You are on page 1of 22

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2008

BAB I LATAR BELAKANG Dengan diterbitkannya Undang undang nomor 28 Tahun 2005 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah maka otonomi desa dipaham sebagai kewenangan desa untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi, potensi dan sosial budaya masyarakat setempat berdasarkan prinsipprinsip keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan. Dalam pelaksanaan otonomi desa tersebut, desa mempunyai wewenang untuk melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya. Kewenangan dimaksud meliputi urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten dan diserahkan pengaturannya kepada desa, tugas pembantuan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dan urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundangan-undangan diserahkan kepada desa. Dalam pelaksanaan urusan pemerintahan dimaksud, desa mempunyai tugas memberikan pelayanan (public service), melaksanakan pembangunan (development), dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat (empowering) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan tugas tersebut, desa perlu mendapat dukungan dana dari pemerintah. Adapun salah satu bentuk dukungan dana dari pemerintah kabupaten adalah dana perimbangan yang dalam hal ini disebut Alokasi Dana Desa. ADD merupakan dana bagi hasil pajak daerah, retribusi daerah dan bagian dari perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat.

BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN A. MAKSUD ADD yang merupakan dana perimbangan dari pemerintah Kabupaten Karimun kepada pemerintah desa dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat. B. TUJUAN 1. meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangannya. 2. meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan desa dalam menyusun rencana, melaksanankan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara, dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa. 3. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa. 4. menumbuhkembangkan dinamika masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat. 5. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat. C. SASARAN 1. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa. 2. meningkatkan pelaksanaan pembangunan desa 3. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. 4. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan Masyarakat desa.

BAB III ALOKASI DANA A. KETENTUAN UMUM ADD untuk setiap desa ditentukan dengan menggunakan rumus berdasarkan asas merata dan adil : - Asas Merata; adalah bagian ADD yang sama besarnya untuk setiap desa. Selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimum (ADDM) - Asas adil; adalah bagian ADD yang besarnya dibagi secara proposional untuk setiap desa berdasarkan Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus berdasarkan beberapa beberapa variable yaitu: kemiskinan, pendidikan dasar, kesehatan, keterjangkauan jumlah penduduk, luas wilayah, potensi, ekonomi, jumlah dusun, jumlah aparat pemerintahan desa. Selanjutnya disebut Alokasi Dana Proporsional (ADDPx). ADDx = ADDM + ADDPx Keterangan : ADDx : Alokasi Dana Desa untuk desa x ADDM : Alokasi Dana Desa Minimal yang diterima desa ADDPx : Alokasi Dana Desa proporsional untuk desa x. B. PERHITUNGAN BESARAN ADDx (ADD tiap- tiap Desa) Dari keseluruhan besaran ADD yang ditetapkan dalam APBD Kabupaten Karimun Tahun 2008 sebesar Rp ..................... dialokasikan untuk: a. Alokasi Dana Desa Minimum (ADDM) Alokasi Dana Desa Minimum (ADDM) sebesar Rp................ yang merupakan 70% dari jumlah ADD keseluruhan. Dana tersebut dibagi sama untuk semua desa. b. Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) sebesar Rp..................... Yang merupakan 30% dari jumlah ADD keseluruhan. Dana tersebut dibagi berdasarkan nilai Bobot Desa (BDx). ADDPx = BDx (ADD - ADDM)

Keterangan : ADDPx BDx ADD

: Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) untuk Desa x : nilai Bobot Desa untuk Desa x : Total Alokasi Dana Desa

ADDM

: jumlah seluruh Alokasi Dana Minimal.

NILAI BOBOT DESA (BDx) Nilai Bobot Desa (BDx) ditentukan berdasarkan variabel : a. Kemiskinan b. Pendidikan dasar c. Kesehatan, yang meliputi: - Jumlah balita kurang gizi - Angka kematian bayi d. Keterjangkauan desa e. Jumlah penduduk f. Luas wilayah g. Potensi Ekonomi, yang meliputi: - Persentase Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) h. Jumlah dusun i. Jumlah aparat pemerintah desa Besarnya Nilai Bobot Desa (BDx) ditentukan dengan rumus: BDx = a1.KVx1 + a2.KVx2 + a3.KVx3 + a4.KVx4 + a5.KVx5 + a6.KVx6 + a7.KVx7 + a8.KVx8 + a9.KVx9 + a10.KVx10 + a11.KVx11 Keterangan: BDx KVx KV1 KV2 KV3 KV4 KV5 KV6 KV7 KV8 KV9 KV10 KV11 : Nilai Bobot Desa untuk desa x : Koefisien Variabel untuk desa x : Koefisien Variabel Kemiskinan, : Koefisien Variabel keterjangkauan, : Koefisien Variabel Pendidikan Dasar, : Koefisien Variabel Jumlah Balita Kurang Gizi, : Koefisien Variabel Angka Kematian Bayi, : Koefisien Variabel Jumlah Penduduk, : Koefisien Variabel Luas Wilayah, : Koefisien Variabel Prosentase Realisasi PBB, : Koefisien Variabel Pendapatan Asli Daerah, : Koefisien Variabel Jumlah Dusun, : Koefisien Variabel Jumlah Aparat Pemerintah Desa,

a1, a2, a3, ..... a11 : Angka Bobot masing- masing Variabel. Koefisien Variabel (KVx) Besarnya masing- masing variable (KVx) dihitung dengan rumus : Vx1,2...11 KVx1, 2, 3, 4, 5,6,7,8,9,10,11 = Vn Keterangan : KVx1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 : Nilai Koefisien variabel kemiskinan,

Keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan, jumlah penduduk, luas wilayah, persentae realisasi PBB, pendapatan asli desa, jumlah dusun dan aparat pemerintah desa untuk desa x. Vx1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 : Angka variabel kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan, jumlah penduduk, luas wilayah, persentase realisasi PBB, pendapatan asli desa, jumlah dusun dan aparat pemerintah desa untuk desa x. Jumlah Angka variabel kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan, jumlah penduduk, luas wilayah, persentase realisasi PBB, pendapatan asli desa, jumlah dusun dan aparat pemerintah desa suluruh desa se Kabupaten.

Vn

Indikator yang digunakan untuk menghitung setiap koefisien variabel adalah : a. Kemiskinan Yaitu jumlah keluarga miskin didesa x tahun 2007 dibandingkan jumlah keluarga miskin se-kabupaten karimun pada tahun 2007. b. Pendidikann dasar Yaitu jumlah penduduk desa yang berusia 7 tahun sampai dengan 15 tahun yang tidak bersekolah di desa x tahun 2007 dibandingkan jumlah penduduk desa yang bersekolah 7 tahun sampai dengan 15 tahun yang tidak bersekolah se kabupaten karimun pada tahun 2007. c. Kesehatan Kesehatan didasarkan pada 2 (dua) subvariabel yaitu angka kematian bayi dan jumlah balita kurang gizi. Jumlah balita kurang gizi yaitu jumlah balita kurang gizi di desa x tahun 2007 dibandingkan jumlah balita kurang gizi se kabupaten karimun pada tahun 2007. Angka kematian bayi yaitu jumlah angka kematian bayi di desa x tahun 2007 dibandingkan jumlah angka kematian bayi se kabupaten karimun pada tahun 2007. d. Keterjangkauan Desa Yaitu jarak pusat pemerintahan desa x dengan ibukota Kecamatan dalam kilometer dibandingkan jumlah jarak dari pusat pemerintahan seluruh desa ke Kecamatan yang bersangkutan. e. Jumlah Penduduk Yaitu jumlah penduduk desa x tahun 2007 dibandingkan jumlah penduduk se kabupaten karimun pada tahun 2007. f. Luas Wilayah Yaitu luas desa x (km2) dibandingkan luas wilayah seluruh desa se kabupaten Karimun. g. Potensi ekonomi Persentase Realisasi PBB yaitu jumlah persentase realisasi yang disetorkan desa x kepada pemerintah kabupaten dibandingkan

persentase realisasi penerimaan PBB seluruh desa se kabupaten Karimun. Pendapatan Asli Desa yaitu besarnya PAD yang diterima atau diperoleh desa x selama 1 tahun dan dimasukkan dalam APBD Desa pada tahun 2007, dibandingkan degan jumlah APBD desa se kabupaten Karimun. h. Jumlah Dusun Yaitu jumlah dusun di desa x dibandingkan jumlah dusun se kabupaten Karimun i. Jumlah Aparat Pemerintah Desa Yaitu jumlah kepala desa dan perangkat desa di desa x dibandingkan jumlah kepala desa se kabupaten karimun. ANGKA BOBOT VARIABEL (a) Angka bobot untuk tiap variabel (a) ditentukan sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Variabel Kemskinan Keterjangkauan Pendidikan dasar Kesehatan: a. Balita kurang gizi b. Angka kematian bayi Jumlah Penduduk Luas wilayah Potensi ekonomi: a. Persentase realisasi PBB b. Pendapatan Asli Desa Jumlah dusun Jumlah aparat Pemerntah Desa Jumlah Bobot 4 2 3 2 2 3 1 3 3 3 4 30 Angka bobot (a) 0,133 0,067 0,100 0,067 0,067 0,100 0,033 0,100 0,100 0,100 0,133 1,000

BAB IV PENGELOLAAN DAN ARAH PENGGUNAAN ADD . A. PRINSIP PENGELOLAAN Agar pemanfaatan ADD dapat mencapai tujuan yang diinginkan, maka pengelolaan ADD harus berpegang pada prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Pengelolaan ADD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDes. 2. Seluruh kegiatan yang dibiayai dari ADD direncanakan secara terbuka melalui musyawarah desa, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat di desa. 3. seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara admnistratif, teknis, dan hukum. 4. ADD dilaksanakan dengan prinsip hemat, terarah dan terkendali. 5. ADD tidak diperbolehkan untuk bangunan-bangunan yang tidak/ kurang memliki manfaat sosial ekonomi ( seperti tugu batas desa, gapura dan taman ), serta pembangunan tempat ibadah baru. Khusus untuk tempat ibadah apabila sifatnya rehab atau pemeliharaan dapat menggunakan ADD dengan memperhatikan keanekaragaman pemeluk agama yang ada di desa. B. ARAH PENGGUNAAN ADD Arah penggunaan ADD didasarkan pada skala prioritas tingkat desa yang merupakan hasil Musrenbangdes Tahun 2007. Oleh karena itu tidak boleh dibagi secara merata kedusun / RT / RW, tetapi benar-benar dialokasikan kepada kegiatan yang merupakan kebutuhan mendesak / prioritas desa yang bersangkutan. ADD digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat. 1. a. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

Tunjangan Aparat Pemerintah Desa ( TAPDes) TAPDes diberikan kepada kepala desa dan perangkat desa yang secara definitif menduduki jabatannya yang berdasarkan surat keputusan yang berlaku. Dalam hal terdapat jabatan kosong, maka dana yang tersedia dialihkan untuk operasional pemerintah desa. Apabila jabatan kosong tersebut kemudian di isi, maka TAPDes diberikan sejak tanggal pengangkatan. Besarnya TAPDes ditetapkan sebagai berikut : Kepala Desa sebesar Rp. 75.000,00 per bulan ; Sekretaris Desa sebesar Rp. 60.000,00 per bulan ; Kasi, Kaur dan Kadus sebesar Rp. 55.000,00 per bulan ; Pembantu Kasi dan Pembantu Kaur sebesar Rp. 50.000,00 per bulan ;

b.

Operasional Pemerintah Desa

Dana Operasional Pemerintah Desa maksimum sebesar Rp. 21.000.000,00 digunakan antara lain untuk honor tim pelaksana ADD, alat tulis kantor, pengadaan / pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, pemeliharaan kendaraan dinas, pakaian dinas, perjalanan dinas, biaya rapat dan sebagainya. Honorarium tim pelaksana desa ditetapkan dalam musyawarah desa dengan memperhatikan asas kepatutan, efisiensi anggaran, kondisi desa, dan kepentingan publik yang lebih besar serta mendasarkan pada standarisasi biaya kegiatan pemerintahan desa yang ditetapkan oleh Bupati. c. Operasional dan Tunjangan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD). Digunakan untuk biaya kegiatan / operasional dan tunjangan pimpinan / anggota BPD yang besarannya ditentukan sebagai berikut: Jumlah anggota BPD 5 orang, maksimal Rp. 4.000.000,00 Jumlah anggota BPD 7 orang, maksimal Rp. 4.500.000,00 Jumlah anggota BPD 9 orang, maksimal Rp. 5.000.000,00 Jumlah anggota BPD 11 orang, maksimal Rp. 5.500.000,00 Rencana penggunaan biaya operasional dan tunjangan BPD disusun dan ditetapkan dalam musyawarah BPD. 2. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT a. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas umum dibidang pemerintahan, kesehatan, pendidikan dan perekonomian ( kegiatan pembangunan fisik). Beberapa ketentuan dalam pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas umum adalah : 1) Dilengkapi dengan gambar dan rencana anggaran belanja ( RAB) yang dibuat oleh tim pelaksana kegiatan dan diserahkan kepada tim pelaksana desa. 2) Biaya operasional untuk kegiatan fisik ditentukan maksimal sebesar 4 % dari keseluruhan anggaran kegiatan fisik. Biaya operasional tersebut digunakan untuk honor tim pelaksana kegiatan, alat tulis, perjalanan dan lain-lain. Penggunaan biaya operasional tersebut didasarkan pada standarisasi biaya kegiatan pemerintahan desa yang ditetapkna oleh Bupati. 3) ADD dapat digunakan untuk pembangunan fisik yang bersifat multiyears, yaitu kegiatan yang volume dan pembiayaannya besar sehingga harus dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran. b. Penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan yang ada di desa seperti LPMD, PKK, RT / RW, Karang Taruna, Satgas Linmas. Besaran alokasi dana untuk lembaga kemasyarakatan dimaksud ditentukan dalam musyawarah desa dengan memperhatikan kinerja dan kebutuhan lembaga yang bersangkutan ( prinsip anggaran yang berbasis kinerja). Penerimaan dana tersebut diwajibkan menyusun rencana Penggunaan dana dan mempertanggungjawabkannya kepada Tim Pelaksana Desa.

c. Penguatan Ekonomi Desa yaitu untuk bantuan permodalan awal pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau penguatan modal bagi kelompok kegiatan ekonomi produktif di desa (industri rumah tangga, usaha kecil, dll) dalam rangka mendukung pengentasan kemiskinan. Jumlah dan besarannya ditentukan dalam musyawarah desa. d. Bantuan Operasional Forum Kesehatan Desa ( FKD) yang digunakan untuk biaya rapat dan biaya rujukan atau sarana transportasi pengiriman pasien (ambulan desa). Jumlah dan besarannya ditentukan oleh musyawarah desa. e. Bantuan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, dengan ketentuan : Jumlah Pemilih s.d 2.500 orang maksimal Rp. 4.000.000,00 Jumlah Pemilih lebih dari 2.500 orang maksimal Rp. 6.000.000,00

BAB V PENGORGANISASIAN A. TINGKAT KABUPATEN 1. Tim Fasilitasi Tingkat kabupaten ditetapkan dengan keputusan bupati Karimun, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. Bupati sebagai Penanggungjawab; b. Wakil Bupati sebagai Wakil Penanggungjawab; c. Sekretaris Daerah sebagai Ketua Umum; d. Asisten Tata Praja Sekda sebagai Ketua I; e. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai Ketua II; f. Kepala Bagian Pemerintahan Desa Sekda sebagai Sekretaris; g. Kepala BAPPEDA sebagai anggota; h. Kepala Bagian Pengendalian Program Sekda sebagai Anggota; i. Kepala Bagian Keuangan Sekda sebagai anggota; j. Pejabat lain yang ditunjuk sebagai anggota; Tim Fasilitasi Tingkat Kabupten memeiliki tugas: a. Melakukan sosialisasi ADD b. Membantu Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan dalam memberikan pelatihan/ orientasi kepada Tim Pelaksana Desa tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan ADD. c. Melakukan fasilitasi pemecahan masalah berdassarkan pengaduan masyarakat serta pihak lainnya dan mengkoordinasikan kepada Inspektorat Kabupaten Karimun. d. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan pelaksanaan ADD bersama dengan tim fasilitasi tingkat Kecamatan dalam setiap proses tahapan kegiatan. e. Laporkan hasil kegiatan fasilitasi pelaksanaan ADD kepada Bupati sebagai bahan penyusunan dan pengambilan kebijakan selanjutnya. 2. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan pengelolaan ADD dibentuk Kelompok Kerja Kesekretariatan, dengan sekretaris tim fasilitasi tingkat Kabupaten sebagai kepala sekretariat dibantu dengan beberapa staf yang secara khusus menangani ADD. Sekretariat digedung..................................................................................................... B. TINGKAT KECAMATAN

1. Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan ditetapkan dengan keputusan Camat, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: Camat sebagai Penanggunjawab;

Sekretaris Kecamatan sebagai Ketua; Kasi Ekonomi dan Pembangunan sebagai Sekretaris; Kasi Pemerintahan dan Otonomi desa sebagai anggota; Kasi Kesejahteraan Masyarakat sebagai anggota; Kasi Agama sebagai anggota; Kasi Tramtib dan Linmas sebagai anggota; UPTD terkait sebagai anggota; Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan mempunyai tugas utama melakukan verifikasi atas seluruh kegiatan ADD baik dalam tahapan perencanaan maupun dalam pelaksanaannya. Secara rinci tugas Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan sosialisasi tentang ADD. b. Memfasilitasi Tim Pelaksana Desa dalam menyusun rencana penggunaan ADD. c. Memverifikasi rencana penggunaan ADD dengan kegiatan lainnya agar tidak terjadi duplikasi pembiayaan. d. Memfasilitasi Tim Pelaksana Desa dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban ADD. e. Melakukan pemeriksaan pekerjaan (verifikasi) dan pemantauan / pengendalian tehadap proses kegiatan yang dibiayai dengan ADD. f. Menyampaikan usulan pencairan ADD dari desa yang telah memenuhi persyaratan kepada Bupati cq. Kepala Bagian Pemerintahan Desa. g. Memfasilitasi upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan ADD h. Menyusun rekapitulasi laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan ADD dan mengirimkannya kepada Bupati 2. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan pengelolaan ADD dibentuk kelompok kerja kesekretariatan, dengan Sekretaris Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan sebagai Kepala Sekretariat dibantu dengan beberapa staf yang secara khusus menangani ADD. Sekretariat beralamat dikantor Kecamatan Masing-masing. C. TINGKAT DESA

1. Tim Pelaksana Desa ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. Kepala Desa sebagai Penanggungjawab; b. Sekretaris Desa sebagai Ketua; c. Kepala Urusan Pembangunan sebagai Sekretaris; d. Kepala Urusan Keuangan atau perangkat Desa yang telah ditunjuk sebagai Bendaharawan Desa sebagai Bendahara; e. Kepala Urusan Pemerintahan, kepala urusan kesejahteraan rakyat, kepala urusan umum, dan para kepala dusun sebagai anggota; Tim Pelaksana Desa mempunyai tugas: a. Menyusun rencana penggunaan ADD dengan mengacu hasil Musrenbangdes tahun 2007.

b. Menyusun jadwal rencana pencairan dana dan mengadministrasikan keuangan serta pertanggungjawabannya. c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari ADD . d. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan fisik yang dilaksanakan oleh tim pelaksana kegiatan. e. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan ADD secara periodik kepada tim fasilitasi tingkat kecamatan. 2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan atau pemeliharaan fisik harus dibentuk tim pelaksana desa. Tim pelaksana kegiatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada tim pelaksana desa. Tim pelaksana kegiatan ditetapkan dengan keputusan kepala desa, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: a. Ketua umum LPMD sebagai Ketua; b. Sekretaris LPMD sebagai Sekretaris; c. Bendahara LPMD sebagai Bendahara; d. Ketua II LPMD sebagai anggota; e. Ketua seksi Pembangunan, Perekonomian, Koperasi dan Lingkungan Hidup sebagai Anggota; Tim pelaksana kegiatan mempunyai tugas : a. Menyusun RAB dan gambar konstruksi; b. Melaksanakan kegiatan pembangunan atau pemeliharaan fisik; c. Mempertanggungjawabkan Pelaksanaan kegiatan kepada tim pelaksana Desa.

BAB VI PERENCANAAN

Mekanisme perencanaan ADD adalah sebagai berikut: 1. Kepala Desa selaku penanggungjawab ADD mengadakan musyawarah desa untuk membahas rencana penggunaan ADD; 2. Musyawarah Desa dihadiri oleh Unsur Pemerintah Desa, Badan Pemusyarawatan Desa, lembaga Kemasyarakatan Desa, dan tokoh Masyarakat, serta wajib dihadiri oleh Tim Fasilitasi Kecamatan; 3. Tim pelaksana Desa menyampaikan rancangan penggunaan ADD secara keseluruhan kepada peserta musyawarah. Rancangan penggunaan ADD didasarkan pada skala prioritas kegiatan musrenbangdes tahun 2007; 4. Rancangan penggunaan ADD yang disepakati dalam musyawarah desa, dituangkan dalam Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang merupakan salah satu bahan penyusun APBDes. Mekanisme perencanaan ADD dimaksud sebagaimana bagan : MEKANISME PERENCANAAN PENGGUNAAN ADD

TIMLAK DESA
RANCANGAN PENGGUNAAN ADD HASIL MUSRENBANGDES TAHUN 2007 TIM FASILITASI KECAMATAN

MUSYAWARAH DESA

RENCANA PENGGUNAAN DANA

APBDes

BPD

PERDES TENTANG APBDes

BAB VII MEKANISME PENYALURAN DAN PENCAIRAN A. PENYALURAN a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) ADD mengajukan permohonan penyaluran dana kepada Bupati untuk ditransfer ke rekening Pemerintah Desa di PD. BPR BKK Karimun. b. Penyaluran dana sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, sebagai berikut : Tahap I sebesar 30 % pada awal Triwulan II ; Tahap II sebesar 40 % pada awal Triwulan II ; Tahap III sebesar 30 % pada awal Triwulan IV. Mekanisme penyaluran ADD sebagaimana bagan : Mekanisme Penyaluran ADD

PPTK (BAG.PEM-DES)

SPM

Bagian Keuangan Setda

SP2D
Tahap I : 30 % Pada awal triwulan kedua ; Tahap II : 40 % Pada awal triwulan ketiga ; Tahap III : 30 % Pada awal triwuan keempat. Kas Daerah

Rekening Pemerintah Desa PD. BPR BKK/BKK

B.

PENCAIRAN

1. Desa mengajukan permohonan Pencairan ADD kepada Bupati cq. Camat dengan ketentuan sebagai berikut : a. Permohonan Pencairan Tahap I maksimal sebesar 30 % pada triwulan kedua dilampiri : Laporan akhir penggunaan ADD tahun 2007 ; Rencana Penggunaan Dana (RPD) 1 (satu) tahun (form 1) ; Foto kondisi fisik 0 % ; Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) tahun 2007 ; Peraturan Desa tentang APBDes tahun 2008, dan Fotocopy rekening pemerintah desa. b. Permohonan Pencairan Tahap II maksimal sebesar 40 % pada triwulan ketiga dilampiri laporan kemajuan fisik ADD Tahap I (Form 3) yang dilengkapi dengan foto kondisi fisik yang telah dilaksanakan ; c. Permohonan Pencarian Tahap III (sisa dana yang tersedia) pada triwulan keempat dilampiri laporan kemajuan fisik ADD Tahap II (Form 3) yang dilengkapi dengan foto kondisi fisik yang telah dilaksanakan. Pencairan dana sebagaimana dimaksud butir a, b, dan c dilakukan sesuai dengan tahapan pendanaan kegiatan di desa, dan tidak diperbolehkan melakukan pemindahan dana ke rekening lain. 2. Terhadap setiap permohonan sebagaimana dimaksud nomor 1, Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan melakukan verifikasi sebagai dasar pengusulan pencairan dana. Verifikasi dilakukan terhadap kelengkapan persyaratan pengajuan pencairan dana dari Tm Pelaksana Desa sesuai dengan tahapan. 3. Pencairan ADD untuk masing-masing desa dilaksanakan setelah adanya persetujuan tertulis dari Asisten Tata Praja atas nama Bupati. 4. Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud nomor 3, selanjutnya dikirimkan kepada Kepala Desa dengan tembusan pimpinan PD. BPR. BKK Karimun, dan Camat. 5. Pencairan dana di masing-masing Cabang PD BPR BKK dan BKK dilakukan oleh bendahara dengan bukti diri dan surat pengantar dari Kepala Desa. Mekanisme pencairan ADD sebagaimana bagan : 1. Tahap I Maks. 30 % pada triwulan kedua,dilampiri : Mekanisme Pencairan ADDtahun 2007, RPD 1 tahun, Foto fisik 0 Laporan akhir penggunaan ADD KEPALA DESA %, LPPD tahun 2007, Perdes tentang APBDes tahun 2008, Copy PERSETUJUAN TERTULIS Rekening Pemerintah Desa ; tembusan : Camat dan dgn ASISTEN TATA PRAJA Pimpinan BR BKK 2. Tahap II Maks. 40 % pada triwulan ketiga, dilampiri Laporan kemajuan
fisik ADD Tahap I ;

3. Tahap III (sisa dana) pada triwulan keempat, dilampiri laporan


kemajuan fisik ADD Tahap II ; Sesuai kebutuhan dan TIDAK DIPERBOLEHKAN PEMINDAHAN REKENING

USULAN CAMAT

PERMOHONAN DESA BAB VIII PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam APBDes yang pembiayaannya bersumber dari ADD sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Desa dengan mengacu pada Peraturan Bupati ini. Guna mendukung keterbukaan dan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat, maka pada setiap pelaksanaan kegiatan fisik dari ADD wajib dilengkapi dengan Papan Informasi Kegiatan yang dipasang di lokasi kegiatan. Papan informasi kegiatan tersebut sekurang-kurangnya memuat: nama kegiatan, volume kegiatan, besaran anggaran dari ADD maupun swadaya masyarakat, dan waktu pelaksanaan kegiatan. CONTOH PAPAN NAMA KEGIATAN

ALOKASI DANA DESA (ADD) KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2008 Desa : ............................................... Kec : ............................................... 1. Nama Kegiatan 2. Volume Kegiatan 3. Jumlah Anggaran ADD Swadaya Masyarakat Sumber lain Jumlah 4. Waktu Pelaksanaan : : : : Rp. : Rp. : Rp. : Rp. ____________________ : Tgl ..................s/d.................. LPMD......................

BAB IX PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

A.

PELAPORAN Pelakasanaan ADD wajib dilaporkan oleh Tim Pelaksana Desa secara berjenjang kepada Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan dan Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten. Laporan pelaksanaan ADD terdiri dari : 1. Laporan Bulanan a. Tim pelaksana desa wajib menyampaikan laporan bulanan penggunaan ADD mencakup pelaksanaan dan penyerapan dana (Form 2) kepada Tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan. Laporan Bulanan harus dikirim paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. b. Tim Fasilitasi Kecamatan melakukan rekap Laporan Bulanan dari semua desa di wilayahnya dan melaporkan kepada Bupati Karimun c.q Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten (Form 7) rekap dimaksud dikirim paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. 2. Laporan Kemajuan Fisik a. Pada setiap tahapan laporan pencairan ADD Tim Pelaksana Desa wajib menyampaikan laporan kemajuan fisik yang merupakan visualisasi kemajuan kegiatan fisik kepada Tim Fasilitasi Kecamatan. b. Tim Fasilitasi Kecamatan melakukan rekap laporan kemajuan fisik dari semua desa di wilayahnya dan melaporkan kepada Bupati Karimun c.q Tim Fasilitasi Tingkat Tingkat Kabupaten (Form 8). Laporan kemajuan fisik terdiri dari: Laporan tahap I, meliputi kemajuan fisik dan realisasi penggunaan dana tahap I, dilengkapi dengan foto kemajuan fisik (Form 3). Laporan tahap II, meliputi kemajuan fisik dan realisasi penggunaan dana tahap II, dilengkapi dengan foto kemajuan fisik (Form 4). Laporan Akhir, merupakan laporan pelaksanaan secara keseluruhan (Form 5), dengan susunan sebagai berikut: 1) Pendahuluan. 2) Program dan kegiatan ADD/Rencana Penggunaan Dana (RPD) ADD.

3) Pelakasanaan penggunaan ADD. 4) Permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahan masalah. 5) Perkembangan fisik kegiatan yang dilengkapi dengan foto kemajuan fisik sampai dengan 100%. 6) Penutup. B. PERTANGGUNGJAWABAN

Pertanggungjawaban ADD terintegrasi dengan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDes sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor.....................................................tentang Keuangan Desa.

C.

PENGAWASAN Pengawasan terhadap pelaksanaan ADD adalah sebagai berikut:

1. Pengawasan secara internal oleh Kepala Desa secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan melakukan pemeriksaan administrasi dan keuangan ADD. Hasil pemeriksaan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas (Form 5). 2. Pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 13 tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa. 3. Pengawasan oleh Masyarakat sebagai bentuk kontrol sosial terhadap pelaksanaan ADD. 4. Pengawasan oleh Inspektorat Kabupaten Karimun sebagai aparat pengawasan intern kabupaten yang merupakan pengawasan umum terhadap penyelenggaraan pemerintahan. 5. Pengawasan oleh Bupati dan Camat sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa.

BAB X DANA FASILITASI KECAMATAN Dalam rangka menunjang pelaksanaan ADD maka kepada tim Fasilitasi Tingkat Kecamatan diberikan alokasi dana yang ditetapkan dalam rekening tersendiri pada APBD Kabupaten Karimun. Beberapa ketentuan pokok menyangkut alokasi dana per Kecamatan diatur sebagai berikut: 1. Alokasi Dana Per Kecamatan Alokasi Dana Per Kecamatan besarnya ditentukan dalam APBD Kabupaten Karimun setiap tahun untuk setiap Kecamatan disesuaikan dengan jumlah Desa di Kecamatan yang bersangkutan. 2. Penggunaan Dana Per Kecamatan Alokasi Dana Per Kecamatan digunakan untuk biaya operasional tim fasilitasi tingkat kecamatan dalam fungsinya melakukan fasilitasi dan koordinasi kegiatan ADD, meliputi (1) honorarium tim fasilitasi tingkat kecamatan (2) pembelian ATK, biaya cetak dan penggandaan, dokumentasi, dll (3) biaya rapat/pertemuan (4) biaya perjalanan dinas dalam rangka monitoring, pengendalian dan evaluasi. Pelaksanaan kegiatan mengacu pada Peraturan Bupati nomor............................. tentang pedoman pelaksanaan pengelolaan APBD Kabupaten Karimun tahun 2008 Tanggal................. Oleh karena itu kegiatan ini dilaksanakan oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan yang ditetapkan oleh Bupati atas usul Camat.

BAB XI PENUTUP Kebijakan ADD merupakan wujud pemenuhan hak desa untuk penyelenggaraan otonominya sehingga desa dapat tumbuh, berkembang dan maju berdasarkan otonomi asli, keanekaragaman, demokratisasi, partisipasi, dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu kepatuhan pemerintahan desa dalam pelaksanaan ADD sesuai dengan ketentuan yang berlaku sangat diperlukan guna mewujudnya prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dengan demkian tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara bertahap dapat diwujudkan.

BUPATI KARIMUN,

H. NURDIN BASIRUN

FORMAT LAPORAN
FORM 1 : BLANGKO RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) 1 TAHUN FORM 2 FORM 3 FORM 4 FORM 5 : BLANGKO LAPORAN BULANAN : BLANGKO KEMAJUAN FISIK : BERITA ACARA KAS : BLANGKO LAPORAN AKHIR PELAKSAAN ADD FORM 6 : BLANGKO REKAP RENCANA PENGGUNAAN ADD (RPD) 1 TAHUN FORM 7 : BLANGKO REKAPITULASI LAPORAN BULANAN FORM 8 : BLANGKO REKAPITULASI LAPORAN KEMAJUAN FISIK

You might also like