Professional Documents
Culture Documents
HENTI JANTUNG)
Gangguan napas dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya penyakit dan kecelakaan.
Gangguan napas bisa berakibat fatal kalau kita tidak tahu cara menolongnya. Gangguan napas
yang mungkin saja terjadi di lingkungan atau di rumah kita adalah gangguan akibat suatu
kecelakaan atau tersedak, yang dapat menyebabkan terhentinya jantung dan paru.
Otot jantung juga membutuhkan oksigen untuk berkontraksi agar darah dapat dipompa keluar
dari jantung ke seluruh tubuh. Dengan berhentinya napas maka oksigen tidak ada sama sekali di
dalam tubuh sehingga jantung tidak dapat berkontraksi dan akibatnya terjadi keadaan yang
disebut henti jantung.
Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang penolong korban henti napas dan
henti jantung dalam melakukan tindakan-tindakan bantuan hidup dasar.
1. Jalan napas korban harus dalam keadaan terbuka. Tujuannya agar oksigen bisa masuk ke tubuh
korban.
2. Pernapasan harus berlangsung terus sampai bantuan tenaga kesehatan datang. Hal ini
dimaksudkan agar oksigen masuk ke dalam aliran peredaran darah paru-paru.
3. Darah harus mengalir ke seluruh tubuh supaya oksigen dapat dibawa oleh darah ke semua
organ-organ tubuh terutama otak.
Sebelum melakukan langkah-langkah bantuan hidup dasar ini, penolong harus menentukan
kesadaran dari korban terlebih dahulu. Cara menentukan kesadaran seseorang korban adalah
dengan menilai respon korban terhadap sentuhan atau panggilan dari penolong.
Bantuan hidup dasar ini dapat dilakukan oleh satu orang atau bisa juga dilakukan oleh dua orang
penolong. Bila hanya satu orang penolong maka kombinasi antara pernapasan buatan dan
peredaran darah buatan dilakukan dengan frekuensi 15:2. Artinya 15 kali penekanan dada
diberikan 2 kali pernapasan buatan. Bila ada dua orang penolong maka diberikan dengan
frekuensi 5:1, yang artinya setiap 5 kali penekanan dada diberikan 1 kali pernapasan buatan.
Bantuan hidup dasar ini diberikan oleh penolong sampai tenaga kesehatan datang.
(Sumber : Buku Mengatasi Gangguan Pernafasan Kasus Henti Jantung dan Paru, Karangan : dr.
Fina Jusuf)