You are on page 1of 14

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Tugas Perkuliahan Ilmu Pendidikan Islam Dosen Pengampu: Dr. H.M. Djaswidi Al Hamdani, M.Pd.

Di susun oleh : Kelompok II Enay Sunarsih, S.Pd.I./11.011.273 Eros Rosyidah, S.Pd.I./11.011.275 Selamet, S.Pd.I./11.011.310

PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS JAWA BARAT

2011
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia sebab berbicara tentang pendidikan berarti membicarakan hidup dan kehidupan manusia. Sebaliknya, berbicara tentang kehidupan manusia berarti harus mempersoalkan masalah pendidikan, sebab pendidikan dalam makna yang luas berlansung sepanjang hidup manusia. Dengan demikian, berbicara masalah kehidupan manusia adalah persoalan pendidikan. Pendidikan muncul dari memulai sesuatu. Manusia mulai mencoba untuk mendidik diri dan sesamanya dengan sasaran menumbuhkan kesadaran terhadap makna dan hakikat kehidupan ini. Dalam hal ini, kegiatan pendidikan ditekankan pada materi yang berisi tentang pengetahuan umum baik berupa wawasan asal mula, eksistensi serta tujuan kehidupan. Dengan demikian, pendidikan merupakan suatu disiplin ilmu pengetahuan (Ilmu Pendidikan) yang persoalan khasnya adalah menumbuh-kembangkan potensi manusia menjadi semakin dewasa dan matang. Sebagai suatu disiplin ilmu, maka Ilmu Pendidikan haruslah dapat dibuktikan secara mendasar terhadap eksistensinya sebagai suatu disiplin ilmu. Dalam kajian secara filosofis, untuk dapat membedakan antara Ilmu Pendidikan dengan pengetahuan lainnya yang bukan ilmu, maka Ilmu Pendidikan haruslah memiliki ciri-ciri yang ilmiah, dimana memiliki obyek kajian yang jelas (fakta empiris), menggunakan metode keilmuan yang bersifat rasional (penalaran) dan empiris (eksperimen) serta bagaimana nilai keguanaan Ilmu Pendidikan tersebut. Induk dari segala ilmu pengetahuan adalah filsafat, sebab segala ilmu pengetahuan lahir dari rahim filsafat. Pada fase awalnya filsafat hanya melahirkan dua ilmu pengetahuan, yakni ilmu-ilmu alam (natural philosophy) dan ilmu-ilmu sosial (moral philosophy) maka dewasa ini terdapat lebih dari 650 cabang keilmuan (Suriasumantri, 2003:92).1 Hal ini disebabkan oleh berkembangnya kebudayaan dan peradaban manusia dari zaman ke zaman
1

Suriasumantri, Jujun S. 2003. Filsafat Ilmu. Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

serta kekuatan daya pemikiran manusia yang tidak terbatas terhadap obyek-obyek yang dapat diselidiki dan diamati ada alam semesta ini. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan pengetahuan lainnya. Falsafah mempelajari hal ini sedalamdalamnya dan hasil pengkajiannya merupakan dasar bagi eksistensi ilmu (Suriasumantri, 2003:5).2 Ciri-ciri keilmuan ini didasarkan pada jawaban yang diberikan pada setiap pembahasan tentang gejala atau obyek suatu ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya Ilmu Pendidikan itu sendiri, yakni sedikitnya pada 3 (tiga) pertanyaan pokok yaitu : (1) apa hakikat gejala/objek itu (landasan ontologis), (2) bagaimana cara mendapatkan atau penggarapan gejala/objek itu (landasan epistemologis), (3) apa manfaat gejala/objek itu (landasan aksiologis). Barat menempatkan filsafat sebagai sumber pengetahuan dan pedoman hidup, memang harus diakui bahwa hubungan filsafat dan ilmu pengetahun pendidikan islam. saling berkaitan. Makalah ini akan mendiskripsikan hubungan filsafat pendidikan islam dan ilmu

Suriasumantri, Jujun S. 2003. Ilmu Dalam Persektif, Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakikat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ilmu dan Filsafat 1. Pengertian Ilmu Pendidikan Islam Pengertian Ilmu menurut beberapa ahli: Mohammad Hatta mengatakan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.3 Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang dapat berasal dari ide, pengalaman, Cambridge-Dictionary (1995) mengatakan ilmu pengetahuan adalah kumpulan observasi, intuisi, dan wahyu dalam suatu ajaran agama.4 pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya..5 Menurut ensiklopedia Indonesia ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaaanpemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu pengetahuan prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode.6

http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html Beni Ahmad Sebani, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. 2009. h. 21. http://tanbihun.com/pendidikan/definisi-atau-pengertian-filsafat-dan-ilmu-pengetahuan-serta-perbedaannya/

Burhanuddin Salam. Pengantar Filsafat. (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 10

Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa inggris science , yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui.7 Pendidikan Islam adalah sistem pengajaran yang didasarkan pada ajaran agama Islam. Sumber ajaran Islam yang dimaksud adalah Al-Quran dan As-sunnah.8 Jadi, arti dari ilmu pendidikan Islam adalah seperangkat pengetahuan yang berbasis pada iraadah Allah yang tertuang dalam Al-Quran dan As-Sunnah, yang dijadikan rujukan untuk membimbing dan mengarahkan murid agar mempunyai kemauan untuk mengubah kondisi yang bodoh menjadi pintar, gagap menjadi terampil, amatir menjadi proposional. 9 2. Pengertian Filsafat Pendidikan Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab

yang juga diambil dari bahasa Yunani; /philosophia. Dalam

bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta kebijaksanaan atau ilmu. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".10 Filsafat secara etimologi bermakna cinta kebijaksanaan, cinta kearifan, cinta pengetahuan. Sedangkan filsafat secara terminologi terdapat banyak definisi, beragamnya definisi filsafat menunjukkan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk pandang dalam memikirkan filsafat. Berikut filsuf dan ahli filsafat, diantaranya:11 memilih sudut beberapa definisi dari beberapa

a. Plato ( 428 -348 SM )


7

Drs.Surajiyo. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal 62 Beni Ahmad Sebani, dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. 2009. h. 43.

Ibid h. 46.
http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat" Ali Maksum, Pengantar Filsafat, (Ar-Ruzz Media, 2008. hal 17

10

11

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang beusaha meraih kebenaran yang murni. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah b. Aristoteles ( (384 322 SM) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada. c. Rene Descrates Filsafat adalah himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal adalah mengenai Tuhan, alam, dan manusia. d. Hasan Shadily sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada.

asli dan

penyelidikan tentang

prinsip-prinsip

penyelidikannya

mengatakan bahwa filsafat menurut arti katanya adalah cinta akan kebenaran. Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Jadi orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai akan kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana. e. Al Farabi Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. f. Prof. Mr.Mumahamd Yamin Filsafat ialah pemusatan pikiran, sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya di dalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan. Berbagai pengertian (definisi) tentang Filsafat Pendidikan yang telah dikemukakan oleh para ahli, Al-Syaibany mengartikan bahwa filsafat pendidikan ialah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. Artinya, bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu, filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek dari aspekaspek pelaksana falsafah umum dan menitik beratkan kepada pelaksanaan prinsip-prinsip dan

kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan persoalanpersoalan pendidikan secara praktis. Barnadib mempunyai versi pengertian atas filsafat pendidikan, yakni ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan dalam bidang pendidikan. Karenanya, dengan bersifat filosofis, bermakna bahwa filsafat pendidikan merupakan aplikasi sesuatu analisa filosofis terhadap bidang pendidikan.12 Dalam teologi Islam diyakini bahwa manusia dengan potensi natiq memiliki kemampuan filosofis dan ilmiah. Potensi inilah yang secara spesifik melahirkan daya Filsafat Ilmu. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat Ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensinya bergantung pada hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara filsafat dan ilmu. Dengan demikian, Filsafat Ilmu merupakan satu-satunya medium resmi untuk memperbincangkan ilmu. Secara historis, semua ilmu pengetahuan yang dikenal dewasa ini, pernah menjadi bagian dan filsafat yang dianggap sebagai induk dari segala pengetahuan pemikiran dan filsafat pada waktu itu mencakup pula segala usaha mengenai masyarakat. Lama-kelamaan, dengan perkembangan masing-masing.

zaman dan tumbuhnya peradaban manusia, pelbagai ilmu pengetahuan yang semula tergabung dalam filsafat memisahkan diri dan mengejar tujuan Astronomi (ilmu perbintangan) dan fisika (ilmu alam) merupakan cabang-cabang filsafat yang memisahkan diri yang kemudian diikuti oleh ilmu kimia, biologi, dan geologi. Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu psikologi (ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia) dan sosiologi (ilmu yang mempelajari bernama filsafat sosial, masingmasyarakat). Atronomi, pada mulanya merupakan bagian dari filsafat yang kosmologi, sedangkan filsafat alamiah, filsafat kejiwaan, dan

masing menjadi fisika, psikologi, dan sosiologi. Meskipun dalam perkembangannya setiap ilmu, memisahkan diri dari filsafat, ini, tidak berarti antara ilmu-ilmu khusus dengan filsafat tidak ada hubungannya sama sekali. Tetap masih ada ciri khusus dan batas-batas
12

http://forum.uii.ac.id/index.php/home/topic.html?id=183

yang tegas yang dimiliki setiap ilmu. Dengan kata lain, di antara masing-masing tidak ada yang menghubungkan. Di sinilah filsafat berusaha masing ilmu yang terpecah belah itu. Ada interaksi atau kesalinghubungan antara ilmu dengan filsafat.

ilmu itu

menyatupadukan masingBanyak

persoalan filsafat yang memerlukan lanjutan dasar pada pengetahuan ilmiah apabila membahasannya tidak ingin dangkal dan keliru. Demikian sangat penting bagi perkembangan dengan pengetahuan ilmiah.13 B. Realita Hubungan Filsafat dan Ilmu 1. Hubungan Filsafat dan Ilmu Kita berusaha melihat realita hubungannya, berdasarkan suatu asumsi, bahwa keduanya merupakan kegiatan manusia. Kegiatan manusia dapat diartikan dalam prosesnya dan juga dalam hasilnya. Dilihat dari hasilnya, filsafat dan ilmu merupakan hasil daripada berpikir manusia secara sadar, sedangkan dilihat dari segi prosesnya, filsafat dan ilmu menunjukkan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan), dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis. Filsafat dan ilmu, hubungannya saling melengkapi satu sama lainnya. Perbedaan antara kedua kegiatan manusia itu, bukan untuk dipertentangkan, saling mengisi, saling melengkapi, karena pada hakikatnya, melainkan untuk perbedaan itu terjadi pula ilmu dewasa ini dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan- bahan yang berupa fakta-fakta yang gagasan-gagasan filsafati yang tepat sehingga sejalan

disebabkan cara pendekatan yang berbeda. Maka dalam hal ini perlu membandingkan antar filsafat dan ilmu, yang menyangkut perbedaan- perbedaan maupun titik temu antara keduanya.14 Ahmad Tafsir memberi penjelasan tentang perbedaan antara filsafat dan ilmu (sains), dan filsafat pendidikan Islam. Menurutnya filsafat ialah jenis pengetahuan manusia yang
13

Ali Maksum, Pengantar Filsafat, (Ar Ruzz Media, hal 33) Drs. Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, hal 74-75

14

logis saja, tentang obyek-obyek yang abstrak. Ilmu ialah jenis pengetahuan manusia yang diperoleh dengan riset terhadap obyek-obyek empiris; benar tidaknya suatu teori ilmu ditentukan oleh logis-tidaknya dan ada-tidaknya bukti empiris. Adapun filsafat pendidikan Islam adalah kumpulan teori pendidikan Islam yang hanya dapat dipertanggung jawabkan secara logis dan tidak akan dapat dibuktikan secara empiris.15 Perbedaan filsafat dan ilmu diantaranya; 1) Dilihat dari obyek material [lapangan] Filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu 2) Dilihat dari obyek formal [sudut pandangan] Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifat teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita. 3) Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainya. 4) Filsafat memuat pernyataan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yang menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu. 5) Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar (primary cause) sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder (secondary cause).16 Persamaan filsafat dan ilmu, yaitu;

15

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), 14.

16

http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafat-dan.html

1) Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkaplengkapnya sampai ke akar-akarnya. 2) Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab akibatnya 3) Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan 4) Keduanya mempunyai metode dan sistem 5) Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (obyektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar.17 Henderson, memberikan gambaran hubungan (dalam hal ini perbedaan) filsafat dan ilmu sebagai berikut: Ilmu (Science) 1) Anak filsafat 2) Analitis; memeriksa semua gejala melalui unsur terkecilnya untuk memperoleh gambaran senyatanya menurut bagiannya 3) Menekankan melukiskan fakta-fakta untuk dan 1) Induk ilmu 2) Sinoptis;memandang dunia dan alam semesta sebagai keseluruhan, untuk dapat menerangkannya, menafsirkannya dan memahaminya secara keseluruhan 3) Bukan saja menekankan keadaan sebenarnya dari obyek, melainkan juga bagaimana penting 4) Memulai sesuatu dengan memakai 4) Memeriksa dan meragukan segala penemuan menguji sesuatu dengan asumsi-asumsi asumsi-asumsi. 5) Menggunakan metode eksperimen yang 5) Menggunakan semua terkontrol sebagai cara kerja dan sifat terpenting, menguji sesuatu dengan menggunakan penginderaan ilmu pengetahuan, berdasarkan pengalaman seharusnya obyek itu. faktor Manusia dan nilai merupakan Filsafat antara

obyeknya; netral

mengabstrakkan faktor keinginan dan penilaian manusia

memakai pikiran.

Semua ilmu sudah dibicarakan dalam filsafat. Bahkan beberapa ilmu pengetahuan lahir dari filsafat, berarti ilmu memisahkan diri dari filsafat.
17

Ibid

10

Misalnya sosiologi.

matematika,

astronomi, analitis,

fisika,

kimia,

biologi,

psikologi

dan

Ilmu bersifat satu

ilmu pengetahuan hanya menganggap salah Sedangkan filsaft

lapangan pengetahuan sebagai obyek formalnya.

belajar dari ilmu pengetahuan dengan menekankan keseluruhan dari sesuatu (sinoptis), karena keseluruhan mempunyai sifat sendiri yang tidak ada pada bagian-bagiannya. Ilmu bersifat deskriptif tentang obyeknya agar dapat menemukan fakta-fakta sesuatu, teknik-teknik melainkan dan alat-alat. manusia Filsafat untuk tidak hanya melukiskan membantu mengambil putusan-putusan

tentang tujuan, nilai-nilai dan tentang apa-apa yang harus diperbuat manusia. 2. Titik Temu Filsfat dan Ilmu Ada beberapa titik pertemuan antara filsafat dan ilmu, yaitu : 1) Ilmu dan filsafat adalah hasil dari sumber yang sama yaitu : rayu (akal, budi, ratio, reason, nous, rede, ver nunft) manusia. Sedangkan agama bersumber dari Wahyu Allah. 2) Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyeledikan, pengalaman (empiri) dan percobaan (eksperimen) sebagai batu ujian. Sedangkan Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengelanakan atau mengembarakan akal budi secara redikal (mengakar), dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam), tidak merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali ikatan tangannya sendiri yang disebut logika Manusia dalam mencari dan menemukan kebenaran dengan dan dalam agama dengan jalan mempertanyakan pelbagi masalah asasi dari suatu kepada kitab Suci, kondifikasi Firman Allah untuk manusia di permukaan planet bumi ini. Kebenaran ilmu pengetahuan ialah kebenaran positif, kebenaran filsafat ialah kebenaran spekulatif (dugaan yang tak dapat dibuktikan secara empiri, riset, eksperimen). 3) Banyak ahli filsafat yang termasyhur, telah memberikan sumbangannya pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya Leibiz menemukan Kalkulus, Whitehead dan Bertrand Russel dengan teori terkenal. dalam Diferensial

matematikanya yang

11

4) Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya menggunakan metode-metode thinking di dalam menghadapi fakta-fakta dunia dan hidup ini.

reflective

5) Filsafat dan ilmu keduanya menunjukkan sikap kritis dan terbuka, dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap kebenaran. 6) Keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang terorganisir dan tersusun sistematis 7) Ilmu memberi filsafat sejumlah bahan-bahan deskriptif dan faktual serta bagi pemikiran filsafat. 8) Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide bertentangan dengan pengetahuan yang ilmiah. 9) Filsafat merangkum pengetahuan yang terpotong-potong yang bahan-bahan menjadikan bermacan-macam ilmu dan berbeda-beda, dan menyusun terpadu.18 yang essensial secara

tersebut ke dalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia yang lebih menyeluruh dan

BAB III KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat kita tarik sekarang ialah : a. Ilmu pendidikan Islam adalah seperangkat pengetahuan yang berbasis pada iraadah Allah yang tertuang dalam Al-Quran dan As-Sunnah, yang dijadikan rujukan untuk membimbing dan mengarahkan murid agar mempunyai kemauan untuk mengubah kondisi yang bodoh menjadi pintar, gagap menjadi terampil, amatir menjadi proposional.
18

Drs. Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, (1995). h. 77

12

b.

Filsafat pendidikan ialah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan

filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan. c. Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tetapi mempertanggungjawabkan mengatasinya karena dilakukan dengan cara ilmiah dan

jawaban-jawaban yang diberikannya. Dengan perkataan lain: Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sift-sifat ilmu pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruangan ilmu pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu pengetahuan, tetapi obyeknya tak terbatas, jadi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, merupakan bentuk pengetahuan dengan ilmu-ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan d. Sifat khusus dari filsafat ialah bahwa filsafat hendak menunjukkan bahwa hubungan antara gejala-gejala, yang bersifat keharusan (necessity) artinya gejala-gejala itu memang seharusnya demikian adanya e. Alat yang dipergunakan dalam penyelidikan itu ialah akal budi, pikiran tidak manusia sendiri (by natural light of the human inttellec). Jadi filsafat hanya menggunakan budi murni, untuk mencapai sebab-sebab yang terdalam itu, melampauinkodrat budi murni kita, melainkan berdasarkan hanya dengan pertolongan panca indera. berdasarkan pertolongan istimewa dari wahyu Allah atau syarat-syarat yang kekuatannya sendiri, mengatasi yang tersendiri,

tingkatan pengetahuan (level of thought) tersendiri. Tentang hubungan antara filsafat itu telah menimbulkan persoalan yang hangat. Pada waktu sekarang dengan tegas dibedakan lapangannya masing-masing antara filsafat dan

13

DAFTAR PUSTAKA Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Ilmu, Jakarta: Raja Grafindo Persada Maksum, Ali. 2008. Pengantar Filsafat, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. Salam, Burhanuddin.1995. Pengantar Filsafat. Jakarta : Bumi Aksara Saebani, Beni Ahmad. dkk. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. Sumantri, Jujun S. Suria 1995. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: CV Mulia Sari. Suriasumantri, Jujun S. 2003. Filsafat Ilmu. Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara. Suriasumantri, Jujun S. 2003. Ilmu Dalam Persektif, Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakikat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Tafsir, Ahmad. 2000. Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya. http://forum.uii.ac.id/index.php/home/topic.html?id=183 (Tanggal Posting 10 Juni 2011), Tanggal Akses 20 November 2011. http://filsafat-ilmu.blogspot.com/2008/06/persamaan-dan-perbedaan-filsafatdan.html (Posting tanggal 15-06-2008 oleh Djoko Adi Walujo). Tanggal Akses 20 November 2011. http://tanbihun.com/pendidikan/definisi-atau-pengertian-filsafat-dan-ilmupengetahuan-serta-perbedaannya/ (Diposting pada tanggal 21 September 2010).diakses pada tanggal 20 November 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat (Diposting tanggal 25 November 2011). Diakses pada tanggal 26 November 2011.

14

You might also like