You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PADA KANTOR KECAMATAN BL.

LIMBANGAN KABUPATEN GARUT


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Nasional (UN) Kelas XII TKJ SMKN 6 Garut Tahun pelajaran 2009-2010

Disusun Oleh SITI HOLIFAH NIS 070810107

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 GARUT TAHUN PELAJARAN 2009-2010

LEMBAR PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH


SMK NEGERI 6 GARUT

Menyetujui Ketua Program, Pembimbing,

Inayah, S.Kom NIP 480139009

Inayah, S.Kom NIP 480139009

Mengetahui Wks Hubinmas,

Yeyet Rostika, S.Pd. NIP 480131057

Kepala Sekolah,

Drs. Nanan Widjana, M.M. NIP 131469566

LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PADA KANTOR KECAMATAN BL. LIMBANGAN KABUPATEN GARUT

Menyetujui Pembimbing I, Pembimbing II, Pembimbing III,

Drs. Wawan Y, M.Si. NIP 131797571

Drs. Dindin Pardinat S. NIP 010206461

Darajat NIP 010216932

Menyetujui Camat Kecamatan Bl. Limbangan

Drs. H. Dudung S. NIP 480097467

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, yang mana atas ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan praktek kerja industri di Kantor Kecamatan Bl. Limbangan, Garut. Di dalam praktek kerja industri di Kantor Bl. Limbangan penulis banyak mendapatkan ilmu pengetahuan, dan keterampilan yang belum pernah dipelajari di sekolah. Dalam praktek kerja industri sangat sangat diperlukan sikap yang baik, sopan dan disiplin dalam waktu bekerja. Jadi di dalam praktek kerja industri ini dijadikan tempat yang sesungguhnya di dunia kerja juga dijadikan tempat untuk mencari pengalaman dan pengetahuan dalam pembelajaran yang tidak didapat di sekolah bisa didapat di tempat melaksanakan praktek kerja industri. Jadi dalam penulisan laporan ini penulis mengakui banyak sekali mendapat bantuan yang berbentuk moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Yth. Bapak Drs. Nanan Widjana, M.M. selaku kepala sekolah SMK Negeri 6 Garut yang telah mempercayai penulis untuk melaksanakan pendidikan sistem ganda. 2. Yth. Ibu Inayah, S.Kom. yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. 3. Yth. Bapak Drs. Wawan Yanuarman, M.Si. yang telah memberi teori dan pengarahan dalam penyambutan PKL.

4.

Yth. Bapak Darajat yang telah membimbing dengan rasa tanggung jawab tulus dan sabar dalam melaksanakan praktek kerja industri sehingga penulis dapat pengetahuan yang luas.

5.

Yth. Orang yang telah memberi biaya dan memberi dorongan serta motivasi dan doa.

6.

Bapak Drs. H. Dudung S. selaku Camat Kec. Bl. Limbangan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk praktek kerja industri di kecamatan Bl. Limbangan.

7.

Yth. Guru-Guru yang telah memberi motivasi dan pelajaran terutama guru produktif.

8.

Buat teman-teman yang tidak mungkin namanya dicantumkan satu persatu khususnya kelas XII Teknik Komputer dan Jaringan dan Tata Busana.

Dan penulis pun menyadari bahwa dalam penulisan laporan banyak yang salah dan yang kurang, serta jauh dari sempurna, karena di dunia tidak ada yang sempurna Cuma Allah yang sempurna. Akhirnya penulis sebanyak mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat berguna umumnya bagi pembaca khususnya bagi penulis.

Garut, Oktober 2009

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri .................................... 1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Industri ............................ 1.3. Tempat Praktek Kerja Industri ................................................. 1.4. Waktu Praktek Kerja Industri ...................................................

BAB II

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI ...................................

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 3.1. Kesimpulan .............................................................................. 3.2. Saran ........................................................................................

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Prakerin Sebagai sekolah Menengah Kejuruan setiap siswa/siswi-nya harus dan

sebaiknya mengikuti pendidikan sistem ganda atau dengan kata lain yaitu praktek kerja industri (prakerin). Pelaksanaan praktek kerja industri ini dilaksanakan pada saat naik kelas 3 atau kelas 2 semester 2. Ataupun sesuai kurikulum-kurikulum sekolah masing-masing dan jurusan-jurusan masing-masing. Di dalam praktek kerja industri siswa mampu menonjolkan sikap yang sistematik terhadap pekerjaan yang diperintahkan oleh atasan ataupun pembimbing karena sikap disiplin tepat waktu sangat berpengaruh terhadap penilaian dalam praktek kerja industri. Dengan melihat pernyataan di atas, pemerintah dalam hal ini terutama Depdikbud lebih memberi dorongan memperluas kesempatan untuk melaksanakan memagang bagi para siswa/siswinya. Suatu proses pendidikan berupa lahan kerja industri yang meliputi proses peningkatran pengetahuan dan sikap yang diperlukan sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan studi masing-masing.

1.2

Maksud dan Tujuan Prakerin Adapun maksud dan tujuan praktek kerja industri ini yaitu:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas akhir sekolah pendidikan SMKN 6 Garut. 2. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional. 3. Meningkatkan efisiensi dalam proses pendidikan di dalam dunia kerja/industri 4. Membekali siswa dengan pengalaman dan keterampilan sesuai dengan jurusan masing-masing dan sebagai bekal untuk bekerja di dunia usaha/industri sebagai persiapan penyesuaian diri di dunia kerja industri masyarakat. 5. Menerapkan teori yang dipelajari di sekolah dengan praktek di dunia kerja industri yang sesungguhnya.

1.3

Manfaat dan Kegunaan Prakerin Dalam pembahasan awal dapat dikatakan praktek kerja industri adalah

bentuk pengajaran pendidikan sesuai dengan keahlian para siswa dan siswi sesuai dengan bidangnya masing-masing melalui bekerja langsung dengan terarah dengan program untuk mencapai tujuan, maka manfaat prakerin salah satunya adalah sebagai berikut: 1. Dalam melaksanakan praktek kerja industri siswa mampu membedakan antara sekolah dan perusahaan. 2. Praktek kerja industri memberikan penulis pelajaran berupa pengalaman untuk acuan ke depannya.

3.

Siswa dapat mengetahui seluk beluk tentang perusahaan melalui kerja dalam perusahaan.

4.

dalam melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) penulis juga tahu apa yang penulis belum ketahui khususnya dalam segi keahlian perusahaan.

4. 5.

Mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru di tempat prakerin. Di dalam Praktek Kerja Industri penulis juga banyak menemukan ilmu yang belum diketahui sekolah

1.4 Tempat Praktek Kerja Industri Dalam penetapan tempat Prakerin penulis ditempatkan di salah satu instansi industri tapi penulis tidak diterima di industri itu, Cuma 2 orang. Tapi akhirnya penulis ditetapkan di Kantor Kecamatan Bl. Limbangan Garut, Jalan Inpres No. 32 Bl. Limbangan, Garut.

1.5 Waktu Pelakasanaan Prekerin Waktu dan pelaksanaan Prakerin dimulai dari tanggal 6 Juli 2009 sampai dengan selesai 30 September 2009 yang mana lamanya selama 47 hari. Dimulainya Prakerin hari Senin sampai dengan hari Jumat karena hari Sabtu dan Minggu libur. Masuk pukul 07.30 WIB dan sampai 13.00/ Itu pada hari biasa, kalau pada bulan Ramadhan masuk pukul 08.30 pulang pukul 13.00

BAB II LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2.1

Sejarah Singkat Kecamatan Bl. Limbangan Pada zaman dahulu kala waktu Rd. Adipati Limansenja Kusumah atau

R.A. Jayakusumah atau lebih dikenal sebagai Sunan Cipancar yang jadi Bupati Limbangan pada tahun 1525. Kabupaten Limbangan itu namanya bukan Limbangan, tapi Kabupaten Galeuhpakuwon. Riwayat ganti nama dari Galeuhpakuwon menjadi Limbangan ada keterkaitan dengan sejarah usaha-usaha menyebarkan agama Islam di pusat di daerah bekas keprabuan Rumenggong kira-kira luasnya sama dengan daerah Cianten, Bl. Limbangan, Malangbong, Wanakerta (Cibatu), Wanaraja, Sadang dan Cipisung (Karang Pawitan/Suci). Tempat yang luasnya kira-kira sama dengan jumlah daerah-daerah waktu beliau mula-mula menyebarkan agama Islam. Itulah daerah pada zaman Sunan Cipancar, sebagian besar berupa wilayah kabupaten Galeuhpakuwon. Pantas yang disebut daerah operasi Prabu Kiansantang (Pabu Godog), sedangkan Prabu Kiansantang yaitu putra Raja Pajajaran (Prabu Siliwangi) yang tidak mau masuk Islam. Sedangkan Prabu Kiansantang, selain masuk Islam, terus menjadi Ulama Dawah (propaganda) bersamaan dengan Ulama Syarif Hidayatullah Sultan Cirebon, yang dikenal dengan Sunan Gunung Djati.

Dalam buku Silsilah atau dalam cerita-cerita para orang tua dahulu, tidak ada catatan yang menyatakan bahwa kabupaten Galeuhpakuwon pernah masuk upeti ke kesultanan Cirebon, sedangkan kabupaten Galeuhpakuwon pada waktu itu tidak termasuk daerah kekuasaan Cirebon, hanya barangkali dalam upaya dawah Islam Sultan Cirebon Maulana Syarif Hidayatullah dianggap sesepuh oleh kepala-kepala negara seluruh daerah tanah Sunda, hanya sebatas yang sudah masuk Islam, seperti Kesultanan Banten, Kesultanan Jayakarta, Keprabuan Sumedang Larang, dan kabupaten Galeuhpakuwon, intinya Sultan Cirebon (Sunan Gunung Djati) mempunyai pengaruh serta wibawa yang besar dan berpengaruh di kalangan kepala-kepala negara se-tatar Sunda. Di sisi lain, Sunan Gunung Djati, Maulana Syarif Hidayatullah mempunyai prakarsa (inisiatif) mengadakan pertemuan dengan kepala-kepala negara setatar Sunda, yang dipimpin oleh beliau pada zaman sekatang, barangkali disebut musyawarah besar. Maklum, pada zaman dahulu pertama Islam yang menyebar di seluruh tatar Sunda, segala tingkah laku di kalangan penyebar Islam pada dasarnya satu ketegasan tiada lain maksudnya supaya saling mengisi jalan kesucian disertai jiwa dan ketakwaan secara penuh serta disiplin baja. Sunan Gunung Jati pernah mengundang para peserta pertemuan musyawarah besar di Cirebon telah memperingatkan bahwa barang siapa yang memungkiri dalam waktu dibuka pertemuan yang belum hadir apabila datang di Pendopo bakal dihukum mati oleh pengawal pribadinya.

Diceritakan: bahwa Raden Adipati Limansajaya Kusumah, Bupati Galeuhpakuwon bersusah payah dalam perjalanan, turun gunung naik gunung masuk hutan belantara menuju keraton Sultan Cirebon yang sangat melelahkan. Begitu beliau tiba sampai di pintu gerbang (Gapura) Keraton Cirebon sudah dijaga oleh dua orang Algojo yang akan melaksanakan tugas perintah Sultan Cirebon menghadapi Rd. Adipati Limansanjaya Kusumah oleh kerisnya, tetapi Bupati Galeuhpakuwon memang terkenal ilmunya (kesaktiannya) dua orang si algojo tersebut akan menghunus dengan pedangnya sendiri menghadapi Rd. Liman Sanjaya Kusumah (Sunan Cipancar) mendadak lemas lunglai tidak berdaya ketika pada saat kejadian dengan disaksikan oleh Sunan Gunung Djati (Sunan Cirebon) dan para pengawal tentunya menjadi gempar di dalam keraton. Ketika melihat Bupati Galeuhpakuwon mencabut keris pusaka Rd. Adipati Liman Sanjaya Kusumah, beliau mengatakan sampaikan yakin salah tidak memenuhi undangan dalam waktunya, yang datang sangat melelahkan. Setelah.oleh pusaka yang dimilikinya, Bupati Galeuhpakuwon dengan kesadaran sendiri sangat bijaksana, bahwa disiplin dawah Islam harus dipenuhi, tanpa disertai oleh hati yang ikhlas dengan mempersilahkan memberikan keris pusakanya kepada Sunan Gunung Djati. Tapi, ketika melihat keris pusaka sudah berada di tangan Sunan Gunung Djatis, mengkilap bercahaya oleh Maulana Syarif Hidayatullah, yang isinya: Laaiqroohu Fiddiin yang artinya tidak ada paksaan dalam beragama. Dengan kaget, Sunan Gunung Djati terperanjat karena beliau mengetahui bahwa siapa saja yang memakai keris itu, tentu pernahdengan Prabu Kiansantang menyebarkan agama Islam. Keris yang ditandai dengan ukiran

Laaiqrooha Fiddiin yang dianggap suatu keris ganjaran dari Prabu Kiansantang, memberikan penghargaan jasa-jasanya dalam menyebarkan agama Islam. Tidak berbeda dari tanda penghargaan samkarya nugraha menurut jaman sekarang. Setelah dua tokoh pada.lagi, Bupati Galeuhpakuwon yang didukung oleh Sunan Gunung Djati ke Pendopo tempat musyawarah. Oleh Sunan Gunung Djati diumumkan ke seluruh peserta yang hadir. Dalam pertemuan musyawarah besar, bahwa putusan hukuman mati untuk Bupati Galeuhpakuwon dibatalkan, karena berkaitan dengan jabatan, memegang keris warisan dari Prabu Kiansantang yang menjadi bukti ketakwaannya. Raden Adipati Limansenjaya Kusumah kepada Robul Ijjati dalam rangka menyebarkan agama Islam. Malah Sunan Gunung Djati mengusulkan kepada para peserta musyawarah supaya kabupaten Galeuhpakuwon diganti namanya menjadi kabupaten IMBANGAN yaitu satu ciri bahwa Bupati Galeuhpakuwon SA-IMBANG dengan Maulana Syarif Hidayatullah dalam rangka menyebarkan dakwah Islam. Lambat laun, kabupaten Imbangan dalam sebutan berubah menjadi kabupaten Limbangan. Kemudian keris pusakanya menurut informasi yang dipercaya, masih disimpan di salah seorang sesepuh Cinunuk. Nama Galeuhpakuwon tetap ada, tidak dihapus oleh Rd. Adipati Limansenjaya Kusumah yaitu nama tempat yang pernah jadi Pusat Pemerintahan yang berlokasi di Pasir Huut. Rd. Adipati Liman Sanjaya Kusumah wafat yang semula dimakamkan di Galeuhpakuwon (Pasir huut) bekas Keraton setelah kira-kira 80 tahun, makamnya dipindahkan ke Pasir Astana Desa Pasir Waru.

2.3

Uraian Kegiatan Prakerin Prakerin di Kantor Kecamatan Bl. Limbangan jalan Inpres No. 32 Bl.

Limbangan Garut penulis selama 3 bulan yang beralamat di alun-alun Limbangan, di mana pelaksanaan Praktek Kerja Industri penulis sebagai siswa SMKN 6s Garut harus mengikuti praktek kerja industri (prakerin) untuk memenuhi persyaratan.

Minggu ke-1 Dalam minggu pertama kali berada di tempat kerja industri, penulis diperkenalkan kepada para pembimbing dan diberi penyuluhan dari Sekmat Kec. Bl. Limbangan tentang bagaimana cara kerja di lingkungan Kantor Kecamatan Bl. Limbangan. Setelah itu penulis kepada kasi-kasi kepada para karyawan yang ada di Kantor Kecamatan Bl. Limbangan, Garut. Setelah itu penulis diperkenalkan dengan beberapa ruangan: 1. Ruangan Sekmat 2. Ruangan Camat 3. Ruangan Tempat Pembuatan KK/KTP 4. Ruangan Rapat 5. Ruangan Para Pengurus KB 6. Ruangan Komputer 7. Ruangan para Pengurus PNPM Setelah itu penulis diberi materi tentang bagaimana cara mendisposisi surat masuk, surat keluar dan indek suratnya.

Minggu ke-2 Minggu ke-2 penulis disuruh mengerjakan register surat keluar monitoring Pemilu 2009 dan mengerjakan register Proposal perihal permohonan bantuan dana MTQ dan mengerjakan register keterangan surat pindah atas nama Dede Kusnadi.

Minggu ke-3 Pada minggu ini penulis mengerjakan beberapa disposisi surat masuk dan keluar. 1. Mengerjakan disposisi surat masuk perihal permohonan izin mengadakan kegiatan Hari Besar Islam (PHBI). 2. 3. Mengerjakan disposisi surat keluar tentang kegiatan PHBI Mengerjakan disposisi surat masuk perihal undangan peringatan Isro Miraj Nabi Muhammad SAW. 4. Mengerjakan register Kredit Bank atas nama Iya Rusmana.

Minggu ke-4 Pada minggu ini penulis mengikuti pengajian Al-Hidayah yang dimulai pada pukul 08.00 s.d. 11.30 yang bertempat di mesjid Al-Hussen Limbangan yang dipimpin langsung oleh K.H. Abdulsalam setelah itu penulis mengerjakan disposisi surat masuk perihal undangan cuci tangan dengan sabun dann mengerjakan resgister proposal perihal permohonan bantuan modal usaha.

Minggu ke-5 Pada minggu ini penulis mengerjakan register surat pindah atas nama Yusuf Irawan dan mengerjakan disposisi surat masuk perihal Peringatan HUT RI ke-64.

Minggu ke-6 Pada minggu ini penulis melaksanakan Jumsih di lingkungan kantor kecamatan Bl. Limbangan dan mengerjakan disposisi surat masuk perihal undangan Isra Miraj.

Minggu ke-7 Pada minggu ini penulis mengerjakan disposisi surat masuk perihal bencana kebakaran di Pasir Waru dan mengerjakan pengetikan Jamkesmas. 2.4 Pembahasan Masalah

Banyak permasalahan yang dihadapi selama penulis praktek kerja industri di Kantor Kecamatan Bl. Limbangan Jl. Inpres No. 32, salah satunya adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Dalam mendisposisi surat keluar Dalam menentukan indeks surat Dalam mendisposisi surat masuk Dalam pembuatan surat untuk Dinas Kurang memahami dalam membaca konsep karena penulis kurang belajar dalam memahami dan cara membaca konsep, karena penulis masih banyak kesalahan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Di tempat praktek kerja industri (Prakerin) apabila kita meanamkan sebagai soerang akademik komputer, maka orang-orang akan menganggap kita bisa dalam segala hal mengenai komputer dan jaringan dengan teknik informasi. Mungkin tidak ada sebabnya jika kita karena semua tidak dapat dipisahkan karena sama-sama satu media (computer) dan juga berkaitan satu sama lain. Namun yang jadi masalah dalam keahlian kita sendiri jangan sampai tidak bisa karena tidak akan berdampak negatif. Sekarang untuk menutupi smeua kekurangan-kekurangan kita, kita harus belajar di luar jam pelajaran umumnya jangan mengandalkan dari sekolah karena sekolah pasti mempunyai kekurangan apalagi kalau kita banyak belajar di luar jam sekolah, kita pasti sering dihadapkan dengan permasalahan komputer. 3.2 Saran 1. Diharapkan sekolah dapat memilih hubungan baik dengan industri/instansi walaupun bagaimana kondisinya agar dapat memudahkan siswa-siswinya dalam praktek kerja industri (prakerin). 2. Sekolah diharapkan berkesinambungan dalam memonitoring siswa-siswinya saat praktek kerja industri (prakerin)

3.

Pihak sekolah diharapkan dampat lebih selektif dalam mmeilih tempat praktek kerja industri (prakerin) untuk siswa-siswinya yang sesuai dengan kemampuannya.

You might also like