You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan praktek Kerja industri/ lapangan Tujuan praktek kerja industri/ lapangan adalah: 1. Meningkatkan memperluas serta memantafkan keterampilan yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan program studi studi yang dipilih. 2. Menumbuh-kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidangnya. 3. Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha profesional dalam lapangan kerja antara lain : a. Struktur organisasi usaha b. Jenjang karir c. Manajemen usaha 4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakatkan diri pada suasana lingkungan kerja nyata. 5. Meningkatkan atau memperluas dan memantapkan proses penyerapan baru dari lapangan kerja. 1.3 Manfaat praktek kerja industri/lapangan Siswa mampu mencapai memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang sesuai dengan yang didapat di sekolah.

Siswa mampu mencapai alternatif pemecahan masalah kejujuran yang sesuai dengan program studi yang dipilih secara luas dan mendalam yang terungkap dalam laporan ini Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan siswa itu sendiri. Menambah perbendaharaan kata, perpustakaan sekolah dan dapat meningkatkan pengetahuan siswa.

1.4 Sistematika a. Studi wawancara Kami banyak mempelajari sedikitnya memahami cara . Dalam melaksanakan praktek kerja industri/lapangan ini kami melakukannya dengan cara wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan pembimbing. b. Observasi langsung Observasi langsung adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung atau melakukan observasi penelitian . c. Library system Yaitu dengan cara meminjam buku atau buku analisis lain untuk dipotokopi dan mempelajari catatan-catatan yang ada hubungannya dengan masalah Praktek Kerja Industri/lapangan. 1.5 Pembahasan masalah Mengingat banyak sekali yang menjadi ruang lingkup praktek kerja industri dan masalah-masalah yang belum bisa kami pecahkan karena masih kurangnya pengetahuan

dan pengalaman serta waktu untuk melaksanakan Praktek kerja Industri/ lapangan ini hanya masalah ? Hal ini bukan berarti pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan tidak penting, tetapi mengingat hal-hal seperti kami kemukakan di muka (Pengetahuan, pengalaman serta waktu praktek yang terbatas). 1.6. Waktu dan tempat Adapun waktu yang ditempatkan untuk praktek kerja industri/ lapangan selama 3 bulan yaitu: Hari Tanggal Tempat : Senin s/d Sabtu : 2 Juni s/d 30 Agustus 2008 : PT.Pos Indonesia Jalan Asia Afrika No 49 Bandung 40000

BAB II URAIAN TENTANG PEKERJAAN

2.1 Materi Penulis akan menggambarkan beberapa kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan selama prakerin selama di kantor Pos wilayah II Bandung 40000. Penulis mengharapkan melalui gambaran ini akan diperoleh kejelasan tentang kegiatan nyata atau kegiatan yang sebenarnya selama penulis mengikuti program prakerin. 2.2 Tata tertib/aturan bagi peserta Prakerin/PKL Tatat tertib bagi peserta prakerin pada kantor pos wilayah II Bandung 40000 adalah: 1. Tetap menyadari kedudukannya sebagai siswa yang dicerminkan dalam setiap perbuatannya dan sikap baik dilingkungan kantor maupun masyarakat. Menjaga nama baik kantor pos wilayah II Bandung 40000 sebagai suatu lembaga pusat pendidikan yang menjadi milik siswa/mahasiswa, masyarakat dan Negara. 2. Menjaga memelihara hubungan kerja sama yang baik diantara peserta demi terciptanya kerukunan persatuan dan kesatuan sesuai dengan moral yang terkandung dalam jiwa pancasila. 3. Berlaku dan bersikap sopan terhadap semua karyawan dalam lingkungan kantor pos wilayah II Bandung 40000. 4. Menjaga dan memlihara semua peralatan, pembangunan, taman, yang berada di lingkungan kantor pos wilayah II Bandung 40000. 5. Melaksanakan jam kerja tepat waktu, sesuai ketentuan pelaksanaan dan kerja lembaga.

6. Mengadakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi diantara pimpinan unit kerja. 7. Ikut berpartisipasi memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan. 8. Dalam pelaksanaan program kerja, diharapkan ada masukan-masukan atau saran yang positif dan membangun, agar tertib administrasi/manajement lembaga yang solid. 2.3 Sanksi-sanksi Kepada pelanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi berupa : a. Teguran atau peringatan secara lisan b. Teguran atau peringatan kedua secara tertulis dan ditandatangani oleh kabid teknis dengan tembusan kepada atasan peserta yang bersangkutan. c. Dikeluarkan dari program pelatihan dan dinyatakan gagal serta tidak diijinkan mengikuti program selanjutnya pada kantor Pos II Bandung 40000. 2.4 Metode Perolehan Data Penulis memperoleh data yaitu memulai wawancara dengan para staf secara langsung, dialog pemberian materi dan praktek selain itu juga penulis memperolehnya dari informasi secara tidak langsung berupa poto kopi materi. a. Observasi Penulis mengamati secara langsung terhadap pekerjaan yang penulis lakukan di kantor pos penulis tidak hanya diberi teori dan pengamatan kerja, akan tetapi penulis diberi tugas/pekerjaan kantor yang cara-caranya sudah diterangkan oleh pembimbing. b. Wawancara Yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu usaha dalam memperoleh

data/informasi secara lisan dan langsung dari gambar yang dituju sesuai dengan

maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Penulis dalam hal ini menanyakan langsung kepada pembimbing yang ada dipihak instansi mengenai hal-hal yang penulis tidak ketahui. Wawancara tersebut dilakukan guna tercapainya pengumpulan data yang benar dan jelas sehingga penulis merasa dan tahu benar bidang kerja yang ditangani selama praktek kerja lapangan. c. Pustaka Yang dimaksud dengan pustaka adalah suatu uasaha yang ditempuh dalam memperoleh data atau informasi dengan cara melihat dari brosur-brosur, poto copy materi dan buku kecil. Penulis menggunakan reperensi atau kepustakaan untuk memperoleh data dan teori yang ada hubungannya dunia broadcasting.

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Gambaran umum kantor pos II Bandung 40000 3.1.1 Sejarah singkat PT. Pos Indonesia (persero) Kp II Bandung 40000 Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia merupakan awal munculnya aktivitas surat menyurat yang lebih modern dan terorganisir. Berawal dari ide lalu berkembangan dengan berjalannya kebutuhan, maka gagasan tersebut diwujudkan oleh Gubernur Jendral G.W Baron dengan mendirikan sebuah kantor pos. dengan penemuan teknologi dalam bidang telegraf dan telepon, maka dibentuklah jawatan telegraf dan telepon (jawatan PTT) berdasarkan Staatblaad no 395 tahun 1906. Seiring dikeluarkannya undang-undang perusahaan Negara Hindia Belanda (IndischeBedrijevenwet Wet = IBW) Sejak tahun 1907, jawatan PTT dikelola oleh Departemen Perusahaan-perusahaan (Departemen Van Gouverments Bedrijeven). Bermula dari jawatan PTT Republik Indonesia yang resmi berdiri pada tanggal 27 September 1945, yaitu sejak dilakukannya pengambil alihan kantor pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintah Jepang yang pada saat itu gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT yang kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai tonggak berdirinya Jawatan PTT RI sekaligus diperingati sebagai hari bakti PTT atau yang lebih dikenal sekarang hari Bakhti Postel. Perubahan status Jawatan PTT menjadi Perusahaan Negara pos dan

telekomunikasi (PN Postel) Karena telah memberi syarat untuk menjadi perusahaan Negara sesuai dengan PERPU no. 19 tahun 1960 dan berdasarkan Peraturan pemerintah

(PP) no.240 tahun 1961 anatara lain bertujuan agar mendapatkan kebebasan bergerak dalam mengembangkan usahanya. Kemudian PN postel dipecah menjadi dua badan Usaha yang berbeda, yaitu PN pos dan Giro dan PN Telekomnikasi berdasarkan PP No.29 tahun 1965 dan PP No. 30 tahun 1965. Selanjutnya sesuai dengan undang-undang No. 9 tahun 1969 yang menetapkan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Perjan, Perum dan Persero maka status PN Pos dan Giro diubah menjadi perusahaan Umum Pos dan Giro (Perum Pos dan Giro) berdasarkan PP No. 9 tahun 1976. kemudian melihat perubahan-perubahan dalam iklim usaha, status perum disempurnakan khususnya yang menyangkut tata cara pembinaan dan pengawasan berdasarkan PP No. 24 tahun 1984. menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang makin marak dan penuh persaingan maka diperlukan penyempurnaan status Badan Usaha yang lebih baik, sehingga tanggal 20 juni 1995, Perum Pos dan Giro berubah status menjadi PT POS Indonesia (Persero). KP II Bandung 40000 berdasarkan PP No. 5 tanggal 27 februari tahun 1995. dengan adanya perubahan status tersebut, maka meberikan keluasan yang lebih besar bagi PT Posindo untuk memasuki dunia bisnis yang dinamis dan memerikan kesempatan untuk menciptakan sistem kerja yang lebih efisien dan cara kerja yang lebih profesional untuk meningkatkan pelayanan kepada setiap pengguna jasa Pos dan Giro. Berikut rangkaian perubahaan status yang telah dilakukan oleh PT.Pos Indonesia (Persero) KP II Bandung 40000: 1. Tahun 1864 dinas Pos sebagai Jawatan Murni. 2. Tahun 1906 dinas Pos sebagai perusahaan ICW (Indische Comtabilities Wet) .

3. Tahun 1913 1961 dinas Pos sebagai Perusahaan IBW (Indische Bejriven Wet. 4. Tahun 1961 - 1965 dinas Pos sebagai Perusahaan Negara Pos dan Giro. 5. Tahun 1965 1978 dinas Pos sebagai Perusahaan Negara Pos dan Giro. 6. Tahun 1970 20 Juni 1995 dinas Pos sebagai Perum Pos dan Giro. 7. sejak tanggal 20 Juni 1995 hingga sekarang, dinas Pos dan Giro menjadi PT.Pos Indonesia (Persero) KP II Bandung 40000. 3.1.2 Visi, misi dan aktifitas Perusahaan Visi perusahaan Visi PT. Pos Indonesia (Persero) KP II Bandung 40000 adalah mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip bisnis yang sehat dengan didukung teknologi tepat guna dan penggunaan SDM yang profesional. Misi Perusahaan Misi PT. Pos Indonesia (Persero) Kp II Bandung 40000 adalah menyediakan layanan komunikasi (surat Pos), logistik (paket Pos), Transfer keuangan (wesel Pos) dan jasa pelayanan Pos Lainnya yang memiliki nilai tambah yang tinggi bagi kepuasan pelanggan. Secara rinci misi PT. Pos Indonesia (Persero) KP II Bandung adalah sebagai berikut : 1) Menyediakan layanan komunikasi, logistik, transaksi keuangan dan layanan Pos lainnya yang memiliki nilai tambah bagi kepuasan pelanggan. 2) Mengembangkan usaha yang memiliki daya saing kuat bagi di pasar domestik maupun pasar global.

3) Memberikan pelayanan untuk kemanfaatan seluruh pelosok tanah air

umum yang menjangkau guna

dengan perlakuan yang sama

memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta mempererat hubungan antar bangsa. Aktivitas Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) KP II Bandung 40000 merupakan BUMN yang berada dalam naungan Departemen Parpostel yang dipimpin oleh suatu badan direksi yang bertanggung jawab kepada materi Pariwisata, pos dan Telekomunikasi dan Menteri Keuangan. 3.2 Profil Kantor Pos II Bandung 1. Kondisi dan perkembangan wilayah a. Wilayah perkantoran dan sentral bisnis b. Wilayah perumahan/permukiman 2. Fasilitas fisik pelayanan 3. Jenis layanan a. Bisnis komunikasi b. Bisnis Logistik c. Bisnis keuangan dan keagenan d. bisnis filateli e. Usaha lainnya 4. Kepegawaian 5. pendapatan dan biaya

3.3 Ruang lingkup pekerjaan SPP Pengolahan terbagi menjadi 4 Bagian : a) Asman kirim terima b) Asman puri c) Puri R d) Kh (Kilat Khusus) Asman kirim terima adalah satu bagian penerimaan produk/barang dari KFC untuk Kpll Bandung yang meliputi atau mencakup beberapa produk Pos diantaranya : 1) Kantong Advis, Remis dan BPM (Benda Pos dan Matrai) 2) Paket Pos Biasa(PPB) Paket Pos kilat khusus mencakup seluruh barang kiriman 3) SKH/Surat Kilat Khusus 4) Express 5) Ems/Express mail service Terima : Penerimaan dari kpc / penerimaan dari Mpc Kirim : Pengiriman dari Kp ll Bandung ke Kp. Cabang Cap tanggal gunanya untuk memastikan prangko dan mengetahui jam/tgl/thn/bln

Terakhir catatan atau buku untuk menyerahkan produk-produk pos yang masuk ke asman terima diserahkan melalui buku penyerahan ke tiap-tiap bagian. Asman Puri R adalah pengiriman surat/barang yang tercatat misalnya kiriman ke luar negeri. Pengiriman yang memakai biaya dan proses pengirimannya memakai advis R untuk dikirim ke kantor cabang.

Puri R adalah tempat penerimaan dan pengiriman barang yang terdaftar dan barang itu tidak bisa diganti oleh uang. Mekanisme kerja di Puri R yaitu tempat penerimaan dan pengiriman. Pengirimannya memakai advis R untuk dikirimkan ke kantor pos secara global. Advis n(induk) = pengantar banyak nya suatu barang Advis R = kiriman yang tercatat misalnya panjer uang untuk ke kantor pos cabang, cek,matrai dll. Kilat khusus Pengertian kilat khusus adalah proses pengiriman surat kilat khusus dari loket Kp rk dengan loket pc. Pertama surat dikirim dari loket lalu dproses dan disortir kasar lalu disortir halus setelah itu surat di scan menurut kota tujuan dan surat ditutup dengan memakai kantong plastik di ikat, di plombir beserta lebel lalu surat diserahkan ke kantor mpc Bandung

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan 4.2 kritik dan saran Saran untuk perusahaan / instansi Adapun saran-saran yang penulis maksudkan untuk perusahaan /instansi adalah sebagai berikut: Dalam segi tata letak kantor sudah tertera dengan baik sehingga proses kerja antara satu bagian dengan bagian lain dapat dengan mudah berhubungan tanpa

hambatan tinggkat meningkatkan lagi agar proses perkantoran dapat berjalan dengan rapi, efesien dan menunjang ke segala hal. Saran untuk sekolah Adapun saran-saran yang penulis maksudkan untuk sekolah adalah sebagai berikut : a) Sebaiknya siswa yang akan melaksanakan PKL harus benar-benar matang terutama dalam bidang komputer (bidang keahliannya) b) Seharusnya materi yang berhubungan dengan bidang keahlilannya harus lebih ditingkatkan. c) Bagi pembimbing yang mengontrol ke perusahaan instansi simana siswa PKL sebaiknya lebih ditingkatkan dan memeberikan perhatian kepada siswa apabila waktunya memungkinkan agar siswa lebih mudah berkonsultasi.

Demikian saran-saran dari penulis semoga dapat bermanfaat khususnya di unit tata laksana SMKN 1 dan penulis mohon maaf dengan sebesar-besarnya apabila dalam penulisan ada kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca.

You might also like