You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kepribadian adalah sesuatu atau apa yang ada bersumber dari dalam dan

akan nampak keluar sebagai tindakan. Semisal saja, ucapan kita yang mencerminkan kepribadian kita. Tingkah laku kita yang mencerminkan kepribadian kita. Perangai dan tingkah laku yang baik dengan segala macam bentuk dan warnanya, sangat kita perlukan disetiap tempat dan waktu; dalam hubungan kita dengan Tuhan, dalam hubungan kita dengan diri kita sendiri, dan dalam hubungan kita dengan masyarakat, itu semua ada kaitannya dengan kepribadian yang kita miliki. Dalam dunia pendidikan adakah pengaruh kepribadian terhadap prestasi belajar?, hal ini tentunya membutuhkan suatu penelitian khusus yang akan memberikan gambaran seberapa besar kepribadian itu akan berpengaruh pada prestasi belajar. Meskipun demikian dalam makalah ini penulis tertarik untuk melakukan tinjauan umum terhadap pengertian kepribadian dan pengertian prestasi belajar, meskipun tidak secara langsung membahas bagaimana hal yang pertama akan mempengaruhi hal yang kedua. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban tugas terkait yang diberikan oleh dosen di Akademi Keperawatan Totabuan. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup yanga akan dibahas dalam tulisan ini mencakup tinjauan teoritis tentang kepribadian dan prestasi belajar

BAB II PEMBAHASAN

Tinjauan Teori Tentang Kepribadian Pengertian Kepribadian Kata kepribadian berasal dari kata Personality yang berasal dari bahasa Inggris dan juga Pesona dari bahasa Yunani yang berarti kedok atau topeng yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh para pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Kepribadian merupakan sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain (Kamus Bahasa Indonesia). Kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik. Benar, bahwa ada sebagian besar tingkah laku yang sama antara seseorang dengan orang yang lainnya. Namun yang benar-benar identik tidak pernah ada sejak adanya manusia. Maka dari itu, kepribadian seseorang berbeda-beda dapat di lihat dari tingkah lakunya, ucapan, tindakan dan amal yang lainnya. Ciri Ciri Kepribadian Ciri-Ciri Kepribadian yang sehat : Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.

Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik. Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya. Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak) Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalahmasalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya. Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.

Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi) acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang) Ciri-Ciri Kepribadian yang tidak sehat : Mudah marah (tersinggung) Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan Sering merasa tertekan (stress atau depresi) Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang. Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum. Kebiasaan berbohong Hiperaktif Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas Senang mengkritik/ mencemooh orang lain Sulit tidur Kurang memiliki rasa tanggung jawab Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis) Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama Pesimis dalam menghadapi kehidupan Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan Tinjauan Umum Tentang Prestasi Belajar Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum mengartikan prestasi belajar

ada baiknya pembahasan ini di arahkan untuk mendapat pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar itu sendiri. Pengertian Prestasi : Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak pernah melakukan kegiatan. Dalam knyataan untuk suatu prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk memcapainya. Menurut kamus besar bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah di kerjakan di ciptakan yamh menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, bail secara individual maupun kelompok dalam bidang tertentu. Pengertian Belajar : Untuk memeproleh pengertin yang obyektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar. Dalam kseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya mencapai tujuan pendidikan banyak bergantunga pada bagaimana proses belajar yang di alami oleh murid sebagai anak didik. Menurut Muhibbin Syah, Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Witherington, dalm buku educational psychology, mengemukakan belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Dengan demikian, belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalm interaksi dengan lingkungannya. Tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari. Pengertian Prestasi Belajar : Setelah mengetahui pengertian prestasi dan belajar, maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dalam interaksi dengan lingkungannya. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal/pribadi dan eksternal/lingkungan (Gage & Berliner, 1992; Winkel, 1997). Faktor internal atau pribadi meliputi : Inteligensi : Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi sekolahnya di semua mata pelajaran (Winkel, 1997). Jadi, ada korelasi antara inteligensi dengan kesuksesan di sekolah (Gage & Berliner, 1992). Peserta didik dengan taraf inteligensi yang tinggi diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan peserta didik yang memiliki taraf inteligensi yang lebih rendah. Namun inteligensi bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan prestasi akademik karena masih ada faktor lainnya seperti motivasi dan kepribadian serta faktor eksternal. Motivasi : Winkel (1997) mengatakan bahwa motivasi merupakan daya penggerak yang menjadi aktif pada saat-saat tertentu di mana ada kebutuhan untuk mencapai tujuan. Sedangkan Gage dan Berliner (1992) menjelaskan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan individu dari perasaan bosan menjadi berminat untuk melakukan sesuatu. Tercakup di sini adalah motivasi untuk mencapai kelulusan dan motivasi untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi Sukadji (2000).

Motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi untuk (Sukadji, 2000): Mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari Menyerap informasi dan mengolahnya Mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil (pengetahuan, eksternal. Menurut McLelland dan Atkinson (dalam Djiwandono, 2002), motivasi yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah motivasi berprestasi, di mana seseorang cenderung berjuang untuk mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses. Kepribadian : Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya (Allport dalam Hurlock, 1978). Kepribadian dapat berubah dan dimunculkan dalam bentuk tingkah laku. Organisasi adalah hubungan antar traits yang selalu berubah dan diwujudkan dalam bentuk traits-traits yang dominan. Sedangkan sistam psikofisik adalah kebiasaan-kebiasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, kepercayaan-kepercayaan, keadaan emosi dan dorongandorongan. Sistem inilah yang akan mendorong seseorang untuk menentukan penyesuaian dirinya sebagai hasil belajar atau pengalaman. Faktor eksternal atau lingkungan meliputi : Lingkungan rumah : Lingkungan rumah terutama orang tua, memegang peranan penting serta menjadi guru bagi anak dalam mengenal dunianya. Orang tua adalah pengasuh, pendidik dan membantu proses sosialisasi anak. Utami Munandar (1999) mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin baik prestasi anak. Termasuk juga sejauh mana keluarga mampu menyediakan fasilitas tertentu untuk anak (televisi, internet, dan buku bacaan). perilaku, keterampilan, sikap, dan kreativitas. Secara umum, motivasi terbagi menjadi motivasi internal dan

Lingkungan sekolah : Menurut Ormrod (2006) lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang nyaman sehingga anak terdorong untuk belajar dan berprestasi. Ada beberapa karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu: Sekolah mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha murid agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial. Adanya kurikulum yang menantang dan terarah Adanya perhatian dan kepercayaan murid serta orang tua terhadap sekolah Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua murid, baik untuk murid dengan latar belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik Adanya kebijakan dan peraturan sekolah yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, penjelasan yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta kemampuan menyelesaikan masalah. Adanya partisipasi murid dalam pembuatan kebijakan sekolah Adanya mekanisme tertentu sehingga siswa dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi informasi, membantu dan bekerja sama Membangun kerja sama dengan komunitas keluarga dan masyarakat Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan murid

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa pokok penting antara lain : 1. Kata kepribadian berasal dari kata Personality yang berasal dari bahasa Inggris dan juga Pesona dari bahasa Yunani yang berarti kedok atau topeng yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh para pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Ciri-ciri kerpibadian ada yang sehat dan ada yang tidak sehat. 2. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dalam interaksi dengan lingkungannya 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi meliputi Faktor internal atau pribadi (Inteligensi, Motivasi dan Kepribadian) dan Faktor eksternal atau lingkungan meliputi Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. 3.2. Saran Kiranya apa yang sudah dibahas dalam makalah ini akan memberikan nilai manfaat bagi pembaca. Meskipun demikian disadari bahwa pembahasan dalam makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu tulisan ini terbuka bagi saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

http://episentrum.com/artikel-psikologi/faktor-faktor-yang-mempengaruhiprestasi/#more-515 http://gokmat20.blogspot.com/2010/08/kajian-teori.html http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/

You might also like