MA1U DENGAN 1ANIN BESAR Dibuat oleh: Dewi Puspita Sari,ModiIikasi terakhir pada Wed 29 oI Sep, 2010 |08:59 UTC|
DISTOSIA BAHU SEBAGAI PENYULIT PERSALINAN PADA PARTUS TAK MAJU DENGAN JANIN BESAR
ABSTRAK : Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir. Telah dilaporkan sebuah kasus, seorang wanita 22 tahun G II P I A 0, UK 39 6/7 minggu, TFU 36 cm kiriman bidan dengan keluhan kencang-kencang, his tidak adekuat. Pasien telah dipimpin mengejan selama 2 jam di bidan. Kemudian, pada kasus ini dilakukan perbaikan his dengan pemberian oksitosin 5 Unit dalam NaCl drip 20 tpm, dan pertolongan persalinan dengan vakum ekstraksi, ternyata terjadi kesulitan melahirkan bahu (distosia bahu), karena janin besar yaitu 4500 gram, sehingga menyebabkan rupturnya perineum. Kata kunci : distosia bahu, his, vakum ekstraksi.
HISTORY : Seorang wanita 22 tahun, G II P I A 0, HPHT 18-06-2009, HPL 25-02-2010, UK 39 6/7 minggu, datang ke RSUD Temanggung dengan keluhan kencang-kencang, pasien telah dipimpin mengejan selama 2 jam di bidan tetapi belum terjadi persalinan. Bidan mengatakan, his tidak adekuat. Riwayat KB (-). Pada pemeriksaan didapatkan vital sign dalam batas normal, konjungtiva pucat -/-, thoraks dalam batas normal, extremitas dalam batas normal, ppv: lendir darah (), TFU 36 cm, janin tunggal, puka, presentasi kepala, kepala sudah masuk panggul, HIS : 3x 10` 30, DJJ 148x/menit reguler, I lengkap, KK -, AK jernih. Pada kasus ini dilakukan perbaikan his dengan pemberian oksitosin 5 Unit dan pertolongan persalinan dengan vakum ekstraksi. Akan tetapi pada persalinan terjadi penyulit berupa distosia bahu karena janin besar yaitu 4500 gram.
DIAGNOSA Secundigravida, hamil aterm, inpartu, partus tak maju dengan janin besar dan distosia bahu
TERAPI Pada kasus ini diberikan terapi O2 5 L/menit, Perbaikan his dengan pemberian oksitosin 5 Unit dalam NaCl, drip 20 tpm, pertolongan persalinan dengan Vakum Ekstraksi dan dilakukan Hecting perineum
DISKUSI Pada kasus ini, terjadi partus tak maju dimana his tidak adekuat, tidak menunjukkan kemajuan turunnya kepala selama 2 jam. Pada partus tak maju perlu dipikirkan penyebabnya, diantaranya kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan his, pimpinan partus yang salah, janin besar atau ada kelainan kongenital, primitua, perut gantung (grandemulti), dan KPD. Untuk menentukan apakah bayi besar atau tidak kadang sulit, oleh karena itu, perlu anamnesis yang lengkap seperti keturunan bayi terdahulu besar, kesulitan melahirkan, adanya diabetes melitus, kenaikan berat badan berlebihan; pemeriksaan obstetri yang tepat; dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonograIi. Selain itu, pada kasus ini ternyata pada saat persalinan terjadi kesulitan melahirkan bahu bayi yang disebut distosia bahu, karena bayi lahir dengan berat 4500 gram, panjang 54 cm. Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir. Distosia bahu dapat mengakibatkan terjadinya perlukaan pada pleksus brakialis bayi (kemungkinan karena penarikan kepala yang berlebihan). Selain itu, pada distosia bahu dapat menyebabkan perdarahan pasca persalinan, Iistula rectovaginal, robekan perineum derajat III atau IV, ruptur uteri, Iraktura klavikula, bahkan kematian janin. Pada persalinan dengan janin besar (~ 4000 gram), perlu dipikirkan kerugian dan keuntungan yang ada untuk dilakukan persalinan pervaginam maupun sectio cesarea. Pada persalinan pervaginam, dapat dilakukan episiotomi yang lebar dan bersiap untuk kemungkinan terjadinya distosia. Akan tetapi, sebaiknya dilakukan sectio cesarea, untuk mencegah timbulnya komplikasi. Pertimbangan untuk melakukan sectio cesarea juga dilakukan untuk menghindari komplikasi penggunaan ekstraksi vakum seperti perlukaan jalan lahir, perdarahan dalam otak anak dan kaput suksedaneum artiIisialis.
KESIMPULAN Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir. Untuk memprediksi terjadinya distosia, perlu diketahui Iaktor-Iaktor resiko yang ada pada ibu, pemeriksaan kehamilan yang rutin, serta pemeriksaan ultrasonograIi untuk mengetahui perkiraan diameter kepala janin, taksiran berat janin, dan umur kehamilan yang lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA - Mochtar,R. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Ostetri Patologi, Edisi 2, EGC. Jakarta - Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan, Edisi 3 Cetakan 7. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. PENULIS Dewi Puspitasari, Program Pendidikan ProIesi Dokter, Bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan, RSUD Temanggung.