Professional Documents
Culture Documents
Pandangan hidup Pandangan hidup adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara pandang manusia terhadap dunia dan kehidupan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pandangan hidup sebagai konsep yang dimiliki seseorang atau golongan dalam masyarakat yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah di dunia ini ). Dalam bahasa Inggris, pandangan hidup disebut dengan istilah worldview (kadang ditulis: world-view), yang dalam kamus Longman Language Activator didefinisikan sebagai the attitude that a person, a group or nation has towards life and the world (cara pandang yang dimiliki satu orang, satu kelompok atau bangsa terhadap kehidupan atau dunia). Sebagai contoh, kamus itu menyebutkan pandangan hidup bangsa Indian tradisional yang dibentuk oleh konsep-konsep yang sudah mapan bagi mereka. Contoh lainnya adalah pandangan hidup Komunis, yang tentu dibentuk oleh paham atau ajaran Komunis. Istilah lain, dalam bahasa Inggris, yang mengandung pengertian pandangan hidup secara lebih khusus adalah vision (visi). Harfiah, vision diambil dari bahasa Latin visio, yang berasal dari videre, melihat. Pengertian yang berlaku selanjutnya adalah (1) penglihatan, daya lihat; (2) pandangan; (3) impian, khayalan, bayangan. Sebagai istilah, visi antara lain berarti bayangan indah yang merasuk ke dalam pikiran dan berpengaruh kuat.Pengertian ini menegaskan bahwa visi adalah sebentuk pandangan yang menumbuhkan suatu bayangan atau gambaran dan tekad membaja untuk menjelmakannya menjadi sebuah kenyataan. Pengertian tentang visi ini akan lebih mudah dipahami bila kita bawa ke dunia seni bangunan (arsitektur). Seorang arsitek (ahli seni bangunan) memulai kerjanya dengan membuat bayangan atau gambaran tentang bentuk bangunan di dalam otaknya. Bayangan itu kemudian dituangkan ke dalam sket (gambar kasar), yang selanjutnya dikembangkan menjadi gambaran yang rinci, sehingga akhirnya bisa diwujudkan menjadi sebuah bangunan yang sebenarnya. Bayangan bentuk bangunan yang ada di kepala sang arsitek itu adalah visi dalam pengertian sederhana. Lebih lanjut, visi sang arsitek akan nampak semakin nyata dan khas ketika ia mengaitkan bentuk bangunannya dengan keadaan lingkungan alam, kebutuhan, adat, dan kebudayaan masyarakat yang hendak menggunakan bangunan itu, sehingga ia membuat rancangan bagunan yang bersesuaian dengan hal-hal tersebut. Bila sang arsitek hanya merancang bangunan tanpa mempedulikan hal-hal tersebut, maka ia layak disebut sebagai arsitek yang tidak mempunyai visi. Barangkali karena itulah dalam sebuah kamus keluaran Oxford University Press, visi didefinisikan sebagai power of seeing or imagining, looking ahead, grasping the truth that underlies facts (kemampuan melihat atau membayangkan, melihat ke depan, memahami kebenaran di balik fakta-fakta). Dalam naskah ini pandangan hidup dan visi dianggap sebagai dua hal yang tak terpisahkan. Pandangan hidup adalah pandangan (wawasan) menyeluruh tentang dunia dan kehidupan; sementara visi adalah pandangan yang berkaitan dengan bidang-bidang atau hal-hal tertentu dalam kehidupan. Dengan kata lain, pandangan hidup mewakili pandangan atau pengetahuan umum (general idea), dan visi mewakili pandangan pengetahuan khusus (special idea), yang biasanya hanya dimiliki orang-orang tertentu.
Dengan kata lain, pandangan hidup sebenarnya merupakan seluruh pengetahuan (informasi) tentang kehidupan yang diterima seseorang. Sedangkan visi adalah suatu gambaran tertentu tentang sisi kehidupan tertentu, yang mempengaruhi seseorang, sehingga ia bersemangat untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.
Faktor pendukung untuk membuat ilmu menjadi iman adalah sisi lain dari jiwa, yaitu perasaan dan atau kehendak (niat), yang nanti akan dibahas tersendiri.
Id dalam teori Freud adalah dorongan-dorongan naluriah yang mempengaruhi ego (aku; manusia) melalui alam bawah sadar; sementara super ego, yang antara lain berupa kata hati berperan sebagai sensor bagi ego. Bila ajaran Freud itu kita bandingkan dengan ajaran Allah yang menegaskan bahwa manusia (ego) ada kalanya dikendalikan dorongan-dorongan dari alam bawah sadar, alias nafsu (id) dan bisa juga dipengaruhi norma-norma sosial atau secara umum disebut ilmu (super ego), ketahuanlah bahwa teori psikoanalisa Freud itu bukan murni hasil temuannya. Ada kemungkinan kalau-kalau Freud hanya mencuri! Paling tidak, mungkin, Freud hanya terilhami oleh kata-kata Nabi Yusuf ini: Tak akan kubiarkaan diriku mengikuti nafsuku, karena sebenarnya nafsu itu hanya mendorong untuk berbuat buruk; kecuali nafsu yang mendapat rahmat (ajaran; wahyu) dari Tuhanku (Allah) Melalui perkataannya itu Nabi Yusuf dengan jelas menggambarkan posisi manusia (aku, ego) yang menjadi rebutan antara nafsu (id) dan kesadaran ilmiah (super ego) yang oleh Nabi Yusuf disebut sebagai rahmat Tuhanku. Bila kita hubungkan dengan pengalaman Nabi Adam, manusia (ego) terjerumus ke alam bawah sadar (id), alias menjadi hilang kesadaran karena faktor nis-yun (lupa; lalai) alias tiadanya azam (tekad baja) untuk berpegang teguh pada ajaran Allah (super ego). Melihat kenyataan demikian, siapa sebenarnya yang layak disebut sebagai mahaguru, Sigmunt Freud (pencuri ilmu) atau Allah (pemilik ilmu)?
DAFTAR PUSTAKA Kadang disebut juga view of life. Orang Jerman menyebutnya weltanschauung atau weltansicht; orang Arab menggunakan istilah tashawwurul-hayah (.) Kamus Internasional, Osman Raliby, N.V. Bulan Bintang, Jakarta, 1982. An image, especially something pleasant or beautiful that comes into your mind and affects you strongly. (Longman Language Activator). Oxford Learners Dictionary of Current English. Ing.: doctrine, pengertian aslinya adalah kepercayaan-kepercayaan dan ajaran Gereja (Kristen), yang selanjutnya merambah organisasi politik (partai politik, dan lain-lain. Apa yang menjadi doktrin selanjutnya diperlakukan sebagai dogma, suatu konsep yang harus diterima sebagai kebenaran yang tidak boleh dipertanyakan. Dalam teologi Islam (ilmu tauhid), misalnya, rukun iman yang berjumlah enam adalah suatu doktrin yang kebenarannya tidak boleh dipersoalkan. Cara berpikir dengan rumusan tertentu. Lebih luas, logika adalah istilah yang digunakan untuk menyebut semua cara berpikir manusia. Sebagai contoh, seorang anak kecil menilai sesuatu dengan logika (cara berpikir, atau jalan pikiran) anak-anak. Dalam bahasa aslinya, Arab, btin ( )berarti (1) bagian dalam dari segala sesuatu (isi), (2) rahasia; hakikat. Seperti diajarkan Allah dalam surat Al-Muzzammil. Nilai yang dimaksud adalah value, yaitu quality of being useful, daya guna. Surat Yusuf ayat 53. Surat Thaha ayat 115. Untuk lebih jelas, silakan baca naskah penulis yang berisi kajian surat Al-Muzzammil.