You are on page 1of 3

Penulis : Reza Kharisma Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Program Studi : Akuntansi IPK : 2.67 Pembimbing I : Dra.

Iswajuni, M. Si., Ak Pembimbing II :

Sistem Dan Prosedur Pembukaan Rekening Deposito Berjangka Pada Bank " X " Cabang Surabaya
Abstrak : 2.2.1 Pengertian Deposito Berjangka Deposito berjangka di artikan sebagai pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan sesuai jangka waktu tertentu yaitu satu, tiga, enam, dua belas, dan dua puluh empat bulan. Sesuai kesepakatan antara pihak nasabah dengan pihak bank. Pada saat jatuh tempo nasabah wajib untuk membawa bilyet deposito asli beserta tanda pengenal deposan yang masih berlaku untuk melakukan pencairan deposito berjangka. Menurut Dahlan Siamat (2001:118), deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Simpanan deposito dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Simpanan deposito berjangka 2. Simpanan sertifikat deposito 3. Simpanan deposito on call 1. Simpanan Deposito berjangka (Time Deposit) Menurut Dahlan Siamat (2001:118), Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank. Sumber dana ini memiliki ciri-ciri pokok, yaitu jangka waktu penarikannya tetap, oleh karena itu sering disebut Fixed Deposit. Deposito berjangka ini hanya dapat ditarik atau diuangkan pada saat jatuh temponya oleh pihak yang tercantum dalam Bilyet Deposito. Oleh karena itu deposito berjangka merupakan simpanan atas nama. Selanjutnya, deposito yang ditarik oleh deposan sebelum jatuh tempo sebagaimana yang diperjanjikan, maka bank akan mengenakan penalti kepada deposan dan hak pendapatan bunga tidak diperhitungkan oleh bank atas deposito berjangka tersebut. 2. Simpanan Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit) Menurut Dahlan Siamat (2001:119),Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang simpanannya dapat diperjualbelikan. Bentuk simpanan ini khususnya bagi masyarakat Indonesia belum terlalu populer seperti deposito berjangka. Hal ini disebabkan adanya ketentuan yang mengharuskan pihak bank harus memperoleh izin dari Bank Indonesia jika menerbitkan Certificate of Deposit. Menurut Indra Bastian (2006:46), sertifikat deposito sama dengan deposito berjangka, yaitu sebagai simpanan dana pihak ketiga dan terkait oleh jangka waktu. Namun, ada beberapa hal yang membedakan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka, antara lain sebagai berikut : Tabel 2.1 Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito PerbedaanDeposito BerjangkaSertifikat Deposito Pembayaran BungaSetiap tanggal jatuh tempo bunga/pokokPada saat pembukaan rekening (discounted) Pemindahan hakTidak dapat dipindahtangankanDapat dipindahtangankan KepemilikanAtas namaAtas unjuk Sumber : Indra Bastian dan Suharjono, 2006, Akuntansi Perbankan Buku 2, Jakarta : Salemba Empat, 85 3. Simpanan Deposito on Call Simpanan ini dering disebut dengan deposito harian yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan pemberitahuan lebih dahulu sesuai kesepakatan pihak bank dengan nasabah. Pemberitahuan nasabah kepada bank untuk penarikan tersebut dapat dilakukan misalnya sehari, tiga hari, seminggu atau jangka waktu lainnya yang disepakati. Jangla waktu penarikan ini sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya dana yang akan ditarik. Biasanya semakin besar jumlah dana yang ditarik, semakin lama pula jangka waktu pemberitahuan sebelumnya dilakukan.

Page 1

Penulis : Reza Kharisma Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Program Studi : Akuntansi IPK : 2.67 Pembimbing I : Dra. Iswajuni, M. Si., Ak Pembimbing II :

2.2.2 Elemen-elemen Sistem dan Prosedur dalam pembukaan Deposito Berjangka: 2.2.2.1 Fungsi yang Terkait dalam Deposito Berjangka Fungsi yang terkait dalam deposito berjangka adalah: 1.Fungsi Kas Dalam deposito berjangka, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari nasabah. 2.Fungsi Akuntansi Dalam deposito berjangka, fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan transaksi penerimaan kas dan pembuat laporan. 2.2.2.2 Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari deposito berjangka adalah: 1.Informasi deposito menurut nomor 2.Informasi aktifitas deposito 3.Informasi transaksi deposito hari ini 2.2.2.3 Dokumen yang Digunakan dalam Deposito Berjangka Dokumen yang digunakan dalam deposito berjangka adalah: 1.Aplikasi pembukaaan deposito Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi pembukaan deposito yang berisi Nomor Customer Information File (CIF). 2.Slip setoran deposito Dokumen ini berisi tanggal penempatan, suku bunga sesuai ALCO (Asset and Liability Committee) yang berlaku, kondisi bunga tiap bulan, sumber dana dari penempatan deposito dari (setoran tunai), nama dan alamat, nominal dan terbilang, tanda tangan dan nama jelas. Slip setoran deposito ini diisi oleh nasabah dan disetorkan ke teller bersama uang tunai. 3.Kartu deposito Dokumen ini digunakan untuk pengadministrasian di bagian deposito dan bilyet deposito (untuk nasabah). 4.Slip setoran kliring. 5.Foto copy bukti diri 6 Foto copy slip gaji 7.Foto copy SIUP 2.2.2.4 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Deposito Berjangka Catatan akuntansi yang digunakan dalam deposito berjangka adalah: 1.Jurnal penerimaan kas Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, di antaranya dari nasabah. 2.Jurnal umum Dalam transaksi penerimaan kas, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penempatan deposito. 2.2.2.5 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Deposito Berjangka 1.Prosedur penempatan deposito berjangka, tunai. 2.Prosedur penempatan deposito berjangka, pemindahbukuan. 3.Prosedur penempatan deposito berjangka, kliring. 2.2.2.6 Unsur Sistem Pengendalian Intern

Page 2

Penulis : Reza Kharisma Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Program Studi : Akuntansi IPK : 2.67 Pembimbing I : Dra. Iswajuni, M. Si., Ak Pembimbing II :

1. Sistem Pengendalian Intern di Bank X Cabang Surabaya Sistem Pengendalian Intern di Bank X Cabang Surabaya, antara lain : a.Adanya unsur organisasi yang jelas antara fungsi operasional dan fungsi pengawasan sehingga menggambarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian juga jelas. b.Ada job deskripsi untuk masing-masing karyawan sehingga setiap transaksi selalu ada yang membuat, memeriksa, dan yang menyetujui (maker, cheker, approval). c.Adanya manual-manual yang mengatur sistem dan prosedur operasional Bank, misalnya: Manual Perkreditan, Manual Operasi dan lain-lain. d.Adanya unit internal audit yang berfungsi memeriksa seluruh transaksi Bank. e.Adanya limitas transaksi baik persetujuan kredit, biaya dan persetujuan transaksi pembukuan sesuai dengan tingkat struktural jabatan. f.Adanya sistem komputer yang berjalan secara online sehingga menunjang proses transaksi mulai pencatatan, pembuatan laporan keuangan dan pengecekan kembali transaksi dengan cepat. g.Penyimpanan terhadap uang tunai dan dokumen-dokumen berharga Bank disimpan di tempat Kasanah dan diamankan ke Vault dan dilengkapi kunci dan kombinasi yang dipegang secara Dual Control. 2. Sistem Pengendalian Intern di Bagian Deposito pada Bank X Cabang Surabaya Sistem Pengendalian Intern di Bagian Deposito pada Bank X Cabang Surabaya, antara lain: a.Setiap pembukaan deposito harus dilengkapi pengisian form pembukaan deposito secara lengkap dan didukung foto copy KTP/Identitas diri yang masih berlaku dan didukung setoran dana. b.Bilyet deposito atau surat deposito ditatausahakan secara urut nomor dan merupakan surat berharga sehingga terhadap bilyet deposito yang belum digunakan disimpan di tempat yang aman. c.Penghitungan bunga deposito dilakukan secara sistem dan perlu dilakukan cross cek dengan penghitungan secara manual (kartu bunga deposito) pada saat jatuh tempo pembayaran bunga. d.Setiap permohonan pencairan deposito harus disertai bilyet deposito asli dan dicocokan dengan specimen tandatangan deposan. e.Setiap bulan unit deposito membuat proof sheet untuk mencocokan outstanding deposito dengan posisi saldo buku besar deposito di neraca. f. Proses pembukaan deposito dan proses pencairan deposito selalu dilakukan otorisasi oleh pimpinan Bank (wakil pemimpin bidang operasi) dalam sistem komputer.

Keyword : Pengertian Deposito, Elemen-elemen Sistem dan Prosedur dalam Pembukaan Deposito Berjangka, Fungsi yang terkait dalam Deposito Berjangka, Informasi yang diperlukan oleh Manajemen, Dokumen yang digunakan dalam Deposito Berjangka, Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Deposito Berjangka, jaringan Prosedur yang membentuk sistem Deposito Berjangka, Unsur Pengendalian Internal.

Page 3

You might also like