You are on page 1of 30

Logika Kombinasi

Definisi

Rangkaian kombinasi :
Suatu rangkaian digital dimana keputusan
logika dibuat semata-mata berdasarkan
kombinasi masukan saja.
Contoh : rangkaian penjumlah.

Rangkaian sekuensial :
Suatu rangkaian dimana keputusan dibuat
berdasarkan kombinasi nilai masukan saat
ini maupun nilai masukan masa lalu.
Contoh : unit memori.
Definisi

Mesin keadaan menghingga :


Suatu rangkaian yang mempunyai suatu
keadaan internal, dan yang keluarannya
merupakan fungsi masukan saat ini
maupun keadaan internalnya.
Contoh : pengendali mesin penjual.
Unit Logika Kombinasi
Mentranslasikan himpunan masukan ke
himpunan keluaran berdasarkan satu atau
lebih fungsi pemetaan.

Masukan dan keluaran untuk suatu CLU


biasanya mempunyai dua buah nilai yang
berbeda (biner): tinggi dan rendah, 1 dan
0, 0 dan 1, atau 5V dan 0V, misalnya.
Unit Logika Kombinasi
Keluaran suatu CLU merupakan fungsi da-
ri masukan dan keluarannya diberi harga
baru serta merta sesudah masukan ber-
ubah.

Suatu himpunan masukan i0 dan in di pre-


sentasikan pada CLU, yang memberikan/
menghasilkan suatu himpunan keluaran
berdasarkan fungsi pemetaan fo-fn.
Unit Logika Kombinasi

Gambar 6.1
Unit Logika Kombinasi

Walaupun sebagian besar komputer digital adalah


komputer biner, namun rangkaian yang mengguna-
kan multi-nilai juga ada.

Jalur yang mengirimkan data dengan multi-nilai


menjadi lebih efisien daripada menggunakan 2 nilai
saja.

Rangkaian digital multi-nilai berbeda dengan


rangkaian analog karena rangkaian digital multi-
nilai mempunyai variasi nilai terhingga sedangkan
sinyal analog mempunyai nilai kontinu.
Unit Logika Kombinasi

Secara teori penggunaan rangkaian digital multi-


nilai adalah menguntungkan.

Namun dalam praktiknya sulit untuk membuat


rangkaian multi-nilai yang handal dalam
membedakan nilai lebih dari 2 macam.
Oleh karena itu, logika multi-nilai saat ini digunakan
secara terbatas.

Kita hanya akan dibahas mengenai rangkaian


digital biner, yang mempunyai tepat 2 macam nilai
yang diperbolehkan untuk masukan maupun
keluaran.
Tabel Kebenaran

Tahun 1854 George Boole mempublikasikan


kertas kerjanya dalam bentuk aljabar untuk
merepresentasikan logika.

Boole tertarik dengan pemikiran matematika


untuk menuangkan pernyataan ”Pintu itu
terbuka” atau ”Pintu itu tidak terbuka”.

Aljabar Boole kemudian dikembangkan oleh


Shannon dalam bentuk seperti sekarang ini.
Tabel Kebenaran

Dalam aljabar boole, perhitungan didasarkan


pada variabel biner yang mempunyai satu
nilai 0 atau 1.

Nilai ini mengacu pada nilai 0 volt dan 5 volt


seperti yang ditulis pada bagian sebelumnya.

Pengacuan nilai ini dapat tertukar. Artinya


nilai 0 mengacu pada +5 V dan nilai 1
mengacu pada 0 V.
Tabel Kebenaran

Sumbangan penting yang diberikan Boole


adalah penyusunan tabel kebenaran, yang
menyatakan hubungan logis dalam bentuk
tabel.

Misalnya ada ruang dengan 2 saklar A dan B


yang mengendalikan lampu Z.

Salah satu saklar dapat hidup atau mati, atau


kedua saklar dapat hidup atau mati.
Tabel Kebenaran

Gambar 6.2 Tabel kebenaran untuk saklar A dan B serta lampu Z


Tabel Kebenaran

Jika hanya ada satu saklar yang hidup maka lampu


Z akan menyala.

Jika kedua saklar hidup semua atau mati semua,


lampu Z akan mati.

Tabel kebenaran dapat disusun dengan mendaftar


semua kemungkinan kombinasi keadaan saklar A
dan B serta keadaan lampu Z seperti pada Tabel
6.2.

Dalam tabel tersebut nilai 0 menyatakan mati


sedang nilai 1 menyatakan hidup atau menyala.
Tabel Kebenaran

Dalam tabel kebenaran, semua kombinasi biner 0 dan 1


yang mungkin untuk nilai masukan didaftar dan setiap
kombinasi tersebut menghasilkan nilai keluaran 0 atau 1.

Untuk Gambar 6.2.(a) keluaran Z tergantung pada nilai


masukan A dan B.

Untuk setiap kombinasi masukan menghasilkan nilai 0 atau


1.

Kita dapat menentukan tabel lain seperti Gambar 6.2.(b)


yang berarti lampu akan menyala jika A dan B kedua-
duanya mati atau kedua-duanya hidup.
Tabel Kebenaran

Jumlah kombinasi yang mungkin untuk 2 masukan


adalah 22 = 4.

Jumlah kombinasi keluaran yang mungkin adalah


24 = 16, karena ada 4 kombinasi masukan yang
masing-masing baris kombinasi masukan ada 2
kemungkinan nilai keluaran.

Secara umum, karena ada 2n kombinasi masukan


untuk masukan sebanyak n, maka ada 22n
kombinasi keluaran dan masukan.
Gerbang Logika

Jika kita mendaftar semua kemungkinan dari kom-


binasi variabel 2 masukan, maka didapat 16 ma-
cam kombinasi keluaran seperti tampak pada
Gambar 6.3.

Fungsi-fungsi tersebut dinamakan fungsi logika


Boolean.

Fungsi AND akan benar (hasilnya 1) hanya jika A


dan B keduanya 1, sedang fungsi OR akan benar
(nilainya 1) jika A atau B bernilai 1, yang berarti
juga jika keduanya bernilai 1.
Gerbang Logika

Fungsi akan menghasilkan salah jika keluaran


bernilai 0.

Oleh karena itu fungsi False selalu menghasilkan 0


sedang fungsi True selalu menghasilkan 1.
Gerbang Logika

Gambar 6.3 Tabel kebenaran untuk semua kemungkinan fungsi dari 2


masukan
Gerbang Logika

Fungsi A dan B hanya mengulang nilai masukan A


dan B sedang fungsi A dan B adalah komplemen A
dan B yang nilai berkebalikan dengan A dan B.

Fungsi ini dapat ditulis juga dengan NOT A dan


NOT B.

Fungsi NAND kependekan dari NOTAND sedang


NOR kependekan dari NOTOR.

Fungsi XOR bernilai benar jika salah satu masukan


bernilai benar, dan bukan kedua-duanya benar.
Gerbang Logika

Fungsi XNOR adalah komplemen dari XOR.

Fungsi lainnya dapat diduga sendiri artinya.

Dari 16 fungsi tersebut, ada 3 fungsi paling dasar


dalam gerbang logika ini adalah AND,OR dan NOT.

Ke-13 fungsi lainnya dapat disusun dari 3 fungsi


tersebut. Lihat Gambar 6.4.
Gerbang Logika

Gerbang logika adalah alat fisis yang merupakan


implementasi dari fungsi Boolean.

Fungsi seperti yang tertera pada Gambar 6.3


mempunyai simbol gerbang logika, dan sebagian
dapat dilihat pada Gambar 6.5 dan Gambar 6.6.

Untuk setiap fungsi, masukannya adalah A dan B


dan sebagai keluaran adalah F.
Gerbang Logika

Dalam Gambar 6.5, gerbang AND dan OR sudah


dijelaskan sebelumnya.

Keluaran dari gerbang AND akan benar jika kedua


masukan bernilai benar, dan menghasilkan salah
untuk kombinasi lainnya.

Keluaran dari gerbang OR adalah benar jika salah


satu atau kedua masukan bernilai benar, dan
bernilai salah jika kedua masukan bernilai salah.

Gerbang buffer hanya meneruskan nilai masukan.


Gerbang Logika

Walaupun secara logika gerbang buffer tidak mem-


punyai peran, namun dalam praktik ini penting ka-
rena dapat mengendalikan sejumlah gerbang de-
ngan satu sinyal saja.

Gerbang NOT (disebut juga pembalik atau inverter


) menghasilkan 1 untuk masukan 0 dan menghasil-
kan 0 untuk masukan 1.

Sekali lagi, keluaran pembalik ini adalah komple-


men dari masukan.

Lingkaran kecil di bagian keluaran atau masukan berfungsi juga sebagai


komplemen.
Gerbang Logika

Gambar 6.4 Fungsi AND, OR, dan NOT sebagai pembentuk


fungsi-fungsi lainnya
Gerbang Logika
Dalam Gambar 6.6, gerbang NAND dan NOR
menghasilkan komplemen dari gerbang AND dan
OR.

Gerbang XOR menghasilkan 1 jika salah satu ma-


sukan bernilai 1, tetapi tidak keduanya.

Secara umum, gerbang XOR menghasilkan 1 jika


masukan yang bernilai 1 berjumlah ganjil.

Gerbang XOR tidak selalu mempunyai 2 masukan.

Gerbang XNOR menghasilkan komplemen dari


gerbang XOR.
Gerbang Logika

Simbol logika seperti gambar 6.5 dan 6.6 hanya


merupakan bentuk dasar.

Masih banyak variasi simbol yang sering


digunakan.

Contohnya, dapat berupa AND dengan 3 masukan


seperti Gambar 6.7a.

Lingkaran kecil sebagai simbol kompelemen juga


dapat dipasang pada bagian masukan seperti pada
Gambar 6.7b.
Gerbang Logika

Secara fisis, gerbang logika bukanlah barang ajaib,


karena hanya berupa rangkaian elektronika yang
menghasilkan keluaran tertentu dari masukan
tertentu.

Misalnya pada gerbang NOT, akan menghasilkan


logika 1 (+5V) untuk masukan berupa logika 0 (0V).
Gerbang Logika

Gambar 6.5 Simbol gerbang logika untuk fungsi Boolean AND,


OR, buffer, dan NOT
Gerbang Logika

Gambar 6.6 Simbol gerbang logika untuk fungsi Boolean NAND, NOR,
XOR, dan XNOR
Gerbang Logika

Gambar 6.7 Variasi gerbang logika (a) tiga masukan dan (b) masukan
dengan komplemen

You might also like