You are on page 1of 3

I.

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Secara umum ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan itu selalu dapat di periksa dan ditelaah, dikontrol dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Terdapat pula beberapa unsur yang merupakan bagian-bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan tersebut, contohnya seperti Ilmu pengetahuan, Tersusun secara sistematis, Menggunakan pemikiran, dan juga Objektif. Beranjak dari definisi di atas, maka sebenarnya istilah ilmu (science) menyandang dua makna, yaitu sebagai produk dan sebagai proses. Adalah penting untuk di ketahui bahwa pengetahuan berbeda dengan buah fikiran (ideas), karena tidak semua buah fikiran merupakan pengetahuan.. Tidak semua buah fikiran memerlukan pembuktian akan kebenarannya atau ketidakbenarannya, oleh karena itu ada buah fikiran semata-mata merupakan kelakar dan angan-angan juga merupakan bahan yang berharga bagi seseorang ilmuwan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya.. Dengan demikian, tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, tetapi hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan.. Sistematis artinya ada tata urutannya yang berupa unsure-unsur yang merupakan suatu kesatuan sehingga dengan adanya sistematika tersebut akan jelas tergambar apa yang merupakan garis besar dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Dengan mengetahui bagian-bagiannya, sifat-sifatnya, dan unsur-unsur pengetahuan yang diterima secara sistematis barulah kita mempunyai ilmu pengetahuan.. Selanjutnya ilmu pengetahuan tersebut harus dapat dikemukakan, harus diketahui umum, sehingga dapat diperiksa dan dikontrrol oleh orang lain atau umum. Jadi, sebenarnya dalam ilmu pengetahuan orang tidak boleh merahasiakan segala sesuatunya. Seorang ilmuwan atau scientist selalu harus menjelaskan dengan jujur segala pengetahuannya, rahasia-rahaisa dalam perbuatan tidak boleh disembunyikan. Akan tetapi dalam kenyataan demi kepentingan pertahanan negara, maka pemerintah harus merahasiakan hasil pengetahuan.

II .

ILMU-ILMU SOSIAL DAN SOSIOLOGI

Ilmu sosial adalah ilmu-ilmu yang mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai obyek yang dipelajarinya. Ilmu-ilmu social belum mempunyai kaidahkaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang sifatnya selalu berubah-ubah. Salah satu jalan yang agak mudah untuk memperoleh karakteristik suatu ilmu pengetahuan adalah dengan cara melukiskannya secara konkrit. Istilah social (social) pada ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda dengan misalnya istilah sosialisme atau istilah sosial pada Kementrian Sosial. Apabila istilah sosial pada ilmu-ilmu sosial menunjuk pada obyeknya yaitu masyarakat, sedangkan pda Kementrian Sosial menunjukkan pada kegiatan-kegiatan di lapangan sosial. Jika ditinjau dari syarat-syarat sebagai ilmu pengetahuan, maka sosiologi sudah merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa sosiologi mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat tadi. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya setiap ilmu-ilmu sosial, dibandingkan dengan soiologi untuk mendapatkan gambaran menyeluruh, tetapi singkat. Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus, artinya sosiologi mempelajari gejalagejala yang umum yang ada pada setiap interaksi antar manusia..

Nama Npm

: Bayu Rizki Ananda : 1112011071

Tugas I Sosiologi

You might also like