Professional Documents
Culture Documents
TEORI KEBENARAN
OLEH:
AGUSTAMAN
NIM: P2BA08006
PENGANTAR
TEORI KEBENARAN
TEORI KORESPONDENSI TENTANG KEBENARAN
Teori yang pertama ialah teori korespondensi [Correspondence Theory of
Truth], yang kadang kala disebut The accordance Theory of Truth.
"Kebenaran/keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang
dimaksud oleh sebuah pendapat dengan apa yang sungguh merupakan
halnya/faktanya"
Menurut teori ini dinyatakan bahwa, kebenaran atau keadaan benar itu
berupa kesesuaian [correspondence] antara arti yang dimaksud oleh suatu
pernyataan dengan apa yang sungguh-sungguh terjadi merupakan kenyataan
atau faktanya.
Jadi berdasarkan teori korespondensi ini, kebenaran/keadaan benar itu
dapat dinilai dengan membandingkan antara preposisi dengan fakta atau
kenyataan yang berhubungan dengan preposisi tersebut. Bila diantara keduanya
terdapat kesesuaian (korespondence), maka preposisi tersebut dapat dikatakan
memenuhi standar kebenaran/keadaan benar.
Sebagai contoh dapat dikemukakan : " Semarang adalah Ibu Kota
Provinsi Jawa Tengah sekarang" ini adalah sebuah pernyataan; dan apabila
kenyataannya memang Semarang adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah,
pernyataan itu benar, maka pernyataan itu adalah suatu kebenaran.
Rumusan teori korespondensi tentang kebenaran itu bermula dari
ARIESTOTELES, (384-322 S.M.) dan disebut teori penggambaran yang
definisinya berbunyi sebagai berikut :
Teori ini dianut oleh mazhab idealisme. Penggagas teori ini adalah Plato
(427-347 S.M.) dan Aristoteles (384-322 S.M.), selanjutnya dikembangkan oleh
Hegel dan F.H. Bradley (1864-1924). Kritik terhadap teori ini adalah “tidak
mungkinkah terdapat kumpulan proposisi yang koheren yang semuanya salah”?.
TANGGAPAN
KESIMPULAN
Pendapat siapa yang benar? Pernyataan siapa yang benar? Misal, definisi
terorisme dan penerapnnya sangat sarat muatan politis. Kamus dan Ensiklopedi
berbahasa Inggris sebagai produk pabrik ilmu pengetahuan Barat dapat dengan
mudah mendikte pemikiran para pembaca yang tidak kritis untuk mengambil
kesimpulan bahwa serangan militer Israel terhadap rakyat Palestina, misalnya,
tidak dapat dikategorikan ke dalam teroris. Definisi itu baru dapat operasional
jika didukung oleh kekuasaan. Siapa yang mempunyai pengetahuan akan
memegang kekuasaan, siapa yang berkuasa dapat memproduk pengetahuan.
“Pengetahuan adalah kekuasaan”, ujar Francis Bacon, bapak ilmu pengetahuan
modern.
Harus ada kesamaan dalam menilai kebenaran suatu pemikiran. Kriteria
kebenaran yang harus disepakati adalah; sebelum melangkah lebih jauh kita
artikan dulu apa itu kebenaran. Kebenaran dalah kesesuaian objek dengan realita
atau kesesuaian objek dengan pengetahuan parameter kebenaran
SUMBER RUJUKAN
1. www.hindu-brawijaya.net/id/bulletin/artikel/pencariankebenaran.php
2. www.zfikri.wordpress.com/2007/09/02/teori-kebenaran/
3. www.filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/01/teori-kebenaran.html
4. www. blogs.unpad.ac.id/mumuhmz/2008/09/20/bahan-i-teori-
kebenaran/