You are on page 1of 9

Dampak Positif dan Negatif Televisi

kamal Berita May 9, 2011 DiZaman yang penuh modern ini, hampir di setiap rumah memiliki televisi. Akan tetapi tanpa kita sadari kita menjadi objek atau pangsa pasar oleh produksi televise, baik iklan maupun acara-acara tayangan televise tersebut. Bagaimana kita menyikapinya hal ini tentunya kita harus cerdas dalam menonton televisi, bisa memilih acara-acara yang benarbenar mendidik. Proses dalam mencerdaskan dalam menonton, Masyarakat Peduli Media melakukan pendampingan terhadap masyarakat di wilayah Yogyakarta agar paham dalam menonton televise,yaitu di kecamatan wirobrajan dan kecamatan Gadingsari. Televisi tak lepas dari mata kita, setiap hari berapa juta orang mata menonton televise baik acara sinetron,olahraga, berita ataupun lainnya. Program televise kita hanya sekedar menari ratting atau nilai berapa banyak yang menonton acara tersebut. Sehingga acara yang ditayangkan hanya untuk mendapatkan keuntungan belaka, tidak melihat kebutuhan masyarakat. Setiap acara program televise memiliki dampak posive dan negative, terutama dampak terhadap anak-anak dalam menonton televise. Adapun dampak positive dan negative yaitu : Dampak positif dan Ngative menonton Televisi Pertama, acara TV punya dampak pornografi. Ini saya dapat dari kelompok usia kelas 46 tahun. Kelompok ini mencatat pemeran dalam acara Superhero Kocak punya baju yang terlalu seksi. Anak tak pantas melihatnya. Kedua, konsumtif. Tayangan iklan merangsang anak-anak meminta/ membeli barang yang tidak dibutuhkan. Dampak konsumtif karena iklan ini muncul di setiap kelompok diskusi. Anak TK hingga kelas 6 SD rata-rata meminta mainan, makanan, sampai atributatribut yang dipakai aktor dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta motor dan aksesoris mirip yang digunakan artis. Tidak hanya iklan, sinetron dan acara musik di TV turut membentuk keinginan anak meniru atribut yang dipakai aktor/ aktrisnya. Ketiga, menunda-tunda dan malas(perilaku). Malas belajar karena demen bahkan candu dengan acara TV favorit. Ujung-ujungnya, anak sering menunda mengerjakan pekerjaan rumah. Pada kelompok usia TK, anak bisa melanggar adab membaca doa karena menonton Islam KTP. Acara Amel Cemal Cemil bikin anak rakus, punya tata cara makan kurang baik. Keempat, kemampuan berbahasa (membentak,mengumpat). Saya mencatat ada anak usia kelas 1-3 SD suka berkata kasar dan kurang sopan pada yang lebih tua. Anak-anak usia ini sudah mengenal kata-kata seperti kurang ajar. Kartun Sinchan punya peran besar dalam kasus ini. Anak usia ini juga mudah melawan perintah orang tua, membentak. Semua kelompok sepakat bahwa acara musik, sinetron, iklan, dan kartun sinchan bikin anak mereka tidak berbahasa Indonesia dengan baik, banyak bahasa gaul yang dikenal.

Acara Islam KTP jadi sorotan juga. Makian-makian seperti ente bahlul, kurang ajar, busuk jadi dibiasakan pada anak. Anak jadi berbicara dengan bahasa yang biasa Demikian televise juga ada dampak positifnya yaitu acara TV dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Seperti acara bolang, laptop si unyil, koki cilik, asal-usul, dunia ikan, Hand Made. George. Acara tersebut membuat anak mengenal daerah geografis dunia, mengenal negara, mengetahui proses pembuatan barang-barang, tahu permainan tradisional, dan adat istiadat. Ibu-ibu berpendapat acara TV yang memberikan dampak positif perlu dilestarikan. Selain itu, anak diajak untuk kreatif. Acara macam Hand Made, Koki Cilik, dan Panji Si petualang merangsang anak kreatif membuat mainan dengan barang bekas, daur ulang, kreasi memasak. Dampak ketiga, acara TV juga dapat membuat perilaku anak paham agama, menghormati orang lain, punya empati, menolong orang lemah, dan menepati janji. Acara TV yang menginspirasi perilaku tersebut seperti Panji Si petualang, upinipin, Islam KTP, krisna, tolong. Islam KTP saya catat jadi acara yang punya dua sisi muka. Buruk untuk kemampuan berbahasa anak, namun baik karena memberikan pemahaman agama pada anak.Saya juga mencatat bahwa tayangan TV bisa diakali oleh ibu-ibu. Ada pengakuan salah satu warga bahwa ia menerapkan peraturan. Sehingga kita sebagai orang tua tentunya perlu mendampingi anak-anaknya dalam menonton televisi.

Pengaruh Acara TV dapat Berdampak Positif dan Negatif pada Anak


05-03-2010 diposkan oleh melindacare
Media televisi kini memang semakin marak dengan acara-acaranya yang menarik, tidak hanya acara berita, reality show, bahkan sinetron sekalipun yang selalu membanjiri setiap stasiun televisi. Namun, seperti yang kita ketahui juga beberapa acara televisi yang ditayangkan tidak hanya disuguhkan bagi para remaja hingga orang dewasa saja, melainkan acara anak-anak pun kini turut mewarnai layar kaca televisi Anda. Acara ataupun hiburan yang ditayangkan tentunya menarik perhatian buah hati Anda untuk ingin selalu menyaksikan acara kesayangannya tersebut. Namun, apakah Anda pernah membayangkan bila anak Anda yang masih berusia sangat kecil sudah disuguhkan dengan tayangan-tayangan yang tidak sesuai dengan umurnya. Beberapa tayangan seperti kekerasan, vulgarisme, pornografi, mistik, dan gosip bukan hal yang layak untuk dipertontonkan pada anak Anda karena hanya memberikan dampak negatif bagi sang anak dari acara televisi itu sendiri. Hal tersebutlah yang dapat membawa dampak buruk bagi perkembangan psikologi anak itu sendiri.

Memang tidak ada salahnya memberikan televisi di kamar pada anak Anda yang sudah cukup umur. Lalu bagaimana dengan anak Anda yang memang usianya masih dibawah umur dan harus butuh bimbingan Anda? Dalam hal ini tentunya Anda harus memberikan perhatian dan waktu yang lebih pada sang anak untuk membimbing dan mengarahkan dalam menyaksikan tayangan-tayangan televisi. Adapun dampak dari media televisi itu sendiri yaitu tayangan yang tidak dikemas secara baik yang tidak mempedulikan pendidikan dan perkembangan jiwa anak, sehingga menjadikan tumbuh kembang anak mencontoh ataupun meniru adegan dari tokoh idolanya, baik perilaku seperti gaya bicara, gaya rambut hingga busana yang dikenakan. Tak hanya itu, dampak lainnya juga tentunya akan merugikan bagi sang anak seperti lupa belajar dan lupa dengan kegiatan-kegiatan positif, menjadi ketagihan, membuat sang anak jarang bersosialisasi, dapat melakukan hal-hal yang berbahaya dan kurang wajar, membawa pada pola pikir ke arah yang berdampak negatif serta hal-hal negatif lainnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya Anda para orangtua berperan penting dalam memilih tayangan, mendampingi saat menonton, saat jam makan, jam tidur serta melatih sang anak untuk mematikan televisi pada jam yang telah Anda sepakati dengannya. Berikan disiplin waktu untuk menonton tayangan yang baik dan tayangan yang tidak baik agar mereka memanfaatkan waktunya untuk bermain diluar ataupun di halaman rumah untuk melatih motorik dan menikmati alam. Dan berikan tayangan seperti televisi pendidikan, karena merupakan media yang sangat baik untuk membagi informasi dan bahan pendidikan pada sang anak agar memberikan dampak positif bagi sang anak.

Dampak Positif dan Negatif Televisi

Sebuah televisi yang merupakan sumber hiburan di masa kini tampaknya memang memberikan banyak manfaat bagi kita. Tapi kita juga harus mewaspadai dampak negatif dari televisi, terutama bagi anak-anak dan remaja. Zaman sekarang siapa sih yang tidak mempunyai televisi di rumahnya? Hampir semua orang kini mempunyai televisi di rumah. Televisi kini memang menjadi salah satu media

hiburan utama. Tidak hanya hiburan, bahkan televisi bisa menjadi media informasi yang menyajikan beragam informasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Baik, sekarang mari kita bahas dampak positif dan negatif dari televisi. Dampak ini sangat besar pengaruhnya pada anak-anak dan remaja, karena umumnya anak-anak dan remaja masih memiliki jiwa dan psikis yang belum stabil. Dampak Positif :

Anda bisa menyegarkan pikiran dengan menyaksikan beragam tayangan hiburan dari stasiun televisi, mulai dari film, kuis, sinetron dan acara-acara hiburan lainnya. Dengan menonton televisi anda dapat menghilangkan kepenatan anda sehingga tidak mudah stress. Televisi umumnya selalu up to date dalam hal penyajian berita, sehingga anda pun menjadi banyak tahu tentang informasi-informasi dan berita terkini yang sedang terjadi di mana saja, wawasan anda pun bertambah luas dan tidak ketinggalan informasi. Televisi banyak juga menyajikan acara-acara yang berhubungan dengan pendidikan, hal ini tentu bagus dan sangat berguna bagi pengetahuan dan wawasan para pelajar. Televisi banyak menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dalam dunia pendidikan, dunia usaha, hiburan, dan lainnya. Sehingga figur-figur tersebt dapat memicu kita untuk mencontoh kesuksesan mereka.

Dampak Negatif :

Televisi dapat membuat anda lupa waktu, bahkan malas untuk mengerjakan halhal lain selain menonton televisi. Tentunya hal ini sangat buruk dampaknya bagi para pelajar, karena dapat menyebabkan para pelajar menjadi lupa akan kewajiban utamanya yaitu belajar. Televisi mampu meningkatkan daya konsumtif masyarakat, karena di televisi banyak sekali iklan-iklan yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik penonton agar menjadi konsumen dari produknya. Sehingga banyak anak kecil hingga orang dewasa yang menjadi korban iklan Televisi banyak menyajikan acara-acara yang tidak mendidik, seperti film-film yang banyak adegan kekerasannya, berita kriminal, serta adegan-adegan lain yang tidak patut ditonton oleh anak-anak. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kejiwaan seorang anak, mereka bisa saja meniru adegan kekerasan, tindak kriminal, serta adegan-adegan lainnya yang mereka tonton di televisi.

Menonton televisi terus menerus tidak hanya membuat anda malas melakukan pekerjaan lain, tetapi juga dapat merusak kesehatan anda, terutama mata. Mata anda memerlukan istirahat yang cukup dan tidak menonton televisi terlalu lama. Badan anda menjadi lemah dan lemas karena biasanya hanya duduk dan tidurtiduran menonton televisi, anda menjadi tidak terbiasa bekerja berat, hal ini tentu sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh anda. Anak menjadi pasif dan tidak kreatif. Mereka kurang beraktivitas, tetapi hanya duduk di depan Televisi, dan melihat apa yang ada di Televisi. Anak menjadi pasif baik secara fisik maupun mental, karena memang orang yang menonton Televisi tidak perlu berbuat apa-apa, hanya duduk, mendengar dan melihat apa yang ada di Televisi. Oleh karena itu kemampuan berpikir dan kreatifitas anak menjadi tidak terasah, karena ia tidak perlu lagi membayangkan sesuatu seperti halnya bila ia membaca buku atau mendengar musik.

Liburan sekolah merupakan hari-hari yang dinantikan oleh pelajar apalagi anak anak usia TK dan SD.Beban pelajaran di sekolah bisa dilupakan sejenak,dan pikiran bisa fres kembali setelah refresing . tvWalaupun begitu efek negatif yang ditimbulkan oleh liburan sekolah adalah adanya kegiatan anak-anak yang tidak terkontrol.Kegiatan yang praktis dan mudah serta murah adalan nonton TV di rumah.Dari bangun tidur sekitar jam 05.00 pagi sebagian besar langsung nongkrong di depan TV melihat acara yang menarik di setasiun stasiun TV yang ada.Bahkan ada yang sampai sore atau malam kegiatannya hanya nongkrong di depan TV. Sebagian orang tua sudah tidak sempat mengarahkan kegiatan putranya karena kesibukan dan sebagainya.Bahkan ada yang beranggapan yang penting anak tidak kemana-mana dan tidak membuat gaduh dan sebagainya.Kenyataan ini akan membuat efek negatif dari acara TV saat ini akan mempengaruhi anak semakin banyak.Apa efek negatif dari siaran TV saat ini? Banyak hal yang bisa mempengarui otak anak kita dari terlalu banyaknya nonton TV saat ini Yaitu : 1. Iklan TV * Iklan TV sedikitnya setiap tiga menit ditayangkan pada acara yang sama sehingga anak akan terpengaruh iklan tersebut baik pengaruh konsumtif maupun perilaku pelaku didalamnya yang kebanyakan tidak sesuai dengan akhlaq ajaran agama, baik bahasanya maupun tingkah lakunya. 2.Otak anak kita secara tidak sadar mengira bahwa apa yang ada acara TV tersebut adalah nyata

Sehingga secara tidak langsung akan meniru apa-apa yang ada dalam TV tersebut seperti adegan Kekerasan, pornografi dan penampilan artis-artis yang kurang bermoral maupun adegan Lainnya. 3.Banyaknya Sinetron dan film-film di televisi yang tidak mendidik karena penuh dengan acara keke Rasan , adegan mesum dan sebagainya sehingga adegan-adegan ini banyak ditiru oleh anak-anak Kita.Contoh ada kejadian siswa melakukan kekerasan dengan temannya,anak SMP memperkosa Anak SD dan sebagainya. 4.Acara IDOLA CILIK yang hanya menampilkan lagu-lagu bahkan ada lagu-lagu yang dinyanyikan Oleh remaja seperti lagu-lagu cinta dan sebagainya.Dengan melihat ini maka anakanakpun akan Mahir melagukan lagu-lagu remaja dan orang tua.Efek lain anggapan anak-anak bahwa ketenaran yang bisa dilakukan hanyalah dengan musik atu lagu-lagu tersebut.Pada hal banyak kreatifitas lain yang bisa lebih bermanfaat dari pada hanya dengan lagu-lagu tersebut, seperti melukis ,berhitung dan sebagainya. 5.Banyak tayangan dan acara televisi yang berbau mistis sehingga tidak mendidik anak kita secara Rasional serta banyak ditiru oleh anak kita. BAGAIMANA CARA MENGHINDARI ANAK-ANAK KITA DARI TELEVISI Banyak cara yang dapat kita lakukan agar anak kita minimal mengurangi waktunya di depan televisi 1. Sediakan permainan secukupnya sesuai dengan usia anak kita 2.Sediakan kertas gambar secukupnya agar anak kita bisa berimajinasi dengan menggambar sesuatu Di kertas gambar.

3.Melakukan kegiatan di luar rumah seperti berkebun dan sebagainya 4.Permainan atau olah raga ringan seperti sepakbola plastik, batminton untuk anak-anak dan sebagainya.

5.Membantupekerjaan kita terutama yang ringan-ringan dan mapu dilaksanakan oleh anak-anak. 6.Membaca buku-buku cerita untuk anak-anak. 7. Mengarang atau menuliskan apa yang pernah dilihat ataupun kegiatan mereka seharihari. 8.Bagi yang sudah mampu sediakan komputer untuk berkreasi ,menggambar atau mengetik Demikian sekilas tentang efek negatif televisi pada anak-anak kita dan cara menghindarinya dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat,semoga ada manfaatnya. Hikmah : Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, Ya Rasulullah, apa hak anakku ini? Nabi Saw menjawab, Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu). (HR. Aththusi) Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan tanggungjawab keluarga. (HR. Abu Dawud). Sumber http://azzamudin.wordpress.com

You might also like