertical dengan jalan mengganti arbor horizontal dengan kepala vertical atau kepala pengatur.

Perkakas-perkakas potong frais Sejumlah perkakas potong tersedia dan semuanya bisa dikelompokkan menjadi : 1. Perkakas potong silindris atau rata, digunakan untuk pengerjaan permukaan rata dan penyayatannya hanya dengan sisinya. Semuanya ini adalah perkakas-perkakas potong yang ditempatkan atau yang dipasang pada arbor. 2. 3. 4. 5. 6. Perkakas potong muka (face cutters) yang menyayat benda kerja perkakas potong muka dan samping yang memotong pada kedua gergaji dan perkakas potong alur yang menghasilkan alur rata, tee perkakas pembentuk yang menghasilkan sudut-sudut bundar, perkakas potong dengan gigi yang disisipkan, yang biasanya dengan gigi-gigi yang terbentuk pada ujungnya. bagian baik keliling maupun mukanya. dan ekor burung. lekukan, gigi dari roda gigi. dibuat dengan ukuran yang lebih besar dari perkakas frais muka dan silindris. Perkakas potong silindris Bermacam-macam perkakas potong silindris dibuat untuk mengerjakan permukaan-permukaan yang rata, yang lebih besar dikenal juga dengan slab cutters. Yang panjangnya 175 mm dan diameter yang terbesar adalah 130 mm. di atas ukuran ini, badan dari perkakas tersebut biasanya terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi dengan pisau potong yang diselipkan (inserted blades). Bentuk spiral dari gigi-gigi memberikan aksi pemotongan yang lebih baik

daripada yang dicapai oleh perkakas potong yang bergerigi lurus sebab aksi pengguntingan ditampilkan di sini dan sewaktu proses.

Pisau frais muka (face cutters) Juga dikenal dengan face mills, pisau ini memotong dengan gigi-gigi yang terbentuk pada ujung muka tetapi beberapa diantaranya dibuat dengan gigigigi pada kelilingnya. Sebuah pisau frais muka dengan gigi-gigi sisipan dipasang pada sebuah stub arbor. Alur-alur pada bagian belakang (rear) dari pisau frais adalah merupakan pasangan cakar penggerak (driving dogs) pada arbor. Pisaupisau yang lebih besar dengan diameter 100-300 mm mempunyai tipe dengan gigi-gigi yang dimasukkan (inserted tooth), dengan gigi-gigi sayat cepat atau tip yang ditempatkan pada sebuah badan yang terbuat dari baja yang berkekuatan tarik tinggi.

Shell end mills Ini adalah benar-benar pisau frais muka dengan gigi-gigi pada kelilingnya dan disebut demikian, karena untuk membedakan dengan tipe end mill yang massif. Pisau-pisau frais ini biasanya berlubang untuk pemasangan stub arbor, bagian muka dari pisau ini mempunyai lekukan untuk sekrup pengaman, sedangkan bagian belakangnya dialur untuk pasangan cakar penggerak pada arbor. Shell end mills juga dibuat dengan mempunyai ulir dalam sebagai pasangan pada cakar atau arbor yang diulir.

End mills Tipe dari pisau frais ini didisain untuk penyayatan kebanyakan pada bagian ujung muka, ujung dari gigi-gigi diteruskan sepanjang sisinya dengan jarak sekitar dua kali diameternya. End mills dibuat dari diameter 2,5-50 mm dan dengan tipe tangkai yang bermacam-macam juga gigi sampingnya dibentuk berupa spiral, untuk penyayatan dengan arah putaran kiri atau kanan. Cara pemasangan pisau pada mesin menentukan arah dari spiral, pisau-pisau frais dengan tangkai tirus mempunyai suatu spiral lambat yang arahnya kebalikan dari putaran dan memberikan suatu sudut yang negative untuk menghindari pemakanan terhadap benda kerja dan menjamin supaya end mill tetap tertekan kuat pada sarung tirusnya.

Pisau-pisau frais muka dan samping Pisau-pisau frais muka ini dibuat dengan gigi bagian muka dan juga pada bagian kelilingnya dan kadang-kadang digunakan pada pengerjaan frais gang dan straddle. Pisau-pisau ini tidak digunakan untuk pengerfraisan alur yang teliti dengan sesekali jalan sebab harus disediakan toleransi pada lebar dari pisau untuk penggerindaan ulang.

Gergaji pengiris (slitting saws) Dibuat dengan diameter dari 63 sampai 315 mm, gergaji pengiris digunakan untuk banyak pekerjaan dari memotong dan membelah lubang panampang yang tipis sampai memotong alur-alur yang sempit dan dalam.

Pisau frais pengalur (slotting cutter) Pisau frais pengalur dibuat dengan gerigihanya pada kelilingnya, dan sisisisi sampingnya sedikit dicekungkan untuk memberikan suatu kebebabsan ketika pemotongan. Pisau frais ini digunakan untuk pengerjaan frais yang cukup teliti dari alur-alur dan biasanya dibuat dengan gigi-gigi pemotong lurus untuk pisaupisau yang tipis dan untuk yang lebih lebar dibuat dengan gigi pemotong spiral. Bor alur (slot drills) Bor alur hanya dibuat dengan dua gigi pada ujung dan sampingnya. Dengan mempergunakan pisau frais ini kita mungkin melakukan pemakanan pada benda kerja secara lurus dan lalu benda kerja bisa digerakkan melewati bor yang sedang berputar ini akanmenghasilkan alur yang cukup teliti yang lebarnya sesuai dengan diameter bor tersebut. Pisau frais alur T (Tee-slot cutter) Dengan karakteristik seperti pisau-pisau frais muka dan samping dan dibuat integral dengan tangkai sekrup, pisau frais alur T digunakan untuk aluranaluran yang sebelumnya sudah dibuat dengan pisau frais alur atau bor alur. Woodruff keyseat cutter Pisau frais ini menyerupai sebuah pisau frais kecil, tetapi ini dibuat dari satu potong dengan tangkai parallel atau tirus. Ini digunakan untuk membuat dudukan pada poros untuk kunci-kunci yang dibuat berdasarkan Spesifikasi British Standards.

Pisau frais alur dovetail(Dovetail slot cutter) Pisau frais ini digunakan untuk membentuk luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan sudut dari 45,60 atau 90o. Dengan mata gigi yang regas dan tajam, ini hendaknya tidak digunakan untuk pemakanan yang berlebihan.

Dalam pengoperasian mesin frais, setiap praktikan diharapkan untuk memperhatikan secara baik dan teliti tentang karakteristik dari mesin frais yang digunakannya. Dengan demikian, akan diperoleh hasil yang lebih optimal dan lebih baik, sehingga akan dicapai peningkatan produksi yang dihasilkannya. Langkah kerja dalam pengoperasian mesin frais yaitu sebagai berikut : 1. 2. Menyambungkan dan menyalakan sumber energi mesin frais Mengamati lengan mesin frais sudah berada pada posisi yang terhadap jala-jala listrik. tepat. Yakni telah menopang kedudukan arbon

3.

Menempatkan benda kerja pada meja kerja mesin frais. Pilih

dan tentukan bentuk pisau frais yang sesuai dengan bentuk, sifat, dan karakter benda kerjanya. 4. 5. 6. arah melintang 7. arah tegak 8. 9. dan pisau frais 10. 11. frais. Proses Pemotongan Mengatur ketinggian meja kerja dengan mengunakan tabung Mengatur tuas pemutar spindel untk memutar arbon dan pisau pendukung melalui batang ulir Mengatur tuas kecepatan motor listrik dari mesin frais sesuai Mengatur tuas untuk menentukan kecepatan putaran spindel dengan kebutuhan Mengatur engkol untuk menggerakkan lutut mesin frais dalam Mengamati dan memperhatikan gerak tuas Mengatur engkol untuk menggerakkan meja kerja mesin frais Mengatur engkol untuk menggerakkan sadel mesin frais dalam

dalam arah memanjang

Jenis Pisau Frais

Jenis Clamp

Mesin Bor

Fungsi : Mesin bor digunakan untuk melubangi bahan kerja dengan prinsip kerja bahan kerja diam dan mesin (mata bor) yang bergerak naik turun. Bagian-bagian mesin bor : 1. Kunci penutup 2. Tutup 3. Pengukur kedalaman 4. Pelindung penjepit 5. Penjepit 6. Meja mesin bor 7. Kolom

8. Alas 9. Motor 10. Starter 11. Tuas pengisi / kedudukan 12. Tuas pengunci 13. Penjepit mata bor 14. Mur penyetel 15. Ragum Tata cara penggunaan Mesin Bor : a. Siapkan benda kerja dan mata bor yang akan digunakan, b.Pasang benda kerja pada ragum dengan kuat, c. Pasang matabor pada kepala bor dengan kuat, d.Atur kecepatan putaran mesin sesuai perhitungan, e. RPM = 1000 Cs/n D f. Dimana : Cs n D = Cutting Speed = 3,14 = Diameter mata bor (mm)

g.Mesin siap dioperadikan, h.Tekan spindle lmesin bor dengan tekanan konstan, i. matikan mesin setelah selesai digunakan. Spesifikasi Mesin Bor : Max. drilling diameter 12,7 mm Tahun 1978 Model Z 512-2 Serial no. 0868

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM III.1. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal Tempat : Rabu, 2 Mei 2007 : Bengkel Alat dan Mesin Pertanian FTIP, Pedca Utara

III.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan klem adalah : 7. Mesin frais

8. Penggaris 9. Jangka sorong/kaliper

10. Mata bor

11. Pisau frais

6. Collets set

7. Collet chuck

8. Kunci pisau frais

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah logam alumunium.

III.3. Prosedur Praktikum 1. digunakan. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ditentukan. Praktikan menentukan/menggambar pola benda kerja yang akan dibuat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Praktikan memasang pisau frais pada mesin frais yang akan digunakan Praktikan menjepit benda kerja pada ragum. Praktikan menentukan kecepatan putaran pisau frais. Praktikan mendekatkan pisau frais yang sudah berputar ke permukaan benda kerja yang akan difrais. Praktikan mengatur kecepatan potong pisau frais. Praktikan menghaluskan benda kerja sampai selesai. Praktikan mengefrais benda kerja sesuai bentuk dan ukuran yang telah Praktikan menyiapkan benda kerja, mesin dan peralatan yang akan

10.

Praktikan Benda kerja sesuai dengan contoh yang ada ( komponen klem ) baik bentuk maupun ukurannya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam praktikum yang dilakukan, praktikan harus mengetahui prinsip dan cara kerja dari alat yang akan digunakan. Pada proses pembuatan klem dengan menggunakan mesin frais ini, hal yang pertama kali dilakukan oleh praktikan adalah menyaipkan benda kerja dan alat-alat yang diperlukan. Selain itu juga praktikan harus mengutamakan keselamatan kerja, karena kecelakaan dapat saja terjadi bila praktikan kurang hati-hati. Oleh karena itu, untuk meminimalisir kecelakaan tersebut, praktikan diwajibkan untuk mengenakan perlengkapan untuk keselamatan kerja. Setelah praktikan menyiapkan benda kerja dan peralatan yang akan digunakan, langkah selanjutnya adalah menggambar pola pada benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Lalu benda kerja dijepit pada ragum dan memulai proses mengefrais. hal pertama yang dilakukan dalam proses mengefrais adalah menghaluskan bagian sisi benda kerja untuk memudahkan proses pengefraisan. Setelah proses penghalusan, praktikan membentuk benda kerja menjadi balok berukuran 50 x 25 mm.

Setelah itu, praktikan membentuk sisi miring pada salah satu ujung benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

Setelah membentuk sisi miring, dilakukan pengeboran untuk mendapatkan bagian siku tumpul pada bentuk U nanti, dengan R 5 mm.

Hasil akhir dari benda kerja yang sudah jadi adalah seperti gambar di bawah ini

Pada saat melakukan pengefraisan, tanda yang dibubuhkan pada benda kerja ukurannya harus sesuai dan tepat, hal ini dilakukan supaya hasil yang didapat sesuai dan tidak gagal. Pengefraisan dilakukan perlahan-lahan supaya mata frais tidak cepat rusak dan dilakukan dengan cara bolak-balik, karena bagian yang difrais diambil secara tipis tidak langsung tebal. Kelompok kami melakukan pengefraisan diluar waktu praktikum, karena mesin frais hanya terdapat satu buah dengan kelompok yang banyak, sehingga pada waktu praktikum tidak mendapat giliran untuk mengefrais.

Setelah hasil pengefraisan didapat sesuai dengan yang diinginkan (bentuk U), selanjutnya dilakukan pengeboran pada sisi dari salah satu kaki bentuk U. Pada saat pengeboran benda kerja, yang perlu diperhatikan adalah : a. Benda kerja harus tegak lurus dengan mata bor yang telah terpasang pada mesin bor, b. Pemilihan mata bor yang akan kita gunakan, harus disesuaikan dengan ukuran alur yang akan dibuat (dalam hal ini kita menggunakan mata bor 5,5 mm, karena kita akan membuat alur 6 mm), c. Pada saat pengeboran, harus dibarengi dengan pemberian oli supaya mata bor tidak cepat rusak. Pengetapan dilakukan pada lubang hasil dari pengeboran. Untuk mendapatkan alur 6 mm, maka digunakan tap 6 mm. Pada saat pengetapan harus diperhatikan posisi tap, yaitu harus tegak lurus terhadap lubang yang akan ditap. Pengetapan dilakukan dengan tiga kali dengan mata ukuran 6 mm yang berbeda. Dari aspek keselamatan kerja, yang harus diperhatikan adalah : a. Jangan membersihkan mesin sewaktu mesin berputar, b. Lantai harus selalu bersih, terhindar dari ceceran oli untuk menghindari terpeleset saat bekerja, c. Selalu membersihkan benda kerja dari beram-beram, agar tidak melukai tangan, d. Penjepit mata frais, mata bor dan benda kerja harus benar, e. Hati-hati dengan rambut panjang dan kerudung (dirapihkan), f. Gunakan kaca mata sewaktu mengefrais dan mengebor.

BAB V KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Pada pratikum ini kita dapat mengetahui cara dan proses pembuatan klem dengan menggunakan mesin frais. 2. Untuk mengetahui apakah benda kerja yang kita buat berukuran tepat atau tidak (sesuai dengan instruksi yang diberikan), kita bisa mengeceknya dengan menggunakan jangka sorong dan melakukan pengecekan berulangulang baik pada saat proses pembuatan maupun pada saat pelukisan pada benda kerja. 3. Dalam pengefraisan terhadap benda kerja, harus dilakukan dengan hatihati dan selalu melakukan pengecekan ukuran yang berulang-ulang agar mendapatkan ukuran yang tepat dan sesuai. 4. Dalam mengefrais ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu pada saat akan memasukkan benda kerja (klem), harus menggunakan permukaan yang datar, ini dimaksudkan agar hasil permukaan atas yang dihasilkan rata dan simetris dengan bagian bawahnya. Dari posisi memasukkan kedua benda tersebut akan terlihat hasil akhir apakah baik atau cacat. 5. Peletakan benda kerja pada ragum harus benar lurus dan tidak miring pada saat pengeboran dilakukan agar hasil pengeboran tidak miring beberapa derajat dan hasil pengefraisan lanjutan tidak jelek hasilnya. 6. Proses pembuatan klem sebenarnya mudah untuk dibuat tetapi disini membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk menghasilkan klem yang sesuai dengan instruksi. Untuk itu, waktu yang dibutuhkan akan semakin efektif jika kita menguasai mesin frais dan alatalat yang kita pakai. 7. Pisau frais harus bener-benar tajam agar hasilnya yang diperoleh dapat optimal.

DAFTAR PUSTAKA Daryanto,Drs.1993.Dasar-dasar Teknik Mesin.Penerbit Rineka Cipta: Jakarta. Hendropawoto. 1983. Perbengkelan Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah mada. http://its.fvtc.edu/machshop3/cuttools/DepthCut.htm. Diakses tanggal 5 Mei 2007. Pukul 18.25. Kraftel, R and Drake, G. Modern Shop Procedures. Restorn Publishing Company.Inc. Restorn Virginia 22090. A. Prentice Hall Company. Sudaryanto, Ir, MP. Perbengkelan Pertanian. 2001. Fakultas Teknik Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.. www.nmri.go.jp/eng/index_e.html. Diakses tanggal 5 Mei 2007. Pukul 18.25.

You might also like