You are on page 1of 58

GLOBALISASIDANPEMBANGUNAN PERTANIANINDONESIA PERTANIANINDONESIA

Agricultureisthemotherofall arts.Whenitiswellconducted, allotherartsprosper.Whenitis neglectedallotherartsdecline


Xenophon(430355BC),TheEconomics,V (430 355BC),TheEconomics,V

OutlinePresentasi
Pendahuluan n PerananSektorPertaniandalamPerekonomian n n StatusPertaniandiIndonesia n n GlobalisasiPerdaganganPertanian n n PosisiTawarPertanianIndonesia n n KepentinganIndonesiadalamNegoisasiWTOdi n MasaMendatang n BagaimanaPemerintahDaerahBersikap? n Bersikap n Kesimpulan n Kesimpulan
n n

GLOBALISASI DISEKTOR PERTANIAN

KEBIJAKANPERTANIAN INDONESIA

INSTRUMEN PERLINDUNGAN PERTANIAN

Global Trends in the Agriculture Sector

IssuesandChallengesfacing theAgricultureSector theAgricultureSector


HIGH & ESCALATING IMPORT BILL INTERMINISTRY STRUCTURAL LINKAGES

AFTA/WTO & GLOBALISATION

ISSUES & ISSUES & CHALLENGES CHALLENGES

PREFERENCE FOR IMPORTED GOODS

ENCOURAGE MORE PRIVATE SECTOR INVESTMENT (FDI)

FOOD SAFETY REQUIREMENTS

HIGH COSTS IN USING NEW TECH/INNOVATION

LOW TECHNOLOGY APPLICATION

INEFFICIENT & COST ISSUES OF FOOD SUPPLY CHAIN

PeranPertaniandalamPerekonomian KetahananPangandan Lingkungan(barangdanjasa)

KontribusiSecaraLangsung

JointProduct

KontribusiSecaraTidakLangsung

Tradisional

NonTradisional

Ekternalitas

BarangPublik

Food SurplusLabour Ekspor Capital/savingtransfers PasarKonsumsi

Produce agroindustrial goods andservices Produceagroindustrialjobs Providelandexpansion Providesafefood Tourism

Providesafefood Tourism

Sumber:Stringer,2001

Providesafefood Moreproductiveworkforce Welfaresystemsubstitute Productivitygrowth Ruralviability Recreationalamenities Culturalandheritagevalues Landscapevalues Equitycontribution Enhancedlearningcapacity Providecommunityspace Harbouruniqueecosystem

STATUSPERTANIANINDONESIA
Sektorpertanianberperansebagai:
n n n n n n n n n n

PenyediaKesempatanKerja PenyumbangDevisaNegara PenyumbangdalamGDPIndonesia PenyediaBackwarddanForwardLinkages PengurangKemiskinan Kemiskinan

PertanianSebagaiPenyedia KesempatanKerja
90,6jutaorang(44,32%dariangkatankerja)bekerjadi kerja sektorpertanian(Sakernas,2002) ( Sakernas Jumlahrumahtangga disektorpertanian(Deptan,2001) ( Deptan 19.505ribu(SensusPertanian,1983)21.482(Sensus ( Pertanian ,1983)21.482( Pertanian,1993)meningkat10,14% Pertanian 10,14%

PersentasePetaniBekerjaMenurutLahanyangDikuasaidiSubSektorPertanian PersentasePetaniBekerjaMenurutLahanyangDikuasaidiSubSektorPertanian

Sub Sektor Sektor

Persentase Petani 62 % 16 % 4 % 3 % 1 % 9 %

Land-less+ Land-less+ verysmall + small farmers


96 % 78 % 83 % 64 % 41 % 87 %

Medium scale + corporate + estate


4 % 22 % 17 % 26 % 59 % 13 %

Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanaman Perkebunan Unggas Susu (Dairy) Peternakan Sapi Perikanan

Sumber:Budisantoso,et.al,2003

PertanianSebagaiPenyumbang DevisaNegara
PersentaseEksporPertanianIndonesia cenderungturunsetelahkrisis(BPS,2001):
8,9%(1998) 7,5%(1999) 5,7%(2000)

5,6%(2001)

DistribusiEksporNonMigasIndonesiaMenurutSektor,1993 2001(US$miliar) DistribusiEksporNonMigasIndonesiaMenurutSektor,19932001(US$miliar)


Tahun 1993 Pertanian 2.64 (9.8) 2.82 (9.3) 2.89 (8.3) 2.91 (7.7) 3.27 (7.8) 3.65 (8.9) 2.90 (7.5) 2.71 (5.7) 2.44 (5.6) Industri 22.94 (84.7) 25.70 (84.7) 29.33 (83.9) 32.12 (84.3) 34.85 (83.3) 34.60 (84.4) 33.33 (85.8) 42.00 (88.0) 37.67 (86.2) TambangNonMigas 1.49 (5.5) 1.84 (6.0) 2.74 (7.8) 3.06 (8.0) 3.70 (8.9) 2.73 (6.7) 2.64 (6.7) 3.05 (6.3) 3.58 (8.2) Total 27.07 (100) 30.36 (100) 34.96 (100) 38.09 (100) 41.82 (100) 40.98 (100) 38.87 (100) 47.76 (100) 43.69 (100)

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

Sumber:BPS(2001,diolah) Keterangan:Angkadalamtandakurungialahpersendaritotal

PertanianSebagaiPenyumbangdalam GDPIndonesia
KontribusisektorpertaniandalamGDPberbandinglurus denganeksporprodukpertanian(BPS,2001)

14,9%(1997)

17,3%(1998)

17,4%(1999)

16,2%(2001)

16,6%(2000)

KontribusiSektoralterhadapGDPIndonesia

44 38 32 26 20 14 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Jasa+ 2001

Pertanian

Industri

Perdagangan

Sumber:SiregardanKolopaking,2003(diadaptasi)

PertanianSebagaiPenyediaBackward danForwardLinkages
AlirandanKeterkaitanProdukPertaniandanAgroindustridiIndonesia AlirandanKeterkaitanProdukPertaniandanAgroindustridiIndo nesia

Sumber:Kriswantyono(2002)

PertanianMengurangiKemiskinan
KontribusiPertumbuhanPertanianterhadapPenguranganKemiskinan

PovertyHeadcount PovertyHeadcount
PerubahandalamKemiskinan (%) DampakdariPertumbuhan Pertanian(%) KontribusidariPertumbuhan Pertanian
Sumber:Budisantoso,et.al,2003

Perkotaan Pedesaan Perkotaan 22.14 44.82

Total 39.24

12.16

31.12

25.74

54.94

74.40

65.58

Figure3.HeadcountPovertyRate
70 65.1

60 54.1 56.7 50 45.9 40 32.9 30 29.3 20 24.3 25.3 32.7 23.3 27.0 33.9

PovertyRate(%)

39.7

16.6 10 10.2

17.4

16.3

7.1 0 1984 1987 1990 Urban Rural 1993 Total 1996 1999

Figure4.PovertyGapIndex
25 23.8

20 20.3 17.2

PovertyGap(%)

15 14.5

10 9.0 7.3 5

9.1 6.9 7.3 4.4 5.2 3.3 1.8 3.2 2.9 1.1 1996 1999 5.4 6.9

0 1984 1987 1990 Urban Rural 1993 Total

Figure5.PovertySeverityIndex
12 11.2

10 9.5 8

PovertySeverity(%)

7.5

6.3

4 4.0 3.1 2 2.4 3.0 2.1 1.6 1.0 0 1984 1987 1990 Urban Rural 0.5 1993 Total 1996 1.2 0.9 0.3 2.1 1.6 0.8 1999

IndeksNilaiTukarPetanidiBeberapaPropinsi(1983=100)

Sumber:BPS(2001,diolah)

PangsaAgribisnisdalamGDPdiBeberapaNegara(persen) Negara( persen )


Negara Negara Pertanian Pangsa dalam GDP Industri dan Jasa Pertanian 50 41 43 33 36 36 34 29 30 27 13 Agribisnis Pangsa industri dan jasa pertanian dalam agribisnis 70 60 79 63 73 82 79 73 79 75 91

Philipina India Thailand Indonesia Malaysia Korea Selatan Chili Argentina Brazil Mexico Amerika Serikat
Sumber:PryordanHolt,1998 :PryordanHolt,1998 Sumber

21 27 11 20 13 8 9 11 8 9 1

71 68 54 53 49 44 43 39 38 37 14

GlobalisasiPerdaganganPertanian
NEGARA MAJU VS NEGARA BERKEMBANG 70 % dari nilai ekspor dan impor produk pertanian dikuasai oleh negara-negara maju Sektor pertanian di negara-negara maju hanya dipresentasikan oleh 2 % dari total GDP, sebaliknya persentase sektor pertanian di negara-negara berkembang berkisar 17-35 % dari GDP Negara-negara maju mengeluarkan US$ 300 miliar untuk membantu sektor pertaniannya Subsidi (domestic support) yang diberikan oleh negara-negara maju di sektor pertanian adalah enam kali dari bantuan negaranegara maju untuk foreign support

Kelebihan surplus produksi yang di dump ke pasar dunia dengan harga yang rendah menyebabkan negara-negara berkembang kehilangan US$ 24 miliar pendapatan di sektor pertanian dan agroindustri Tarif untuk produk pertanian lebih tinggi 4 sampai 5X dibandingkan tarif untuk produk manufaktur Negara maju menekan negara-negara berkembang untuk membuka pasar selebar-lebarnya, padahal setiap tambahan US$ 1 yang dihasilkan oleh sektor pertanian di negara-negara berkembang menghasilkan US$ 3 keterkaitan ekonomi pedesaan Nilai subsidi yang diberikan negara maju kepada petaninya sebesar US$ 311 miliar per tahun atau US$ 850 juta per hari (WTO, 2003)

BeberapaIndikatordariDukunganPertaniandiNegaraNegara, Tahun2001
Negara Negara Pangsa Pertanian dalam GDP(%) 3,3 2,2 3,6 2,1 3,7 9,6 1,1 4,9 5,5 7,2 1,5 4,1 3,6 1,2 14,1 1,4 .. TSE (% dari GDP) 0,3 0,7 1,2 1,4 1,4 1,6 1,4 4,7 1,3 0,3 1,4 1,0 0,9 1,9 4,3 0,9 1,3 PSE (%) (%) 4 17 17 35 12 59 59 64 19 1 67 10 11 69 15 21 31 MPS + OPa 3 53 41 62 30 74 93 93 67 60 56 70 .. 59 81 55 69 ISa Produser NPC 1,00 1,11 1,06 1,33 1,01 2,11 2,36 2,64 1,17 1,00 2,27 1,07 1,01 2,39 1,15 1,15 1,31 Consumer NPC

Australia Canada Republik Czech Uni Eropa Hungaria Islandia Jepang Republik Korea Mexsiko New Zealand Norwegia Polandia Slovakia Swiss Turki Amerika Serikat Rata-rata Rata-rata

66 9 19 6 56 10 5 3 12 40 22 27 .. 5 9 15 8

1,00 1,15 1,06 1,14 1,00 1,68 2,12 2,47 1,21 1,02 1,94 1,07 1,01 2,33 1,16 1,13 1,37

Sumber:OECD(WTO,2003) Keterangan: TSE=TotalSupportEstimates PSE=ProducersSupportEstimates MPS=MarketPriceSupport ..Tidaktercatat aPersentasePSE

OP=Paymentsbasedonoutput IS=Paymentbasedoninput NPC=NominalProtectionCoefficient

TrendProduserSupportEstimates(PSE)padaPeriode Tahun19862001

Sumber:OECD(WTO,2003)

Negaranegara berkembang gagal mempenetrasi pasar pertanian negaranegara maju

Sumber:Lewis,2003

Sumber:Lewis,2003

Sumber:OECD(Lewis,2003) Keterangan:*=persendarioutuppadahatgadunia

Sumber:TRAINS(Lewis,2003)

Sumber:Lewis,2003

Sumber:WTOIDB(MFNAppliedDuties),(Lewis,2003)

Sumber:WTOIDB(MFNAppliedDuties),(Lewis,2003)

Sumber:WTOIDB(MFNAppliedDuties),(Lewis,2003)

Sumber:Lewis,2003

Sumber:WTOIDB(MFNAppliedDuties)(Lewis,2003)

KegagalanWTO
q q q q

q q

Perbedaankepentinganantarnegara aksespasardandukungandomestik Negaranegaramaju Negara Nontariffbarriers(subsidiekspordansubsidi Non tariffbarriers( langsung) langsung Tariffpeakspadaprodukeksporpertaniannegara Tariffpeaks berkembang Negaranegaraberkembang Negara subsidipertaniankecil menguatnyakerjasamaantarnegaraberkembang berkembang

PosisiTawarPertanianIndonesia
n n n n

n n

n n

PosisitawarIndonesiatercapaiwinwinnegoitation Indonesia tercapaiwin Lemahnyadayasaingprodukpertaniannegara berkembang(termasukIndonesia) ( Meningkatnyabiayaproduksipertaniandicabutnya subsidisektorpertanian Meningkatnyaimporprodukpertanian(netfood (

importer)
n n

KecilnyavolumeperdaganganIndonesia(neraca Indonesia( perdagangantanamanpanganterusnegatifsejak bergabungdenganWTO) WTO)

VolumeEkspordanImporBerasIndonesia19852002 Indonesia1985
Impor Tahun 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Trend Volume(Ton) 24,143 25,607 54,830 21,710 262,101 6,378 168,933 566,441 3,093 268,802 1,306,218 2,040,203 10,950 2,793,907 3,055,414 1,361,000 644,733 180,538 5.90 Nilai(000US$) 3,744 5,138 12,279 5,416 73,961 2,907 52,476 159,049 1,269 68,736 374,101 731,055 5,349 831,763 817,591 Volume(Ton) 105,039 0 0 0 0 0 0 0 342,599 160,236 1 183.75 53.386 44 111 7.97 Ekspor Nilai(000US$) 12,368 0 0 0 0 0 0 0 56,275 25,940 2 132 44 19 31
(1 1334 (2 995

.
134,912 342,527 8.37

8.04

Sumber:FAOTradeStatisticsYearBook

Beras
n n n n

n n n n

Volumeimporterusmeningkatsejaktahun1989 1999mencapai3jutaton m terkaitreposisiBULOGdalammonopoliimporberas hargapasardunia<hargadomestik kebijakanbeamasuknolpersen 2000beamasukRp.430/kgpenurunanimpor Tantanganmelindungipetanidanprodusendalam negeri: berassebagaihighlysensitivelist sebagai liberalisasiperdagangan(peniadaantariffbarriers ( peniadaantariffbarriers 2010) terbenturtermandconditionIMF(tariflebihrendah terbenturtermandconditionIMF( dibawahboundtariff) bawahboundtariff)

AksesPasar
n Bertujuanmemeliharadanmembuka n

pasarekspor n Instrumen: n tarif pajakekspor antidumping anti countervailing

sanitary/phytosanitary sanitary/ phytosanitary

KondisidiIndonesia
n n

n n

n n

n n

SkedulPakmei(19952003) (1995 paketpengurangantarif tigastrukturtarifterikat(0%5%10%)padatahun2003 tarifprodukpertanian:13,2%dariskeduldanratarata7,2% rata daritotaltarifflines total KesepakatanLOIdenganIMF pengurangantarifprodukpertaniandipercepat pengurangantarifmenjadi5%(produkpangan)1998 5%( pangan) pengurangantarifsecarabertahap5%tiaptahun(produknon ( pangan)maksimummenjadi10%(2003) pangan IndonesiaAFTA Indonesia Pengurangantarifmenjadi0%&5%(2002),kecualiuntuk produkberbahayadanmengandungalkohol Kuotatarifberas:70ributondengantariftidaklebihdari90% 90%

SkedulPenguranganTarifdiIndonesia
Tarif 1995 sebelum (%) Mei 1995 0 5 10 15 20 35 30 35 40 >45 0 5 5 10 15 20 25 30 30 30 1996 (%) 1997 (%) 1998 (%) 1999 (%) 2000 (%) 2001 2002 (%) (%) 2003 (%)

5 10 15 20 25 25 25 10 15 20 20 20

5 10 15 15 15

10 10 10

0 Max5 Max5 Max5 Max5 Max10 Max10 Mav10 Max10 Max10

Sumber:Magiera,2003

n Bertujuanmenciptakanseperangkat n

insentifuntukmendukungpetanidalam negeri. negeri n Indonesia: n greenbox penghapusansubsidipestisidadan pupuk(kecualiUrea) ( subsidipangandomestik(beras) ( beras pengaturanharga(berasdangula) ( gula )

UkuranGreenBoxdiIndonesia
TipeUkuran Nilaidalamjutarupiah 1995 1996 1997 1998 1999

Generalservices
Danakorbanbencanaalam Bantuanpangan Bantuanpemerintahdalam ketahananpangan Totaldalamrupiah Nilaitukar(Rp/US$) GreenBox(US$juta)
Sumber:Magiera,2003

366 3 32 401 2249 178

407 4 38 450 2342 192

622 12 411 56 265 618 1310 2909 10014 212 131

557 5

1057 127 3055 33 4272 8421 507

Indonesiamengusulkansubsidiekspornegara majudihapuskan. dihapuskan n Namun,kebijakanpajakeksportetapdilakukan. n Namun dilakukan n 1980programkreditekspor n n 1985penurunansubsidieksporberassampai n tahun2004sebesar257ributon. n AoApenghapusansubsidiekporberas n n LOIIMFsemuarestriksiekspordihilangkan n danpajakekspormenjadi40%(penurunan 40%( mencapai10%) 10%)
n n

n n

n n

n n

Berupapengecualiankomoditasyangmenjadi andalanekspordankomoditasimporyang sensitifbagimasyarakat. masyarakat Indonesia,bersama20negaraberkembang lainnya: mengusulkanprodukstrategisdimasukkan dalamkesepakatanWTO. mengusulkannegaramajumengurangi subsididomestiknya ProdukstrategisIndonesia:beras,jagung, beras jagung gula,dankacangkedele. gula kedele .

Bertujuan: Memperkuatketahananpangan meningkatkanlajupertumbuhan pembangunanpedesaan mempercepatpengentasankemiskinan n Sangatterkaitdengan: n dukungandomestikdansubsidiekspor negaramaju. maju penyusunankebijakandanstrategi pembangunanpertaniandanperdaganganluar negeri. negeri .
n n

InstrumenAP,DD,danSE
n Negaraberkembangmemproteksi n

sektorpertaniannyadengan memberlakukanAP,DDdanSE. n CinamemberlakukanTRQ(TariffRates n TRQ( Quota) Quota n Jepangrisetdanpengembangan,tarif n pengembangan dannontarif. tarif .

No 1. 2.

Negara China Korea

AksesPasar Tarif,nontarif,tarifkuotadan TRQ Tarif(tarifMFN),kuotatarif, nontarif,countervailingdutydan antidumping,safeguards

Dukungan Domestik

SubsidiEkspor Subsidiekspor(reservesforexport losses,penguranganpajak,dan exemptionsuntukperusahaan investasiasing),voluntaryexport restraints Skemauntukkeuanganekspor, asuransi,jaminandandutydrawback

Deminimisexcemptionforproductandnon product
Risetdanpengembangandaerah,subsidiimpor

3.

Jepang

Tarif(advaloremtariff),nontarif (laranganimpor,lisensiimpor, batasankuantitasimpor), countervailingdanantidumping, safeguards. Tarif(advaloremtarif), quantitativerestrictionsQRs (laranganimpordanlisensi impor) Tarif,safeguards,kuotatarif,

Taxbreaksdan interestloans

4.

India

Pelayananumum(penelitian,penyuluhan, pelatihan),subsidiinput(listrik,pupuk,irigasi, kredit,benih),subsidiinvestasi,public stockholdinguntuktujuankeamananpangan,dan dukunganharga AMS(dukunganhargapasar,paddypledging scheme,softloanmeasure,intervensiharga pasar)GreenBox,SDT(pinjamanlunakuntuk unvestasipertanian,programbantuaninput pertanian) Subsidiinput(infrastukturpasardanirigasi), dukunganharga,GreenBoxdanAmberBox Pelayananumum(penelitian,pendidikan, perlindungankesehatanhewandantanaman, penyuluhanpedesaan,programinfrastruktur), jaminankredit,lingkungan,program pengembangandaerah,reformasilahan,program sosial,perencanaandanmanajemen,subsidi tingkatsukubunga,kreditinvestasi,dukungan harga. Subsidipertanian,penegakandanperlindungan hakintelektual,penciptaanlingkunagninvestasi yangfairdanpredictable

Incometaxexcemptionsdansubsidi tingkatsukubunga,pajakekspor

5.

Thailand

Subsiditransportasiinternal,biaya pemasaran,danexternalfreightcost, laranganekspor,pajakproduk pertanian. Penguranganpajakekspordankuota ekspor

6. 7.

Philipina Brazil

Tarif,kuotatarif(minimum accessvolumeMVA) Tarif,kuotatarif,safeguardsdan antidumping

Vietnam

tarif,nontarif(lisensiimpor, kuota,kuotatarif,ukuran phytosanitarydansafeguard)

Laranganimpor,restrictivelicensing

requirements,internaltaxes, prohibitedsubsidies

KepentinganIndonesiadalam NegoisasiWTOdiMasaDepan
n n n n

n n n n

Adanyatransparansidalammelaksanakankesepakatan WTO Adanyakoalisinegaranegaraberkembang negara dihapuskannyasubsidiekspordansubsidipertanian olehnegaranegaramaju. negara maju Proteksisektorpertaniandanpetani(khususnyapetani ( padi) padi Peningkatantarifprodukpertaniansampaibatasyang diperkenankan untukmengurangiketergantunganimpor merupakaninstrumenpentingdalamkebijakan perdagangan reinvestasipajaktarifkesektorpertanian(subsidi) ( subsidi )

BagaimanaPemerintahDaerah Bersikap? Bersikap


5PrinsipDasar: Dasar n Perananpertanianbersifatmultifungsi(multifunctional n roleofagriculture) n Integrasipertaniandanpembangunanperdesaanyang n efektif(Contoh:modelagropolitan,KSP,PARUL) ( Contoh agropolitan n Responsifterhadapsinyalpasardanakuntabilitas n terhadapkonsumen n Solusilokaldankebijakandisesuaikandengan n kebutuhanlokal n Perlindunganpertaniansesuaidenganprinsipprinsip n prinsip WTO(aksespasardandukungandomestik)danbersifat WTO( domestik salingmelengkapidengankebijakanPemerintahPusat. Pusat .

Targetdarinegoisasipertanianaksespasar, pasar dukungandomestikdansubsidiekspor n Perhatiannegaraberkembang: n perlakuankhususdanberbeda(SDT)pada aksespasarkenegaramaju fleksibilitaslebihbesardalamkaitandengan kriteriakriteriadanukurankebijakannegara kriteria masingmasing masing n AoAsebagaipengembangankriteriakriteria n kriteria spesifikprogrampertanian pertanian
n n

SubsidiInput Pemerintahkembalimemberikansubsidipupukdanpestisidauntukmendukungproduksipertanian. Sebelumnya,subsidiinidicabutpadaakhir1999 Kebijakan SubsidiPupuk dibeberapa wilayah Tujuan Kebijakan Pemakaian pupukoleh petanidapat meningkatkan produksi Eksternalitas Lingkungan ()Indikasidi beberapatempatdi Jawa,penggunaan pupuksecara berlebih(khususnya urea)berpotensi menyebabkan pencemaranair tanahdanair permukaan ()penggunanan pestisidasecara intensif menyebabkan kehilangan biodiversitidi pedesaan, mencemariairtanah, dankontaminasi residupestisidapada produkpertanian (+)Mencegahan penggunaanpupuk berlebihdan mengurangipotensi pencemaranair Pengurangan Kemiskinan (++)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secarasignifikan meningkatkan produkstivitastenaga kerjadidaerah pedesaan KeamananPangan (+++)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secarasignifikan meningkatkan keamananpangandi daerahpedesaan Peranan Penyangga (+)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secara signifikanmembuat pertaniansebagai penyanggapada masakrisis KetahananSosial (+)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secara signifikanmembuat pertaniansebagai aktivitasyang tersediadidaerah pedesaan (+)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secara signifikanmembuat pertaniansebagai aktivitasyang tersediadidaerah pedesaan

Subsidi pestisidadi beberapa wilayah

Pemakaian pestisidaoleh petanidapat meningkatkan produksi

(++)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secarasignifikan meningkatkan produkstivitastenaga kerjadidaerah pedesaan

(+++)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secarasignifikan meningkatkan keamananpangandi daerahpedesaan

(+)Peningkatan produksipertanian (khususnyaproduksi padi)secara signifikanmembuat pertaniansebagai penyanggapada masakrisis

Pencabutan subsidipupuk

Terkaitdengan komitmen pemerintah untuk mengurangi intevensi kebijakan Terkaitdengan komitmen pemerintah untuk mengurangi intevensi kebijakan

()Tidakadanyaproduk substitusiseprodukktif pupukuntuk mempertahankan tingkatproduksipadi

()Adabeberapa indikasibahwatrend produksibeberapa produkpertanian menurunsehingga memperlemah keamananpangandi pedesaan ()Adabeberapa indikasibahwatrend produksibeberapa produkpertanian menurundngadanya hamasehingga memperlemah keamananpangandi pedesaan

()Produksi cenderungmenurun sehingga memperlemah perananpertanain sebagaipenyangga padamasakrisis ()Produksi cenderungmenurun sehingga memperlemah perananpertanain sebagaipenyangga padamasakrisis

()Produksi cenderungmenurun sehingga memperlemah ketersediaan aktivitaspertanian

Pencabutan subsidi pestisida

(+)mengurangi potensiresidu pestisidapada pencemaranair permukaan,airtanah danprodukpangan

()Metodebaruuntuk pestcontroltidak seefektifpestisida, sehinggasulit mempertahankan produktivitastinggi

()Produksi cenderungmenurun sehingga memperlemah ketersediaan aktivitaspertanian

Sumber:Budisantosoetal,2003

DukunganHargaOutput Pemerintahmemberikanjaminnanhargaminimumpadapadi(gabah)selamamusimpanenuntukmengamankanpendapatanpetanipadatingkattertentu

Kebijakan

Tujuan Kebijakan Menjamin pendapatanpetani

Eksternalitas Lingkungan (++)Mendorongpetani melanjutkanusahatani padidanmenjaga perananpositfusahatani padisepertimencegah erosidanbanjir,peran pembuanganlimbah

Pengurangan Kemiskinan (++)harga minimum padi selamamusim panenmenjamin pendaptanpetani padatingkat tertentu

Keamanan Pangan (+++)jaminan hargamenyebabkan petanimelanjutkan produksisehingga memelihara keamananpangan

Peranan Penyangga (+)jaminanharga menyebabkanpetani melanjutkan produksisehingga memelihara kesempatankerja

KetahananSosial

Penetapan hargaminimum (haragadasar) padi(gabah) selamamusim panen

(+)jaminan pendapatan menyebabkan ketersediaan aktivitaspertanian

Hargaminimum disesuaikan setiaptahun

Menjamin pendapatanpetani yangcukup memadai

(++)Mendorongpetani melanjutkanusahatani padidanmenjaga perananpositfusahatani padisepertimencegah erosidanbanjir,peran pembuanganlimbah

(++)penyesuaian hargaminimum secarakontinyu menjamin kesejahteraan petani

(+++)penyesuaian hargaminimum secarakontinyu menyebabkanpetani memelihara produkstivitasyang tinggisehingga menjaminkeamanan pangandidaerah pedesaan

(+)penyesuaian hargaminimum secarakontinyu menyebabkanpetani memelihara produkstivitasyang tinggisehingga memelihara kesempatankerja

(+)penyesuaian hargaminimum secarakontinyu menyebabkanpetani memelihara produkstivitasyang tinggisehinggaada aktivitaspertaniandi pedesaan

Sumber:Budisantosoetal,2003

KreditPertanian Pemerintahmemberikanskemakredituntukkegiatanpertanianpadabeberapawaktuyanglalu.. Kebijakan Skemakredit khususdengan tingkatsukubunga khususuntuk kegiatanpertanian dibeberapa wilayah Tujuan Kebijakan Mmemberikan modalkerja yangrelatiftidak mahalkepada petani Eksternalitas Lingkungan (++)petanilebihbisa membeliinputdan menjagaoperasi usahataninyassekaligus memeliharaperanan poosiitifbagilingkungan. Seringkaliterjadi penggunaaninputsecara berlebihketikakreditini diberikanlangsung kepadapetanidankredit tidakdialokasikanpada inputyangdibutuhkan ()Didaerahdekat hutan,masyarakat cenderungmenebangdan membakarhutansebagai inputpertanianyang gratis.Didaerahyang jarangpenduduk, memakaiinputpertanian relatifsedikitdanlahan kurangsuburtoleransinya padatanamanpada sistempertanian ekstraktif. Sehingga mengancamkesuburan tanahdanmeningkatkan tingkaterosi. Pengurangan Kemiskinan (+)memungkinkan petaniuntuk mengamankaninput padahargayang rasionalsehingga petani menghasilkan pendapatanyang cukup Keamanan Pangan (++) Memungkinkan petaniuntuk mengamankan inputpadaharga yangrasional sehinggapetani dapatmemelihara produksipangan danmemberikan kecukupanpangan didaerah pedesaan ()petanitidak dapat mengamankan inputyangcukup sesuaiyang dibutuhkan sehinggaproduksi menurun. Akibatnya mengancam ketahananpangan Peranan Penyangga (+) memungkinkan petaniuntuk mengamankan inputpadaharga yangrasional sehinggapetani memelihara produksipanganp KetahananSosial (+)Pertaniantetap sebagaikegiatan yangmenghasilkan keuntungan.

Tidakadanya skemakredit khususuntuk pertanian

Terkaitdengan komitmen pemerintahuntuk mengurangi intervensi kebijakan

()petanitidak dapatmengamankan inputyangcukup sesuaiyang dibutuhkansehingga produksidan pendapatan menurun.

()tidakadanya subsidi mengurangi kemampuan petaniuntuk memelihara tingkatproduksi mereka.

()masyarakatmulai menanyakan keuntungan kegiatanpertanian karenapetanimulai meninggalkan pertanian.

Sumber:Budisantosoetal.,2003

SistemPenyuluhan Padaawalperiodeprogrampengembangandieraordebaru,sistempenyuluhansecaraintensifberadadibawahkontrolpemerintahpusat,namunkemudiansistem inididesentralisasikankepadapemerintahdaerah Kebijakan Tujuan Kebijakan Untuk meningkatkan pengetahuan petanipada penggunaaninput modern Eksternalitas Lingkungan (++)Membantu petanikearahpraktik manajemenyangbaik (lebihkonservatif),dan pertanianyangefisien dengan meminimumkan eksternalitasnegatif. Pengurangan Kemiskinan (++)Adanya kecukupan sumberdayayang diberikanpemerintah pusatuntuksistem penyuluhanyang efektifdansesuai fungsinya.Pada akhirnyaproduksi meningkatdan kesejahteraan meningkatdidaerah pedesaan. KeamananPangan Peranan Penyangga (++) Produkstivitas yangtinggi memperkuat peranan penyangga pertanian pada masakrisis Ketahanan Sosial (+) Produkstivitas yangtinggi meningkatkan ketersediaan kegiatan pertanian

Sistempenyuluh anintensifdi bawahkontrol pemerintah pusat

(+++)Adanyakecukupan sumberdayayangdiberikan pemerintahpusatuntuk sistempenyuluhanyang efektifdansesuai fungsinya.Padaakhirnya produksimeningkatdan keamananpangandi daerahpedesaanterjamin.

Sistem penyuluhan didesentralisasi kanke pemerintah daerah

Pelayanan penyuluhandapat menjaminsesuai kebutuhanpetani lokal

(+)Memperbaiki sistemanjuranyang tertutupdan manajemenyangtidak baikdibeberapa daerahseperti penggunaaninput pertaniansecara berlebihataudibawah standar)

()sebagianbesar pemerintahdaerah memilikisumberdaya yangterbatas,sistem penyuluhandiberikan prioritasyangrendah (adopsitekhnologi lambat)sehingga produksidan kesejehateraan menurun.

()sebagianbesar pemerintahdaerahmemiliki sumberdayayangterbatas, sistempenyuluhan diberikanprioritasyang rendah(adopsitekhnologi lambat)sehinggaproduksi dankesejehateraan menurun.Akibatnya mengancamkeamanan pangandidaerahpedesaan

()Sistem penyuluhanyang kurangefektif mengurangi produkstivitas, sehingga memperlemah peranan penyangga pertanianpada masakrisis

()Sistem penyuluhan yangkurang efektif mengurangi produkstivitas, sehingga mengurangi ketersediaa kegiatan pertanian

Sumber:Budisantosoetal.,2003

PengembanganInfrastruktur Padaawalpengembanganprogram,pemerintahmengalokasikansumberdayayangcukupbesaruntukmengembangkaninfrastrktursepertisistemirigasi,aksesjalan, fasilitastransportasidll,bagaimanapundiversifikasidanberkembangnya ekonomimengurangisumberdayayangdialokasikanpadapengembanganinfrastruktur Kebijakan Tujuan Kebijakan Menyediakan ketersediaan sistemirigasidan memungkinkan biayapetani menurunsehingga meningkatkan produksi Eksternalitas Lingkungan (+)padaumumnya dapatmeningkatkan lingkunganuntuk pengembangan pertanian.Pertanian secaraumummenjadi intensifmeskipun sektorekonomilain jugaberkembang,dan akanmenstimulasihal lainsepertikonversi lahanpertanian Pengurangan Kemiskinan (++)ketersediaan sistemirigasi memungkinkan petani menggunakan sumberdayasecara optimalsehingga meningkatkan produksidan kesejahteraan petanididaerah pedesaan Keamanan Pangan (+++)ketersediaan sistemirigasi memungkinkan petani menggunakan sumberdayasecara optimalsehingga meningkatkan produksipadi sebagaibahan panganutama Indonesia Peranan Penyangga (+)ketersediaan sistemirigasi memungkinkan petanimembuka lahanbarusehingga menciptakan ksempatankerja baru KetahananSosial

Pengembangan infrastruktur secaraintensif sepertiistem irigasi,akses jalan,danfasilitas transportasi

(+)pembukaan lahanbaruuntuk produksienunjukkan kegiatanpertanian sebagaikegiatan yang menguntungkan

Sedikitnya sumberdaya yangdialokasikan pada pengembangan infrastruktur pertanian

Terkaitdengan kebijakan desentralisasi, memberikan wewenangkepada daerahuntuk mengatururusan daerah

()pengembangan pertanianmenjadi lambatakibat rendahnyaaksespasar. Kemiskinan menyebabkan exploitativeagriculture, sehinggamenambah kerusakanlingkungan

()Rusaknya kondisisistemirigasi yangtersedia sehingga menurunkan produksidan kesejahteraan petani

()Rusaknya kondisisistemirigasi yangtersedia sehingga menurunkan produksi pertanian.Akibatnya memeprlemah keamananpangan didaerahpedesaan

()kurangnya dukungan infrastruktur menyebakan produksimenurun, sehingga mengurangiperanan pertaniansebagai penyangga kesempatankerja

()Beberapadaerah tidakdapat digunakanseperti sebelumnya,sehingg amembuat pertaniansebagai kegiatanyang kurang menguntungkan.

Sumber:Budisantosoetal.,2003

Technologygeneration Pada awalprogram pengembangandieraorde baru,pemerintahsecaraagresif mempromosikantechnologygeneration khusunyatekhnologi produksi padidi bawah kontrolpemerintahpusat,kemudiansumberdayauntukpengembangantekhnologiberkurang seiring partisipasi aekktorswasta danpemerintahdaerahyang diharapkanmeningkat.
Kebijakan TujuanKebijakan Eksternalitas Lingkungan (++) pengembangan teknologiyangbaik akanmeningkatkan sistemsecara keseluruhandan melestarikan lingkungan Pengurangan Kemiskinan (+)Cukupnya sumberdayayang dialokasikanuntuk pengembangan teknologibarudi bawahkontrol pemerintahpusat akanmeingkatkan produksidan pendapatanpetani ()sedikitnya sumberdayayang dialokasikan pemerintahdaerah menurunkan teknologiyang dihasilkansehingga produksipertanian danpendapatan petanijugaakan menurun Keamanan Pangan (+)Cukupnya sumberdayayang dialokasikanuntuk pengembangan teknologibarudi bawahkontrol pemerintahpusat akanmeingkatkan produksi Peranan Penyangga (+)ketersediaan dantidakmahalnya teknologi meningkatkan produksidanakan memperkuat perananpertanian sebagaipenyangga padamasakrisis KetahananSosial

Aggressive technologgy
generation dibawah kontrolpemerintah pusat

Menyediakan tekhnologiyang tidakmahalkepada petani

(+)ketersediaan dantidakmahalnya teknologi meningkatkan produksidan membuatkegiatan pertaniansebagai kegiatanyang menguntungkan

Berkurangnya sumberdayayang diaalokasikan untuk menghasilkan tekhnologi

Terkaitdengan kebijakan desentralisasiyang diterapkan pemerintah

()Pertanianyang stagnanseiring denganpermintaan pangandanserta mendorong ekspoitasilahan secaraberlebih

()sedikitnya sumberdayayang dialokasikan pemerintahdaerah menurunkan teknologiyang dihasilkansehingga produksipertanian jugaakanmenurun

()kurangnyaakses dantidakmahalnya teknologi mengurangi produksidanakan memperlemah perananpertanian sebagaipenyangga padamasakrisis

()kurangnyaakses dantidakmahalnya teknologi mengurangi produksidan amembuatkegiatan pertaniansebagai kegiatanyang kurang menguntungkan

Mendorong partisipasi pemerintahdaerah dansektorswasta dalam menghasilkan tekhnologi

Tekhnologiyang dihasilkan duharapkansesuai kebutuhan masyarakatpada umumnyadan petanilokalpada khususnya.

(++)Berpotensi menghasilkan teknologiyangtepat gunasehingga mengamankan lingkungan

(+)Teknologiyang sesuaidengan lingkungansetempat akanmeningkatkan produksidan kesejahteraandi daerahpedesaan

(+)Teknologiyang sesuaidengan lingkungansetempat akanmeningkatkan produksidan keamananpangan didaerahpedesaan

(+)Teknologiyang sesuaidengan lingkungansetempat akanmeningkatkan produksidan perananpertanain sebagaipenyanggan

(+)Teknologiyang sesuaidengan lingkungansetempat akanmeningkatkan produksisehingga tersediabagi kegiatanpertanian

Sumber:Budisantosoetal.,2003

PengembanganIndustridanPerubahanpenggunaanlahan Padaskalamakroekonomi,terjadipenurunanprioritaspemerintahpadapertanian,sebaliknyapadasektorindustri.Tinggginyalahanpertanianproduktifdipulau jawatelahdikonversikepenggunaannonpertanian,meskipundaerahpertanianbarutelahdikembangkandipulaulain.Kebijakaninisangatkontrasdanoverlap dengankebijakanselfsufficienncyforstaplefood olehMenteriPertanian Kebijakan Penetapan lahanpertanian produkstif untukindustri dan pengembangan pedesaan Tujuan Kebijakan Meningkatkan ekonominegara secarakeseluruhan (danmengambil keuntungan dari infrastrukturyang telahdibagundi daerahberbasis padi) EksternalitasLingkungan DiJawa,yangsecarfapraktishutan relatifsedikit,konversilahanpertanian keindustridanpengembangan pedesaansecarajelas ()mengurangikapasitaspenyangga daerahair(kapasitasuntukmenahan danmenyyimpanairselamamusim hujandanmenyediakannyaselama musimkeringdidaerahhilir).Initerkati denganseringnyaterjadibanjirdimusim hujandankekeringanhiidrologiselam musimkering. ()Hilangnyabiodiversitidan meningkatnyaemisikarbon(khusunya jikapertanianberbasistanaman dikonversi) ()polusilimbahcairpadadaerah yangdekatpertanian ()Discontinuityjaringanirigasiyang berpengaruhpadasuplaiairsecara keseluruhan didaerahpertanian. DiPulaulain ()Konversipadaperlindunganatau daerahyangkurangcocokuntuk pertanianmendorongdegaradasi lahan,emissikarbonyangtinggi,dan hilangnyabiodiversiti. Pengurangan Kemiskinan Keamanan Pangan Pembukaan daerahbaru banyakmenurunk anprodukstivitas. Setiaphektar lahanpadiyang dikonversimaka harusdibangun tempatsekitar3 4hektar Peranan Penyangga Mengurangi kapasitas penyangga pada perekonomian negara Ketahanan Sosial

Sumber:Budisantosoetal.,2003

You might also like