You are on page 1of 10

BAB III

HASIL DAN PEMBAHSAN


3.1 Gambaran Umum Institusi
3.1.1 Gambaran Umum RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
a. Kedudukan
RSUP Dr.Wahidin Sudirohosodo adalah sebuah rumah sakit
type A yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10 Kel.
Tamalanrea Jaya Kec. Tamalanrea, Kodya Makassar dengan
batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Perintis
Kemerdekaan.
Sebelah Timur berbatasan dengan kompleks Kaveleri
Kodam V Wirabuana.
Sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan kampus
Unhas fkl; a3dengan luas area 8 hektar, yang mana cikal
bakal tanah ini adalah tanah hibah dari Unhas.
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada awalnya adalah RS.
Jiwa Ujung Pandang yang berganti nama RS. Dadi yang didirikan
pada tahun 1947 atas prakarsa Prof. SJ.Warrow dengan fasilitas
awal sebuah bangsal bedah dan sebuah bangsal penyakit dalam
dengan kepemimpinan rangkap.
Direktur yang pernah memimpin RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo adalah :
a. Periode V Tahun 1991 - 1997 oleh Dr. Abd. Wahid
Baelang
b. Periode X Tahun 1998 - 2001 oleh Dr. Ny. Hj. A. Nurfiah
Patiroi
c. Periode X Tahun 2002 - 2005 oleh Dr. Nurdin Perdana,
SKM
d. Periode X Tahun 2006 - 2010 oleh drg. Ny. A. Nursanty
Sapada, M.Kes
e. Periode X Tahun 2010 hingga sekarang oleh Prof.dr.Abdul
Kadir, Sp.THT(K), Ph.D, MARS
Di tahun 1972 RS. Dadi adalah Rumah Sakit Type C, tahun
1979 menjadi Type B dan pada tahun 1993 menjadi Rumah Sakit
Type A dan berubah nama menjadi RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo.
b. Visi dan Misi
O Visi Rumah Sakit
Menjadikan Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
sebagai center of excellence dalam pelayanan dan pendidikan
kesehatan di Kawasan Timur ndonesia.
O Misi Rumah Sakit
Memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, holistik dan
profesional kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk
masyarakat miskin.
Penyelenggaraan pendidikan terpadu dengan pelayanan.
Menyelenggarakan pelayanan rujukan kesehatan dalam rangka
peningkatan indikator pelayanan kesehatan masyarakat.
3.1.2 Gambaran Umum InstaIasi Gizi
Salah satu bentuk pelayanan RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo adalah pelayanan yang diberikan di rumah sakit bagi
pasien rawat inap dan rawat jalan untuk memilih/memperoleh
makanan yang sesuai guna mencapai syarat gizi yang maksimal.
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah kegiatan
pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat rumah sakit yang disesuaikan dengan keadaan
individu dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status
metabolisme tubuh baik rawat inap maupun rawat jalan.

Standar Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS):
Standar 1 Falsafah dan tujuan
Standar 2 Administrasi dan pengelolaan
Standar 3 Staf dan pimpinan
Standar 4 Fasilitas dan peralatan
Standar 5 Kebijaksanaan dan prosedur
Standar 6 Pengembangan staf dan program pendidikan
Standar 7 Evaluasi dan pengendalian mutu
Di dalam 4 kegiatan pokok instalasi gizi tujuan yang ingin
dicapai dalam PGRS adalah:
1. Tersedianya peraturan pemberian makanan pasien dan
pegawai yang telah disahkan oleh Direktur RS.
2. Tersedianya siklus menu
3. Tersedianya makanan yang sesuai dengan kecukupan gizi
pasien dan cita rasa makanan serta tepat waktu dan saniter.
4. Termonitoringnya asupan gizi pasien serta meningkatnya status
gizi pasien.
5. Tersuluhnya pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.
Keberadaan nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
sejak didirikannya RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 1
September 1993. nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo di
pimpin oleh seorang kepala instalasi gizi yang berada di bawah
naungan dan bertanggung jawab langsung kepada direktur utama
melalui direktur sarana dan SDM
nstalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengelolahan, penyediaan, penyaluran makanan dan penyuluhan
gizi yang dilakukan oleh tenaga atau pegawai dalam jabatan
fungsional.
nstalasi Gizi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan
salah satu instalasi penunjang yang sudah ada semenjak
berdirinya rumah sakit ini. nstalasi Gizi dengan PGRS-nya
merupakan subsistem dalam sistem pelayanan kesehatan
paripurna. Pada hakekatnya pelayanan gizi rumah sakit (PGRS)
adalah penerapan dari ilmu gizi yang membantu manusia
memperoleh atau memilih makanannya dengan maksud utama
yaitu memenuhi kebutuhan gizi tubuhnya.
A. Kedudukan
nstalasi Gizi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo berada dibawah
kordinasi Direktur Operasional.
1) Landasan hukum
Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam
penyelenggaraan pelayanan gizi di rumah sakit diperlukan peraturan
perundang-undangan pendukung (legal aspect). Beberapa ketentuan
perundang-undangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. UU No 23 tahun 1992, tentang kesehatan
2. UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
4. UU N o 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan
6. Keputusan Menkes R Nomor 1333 tahun 1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
7. Keputusan Bersama Menkes R No.894/Menkes/SKB/V/2001
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.35 tahun 2001
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis
dan Angka Kreditnya.
8. Keputusan Menteri Penertiban Aparatur Negara Nomor
23/Kep/M.Pan/4/2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis
dan Angka Kreditnya.


) Visi & Misi
a. Visi Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah pelayanan gizi yang
bermutu dan bersifat paripurna dan center of excelen dalam
pelayanan gizi
b. Misi Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan pasien/klien untuk menunjang
aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitative serta
meningkatkan kualitas hidup.
2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
3. Mengembangkan penelitian sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (PTEK) terapan.
4. Menyelenggarakan usaha lain yang menunjang kegiatan
PGRS serta meningkatkan kesejahteraan pegawai.
Berikut ini merupakan jumlah pegawai di nstalasi Gizi RS.
Dr. Wahidin Sudirohusodo berdasarkan pendidikannya
Tabel
Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2011
No Jabatan
Pendidikan
JumIah
S2 S1 D IV D III D 1 SMKKA LAIN
1 Kepala nstalasi
Gizi
1 1
2 Administrasi 2 1 1 4
3 Logistic 2 1 3
4 Pengolahan 1 1 1 29 8 40
5 Gizi R R 2 6 3 2 13
6 Gizi R J 2 2
TOTAL 3 13 4 5 1 29 8 63
Sumber : data Sekunder, 2011
Keterangan :
Semua tenaga kerja yang bekerja di instalasi gizi berjumlah 63 orang, 53
orang diantaranya berstatus PNS, 2 CPNS, lainnya bukan PNS maupun
CPNS.
3.2 Kegiatan Umum
1. Membuat Ringkasan Profil nstalasi Gizi untuk Kepentingan
Pelatihan atau Promosi
Pelayanan kesehatan terus berubah sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk itu
diselenggarakan usaha-usaha yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan bagi masyarakat. Rumah sakit memiliki berbagai upaya
guna pemulihan penderita yang meliputi : Upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif, dan promotif.
Dalam dunia pengobatan saat ini dikenal pendekatan secara
tim, yang terdiri dari dokter, perawat, dan ahli gizi. Pada pelayanan
gizi di rumah sakit terdapat empat kegiatan yang terdiri dari :
pengadaan atau penyediaan makanan, pelayanan gizi di ruang
rawat inap, penyuluhan atau konsultasi dan rujukan gizi serta
penelitian dan pengembangan gizi terapan.
Pengaturan makanan dan diit untuk penyembuhan penyakit
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan upaya
perawatan untuk penyembuhan penyakit yang diderita.
Penggunaan makanan untuk penyembuhan penyakit, bukanlah
semata-mata sebagai alat penyembuh tetapi juga memberikan rasa
kenyang, rasa puas dan nyaman serta rasa diperhatikan.
Salah satu bentuk pelayanan RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
adalah pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit bagi pasien
rawat inap dan rawat jalan untuk memilih/memperoleh makanan
yang sesuai guna mencapai syarat gizi yang maksimal.
2. nstalasi Gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan,
penyediaan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi yang dilakukan
oleh tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional.
3. Mereview Peraturan, Kebijakan Yang Berkaitan Dengan
Penyelenggaraan Makanan Dan Program Gizi
nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
melakukan pemesanan/pembelian dengan menggunakan metode
swakelola yakni instalasi atau unit pelayanan gizi bertanggung
jawab untuk melaksanakan semua kegiatan penyelenggaraan
makanan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal
ini dimaksudkan untuk mengantisipasi akan terjadinya lonjakan
harga yang sangat mencolok.
Mekanisme penyelenggaraan makanan di nstalasi Gizi RS.
Dr. Wahidin Sudirohusodo dimulai dari perencanaan anggaran
belanja makanan, perencanaan menu, perhitungan kebutuhan
bahan makanan, pemesanan dan pembelian, penerimaan,
penyimpanan dan penyaluran bahan makanan, persiapan bahan
makanan, pengolahan bahan makanan, dan pendistribusian bahan
makanan. Hal ini sudah disesuai bila dibandingkan dengan buku
pedoman PGRS tahun 2005.
Sedangkan arus kerja penyelenggaraan makanan yang
diterapkan di nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar meliputi
pemesanan dan pembelian bahan makanan
penerimaan (berdasarkan peraturan yang telah ditentukan
bahwa setiap bahan makanan yang masuk harus sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Akan tetapi pada
bagian pemeriksaan spesifikasi, masih terdapat beberapa
bahan makanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan, khususnya pada kelompok bahan makanan
jenis sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti misalnya buah
jeruk yang kadang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Hal ini disebabkan karena sayuran dan buah-
buahan tidak tersedia melimpah setiap saat sehingga pada saat
persediaan sedikit, tidak banyak alternatif pilihan yang sesuai
spesifikasi)
penyimpanan bahan makanan (terdiri atas penyimpanan bahan
makanan segar dan kering)
persiapan
pengolahan/pemasakan
penyaluran bahan makanan (terdiri atas sistem sentralisasi dan
desentralisasi)
pencucian
Mekanisme penyelenggaraan tersebut sudah sesuai dengan
teori yang ada dalam buku pedoman PGRS 2005.
4. Mendesain Suatu Sarana Untuk Kegiatan Promosi atau
Peningkatan Pelayanan
Untuk meningkatkan pelayanan khususnya bagian persiapan
dan pengolahan bahan makanan, maka dianggap penting untuk
memasang uraian tugas di sekitar tempat kerja mereka, sebagai
sarana informasi bagi petugas terhadap tugas-tugas yang mereka
harus lakukan. Dan kegiatan ini telah dilaksanakan oleh Kepala
nstalasi Gizi selaku penanggungjawab utama dari semua kegiatan
di nstalasi gizi Dr.Wahidin Sudorohusodo, tetapi berdasarkan hasil
observasi belum semua bagian dipasang uraian tugasnya masing-
masing.
5. Review Struktur Organisasi
Struktur organisasi nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar, telah disusun sedemikian rupa dengan
pertimbangan efektifitas dan efesiensi kerja pada masing-masing
bagian. Hal tersebut terlihat pada setiap bagian dikepalai oleh
seorang kepala sub instalasi yang bertugas untuk melakukan
perencanaan dan evaluasi, pengawasan dan pengendalian,
pemantauan proses pelayanan, pengkajian data kasus serta
penelitian dan pengembangan. Bagan struktur organisasi terlampir.
6. Analisis Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit, , Uraian Tugas
Suatu Posisi Dan Membuat Analisis Produktivitas
Berdasarkan buku Pedoman PGRS tahun 2005, menyatakan
bahwa kepala unit pelayanan gizi dan koordinator unit-unit untuk
Rumah Sakit Kelas A, seharusnya memiliki latar belakang
pendidikan lulusan S2 gizi/kesehatan atau S1 gizi/kesehatan
dengan pendidikan dasar D3 gizi atau serendah-rendahnya lulusan
D4 gizi. Untuk pelaksana yang terdiri dari juru masak dan juru
masak ruangan harus memiliki latar belakang pendidikan lulusan
SMK Tata Boga atau SMU+kursus masak.
nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar,
memiliki kepala unit pelayanan gizi dan koordinator unit-unit atau
yang disebut dengan kepala sub instalasi dengan latar belakang
pendidikan yang sudah memenuhi standar PGRS Tahun 2005,
yaitu dengan latar belakang pendidikan lulusan S2 gizi/kesehatan,
S1 gizi/kesehatan dan D4 gizi.
Untuk juru masak di instalasi Gizi RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar, ada beberapa yang tidak memenuhi
standar PGRS Tahun 2005 yakni tidak memiliki latar belakang
lulusan pendidikan SMK Tata Boga atau SMU+kursus masak.
Sebagian dari juru masak tersebut berasal dari rumah sakit Dadi.
Sedangkan untuk juru masak ruangan di instalasi Gizi RS.
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar sudah memenuhi standar
PGRS Tahun 2005 yakni memiliki latar belakang lulusan pendidikan
SMK Tata Boga atau SMU+kursus masak
Terdapat 4 sub instalasi di nstalasi Gizi RS. Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar, yaitu sub administrasi gizi, sub logistik,
sub instalasi pelayanan gizi, sub instalasi pengolahan dan distribusi
makanan.
7. Perhitungan Ongkos Produksi untuk Suatu Periode Tertentu,
Pemesanan/Pembelian Bahan Makanan Serta Perencanaan
Anggaran.
Pada bagian ini kami diberi tugas untuk membuat menu
disertai dengan analisis biaya serta pemesanan bahan makanan.
8. nventarisasi dan Kebutuhan Peralatan
Secara umum peralatan yang terdapat di nstalasi Gizi RS.
Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar sudah cukup untuk
mendukung kelancaran proses pengadaan makanan, akan tetapi
masih terdapat beberapa alat yang sangat sederhana dan memiliki
fungsi yang sangat penting, yaitu sabun cuci tangan yang jarang
terisi. Hal ini sangat penting khususnya untuk menjaga kebersihan
makanan dan mecegah kontaminasi silang dari tangan.

You might also like