You are on page 1of 14

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA Ny. N DENGAN KEPUTIHAN PADA KELUARGA Bp.

S RT 03 RW III KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA Laporan Individu Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh : Nama : Dewi Andang Prastika NIM: R0107020

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA Ny. N DENGAN KEPUTIHAN PADA KELUARGA Bp. S RT 03 RW III KELURAHAN MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan Komunitas Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Tanggal Maret 2010

Menyetujui dan Mengesahkan,

Pembimbing I

Pembimbing II

Agus Eka Nurma Yuneta, S.ST

Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan ini dapat selesai pada waktunya. Adapun laporan ini kami susun guna melengkapi salah satu tugas mata kuliah dalam rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam bentuk PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa) di wilayah RT 03 RW III Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Surakarta. Oleh karena itu didalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. H. Tri Budi W,dr,SpOG(K), Ketua Prodi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS Surakarta Kepala Kecamatan Jebres Kepala Puskesmas Sibela beserta seluruh jajarannya Kepala Kelurahan Mojosongo beserta seluruh jajarannya Agus Eka Nurma Yuneta, S.ST selaku dosen pembimbing Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes selaku dosen pembimbing Teman-teman posko 3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna maka dari itu penulis meminta kritik dan saran yang bersifat mambangun dari semua pihak untuk kesempurnaan tugas yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Surakarta,

Maret 2009

Penulis BAB I PENDAHULUAN Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian. Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi. Kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, itu normal. Dan biasanya tidak gatal dan tidak berbau. Sedangkan kalau keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis , warnanya tidak seperti lendir. Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuningkuningan, atau bahkan bercampur darah, jika keputihannya sudah menjadi penyakit. Ketika keputihan sudah menjadi penyakit, wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Dalam kasus Ny. N ini beliau merasa cemas dengan keadaannya. Beliau mengaku sungkan untuk periksa ke tenaga kesehatan. Sehingga diberikan penyuluhan tentang keputihan kepada Ny.N agar beliau mengetahui keadaannya dan dapat mengambil sikap saat menemukan gejala-gejala yang mengarah kepada keputihan patologis.

BAB II ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA I. PENGKAJIAN Tanggal : 2 Maret 2010 A. Struktur dan Sifat Keluarga 1. Struktur Keluarga a. b. c. d. e. f. g. h. Alamat i. Suku/Bangsa Nama Kepala Keluarga : Bp. S Umur Agama : 33 tahun : Laki-laki : SD : Rp 750.000 : Islam Jenis Kelamin Pendidikan Pendapatan Jam: 10.45 WIB

Pekerjaan : Wiraswata : Krajan RT 03 RW III Mojosongo, Jebres, Surakarta : Jawa/Indonesia

j. Daftar Anggota Keluarga : No Nama 1 Nurti H. 2 3 Rahmawati H. Fadhilah Abu Hub.Keluarga Istri Anak Anak L/P Umur P 29 th P L 7 th 2 th Pend. SMP SD Agama Islam Islam Islam Pekerjaan Penjahit Pelajar -

k. Hubungan Antar keluarga Hubungan antara suami, istri, anak dan menantu dari keluarga Bp. S cukup harmonis, terbukti dengan mereka sangat dekat dan akrab. Dan hubungan antara keluarga dan masyarakat juga terlihat harmonis terbukti dengan sering mengobrol dengan tetangga dan saling membantu tetangga.

2. a. b.

Sifat Keluarga Dalam pengambilan keputusan yang Kebiasaan hidup sehari-hari Nutrisi : Makan 3x/hari, menu : nasi, lauk ( tahu, tempe, daging ), sayur dan kadang-kadang buah-buahan seperti pisang dan jeruk. Minum air putih, teh, susu kadang-kadang. Cara pengolahan makanan diawali dengan mencuci terlebih dahulu sayuran yang akan dimasak. Menu bervariasi, tempat makan di meja makan dengan suasana tenang/santai dengan alat makan yang bersih. Personal Higiene : Keluarga Bp. S terbiasa mandi 2x/hari dengan sabun di kamar mandi pribadi, gosok gigi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari. BAB 1x, BAK 4x/hari di wc pribadi. paling berpengaruh adalah Bp.S.

3.

Kebiasaan Istirahat dan Tidur Keluarga Keluarga Bp. S mempunyai kebiasaan tidur cukup, mulai dari jam 21.00 WIB sampai dengan jam 04.30 WIB pada malam hari dan jarang tidur siang.

4. 5.

Sarana Hiburan Keluarga Keluarga Bp. S mempunyai sarana hiburan yaitu tv Pemanfaatan waktu senggang Keluarga Bp. S menggunakan waktu senggang untuk mengobrol dengan keluarga atau tetangga dan melihat tv 6. Kebiasaan Keluarga yang Merugikan Bp. S memiliki kebiasaan merokok setiap harinya. B. Faktor Keluarga, Sosial dan Budaya 1. Penghasilan Keluarga Penghasilan keluarga yang utama adalah dari Bp. S sebesar Rp 750.000 dan Ny. N sebesar Rp 150.000. Pemanfaatan dana keluarga tiap bulan untuk kebutuhan sehari-hari dan pendidikan.

2. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Keluarga Bp. S aktif dalam kegiatan sosial, hubungan anggota keluarga dengan masyarakat harmonis. C. Faktor Rumah dan Lingkungan 1. Keluarga Bp. S tinggal di rumah sendiri. Ada jendela, pintu, ventilasi, dan memenuhi syarat kesehatan. Cahaya matahari masuk ke rumah, pembagian ruangan adalah ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, dapur dengan cerobong asap, kamar mandi. Kebersihan ruangan agak kurang karena masi ditemukan kecoa dan debu di beberapa perabot rumah. 2. Sampah Pembuangan sampah di bak sampah yang terletak di samping rumah dan setiap hari ada petugas yang mengambil 3. Sumber air Sumber air berasal dari PAM 4. Jamban rumah Keluarga Bp. S memiliki jamban pribadi dengan jenis angsalatrin 5. Pembuangan air limbah Jenis air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga di buang di saluran air 6. Kandang ternak Keluarga Bp. S tidak memiliki kandang ternak 7. Halaman Keluarga Bp. S tidak memiliki halaman rumah. D. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Riwayat kesehatan anggota Pada keluarga Bp. S tidak memiliki penyakit tertentu seperti DM, asma, TBC, jantung, hipertensi, HIV/AIDS,dll 2. Kebiasaan memeriksakan diri Pada waktu sakit saja, tempat di bidan praktek, dokter dan kadang di rumah sakit.

3. Kesehatan ibu dan anak a. Riwayat kesehatan yang lalu Anggota keluarga Bp. S tidak ada yang pernah dirawat inap di rumah sakit karena suatu penyakit. b. c. d. Ibu Hamil Tidak ada Ibu Nifas Tidak ada Ibu Menyusui Tidak ada e. E. Keluarga Berencana PUS memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan selama 2 tahun. Riwayat Psikososial dan Spiritual 1. Memenuhi kebutuhan jiwa Keluarga Bp. S tiap harinya merasa nyaman tidak ada gangguan, masing-masing keluarga merasa senang. 2. Pemenuhan status sosial Di dalam keluarga tidak ada yang dibenci dan membenci, tidak ada perasaan dikucilkan 3. Riwayat spiritual anggota keluarga Semua anggota keluarga Bp. S taat menjalankan perintah agama yang dianutnya. II. INTERPRETASI DATA Tanggal: 2 Maret 2010 a. Diagnosa Kebidanan Ny. N umur 29 tahun dengan keputihan Data Subyektif Ibu mengatakan mengalami selama ini mengalami keputihan dan agak gatal. Ibu mengatakan bahwa umurnya 29 tahun. Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya. Jam: 11.00 WIB

Data Obyektif KU ibu: baik Kesadaran: composmentis Vital Sign: TD: 110/80 mmHg R : 22 x/menit N : 86 x/menit T : 36,7oC b. Masalah Cemas Dasar : Ibu mengatakan cemas dengan keadaannya. c. Kebutuhan KIE tentang keputihan. Support mental.

III. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA Tidak ada IV. KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA Tidak ada V. PERENCANAAN Tanggal: 2 Maret 2010 1. Beritahu ibu tentang keadaan umum dan vital sign ibu 2. Berikan KIE tentang keputihan. 3. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila bertambah gatal dan keputihan berbau. 4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genital. jam: 11.10 WIB

VI. IMPLEMENTASI Tanggal : 2 Maret 2010 1. jam : 11.20 WIB Memberitahukan ibu mengenai hasil pemeriksaan KU dan VS ibu meliputi keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 110/80 mmHg, pernapasan 22 x/menit, nadi 86 x/menit, suhu 36,7 C 2. Memberikan KIE kepada ibu tentang kaputihan : Keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan. Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi. Dan biasanya tidak gatal dan tidak berbau. Sedangkan keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri atau jamur. Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuningkuningan, atau bahkan bercampur darah,. Ketika keputihan sudah menjadi penyakit, wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman. 3. 4. genitalnya. VII. EVALUASI Tanggal : 2 Maret 2010 2. Ibu telah mengetahui tanda dan bahaya keputihan. jam: 11.40 WIB 1. Ibu telah mengetahui keadaan umum dan vital sign ibu dalam kondisi baik Menganjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila rasa gatal pada daerah genital bertambah dan keputihan berbau. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah

3. Ibu bersedia untuk datang ke tenaga kesehatan bila rasa gatal pada genital bertambah parah dan keputihan berbau. 4. Ibu bersedia menjaga kebersihan daerah genitalnya. SATUAN ACARA PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN I. Pokok Bahasan II. Sub Pokok Bahasan III. Sasaran IV. Waktu V. Tempat VI. Tujuan TIU : Setelah diadakan penyuluhan diharapkan Ny. N mengerti dan memahami tentang tanda bahaya keputihan. TIK : Setelah diadakan penyuluhan diharapkan ibu mampu : 1. Memahami tentang keputihan. 2. Memahami tentang tanda bahaya keputihan. 3. Memahami tentang tindakan yang harus dilakukan bila terjadi salah satu tanda bahaya keputihan. 4. Memahami tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah genital. VII. Metode VIII. Media IX. Materi X. Kegiatan : Ceramah : Tidak ada : Terlampir : Memberikan penjelasan tentang keputihan, tanda bahaya keputihan, tindakan yang harus dilakukan bila terjadi salah satu tanda bahaya keputihan, pentingnya menjaga kebersihan daerah genital. : Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ) : Tanda Bahaya Kehamilan : Ny. S : Jumat, 5 Maret 2010 jam 10.00 : Rumah Ny. N ( RT 03/ RW III )

XI. Evaluasi

: Ny. N sudah mengerti dan memahami tentang keputihan, tanda bahaya keputihan, tindakan yang harus dilakukan bila terjadi salah satu tanda bahaya keputihan, pentingnya menjaga kebersihan daerah genital.

LAMPIRAN MATERI 1. Pengertian keputihan Keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan. Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi.. Dan biasanya tidak gatal dan tidak berbau 2. Tanda bahaya keputihan. Keputihan harus diwaspadai jika warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuning-kuningan, atau bahkan bercampur darah. Ketika keputihan sudah menjadi penyakit, wanita yang menderita keputihan ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman. 3. Tindakan yang harus dilakukan bila terjadi salah satu tanda bahaya keputihan. Jika menemukan salah satu dari tanda bahaya keputihan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke tenaga kesehatan dan lebih memperhatikan kebersihan daerah genital. 4. Cara menjaga kebersihan daerah genital. a. Cara membilas vagina yang benar, setelah habis buang air besar atau sehabis buang air kecil, sebaiknya membilas vagina dari arah depan ke belakang ke arah anus. b. Menjaga daerah genital tetap kering yaitu dengan mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari. Kemudian memilih bahan catton untuk pakaian dalam.

You might also like