You are on page 1of 8

BAB I DASAR PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK 1.

1 Pendahuluan Dalam pertemuan ini Anda akan mempelajari akan pentingnya suatu acuan berupa standar internasional dalam setiap produksi barang maupun jasa, termasuk dalam membuat perencanaan instalasi listrik dan menguraikan sistem distribusi tegangan rendah, menggambar dengan benar simbol-simbol yang diterapkan di Indonesia. Pengetahuan dasar ini berguna bagi Anda untuk melakukan perencanaan instalasi listrik berdasarkan standar yang berlaku, sebagai mana pada perkuliahan berikutnya tentang menggambar simbol-simbol dengan benar dalam pengaturan dengan saklar satu arah. Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan ISO, IEC. Menjelaskan sistem distribusi tegangan rendah, menjelaskan pentingnya simbol-simbol dalam menggambar instalasi, dan menggambarkan dengan simbol-simbol berdasarkan standar

1.2 Penyajian Fasilitas komunikasi dan transportasi dunia mengalami kemajuan pesat selama beberapa dasawarsa belakangan in, termasuk perdagangannya. Untuk

memudahkan perdagangan ini, standarisasi internasional di segala bidang memegang peranan yang sangat penting, namun untuk itu dibutuhkan kegiatan kerja yang sangat berat. Beberapa komisi nasional bekerjasama dengan komisikomisi internasional tergabung dalam suatu staf yang besar, bekerja keras mencapai kemajuan yang diharapkan. Dalam pelajaran Gambar Teknik kita mengikuti standar I.S.O (Internasional Standardization Organization). Cabang dari I.S.O adalah I.E.C (International Electrotechnical Commission). I.E.C. meliputi semua standarisasi peralatan listrik, seperti cara penggambaran dan kode-kode pengaman dalam pemasangannya. Dalam tingkat internasional,

I.E.C. menyusun semua rekomendasi dalam bentuk buku, dan komisi-komisi nasional dari semua negara anggota bertanggung jawab atas pelaksanaannya. Karena Indonesia adalah negara anggota I.E.C. maka menjadi tanggung jawab kita untuk menggunakan dan menyesuaikan semua rekomendasi I.E.C. tersebut.

1.2.1 Distribusi Tenaga Sistem TN Sistem distribusi tegangan rendah AC (Alternating Current) di Indonesia mengalami perubahan dari 3 x 220/110V ke 3 x 380/220V. Oleh karena itu, pada bab-bab selanjutnya dari pelajaran ini, kita hanya berkonsentrasi pada sistem 3 x 380/220V. Ditinjau dari segi keamanan, suatu jaringan distribusi tenaga listrik, di samping penghantar-penghantar yang bertegangan juga harus dilengkapi dengan

penghantar-penghantar Neutral dan Protective Earth (dalam bahasa Prancis Terre). Sistem jaringan distribusi tenaga listrik yang demikian disebut: Distribusi Tenaga Sistem TN.

RUMAH TRANSFORMATOR
V

3x 380 VV V 220 VV V V L1 (M) L2 (K) L3 (H) PE N


N biru terang PE kuning/hijau

20kV

Sistem Pentanahan

Keterangan L1 L2 L3 N PE : Line 1 (biasa disebut dengan phasa R) : Line 2 (biasa disebut dengan phasa S) : Line 3 (biasa disebut dengan phasa T) : Neutral : Protective Earth

PEN : Gabungan dari Protective Earth dan Neutral Istilah-istilah asing yang tidak diterjemahkan, telah ditetapkan secara Internasional Gambar 1.1 Distribusi Tenaga Listrik Sistem TN

Sistem ini dan sistem-sistem lainnya akan dibahas lebih lanjut dalam pelajaran Instalasi Listrik. Sementara ini penting untuk kita ketahui: Mengapa sistem tersebut dinamakan sistem TN Dari sistem 3 x 380/220V dapat diabaikan 6 tegangan yang berbeda Bagaimana perbedaan-perbedaan penghantar dari sistem tersebut dan warna-warni isolasi apa yang harus digunakan.

1.2.2 Dasar Pengaturan-Pengaturan Penerangan Gambar 1.2 menunjukkan suatu dasar rangkaian pengaturan penerangan yang sederhana. Penggambaran demikian sangat sulit dikerjakan dan tidak mungkin dilaksanakan untuk rangkaian-rangkaian yang lebih rumit. Semua bagian-bagian yang berbeda untuk peralatan-peralatan listrik digambarkan berupa simbol-simbol. Sehubungan dengan itu, IEC mengeluarkan ketentuanketentuan internasional untuk simbol-simbol tersebut, tersusun dalam peraturanperaturan yang berbeda. Tetapi yang paling penting bagi kita adalah peraturan NO.117 Recommended Graphical Simbols, yaitu tentang simbol-simbol gambar yang disetujui.

Gambar 1.2 Penggambaran (dalam bentuk nyata) suatu rangkaian pengaturan penerangan yang sederhana

Pusat Pengembangan Politeknik telah menyusun sebagian besar dari simbolsimbol yang umum dipergunakan dan sesuai dengan peraturan-peraturan di atas. Simbol tersebut disusun dalam sebuah buku kecil untuk menambah bahan bacaan kita pada waktu belajar dan seterusnya.

Kebiasaan menggambar simbol-simbol dengan benar adalah sangat penting, karena selain saling berkaitan juga akan terulang kembali pada bab-bab selanjutnya dalam pelajaran perancangan listrik 1.2.3 Simbol-simbol Umum Simbol-simbol untuk diagram lokasi (rencana instalasi) : pengertian umum untuk pipa 4

: pipa dengan 4 penghantar

atau

: kotak hubung

: saklar tunggal; satu arah; kutub satu

: pengertian umum untuk lampu; titik sadap lampu Simbol-simbol untuk diagram pengawatan atau diagram kerja:

: Pengertian umum untuk penghantar. Bagian aktif (bertegangan)

: Penghantar netral

: Penghantar pengaman; hantaran pentanahan

: Persilangan hantaran-hantaran; tanpa sambungan

: Sambungan dari hantaran-hantaran

: Titik penyambungan dengan terminal

: Titik penyambung tanpa terminal (disolder)

: Pengaman hubungan singkat dan beban lebih (miniature circuit breaker)

: Pengaman lebur; Dalam bentuk umum

: Titik sadap untuk lampu; pengertian umum untuk lampu

: Kontak dalam keadaan terbuka pada kondisi normal, pengertian umum; Normally open

: Tangkai saklar,

dioperasikan dengan tangan,

dengan jepitan; Pengertian umum

: Tangkai saklar, dioperasikan dengan tangan, dengan jepitan, model toggle

: Tangkai saklar, pengoperasian dengan tangan, dengan jepitan, model tekan

: Tangkai saklar, pengoperasian dengan tangan, dengan jepitan, model putar

: Model toggle atau rocker dari saklar satu arah satu kutub

: Pelindung untuk peralatan listrik

1.3 Penutup Sistem TN (Terre Netral), yaitu sistem jaringan distribusi tenaga listrik yang terdiri dari penghantar bertegangan (fasa R, S, T), penghantar netral dan penghantar Protective Earth (PE). Dari sistem 3 x 380 / 220 V diperoleh 6 tegangan yang berbeda, yaitu 3 x 380 V dan 3 x 220 V Warna penghantar bertegangan R adalah warna merah, S warna kuning, T warna hitam, Netral warna biru dan penghantar PE warna kuning / hijau Indonesia adalah negara anggota IEC (International Eletrotechnial Commission), yang mengikuti semua standarisasi peralatan listrik seperti cara penggambaran dan kode-kode pengaman dalam pemasangannya, maka menjadi tanggung jawab kita untuk menggunakan dan menyesuaikan semua rekomendasi IEC tersebut.

Pertanyaan Kunci Jika Anda telah membaca bahan bacaan tersebut, gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk memandu Anda: a. Mengapa harus ada standarisasi ? b. Apa fungsi Standarisasi dalam perancangan listrik ? c. Bagaimana sistem distribusi tenaga listrik di Indonesia ? d. Sebutkan badan standardisasi internasional di bidang kelistrikan ? e. Apa fungsi standardisasi dalam perancangan listrik ? f. Bagaimana jika tidak ada standardisasi dalam perancangan listrik ?

Tugas Suatu perusahaan konsultan mendapat pekerjaan untuk membuat suatu perencanaan instalasi penerangan listrik suatu gedung, sehingga

membutuhkan beberapa karyawan untuk melakukan pekerjaan perencanaan instalasi tersebut. a. Pengetahuan dasar apa yang harus dimiliki oleh karyawan yang akan diterima b. Tentukan tegangan sistem distribusi untuk mencatu instalasi yang akan direncanakan

c. Apa maksud dari tegangan sistem 220 / 380 Volt pada suatu sistem distribusi d. Gambarkan simbol-simbol umum yang digunakan dalam diagram lokasi e. Gambarkan simbol-simbol umum yang digunakan dalam diagram pengawatan atau diagram kerja.

You might also like