You are on page 1of 8

A. Pengertian Hadis.

Pengertian hadis dari segi bahasa hadis mempunyai bebrapa arti:


1. Baru (jadid) lawan dari terdahulu (qadim).
2. Dekat (qarb) tidak lama lagi terjadi, lawan dari jauh (baid)
3. Warta berita (khabar) seuatu yang idpercakapkan atau dipindahkan dari
satu oreang keorang lainnya, hadis bermakna khabar ini dihubungkan
dengan kata tahdis yang berarti riwayat, ikhbar (mengkhabarkan).

Allah menggunakan kata hadis dengan arti khabar sebagaimana tersebut
dalam firman Nya

(:43 )
Artinya:
Maka hendaklah mereka mendatangkan suatu khabar (kalimat) yang
semisal Al Quran itu, jika mereka orang orang yang benar. (Q.S. At Thur
: 34)

Adapun pengertian hadis pengertan hadis menurut para ahli hadis adalah :


Artinyas:
Segala ucapan segala perbuatan, dan segala keadaan dan prilaku nabi saw.

Yang dimaksud keadaan adakah segala sesuatu yang diriwayatkan dalam
kitab sejarahseperti kelahirannya seperti tempat yang bersangkut paut
dengannya baik sebelum dinagkat menjadi rasul maupun sesudahnya
Adapula yang berpendapat bahwa hadis meliputi perkataan perbuatan dan
taqrir ( ketetapan) darinya .
adapula ygn berpendapat bahwa hadis meliputi juga perkataan, perbuatan,
ketetapan sahabat atau bahkan tabiin
.disampign

Secara terminologi menurut ulama hadis pengertiannya adalah: segala
perkataan, nabi muhammad Saw, perbuatan dan ihwalnya. ulama hadis
menerangkan bahwa yang termasuk hal ihwal ialah segala pemberitahuan
tentang nabi SAW, seperti yang berkaitan dengan himmah, karakteristik,
dsejarah kelahiran, dan kebiasaan-kebiasaannya.adajuga yang
mendefinisikan berupa perkataan, perbuatan,taqrir, maupun sifatnya.
Kesamaan dalam mendefinisikan hadis ialah
Hadis dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW, baik
perkataan maupun perbuatan. Sedangkan perbedaan mereka terletak pada
penyebuatan terakhir perumudan definisi hadis. Ada ahli hadis yang
menyebut hal ihwal atau sifat nabi sebagai komponen hadis, ada yang tidak.
Ada juga ygn menyebut taqrir nabi secrara eksplisit sebagai komponen dari
bentuk bentuk hadis, tetapi ada juga yang memasukkannya secara implisit
kedalam aqwal atau afalnya.
Sedangkan ulama ushul, mendefinisikan hadis sebagai berikut:
Segala perbuatan yang dapat dijadikan dalil untuk penetapan hukum
syara.
Persamaan penegertian dari kedua ahli diatas adalah pada defiisi yang
terbatas pada sesuatu yang disandarkan kepada rasul SAW, tanpa
menyinggung prilaku dan ucapan sahabat dan tabiin. Perbedaan hanya
terletak pada cakupan definisinya saja.

Unsur-unsur yang selalu terdapat dalam hadits
Suatu hadits mengandung tiga unsur ; yakni rawi (yang meriwayatkan
hadits),sanad (sandaran hadits), dan matan (teks hadits).
Rawi
Rawi ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan hadits dalam suatu
kitab yang pernah idengarnya atau diterima dari seseorang (gurunya).
Menyampaikan hadits disebut merawikan hadits.
Sanad
Sanad adalah jalan yang menyampaikan kita pada matan hadits atau
rentetan para rawi yang menyampaikan matan hadits. Misalnya Imam
Buchory memberitakan dari tabiin (murid seorang sahabat Nabi SAW) A
yang mendengar dari sahabat B yang mendengar dari sahabat C yang
mendengar Nabi bersabda.....dst. pada contoh tersebut rentetan mulai dari
Imam Buchory sampai sahabat (C) disebut sanad
Matan
Adapun matan adalah materi atau teks hadits atau isi suatu hadits, berupa
ucapan, perbuatan, dan takrir, yang terletak setelah sanad terakhir. Matan
dikatakan juga sabda Nabi SAW yang dinyatakan setelah menyebutkan
sanad.

Adapun nmacam macam hadis itu ada tiga macam hadis:
1. sunnah (hadith) perkataan:
Yang dimaksud perkataan disini ialah perkataan yang pernah beliau
ucapkan dalam berbagai bidang



"Segala 'amal itu dengan niat." [Riwayat Bukhari, Muslim dan sekelian

ulama' hadith]

2. perbuatan:

Perbuatan beliau adalah penjelasan praktis terhadap peraturan-peraturan
syariat yang belum jelas tata cara pelaksanaannya, misalnya konon
Rasulullah SAW bershalat diatas kendaraan dengan menghadap kiblat
menurut kendaraan itu menghadap kibalat apabila beliau henmdak shalat
fardhu beliau turun sebentar terus menghadap kiblat.( hadis riwayat
bukhari)
Contohnya :


Artinya: Nabi SAW menyamakan (meluruskan) shaf-shaf kami ketika kami
melakukan shalat . apabila shaf-shaf telah lurus barulah beliau takbir.
( H R muslim)

3. Taqrir. (ketetapan)
Taqrir Nabi SAW ialah:: Artinya ketetapanbeliau baik dengan mendiamkan
ataupun yang lainnya contohnya ketika beliau melihat salah seorang sahabat
yang benama khalid bin walid dalam salah satu jamuan makan menyajikan
masakan daging biawaak dan mempersilahkan rasulullah untuk
menikmatinya bersama para undangan, beliau menjawab:

Tidak (maaf) berhubung binatang itu tidak ada dikampung halaman ku
aku jijik padanya
Kata khalid: segera aku memotongnya dan m,emakannya sedang rasulullah
SAW melihat kepadaku (riwayat bukhari-muslim)

Membenarkan apa yang diperbuat oleh seorang sahabat dengan tidak
mencegah atau menyalahkan serta menunjukkan keredaannya; (b)
menerangkan kebagusan yang diperbuat itu serta dikuatkan pula.

Contoh yang lainnya pertama ialah sebagaimana Nabi saw membenarkan
ijtihad para sahabat mengenai urusan sembahyang 'Asar di Bani Quraizah
dengan sabdanya:
"Jangan bersembahyang seorang kamu melainkan di Bani Quraizah."
[Riwayat Bukhari]
Sebahagian sahabat memahamkan perkataan itu menurut hakikat
larangannya lalu menta'khirkan sembahyang 'Asar itu sampai selepas
Maghrib. Dan ada sebahagian yang lain tidak memahamkan demikian,
mereka memahamkan bahawa yang dimaksudkan nabi bercepat-cepat pergi
ke Bani Quraizah. Kerana itu mereka mengerjakan sembahyang 'Asar pada
waktunya, sebelum tiba ke Bani Quraizah. Kedua-dua perbuatan sahabat
yang berlainan oleh berlainan ijtihad sampai kepada Nabi saw beritanya,
dan Nabi saw tinggal berdiam diri tidak membantah apa-apa.

d. Sifat sifat, keadaan, dan himmah ( hasrat) Rasulullah SAW
Sifat-sifat keadaan beliau yang termasuk unsur hadis ialaha:
Sifat beliau yang dilukiskan para sahabat dan ahli tarikh, seperti sifat- sifat
(akhlak) bentuk jasmani beliau yang dilukiskan oleh sahabat anas r.a berikut
:

Rasulullah itu adalah sebaik-baik manusia mengenai paras mukanya dan
bentuk tubuhnya beliau bukan oarang tinggi dan bukan pula orang yang
pendek. (riwayat bbukhari-muslim)

Kedudukan terhadap Al Quran Memperkuat dan menetapknan hukum
yang telah ditentukan oleh Al Quran ( bayan At Taqrir)
Seperti :
Tentang perintah puasa pada bulan ramadhan allah berfirman dalam surah
al baqarah ayat 185:


Artinya :
( Beberapa hari yang dittentukan ialah ) bulan ramadhan bulan yang
diturunkan didalamnya (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusi dan penjelas bagi petunjuk itu dan pembeda ( antar hak dan yang
batil) Karen itu barang siapadianatar kamu hadir ( dinegri tempat
tinggalnya ) di bulan itu maka hendaknya ia berpuasa pada bulan itu.
Kemudian Rasulullah dalam hadisnya memberikan penegasan :

Artinya:
Berpuasalah kamu sekalian sesudah melihatnya (bulan) dan berbukalah
kamu sesudah melihatnya.
2. memberikan penfsiran terhadap ayat- ayat yang masih bersifat mujmal
dan mersifat mutlak (bayan at tafsir)
&eO u\|'u#|t #-9v.~ T,, )e<v4 #-90(+ !e-^9'u8e
#-9'=vu4ov . VZ Btc(ku+# ._ #-9.|(c \|'u#|t )e|+ (
#-9.|(c
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan
(oleh malaikat).
Bagaiman cara pelaksanaannya, kapan waktunya yang tepat harus shalat itu
harus dilakukan dan sebagainya tidak terdapat dalam al qur;an , maka
rasulullah memberikan penjelasannya, mula-mula beliau memberikan
contoh secara langsung secara praktis berupa filiyah cara shalat yang
dimaksudkan, dan kemudian beliau bersabda:

Artinya:
Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihatku shalat
b. Menaqyidkan (memberikan persyaratan) misalnya ketentuan tentang
anak-anak dapat memuasakai harta orang tuanya dan keluarganya didalam
Al Quran dilukiskan:
e) #-!+ u=e3'O .'s (o-e| 4 #-{OPou| (c Be|~
9e#v.c ( &|9o~e2^N| .PtM( u)e| ( ?ot8 Bt- O\=\o- (o=vs
#-O.tIt| (ou|o EeT,-!'| Bie||k0- uve7 9e3'~c u{A/tuu|e 4
#-9Zie(# (o=v- ueoZ !v&. t3' 9vO( (o-e| 4 u!o- 9o.
.|t )e| ?ot8 Be0s- #-9T+ !o&. .|t (o-e| 4 #-9O=\|
(o,TBiee &/tuu#v uu_O. u!o- &| 5_kt-! u~
u=e+t7 /t\|e Be. 4 #-9T+ (o,TBiee )e,|uuo &.t>:
&N| ?o(|t e u&/|+o-!t'.'N| 'u#/t-!t'.'N| 3 .A
t=e0- .|t #-!v )e|+ 3 #-! BieC (octZ 4 Pt.\+- 9o3'/|
__ 30-
Artinya:
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua
orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih
dari dua[273], Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan;
jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta.
dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari
harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika
orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-
bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu
mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam.
(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia
buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih
dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Tidak dijelaskan syarat syarat untuk saling memusakai (mewarisi) diantara
mereka. Kemudian hadis memberikan syarat yaitu salah satunya tidak
berlainan agama dan tidak adanya tindakan pembunuhan diantara ahli
waris, dengan sabdanya:
( )
Artinya: Si muslim tidak dapat mewarisi harta sikafir begitu pula halnya si
kafir tidak dapat mewarisi harta si muslim.


Artinya :
Sipembunuh tidak dapat mewarisi harta orang yang dibunuh.
3.menetapkan hokum aturan aturan yang tidak didapati dalam Al Quran
misalnya dalam masalah perkawinan rasulullah melarang perkawinan
abtara laki-laki dengan wanita sepersusuan, karena dianggap senasib dengan
sabdanya:
) (
Artinya:
Sesungguhnya Allah mengharamkan pernikahan karenaseprsusuan
sebagaiman allah mengharamkan mereka karena sebasab.
(H.R. Bukhari-Muslim)
C. Fungsi dan perbandingan Hadis dengan Al Quran
Hadis merupakan sumber hokum kedua setelah Al Quran jadi hadis
setingkat lebih rendah dari Al Quran
Al Quran merupakan kalamullah yang diwahyukan allah lewat malaikta
jibril secara lengkapn berupa lafaz dan sanadnya sekaligus, sedangkan lafad
hadis bukanlah dari allah melainkan dari haidis sendiri.
Dari segi kekuatan dalalahnya Al Quran adalah mutawatir yang qatI
sedang hadis kebanyakan khabar ahad yang hanya memiliki adalah Danni.
Sekalipu ada hadis yang mencapau mutawatur namun jumlahnya sedikit.
Para sahabat mengumpuilkan Al Quran dalam bentuk mushaf dan
menyampaikannya kepada ummat dalam bentuk aslinya, sedang hadis tidak
demikian hanya sedikit yang mutawatir .
Hadis juga menciptakan hokum baru yang yang be.lum terdapat dalam Al
Quran .
HADIS |
Reaksi:

0 komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Subscribe To
Post
Komentar



baca manga komik indo


ilmuwebsite.com


info beasiswa belajar





Followers









<a href="http://www4.shoutmix.com/?sankul">View shoutbox</a>
ShoutMix chat widget


Blog Archive
- 2010 (26)
o Oktober (17)
Sejarah berdirinya dan runtuhnya Dinasti Ayyubiya...
Sebab kemunduran Dinasti Fatimiyyah
Dinasti Fatimiyyah
BAIAT
Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja
Keadaan Emosi Remaja
Teori-Teori Motivasi
Pengertian Belajar
Tren Mobilitas AKWI Ke luar Negeri
Kontradiksi Kapitalis dan Spesifikasi Pasar Kerja ...
Pengertian TKW
Pengertian aqsam Al-Quran
Prinsip Pokok Dalam Manajemen Kepegawaian
Pengertian Manajemen Kepegawaian
Hakikat Pendidikan Islam
Sms
o Juli (2)
download reu reu
downnload
o Mei (5)
video sandi bayi perokok
Alhabib Islamic Web Service
Teologi Islam - Electronic Book
sms
iyas bin muawiyah
o April (2)
alamat situs situs upload and download luar negri:...
Als ik eens Nederlander was Andai aku seorang Bela...
- 2009 (17)
o Desember (9)
pidato agus salim dalam pembukaan jib
Pacaran dalam kacamata islam.
Pengertian pacaran
Fisafat Semar
Kubah
Di Kaki Bukit Cibalak
Urgensi dan kegunaan Asbab An-Nuzul
macam-macam riwayat asbab an nuzul
pengertian asbabun nuzul
o November (8)
METODE MENDENGAR DAN MENERIMA HADIS, DAN SIFAT
CAT...
PENGERTIAN HADIS DAN HUBUNGAN HADIS DENGAN AL
QUR...
Bekisar merah
lintang kemukus
METODOLOGI MEMAHAMI SUNNAH
KEDUDUKAN SUNNAH KEWAJIBAN SUNNAH DAN METODE
MEMAH...
USAHA KAUM MUSLIM UNTUK MENJAGA SUNNAH
DEFINISI SUNNAH DAN RUANG LINGKUPNYA

Copyright 2009 | blog santri kuliah

You might also like