You are on page 1of 14

PENDAHULUAN

Kelas Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya ditutupi dengan sisik kecil dan dilengkapi dengan kelenjar lendir. Mulut beranda pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang hidung terdiri atas dua buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut. Chondrichthyes dilengkapi dengan rahang yang kokoh. Jantung terdiri atas satu ruang atrium dan satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah. Respirasi pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang insang. Temperatur tubuh bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan lingkunganya. Hewan ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu).

CHONDRICHTHYES

1.

Pengertian Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu Chondros = tulang rawan;

ichtyes=ikan), yang merupakan vetebrata rendah. Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara taksonomi ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan. Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ), ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan bertulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes dan Osteichthyes) dikelompokkan dalam superkelas Pisces. Jadi pengertian adalah Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi menjadi dua subkelas: Elasmobranchii (hiu, pari dan skate) and Holocephali (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).

2.

Ciri-ciri Chondrichthyes Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau

dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.

Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu sebagai berikut : 1. rangkaa tulang rawan 2. ada yg bersisik dan ada pula yang tidak 3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang 4. Letak celah insang lateral dan ventral 5. Mulut terletak pada sisi ventral 6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak 7. Sirip berpasangan 8. tidak memiliki gelembung udara 9. lubang hidung sepasang

Contoh ikan bertulang rawan

Kelas ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan atas ordo Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali. Ordo

Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.

Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar. Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit dan untuk menambah dinamika air.

Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200 spesies ikan pari. Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan. Kebanyakan tidak mempunyai keupayaan untuk menyengat.

Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Umumnya strukturappendages (alat gerak) depan lebih rumit daripada belakang. Alat gerak pada ikan berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi sirip disebut skapula. Tulang gigi kelompok ikan hiu ini berasal dari dermal. Sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari beberapa tulang gigi yang hilang. Tulang-tulang bagian panggul pada ikan lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada kolumna vertebralis. Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Bentuk gigi ikan pari dan chimaera, seperti lempengan yang berbentuk kerucut yang berguna untuk menghancurkan molusca dan organisme bercangkang yang hidup

di dasar laut. Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan. Ikan hiu dan ikan pari memiliki 5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel. Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya kearah posterior. Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga vertebrata lain yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus gonad dan ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh.

3.

Struktur Dan Fungsi Kelas Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya ditutupi dengan sisik

kecil dan dilengkapi dengan kelenjar lendir. Mulut beranda pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang hidung terdiri atas dua buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut. Chondrichthyes dilengkapi dengan rahang yang kokoh. Jantung terdiri atas satu ruang atrium dan satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah. Respirasi pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang insang. Temperatur tubuh bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan lingkunganya. Hewan ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu).

Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium.Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah : mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh

celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang. kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid

adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina. usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama. hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan fertilisasi terjadi secara internal. bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera. Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udangudangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh.Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.

JENIS-JENIS IKAN BERTULANG RAWAN Chondrichthyes merupakan salah satu hewan yang paling purba yang sebagian besar tubuhnya tidak ber evolusi.

Daerah yang ber evolusi nyata hanyalah inderanya. Fosil salah satu potongan tulang belakang hiu telah ditemukan berasal dari zaman Paleozoikum, yang terletak antara 245 hingga 540 juta tahun lalu. Ia ditemukan dalam endapan Kent di Inggris. Darah hiu masa kini mengandung konsentrasi urea yang tinggi, yang merupakan bentuk adaptasinya dengan air asin. Inilah perbedaan dasar antara hiu modern dan leluhurnya yang hidup di air tawar.

1. HIU

Ikan ini hidup di perairan tropis, walaupun ada juga yang pergi mengembara hingga ke perairan sub tropis atau bahkan air tawar. Mereka memiliki bentuk tubuh tegak, silinder dan moncong yang tajam, dengan mulut berada di bawahnya. Tiap sisi kepala memiliki lima hingga tujuh celah insang. Berat normal hiu (superordo Selachimorpha) adalah 1.2 ton. Hiu seperti ikan lainnya adalah hewan berdarah dingin. Artinya suhu tubuh mereka sama dengan suhu lingkungannya. Mereka memiliki gigi yang berbentuk segitiga. Semua ikan jenis chondrichthyes, termasuk hiu, kehilangan giginya dan menumbuhkan gigi baru hingga ia mati. Hiu juga memiliki ampullae lorenzini, sebuah indera pelacak sinyal listrik yang dikeluarkan tubuh mangsanya. Indera lainnya yang kuat adalah penciuman dan garis lateral. Otot tubuhnya dapat membangkitkan panas. Untuk berkembang biak, hiu memiliki sirip pelvic yang termodifikasi menjadi alat kelamin jantan. Sirip ini akan masuk ke tubuh betinanya, yang kemudian akan menghasilkan telur. Pada beberapa spesies hiu, anak mereka berkembang di dalam tubuh induknya dalam struktur yang mirip dengan plasenta pada manusia. Anaknya sendiri memiliki tubuh yang langsung sama dengan tubuh hiu dewasa. Kulit hiu umumnya terdiri dari ribuan sisik yang saling kunci yang disebut dentikel atau sisik placoid. 2. PARI

Raja clavata (credit: cefas) Ikan ini memiliki dua sirip pektoral yang menyatu di depan tubuhnya. Mereka memakainya untuk berenang di air. Gerakannya seperti terbang di dalam air.

Tubuh lainnya bergerak sama seperti sebuah cambuk. Mata mereka berada di bagian atas tubuh; mulut dan insangnya di bagian bawah. Contohnya adalah pari punggung duri (Raja clavata). Pari ini hidup di samudera yang dingin dalam kedalaman hingga 200 meter. Pari memiliki lima hingga enam baris insang. 3. HIU HANTU

Hydrolagus melanophasma, salah satu spesies hiu hantu (credit: MBARI) Hiu hantu adalah ikan laut dalam. Seperti hewan pra sejarah, mereka memiliki kepala yang besar dan sirip pektoral yang besar pula. Mereka memiliki duri di depan sirip dorsal pertama. Ujung tubuhnya menyempit menjadi ekor yang diakhiri dengan sebuah benang yang tipis. Contohnya adalah chimaera (Rhinochimaera pacifica) yang hidup di kedalaman hingga 1500 meter di Pasifik. Panjangnya mencapai 1.2 meter. 4. System Excretoria Ren berbentuk silindris terletak dekat di atas coelom di sebelah menyebelah aorta dorsalis. Sedangkan System Circulatoria Cor terletak didalam rongga pericardium dibawah insang. Terdiri dari sinus venosus, auriculum, dan ventriculum, tersambung dengan conus arteriosus ke ventral aorta.

5. System Nervosum Otak akan bertulang rawan lebih maju bila dibandingkan dengan cylosomata.

6. Organum Sensoris Adalah Systemyang ditujukan ke alat penglihatan pada hewan bertulang rawan ( alat indera ) 1. Sepasang sacci olfactori yang dapat menerima rangsangan bahan kimiawi yang larut dalam air terletak di moncong. 2. Sepasang mata yang untuk melihat. 3. Indera pendengaran berfungsi menerima rangsangan gelombang suara dan sebagai alat untuk orientasi. 4. Linea lateralis berisi udara yang peka terhadap tekanan tekanan gelombang air 4. Indera pengecap yag berupa papilae terdapat pada lingua

7.

Sistem Respirasi (sistem pernapasan) Kelas Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya ditutupi dengan sisik

kecil dan dilengkapi dengan kelenjar lendir. Mulut beranda pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang hidung terdiri atas dua buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut. Chondrichthyes dilengkapi dengan rahang yang kokoh. Jantung terdiri atas satu ruang atrium dan satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah.

Respirasi pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang insang. Temperatur tubuh bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan

10

lingkunganya. Hewan ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu). Secara umum, spesies pelagis harus tetap berenang untuk menyimpan air beroksigen bergerak melalui insang mereka sementara spesies demersal aktif dapat memompa air di melalui spirakel mereka dan keluar melalui insang mereka. Namun, ini hanya aturan umum dan banyak spesies berbeda.

spirakel adalah lubang kecil ditemukan di balik setiap mata. Ini dapat kecil dan melingkar, seperti ditemukan di Nurse Shark (Ginglymostoma cirratum), dapat diperpanjang dan celah-seperti, seperti ditemukan di Wobbegongs

(Orectolobidae). Banyak yang lebih besar, spesies pelagis seperti Hiu Makarel (Lamnidae) dan Hiu Perontok (Alopiidae) tidak lagi memiliki mereka. Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut disebabkan oleh perubahan tekanan pada rongga mulut, yang ditimbulkan oleh perubahan volume rongga mulut. Perubahan volume ini terjadi karena gerakan naik turun dari otot dasar mulut. Bila dasar mulut bergerak kebawah, volume gerak mulut bertambah, tekanannya lebih kecil dari tekanan air disekitarnya maka air mengalir kerongga mulut melalui celah mulut, sehingga terjadilah inspirasi {pengambilan}udara dari lingkungannya kerongga mulut. Bila dasar mulut bergerak keatas volume rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah mulut tertutup, sehingga air mengalir keluar melalui celah insang. Dengan demikian, terjadilah ekspirasi

{pengeluaran}karbondioksida. Pada saat inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.

11

8. Sistematik Chondriecthyes terbagi atas dua super ordo 1. Super Ordo I Selachii (bertubuh torpedo) Ordo 1 heterodontifores (ikan hiu berkepala bison) Ordo 2 hexanciformes (ikan hiu sapi) Ordo 3 lamniformes ( ikan hiu berkepala palu) Ordo 4 squatinformes (ikan hiu berkepala anjing) 2. Super ordo II Hypotrematica Ordo 1 Rajiformes (ikan hiu pipih) Ordo 2 holocehhaliformes (ikan yang tubuh dan kepala sama besar, ekor kecil).

9. Peranan Peranan ewan bertulang rawan ini Kelas ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan atas ordo Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali. Ordo Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya. Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar. Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit dan untuk menambah dinamika air. Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200 spesies ikan pari. Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan. Kebanyakan tidak mempunyai keupayaan untuk menyengat.

Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada elemen

12

hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Umumnya strukturappendages (alat gerak) depan lebih rumit daripada belakang. Alat gerak pada ikan berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi sirip disebut skapula. Tulang gigi kelompok ikan hiu ini berasal dari dermal. Sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari beberapa tulang gigi yang hilang. Tulang-tulang bagian panggul pada ikan lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada kolumna vertebralis. Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Bentuk gigi ikan pari dan chimaera, seperti lempengan yang berbentuk kerucut yang berguna untuk menghancurkan molusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut. Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan. Ikan hiu dan ikan pari memiliki 5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel. Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya kearah posterior. Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga vertebrata lain yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus gonad dan ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Tidak ada perbedaan prinsip antara mata ikan dan vertebrata lain, kecuali hanya ada cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau kemampuan mata untuk mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada ikan dilengkapi dengan gerakan

13

lensa mata ke samping atau ke muka belakang sehingga dapat merubah jarak retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator, selalu memiliki jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi retina untuk melihat obyek agar tampak lebih besar.

10. Sistem reproduksinya Hal ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk mendapatkan makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian lawan jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan penghargaan antar individu dalam satu jenis. Pada beberapa ikan pari juga ada yang mempunyai struktur tubuh hewan vertebrata yang unik adalah organ listrik. Aliran listrik ini ada yang diproduksi sangat lemah tetapi ada yang sangat kuat. Organ elektrik disusun oleh elektroplates dan elektroplaxes yang merupakan kumpulan sel berbentuk cakram sehingga nampak searah. Arah arus listrik berbeda-beda untuk setiap jenis ikan. Ikan pari mempunyai arah arus listrik yang mengalir pada permukaan tubuh mulai dari ventral kearah dorsal. Organ elektrik mempunyai beberapa fungsi, misalnya untuk memproduksi sinar tidak terlalu terang untuk maksud orientasi. Benda yang tidak jauh, yang mempunyai konduktivitas arus berbeda dengan lingkungannya membuat ikan mengubah pola arus listrik untuk dapat mengenali.

Vertebrata laut lainnya memecahkan masalah hidup didalam suatu lingkungan hiperosmotik dengan cara berlainan. Ikan hiu menghasilkan ureasebagai limbah nitrogen dan menahannya didalam cairan tubuh interna dalam konsentrasiyang begitu tinggi sehingga daya.

14

You might also like