Professional Documents
Culture Documents
LANGKAH-LANGKAH 7 JUMPS
Mengidentifikasi dan mengklarifikasi istilah-istilah yang
belum dikenal (unfamiliar terms). Menetapkan masalah-masalah yang perlu didiskusikan. Curah pendapat untuk mendiskusikan masalah yang telah disepakati dengan menentukan prior knowledge masingmasing.
Membuat review kemudian memformulasikan hasil curah pendapat tadi. Menetapkan dan menyusun tujuan belajar (Learning Objective). Bekerja secara mandiri mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masing-masing tujuan belajar. Melaporkan dan mendiskusikan temuan informasi dalam kelompok.
Responden
Penjawab (atas pertanyaan yg diajukan untuk kepentingan penelitian) Seks bahasa inggris: Jenis kelamin akibat adanya sistem penentuan kelamin pada organisme. bahasa indonesia: Kegiatan yang berkaitan dengan hubungan seksual Porno Penggambaran tingkah laku secara erotis yang dapat menaikkan nafsu birahi Pendidik Seksualitas Upaya untuk memberikan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial yang terjadi pada tiap orang untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan organ reproduksi
Kelu
Tidak dapat berkata-kata dengan mendadak karena sangat terkejut, ketakutan. Pornografi Penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia secara terbuka dengan tujuan membangkitkan birahi (gairah seksual). Eksekutif salah satu cabang pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan bertanggungjawab untuk menerapkan hukum
Jelaskan! Mengapa usia remaja menjadi rentan menyukai seks bebas? Apa dampak dari seks bebas? Bagaimana cara mengatasi&mencegah? Apakah terjadi peningkatan jumlah seks bebas pada tahun 2011 ini? Siapa sajakah yang harus bertanggung jawab?
agama dan negara diluar ikatan pernikahan, namun kadang yang telah berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan. 1. Aspek sosial: Kurang peran serta orang tua dalam mendidik, pergaulan yang terlalu bebas. 2. Aspek ekonomi: Maraknya penjualan media porno, ekonomi yang rendah menyebabkan penjualan diri. 3. Aspek pendidikan: Kurangnya penyuluhan, tingkat dan mutu pendidikan yang kurang.
besar, menyukai tantangan, labil. kehamilan yang tidak diinginkan, pengguguran kandungan yang tidak aman, infeksi organ-organ reproduksi, kemandulan, kematian karena perdarahan dan menambah risiko tertular panyakit menular seksual (PMS),seperti : gonore (GO), sifilis, herpes simpleks (genitalia), clamidia, kondiloma akuminata,HIV/AIDS. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan hal-hal yang positif. Penyuluhan, memperkuat iman, mengurangi media yang menampilkan pornografi, mempertegas pelaksanaan hukum. Para pendidik, orang tua, ulama, pengelola televisi, media massa, dan juga pemerintah.
belum dikenal (unfamiliar terms). Menetapkan masalah-masalah yang perlu didiskusikan. Curah pendapat untuk mendiskusikan masalah yang telah disepakati dengan menggunakan prior knowledge masingmasing. Membuat review kemudian memformulasikan hasil curah pendapat. Menetapkan dan menyusun tujuan belajar. Bekerja secara mandiri mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masing-masing tujuan belajar. Melaporkan dan mendiskusikan temuan informasi dalam kelompok.
ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan. Menurut Sigmund Freud, seks adalah naluri dasar yang sudah ada sejak manusia lahir. Sejak lahir, manusia sudah menjadi mahluk yang seksual atau memiliki libido (enerji seksual) yang mengalami perkembangan melalui fase yaitu: oral, anal, falik dan genital.
kurang, sehingga cenderung menggali pengetahuan lebih jauh dengan cara mencoba-coba, ditambah pula dorongan seksual yang kuat.
Cara Mengatasi&Mencegah
komitmen itu. Komitmen dalam hal ini adalah kesepakatan tentang batasanbatasan aktifitas seksual yang dipilih dalam hubungan pacaran. Dalam pengambilan keputusan ini perlu dipertimbangkan berbagai hal seperti norma, nilai, risiko dan manfaat.
Menghindari frekuensi pertemuan yang terlalu sering karena jika sering
bertemu tanpa ada aktifitas yang pasti, maka keinginan untuk mencoba aktifitas seksual biasanya semakin menguat.
Menghindari situasi atau tempat yang menimbulkan fantasi atau rangsangan
seksual seperti berduaan di rumah yang tidak berpenghuni, di pantai malam hari, tempat yang sepi dan gelap.
Melibatkan banyak teman/saudara untuk berinteraksi sehingga kesempatan
untuk selalu berdua semakin berkurang. Hal ini juga menghindari ketergantungan yang berlebih dengan pacar.
Mencari
informasi yang sebanyak-banyaknya tentang masalah seksualitas dari sumber yang dapat dipercaya. Mempertimbangkan risiko dari tiap perilaku seksual yang dipilih. Mendekatkan diri pada Tuhan dan berusaha keras menghayati norma atau nilai-nilai yang berlaku. Memahami bahwa seks bukannya satu-satunya cara untuk mengungkapkan kasih sayang kepada pasangan. Menghindari sikap-sikap yang dapat menimbulkan rangsangan, seperti menyentuh bagian tubuh yang mudah terangsang sehingga menimbulkan gairah dan hawa nafsu berhubungan seks
agar dapat berkembang sehingga dapat bermanfaat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik dari luar . Orang tua dan guru agar lebih meningkatkan kembali perannya dalam program mendidik dan mengawasi anaknya agar tidak terjerumus dalam hal yang tidak diinginkan.
http://911medical.blogspot.com/2010/05/definisipendi
dikan-seksual-tentang.html