You are on page 1of 4

PENGENALAN DAN PENGENDALIAN OPT PADI

PETUGAS PENYULUH LAPANG REPUBLIK INDONESIA WILAYAH BANTEN TAHUN 2011

3) Cara makan dengan memotong batang padi bagian bawah yang masih muda dan lunank (persemaian dan pertanaman umur 1-3 mst) b. Gejala serangan

A. PENDAHULUAN Hama merupakan organisme pengganggu tanaman yang diusahakan, yang memiliki sifat merugikan.

1) tanaman akan rebah karena batang bagian bawah dipotong 2) Gejala serangan biasanya terjadi pada tanaman umur 1-3 mst c. Pengendalian 1) Memasang saringan di saluran irigasi yang masuk ke persawahan 2) Menggunakan pagar plastik untuk mencegah siput masuk ke areal persemaian 3) Membuat parit / saluran kecil di sepanjang tepi pematang, agar lebih memudahkan cara pengendalian 4) Sebarkan kapur tohor sebanyak 50-100 kg / ha pada lahan persawahan 5) Pengumpulan kelompok telur dan populasi siput yang ada di pertanaman, pematang maupun di sekitar secara massal 6) Memasang ajir perangkap siput dan dimusnahkan telur

DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. NOVI ANGGRAENI HENI HANDAYANI AVI DANARTI SUNARA MASUD SOHANDI LUKMANNUL HAKIM ROSI NURDIANSYAH SULISTIONO
C. MACAM-MACAM HAMA UTAMA TANAMAN PADI 1. SIPUT MURBAI (KEONG MAS) a. Bioekologi 1) Siput hidup di air, tapi bisa bertahan hidup sampai enam bulan di dalam tanah 2) mampu menghasilkan lebih dari 1000 butir telur B. TUJUAN 1. Agar petani mampu mengenal macammacam hama utama pada padi. 2. Agar petani tahu cara hama tanaman padi. pengendalian

2. PENGGEREK BATANG a. Ekobiologi 1) Ngengat aktif pada malam hari, tertarik cahaya 2) mampu bertelur hingga 100600 butir 3) stadia telur penggerek batang padi berkisar 6-9 hari 4) Telur pelepah daun b. Gejala serangan 1) Fase pesemaian dan pertumbuhan anakan a) terlihat tulang daun dekat pangkal daun patah dan kuning b) batang / pucuk yang baru keluar terus menggulung (layu), warna daun pucuk berangsurangsur menjadi kuning / merah akhirnya kering dan mati. Bila batang dibelah biasanya ditemukan beberapa larva/ulat. c) Batang mudah didabut 2) Fase bunting dan berbunga a) gejala serangannya disebut beluk, yaitu matinya malai akibat tangkai malai terpotong diletakan pada

total oleh gerekan hama/ulat penggerek. b) Bulir padi berwarna putih dan hampa 3) Pola tanam a) Tanam serentak b) Pergiliran tanaman c) Pengelompokan persemaian dalam hamparan sesuai kondisi setempat dengan tujuan memudahkan pengumpulan kelompok telur secara massal. 4) Cara fisik mekanik a) Pengumpulan telur kelompok padi

3. WERENG BATANG COKLAT a. Ekobiologi 1) mempunyai tiga stadium pertumbuhan yaitu stadium telur, nimfa dan dewasa 2) Telur diletakkan secara berkelompok pada pelepah daun 3) Wereng coklat dewasa mempunyai dua bentuk, sayap panjang (makroptera) dan sayap pendek (brakhiptera) 4) mepunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap ketahanan suatu varietas padi 5) Sebagai vektor virus kerdil rumput dan kerdil hampa b. Gejala serangan Apabila populasi tinggi, warna daun dan batang tanaman berubah menjadi kuning, kemudian coklat jerami dan akhirnya seluruh tanaman mengering bagaikan terbakar. c. Pengendalian 1) Pra Tanam a) Peningkatan pengamatan populasi sejak awal persemaian

b) Penyabitan tanaman serendah mungkin

c) Penggenangan air setinggi 10 cm pada lahan bekas serangan selam 1 minggu 5) Pemanfaatan musuh alami parasit telur sejenis lebah / tabuhan, predator jenis burung, kepik, capung, dan laba-laba. 6) Penggunaan insektisida secara bijaksana apabila serangan /populasi telah mencapai ambang batas yang ditetapkan.

b) Pemusnahan singgang / sisa tanaman yang terserang virus yang ditularkan wereng coklat yaitu kerdil rumput dan kerdil hampa c) Pemusnahan bibit yang terserang irus yang ditularkan wereng coklat 2) Pada tanaman muda anakan maksimum) (tanam-

secara spot treatment (Applaud 10 WP, Applaud 100 EC)

3) Pada fase vegetatif hidup soliter dan pada vase generatif hidup berpasangan b. Gejala serangan 1) batang padi digigit / dipotong. Bekas gigitan terlihat membentuk sudut potong 2) Menyerang di bagian tengah c. Pengendalian 1) Tanam serentak 2) Minimalis ukuran pematang 3) Sanitasi lingkungan 4) Pemasangan bubu perangkap di persemayan 5) Pemampaatan musuh alami 6) Cara fisik dan mekanik

4. WALANG SANGIT a. Bieokologi 1) Telur 200-300 butir 2) Siklus hidup 35-56 hari 3) Nimfa dan imago menghisap bulir padi b. Gejala serangan Bulir padi hampa dan berwarna hitam c. Pengendalian 1) Pola tanam 2) Sanitasi 3) Cara mekanik 4) Penggunaan insektisida efektif dan di ijinkan yang

a) Menanam varietas yang terbukti tahan di daerah yang bersangkutan. Hindari penanaman varietas rentan / pemicu b) Eradikasi selektif tanaman yang terserang ringan dan eradikasi total bagi tanaman terserang sampai berat c) Penggunaan insektisida yang diijinkan apabila terjadi peningkatan populasi wereng coklat > 10 ekor / rumpun pada tanaman umur < 40 hari setelah tanam (hst) atau > 40 ekor / rumpun saat tanaman berumur > 40 hst 3) Tanaman tua a) Eradikasi selektif atau total b) menggunakan berbahan aktif insektisida Buprofesin

7) Gropyokan 8) Pemasangan vegetatip 9) Pengemposan umpan pada fase

5. TIKUS a. Bioekologi 1) Jumlah anakan 6-18 ekor 2) Menyerang pada semua fase

D. PENUTUP

Demikian leaflet ini kami buat, kritik saran sangat kami harapkan guna melengkapi pada masa yang akan datang.

You might also like