You are on page 1of 4

Ordo Coniferales, Divisio Coniferophyta Coniferales artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau betina

berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau strobilus betina dan strobilus jantan strobilus serbuk sari. Seperti halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang pernah hidup dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu). Anggota Coniferales merupakan tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ). Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua. Ordo Coniferales memiliki 4 famili, yaitu: 1. Familia Araucariaceae Genus : Araucaria, Agathis Ciri-ciri familia Araucariaceae: 1) 2) 3) Evergreen trees, mengandung resin. Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing. Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar. Strobilus jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19 mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap. 4) Kecambah dengan 2-4 cotyledon. Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba

Gambar. Araucaria sp

2. Familia Podocarpaceae Ciri-ciri familia Podocarpaceae : 1) Terdapat di belahan bumi selatan. 2) Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus. 3) Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris. Strobilus jantan berbentuk conus dengan banyak mikrosporofil, dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil. Strobilus betina hanya memiliki satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan pembungkus sukulen epimatium (homolog dengan sisik pembawa ovuli) atau tertanam dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus). 4) Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah. Contoh : Podocarpus imbricatus, Podocarpus polystachyus

Gambar. Podocarpus imbricatus

3. Familia Pinaceae Genus : Pinus Ciri-ciri familia Pinaceae : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Pohon berkayu, strobilus bentuk conus. Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea lepas. Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin. Serbuk sari dengan dua gelembung udara.

7)

Cotyledon banyak. Contoh : Pinus merkusii

Gambar. Pinus merkusii

4. Familia Cupressaceae Genus : Cupressus Ciri-ciri familia Cupressaceae : 1) 2) 3) 4) 5) Daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea bersatu. Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap. Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus betina berbentuk bulat, terletak aksilaris. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan. Cotyledon banyak. Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantean

Gambar. Juniperus communis Contoh tumbuhan Coniferales :

Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp. Manfaat: Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Tetumbuhan runjung atau Pinophyta, atau lebih dikenal dengan nama konifer (Coniferae), merupakan sekelompok tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dengan ciri yang paling jelas yaitu memiliki runjung ("cone") sebagai pembawa biji. Kelompok ini dulu dalam klasifikasi berada pada takson "kelas" namun sekarang menjadi divisio tersendiri setelah diketahui bahwa pemisahan Gymnospermae dan Angiospermae secara kladistik adalah polifiletik. Kurang lebih ada 550 spesies anggota divisio ini, berbentuk berupa semak, perdu atau pohon. Kebanyakan anggotanya memiliki tajuk berbentuk kerucut dan memiliki daun yang memanjang (lanset) atau berbentuk jarum (sehingga dikenal juga sebagai tumbuhan berdaun jarum). Bentuk daun semacam ini dianggap sebagai adaptasi terhadap habitat hampir semua anggotanya yang banyak dijumpai di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti sekeliling kutub (circumpolar) atau di dataran tinggi. Tumbuhan runjung kebanyakan tersebar di daerah beriklim sedang. Bentuk daunnya yang sempit sangat adaptif dengan suhu yang rendah yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Di daerah tropika hanya beberapa jenis yang tumbuh di alam dan secara alami menyukai daerah pegunungan yang sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa perwakilannya, seperti tusam (Pinus merkusii Jungh. et de Vries), sejumlah Araucariaceae seperti damar (Agathis alba) dan damar laki-laki (Araucaria cunninghamii), serta beberapa Podocarpus.

You might also like