Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 7 SUTRISNO (1013004) SUHARTANTO (1013012) RICKY SUSANTYO (1013028) KELVIN LOURENTS (1013030)
2011
DASAR PENILAIAN
Nilai realisasi bersih Nilai penjualan relatif Komitmen pembelian
dengan estimasi biaya penyelesaiaan dan penjualan yang dapat diprediksi secara layak. Jumlah Tersebut dikurangkan dengan marjin laba normal. Aturan umum dari nilai terendah antara biaya dan harga pasar adalah persediaan dinilai pada nilai terendah antara biaya dan harga pasar, dengan harga pasar dibatasi hingga jumlah yang tidak melebihi nilai realisasi bersih atau lebih rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal. Batas atas adalah nilai realisasi bersih persediaan sedangkan batas bawah adalah nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal. Bagaimana Nilai Terendah Antara Biaya dan Harga Pasar Bekerja Jumlah yang dibandingkan dengan biaya, yang sering disebut nilai pasar yang ditetapkan selalu merupakan nilai tengah dari 3 jumlah: 1. Biaya pengganti 2. Nilai realisasi bersih 3. Nilai realisasi bersih dikurangi margin laba normal. Aplikasi aturan nilai terendah antara biaya dan harga pasar hanya memperhitungkan kerugian nilai yang terjadi dalam kegiatan bisnis normal yang disebabkan oleh hal-hal seperti : perubahan model, perubahan permintaan atau keusangan akibat terlalu lama di pajang. Barang barang yang rusak atau kas dkurangi dari nilai realisasi bersihnya. Jika material, barang barang semacam itu dapat dicatat dalam akun persediaan yang terpisah. Metode Pengaplikasian LCM Dalam metode pengaplikasian LCM, dimisalkan kita mengansumsikan bahwa antara aturan yang terendah antara biaya dan harga pasar ( lower of cost market ), kita dapat langsung mengaplikasikannya pada setiap barang, setiap kategori atau total persediaan. Kenaikan harga pasar barang cenderung mengoffset penurunan harga pasar barang yang lain, jika pendekatan kategori atau total persediaan yang utama digunakan dalam mengaplikasikan aturan LCM. Praktek yang paling umum adalah menilai persediaan atas
dasar barang per barang. Selain itu pendekatan per barang menyediakan penilaian yang paling konsevatif bagi tujuan penyajian pembaca. Persediaan sering dinilai atas dasar total persediaan jika hanya ada satu produk akhir ( yang terbuat dari banyak bahan baku yang berbeda ). Jika perusahaan membuat beberapa produk akhir, maka pendekatan kategori dapat dipakai. Metode yang di pilih harus merupakan metode yang paling jelas mencerminkan laba. Apapun metode yang pilih harus di aplikasikan secara konsisten dari satu periode ke periode lain. Pencatatan Harga Pasar dan Bukan Biaya Salah satu dari 2 metode digunakan untuk mencatat persediaan pada harga pasar. Dalam metode pertama, yaitu metode langsung, biaya digantikan dengan harga pasar (yang lebih rendah) ketika menilai persediaan. Akibatnya, tidak ada kerugian yang dilaporkan dalam harga pokok penjualan. Metode kedua, yaitu metode tidak langsung atau metode penyisihan, tidak mengubah angka biaya, tetapi membentuk akun kontra/ aktiva yang terpisah dan akun kerugian untuk mencatat penghapusan. Keunggulan dari pengidentifikasian atas pencatatan kerugian yang diakibatkan oleh penurunan harga pasar adalah bahwa kerugian ini diperlihatkan secara terpisah dari harga pokok penjualan dalam laporan laba rugi, jadi harga pokok penjualan untuk tahun berjalan tidak terdistorsi. Sebagian akuntan membiarkan akun ini dalam pembukuan dan hanya menyesuaikan saldonya pada akhir tahun berikutnya agar sesuai dengan selisih antara biaya dengan LCM pada tanggal neraca. Jadi, jika harga menurun, maka kerugian dicatat dan jika harga naik, kerugian yang telah dicatat pada tahun sebelumnya dipulihkan dan keuntungan (yang sebetulnya bukan merupakan keuntungan, tetapi pemulihan kerugian yang diakui sebelumnya) dicatat.
Evaluasi atas aturan LCM Aturan LCM memiliki beberapa defisiensi atas kelemahan konseptual : 1. 2. Penurunan nilai aktiva dan pencatatannya sebagai beban di akui pada periode ketika kerugian utilitas ini terjadi bukan pada periode penjualan. Aplikasi aturan LCM menghasilkan inkonsistensi karena persediaan perusahaan mungkin dinilai menurut biaya dalam 1 tahun dan pada harga pasar dalam tahun berikutnya. 3. 4. LCM menilai persediaan dalam neraca secara konservatif, tetapi dampaknya terhadap laporan laba rugi mungkin atau tidak mungkin bersifat konservatif. Aplikasi aturan LCM menggunakan Laba normal dalam menentukan nilai persediaan.
DASAR PENILAIAN
Penilaian Menurut Nilai Realisasi Bersih Secara umum, persediaan mencatat pada biayanya atau menurut aturan LCM. Akan tetapi, banyak pihak yang percaya bahwa harga pasar harus selalu didefinisikan sebagai nilai realisasi bersih ( harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan penjualan), bukan biaya pengganti, untuk tujuan pengaplikasian aturan LCM. Dalam situasi terbatas, pencatatan persediaan menurut nilai realisasi bersih mendapat dukungan dari banyak pihak sekalipun jumlah ini melampaui biaya. Pengecualian atas aturan pengakuan norma ini dibolehkan oleh GAAP. Jika : 1. Terdapat pasar terkendali dengan harga kuota yang berlaku bagi semua kuantitas. 2. 3. Tidak ada biaya penjualan yang signifikan. Kadang-kadang angka biaya terlalu sulit untuk di hitung
Penilaian dengan Menggunakan Nilai Penjualan Relatif Suatu masalah khusus muncul ketika sekelompok unit yang berbeda dibeli dengan satu harga lump sum (lump sum price), yang juga disebut basket purchase. Komitmen Pembelian-Satu Masalah Khusus Dalam banyak lini bisnis, kelangsungan hidup dan profitabilitas perusahaan tergantung pada tersedianya persediaan barang dagang yang mencukupi untuk memenuhi semua permintaan pelanggan. Akibatnya, sangat wajar bagi sebuah Perusahaan untuk membuat komitmen pembelian, setuju untuk membeli persediaan beberapa minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun di muka. Umumnya, hak atas barang dagang atau bahan baku yang terkait dengan komitmen pembelian ini belum berpindah ke pembeli. Biasanya pembeli tidak perlu atau tidak harus membuat setiap ayat jurnal untuk mencerminkan komitmen pembelian barang yang belum di kirimkan oleh penjual. Pesanan yang umum, yang harganya sudah di tentukan pada saat di kirimkan dan bisa dibatalkan sewaktu-waktu oleh pembeli maupun penjual, bukan merupakan aktiva atau kewajiban bagi pembeli. Jadi, komitmen pembelian ini tidak perlu dicatat dalam pembukuan atau dilaporkan dalam laporan keuangan.