You are on page 1of 20

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG KONDUSIF SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN FISIK DAN MENTAL SISWA (MAKALAH)

Oleh : Drs. KARDJI NIP. 130354936

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 SEMANDING JAWA TIMUR 2007

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG KONDUSIF SEBAGAI UPAYA

PENGEMBANGAN FISIK DAN MENTAL SISWA . Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas portofolio dari pelatihan jardiknas yang diselenggaran pada tanggal 29 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember 2007 di ICT Center Tuban. Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat minim dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempuranaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Tuban, Desember 2007 Penulis,

Drs. KARDJI NIP. 130354936

ii
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I BAB II PENDAHULUAN PEMBAHASAN . . . . .

i ii iii 1 3 3 5 10 15 .. . 15 15 16

2.1. Peranan Sekolah Terhadap Kesehatan Mental 2.2. Guru dan Kesehatan Mental 2.3. Kesehatan Mental bagi Para Murid BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan 3.2. Saran DAFTAR PUSTAKA

iii
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

BAB I PENDAHULUAN

Kondisi sekolah pada masa sekarang banyak yang tidak memenuhi persyaratan, sehingga menyebabkan timbulnya kesulitan-kesulitan batin dan macammacam konflik pada anak. Berjam-jam lamanya setiap hari anak harus melakukan aktifitas yang tertekan. Sekolah-sekolah lebih banyak berfungsi sebagai sekolah dengar daripada sekolah aktif. Kurikulum yang ada pada umumnya ditunjukkan bagi tipe-tipe anak yang superior dan anak yang mempunyai kepandaian rata-rata, belum ada pengkhususan pada anak yang genius dan yang lemah ingatan (mental retarted). Materi sekolah dan kurikulum sering kali tidak sesuai atau tidak mencukupi kebutuhan si anak bagi proses belajarnya. Materi tersebut bersifat dangkal dan tidak menarik minat anak. Bangunan sekolah banyak yang tidak memenuhi persyaratan, tanapa halaman bermain yang cukup luas. Waktu istirahat tidak cukup bagi anak. Ada banyak guru yang kurang simpatik dan kurang memiliki dedikasi pada profesinya. Bahkan tidak sedikit guru yang mengkomersialisasikan /

memperdagangkan jabatannya pada zaman modern sekarang ini. Iklim yang korup ada juga melanda dunia pendidikan. Ini dibuktikan dengan gejala antara lain : Guru sering datang tidak teratur 1
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

Lebih banyak mengobyek di luar sekolah Guru sering absen Sehingga murid-murid sering tinggal di kelas resah dan kacau atau kemana-mana tanpa alasan Sikap guru bayak yang masa bodoh Asal sudah mengoperkan bahan pelajaran Tidak menghiraukan pribadi anak didiknya. Semua faktor itu menyebabkan anak-anak tidak / kurang menyukai gurunya, dan tidak suka tinggal di sekolah. Mereka merasa sangat terpaksa tinggal di dalam kelas, karena takut terhadap kemarahan orang tua. Mereka lebih suka membolos dan menjadi pemuda jalanan, bebas berkeliaran bagaikan burung di awan-awan. Anakanak menjadi jemu di kelas, sering menjadi kecewa dan mengalami banyak frustasi. Di satu pihak harus patuh pada ayah bunda dengan jalan bersekolah secara teratur. Akan tetapi di pihak lain mereka harus patuh pada ayah bunda dengan jalan sekolah teratur dan dengan disiplin tinggi. Akan tetapi di pihak lain mereka tidak menemukan kegairahan tinggal dalam kelas. Sehingga mereka mengalami banyak konflik-konflik batin. Baru timbullah bermacam-macam emosional, ganguan intelektual dan gangguan mental.

2
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

BAB II PEMBAHASAN

1.

Peranan Sekolah Terhadap Kesehatan Mental Para ahli pendidikan dan psikologi berpendapat bahwa tujuan pendidikan di sekolah dengan bertujuan untuk mencapai perkembangan yang menyeluruh dari kepribadian individu / murid. Hal ini dimaksudkan agar dapat menolong setiap individu mampu menyelesaikan diri secara baik (well adjusted) dalam masyarakatnya. Demikian pula kesehatan mental berusaha untuk membantu individu menuju ke arah perkembangan pribadi yang harmonis. Pendidikan dapat pula menyumbang bagi pencapaian kesehatan mental, terbukti adanya usaha-usaha dalam praktek pendidikan modern yang berusaha menuju ke arah tercapainya kepribadian yang harmonis bagi warganya. Sehubungan dengan itu terdapat adanya hal-hal yang penting yang berhubungan dengan pengenalan berbagai faktor dalam pendidikan yang erat hubungannya denan kegiatan di sekolah. Misalnya masalah hubungan antara guru dan murid, kebutuhan murid, bakat, minat, perkembanan kurikulum, pemilihan bahan dan sebagainya. Banyak orang berpendapat bahwa sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kedua dalam membentuk kepribadian anak, ikut memikul 3
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

tanggung jawab yang besar dalam mengurangi peranan keluarga, sekolah, dalam hal ini guru, karena tugasnya, akan banyak berpengaruh dalam mencegah ataupun mengurangi timbulnya gangguan-gangguan mental. Sekolah juga mempunyak kedudukan untuk ikut membantu

pengembangan potensi-potensi anak dengan melayani kebutuhan-kebutuhan mereka, yaitu kebutuhan fisik, mental maupun spiritual. Menurut Chauhan, dalam usaha ini sekolah mempunyai beberapa cara dan fasilitas, yaitu : 1. Adanya lingkungan sekolah yang dapat berperan bagi pengembangan sikap anak yang positif. 2. Adanya prosedur administrasi yang demokratis dalam sekolah yang memungkinkan anak mengidentifikasikan diri. 3. Adanya ketentuan / keharusan anak mengikuti aktifitas kurikuler yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. 4. Adanya guru yang dapat membimbing 5. Adanya kebebasan bagi murid-murid untuk mengeksplorasikan dirinya 6. Adanya kemungkinan untuk mengembangkan minat dan bakat yang berbeda-beda. 7. Adanya fasilitas berupa : bacaan-bacaan untuk pembinaan kesehatan mental. 8. Adanya aturan-aturan dalam hal hubungan individu, adanya pendidikan seks dan moral, pembinaan ketrampilan dan bimbingan. 4
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

Kurikulum Sekolah Kesehatan mental dalam sekolah dapat dicapai dengan membuat kurikulum sekolah yang mampu menunjang ke arah itu. Tujuan kesehatan mental di sekolah dapat dicapai bila prinsip-prinsip penyusunan kurikulum mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kebutuhan-kebutuhan, individualnya. 2. 3. Kurikulum harus dihubungkan dengan kehidupan anak dan masyarakat.. Harus fleksibel dan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan murid dalam tiap lingkungan. 4. Dinamis dan dapat direvisi disesuaikan dengan kondisi sosial yang sedang berubah. 5. Sebaiknya memasukkan aktifitas ekstra kurikuler seperti : drama. Mengarang, olahraga, hoby dan sebagainya. 6. Bersifat totalitas atau integrasi. Berdasarkan atas keadaan tersebut maka kurikulum yang cocok / sesuai dengan pokok-pokok pendidikan akan lebih mengembangkan pribadi anak. 2. Guru dan Kesehatan Mental Kesehatan mental bagi guru adalah syarat yang mutlak diperlukan. Karena guru adaklah faktor yang penting dalam menciptakan suasana sekolah, maka uru maupun para pengasuh di sekolah harus mempunyai mental yang 5
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

minat,

bakat,

kemampuan

serta

perbedaan

sehat. Ia adalah orang yang bertugas memberi bimbingan, pengajaran kepada murid-murid dan mempersiapkan mereka ke arah kehidupan masa yang akan datang. Sebagai individu yang telah terbentuk guru sebetulnya juga diwarnai oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama masa pertumbuhannya. Sehingga tidak heran bila sebetulnya masih mempunyai problemproblem hidup yang mungkin belum teratasi. Sebagai akibatnya kadang-kadang ia dalam bertugas membimbing kita selamanya memperoleh hasil yang memuaskan. Karena itu maka kesehatan mental dan daya piker yang baik dari guru sangat memainkan peranan yang besar dalam proses belajar mengajar, mempertinggi kesehatan mental murid-muridnya serta dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Akibat negatif karena kurangnya kesehatan mental guru antara lain, tidak dapat membimbing dengan baik, tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan tenang serta dapat mempengaruhi murid-muridnya dalam menyesuaikan diri. Usaha-usaha untuk menciptakan mental yang sehat, guru harus mengembangkan dan mengusahakan kualitas profesional pribadi tertentu. Adanya ketajaman perhatian, minat yang besar terhadap murid, sabar, demokratis, sense of humor, hubungan yang baik denga murid maupun koleganya, merupakan beberapa tanda adanya kesehatan mental. Selain itu persyaratan profesi dan pribadi, tergantung beberapa faktor, termasuk usaha pribadinya. 6
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

Dengan adanya sikap profesionalnya dari guru, akan memperoleh beberapa keuntungan : 1. Mengajar merupakan pekerjaan yang bersih dari praktek-praktek yang tidak jujur. 2. Selalu berhubungan dengan anak-anak yang masih muda dan berkembang. 3. Mempunyai beragam tugas, baik yang bersifat fisik, mental, sosial dan emosional. Hal ini akan menghilangkan kebosanan dan menghilangkan ketegangan. 4. Adanya kesempatan untuk berhadapan dengan pekerja-pekerja profesional dalam membicarakan masalah-masalah akademik. 5. Mempunyai income yang sudah pasti. 6. Memperoleh kepuasan pribadi sesudah mengajar karena telah dapat berbuat sesuatu bagi bangsanya. 7. Guru merasa selalu mengikuti zaman karena dapat kesempatan untuk itu. Sedangkan keuntungan yang lain dapat disebutkan, bahwa : 1. Mengajar mendapatkan kesempatan memperoleh hasil yang bersifat profesional. 2. Mengajar mendapatkan waktu kerja yang layak, yaitu 6 jam setiap hari. 3. Adanya sikap profesional dapat menimbulkan kritik dari dalam yang dapat menumbuhkan perbaikan.

7
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

Sumber-sumber ketidaksehatan mental dari guru : Guru sebagai anggota masyarakat yang besar dan modern, dapat terjangkit sifat yang tidak sehat dalam mental karenan beberap hal : 1. Kurangnya jiwa dan sikap profesional, hal ini antara lain karena mengajar hanya sebagai pekerjaan sambilan atau karena tidak diterima pada bidang yang lain. 2. Ketidakmampuan dalam menjalankan tugas sehingga menimbulkan frustasi. 3. Kekurangan prestise sosial dan gaji yang rendah, sedang tugasnya cukup berat. 4. Adanya tuntutan moral yang terlalu tinggi bagi guru, sehingga harus menjadi model dan contoh bagi murid-muridnya. Padahal dia sendiri juga sebagai hasil dan pengaruh-pengaruh lingkungan yang tidak selamanya baik. 5. Kurangnya fasilitas untuk rekreasi. 6. Hubungan yang harmonis antara sesama guru ataupun guru dengan petugaspetugas yang lain. 7. Adanya perasaan tidak aman yang dapat menimbulkan kecemasan. Dengan memperhatikan adanya beberapa sumber yang dapat

menimbulkan ketidaksehatan mental dari guru maka perlu adanya usaha-usaha untuk memperhatikan, beberapa hal yang perlu :

8
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

a. Perbaikan terhadap tumbuhan masyarakat yang kurang dapat dipenuhi oleh guru. b. Pengurangan terhadap beban guru, sehingga perhatiannya tertuju kepada perbedaan individual masing-masing anak dapat diperhatikan. c. Perlunya menaikkan gaji guru, sehingga dia tidak perlu lagi memikirkan kebutuhan mencari penghasilan tambahan. d. Mempertinggi kondisi kerja bagi guru sehingga dia mampu menaikkan prestasi kerjanya. e. Menaikkan efisiensi kerja dengan memperhatikan kondisi local, perbaikan administrasi, jaminan hari tua, cuti dan lain-lainnya. Program-program yang dapat dilakukan untuk dapat mengusahakan perbaikan dari kesehatan mental guru antara lain : 1. Program memperbaiki hubungan guru dengan guru, agar didapat saling kerjasama diantara mereka. Caranya sekolah menciptakan suasana memungkinkan untuk itu, dengan melalui study tour, kunjungan bersamasama ke obyek pendidikan untuk para guru. 2. Program untuk memperbaiki hubungan kepala sekolah dengan guru maupun tenaga administrasi, agar terdapat keserasian hubungan. 3. Program untuk mengembangkan profesi melalui penataran, dalam bidang keahlian untuk menyegarkan pengetahuan dan metode mengajar.

9
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

4. Program seminar, workshop maupun rapat kerja antara para guru, untuk membicarakan masalah-masalah pendidikan. 5. Program pelayanan keamanan dengan melalui peraturan, untuk menghindari pemerasan oleh orang yang menjadi atasannya. 6. Program hubungan guru dengan masyarakat, sehingga terdapat hubugan yang erat antara sekolah dan masyarakat. 3. Kesehatan Mental Bagi Para Murid Pendidikan sangat besar manfaatnya bagi kesejahteraan individu tidak dapat disangkal lagi kebenarannya. Seseorang menjadi menderita atas bahagia banyak ditentukan oleh pendidikan yang dialami. Pendidikan yang telah diterima anak dari orang tuanya di dalam keluarga akan dilanjutkan dan disempurnakan secara formal di sekolah. Pengalaman masuk sekolah akan mempengaruhi tingkat kesiapan anak dalam mengikuti pendidikan di sekolah berikutnya. Penerimaan oleh guru yang menyenangkan dan dirasakan oleh anak sebagai kebahagiaan tersendiri. Hal ini akan menimbulkan sikap senang kepada sekolah, sehinga memudahkan anak dalam usahanya menyesuaikan diri dalam linkungan sekolah. Sebaiknya sikap guru yang kurang menyenangkan terlalu kasar, akan menumbuhkan rasa takut pada anak. Kesehatan mental pada murid di sekolah sebagian besar karena pengaruh dari kesehatan mental guru dalam mendidiknya dari waktu ke waktu. 10
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

Para guru mengetahui bahwa masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental murid itu adalah harus memperoleh kepuasan. Situasi dan kondisi di sekolah harus mampu memberi pelayanan akan kepuasan terhadap kebutuhan itu. Kebutuhan akan dirasa Kebutuhan untuk memperluas kontak sosial Kebutuhan untuk mengembangkan ilmu Kebutuhan mengenal dan menemukan sesuatu Kebutuhan-kebutuhan tersebut pada awalnya telah diperoleh anak di dalam keluarga masing-masing dari orang tua mereka. Adanya perlakuan dari orang tua yang salah, misalnya : telah melindungi, menolak atau membedabedakan anak, akan sangat memperlukan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Mereka masuk sekolah dihadapkan kepada lingkungan baru, sehingga bagi mereka harus ditumbuhkan perasaan aman dalam lingkungan sekolah tersebut. Bagi murid-murid sekolah dasar, mereka masuk sekolah akan menghadapi orang-orang baru, yang mempunyai figure yang berbeda-beda dari keluarganya yang memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan teman, lingkungan dan guru. Demikian pula dia terus mengembangkan perasaan memiliki (a feeling of belonginess) terhadap sekolah. Hal ini mungkin tercapai bila suasana sekolah mampu menumbuhkan suasana yang seperti diharapkan.

11
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

Untuk anak-anak di sekolah dasar, usaha kesehatan mental ini berguna untuk : 1. Membantu anak mengembangkan fisiknya melalui kegiatan-kegiatan tertentu. 2. Melatih anak menghormati orang lain yang berbeda-beda dalam kemampuan dan minatnya. 3. Membantu anak-anak menguasai kecakapan-kecakapan tertentu seperti : kesenian, ketrampilan dalam mengekspresikan diri. 4. Membantu anak untuk menguasai aktifitas kelompok, untuk memuaskan kebutuhan sosial. 5. Membantu anak untuk menghilangkan sifat-sifat interior atau rasa rendah. Sedang pada murid-murid sekolah menengah, masalah-masalah yang menimbulkan gangguan dalam keshatan mental antara lain adalah masalah yang berhubungan dengan kebutuhan : 1. Kebutuhan akan kebebasan 2. Kebutuhan akan kepuasan pandangan hidup 3. Kebutuhan untuk memperoleh pengertian tentang jenis kelamin 4. Kebutuhan untuk memilih dan menentukan pekerjaan. Berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan remaja tersebut, maka usahausaha kesehatan mental di sekolah menengah berusaha untuk membantu remaja dalam mengatasi masalah-masalah mereka dengan cara : 12
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

a. Menolong remaja untuk menerima keadaan fisiknya dengan seala perubahan dan ketidakstabilan b. Menolong agar menguasai kecakapan ketrampilan dalam hal latihan di sekolah c. Memberikan penjelasan tentang pendidikan seks d. Mengembangkan sikap sosial terhadap kelompoknya e. Mengembangkan perasaan ketidaktergantungannya kepada orang tua f. Menambahkan mereka dengan pandangan hidup yang sehat g. Membantu mengembangkan sikap terhadap pekerjaan. Usaha-usaha kesehatan mental bagi para mahasiswa. Mahasiswa sebagai individu yang sudah menginjak usia dewas, sering kali masih menghadapi banyak problem yang perlu bantuan untuk memecahkan. Bila problem tidak segera diatasi, akan menimbulkan gangguan keseimbangan jiwa. Penting sekali bagi usaha tersebut adalah berperannya penasihat akademik maupun petugas bimbingan di perguruan tinggi dalam rangka membantu mahasiswa mengatasi problem mereka. Adapun problem tersebut antara lain : a. Problem Akademis : pemilihan jurusan, pencapaian prestasi, pengambilan beban studi, cara belajar dan sebagainya b. Problem Pekerjaan : karena banyak diantara mereka yang sudah bekerja

13
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

c. Problem Keuangan : bagai yang masih belajar, keuangannya tergantung pada orang tuanya d. Problem Sosial dalam masyarakat, pergaulan dengan kawan lain jenis e. Probelam Emosional dan Pribadi, seperti pacaran, kecemasan dan tidak aman diri Untuk menghindari adanya probelem-problem tersebut yang dapat mengganggu keseimbangan jiwa, maka perlu (khususnya calon mahasiswa) untuk melakukan orientasi terlebih dahulu, sebelum memasuki dunia perguruan tinggi.

14
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam rangka mencapai keberhasilan pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara pendidikan tersebut. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah 1. Adanya hubungan antara guru dan murid yang harmonis 2. Membuat kurikulum sekolah yang mampu menunjang kebutuhan-kebutuhan anak didiknya 3. Tersedianya guru dengan segala profesionalisasinya, serta adanya guru yang bermental sehat 4. Adanya rasa aman dari pihak murid, sehingga anak dapat belajar dengan tenang 5. Tersedianya halaman yang cukup untuk bermain-main pada waktu istirahat. B. Saran-Saran 1. Agar pendidikan nasional semakin mantap, maka para pendidik haruslah selalu memacu dirinya dalam meningkatkan profesinya dengan melalui berbagai cara 2. Untuk menjadi pendidik yang baik, janganlah membawa masalah keluarga di dalam kelas 3. Para pendidik dan staf sekolah yang lain hendaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak didiknya untuk

mengembangkan bakat dan minatnya.

15
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

DAFTAR PUSTAKA

1. Dewa Ketut Sukardi, Drs., Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Usaha Nasional, Surabaya, 1991. 2. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, CV. Rajawali, Jakarta, 1990. 3. Kartini Kartono, Dra., Psikologi Abnormal, Alumni, Bandung, 1990. 4. Kartini Kartono, Dra., Mental Hygiene (Kesehatan Mental) Alumni, Bandung, 1990.

16
Makalah Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Kondusif sebagai Upaya Pengembangan Fisik dan Mental Siswa

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.

You might also like