You are on page 1of 30

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban

kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia. A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan 4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh 7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh 2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) 3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya 4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia 5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

HAK DAN KEWAJIBAN BANGSA INDONESIA DALAM UUD 1945. Sebelum kita lanjutkan, coba Anda ingat kembali pengertian hak dan kewajiban! Kita dapat bedakan pengertian hak dan kewajiban yaitu:

Hak adalah:

Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan Contohnya: sebagainya Kewajiban Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. adalah: melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau Contohnya: melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaikbaiknya dan sebagainya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi. a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik

Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu: 1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. 2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

Pasal 28 menyatakan, bahwa Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Arti pesannya adalah: 1. Hak berserikat dan berkumpul. 2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).

3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya) b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya

Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undangundang. Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Arti pesan yang terkandung adalah: 1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik

2. 3. 4. 5. 6.

umum maupun kejuruan. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.

Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Arti pesannya adalah: 7. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik. 8. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam

Pasal 30 menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Arti pesannya:
o

bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

d Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi


Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pasal 34 menyatakan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Arti pesannya adalah: 1. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat. 2. Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar. 3. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam.

4. Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain. 5. Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu. Itulah hak dan kewajiban bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, dan Anda sebagai warga negara wajib melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana, apakah Anda sudah paham ? Jika Anda ingin lebih paham lagi, coba, Anda buka UUD 1945, simak baik-baik dan hafalkan pasal-pasal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Nah, Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2, tentang Norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sumber formal membina keserasian hidup. Untuk mengukur keberhasilan Anda belajar kerjakan tugas berikut, setelah selesai cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada bagian akhir modul. Jika jawaban Anda cocok, Selamat berarti Anda telah memahami materi kegiatan Belajar 2. Namun jika ada jawaban yang tidak cocok, ulangi kembali untuk mempelajarinya, terutama hal-hal yang belum Anda pahami. Selamat belajar!

Sumber Formal Membina Keserasian Hidup | Nilai Moral yang Termuat dalam Budaya Selaras, Serasi dan Seimbang Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia. A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh 7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh 2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) 3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya 4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia 5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik. TUGAS KEWIRAAN DOSEN : SUHARSONO RAMA SUGIHARTO ( 06405009 ) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2008 Apakah Hak dan Kewajiban Anda Sebagai Warga Negara Republik Indonesia ? ? Kewajiban Sebagai Warga Negara Alasan saya mengapa menuliskan kewajiban apa yang harus saya lakukan sebagai warga negara lebih dahulu, daripada menuliskan hak apa yang akan saya dapatkan sebagai warga negara adalah karena menurut saya seseorang akan mendapatkan hak-nya ketika seseorang itu telah melaksanakan kewajibannya. Contohnya, seperti pegawai yang akan menerima gaji di awal bulan ketika sudah mengerjakan pekerjaannya. Begitu pula kita, khusus-nya saya sebagai warga negara Indonesia mempunyai kewajiban untuk membangun dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini agar tidak terpecah belah. Saya memang masih berstatus sebagai mahasiswa, namun saya sadar bahwa saya mempunyai kewajiban untuk Negara saya ini. Saya akan menjelaskan kewajiban apa saja yang harus saya lakukan pada Negara ini ; a. Kewajiban Untuk Mematuhi UUD 1945 Kewajiban untuk mematuhi UUD 1945 merupakan kewajiban yang paling dasar yang harus saya dan seluruh rakyat Indonesia

lakukan karena UUD 1945 merupakan dasar dari seluruh peraturan yang ada di Indonesia. Tanpa UUD 1945 Indonesia pasti akan kacau balau bagaikan kapal laut yang hilang arah di tengah lautan. Namun saya akui pada saat sekarang ini banyak generasi muda yang sudah tidak menghiraukan apa isi dan makna yang terkandung di dalam UUD 1945, termasuk saya. Itu mungkin di karenakan pesatnya teknologi yang masuk ke Indonesia, tanpa adanya filter yang menyaring sehingga generasi muda lebih tertarik untuk mempelajari teknologi-teknologi baru yang ada di bandingkan mempelajari UUD 1945. Oleh sebab itu dengan mengikuti matakuliah ini saya ingin mengingat kembali apa isi dan makna yang terkadung di dalam UUD 1945 yang pernah saya pelajari ketika duduk di bangku SMA dulu. Saya sangat sadar bahwa penting sekali memahami UUD 1945 untuk menjalani hidup di Indonesia. b. Kewajiban Untuk Memahami Pancasila Kewajiban kedua yang harus di laksanakan karena Pancasila merupakan Ideologi bangsa Indonesia yang di cetuskan oleh bung Karno. Tesk Pancasila terdapat di pembukaan UUD 1945, alinea ke 4 yang terdiri dari 5 sila, yaitu : i. Ketuhanan Yang Maha Esa ii. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap iii. Persatuan Indonesia iv. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan v. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Pancasila memang hanya ada 5 sila, namun untuk memahami arti sebenarnya dari ke lima sila tersebut bukanlah hal yang mudah. Jangankan untuk memahami arti dari Pancasila, bahkan mungkin terkadang kita sering lupa untuk menyebutkan ke lima sila tersebut secara berurutan. Oleh karena itu saya ingin mengulang kembali apa-apa saja yang pernah saya dapatkan di SMA mengenai pelajaran tentang Pancasila. Dulu waktu SMA saya selalu berfikir apa fungsi dari upacara bendera yang di lakukan setiap hari senin pagi, dan sekarang akhirnya saya pun mengerti apa fungsinya. Menurut saya fungsi dari upacara bendera tersebut adalah untuk tetap mengingat jasa-jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang tidak di dapat dengan mudah dan fungsi yang paling penting adalah untuk mengingatkan apa isi dari Pancasila dan UUD 1945, karena dengan upacara tersebut para peserta upacara dapat selalu mendengar isi dari Pancasila dan UUD 1945 yang pasti selalu di kumandangkan saat upacara bendera. Dan ketika sekarang setelah saya sudah ada di bangku perkuliahan dimana sudah tidak wajib lagi untuk mengikuti upacara bendera, pasti nanti lama kelamaan akan lupa dengan pancasila dan UUD 1945. Bahkan teman saya ada yang sudah tidak hafal lagi Pancasila, dan ada yang lebih parah lagi teman saya juga ada yang sudah tidak hafal lagi lagu Indonesia Raya yang Notabene-nya merupakan lagu kebangsaan Negara Indonesia. Memahami pancasila sangat penting karena Pancasila merupakan Ideologi Bangsa Indonesia. c. Kewajiban Untuk Membayar Pajak Kewajiban ketiga yang harus di laksanakan oleh setiap warga Negara adalah kewajiban untuk membayar pajak. Pajak merupakan salah satu sumber pemasukan Negara yang paling besar jumlahnya. Karena setiap hal yang kita lakukan pasti akan di kenai pajak, mulai dari gaji pegawai, berbelanja di pusat perbelanjaan, rumah, tanah, listrik, kendaraan, dll. Namun saat ini saya agak ragu dengan pendistribusian hasil pajak yang tidak transparan dan ada kemungkinan KKN yang terjadi dalam BUMN yang mengurusi masalah perpajakan di Indonesia. Bagaimana tidak saya sebagai salah satu wajib pajak sudah merasakannya, saat ini banyak jalan-jalan raya yang rusak parah padahal seharusnya pemerintah memperhatikan hal yang seperti ini. Bagaimana jalanan di Indonesia tidak rusak, karena setiap hujan mengguyur Indonesia

hampir dapat di pastikan jalanan di genangi oleh air. Karena sebagian besar jalanan di Indonesia di lapisi dengan aspal yang dapat terkikis jika terlalu lama terendam oleh air dan terkena gesekan-gesekan ban kendaraan yang melewati genangan tersebut. Belum lagi listrik yang sering padam, padahal setiap bulannya tagihan listrik selalu di bayar. Alasan yang sering di berikan dari perusahaan yang mengelola listrik di Indonesia adalah kurangnya pasokan listrik karena pembangkit listrik yang ada sedang rusak, padahal harusnya sebagai penyedia jasa perusahaan itu sudah memikirkan alternatif apa yang harus di lakukan jika terjadi kerusakan seperti itu karena sebagai konsumen itu tidak mau mendapatkan alasan apapun karena konsumen telah membayar untuk mendapatkan apa yang telah di bayarkan-nya. Terakhir pajak yang di ambil dari kendaraan. Pajak yang satu ini seperti pajak yang paling besar pemasukan-nya di Indonesia, karena kendaraan di Indonesia khusus-nya di Jakarta sudah melewati batas jumlahanya. Oleh karena itu kemacetan pun terjadi ketika semua kendaraan itu bertemu ketika jam berangkat dan pulang kantor. Seharusnya dari pihak kepolisian membatasi jumlah kendaraan ini, khusus-nya kendaraan roda dua. Dan menurut saya pengelolaan pajak di Negara ini belum membuat warganya yang sudah membayar menjadi puas karena tidak adanya transparansi. d. Kewajiban Untuk Mempertahankan Negara / Bela Negara Kewajiban terakhir yang harus di laksanakan oleh setiap warga Negara adalah kewajiban untuk mempertahankan negara / bela negara. Kewajiban ini merupakan kewajiban yang mungkin belum sepenuhnya saya lakukan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun mungkin sebagai generasi muda amat penting memahami kewajiban yang satu ini. Karena jika suatu saat nanti keadaan Negara menjadi tidak terkendali karena adanya ulah campur tangan pihak asing, maka sebagai generasi muda kita wajib untuk mempertahankan Negara ini sebagaimana yang di lakukan oleh para pahlawan dahulu yang dengan susah payah merebut kemerdekaan dari para penjajah. Mungkin pada saat ini penjajahan di Indonesia tidak ada lagi namun kita harus waspada setiap waktu. Seperti yang sering terjadi belakangan ini, banyak kesenian dari Indonesia yang di klaim oleh Negara lain kesenian tersebut berasal dari Negara-nya. Padahal sudah jelas-jelas kesenian itu sudah ada puluhan tahun yang lalu di Indonesia. Lalu pernah juga kita kehilangan dua pulau yang sebenarnya ada di dalam wilayah Negara kita yaitu pulau Sipadan dan Ligitan. Karena potensi wisata yang cukup baik di pulau tersebut maka Negara lain pun tertarik untuk memiliki kedua pulau tersebut dan akhirnya Negara itu pun berhasil mendapatkan kedua pulau tersebut. Dan pernah juga adanya perebutan pulau yang berada di perbatasan, tepat-nya di blok Ambalat. Bahkan untuk mempertahankannya waktu itu pihak TNI sampai menurunkan beberapa pesawat tempur-nya untuk berpatroli di atas perairan Ambalat. Untuk itu saya sebagai generasi muda akan mempersiapkan mental bila suatu waktu hal-hal yang tidak di inginkan terjadi di Negara tercinta ini. Itulah beberapa dari kewajiban saya sebagai warga Negara yang harus saya lakukan. Mungkin itu baru sedikit saja dari kewajiban yang seharusnya di lakukan, karena masih ada banyak lagi kewajiban yang harus di lakukan oleh warga Negara untuk Negara-nya. Namun tidak mungkin menuliskan semuanya selain sangat banyak, sebaiknya seluruh kewajiban sebagai warga Negara di pahami dan di laksanakan. ? Hak Sebagai Warga Negara Setelah saya menjelaskan kewajiban apa saja yang harus saya lakukan pada Negara ini,

sekarang saya akan menjelaskan hak-hak apa saja yang semestinya saya dapatkan sebagai warga Negara Indonesia : a. Hak Untuk Mendapatkan Pendidikan Yang Layak Hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan hak yang paling penting dan yang semestinya paling utama di dapatkan oleh warga suatu Negara. Namun di Negara Indonesia ini hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi warga-nya masih sangat jauh dari kata Layak. Itu di karenakan di Negara Indonesia pendidikan sudah menjadi komoditi perdagangan, yang seharusnya pendidikan itu tidak memerlukan biaya, namun kenyataan-nya saat ini pendidikan di Indonesia menjadi sesuatu yang sangat mahal, hanya orang-orang yang mampu saja yang dapat menikmati pendidikan, itu pun dengan mengeluarkan biaya yang sangat banyak jika ingin mendapatkan pendidikan yang baik dan tentunya jika ingin mendapatkan pendidikan yang layak maka di perlukan biaya yang lebih banyak lagi untuk mendapatkan hal tersebut. Sedangkan di Negara-negara lain pendidikan sudah di berikan secara cuma-cuma tanpa perlu mengeluarkan biaya lagi, contohnya Negara tetangga kita Malaysia. Di Malaysia warganya sudah sangat sejahtera, tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Seluruh anggaran pendidikan sudah di tanggung oleh Negara. Tetapi ironis-nya di Indonesia justru tidak seperti itu, jangankan untuk menanggung seluruh anggaran pendidikan, Indonesia saat ini justru menanggung hutang dari luar negeri yang jumlahnya tidak sedikit. Lalu bagaimana Negara Indonesia ini bisa maju kalau anak-anak bangsanya saja masih kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. b. Hak Untuk Mendapatkan Pekerjaan Hak kedua yang juga harus di penuhi oleh Negara untuk warganya setelah hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak adalah hak untuk mendapatkan pekerjaan. Di Indonesia sebenarnya banyak terdapat lapangan pekerjaan, itu karena Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan berlimpah dengan sumber daya alam. Tetapi yang jadi masalah hampir dari setengah lapangan pekerjaan tersebut sudah di tempati oleh pekerja-pekerja asing yang sumber daya manusia (SDM)-nya lebih baik dari pada sumber daya manusia Indonesia, padahal seharusnya pemerintah memikirkan hal tersebut. Contohnya seperti yang terjadi di Irian Jaya (sekarang Papua), di sana terdapat tambang emas yang di klaim terbesar di dunia, tetapi ironisnya hasil dari tambang tersebut tidak bisa di nikmati oleh bangsa Indonesia, itu di karenakan tambang tersebut di kelola oleh perusahaan asing (Freeport) yang tentunya perusahaan tersebut menggunakan pekerja-pekerja asing yang ahli dalam bidang pertambangan. Padahal jika kita dapat mengelola tambang tersebut sendiri bukan tidak mungkin Negara Indonesia ini sudah dapat mensejahterakan warganya, yang pada saat ini masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Memang saya akui SDM pekerja-pekerja dari luar tersebut jauh di atas SDM pekerja-pekerja dari Indonesia, namun mungkin itu juga di sebabkan oleh faktor bidang pendidikan di Indonesia yang kurang memadai sehingga SDM pekerjapekerja Indonesia masih berada di bawah SDM pekerja-pekerja asing. Memang ada pekerja Indonesia yang SDM-nya sama dengan SDM pekerja asing, tetapi itu di karenakan pekerja Indonesia tersebut telah menuntut ilmu di luar negeri. Oleh sebab itu saya berharap ketika lulus nanti saya akan segera dapat mencari pekerjaan dalam bidang yang saya kuasai, dan semoga pada saat itu dunia kerja Indonesia sedang membutuhkan pekerja-pekerja baru untuk menggantikan pekerja-pekerja asing yang sekarang telah menguasai dunia kerja di Indonesia. c. Hak Untuk Merasa Nyaman dan Aman Hak ketiga yang harus di berikan Negara kepada warganya setelah dua hak yang telah saya sebutkan di atas adalah hak untuk

merasa nyaman dan aman. Di Indonesia pada saat ini merasa nyaman dan aman adalah hal yang sangat sulit untuk di dapatkan. Contohnya saja, ketika berada di tempat umum terkadang saya sering merasa cemas akan terjadinya tindak kriminal di sekitar saya. Bayangkan saja di manapun tempatnya tindak kriminal dapat terjadi, baik itu di dalam angkutan umum, kendaraan pribadi bahkan di dalam pusat perbelajaan sekalipun yang dari segi keamanan-nya. Menurut saya itu semua mempunyai kaitan yang erat dengan dua masalah yang telah saya bahas sebelumnya, yaitu pendidikan dan pekerjaan. Karena jika sejak dari awal ada orang yang tidak mendapatkan pendidikan yang semestinya di dapatkan-nya tentu saja dunia kerja tidak akan bisa menerima orang yang tidak memiliki keahlian atau ketrampilan yang hanya bisa di dapat saat orang tersebut mendapatkan pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal. Lalu setelah orang tersebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan maka orang tersebut akan melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terlebih lagi jika seseorang itu telah memiliki keluarga. Mau tidak mau dia harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tersebut. Tetapi jika orang tersebut sudah putus asa dan lelah untuk mencari pekerjaan maka orang tersebut mungkin akan mengambil jalan pintas, yaitu dengan melakukan kriminalitas seperti; merampok, menodong, dll. Semua itu di lakukan hanya karena alasan untuk Urusan Perut. Namun ada juga orang yang melakukan hal itu hanya untuk bersenang-senang seperti; berjudi, mabuk-mabukan, dll. Ada satu hal lagi yang membuat saya lebih cemas, banyaknya pelecehan seksual yang akhir-akhir ini terjadi. Yang di sebabkan oleh moral orang-orang Indonesia yang sudah mulai Bobrok. Apa lagi itu di dukung oleh tayangan-tayangan di media elektronik, media cetak, hiburan yang dia adakan di panggung-panggung bahkan yang sedang popular sekarang ini adalah media Internet yang sangat sering menyajikan aksi pornografi dan pornoaksi. Oleh karena itu saya sangat menyambut gembira dengan sikap pemerintah yang proaktif memblokir segala sesuatu yang negatif, yang dapat di akses melalui Internet. Oleh karena itu menurut pendapat saya, jika saja pendidikan di Indonesia dapat di tingkatkan bukan tidak mungkin kejahatan yang banyak terjadi akhir-akhir ini di Indonesia dapat di tekan bahkan jika mungkin di hilangkan sama sekali dari muka bumi Indonesia. Amien. d. Hak Untuk Menikmati Infrastruktur Hak yang ke empat adalah Hak Untuk Menikmati Infrastruktur. Di Indonesia sekarang ini sudah sangat tidak nyaman untuk berjalan-jalan. Karena keluar dari rumah saja saya sudah merasakan bagaimana tidak nyamannya berjalan dengan kendaraan karena adanya jalanan yang rusak di mana-mana. Bahkan di dekat rumah saya ada jalanan yang terletak di depan kantor pemerintahan yang hancur bagaikan terkena bom atom. Padahal pajak yang sudah saya bayar selama ini tidak sedikit. Tapi mengapa saya masih belum bisa menikmati hasil dari pajak yang saya bayarkan tersebut. Lalu ada lagi kendaraan-kendaraan umum yang seharusnya sudah Di Museumkan masih ada saja yang beroperasi. Di lihat-nya saja sudah tidak enak apalagi jika di naiki pasti sangat tidak nyaman berada di dalamnya. Belum lagi tempat-tempat umum seperti; halte, terminal, stasiun, elabuhan, bahkan bandara sekalipun yang menjadi pintu keluar masuk antar Negara yang perawatan-nya sangat tidak mencerminkan suatu Negara berkembang yang ingin maju. Banyak kerusakan di sana-sini yang awalnya hanya rusak sedikit saja karena di biarkan akhirnya jadi rusak semua. Apakah itu potret dari Negara Indonesia yang sejak sekolah dasar kita di ajarkan untuk bersih dan rapih karena kebersihan itu sebagian dari iman. Mungkin masih banyak lagi hal yang semestinya di benahi oleh pemerintah, namun itu memang sulit untuk di benahi karena saya saja

bingung untuk mulai dari mana membenahi Negara Indonesia ini. Jangankan untuk membenahi Indonesia, membenahi Jakarta saja yang di sebut Ibu Kota Negara Indonesia saja sulit sekali karena banyak-nya masalah yang terjadi. Mungkin ini pelajaran yang dapat saya ambil dari hal tersebut, Jangan pernah menumpuk masalah, kalau bisa di selesaikan sekarang segeralah di selesaikan, karena jika ada masalah baru yang datang kita tidak akan bingung untuk menyelesaikan masalah yang mana terlebih dahulu. e. Hak Untuk Mendapatkan Keadilan Hukum Hak terakhir yang menurut saya harus di dapatkan oleh warga Negara selain ke-empat hal di atas adalah hak untuk mendapatkan keadilan hukum. Menurut saya pada saat ini hak untuk mendapatkan keadilan di Indonesia sudah sangat sulit untuk di dapatkan, itu di sebabkan oleh bobroknya sistem dan badan-badan hukum yang ada di Indonesia. Sebagai contoh yang baru saja terjadi, seorang Jaksa yang menerima suap dari seorang tersangka korupsi yang telah menggelapkan uang negara yang jumlahnya tidak sedikit. Itu di karenakan praktek KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) sudah mendarah daging pada bangsa Indonesia. Hal itu sungguh sangat sulit untuk di atasi jika tidak ada hukumannya yang membuat seseorang yang akan melakukan suatu kejahatan merasa jera. Contohnya seperti di Negara RRC (Republik Rakyat Cina), 12 tahun yang lalu di Negara tersebut praktek KKN bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan, namun lihatlah sekarang KKN sudah dapat di hilangkan oleh Negara itu. Itu semua karena adanya hukuman yang apabila seseorang terbukti melakukan KKN maka orang tersebut akan di hukum gantung dan di saksikan oleh seluruh rakyat. Lalu ada lagi hukuman yang di terapkan di Negara Arab Saudi, di Negara itu jika seseorang terbukti melakukan suatu tindak kejahatan, misalnya mencuri. Maka orang tersebut akan menerima hukuman pancung. Hukuman-hukuman seperti itulah yang seharusnya di terapkan di Indonesia ini agar para pelaku kejahatan merasakan Efek Jera, sebelum mereka melakukan tindak kejahatan seperti korupsi, pencurian, dll. Namun hukuman seperti itu di Indonesia masih sulit di terapkan karena terganjal urusan HAM (Hak Asasi Manusia). Tetapi coba kita pikirkan lagi, apakah para koruptor sempat memikirkan HAM rakyat-rakyat Indonesia yang lain saat mereka membawa lari uang Negara yang tentu saja itu adalah uang rakyat Indonesia, seperti yang terjadi pada kasus BLBI (Bantuan Liquiditas Bank Indonesia). Jadi, menurut saya hukuman seperti itu sahsah saja di terapkan di Indonesia. Satu contoh lagi, terkadang hukuman di Indonesia sering di rasakan tidak adil. Jika seorang koruptor yang mencuri uang rakyat Triliyun-an Rupiah hanya di penjara sekitar kurang lebih 5 sampai dengan 10 tahun tapi mengapa seorang pencuri beras di suatu toko yang mencuri karena hanya ingin memberi makan keluarganya yang kelaparan karena belum makan selama 3 hari bisa di hukum kurang lebih sama seperti si koruptor. Apakah itu dapat di katakan adil ? Seharusnya si koruptor di hukum minimal hukuman seumur hidup dan maksimal di hokum dengan hukuman mati, karena yang di curi-nya sangat jauh lebih banyak dari yang di curi oleh pencuri beras tersebut. Hal-hal seperti ini yang dapat membuat saya menggelengkan kepala dan bertanya, Apakah keadilan sudah sangat sulit di temui di dunia ini?. Mungkin hanya tuhan yang dapat memberikan keadilan hukuman di hari akhir nanti, karena keadilan sangat sulit untuk di dapatkan di dunia ini. Penjelasan saya di atas merupakan hal-hal yang memang jarang untuk di bicarakan dalam keseharian saya. Namun saya sangat ingin memahami lagi hak dan terutama kewajiban

apa lagi sebagai warga Negara khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang belum saya tuliskan. Terima Kasih.

click link 4378 clicks

Untuk dapat merequest file lengkap yang dilampirkan pada setiap judul, anda harus menjadi special member, klik Register untuk menjadi free member di Indoskripsi. Semua Special Member dapat mendownload data yang ada di download area. NB: Ada kemungkinan beberapa data belum ada filenya, karena dikirim oleh member biasa dan masih menunggu konfirmasi dari member yang bersangkutan. Untuk memastikan data ada atau tidak silahkan login di download area. Hak asasi manusia adalah sesuatu yang diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir. Hak merupakan sesuatu yang layak di terima oleh setiap manusia. Seperti mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak memeluk agama, dan hak untuk mendapat pengajaran. Hak selalu beriringan dengan kewajiban-kewajiban, ini merupakan sesuatu yang harus kita lakukan bagi bangsa, negara, dan kehidupan sosial. Pemahaman hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu sebagai berikut. 1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undangsebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang. 2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undangundang. Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Sudah sangat jelas bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Akan tetapi, hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat. Para pejabat dan pemerintah hanya mengobar janji manis kepada rakyat untuk mendapatkan haknya. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Olek karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun

tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mebcerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Mari kita katakan pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Mari kita menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya. November 21, 2007 - Ditulis oleh kanguwes | HAM | | & Komentar

Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Ilmu PPKn : Pendidikan Kewarganegaraan / PMP : Pendidikan Moral Pancasila
Sat, 15/07/2006 - 9:08pm godam64 Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia. A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan 4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh 7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh 2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) 3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya 4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia 5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

pmp dan ppkn

HAK DAN KEWAJIBAN BANGSA INDONESIA DALAM UUD 1945. Sebelum kita lanjutkan, coba Anda ingat kembali pengertian hak dan kewajiban! Kita dapat bedakan pengertian hak dan kewajiban yaitu: Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan Contohnya: sebagainya Kewajiban Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. adalah: melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau Contohnya: melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaikbaiknya dan sebagainya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi. a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik

Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu: 1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. 2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

Pasal 28 menyatakan, bahwa Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Arti pesannya adalah:

1. Hak berserikat dan berkumpul. 2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat). 3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya) b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya

Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undangundang. Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Arti pesan yang terkandung adalah: 1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan. 2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah. 3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan. 4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya. 5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan. 6. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah. Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Arti pesannya adalah: 7. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.

8. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam

Pasal 30 menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Arti pesannya:
o

bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

d Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi


Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pasal 34 menyatakan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Arti pesannya adalah: 1. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat. 2. Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar. 3. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam. 4. Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain. 5. Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu.

Itulah hak dan kewajiban bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, dan Anda sebagai warga negara wajib melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana, apakah Anda sudah paham ? Jika Anda ingin lebih paham lagi, coba, Anda buka UUD 1945, simak baik-baik dan hafalkan pasal-pasal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Nah, Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2, tentang Norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sumber formal membina keserasian hidup. Untuk mengukur keberhasilan Anda belajar kerjakan tugas berikut, setelah selesai cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada bagian akhir modul. Jika jawaban Anda cocok, Selamat berarti Anda telah memahami materi kegiatan Belajar 2. Namun jika ada jawaban yang tidak cocok, ulangi kembali untuk mempelajarinya, terutama hal-hal yang belum Anda pahami. Selamat belajar! HAK DAN KEWAJIBAN BANGSA INDONESIA DALAM UUD 1945.

Sebelum kita lanjutkan, coba Anda ingat kembali pengertian hak dan kewajiban! Kita dapat bedakan pengertian hak dan kewajiban yaitu: Hak adalah: Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan Contohnya: sebagainya Kewajiban Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. adalah: melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau Contohnya: melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaikbaiknya dan sebagainya. Sebagai warga negara yang baik kita wajib membina dan melaksanakan hak dan kewajiban kita dengan tertib. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi. a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik

Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu: 1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. 2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

Pasal 28 menyatakan, bahwa Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. Arti pesannya adalah: 1. Hak berserikat dan berkumpul. 2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).

3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran (pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya) b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya

Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan undangundang.

Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Arti pesan yang terkandung adalah: 1. Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan. 2. Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah. 3. Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan. 4. Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya. 5. Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan. 6. Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah. Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Arti pesannya adalah: 7. Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.

8. Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. c. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam

Pasal 30 menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Arti pesannya:
o

bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

d Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi


Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pasal 34 menyatakan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Arti pesannya adalah: 1. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya

beli rakyat. 2. Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar. 3. Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai sumber daya alam. 4. Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain. 5. Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar pajak tepat waktu. Itulah hak dan kewajiban bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, dan Anda sebagai warga negara wajib melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Bagaimana, apakah Anda sudah paham ? Jika Anda ingin lebih paham lagi, coba, Anda buka UUD 1945, simak baik-baik dan hafalkan pasal-pasal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia. Nah, Anda telah selesai mempelajari kegiatan belajar 2, tentang Norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sumber formal membina keserasian hidup. Untuk mengukur keberhasilan Anda belajar kerjakan tugas berikut, setelah selesai cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada bagian akhir modul. Jika jawaban Anda cocok, Selamat berarti Anda telah memahami materi kegiatan Belajar 2. Namun jika ada jawaban yang tidak cocok, ulangi kembali untuk mempelajarinya, terutama hal-hal yang belum Anda pahami. Selamat belajar!

Sumber Formal Membina Keserasian Hidup | Nilai Moral yang Termuat dalam Budaya Selaras, Serasi dan Seimbang |

Hak Dan Kewajiban warga Negara


Aug 11th, 2008 by syadiash. Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara Indonesia Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.

Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia. A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan 4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh 7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia 1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh 2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) 3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya 4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia 5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik. Thanks for Organisasi.org Posted August 27th, 2008 by manamusugi

Kewarganegaraan

TUGAS KEWIRAAN DOSEN : SUHARSONO RAMA SUGIHARTO ( 06405009 ) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

2008 Apakah Hak dan Kewajiban Anda Sebagai Warga Negara Republik Indonesia ? ? Kewajiban Sebagai Warga Negara Alasan saya mengapa menuliskan kewajiban apa yang harus saya lakukan sebagai warga negara lebih dahulu, daripada menuliskan hak apa yang akan saya dapatkan sebagai warga negara adalah karena menurut saya seseorang akan mendapatkan hak-nya ketika seseorang itu telah melaksanakan kewajibannya. Contohnya, seperti pegawai yang akan menerima gaji di awal bulan ketika sudah mengerjakan pekerjaannya. Begitu pula kita, khusus-nya saya sebagai warga negara Indonesia mempunyai kewajiban untuk membangun dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini agar tidak terpecah belah. Saya memang masih berstatus sebagai mahasiswa, namun saya sadar bahwa saya mempunyai kewajiban untuk Negara saya ini. Saya akan menjelaskan kewajiban apa saja yang harus saya lakukan pada Negara ini ; a. Kewajiban Untuk Mematuhi UUD 1945 Kewajiban untuk mematuhi UUD 1945 merupakan kewajiban yang paling dasar yang harus saya dan seluruh rakyat Indonesia lakukan karena UUD 1945 merupakan dasar dari seluruh peraturan yang ada di Indonesia. Tanpa UUD 1945 Indonesia pasti akan kacau balau bagaikan kapal laut yang hilang arah di tengah lautan. Namun saya akui pada saat sekarang ini banyak generasi muda yang sudah tidak menghiraukan apa isi dan makna yang terkandung di dalam UUD 1945, termasuk saya. Itu mungkin di karenakan pesatnya teknologi yang masuk ke Indonesia, tanpa adanya filter yang menyaring sehingga generasi muda lebih tertarik untuk mempelajari teknologi-teknologi baru yang ada di bandingkan mempelajari UUD 1945. Oleh sebab itu dengan mengikuti matakuliah ini saya ingin mengingat kembali apa isi dan makna yang terkadung di dalam UUD 1945 yang pernah saya pelajari ketika duduk di bangku SMA dulu. Saya sangat sadar bahwa penting sekali memahami UUD 1945 untuk menjalani hidup di Indonesia. b. Kewajiban Untuk Memahami Pancasila Kewajiban kedua yang harus di laksanakan karena Pancasila merupakan Ideologi bangsa Indonesia yang di cetuskan oleh bung Karno. Tesk Pancasila terdapat di pembukaan UUD 1945, alinea ke 4 yang terdiri dari 5 sila, yaitu : i. Ketuhanan Yang Maha Esa ii. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap iii. Persatuan Indonesia iv. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan v. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Pancasila memang hanya ada 5 sila, namun untuk memahami arti sebenarnya dari ke lima sila tersebut bukanlah hal yang mudah. Jangankan untuk memahami arti dari Pancasila, bahkan mungkin terkadang kita sering lupa untuk menyebutkan ke lima sila tersebut secara berurutan. Oleh karena itu saya ingin mengulang kembali apa-apa saja yang pernah saya dapatkan di SMA mengenai pelajaran tentang Pancasila. Dulu waktu SMA saya selalu berfikir apa fungsi dari upacara bendera yang di lakukan setiap hari senin pagi, dan sekarang akhirnya saya pun mengerti apa fungsinya. Menurut saya fungsi dari upacara bendera tersebut adalah untuk tetap mengingat jasa-jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang tidak di dapat dengan mudah dan fungsi yang paling penting adalah untuk mengingatkan apa isi dari Pancasila dan UUD 1945, karena dengan upacara tersebut para peserta upacara dapat selalu mendengar isi dari Pancasila dan UUD 1945 yang pasti selalu di kumandangkan saat upacara bendera. Dan ketika sekarang setelah saya sudah ada di bangku perkuliahan dimana sudah tidak wajib lagi untuk mengikuti upacara bendera, pasti nanti lama kelamaan akan lupa dengan

pancasila dan UUD 1945. Bahkan teman saya ada yang sudah tidak hafal lagi Pancasila, dan ada yang lebih parah lagi teman saya juga ada yang sudah tidak hafal lagi lagu Indonesia Raya yang Notabene-nya merupakan lagu kebangsaan Negara Indonesia. Memahami pancasila sangat penting karena Pancasila merupakan Ideologi Bangsa Indonesia. c. Kewajiban Untuk Membayar Pajak Kewajiban ketiga yang harus di laksanakan oleh setiap warga Negara adalah kewajiban untuk membayar pajak. Pajak merupakan salah satu sumber pemasukan Negara yang paling besar jumlahnya. Karena setiap hal yang kita lakukan pasti akan di kenai pajak, mulai dari gaji pegawai, berbelanja di pusat perbelanjaan, rumah, tanah, listrik, kendaraan, dll. Namun saat ini saya agak ragu dengan pendistribusian hasil pajak yang tidak transparan dan ada kemungkinan KKN yang terjadi dalam BUMN yang mengurusi masalah perpajakan di Indonesia. Bagaimana tidak saya sebagai salah satu wajib pajak sudah merasakannya, saat ini banyak jalan-jalan raya yang rusak parah padahal seharusnya pemerintah memperhatikan hal yang seperti ini. Bagaimana jalanan di Indonesia tidak rusak, karena setiap hujan mengguyur Indonesia hampir dapat di pastikan jalanan di genangi oleh air. Karena sebagian besar jalanan di Indonesia di lapisi dengan aspal yang dapat terkikis jika terlalu lama terendam oleh air dan terkena gesekan-gesekan ban kendaraan yang melewati genangan tersebut. Belum lagi listrik yang sering padam, padahal setiap bulannya tagihan listrik selalu di bayar. Alasan yang sering di berikan dari perusahaan yang mengelola listrik di Indonesia adalah kurangnya pasokan listrik karena pembangkit listrik yang ada sedang rusak, padahal harusnya sebagai penyedia jasa perusahaan itu sudah memikirkan alternatif apa yang harus di lakukan jika terjadi kerusakan seperti itu karena sebagai konsumen itu tidak mau mendapatkan alasan apapun karena konsumen telah membayar untuk mendapatkan apa yang telah di bayarkan-nya. Terakhir pajak yang di ambil dari kendaraan. Pajak yang satu ini seperti pajak yang paling besar pemasukan-nya di Indonesia, karena kendaraan di Indonesia khusus-nya di Jakarta sudah melewati batas jumlahanya. Oleh karena itu kemacetan pun terjadi ketika semua kendaraan itu bertemu ketika jam berangkat dan pulang kantor. Seharusnya dari pihak kepolisian membatasi jumlah kendaraan ini, khusus-nya kendaraan roda dua. Dan menurut saya pengelolaan pajak di Negara ini belum membuat warganya yang sudah membayar menjadi puas karena tidak adanya transparansi. d. Kewajiban Untuk Mempertahankan Negara / Bela Negara Kewajiban terakhir yang harus di laksanakan oleh setiap warga Negara adalah kewajiban untuk mempertahankan negara / bela negara. Kewajiban ini merupakan kewajiban yang mungkin belum sepenuhnya saya lakukan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Namun mungkin sebagai generasi muda amat penting memahami kewajiban yang satu ini. Karena jika suatu saat nanti keadaan Negara menjadi tidak terkendali karena adanya ulah campur tangan pihak asing, maka sebagai generasi muda kita wajib untuk mempertahankan Negara ini sebagaimana yang di lakukan oleh para pahlawan dahulu yang dengan susah payah merebut kemerdekaan dari para penjajah. Mungkin pada saat ini penjajahan di Indonesia tidak ada lagi namun kita harus waspada setiap waktu. Seperti yang sering terjadi belakangan ini, banyak kesenian dari Indonesia yang di klaim oleh Negara lain kesenian tersebut berasal dari Negara-nya. Padahal sudah jelas-jelas kesenian itu sudah ada puluhan tahun yang lalu di Indonesia. Lalu pernah juga kita kehilangan dua pulau yang sebenarnya ada di dalam wilayah Negara kita yaitu pulau Sipadan dan Ligitan.

Karena potensi wisata yang cukup baik di pulau tersebut maka Negara lain pun tertarik untuk memiliki kedua pulau tersebut dan akhirnya Negara itu pun berhasil mendapatkan kedua pulau tersebut. Dan pernah juga adanya perebutan pulau yang berada di perbatasan, tepat-nya di blok Ambalat. Bahkan untuk mempertahankannya waktu itu pihak TNI sampai menurunkan beberapa pesawat tempur-nya untuk berpatroli di atas perairan Ambalat. Untuk itu saya sebagai generasi muda akan mempersiapkan mental bila suatu waktu hal-hal yang tidak di inginkan terjadi di Negara tercinta ini. Itulah beberapa dari kewajiban saya sebagai warga Negara yang harus saya lakukan. Mungkin itu baru sedikit saja dari kewajiban yang seharusnya di lakukan, karena masih ada banyak lagi kewajiban yang harus di lakukan oleh warga Negara untuk Negara-nya. Namun tidak mungkin menuliskan semuanya selain sangat banyak, sebaiknya seluruh kewajiban sebagai warga Negara di pahami dan di laksanakan. ? Hak Sebagai Warga Negara Setelah saya menjelaskan kewajiban apa saja yang harus saya lakukan pada Negara ini, sekarang saya akan menjelaskan hak-hak apa saja yang semestinya saya dapatkan sebagai warga Negara Indonesia : a. Hak Untuk Mendapatkan Pendidikan Yang Layak Hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan hak yang paling penting dan yang semestinya paling utama di dapatkan oleh warga suatu Negara. Namun di Negara Indonesia ini hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi warga-nya masih sangat jauh dari kata Layak. Itu di karenakan di Negara Indonesia pendidikan sudah menjadi komoditi perdagangan, yang seharusnya pendidikan itu tidak memerlukan biaya, namun kenyataan-nya saat ini pendidikan di Indonesia menjadi sesuatu yang sangat mahal, hanya orang-orang yang mampu saja yang dapat menikmati pendidikan, itu pun dengan mengeluarkan biaya yang sangat banyak jika ingin mendapatkan pendidikan yang baik dan tentunya jika ingin mendapatkan pendidikan yang layak maka di perlukan biaya yang lebih banyak lagi untuk mendapatkan hal tersebut. Sedangkan di Negara-negara lain pendidikan sudah di berikan secara cuma-cuma tanpa perlu mengeluarkan biaya lagi, contohnya Negara tetangga kita Malaysia. Di Malaysia warganya sudah sangat sejahtera, tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Seluruh anggaran pendidikan sudah di tanggung oleh Negara. Tetapi ironis-nya di Indonesia justru tidak seperti itu, jangankan untuk menanggung seluruh anggaran pendidikan, Indonesia saat ini justru menanggung hutang dari luar negeri yang jumlahnya tidak sedikit. Lalu bagaimana Negara Indonesia ini bisa maju kalau anak-anak bangsanya saja masih kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. b. Hak Untuk Mendapatkan Pekerjaan Hak kedua yang juga harus di penuhi oleh Negara untuk warganya setelah hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak adalah hak untuk mendapatkan pekerjaan. Di Indonesia sebenarnya banyak terdapat lapangan pekerjaan, itu karena Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan berlimpah dengan sumber daya alam. Tetapi yang jadi masalah hampir dari setengah lapangan pekerjaan tersebut sudah di tempati oleh pekerja-pekerja asing yang sumber daya manusia (SDM)-nya lebih baik dari pada sumber daya manusia Indonesia, padahal seharusnya pemerintah memikirkan hal tersebut. Contohnya seperti yang terjadi di Irian Jaya (sekarang Papua), di sana terdapat tambang emas yang di klaim terbesar di dunia, tetapi ironisnya hasil dari tambang tersebut tidak bisa di nikmati oleh bangsa Indonesia, itu di karenakan tambang tersebut di kelola oleh perusahaan asing (Freeport) yang tentunya perusahaan tersebut

menggunakan pekerja-pekerja asing yang ahli dalam bidang pertambangan. Padahal jika kita dapat mengelola tambang tersebut sendiri bukan tidak mungkin Negara Indonesia ini sudah dapat mensejahterakan warganya, yang pada saat ini masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan. Memang saya akui SDM pekerja-pekerja dari luar tersebut jauh di atas SDM pekerja-pekerja dari Indonesia, namun mungkin itu juga di sebabkan oleh faktor bidang pendidikan di Indonesia yang kurang memadai sehingga SDM pekerjapekerja Indonesia masih berada di bawah SDM pekerja-pekerja asing. Memang ada pekerja Indonesia yang SDM-nya sama dengan SDM pekerja asing, tetapi itu di karenakan pekerja Indonesia tersebut telah menuntut ilmu di luar negeri. Oleh sebab itu saya berharap ketika lulus nanti saya akan segera dapat mencari pekerjaan dalam bidang yang saya kuasai, dan semoga pada saat itu dunia kerja Indonesia sedang membutuhkan pekerja-pekerja baru untuk menggantikan pekerja-pekerja asing yang sekarang telah menguasai dunia kerja di Indonesia. c. Hak Untuk Merasa Nyaman dan Aman Hak ketiga yang harus di berikan Negara kepada warganya setelah dua hak yang telah saya sebutkan di atas adalah hak untuk merasa nyaman dan aman. Di Indonesia pada saat ini merasa nyaman dan aman adalah hal yang sangat sulit untuk di dapatkan. Contohnya saja, ketika berada di tempat umum terkadang saya sering merasa cemas akan terjadinya tindak kriminal di sekitar saya. Bayangkan saja di manapun tempatnya tindak kriminal dapat terjadi, baik itu di dalam angkutan umum, kendaraan pribadi bahkan di dalam pusat perbelajaan sekalipun yang dari segi keamanan-nya. Menurut saya itu semua mempunyai kaitan yang erat dengan dua masalah yang telah saya bahas sebelumnya, yaitu pendidikan dan pekerjaan. Karena jika sejak dari awal ada orang yang tidak mendapatkan pendidikan yang semestinya di dapatkan-nya tentu saja dunia kerja tidak akan bisa menerima orang yang tidak memiliki keahlian atau ketrampilan yang hanya bisa di dapat saat orang tersebut mendapatkan pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal. Lalu setelah orang tersebut sulit untuk mendapatkan pekerjaan maka orang tersebut akan melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terlebih lagi jika seseorang itu telah memiliki keluarga. Mau tidak mau dia harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya tersebut. Tetapi jika orang tersebut sudah putus asa dan lelah untuk mencari pekerjaan maka orang tersebut mungkin akan mengambil jalan pintas, yaitu dengan melakukan kriminalitas seperti; merampok, menodong, dll. Semua itu di lakukan hanya karena alasan untuk Urusan Perut. Namun ada juga orang yang melakukan hal itu hanya untuk bersenang-senang seperti; berjudi, mabuk-mabukan, dll. Ada satu hal lagi yang membuat saya lebih cemas, banyaknya pelecehan seksual yang akhir-akhir ini terjadi. Yang di sebabkan oleh moral orang-orang Indonesia yang sudah mulai Bobrok. Apa lagi itu di dukung oleh tayangan-tayangan di media elektronik, media cetak, hiburan yang dia adakan di panggung-panggung bahkan yang sedang popular sekarang ini adalah media Internet yang sangat sering menyajikan aksi pornografi dan pornoaksi. Oleh karena itu saya sangat menyambut gembira dengan sikap pemerintah yang proaktif memblokir segala sesuatu yang negatif, yang dapat di akses melalui Internet. Oleh karena itu menurut pendapat saya, jika saja pendidikan di Indonesia dapat di tingkatkan bukan tidak mungkin kejahatan yang banyak terjadi akhir-akhir ini di Indonesia dapat di tekan bahkan jika mungkin di hilangkan sama sekali dari muka bumi Indonesia. Amien. d. Hak Untuk Menikmati Infrastruktur Hak yang ke empat adalah Hak Untuk Menikmati Infrastruktur. Di Indonesia sekarang ini sudah sangat tidak nyaman untuk berjalan-jalan.

Karena keluar dari rumah saja saya sudah merasakan bagaimana tidak nyamannya berjalan dengan kendaraan karena adanya jalanan yang rusak di mana-mana. Bahkan di dekat rumah saya ada jalanan yang terletak di depan kantor pemerintahan yang hancur bagaikan terkena bom atom. Padahal pajak yang sudah saya bayar selama ini tidak sedikit. Tapi mengapa saya masih belum bisa menikmati hasil dari pajak yang saya bayarkan tersebut. Lalu ada lagi kendaraan-kendaraan umum yang seharusnya sudah Di Museumkan masih ada saja yang beroperasi. Di lihat-nya saja sudah tidak enak apalagi jika di naiki pasti sangat tidak nyaman berada di dalamnya. Belum lagi tempat-tempat umum seperti; halte, terminal, stasiun, elabuhan, bahkan bandara sekalipun yang menjadi pintu keluar masuk antar Negara yang perawatan-nya sangat tidak mencerminkan suatu Negara berkembang yang ingin maju. Banyak kerusakan di sana-sini yang awalnya hanya rusak sedikit saja karena di biarkan akhirnya jadi rusak semua. Apakah itu potret dari Negara Indonesia yang sejak sekolah dasar kita di ajarkan untuk bersih dan rapih karena kebersihan itu sebagian dari iman. Mungkin masih banyak lagi hal yang semestinya di benahi oleh pemerintah, namun itu memang sulit untuk di benahi karena saya saja bingung untuk mulai dari mana membenahi Negara Indonesia ini. Jangankan untuk membenahi Indonesia, membenahi Jakarta saja yang di sebut Ibu Kota Negara Indonesia saja sulit sekali karena banyak-nya masalah yang terjadi. Mungkin ini pelajaran yang dapat saya ambil dari hal tersebut, Jangan pernah menumpuk masalah, kalau bisa di selesaikan sekarang segeralah di selesaikan, karena jika ada masalah baru yang datang kita tidak akan bingung untuk menyelesaikan masalah yang mana terlebih dahulu. e. Hak Untuk Mendapatkan Keadilan Hukum Hak terakhir yang menurut saya harus di dapatkan oleh warga Negara selain ke-empat hal di atas adalah hak untuk mendapatkan keadilan hukum. Menurut saya pada saat ini hak untuk mendapatkan keadilan di Indonesia sudah sangat sulit untuk di dapatkan, itu di sebabkan oleh bobroknya sistem dan badan-badan hukum yang ada di Indonesia. Sebagai contoh yang baru saja terjadi, seorang Jaksa yang menerima suap dari seorang tersangka korupsi yang telah menggelapkan uang negara yang jumlahnya tidak sedikit. Itu di karenakan praktek KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme) sudah mendarah daging pada bangsa Indonesia. Hal itu sungguh sangat sulit untuk di atasi jika tidak ada hukumannya yang membuat seseorang yang akan melakukan suatu kejahatan merasa jera. Contohnya seperti di Negara RRC (Republik Rakyat Cina), 12 tahun yang lalu di Negara tersebut praktek KKN bagaikan jamur yang tumbuh di musim hujan, namun lihatlah sekarang KKN sudah dapat di hilangkan oleh Negara itu. Itu semua karena adanya hukuman yang apabila seseorang terbukti melakukan KKN maka orang tersebut akan di hukum gantung dan di saksikan oleh seluruh rakyat. Lalu ada lagi hukuman yang di terapkan di Negara Arab Saudi, di Negara itu jika seseorang terbukti melakukan suatu tindak kejahatan, misalnya mencuri. Maka orang tersebut akan menerima hukuman pancung. Hukuman-hukuman seperti itulah yang seharusnya di terapkan di Indonesia ini agar para pelaku kejahatan merasakan Efek Jera, sebelum mereka melakukan tindak kejahatan seperti korupsi, pencurian, dll. Namun hukuman seperti itu di Indonesia masih sulit di terapkan karena terganjal urusan HAM (Hak Asasi Manusia). Tetapi coba kita pikirkan lagi, apakah para koruptor sempat memikirkan HAM rakyat-rakyat Indonesia yang lain saat mereka membawa lari uang Negara yang tentu saja itu adalah uang rakyat Indonesia, seperti yang terjadi pada kasus BLBI (Bantuan Liquiditas Bank Indonesia). Jadi, menurut saya hukuman seperti itu sahsah saja di terapkan di Indonesia. Satu contoh lagi, terkadang hukuman di Indonesia

sering di rasakan tidak adil. Jika seorang koruptor yang mencuri uang rakyat Triliyun-an Rupiah hanya di penjara sekitar kurang lebih 5 sampai dengan 10 tahun tapi mengapa seorang pencuri beras di suatu toko yang mencuri karena hanya ingin memberi makan keluarganya yang kelaparan karena belum makan selama 3 hari bisa di hukum kurang lebih sama seperti si koruptor. Apakah itu dapat di katakan adil ? Seharusnya si koruptor di hukum minimal hukuman seumur hidup dan maksimal di hokum dengan hukuman mati, karena yang di curi-nya sangat jauh lebih banyak dari yang di curi oleh pencuri beras tersebut. Hal-hal seperti ini yang dapat membuat saya menggelengkan kepala dan bertanya, Apakah keadilan sudah sangat sulit di temui di dunia ini?. Mungkin hanya tuhan yang dapat memberikan keadilan hukuman di hari akhir nanti, karena keadilan sangat sulit untuk di dapatkan di dunia ini. Penjelasan saya di atas merupakan hal-hal yang memang jarang untuk di bicarakan dalam keseharian saya. Namun saya sangat ingin memahami lagi hak dan terutama kewajiban apa lagi sebagai warga Negara khususnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang belum saya tuliskan. Terima Kasih.

Pelatihan Peta Bakat : Meningkatkan Assessment Diri untuk Membangun Tim yang Solid niken Senin, 12 - Mei - 2008, 08:50:18

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka rekrutmen anggota baru Batalyon I, Resimen Mahasiswa mengadakan pelatihan "Membangun Tim yang Solid : Menemukan Potensi Bakat dan Kekuatan diri" dengan pembicara Abah Rama Royani, Minggu(11/5) di Ruang Kuliah B Gedung BSC B lantai 3. Pelatihan ini diadakan supaya peserta dapat mengetahui potensi yang terdapat dalam diri masing-masing, serta dapat mempelajari bagaimana cara membangun tim yang baik dan solid, ujar Anggit, ketua pelaksana pelatihan, saat membuka acara.

Abah Rama memulai pembicaraan dengan melemparkan pertanyaan mengenai paradigma. Paradigma dapat diartikan sebagai pola pikir, sudut pandang, atau asumsi. Apabila kita memiliki asumsi yang salah, maka tindakan yang diambil seseorang pun akan salah, lanjut beliau. Berikutnya disampaikan mengenai kesuksesan, yang disebut sebagai keberhasilan mencapai cita-cita dan keberhasilan mencapai tugas. Perbedaan dari cita-cita dan tugas adalah, cita-cita merupakan keinginan masa mendatang yang ingin dicapai dan diri kita sendiri yang menciptakannya, sedangkan tugas adalah alasan keberadaan kita, amanah, dan sudah ada pada diri kita sejak awal.

Untuk mencapai kesuksesan, ada jalan dan cara, yang utama adalah memilih jalan yang benar, karena apabila kita memilih jalan yang salah, akan sulit menemukan kesuksesan itu. Jalan menuju kesuksesan antara lain dengan mengerjakan segalanya dengan ikhlas, bekerja keras, dan mencari bakat atau talenta yang sesuai dengan diri masing-masing. Sebagai manusia, kita telah diberi bekal untuk oleh Sang Pencipta untuk menjalankan tugas, dan mensyukuri bekal yang kita punya dengan cara melatih dan memanfaatkan potensi dalam diri kita, ujar Abah Rama.

Sesi berikutnya, peserta mengisi Strength Cluster untuk mengetahui apa kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri masing-masing. Acara dilanjutkan dengan simulasi membentuk sebuah tim yang solid, dimana di dalam satu tim setiap orang memiliki tugas masing-masing sesuai kekuatan dan kemampuannya. "Intinya dalam tim itu, setiap orang harus punya komitmen dengan potensi yang dimiliki," tutur Abah Rama. Acara ditutup dengan presentasi mengenai rekrutmen Resimen Mahasiswa Batalyon I. Trackback

Trackback URI:http://www.itb.ac.id/news/trackback/20

Tahun Baru, Moment Assesment dan Perenungan


Desember 31, 2008 Tinggalkan sebuah Komentar
Manusia butuh penanda atas kehidupannya yang mereka sebut fase, fase tertentu dalam hidup itu kemudian dikenal sebagai momen. Otak manusia butuh seleksi memory atas segala kejadian yang terjadi secara terus menerus, mana yang dianggap penting dan mana yang dianggap sebagai hal yang biasa saja. Otak kita akan merekam apa saja yang pernah berkelebat dan dirasakan oleh indera dan akan terekam dengan kadar tertentu (jadi tidak ada lost memory seperti perkiraan sebagian pihak). Walau begitu kita akan menyeleksi mana ingatan yang memperoleh penekanan dan mana yang tidak. Salah satu cara untuk memperoleh penekanan adalah dengan menciptakan momen-momen berdasar perhitungan-perhitungan yang pernah dihasilkan peradaban Indonesia. Momen dibutuhkan manusia untuk mengingatkan tangga-tangga kehidupan yang dilalui di mana stressing dilakukan oleh otak. Layaknya anak-anak tangga yang membentuk tangga secara utuh maka begitu pula manusia membutuhkan pengingat sebagai anak-anak tangga dalam setiap fase kehidupan yang dijalani. Tahun baru adalah salah satu momen yang diperingati manusia setiap pergantian tahun. Setiap peradaban manusia mempunyai hitungannya sendiri, mulai dari peradaban Mesir kuno, Cina, Jawa, Arab hingga hitungan Masehi seperti yang banyak dipakai orang saat sekarang ini. Mereka mempunyai hitungan tahunnya sendiri dengan kalkulasinya sendiri berdasarkan ukuran dan permulaannya sendiri. Prosesi tahun baru menandai proses pergantian tahun menuju sebuah hitungan yang baru dimulai dari tanggal satu dan bulan ke satu. Walau begitu pergantian tahun bukanlah satu-satunya pergantian waktu yang terjadi dalam hidup kita, sebenarnya kita mengalami pergantian setiap harinya, setiap satu menit kita telah mengalami pergantian dari detik pertama ke detik ke-60 lalu kembali ke detik pertama berikutnya, setiap satu jam kita mengalami pergantian dari menit pertama ke menit ke-60 lalu kembali menghitung dari menit pertama lagi, semuanya mengalami pergantian menuju sesuatu yang terus saja membaharu. Sebuah pergantian yang tak akan pernah surut ke belakang. Letak momen pergantian tahun baru sebenarnya adalah bagaimana kita memandang pergantian itu sendiri, dalam hitungan masehi tahun baru kali ini menjadi sebuah penanda bahwa kita telah baru saja melalui 360 hari dan menuju 360 hari yang lain. Momen di mana kita mengganti kalender di rumah kita dan memulainya dari bulan pertama. Akan tetapi satu yang sering dilupakan oleh orang yaitu kesadaran bahwa waktu adalah sesuatu yang holistik bukan parsial, kita sendirilah yang sebenarnya menyekat waktu dalam sekatan-sekatan parsialisme yang dibuat manusia berdasarkan tanda-tanda yang

dilihat pada alam. Alam tetaplah alam apa adanya, berjalan sebagaimana ia seharusnya berjalan. Bukti akan hal ini adalah bagi kita yang menganut tahun masehi, sekarang adalah tahun baru tapi tidak demikian halnya dengan mereka yang memakai kalender hijriah, tidak pula mereka yang memakai kelender Jawa ataupun tahun imlek. Mereka punya hitunghitungannya sendiri atas tanda yang diberikan alam, mereka punya permulaannya sendiri untuk memulai menghitung. Jika tahun masehi ditandai dengan kelahiran Al-Masih Isa, maka kalender Hijriah dimulai dengan hijrahnya Nabi Muhammad, adapun tahun Cina dimulai sejak ribuah tahun lebih lama daripada kedua kelender yang disebut terlebih dahulu. Momen Perenungan (Muhasabah) Yang tak boleh dilewatkan dari momen tahun baru ini adalah perenungan atas apa yang telah kita perbuat dalam satu tahun yang telah dilalui dan bagaimana seharusnya kita melalui tahun yang baru dengan tekad menjadi lebih baik dan bermakna. Bukankah merugi bagi mereka yang menjalani hari ini sama dengan kemarin, celaka bagi yang menjalani hari ini lebih buruk dari kemarin dan orang yang beruntung adalah mereka yang menjalani hari ini lebih baik dari kemarin dan sebelumnya. Sebuah perenungan yang akan mengantarkan kita pada kebermaknaan hidup, kebermanfaatan diri bagi diri, sesama dan lingkungannya. Bukankah telah disebutkan oleh pepatah,gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan budi. tanpa kebermaknaan hidup yang kita pegang dan tebarkan pada sesama tentu hidup kita akan jauh dari kebernilaian, dan kebernilaian adalah salah satu bentuk kesempurnaan hidup bagi manusia. sedangkan kesempurnaan itu sendiri adalah kebermanfaatan diri kita bagi semua. Merayakan tahun baru dengan pesta dan bersenang-senang bukanlah hal yang terlarang karena mendekati kesenangan dan menjauhi kesedihan adalah sifat dasar manusia, dari itu tidak satupun agama melarang umatnya dari bersenang-senang dalam batas-batas tertentu. Akan tetapi satu hal yang harus diingat, hendaklah pesta tidaklah diadakan secara berlebihan (over) apalagi melanggar norma-norma kesusilaan sehingga merugikan diri sendiri. Karena apalah artinya tahun baru jika dengan perayaan yang over, di tahun yang baru kita mendapati semua menjadi buruk saat mata terbuka, saat semuanya sudah terjadi sasal tentu tiada arti. Titik Lecut Tahun baru hendaklah menjadi momen melecut diri sendiri untuk berbuat lebih baik lagi, tidak layak kita puas atas apa yang telah kita lakukan dan berleha diri atasnya, tiada pula suatu kesalahan jika kita mau memperbaikinya. Tak hal yang mustahil dalam hidup, selama orang mau berusaha jalan pasti ada. Tidak peduli bagaimana caranya karena kehidupan akan mengajari kita bagaimana caranya.

Pesta dan kesenangan pada momen tahun baru juga hendaklah bukan kebahagiaan sesaat yang saat kita terbangun dari tidur semuanya kembali gelap dan penuh dengan setumpuk masalah yang seakan tak terselesaikan dalam 360 hari ke depan. Tahun baru hendaklah menjadi titik lecut untuk membangun diri lebih baik lagi, lebih bermakna lagi. Hendaklah hari depan ditatap dengan optimis karena kita telah melihat hari ini dan telah menjalani hari kemarin. Kategori: Cangkruan Renungan pemikiran

You might also like