You are on page 1of 15

BAB I<br />PENDAHULUAN<br /> Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin moderen terutama pada era globalisasi

seperti se karang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningka tan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujua n pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Menurut Auliyawati (2008:1) Pendidikan pada tiap tingkatan mempunyai tujuan untu k menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan dalam melanjutkan tingkatan pendidikan ke tingkatan selanjutnya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewuj udkan kemampuan siswa tersebut adalah dengan meningkatkan penguasaan mereka terh adap setiap materi yang di ajarkan. Pengusaan siswa terhadap setiap materi yang di ajarkan dapat di pengaruhi oleh b eberapa faktor di antaranya menurut Deming (dalam B. Uno Hamzah, 2008:86) adalah input mentah atau siswa itu sendiri. Selain Deming tokoh pendidikan seperti Ovi de Dicroly (dalam Hamalik, 2006:157 ) juga berpandangan sama bahwa faktor siswa justru menjadi unsur yang menentukan berhasil tidaknya pengajaran yang di sampai kan oleh guru, sebab setiap siswa memiliki kondisi internal di mana kondisi ters ebut sangat berperan dalam aktivitas belajar mereka sehari-hari, salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Motivasi sebagai motor penggerak di dalam diri seseorang atau kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Sedangkan motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri a nak yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar. siswa yang tida k memiliki motivasi belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar, dan perbuatan belajar akan terwujud apabila ada motivasi belajar dari dalam diri sis wa. Selain motivasi belajar dari dalam siswa, motivasi belajar dari luar diri si swa juga perlu di bangkitkan oleh guru dengan cara manginformasikan tujuan pembe lajaran, memberi dorongan, memberi rangsangan, mengevaluasi dan umpan balik. Sel ain itu guru juga harus mampu membangkitkan ingatan siswa terhadap materi yang t elah di ajarkan. Matematika sebagai ilmu yang memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi membut uhkan peranan motivasi belajar. Menurut Sardiman (2005:83) siswa yang memiliki m otivasi belajar, juga memiliki ketekunan dalam mengahadapi tugas, ulet menghadap i kesulitan (tidak lekas putus asa), lebih senang bekerja mandiri dan senang men cari serta memecahkan masalah soal-soal. Agar siswa termotivasi untuk belajar le bih lanjut maka perlu diberikan rangsangan berupa hadiah, pujian, gerakan tubuh (acungan jempol, tepuk tangan, geleng-geleng kepala), persaingan, dan memberikan nilai terhadap hasil pekerjaan yang mereka capai. Bertolak dari uraian di atas peneliti pernah mengadakan observasi pada MTs Limbo ro kelas VIII, di temukan banyak siswa kurang memilik motivasi belajar, itu terl ihat saat proses belajar mengajar berlangsung seperti kurang memperhatikan penje lasan guru dengan baik, tidak mencoba mengerjakan contoh soal yang diberikan ole h guru, terlambat mengumpul tugas bahkan ada yang tidak kumpul sama sekali, sert a kurang lengkapnya catatan yang mereka miliki akibatnya mereka kurang menguasai materi dengan baik, bahkan ada yang tidak bisa menyelesaikan tugas atau contoh soal yang diberikan oleh guru . Selain beberapa kondisi di atas, ada juga bebera pa siswa yang memperhatikan penjelasan guru dengan baik, bergairah, selalu ingin maju mengerjakan contoh soal yang di berikan oleh guru, selalu mengumpul atau m engerjakan tugas yang di berikan oleh guru, memiliki catatan yang lengkap dan pe nguasaan mereka terhadap materi cukup lumayan. Beberapa kondisi siswa tersebut di atas dalam mengikuti proses belajar mengajar mungkin tergantung atau dipengaruhi oleh motivasi belajar yang ada pada diri mer eka masing-masing. Olehnya itu peneliti merasa tertarik untuk mengangkat judul: Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penguasaan Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Pada Siswa MTs. Limboro Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Ba rat . Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masal ah sebagai berikut :

Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel pada siswa MTs Limboro kelas VIII ? Berapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persama an linear dua variabel pada siswa MTs Limboro kelas VIII ? Tujuan Penelitian Bertolak dari perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem per samaan linear dua variabel pada siswa MTs Limboro kelas VIII Untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi s istem persamaan linear dua variabel pada siswa MTs limboro kelas VIII. Hipotesis Penelitian Diduga bahwa : ada pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem p ersamaan linear dua variabel pada siswa MTs Limboro kelas VIII kecamatan seram b arat kabupaten Seram Bagian Barat. Kegunaan Penelitian Di harapkan dari hasil penelitian ini agar dijadikan sebagai bahan pelajaran bag i setiap guru matematika bahwa motivasi belajar sangat berperan bagi siswa dalam penguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel khususnya dan ilmu matem atika pada umumnya. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda dalam penulisan ini, maka penulis per lu menjelaskan istilah-istilah yang relevan sebagai berikut : Motivasi belajar adalah: keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak yang mamp u menimbulkan kesemangatan atau kegairahan belajar. Afifudin (dalam, Ridwan 2008 :1)l Sistem persamaan linear dua variabel adalah: persamaan yang berbentuk x + y = n di mana x , y adalah variabel, dan n adalah konstanta, yang diselesaikan dengan meggunakan metode grafik, metode eliminasi dan metode subtitusi. <br /> BAB II LANDASAN TEORI Hakekat Matematika Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat untuk mendefenisikan apa itu ma tematika. Walaupun belum ada defenisi tunggal mengenai matematika, bukan berarti matematika tidak dapat dikenali. Seperti apa yang telah diutarakan oleh Soedjad i (dalam, Priyoananto, 2007:1) sebagai pengetahuan matematika mempunyai beberapa karakteristik, yaitu bahwa obyek matematika tidaklah konkrit tetapi abstrak. De ngan mengetahui obyek penelaahan matematika kita dapat mengetahui hakekat matema tika yang sekaligus dapat diketahui juga cara berfikir matematika. Oleh E.T. Rus effendi (dalam, Priyoananto, 2007:1) mengungkapkan: matematika itu timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Mate matika terdiri dari empat wawasan yang luas yakni: Aritmetika, Aljabar, geometri dan analisa. Selain itu matematika adalah ratunya ilmu, maksudnya bahwa matemat ika itu idak bergantung pada bidang studi lain. Bahasa matematika yang digunakan agar dapat dipahami, dengan menggunakan simbol dan istilah yang telah disepakati bersama. Sementara itu Hudoyo (dalam, Priyoana nto, 2007:1) secara singkat mengatakan bahwa Matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalaran secara de duktif dan apabila matematika dipandang sebagai suatu struktur dari hubungan-hubu ngan maka simbol-simbol formal diperlukan untuk menyertai himpunan benda-benda a tau obyek-obyek. Simbol-simbol ini sangat penting dalam membentuk memanipulasi a turan yang beroperasi dalam struktur-struktur.<br />Pemahaman terhadap strukturstruktur dan proses simbolisasi memberikan fasilitas komunikasi dan dari komunik asi ini kita mendapatkan informasi. Dari informasi-informasi ini dapat membentuk konsep baru. Dengan demikian simbol-simbol bermanfaat untuk kehematan intelektu al, sebab symbol-simbol dapat digunakan dalam mengkomunikasikan ide secara efekt if dan efisien. Karena itu belajar matematika sebenarnya untuk mendapatkan penge rtian hubungan-hubungan dan simbol-simbol serta kemudian mengaplikasikan dalam k ehidupan yang nyata. Dengan demikian hakekat matematika adalah hal-hal yang berh ubungan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungannya diatur menurut aturan

yang logis.<br /> Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Proses Mengajar dan Belajar Matematik a Menurut Hudoyo (dalam, priyoananto, 2007:1) kegiatan belajar yang kita kehendaki akan bisa tercapai bila faktor-faktor berikut ini dapat dikelola sebaik-baiknya : Peserta didik <br /> Kegagalan atau keberhasilan belajar sangat tergantung kepad a peserta didik.misalnya saja, bagaimana kemampuan dan kesiapannya untuk belajar matematika, bagaimana kondisi psikologis si anak, dan kondisi fisiologisnya. Or ang yang mempunyai motivasi belajar dan dalam keadaan sehat jasmani akan lebih b aik belajar daripada orang yang dalam keadaan lelah seperti perhatian, pengamata n, ingatan juga berpengaruh terhadap kegiatan belajar seseorang.<br />Pengajar<b r /> Kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi dan sekaligus menguasai materi yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar. Seorang pengajar yang tidak menguasai materi matematika dengan baik dan kurang meguasai cara meny ampaikan dengan tepat dapat mengakibatkan rendahnya mutu pengajaran dan yang ked ua dapat menimbulkan kesulitan pesert didik dalam memahami matematika. Akbatnya proses belajar matematika tidak berlangsung efektif.<br />Sarana dan Prasarana<b r />Sarana yang lengkap seperti adanya buku teks dan alat bantu belajar merupaka n fasilitas yang penting. Demikian pula prasarana yang cocok seperti ruangan dan tempat duduk yang bersih dan sejuk bisa memperlancar terjadinya proses belajar. Tidak menutup kemungkinan penyediaan sumber lain, seperti majalah tentang penga jaran matematika, laboratorium matematika dan lain-lain akan dapat meningkatkan kualitas belajar.<br />Penilaian <br />Penilaian dipergunakan untuk melihat baga imana berlangsungnya interaksi antara pengajar dan peserta didik. Disamping itu penilaian juga berfungsi untuk meningkatkan kegiatan belajar sehingga dapat diha rapkan dapat memperbaiki hasil belajar apabila kurang berhasil. Penilaian juga m engacu pada proses belajar, yang dinilai adalah bagaimana langkah-langkah berfik ir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Dengan demikian, apabila langka h-langkah penyelesaian masalah benar sedangkan langkah terahir salah, telah menu njukan proses belajar siswa baik.<br />.<br /> Motivasi Motivasi berpangkal dari kata motif yang diartikan sebagai daya penggerak yang a da dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercap ainya suatu tujuan. Bahkan motivasi dapat diartikan sebagai suatu kondisi intere n (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc.Donald (dalam, Fathurrohman dan Sutikno, 20 07:19) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai deng an munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari p engertian yang dikemukakan oleh Mc.Donald ini mengandung tiga elemen atau ciri p okok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energ i, ditandai dengan adanya feeling dan dirangsang adanya tujuan. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong se seorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan pembelajaran , motivasi dapat di katakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai. Motivasi Belajar Menurut Afifudin (dalam Ridwan, 2008:1) Motivasi belajar adalah: keseluruhan day a penggerak di dalam diri anak yang mampu menimbulkan kesemangatan atau kegairah an belajar. Motivasi belajar dapat dibedakan dalam dua jenis, masing-masing adal ah: Motivasi belajar dari dalam diri siswa (motivasi belajar intrinsik)<br />Motivas i belajar dari luar diri siswa (motivasi belajar ekstrinsik).<br />Motivasi bela jar dari dalam diri siswa (motivasi belajar intrinsik)<br />Jenis motivasi ini t imbul dari dalam diri idividu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain tetapi a tas dasar kemauan sendiri. Siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsik biasan ya memiliki kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru dengan baik, rasa in gin tahunya lebih banyak terhadap materi yang diberikan, berbagai gangguan yang ada disekitarnya tidak dapat mempengaruhi perhatiannya. Selain itu motivasi bela jar intrinsik ini juga timbul karena adanya hasrat dan keinginan berhasil, doron

gan kebutuhan akan belajar dan harapan akan cita-cita.<br /> perlu juga diketahu i bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsic memiliki tujuan menjadi o rang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu, satu-satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak akan mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakan itu bersumbe r pada suatu kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidi k dan berpengetahuan. <br />Motivasi belajar dari luar diri siswa (motivasi bela jar ekstrinsik)<br />Jenis motivasi belajar ini timbul sebagai akibat pengaruh d ari luar diri individu, apakah karena adanya rangsangan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Sebagai conto h seorang siswa belajar karena ada rangsangan dari guru misalnya memberikan doro ngan, arahan,, hadiah, dan sejenisnya. Oleh karena itu, motivasi belajar ekstrin sic dapat dikatakan sebagai bentuk aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berd asarkan dorongan dari luar diri individu. Beberapa bentuk motivasi belajar ekstr insik menurut Winkel (dalam, Yamin, 2007:227) diantaranya adalah:<br />1.Belajar demi memenuhi kewajiban <br />2. Belajar demi menghindari hukuman yang diancamk an <br />Belajar demi memperoleh hadiah material yang disajikan<br />Belajar dem i memperoleh pujian dari orang penting seperi orang tua dan guru<br />Belajar de mi meningkatkan gengsi<br />Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang at au demi memenuhi prasarat kenaikan atau golongan administratif.<br />Indikator s iswa yang memiliki motivasi belajar dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari ket ika proses belajar mengajar sedang berlangsung yakni bergairah, senang, ceria, s iap menerima pelajaran baru, suka tantangan, suka mengerjakan soal, dan mampu be rargumentasi.<br /> Sedangkan menurut B.Uno (2008:2003) indikator motivasi belaj ar baik intrinsik maupun ekstrinsik dapat di klasifikasikan sebagai berikut: <br /> Adanya hasrat dan keinginan berhasil Adanya dorongan dan kebutuhan belajar Adanya harapan dan cita-cita masa depan Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan siswa dapat belaj ar dengan baik. <br /> Fungsi Motivasi Belajar Dalam proses belajar mengajar motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong, peng arah, dan sekaligus sebagai penggerak di dalam diri siswa untuk melakukan aktivi tas belajar. Fungsi motivasi belajar menurut Oemar Hamalik (dalam, Yamin, 2007:2 24) meliputi sebagai berikut: <br />Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perb uatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.< br />Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepencap aian tujuan yang di inginkan.<br />Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar k ecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.<br />Moti vasai dapat juga dikatakan sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Se seorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang bai k dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik pula. Dengan kata lain, bahwa de ngan adanya usaha yang tekun dan terutama di dasari adanya motivasi, maka seseor ang yang belajar itu akan dapat menghasilkan prestasi yang baik.<br />Ciri-Ciri Motivasi Belajar<br />ciri-ciri motivasi belajar menurut Munandar (dalam Puspita riana, 2008:1) adalah :<br /> Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai) Ulet menghadapai kesulitan (tidak lekas putus asa) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang di berikan Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasinya) Senang, rajin belajar, dan penuh semangat Dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya kalau di yakini itu benar Mengejar tujuan-tujuan jangka panjang Senang mencari dan memecahkan soal-soal. Strategi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Menurut Djamarah dan Zain (2006:149-157) strategi untuk meningkatkan motivasi be lajar siswa adalah sebagai berikut:<br /> Memberi angka Angka yang dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar siswa. Angka yang di berikan kepada siswa biasanya bervariasi sesuai hasil ulangan ata u tugas yang telah mereka peroleh dari hasil penilain guru, angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada siswa untuk mempertahankan ata u bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka. Hadiah Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dapat memberikan hadiah berupa apa saja ke pada anak didik yang berprestasi dalam menyelesaikan tugas, benar menjawab ulang an formatif yang di berikan, dapat meningkatkan disiplin belajar dan sebagainya. Hadiah berupa benda seperti buku tulis, pensil, pena, balpoint, penggaris, buku bacaan dan sebagainya dapat di manfaatkan untuk kepentingan belajar anak didik. Demikian juga halnya dengan hadiah berupa makanan seperti permen, roti, dan seje nisnya dapat dugunakan untuk mendapatkan unpan balik dari anak didik di dalam ke giatan belajar mengajar. Pemberian hadiah tersebut tidak di lakukan ketika anak didik sedang belajar, tetapi setelah anak didik menunaikan tugasnya dengan baik. Misalnya anak didik dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu, maka di berikan beberapa butir permen. Pemberian hadiah secara tiba-tiba (spontanita s) kepada anak didik yang menunjukan prestasi kerjanya yang gemilang di ahir keg iatan pengajaran. Dengan begitu, maka anak didik akan merasa bangga karena hasil kerjanya di hargai dalam bentuk materi. Hal itu juga menjadi dorongan bagi anak didik lainnya untuk selalu bersaing dalam belajar. Pujian Pujian adalah alat motivasi yang positif. Setiap orang senang di puji, tak pedul i tua atau muda, bahkan anak-anakpun senang di puji atas sesuatu pekerjaan yang telah selesai di kerjakannya dengan baik. Orang yang di puji merasa bangga karen a hasil belajar atau kerjanya mendapat pujian dari orang lain. Kata-kata seperti kerjamu bagus , kerjamu rapi , kamu cerdas , selamat sang juara kelas , dan sebagainya ah sejumlah kata-kata yang biasanya di gunakan oleh orang lain untuk memuji oran g-orang tertentu yang di anggap perpresatasi. Dalam kegiatan belaja mengajar, pujian dapat di manfaatkan sebagai alat motivasi . Karena anak didik juga manusia, maka mereka juga senang di puji. Guru dapat me makai pujian untuk menyenangkan perasaan anak didik. Pujian dapat berfungsi untu k menggairahkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar berlangsug. Gerakan tubuh Gerakan tubuh dalam bentuk mimic yang cerah, dengan senyum, mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, menaikan bahu, geleng-geleng kepala, menaikan tangan dan l ain-lain adalah sejumlah gerakan fisik yang dapat memberikan umpan balik dari an ak didik. Gerakan tubuh merupakan penguatan yang dapat membangkitkan gairah belajar anak d idik, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan. Hal ini terjadi karen a interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik seiring untuk mencapi tuj uan pengajaran. Anak didik memberikan tanggapan atas stimulus yang guru berikan. Saingan atau kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong bel ajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual ataupun persaingan kelompok d apat meningkatkan prestasi belajar siswa juga sangat baik di gunakan untuk menin gkatkan kegiatan belajar siswa. Memberi tugas Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk di selesaikan. Guru dapat memberikan tugas kepada anak didik sebagai bagian yang tak dapat terpisah kan dari tugas belajar anak didik. Tugas dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Tidak hanya dalam bentuk tugas kelompok, tetapi dapat juga dalam bentuk tugas pe rorangan. Tugas dapat di berikan oleh guru setelah selesai menyampaikan bahan pelajaran. C aranya, sebelum bahan diberikan, guru dapat memberitahukan kepada anak didik bah wa setelah penyampaian bahan pelajaran semua anak didik akan mendapatkan tugas y ang di berikan oleh guru. Tugas yang diberikan dapat berupa membuat rangkuman da

ri bahan pelajaran yang baru di jelaskan, mengerjakan contoh-contoh soal yang te lah di jelaskan, membuat kesimpulan, menjawab masalah tertentu yang telah di per siapkan, dan sebagainya. Anak didik yang menyadari akan mendapat tugas dari guru setelah mereka menerima bahan pelajaran, akan memperhatikan penyampaian bahan pelajaran. Mereka berusaha meningkatkan perhatian dengan konsentrasi terhadap penjelasan-penjelasan yang d iberikan oleh guru. Sebab bila tidak, tentu mereka hawatir tidak akan mampu meny elesaikan tugas yang di berikan itu dengan baik. Memberi ulangan ulangan yang diberikan kepada anak didik bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan anak didik terhadap bahan yang telah di berikan dalam kegiata n belajar mengajar. ulangan dapat guru manfaatkan untuk membangkitkan perhatian anak didik terhadap bahan yang di berikan di kelas. Ulangan dapat di berikan pad a setiap ahir kegiatan pengajaran. Agar perhatian anak didik terhadap bahan yang akan di berikan dapat bertahan dalam waktu yang relative lama, guru sebaiknya m emberitahuka kepada anak didik bahwa di ahir pelajaran akan di adakan ulangan. Mengetahui hasil Ingin mengetahui adalah suatu sifat yang sudah melekat di dalam diri setiap oran g. Jadi, setiap orang selalu ingin mengetahui sesuatu yang belum di ketahuinya. Dorongan ingin mengetahui membuat seseorang berusaha dengan cara apapun agar kei nginanya itu menjadi kenyataan atau terwujud. Jarak dan waktu, tenaga maupun mat eri tidak menjadi soal, yang penting hal-hal yang belum di ketahuinya dapat dili hat secara langsung. Karena anak didik adalah manusia, maka di dalam dirinya ada keinginan untuk meng etahui sesuatu. Guru tidak harus mematikan keinginan anak didik untuk mengetahui , tetapi memanfaatkannya untuk kepentingan pengajaran. Setiap tugas yang telah d i selesaikan oleh anak didik dan telah diberi angka (nilai) sebaiknya, guru bagi kan kepada mereka agar mereka bisa mengetahui prestasi kerjanya. Kebenaran kerja yang di lakukan oleh anak didik dapat di pertahankan, sedangkan kesalahan kerja yang di lakukan oleh anak dapat di perbaiki di masa mendatang. Tentu saja kesal ahan kerja anak didik itu perbaikannya dengan bantuan atau bimbingan dari guru. Hukuman Hukuman adalah perlakuan yang negatif, tetapi diperlukan dalam pendidikan. Hukum an yang di maksud adalah hukuman yang bersifat mendidik. Kesalahan anak didik ka rena melanggar disiplin dapat di berikan hukuman berupa mencatat bahan pelajaran yang ketinggalan atau apa saja yang sifatnya mendidik. Dalam proses belajar men gajar, anak didik yang membuat keributan dapat di berikan sanksi untuk menjelask an kembali bahan pelajaran yang baru saja di jelaskan oleh guru. Sanksi segera d i lakukan jangan di tunda, karena tujuannya untuk mendapat umpan balik dari anak didik terhadap bahan pelajaran yang baru saja di jelaskan oleh guru tersebut. H. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel<br /> Persamaan linear dua variabel adalah bagian dari aljabar. Menurut Negoro (1982:4 75) mengatakan bahwa sistem persamaan linear dua varaiabel berbentuk x+2y=8, ata u x+3y=1. Sedangkan Tampomas Husan (1999:161) bahwa himpunan penyelesaian dari s istem persamaan linear dua variabel adalah dengan menggunakan metode grafik, met ode eliminasi, dan metode substitusi. Sedangkan Adinawan (2004:103) mengatakan juga bahwa untuk menentukan penyelesaia n atau akar dari sistem persamaan linear dua variabel dapat di tentukan dengan e mpat cara yaitu: dengan menggunakan metode grafik, metode eliminasi, metode subs titusi dan reduksi. Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya tiga met ode yakni metode grafik, metode eliminasi, dan metode substitusi. Metode grafik<br />Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel deng an menggunakan metode grafik, misalkanlah x dan y=0 untuk mendapatkan nilai titi k koordinat, kemudian gambarlah grafik kedua persamaan dalam diagram kartesius d an lihatlah di mana kedua grafik tersebut berpotongan. Pasangan berurutan pada t itik perpotongan tersebut adalah himpunan penyelesaiannya. Contoh:<br />Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan<br />x + y = 3, dan x-y = 1<br />jawab :<b r />persamaan pertama x + y = 3, misal x = 0 maka 0 + y = 3<br /> y = 3-0<br /> y = 3<br />jadi titik koordinatnya adalah (0,3)<br /> misal y = 0, maka x + 0 = 3<br /> x = 3-0<br /> x = 3<br />jadi titik koordinatnya adalah (3,0)<br />persa

maan kedua x y = 1, misal x = 0, maka<br />0-y = 1<br />-y = 1-0<br /> y = -1<br />jadi titik koordinatnya adalah (0,-1)<br />misal y = 0, maka x 0 = 1,<br />x = 1 + 0<br />x = 1<br />jadi titik koordinatnya adalah (1,0)<br />masukan nilainilai koordinat di atas dalam diagram cartesius<br />3<br />x - y = 1<br />x1<br />-1x + y = 3 -2 -1 0 1 2 3<br />Jadi himpunan penyelesaiannya adalah (2,1)<br />Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan <br />2x+y = 10, dan x-y = 2<br />Jawab :<br />Pilih persamaan yang termudah yakni<br /> x-y = 2, misal x=0 maka 0-y = 2<br /> -y = 2-0<br /> Y = -2<br />jadi titik kordinatnya adalah (0,-2)<b r />misal y = 0, maka x-0 = 2<br /> x = 2<br />jadi titik koordinatnya adalah (2 ,0)<br />persamaan kedua, 2x+y = 10, misal x = 0, <br />maka 2(0)+y = 10<br />0 + y = 10<br />y = 10<br />jadi titik koordinatnya adalah (0,10)<br />misal y = 0 , maka 2x+0 = 10<br />2x = 10<br /> x = 102<br /> x = 5<br />jadi ititk koordina tnya adalah (5,0).<br />Masukan nilai koordinat-koordinat di atas ke dalam diagr am cartesius<br />10y<br />x - y = 2<br />2x<br />2x + y = 10-2 1 0 2 4 5 10<br /> <br /> Jadi himpunan penyelesaiannya adalah (4,2).<br />Metode eliminasi<br / >Metode eliminasi di lakukan dengan menghilangkan salah satu variabel. Pada meto de eliminasi, angka dari kooefisien variabel yang akan di hilangkan harus sama, sedangkan tandanya tidak harus sama. Contohnya :<br />Tentukan penyelesaian sist em persamaan x+y = 8, dan x-y = 2 <br /> Jawab :<br />Menghilangkan (mengelimina si) y.<br />x + y = 8<br /> x - y = 2<br /> 2x = 10<br /> x = 102<br /> x = 5<br />menghilagkan (mengeliminasi) x.<br />x + y = 8<br />x y = 2<br /> 2y = 6<br / > y = 62<br /> y = 3<br />jadi himpunan penyelesaianya adalah (5,3)<br />Di keta hui sistem persamaan 8x 9y = 4, dan 2x + 9y = 136.<br />Jawab.<br />Eliminasi pe ubah y<br />8x 9y = 4<br />20 + 9y =136<br /> 28x = 140<br /> x = 5<br />elimina si peubah x<br />8x 9y = 4 x 5 40x 45y = 20<br />20x + 9y= 136 x 2 40x + 18y = 2 72<br /> -63y= -252<br /> y = 4<br /> Hp (5,4)<br />Metode substitusi<br />Subst itusi berarti mengganti. Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua var iabel dengan metode substitusi di lakukan dengan cara mengganti salah satu varia bel lainnya, yaitu mengganti x dengan y, atau mengganti y dengan x jika persamaa n memuat variabel x dan y.<br /> Contoh:<br />Tentukan himpunan penyelesaian dar i sistem persamaan <br />2x + y =10 dan x = 2y<br />Jawab:<br />Karena pada pers amaan kedua x = 2y, maka gantilah x dengan 2y pada persamaan 2x + y = 10, sehing ga diperoleh:<br />2x + y = 10<br />2(2y)+ y = 10<br />4y + y = 10<br /> y = 2<b r />untuk menentukan nilai x, gantilah y dengan 2 pada persamaan 2x + y = 10 ata u x = 2y, sehingga di peroleh: <br />2x + y = 10<br />2x + 2 = 10<br />2x = 10 2 <br /> x = 4<br />Hp (4,2)<br />Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 6x + y = 4 dan 27x + 4y = 10<br />Jawab :<br />6x + y = 4,y = -6x + 4, di substi tusikan ke persamaan 27x + 4y = 10, di peroleh :<br />27x + 4(-6x + 4) =10<br /> 27x 24x + 16 = 10<br /> 3x = 10-16<br /> 3x = -6<br /> x = -63<br /> x = -2<br / >nilai x = -2 di substitusikan ke dalam persamaan y = -6x + 4 di peroleh y = -6( -2) + 4<br />y = 12 + 4<br />y = 16<br />HP (-2,16).<br />Di atas adalah beberap a contoh soal yang akan di berikan kepada siswa untuk di selesaikan.<br />BAB II I<br />METODE PENELITIAN<br />Rancangan Penelitian<br />Tipe penelitian yang dig unakan adalah tipe penelitian eksperimen.Tujuan penelitian eksperimen adalah unt uk mengungkapkan hubungan-hubungan variabel atau lebih atau mencari pengaruh sua tu variabel terhadap variabel lainya. Adapun sifatnya adalah melakukan kontrol, melakukan perlakuan, dan melakukan pengamatan atau pengukuran.<br />Waktu dan Lo kasi Penelitian<br />waktu<br /> penelitian dilaksanakan dari tanggal 5 Oktober 2009 sampai 5 November 2009.<br />Lokasi <br />Penelitian ini berlokasi pada MTs Limboro kelas VIII Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Kecamatan Seram Barat. <b r />Populasi dan sampel<br />Populasi<br />Yang menjadi populasi dalam penelitia n ini adalah seluruh kelas VIII MTs Limboro tahun ajaran 2009-2010 yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah siswa tiap kelas sebanyak 21 orang, jadi keseluruha n populasi dalam penelitian ini adalah 42 siswa.<br />Sampel<br />Dengan memperh atikan jumlah populasi tersebut diatas maka sampel penelitian ini adalah sampel populasi berdasarkan Arikunto (1998:107) bahwa apabila subjek kurang dari 100 le bih baik diambil semua.<br />Variabel Penelitian<br />Dalam penelitian ini ada d ua variabel yang akan di teliti yakni:<br />Variabel X atau variabel bebas ( inp endent variable ) adalah motivasi belajar.<br />Variabel Y atau variabl terikat (dependent variable) adalah penguasaan materi sistem persamaan linear dua variab

el.<br />Instrumen penelitian<br />Dalam penelitian ini instrumen yang di gunaka n adalah :<br />Tes.<br /> Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa terha dap materi sistem persamaan linear dua variabel. Dengan bobot nilai atau skor pa da setiap soal ditentukan dengan cara pemerkahan kemudian dikonversikan kedalam nilai seratus. Menurut Sudijono (2003:155) rumus konversi adalah sebagai berikut :<br />Nilai = jumlah skor perolehanskor total x 100 <br />Angket.<br /> Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Dengan bobot nilai atau skor pa da setiap angket adalah sebagai berikut:<br />Sangat sering = 4<br />Sering = 3< br />Kadang-kadang = 2<br />Kurang = 1<br />Tidak pernah = 0<br />Pengumpulan Da ta<br />Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:<b r />Langkah Awal<br />Menyusun angket sebanyak 25 butir, kemudian dikonsultasika n dengan dosen pembimbing untuk mengetahui bobot pernyataan dalam angket.<br />M enyususn soal tes sebanyak 4 butir kemudian dikonsultasikan dengan guru mata pel ajaran untuk mengetahui kevalidan soal tes.<br />Langkah Akhir<br />Memberikan t es kepada siswa untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap materi sistem persam aan linear dua variabel.<br />Pengisian angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa.<br />Analisis Data<br /> Dalam penelitian ini alat analisis statistik ya ng di gunakan adalah :<br /> Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif di gunakan untuk menggambarkan data kedua variable ( X dan Y) kedalam tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai be rikut : .Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar .Menentukan jangkauan data ( R ) R = data terbesar data terkecil .Menentukan banyaknya kelas ( K ) K = 1 + 3,3 log n .Menetukan panjang kelas ( P ) p =RK .Menentukan batas kelas pertama .Menyusun tabel distribusi frekuensi Analisis Statistik Chi Kuadrat (x2) Analisis statistik chi kuadrat digunakan untuk mengetahui kenormalitasan data. Adapun langkah-langkahnya menurut Sugiyono (2007:80) adalah sebagai berikut : Menetukan jumlah interval kelas untuk pengujian normalitas data dengan chi kuadr ad, jumlah kelas interval di tetapkan = 6. Hal ini sesuai dengan 6 bidang yang a da dalam kurva normal baku. Menentukan panjang kelas interval Panjang kelas = data terbesar-data terkecil6 ( jumlah kelas interval ) Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk meng hitung harga chi kuadrad hitung. Menghitung Fh (frekuensi yang diharapkan ) Cara menghitung Fh, didasarkan pada presentase luas tiap bidang kurva normal bak u dikalikan jumlah data observasi ( jumlah individu dalam sampel ). Yaitu : a. Baris pertama 2,7% (n) b. Baris ke dua 13,53% (n) c. Baris ke tiga 34,13% (n) d. Baris ke empat 34,13% (n) e. Baris ke lima 13,53% (n) f. Baris ke enam 2,7% (n) Memasukan harga-harga Fh kedalam kolom Fh sekaligus menghitung harga-harga (Fo-F h)2 dan (Fo-Fh)2 Fh . harga (Fo-Fh)2 Fh merupakan harga chi kuadrat hitung (x2) Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan harga chi kuadrat tabel. Bila harg a chi kuadrat hitung < harga chi kuadrat tabel dengan derajat kebebasan ( dk ) 6 - 1 = 5 dengan taraf kesalahan 5% maka data berdistribusi secara normal. Analisis Statistik Regresi Linear Sederhana Persamaan umum dari analisis statistik regresi linear sederhana adalah : y = a + bX

Dimana : y = subyek dalam variabel dependen yang di prediksikan. a = harga Y ketika harga X = 0 ( harga konstan ) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang di dasarkan pada perubahan variabel independen . X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Sugiono (2007:261) Harga a dan b dapat di cari dengan rumus : <br />a= yX2-xyxnx2-x2 <br />b= nxy-x ynx2-x2)<br />Sugiono (2007:262 )<br />Di mana :<br />a = Konstanta <br />b = ko ofisien regresi<br />?x = jumlah nilai x<br />?y = jumlah nilai y<br />?x2 = jum lah kuadrat nilai x<br />?y2 = jumlah kuadrat nilai y<br />?xy = jumlah produk a ntara nilai x dan y<br /> <br /> Selanjutnya uji kelinearan regresi dengan rumus :<br />JK (T )=?y2<br />JK ( A )=Y2n<br />JK ba =b XY-XYn<br />JK ( S )=JK (T ) JK(a) JK ba <br />JK (G)=xiY2-Y2ni<br /> JK (TC) = JK (S ) JK ( G )<br />Sugiyo no ( 2007:265 )<br />Dimana : <br />JK (T) = jumlah kuadrad total<br />JK (A) = jumlah kuadrad koefisien a<br />JK ( ba ) = jumlah kuadrat regresi ( ba )<br /> JK ( S ) = jumlah kuadrat sisa<br /> JK ( TC ) = jumlah kuadrat tuna cocok<br /> JK ( G ) = jumlah kuadrat galat<br /> <br /> Untuk mempermudah uji linearitas d i butuhkan tabel analisis varians (anava ) regresi linear sederhana sebagai beri kut:<br /> Tabel 3.2 Analisis Varians ( Anava)<br />Sumber variansDkJKKT FTotalN Y2Y2Regresi (a)Regresi baSisa11n-2JK a JKba JK(s)JK a S2reg = JK baS2sisa = JK ( S)n-2S2regS2sisTuna cocokGalatk-2n-kJK ( TC)JK (G)S2(TC) = JK(TC)k-2S2G = JK ( G )n-kS2TCS2 G<br />Sumber : Sugiyono (2007:273)<br />Untuk menguji keberartian r egresi di pakai statistik F= s2 regs2 sis jika F hitung > F tabel untuk taraf ke salahan 5% dengan derajat kebebasan ( dk ) pembilang = 1 dan dk penyebut = n-2 m aka kesimpulannya koefisien itu berarti.<br />Untuk menguji kelinearan regresi d i pakai statistik F=S2 TCS2 G dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang ( k-2 ) dan dk penyebut ( n-k ) jika F hitung tuna cocok < F tabel untuk taraf kes alahan 5% berarti regresinya linear.<br />Sedangkan untuk mengetahui besarnya pe ngaruh variable X terhadap variabel Y ditentukan dengan rumus :<br /> r = nXiYi ( Xi) (Yi ) (nXi2 - (Xi)2)(nYi2 - (Yi)2 <br />Sugiono (2007:274)<br /> Jika r hitu ng > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan penguasaan materi sistem persamaan linear dua va riabel. Sedangkan koefisien determinasinya adalah r2.<br />BAB IV <br />HASIL PE NELITIAN<br />A . Gambaran Umum Obyek Penelitian<br />Madrasah Tsanawiyah Limbor o merupakan Madrasah Tsanawiyah swasta yang di dirikan pada tahun ajaran 2002-20 03 di bawah naungan Depertemen Agama. Madrasah Tsanawiyah Limboro terletak di Ka bupaten Seram Bagian Barat kecamatan Seram Barat Desa luhu. Dengan bangunan terd iri atas dua bangunan, satu bangunan untuk ruang kelas dan satunya untuk kantor dewan guru dan ruang perpustakaan.<br /> Tenaga pengajar di madarsah Tsanawiyah Limboro berjumlah 13 orang dengan rincian 4 orang sebagai guru tetap, 3 orang se bagai guru kontrak sisanya adalah guru honorer. Sedangkan siswanya berjumlah 113 0rang, dengan agama mereka 100% Islam.<br />B . Deskripsi Data<br /> Analisis Statistik Deskriptif Setelah data dianalisis dengan statistik deskriptif maka kedua data (X dan Y) da pat di gambarkan dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ( X )<br /> Nilai frekuensiPersen Keterangan10 2122 3334 4546 5758 6970 813101210527,14%23, 0%28,57%23,80%11,90%4,76%Gagalcukupsedangkurang baikbaiksangat baikJumlah 42100% Sumber : Hasil pengolahan data, 2009<br /> Dari tabel distribusi frekuensi motivasi belajar di atas Jika di gambarkan dalam histogram adalah sebagai berikut : Gambar 4.1 Histogram Motivasi Belajar Dari tabel dan histogram motivasi belajar di atas mengungkapkan 3 siswa atau 7,1 4% dikategorikan gagal (tidak punya motivasi belajar), 10 siswa atau 23,80% dika tegorikan cukup, 12 siswa atau 28,57% dikategorikan sedang, 10 siswa atau 23,80% dikategorika kurang baik, 5 siswa atau 11,90% dikategorikan baik, dan 2 siswa a tau 4,76% dikategorika motivasi belajarnya sangat baik. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Penguasaan Materi (Y)<br /> nilaifrekuensipersenketerangan10 25 26 4142 5657 7374 8990 - 105291210634,76%21,

42%28,57%23,80%14,28%7,14%GagalCukupSedangKurang baikBaikSangat baikJumlah42100% Sumber : Hasil pengolahan data, 2009 <br /> Dari tabel distribusi frekuensi peng uasaan materi di atas jika ditampilkan kedalam histogram adalah sebagai berikut :<br /> Gambar 4.2 Histogram penguasaan materi Dari tabel dan histogram penguasan materi di atas mengungkapkan 2 siswa atau 4,7 6% dikategorikan gagal, 9 siswa atau 21,42% dikategorikan cukup, 12 siswa atau 2 8,57% dikategorikan sedang, 10 siswa atau 23,80% dikategorikan kurang baik, 6 si swa atau 14,28% dikategorikan baik, 3 siswa atau 7,14% dikategorikan penguasaan materinya sangat baik. Analisis Statistik Chi Kuadrat ( x2 ) Analisis statistik chi kuadrat digunakan untuk mengetahui kenormalitasan data. A dapun tabelnya adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Chi Kuadrad Hitung Motivasi Belajar <br /> nilaiFoFhFo - FhFo - Fh2Fo - Fh2Fh10 2122 3334 4546 5758 6970 -81310121052161414 6124-2-4-114164161142,670,291,140,171Jumlah424209,27 Sumber : Pengolahan data, 2009 Dari perhitungan tabel diatas, harga chi kuadrad hitung = 9,27 < harga chi kuadr ad tabel = 11,070 dengan derajad kebebasan (dk) = 5 dan taraf signifikan 5%. Mak a dapat disimpulkan data motivasi belajar siswa berdistribusi secara normal. Tabel 4.4 Chi Kuadrad Hitung Penguasaan Materi <br /> NilaiFoFhFo - FhFo - Fh2Fo - Fh2Fh10 - 25 26 4142 5657 7374 8990 10529121063161414 6113-2-402194160411,50,281,1402Jumlah424205,92 Sumber : Pengolahan data, 2009 Karena harga chi kuadrad hitung = 5,92 < harga chi kuadrad tabel = 11,070 dengan derajad kebebasan (dk) = 5 dengan taraf signifikan 5%. Maka dapat disimpulkan d ata penguasaan materi siswa berdistribusi secara normal. Analisis Statistik Regresi Linear Sederhana Berdasarkan perhitungan regresi pada lampiran 5 maka diperoleh harga a = 11,63 s edangkan harga b = 1,14 maka persamaan regresinya sebagai berikut : Y = 11,63 + 1,14X Selanjutnya akan diuji keberartian koefisien dan kelinearan re gresi lewat tabel anava berikut : Tabel 4.5 Analisis varians (Anava) Sumber variasidkJKKTFtotal42151372151372Koefisien (ARegresi ( b/a )sisa114013373 5,7112561,825074,4713373512561,82120,82103,97Tuna cocokGalat 24163338,81735,6713 9,12108,481,28 Sumber : Pengolahan data, 2009 Dari perhitungan tabel anava di atas, F hitung = 103,97 > F tabel = 4,08 untuk taraf kesalahan 5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 40 maka dapat disimpulkan koefisien berarti. Sedangkan untuk kelinearan di temukan F hitung = 1,28 < F tabel = 2,24 untuk tar af kesalahan 5% dengan dk pembilang = 24 dan dk penyebut = 16, maka dapat disimp ulkan regresinya linear. Selanjutnya dalam perhitungan ditemukan harga r hitung = 0,843 > harga r tabel = 0,304 untuk taraf signifikan 5% dengan n = 42, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang sangat kuat sebesar 0,843 antara motivasi belajar dengan penguasaa n materi sistem persamaan linear dua variabel pada Siswa MTs Limboro Tahun ajara n 2009-2010. Sedangkan koefisien determinasinya r2= (0,843)2= 0,7106 ini berarti 71,06% pengu asaan materi di tentukan oleh motivasi belajar, sisanya 28,04% di tentukan oleh faktor lain. C . Pengujian Hipotesis<br /> Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini yakni : diduga ada pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persamaa n linear dua variabel, maka hipotesis di terima berdasarkan nilai r hitung = 0,8 43 > r tabel = 0,304.<br />BAB V<br />PEMBAHASAN <br />Berdasarkan perhitungan a nalisis statistik regresi linear sederhana pada lampiran 5 ditemukan harga a = 1 1,63 dan harga b = 1,14 maka dapat di susun persamaan regresinya sebagai berikut Y = 11,63 + 1,14X. <br />Kemudian dalam perhitungan tabel anava untuk mengetahu i keberartian koefisien, di temukan F hitung = 103,97 > F tabel = 4,08 maka dapa t di simpulkan koefisiennya berarti. Sedangkan untuk kelinearan di temukan dalam

perhitungan tabel anava F hitung = 1,28 < F tabel = 2,24 maka dapat disimpulkan regresinya linear. <br />Dari persamaan regresi di atas kemudian dari perhitung an tabel anava ditemukan koefisiennya berarti dan regresinya linear maka dapat d isimpulkan ada pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persa maan linear dua variabel. <br />Nilai koefisien b sebesar 1,14 membawa arti bahw a setiap peningkatan atau penurunan variabel X (motivasi belajar) akan di imbang i dengan peningkatan atau penurunan variabel Y (penguasaan materi) sebesar 1,14. <br />Selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap p enguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel di gunakan rumus r hitung. Dalam perhitungan di temukan r hitung = 0,843 > r tabel = 0,304 maka dapat disi mpulkan terdapat pengaruh yang sangat kuat antara motivasi belajar dengan pengua saan materi sistem persamaan linear dua variabel pada siswa MTs Limboro tahun Aj aran 2009-2010. <br />Sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,7106. Ini ber arti 71,06% penguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel ditentukan ol eh motivasi belajar sedangkan sisanya 28,04% ditentukan oleh variabel lain.<br / >Dalam proses belajar mengajar berlangsung peneliti menemukan kondisi siswa yang memiliki motivasi belajar biasanya selalu senang menerima pelajaran, memperhati kan penjelasan guru dengan baik, berkosentrasi, bergairah, selalu ingin maju men gerjakan contoh soal yang di berikan, selalu mengerjakan tugas, memiliki catatan yang lengkap. Karena kuatnya motivasi belajar yang ada dalam diri mereka maka m ereka dapat menguasai materi yang di ajarkan. <br />Sejalan dengan itu Auliyawat i (2008:1) mengatakan bahwa motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam pro ses belajar mengajar. motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar.<br />Sardiman (2005:83) juga menga takan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar juga memiliki ketekunan dalam b elajar, ulet menghadapi kesulitan ( tidak lekas putus asa), senang mencari dan m emecahkan masalah soal-soal.<br />Selain itu Sardiman (2005:75) juga mengatakan bahwa motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelekt ual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuhan gairah, merasa senang, dan sem angat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar kuat, akan mempunyai b anyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki intel egensi cukup tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi belajar. Hasil b elajar akan optimal kalau ada motivasi belajar.<br />Oleh karena itu dalam prose s belajar mengajar, guru hendaknya mampu membangun dan meningkatkan motivasi bel ajar siswa dengan cara menginformasikan tujuan pembelajaran, memberi dorongan, m engevaluasi dan umpan balik selain itu menurut B. Uno (2008:34) pernyataan pengh aragaan secara verbal terhadap perilaku yang baik, hasil kerja, hasil belajar si swa perlu di berikan. pernyataan verbal seperti bagus sekali, pintar, menakjubka n merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar si swa.<br />Singkatnya agar siswa termotivasi untuk belajar lebih lanjut maka perl u diberikan rangsangan berupa pemberian hadiah, pujian, gerakan tubuh (acungan j empol, geleng-geleng kepala, tepuk tangan), persaingan atau kompetisi dan member ikan nilai terhadap hasil pekerjaan yang mereka capai agar penguasaan materi sis tem persamaan linear dua variabel hususnya dan ilmu matematika pada umumnya dapa t tercapai.<br />BAB VI <br />PENUTUP<br /> Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka penelitian ini dapat di si mpulkan sebagai berikut : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi Sistem Persamaan Linear Dua variabel Pada Siswa MTs Limboro Kecamatan Seram Barat kabupaten Seram Bagia n Barat tahun Ajaran 2009 2010. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap penguasaan materi sistem persamaan l inear dua variabel adalah 0,843 dan koefisien determinasinya sebesar 0,7106 ini berarti 71,06% penguasaan materi sistem persamaan linear dua variabel dipengaruh i oleh motivasi belajar sedangkan sisanya 28,04% ditentukan oleh variabel lain. Saran Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya mampu menggerakan motivasi belajar siswa pada awal pembelajaran dengan cara memberikan arahan atau dorongan untuk b elajar, selain itu guru juga harus mampu menggerakan motivasi belajar siswa saat proses belajar mengajar berlangsusng dengan cara memberikan perlakuan motivasi

belajar berupa pemberian hadiah, pujian, gerakan tubuh (acungan jempol, geleng-g eleng kepala, tepuk tangan), persaingan atau kompetisi, dan hukuman agar penguas aan setiap materi yang diajarkan dapat tercapai . DAFTAR PUSTAKA<br />Adinawan Ch. Matematika untuk SMP kelas VIII Semester I.2A.J akarta: PT.Erlangga, 2004<br />Arikunto Suharsimi, Pengolaan siswa dan pengelola an kelas. Jakarta: PT Primakarya,, 1998.<br /> ______. Dasar-Dasar Evaluasi Edis i Revisi Cet V. Jakarta : Bumi, Aksara, 2005.<br />Auliyawati Sari Sunindar. Peng aruh Motivasi dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestsasi Belajar akuntansi Pada Siswa Kelas xi Ilmu Sosial . (http://one.indoskripsi.com, diakses 19 Februari 2008 ).<br />B.Uno Hamzah Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di bidang Pendid ikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008<br />Buchori. Jenius Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Semarang: CV. Aneka Ilmu, 2007.<br />Dajan Anto. Pengantar Metode S tatistik Jilid I. Jakarta: Pustaka LP3S Anggota Ikapi, 1991<br />Djamarah Syaifu l Bahri, Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.<b r />Fathurrohman Pupuh dan Sutikno M. Sobry. Strategi Belajar Mengajar . Bandung: R efika Aditama, 2007<br />Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bum i Aksara 2006.<br />M. Ngalim Purwanto. prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi peng ajaran. Bandung: PT Refika Aditama, 2001.<br />Narbuko cholid dan Ahmadi Abu. Me todologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. 2007.<br />Negoro. Ensiklopedia Mtema tika. Bandung: PT Ghalia Indonesia, 1985.<br />Nursito. Peningkatan Prestasi Sek olah Menengah Acuan Siswa, Pendidik dan Orang Tua, Jakarta: Insan Cendekia 2002. <br />Priyoananto Lulus. PTK Matematika SMP Bab 2 . (http://www.sman3blitar.net, dia kses 01 september 2007)<br />Purwanto. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Ba ndung. PT Remaja Rosda Karya, 1990.<br />Puspitariana. Motivasi Belajar . ( http:// Puspitariana.wordpress.com, diakses 20 Agustus 2008).<br />Ridwan. Guru dan Motiv asi. ( http://Ridwan202.wordpress.com, diakses 23 april 2008).<br />Sardiman. Int eraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Garasindo Persada, 2005.< br />Subana, dkk. Statistik Pendidikaan. Bandung: CV Pustaka Setia 2000.<br />Su dijono. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.<br />Sudjana, Meto de Statistik Edisi VI. Bandung: Tarsito, 1996. <br />Sugiyono, Statistik Untuk P enelitian. Bandung: CV Alfabeta, 2007.<br />Sutikno M. Sobry dan Fathurrohman Pu puh. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama, 2007<br />Tampomas Huse n, Matematika Untuk SMU Suplemen Kurikulum 1999, Jakarta: PT Intan Pariwara, 199 9.<br />Yamin H.Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa.Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.<br />Lampiran 1 <br />Angket motivasi belajar<br />Nama Responden:_______ __________________________<br />Alamat:_________________________________<br />No pertanyaanjawaban1Apakah anda senang dan bergairah saat belajar matematika ?San gat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah2Apakah anda semakin giat belaja r apabila anda bisa menyelesaikan contoh soal yang di berikan oleh guru saat pro ses belajar mengajar berlangsung ?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak p ernah3Apakah anda merasa senang dan semakin giat belajar apabila di katakan pint ar oleh guru dan teman-teman anda?.Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah4Apakah anda merasa senang dan semakin bersemangat belajar apabila bisa me nyelesaikan contoh soal yang di berikan oleh guru sementara teman-teman anda tid ak bisa menyelesaikannya?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah5Apa kah anda akan memperhatikan penjelasan guru dengan baik apabila guru menjelaskka n tujuan pembelajaran dan memberi dorongan sebelum proses belajar mengajar berla ngsung?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah6Apakah mengerjakan tu gas yang menantang bagi anda merupakan hal yang sangat mengasyikan?Sangat sering SeringKadang-kadang KurangTidak pernah7Apakah anda selalu belajar meskipun tidak ada yang menyuruh anda untuk belajar karena anda menyadari sendiri manfaat bela jar?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah8Apakah anda berusaha men cari informasi dari teman anda, orang lain dan buku paket untuk mengatasi kesuli tan anda saat mengerjakan contoh soal?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTid ak pernah9Apakah anda tidak pernah melayani atau menjawab pertanyaan teman-teman dipinggir anda agar konsentrasi anda tidak terganggu saat proses belajar mengaj ar berlangsung?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah10Apakah anda semakin giat belajar apabila melihat nilai tugas anda selalu memuaskan?Sangat se ringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah11Apakah anda semakin giat belajar apa bila ada hadiah dari guru?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah12A

pakah anda berusaha untuk selalu tekun belajar agar anda bisa menguasai materi p embelajaran yang diberikan oleh guru?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTida k pernah13Apakah anda merasa senang jika sering dipanggil untuk mengerjakan cont oh soal di depan kelas?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah14apak ah anda merasa senang dan berusaha menyelesaikan tugas (PR) yang di berikan oleh guru ?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah15Apakah anda melakuka n hal yang terbaik dalam menyelesaikan tugas anda?Sangat seringSeringKadang-kada ng KurangTidak pernah16Apakah untuk menguji kemampuan anda, anda mencoba menyele saikan soal-soal tambahan?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah17A pakah anda belajar dan selalu mengerjakan tugas karena takut mendapat hukuman da ri guru?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah18Apakah anda selalu belajar dengan baik dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum ulangan dilaksana kan?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah19Apakah tugas-tugas yang di berikan oleh guru anda selesaikan tepat waktu?Sangat seringSeringKadang-kada ng KurangTidak pernah20Apakah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang bersifat komp etitif, anda berusaha melebihi teman-teman?Sangat seringSeringKadang-kadang Kura ngTidak pernah21Apakah anda selalu mendengar, menyimak, dan memperhatikan penjel asan guru dengan baik saat proses belajar mengajar berlangsung?Sangat seringSeri ngKadang-kadang KurangTidak pernah22Apakah untuk menguasai materi pembelajaran a nda selalu tekun mengerjakan contoh-contoh soal baik mudah maupun sulit?Sangat s eringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah23Apakah anda merasa senang jika guru mengacungkan jempol atau teman-teman anda memberikan tepuk tangan kalu nilai ul angan anda cukup tinggi ?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah24Ap akah contoh soal yang agak sulit penyelesaiannya mendorong anda untuk belajar le bih keras lagi?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah25Apakah anda semakin giat belajar apabila melihat nilai tugas atau ulangan anda kurang memuas kan?Sangat seringSeringKadang-kadang KurangTidak pernah<br />Keterangan :<br />S angat sering = 4<br />Sering = 3<br />Kadang-kadang = 2<br />Kurang = 1<br />Tid ak pernah = 0 <br />Lampiran 2<br />Soal Tes dan Penyelesaian<br />Tentukan himp unan penyelesaian dari persamaan berikut dengan metode grafik: 2x + y = 10 dan x y = 2<br />Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut dengan metode Eliminasi: 2x + 3y = 8 dan 3x + 2y = 17<br />Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut dengan metode Substitusi: 2x + 3y = 16 dan x y = -12<br />Sel esaikan soal cerita berikut dengan metode campuran eliminasi dan substitusi<br / > Dalam satu hari seorang pedagang berhasil menjual sandal dan sepatu sebanyak 1 2 pasang. Uang yang diperoleh dari hasil penjualan adalah Rp. 300.000,00. Jika h arga sepasang sandal Rp. 20.000,00. Dan harga sepasang sepatu Rp. 40.000,00. Ten tukanlah banyak masing-masing sandal dan sepatu terjual.<br />NoPenyelesaianskor -11 2. 3.4. 2x+y=10 dan x-y=2Missal x=0 maka 2(0)+y=10 y=10 (0, 10) y=0 maka 2x+ 0=10 2x=10 x=102 x=5 (5, 0)missal x=0 maka 0-y=2 -y=2-0 y=-2 (0, -2) y=0 maka x0=2 x=2 (2, 0) yx-y = 2x2510 2x + y = 10 Hp = {4, 2}2x + 3y = 8 .3 6x + 9y = 24 3x + 2y = 17 .2 6x+ 4y = 34 5y= -10 y= -105 y= -22x + 3y = 8 . 2 4x + 6y = 163x + 2y = 17 . 3 9x + 6y = 51 -5x= -35 x = -35-5 x = 7 hp ( 7 , -2 ) 2x + 3y = 16 d an x - y = -12 x = -12 + y2 ( -12 + y ) + 3y = 16-24 + 2y + 3y = 16 2y + 3y = 16 + 24 5y = 40 y =405 y = 8 x = -12 + 8 x = -4 hp ( 8 , -4 ) x+y=1220.000x+40.000 y= 300.000 semua ruas : 10.0002x+4y=30x+y=12 .2 2x+2y=242x+4y=30 .1 2x+4y=30 -2y =-6 y=-6-2 y=3x+y=12x+3=12 x=12-3 x=9 Hp {9, 3}1111111111122211122111111111111`2 3111111111Total 50<br />Lampiran 3<br /> Tabel nilai motivasi belajar dan pengua saan materi siswa MTs Limboro tahun ajaran 2009-2010.<br />No NamaXY123456789101 112131415161718192021222324252627282930313233343536373839404142MASANMHMAMSTMUISW SRNAFYARUWSSDLDITLWIHWKMHMJBHNLZAERDSMLAASAHAHLAMISJSMOFTIHSTRRAFSA2222472324472 21015224634203534274835375935434523262540713455343947637355504647585858363272404 072461022264854405256527060628454687046282890965880586434889852505650747678jumla h<br />Lampiran 4<br />Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi <br />Motivasi belajar<br />10 15 20 22 22 22 22 23 23 24 <br /> 25 26 27 34 34 34 34 35 35 35 <br /> 37 39 40 43 45 46 46 47 47 47 <br /> 47 48 50 55 55 58 58 58 59 63 <br /> 71 73<br />R = 73 10 = 63<br /> K = 1 + 3,3 (log 42) 6<br />PK = 636 = 10,5 11<br />Batas kelas pertama = 10<br />Menyusun tabel distribusi freku ensi<br />Penguasaan materi<br />1. 10 22 26 28 28 32 34 36 40 40<br /> 40 46 46 48 50 50 52 52 52 54<br /> 54 56 56 58 58 60 62 64 68 70<br /> 70 72 72 74 76 7

8 80 84 89 90<br />98<br /> 2. R = 98 10 = 88<br /> 3. K = 1 + 3,3 (log 42) 6<br /> 4. PK = 886 = 14, 66 15<br />5. Batas kelas pertama = 10 <br />6. menyusun t abel distribusi frekuensi<br />Cara menghitung harga Fh dalam tabel chi kuadrad hitung (x2)<br /> Tiap harga dalam kurva normal baku dikali dengan banyaknya dat a (n)<br />Baris pertama 2,7% (42) = 1.13 1<br />Baris ke dua 13,53% (42) = 5,68 6<br />Baris ke tiga 34,13% (42) =14,33 14<br />Baris ke empa 34,13% (42)=14,33 1 4<br />Baris ke lima 13,53% (42) = 5,68 6<br />Baris ke enam 2,7% (42) = 1.13 1< br />Lampiran 5<br />Tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi linear se derhana.<br />XYX2Y2XY2222472324472210152246342035342748353759354345232625407134 55343947637355504647585858363272404072461022264854405256527060628454687046282890 96588058643488985250565074767848448422095295762209484100225484211611564001225115 67292304122513693481122518492025529676625160050411156302511561521220939695329302 52500211622093364336433641296102451841600160051842116100484676230429161600270431 36270449003600384470562916462449002116784784810092163364640033644096115677449604 27042500313625005476577660847927043384920960338410121003305722208183680018201904 14043360210022944956189029243150105872870036006816197244001972249615985544715428 60250025762350429244084524X = 1654y = 2370X2 = 74822Y2 = 151372XY=104352<br />Ca ra menghitung harga-harga a dan b serta jumlah kuadrad (Jk) untuk menguji kebera rtian koefisien dan kelinearan regresi.<br />a = YX2- XXYnX2- X2<br /> = 2370748 22- 1654 1043524274822- 16542<br /> = 177328140-1725982083142524-2735716<br /> = 4729932406808<br /> = 11, 63<br />b = nXY- X YnX2- X2<br /> = 4382784-391998031 42524-2735716<br />= 462804406808<br />= 1, 14<br /> Jadi persamaan regresinya a dalah : Y = 11,63 + 1,14X<br />JK ( T ) = Y2 = 151372<br />JK (A ) = Y2n = 23702 42 = 133735,71<br />JK ( b/a ) = bXY- X Yn<br />=1,14 ( 104352 - 1654 237042 )<b r />= 1,14 104352-93332,86<br />= 12561, 82<br />JK ( S ) = JK ( T ) JK ( A ) JK ( b/a )<br />= 151372 133735,71 12561,82<br />=5074,47<br />JK ( G ) = xiy2- y2 n<br /> Untuk menghitung harga JK ( G ) di butuhkan tabel penolong sebagai berik ut :<br />XKelompokn!Y1011101521222031402222222244363246262323524046246140257128 26812827915234343434104545658583535351135260543712162391316440141904315168451617 04646172485647474747184727234504819170502015055552128052585858223747678592318463 2418871251287326128<br />= 0 + 0 + 0 + 362+ 322+462+ 262- 36+32+46+2624 +<br />{ 402+ 462-{40+46 }22 + {0} + {0} + {0} + {0}+ {542+ 562+ 582+ 582 ( 54+56+58+58) 24 } + {522+ 602+ 542-52+60+5423} + {0} + {0} + {0} + {0} + {0} + {482+562-(48+5 6 )22 } + {722+722+ 342+502-(72+72 34 50)24 +{0}+{0}+{802+522-80+522 2 }<br />+ {742+762+782- 74+76+7823 + {0} + {0} + {0} + {0}<br />= 0 + 0 + 0 +212 + 18 + 0 + 0 + 0 + 0 +11+ 34,67 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 32 + 1028 + 0 + 0 + 392 + 8 + 0 + 0 + 0 + 0<br />= 1735,67<br />JK (TC) = JK (S) JK (G )<br /> = 5074,47 1735,67<br /> = 3338,8 <br /> Untuk mendapatkan harga F hitung dalam menguji keberartian k oefisien dalam tabel anava di dapat dari perhitungan berikut :<br />S2reg = JK ( b/a ) = 12561,82<br />S2sis=JK (S )n-2 = 5074,4740 = 120,82<br />F hit = S2regS 2sis = 12561,82120,82 = 103,97<br /> Untuk mendapatkan harga F hitung dalam meng uji kelinearan regresi dalam tabel anava di dapat dari perhitungan berikut :<br />S2TC = JK (TC)k-2 = 3338,824 = 139,12<br />S2 G = JK(G)n-k = 1735,6716 = 108,4 8<br />F hit = S2TCS2G = 139,,12108,48 = 1,28<br /> <br />Untuk mendapatkan harg a r dan koefisien determinasinya didapat dari perhitungan berikut :<br />r = nXY - XY[n X2- X2 ][nY2- Y2]<br /> = 42 104352-165423704274822-16542[42 (151372- 237 02]<br />=4382784-3919980(3142524-2735716)6357624-5616900<br />= 462804406808740 724<br />= 462804301332448992<br />= 462804548937,56<br />= 0,843<br />Sedangkan koefisien determinasinya. r2= 0,8432= 0,7106 atau 71,06%.<br />DAFTAR RIWAYAT H IDUP<br />Nama lengkap : Zainul Hamid<br />Tempat Tanggal Lahir : Limboro 21 Okt ober 1986<br />Alamat : Limboro, Desa Luhu, Kecamatan Seram Barat Kabupaten Sera m Bagian Barat<br />Telp./HP : 085243511513/085656691186<br /> E-Mail : Riwayat Pendidikan :MIN Limboro, Lulus 1998 SMP Muhammadiyah Temi, Lulus 2001 SMA Muhammadiyah Limboro, Lulus 2003 Pengalaman Organisasi : 1. 2. 3. Nama Ayah : Hamid Bin Hi. Muhammad Nur

Nama Ibu : Wa Runga Binti Sabia Alamat : Limboro, Desa Luhu, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Hobi : Ronda

You might also like