You are on page 1of 24

1

JUDUL PENELITIAN PEMBELAJARAN AKTIF KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN

PRAKTIKUM INOVATIF GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN PARTISIPASI AKTIF KELAS X SMA NEGERI 1 MANYAR GRESIK.

2 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Rendahnya mutu pendidikan merupakan masalah pendidikan yang banyak diperbincangkan di Indonesia, hal ini tercemin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar siswa, guru dalam pembelajaran masih mendominasi (teacher centered) dan tidak memperhatikan ketuntasan belajar secara individual. Kurikulum 2004 yang memiliki paradigma Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah tersebut. Kurikulum 2004 menekankan kompetensi yang akan dicapai dan

menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains, sehingga dalam pembelajaran siswa ditekankan menjadi aktif. Dengan anggapan bahwa siswa mempunyai potensi untuk berfikir sendiri yang dapat diwujudkan apabila mereka diberi kesempatan untuk berfikir sendiri, sedangkan guru sebagai fasilitator dan motivator. Biologi sebagai salah satu bidang sains merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. Biologi juga merupakan wadah untuk membangun warga negara yang memperlihatkan lingkungan bukan merusak lingkungan serta bertanggung jawab kepada masyarakat, bangsa dan negara serta juga memupuk iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3 Tujuan pendidikan biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai dengan kurikulum 2004 adalah membantu siswa memahami konsep-konsep Biologi dan saling keterkaitannya, mengembangkan keterampilan dasar biologi untuk menumbuhkan nilai serta sikap ilmiah, menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari, meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan, memberikan bekal pendidikan dasar untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi (Anonim, 2004). Berdasarkan tujuan pendidikan biologi tersebut, maka guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh suasana belajar dan fasilitas serta sumber belajar yang tersedia. Suasana belajar yang demokratis akan memberikan peluang tercapainya hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan otoriter yang ada pada gur. Dalam suasana belajar yang demokratis ada kebebasan siswa untuk belajar, mengajukan pendapat, berdialog dengan teman sekelas dan lain-lain sehingga siswa lebih aktif. Selain itu pembelajaran dikelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa, intinya tersedia laboratorium untuk memberi kesempatan kepada siswa sebagai sumber belajar (Sudjana, 1989). Walaupun kenyataannya sering kali guru sebagai pihak yang aktif, sehingga kurang memberi kesempatan kepada

4 siswa dalam berbagai pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, obyektif dan logis. Siswa tidak hanya berperan sebagai subyek Siswa tidak hanya berperan sebagai subyek didik tetapi siswa adalah pihak aktif yang merencanakan pendidikan dan juga harus melaksanakan proses belajar mengajar (Usman, 2002). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X di SMA Negeri 1 Manyar Gresik dan hasil pengamatan pembelajaran biologi di kelas, aktifitas siswa selama kegiatan belajar mengajar masih kurang, hal ini ditandai dengan kurangnya keterampilan proses siswa. Hasil belajar siswa rata-rata berkompetensi dasar ada yang dibawah Standart Ketuntasan Minimal (SKM) pada semester 1 tahun 2004/2005 dan 2005/2006 baik itu ranah afektif, kognitif maupun psikomotor. Fenomena ini tidak sesuai dengan kurikulum 2004, yang menuntut siswa memperoleh pengetahuannya melalui keterampilan proses. Sehingga masih diperlukan strategi pembelajaran dalam arti siswa termotivasi ikut di dalam kegiatan belajar mengajar, siswa mendapat materi belajar tanpa merasa terbebani dan dapat menguasai konsep serta memperoleh pengalaman belajar bermakna. Peningkatan mutu pengajaran dimulai dengan pembenahan strategi

pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam memberikan pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan khusus pembelajaran (Ahmadi dan Supriono, 1990).

5 Dalam kurikulum 2004 diantaranya dalam penyampaian pembelajaran

menggunakan metode dan pendekatan yang bervariasi, penggunaan sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif (Anonim, 2004). Salah satu pembelajaran biologi yang sesuai dengan kurikulum 2004 adalah Active Learning. Active Learning (Pembelajaran Aktif), menurut (Siberman, 1996) siswa diajak untuk melakukan suatu kegiatan. Siswa menggunakan koordinasi antara otak kiri dan otak kanan untuk mempelajari masalah, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang telah dipelajari. Pembelajaran aktif adalah suatu fase pembelajaran cepat, menyenangkan, suportif dan melibatkan kemampuan individu dan kelompok. Praktikum inovatif adalah suatu bentuk pembelajaran melalui kegiatan praktik/percobaan yang dirancang dalam suatu pembaharuan agar dapat memberikan hasil yang optimal serta peran aktif siswa. Pada pembelajaran biologi Kompetensi Dasar (KD) nomor 3.1 dan 3.2. Konsep Keanekaragaman Hayati diharapkan siswa dapat merumuskan konsep ini melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan. Dengan demikian siswa akan mengetahui nilai, fungsi biodiversitas bagi kelestarian hidupnya dan terlatih berfikir untuk memecahkan biodiversitas permasalahan, (Anonim, ancaman dan pelestarian karakteristik (konservasi) pembelajaran

2004).

Dengan

keanekaragaman hayati, jika disampaikan dengan pembelajaran aktif melalui praktikum inovatif tampaknya lebih sesuai dan diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa serta partisipasi aktif. Guna peningkatan

6 hasil belajar dan partisipasi aktif siswa di dalam kelas maka diperlukan upaya tindakan kelas yaitu mengubah strategi pembelajaran dari konvensional ke pembelajaran aktif dengan praktikum inovatif dari kegiatan ini diharapkan siswa akan lebih aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya akan termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan. Jika tindakan pada siklus pertama belum dapat meningkatkan prestasi belajar yang diharapkan maka dilakukan siklus yang berikutnya hingga tercapai seperti apa yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan berikut : Bagaimana pengaruh pembelajaran aktif keanekaragaman hayati dengan praktikum inovatif dapat meningkatkan hasil belajar dan partisipasi aktif siswa kelas X di SMA Negeri 1 Manyar Gresik ? Defini pemebelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk melaksanakan kegiatan yang menggunakan koordinasi antara otak kanan dan otak kiri untuk memperlajari suatu permasalahan. Definisi praktikum inovatif adalah suatu percobaan yang dirancang melalui pembaharuan agar efektif dan efisien.

7 Lingkup yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah

keanekaragaman hayati dari hewan serangga yang ada pada dua ekosistem yang berbeda perlakuannya (satu terawat dan yang lain tidak terawat / liar).

C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tidaknya

pembelajaran aktif keanekaragaman hayati dengan praktikum inovatif terhadap peningkatan hasil belajar dan partisipasi aktif siswa kelas X.

D. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Peningkatan kualitas pembelajaran dan memperbaiki

pembelajaran secara berkesinambungan sehingga mampu meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan keterampilan guru,

meningkatkan relevansi pembelajaran serta menumbuhkan budaya meneliti. b. Guru, sebagai masukan dan alternatif pemilihan strategi

pembelajaran yang inovatif pada mata pelajaran biologi sehingga pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. c. Siswa, memperoleh pengalaman belajar dalam modal

pembelajaran aktif dengan praktikum inovatif dan mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan baik ranah kognotif, afektif maupun psikomotor.

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Pembelajaran Aktif Belajar merupakan proses yang aktif, yakni melihat, mengamati, dan memahami sesuatu serta proses berbuat melalui pengalaman. Dengan kata lain bahwa dalam proses belajar pada siswa ditandai dengan proses berubahnya tingkah laku siswa melalui berbagai pengalaman yang diperolehnya. Sehingga mengajar bukanlah menyampikan pengajaran, dan keterampilan siswa (Sudjana, 1987). Proses belajar mengajar (Suprano, 1997) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Belajar berarti membentuk makna, makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami, konstruksi makan itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia miliki sebelumnya. b. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. c. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Pembelajaran biologi yang sesuai dengan kurikulum 2004 salah satunya dengan pembelajaran aktif (Active Learning) dimana siswa diajak untuk melakukan suatu kegiatan praktikum agar siswa dapat menggunakan koordinasi

9 antara otak kiri dan otak kanan untuk mempelajari masalah, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang telah dipelajari. Melalui pembelajaran aktif ini diharapkan pembelajaran dapat dilakukan dengan cepat, menyenangkan, suportif dan melibatkan kemampuan individu. Karaktersitik pembelajaran aktif terlihat dalam keterlibatan siswa saat belajar mengajar, siswa tidak hanya mendengar dan mentransfer informasi tetapi memperhatikan pula perkembangan kemampuan siswa tersebut. Siswa diajak berfikir pada tingkat yang lebih tinggi (anilisis, suitesis, evaluasi) beraktifitas membaca, berdiskusi, dan menulis serta mendorong siswa untuk menggali apa yang dimilikinya. 2. Keanekaragaman Hayati Jenis makhluk hidup yang dapat dijumpai di dunia beraneka ragam. Keanekaragaman itu dapat diketahui dari variasi bentuk, ukuran, jumlah, warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Keanekaragaman itu dapat terjadi dari perbedaan dan persamaan ciri dan. sifat dari makhluk hidup tersebut. Di dalam keanekaragaman terdapat variasi diantara makhluk hidup tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi variasi adalah Faktor Keturunan : faktor yang disebabkan oleh alam, misalnya : faktor genetik, Faktor bawaan : faktor yang disebabkan karena ulah manusia. Misalnya: mutasi gen, kawin silang. Dan uraian diatas kita dapat mengetahui adanya keanekaragaman hayati di sekitar lingkungan kita.

10 Keanekaragaman makhluk hidup itu sangat menakjubkan. Makin banyak kita mempelajarinya, makin terbuka mata kita mencoba memahami makin terasa kebesaran Tuhan karena. di alam. ini tidak ada dua individu yang sarna persis. Ada dua faktor penyebab terjadinya keanekaragaman yaitu faktor keturunan atau faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan memberikan dasar sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk kepada. keturunannya. Sifat bawaan kadang tidak muncul karena adanya lingkungan. Antara faktor bawaan dan faktor lingkungan saling berinteraksi. Contoh : sebuah tanaman yang ditanam dalam pot setara stek dengan media yang berbeda, maka, secara genetik tanaman itu sama. a. Macam Tingkat Keanekaragaman

(1) Keanekaragaman gen Gen sebagai bahan dasar dari keanekaragaman, karena gen mempakan faktor pembawa sifat yang menentukan sifat makhluk hidup. Gen berada dalam kromosom yang terdapat dalam. inti sel makhluk hidup. Sifat - sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotipe. Keanekaragaman gen tidak hanya terjadi pada. makhluk hidup yang berbeda jenisnya tetapi juga terjadi pada makhluk hidup, yang sejenis. Contoh : Perbedaan pada kelapa antara kelapa hijau dengan kelapa gading.

(2) Keanekaragaman jenis

11 Di lingkungan sekitar dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Keanekaragaman jenis sangat mudah diamati dari perbedaan sifat dengan jelas. Contoh : Perbedaan dari satu familia palmae dapat dijumpai kelapa, pinang, aren, siwalan dsb.

(3) Keanekaragarnan Ekosistem Antar makhluk hidup baik yang sejenis maupun yang tidak terjadi interaksi yang dikenal dengan interaksi biotik, yang membentuk suatu komunitas. Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan fisiknya menimbulkan keanekaragaman ekosistem. Kondisi lingkungan beranekaragaman

berdasarkan pada ketinggian tempat dan garis lintang. Contoh : Macam ekosistem di Indonesia : 1. Ekosistem hutan bakau, terdapat di daerah pantai Ekosistem ini didominasi oleh hutan bakau. 2. Ekosistem hutan hujan tropis Ekosistem ini berupa hutan belantara yang paling banyak terdapat macam spesies sehingga merupakan ekosistem yang paling mantap. 3. Ekosistem padang rumput Ekosistem ini didominasi rumput yang dikelilingi semak - semak. Pada ekosistem ini terdapat berbagai jenis hewan herbivora dan karnivora.

12

3. Praktikum Inovatif Pembelajaran biologi diantaranya dapat dilakukan dengan cara praktikum. Adapun kegaitan praktikum tidak selalu dilakukan di ruang laboratorium, tetapi dapat dikombinasikan dengan kegiatan di luar atau praktikum lapangan, guna melakukan observasi dan memperoleh data di lapangan.

4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotor dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Diknas, 2004). Hasil belajar menunjukkan tingkat kemampuan seseorang atau siswa dalam menempuh pelajaran biologi selama mengikuti proses belajar mengajar. Untuk mengetahui hasil belajar biologi, siswa dievaluasi kemampuannya dalam ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotor. Hasil belajar kognitif (produk) dilakukan melalui evaluasi atau tes yang merupakan cerminan dari tujuan khusus, standart kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang akan menentukan karakteristik siswa yang diinginkan. Hasil belajar kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

13 Hasil belajar efektif berupa sikap, kepribadian, nilai, tingkah laku, budi pekerti, proses sosial dan sebagainya. Hasil belajar psikomotor berupa kecakapan dalam melakukan tindakan / praktik atau pengamatan.

5. Kerangka Berpikir Adapun kerangka berpikir dan penerapan pembelajaran aktif keanekaragaman hayati dengan praktikum inovatif yang diharapkan meningkatkan hasil belajar dan membuat aktif dapat digambar sebagai berikut :

HASIL BELAJAR (Standart Kompetensi) GURU

SISWA

PARTISIPASI AKTIF SISWA

Menyelengarakan Pembelajaran

Pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran Aktif (Active Learning) Mata Pelajaran Biologi (materi Keanekaragaman Hayati)

Melibatkan siswa secara aktif Memecahkan masalah Menerapkan apa yang dipelajari Membangun pengetahuan siswa

Pembelajaran Aktif (Active Learning)

Pembelajaran Aktif (Active Learning)

Gb. Rumusan Kerangka Berpikir, Pemecahan Masalah dan alternatif tindakan

14 BAB III METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah penelitian diagnostik yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini melakukan pembelajaran aktif (Active Learning) dengan praktikum inovatif.

2.

Sasaran Penelitian Sasaran penelitian ini meliputi peneliti sebagai pengajar atau guru dan

siswa kelas X 3 dengan jumlah siswa 36 siswa, terdiri dari 18 orang lakilaki, 18 siswa perempuan yang memiliki kemampuan akademik heterogen di SMA Negeri 1 Manyar Tahun Pelajaran 2006 2007 yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006.

3.

Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua tahap,

siklus kegiatan, yakni siklus 1 dan siklus 2. Jika dalam siklus pertama belum mencapai hasil yang diinginkan atau diharapkan atau dengan kata lain belum menunjukkan peningkatan hasil belajar dan partisipasi aktif siswa maka akan dilakukan siklus ke dua hingga tercapai peningkatan seperti apa yang diharapkan.

15 Masing-masing siklus yang dimaksud tersebut akan dilaksanakan dengan beberapa prosedur yang meliputi : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, (4) evaluasi dan refleksi. Adapun penjelasan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : (1) Perencanaan Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap perencanaan ini antara lain. a. Pemebuatan skenario (rencana) pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran aktif dengan praktikum inovatif. b. c. Merumuskan kriteria yang akan dilakukan dalam penelitian. Membuat lembar kerja dan instrumen observasi belajar

mengajar. (2) Tahap Tindakan Pelaksanaan pembelajaran aktif dengan praktikum inovatif sesuai dengan silabus dan skenario inovatif pembelajaran yang telah disusun, rencanakan. (3) Tahap Observasi Pada tahap observasi ini meminta bantuan guru lain (kolaborasi) untuk mengadakan penilaian berdasarkan lembar observasi yang sudah dipersiapkan disamping penilaian yang dilakukan sendiri melalui tes. (4) Tahap Refleksi dan Evaluasi Pada tahap ini guru akan merefleksi dan mengevaluasi hasil yang didapat pada saat tindakan pertama maupun tindakan kedua. Hal ini

16 dilakukan setelah mengumpulkan semua data yang diperoleh dalam tahap observasi. Dari sini guru akan dapat melihat hasil kegiatan yang dilakukan, yakni apakah hasil dengan praktikum inovatif tersebut. Dengan data ini dimungkinkan guru juga dapat memperbaiki tindakan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya. Adapun alur penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Usulan / Proposal Penelitian

Perencanaan siklus I

Tindakan siklus I

Perencanaan siklus II

Refleksi / Evaluasi siklus I

Observasi siklus I

Tindakan siklus II

Observasi siklus II

Refleksi / Evaluasi siklus II

Penyusunan Laporan

Gb. Alur Penelitian Tindakan kelas (Action Research)

17

18 4. a. Metode Pengumpulan Data Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini diambil dari siswa kelas X 3 SMA Negeri 1 Manyar Tahun Pelajaran 2006 2007. b. Jenis Data

Jenis data yang diambil adalah (1) (2) c. Data hasil observasi pertisipasi aktif siswa. Data hasil tes tentang peningkatan hasil belajar. Cara Pengambilan Data

Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Data tentang pelaksanaan pembelajaran aktif (situasi

belajar mengajar) pada saat dilakukannya tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. (2) Data tentang peningkatan hasil belajar yang diambil

dari tes dibandingkan dengan hasil tes pada kelas lain.

5.

Metode Analisis Data Yang akan dijadikan indikator mengukur keberhasilan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah apabila hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan

dengan penerapan pembelajaran aktif dengan praktikum inovatif. Hal ini dapat diukur dengan indikator berikut :

19 a. Apabila dalam penerapan pembelajaran aktif sesuai skenario

pembelajaran yang telah disusun minimal ketercapaian kompetensi dasar 75 % ke atas. b. Perhatian dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran

yang dilakukan guru sangat antusias dan dapat dikatakan aktif apabila siswa mampu belajar dan memenuhi kriteria dalam lembar observasi minimal sampi tahap ketercapaian sebesar 75 % ke atas.

20 20 H. Rencana Anggaran Biaya Penelitian (PTK) Oleh Judul : Drs. Budi Winasis : PEMBELAJARAN AKTIF KEANEKARAGAMAN HAYATI DENGAN PRAKTIKUM INOVATIF GUNA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN PRATISIPASI AKTIF KELAS X SMA NEGERI 1 MANYAR GRESIK Rp. 5.000.000,-

Dana Pengeluaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1

Bimbingan Kep Sek (7,5 %) Bimbingan Pembimbing (7,5 %) Pembuatan proposal 4 exemplar Pembuatan instrumen 1 Pembuatan instrumen 2 Transportasi observator ( 2 orang) Pelaksanaan tindakan lapangan Pengetikan dan dokumentasi Penjilidan 5 exemplar Photo copy Pengiriman dokument (post) Pembelian buku referensi Pembelian alat praktik 8 Pembuatan praktikum 10 exemplar Pembelian bahan praktikum ATK Transportasi

Rp. 375.000 Rp. 375.000 Rp. 150.000 Rp. Rp. 50.000 50.000

Rp. 150.000 Rp. 2.000.000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 150.000 100.000 150.000 100.000 300.000 300.000 200.000 50.000 200.000 300.000 +

Rp. 5.000.000

21 5 1 6 1 7

22 DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 1991, Strategi Pembelajaran, Bandung, Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta. ___________. 2004, Kulikulum 2004, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. ___________. 2004, Pedoman Pembelajaran Tuntas, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. ___________. 2004, Program Tahunan Kelas X SMA Kurikulum 2004, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. ___________. 2003, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang, Aueka Ilmu. Budimansyah, Dasim. 2003, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi, Bandung, PT. Ganesindo. Bagod Sudjana, Siti Laili. 2004, Biologi Sains dalam Kehidupan, Surabaya. Yudhistira. Jamaludin, dkk. 2002, Pembelajaran yang Efektif, Jakarta Dirjen Kelembagaan Islam. Kardi, Soperman dan Nur, M. 2000, Pengantar Pada Pengajaran dan Pengelolaan Kelas, Surabaya, unesa University Press. Salman Ahyar, M. 2004, Buku Biologi untuk SMA kelas 1 Semester I berd Sudjana, Nana. 1988, Dasar Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar Baru. Sudjana, Hermawatu. 2001, Pentingnya Penelitian Tindakan kelas Bagi Guru Masa Depan, jurnal Genteng kali. Vol. 3 No. 9. ___________. 2004, Materi Diklat Karya Tulis ilmiah bagi Guru, Lpmp Jawa Timur, Depdiknas. Usman, User. 2002, menjadi Guru Profesional, Bandung, Rosda Karya.

23 Lampiran 3 RESPON SISWA TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN AKTIF ACTIVE LEARNING DENGAN PRAKTIKUM INOVATIF

Petunjuk : Beriah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai. No 1 2 3 4 5 Pertanyaan Saya menyukai kegiatan belajar berkelompok. Saya menyukai kegiatan belajar biologi praktikum lapangan. Saya menyukai kegiatan belajar praktikum di laboratorium. Saya menyukai kegaiatan belajar yang dapat membuat saya bisa mengekspresikan apa yang ada dalam benak saya melalui diskusi kelompok. Saya menyukai diskusi yang dipresentasikan. Saya menyukai pembuatan laporan dan hasil diskusi Total Skor Keterangan : Sangat tidak setuju Tidak setuju Setuju Sangat setuju :1 :2 :3 :4 Nama Kelas No. Absen : : : Respon Siswa Skor yang diperoleh

24 Lampiran 4 SKENARIO PEMBELAJARAN (Terlampir)

Lampiran 5 LEMBAR EVALUASI (TEST) Terlampir

You might also like