Professional Documents
Culture Documents
PASANG SURUT
24-Jun-04 25-Jun-04 26-Jun-04 27-Jun-04 28-Jun-04 29-Jun-04 30-Jun-04 01-Jul-04 02-Jul-04 03-Jul-04 04-Jul-04 05-Jul-04 06-Jul-04 07-Jul-04 08-Jul-04
00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00 00.00 05.00 10.00 15.00 20.00
Oleh : H Wirayuda
m1. m2
F=k
Di mana : F = gaya tarik menarik antara dua titik massa m1 = titik massa 1 m2 = titik massa 2 R02 = jarak antara pusat titik massa 1 dan 2 k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 New m2/kg2)
jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari,
R02
maka gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar 2,18 kali daripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa matahari jauh lebih besar.
(rotasi) akan menghasilkan gaya sentrifugal yang merupakan fungsi dari kecepatan sudut rotasi dan jarak terhadap sumbu bumi. Akibat dari pengaruh gaya tarik menarik dan gaya sentrifugal karena rotasi bumi, maka titik-titik massa di bumi dalam keadaan setimbang (Teori Keseimbangan Pasut /tides equilibrium theory) Dengan demikian maka terdapat beberapa gaya pembangkit pasang surut, yaitu gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari serta gaya sentrifugal yang mempertahankan kesetimbangan dinamik dari seluruh sistem yang ada
Bumi
Bulan
Matahari
Pasang surut air laut dipermukaan bumi dengan kedudukan tertinggi terjadi pada saat titik pusat bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus (deklinasi 0 atau 360) dan saling memperkuatnya pengaruh dari masingmasing gaya penggerak pasut (bulan dan matahari), pasang ini biasa disebut Pasang Purnama (Spring Tide).
Pasang surut laut dengan tunggang minimum terjadi pada keadaan di mana garis hubung titik-titik pusat bumi dan matahari tegak lurus dengan garis hubung titik-titik pusat bumi dengan bulan. Pasang ini di namakan Pasang Perbani (Neap Tide).
Mean High Higher Water Neap Mean Sea Level Mean Low Lower Water Neap Mean Low Lower Water Spring Lowest Astronomical Tide
Tipe Pasut
Pasang surut harian tunggal (diurnal tide),
dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit.
Tinggi air (cm)
DT Waktu (Jam)
12
18
24
satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Pasang surut ini terdapat di Selat Malaka sampai Laut Andaman.
Tinggi air (cm) DT Waktu (Jam)
12
18
24
(mixed tide prevailing diurnal), dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi kadangkadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda
Tinggi air (cm)
DT
12
24
Waktu (Jam)
(mixed tide prevailing semidiurnal), pada tipe ini dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya berbeda.
Tinggi air (cm)
DT
12
24
Waktu (Jam)
diketahui dengan pasti dengan cara mendapatkan bilangan/ konstanta pasut (Tidal Constant/Form-zahl) yang dihitung dengan menggunakan metode Admiralti yang merupakan perbandingan jumlah amplitudo komponen diurnal terhadap amplitudo komponen semidiurnal, yang dinyatakan dengan :
AK1 + AO1
F= AM2 + AS2
JENIS PASUT
Harian ganda
FENOMENA
2x pasang sehari dengn tinggi relatif sama
Campuran ganda
F>3
S2
N2 K2 Diurnal K1 O1 P1 Perioda panjang Mf Mm Ssa Perairan dangkal 2SM2 MNS2 MK3 M4 MS4
12.00
12.66 11.97 23.93 25.82 24.07 327.86 661.30 2191.43 11.61 13.13 8.18 6.21 2.20
12016'00"
12016'20"
12016'40" -0.5 m
12017'00"
58'20"
-1 m -1.5 m
# Mang arab omb an g
-2 m -2.5 m -3 m >3 m
Samatar# g in
58'40"
c
#
Bainang
Arus Pasang
Bilalan g
#
c c
59'00"
(flood currents)
c
c
Ke teran ga n Ke dalam an (me ter) -0 .5 -1 -1 .5 -2 -2 .5 -3 > -3
#
59'20"
Stasiun 1 2 3 4 5 6 120o 16' 31'' 120o 16' 41'' 120o 16' 23'' 120o 16' 39'' 120o 16' 35'' 120o 16' 53''
Posisi 5o 8' 24'' 5o 8' 34 5o 8' 50'' 5o 8' 53'' 5o 9' 16'' 5o 9' 5''
Keterangan Menuju Pasang Menuju Pasang Menuju Pasang Menuju Pasang Menuju Pasang Menuju Pasang
12016'00"
12016'20"
12016'40" -0.5 m
12017'00"
58'20"
-1 m -1.5 m
# Mang arab omb an g
-2 m -2.5 m -3 m >3 m
Samatar # ing
58'40"
c
#
Bainang
Arus Surut
Bilalan g
#
c c
59'00"
(ebb currents)
c
c
#
59'20"
Stasiun 1 2 3 4 5 6
Posisi Stasiun 120o 16' 31'' 120o 16' 41'' 120o 16' 23'' 120o 16' 39'' 120o 16' 35'' 120o 16' 53'' 5o 8' 24'' 5o 8' 34 5o 8' 50'' 5o 8' 53'' 5o 9' 16'' 5o 9' 5''
Keterangan Menuju Surut Menuju Surut Menuju Surut Menuju Surut Menuju Surut Menuju Surut
setiap jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00), sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan. DT Bulanan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktu satu bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendek seperti DT Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata. DT Tahunan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktu satu tahun (12 bulan). DT Sejati, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi oleh keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaan laut haruslah dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun. (Djaja, 1979)
sesuai dengan periode : - Perhitungan periode jangka pendek selama satu hari - Perhitungan periode satu bulan - Perhitungan periode berbulan-bulan untuk mencari (mendapatkan) Z0 yang tepat - Perhitungan periode bertahun-tahun untuk mengetahui perubahan dari tahun ke tahun dan perubahan periode jangka panjang. (Sitepu dalam Teknologi Survei Laut, 1996) harmonik dengan metode admiralty (konstanta S0).
Jam Pengamatan
adalah bidang yang terletak di bawah air rendah terendah ratarata surut, diukur sebesar nilai muka surutan dari DT selama penelitian atau nilai muka surutan yang telah mengalami koreksi musim dari DT sejati. Perhitungan nilai muka surutan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai formula, yaitu : Defenisi dari Prancis (Lowest Predicted Low Water), Zo = 1,2 (M2 + S2 + K2) Defenisi Admiralty Inggris, Zo = 1,1 (M2 + S2) Defenisi dari Pantai Timur Amerika (Mean Low Water), Z0 = M2 Defenisi dari Australia (Indian Low Water Spring), Zo = AM2 + AS2 + AK1 + AO1
( Mihardja, 1987 dalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989 dan Sitepu dalam Teknologi Survei Laut, 1996).
Datum pasut lain yang biasa dipakai untuk keperluan hidrografi adalah air tinggi tertinggi, biasa disebut sebagai datum elevasi yang didefenisikan menurut persamaan di bawah ini : N S0 + Ai i=1 Amplitudo komponen yang dipergunakan dalam persamaan tersebut adalah amplitudo komponen dari M2, S2, K1, dan O1.
(Mihardja dan Setiadi dalam Ongkosongo dan Suyarso, 1989)
Pemanfaatan Pasut