You are on page 1of 104

‫إﻧﺪوﻧﻴﺴﻲ‬

‫اﻷداب اﻹﺳﻼﻣﻴﺔ‬
‫‪ADAB ADAB ISLAM‬‬
‫اﻋﺪاد‬
‫ﺳﺘﺮي أوان ﻣﺤﻤﺪ أﻧﻮن اﻟﺴﺎﺳﺎآﻲ‬
‫‪Disusun oleh:‬‬
‫‪Satriawan Muhammad Anun As-Sasakiy,Lc.‬‬
‫ﻣﺮاﺟﻌﺔ‬
‫ﻋﺒﺪ اﷲ ﺣﻴﻀﺮ‬
‫‪Editor:‬‬
‫‪Abdullah Khaidir,Lc.‬‬

‫اﻋﺪاد و اﺻﺪار‪:‬‬
‫ﻣﻜﺘﺐ ﺗﻮﻋﻴﺔ اﻟﺠﺎﻟﻴﺎت ﺑﺎﻷﺣﺴﺎء ‪ -‬ﻗﺴﻢ اﻟﺒﺤﻮث و اﻟﺘﺮﺟﻤﺔ‪-‬‬
DUSTUR ILAHIY
:‫ﷲ َﺗﻌَﺎﻟَﻰ‬
ُ ‫لا‬
َ ‫ﻗَﺎ‬
‫ض‬
ِ ‫ﻲ ْا َﻷ ْر‬
ِ ‫ﺶﻓ‬
ِ ‫س َو َﻻ َﺗ ْﻤ‬
ِ ‫ك ﻟِﻠﻨﱠﺎ‬
َ ‫ﺧ ﱠﺪ‬
َ ‫ﺼ ﱢﻌ ْﺮ‬
َ ‫" َو َﻻ ُﺗ‬
"‫َﻣ َﺮﺣًﺎ‬

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu


dari manusia (karena sombong), dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh” (QS.Luqman:18)

: ‫ﺳﱠﻠ َﻢ‬
َ ‫ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو‬
َ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪ‬
َ ‫ﻲ‬
‫ل اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱡ‬
َ ‫ﻗَﺎ‬
‫ﻦ‬
ِ‫ﺴ‬ْ ‫ﺣ‬
ُ ‫ﻦ‬
ْ ‫ن َأ ْﺛ َﻘ ُﻞ ِﻣ‬
ِ ‫ﻲ ٍء ﻓِﻲ ا ْﻟﻤِﻴﺰَا‬
ْ ‫ﺷ‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫" ﻣَﺎ ِﻣ‬
‫ﻖ‬
ِ ‫ﺨُﻠ‬
ُ ‫ا ْﻟ‬
‫) رواﻩ أﺣﻤﺪ و أﺑﻮ داوود و ﺻﺤﺤﻪ اﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ‬
(5721

Rasulullah  bersabda:
“Tidak ada yang paling berat dalam
timbangan amal di akhirat kelak selain
dari pekerti yang baik”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud, dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Baniy dalam Shahih al-Jami’ 5721)
Adab adab Islam 1

PENGANTAR

Segala puji bagi Allah , Shalawat serta


salam kepada Rasulullah  yang telah bersabda:
”Yang banyak memasukkan orang ke syurga adalah
ketaqwaan kepada Allah dan kebagusan pekerti”
(HR.Ahmad) juga kepada keluarga dan sahabat
beliau.
Sesunggunya adab adalah salah satu jalan
kemuliaan seseorang, adab adalah perhiasan yang
menghiasi seseorang di tengah tengah manusia, adab
adalah keindahan yang Allah suka dari hamba-Nya.
adab adalah bukti kematangan akal seseorang, adab
adalah bukti Taufiq Allah kepada seseorang.
kehilangan adab membawa seseorang kepada
kehinaan dan kerugian.
Adab indah selalu menjadi buah bibir baik,
adab mengantarkan seseorang kepada perilaku
terpuji dan menjauhi yang tercela, karenanya Ibnul
Qayyim mendefinisikan adab dengan:
”Menggunakan pekerti/perilaku yang baik” beliau
menjadikan pekerti/perilaku sesuatu yang butuh
untuk di kejawantahkan, dan pengejawantahan atau
buahnya itulah adab.
Adab itu pada interaksi dan hubungan
seseorang dengan Tuhannya, dengan merealisir
Adab adab Islam 2

tauhid dan memurnikan penyembahan kepada-Nya,


memuraqabah-Nya baik pada saat ramai maupun
sepi; juga adab itu pada interaksi dan hubungan baik
seseorang dengan makhluk sekitarnya, yakni
manusia baik yang Muslim maupun non Muslim,
juga binatang, hewan, tumbuhan maupun benda
benda mati lainnya.
Risalah kecil ini adalah risalah sederhana
seputar adab dan etika seorang muslim dengan
penciptanya (Khaliq) maupun makhluk di
sekitarnya. Semoga Allah menghiasi kita dengan
adab yang baik, dan menjauhkan kita dari adab dan
pekerti yang buruk dan jahat. amiin.
Semoga risalah sederhana ini menjadi amal
shalih, dan terakhir semoga pembaca tidak keberatan
menghadiahkan kepada kami kesalahan yang di
temukan dalam buku sederhana ini.

Al Hofuf Al-Ahsa’
27 Zulhijjah 1424 H.

Penyusun

Abu Yaqzhan as-Sasakiy


Adab adab Islam 3

DAFTAR ISI
Adab dengan Allah  (4)
Adab dengan Rasulullah  (6)
Adab dengan diri (10)
Adab dengan orang tua (15)
Adab dengan pasangan hidup (18)
Adab dengan anak anak (20)
Adab dengan guru (23)
Adab dengan tetangga (24)
Adab dengan kaum Muslimin (26)
Adab dengan binatang (28)
Adab tilawah (membaca Quran) (31)
Adab masjid (34)
Adab Jumat (38)
Adab berdoa (42)
Adab ziarah (51)
Adab salam (54)
Adab masuk rumah (58)
Adab majelis (63)
Adab berbicara (70)
Adab berpakaian (75)
Adab makan dan minum (78)
Adab tidur (82)
Adab buang air (84)
Adab menjenguk orang sakit (86)
Adab menghadiri Jenazah (90)
Adab penuntut Ilmu (94)
Adab bepergian (96)
Adab adab Islam 4

ADAB DENGAN
ALLAH 

Adab seorang Muslim dengan Allah  adalah


asas dan pokok adab, dengannya Tauhid seseorang
sah, niat dan keinginannya ikhlas, dan segala tindak
tanduknya terpelihara dari segala hal yang mungkin
mengurangi kepatutannya.
Diantara adab adab itu adalah:
1. Mentauhidkan-Nya pada Rububiyah-Nya,
Nama-nama dan sifat sifat-Nya,
mengesakan-Nya dengan segala bentuk
ketaatan, serta menjauhi kesyirikan
(mempersekutukan-Nya) dengan sesuatu
apapun. Firman Allah :
‫ﻪ‬ ‫ﻭﺍ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﺒﺪ‬‫ﻋ‬ ‫ﻮ ﹰﻻ ﹶﺃ ِﻥ ﹸﺍ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻣ ٍﺔ‬ ‫ﺎ ﻓِـﻲ ﹸﻛ ﱢﻞ ﺃﹸ‬‫ﻌﺜﹾـﻨ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻭﹶﻟ ﹶﻘ‬ 
‫ﺕ‬
 ‫ﻮﺍ ﺍﻟﻄﱠـﺎﻏﹸﻮ‬‫ﺘِﻨﺒ‬‫ﺟ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus
rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu.." (QS.an-Nakhl:36)
2. Melaksanakan segala bentuk ibadah yang
Dia wajibkan terhadap hamba-Nya, dan
Adab adab Islam 5

menjauhi segala bentuk kemaksiatan kepada-


Nya. Firman Allah :
‫ﻨﻔﹶﺎ َﺀ‬‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻳ‬‫ ﺍﻟﺪ‬‫ﲔ ﹶﻟﻪ‬
‫ﺼ‬ِ ‫ﺨ ِﻠ‬
 ‫ﻪ ﻣ‬ ‫ﻭﺍ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﺒﺪ‬‫ﻌ‬ ‫ﻴ‬‫ﻭﺍ ﺇِﻻ ِﻟ‬‫ﺎ ﹸﺃ ِﻣﺮ‬‫ﻭﻣ‬ 
”Padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama dengan lurus..” (QS.
Al-Bayyinah:5)
3. Merasa diawasi Allah  pada saat ramai
maupun sepi. serta bertawakkal kepada-Nya
dengan sebenar benarnya dan mengharap
rahmat-Nya. Firman Allah :
‫ﺧﻔﹶﻰ‬ ‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺴ‬
 ‫ ﺍﻟ‬‫ﻌ ﹶﻠﻢ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻧﻪ‬‫ﻮ ِﻝ ﹶﻓِﺈ‬ ‫ﺮ ﺑِﺎﹾﻟ ﹶﻘ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺠ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻭِﺇ ﹾﻥ‬ 
“Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu,
maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia
dan yang lebih tersembunyi”. (QS. Thaha:7)
Firman Allah :
‫ﲔ‬
 ‫ﺆ ِﻣِﻨ‬ ‫ﻢ ﻣ‬ ‫ﺘ‬‫ﻨ‬ ‫ﻮ ﱠﻛﻠﹸﻮﺍ ِﺇ ﹾﻥ ﹸﻛ‬ ‫ﺘ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﹶﻓ‬ ‫ﻭ‬ 
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakkal, jika kamu benar-benar orang
yang beriman". (QS.al-Maidah: 23)
4. Mensyukuri nikmat-Nya, dengan lisan
maupun perbuatan, serta menerima
ketentuan-ketentuan-Nya dengan lapang
dada dan perasangka baik.
Adab adab Islam 6

ADAB DENGAN
RASULULLAH 

1. Mencintai beliau lebih dari cinta kepada


yang lain.
Sabda Rasulullah :
‫ﺍِﻟ ِﺪ ِﻩ‬‫ﻦ ﻭ‬ ‫ﻴ ِﻪ ِﻣ‬ ‫ﺐ ِﺇﹶﻟ‬
 ‫ﺣ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﺃ‬ ‫ﱴ ﹶﺃﻛﹸ‬
 ‫ﺣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ ﹶﺃ‬‫ﺆ ِﻣﻦ‬ ‫ﹶﻻ ﻳ‬
‫ﻦ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻤ ِﻌ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺱ ﹶﺃ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﻭ ﺍﻟﻨ‬ ‫ﻭﹶﻟ ِﺪ ِﻩ‬ ‫ﻭ‬
“Tidak sempurna iman salah seorang
diantara kalian sampai dia mencintaiku
melebihi dari mencintai bapaknya, anaknya
dan semua manusia”. (HR.Bukhari)
2. Mentaati beliau dalam segala yang beliau
perintahkan.
Firman Allah :
‫ﻮ ﹶﻥ‬‫ﺣﻤ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻌ ﱠﻠﻜﹸ‬ ‫ﻮ ﹶﻝ ﹶﻟ‬‫ﺮﺳ‬ ‫ﺍﻟ‬‫ﻪ ﻭ‬ ‫ﻮﺍ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﻭﹶﺃﻃِﻴﻌ‬ 
“Dan taatilah Allah dan Rasul
(Muhammad), agar kalian diberi rahmat”.
(QS.Ali- Imran:132)
3. Menjauhi segala yang beliau larang.
Firman Allah :
‫ﻮﺍ‬‫ﺘﻬ‬‫ﻧ‬‫ ﻓﹶﺎ‬‫ﻨﻪ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ ﹸﻛ‬‫ﻧﻬ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺨﺬﹸﻭ‬
 ‫ﻮ ﹸﻝ ﹶﻓ‬‫ﺮﺳ‬ ‫ﻢ ﺍﻟ‬ ‫ﺎ ﹸﻛ‬‫ﺎ ﺀَﺍﺗ‬‫ﻭﻣ‬ 
Adab adab Islam 7

“Apa yang Rasul berikan kepadamu maka


terimalah dia. Dan apa yang ia larang
kalian maka tinggalkanlah”.(QS.al-Hashr:7)
4. Membenarkan segala berita/khabar yang
beliau sampaikan.
Firman Allah :
‫ﺘﻘﹸﻮ ﹶﻥ‬‫ﻤ‬ ‫ﻢ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻕ ِﺑ ِﻪ ﺃﹸﻭﹶﻟِﺌ‬
 ‫ﺪ‬ ‫ﺻ‬
 ‫ﻭ‬ ‫ﻕ‬
ِ ‫ﺪ‬ ‫ﺼ‬
 ‫ﺎ َﺀ ﺑِﺎﻟ‬‫ﺍﱠﻟﺬِﻱ ﺟ‬‫ﻭ‬
“Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang
bertakwa”.(QS.az-Zumar:33)
5. Menyembah Allah hanya dengan ajaran
beliau.
6. Bershalawat kepadanya (khususnya pada
malam dan hari Jumat).
Firman Allah:
‫ﻦ‬ ‫ـﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻲ ﻳ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟ‬ ‫ﺼﻠﱡﻮ ﹶﻥ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﺘﻪ‬‫ﻼِﺋ ﹶﻜ‬
‫ﻣ ﹶ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺴﻠِﻴﻤ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺳ ﱢﻠﻤ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠﱡﻮﺍ‬
 ‫ﻮﺍ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﺀَﺍ‬
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-
malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya”. (QS.al-
Ahzab:56)
7. Mengagungkan dan membelanya.
Adab adab Islam 8

Firman Allah :
‫ﻩ‬ ‫ﻮ‬‫ﺒﺤ‬‫ﺴ‬
 ‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﻭ‬‫ﻮ ﱢﻗﺮ‬ ‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﻭ‬‫ﺰﺭ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻮِﻟ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻮﺍ ﺑِﺎﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺆ ِﻣﻨ‬ ‫ِﻟﺘ‬
‫ﻼ‬
‫ﻭﹶﺃﺻِﻴ ﹰ‬ ‫ﺮ ﹰﺓ‬ ‫ ﹾﻜ‬‫ﺑ‬
“Supaya kamu sekalian beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, menguatkannya
(Rasul), mengagungkannya (Rasul). Dan
bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan
petang”. (QS.al-Fath: 9)
8. Mencintai orang orang yang mencintainya
dan membenci yang membenci beliau.
Sabda Rasulullah :
‫ﻮ ﺍﱠﻟﺬِﻱ‬ ‫ ﹶﻓ‬,‫ ﻻ ﺗﺴـﺒﻮﺍ ﺃﺻﺤـﺎﰊ‬,‫ﺤﺎﺑِﻲ‬‫ﺍ ﹶﺃﺻ‬‫ـﻮ‬‫ﺴﺒ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬
‫ﻙ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ﻫﺒ‬ ‫ ٍﺪ ﹶﺫ‬‫ﻖ ِﻣ ﹾﺜ ﹶﻞ ﺃﹸﺣ‬ ‫ﻧ ﹶﻔ‬‫ﻢ ﹶﺃ‬ ‫ﺪﻛﹸ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻮ ﹶﺃ ﱠﻥ ﹶﺃ‬ ‫ﻴ ِﺪ ِﻩ ﹶﻟ‬‫ﻧ ﹾﻔﺴِـﻲ ِﺑ‬
‫ﻴ ﹶﻔﻪ‬ ‫ﺼ‬
ِ ‫ﻧ‬ ‫ﻢ ﻭ ﻻ‬ ‫ﺣ ِﺪ ِﻫ‬ ‫ﺪ ﹶﺃ‬ ‫ﻣ‬
“Janganlah kalian mencaci sahabatku,
Janganlah kalian mencaci sahabatku, demi
Allah kalau seandainya salah seorang kalian
menginfakkan hartanya sebesar gunung uhud
(di jalan Allah), yang demikian itu tidak akan
menyamai satu mud salah seorang mereka,
bahkan setengah mudnya” (HR.Muslim)
9. Menghidupkan sunnah serta mewarisi
risalahnya.
Firman Allah :
Adab adab Islam 9

‫ﺎ‬‫ﲑ ٍﺓ ﹶﺃﻧ‬
 ‫ﺑﺼِـ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻮ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺳﺒِﻴـﻠِﻲ ﹶﺃ‬ ‫ﻫ ِﺬ ِﻩ‬ ‫ ﹸﻗ ﹾﻞ‬
‫ﲔ‬
 ‫ﺸ ِﺮ ِﻛ‬
 ‫ﻦ ﺍﹾﻟﻤ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﺎ ﹶﺃﻧ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﺎ ﹶﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺒﺤ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻌﻨِﻲ‬ ‫ﺒ‬‫ﺗ‬‫ﻣ ِﻦ ﺍ‬ ‫ﻭ‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku
dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan
hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik".
(QS.Yusuf:108)
Sabda Rasulullah :
,‫ﻦ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻳ‬‫ﻬ ِﺪ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻳ‬‫ﺍ ِﺷ ِﺪ‬‫ﻠﹶـﻔﹶﺎ ِﺀ ﺍﻟﺮ‬‫ﻨ ِﺔ ﺍﹾﻟﺨ‬‫ﻭ ﺳ‬ ‫ﻨﺘِﻲ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻢ ِﺑ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬
...‫ﺍ ِﺟ ِﺬ‬‫ﻨﻮ‬‫ﺎ ﺑِﺎﻟ‬‫ﻴﻬ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺍ‬‫ﻀﻮ‬
ُ ‫ﻋ‬
“Berpegang teguhlah kepada sunnahku dan
sunnah para khalifah yang benar lagi diberi
petunjuk, gigitlah (sunnahku) dengan gigi
geraham kalian…” (HR. Abu Dawud dan
Turmudzi, kata beliau: ”Hadits hasan
shahih”)
Adab adab Islam 10

ADAB DENGAN DIRI

Seorang Muslim sangat memahami


bahwa keselamatan dan kebahagiaanya di
dunia maupun di akhirat sangat ditentukan
oleh kebersihan jiwanya, kesucian dan
kemuliaan jiwanya, dan sampai sejauh mana
dia mendidiknya dengan adab adab Islam,
sebagaimana kesengsaraan dirinya sangat
ditentukan oleh kerusakan dan kekotoran
jiwanya. karenanya lazim atas seorang
muslim untuk mendidik dirinya, mensucikan
dan membersihkan jiwanya, menjauhkannya
dari hal hal yang bisa menodai dan
mengotorinya baik itu berupa keyakinan
yang rusak, maupun perkataan dan perbuatan
maksiat. Firman Allah :
‫ﺎ‬‫ﺎﻫ‬‫ﺩﺳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺏ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺪ ﺧ‬ ‫ﻭ ﹶﻗ‬ . ‫ﺎ‬‫ﺯﻛﱠﺎﻫ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺢ‬
 ‫ﺪ ﹶﺃ ﹾﻓ ﹶﻠ‬ ‫ ﹶﻗ‬
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya”.
(QS.as-Syams:9-10)
Diantara langkah langkah yang
dilakukan untuk mendidik jiwa,
memperbaikinya, serta mensucikannya
adalah:
Adab adab Islam 11

1. Taubat.
Yaitu menghindarkan diri dari segala
bentuk maksiat, menyesali dosa dosa
yang telah dilakukan, dan berazam untuk
tidak kembali ke lumpur dosa pada sisa
sisa umur yang ada.
Firman Allah :
‫ﺎ‬‫ﻮﺣ‬‫ﻧﺼ‬ ‫ﺑ ﹰﺔ‬‫ﻮ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻮﺍ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﻮﺑ‬‫ﻮﺍ ﺗ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻳ‬
‫ﻢ‬ ‫ﺪ ِﺧ ﹶﻠﻜﹸ‬ ‫ﻭﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻴﺌﹶﺎِﺗ ﹸﻜ‬‫ﺳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻨ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﹶﻜ ﱢﻔ‬‫ﻢ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻳ‬ ‫ﺑ ﹸﻜ‬‫ﺭ‬ ‫ﻰ‬‫ﻋﺴ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺠﺮِﻱ ِﻣ‬
ُ ‫ﺎﺭ‬‫ﻧﻬ‬‫ﺎ ﹾﺍ َﻷ‬‫ﺤِﺘﻬ‬  ‫ﺗ‬ ‫ﺕ‬
ٍ ‫ﺎ‬‫ﺟﻨ‬
“Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat
yang semurni-murninya, mudah-
mudahan Tuhan kamu akan menghapus
kesalahan-kesalahanmu dan
memasukkan kamu ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai…".
(QS.at-Tahrim:8)
2. Muraqabah.
Yaitu membawa jiwa pada kondisi selalu
merasa diawasi dan diintai oleh Allah 
setiap saat dan di mana saja.
Firman Allah :
‫ﺎ‬‫ﺭﻗِﻴﺒ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻪ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
Adab adab Islam 12

“Sesungguhnya Allah selalu menjaga


dan mengawasi kamu”. (QS.an-Nisa’:1)
3. Mujahadah.
Yakni mengarahkan jiwa dengan
sungguh sungguh kepada ketaatan dan
kebaikan, serta menekan dan
melawannya dari berbuat keburukan dan
kemaksiatan.
Firman Allah :
‫ﺎ‬‫ﺒ ﹶﻠﻨ‬‫ﺳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻨﻬ‬‫ﻳ‬‫ﻬ ِﺪ‬ ‫ﻨ‬‫ﺎ ﹶﻟ‬‫ﻭﺍ ﻓِﻴﻨ‬‫ﻫﺪ‬ ‫ﺎ‬‫ﻦ ﺟ‬ ‫ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻭ‬
“Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan Kepada mereka
jalan-jalan Kami”. (QS.al-Angkabut:69)
4. Mu’aqabah.
Yakni memberikan sangsi kepada diri
bila lalai melakukan suatu kebaikan, atau
tidak sempurna menunaikannya.
Abdullah Ibnu Umar bila ketinggalan
jamaah shalat, beliau menghidupkan
seluruh malam hari itu dengan ibadah.
Beliau pernah mengakhirkan shalat
magrib sampai nampak dua bintang
dilangit, lalu beliau membebaskan dua
orang budak. Abu Thalhah pernah
disibukkan oleh kebunnya dari shalatnya
Adab adab Islam 13

(telat), lalu beliau mengeluarkan sedekah


dari kebunnya itu. Seorang ulama salaf
pernah melihat ke atas sath (atap rumah)
lalu terlihat seorang perempuan, maka
sejak itu beliau berjanji tidak akan pernah
melihat ke atas. (lihat kitab: Minhajul
Muslim Syaikh Abu Bakr Jazairiy:72)
5. Muhasabah.
Yakni mengintrospeksi diri dalam
pelaksanaan perintah perintah Allah, dan
meninggalkan larangan larangan-Nya.
Baik Muhasabah harian, mingguan,
bulanan dan tahunan. Seperti seorang
pedagang yang mengecek barang
dagangannya diakhir bulan apakah rugi
atau untung. Ia melihat kewajiban (shalat
misalnya) bagaikan modal, dan amalan
amalan sunnat seperti keuntungan, dan
dosa dosa seperti kerugian dalam
dagangannya. Lalu dia merenung
mengintrospeksi mana yang lebih mana
yang kurang, bila ia melihat kekurangan
pada yang wajib, maka ia menyesal,
bertaubat dan menyalahkan dirinya lalu
menggantinya langsung, bila kewajiban
itu bisa diqhada’ maka dia qhada’ segera,
bila tidak, maka dia tambal dengan
Adab adab Islam 14

banyak melakukan amalan amalan


sunnat. Bila menemukan kekurangan
dalam amalan sunnat maka ia ganti
segera, namun bila ia menemukan
kerugian dengan melakukan
kemaksiatan, maka ia segera istighfar,
menyesal dan inabah kepada Allah, lalu
melakukan kebaikan sampai kira kira
bisa memperbaiki dan menghapus
kesalahan itu.
Firman Allah :
‫ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ﻧ ﹾﻔﺲ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻨ ﹸﻈ‬ ‫ﺘ‬‫ﻭﹾﻟ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺗﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﻮﺍ ﺍ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻳ‬
‫ﻤﻠﹸﻮ ﹶﻥ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺎ‬‫ ِﺑﻤ‬‫ﺧِﺒﲑ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻪ ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﺗﻘﹸﻮﺍ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﺍ‬‫ﻐ ٍﺪ ﻭ‬ ‫ﺖ ِﻟ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﹶﻗ‬
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),
dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan”. (QS.al-Hasyr:
18)
(Lihat kitab: Minhajul Muslim, karya
Syaikh Abu Bakr Al Jazairiy, hal: 68-72)
Adab adab Islam 15

ADAB DENGAN
ORANG TUA
1. Mentaati mereka berdua selama tidak dalam
maksiat.
2. Menjauhi segala hal yang menyakiti
keduanya.
3. Memberikan bakti dan kebaikan, terutama
yang dibutuhkan keduanya selama sang anak
mampu. Seperti memberikan makan,
pakaian, pengobatan bila sakit,
menghindarkan hal hal yang menyakitinya
dan bahkan mempersembahkan jiwa demi
keduanya.
Sabda Rasulullah kepada sahabat yang
datang jauh dari Yaman ke Madinah untuk
berjihad bersama Rasulullah:
‫ﺪ‬ ‫ﺎ ِﻫ‬‫ﺎ ﹶﻓﺠ‬‫ ﹶﻓﻔِﻴ ِﻬﻤ‬:‫ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ‬.‫ﻢ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻧ‬ :‫ﻙ ؟ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ‬ ‫ﺍ‬‫ﺍِﻟﺪ‬‫ﻲ ﻭ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﹶﺃ‬
“Apakah kedua orangtuamu masih hidup?,
ya jawabnya, sabda Rasul:“ kalau begitu
(kembali dan) berjihadlah pada keduanya
(dengan berbakti kepadanya)” (Muttafaq
alaih)
4. Mendekatkan diri kepada keduanya dengan
bersikap lemah lembut dan merendahkan
diri.
Adab adab Islam 16

5. Memperhatikan hal hal yang menyebabkan


kerelaan keduanya, lalu mengerjakannya,
dan hal hal yang mereka benci lalu
menjauhinya.
6. Mendoakan dan memohonkan ampun untuk
mereka berdua.
7. Menghormatinya baik dengan perkataan
maupun perbuatan.
8. Menyambung silaturrahim mereka serta
menghormati teman teman sejawatnya.
9. Berusaha serius dan kuat untuk mendapatkan
keridhaan mereka.
Firman Allah .:
 ‫ﺑ‬‫ﺭ‬ ‫ﻰ‬‫ﻭ ﹶﻗﻀ‬ 
‫ﺎ‬‫ـﺎﻧﹰﺎ ِﺇﻣ‬‫ﺣﺴ‬ ‫ﻳ ِﻦ ِﺇ‬‫ﺪ‬ ‫ﺍِﻟ‬‫ﻭﺑِﺎﹾﻟﻮ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭﺍ ِﺇ ﱠﻻ ِﺇﻳ‬‫ﺪ‬‫ﻌﺒ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻚ ﺃﻻ‬
‫ـﺎ‬‫ﻤ‬‫ﺗﻘﹸـ ﹾﻞ ﹶﻟﻬ‬ ‫ﻼ‬
‫ﺎ ﹶﻓ ﹶ‬‫ﻫﻤ‬ ‫ﻼ‬
‫ﻭ ِﻛ ﹶ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻫﻤ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺮ ﹶﺃ‬ ‫ـ‬
َ ‫ﻙ ﺍﹾﻟﻜِﺒ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻦ ِﻋ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﺒﻠﹸ‬ ‫ﻳ‬
‫ﺡ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺟﻨ‬ ‫ﺎ‬‫ﻬﻤ‬ ‫ﺾ ﹶﻟ‬
 ‫ﺧ ِﻔ‬ ‫ﺍ‬‫ﻮ ﹰﻻ ﹶﻛﺮِﳝﹰﺎ ﻭ‬ ‫ﺎ ﹶﻗ‬‫ﻬﻤ‬ ‫ﻭ ﹸﻗ ﹾﻞ ﹶﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻫﻤ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻭ ﹶﻻ‬ ‫ﻑ‬
 ‫ﹸﺃ‬
‫ﺻﻐِﲑﹰﺍ‬
 ‫ﺎﻧِﻲ‬‫ﺑﻴ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ ﹶﻛﻤ‬‫ـﻤ‬
ُ ‫ﻬ‬‫ﺣﻤ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺏ ﺍ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﻭ ﹸﻗ ﹾﻞ‬ ‫ﻤ ِﺔ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻦ ﺍﻟ‬ ‫ﺍﻟ ﱡﺬ ﱢﻝ ِﻣ‬
”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu tidak beribadah kecuali kepada-Nya,
dan hendaklah kamu berbuat baik kepada
ibu bapakmu dengan sebaik baiknya, jika
salah seorang di antara keduanya atau
kedua duanya mencapai usia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya
Adab adab Islam 17

perkataan “ah” dan janganlah kamu


membentak mereka, serta ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu kepada mereka berdua
dengan penuh kasih sayang, dan
ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihanilah
mereka berdua sebagaimana mereka berdua
telah mendidikku waktu kecil”. (QS.Al
Isra’:23-24).
Adab adab Islam 18

ADAB DENGAN PASANGAN


HIDUP (ADAB SUAMI ISTERI)
1. Mempergaulinya dengan baik (ma’ruf).
Yaitu mempergaulinya dengan lembut, wajah
berseri, saling hargai dan hormati.
Firman Allah .:
‫ﻑ‬
ِ ‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻦ ﺑِﺎﹾﻟ‬ ‫ﻭﻫ‬ ‫ﺎ ِﺷﺮ‬‫ﻭ ﻋ‬ 
”Dan pergaulilah mereka (isteri isteri
kalian) dengan baik (pergaulan yang
patut)”. (QS.an-Nisa’: 19).
2. Menutup mata terhadap kesalahan
kesalahannnya, dan mengingat kebaikan
kebaikannya sebelum keburukannya.
Sabda Rasulullah .:
‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺎ ﺁ‬‫ﻨﻬ‬ ‫ﻲ ِﻣ‬ ‫ﺿ‬
ِ ‫ﺭ‬ ‫ﺧ ﹸﻠﻘﹰﺎ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨﻬ‬ ‫ﻩ ِﻣ‬ ‫ﻨ ﹰﺔ ِﺇ ﹾﻥ ﹶﻛ ِﺮ‬‫ﺆ ِﻣ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺆ ِﻣﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻳ ﹾﻔ‬ ‫ﻻ‬
”Janganlah seorang Mukmin menyakiti
seorang mukminah, bila ia tidak suka dengan
salah satu tabiatnya maka dia suka dengan
yang lainnya”. (HR.Muslim)
3. Saling menjaga amanah dan saling percaya,
tidak mengkhianati dalam kehormatan, harta
maupun yang lainnya.
4. Saling memberikan cinta dan kasih sayang
(mawaddah dan rahmah).
Adab adab Islam 19

5. Melaksanakan dan menunaikan kewajiban


masing masing terhadap yang lain.
6. Saling memberikan nasihat, wujudnya ada
beberapa hal:
• Mengajarkannya apa apa yang ia tidak
ketahui dari urusan agamanya (bila ada
kemampuan). Kalau tidak, maka
hendaknya memberikan kemudahan
kepadanya untuk menuntut ilmu.
• Ghirah (kecemburuan) yang terpuji dan
proporsional untuk mencegahnya agar
tidak terjerumus pada yang haram.
• Komit mengenakan hijab yang syar’i,
menghindari Ikhtilath (campur laki dan
perempuan), tidak bergaul dengan orang
fasiq, tidak menyebarkan rahasia berdua.
• Memberi nafkah dari harta yang halal.
Sang isteri mentaati suaminya pada
kebaikan (ma’ruf).
Sabda Rasulullah :
‫ﻫﻠِﻲ‬ ‫ﻢ َِﻷ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭ ﹶﺃﻧ‬ ‫ﻫ ِﻠ ِﻪ‬ ‫ﻢ َِﻷ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬
“Sebaik baik kalian adalah yang paling baik
mempergauli isterinya, dan aku adalah yang
paling baik terhadap isterinya” (HR.
Turmudzi, Ibnu Majah, Darimiy, Thabrani,
dan al-Bazzar)
Adab adab Islam 20

ADAB DENGAN
ANAK ANAK
1. Berdoa untuk kebaikan mereka.
Allah  menceritakan doa seorang bapak
teladan Nabi Ibrahim dalam firman-Nya:
 ‫ﺎ ِﺀ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺒ ﹾﻞ‬‫ﺗ ﹶﻘ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺑﻨ‬‫ﺭ‬ ‫ﻳﺘِﻲ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ ﹸﺫ‬ ‫ﻭ ِﻣ‬ ‫ﺼ ﹶﻼ ِﺓ‬  ‫ﺭ‬ 
 ‫ﻢ ﺍﻟ‬ ‫ﻣﻘِﻴ‬ ‫ﻌ ﹾﻠﻨِﻲ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺏ ﺍ‬
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak
cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah
do`aku”. (QS.al-Baqarah:124)
2. Memberikan nafkah kepada mereka dengan
baik. Sabda Rasulullah :
“Satu dinar yang anda belanjakan untuk
sabilillah (jihad/jalan kebaikan), satu dinar
yang anda belanjakan untuk membebaskan
budak, satu dinar yang anda sedekahkan
kepada orang miskin, dan satu dinar yang
anda belanjakan untuk keluarga (anak dan
isteri) anda, yang paling besar pahalanya
adalah yang anda belanjakan untuk keluarga
anda”. (HR.Muslim)
3. Menjaga dan memelihara mereka.
Sabda Rasulullah :
‫ﺟ ﹸﻞ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺍﻟ‬‫ ﻭ‬... ‫ﻴِﺘ ِﻪ‬‫ﺭ ِﻋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺴﺌﹸﻮﻝﹲ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻭﻛﹸ ﱡﻠﻜﹸ‬ ‫ﻉ‬
ٍ ‫ﺍ‬‫ﻢ ﺭ‬ ‫ﹶﺃ ﹶﻻ ﹸﻛ ﱡﻠ ﹸﻜ‬
Adab adab Islam 21

‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻴﺔﹲ‬‫ﺍ ِﻋ‬‫ﺮﹶﺃﺓﹸ ﺭ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﻢ ﻭ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺴﺌﹸﻮﻝﹲ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻭﻫ‬ ‫ﻴِﺘ ِﻪ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻫ ِﻞ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ‬ ‫ﻉ‬
ٍ ‫ﺍ‬‫ﺭ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺴﺌﹸﻮﹶﻟﺔﹲ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻭ ِﻫ‬ ‫ﻭﹶﻟ ِﺪ ِﻩ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻌ ِﻠﻬ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺖ‬
ِ ‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬
“Ketahuilah! semua kalian adalah pemimpin,
dan semua kalian akan diminta
pertanggungjawabannya tentang yang dia
pimpin,….Seorang lelaki adalah
penanggungjawab pada keluarganya (anak
isterinya), ia akan diminta
pertanggungjawabannya tentang mereka, dan
seorang isteri penanggung jawab pada rumah
suaminya dan anak anaknya, akan diminta
pertanggung jawabannya tentang itu semua”
(Muttafaq alaih)
4. Mendidik mereka urusan agama mereka,
baik segi ilmu maupun pengamalannya.
Firman Allah :
 ‫ﺍ‬‫ﺎﺭ‬‫ﻢ ﻧ‬ ‫ﻫﻠِﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺴﻜﹸ‬ ‫ﻧﻔﹸ‬‫ﻮﺍ ﻗﹸﻮﺍ ﹶﺃ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻳ‬
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka.” (QS.at-Tahrim:6)
Sabda Rasulullah :
‫ﻢ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻮ‬‫ﺿ ِﺮﺑ‬
 ‫ﻭﺍ‬ ‫ﲔ‬
 ‫ﺒ ِﻊ ِﺳِﻨ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﺎ ُﺀ‬‫ﺑﻨ‬‫ﻢ ﹶﺃ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻼ ِﺓ‬
‫ﺼﹶ‬
 ‫ﻢ ﺑِﺎﻟ‬ ‫ﺩﻛﹸ‬ ‫ﻭ ﹶﻻ‬ ‫ﻭﺍ ﹶﺃ‬‫ﻣﺮ‬
‫ـﺎ ِﺟ ِﻊ‬‫ﻤﻀ‬ ‫ﻢ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮﻗﹸﻮﺍ‬ ‫ﻭ ﹶﻓ‬ ‫ﺸ ٍﺮ‬
 ‫ﻋ‬ ‫ﺎ ُﺀ‬‫ﺑﻨ‬‫ﻢ ﹶﺃ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﻴﻬ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬
Adab adab Islam 22

“Perintahlah anak kalian melakukan shalat


ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah
mereka (bila meninggalkan shalat) saat
berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah
mereka pada tempat tidur”.(HR. Abu Dawud
dan Ahmad)
5. Adil dalam mempergauli mereka.
Sabda Rasulullah :
‫ﺍ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﻼ ﹶﺃ‬
‫ﻀﹰ‬
 ‫ ﹶﻔ‬‫ﺖ ﻣ‬
 ‫ﻨ‬ ‫ﻮ ﹸﻛ‬ ‫ ﹶﻓ ﹶﻠ‬, ‫ﻴ ِﺔ‬‫ﻌ ِﻄ‬ ‫ﻢ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻭ ﹶﻻ ِﺩﻛﹸ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺳ‬
.‫ـﺎ َﺀ‬‫ﻨﺴ‬‫ ﺍﻟ‬‫ﻀ ﹾﻠﺖ‬
 ‫ﹶﻟ ﹶﻔ‬
“Adillah dalam memberikan pemberian
kepada anak anak kalian, kalau seandainya
aku (boleh) melebihkan, maka aku akan
melebihkan yang perempuan (HR.Thabrani
dan Baihaqi, Ibnu Hajar menyatakan
sanadnya “hasan”)
6. Memberikan kasih sayang yang dibutuhkan,
mengarahkan, serta membimbing mereka
menuju kebaikan dan kesuksesan mereka.
Sabda Rasululah :
‫ﺣﻢ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﹶﻻ ﻳ‬‫ﺣﻢ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻦ ﹶﻻ‬ ‫ﻣ‬
“Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka
dia tidak akan disayangi (pula)”
(HR.Bukhari)
Adab adab Islam 23

ADAB DENGAN GURU

1. Menghormati dan menghargainya; sebagai


pengamalan atas sabda Rasulullah :
‫ﻑ‬
 ‫ﻌ ِﺮ‬ ‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﲑﻧ‬
 ‫ﺻﻐِـ‬
 ‫ﻢ‬ ‫ـ‬‫ﺮﺣ‬ ‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﲑﻧ‬
 ‫ﺠ ﱠﻞ ﹶﻛِﺒ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻦ ﹶﻟ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺲ ِﻣﻨ‬
 ‫ﻴ‬ ‫ﹶﻟ‬
‫ﻪ‬ ‫ﺣﻘﹼـ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎِﻟﻤِـﻨ‬‫ِﻟﻌ‬
”Bukan dari golongan kami mereka yang
tidak menghormati yang tua, tidak
menyayangi yang kecil dan tidak mengetahui
hak orang yang alim”. (Shahih Jami’).
2. Tidak mencari-cari kelemahan dan
kesalahannya, justeru memohon kepada
Allah semoga menutupinya.
3. Tidak menggibahnya (membicarakannya
dengan yang dia tidak senangi), bahkan
membelanya ketika digibah orang lain.
4. Mendoakannya dari kejauhan semoga diberi
ganjaran atas ilmu yang dia ajarkan.
5. Mengambil manfaat dari kebaikan sang guru,
dan tidak mencontohnya jika berbuat salah.
6. Menisbatkan ilmu yang ia ajarkan
kepadanya; karena hal itu mengangkat
kedudukannya di mata manusia.
7. Menjaga adab berbicara dan diskusi
dengannya.
Adab adab Islam 24

ADAB DENGAN
TETANGGA
1. Tidak menyakitinya dalam bentuk
apapun dan dengan apapun;
Rasulullah  mengancam mereka
yang menyakiti tetangganya:
‫ﺍِﺋ ﹶﻘﻪ‬‫ﺑﻮ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺎ‬‫ ﺟ‬‫ﻣﻦ‬ ‫ﻳ ﹾﺄ‬ ‫ﻦ ﻻ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻨ ﹶﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ﻞﹸ ﺍﹾﻟ‬‫ﺪﺧ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
”Tidak akan masuk syurga orang
yang tetangganya tidak aman dari
kejahatannya”. (HR.Bukhari
Muslim).
2. Mendermakan kebaikan kepada
tetangga semampunya, khususnya
bila ia membutuhkannya; Rasulullah
 bersabda:
‫ﺎ ِﺭ ِﻩ‬‫ﻢ ِﻟﺠ‬ ‫ﻫ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺪ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺍ ِﻥ ِﻋ‬‫ﺠﲑ‬
ِ ‫ ﺍﹾﻟ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬
”Sebaik baik tetangga di sisi Allah adalah
orang yang paling baik perilakunya terhadap
tetangganya” (HR. Ahmad, Turmudzi,
Hakim, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dll.).
3. Mendekat kepadanya dengan lemah lembut
dan perilaku yang baik, dan memberikan
hadiah kepadanya.
Adab adab Islam 25

4. Memperhatikan kebutuhan dan hajatnya


untuk di penuhi bila mampu.
5. Memenuhi undangannya, menjenguknya
bila sakit, mengantar jenazahnya,
membuatkan makanan untuknya,
mengucapkan “Yarhamukallah” bila dia
bersin, dan memberikan nasehat bila dia
meminta.
6. Membela kehormatannya saat dia tidak ada.
7. Menutup mata terhadap kelemahan dan
rahasianya.
8. Bersabar terhadap tindakan-tindakannya
yang tidak baik.
9. Melaksanakan amar makruf nahi mungkar
terhadapnya.
Rasulullah  bersabda:
.‫ﺭﻩ‬ ‫ﺎ‬‫ـﺬِﻱ ﺟ‬
ْ ‫ﺆ‬‫ﻼ ﻳ‬
‫ﻮ ِﻡ ﺍﻵ ِﺧ ِﺮ ﹶﻓ ﹶ‬ ‫ـ‬‫ﺍﹾﻟﻴ‬‫ ﺑِﺎﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﻭ‬‫ﺆ ِﻣﻦ‬ ‫ﻦ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻳ‬ ‫ﻣ‬
‫ﺎ ِﺭ ِﻩ‬‫ﻦ ِﺇﻟﹶﻰ ﺟ‬ ‫ﺴ‬
ِ‫ﺤ‬ ‫ﻴ‬‫" ﹶﻓ ﹾﻠ‬:‫ﻭﰲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﳌﺴﻠﻢ‬
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti
tetangganya; dalam riwayat
Muslim:”hendaklah ia berbuat baik kepada
tetangganya”. (Muttafaq alaih)
Adab adab Islam 26

ADAB DENGAN
KAUM MUSLIMIN

1. Segera memberi salam bila bertemu


dengannya; Memberikan salam hukumnya
sunnah muakkadah dan menjawabya wajib.
Salam adalah salah satu sebab terpautnya
hati. Sabda Rasulullah .:
‫ﻮﺍ‬‫ﻢ ﹶﺃ ﹾﻓﺸ‬ ‫ـ‬‫ﺒﺘ‬ ‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﺗﺤ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﻮ‬‫ﺘﻤ‬‫ﻌ ﹾﻠ‬ ‫ﻲ ٍﺀ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﻓ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻋﻠﹶـﻰ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺩﱡﻟﻜﹸـ‬ ‫ﻻ ﹶﺃ‬‫ﹶﺃﻭ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻨ ﹸﻜ‬‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻡ‬ ‫ـﻼ‬‫ﺍﻟﺴ‬
”…Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu
yang membuat kalian saling mencintai?
Sebarkanlah salam di antara kalian” (HR.
Muslim).
2. Memenuhi undangannya, hukumnya sunnah
muakkadah, kecuali kalau pada
undangannya ada kemungkaran yang tidak
bisa dihilangkan oleh yang diundang, maka
tidak wajib memenuhi undangannya.
3. Memberikan nasihat kepadanya jika dia
meminta; karena agama itu adalah nasihat.
4. Menutupi aib dan kelemahannya.
Saba Rasulullah  :
‫ﻣ ِﺔ‬ ‫ﺎ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟ ِﻘﻴ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳ‬ُ ‫ ﺍﷲ‬‫ﺮﻩ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﺎ ِﺇ ﱠﻻ‬‫ﻧﻴ‬‫ﺪ‬ ‫ﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟ‬‫ﺒﺪ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺒﺪ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺮ‬‫ﺴﺘ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
Adab adab Islam 27

“Seorang yang menutupi aib saudaranya,


niscaya Allah akan menutupi aibnya pada
hari kiamat kelak” (HR.Muslim).
5. Mendoakan “Yarhamukallah’ jika ia bersin
dan mengucapkan “Alhamdulillah”;
Hukumnya wajib, Kemudian dia menjawab
lagi:”Yahdikumullah wa yushlih balakum”.
6. Menjenguknya bila sakit. Hukumnya sunnat,
lebih disarankan kalau yang sakit ada
hubungan kekeluargaan atau persahabatan
dengan yang menjenguk.
7. Mengurus jenazahnya bila meninggal, dan
ini adalah haknya terhadap saudaranya
setelah meninggal. Rasulullah  Bersabda:
‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻁﹲ‬‫ ِﻗﲑ‬‫ﺎ ﹶﻓ ﹶﻠﻪ‬‫ﻴﻬ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻲ‬ ‫ـ ﱢﻠ‬‫ﻳﺼ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﺯ ﹶﺓ‬ ‫ـﺎ‬‫ﺠﻨ‬
 ‫ﺪ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺷ ِﻬ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
‫ﺍﻃﹶﺎ ِﻥ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ‬‫ﺎ ﺍﹾﻟ ِﻘﲑ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﺍﻃﹶﺎ ِﻥ ﻗِﻴـ ﹶﻞ‬‫ ِﻗﲑ‬‫ﻦ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﺪ ﹶﻓ‬ ‫ﻰ ﺗ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﺎ‬‫ﺪﻫ‬ ‫ﺷ ِﻬ‬
‫ﻴ ِﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻌﻈِﻴ‬ ‫ﻴ ِﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺒ ﹶﻠ‬‫ﺠ‬
 ‫ـ ﹸﻞ ﺍﹾﻟ‬
ْ ‫ﻣِﺜ‬
”Barang siapa yang menghadiri Jenazah
sampai dia menshalatkannya maka baginya
pahala satu qirath, dan siapa yang
menghadari jenazah sampai di kuburkan
maka baginya pahala dua qirath, sahabat
bertanya seukuran apa satu qirath ya
Rasulullah? Sabda beliau: seperti dua
gunung yang sangat besar” (Muttafaq alaih).
Adab adab Islam 28

ADAB DENGAN
BINATANG

1. Memberikannya makan bila lapar, dan


minum bila haus. Sabda Rasulullah :
‫ﺣﻢ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﹶﻻ ﻳ‬‫ﺣﻢ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻦ ﹶﻻ‬ ‫ﻣ‬
“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka
ia tidak disayangi (oleh Allah)”.
(HR.Bukhari)
2. Menyayangi dan mengasihinya.
Sabda Rasulullah  ketika melihat seseorang
yang menjadikan burung sebagai sasaran
panah (sekedar latihan):
‫ﺎ‬‫ﺮﺿ‬ ‫ﺡ ﹶﻏ‬
 ‫ﻭ‬‫ﻴﺌﹰﺎ ﻓِﻴ ِﻪ ﺍﻟﺮ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﺨ ﹶﺬ‬
 ‫ﺗ‬‫ﻣ ِﻦ ﺍ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻦ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﹶﻟ‬
“Allah melaknat orang yang menjadikan
sesuatu yang ada ruhnya menjadi sasaran”.
(HR.Bukhari Muslim)
3. Meringankan rasa sakitnya saat
menyembelihnya atau membunuhnya.
Sabda Rasulullah :
‫ﺘ ﹶﻠ ﹶﺔ‬ ‫ﻮﺍ ﺍﹾﻟ ِﻘ‬‫ﺴﻨ‬
ِ ‫ﺣ‬ ‫ﻢ ﹶﻓﹶﺄ‬ ‫ﺘ‬‫ﺘ ﹾﻠ‬‫ﻲ ٍﺀ ﹶﻓِﺈﺫﹶﺍ ﹶﻗ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻋﻠﹶى ﹸﻜ ﱢﻞ‬ ‫ﺎ ﹶﻥ‬‫ﺣﺴ‬ ‫ﺐ ﺍ ِﻹ‬
 ‫ﺘ‬‫ﻪ ﹶﻛ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
‫ﺘﻪ‬‫ﺤ‬
 ‫ﺡ ﹶﺫﺑِﻴ‬
 ‫ﻴ ِﺮ‬‫ ﹶﻓ ﹾﻠ‬‫ﺗﻪ‬‫ﺮ‬ ‫ﺷ ﹾﻔ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﺪ ﹶﺃ‬ ‫ﺤ‬
ِ ‫ﻭﹾﻟﻴ‬ ‫ﺢ‬
 ‫ﺑ‬‫ﻮﺍ ﺍﻟ ﱠﺬ‬‫ﺴﻨ‬
ِ ‫ﺣ‬ ‫ﻢ ﹶﻓﹶﺄ‬ ‫ﺘ‬‫ﺤ‬
 ‫ﺑ‬‫ﻭِﺇﺫﹶﺍ ﹶﺫ‬
“Sesungguhnya Allah menetapkan untuk
berbuat baik pada setiap sesuatu, maka bila
Adab adab Islam 29

kalian membunuh, lakukanlah dengan baik,


dan bila kalian menyembelih, lakukanlah
dengan baik, dan hendaklah salah seorang
diantara kalian menajamkan pisau
sembelihannya dan meringankan rasa sakit
hewan sembelihannya”. (HR.Muslim)
4. Tidak menyiksanya dalam bentuk apapun,
seperti membiarkannya lapar, atau
memukulnya, atau membebaninya diluar
kemampuannya, atau membunuhnya dengan
api. Sabda Rasulullah :
‫ﻻ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ﺘﻬ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻲ ﹶﺃ ﹾﻃ‬ ‫ﺎ ﻓﹶﻼ ِﻫ‬‫ﺘﻬ‬ ‫ﺑ ﹶﻄ‬‫ﺭ‬ ‫ﺮ ٍﺓ‬ ‫ﺭ ﻓِﻲ ِﻫ‬ ‫ﺎ‬‫ﺮﹶﺃﺓﹲ ﺍﻟﻨ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺖ ﺍ‬
ِ ‫ﺧ ﹶﻠ‬ ‫ﺩ‬
‫ﺰ ﹰﻻ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﺖ‬
 ‫ﺗ‬‫ﺎ‬‫ﻰ ﻣ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﺽ‬
ِ ‫ﺭ‬ ‫ﺵ ﺍ َﻷ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺧﺸ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺗ ﹾﺄﻛﹸﻞﹸ ِﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺘﻬ‬ ‫ﺳ ﹶﻠ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻲ ﹶﺃ‬ ‫ِﻫ‬
“Ada seorang perempuan masuk neraka gara
gara seekor kucing yang ia kurung sampai
mati kurus kering, tidak ia berikan makan,
tidak pula ia lepas untuk mencari makan
sendiri”.(HR.Bukhari Muslim).
Sabda Rasulullah  ketika melihat sarang
semut yang dibakar:
‫ﺎ ِﺭ‬‫ﺏ ﺍﻟﻨ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﺎ ِﺭ ِﺇ ﱠﻻ‬‫ﺏ ﺑِﺎﻟﻨ‬
 ‫ﻌ ﱢﺬ‬ ‫ﺒﻐِﻲ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻳ‬‫ﻨ‬ ‫ﻳ‬ ‫ ﹶﻻ‬‫ﻧﻪ‬‫ِﺇ‬
“Tidak semestinya menyiksa dengan api
kecuali Tuhan pencipta api (Allah)”.
(HR.Abu Dawud)
Adab adab Islam 30

5. Boleh membunuh jenis binatang yang


berbahaya, seperti anjing buas, serigala, ular,
kalajengking, dan tikus. Sabda Rasulullah :
‫ﺏ‬
 ‫ﺍ‬‫ﻐﺮ‬ ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﻴ ﹸﺔ ﻭ‬‫ﺤ‬
 ‫ﺮ ِﻡ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﺤ ﱢﻞ ﻭ‬
ِ ‫ﻦ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺘ ﹾﻠ‬‫ ﹾﻘ‬‫ﻖ ﻳ‬ ‫ﺍ ِﺳ‬‫ ﹶﻓﻮ‬‫ﻤﺲ‬ ‫ﺧ‬
‫ﺎ‬‫ﺪﻳ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﺭ ﻭ‬ ‫ﻌﻘﹸﻮ‬ ‫ﺐ ﺍﹾﻟ‬
 ‫ﺍﹾﻟ ﹶﻜ ﹾﻠ‬‫ﺭﺓﹸ ﻭ‬ ‫ﺍﹾﻟ ﹶﻔ ﹾﺄ‬‫ ﻭ‬‫ﺑ ﹶﻘﻊ‬‫ﺍ َﻷ‬
“Lima jenis binatang yang boleh dibunuh di
tanah halal dan tanah haram: ular, burung
gagak, tikus, anjing buas, dan burung
rajawali”. (HR.Muslim)
6. Mengetahui hak Allah padanya, dengan
mengeluarkan zakatnya bila yang termasuk
wajib dikeluarkan zakatnya.
7. Jangan sampai menyibukkan kita dari
ketaatan kepada Allah dan membuat kita
lalai dari mengingat -Nya. Firman Allah :
‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﻭ ﹶﻻﺩ‬ ‫ﻭ ﹶﻻ ﹶﺃ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻮﺍﹸﻟ ﹸﻜ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ ﹶﺃ‬ ‫ﺗ ﹾﻠ ِﻬ ﹸﻜ‬ ‫ﻮﺍ ﹶﻻ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻳ‬
‫ﻭﻥ‬‫ﺳﺮ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﻢ ﺍﹾﻟﺨ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻚ ﹶﻓﺄﹸﻭﹶﻟِﺌ‬
 ‫ﻌ ﹾﻞ ﹶﺫِﻟ‬ ‫ﻳ ﹾﻔ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻭ‬ ‫ِﺫ ﹾﻛ ِﺮ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah
harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa
yang membuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang rugi”. (QS. al-
Munafiqun:9)
Adab adab Islam 31

ADAB TILAWAH
(MEMBACA QURAN)
1. Dalam keadaan suci (berwudhu).
2. Bersiwak sebelum mulai membaca.
3. Membaca ditempat yang bersih dan suci.
4. Membaca dengan khusyu’ (konsentrasi),
tenang dan tidak tergesa gesa.
5. Lebih utama dibaca menghadap kiblat.
6. Membaca Istiazah (Auzu billahi
minassyaithanirrajim) saat memulai
membaca, Firman Allah :
‫ﺮﺟِﻴ ِﻢ‬ ‫ﻴﻄﹶﺎ ِﻥ ﺍﻟ‬ ‫ﺸ‬ ‫ﻦ ﺍﻟ‬ ‫ﺘ ِﻌ ﹾﺬ ﺑِﺎﻟ ﱠﻠ ِﻪ ِﻣ‬‫ﺳ‬ ‫ﺁ ﹶﻥ ﻓﹶﺎ‬‫ﺕ ﺍﹾﻟ ﹸﻘﺮ‬
 ‫ﺮﹾﺃ‬ ‫ ﹶﻓِﺈﺫﹶﺍ ﹶﻗ‬
”Apabila kamu membaca Al Quran,
hendaklah kamu meminta perlindungan
kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”
(QS. An Nahl: 98).
7. Selalu membaca Bismilah pada setiap
awal surat, kecuali surat At-Taubah /
Al Baraah.
8. Membaca dengan Tartil (bacaan lambat
dengan menggunakan kaidah Ilmu Tajwid)
dan hendaklah membaguskan suara. firman
Allah :
‫ﺮﺗِﻴ ﹰﻼ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺁ ﹶﻥ‬‫ﺗ ِﻞ ﺍﹾﻟ ﹸﻘﺮ‬‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬ 
Adab adab Islam 32

“Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan


lahan”. (QS.Al Muzammil 4).
Sabda Rasulullah :
‫ﻢ‬ ‫ﺍِﺗ ﹸﻜ‬‫ﺻﻮ‬
 ‫ﺮﹶﺃ ﹶﻥ ِﺑﹶﺄ‬ ‫ﻮﺍ ﺍﹾﻟﻘﹸ‬‫ﻳﻨ‬‫ﺯ‬
Artinya: “ Hiasilah Al Quran dengan suara
kalian (Shahih Jami’).
9. Mentadabburi (merenung dan memikirkan)
ayat ayat yang di baca. Firman Allah :
‫ﺏ‬  ‫ﻴ‬ ‫ﻩ ِﺇﹶﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﺰﹾﻟﻨ‬ ‫ﻧ‬‫ ﹶﺃ‬‫ﺎﺏ‬‫ ِﻛﺘ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺮ ﺃﹸﻭﻟﹸﻮ ﺍ َﻷﹾﻟﺒ‬ ‫ﺘ ﹶﺬ ﱠﻛ‬‫ﻴ‬‫ﻭِﻟ‬ ‫ﺎِﺗ ِﻪ‬‫ﻭﺍ ﺁﻳ‬‫ﺑﺮ‬‫ﺪ‬ ‫ﻴ‬‫ ِﻟ‬‫ﺭﻙ‬ ‫ﺒﺎ‬‫ﻚ ﻣ‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah
supaya mereka mentadabburi
(memperhatikan) ayat ayatnya dan supaya
mendapat pelajaran orang orang yang
mempunyai pikiran” (QS. Shad: 29).
10. Berinteraksi dengan ayat ayat yang di baca,
baik terkait dengan janji janji maupun
ancaman ancaman. Firman Allah .:
‫ﺎﻧﹰﺎ‬‫ﻢ ِﺇﳝ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺗ‬‫ﺩ‬ ‫ﺍ‬‫ﻪ ﺯ‬ ‫ﺗ‬‫ﺎ‬‫ﻢ ﺁﻳ‬ ‫ﻴ ِﻬ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺖ‬
 ‫ﻴ‬‫ ِﻠ‬‫ﻭِﺇﺫﹶﺍ ﺗ‬ 
”Dan apabila di bacakan kepada mereka
ayat ayat-Nya, bertambah iman mereka
(karenanya)…” (QS.al-Anfal: 20).
11. Membaca dengan jahar (bersuara).
12. Sebaiknya tidak mengkhatamkan bacaan
kurang dari tiga hari.
Adab adab Islam 33

13. Lebih utama dibaca dalam shalat.


14. Memelihara hak ayat, apabila membaca atau
mendengar ayat sajadah hendaknya bersujud.
15. Menangis atau belajar menangis saat
membacanya.
Adab adab Islam 34

ADAB MASJID
1. Menjauhkannya dari kotoran dan apa saja
yang kotor.
Sabda Rasulullah  dari Anas .:
‫ﺎ‬‫ﻨﻬ‬‫ﺩ ﹾﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﺗﻬ‬‫ﺭ‬ ‫ﻭ ﹶﻛﻔﱠﺎ‬ ‫ﺧﻄِﻴﹶﺌﺔﹲ‬ ‫ﺠ ِﺪ‬
ِ‫ﺴ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﻕ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬
 ‫ﺍ‬‫ﺒﺰ‬‫ﺍﹾﻟ‬
”Berludah di masjid adalah satu kesalahan
(dosa), dan penghapusnya adalah
menghilangkannya” (Muttafaq Alaih).
2. Memeliharanya dari segala bau yang tidak
sedap, baik dari bau mulut atau yang lainnya.
Sabda Rasulullah :
‫ﺎ‬‫ﺪﻧ‬ ‫ﺠ‬
ِ‫ﺴ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺑ‬‫ﺮ‬ ‫ﻳ ﹾﻘ‬ ‫ﺮ ِﺓ ﻓﹶﻼ‬ ‫ﺠ‬
‫ﺸ‬
 ‫ﻫ ِﺬ ِﻩ ﺍﻟ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ ﹶﻛ ﹶﻞ ِﻣ‬ ‫ﻣ‬
”Barang siapa yang memakan dari pohon ini
(maksud beliau bawang), maka janganlah
mendekati masjid kami (Muttafaq alaih).
Maksudnya karena bau mulut orang yang
makan bawang tidak sedap sehingga akan
mengganggu orang lain.
3. Tidak melakukan transaksi jual beli di dalam
masjid, karena ada larangan dari Rasulullah
:
‫ﻭﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﺠ ِﺪ‬
ِ‫ﺴ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﻴ ِﻊ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺒ‬‫ﺍﹾﻟ‬‫ﺍ ِﺀ ﻭ‬‫ﺸﺮ‬
 ‫ﻋ ِﻦ ﺍﻟ‬  ‫ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻰ‬‫ﻧﻬ‬
‫ﻌﺮ‬ ‫ﺪ ﻓِﻴ ِﻪ ِﺷ‬ ‫ﺸ‬
 ‫ﻨ‬ ‫ﻭﹶﺃ ﹾﻥ ﻳ‬ ‫ﺎﱠﻟﺔﹲ‬‫ﺪ ﻓِﻴ ِﻪ ﺿ‬ ‫ﺸ‬
 ‫ﻨ‬ ‫ﺗ‬
Adab adab Islam 35

”Rasulullah  melarang jual beli di masjid,


mengumumkan barang hilang, juga melarang
membacakan syair”. (Shahih Jami’).
4. Tidak mengangkat/mengeraskan
suara, berdebat, ngobrol urusan
duniawi. kata Umar  kepada dua
orang yang mengangkat suaranya di
masjid :
‫ﺎ ﻓِﻲ‬‫ﺗ ﹸﻜﻤ‬‫ﺍ‬‫ﺻﻮ‬
 ‫ﺎ ِﻥ ﹶﺃ‬‫ﺮ ﹶﻓﻌ‬ ‫ﺗ‬ .‫ﺎ‬‫ﺘ ﹸﻜﻤ‬‫ﻌ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺒ ﹶﻠ ِﺪ َﻷ‬‫ﻫ ِﻞ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﺘﻤ‬‫ﻨ‬ ‫ﻮ ﹸﻛ‬ ‫ﹶﻟ‬
‫ ؟‬ ‫ﻝ ﺍﷲ‬
ِ ‫ﻮ‬ ‫ﺭﺳ‬ ‫ﺠ ِﺪ‬
ِ‫ﺴ‬
 ‫ﻣ‬
”Kalau seandainya kalian penduduk
madinah, maka saya akan memukul kalian,
kalian mengangkat suara kalian di masjid
Rasulullah ?”. (Riwayat Bukhari).
5. Ketika masuk masjid melakukan
shalat dua rakaat sebelum duduk,
kecuali kalau sudah qamat maka
langsung shalat bersama Imam.
Sabda Rasulullah .:
‫ﻴ ِﻦ‬ ‫ﺘ‬‫ﻌ‬ ‫ﺭ ﹾﻛ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺮ ﹶﻛ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﺲ‬
 ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﺪ ﻓﹶﻼ‬ ‫ﺠ‬
ِ‫ﺴ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ ﺍﹾﻟ‬‫ﻛﹸﻢ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﺧ ﹶﻞ ﹶﺃ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﹶﻓِﺈﺫﹶﺍ‬
”Bila salah seorang di antara kalian masuk
masjid, maka janganlah dia duduk sampai dia
shalat dua rakaat” (Muttafaq alaih).
6. Tidak keluar dari Masjid bila azan
sudah dikumandangkan. Karena
Adab adab Islam 36

hadits Abu Asya’tsa’ : “Suatu


ketika kami duduk duduk bersama
Abu Hurairah  di masjid; ketika
muazzin mengumandangkan azan
salah seorang keluar masjid, lalu Abu
Hurairah memandangnya sampai
orang itu keluar masjid lalu beliau
berkata: Orang ini telah
membangkang terhadap Rasulullah
”.(HR.Muslim)
7. Ketika masuk masjid disunnahkan
mendahulukan kaki kanan, lalu
membaca doa:
‫ﺢ‬
 ‫ﺘ‬‫ﻢ ﺍ ﹾﻓ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﷲ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
ِ ‫ﻮ ِﻝ ﺍ‬ ‫ﺭﺳ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬‫ﻡ ﻋ‬ ‫ﻼ‬‫ﻭ ﺍﻟﺴ‬ ‫ﻼ ﹸﺓ‬‫ﻭ ﺍﻟﺼ‬ ‫ﷲ‬
ِ ‫ﺴ ِﻢ ﺍ‬
 ‫ِﺑ‬
‫ﻚ‬
 ‫ﻤِﺘ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺏ‬
 ‫ﺍ‬‫ﺑﻮ‬‫ﻟِﻲ ﹶﺃ‬
”Ya Allah bukakanlah untukku pintu pintu
Rahmat-Mu” (HR.Muslim)
8. Ketika keluar masjid disunnahkan
mendahulukan kaki kiri, lalu
membaca doa:
‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﷲ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
ِ ‫ﻮ ِﻝ ﺍ‬ ‫ـ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬‫ﻡ ﻋ‬ ‫ﻭ ﺍﻟﺴـﱠﻼ‬ ‫ﻼ ﹸﺓ‬‫ﻭ ﺍﻟﺼ‬ ‫ﷲ‬
ِ ‫ﺴ ِﻢ ﺍ‬
 ‫ِﺑ‬
‫ﻚ‬
 ‫ـ ِﻠ‬‫ﻦ ﹶﻓﻀ‬ ‫ﻚ ِﻣ‬
 ‫ﺳﹶﺄﻟﹸ‬ ‫ﻲ ﹶﺃ‬‫ِﺇﻧ‬
”Ya Allah aku memohon Karunia-Mu”
(HR.Muslim)
Adab adab Islam 37

9. Memakai pakaian yang bersih,


harum, dan berpenampilan bagus.
Firman Allah :
‫ﺴ ِﺠ ٍﺪ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺪ ﹸﻛ ﱢﻞ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻢ ِﻋ‬ ‫ﺘﻜﹸ‬‫ﻨ‬‫ﺧﺬﹸﻭﺍ ﺯِﻳ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺑﻨِﻲ ﺁ‬ ‫ﺎ‬‫ﻳ‬
”Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang
indah di setiap (memasuki) masjid
(utk.melakukan ibadah)”. (QS.Al A’raf 31).
10. Menghindari hal hal yang mengganggu orang
lain di dalam masjid, khususnya yang sedang
shalat, baik dengan suara bacaan, suara hand
phone, pager atau yang lainnya (karenanya
hendaknya dimatikan sebelum masuk
masjid).
11. Menyempurnakan, meluruskan dan
merapatkan shaf (barisan shalat).
Adab adab Islam 38

ADAB JUMAT
Rasulullah  bersabda :
‫ﻭﻓِﻴـ ِﻪ‬ ‫ﺩﻡ‬ ‫ﻖ ﺁ‬ ‫ ِﻠ‬‫ﻌ ِﺔ ﻓِﻴ ِﻪ ﺧ‬ ‫ـ‬‫ﺠﻤ‬
 ‫ ﺍﹾﻟ‬‫ﻮﻡ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺲ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﺸ‬
 ‫ﻴ ِﻪ ﺍﻟ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺖ‬
 ‫ﻌ‬ ‫ﻮ ٍﻡ ﹶﻃ ﹶﻠ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬
‫ﻌ ِﺔ‬ ‫ﻤ‬‫ﻮ ِﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻋﺔﹸ ﺇِﻻ ﻓِﻲ‬ ‫ﺎ‬‫ﻡ ﺍﻟﺴ‬ ‫ﺗﻘﹸﻮ‬ ‫ﻻ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ﻨﻬ‬ ‫ﺝ ِﻣ‬
 ‫ﺧ ِﺮ‬ ‫ﻭﻓِﻴ ِﻪ ﺃﹸ‬ ‫ﻨ ﹶﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ﺩ ِﺧ ﹶﻞ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺃﹸ‬
”Hari terbit matahari yang paling baik adalah hari
Jum’at, pada hari itulah Nabi Adam diciptakan,
dimasukkan syurga dan di keluarkan darinya, dan
kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat”
(HR.Muslim).

Di sunnahkan menjaga adab-adab berikut


pada hari Jumat:
1. Memperbanyak doa dan Taqarrub kepada
Allah , karena keutamaan amalan ini
disebutkan dalam sunnah, juga karena pada
hari ini ada saat Istijabah (diterimanya doa);
dari Anas  bahwa Rasulullah  bersabda:
‫ﺼ ِﺮ‬
 ‫ﻌ‬ ‫ﺪ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻌ ِﺔ‬ ‫ﻤ‬‫ﻮ ِﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻰ ﻓِﻲ‬‫ﺮﺟ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻋ ﹶﺔ ﺍﱠﻟﺘِﻲ‬ ‫ﺎ‬‫ﻮﺍ ﺍﻟﺴ‬‫ﺘ ِﻤﺴ‬‫ِﺍﹾﻟ‬
‫ﺲ‬
ِ ‫ﻤ‬ ‫ﺸ‬
 ‫ﺑ ِﺔ ﺍﻟ‬‫ﻮ‬‫ﻴﺒ‬ ‫ِﺇﻟﹶﻰ ﹶﻏ‬
”Carilah saat yang diharapkan pada hari
Jumat setelah ashar sampai terbenam
matahari” (Shahih Jami’ 1248).
Adab adab Islam 39

2. Memperbanyak shalawat kepada


Rasulullah .
3. Mandi, memakai pakaian yang terbagus dan
memakai wewangian.
4. Membaca surat al-Kahfi. Dari Abu
Said al- Khudriy  bahwa
Rasulullah  bersabda:
‫ﻮ ِﺭ‬‫ﻦ ﺍﻟﻨ‬ ‫ ِﻣ‬‫ﺎ َﺀ ﹶﻟﻪ‬‫ﻌ ِﺔ ﹶﺃﺿ‬ ‫ﻤ‬‫ﻮ ِﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻒ ﻓِﻲ‬
ِ ‫ﻬ‬ ‫ﺭ ﹶﺓ ﺍﹾﻟ ﹶﻜ‬ ‫ﻮ‬‫ﺮﹶﺃ ﺳ‬ ‫ﻦ ﹶﻗ‬ ‫ﻣ‬
‫ﻴ ِﻦ‬ ‫ﺘ‬‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻦ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬
”Barang siapa yang membaca surat al-Kahfi
pada hari Jumat, maka akan diterangi dengan
cahaya antara dua Jumat” (Shahih Jami’
6346)
5. Bersegera hadir di masjid untuk Jumat, dan
dengan berjalan kaki.
6. Sunnat rawatibnya adalah empat
rakaat ba’diyah saja dan tidak ada
Qabliyah kecuali shalat Tahiyatul
masjid dan shalat sunnat dua rakaat
dua rakaat mutlak Dari Abu Hurairah
Rasulullah  bersabda:
‫ـﺎ‬‫ﺑﻌ‬‫ﺭ‬ ‫ـﻠﱡﻮﺍ ﹶﺃ‬‫ﻌ ِﺔ ﹶﻓﺼ‬ ‫ﻤ‬‫ﺪ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺘ‬‫ﻴ‬ ‫ﺻ ﱠﻠ‬
 ‫ِﺇﺫﹶﺍ‬
”Bila kalian shalat setelah Jumat maka
shalatlah empat rakaat” (HR.Muslim).
Adab adab Islam 40

7. Mendekati Imam dengan tidak


melewati pundak pundak orang atau
membangunkan orang lain dari
tempat duduknya.
8. Mendengarkan khutbah dengan baik.

⌦ Di larang melakukan hal hal berikut:


1. Melewati pundak-pundak orang lain, kecuali
dia mendapatkan tempat duduk yang kosong.
2. Diharamkan berbicara saat Imam
berkhutbah, kalau tidak maka rusaklah
pahala jumatnya. Sabda Rasulullah :
‫ﺐ‬
 ‫ﺨﻄﹸـ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﺍﻹِﻣـَﺎﻡ‬‫ﺖ ﻭ‬
 ‫ﺼ‬
ِ ‫ﻧ‬‫ﻌ ِﺔ ﹶﺃ‬ ‫ﻤ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﺎ ِﺣِﺒ‬‫ﺖ ِﻟﺼ‬
 ‫ِﺇﺫﹶﺍ ﻗﹸ ﹾﻠ‬
‫ﺕ‬
 ‫ﻮ‬ ‫ـ‬‫ﺪ ﹶﻟﻐ‬ ‫ﹶﻓ ﹶﻘ‬
”Bila anda mengatakan kepada saudara anda:
Diam! Sedang Imam berkhutbah, maka anda
telah lalai” (Muttafaq alaih).
3. Diharamkan Jual beli setelah azan
dikumandangkan. Firman Allah :
 ‫ﻮ ِﺩ‬‫ﻮﺍ ِﺇﺫﹶﺍ ﻧ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺁ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻳ‬
‫ﺍ‬‫ﻌﻮ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻌ ِﺔ ﻓﹶﺎ‬ ‫ﻤ‬‫ﻮ ِﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻼ ِﺓ ِﻣ‬‫ﻱ ﻟِﻠﺼ‬
‫ﻮﻥ‬‫ﻌ ﹶﻠﻤ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺘ‬‫ﻨ‬ ‫ﻢ ِﺇ ﹾﻥ ﹸﻛ‬ ‫ ﹶﻟ ﹸﻜ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻊ ﹶﺫِﻟﻜﹸ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺒ‬‫ﻭﺍ ﺍﹾﻟ‬‫ﻭ ﹶﺫﺭ‬ ‫ِﺇﻟﹶﻰ ِﺫ ﹾﻛﺮِﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬
”Hai orang orang yang beriman, apabila di
seru untuk menunaikan shalat pada hari
Jumat, maka bersegeralah kamu kepada
Adab adab Islam 41

mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli,


yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui” (QS.Al Jumuah 9).
4. Berpuasa pada hari Jumat saja; berdasar
hadits Rasulullah :
‫ﺪﻩ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻭ‬ ‫ ﹶﺃ‬‫ﺒ ﹶﻠﻪ‬ ‫ﻡ ﹶﻗ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳﺼ‬ ‫ﻌ ِﺔ ِﺇ ﱠﻻ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﻤ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻮ‬‫ﻳﺼ‬ ‫ﹶﻻ‬
”Janganlah salah seorang di antara kalian
berpuasa pada hari Jumat, kecuali dia
berpuasa sehari sebelumnya atau
setelahnya”. (Muttafaq Alaih).
5. Melakukan segala bentuk perbuatan lalai,
baik perkataan atau tindakan.
Rasulullah  memberikan kabar gembira
kepada mereka yang menunaikan adab adab di
atas dalam sabda beliau:
‫ﻢ‬ ‫ﻭﹶﻟ‬ ‫ﻰ‬‫ﻣﺸ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺘ ﹶﻜ‬‫ﺑ‬‫ﺍ‬‫ﺮ ﻭ‬ ‫ﺑ ﱠﻜ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻌ ِﺔ ﹸﺛ‬ ‫ﻤ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟﺠ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ـ ﹶﻞ‬‫ﺘﺴ‬‫ﺍ ﹾﻏ‬‫ﺴ ﹶﻞ ﻭ‬
 ‫ﻦ ﹶﻏ‬ ‫ﻣ‬
‫ﻮ ٍﺓ‬ ‫ ﹾﻄ‬‫ ِﺑ ﹸﻜ ﱢﻞ ﺧ‬‫ﻳ ﹾﻠﻎﹸ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻭﹶﻟ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﺎ ِﻡ ﻓﹶﺎ‬‫ﻦ ﺍﻹﻣ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﺩﻧ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺐ‬
 ‫ﺮ ﹶﻛ‬ ‫ﻳ‬
‫ﺎ‬‫ﺎ ِﻣﻬ‬‫ﻭ ِﻗﻴ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ ِﻣﻬ‬‫ﺻﻴ‬
ِ ‫ﺟﺮ‬ ‫ﻨ ٍﺔ ﹶﺃ‬‫ﺳ‬ ‫ﻤﻞﹸ‬ ‫ﻋ‬
“Barangsiapa mandi pada hari jumat, lalu
berangkat pagi pagi (menghadiri shalat
jumat) dengan berjalan kaki tidak memakai
kendaraan, lalu mendekat dan mendengar
(khutbah) dan tidak berbuat lagwu (lalai),
maka dia akan diberikan untuk satu langkah
kakinya pahala setahun (yakni pahala bangun
Adab adab Islam 42

malam dan puasanya)”. (Shahih,


HR.Turmudzi dan Nasai).
ADAB BERDOA

1. Ikhlash untuk Allah , tidak


mempersekutukan-Nya dalam memohon.
2. Memanfaatkan waktu-waktu dan kondisi
kondisi utama; diantaranya:
5 Lailatul Qadr. Firman Allah :
‫ﺡ‬ ِ ‫ﻦ ﹶﺃﹾﻟ‬ ‫ ِﻣ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺪ ِﺭ‬ ‫ﻴ ﹶﻠﺔﹸ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ‬ ‫ﹶﻟ‬
 ‫ﻭ‬‫ﺍﻟﺮ‬‫ﻼﺋِـ ﹶﻜ ﹸﺔ ﻭ‬‫ﺰﻝﹸ ﺍﹾﻟﻤ‬ ‫ﻨ‬‫ﺗ‬ ‫ﻬ ٍﺮ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻒ‬
‫ﺠ ِﺮ‬ ‫ﻣ ﹾﻄ ﹶﻠ ِﻊ ﺍﹾﻟ ﹶﻔ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻲ‬ ‫ ِﻫ‬‫ﻼﻡ‬‫ﻣ ٍﺮﺳ‬ ‫ﻦ ﹸﻛ ﱢﻞ ﹶﺃ‬ ‫ﻢ ِﻣ‬ ‫ﺑ ِﻬ‬‫ﺭ‬ ‫ﺎِﺑِﺈ ﹾﺫ ِﻥ‬‫ﻓِﻴﻬ‬
”Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan. Pada
malam itu turun malaikat
malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk
mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit
Fajar” (QS.Al Qadr 3-5).
dan Sabda Rasulullah 
kepada Aisyah  ketika
ditanya apa yang diucapkan
pada lailatul qadr, kata beliau:
Ucapkanlah!:
Adab adab Islam 43

‫ﻲ‬‫ﻋﻨ‬ ‫ﻒ‬
 ‫ﻋ‬ ‫ﻮ ﻓﹶﺎ‬ ‫ﻌ ﹾﻔ‬ ‫ﺐ ﺍﹾﻟ‬
 ‫ﺤ‬
ِ ‫ﺗ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻋ ﹸﻔ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻧ‬‫ﻢ ِﺇ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
5 Pada saat tengah malam, dan setelah
shalat wajib; sabda Rasulullah  ketika
ditanya doa yang paling didengar oleh
Allah?, jawab beliau:
‫ﺕ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﻮﺑ‬ ‫ﺘ‬‫ﻤ ﹾﻜ‬ ‫ﺕ ﺍﹾﻟ‬
ِ ‫ﺍ‬‫ﺼ ﹶﻠﻮ‬
 ‫ ِﺮ ﺍﻟ‬‫ﺑ‬‫ﻭ ﺩ‬ ‫ﻴ ِﻞ ﺍﹾﻷ ِﺧ ِﺮ‬ ‫ﻑ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
ِ ‫ﻮ‬ ‫ﺟ‬
”Tengah malam terakhir dan setelah
shalat shalat wajib” (Misykatul Mashabih
1231)
5 Antara azan dan Iqamat. Sabda
Rasulullah :
‫ﻣ ِﺔ‬ ‫ﺍ ِﻹﻗﹶﺎ‬‫ﻦ ﺍ َﻷﺫﹶﺍ ِﻥ ﻭ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ ُﺀ ﹶﻻ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺍﻟ‬
”Doa tidak tertolak antara azan dan
Iqamat” (Shahih Jami”).
5 Saat saat akhir setelah Ashar pada hari
Jumat. Sabda Rasulullah :
‫ﺎ‬‫ ﻓِﻴﻬ‬‫ﺟﺪ‬ ‫ﻮ‬‫ﻋﺔﹲ ﻻ ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎ ﺳ‬‫ﻨﻬ‬ ‫ﻋ ﹰﺔ ِﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺮ ﹶﺓ ﺳ‬ ‫ﺸ‬
 ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﻨﺘ‬‫ﻌ ِﺔ ﺍﹾﺛ‬ ‫ﻤ‬‫ ﺍﹾﻟﺠ‬‫ﻮﻡ‬ ‫ﻳ‬
‫ﺎ‬‫ﻮﻫ‬‫ﺘ ِﻤﺴ‬‫ﻩ ﻓﹶﺎﹾﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﻩ ِﺇﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻴﺌﹰﺎ ﺇِﻻ ﺁﺗ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﺎ‬‫ﻴﻬ‬ ‫ﻪ ِﻓ‬ ‫ﺴﹶﺄﻝﹸ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﺴ ِﻠﻢ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺒﺪ‬ ‫ﻋ‬
‫ﺼ ِﺮ‬
 ‫ﻌ‬ ‫ﺪ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻋ ٍﺔ‬ ‫ﺳﺎ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺁ ِﺧ‬
“Pada hari Jumat ada dua belas saat, di
antaranya ada satu saat di mana tiadak
ada seorang hamba yang meminta kepada
Allah  pada saat itu kecuali Dia
Adab adab Islam 44

kabulkan, maka carilah saat itu pada


akhir akhir waktu setelah ashar” (Shahih
Jami’).
5 Ketika meminum air zamzam; karena
sabda Rasulullah :
‫ﺏ ﹶﻟﻪ‬
 ‫ ِﺮ‬‫ﺎ ﺷ‬‫ﻡ ِﻟﻤ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺯ‬ ‫ﺎ ُﺀ‬‫ﻣ‬
”Air Zamzam itu sesuai niat
meminumnya” (Shahih Jami’).
5 Doa seorang Muslim untuk saudaranya
yang sedang tidak ada di hadapannya;
Sabda Rasulullah  dari Abu Darda’ :
‫ﺪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ ِﻋ‬.‫ﺑﺔﹲ‬‫ﺎ‬‫ﺘﺠ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺐ‬
ِ ‫ﻴ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﻬ ِﺮ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺴ ِﻠ ِﻢ َﻷﺧِﻴ ِﻪ ِﺑ ﹶﻈ‬
 ‫ﺮ ِﺀ ﺍﹾﻟﻤ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻮﺓﹸ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺩ‬
‫ـ ﹶﻠﻚ‬‫ﻴ ٍﺮ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﹾﻟﻤ‬ ‫ﺨ‬
 ‫ﺎ َﻷﺧِﻴ ِﻪ ِﺑ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺎ‬‫ﻮ ﱠﻛﻞﹲ ﹸﻛ ﱠﻠﻤ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻣ ﹶﻠﻚ‬ ‫ﺭﹾﺃ ِﺳ ِﻪ‬
‫ﻚ ِﺑ ِﻤ ﹾﺜ ٍﻞ‬
 ‫ﻭﹶﻟ‬ ‫ﲔ‬
 ‫ﻮ ﱠﻛﻞﹸ ِﺑ ِﻪ ﺁ ِﻣ‬ ‫ﺍﹾﻟﻤ‬
”Doa seorang Muslim untuk saudaranya
yang sedang tidak ada di hadapannya
mustajab, di atas kepalanya ada malaikat
yang ditugaskan, setiap dia berdoa untuk
saudaranya dengan doa yang baik
malaikat itu mengaminkan, dan
mengatakan: ”bagimu seperti yang
engkau pinta untuk saudaramu”
(HR.Muslim).
5 Ketika sujud. Sabda Rasulullah :
Adab adab Islam 45

‫ﺎ َﺀ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﻭﺍ ﺍﻟ‬‫ ﹶﻓﹶﺄ ﹾﻛِﺜﺮ‬‫ﺎ ِﺟﺪ‬‫ﻮ ﺳ‬ ‫ﻭﻫ‬ ‫ﺑ ِﻪ‬‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺪ ِﻣ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻳﻜﹸﻮ ﹸﻥ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻣ‬‫ﺮﺏ‬ ‫ﹶﺃ ﹾﻗ‬
”Saat paling dekat seorang hamba kepada
Tuhannya adalah saat sujud, karenanya
perbanyaklah doa pada saat itu” (HR.
Muslim)
5 Saat turun hujan. Sabda Rasulullah .:
‫ﻤ ﹶﻄ ِﺮ‬ ‫ﺖ ﺍﹾﻟ‬
 ‫ﻭ ﹾﻗ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍ ِﺀ‬‫ﻨﺪ‬‫ﺪ ﺍﻟ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋﺎ ُﺀ ِﻋ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺍﻟ‬
”Berdoa (yang dikabulkan) itu ketika
azan dan turun hujan” (Shahih Jami’).
5 Doa orang tua kepada anaknya. Sabda
Rasulullah :
‫ﻮﺓﹸ‬ ‫ـ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﻭ‬ ِ ‫ﻮﹶﻟﺪِﻩ‬ ‫ﺍِﻟ ِﺪ ِﻟ‬‫ﻮﺓﹸ ﺍﹾﻟﻮ‬ ‫ـ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺕ ﹶﻻ‬
ٍ ‫ﺍ‬‫ﻋﻮ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺙ‬
‫ﺛﹶﻼ ﹸ‬
‫ﺎ ِﻓ ِﺮ‬‫ﻤﺴ‬ ‫ﻮﺓﹸ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺍﻟﺼﺎﺋ ِﻢ‬
”Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang
tua untuk anaknya, doa orang yang
sedang berpuasa, dan doa orang yang
musafir (Shahih Jami’).
5 Doa orang yang dizalimi.
Sabda Rasulullah :
‫ﻩ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻮ‬‫ﺍ ﹶﻓ ﹸﻔﺠ‬‫ﻭِﺇ ﹾﻥ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻓﹶﺎ ِﺟﺮ‬ ‫ﺑﺔﹲ‬‫ﺎ‬‫ﺘﺠ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻤ ﹾﻈﻠﹸﻮ ِﻡ‬ ‫ﻮﺓﹸ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺩ‬
‫ﺴ ِﻪ‬
ِ ‫ﻧ ﹾﻔ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ‬
“Doa orang yang dizalimi mustajab
sekalipun dia Fajir (banyak dosa),
Adab adab Islam 46

kefajirannya adalah untuk dirinya sendiri


(Shahih Jami’).
5 Hari arafah. Sabda Rasulullah :
‫ﻮ ﹶﻥ‬‫ﻨِﺒﻴ‬‫ﺍﻟ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ﺖ ﹶﺃﻧ‬
 ‫ﺎ ﹸﻗ ﹾﻠ‬‫ ﻣ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺮ ﹶﻓ ﹶﺔ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻮ ِﻡ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ ُﺀ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺎ ِﺀ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ ﺍﻟ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬
‫ﻭﹶﻟﻪ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻤ ﹾﻠ‬ ‫ ﺍﹾﻟ‬‫ ﹶﻟﻪ‬‫ﻚ ﹶﻟﻪ‬
 ‫ﺷﺮِﻳ‬ ‫ ﻻ‬‫ﺪﻩ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻪ ﺇِﻻ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﺒﻠِﻲ ﻻ ِﺇﹶﻟ‬ ‫ﻦ ﹶﻗ‬ ‫ِﻣ‬
‫ﻲ ٍﺀ ﹶﻗﺪِﻳﺮ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ ﹸﻛ ﱢﻞ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻭﻫ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬
”Sebaik baik doa adalah doa hari Arafah, dan
sebaik baik ucapan yang aku dan para Nabi
terdahulu ucapkan adalah: ”La Ilaha Illallah
wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul
hamdu wa hua ala kulli syaiin qadir” (Shahih
Jami’).
3. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan
kecuali di tempat dan saat tertentu dimana
Rasulullah  berdoa namun beliau tidak
mengangkat tangannya, seperti saat di
kuburan, saat berkhutbah Jumat dll.
Mengangkat tangan saat berdoa mencontoh
Rasulullah  sebagaimana hadits dari
Abdullah bin Zaid .:
‫ﺴﻘﹶﻰ‬
 ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﺍ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺴﻘِﻲ ﹶﻓ‬
 ‫ﺘ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﺼﻠﱠﻰ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﻫﺬﹶﺍ ﺍﹾﻟ‬ ‫ ِﺇﻟﹶﻰ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﺝ ﺍﻟ‬
 ‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬
‫ﺍ َﺀﻩ‬‫ﺐ ِﺭﺩ‬
 ‫ﻭ ﹶﻗ ﹶﻠ‬ ‫ﺒ ﹶﻠ ﹶﺔ‬ ‫ﺒ ﹶﻞ ﺍﹾﻟ ِﻘ‬‫ﺘ ﹾﻘ‬‫ﺳ‬ ‫ﻢ ﺍ‬ ‫ﹸﺛ‬
”Rasulullah  keluar ke tanah lapang ini
melakukan Istisqa’ (minta hujan), lalu beliau
Adab adab Islam 47

berdoa dan meminta hujan, menghadap


kiblat dan membalikkan selendangnya
(HR.Bukhari).
4. Memakan makanan yang halal, menghindari
yang haram, terutama riba. Dan dalam
keadaan suci (berwudhu).
5. Membuka doa dengan pujian dan sanjungan
kepada Allah  serta shalawat kepada
Rasulullah  sebagaimana beliau  ajarkan
dalam hadits Fadhalah bin Ubaid  :
‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺍﻟ‬ ‫ﺼ ﱢﻞ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻼِﺗ ِﻪ ﹶﻓ ﹶﻠ‬‫ﻮ ﻓِﻲ ﺻ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻼ‬‫ﺭﺟ‬  ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﻊ ﺍﻟ‬ ‫ﺳ ِﻤ‬
‫ﻴ ِﺮ ِﻩ ِﺇﺫﹶﺍ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﻭ ِﻟ‬ ‫ ﹶﺃ‬‫ﻩ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﺎ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻫﺬﹶﺍ ﹸﺛ‬ ‫ﺠ ﹶﻞ‬
ِ ‫ﻋ‬  ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟ‬
‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﺼ ﱢﻞ‬
 ‫ﻴ‬‫ﻢ ﹾﻟ‬ ‫ﻴ ِﻪ ﹸﺛ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺎ ِﺀ‬‫ﺍﻟﱠﺜﻨ‬‫ﺤﻤِﻴ ِﺪ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﻭ‬
 ‫ﺘ‬‫ﺪﹾﺃ ِﺑ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻴ‬‫ﻢ ﹶﻓ ﹾﻠ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﹶﺃ‬

‫ﺎ َﺀ‬‫ﺎ ﺷ‬‫ ِﺑﻤ‬‫ﻌﺪ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻉ‬
 ‫ﺪ‬ ‫ﻴ‬‫ﻢ ﹾﻟ‬ ‫ ﹸﺛ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﺍﻟ‬
”Rasulullah  mendengar seseorang berdoa
dalam shalatnya namun dia tidak memuji
Allah  dan tidak bershalawat kepada
Rasulullah , maka Rasulullah 
berkomentar: “Orang ini tergesa gesa”, lalu
Rasulullah  memanggilnya kemudian
mengatakan: ”Kalau salah seorang di antara
kalian berdoa hendaklah dia memulai dengan
memuji dan menyanjung Allah , lalu
bersalawat untukku lalu memohon
sesukanya” (Shahih Jami’).
Adab adab Islam 48

6. Memohon dengan nama nama dan sifat sifat


Allah, atau dengan keimanan dan amal
shalih.
7. Menampakkan kekhusyuan dan merendah
diri saat berdoa; Firman Allah .:
‫ﻴ ﹰﺔ‬‫ ﹾﻔ‬‫ﻭﺧ‬ ‫ﻋﹰﺎ‬‫ﻀﺮ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺑ ﹸﻜ‬‫ﺭ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺍ‬
”Berdoalah kepada Tuhanmu dengan
berendah diri dan suara yang lembut”.
(QS.Al A’raf 55); juga Allah  berfirman:
‫ﺎ‬‫ﻤﻌ‬ ‫ﻭ ﹶﻃ‬ ‫ﻓﹰﺎ‬‫ﺧﻮ‬ ‫ﻮﻩ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ‬
”Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut (tidak akan di terima) dan harap (akan
di terima)” (QS.Al A’raf 56)
Hendaknya seorang yang berdoa meminta
dengan sering dan tidak bosan serta
mengulanginya tiga kali.
Dari Ibnu Masud :
‫ﺮ ﺛﹶﻼﺛﹰﺎ‬ ‫ﻐ ِﻔ‬ ‫ﺘ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﻮ ﺛﹶﻼﺛﹰﺎ‬ ‫ﺪﻋ‬ ‫ﻳ‬ ‫ ﹶﺃ ﹾﻥ‬‫ﻪ‬‫ﺠﺒ‬
ِ ‫ﻌ‬ ‫ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻳ‬ ‫ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﹶﺃ ﱠﻥ‬
”Bahwa Rasulullah  suka berdoa dan
beristighfar tiga kali tiga kali” (HR.Abu
Dawud).
Juga hendaklah dia mulai dari dirinya
sendiri, jujur dalam mengharap jawaban dari
Allah . tidak tergesa gesa. Sabda
Rasulullah :
Adab adab Islam 49

‫ﻢ‬ ‫ﺕ ﹶﻓ ﹶﻠ‬
 ‫ﻮ‬ ‫ـ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﻳﻘﹸﻮ ﹸﻝ‬ ‫ﺠ ﹾﻞ‬
 ‫ﻌ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ ﹶﻟ‬‫ﻢ ﻣ‬ ‫ﺣ ِﺪﻛﹸ‬ ‫ َﻷ‬‫ـﺎﺏ‬‫ﺘﺠ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬
‫ﺐ ﻟِﻲ‬
 ‫ﺠ‬
 ‫ﺘ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬
“Dikabulkan doa salah seorang kalian selama
dia tidak tergesa gesa, dia menggerutu: ”saya
sudah berdoa tapi tidak di kabulkan”.
(HR.Bukhari)
8. Berdoa dengan suara lirih (tidak keras dan
tidak hanya dengan hati).
Abu Musa Al Asyari  meriwayatkan :
“Suatu ketika kami bersama Rasulullah 
dalam perjalanan (perang), sebagian sahabat
ada yang mengangkat suara mengucapkan
Takbir, lalu Rasulullah  bersabda:
‫ﻢ‬ ‫ﺻ‬
 ‫ـﻮ ﹶﻥ ﹶﺃ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ ﻻ‬ ‫ﻧﻜﹸ‬‫ﻢ ﹶﻓِﺈ‬ ‫ﺴﻜﹸ‬
ِ ‫ﻧﻔﹸ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺑﻌ‬‫ﺭ‬ ‫ﺱ ِﺍ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺎ ﺍﻟﻨ‬‫ﻳﻬ‬‫ﹶﺃ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻌﻜﹸـ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺍ ﻭﻫ‬‫ـﲑ‬
ِ ‫ﺼ‬‫ﺎ ﺑ‬‫ﺳﻤِﻴـﻌ‬ ‫ـﻮ ﹶﻥ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻧ ﹸﻜ‬‫ﺎ ِﺇ‬‫ﻻ ﻏﹶﺎِﺋﺒ‬‫ﻭ‬
‫ﺍ ِﺣ ﹶﻠﺘِـ ِﻪ‬‫ ِﻖ ﺭ‬‫ﻨ‬‫ﻦ ﻋ‬ ‫ﻢ ِﻣ‬ ‫ﺣ ِﺪﻛﹸ‬ ‫ ِﺇﻟﹶﻰ ﹶﺃ‬‫ﺮﺏ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﺃ ﹾﻗ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻭ ِﺇ ﱠﻥ ﺍﱠﻟﺬِﻱ‬

”Kasihanilah diri kalian! sesungguhnya


kalian tidak memohon kepada Zat yang tuli,
namun kalian memohon kepada Zat yang
Maha mendengar dan melihat, Dia bersama
kalian dan zat yang kalian memohon
kepadaNya itu lebih dekat kepada salah
Adab adab Islam 50

seorang di antara kalian dari leher untanya”


(Muttafaq Alaih dan Ahmad).
9. Hendaknya mengutamakan berdoa dengan
doa doa yang Jami’ (pendek namun
menghimpun makna banyak) baik dari Quran
maupun dari Sunnah Rasulullah .
10. Isi permohonan harus yang sesuai dengan
syara’, tidak berdoa meminta sesuatu yang
tergolong dosa atau kejahatan, atau
memutuskan silaturrahim.
Rasulullah  bersabda:
‫ﻻ‬‫ﻢ ﻭ‬ ‫ﻻ ِﺩ ﹸﻛ‬‫ﻋﻠﹶـﻰ ﹶﺃﻭ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬‫ﻢ ﻭ‬ ‫ﻧ ﹸﻔﺴِـ ﹸﻜ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬
‫ﺎ‬‫ﺴﹶﺄﻝﹸ ﻓِﻴﻬ‬
 ‫ﻋ ﹰﺔ ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻦ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﺳ‬ ‫ﺍ ِﻓﻘﹸﻮﺍ ِﻣ‬‫ﺗﻮ‬ ‫ﻢ ﻻ‬ ‫ـ‬
ُ ‫ﺍﻟِﻜ‬‫ﻣﻮ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﺗ‬
‫ﻢ‬ ‫ﺐ ﹶﻟ ﹸﻜ‬
 ‫ﺘﺠِﻴ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻴ‬‫ﻋﻄﹶﺎﺀٌ ﹶﻓ‬
”Janganlah kalian mendoakan celaka diri
kalian, juga jangan mendoakan celaka anak
kalian, juga terhadap harta kalian, jangan
sampai ketika kalian berdoa begitu kemudian
bertepatan dengan saat dikabulkannya doa
lalu Allah  mengabulkannya”. (HR.
Muslim).
Adab adab Islam 51

ADAB ZIARAH

1. Berniat ziarah dengan niat yang baik.


Sabda Rasulullah :
‫ﺖ‬
 ‫ﺒ‬ ‫ﺎ ٍﺩ ﹶﺃ ﹾﻥ ِﻃ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﺍﻩ‬‫ﺎﺩ‬‫ ﻓِﻲ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﻧ‬‫ﺎ ﹶﻟﻪ‬‫ﺭ ﹶﺃﺧ‬ ‫ﺍ‬‫ﻭ ﺯ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻣﺮِﻳﻀ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺎ‬‫ﻦ ﻋ‬ ‫ﻣ‬
‫ﻨ ِﺰ ﹰﻻ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻨ ِﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺕ ِﻣ‬
 ‫ﻮﹾﺃ‬ ‫ﺒ‬‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤﺸ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺏ‬
 ‫ﻭﻃﹶﺎ‬
”Siapa yang menjenguk orang sakit, atau
menziarahi saudaranya seiman karena Allah,
maka akan ada malaikat yang memanggilnya
mengatakan :”Bagus yang engkau lakukan,
juga perjalannmu, serta engkau telah
mengambil tempat dudukmu di surga”.
(Shahih Jami’)
Dalam hadits lain dari Abu Hurairah 
Rasulullah  menjelaskan:
‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻪ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﺪ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﺻ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﺮﻯ ﹶﻓﹶﺄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻳ ٍﺔ ﺃﹸ‬‫ﺮ‬ ‫ ﻓِﻲ ﹶﻗ‬‫ﺎ ﹶﻟﻪ‬‫ﺭ ﹶﺃﺧ‬ ‫ﺍ‬‫ﻼ ﺯ‬‫ﺭﺟ‬ ‫ﹶﺃ ﱠﻥ‬
‫ﺎ ﻟِﻲ‬‫ﺪ ﹶﺃﺧ‬ ‫ﺪ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹸﺃﺭِﻳ‬ ‫ﺗﺮِﻳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻳ‬‫ﻴ ِﻪ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﺃ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻰ‬‫ﺎ ﹶﺃﺗ‬‫ﻣ ﹶﻠﻜﹰﺎ ﹶﻓ ﹶﻠﻤ‬ ‫ﺟِﺘ ِﻪ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻣ‬
‫ﺎ ﻗﹶـﺎ ﹶﻝ ﻻ‬‫ﺑﻬ‬‫ﺮ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻤ ٍﺔ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻦ ِﻧ‬ ‫ﻴ ِﻪ ِﻣ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻫ ﹾﻞ ﹶﻟ‬ ‫ﻳ ِﺔ ﻗـَﺎ ﹶﻝ‬‫ﺮ‬ ‫ﻫ ِﺬ ِﻩ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ‬ ‫ﻓِﻲ‬
‫ﻚ‬
 ‫ﻴ‬ ‫ﻮ ﹸﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ ِﺇﹶﻟ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻲ‬‫ﺟ ﱠﻞ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﻓِﺈﻧ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﻋ‬ ‫ ﻓِﻲ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﻪ‬‫ﺒﺘ‬ ‫ﺒ‬‫ﺣ‬ ‫ﻲ ﹶﺃ‬‫ﺮ ﹶﺃﻧ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﹶﻏ‬
‫ ﻓِﻴ ِﻪ‬‫ﺘﻪ‬‫ﺒ‬ ‫ﺒ‬‫ﺣ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻚ ﹶﻛﻤ‬
 ‫ﺒ‬‫ﺣ‬ ‫ﺪ ﹶﺃ‬ ‫ﻪ ﹶﻗ‬ ‫ِﺑﹶﺄ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
”Bahwa seseorang yang menziarahi
saudaranya seiman di kampung lain, maka
Allah mengirim malaikat di perjalanannya,
Adab adab Islam 52

kata malaikat: anda hendak ke mana? Ke


kampung ini menziarahi saudara saya, jawab
orang tersebut. kata malaikat lagi:”apakah
ada kepentingan materil yang anda cari dari
saudara anda itu? Tidak, selain saya
mencintainya karena Allah, timpal orang
itu.maka sang malaikat mengatakan:
”ketahuilah sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, bahwa Allah 
mencintaimu sebagaimana engkau mencintai
saudaramu karena-Nya” (HR.Muslim).
2. Memilih waktu yang tepat dan tidak
memberatkan bagi orang yang diziarahi.
3. Memelihara adab masuk rumah.
4. Memanfaatkan waktu ziarah dengan sesuatu
yang bermanfaat.
5. Menerima yang berziarah dengan
penerimaan yang baik, senyum dan
penghormatan.
6. Memuliakan tamu dengan apa yang ada,
tidak memaksakan diri dengan
menghidangkan sesuatu yang memberatkan;
Sabda Rasulullah :
‫ﻴ ﹶﻔﻪ‬ ‫ﺿ‬
 ‫ﻡ‬ ‫ﻴ ﹾﻜ ِﺮ‬‫ﻮ ِﻡ ﺍﻵ ِﺧ ِﺮ ﹶﻓ ﹾﻠ‬ ‫ﻴ‬‫ﺍﹾﻟ‬‫ ﺑِﺎﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﻭ‬‫ﺆ ِﻣﻦ‬ ‫ﻦ ﹶﻛﺎ ﹶﻥ ﻳ‬ ‫ﻣ‬
Adab adab Islam 53

”Barang siapa yang beriman kepada Allah


dan hari akhir, maka hendaklah ia
memuliakan tamunya” (Muttafaq Alaih).
7. Minta izin ketika akan meninggalkan tempat;
Rasulullah  bersabda:
‫ﻪ‬‫ﺘ ﹾﺄ ِﺫﻧ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳﻘﹸ‬ ‫ ﻓﹶﻼ‬‫ﺪﻩ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺲ ِﻋ‬
 ‫ﺠ ﹶﻠ‬
 ‫ﻩ ﹶﻓ‬ ‫ﺎ‬‫ﻢ ﹶﺃﺧ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﺭ ﹶﺃ‬ ‫ﺯﺍ‬ ‫ِﺍﺫﹶﺍ‬
”Apabila salah seorang diantara kalian
menziarahi saudaranya, lalu dia duduk, maka
janganlah dia berdiri (pulang) sebelum dia
minta izin kepada tuan rumah” (Shahih
Jami’).
Adab adab Islam 54

ADAB SALAM

• Keutamaan :
Hadits Rasulullah  dari Abu Hurairah :
‫ﻻ‬‫ﻮﺍ ﹶﺃﻭ‬‫ﺎﺑ‬‫ﺗﺤ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺆ ِﻣﻨ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬‫ﻮﺍ ﻭ‬‫ﺆ ِﻣﻨ‬ ‫ﻰ ﺗ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻨ ﹶﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ﺧﻠﹸﻮ ﹶﻥ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻨ ﹸﻜ‬‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﻼ‬‫ﻮﺍ ﺍﻟﺴ‬‫ﻢ ﹶﺃ ﹾﻓﺸ‬ ‫ﺘ‬‫ﺒ‬ ‫ﺑ‬‫ﺎ‬‫ﺗﺤ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﻮ‬‫ﺘﻤ‬‫ﻌ ﹾﻠ‬ ‫ﻲ ٍﺀ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﻓ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﱡﻟﻜﹸ‬‫ﹶﺃﺩ‬
Artinya:” kalian tidak akan memasuki syurga
sampai kalian beriman,dan tidak sempurna
iman kalian sampai kalian saling mencintai,
maukah kalian aku tunjukkan satu amal yang
bila kalian lakukan kalian akan saling
mencintai? Sebarkanlah salam (HR.Muslim).
Sabda Rasulullah  dari Al Bara’ :
‫ﺘ ِﺮﻗﹶﺎ‬‫ﻳ ﹾﻔ‬ ‫ﺒ ﹶﻞ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﺎ ﹶﻗ‬‫ﻬﻤ‬ ‫ﺮ ﹶﻟ‬ ‫ﺎ ِﻥ ﺇِﻻ ﻏﹸ ِﻔ‬‫ﺎ ﹶﻓﺤ‬‫ﺘﺼ‬‫ﻴ‬‫ﺎ ِﻥ ﹶﻓ‬‫ﺘ ِﻘﻴ‬‫ﻳ ﹾﻠ‬ ‫ﻴ ِﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺴ ِﻠ‬
 ‫ﻦ ﻣ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﻣ‬
”Dua orang Muslim yang bertemu lalu saling
bersalaman, maka Allah  akan
mengampuni mereka sebelum mereka
berpisah”. (Shahih Jami”).

• Cara :
Sahabat Imran bin Hushain  menceritakan:
‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﻢ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﻼ‬‫ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟﺴ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﺎ َﺀ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﻟ‬‫ﻼ ﺟ‬‫ﺭﺟ‬ ‫ﹶﺃ ﱠﻥ‬
‫ﻤﺔﹸ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﻼ‬‫ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟﺴ‬‫ﺧﺮ‬ ‫ﺎ َﺀ ﺁ‬‫ﻢ ﺟ‬ ‫ ﹸﺛ‬‫ﺸﺮ‬
 ‫ﻋ‬ 
Adab adab Islam 55

‫ﻤﺔﹸ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﻼ‬‫ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟﺴ‬‫ﺧﺮ‬ ‫ﺎ َﺀ ﺁ‬‫ﻢ ﺟ‬ ‫ ﹸﺛ‬,‫ﻭ ﹶﻥ‬‫ﺸﺮ‬
 ‫ ِﻋ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﺍﻟ‬
‫ ﺛﹶﻼﺛﹸﻮ ﹶﻥ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﻪ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﺍﻟ‬ ‫ﺗ‬‫ﺮﻛﹶﺎ‬ ‫ﺑ‬‫ﻭ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬
”Seorang lelaki datang kepada Rasulullah 
lalu mengucapkan: “Assalamualaikum”,
Rasul menjawabnya lalu orang tersebut
duduk kemudian Rasul mengatakan:
“sepuluh”, datang lagi seseorang lalu
mengucapkan: ”Assalamualaikum
warahmatullah”, Rasul menjawabnya lalu
orang tersebut duduk kemudian Rasul
mengatakan:”duapuluh”, datang lagi
seseorang lalu mengucapkan:
”Assalamualaikum warahmatullah wa
barakatuh”, Rasul menjawabnya lalu orang
tersebut duduk kemudian Rasul mengatakan:
”tiga puluh” (HR.Turmudzi, kata beliau
Hasan).

• Hukum:
Memberikan salam hukumnya sunnah,
sedang menjawabnya adalah wajib,
berdasarkan firman Allah :
‫ﺎ‬‫ﻭﻫ‬‫ﺭﺩ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻨﻬ‬ ‫ﻦ ِﻣ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻮﺍ ِﺑﹶﺄ‬‫ﺤﻴ‬ ‫ﻴ ٍﺔ ﹶﻓ‬‫ﺘ ِﺤ‬‫ﻢ ِﺑ‬ ‫ﺘ‬‫ﻴ‬‫ﺣﻴ‬ ‫ﻭِﺇﺫﹶﺍ‬ 
”Dan apabila kamu di hormati dengan
suatau penghormatan (dalam Islam dengan
Adab adab Islam 56

mengucapkan salam), maka balaslah


penghormatan itu dengan yang lebih baik,
atau balaslah (dengan yang serupa)”
(QS.An Nisa’86).

• Adab adab umum salam :


1. Yang berjalan kaki memberikan salam
kepada yang duduk.
2. Yang memasuki rumah memberikan salam
kepada yang di dalam rumah.
3. Yang di atas kendaraan memberikan salam
kepada yang berjalan kaki.
4. Yang jumlahnya sedikit memberi salam
kepada yang lebih banyak.
5. Yang lebih muda memberikan salam
kepada yang lebih tua.
6. Laki laki memberikan salam kepada kaum
laki, perempuan kepada perempuan.
7. Tidak memulai orang kafir dengan salam.
8. Tidak memberikan salam kepada pelaku
dosa besar, kecuali dengan tujuan agar
mendapat hidayah dan berhenti dari
maksiat.
9. Menggunakan lafaz yang diajarkan syara’,
tidak dengan lafaz lafaz yang lain.
10. Menjawab salam orang kafir hanya dengan
: ”Wa alaikum”.
Adab adab Islam 57

11. Disunnahkan mengulangi salam bila


banyak orang. Karena ”Rasulullah  Bila
mendatangi suatu kaum beliau memberikan
salam tiga kali”. (HR.Bukhari).
12. Disunnahkan bersalaman dan dengan
wajah berseri bila bertemu.
Sabda Rasulullah :
‫ﺒ ﹶﻞ‬ ‫ﺎ ﹶﻗ‬‫ﻬﻤ‬ ‫ﺮ ﹶﻟ‬ ‫ﺎ ِﻥ ِﺇ ﱠﻻ ﻏﹸ ِﻔ‬‫ﺎ ﹶﻓﺤ‬‫ﺘﺼ‬‫ﻴ‬‫ﺎ ِﻥ ﹶﻓ‬‫ﺘ ِﻘﻴ‬‫ﻳ ﹾﻠ‬ ‫ﻴ ِﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺴ ِﻠ‬
 ‫ﻦ ﻣ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﻣ‬
‫ﺘ ِﺮﻗﹶﺎ‬‫ﻳ ﹾﻔ‬ ‫ﹶﺃ ﹾﻥ‬
“Dua orang Muslim yang betemu lalu
bersalaman, maka Allah mengampuni
keduanya sebelum mereka berpisah
(HR.Abu Dawu, Turmudzi dan Ahmad)
Adab adab Islam 58

ADAB MASUK RUMAH

1. Membuka/menutup pintu rumah dengan


pelan. Sabda Rasulullah :
‫ﻲ ٍﺀ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻦ‬ ‫ ِﻣ‬‫ﺰﻉ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻻ ﻳ‬‫ﻪ ﻭ‬ ‫ﻧ‬‫ﺍ‬‫ﻲ ٍﺀ ﺇِﻻ ﺯ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻳﻜﹸﻮ ﹸﻥ ﻓِﻲ‬ ‫ﻖ ﹶﻻ‬ ‫ﺮ ﹾﻓ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ‬
‫ﻧﻪ‬‫ـﺎ‬‫ِﺇ ﱠﻻ ﺷ‬
”Sesungguhnya lemah lembut itu bila ada
pada sesuatu maka ia akan menghiasinya,
dan bila tercabut dari sesuatu maka itu akan
merusaknya” (HR.Muslim)
2. Memberi salam ketika masuk atau keluar.
Sabda Rasulullah  Kepada Anas  :
‫ﻚ‬
 ‫ﻴ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺮ ﹶﻛ ﹰﺔ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻳ ﹸﻜ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺴ ﱢﻠ‬
 ‫ﻚ ﹶﻓ‬
 ‫ﻫ ِﻠ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ‬ ‫ﺖ‬
 ‫ﺧﻠﹾـ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﻲ ِﺍﺫﹶﺍ‬ ‫ﻨ‬‫ﺑ‬ ‫ﻳﹶﺎ‬
‫ﻚ‬
 ‫ﺑْﻴِﺘ‬ ‫ـ ِﻞ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ﺃﻫ‬ ‫ﻭ‬
“Nak! Bila engkau hendak memasuki
rumahmu, maka ucapkanlah salam untuk
keluargamu, yang demikian itu menjadi
keberkahan untukmu dan keluargamu”
(Misykatul Mashabih 4652)
3. Mengetuk pintu dengan kuku (ujung jari)
dengan ketukan yang secukupnya; karena
riwayat :
‫ ِﺑ ﹾﺎ َﻷﻇﹶﺎ ِﻓ ِﺮ‬ ‫ﷲ‬
ِ ‫ﻮ ِﻝ ﺍ‬ ‫ﺭﺳ‬ ‫ﺏ‬
 ‫ﺎ‬‫ﻮ ﹶﻥ ﺑ‬ ‫ﻗﹸ‬‫ﻳ ﹾﻄﺮ‬ ‫ﺑﺔﹸ‬‫ﺎ‬‫ﺼﺤ‬
 ‫ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﺍﻟ‬
Adab adab Islam 59

”Dulu sahabat sahabat Rasulullah 


mengetuk pintu rumah beliau dengan kuku
kuku mereka (HR.Bukhari dalam kitab Al
Adab Al Mufrad).
Dan sabda Rasulullah :
‫ﺮ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺨ‬
 ‫ﺮ ِﻡ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﻖ ﻳ‬ ‫ﺮ ﹾﻓ‬ ‫ﺮ ِﻡ ﺍﻟ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﻦ ﻳ‬ ‫ﻣ‬
”Orang yang tidak diberikan kelemah
lembutan tidak diberikan kebaikan”
(HR.Muslim).
4. Hendaknya ada jarak antara ketukan satu
dengan yang berikutnya, kalau tidak ada
jawaban / tidak keluar maka hendaknya
balik. Sabda Rasulullah :
‫ﻊ‬ ‫ﺮ ِﺟ‬ ‫ﻴ‬‫ ﹶﻓ ﹾﻠ‬‫ﺆ ﹶﺫ ﹾﻥ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻢ ﺛﹶﻼﺛﹰﺎ ﹶﻓ ﹶﻠ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﺘ ﹾﺄ ﹶﺫ ﹶﻥ ﹶﺃ‬‫ﺳ‬ ‫ِﺇﺫﹶﺍ ﺍ‬
”Bila salah seorang diantara kalian minta izin
untuk masuk ke rumah saudaranya tapi tidak
diizinkan maka hendaklah dia kembali”
(Muttafaq Alaih)
5. Berdiri disamping pintu (sebelah kanan atau
kiri), tidak di hadapan pintu langsung, karena
hadits:
‫ﺏ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺘ ﹾﻘِﺒ ِﻞ ﺍﹾﻟﺒ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻮ ٍﻡ ﹶﻟ‬ ‫ﺏ ﹶﻗ‬
 ‫ﺎ‬‫ﻰ ﺑ‬‫ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﺃﺗ‬ ‫ﻮ ﹸﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬
‫ﺴ ِﺮ‬
 ‫ﻳ‬‫ﻤ ِﻦ ﹶﺃ ِﻭ ﺍ َﻷ‬ ‫ﻳ‬‫ ﹾﻛِﻨ ِﻪ ﺍ َﻷ‬‫ﻦ ﺭ‬ ‫ﻦ ِﻣ‬ ‫ﻭﹶﻟ ِﻜ‬ ‫ﺟ ِﻬ ِﻪ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻦ ِﺗ ﹾﻠﻘﹶﺎ ِﺀ‬ ‫ِﻣ‬
”Rasulullah  bila mendatangi pintu suatu
kaum, beliau tidak berada di depan pintu
Adab adab Islam 60

menghadapnya, namun beliau berdiri di


sebelah kanan atau kiri pintu”. (Shahih
Jami’)
6. Menyebut nama yang jelas (identitas secara
jelas) dan dikenal bila ditanya oleh tuan
rumah saat mengetuk pintunya; karena hadits
Jabir , kata beliau:
: ‫ﺏ ﹶﻓﻘﹶﺎﻝ‬
 ‫ﺎ‬‫ ﺍﹾﻟﺒ‬‫ﺪ ﹶﻗ ﹾﻘﺖ‬ ‫ﺳﻠﱠﻢ ﹶﻓ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬
 ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ ﺍﻟ‬‫ﻴﺖ‬ ‫ﺗ‬‫ﹶﺃ‬
"‫ﺎ‬‫ﻫﻬ‬ ‫ ﹶﻛ ِﺮ‬‫ﻧﻪ‬‫ﺎ"! ﹶﻛﹶﺄ‬‫ﺎ ﹶﺃﻧ‬‫ "ﹶﺃﻧ‬:‫ﺎ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ‬‫ ﹶﺃﻧ‬‫ﻦ ﺫﹶﺍ" ﹶﻓﻘﹸ ﹾﻠﺖ‬ ‫ﻣ‬ "
”Saya mendatangi Rasulullah , saya
mengetuk pintu beliau, lalu beliau berkata:
”siapa?” saya, jawabku. Rasul berkata: ”saya
saya?”, kayaknya beliau tidak menyukainya
(Muttafaq alaih).
7. Bila anda menziarahi saudara anda dan
sebelumnya tidak ada perjanjian, atau ada
perjanjian namun dia kemudian tidak bisa
maka hendaklah anda menerimanya, karena
Allah  berfirman:
‫ﻢ‬ ‫ﺯﻛﹶﻰ ﹶﻟ ﹸﻜ‬ ‫ﻮ ﹶﺃ‬ ‫ﻮﺍ ﻫ‬‫ﺭ ِﺟﻌ‬ ‫ﻮﺍ ﻓﹶﺎ‬‫ﺭ ِﺟﻌ‬ ‫ ﺍ‬‫ﻭِﺇ ﹾﻥ ﻗِﻴ ﹶﻞ ﹶﻟﻜﹸﻢ‬ 
”Dan jika di katakan kepadamu:”kembali
(saja) lah”, maka hendaklah kamu kembali,
itu lebih bersih bagimu (QS. An Nur 28);
karenanya para Salaf dulu bila menziarahi
saudaranya mereka mengatakan: ”mungkin
Adab adab Islam 61

anda ada kesibukan”, sebagai pendahuluan


kalau kalau si tuan rumah ada uzur dan tidak
bisa diziarahi saat itu.
8. Hendaknya masuk rumah yang diziarahi atau
keluar darinya dengan tenang, menundukkan
pandangan dan suara, menaruh alas kaki
pada tempatnya.
9. Duduklah di posisi yang disediakan/diatur
oleh tuan rumah, jangan mendebatnya dalam
hal itu. Sabda Rasulullah :
‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻴِﺘ ِﻪ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺪ ﻓِﻲ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻳ ﹾﻘ‬ ‫ﻻ‬‫ﺳ ﹾﻠﻄﹶﺎِﻧ ِﻪ ﻭ‬ ‫ ﹶﻞ ﻓِﻲ‬‫ﺮﺟ‬ ‫ﺟ ﹸﻞ ﺍﻟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻦ ﺍﻟ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺆ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
‫ﻣِﺘ ِﻪ ﺇِﻻ ِﺑِﺈ ﹾﺫِﻧ ِﻪ‬ ‫ﺗ ﹾﻜ ِﺮ‬
”Janganlah seseorang menjadi imam bagi
seseorang di rumahnya (orang tersebut) dan
pada daerah kekuasaannya, juga janganlah
dia duduk atas pemuliaannya di rumahnya
kecuali dengan izinnya”. (HR.Muslim).
10. Hendaknya menghargai kedudukan yang
lebih tua dalam hal berjalan, masuk, keluar,
saat pertemuan, berbicara, diskusi dan yang
lainnya. Sahabat Samurah bin Jundub
menuturkan:
‫ﺣ ﹶﻔﻆﹸ‬ ‫ ﹶﺃ‬‫ﻨﺖ‬ ‫ﺎ ﹶﻓﻜﹸ‬‫ ﻏﹸﻼﻣ‬ ‫ﻮ ِﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻬ ِﺪ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﺖ‬
 ‫ﻨ‬ ‫ﺪ ﹸﻛ‬ ‫ﹶﻟ ﹶﻘ‬
‫ﻲ‬‫ﻦ ِﻣﻨ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻢ ﹶﺃ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﺎﻻ‬‫ﺎ ِﺭﺟ‬‫ﻫﻨ‬ ‫ﺎ‬‫ﻮ ِﻝ ﺇِﻻ ﹶﺃ ﱠﻥ ﻫ‬ ‫ﻦ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ‬ ‫ﻌﻨِﻲ ِﻣ‬ ‫ﻨ‬‫ﻤ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ ﹶﻓﻤ‬‫ﻨﻪ‬ ‫ﻋ‬
Adab adab Islam 62

”Dahulu di masa Rasulullah  saya masih


kecil, saya menghafal banyak dari beliau,
namun saya tidak bicara karena di sini
banyak yang lebih tua dari saya (Muttafaq
alaih).
11. Bila anda memasuki suatu tempat sedang
disana ada yang tidur, maka hendaklah anda
menjaga gerakan dan suara anda jangan
sampai mengganggu mereka; Sahabat
Miqdad bin Al Aswad  menceritakan:
‫ﻴﺠِﻲ ُﺀ‬‫ﺒ ِﻦ ﹶﻓ‬‫ﻦ ﺍﻟﱠﻠ‬ ‫ﻪ ِﻣ‬ ‫ﺒ‬‫ﻧﺼِﻴ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺳ ﱠﻠ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬
 ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ ﻟِﻠ‬‫ﺮ ﹶﻓﻊ‬ ‫ﻧ‬‫ﻭ‬
‫ﻴ ﹾﻘﻈﹶﺎ ﹶﻥ‬‫ ﺍﹾﻟ‬‫ﺴ ِﻤﻊ‬
 ‫ﻭﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎِﺋﻤ‬‫ﻮﻗِﻆ ﻧ‬‫ﺎ ﻻ ﻳ‬‫ﺴﻠِﻴﻤ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﺴ ﱢﻠﻢ‬
 ‫ﻴ ِﻞ ﹶﻓﻴ‬ ‫ﻦ ﺍﻟﻠﱠـ‬ ‫ِﻣ‬
”Kami memberikan bagian susu untuk
Rasulullah , beliau datang memberi salam
dengan suara yang tidak membangunkan
yang tidur namun didengar oleh yang
bangun” (HR.Muslim).
Adab adab Islam 63

ADAB MAJELIS

1. Menjaga adab masuk, seperti minta izin,


mengucapkan salam dan lain lain. Firman
Allah :
‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻮِﺗ ﹸﻜ‬‫ﺑﻴ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺎ ﹶﻏ‬‫ﻮﺗ‬‫ﺑﻴ‬ ‫ﻠﹸﻮﺍ‬‫ﺪﺧ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻮﺍ ﻻ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ـﻬ‬‫ﺎﹶﺃﻳ‬‫ﻳ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻌ ﱠﻠﻜﹸـ‬ ‫ﻢ ﹶﻟ‬ ‫ ﹶﻟ ﹸﻜ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ ﹶﺫِﻟﻜﹸ‬‫ﻫ ِﻠﻬ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ ﹶﺃ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺴ ﱢﻠﻤ‬
 ‫ﻭﺗ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺘ ﹾﺄِﻧﺴ‬‫ﺴ‬
 ‫ﺗ‬
‫ﻭ ﹶﻥ‬‫ﺗ ﹶﺬ ﱠﻛﺮ‬
”Hai orang orang yang beriman, janganlah
kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam
kepada penghuninya.yang demikian itu lebih
baik bagimu, agar kamu selalu ingat“.
(QS.An Nur:27)
2. Melapangkan tempat duduk untuk yang baru
masuk. Bila tempat sempit, maka semua
hadirin diminta untuk saling merapat supaya
yang baru masuk mendapat tempat. Firman
Allah :
‫ﺲ‬  ‫ﺗ ﹶﻔ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻮﺍ ِﺇﺫﹶﺍ ﻗِﻴ ﹶﻞ ﹶﻟ ﹸﻜ‬‫ﻣﻨ‬ ‫ﻦ ﺀَﺍ‬ ‫ﺎ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬‫ﻳﻬ‬‫ﺎﹶﺃ‬‫ﻳ‬
ِ ‫ﺎِﻟ‬‫ﻤﺠ‬ ‫ﻮﺍ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬‫ﺴﺤ‬
‫ﻭﺍ‬‫ﺸﺰ‬ ‫ﻧ‬‫ﻭﺍ ﻓﹶﺎ‬‫ﺸﺰ‬ ‫ﻧ‬‫ﻭِﺇﺫﹶﺍ ﻗِﻴ ﹶﻞ ﺍ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻪ ﹶﻟ ﹸﻜ‬ ‫ـ ِﺢ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﻳ ﹾﻔﺴ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ـﺤ‬‫ﻓﹶﺎ ﹾﻓﺴ‬
”Hai orang orang yang beriman, apabila
dikatakan kepadamu: ”berlapang lapanglah
dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya
Adab adab Islam 64

Allah akan memberi kelapangan untukmu.


dan bila dikatakan: ”berdirilah kamu, maka
berdirilah" (QS. Al Mujadilah:11)
3. Tidak membangunkan seseorang dari tempat
duduknya untuk dia duduki; berdasarkan
hadits Ibnu Umar :
‫ﻦ‬ ‫ﻭﹶﻟ ِﻜ‬ ‫ﺧﺮ‬ ‫ﺲ ﻓِﻴ ِﻪ ﺁ‬
 ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻳ‬‫ﻭ‬ ‫ﺴ ِﻪ‬
ِ ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺟ ﹸﻞ ِﻣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻡ ﺍﻟ‬ ‫ﻳﻘﹶﺎ‬ ‫ﻰ ﹶﺃ ﹾﻥ‬‫ﻧﻬ‬
‫ﻮﺍ‬‫ﺳﻌ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺗ‬‫ﻭ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﺴﺤ‬
 ‫ﺗ ﹶﻔ‬
”Rasulullah  melarang membangunkan
seseorang dari tempat duduknya untuk
diduduki, namun berlapang lapanglah dan
luaskanlah tempat duduk (HR.Bukhari).
4. Duduk di bagiannya (kalau belakangan
masuk maka tempatnya biasanya belakang);
Sabda Rasulullah  dari Jabir bin Samurah
:
‫ﺘﻬِﻲ‬‫ــ‬‫ﻳﻨ‬ ‫ﻴﺚﹸ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺪﻧ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺲ ﹶﺃ‬
 ‫ﺟ ﹶﻠ‬  ‫ﻲ‬ ‫ﻨِﺒ‬‫ﺎ ﺍﻟ‬‫ﻴﻨ‬ ‫ﺗ‬‫ﺎ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﺃ‬‫ﹸﻛﻨ‬
”Kami dulu bila mendatangi Rasulullah 
maka salah seorang di antara kami duduk
dimana bagiannya (sesuai dengan
kedatangannnya) (HR.Turmuzi dan kata
beliau Shahih dan Hasan)
5. Tidak memisahkan antara dua orang yang
duduk berdekatan, padahal tidak ada tempat
Adab adab Islam 65

lowong antara keduanya; Sabda Rasulullah


:
‫ﺎ‬‫ﻴ ِﻦ ﺇِﻻ ِﺑِﺈ ﹾﺫِﻧ ِﻬﻤ‬ ‫ﻨ‬‫ﻦ ﺍﹾﺛ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻕ‬
 ‫ﺮ‬ ‫ ﹶﻔ‬‫ ٍﻞ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻳ‬‫ﺮﺟ‬ ‫ﺤ ﱡﻞ ِﻟ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
”Tidak dibenarkan seseorang memisahkan
antara dua orang yang duduk kecuali atas
izin keduanya” (Shahih Jami’)
6. Tidak saling berbisik antara dua orang
padahal ada orang lain ke tiga; Sabda
Rasulullah  dari Ibnu Umar :
‫ﺧ ِﺮ‬ ‫ﻭ ﹶﻥ ﺍﻵ‬‫ﻼ ِﻥ ﺩ‬‫ﺭﺟ‬ ‫ﻰ‬‫ﺎﺟ‬‫ﺘﻨ‬‫ﻳ‬ ‫ﻢ ﺛﹶﻼﹶﺛ ﹰﺔ ﻓﹶﻼ‬ ‫ﺘ‬‫ﻨ‬ ‫ِﺇﺫﹶﺍ ﹸﻛ‬
”Bila kalian bertiga, maka janganlah dua
orang berbisik tanpa mengikut sertakan yang
ketiga” (Muttafaq Alaih)
7. Tidak duduk di tengah halaqah (lingkaran)
orang. Berdasarkan hadits Abu Mijlaz :
‫ﺎ ِﻥ‬‫ﻋﻠﹶﻰ ِﻟﺴ‬ ‫ﻮﻥﹲ‬‫ﻣ ﹾﻠﻌ‬ ‫ﻳ ﹶﻔﺔﹸ‬‫ ﹶﺬ‬‫ﺣ ﹾﻠ ﹶﻘ ٍﺔ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﺣ‬ ‫ﻂ‬
‫ﺳ ﹶ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻼ ﹶﻗ‬‫ﺭﺟ‬ ‫ﹶﺃ ﱠﻥ‬
‫ﺤ ﹾﻠ ﹶﻘ ِﺔ‬
 ‫ﻂ ﺍﹾﻟ‬
‫ﺳ ﹶ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻦ ﹶﻗ‬ ‫ﻣ‬  ‫ﻤ ٍﺪ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﻣ‬
”Ada seorang lelaki duduk di tengah halaqah
(lingkaran) orang, lalu Huzaifah 
mengatakan:”dilaknat atas lisan Muhammad
 seseorang yang duduk di tengah halaqah
(lingkaran) orang (HR.Turmudzi dan kata
beliau: “Hadits Hasan Shahih”)
8. Menyebut nama Allah  di majelisnya;
Sabda Rasulullah  Dari Abu Hurairah :
Adab adab Islam 66

‫ﻪ ﻓِﻴ ِﻪ ﺇِﻻ‬ ‫ﻭ ﹶﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﻳ ﹾﺬ ﹸﻛﺮ‬ ‫ﺲ ﻻ‬


ٍ ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ـﻮ ﹶﻥ ِﻣ‬‫ﻳﻘﹸﻮﻣ‬ ‫ﻮ ٍﻡ‬ ‫ﻦ ﹶﻗ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﻣ‬
ً ‫ﺓ‬‫ﺴﺮ‬
 ‫ﺣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻭﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﻟ‬ ‫ﺎ ٍﺭ‬‫ـ ِﻞ ﺟِﻴ ﹶﻔ ِﺔ ِﺣﻤ‬
ْ ‫ﻦ ﻣِﺜ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻮﺍ‬‫ﻗﹶﺎﻣ‬
”Suatu kaum yang bangun dari suatu majelis
yang tidak disebut nama Allah padanya,
maka ia seperti bangun dari kerumunan atas
bangkai keledai, dan akan menjadi
penyesalannya kelak” (HR. Abu Dawud;
Shahih kalim Thayyib)
9. Menjaga adab berbicara; seperti mendengar
bila saudaranya berbicara, memilih kata yang
pantas dan layak, tidak memojokkan teman
bicara dan lain lain.
10. Membaca doa kaffaratul majelis (penghapus
dosa majelis) saat akan bubar. Sabda
Rasulullah  dari Abu Hurairah 
‫ﻡ‬ ‫ﻳﻘﹸﻮ‬ ‫ﺒ ﹶﻞ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ ﹶﻓﻘﹶﺎ ﹶﻝ ﹶﻗ‬‫ﻐﻄﹸﻪ‬ ‫ﺮ ﻓِﻴ ِﻪ ﹶﻟ‬ ‫ﺲ ﹶﻓ ﹶﻜﺜﹸ‬
ٍ ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺲ ﻓِﻲ‬
 ‫ﺟ ﹶﻠ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
‫ﻪ‬ ‫ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻻ ِﺇﹶﻟ‬‫ﻬﺪ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻙ ﹶﺃ‬ ‫ﻤ ِﺪ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﻭِﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻚ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
 ‫ﻧ‬‫ﺎ‬‫ﺒﺤ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﺴ ِﻪ ﹶﺫِﻟ‬
ِ ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ِﻣ‬
‫ﺎ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻓِـﻲ‬‫ ﻣ‬‫ﺮ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﻚ ﺇِﻻ ﹸﻏﻔِـ‬
 ‫ﻴ‬ ‫ﺏ ِﺇﹶﻟ‬
 ‫ﻮ‬‫ﻭﹶﺃﺗ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﻐ ِﻔﺮ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﺖ ﹶﺃ‬
 ‫ﻧ‬‫ﺇِﻻ ﹶﺃ‬
‫ﻚ‬
 ‫ﺴ ِﻪ ﹶﺫِﻟ‬
ِ ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻣ‬
”Barangsiapa yang duduk di suatu mejelis,
lalu banyak kesalahan yang dia lakukan di
majelis itu, lalu sebelum bangun dia
mengucapkan :”Subhanakallahumma wa
Adab adab Islam 67

bihamdika Asyhadu an lailaha illa anta


astagfiruka wa atubu ilaika”, maka akan
diampuni segala kesalahannya pada majelis
itu (HR.Turmudzi, Shahih Jami’)
11. Memperhatikan teman duduk, bersahabat
dengan orang orang shalih dan orang orang
lemah; Firman Allah :
‫ﻲ‬ ‫ﺸ‬
ِ ‫ﻌ‬ ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﺍ ِﺓ ﻭ‬‫ﻐﺪ‬ ‫ﻢ ﺑِﺎﹾﻟ‬ ‫ـ‬‫ﺑﻬ‬‫ﺭ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ‬‫ﺪﻋ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻊ ﺍﱠﻟﺬِﻳ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻚ‬  ‫ﺍ‬‫ﻭ‬
 ‫ـ‬‫ﻧ ﹾﻔﺴ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺻِﺒ‬
‫ﻻ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ﻧﻴ‬‫ﺪ‬ ‫ﻴﺎ ِﺓ ﺍﻟ‬‫ﺤ‬
 ‫ﻨ ﹶﺔ ﺍﹾﻟ‬‫ﺪ ﺯِﻳ‬ ‫ﺗﺮِﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﺎ‬‫ﻴﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻌﺪ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬‫ ﻭ‬‫ﻬﻪ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻭ ﹶﻥ‬‫ﺮِﻳﺪ‬‫ﻳ‬
‫ﻃﹰﺎ‬‫ ﹸﻓﺮ‬‫ﻩ‬‫ﻣﺮ‬ ‫ﻭﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﺃ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺍ‬‫ﻫﻮ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺒ‬‫ﺗ‬‫ﺍ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ﻦ ِﺫ ﹾﻛ ِﺮﻧ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺒﻪ‬‫ﺎ ﹶﻗ ﹾﻠ‬‫ﻦ ﹶﺃ ﹾﻏ ﹶﻔ ﹾﻠﻨ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺗ ِﻄ‬
”Dan bersabarlah kamu bersama sama
dengan orang orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan
mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah
kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingat Kami, serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas” (QS.Al
Kahfi 28)
12. Memperhatikan kebersihan, dan
menghilangkan bau yang tidak sedap; Sabda
Rasulullah :
Adab adab Islam 68

‫ﺎ‬‫ﺪﻧ‬ ‫ﺠ‬
ِ‫ﺴ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺘ ِﺰ ﹾﻝ‬‫ﻌ‬ ‫ﻴ‬‫ﻼ ﻓﻠ‬‫ﺑﺼ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻦ ﹶﺃ ﹶﻛ ﹶﻞ ﺛﹸﻮﻣ‬ ‫ﻣ‬
”Barangsiapa yang makan bawang merah
atau bawang putih, maka hendaklah dia
menjauhi masjid kami” (HR.Bukhari
Muslim)
13. Bersikap yang baik dan bertindak lemah
lembut. Firman Allah :
‫ـﻒ‬‫ﻚ ﻓﹶﺎﻋ‬
 ‫ﻮِﻟ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻮﺍ ِﻣ‬‫ﻧ ﹶﻔﻀ‬‫ﺐ ﻻ‬
ِ ‫ﻆ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﹾﻠ‬  ‫ﻨ‬ ‫ﻮ ﻛﹸ‬ ‫ﻭﹶﻟ‬ 
‫ﺖ ﹶﻓ ﹼﻈﹰﺎ ﹶﻏﻠِﻴ ﹶ‬
‫ﻣ ِﺮ‬ ‫ﻢ ﻓِﻲ ﺍ َﻷ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺎ ِﻭ‬‫ﻭﺷ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺮ ﹶﻟ‬ ‫ﻐ ِﻔ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﺍ‬‫ﻢ ﻭ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬
”Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka. mohonkanlah ampun bagi mereka.
dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu”. (QS.Ali Imran 159)
Dan sabda Rasulullah :
‫ﺟ ٍﻪ ﹶﻃ ﹾﻠ ٍﻖ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻙ ِﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﺗ ﹾﻠﻘﹶﻰ ﹶﺃﺧ‬ ‫ﻮ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﻭﹶﻟ‬ ‫ﻴﺌﹰﺎ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻑ‬
ِ ‫ﻭ‬‫ﻌﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺮ ﱠﻥ ِﻣ‬ ‫ﺤ ِﻘ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬
”Janganlah anda meremehkan kebaikan
sekalipun hanya sekedar senyuman yang
anda berikan kepada saudara anda saat
bertemu” (HR.Muslim)
14. Tidak duduk di antara dua orang kecuali
dengan izin keduanya, dan tidak
memperhatikan pembicaraan keduanya
Adab adab Islam 69

kecuali kalau tidak rahasia atau tidak khusus


untuk mereka berdua. Sabda Rasulullah :
‫ﺎ‬‫ﻴ ِﻦ ﺇِﻻ ِﺑِﺈ ﹾﺫِﻧ ِﻬﻤ‬ ‫ ﹶﻠ‬‫ﺭﺟ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺲ‬
 ‫ﻻ ﲡﹾﻠ‬
”Janganlah anda duduk antara dua orang
kecuali atas izin keduanya” (HR.Abu
Dawud, Al Misykat 4704)
Juga sabda beliau :
‫ﻨﻪ‬ ‫ﻭ ﹶﻥ ِﻣ‬‫ﻳ ِﻔﺮ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﺃ‬‫ ﻛﹶﺎ ِﺭﻫ‬‫ﻢ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻮ ٍﻡ‬ ‫ﺚ ﹶﻗ‬
ِ ‫ﺣﺪِﻳ‬ ‫ﻊ ِﺇﻟﹶﻰ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﻣ ِﻦ ﺍ‬
‫ﻣ ِﺔ‬ ‫ﺎ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟ ِﻘﻴ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻧ‬‫ﺐ ﻓِﻲ ﺃﹸﺫﹸِﻧ ِﻪ ﺍﻵ‬
 ‫ﺻ‬

”Barang siapa yang mendengarkan
pembicaraan suatu kaum sedang mereka
membenci hal itu, maka akan dituangkan
kelak pada hari kiamat timah panas pada
telinga orangnya” (HR.Bukhari).
15. Mengucapkan salam ketika meninggalkan
majelis. Sabda Rasulullah :
‫ﻡ‬ ‫ﻳﻘﹸﻮ‬ ‫ﺩ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﺍ‬‫ﻢ ﹶﻓِﺈﺫﹶﺍ ﹶﺃﺭ‬ ‫ﺴ ﱢﻠ‬
 ‫ﻴ‬‫ﺲ ﹶﻓ ﹾﻠ‬
ِ ‫ﺠ ِﻠ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﻢ ِﺇﻟﹶﻰ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﻰ ﹶﺃ‬‫ﺘﻬ‬‫ﻧ‬‫ِﺇﺫﹶﺍ ﺍ‬
‫ﺮ ِﺓ‬ ‫ﻦ ﺍﻵ ِﺧ‬ ‫ﻖ ِﻣ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺖ ﺍﻷُﻭﻟﹶﻰ ِﺑﹶﺄ‬
ِ ‫ﺴ‬
 ‫ﻴ‬ ‫ﻢ ﹶﻓ ﹶﻠ‬ ‫ﺴ ﱢﻠ‬
 ‫ﻴ‬‫ﹶﻓ ﹾﻠ‬
”Bila salah seorang kalian mendatangi suatu
majelis, maka hendaklah mengucapkan
salam, dan bila ia hendak bangun hendaknya
memberikan salam, tidaklah yang pertama
lebih berhak dari yang terakhir” (HR.Abu
Dawud, Silsilah Shahihah 183)
Adab adab Islam 70

ADAB BERBICARA

1. Berbicara dengan lemah lembut dan baik.


Firman Allah :
‫ﻚ‬
 ‫ﻮِﻟ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻮﺍ ِﻣ‬‫ﻧ ﹶﻔﻀ‬‫ﺐ ﻟﹶﺎ‬
ِ ‫ﻆ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﹾﻠ‬
‫ﺎ ﹶﻏﻠِﻴ ﹶ‬‫ﺖ ﹶﻓﻈ‬
 ‫ﻨ‬ ‫ﻮ ﻛﹸ‬ ‫ﻭﹶﻟ‬ 
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. (QS.Ali-Imran:159)
2. Membicarakan yang baik baik. Karena
Rasulullah  Bersabda:
‫ﺖ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﺼ‬
 ‫ﻴ‬‫ﻭ ِﻟ‬ ‫ﺍ ﹶﺃ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻴ ﹸﻘ ﹾﻞ‬‫ﻮ ِﻡ ﺍﻵ ِﺧ ِﺮ ﹶﻓ ﹾﻠ‬ ‫ﻴ‬‫ﺍﹾﻟ‬‫ ﺑِﺎﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﻭ‬‫ﺆ ِﻣﻦ‬ ‫ﻦ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻳ‬ ‫ﻣ‬
”Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir,maka hendaklah dia berkata
baik atau diam” (Muttafaq alaih).
3. Menghindari pembicaraan yang bathil. Kata
Ibnu Masud :
‫ﺎ ِﻃ ِﻞ‬‫ﺎ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟﺒ‬‫ﻮﺿ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻫ‬‫ﻣ ِﺔ ﹶﺃ ﹾﻛﹶﺜﺮ‬ ‫ﺎ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟ ِﻘﻴ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﺧﻄﹶﺎﻳ‬ ‫ﺱ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ ﺍﻟﻨ‬‫ﻈﻢ‬‫َﹶﺃﻋ‬
”Orang yang paling banyak dosanya kelak di
akhirat adalah orang yang paling banyak
bicara bathil”.
4. Menghindari perdebatan sekalipun dalam
posisi benar. Sabda Rasulullah :
‫ﺎ‬‫ﺤﻘ‬
ِ ‫ﻣ‬ ‫ﻭِﺇ ﹾﻥ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬ ‫ﺍ َﺀ‬‫ﻙ ﺍﹾﻟ ِﻤﺮ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻨ ِﺔ ِﻟ‬‫ﺠ‬
 ‫ﺾ ﺍﹾﻟ‬
ِ ‫ﺑ‬‫ﺭ‬ ‫ﺖ ﻓِﻲ‬
ٍ ‫ﻴ‬ ‫ﺒ‬‫ﻢ ِﺑ‬ ‫ﺯﻋِﻴ‬ ‫ﺎ‬‫ﹶﺃﻧ‬
Adab adab Islam 71

”Saya adalah pemimpin di syurga nanti bagi


mereka yang meninggalkan debat sekalipun
benar (Shahih Jami’)
5. Menghindari berbicara yang dipaksakan
(dibuat-buat). Sabda Rasulullah :
‫ﻭ ﹶﻥ‬‫ﺮﺛﹶـﺎﺭ‬ ‫ﻣ ِﺔ ﺍﻟﺜﱠـ‬ ‫ـﺎ‬‫ﻡ ﺍﹾﻟ ِﻘﻴ‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬‫ـﺎ ﻳ‬‫ﺠ ِﻠﺴ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬‫ﻢ ِﻣﻨ‬ ‫ﺪﻛﹸ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺑ‬‫ﻭﹶﺃ‬
‫ﻴ ِﻬﻘﹸـﻮ ﹶﻥ‬ ‫ﺘ ﹶﻔ‬‫ﺍﹾﻟﻤ‬‫ﺪﻗﹸﻮ ﹶﻥ ﻭ‬ ‫ـ‬‫ﺘﺸ‬‫ﺍﹾﻟﻤ‬‫ﻭ‬
”Orang yang paling jauh dariku di antara
kalian pada hari kiamat kelak adalah
seseorang yang cerewet (dengan di
paksakan), orang yang memaksakan bicara
fasih, dan orang yang memperpanjang
pembicaraannya dengan sombong” (HR.
Ahmad dan Turmudzi).
6. Mendengarkan pembicaraan teman bicara
dengan baik, tidak memotong
pembicaraannya, dan tidak acuh atau
memalingkan pandangan dari teman bicara.
Sabda Rasulullah  pada saat Haji Wada’:
‫ﺱ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺖ ﺍﻟﻨ‬
ِ ‫ﺼ‬
ِ ‫ﻨ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﻓﹶﺎ‬
”Mintalah orang orang untuk diam”
(Muttafaq alaih).
7. Menjauhi gibah (membicarakan orang lain
dengan pembicaraan yang tidak ia suka)
Adab adab Islam 72

karena banyak mudharatnya. Firman Allah


:
‫ﻢ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﻳ ﹾﺄﻛﹸ ﹶﻞ ﹶﻟ‬ ‫ﻢ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﻛﹸ‬‫ﺣﺪ‬ ‫ﺐ ﹶﺃ‬
 ‫ﺤ‬  ‫ﺘ‬‫ﻐ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻭ ﻻ‬ 
ِ ‫ﺎ ﹶﺃﻳ‬‫ﻌﻀ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜﹸ‬‫ﻌﻀ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺐ‬
‫ﻩ‬ ‫ﻮ‬‫ﺘﻤ‬‫ﻫ‬ ‫ﺎ ﹶﻓ ﹶﻜ ِﺮ‬‫ﻴﺘ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﹶﺃﺧِﻴ ِﻪ‬
”Dan janganlah sebagian kamu
menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya “
(QS.Al Hujurat 12);
Dan sabda Rasulullah :
‫ﻙ‬ ‫ﺎ‬‫ﻙ ﹶﺃﺧ‬ ‫ ِﺫ ﹾﻛﺮ‬:‫ ﻗﹶﺎﻝ‬.‫ﻋ ﹶﻠﻢ‬ ‫ﻪ ﹶﺃ‬ ‫ﻮﹸﻟ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻪ‬ ‫ ﺍﻟ ﱠﻠ‬:‫ﺔ ُ؟ ﻗﹶﺎﻟﹸﻮﺍ‬‫ﺎ ﺍﹾﻟﻐِﻴﺒ‬‫ﻭ ﹶﻥ ﻣ‬‫ﺪﺭ‬ ‫ﺗ‬‫ﹶﺃ‬
‫ ِﺇ ﹾﻥ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬:‫ﺎ ﹶﺃﻗﹸﻮﻝﹸ؟ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ‬‫ﺖ ِﺇ ﹾﻥ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻓِﻲ ﹶﺃﺧِﻲ ﻣ‬
 ‫ﻳ‬‫ﺮﹶﺃ‬ ‫ ﻗِﻴ ﹶﻞ ﹶﺃ ﹶﻓ‬.‫ﺮﻩ‬ ‫ﻳ ﹾﻜ‬ ‫ﺎ‬‫ِﺑﻤ‬
ُ ‫ﻪ‬‫ﻬﺘ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻦ ﻓِﻴ ِﻪ ﹶﻓ ﹶﻘ‬ ‫ﻳ ﹸﻜ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻭِﺇ ﹾﻥ ﹶﻟ‬ ‫ﺘﻪ‬‫ﺒ‬ ‫ﺘ‬‫ﺗﻘﹸﻮ ﹸﻝ ﹶﻓ ﹶﻘ ِﺪ ﺍ ﹾﻏ‬ ‫ﺎ‬‫ﻓِﻴ ِﻪ ﻣ‬
”Tahukah kalian apa itu Ghibah? Ghibah itu
bahwa anda menyebut saudara anda dengan
sesuatu yang tidak dia sukai, sahabt
bertanya:”bagaimana kalau yang saya
katakan itu memang ada pada saudara saya
itu?”, jawab Rasul:”kalau apa yang anda
katakan itu ada pada saudara anda maka anda
telah mengghibahnya, dan bila yang anda
katakan itu tidak ada padanya, maka anda
telah memfitnahnya” (HR.Muslim).
Adab adab Islam 73

8. Menjauhi Namimah (Fitnah/adu domba).


Sabda Rasulullah :
‫ﺎﺕ‬‫ﻨ ﹶﺔ ﹶﻗﺘ‬‫ﺠ‬
 ‫ﻞﹸ ﺍﹾﻟ‬‫ﺪﺧ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
”Tidak akan masuk syurga orang yang suka
memfitnah/mengadu domba” (HR.Muslim).
9. Tidak menukil berita kecuali setelah
ditabayun (dicek kebenarannya), dan tidak
membuka rahasia seseorang yang tidak
diizinkan untuk disebarkan. Sabda
Rasulullah  dari Abu Hurairah :
‫ﻊ‬ ‫ﺳ ِﻤ‬ ‫ﺎ‬‫ﺙ ِﺑ ﹸﻜ ﱢﻞ ﻣ‬
‫ﺪ ﹶ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﺎ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻳ‬‫ﺮ ِﺀ ﹶﻛ ِﺬﺑ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﹶﻛﻔﹶﻰ ﺑِﺎﹾﻟ‬
”Cukuplah sebagai kedustaan bagi seseorang
bahwa dia mengomongkan segala yang dia
dengar (HR.Muslim).
Juga Allah  berfirman:
‫ﻋﺘِﻴﺪ‬ ‫ﺭﻗِﻴﺐ‬ ‫ﻳ ِﻪ‬‫ﺪ‬ ‫ﻮ ٍﻝ ﺇِﻻ ﹶﻟ‬ ‫ﻦ ﹶﻗ‬ ‫ﻳ ﹾﻠ ِﻔﻆﹸ ِﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬
”Tiada suatu ucapanpun yang di ucapkan
melainkan ada di dekatnya malaikat
pengawas yang selalu hadir” (QS.Qaaf 18)
10. Kalau hal itu mendesak sekali misalnya
untuk memperbaiki persepsi atau pemikiran
atau pemahaman yang salah maka hendaklah
dengan hikmah (bijaksana) dan penuh rasa
cinta, dengan tidak memutuskan silaturahim
Adab adab Islam 74

atau membodoh bodohi, atau berdusta atas


orang tersebut.
11. Memberikan hak masing masing majelis,
jangan bercanda pada forum serius, juga
jangan sebaliknya.
Adab adab Islam 75

ADAB BERPAKAIAN

1. Berpakaian yang bersih, bagus dan


tidak sempit sampai membentuk
lekukan tubuh. Rasulullah  suatu
ketika melihat seorang laki laki yang
memakai pakaian kotor lalu
bersabda:
‫ ؟‬‫ﺑﻪ‬‫ﺎ‬‫ﺴﻞﹸ ِﺑ ِﻪ ِﺛﻴ‬
ِ ‫ﻐ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ ﻫﺬﹶﺍ ﻣ‬‫ﺠﺪ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬‫ﺃﻣ‬
”Tidakkah orang ini menemukan
sesuatu yang dia pakai untuk mencuci
pakaiannya?” (Shahih Jami’).
2. Pakaian harus yang menutup aurat, dan
hendaknya beralas kaki yang bagus.
3. Berpenampilan gagah tapi tidak sombong,
berpenampilan bagus dengan tidak
berlebihan. Sabda Rasulullah :
‫ﺟﻞﹲ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺒ ٍﺮ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ‬ ‫ﻦ ِﻛ‬ ‫ﺭ ٍﺓ ِﻣ‬ ‫ﻦ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻓِﻲ ﹶﻗ ﹾﻠِﺒ ِﻪ ِﻣ ﹾﺜﻘﹶﺎ ﹸﻝ ﹶﺫ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻨ ﹶﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ﻞﹸ ﺍﹾﻟ‬‫ﺪﺧ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻻ‬
‫ﻪ‬ ‫ﻨ ﹰﺔ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﺴ‬
 ‫ﺣ‬ ‫ﻌﻠﹸﻪ‬ ‫ﻧ‬‫ﻭ‬ ‫ﺎ‬‫ﺴﻨ‬
 ‫ﺣ‬ ‫ﻪ‬‫ﻮﺑ‬ ‫ﻳﻜﹸﻮ ﹶﻥ ﹶﺛ‬ ‫ﺐ ﹶﺃ ﹾﻥ‬
 ‫ﺤ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ ﹶﻞ‬‫ﺮﺟ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ‬
‫ﺎﺱ‬‫ﻤﻂﹸ ﺍﻟﻨ‬ ‫ﻭ ﹶﻏ‬ ‫ﻖ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ ﺍﹾﻟ‬‫ﺑ ﹶﻄﺮ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺎ ﹶﻝ ﺍﹾﻟ ِﻜ‬‫ﺠﻤ‬
 ‫ﺐ ﺍﹾﻟ‬
 ‫ﺤ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﺟﻤِﻴﻞﹲ‬
”Tidak masuk syurga orang yang di
hatinya ada sebiji zarrah (atom)
kesombongan; seorang sahabat
bertanya: ”Seorang yang suka
berpakaian, beralas kaki yang bagus
Adab adab Islam 76

bagaimana?, Jawab Rasulullah:


”Sesungguhnya Allah  maha Indah,
suka kepada keindahan, sombong itu
menolak kebenaran dan meremehkan
manusia”. (HR.Muslim).
4. Tidak memakai pakaian yang tidak
layak pakai, yang ditambal, atau
yang diremehkan. Sabda Rasulullah
:
‫ﺒ ِﺪ ِﻩ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻋﻠﹶﻰ‬ ‫ﻤِﺘ ِﻪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺮ ِﻧ‬ ‫ﻯ ﹶﺃﹶﺛ‬‫ﻳﺮ‬ ‫ﺐ ﹶﺃ ﹾﻥ‬
 ‫ﺤ‬
ِ ‫ﻳ‬ ‫ﻪ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
”Sesungguhnya Allah  senang
melihat tanda/bukti nikmat-Nya
kepada hamba-Nya” (Shahih Jami’).
5. Tidak memakai pakaian yang
diharamkan, seperti memakai sutera
untuk laki laki.
6. Tidak memakai pakaian yang
menyerupai perempuan; Karena
Rasululah :
‫ـﺎ ِﺀ‬‫ﻨﺴ‬‫ـﺎ ِﻝ ﺑِﺎﻟ‬‫ﺮﺟ‬ ‫ﻦ ﺍﻟ‬ ‫ﲔ ِﻣ‬
 ‫ﺒ ِﻬ‬‫ﺸ‬
 ‫ﺘ‬‫ ﺍﹾﻟﻤ‬ ‫ﻮ ﹸﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﹶﻟ‬
‫ﺟـَﺎ ِﻝ‬‫ـﺎ ِﺀ ﺑِﺎﻟﺮ‬‫ﻨﺴ‬‫ﻦ ﺍﻟ‬ ‫ﺕ ِﻣ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺒﻬ‬‫ﺸ‬
 ‫ﺘ‬‫ﻤ‬ ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﻭ‬
”Melaknat laki-laki yang menyerupai
perempuan dan melaknat perempuan
yang menyerupai laki-laki”
(HR.Bukhari).
Adab adab Islam 77

7. Tidak memakai pakaian syuhrah


(norak) dan kesombongan.
8. Memakai pakaian yang berwarna
putih; karena Rasulullah 
menyukainya dan pakaian yang
paling beliau senangi adalah gamis.
9. Menghindari isbal (memakai pakaian
sampai di bawah mata kaki bagi laki
laki) Dari Abu Hurairah 
Rasulullah  Bersabda:
‫ﺎ ِﺭ‬‫ﺍ ِﺭ ﹶﻓﻔِﻲ ﺍﻟﻨ‬‫ﻦ ﺍ ِﻹﺯ‬ ‫ﻴ ِﻦ ِﻣ‬ ‫ﺒ‬‫ﻌ‬ ‫ﻦ ﺍﹾﻟ ﹶﻜ‬ ‫ﺳ ﹶﻔ ﹶﻞ ِﻣ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻣ‬
”Apa apa (pakaian) yang di bawah
mata kaki maka ia di neraka”
(HR.Bukhari).
Adab adab Islam 78

ADAB
MAKAN DAN MINUM
1. Mencuci tangan.
2. Menyertakan niat yang baik saat
makan, yaitu makan dengan niat
untuk menguatkan diri dalam
ketaatan.
3. Berdoa sebelum makan, dengan
mengucapkan saat makan:
‫ﻨﻪ‬ ‫ﺍ ِﻣ‬‫ﻴﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺎ‬‫ﺯ ﹾﻗﻨ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺍ‬‫ﺎ ﻓِﻴ ِﻪ ﻭ‬‫ﻙ ﹶﻟﻨ‬ ‫ﺎ ِﺭ‬‫ﻢ ﺑ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
”Ya Allah berilah keberkahan pada
makanan ini, dan karuniakanlah kami
yang lebih baik darinya”
Dan ketika minum susu mengucapkan:
‫ﻨﻪ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﺩﻧ‬ ‫ﻭ ِﺯ‬ ‫ﺎ ﻓِﻴ ِﻪ‬‫ﻙ ﹶﻟﻨ‬ ‫ﺎ ِﺭ‬‫ﻢ ﺑ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
Artinya:”Ya Allah berilah
keberkahan padanya,dan
tambahkanlah karunia-Mu kepada
kami” (HR.Ibnu Majah, Silsilah
Shahihah 2320).
4. Membaca basmalah pada saat mulai
makan; kalau lupa maka
mengucapkan saat ingat (Bismillah
Adab adab Islam 79

awwalahu wa akhirahu); Sabda


Rasulullah :
‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻢ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﺮ ﺍ‬ ‫ ﹾﺬ ﹶﻛ‬‫ﻡ ﹶﺃ ﹾﻥ ﻻ ﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﺤ ﱡﻞ ﺍﻟ ﱠﻄﻌ‬
ِ ‫ﺘ‬‫ﺴ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻴﻄﹶﺎ ﹶﻥ‬ ‫ﺸ‬
 ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ‬
”Sesungguhnya syetan menganggap
boleh memakan suatu makanan bila
tidak di sebutkan nama Allah
atasnya” (HR.Muslim).
5. Makan dengan tangan kanan dan
menyantap yang tersedia di
hadapannya (kalau jenis makanannya
sama). Sabda Rasululah  kepada
Umar bin Abi Salamah  :
‫ﻚ‬
 ‫ﻳﻠِﻴ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭ ﹸﻛ ﹾﻞ ِﻣﻤ‬ ‫ﻚ‬
 ‫ﻴﻤِﻴِﻨ‬‫ﻭ ﹸﻛ ﹾﻞ ِﺑ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻢ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺎ ﻏﹸﻼ‬‫ﻳ‬
”Nak! Bacalah basmalah dan
makanlah yang tersedia di
hadapannmu” (HR.Muslim).
6. Duduk dengan cara duduk yang
tawadhu’ saat makan. Sabda
Rasulullah :
‫ﺘ ِﻜﺌﹰﺎ‬‫ﻣ‬ ‫ﻲ ﻻ ﺁ ﹸﻛ ﹸﻞ‬‫ِﺍﻧ‬
”Sesungguhnya saya tidak makan
dengan cara bertelekan (cara makan
para raja)” (HR.Bukhari)
7. Tidak memakan makanan yang
baunya menyengat (makruh).
Adab adab Islam 80

8. Tidak mendahului saudara


saudaranya yang lain, namun
hendaknya menunggu mereka.
9. Sebaiknya yang memulai makan
orang yang dituakan.
10. Tidak mencela makanan. Abu
Hurairah  menceritakan tentang
Rasulullah :
‫ﻩ‬ ‫ﺎ‬‫ﺘﻬ‬‫ﺷ‬ ‫ﻂ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ِﺇﺫﹶﺍ ﺍ‬
‫ﺎ ﹶﻗ ﱡ‬‫ﺎﻣ‬‫ﺏ ﹶﻃﻌ‬
 ‫ﺎ‬‫ ﻋ‬ ‫ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻳﺖ‬‫ﺭﹶﺃ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬
‫ﺖ‬
 ‫ﺳ ﹶﻜ‬ ‫ﺘ ِﻬ ِﻪ‬‫ﺸ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻭِﺇ ﹾﻥ ﹶﻟ‬ ‫ﹶﺃ ﹶﻛ ﹶﻠﻪ‬
”Saya tidak pernah melihat
Rasulullah  mencela makanan, bila
beliau suka beliau makan, bila tidak
suka beliau tinggalkan dan diam”
(HR.Muslim).
11. Berbicara saat makan dengan
pembicaraan yang dibolehkan, dan
makan dengan tiga jari, serta menjilat
jari jarinya setelah makan; Ka’b bin
Malik  meriwayatkan:
‫ﻊ‬ ‫ﺎِﺑ‬‫ﺙ ﹶﺃﺻ‬
ِ ‫ﻳ ﹾﺄﻛﹸﻞﹸ ِﺑﺜﹶﻼ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺳ ﱠﻠ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ﺍﻟﻠﱠﻪ‬
 ‫ﻮ ﹸﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬
‫ﺎ‬‫ﺤﻬ‬
‫ﺴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺒ ﹶﻞ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ ﹶﻗ‬‫ﺪﻩ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻌﻖ‬ ‫ﻳ ﹾﻠ‬‫ﻭ‬
Adab adab Islam 81

”Adalah Rasulullah  makan dengan


tiga jari dan menjilatnya sebelum
beliau mengusapnya” (HR.Muslim).
12. Makan sedikit. Sabda Rasulullah  :
‫ﻡ ﹸﺃﻛﹸﻼﺕ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺑ ِﻦ ﺁ‬‫ﺐ ﺍ‬
ِ ‫ﺴ‬
‫ﺤ‬ ‫ﺑﻄﹾﻨﻪ ِﺑ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺍ ِﻣ‬‫ﺷﺮ‬ ‫ﺎ ًﺀ‬‫ﻲ ِﻭﻋ‬ ‫ﺩ ِﻣ‬ ‫ﻸ ﺁ‬
َ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﻣ‬
‫ﺍِﺑ ِﻪ‬‫ﺸﺮ‬
 ‫ﻭﺛﹸﻠﹸﺚﹲ ِﻟ‬ ‫ﺎ ِﻣ ِﻪ‬‫ﺎﹶﻟ ﹶﺔ ﹶﻓﺜﹸﻠﹸﺚﹲ ِﻟ ﹶﻄﻌ‬‫ﻣﺤ‬ ‫ ﹶﻓِﺈ ﹾﻥ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﻻ‬‫ﺒﻪ‬‫ ﹾﻠ‬‫ﻦ ﺻ‬ ‫ﻤ‬ ‫ ِﻘ‬‫ﻳ‬
‫ﺴ ِﻪ‬
ِ ‫ﻨ ﹶﻔ‬‫ﻭﺛﹸﻠﹸﺚﹲ ِﻟ‬
”Kantong yang paling berbahaya
yang diisi oleh anak Adam adalah
perutnya, cukup bagi anak Adam
beberapa suap untuk sekedar
menegakkan tulang sulbinya, kalau
harus lebih maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk
minumannya dan sepertiga untuk
napasnya” (Shahih Jami’).
13. Mencuci tangan setelah makan.
14. Bersyukur dan memuji Allah 
setelah makan. Sabda Rasulullah :
“Barang siapa yang makan lalu
mengucapkan:
‫ﻮ ٍﻝ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻴ ِﺮ‬ ‫ﻦ ﹶﻏ‬ ‫ﺯ ﹶﻗﻨِﻴ ِﻪ ِﻣ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻡ‬ ‫ﺎ‬‫ﻫﺬﹶﺍ ﺍﻟ ﱠﻄﻌ‬ ‫ﻤﻨِﻲ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺪ ِﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﺍﱠﻟﺬِﻱ ﹶﺃ ﹾﻃ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬
‫ﻮ ٍﺓ‬ ‫ﻻ ﻗﹸ‬‫ﻲ ﻭ‬‫ِﻣﻨ‬
Adab adab Islam 82

maka akan di ampuni dosanya yang


telah lalu dan yang akan datang”.
(Shahih Jami’).
15. Berdoa untuk tuan rumah / yang
memberikan jamuan dengan
mengatakan:
‫ﺖ‬
 ‫ﺻ ﱠﻠ‬
 ‫ﻭ‬ ‫ﺭ‬ ‫ﺍ‬‫ﺑﺮ‬‫ ﺍ َﻷ‬‫ـﻜﹸﻢ‬‫ﺎﻣ‬‫ﻭﹶﺃ ﹶﻛ ﹶﻞ ﹶﻃﻌ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ‬‫ﺎِﺋﻤ‬‫ ﺍﻟﺼ‬‫ﺪﻛﹸﻢ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺮ ِﻋ‬ ‫ﹶﺃ ﹾﻓ ﹶﻄ‬
‫ﻼِﺋﻜﹶﺔ‬‫ ﺍﹾﻟﻤ‬‫ﻴﻜﹸﻢ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬
”Telah berbuka puasa pada kalian
orang orang yang berpuasa, dan telah
memakan hidangan kalian orang
orang baik, dan para malaikat
bershalawat untuk kalian” (Shahih
Jami’). atau mengucapkan:
‫ﺳﻘﹶﺎﻧِﻲ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺳ ِﻖ‬ ‫ﺍ‬‫ﻤﻨِﻲ ﻭ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻦ ﹶﺃ ﹾﻃ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻢ ﹶﺃ ﹾﻃ ِﻌ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
Artinya:”Ya Allah, Berilah makan
orang yang memberikan kami makan,
dan berilah minum orang yang
memberikan kami minum”
(HR.Muslim)
ADAB TIDUR

1. Tidur segera. Aisyah meriwayatkan


tentang Rasulullah  :
Adab adab Islam 83

‫ﻴ ِﻞ‬ ‫ﻭ ﹶﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﻡ ﹶﺃ‬ ‫ﺎ‬‫ﻳﻨ‬ ‫ﹶﺃ ﱠﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ‬
”Rasulullah  tidur pada awal
malam” (Muttafaq alaih).
2. Berusaha tidur selalu dalam keadaan
berwudhu’.
3. Berbaring di atas lambung kanan,
sebagaimana Rasulullah  lakukan.
4. Tidak berbaring di atas perut, karena yang
demikian itu adalah tidurnya ahli neraka.
5. Berdoa sebelum tidur dengan doa yang warid
dari Rasulullah  :
‫ﺕ‬
 ‫ﻮ‬‫ﻭﹶﺃﻣ‬ ‫ﺎ‬‫ﺣﻴ‬ ‫ﻚ ﹶﺃ‬
 ‫ﺳ ِﻤ‬ ‫ﻢ ﺑِﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
”Dengan nama-Mu ya Allah aku
hidup dan mati”.
Dan waktu bangun tidur
mengucapkan:
‫ﺭ‬ ‫ﻮ‬‫ﻨﺸ‬‫ﻴ ِﻪ ﺍﻟ‬ ‫ﻭِﺇﹶﻟ‬ ‫ﺎ‬‫ﺗﻨ‬‫ﺎ‬‫ﺎ ﹶﺃﻣ‬‫ﺪ ﻣ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬‫ﺎﻧ‬‫ﺣﻴ‬ ‫ﺪ ِﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﺍﱠﻟﺬِﻱ ﹶﺃ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺤ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬
”Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kami setelah
mematikan kami, dan kepada-Nya lah
kami kembali” (HR.Muslim) .
6. Melakukan muhasabah (introspeksi)
terhadap aktifitas hari itu. Umar bin
Khattab  mengatakan:
Adab adab Islam 84

‫ﺒ ﹶﻞ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﻢ ﹶﻗ‬ ‫ﺎﹶﻟ ﹸﻜ‬‫ﻋﻤ‬ ‫ﺍ ﹶﺃ‬‫ﻧﻮ‬‫ﻭ ِﺯ‬ ‫ﺍ‬‫ﺒﻮ‬‫ﺳ‬ ‫ﺎ‬‫ﺗﺤ‬ ‫ﺒ ﹶﻞ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﻢ ﹶﻗ‬ ‫ﺴﻜﹸ‬
 ‫ﻧﻔﹸ‬‫ﺍ ﹶﺃ‬‫ﺒﻮ‬‫ﺎ ِﺳ‬‫ﺣ‬
‫ﻢ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺯ ﹶﻥ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺗ‬
”Hisab (hitung hitunglah) diri kalian
sebelum kalian di hisab, dan
timbanglah amal kalian sebelum di
timbang untuk kalian”.
Adab adab Islam 85

ADAB BUANG AIR

1. Mendahulukan kaki kiri ketika masuk


kamar kecil (toilet) dan kaki kanan
ketika keluar.
2. Membaca doa masuk wc.:
‫ﺚ‬
ِ ‫ﺎِﺋ‬‫ﺨﺒ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﺚ ﻭ‬
ِ ‫ﺒ‬‫ﻦ ﺍﹾﻟﺨ‬ ‫ﻚ ِﻣ‬
 ‫ﻮ ﹸﺫ ِﺑ‬‫ﻲ ﹶﺃﻋ‬‫ﻢ ِﺇﻧ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
”Ya Allah, aku berlindung kepada-
Mu dari kejahatan jin laki-laki dan jin
perempuan” (Muttafaq alaih).
3. Membaca doa keluar wc.:
‫ﻚ‬
 ‫ﻧ‬‫ﺍ‬‫ﹸﻏ ﹾﻔﺮ‬
”Ku mohon ampunan-Mu”
(HR.Ahmad dan penyusun kitab kitab
Sunan yang empat)
4. Menutup aurat dari pandangan orang lain,
dan di sunnahkan menjauhkan diri dan
bersembunyi.
5. Bila buang air di luar bangunan maka tidak
menyingkap pakaian kecuali sudah dekat
dengan tanah agar tidak tersingkap auratnya.
6. Tidak membawa sesuatu yag ada nama Allah
 padanya.
7. Tidak menghadap kiblat atau
membelakanginya.
Adab adab Islam 86

8. Tidak berbicara, tidak menjawab salam dan


tidak menjawab azan saat buang air. kecuali
yang tidak boleh tidak harus dia berbicara.
9. Tidak buang air pada air tergenang, lubang,
tempat berteduh dan pada jalan orang.
10. Tidak memegang kemaluan dengan tangan
kanan dan tidak beristinja dengannya.
11. Bersuci dengan benar dan baik.
12. Menggosokkan tangan yang di pakai istinja
ke tanah (bila di luar bangunan) atau
mencucinya dengan sabun setelah melakukan
istinja.
Adab adab Islam 87

ADAB MENJENGUK
ORANG SAKIT

Å Keutamaan menjenguk orang sakit


Dari Tsauban  Rasululah  bersabda:
‫ﻊ‬ ‫ﺮ ِﺟ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻨ ِﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ﺮ ﹶﻓ ِﺔ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺰ ﹾﻝ ﻓِﻲ ﺧ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ ﹶﻟ‬‫ﻣﺮِﻳﻀ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺎ‬‫ﻦ ﻋ‬ ‫ﻣ‬
“Barang siapa yang menjenguk orang sakit, maka
dia senantiasa berada pada buah buah taman surga
(kiasan untuk pahala) sampai dia kembali”
(HR.Muslim)
Dari Jabir  Bahwa Rasulullah  bersabda:
‫ﺲ ﹶﻓِﺈﺫﹶﺍ‬
 ‫ﺠﻠِـ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻤ ِﺔ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺮ‬ ‫ ﻓِﻲ ﺍﻟ‬‫ـﻮﺽ‬‫ﻳﺨ‬ ‫ﺰ ﹾﻝ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ ﹶﻟ‬‫ﻣﺮِﻳﻀ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﺎ‬‫ﻦ ﻋ‬ ‫ﻣ‬
‫ﺎ‬‫ﺲ ﻓِﻴﻬ‬
 ‫ﻤ‬ ‫ﺘ‬‫ﺲ ﺍ ﹾﻏ‬
 ‫ﺟ ﹶﻠ‬
”Seorang yang menjenguk orang yang sakit, maka
dia senantiasa menyelami rahmat Allah sampai dia
duduk, bila dia duduk maka dia basah dengan
rahmat itu” (HR.Ahmad.Hakim,Thabrani, Ibnu Abi
Syaibah,Tibrizi dll.).
Dan dari Ali bin Abi Thalib  bahwa
Rasulullah  bersabda:
‫ﻒ‬
 ‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﺃﹾﻟ‬‫ﺒﻌ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ‬
 ‫ﻭ ﹰﺓ ﺇِﻻ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺎ ﻏﹸ‬‫ﺴ ِﻠﻤ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺩ‬ ‫ﻮ‬‫ﻳﻌ‬ ‫ﺴ ِﻠ ٍﻢ‬
 ‫ﻦ ﻣ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﻳﻘﹸﻮ ﹸﻝ ﻣ‬
‫ﻚ‬
ٍ ‫ﻣ ﹶﻠ‬ ‫ﻒ‬
 ‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﺃﹾﻟ‬‫ﺒﻌ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻴ ِﻪ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ‬
 ‫ﻴ ﹰﺔ ﺇِﻻ‬‫ﺸ‬
ِ ‫ﻋ‬ ‫ﺩﻩ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭِﺇ ﹾﻥ ﻋ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺴ‬
ِ ‫ﻤ‬ ‫ﻰ ﻳ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻚ‬
ٍ ‫ﻣ ﹶﻠ‬
‫ﻨ ِﺔ‬‫ﺠ‬
 ‫ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟ‬‫ﺧﺮِﻳﻒ‬ ‫ﻭﻛﹶﺎ ﹶﻥ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﺢ‬
 ‫ﺼِﺒ‬
 ‫ﻰ ﻳ‬‫ﺣﺘ‬
Adab adab Islam 88

“Tidaklah seorang Muslim menjenguk saudaranya


semuslim pada pagi hari kecuali akan didoakan oleh
tujuh puluh ribu malaikat sampai sore hari, dan bila
dia menjenguknya pada sore hari maka akan
didoakan oleh tujuh puluh ribu malaikat sampai pagi
hari, dan dia akan diberi sebuah taman di syurga”
(HR.Turmudzi; di shahihkan oleh syeikh Al Baniy
pada shahih Jami’ 5766).

Å Hukum Menjenguk orang sakit:


Dari Al Bara’ bin Azib  kata beliau: ”Rasulullah
 memerintahkan kepada kami untuk menjenguk
orang sakit” (HR.Bukhari Muslim).
Dari Abu Musa  bahwa Rasulullah  bersabda:
‫ﻲ‬ ‫ﺎِﻧ‬‫ﻭ ﹸﻓﻜﱡﻮﺍ ﺍﹾﻟﻌ‬ ‫ﺾ‬
 ‫ﻤﺮِﻳ‬ ‫ﻭﺍ ﺍﹾﻟ‬‫ﻮﺩ‬‫ﻭﻋ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺎِﺋ‬‫ﻮﺍ ﺍﹾﻟﺠ‬‫ﹶﺃ ﹾﻃ ِﻌﻤ‬
”Berilah makan orang yang lapar, jenguklah yang
sakit, dan bebaskanlah yang di penjara”
(HR.Bukhari).

Å Adab menjenguk orang sakit:


1. Tidak duduk lama, agar yang sakit tidak
mengeluh atau kesulitan bagi dia atau
keluarganya.
2. Lebih utama ziarah diulangi, kalau dengan
itu orang yang sakit lebih tenang, karena
Adab adab Islam 89

sebenarnya itulah tujuan menjenguk orang


sakit.
3. Disunnatkan menaruh tangan pada yang
sakit, lalu berdoa. Dari Aisyah  beliau
meriwayatkan:
:‫ﻲ ِﺑ ِﻪ ﻗﹶﺎﻟﹷ‬ ‫ﻭ ﺃﹸِﺗ‬ ‫ـﺎ ﹶﺃ‬‫ﻣﺮِﻳﻀ‬ ‫ﻰ‬‫ ﻛﹶﺎ ﹶﻥ ِﺇﺫﹶﺍ ﹶﺃﺗ‬ ‫ﻮ ﹶﻝ ﺍﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬‫ﺭﺳ‬ ‫ﹶﺃ ﱠﻥ‬
‫ﺸـَﺎﻓِﻲ ﹶﻻ ِﺷﻔﹶﺎ َﺀ‬
 ‫ﺖ ﺍﻟ‬
 ‫ﻧ‬‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﻒ‬
ِ ‫ﺷ‬ ‫ﺱ ِﺍ‬
ِ ‫ـﺎ‬‫ﺏ ﺍﻟﻨ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﺱ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺐ ﺍﹾﻟﺒ‬
ِ ‫ﹶﺃ ﹾﺫ ِﻫ‬
‫ﺎ‬‫ﺳ ﹶﻘﻤ‬ ‫ﺎ ِﺩﺭ‬‫ﻳﻐ‬ ‫ﻙ ﺷِـﻔﹶﺎ ًﺀ ﻻ‬ ‫ِﺇ ﱠﻻ ِﺷﻔﹶﺎﺅ‬
“Bahwa Rasulullah  bila menjenguk orang
sakit atau di bawa ke beliau, beliau
mengusapnya dengan tangan kanan beliau
lalu mengucapakan:
‫ﺎﻓِﻲ ﻻ ِﺷﻔﹶـﺎ َﺀ ِﺇ ﱠﻻ‬‫ﺖ ﺍﻟﺸ‬
 ‫ﻧ‬‫ﻭﹶﺃ‬ ‫ﻒ‬
ِ ‫ﺷ‬ ‫ﺱ ِﺍ‬
ِ ‫ﺎ‬‫ﺏ ﺍﻟﻨ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﺱ‬
 ‫ﺒ ﹾﺄ‬‫ﺐ ﺍﹾﻟ‬
ِ ‫ﹶﺃ ﹾﺫ ِﻫ‬
‫ﺎ‬‫ﺳ ﹶﻘﻤ‬ ‫ﺎ ِﺩﺭ‬‫ﻳﻐ‬ ‫ﻙ ِﺷﻔﹶﺎ ًﺀ ﻻ‬ ‫ِﺷﻔﹶﺎﺅ‬
(Muttafaq Alaih)
4. Dianjurkan mengingatkan yang sakit dengan
amal amal baiknya bila sakitnya menjelang
kematiannya, agar dia Husnuzzhan
(berprasangka baik) kepada Allah .
5. Masuk maupun keluar dengan tenang tidak
mengganggu maupun menyakiti si sakit.
6. Membawa hadiah, dimana hal itu
memberikan rasa bahagia pada si sakit.
Adab adab Islam 90

7. Mengingatkannya hikmah sakit dan


menghiburnya; karena Rasulullah  bila
menjenguk orang sakit beliau mengatakan:
” ‫ﻪ‬ ‫ـﺎ َﺀ ﺍﻟﻠﱠـ‬‫ﻥ ﺷ‬
‫ ِﺇ ﹾ‬‫ـﻮﺭ‬‫ﺱ ﹶﻃﻬ‬
 ‫ﺑ ﹾﺄ‬ ‫“ “ﻻ‬tidak apa apa,
insyaAllah sakit anda ini membersihkan anda
dari kesalahan dan dosa” (HR.Bukhari).
Adab adab Islam 91

ADAB
MENGHADIRI JENAZAH
1. Disunnahkan menyampaikan Takziah
(melayat) baik dengan kata maupun
perbuatan kepada keluarga yang ditinggal,
diantaranya dengan mengucapkan:
‫ﻭ ِﺇ ﱠﻥ ِﻟ ﱠﻠ ِﻪ‬ .‫ﻚ‬
 ‫ﻴِﺘ‬‫ﻤ‬ ‫ﺮ ِﻟ‬ ‫ﻭ ﹶﻏ ﹶﻔ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﺍ َﺀ‬‫ﻋﺰ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺴ‬
 ‫ﺣ‬ ‫ﻭ ﹶﺃ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻢ ﺍﷲ ﹶﺃ‬ ‫ﻋ ﹶﻈ‬ ‫ﹶﺃ‬
‫ﻰ‬‫ﺴﻤ‬
 ‫ﻣ‬ ‫ﺟ ٍﻞ‬ ‫ ِﺑﹶﺄ‬‫ﺪﻩ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻲ ٍﺀ ِﻋ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻭ ﹸﻛ ﱡﻞ‬ ‫ﻋﻄﹶﻰ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ ﻣ‬‫ﻭﹶﻟﻪ‬ ‫ﺧ ﹶﺬ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﻣ‬
(Semoga Allah memberikan ganjaran yang
besar (atas kesabaran kalian), dan
mengampuni keluarga kalian yang
meninggal ini).
Ucapan ini dijawab oleh keluarga yang
dilayat dengan mengucapkan:
‫ﻙ‬ ‫ﺎ‬‫ﻭ ِﺍﻳ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤﻨ‬ ‫ﺭ ِﺣ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻙ‬ ‫ﺎ َﺀ‬‫ﺩﻋ‬ ‫ﺏ ﺍﷲ‬
 ‫ﺎ‬‫ﺘﺠ‬‫ﺳ‬ ‫ِﺍ‬
“Semoga Allah mengabulkan doa anda dan
merahmati kami dan anda.” (Lihat kitab:
Fiqh Sunnah 2/380; kitab: Tata Cara
pengurusan Jenazah Syeikh Abdul Aziz Al
Umeir Hal.18)
2. Mengingatkan yang ditimpa musibah dan
mengajaknya untuk bersabar, nasehat
Rasulullah  kepada seorang ibu yang
meninggal anaknya:
Adab adab Islam 92

‫ﺟ ٍﻞ‬ ‫ ِﺑﹶﺄ‬‫ﺪﻩ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻲ ٍﺀ ِﻋ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﻭ ﹸﻛ ﱡﻞ‬ ‫ﻋﻄﹶﻰ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ ﻣ‬‫ﻭﹶﻟﻪ‬ ‫ﺧ ﹶﺬ‬ ‫ﺎ ﹶﺃ‬‫ﺎ ﹶﺃ ﱠﻥ ِﻟ ﱠﻠ ِﻪ ﻣ‬‫ﺮﻫ‬ ‫ﺧِﺒ‬ ‫ﹶﻓﹶﺄ‬
‫ﺐ‬
 ‫ﺴ‬
ِ ‫ﺘ‬‫ﺤ‬
 ‫ﺘ‬‫ﻭﹾﻟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺼِﺒ‬
 ‫ﺘ‬‫ﺎ ﹶﻓ ﹾﻠ‬‫ﺮﻫ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻰ ﹶﻓ‬‫ﺴﻤ‬
 ‫ﻣ‬
”Katakan kepadanya bahwa milik Allahlah
yang Dia ambil dan milikNya yang Dia
berikan, segala sesuatu di sisiNya ada
ukurannya, suruh dia untuk bersabar dan
ihtisab (mengharap pahala atas musibah
yang menimpanya)”. (Muttafaq Alaih)
3. Menshalatkannya serta mengantarkannnya
ke kuburan. Sabda Rasulullah :
‫ﻦ‬ ‫ـ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﺍﻁﹲ‬‫ ِﻗﲑ‬‫ﺎ ﹶﻓ ﹶﻠﻪ‬‫ﻴﻬ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺼﻠﱠﻰ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﺯ ﹶﺓ‬ ‫ـﺎ‬‫ﺠﻨ‬
 ‫ﺪ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺷ ِﻬ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
‫ﺍﻃﹶﺎ ِﻥ ﻗﹶﺎ ﹶﻝ ِﻣ ﹾﺜﻞﹸ‬‫ﺎ ﺍﹾﻟ ِﻘﲑ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﺍﻃﹶﺎ ِﻥ ﻗِﻴ ﹶﻞ‬‫ ِﻗﲑ‬‫ﻦ ﹶﻓ ﹶﻠﻪ‬ ‫ﺪ ﹶﻓ‬ ‫ﻰ ﺗ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﺎ‬‫ﺪﻫ‬ ‫ﺷ ِﻬ‬
‫ﻴ ِﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻌﻈِﻴ‬ ‫ﻴ ِﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺒ ﹶﻠ‬‫ﺠ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬
”Barang siapa yang menghadiri Jenazah
sampai dia menshalatkannya maka baginya
pahala satu qirath, dan siapa yang
menghadiri jenazah sampai dikuburkan
maka baginya pahala dua qirath”, sahabat
bertanya:” seukuran apa satu qirath ya
Rasulullah?”, Sabda beliau: “Seperti dua
gunung yang sangat besar” (Muttafaq alaih).
4. Disunnahkan memperbanyak orang yang
menshalatkannya, dan menjadikannya tiga
shaf atau lebih. Sabda Rasulullah :
Adab adab Islam 93

‫ﻮ ﹶﻥ ﻣِﺎﹶﺋ ﹰﺔ‬‫ﺒ ﹸﻠﻐ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﲔ‬


 ‫ﺴ ِﻠ ِﻤ‬
 ‫ﻦ ﺍﹾﻟﻤ‬ ‫ﻣﺔﹲ ِﻣ‬ ‫ﻴ ِﻪ ﹸﺃ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﺼﻠﱢﻲ‬
 ‫ﺗ‬ ‫ﺖ‬
ٍ ‫ﻴ‬‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺎ ِﻣ‬‫ﻣ‬
‫ﻮﺍ ﻓِﻴ ِﻪ‬‫ﺷ ﱢﻔﻌ‬ ‫ ﺇِﻻ‬‫ﻮ ﹶﻥ ﹶﻟﻪ‬‫ﺸ ﹶﻔﻌ‬
 ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﹸﻛ ﱡﻠ‬
”Mayat yang dishalatkan oleh kaum
muslimin yang jumlahnya seratus, dimana
semuanya memberikan syafaat kepadanya
maka Allah akan mengabulkan syafaat
mereka kepadanya” (HR.Muslim).
5. Keluarga segera membayarkan hutang si
mayit, dan siapa saja yang ada piutangnya
pada si mayyit hendaknya memberi tahu
keluarga tentang hal itu atau
menghalalkannya. Karena kata Rasulullah
:
‫ﻨﻪ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻰ‬‫ﻳ ﹾﻘﻀ‬ ‫ﻰ‬‫ﺣﺘ‬ ‫ﻳِﻨ ِﻪ‬‫ﺪ‬ ‫ﻌ ﱠﻠ ﹶﻘﺔﹲ ِﺑ‬ ‫ﺆ ِﻣ ِﻦ ﻣ‬ ‫ ﺍﹾﻟﻤ‬‫ﻧ ﹾﻔﺲ‬
“Jiwa seorang mukmin terkatung katung
karena hutangnya sampai di bayarkan
untuknya” (Shahih Jami’).
6. Memohonkan ampun untuk si mayyit dan
memohon agar mantap menjawab
pertanyaan malaikat. Sabda Rasulullah :
‫ﺴﹶﺄﻝﹸ‬
 ‫ ﺍﻵ ﹶﻥ ﻳ‬‫ﻧﻪ‬‫ﺘ ﹾﺜﺒِﻴﺖ ﹶﻓِﺈ‬‫ ﺍﻟ‬‫ﺳﻠﹸﻮﺍ ﹶﻟﻪ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻭﺍ ﻷﺧِﻴ ﹸﻜ‬‫ﻐ ِﻔﺮ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ﺍ‬
”Mohonkanlah untuk saudara kalian
ampunan dan kemantapan, karena dia
sekarang ditanya (malaikat)”. (Shahih
Jami’).
Adab adab Islam 94

7. Menghindari menangis dengan suara keras,


meratap, mengoyak ngoyak pakaian atau
badan, memukul wajah dan dada karena
sedih. Sabda Rasulullah :
‫ﻦ‬ ‫ـ‬
ِ ‫ﻭﻟﹶﻜ‬ ‫ﺐ‬
ِ ‫ﺰ ِﻥ ﺍﹾﻟ ﹶﻘ ﹾﻠ‬ ‫ﻻ ِﺑﺤ‬‫ﻴ ِﻦ ﻭ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻣ ِﻊ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﺪ‬ ‫ ِﺑ‬‫ﻌ ﱢﺬﺏ‬ ‫ﻪ ﻻ ﻳ‬ ‫ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟ ﱠﻠ‬
‫ﻢ‬ ‫ـ‬‫ﺮﺣ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻭ‬ ‫ـﺎِﻧ ِﻪ ﹶﺃ‬‫ﺎﺭ ِﺇﻟﹶى ِﻠﺴ‬‫ﻭﹶﺃﺷ‬ ‫ﻬﺬﹶﺍ‬ ‫ ِﺑ‬‫ﻌ ﱢﺬﺏ‬ ‫ﻳ‬
“Sesungguhnya Allah tidak mengazab
karena air mata atau sedihnya hati, namun
karena ini -beliau menunjuk lidah beliau-
atau Dia berikan Rahmat-Nya” (Muttafaq
alaih).
Adab adab Islam 95

ADAB
PENUNTUT ILMU
1. Ikhlash karena Allah.
Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang belajar ilmu yang dicari
dengannya keridhaan Allah, ia tidak
mempelajarinya kecuali hanya untuk
mendapatkan materi duniawi semata, maka
ia tidak akan mencium bau surga”. (HR. Abu
Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Kata
Imam Nawawi: ”Sanadnya shahih”.)
2. Berhias dengan akhlak dan adab mulia.
3. Menghindari hasad, ujub dan takabur.
4. Mengambil ilmu sedikit demi sedikit, bab
demi bab. Kalau sekaligus maka akan hilang
dengan cepat, karenanya perlu dipelajari
yang terpenting baru yang penting (prioritas).
5. Menuntut ilmu yang lebih dituntut untuk
dipelajari, yang lebih dibutuhkan dan lebih
bermanfaat baginya serta yang lebih dekat
untuk meraih ridha Allah .
6. Mengamalkan wasiat Luqman kepada
anaknya: ”Nak! Janganlah mendebat ulama’
sehingga engkau rendah di mata mereka dan
menolakmu, dan janganlah mendebat orang
Adab adab Islam 96

bodoh, maka mereka akan berbuat jahil


kepadamu dan mencacimu, namun rendah
diri dan bersabarlah terhadap orang yang
lebih tinggi dari kamu dalam masalah ilmu
maupun yang lebih rendah”.
7. Tidak malu bertanya kepada gurunya
maupun siapa saja dalam masalah ilmu yang
belum dia ketahui atau fahami. Kata Umar
bin Khattab :
‫ﻪ‬‫ﻕ ِﻋ ﹾﻠﻤ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺟﻬ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻕ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬
”Barang siapa yang tipis mukanya (pemalu)
maka tipis pula ilmunya”
Kata Imam Mujahid : ”Ada dua kelompok
orang yang tidak akan mendapatkan ilmu
yaitu orang yang malu dan orang yang
sombong”
Kata Imam Sufyan At Tsauri: ” Di masa
kami kalau ada orang yang menuntut ilmu,
kami tahu dari kekhusyuannya,
pandangannya, bicaranya, gerak geriknya,
shalatnya dan kezuhudannya”.
Adab adab Islam 97

ADAB BEPERGIAN

A. Sebelum bepergian
1. Mengembalikan hak orang yang dizalimi,
membayar hutang, mengembalikan titipan
dan menyiapkan nafkah untuk orang yang
wajib dia nafkahi.
2. Menyertakan niat bepergian yang baik agar
mendapat pahala.
3. Memilih teman bepergian yang baik dan
meyiapkan perbekalan yang dibutuhkan;
Sabda Rasulullah :
‫ﺭ ﹾﻛﺐ‬ ‫ﻭ ﺍﻟﺜﱠﻼﹶﺛﺔﹸ‬ ‫ﺎ ِﻥ‬‫ﻴﻄﹶﺎﻧ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﺎ ِﻥ‬‫ﺮﺍ ِﻛﺒ‬ ‫ﻭ ﺍﻟ‬ ‫ﻴﻄﹶﺎﻥﹲ‬ ‫ﺷ‬ ‫ﺍ ِﻛﺐ‬‫ﺍﻟﺮ‬
”Satu orang pengendara (yang hendak
bepergian) adalah setan, dua orang adalah
setan, dan tiga orang adalah rombongan
musafirin” (Shahih Jami’).

B. Saat bepergian
1. Dianjurkan untuk keluar musafir pada pagi
hari; karena Rasulullah  bersabda:
Adab adab Islam 98

‫ﺎ‬‫ﻮ ِﺭﻫ‬ ‫ﺑ ﹸﻜ‬ ‫ﻣﺘِﻲ ﻓِﻲ‬ ‫ﻙ ُﻷ‬ ‫ﺎ ِﺭ‬‫ﻢ ﺑ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﹶﺍﻟﱠﻠ‬
”Ya Allah berkahilah ummatku pada pagi
hari mereka” (Shahih Jami’).
2. Disunnahkan mengucapkan doa selamat
tinggal untuk keluarga dan kawan, juga
meminta nasehat/wasiat dari mereka serta
mendoakan mereka.
Dari Abu Hurairah  bahwa seseorang
mengatakan kepada Rasulullah : Wahai
Rasulullah! Saya hendak musafir,
berwasiatlah kepada saya!, Rasul bersabda:
”Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah,
dan bertakbir bila ada jalan yang mendaki”,
ketika orang itu berlalu Rasulullah  Berdoa:
”Ya Allah lipatlah jauhnya perjalanan
untuknya, dan ringankanlah untuknya
perjalanan” (Shahih Kalimitthayyib 140).
Juga sabda Beliau :
‫ﻢ‬ ‫ﻋﻜﹸـ‬ ‫ﻮ ِﺩ‬ ‫ﺘ‬‫ﺳ‬ ‫ " ﹶﺃ‬: ‫ﺨ ِﻠﻒ‬
 ‫ﻦ ﻳ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻴ ﹸﻘ ﹾﻞ ِﻟ‬‫ﺮ ﹶﻓ ﹾﻠ‬ ‫ﺎ ِﻓ‬‫ﻳﺴ‬ ‫ﺩ ﹶﺃ ﹾﻥ‬ ‫ﺍ‬‫ﻦ ﹶﺃﺭ‬ ‫ﻣ‬
" ‫ﻪ‬‫ﺍِﺋﻌ‬‫ﻭﺩ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺗﻀِﻴ‬ ‫ﻪ ﺍﱠﻟﺬِﻱ ﻻ‬ ‫ﺍﻟ ﱠﻠ‬
”Siapa yang hendak musafir maka hendaklah
dia berdoa untuk yang ditinggalkan:” Aku
titipkan kalian kepada Allah yang tidak
pernah hilang titipan-Nya (Shahih Kalim
Thayyib)
Adab adab Islam 99

3. Memilih seseorang dari rombongan (bila


jumlahnya tiga atau lebih) untuk menjadi
amir (kepala rombongan), Sabda Rasulullah
:
ْ ‫ﻢ‬‫ﺪﻫ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﺍ ﹶﺃ‬‫ﺮﻭ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺆ‬ ‫ﻴ‬‫ﺳ ﹶﻔ ٍﺮ ﹶﻓ ﹾﻠ‬ ‫ﺝ ﺛﹶﻼﹶﺛﺔﹲ ﻓِﻲ‬
 ‫ﺮ‬ ‫ﺧ‬ ‫ِﺍﺫﹶﺍ‬
“Bila tiga orang keluar musafir maka
hendaklah mereka menunjuk salah seorang
menjadi amir (pimpinan) mereka” (Shahih
Jami’).
4. Berdoa saat menaiki kendaraan; saat duduk
di atas kendaraan dengan tenang membaca
takbir tiga kali lalu berdoa:
‫ﺎ ِﺇﻟﹶﻰ‬‫ﻭِﺇﻧ‬ ‫ﲔ‬
 ‫ﻣ ﹾﻘ ِﺮﻧِـ‬ ‫ﺎ ﹶﻟﻪ‬‫ﺎ ﹸﻛﻨ‬‫ﻭﻣ‬ ‫ﻫﺬﹶﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﺮ ﹶﻟﻨ‬ ‫ﺨ‬
 ‫ﺳ‬ ‫ﺎ ﹶﻥ ﺍﱠﻟﺬِﻱ‬‫ﺒﺤ‬ ‫ﺳ‬
‫ﺮ‬ ‫ﻫﺬﹶﺍ ﺍﻟﹾـِﺒ‬ ‫ﺎ‬‫ﺳ ﹶﻔ ِﺮﻧ‬ ‫ﻚ ﻓِﻲ‬
 ‫ـﹶﺄﻟﹸ‬‫ﻧﺴ‬ ‫ﺎ‬‫ﻢ ِﺇﻧ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻮ ﹶﻥ ( ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﻨ ﹶﻘ ِﻠﺒ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺎ ﹶﻟ‬‫ﺑﻨ‬‫ﺭ‬
‫ﻫﺬﹶﺍ‬ ‫ﺎ‬‫ﺮﻧ‬ ‫ﺳ ﹶﻔ‬ ‫ﺎ‬‫ﻴﻨ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬ ‫ﻮ ﹾﻥ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻰ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﺮﺿ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺎ‬‫ﻤ ِﻞ ﻣ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻦ ﺍﹾﻟ‬ ‫ﻭ ِﻣ‬ ‫ﻯ‬‫ﺘ ﹾﻘﻮ‬‫ﺍﻟ‬‫ﻭ‬
‫ﺨﻠِﻴﻔﹶـﺔﹸ‬
 ‫ﺍﹾﻟ‬‫ﺴ ﹶﻔ ِﺮ ﻭ‬
 ‫ ﻓِﻲ ﺍﻟ‬‫ﺎ ِﺣﺐ‬‫ﺖ ﺍﻟﺼ‬
 ‫ﻧ‬‫ﻢ ﹶﺃ‬ ‫ﻬ‬ ‫ ﺍﻟ ﱠﻠ‬‫ﺪﻩ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺎ ﺑ‬‫ﻋﻨ‬ ‫ﺍ ﹾﻃ ِﻮ‬‫ﻭ‬
‫ﺑ ِﺔ‬‫ﻭﻛﹶﺂ‬ ‫ـ ﹶﻔ ِﺮ‬‫ﻋﺜﹶـﺎ ِﺀ ﺍﻟﺴ‬ ‫ﻭ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻚ ِﻣ‬
 ‫ﻮ ﹸﺫ ِﺑ‬‫ﻲ ﹶﺃﻋ‬‫ﻢ ِﺇﻧ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻫ ِﻞ ﺍﻟ ﱠﻠ‬ ‫ﻓِﻲ ﺍ َﻷ‬
‫ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﻫ ِﻞ‬ ‫ﺍ َﻷ‬‫ﺎ ِﻝ ﻭ‬‫ﺐ ﻓِﻲ ﺍﹾﻟﻤ‬
ِ ‫ﻨ ﹶﻘ ﹶﻠ‬ ‫ﻮ ِﺀ ﺍﹾﻟﻤ‬‫ﻭﺳ‬ ‫ﻨ ﹶﻈ ِﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺍﹾﻟ‬

C. Dalam perjalanan.
1. Menentukan arah kiblat untuk shalat.
Adab adab Islam 100

2. Memperbanyak doa, karena doa orang


musafir mustajab.
3. Bertakbir ketika melalui jalan yang mendaki,
dan bertasbih jika melalui jalan yang
menurun.
4. Disunnahkan berjalan pada malam hari.
Sabda Rasululah :
‫ﻴ ِﻞ‬ ‫ﻯ ﺑِﺎﻟ ﱠﻠ‬‫ﺗ ﹾﻄﻮ‬ ‫ﺽ‬
 ‫ﺭ‬ ‫ﺠ ِﺔ ﹶﻓِﺈ ﱠﻥ ﺍ َﻷ‬
 ‫ﺪﹾﻟ‬ ‫ﻢ ﺑِﺎﻟ‬ ‫ﻴ ﹸﻜ‬ ‫ﻋ ﹶﻠ‬
”Hendaklah kalian berjalan pada malam hari,
karena bumi di lipat pada malam hari”
(Shahih Jami’).
5. Mengetahui hukum-hukum yang terkait
dengan bepergian seperti hukum menjama’
dan menqashar shalat, tayamum, menghapus
khaf (sepatu) dan jabirah (luka yang di balut)
dan hukum hukum yang lainnya.
6. Melakukan shalat dua rakaat di masjid saat
kembali, karena “Rasulullah  bila tiba dari
perjalanan melakukan shalat dua rakaat di
masjid” (Muttafaq alaih).
7. Tidak pulang pada malam hari, namun
disunnahkan pada pagi atau siang hari,
karena hadits Jabir :” Bahwa Rasulullah 
melarang mendatangi isteri (dari perjalanan)
pada malam hari”. (Muttafaq alaih).
Adab adab Islam 101

8. Ketika pulang berdoa seperti waktu


berangkat dengan menambahkan pada
akhirnya :
‫ﻭ ﹶﻥ‬‫ﺎ ِﻣﺪ‬‫ﺎ ﺣ‬‫ﺑﻨ‬‫ﺮ‬ ‫ﻭ ﹶﻥ ِﻟ‬‫ﺎِﺑﺪ‬‫ﻮ ﹶﻥ ﻋ‬‫ﺎِﺋﺒ‬‫ﻮ ﹶﻥ ﺗ‬‫ﺁِﻳﺒ‬
(Muttafaq alaih).

:‫ل‬
ُ ‫ﺳﱠﻠ َﻢ َﻳﻘُﻮ‬
َ ‫ﻋَﻠ ْﻴ ِﻪ َو‬
َ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﻪ‬
َ ‫ﻲ‬
‫ﺖ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱠ‬
ُ ‫ﺳ ِﻤ ْﻌ‬
َ ‫ل‬
َ ‫ﻦ َأﺑِﻲ اﻟ ﱠﺪ ْر َدا ِء ﻗَﺎ‬
ْ‫ﻋ‬
َ
‫ﻖ‬
ِ ‫ﺨُﻠ‬
ُ ‫ﻦ ا ْﻟ‬
ِ‫ﺴ‬
ْ ‫ﺣ‬
ُ ‫ﻦ‬
ْ ‫ن َأ ْﺛ َﻘ ُﻞ ِﻣ‬
ِ ‫ﻲ ٍء ﻓِﻲ ا ْﻟﻤِﻴﺰَا‬
ْ ‫ﺷ‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫" ﻣَﺎ ِﻣ‬
‫) رواﻩ أﺣﻤﺪ و أﺑﻮ داوود و ﺻﺤﺤﻪ اﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ اﻟﺠﺎﻣﻊ‬
(5721

Dari Abu Darda bahwa Rasulullah  bersabda:


“Tidak ada yang paling berat dalam
timbangan amal di akhirat kelak selain
dari pekerti yang baik”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud, dan dishahihkan oleh
Syaikh Al-Baniy dalam Shahih al-Jami’ 5721)

You might also like