You are on page 1of 14

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Pendekatan Penelitian

Desain penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, siklus ini tidak hanya berlangsung satu siklus, tetapi beberapa kali hinggga tercapai tujuan yang diharapkan dalam perbaikan pembelajaran Menurut: Hopkins (1993). Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu: 1) perencanaan (plan), 2) pelaksanaan (action), 3) pengamatan (observation), dan 4) refleksi (reflection). Gambar 3.1 Siklus Penelitian Perencanaan

Siklus 1

Tindakan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan Siklus 2 Pengamatan Refleksi Tindakan 2

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Trimulyo Kecamatan Sekampung. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa Kelas IV, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Nopember sampai dengan 30 Nopember 2010 terhadap siswa Kelas IV SD Negeri 1 Trimulyo C. Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur bentuk penelitian tindakan ini adalah bentuk penelitian tindakan kolaboratif dengan model spiral (Model Kemmis dan Mc Taggart) dimana penelitian. yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. (Kasbollah, 2001:63) Penelitian ini direncanakan sampai dengan mencapai ketuntasan. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menentukan indikator keberhasilanpkan pada akhir siklus hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan minimal 90% dengan Standar Nasional Pendidikan (Depdiknas, 2008). Untuk memberi kemudahan analisis setiap indikator, perlu dibuat

skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran hal ini didasarkan pada kriteria dan skala penilaian ketuntasan minimal seperti tabel 3.2

Tabel 3.1 Kriteria dan Skala Penilaian Ketuntasan Minimal Kriteria dan Skala Penilaian Tinggi Sedang Rendah <65 65-79 80-100 Daya Dukung Tinggi Sedang Rendah 80-100 69-79 <65 Intake Siswa Tinggi Sedang Rendah 80-100 65-79 <65 Sumber Standar Nasional Pendidikan (Depdiknas, 2008:5) Aspek Yang Dianalisis Kompleksitas

D. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas ini bersifat self reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri, penelitian berlangsung pada saat kegiatan/proses pembelajaran. Guru merangkap sebagai peneliti sehingga dalam hal ini guru memahami tentang kondisi pembelajaran dan permasalahan yang dihadapi. Menurut Kasbollah (2001:20)1, penelitian tindakan kelas merupakan sesuatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Bentuk penelitian tindakan kelas ada 3 yaitu: penelitian tindakan guru sebagai peneliti, penelitian kolaboratif, dan penelitian tindakan simultan terintegrasi (Kasbollah, 2001:69)2. Dalam melakukan penelitian tindakan, terlebih dahulu ia harus merancang (desain) penelitian. Penyusunan rancangan penelitian dapat dilakukan dengan jalan memilih salah satu model rancangan dapat disusun secara berbeda-beda, tergantung pada tujuan
1 2

Kasbullah, Kasihani, Penelitian Tindakan Kelas,Universitas Negeri Malang,malang, 2001, hl 20 Ibid ,hal. 69

penelitian, sifat masalah yang digarap serta karakteristik kelas yang diteliti. Ciri umum tersebut tampak dalam alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Penelitian ini dianggap berhasil apabila: 1. Dapat merencanakan pembelajaran melalui penggunaan metode learning by playing agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas IV di SD Negeri 1 Trimulyo. 2. Dapat melaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode learning by playing pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas IV di SD Negeri 1 Trimulyo. 3. Dapat menilaian proses pembelajaran dengan menggunakan metode learning by playing pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas IV di SD Negeri 1 Trimulyo. 4. Dapat meningkatan hasil belajar Bahasa Inggris di SD Negeri 1 Trimulyo setelah menggunakan metode learning by playing. 1. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah disusun. Guru melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode learning by playing pokok bahasan Colour Kelas IV di SD Negeri 1 Trimulyo. Tahapan-tahapan yang dilakukan dengan 2 siklus yaitu:

Siklus I

1) Tahap Perencanaan Menetapkan kelas penelitian. Menetapkan pokok bahasan. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Membuat lembar observasi minat siswa Membuat soal test untuk penilaian hasil belajar

Dalam proses ini peneliti dibantu oleh satu orang rekan guru sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatan observasi dengan berpedoman pada instrumen yang telah disusun seperti tabel 3.2.

Tabel 3.2 Lembar Penilaian 1 AKTIVITAS GURU PENILAIAN Siklus I Siklus II KETERANGAN Skor 1: Kurang Skor 2 : Sedang Skor 3 : Baik
Skor 4 : Amat Baik

INDIKATOR AKTIVITAS GURU: 1) Guru sering duduk/berdiri Guru sering berdiri dalam 2 menyajikan materi pelajaran. 2) Penguasaan materi dan alat peraga Guru sudah menguasai materi dengan baik, persiapan dan penggunaan alat peraga yang digunakan sudah sesuai dengan materi, namun pada siklus I guru 2 kurang menguasiai materi. 3) Memantau hasil pekerjaan siswa Guru selalu memantau hasil 3 pekerjaan siswa secara bergiliran, baik individual maupun kelompok 2 Jumlah AKTIVITAS SISWA INDIKATOR AKTIVITAS SISWA: 7

1) Mendengarkan Siswa memperhatikan dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dengan baik 2) Membaca Siswa dapat membaca dengan kosakata yang baik dan tepat 3) Menulis Semua materi yang disampaikan guru dapat dicatat atau di ragukan oleh siswa dengan baik. 4) Berbicara Siswa dapat menggunakan, bertanya, menjawab setiap pertanyaan yang diajukan guru. Pada siklus II siswa lebih aktif untuk berbicara dan menjawab pertanyaan guru. Jumlah HASIL BELAJAR INDIKATOR HASIL BELAJAR: 1) Siswa memperoleh nilai diatas KKM Siklus I 2) Siswa memperoleh nilai diatas KKM Siklus II Jumlah SIKAP ILMIAH INDIKATOR SIKAP ILMIAH: 1) Kejujuran siswa 2) Kerjasama dengan kelompok 3) Kreatif 4) Aktif 5) Terbukti 6) Inovatif 7) Mau bekerja keras 8) Obyektif 9) Ulet Jumlah

Skor 1: Kurang Skor 2 : Sedang Skor 3 : Baik 2 3 3 3


Skor 4 : Amat Baik

2 9

3 12 KKM = 65

70% 70% 3 2 2 2 2 2 1 2 2 18

90% 90% 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 Skor 1: Kurang Skor 2 : Sedang Skor 3 : Baik


Skor 4 : Amat Baik

Keterangan skor jumlah penilaian per indikator: 1) Indikator Aktivitas Guru 1-4 = Rendah 5-7 = Sedang 8-12 = Tinggi

2) Indikator Aktivitas Siswa 1-5 = Rendah 6-10 = Sedang 11-16 = Tinggi

3) Indikator Hasil Belajar 10%-50% = Rendah 60%-70% = Sedang 80%-100% = Tinggi

4) Indikator Sikap Ilmiah 1-12 = Rendah 13-25 = Sedang 26-36 = Tinggi

Tabel 3.3 Lembar Observasi Minat Siswa INDIKATOR MINAT SISWA INDIKATOR MINAT SISWA 1. Siswa memperhatikan guru ketika menjelaskan materi 2. Siswa aktif bertanya ketika penjelasan guru belum dipahami 3. Siswa bersemangat ketika melakukan/melaksanakan kegiatan secara berkelompok 4. Siswa senang melakukan permainan secara berkelompok dan aktif dalam melakukan kegiatan Jumlah 1 3 PENILAIAN Siklus I Siklus II KETERANGAN Skor 1: Kurang Skor 2 : Sedang Skor 3 : Baik
Skor 4 : Amat Baik

12

Keterangan jumlah skor indikator minat siswa: 1-4 = Rendah 5-7 = Sedang 8-12 = Tinggi

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Membentuk kelompok diskusi siswa yang terdiri dari 4 orang b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Menumbuhkan apresiasi siswa terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan d. Memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan manfaat yang diperoleh dari pembelajaran tersebut e. Memberikan materi pelajaran dengan menggunakan metode learning by playing. f. Memberikan bentuk permainan yang berkaitan dengan materi g. Siswa mengerjakan soal tes pada awal siklus (pretes) dan akhir siklusnya (postes) 3) Observasi Mengamati minat siswa selama melakukan proses pembelajaran yang dicatat di dalam instrumen penilaian minat yang telah disediakan. 4) Refleksi Pada tahap refleksi ini digunakan sebagai evaluasi dari penggunaan metode yang dilakukan, evaluasi dari hasil observasi minat belajar dimana kesimpulannya atau hasilnya nanti dapat dijadikan acuan perbaikan pada siklus berikutnya.

2. Skenario Pembelajaran 1. 2. 3. Membuka dengan salam dilanjutkan dengan doa bersama Mengecek kehadiran siswa Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dan garis besar

materi pembelajaran

4.

Melakukan apersepsi yaitu guru mengajak siswa

menyebutkan bermacam-macam warna yang diketahui 5. 6. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok Guru mendesain suatu permainan yang berkaitan dengan

pokok bahasan colour yaitu guru mengajak siswa bermain puzzle dengan cara menyusun huruf sesuai dengan warna gambar yang diperoleh masing-masing kelompok. 7. 8. Siswa diajak bermain bersama teman kelompok Disela-sela permainan guru menyampaikan kembali

materi pembelajaran 9. 10. Siklus Kedua Setelah satu siklus selesai, barangkali guru akan menentukan Siswa diberi tugas pekerjaan di rumah Memberikan kesimpulan materi pelajan.

masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti siklus yang pertama. Dengan demikian, berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama guru akan kembali mengikuti langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi pada siklus kedua. Hasil dari pelaksanaan tindakan-tindakan pada siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada bagan berikut.

E. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti dalam bentuk angket untuk mengetahui keadaan responden dalam bentuk pertanyaan pernyataan. Instrumen ini berguna untuk mengukur Penggunaan metode learning by playing. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal/Instrumen Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD No. Kompetensi Dasar 1. 1.1 Merespon dengan melakukan tindakan sesuai instruksi secara berterima dalam konteks kelas . Uraian Materi Contoh: Guru: Listen and complete the dialogues. Siswa: (melengkapi dialog) Guru: Listen and colour the pictures. Siswa: (mewarnai gambar) Guru: Listen, complete and act out. Siswa: (melengkapi dan memperagakan dialog) Jumlah Pernyataan 10 Indikator 1. Siswa melengkapi dialog-dialog yang masih kosong 2. Siswa mewarnai gambar sesuai dengan apa yang didengar dari kaset/CD. 3. Siswa melengkapi dan memperagaka n dialog. Jumlah Soal 3

F. Instrumen Penelitian Untuk mempermudah penelitian peneliti menggunakan alat bantu

pengumpulan data yaitu berupa:

1.

Menggunakan lembar observasi untuk mengamati

aktivitas siswa minat belajar siswa serta guru dalam proses pembelajaran. 2. Menggunakan lembar tes formatif untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa.

G. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh dalam peneliti tindakan kelas ini akan di analisis dengan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisis kualitatif, untuk menganalisa data kinerja guru, aktivitas murid, pendapat siswa tentang Penggunaan metode learning by playing, sedangkan analisa kuantitatif untuk mendiskripsikan kualitas kemajuan hasil belajar siswa dalam hubungan dengan penguasaan materi yang diajarkan guru. Data prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan penelitian setiap diadakan tes akhir pembelajaran. Hasil yang dicapai siswa dicari rata-rata kelasnya kemudian dibandingkan dengan indikator penelitian yang telah ditetapkan. Data aktivitas guru, aktivitas siswa, penguasaan keterampilan proses dan sikap ilmiah diperoleh dengan observasi menggunakan Lembar Pengamatan Aktivitas guru dan siswa dan Lembar Pengamatan Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Pengisian Lembar pengamatan sesuai dengan indikator pengamatan yang telah ditentukan tiap lembar pengamatan. Siswa dihitung sesuai dengan indikator kemudian diambil persentase siswa sesuai dengan kategori dengan rumus:

Jumlah siswa yang sesuai dengan indikator x 100%` Jumlah seluruh siswa Dari persentase yang dicapai dalam tiap siklus dilihat peningkatan persentase pencapaian tiap aspek yang diamati terutama pada aspek yang berkategori baik. Peningkatan persentase tersebut menunjukkan peningkatan aspek yang diamati dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan Lembar pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Dewa Ketut Sukardi, 1987. Bimbingan dan Konseling, Jakarta, Bina Aksara. Carl Sofran, 1990, Bimbingan dan Konseling, Surakarta, Bina Aksara Agus Suyanto, 1986, Psikologi Umum, Jakarta, Aksara Baru Depdiknas, 2006, Kurikulum KTSP Pendidikan Dasar (Kelas IV SD), Jakarta: Depdiknas http://www.thetorchenglish.blogspot.com/2010/05/konsep-learning-by-playingsebagai.html igak Wardhani 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka. Kasbulloh, Kasihani, 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. : Universitas Negeri Malang Ngalim Purwanto, (1992). Psikologi Pendidikan. Jakarta. PT. Rosdakarya Winkel WS (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT.Gramedia Staton F. Thomas, (1978), Cara Mengajar Dengan Hasil Baik, Bandung, CV. Diponegoro Dr. Komarrudin Hidayat, 1001 Strategi Pembelajaran Aktif (Aktve Learning), Yappendis.

You might also like