You are on page 1of 6

Backpacker Umroh Dengan terus melambungnya biaya perjalanan ibadah umrah yang ditetapkan oleh biro perjalanan haji

dan umrah, maka tidak ada salahnya Anda mencoba cara ini untuk menghemat biaya perjalanan umrah Anda. Untuk mewujudkan hal ini tentunya Anda harus memiliki keberanian dan persiapan yang matang dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Persiapan yang diperlukan : 1. NPWP, buatlah NPWP di kantor pajak (gratis) karena jika Anda tidak punya NPWP maka pada saat keberangkatan Anda harus membayar fiskal. 2. Passpor hijau, buatlah jauh-jauh hari melalui jalur resmi sehingga menghemat total biaya perjalanan umrah Anda. Kalau passpor hijau Anda masih berlaku maka pastikan masa berlakunya tidak kurang dari 7 bulan dihitung dari waktu keberangkatan. 3. Pasphoto (80% tampak wajah) 4. Tiket, Visa, carilah informasi ke agent perjalanan dan mintalah waktu-waktu promosi tiket penerbangan ke Jeddah. Coba tanyakan juga voucher hotel yang bisa disediakan oleh agent, kemudian mintalah Agent sekalian untuk menguruskan visa agar lebih mudah. Kalau ada penerbangan JKT - Madinah langsung lebih baik,karena kalau turun di Jeddah kudu naik Bus lama lagi perjalanan ke Madinahnya, kecuali langsung ke Mekkah jaraknya dekat paling 45 menit sudah sampai. 5. Reservasi hotel dan transportasi, untuk penginapan atau hotel bisa juga ditanyakan ke travel agent biasanya dia punya referensi (bintang 1,2 dan 3 biasanya sekelas hotel melati di kita). Kalau mau murni kayak backpacker, bisa siapkan kantong tidur nanti tidurnya dipinggir masjidil harom atau kalau tidak ada kantong tidur masuk aja di dalam masjid karena saya banyak melihat jamaah yang melakukan hal ini terutama jamaah dari India dan Pakistan. Hati-hati terhadap barang bawaan karena banyak juga pencuri disana. Tetapi reservasi bisa juga minta bantuan mukimin yang ada di Arab Saudi, saya dapat contact person (info dari Bapak Ade Sanjaya/ Abou Azeem yang punya pengalaman umrah mandiri dari Doha) yang biasa dipakai oleh para jamaah haji atau umrah mandiri. Namanya Bpk. Pahli nomor telponnya +966507657094 . Beliau menyediakan jasa rental mobil atau bisa disewa (taksi kedatangan, taksi harian dan taksi jiarah ...terserah keinginan kita). Dia juga bisa membantu mencarikan hotel sesuai dengan budget kita (dan utk mencari hotel dia cuma menolong aja). Jasa lain adalah Catering (sarapan , makan siang, dan makan malam diantar berdasarkan pesanan jam yang diinginkan). Tetapi kalau dari pengalamannya Bunda , dia menggunakan jasa bus SAPTCO (Saudi Arabia Public Transport Co.) dari dan ke bandara, semacam layanan Bus Damri kalau di Indonesia. Layanannya baik dan tarifnya juga murah sekitar 30 sampai 50 Rls. Kendaraan lain (taxi) lain juga banyak, cuma dari beberapa pengalaman orang-orang yang menggunakan jasa taxi beginian, sopirnya suka nakal dimana diperjalanan sering meminta uang tambahan dan kalau tidak diberi dia tidak segan-segan menurunkan penumpang

dijalan. (tips nya kalau kejadian begini katanya telpon aja embassy/kedutaan besar dan catat nopol taxinya,si sopir pasti takut. Tapi ini pengalaman orang lain loh..saya belum pernah karena baru mau mencoba perjalanan umrah mandiri ini, Insya Allah. 6. under construction..ntar dilanjutkan lagi

Umroh Backpacker ( Backpacker Umrah) Umroh Backpacker. Umroh Backpacker hany dengan 11 jt rupiah saja! Anda sudah bisa pergi Umroh Backpacker. Hubungi sekarang Juga Attawaazun Travel Umroh Backpacker. Hubungi 021-7827623 ( Hunting) atau HP ; 087 887 41 35 41, 02193221737 untuk info lebih lanjut. ENUNAIKAN ibadah umrah tidak harus selalu menggunakan agen perjalanan. Jika Anda punya dana terbatas, tapi bernyali pergi sendiri, coba ikuti cara backpacker kala berumrah. Pasti murah dan tetap mabrur. 1. Cari Informasi. Tahap pertama yang harus Anda lakukan adalah berburu informasi dari beberapa travel. Setiap travel pasti menawarkan berbagai paket yang serupa, tapi tak sama. Dengan cara ini, Anda bisa memperkirakan berapa lama Anda akan melakukan umrah (umumnya 9 hari) dan biaya yang diperlukan untuk transportasi dan akomodasi. 2. Persiapan. Tahap kedua adalah melakukan persiapan. Bukan cuma apa yang harus dibawa, tapi juga paspor, fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, pas foto yang menampakkan 80 persen bagian wajah (bagi perempuan harus menutup kepala) berlatar belakang putih dan berwarna. Jika Anda berniat pergi sendiri, mungkin akan sedikit kesulitan dalam pengurusan visa. Untuk kepentingan umrah pengajuan visa individu di sini tidak mungkin dilakukan. Semua harus melalui agen perjalanan. Apalagi perempuan tanpa muhrim tak bisa masuk imigrasi. Tapi, Anda bisa mengakalinya dengan mengajak teman atau kerabat laki-laki untuk umrah bersama. Lalu, cobalah mengurus visa ke negara lain seperti Mesir. Setibanya di bandara Kairo, Anda bisa mengurus visa ke Arab Saudi di bagian kedatangan. Di Jeddah, ikutlah travel dadakan yang banyak terdapat di sana. Ini akan mempermudah perjalanan Anda. 3. Transportasi Timur Tengah. Rata-rata agen perjalanan menawarkan menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia dan Saudi Airlines (rute langsung Jakarta-Jeddah). Nah, Anda bisa mencoba penerbangan lain yang lebih murah, misalnya Royal Brunei, Qatar Airways, Emirates, Gulf Air, dan Yemen Air. Anda juga diuntungkan lho karena bisa mengunjungi negara bersangkutan saat transit. Total penerbangan sendiri sekitar 10 jam. Jadi, disarankan Anda tidur dalam perjalanan untuk menghindari jetlag. 4. Hotel Melati. Untuk penginapan, Anda bisa tinggal di hotel bintang satu, dua, atau tiga. Memang standarnya agak di bawah hotel kelas melati kita. Tapi, demi berhemat tak apa-apalah. Letak hotel melati bisa bertanya kepada banyak orang,

salah satunya penduduk kita sendiri. Untuk makanan, tak perlu khawatir. Setiap hotel rata-rata bisa menyajikan masakan ala Indonesia. 5. Prosesi Umrah. Inti prosesi ibadah umrah sendiri hanya berlangsung beberapa jam saja. Sisanya adalah memperbanyak ibadah sunnah sebagai penunjang ibadah wajib di Masjid Nabawi (Madinah) dan Masjidil Haram (Mekkah) dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah. Jangan lupa, pelajari apa yang harus Anda lakukan agar umrah Anda mabrur. Kumpulkan pula informasi tempat wisata dan tempat belanja yang bisa Anda kunjungi agar perjalanan Anda lebih menyenangkan. Hati-hati jalan sendiri. Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa di sana perempuan tidak akan diizinkan berjalan-jalan sendirian. Naik taksi pun sebaiknya lelaki naik terlebih dahulu dan turun belakangan karena bila terjadi sebaliknya, perempuan justru akan dibawa kabur si sopir taksi. Namun, jika Anda berniat atau terpaksa pergi ke masjid atau suatu tempat sendiri, ada sedikit tips yang bisa dicoba. Berjalanlah selalu di tengah keramaian dan jangan pernah menunjukkan kegelisahan ataupun ketakutan diri. Jagalah pula bahasa tubuh agar tidak mengundang perhatian orang jahat.
Ada seorang teman yg melakukan umroh backpacking dengan total beaya kurang dari 10jt seperti yg diceritakan sbb (semoga bermanfaat): Pada bulan Oktober 2009 tidak sengaja ketika saya melakukan browsing, saya menemukan rute penerbangan yang murah dari Bandung ke Jeddah, hanya Rp. 4 juta pp. Sehingga terbetik ide untuk melakukan umrah dengan backpack. Saya menawarkan kepada beberapa teman untuk bersama-sama melaksanakan umrah backpack. Respon positif saya dapat dari beberapa teman. Namun dikarenakan ini merupakan perjalanan perdana saya, saya hanya membatasi untuk pergi dengan 3 teman. Saya, Mas Sigit, Mas Nuaim dan Pak Ade rencana berangkat bersama. Akhirnya saya memesan tiket melalui internet dengan jalur Bandung-Kuala Lumpur-Kochi (India) dengan Air Asia. Lalu Kochi (India)-Madinah transit di Sharjah dengan menggunakan Air Arabia untuk bulan Maret 2010. Semua proses reservasi saya lakukan melalui internet dengan mudah dan cepat. Kerajaan Saudi Arabia mempersyaratkan setiap orang yang akan melakukan umrah harus terlebih dahulu mendapat izin dari Kerjaaan dengan diterbitkannya visa umrah. Dari informasi yang saya dapatkan melalui internet, ternyata untuk pengurusan visa umrah ini tidak dapat dilakukan langsung melalui Kedubes Saudi Arabia di Jakarta, tetapi harus melalui travel agent (KBIH) yang ditunjuk oleh Kerjaaan Saudi. Berdasarkan informasi tersebut saya mencoba menghubungi beberapa KBIH dan menanyakan tentang pengurusan visa umrah. Sebahagian besar KBIH tidak bersedia melakukan pengurusan visa umrah saja. Mereka mengharuskan kita mendaftar kesertaan umrah melalui mereka. Dalam pencarian yang cukup sulit saya mendapatkan beberapa KBIH bersedia membantu pengurusan visa umrah dengan biaya Rp. 500.000,- Tetapi mereka

meminta jaminan kepada kita untuk memastikan bahwa kita akan kembali lagi ke Indonesia, karena bila tidak kembali, mereka akan dikenai sanksi oleh Kerajaan Saudi Arabia. Jaminan dapat berupa uang senilai SAR 3000,- (sama dengan Rp. 7.5 juta) atau surat berharga semacam ijazah, SK, dsb. Setelah proses yang cukup panjang, akhirnya kami berhasil mendapatkan KBIH yang bersedia membantu pengurusan visa umrah kami. Pengurusan visa sudah kami lakukan sejak pertengahan bulan Februari 2010. Namun ternyata dikarenakan adanya perubahan kebijakan Kerajaan Saudi Arabia, terkait dengan penerbitan visa umrah, visa umrah kami tertunda. Bukan hanya kami, saya dengar beberapa rekan yang berencana umrah melalui KBIH di awal Maret 2010 ini diundur sampai minggu ke tiga Maret 2010. Berharap-harap cemas, sampai dengan tanggal 1 Maret 2010 visa umrah kami belum terbit. Padahal kami harus berangkat tanggal 2 Maret 2010 pagi sekali. Artinya kami tidak akan mungkin berangkat tanggal 2 Maret 2010 pagi dan tiket perjalanan kami dari Bandung-Madinah akan hangus. Setelah saya diskusikan dengan teman-teman yang akan bersama-sama pergi, Pak Ade memutuskan untuk tidak melanjutkan keberangkatan. Sementara Mas Nuaim dan Mas Sigit tetap mantap akan pergi. Setelah pada tanggal 2 Maret 2010 kami mendapatkan kepastian bahwa visa telah diterima, sore hari saya mencoba melakukan pencarian tiket JakartaJeddah melalui expedia.com. Beruntung sekitar pukul 5 sore saya mendapatkan tiket Etihad dijual USD 350, padahal sebelumnya seharga lebih dari USD 450. Tanpa menunggu persetujuan dari Mas Sigit dan Mas Nuaim saya lakukan transaksi pembelian tiket tersebut. Sebenarnya saya masih agak was-was dengan pembelian tiket tersebut. Karena saya belum pernah sebelumnya membeli tiket dari expedia.com, namun ternyata proses di bandara lancar dan tidak ada masalah. Keberangkatan Akhirnya kami berangkat dengan Etihad dari Soekarno Hatta, transit di Abu Dhabi lalu langsung menuju Jeddah. Kami tiba di Jeddah sekitar jam 03 pagi waktu setempat. Kami melakukan proses di imigrasi sendiri. Antri dengan jamaah-jamaah dari Canada, Tazikistan, yang nampaknya melakukan perjalanan mandiri. emeriksaan passport dan visa. Namun ternyata prosesnya hampir 2 jam karena petugas pemeriksa, melakukan pekerjaannya sambil ngobrol dengan temannya. Beberapa jamaah dari Canada nampak sangat kecewa dengan sikap petugas tersebut. Sementara disisi lain, saya melihat jamaah-jamaah umrah yang datang dengan KBIH masuk dengan cepat melalui pintu khusus. Kami keluar Bandara Jeddah dengan lega, karena pemeriksaaan yang panjang telah kami lalui. Kami dikagetkan ketika passport kami diminta oleh petugas di pintu keluar. Mereka berasalan bahwa akan mem-fotocopy dahulu passport tersebut. Ini adalah proses yang tidak lazim, dimana passport kami diminta tanpa tanda terima dan tanpa kejelasan kapan bisa diambil. Kami menunggu panggilan penyerahan passport, namun panggilan tersebut tidak pernah kami dengar. Kami melihat beberapa jamaah dari Canada yang

datang jauh lebih dahulu dari kami, nampak sewot dengan petugas karena sudah lama menunggu tetapi passport belum juga diserahkan. Saya dua kali datang ke meja petugas dan menanyakan passport kami, hanya dijawab oleh petugas dengan kata "sit" yang meminta kami duduk kembali. Nampaknya itu satu-satunya kata dalam bahasa Inggris yang ia ketahui. Setelah menunggu sejam, saya melihat petugas mengeluarkan tumpukan passport. Tidak ada sama sekali panggilan ataupun pemberitahuan. Passport ditumpuk begitu saja di meja, dan orang berebutan mengambil. Kebetulan warna passport kami hijau, berbeda dengan passport dari negara lain yang berwarna biru tua dan merah tua, sehingga kami dengan mudah mengenalinya. Mas Nuaim bergumam: "Seandainya passport hilang, siapa yang akan bertanggung jawab?" Sampai di Jeddah kami berencana pergi ke Madinah. Kami bersepakat ke Madinah dulu, karena ingin merasakan rute yang dilakukan oleh Nabi Saw dan para sahabat dulu. Karena masih sangat pagi, sulit bagi kami untuk mendapatkan bis yang ada di utara terminal Jeddah. Alternatif kami adalah akan naik taxi ke Madinah dengan tarif antara SAR 300-500. Sebenarnya kalau rute kami ke Makkah terlebih dahulu akan lebih mudah, karena letak kota Makkah dibandingkan Madinah lebih dekat dengan Jeddah. Taxi dari Jeddah ke Makkah normal hanya bertarif SAR 130. Kebetulan ada rombongan jamaah umrah dari Banjarmasin yang baru saja tiba. Kami mencoba menghubungi pimpinan rombongan dan menyampaikan niat kami untuk menumpang bisnya bila memungkinkan ke Madinah. Alhamdulillah kami bisa mendapatkan tumpangan bis tersebut.

Answer by Nr Umroh mandiri itu caranya: 1. Pesan tiket pesawat PP, termasuk perjalanan di Arab nya. 2. Urus VISA untuk masuk ke Arab. 3. Pesan tempat menginap di Arab. 4. Belajar cara Umroh nya. 5. Beli dan bawa baju Ihram nya. Lebih murah kah? Kalau diurus ke Tour Travel, bisa saja minta bantuan untuk tahap 1, 2, dan 3, sebagai perjalanan biasa saja, bukan perjalanan Umroh. Yang membuat lebih murah itu karena paket Umroh biasanya sudah termasuk perlengkapan Umroh dan pembimbing/pemandu Umroh disana, serta lokasi penginapan yang dekat ke lokasi ibadah. Jadi, Umroh itu sebenarnya hanya sebagai Turis biasa, jadi tidak seberat mengurus Visa Haji yang harus ada Passport Haji pula. Banyak kesempatan untuk bekerja sambil berjalan jalan. Untuk informasi silahkan cek website berikut :

www.seasonworkers.com atau working holidayclub.com http://www.wwoof.org/

You might also like