You are on page 1of 5

Pemegang Kedaulatan Rakyat

Disusun oleh : Andjast Pratama P


Kelas: 8F SMPN 5 BDG

Pemegang kedaulatan rakyat di Indonesia


PEMILU dan segudang agenda politik saat ini sangat padat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ada baiknya kita mengetahui lebih dalam tentang Pemegang Kedaulatan Rakyat, semoga bermanfaat... UUD 1945 hasil amandemen dan kedaulatan pasal1 (2) menyatakan, bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD . Dengan ketentuan itu dapat diartikan , bahwa pemilik kedaulatan dalam Negara Indonesia ialah rakyat . Pelajsana kedaulatan ditentukan menurut UUD. Pelaksanaan kedaulatan Negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah rakyat dan lembaga lembaga Negara yang berfungsi menjalankan tugas tugas kenegaraan sebagai representasi kedaulatan rakyat. lembaga lembaga Negara menurut UUD 1945 hasil amandemen adalah majelis permusyawaratan rakyat (MPR), Presiden, Dewan perwakilan rakyat ( DPR ) ,Badan pemeriksa keuangan (BPK), Mahkamah agung (MA), mahkamah konstitusi, dewan perwakilan daerah (DPD), pemerintahan daerah, dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), komisi pemilihan umum ( KPU ), dan komisi yudisial. 1. Majelis permusyawaratan Rakyat ( MPR ) Pasal 2 UUD 1945 hasil amandemen menyatakan bahwa MPR terdiri atas anggota DPRD dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu dan diatur lebih lanjut dengan UU. Jumlah anggota DPR sebanyak 550 orang sedangkan jumlah anggota DPD ditentukan, dari setiap propinsi ditetapkan sebanyak 4 orang dan jumlah seluruh DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR. MPR merupakan lembaga permusywaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga Negara. Dengan kedudukannya sebagai lembaga Negara, bukan lagi sebagai lembaga Negara tertinggi Negara. Tugas dan wewenang dan MPR diatur dalam pasal 3 UUD 1945 bahwa MPR 1. berwenang mengubah dan menetapkan UUD 2. melantik presiden dan wakil presiden 3. hanya dapat memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD . Tugas dan wewenang MPR tersebut diatur dalam UU NO .22 Tahun 2003 , bahwa MPR mempunyai tugas dan wewenang : 1. mengubah dan menetapkan UUD 2. melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilu dalam siding p aripurna MPR. 3. memutuskan usul DPR berdasarkan keputusan mahkama konsitusi untuk memberhentikan presiden dan wakil priseden dalam masa jabatannya setelah presiden dan wakil prisedan diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan disidang paripurna MPR 4. melantik wakil presiden menjadi priseden apabila priseden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya 5. memilh presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan yang paket calon

presiden dan wakil presiden terbanyak pertama dan kedua dalam memilih sebelumnya , sampai habis masa jabatannya selambat lambatnya dalam waktu 30 hari . 6. menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR . untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya , anggota MPR dilengkapi dengan hak hak sebagai berikut : 1. mengajukan usul perubahan pasal pasal UUD 2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan 3. memilih dan dipilih 4. membela diri 5. imunitas 6. protokoler 7. keuangan dan administratif disamping itu anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut ( pasal 13 uu no. 22 Tahun 2003 ): 1. mengamalkan pancasila 2. melaksanakan UUD Negara RI Tahun 1945 dan peraturan perundang undangan 3. menjaga keutuhan Negara kesatuan RI dan kerukunan nasional 4. mendahulukan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi , kelompok , dan golongan 5. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan daerah . 2. Presiden Presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutip artinya , presiden memegang kekuasaan menjalankan UU. Walaupun demikian presiden berhak mengajukan rancangan UU kepada DPR . Angota DPR juga berhak mengajukan rancangan UU. Syarat menjadi presiden dan wakil presiden . 1. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain . 2. Tidak pernah menghianati Negara 3. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden . 4. Dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat 5. Diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sebelum pelaksanaan pemilu. Syarat-syarat untuk menjadi presiden dan wakil presiden diatur lebih lanjutdengan UU (Pasal 6(2)UUD 1945 hasil amandemen).Dalam pasal 6 UU No.23 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dinyatakan, bahwa calon Presiden dan Wakil Presiden harus memenuhi syarat: 1. Bertaqwa kepada Tuhan YME; 2. Warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain Karena kehendaknya sendiri; 3. Tidak pernah menghianati negara;

4. Mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden; 5. Bertempat tinggal dalam wilayah NKRI; 6. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana maka berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; 7. Berusia sekurang-kurangnya 35 tahun; 8. Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat; 9. Bukan bekas anggota organisasi terlarang PKI, termasuk organisasi masanya, atau bukan orang yang terlibat langsung dengan G 30 S/PKI. 10. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hokum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih. Presiden dan Wakil Presiden memgang jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7 UUD 1945 hasil amandemen). Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD, yang dapat melakukan kewajibanynya Presiden dibantu oleh salah satu Wakil Presiden (Pasal 4 uud 1945). Kekuasaan Presiden diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen adalah: 1. Membuat UU bersama DPR (Pasal 5 (2) dan Pasal 20 UUD 1945); 2. Menetapkan PP (Pasal 5 (2) UUD 1945); 3. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (Pasal 10 UUD 1945); 4. Menyatakan perang dan membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11 UUD 1945); 5. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12 UUD 1945); 6. Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13 UUD 1945); 7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA (Pasal 14 (1) UUD 1945); 8. Memberi amesti dan abolisti dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14 (2) UUD 1945); 9. Member gelar, tanda jasa, dll tanda kehormatan (Pasal 15 UUD 1945); 10. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16 UUD 1945); 11. Mengangkat dan memberhentikan mentri-mentri negara (Pasal 17 UUD 1945); 12. Mengajukan rancangan UU anggaran pendapatan dan belanja negara (Pasal 23 (2) UUD 1945); 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Anggota DPR dipilih melalui pemilu ( pasal 19 (1) UUD 1945 hasil amandemen ). Sedangkan susunan keanggotaan DPR diatur melalui undang undang (pasal 19 (2) UUD 1945 hasil amandemen). Dalam UU No 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD, Dan DPRD. Ditentukan jumlah anggota DPR sebanyak 550 orang yang berasal dari anggota partai politik peserta pemilihan umum ( pasal 16 dan pasal

17 UU No 22 Tahun 2003 ).Fungsi DPR ditegaskan dalam pasal 20A (1) UUD 1945 hasil amandemen, bahwa DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Fungsi legislasi DPR antara lain diwujudkan dalam pembentukan UU bersama Presiden. Fungsi anggaran DPR berupa penetapan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diajukan presiden. Sedangkan fungsi pengawasan DPR dapat meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan UU, pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945 Anggota DPR dilengkapi dengan beberapa hak , seperti interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat ( pasal 20A (2) UUD 1945 hasil amandemen ). DPR mempunyai tugas dan wewenang , yaitu : 1. 2. 3. 4. Membentuk UU yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD. Memilih angota badan pemeriksa keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD. Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota komisi Yudisial. 5. Memberikan persetujuan kepada Presiden. 6. Memilih 3 orang calon anggota hakim konstitusi ,dan mengajukannya kepada presiden untuk ditetapkan. 7. Menyerap, menghimpun, dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat. Angota DPR juga mempunyai Hak mengajukan pertanyaan , hak menyampaikan usul dan pendapat , hak imunitas (pasal 23 A (3) UUD 1945 ) 4. Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) BPK merupakan Lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas kusus untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (pasal 23E (1) UUD 1945 hasil amandemen ). dalam melaksanakan tugasnya, BPK berwenang, meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan instansi pemerintah, atau badan swasta sepanjang tidak bertentangan dengan UU. Pembentukan BPK pada hakikatnya memperkuat pelaksanaan pemerintahan yang demokratik ,hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, Dan DPRD sesuai dengan kewenangannya (pasal 23 E (2) UUD 1945 hasil amandemen ).

You might also like