You are on page 1of 6

SISTEM PENGENDALIAN LEVEL AIR PADA FEED WATER TANK DI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Galih Hirmawan Mahasiswa Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Cilegon Banten galih.hirmawan89@gmail.com.

ABSTRAK Pada saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah yang paling banyak terdapat di Indonesia dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga yang lainnya. Oleh karena itu PLTU merupakan pembangkit yang paling banyak menyuplai listrik bagi masyarakat Indonesia. Salah satu komponen utama pada PLTU adalah feed water tank. Feed water tank adalah sebuah tangki atau penampung air umpan sebelum dikirimkan ke dalam boiler untuk dipanaskan menjadi uap. Ketinggian air di dalam feed water tank harus diperhatikan agar uap yang dihasilkan kualitasnya baik dan tekanannya sesuai dengan diinginkan. Sistem pengendalian level air pada feed water tank dapat dibagi menjadi dua macam yaitu sistem kendali unit dan sistem kendali make-up water. Sistem kendali unit adalah sistem kendali yang terdapat pada setiap unit feed water tank yang berfungsi untuk mengatur pembukaan control valve pada pipa penyalur hotwell water. Hotwell water adalah air yang berasal dari sisa uap turbin yang telah diubah bentuknya menjadi air kembali oleh kondensator. Sistem kendali make-up water adalah sistem kendali yang mengatur pembukaan control valve pada pipa penyalur make-up water. Make up water adalah air yang dikirimkan dari Water Treatment Plant (WTP). Kata Kunci: PLTU, Feed water tank, sistem kendali unit, sistem kendali make-up water 1. Pendahuluan Listrik merupakan sebuah komoditi yang sangat dibutuhkan pada saat ini, hampir semua elemen masyarakat membutuhkan listrik. Oleh karena semakin besar daya yang dibutuhkan oleh masyarakat maka semakin banyak pula pembangkit listrik dibutuhkan agar dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Salah satu jenis pembangkit listrik adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Pada saat ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah yang paling banyak terdapat di Indonesia dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga yang lainnya. Oleh karena itu PLTU merupakan pembangkit yang paling banyak menyuplai listrik bagi masyarakat Indonesia. PT. Krakatau Daya Listrik adalah salah satu contoh PLTU yang terdapat di Indonesia. PT. KDL merupakan salah satu anak dari perusahaan Krakatau Steel, PT. KDL berfungsi untuk memasok listrik bagi Krakatau Steel dan anak perusahaannya yang terdapat pada Kawasan Industri KS dan juga bagi pelanggannya di perumahan-perumahan. 2. Sistem Kendali Sistem kendali suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen pendukung yang digunakan

untuk mengukur nilai dari variabel sistem yang dikontrol dan menerapkan variabel tersebut ke dalam sistem untuk mengoreksi atau membatasi penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang dikehendaki. 2.1 Jenis-Jenis Sistem Kendali 2.1.1 Sistem Kendali Rangkaian

dikendalikan dan penunjukkan pada alat pencatat digunakan sebagai koreksi, seperti terlihat pada Gambar 2.2

Terbuka (Open Loop) Sistem kontrol rangkaian terbuka (open-loop control system) merupakan sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Dengan kata lain, sistem kontrol rangkaian terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Suatu contoh sederhana adalah mesin cuci. Perendaman, pencucian dan pembilasan dalam mesin cuci dilakukan atas basis waktu. Mesin ini tidak mengukur sinyal keluaran yaitu tingkat kebersihan kain. Setiap gangguan yang terjadi akan menimbulkan pengaruh yang tidak diinginkan pada keluarannya, seperti terlihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem Kontrol Rangkaian Tertutup 3. Feed Water System Feed water system adalah sebuah sistem yang dilalui oleh air umpan atau yang biasa disebut sebagai feed water sebelum dipanaskan oleh ketel menjadi uap. Bagian utama feed water system terdiri dari: 1. deaerator feedwater tank, 2. feedwater pump, dan 3. feedwater heaters 3.1 Deaerator Feed Water Tank Air yang dibutuhkan boiler tentu harus memenuhi parameter-parameter tertentu untuk kondisi operasional yang baik untuk boiler, diantaranya dissolved oksigen, copper, silica, pH, conductivity, dll. Pertimbangan utamanya adalah masalah korosi dan scalling pada tubetube di boiler. Deaerator feed water tank mempunyai tiga fungsi utama, yaitu: 1. Menghilangkan dissolved oksigen dan non-condensable gas dari condensator 2. Menaikkan temperatur feed water sampai saturated temperature. 3. Sebagai reservoir untuk menjaga supply feed water dan condensate yang stabil pada demand yang fluktuatif. Air dari demineralization plant dan kondensator di spray pada deaerator

proses

Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Kontrol Rangkaian Terbuka 2.1.2 Sistem Kendali Tertutup Rangkaian

Sistem kendali rangkaian tertutup (closed-loop control system) merupakan sistem pengendalian dimana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran masukan sehingga besaran yang dikendalikan dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan melalui alat pencatat (indikator atau recorder). Perbedaan yang terjadi antara besaran yang

melalui nozzle, kemudian untuk mengurangi kadar gas dan oksigen terlarut, low pressure steam diinjeksikan ke dalam deaerator. Gas dan oksigen kemudian dibuang ke udara melalui deaerator venting, sebaliknya air yang sudah berkurang kadar oksigen terlarutnya masuk ke feed water tank. Lebih lanjut, untuk mengurangi kadar oksigen dalam feed water ditambahkan chemical seperti hydrazine (N2H4) atau sodium sulfite (Na2SO3). Selain untuk membantu mengurangi oksigen terlarut, low pressure steam juga digunakan untuk meningkatkan temperatur feed water sampai 115-130C. 3.2 Feed Water Pump

memanaskannya menjadi uap, sehingga dapat menghemat bahan bakar dan waktu. Pada PLTU 400MW ini terjadi 3 kali proses pemanasan, yaitu saat di LP Heater 1, LP Heater 2 dan saat di dalam feed water tank. Untuk memanaskan air umpan tersebut menggunakan sisa uap yang berasal dari turbin, sehingga air umpan yang dikirimkan ke boiler sudah bertemperatur cukup tinggi.
4. Feed Water Tank Feed Water Tank (FWT) adalah suatu tangki atau tempat penyimpanan air deionate yang berfungsi untuk menyalurkan air untuk dipanaskan oleh burner pada boiler sehingga berubah menjadi uap yang dapat menggerakkan turbin. Air feed water tank berasal dari hotwell dan make up water. Hotwell itu sendiri adalah air yang asalnya adalah sisa uap yang dikeluarkan turbin menuju tangki kondesator, lalu setelah berubah dari uap menjadi air pada kondensator maka dipompa menuju ke feed water tank (FWT). Bila air yang berasal dari kondensator itu kurang maka akan ditambahkan dari tangki make-up water. Make-up water adalah air yang dikirimkan dari water treatment plant (WTP), Water Treatment Plant berfungsi untuk memproduksi semua kebutuhan air bagi operasional PLTU 5. Sistem

Feed water pump adalah pompa yang berfungsi untuk mengalirkan air umpan / feed water ke tromol yang ada di dalam boiler. Kemudian air umpan itu akan dipanaskan oleh boiler menjadi uap. Sebelum feed water pump dipasang strainer atau filter untuk menyaring kotorankotoran dalam feed water. Strainer ini dilengkapi dengan differential pressure transmitter dengan tapping point pada sisi inlet dan outlet strainer, sehingga dapat mengindikasikan banyaknya kotoran pada strainer tergantung seberapa besar perbedaan tekanan pada sisi inlet dan outlet strainer.
3.3 Feed Water Heater

Air umpan (feed water) yang akan dikirimkan ke dalam boiler sebenarnya bukanlah air dingin, feed water ini adalah air yang bertemperatur cukup tinggi. Hal ini dikarenakan untuk mengefisiensi pembakaran pada boiler, apabila air umpan yang akan dipanaskan sudah bertemperatur tinggi maka tidak diperlukan waktu yang lama untuk

Pengendalian Level pada Feed Water Tank Ketinggian air pada feed water tank (FWT) harus berada pada keadaan yang sesuai dengan set point yang diinginkan agar feed water yang dialirkan kepada boiler untuk dipanaskan menjadi uap selalu konstan volumenya. Maka dari itu, dibutuhkan sistem yang dapat

mengendalikan aliran air yang masuk ke dalam FWT sehingga ketinggian air di dalam FWT selalu konstan sesuai dengan set point yang diinginkan. Secara umum sistem pengendalian ini dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 4.1

unit. Setiap sistem kendali unit pasti sama antar unit yang satu dengan unit yang lain pada prinsip kerjanya. Sistem kendali unit ini berfungsi untuk mengatur motor yang menggerakkan valve air dari turbin, selain itu juga hasil pembacaan dari transmitter di sistem kendali unit ini memberikan input kepada rangkaian adder pada sistem kendali make-up water.

Gambar 5.2 Diagram Blok Sistem Kendali Unit Untuk sistem kendali unit memerlukan beberapa parameter untuk menghitung error yang terjadi. Beberapa parameter tersebut adalah 1. 2. 3. 4. Setpoint Hasil pembacaan transmitter RH40L002 Rata-rata ketinggian dari unit lain yang beroperasi Pembacaan dari Valve Position Sensor yang membaca posisi katup RM00S008

Gambar 5.1 Gambaran umum Sistem

Pengendalian Level Air pada Feed Water Tank .


Sistem pengendalian ketinggian air pada feed water tank ini terbagi menjadi dua sistem yang saling berhubungan, yaitu 1. Sistem Kendali Unit 1-5 2. Sistem Kendali Make-up Water Disebut berhubungan karena parameter untuk menggerakkan motor pada control valve (RM00S008) pada sistem kendali unit adalah hasil dari rata-rata ketinggian/level air dari feed water tank yang dihitung pada rangkaian adder (EC105) di sistem kendali makeup water. 5.1 Sistem Kendali Unit Sistem kendali unit terdapat pada setiap Feed Water Tank sehingga bila ditotal terdapat 5 buah system kendali

Bila terdapat error menunjukkan tanda negatif berarti motor akan menggerakkan control valve untuk menutup hingga beberapa persen sudutnya sampai errornya 0,0. Begitu juga sebaliknya, bila errornya positif (+xx) maka motor akan menggerakkan control valve untuk membuka hingga beberapa persen sudutnya sampai errornya 0,0. Saat error sama dengan 0,0 maka motor akan berhenti menggerakkan control valve dan control

valve akan selalu berada pada posisi tersebut hingga terdapat error kembali. 5.2 Sistem Kendali Make-Up Water Semua feedwater tank (FWT) di setiap unit mendapatkan make-up water dari 1 pipa utama yang berasal dari water treatment plant (WTP). Agar make-up water yang dialirkan ke semua feedwater tank selalu konstan sesuai dengan setpoint yang diinginkan sehingga level dari air umpan yang ada di FWT tidak melebihi atau kurang dari setpoint yang diinginkan maka dibutuhkan sebuah sistem kendali yang dapat mengatur besar atau kecilnya volume aliran air umpan dari WTP. Sistem kendali ini mengatur motor yang menggerakkan control valve. Control valve ini adalah katup yang mengatur aliran air umpan dari WTP menuju ke FWT. Bila rata-rata feedwater tank sudah sesuai dengan setpoint yang diinginkan maka motor akan berhenti menggerakkan control valve dan control valve akan membuka secara konstan.

membuka atau menutup control valve. Parameter-parameter tersebut adalah 1. Hasil rata-rata dari level transmitter Feedwater Tank tiap unit 2. Setpoint yang diinginkan (L) 3. Hasil pembacaan Level Position Sensor di control valve . 6. Kesimpulan Dilihat dari bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan diantaranya adalah 1. Di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 400 MW PT. Krakatau Daya Listirk terdapat 5 unit, yang diantara lima unit itu masing-masing terdapat boiler, turbin, generator, kondensator, Feed Water Tank. Selain itu terdapat juga Water Treatment Plant (WTP) yang berfungsi untuk mensuplai air demineralisasi untuk dipanaskan di boiler. 2. PLTU 400 MW PT.KDL menggunakan 2 jenis bahan bakar untuk memanaskan air. Kedua jenis itu adalah oli dan gas, tetapi yang sering dipakai adalah gas karena efisiensi pembakaran lebih baik dan juga tidak menimbulkan polusi yang banyak seperti jika menggunakan oli 3. Air umpan yang dikirimkan ke dalam boiler sebelumnya sudah dinaikkan temperaturnya dengan menggunakan sisa uap dari turbin sehingga boiler tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk memanaskan air umpan tersebut karena air umpannya sudah bertemperatur cukup tinggi. 4. Untuk sistem kendali unit memerlukan beberapa parameter untuk menghitung error yang terjadi. Beberapa parameter tersebut adalah 1. Setpoint 2. Hasil pembacaan transmitter RH40L002

Gambar 5.3 Diagram Blok Sistem Kendali Make-up Water Ada tiga parameter yang dijumlahkan sehingga didapatkan selisih atau sering disebut sebagai error yang kemudian nilai tersebutlah yang akhirnya akan menggerakkan motor sehingga dapat

3. Rata-rata ketinggian dari unit-unit lain yang beroperasi 5. Pembacaan dari Valve Position Sensor yang membaca posisi katup. 6. Untuk sistem kendali make-up water memerlukan beberapa parameter untuk menghitung error yang terjadi. Beberapa parameter tersebut adalah 1. Setpoint 2. Rata-rata ketinggian dari feed water tank unit lain yang beroperasi 3. Pembacaan dari Valve Position Sensor yang membaca posisi katup

You might also like