You are on page 1of 6

Tugas Azas - Azas Managemen

Duta Yanu Aditya D0109022

Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret 2010

Rangkuman Defenisi Administrasi

1. Asal usul istilah administrasi Istilah administrasi berasal dari bahasa belanda asministtratie dan bahasa inggris

administration dalam bahasa belanda, administrasi berarti tata usaha atau urusan pencatatan. 2. Administrasi dalam arti yang sempit dan administrasi dalam arti yang luas. Arti sempit administrasi adalah tata usaha, sedangkan arti luas administrasi adalah segala kegiatan/ penyelenggaraan pekerjaan untuk mencapai tujuan atau segala kegiatan yang dijalankan untuk memutar roda organisasi/ perusahaan agar tujuannya dapat tercapai dengan baik. 3. Defenisi administrasi Defenisi administrasi menurut pengantar ilmu administrasi Negara adalah usaha kerja sama menusia untuk mencapai tujuan bersama yang di jalankan dengan tingkat rasionalitas yang tinggi. 4. Unsur unsur administrasi Unsur unsur administrasi menurut The Liang Gie pada Unsur-unsur management adalah: 1. Organisasi wadah dimana usaha kerja sama dilaksanakan 2. Manajemen suatu proses yang menggerakkan kegiatan dalam administrasi itu sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.

3. Kepegawaian sisi yang berkenan dengan sumber tenaga manusia yang harus ada pada setiap usaha kerja sama
4. Keuangan

sisi pembiayaan dalam setiap administrasi. 5. Perlengkapan melayani kebutuhan kebendaan dan kerumah tanggaan 6. Pekerjaan kantor segenap aktivitas yang mengumpulkan, mencatat, mengirim bahan- bahan keterangan 7. Tata hubungan memungkinkan orang dalam usaha bersama itu mengetahui apa yang terjadi/ diinginkan oleh masyarakat. 8. Perwakilan suatu yang menggambarkan pada pihak luar segala sesuatu yang berlangsung mengenai usaha kerja sama itu/ sebaliknya.

5. Sifat kegiatan administrasi Sifat administrasi menurut The Liang Gie pada Unsur-unsur management adalah: 1. Empiris Sebab eksitensi perkembangan dan penerapannya didasarkan atas pengamatanpengamatan dan percobaan-percobaan empiris, sehingga menimbulkan aneka pendekatan,seperti pendekatan proses, perilaku,sistem,kontingensi.

2. Sistematis Sebab keseluruhan tindakan dan aktivitas serta proses administrasi merupakan rangkaian kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan, berurutan serta tersusundalam satu kesatuan fungsiyang saling berhubungan, saling mempengaruhi bagi tercapainya tujuan. 3. Objektif Sebab oleh karena analisis dan telaahnya bebas dari prasangka dan keinginan pribadi penganalisis atau penelaah. Dengan demikian mencermikan atau menggambarkan pemikiran terbaik dari realita objek atau gejala yang diamati dan diteliti. Objektivitas ilmu mensyaratkan kesesuaian realita objek tanpa ada penyimpangan oleh subjektivitas dari yang ditelitinya. 4. Analitis Sebab memperlihatkan spesifikasi atau spesialisasi atas berbagai bidang atau objek telaahan dalam memahami berbagai sifat, fungsi dan aktivitas kerjasama (organisasi) menurut bidangnya masing-masing, seperti bidang admnistrasi Negara dan bidang administrasi niaga. 5. Dapat dibuktikan kebenarannya Karena seluruh proses kegiatan dan dinamika kerja sama administrasi ditujukan kearah terciptanya efisiensi dan efektivitas yang dapat diuji berdasarkan output (keluaran) seperti biaya, tenaga dan waktu yang dipergunakan dan apabila yang terjadi adalah inefisiensi dan inefektivitas maka metode yang dipergunakan dalam proses kehiatankurang tepat.

6. Orientasi sikap administrasi

Orientasi sikap administrasi Negara ditandai oleh : 1. Pandangan keluar 2. Perhatian pada pantulan sosial 3. Kesadaran akan nilai-nilai poltik 4. Cermin rasa kemasyarakatan 5. Ekspresi tujuan-tujuan sosial 6. Bukti rasa kemanusiaan 7. Kepatuhan pada masa depan 8. Percaya pada masa depan 9. Prihatin atas kemalangan masyarakat 10. Menyadari tanggung jawab sosialnya 11. Mengembangkan sikap tanggap 12. Menyadari nilai-nilai yang diwakili

Kesemua orientasi sikap yang harus dimiliki oleh administrator/ penjabat publik di atas pada dasarnya adalah orientasi dengan pandangan ke luar, yaitu kepada public. Lawan daripada orientasi keluar adalah pandangan orientasi kedalam yang sebenarnya diidentikandengan sikap dari organisasi sektor privat yang lebih mengutamakan kepentingan untuk memperoleh profit, namun demikian banyak pejabat publik yang juga ternyata mempunyai pandangan kedalam, seperti dengan memperkaya diri sendiri dengan menggunakan jabatan dan kewenangan yang dimilikinya dan sebaliknya para pengusha / organisasi sejtor privat sudah mulai memiliki sifat pandangan orientasi keluar yang dapat kita

lihat misalnya: sektor swasta menjadi mitra didalam pembinaan usaha kecil, kemudian adanya program community development.

You might also like