You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Propranolol adalah suatu obat penghambat adrenoreseptor beta, yang sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi ringan dan hipertensi sedang. Pada hipertensi berat, propranolol terutama berguna dalam mencegah terjadinya reflex takikardia yang sering timbul pada pengobatan dengan vasodilator (Katzung B.G, 1998). Menurut undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada ayat 1 pasal 105, dinyatakan bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau baku standar lain. Salah satu persyaratan parameter obat tersebut dikatakan mutunya bila obat tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Pada pembuatan obat, pemeriksaan kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjamin kualitas sediaan obat. Sediaan obat yang berkualitas baik akan menunjang tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satu persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan kadar seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya (Depkes RI, 1979). Menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995) dan USP 30 (2007) penentuan kadar propranolol hidroklorida dalam sediaan tablet dilakukan secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan fase gerak dodesil natrium sulfat dalam asam fosfat 0,15 M, asetonitril, metanol dan air.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Clarks (2005) Propranolol HCl dapat ditentukan dengan kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, kromatografi cair kinerja tinggi, spektropotometri UV. Berdasarkan sifat Propranolol HCl dan fase gerak yang digunakan polar maka penelitian ini menggunakan sistem kromatografi fase balik, yakni suatu sistem kromatografi dimana fase geraknya bersifat polar dan fase diamnya bersifat non polar. Maka peneliti melakukan penetapan kadar Propranolol HCl tablet dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan

mempergunakan fase gerak metanol-air. Untuk menguji validitas dari metode ini dilakukan pengujian antara lain uji akurasi dengan parameter % recovery ; uji presisi dengan parameter Koefisien variasi (RSD); uji sensitifitas dengan parameter limit deteksi (LOD) dan limit kuantitasi (LOQ) (WHO, 1992). 1.2 Perumusan Masalah Apakah fase gerak metanol - air dapat diterapkan pada penetapan kadar Propranolol HCl dalam sediaan tablet dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi menggunakan kolom C18 (250 x 4,60 mm) dan memberikan uji validasi metode yang memenuhi syarat? Apakah Propranolol HCl dalam sediaan tablet dengan nama dagang dan generik memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia edisi IV (1995)? 1.3 Hipotesis Fase gerak metanol air dapat diterapkan pada penetapan kadar Propranolol HCl dalam sediaan tablet dengan metode kromatografi cair

Universitas Sumatera Utara

kinerja tinggi menggunakan kolom C18 (250 x 4,60 mm) dan memberikan uji validasi metode yang memenuhi syarat. Kadar propranolol HCl dalam sediaan tablet dengan nama dagang dan generik memenuhi persyaratan kadar yang ditetapkan Farmakope Indonesia edisi IV (1995). 1.4 Tujuan Penelitian Penetapan kadar Propranolol HCl dalam sediaan tablet dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi menggunakan kolom C18 (250 mm x 4,60 mm) dengan fase gerak metanol - air dan melakukan uji validasi dari metode tersebut. Mengetahui kesesuaian kadar tablet propranolol HCl dengan nama dagang dan generik dengan persyaratan kadar menurut Farmakope Indonesia edisi IV (1995) 1.5 Manfaat Sebagai metode sederhana dalam Industri Farmasi pada penetapan kadar Propranolol HCl dalam tablet.

Universitas Sumatera Utara

You might also like