You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN

Oleh: Ardy Nugroho A1H009026

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIN PURWOKERTO 2011

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBENGKELAN
PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN

Oleh: Ardy Nugroho A1H009026

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIN PURWOKERTO 2011 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Manusia dalam melakukan semua kegiatan dan aktivitasnya memerlukan bantuan dari alat dan mesin untuk mempermudahnya. Alat dan mesin tersebut bukanlah makhluk hidup, akan tetapi memerlukan suatu perawatan dan pemeliharaan agar dapat digunakan secara optimal. Kegiatan pemeliharaan, perawatan maupun pembuatan dan perankitan alat-alat itu dapat dilakukan di sebuah bangunan yang bernama bengkel. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Sehingga, pentingnya bengkel serta peralatan bengkel dalam mebantu kehidupan manusia. Praktikum ini akan membahas tentang peralatan perbengkelan yang ada di lingkungan secara umum. Selain itu juga dapat mengetahui fungsi, cara kerja dan manfaat dari alal-alat bengkel dan mesin tersebut.

B. Tujuan 1. 2. 3. Mengetahui peralatan bengkel sederhana Mengetahui fungsi perlatan bengkel sederhana Mengetahui cara kerja peralatan perbengkelan sederhana

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian bengkel secara umum tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat

pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Di dalam bengkel harus terdapat alat-alat dan bahan-bahan yang menunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bengkel tersebut. Dan setiap pihak yang bersangkutan dengan kegiatan ini harus memahami masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel adalah hal yang penting. Mesinmesin perlu dirawat secara berkala, sehingga membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang sehingga merugikan perusahaan. Jika mesin rusak, maka jadwal kegiatan akan terganggu sehingga akan merugikan perusahaan. Seluruh peralatan dan mesin tentu memerlukan suatu pekerja atau operator untuk mengoperasikannya. Keselamatan seorang atau sekelompok menjadi sangat penting untuk berjalannya sistem kerja dalam bengkel. Semua peralatan tangan dan mesin akan menjadi bahaya bagi pengguan apabila digunakan secara tidak tepat dan sembarangan. Dengan demikian diperlukan manajemen bengkel yang baik. Manajemen Bengkel merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatur segala kegiatan bengkel sehingga diperoleh efektifitas dan efisiensi dalam bekerja. Dengan manajemen bengkel yang baik diharapkan dapat mengatur dan menggerakan sumber daya yang ada secara maksimal. Di dalam bengkel terdapat banyak sekali peralatan-peralatan perbengkelan atau lebih sering disebut perkakas bengkel. Perkakas merupakan sarana peralatan perbengkelan yang difungsikan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Disamping itu dalam perbengkelan dikenal pula alat ukur yang berfungsi untuk mengukur variabel kerja dari elemen mesin (misalnya tachometer adalah alat ukur putaran poros). Alat ukur yang lain adalah avometer yang berfungsi untuk mengukur variabel dalam kelistrikan (misalnya untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan listrik). Perkakas bengkel ini selanjutnya dapat dibedakan menjadi perkakas tangan non bangku antara lain : 1. Kunci-kunci (kunci pas, ring, sok, inggris, pipa) 2. Obeng, 3. Tang

4. Palu 5. Gergaji 6. Tap wrench dan stock 7. Pahat 8. dan lain sebagainya Disamping itu dikenal pula perkakas bangku, yaituperkakas yang pada saat digunakan harus terpasang pada landasan berupa bangku atau dasar meja tanpa kaki. Perkakas kerja bangku merupakan berbagai macam alat yang diperlukan untuk menangani pekerjaan yang harus ditangani secara manual maupun dengan mesin, diantaranya terdiri dari pekerjaan memotong dengan gunting; melubangi dengan pons; meluruskan pelat dengan paron dan palu; mengerol/mencanai pelat; membengkok pelat, pipa, dan profil; menyambung dengan patri, lipatan, dan paku keling, dan las; meregang dan melantak pelat. Beberapa macam perkakas bangku utama yang banyak digunakan antara lain perkakan gunting, perkakas bor, perkakas pon dan perkakan lipat, penekuk, pelurus dan pelengkung pipa dan pelat. Secara umum prinsip kerja perkakasperkakas tersebut adalah menggunakan prinsip geseran, irisan dan tekanan. Pekerjaan pelat, pipa, batang, dan profil dalam konstruksi suatu alat dan mesin pertanian perlu dipersiapkan dengan menggunakan perkakas kerja bangku.

III.METODOLOGI A. Alat dan Bahan 1. Alat tulis

2. Peralatan Bengkel

B. Prosedur Kerja
1. Memperhatikan penjelasan asisten tentang fungsi dan cara kerja peralatan

perbengkelan sederhana
2. Menngambar peralatan perbengkelan tersebut

3. Memberi keterangan alat-alat tersebut beserta fungsi dan cara kerja dari masing-masing alat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Makalah Komponen Pengencang. www.scribd.com /doc/44966166/makalah-komponen-pengencang. Diakses tanggal 29 september 2011 jam 12.50. Anonim. 2011 . Obeng. http://engineeringtown.com/kids/index.php/elektronika/ 150-obeng. Diakses tanggal 4 Oktober 2011 jam 18.48 Anonim. 2011. Kunci Inggris. http://id.shvoong.com/products/auto/2125699kunci-inggris-adjustable-spanner/. Diakses tanggal 4 Oktober 2011 jam 17.45. C. van Terheijden, dan Harun. 1971. Alat-alat Perkakas 2. Penerbit Binacipta, Bandung. Krar. S.F., J.W. Oswald, J.E.St. Amand., 1983. Machine Tool Operations. McGraw Hill International Editions.

You might also like