Professional Documents
Culture Documents
(Tilakkhana)
(Tilakkhana)
Hubungan Ketiga Corak: Apa pun yang selalu dalam perubahan (Anicca) akan menyebabkan ketidakpuasan (Dukkha) dan tanpa inti diri yang kekal (Anatta). TERSAMAR... Anicca tersamarkan oleh kesinambungan. Dukkha tersamarkan oleh perubahan. Anatta tersamarkan oleh bentuk.
ANICCA
Samakah Anda SAAT ini dengan: 1 tahun yang lalu?
ANICCA
Komponen terkecil dari benda yang paling padat
DUKKHA
Dalam pengalaman yang paling menyenangkan pun, terdapat kecemasan bahwa momen itu pun tidak akan terus berlangsung. Tiga Jenis Utama Dukkha: 1. Penderitaan Intrinsik (Dukkha Dukkha) - Penderitaan badan & batin 2. Penderitaan Karena Perubahan (Viparinama Dukkha) - Penderitaan karena Anicca 3. Penderitaan Karena Kondisi (Sankhara Dukkha) - Lima Gugus kemelekatan adalah penderitaan
ANATTA
Ciri khas dan inti ajaran Buddha. Dalam Lima Gugus (Pancakkhandha): tiada yang dapat disebut sebagai aku, diri, atau suatu substansi yang konkrit tak berubah. Diri hanyalah sekumpulan faktor fisik dan mental yang terkondisi dan selalu dalam perubahan. Menurut Hukum Musabab yang Saling Bergantungan (Paticca-Samuppada): tiada sesuatu pun di dunia ini yang absolut berdiri sendiri. Segala sesuatu terkondisikan, relatif, dan tergantung satu sama lain. Ini adalah TEORI RELATIVITAS menurut ajaran Buddha.
2 GAGASAN PENGHIBURAN
Berbagai pandangan mengenai jiwa yang tidak sesuai dengan ajaran Buddha:
1. Pandangan mubazirnya perbuatan (Akiriya-ditthi) - Puranakassapa: tiada jiwa yang berbuat kebaikan atau kejahatan, aksi tubuh belaka. - Pakudha Kaccayana: hidup hanyalah gugusan unsur-unsur, tiada moral. 2. Pandangan tanpa-musabab (Ahetuka-ditthi) - Makkhaligosala: jiwa akan berangsur suci sendiri; tidak bisa dipercepat/diperlambat, percaya takdir. 3. Pandangan nihilistik (Natthika-ditthi) - Ajita Kesakambala: setelah kematian tidak ada kelangsungan hidup. 4. Pandangan ketidak-jelasan (Vikkhepala-ditthi) - Sanjaya Velatthaputta: segala sesuatu tidaklah jelas/belum tentu. 5. Pandangan eternalisme (Sassata-ditthi) - Niganthanataputta: berbuat baik untuk mencapai keabadian.
Berbagai pandangan keliru (miccha ditthi) tersebut tidak hanya terjadi pada masa hidup Buddha,
Batin (Nama)
Badan (Rupa)
(5) Materi, jasmani, bentuk Materi terdiri dari 4 unsur: - Padat (tanah, pathavi) - Cair (air, apo) - Udara (angin, vayo) - Panas (api, tejo)
MANA DI MANA...? LETAK Perasaan? Pencerapan? Pikiran? Kesadaran? Di OTAK? Di JANTUNG? Di HATI? Di NADI?
Di DARAH?
Di SUMSUM?
ANATTALAKKHANA SUTTA
"Biku, bagaimana menurutmu? Apakah tubuh/perasaan/pencerapan/bentukan pikiran/kesadaran ini tidak berubah atau berubah?" "Berubah, Yang Mulia." "Lantas yang berubah itu, apakah itu tidak memuaskan atau memuaskan?" "Tidak memuaskan, Yang Mulia." "Lantas yang berubah itu, yang tidak memuaskan itu, yang bersifat sementara itu, apakah pantas dianggap sebagai: 'Ini milikku; ini aku; ini jiwaku'?" "Tidak, Yang Mulia. "Oleh karena itu, Biku, tubuh/perasaan/pencerapan/bentukan pikiran/kesadaran apa pun itu, apakah pada masa lalu, masa depan, atau sekarang; apakah kasar atau halus; apakah di dalam atau di luar diri; apakah kecil atau besar; apakah jauh atau dekat; harus dengan pemahaman benar akan segala sesuatu sebagaimana adanya, dianggap sebagai: 'Ini bukan milikku; ini bukan aku; ini bukan jiwaku'."
Be Happy