You are on page 1of 20

ICT SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENDIDIKAN

A. Pendahuluan Masyarakat sekarang ini telah berada dalam era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Selain itu masyarakat sekarang juga telah berada dalam era informasi dan komunikasi. Hal ini ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) khususnya komputer dan internet. Ciri-ciri perkembangan dalam era TIK yaitu: 1) daya muat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasikan, dan menyajikan informasi meningkat; 2) kecepatan penyajian informasi meningkat; 3) miniaturisasi perangkat keras; 4) keragaman pilihan informasi; 5) menurunnya biaya untuk memperoleh informasi; 6) mudahnya menggunakan produk teknologi informasi; 7) distribusi informasi yang semakin cepat; 8) pemecahan masalah yang lebih baik dan dibuatnya prediksi masa depan lebih tepat (Miarso, 2004:664-665) Dalam era TIK seperti ini, kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan pengetahuannya untuk meningkatkan produktivitas menjadi vital. Pendidikan seyogianya harus mampu membangun sumber daya manusia yang seperti ini. Oleh karena itulah, pendidikan perlu diarahkan agar mampu menyiapkan sumber daya manusia yang sanggup menghadapi tantangan msa depan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk pemanfaatan TIK. Perkembangan TIK yang sangat pesat telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya di bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi telah membuka sebuah dunia baru interaksi baru, market place baru dan sebuah jaringan yang hampir tanpa batas. Teknologi informasi dan komunikasi sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai pendukung sistem pendidikan yang ada. TIK memberikan warna tersendiri dalam proses interaksi bagi masyarakat. Hadirnya TIK diharapkan mampu menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. TIK dalam hal ini berperan sebagai sumber belajar, sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi atau bahan belajar yang dibutuhkan. Perkembangan TIK saat ini seharusnya dapat menjadi awal untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini. Banyak sekali tantangan yang perlu segera diatasi di bidang pendidikan, diantaranya: 1) banyak anak usia sekolah yang belum dapat menikmati pendidikan dasar 9 tahun

2) tidak meratanya penyebaran sarana dan prasarana pendidikan\ 3) tidak seragamnya dan masih rendahnya mutu pendidikan 4) kebutuhan tenaga pengajar yang masih jauh dari cukup 5) tingkat HDI Indonesia yang rendah 6) rendahnya tingkat pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan baik sarana yang tidak ada atau penggunaan sarana TIK yang tidak optimal. Banyaknya tantangan yang perlu diatasi, tentunya perlu optimalisasi menyeluruh baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana pendidikan yang ada. Tanpa sumber daya yang optimal, dengan TIK secanggih apapun tidak akan dapat optimal hasilnya. B. Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. 1. Sejarah Perkembangan Teknologi Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910 -1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara

tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan perangkat batas-batas telekomunikasi maksimal kemudian pengeksplorasiannya. Digitalisasi

berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia. 2. Pengertian Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicare yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama dalam hal pengertian dan pendapat antara komunikator dan komunikan. Komunikasi dianggap lancar dan baik jika kesamaan pengertian dan pendapat telah tercapai. Komunikasi berarti pertukaran informasi dari berbagai pihak yang menghasilkan pengertian, kesepakatan, dan tindakan bersama (Rogers & Kincaid, 1981:55) Komunikasi dapat terjadi dimana-mana tanpa mengenal waktu dan tempat. Hal ini berarti komunikasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan manifestasi dari kehidupan itu sendiri. Tindakan komunikasi

dapat dilakukan secara verbal yaitu dengan menggunakan kata-kata baik lesan dan atau tulisan maupun nonverbal dalam bentuk isyarat. Tindakan komunikasi juga dapat dilakukan secara langsung seperti tatap muka, berbicara melalui telepon dan lain-lain. Komunikasi juga dapat dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan media atau peralatan tertentu, seperti penyampaian informasi melalui surat, surat kabar, majalah, radio, TV, internet dan lain-lain. Komunikasi dapat mengubah dan mempengaruhi sikap orang lain. Komunikasi memungkinkan pemindahan dan penyebaran ide kepada orang lain, atau penemuan ide baru. Melalui komunikasi seseorang bisa menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membelajarkan atau memberitahu apa yang diketahuinya kepada orang lain. Melalui komunikasi seseorang dapat mengetahui dan mempelajari hal-hal yang belum diketahuinya. Melalui komunikasi seseorang juga dapat menambah pengetahuan dan mengubah perilakunya sebagaimana yang diharapkan. Melihat pentingnya komunikasi tersebut, banyak definisi tentang komunikasi. Salah satunya adalah dari The International Commision for the Study of Communication problem (1980) yang mendefinisikan komunikasi sebagai proses dalam mempertukarkan berita, data, pendapat, dan pesan antara perseorangan dan masyarakat (Miarso, 2005:491). Ada dua bentuk komunikasi (Gurnitowati dan Maliki,2003), yaitu : a. Komunikasi verbal / lisan Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan atau verbal melalui apa yang diucapkan dari mulut atau dikatakan, dan bagaimana mengatakannya. b. Komunikasi nonverbal / nonlisan Komunikasi nonverbal menggunakan isyarat, gerak-gerik, sesuatu barang, cara berpakaian atau sesuatu yang dapat menunjukkan perasaan. 3. Teori komunikasi Ada banyak teori komunikasi. Setiap teori mempunyai konsep atau prinsipprinsip sendiri yang mempengaruhi bentuk atau model penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dari teori-teori yang ada, terdapat persamaan komponen yaitu: a) Sender (encoder); b) Receiver (decoder); c) message; d) Medium (channel); e) Noise; f) Interpretation; g) feedback. Tahun 1973 Wilbur Schramm menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang ada dalam teori-teori sebelumnya. Wilbur menambah dua unsur baru, yaitu adanya

lingkup pengalaman dan umpan balik. Teori ini menekankan adanya kesamaan interpretasi akan arti lambang yang dipakai (Miarso, 2005:115). Rogers dan D Lawrence mengemukakan teori komunikasi konvergensi pada tahun 1979. teori konvergensi menegaskan bahwa komunikasi berlangsung tanpa awal dan akhir, sepanjang manusia sadar akan diri dan lingkungannya (Miarso, 2004:116). teori konvergensi sesuai dengan paradigma belajar dan pembelajaran yang konstruktivisme. Implikasi teori komunikasi konvergensi ini pada konsep belajar dan pembelajaran yang konstruktivisme yang sesuai dengan prinsip teknologi pembelajaran. Salah satu prinsip teknologi pembelajaran adalah berorientasi pada peserta didik. Peranan guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi berubah sebagai fasilitator yang akan memfasilitasi peserta didik untuk belajar. Peserta didiklah yang harus kreatif dan aktif belajardari berbagai sumber belajar. 4. Teknologi Komunikasi Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin texere yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004). Artinya, teknologi dapat dipahami sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Selain itu, teknologi tidak bisa dipisahkan dari masalah, karena pada hakekatnya teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh manusia. Teknologi merupakan bagian integral dalam setiap budaya. Semakin maju suatu budaya, makin banyak dan makin canggih teknologi yang digunakan. Teknologi diterapkan di semua aspek kehidupan, tidak terkecuali bidang pendidikan. Teknologi modern saat ini telah mempengaruhi perkembangan proses maupun strategi pendidikan maupun pembelajaran. Menurut BNET Business Dictionary (2008) Teknologi Komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi menfasilitasi komunikasi antar

individu atau kelompok orang yang tidak bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telpon, telex, fax, radio, televisi, audio video electronic data interchange and e-mail. Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, memproses dan terjadi pertukaran informasi dengan individu lain (Rogers, 1986). pengertian teknologi komunikasi sebagai suatu proses meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) proses itu harus rasional dan efisien;, 2) harus mensistem, karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal lain dalam lingkungannya; 3) harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif , efisien, dan serasi; 4) melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan; 5) mengarah pada pemecahan masalah bersama; 6) memadukan berbagai prinsip, konsep dan gagasan; dan 7) mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, dan internasional) untuk mencapai tujuan (Miarso, 2005 303,491). Perkembangan teknologi komunikasi telah mengalami empat revolusi dalam bidang komunikasi, yaitu: a) dalam hal berbicara, kemampuan manusia bebicara dalam berkomunikasi antar individu merupakan komponen yang harus ada dalam kelengkapan atribut-atribut yang memungkinkan kelompok manusia bisa bekerjasama dan bertahan, serta berkembang; b) ditemukannya tulisan, tulisan tidak hanya berfungsi sebagai suatu pembangun ingatan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan dalam berbagai hal; c) penemuan percetakan, percetakan berfungsi sebagai basis bagi menyebarnya kemampuan melek huruf dan merupakan fondasi untuk terselenggaranya aktivitas pendidikan secara menyeluruh; d) dalam hal hubungan jarak jauh atau telekomunikasi, dengan ditemukannya berbagai sarana yang memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh faktor jarak, kecepatan, dan waktu (Bell, 1979) 6. Teori Komunikasi dalam Teknologi Pembelajaran Dalam proses komunikasi sebagaimana diuraikan di atas, terlihat betapa pentingnya peranan media sebagai sarana untuk menyalurkan pesan. Proses komunikasi yang terjadi pada suatu proses pembelajaran maka media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi pembelajaran. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara dari si pengirim kepada si penerima. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau bahan pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran adalah media yang dirancang khusus

untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga terjadi terjadinya proses pembelajaran. Penggunaan media untuk keperluan pembelajaran diawali dengan digunakannya alat bantu visual (AVA) dalam upaya menyajikan pengalaman konkret melalui visualisasi. Tujuan penggunaan AVA antara lain untuk memperkenalkan, memperkaya, atau memperjelas konsep yang abstrak dan mendorong timbulnya kegiatan peserta didik lebih lanjut. Kemudian media berkembang dengan ditemukannya rekaman suara dan film bersuara pada pertengahan abad 20. Pembelajaran dengan visual diperluas dengan menambahkan suara. Dalam perjalanannya, konsep media sebagai alat bantu pembelajaran mendapat pengaruh teori komunikasi. Adanya pengaruh teori komunikasi maka fungsi media tidak lagi hanya sekedar alat bantu guru saja, tetapi bergeser menjadi medium penyalur pesan dari pember pesan ke penerima pesan. Sebagai penyalur pesan, media tidak hanya digunakan oleh pendidik, tetapi dapat pula digunakan oleh peserta didik. Dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili pendidik menyampaikan informasi secara lebih jelas, teliti dan menarik. Fungsi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik walaupun tanpa kehadiran pendidik secara fisik (Sadiman, dkk., 1986:10) Pengaruh teori dan model-model komunikasi dalam dunia pendidikan antara lain: 1) pendidikan seumur hidup, 2) pendidikan gerak cepat dan tepat, 3) pendidikan yang mudah dicerna dan diresapi, 4) pendidikan yang menarik perhatian, 5) pendidikan yang menyebar, baik pelayanannya maupun peranannya ; dan 6) pendidikan yang mustari (tepat saat) (Miarso, 2005:116) hal ini mengubah peran guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Peran guru berubah dari: 1) sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli materi, sumber segala jawaban, sebagai fasilitator, pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar; 2) dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan alternatif dan tanggungjawab kepada setiap peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik juga mengalami perubahan dalam proses pembelajaran yaitu: 1) dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses pembelajaran, 2) dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan berbagai pengetahuan, 3) dari pembelajaran sebagai aktivitas individual menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan peserta didik yang lain (Surya, 2006:5). Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru telah bergeser menjadi berpusat pada peserta didik.

Lingkungan Aktivitas kelas

Berpusat pada Guru Guru sebagai sentral dan bersifat didaktis Menyampaikan fakta-fakta, guru sebagai ahli

Berpusat pada Peserta Didik Peserta didik sebagai sentral dan bersifat interaktif Kolaboratif, kadangkadang peserta didik sebagai ahli Hubungan antar informasi dan temuan Transformasi fakta-fakta Kuantitas pemahaman, penilaian acuan patokan Portofolio, pemecahan masalah, dan penampilan Komunikasi, akses, kolaborasi, ekspresi

Peran guru

Penekanan pembelajaran Mengingat fakta-fakta Konsep pengetahuan Akumulasi fakta secara kuantitas

Penampilan keberhasilan Penilaian acuan norma penilaian Penggunaan teknologi Soal-soal pilihan berganda Latihan dan praktik

Tabel Perbedaan Lingkungan Pembelajaran yang Berpusat kepada Guru dan Berpusat kepada Peserta Didik (Surya, 2006) 7. Teknologi Informasi (TI) Sekarang adalah era masyarakat berbasis pengetahuan. Era ini ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi sangat luar biasa seperti portofolio elektronik, game dan simulasi komputer, buku digital, teknologi nirkabel dan mobile computing (Purwanto, dkk., 2005) Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT (Information Technology) atau Infotech. Berbagai definisi teknologi informasi telah diutarakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah: Haag den Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Martin (1999), Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras atau lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Williams dan Swayer (2003), Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. Dari definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain, yang disebut teknologi informasi

adalah gabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi.ET


TEKNOLOGI INFORMAS

C. Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan Saat ini pemanfaatan untuk pendidikan adalah suatu keharusan karena mau tidak mau TIK telah mengalir pada setiap aspek kehidupan. Pendidikan memerlukan paradigma baru yang bertujuan agar efektifitas dan efisiensi pendidikan tercapai. Peran penting integrasi TIK dalam proses pembelajaran adalah untuk membangun keterampilan masyarakat abad 21, yaitu 1) keterampilan melek TIK dan media (ICT and media literacy skills), (2) keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), (3) keterampilan memecahkan masalah (problemsolving skills), (4) keterampilan berkomunikasi efektif (effective communication skills); dan (5) keterampilan bekerjasama secara kolaboratif (collaborative skills). Dalam buku Megatrend 2000 yang ditulis John Naisbit, dikatakan bahwa saat ini kita telah memasuki gelombang ketiga, yakni perubahan teknologi informasi. TIK telah menjadi simbol gelombang. Bagaimana kita menghadapi perubahan ini? Kalau diibaratkan TIK adalah arus badai, maka sekurang-kurangnya ada tiga sikap dalam menghadapi perubahan teknologi informasi. Pilihan pertama membangun dinding yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut, pilihan kedua berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus, pilihan ketiga memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. Pilihan manakah yang akan kita ambil? Tentu berpulang pada diri kita masing-masing, namun demikian, pasti kita sepakat bahwa pilihan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi. Perubahan ini melanda semua bagian kehidupan, termasuk di dalam pendidikan. Sebut saja misalnya ruang belajar, yang biasa kita sebut ruang kelas. Pada masa kini, pengertian kelas telah jauh berubah dengan pengertian masa lalu. Dahulu mungkin yang disebut ruang belajar adalah ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja kursi murid, meja kursi guru, dan sebuah papan tulis di dinding. Sesederhana itu. Tapi sekarang yang disebut ruang belajar tidak lagi dibatasi dengan empat dinding dan satu orang guru. Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Media belajar bukan lagi sekedar papan tulis dan kapur. Buku tidak hanya kumpulan kertas yang tercetak, dsb. Ashby (1972) menyatakan perkembangan dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima karena pengaruh perkembangan TIK. saat ini. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini,

dengan dimanfaatkannya TIK mutakhir, khususnya komputer dan internet untuk pendidikan. 1. Komponen dan Potensi TIK Yang dimaksud dengan sistem teknologi informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu piranti lunak dan yang lebih penting lagi adalah orang. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa : (1). perangkat keras (hardware) (2). perangkat lunak (software) (3). orang (brainware)

Gambar Komponen TIK

TIK memiliki potensi yang sangat besar dalam membantu peningkatan efektivitas pembelajaran. Salah satu hasil penelitian menyebutkan potensi TIK sebagai berikut: 10% membaca (teks), 20% mendengar (sound), 30 % melihat (grafis/foto), 50% melihat dan mendengar (video/animasi), 80% berbicara dan melakukan (interaktif). Bila kita gabungkan potensi TIK dalam pendidikan dapat kita lihat sebagai berikut: Memperluas kesempatan belajar Meningkatkan efisiensi Meningkatkan kualitas belajar Meningkatkan kualitas mengajar

Memfasilitasi pembentukan keterampilan Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen Mengurangi kesenjangan digital 2. Fungsi TIK untuk Pendidikan Fungsi TIK dalam pendidikan terbagi 4: a) TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antara institusi pendidikan, dll. b) TIK sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar siswa, serta alat bantu interaksi antara guru dan siswa. c) TIK sebagai fasilitas pendidikan, TIK di sekolah dapat berupa pojok internet, perpustakaan digital, kelas virtual, lab multimedia, papan elektronik, dll. d) TIK sebagai standar kompetensi e) TIK sebagai penunjang administrasi pendidikan f) TIK sebagai alat bantu manajemen sekolah g) TIK sebagai infrastruktur pendidikan 3. Radio untuk Pendidikan Radio merupakan media elektronik tertua dan sangat luwes. Keunggulan radio adalah portable, artinya mudah dibawa atau diletakkan dimana saja. Secara umum radio dapat dipandang sebagai media komunikasi massa yang penyerapannya melalui indra pendengaran. Radio memiliki ciri khas yaitu menjanjikan kecepatan, ketepatan dan kepraktisan dan kualitas dalam mencari, mengumpulkan, menyeleksi, mengolah, dan menyajikan informasi. Kehadirannya dirasakan lebih universal dan memiliki jaringan yang luas pula. Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi komunikasi adalah siaran radio pendidikan. Pemilihan media radio didasarkan pada kemampuan media ini dapat menjangkau populasi pendengar yang banyak dan biaya lebih murah. Summer menyatakan bahwa media radio memiliki peranan, karena eksistensinya sebagai jaringan nasional dapat mengesampingkan hambatan geografis dan dapat menjangkau pendengar pada semua tingkatan pendidikan, budaya, dan ekonomi. Di negara-negara maju hampir semua orang memiliki radio. Sementara di negara berkembang radio dikategorikan sebagai barang yang cukup terjangkau harganya dan mudah didapat. Radio dikenal sebagai media yang

sangat memasyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa radio merupakan sebuah media yang memiliki aksesibilitas tinggi. Tingkat kepemilikan radio di wilayah perkotaan dengan angka penetrasi sebesar 40% (Katili-Niode, 2002). Di Indonesia banyak terdapat stasiun pemancar radio baik yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah serta swasta yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Media radio, dengan eksistensinya sebagai jaringan nasional dapat mengesampingkan hambatan geografis dan dapat menjangkau pendengar pada semua tingkatan pendidikan, budaya, dan ekonomi (Summer, 1980). Radio sebagai media pendidikan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kualifikasi guru atau pendidik. Radio sebagai media pendidikan sudah dimanfaatkan pada tahun 1977. Radio dimanfaatkan dalam program pendidikan dan pelatihan guru SD melalui siaran radio pendidikan. Program ini ditujukan untuk guru khususnya yang berada di pedesaan dan daerah terpencil. Pemanfaatan radio untuk siswa atau peserta didik dilakukan untuk mengatasi banyaknya sasaran didik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan kondisi geografis yang sulit dan terpencil. Alasan lain, masih lemahnya sumber daya manusia dan sumber belajar yang ada. Strategi belajar yang lain dengan memanfaatkan radio adalah strategi pembelajaran kelas rangkap. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan guru yang ada di sekolah. Program ini memungkinkan untuk bisa dimanfaatkan oleh peserta didik secara individual atau kelompok pada saat guru sedang membelajarkan di kelas lain. Salah satu hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dakir dan J. Simanjuntak tentang pemanfaatan siaran radio pendidikan dalam penataran guru SD menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti dari hasil prestasi belajar guru dalam bidang studi Matematika dan Bahasa Indonesia baik untuk kelompok yang memanfaatkan siaran radio maupun yang tidak. Penelitian ini menunjukkan bahwa siaran radio pendidikan bisa diandalkan sebagai alternatif sistem pendidikan dan pelatihan terutama di daerah terpencil. 4. Televisi untuk Pendidikan Dari berbagai jenis dan bentuk teknologi komunikasi yang ada, siaran televisi (TV) merupakan media yang sangat ampuh dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak. Siaran TV juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batas wilayah geografis, sistem sosial, politik, dan budaya masyarakat pemirsa. Selain itu TV mempunyai potensi untuk penetrasi dalam mempengaruhi sikap, kreatifitas, motivasi, pandangan, gaya hidup, dan orientasi masyarakat. Bahkan siaran televisi juga memiliki potensi

untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan/pembelajaran. Artinya, siaran TV merupakan salah satu bentuk sumber belajar dan pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Media televisi sebagai media komunikasi massa telah terbukti memiliki kemampuan yang sangat efektif (penetrasinya lebih dari 70%), sehingga bisa dimanfaatkan untuk penyiaran program-program pembelajaran secara nasional agar dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan efektivitas pendidikan Beberapa penelitian menyatakan bahwa program radio dan televisi pendidikan merupakan bagian integral dari pengembangan materi dan kurikulum pendidikan. Dengan demikian, keduanya harus mendapat prioritas dalam pengembangan siaran radio pendidikan. Hasil penelitian yang lain menyatakan dengan satuan biaya tetap, perbaikan sistem pendidikan dasar dapat dilakukan dengan media radio yang ditujukan untuk memperbesar rasio guru dan peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa introduksi teknologi khususnya teknologi komunikasi dalam sistem pendidikan akan dapat mengatasi masalah pendidikan yang diidentifikasin pada waktu itu. Saat ini beberapa stasiun TV telah menyelenggarakan program-program siaran pendidikan. TVRI sebagai TV negara dengan jangkauan nasional telah mengalokasikan khusus siaran pendidikan selama 4,5 jam siaran setiap hari (Magdalena, 2006). TVE merupakan stasiun TV yang mengkhususkan diri dalam penyiaran program-program pendidikan dan pembelajaran untuk semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan. Stasiun TV ini dirintis oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom). TVE diluncurkan pada tanggal 12 oktober 2004. 5. Komputer untuk Pendidikan Awalnya teknologi komputer merupakan sarana pendukung di setiap bidang yang lain dalam kehidupan. Bisa dikatakan bagi mereka yang mengetahui betapa berharganya informasi, bahwa teknologi komputer menjadi kebutuhan keberadaanya sehari-hari. Pemanfaatan komputer tidak terbatas hanya di perusahaan atau bisnis, tapi juga digunakan dan dimanfaatkan pada bidang pendidikan. Sebelumnya komputer di bidang pendidikan hanya sebagai salah satu pelajaran yang harus dipelajari. Perlahan seiring waktu, komputer adalah media pendukung dari pembelajaran yang berjalan dalam proses belajar mengajar didalam institusi pendidikan. Bentuk-bentuk pemanfaatan teknologi komputer di bidang pendidikan diantaranya:

a. mempelajari hardware komputer yang merupakan pengetahuan dasar bagi para pelajar. b. mengakses informasi melalui teknologi internet yang dibawa dan dilalui oleh komputer. c. memanfaatkan aplikasi-aplikasi sebagai media pengajaran yang membuat peserta didik dapat menikmati pembelajaran yang lebih interaktif. d. memanfaatka aplikasi yang tersedia dan memang ditujukan untuk pelajaran tertentu. e. sebagai alat untuk pembuatan bahan ajar dalam pengajaran f. sebagai alat untuk mengembangkan aplikasi pendukung sistem dalam sebuah institusi pendidikan. Penggunaan komputer dalam pendidikan antara lain disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk mendidik peserta didik yang jumlahnya besar dalam waktu yang singkat. Komputer pertama kali dipakai sebagai media pendidikan di pabrik-pabrik, bukan disekolah. Seperti diketahui, media TV juga pernah secara gencar digunakan untuk mengajar, tetapi hasilnya ternyata tidak seperti yang diinginkan. Mula-mula program belajar dengan komputer (courseware) tampil dalam bentuk latihan soal, tutorial, dan simulasi hukum-hukum alam. Dengan makin berkembangnya kemampuan komputer (misalnya dalam menampilkan gambar), perangkat lunak latihan soal dirasakan tidak memanfaatkan kemampuan sesungguhnya yang ada pada komputer. Keadaan bertambah runcing dengan perkembangan pengetahuan di bidang kognitif, seperti munculnya teori-teori tentang human information processing. Akibatnya para ahli dibidang komputer dan kognitif melihat bahwa komputer untuk pendidikan dapat berfungsi lebih dari sekedar alat mempresentasikan materi pelajaran. Komputer harus dapat meningkatkan cara berfikir seseorang. Hal ini dapat dicapai misalnya dengan bantuan bidang AI (artificial intelligence). "Peningkatan cara berfikir" ini dirasakan penting karena perkembangan teknologi yang sangat pesat mengharuskan seseorang untuk mempunyai ketrampilan belajar (cara berfikir) yang tinggi. Dengan kata lain, proses belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan bukan proses menhafal pengetahuan. Jadi kita dapat menggunakan pengetahuan yang telah kita miliki untuk membangun pengetahuan yang baru. Dibandingkan dengan media pendidikan yang lain, seperti overhead, tv, dan film, komputer itu lebih memungkinkan utk membuat sang murid menjadi "aktif" bermain-main dengan informasi. Perangkat lunak dapat dibuat agar interaktif. Hal ini sukar dicapai oleh media lainnya. Hal lain yang menarik, perangkat lunak untuk pendidikan dapat di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing murid. Hal ini memungkinkan murid-murid untuk

berkembang sesuai dengan keadaan dan latar belakang kemampuan yang dimiliki. Murid yang memang mampu belajar dengan kecepatan tinggi tidak perlu menunggu rekan lainnya yang memerlukan waktu lebih dalam memahami materi pelajaran. Pengajaran Berbantuan Komputer Pengajaran Berbantuan Komputer diadopsi dari istilah Computer Assisted Instruction (CAI). Istilah lain yang juga menjelaskan konsep pendidikan berkomputer ini adalah Computer Assisted Learning (CAL) yaitu Pembelajaran Berbantuan Komputer, Computer in Education (CIE) yaitu Komputer dalam Pendidikan, dan Computer Based Learning (CBL) yaitu Pembelajaran Berbasis Komputer, dan masih banyak lagi. CAI dan CAL merupakan istilah yang paling sering digunakan. Sebenarnya tidak terdapat perbedaan antara kedua-duanya, hanya pemakaiannya tergantung kepada pengguna. Istilah CAI lebih banyak digunakan di kalangan pendidik di Amerika Serikat, sedangkan istilah CAL digunakan di negara-negara Eropa. Secara konsep PBK adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembagian bahan pengajaran dan keahlian dalam satuan kecil agar mudah dipelajari serta dipahami. Satuan terkecil ini pula akan dipresentasikan lagi dengan gaya yang memikat di dalam bingkai (frame) untuk ditayangkan di layar monitor (Mahyuddin et al, 2006). PBK merupakan suatu bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer dalam peran guru, dimana siswa berinteraksi secara langsung dengan komputer dan kontrol sepenuhnya di tangan siswa. PBK perlu diterapkan berdasarkan temuan sejumlah penelitian yang menyatakan bahwa penerapan PBK berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. PBK dapat diterapkan pada jenjang SD hingga Perguruan Tinggi (Wihardjo, 2008). Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan batuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri. Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya (Adri, 2008). PBK hakekatnya melibatkan penggunaan komputer dalam cara pengajaran. Hal ini merupakan hubungan interaksi yang terbentuk dari sistem komputer dengan siswa. Komputer sebagai media akan lebih membantu siswa menemukan hal-hal baru yang lebih menarik dibandingkan dengan cara-cara konvensional yang lebih berpusat pada guru. PBK dirancang untuk membantu siswa dalam mempelajari atau menemukan hal-hal baru atau mengembangkan pengetahuan mereka berdasarkan pelajaran yang dipelajari.

PBK tepat sebagai media pembelajaran individual, namun PBK masih memerlukan kehadiran guru. PBK merupakan suatu alat bantu untuk meringankan beban guru, sehingga guru mempunyai kesempatan untuk lebih memperhatikan siswa secara individual (Wihardjo, 2008). Jenis Pengajaran Berbantuan Komputer Pada dasarnya format penyajian pesan dan informasi dalam model pembelajaran CAI terdiri atas 4 macam, yaitu : a. Tutorial Format ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Biasanya dengan bantuan navigasi materi yang diajarkan, tutorial akan memudahkan siswa mempelajari bagian-bagian materi tertentu. Tutorial dapat dibedakan menjadi tutorial linier dan tutorial bercabang. Tutorial linier menyajikan suatu materi ke materi berikutnya sesuai urutan yang telah ditetapkan oleh pemrogram, sehingga siswa tidak dapat memilih materi pembelajaran sesuai keinginan dan kemampuannya. Sedangkan pada tutorial bercabang, siswa diberikan kebebasan untuk mempelajari materi sesuai keinginan dan kemampuannya, sehingga pembelajaran lebih menarik, dan efektif. b. Latihan Latih dan praktik dapat diterapkan pada siswa yang sudah mempelajari konsep (kemampuan dasar) dengan tujuan untuk memantapkan konsep yang telah dipelajari, dimana siswa sudah siap mengingat kembali atau mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki (Wihardjo, 2008). c. Simulasi Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu (ketrampilan) sehingga siswa merasa seperti berada dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada pembelajaran materi yang membahayakan, sulit, atau memerlukan biaya tinggi, misalnya untuk melatih pilot pesawat terbang atau pesawat tempur (Wihardjo, 2008). d. Permainan Jenis permainan ini tepat jika diterapkan pada siswa yang senang bermain. Bahkan, jika didesain dengan baik sebagai sarana bermain sekaligus belajar, maka akan lebih meningkatkan motivasi belajar siswa (Wihardjo, 2008).

Kelebihan Pembelajaran Berbantuan Komputer Kelebihan komputer sebagai media pembelajaran adalah: a. Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa. b. Meningkatkan motivasi siswa. c. Menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa. d. Penggunaan waktu penyampaian materi dapat disesuaikan. e. Dapat mengakomodasikan banyak siswa dan menjalankan fungsinya dengan sedikit kesalahan. f. Komputer tidak mudah lelah, benci, marah, dan lupa. g. Dapat menggunakan fasilitas penyimpanan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. h. Tampilan dapat dirancang lebih menarik. i. Siswa dapat belajar sesuai waktu yang mereka perlukan dan belajar kemampuan dasar komputer yang diperlukan di luar kelas. Kekurangan Pembelajaran Berbantuan Komputer Pada sisi lain, PBK juga memiliki kekurangan, antara lain karena: a. Dikembangkan dalam dialog terbatas sehingga tidak dapat menjawab semua permasalahan siswa. b. Masih relatif mahal. c. Pengembangan PBK memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. d. Pada kasus khusus, PBK hanya dapat dijalankan pada spesifikasi komputer tertentu. e. Kecepatan perkembangan teknologi komputer memerlukan upgrade yang terus-menerus. f. Penilaian tidak mempertimbangkan apakah siswa sedang lelah, mengantuk atau sakit. g. Pada umumnya hanya menilai hasil akhir, bukan proses belajar. h. Komputer tidak dapat meniru tingkah laku guru, misalnya senyuman, raut muka, gerakan tangan dan badan, serta tidak dapat menggantikan ikatan batin antara siswa dan guru. Karakteristik PBK yang efektif Karakteristik utama PBK yang efektif antara lain : a. Dikembangkan berdasarkan kompetensi dan tujuan yang ditetapkan b. Penyesuaian tampilan yang tepat. c. Mengoptimalkan interaksi belajar.

d. Penyampaian yang tepat. e. Memiliki fleksibilitas dalam mengatur kegiatan belajar. f. Efektif untuk mempertahankan minat belajar. g. Membantu guru dan kontrol tetap ditangan siswa h. Menyediakan aneka umpan balik dan dapat dilakukan dengan cepat. i. Cocok digunakan untuk berbagai lingkungan belajar. j. Menilai kompetensi siswa secara komprehensif dan mendokumentasikan nilai dengan baik. Melihat luasnya kemungkinan penggunaan komputer untuk pendidikan, berikut akan dibahas beberapa tahapan yang dapat digunakan untuk meningkatkan cara berfikir seseorang. Di samping itu, diharapkan pula seseorang tersebut mampu bekerja secara leluasa dengan menggunakan komputer. 6. Internet untuk Pendidikan Manfaat internet dalam dunia pendidikan tidak diragukan lagi dengan tersedianya informasi dalam berbagai bidang dalam jumlah yang melimpah. Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet harus benarbenar dimanfaatkan oleh para penentu kebijakan dalam pendidikan, kepala sekolah, guru dan staf administrasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam kaitannya dengan kelebihan sangat internet bagi guru, Rekdale mengemukakan bahwa Internet potensial untuk mendukung

pengembangan profesional guru karena internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih, yakni (a) meningkatkan pengetahuan; (b) berbagi sumber diantara rekan sejawat; (c) bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri; (d) kesempatan untuk menerbitkan/mengumumkan gagasan yang dimiliki secara online; (e) mengatur komunikasi secara teratur; dan (f) berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional. Dalam kaitannya dengan sumber bahan mengajar, guru dapat (a) mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru, (b) memperoleh bahan baku & bahan jadi yang cocok untuk segala bidang pelajaran, dan (c) mengumumkan dan berbagi sumber. Untuk siswa, Internet menawarkan kesempatan untuk belajar sendiri secara cepat untuk (a) meningkatkan pengetahuan (b) belajar berinteraktif, dan (c) mengembangkan kemampuan di bidang penelitian. Selain itu, internet juga menawarkan kesempatan untuk memperkaya diri dengan meningkatkan komunikasi dengan siswa lain dan meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia.

Seiring dengan berkembangnya perangkat keras teknologi informasi dan komunikasi, internet semakin berkembang pula yang ditandai dengan semakin kayanya dengan aneka fasilitas yang disediakan, seperti email (electronic mail), milis (mailing list), newsgroup, dan sebagainya. Setiap fasilitas tersebut memiliki fungsi tersendiri yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan para pengguna internet. Banyaknya aplikasi layanan di internet dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengetahuan ataupun informasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan tentunya tanpa adanya hambatan kondidi geografis, waktu, biaya, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA http://www.anneahira.com/pemanfaatan-teknologi-komputer.htm http://abba.vlsm.org/v09/onno-ind-1/application/education/ http://kur2003.if.itb.ac.id/ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20474/3/Chapter%20II.pdf

You might also like