You are on page 1of 58

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

BAB 1 STRATEGI PENDEKATAN PERENCANAAN


1.1. METODOLOGI/PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN 1.1.1. Maksud Dan Tujuan

Untuk melaksanakan Pembangunan Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah Bank BTN dengan pembangunan berupa sarana fisik yang dirancang dengan memperhatikan fungsi, organisasi kerja, sirkulasi dan keamanan sehingga dapat tercapai hasil perancangan yang optimal. 1.1.2. Sasaran Yang Akan Dicapai

Sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan tersebut adalah mendapatkan hasil Rancangan Pembangunan Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya yang : Mencerminkan kenyamanan, keamanan sebagai institusi pelayanan publik Representatif Dapat dilaksanakan dalam program waktu yang ditargetkan serta dapat dimanfaatkan secepat mungkin Menampilkan ekspresi Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya yang professional dan kompeten , sesuai dengan corporate image serta serasi terhadap lingkungan sekitar Kantor tersebut. 1.1.3. Metoda Pendekatan Pelaksanaan Perencanaan Yang Dipakai Dalam

Penanganan pelaksanaan pekerjaan perancangan akan dibuat seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomis, luwes, nyaman dan fungsional. Selain itu juga mempertimbangkan efisiensi pelaksanaan pembangunan, penggunaan maupun pemeliharaan.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Oleh karena itu dalam perancangan proyek ini kami akan menerapkan metoda pelaksanaan pekerjaan antara lain sebagai berikut : Pendekatan Sistem Perencanaan Merancang suatu Gedung dengan metoda Pendekatan Perencanaan Sistem ialah suatu cara melihat bahwa yang akan dibangun merupakan suatu sistem yang sempurna dan terpadu. Cara ini dikembangkan untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks menjadi kerangka-kerangka yang jelas. Setelah bangunan dianggap sebagai suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem, maka untuk menganalisa masing-masing bagian sub-sub sistem akan ditetapkan teori dari "Benjamin Handler" dalam bukunya yang terkenal yaitu "System Approach to Architecture" yaitu dengan rumusan:

INPUT

Proses

OUTPUT

UMPAN BALIK

Kerangka dasar tersebut untuk masing-masing sub sistem akan mempengaruhi sub sistem lainnya seperti : tahap perancangan akan mempengaruhi tahap pelelangan, yang selanjutnya akan mempengaruhi tahap pelaksanaan yang terkait satu sama lainnya. INPUT PROSES 1 INPUT OUTPUT PROSES 2 OUTPUT INPUT Dasar dari model diatas terlihat bahwa salah satu dari keunggulan perencanaan dengan pendekatan sistem adalah "Output" suatu tahapan perancangan selalu menjadi "Input" dari tahapan berikutnya dan dapat pula sebagai umpan balik (input) periksa kembali

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA terhadap proses sebelumnya, sehingga kesalahan yang timbul pada tahap sebelumnya akan selalu termonitor. Metoda Perencanaan yang demikian itu pada saat sekarang ini sangat mudah dilaksanakan dengan bantuan Analisa Komputer. Keunggulan lain dari metoda Pendekatan Perencanaan Sistem adalah karena dipecah atas sub-sub sistem, maka sangat dimungkinkan untuk melaksanakan perencanaan dengan metoda Lintas Cepat (Fast Track Delivery Method Phase Design) dimana perencanaan sub-sub sistem dapat dilakukan secara bersamaan tanpa saling menunggu. Perencanaan Lintas Cepat Metoda ini dikembangkan untuk menghasilkan : a. Pelaksanaan penanganan pekerjaan yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya/tahapannya sehingga penghematan waktu dapat diperoleh. Penghematan waktu perencanaan, berkaitan erat dengan kecepatan membangun. Dengan metoda lintas cepat ini, pelaksanaan pekerjaan perancangan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan disiplin ilmu yang berkaitan. Untuk itu diperlukan pembagian paket pekerjaan yang pelaksanaannya dilakukan secara berurutan. Guna memonitor pengendalian waktu, digunakan "Barchart" dan Network Planning" yang dibuat oleh Konsultan MK/Pengawas b. Produk dengan mutu/kualitas yang tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknik, sehingga pengendalian mutu dapat dilakukan. Dengan menggunakan standar dan pertimbangan dalam pemilihan bahan yang mengutamakan kekuatan serta biaya pemeliharaannya kecil atau tidak ada (Maintenance Free), fungsional, hemat energi dan cukup estetika atas

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA biaya yang ada, maka Konsultan Perancang akan memutuskan bahan dan sistem yang akan digunakan. Pengendalian mutu pada tahap Perancangan ini kemudian ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/Spesifikasi Teknis serta dalam gambar-gambar keseluruhan. Untuk pengendalian mutu pada tahap pelaksanaan, selain pelaksana mengikuti yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan, diperlukan pula pengendalian yang dilakukan dengan pengawasan fisik dilapangan serta dalam rapat-rapat Lapangan dan Koordinasi yang melibatkan semua pihak proyek pada tahap pelaksanaan Konstruksi Fisik Konsultan Perancang akan melaksanakan Pengawasan Berkala.

c.

Penggunaan dana yang dapat diatur sesuai dengan tahun anggarannya serta penggunaan besarnya dapat dikendalikan (Pengendalian Biaya). Pengendalian biaya pada tahap perancangan berkaitan erat dengan pengendalian mutu yang dikenal dengan istilah "Value Engineering" yaitu suatu usaha Perancangan untuk mendapatkan keseimbangan nilai-nilai dari komponen suatu produk dengan fungsi dari komponen tersebut untuk mencapai fungsi pokok dari produk dengan biaya terendah. Dalam tahap Perencanaan dan Persiapan proses pelelangan, Pemberi Tugas dan Konsultan Perancang mengadakan Evaluasi bersama. Hasil ini penting sebagai tolak ukur dalam menganalisa nilai untuk perbandingan biaya dalam tahap pelelangan.

1.2. METODOLOGI PELAKSANAAN PERENCANAAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Dalam menangani pekerjaan Perancangan, Konsultan PT. Yodya Karya membagi kegiatan dalam beberapa tahapan sebagai berikut : Tahap survey dan pengumpulan data Tahap penyusunan Konsepsi Perancangan Tahap perancangan Skematik Tahap pengembangan perencanaan Tahap pembuatan detail-detail Tahap pengadaan Dokumen Pelaksanaan Dalam menerapkan Metoda Perencanaan dengan Pendekatan Sistem, kita akan menganggap perancangan ini merupakan suatu sistem dan tahapan-tahapan merupakan sub sistem. Agar seluruh sistem ini dapat berjalan dengan baik dan sempurna, maka hasil akhir dari setiap tahapan yang dicapai harus selalu dikontrol kembali terhadap hasil dari tahap sebelumnya, yang disebut "Feed Back Control Model". 1.2.1. Tahap Survey Dan Pengumpulan Data

Terdiri dari pengumpulan data baik itu diperoleh dari survey penelaahan fisik lapangan dan lingkungan maupun data-data tertulis berupa peraturan-peraturan Pemerintah Daerah setempat serta persyaratan teoritis yang disusun dalam suatu cek list survey pendahuluan. Termasuk di dalamnya segala kebutuhan Dasar Perencanaan seperti kegiatan dan struktur organisasi terinci dari Pemberi Tugas serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi perancangan seperti keadaan alam/cuaca waktu pelaksanaan proyek secara keseluruhan dan sebagainya. Pencarian data-data akan disertai pemeriksaan kebenaran terhadap data perancangan yang telah diberikan. Keluaran yang dihasilkan merupakan suatu perumusan kebutuhan berupa penurunan tujuan-tujuan, sasaran pembangunan, perincian data-data kebutuhan sampai pada saat garis besar alokasi tenaga, dana dan waktu. Pengukuran/Survey Topografi

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Didalam pelaksanaan survey topografi, melakukan pengukuran sendiri oleh Konsultan. a. Penggunaan data-data survey topografi yang ada. Data-data ini dapat dilihat dari gambar kontur keseluruhan pada lokasi atau diukur dilapangan. Data ini dipakai sebagai data sekunder yang berfungsi sebagai data pendukung (pelengkap) untuk team perencana melakukan tugas-tugas perencanaan. b. Data-data Survey Topografi sebenarnya Data survey topografi ini diambil dari pelaksanaan survey topografi tentang kondisi dilapangan yang sebenarnya, dimana pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Pelaksanaan survey topografi dilapangan ini sudah mengarah ke dasar-dasar perencanaan yang akan dibuat dalam dokumen "Final Engineering Design" seperti pengukuran situasi, profil memanjang, profil melintang dan beberapa survey pengukuran lain yang diperlukan. c. Penggambaran data survey Topografi Penggambaran data-data survey topografi dengan menggunakan metode, ketentuan ataupun kertas-kertas gambar yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas dalam penyajian gambar perencanaan jalan seperti ukuran kertas, jenis dan bentuk kertasnya. d. Perhitungan Volume Drainage Perhitungan volume hasil-hasil pengukuran topografi lapangan juga akan menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh Standarisasi teknis . Perencanaan Drainase direncanakan pada sisi kiri atau kanan bangunan dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Perencanaan inlet dilakukan pada daerah-daerah super elevasi, cekungan longitudinal dan daerah-daerah yang terjadi pembongkaran. Secara umum perencanaan meliputi : Inlet dari Pavement Saluran terbuka atau tertutup

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Retaining wall Konstruksi lainnya yang berhubungan dengan saluran. Type untuk konstruksi drainase disesuaikan dengan standard yang digunakan untuk jalan. Penyelidikan dan Pengujian Tanah Penyelidikan tanah dan pengujian tanah untuk mengetahui data-data fisik volume lapangan maupun parameter fisik dan struktur tanah. Percobaan Dinamic Cone Penetrasi digunakan untuk mengetahui secara langsung nilai kekuatan tanah yang dinyatakan dalam CBR (California Bearing Ratio) lapangan. Pengambilan contoh tanah dengan bor digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan tanah bila mendapatkan perbaikan- perbaikan yang dinyatakan dalam CBR laboratorium. 1.2.2. Tahap (Conceptual) Penyusunan Konsep Perancangan

Dalam tahap ini Konsultan perancang akan menyusun konsepsi perancangan yang akan dikonsultasikan kepada pihak pemberi tugas sebagai konsep perancangan yang akan digunakan. Konsep ini disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan/persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen syarat syarat penyusunan proposal serta masukan dari hasil survey dan pengumpulan data. Keluaran yang diharapkan pada tahap ini adalah : Gambar skematik rencana yang merupakan gambar yang disajikan dalam skala yang proporsional dan berupa gagasan yang memberikan gambaran yang cukup jelas tentang pola pembagian ruang, bentuk bangunan dalam gambaran 2 dimensi dan 3 dimensi (perspektif), kemungkinan pelaksanaan rencana, dan rencana pentahapan. 1.2.3. Tahap Pendekatan Skematik

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Konsultan pada tahapan ini akan melakukan analisa-analisa terhadap data dan konsep Perancangan yang telah diberikan secara lebih mendalam serta melakukan perhitungan-perhitungan/proyeksi-proyeksi terhadap kebutuhan akan ruangan (space) dan terhadap potensi site yang ada. Pada tahapan ini akan dilengkapi pula penggambaran dari masing-masing secara garis besar, untuk mendapatkan tata letak yang diinginkan. Pada tahap ini akan disampaikan rancangan Blok Massa. Rancangan blok massa mengacu kepada blok plan setempat. 1.2.4. Tahap Perancangan Skematik / Pra Rancangan

Pada tahap ini Konsultan perancang akan membuat prarancangan yang merupakan hasil integrasi dari tahapan sebelumnya. Perancangan yang dilakukan secara skematik terdiri dari gambar Denah, Tampak dan Potongan secara menyeluruh serta laporan terhadap prinsip sistem Arsitektur, Struktur, Interior, Elektrikal dan Mekanikal yang akan digunakan dilengkapi dengan blok massa. Mulai tahap ini Konsultan Perancang akan menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi tugas. a. Pada tahap ini akan disajikan berupa Gambar situasi, denah, tampak, potongan dan sistimsistim yang terkait perencanaan, dalam skala 1 : 200, 1 : 100, atau dalam skala lebih besar Rencana anggaran biaya awal, yang merupakan perhitungan secara kasar, biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan Gedung tersebut Garis besar spesifikasi teknis dari bangunan . Pekerjaan Interior dan Lansekap sekitar bangunan Setelah disetujui oleh Pengelola Proyek, hasil prarancangan ini dapat dipakai sebagai dasar untuk pengembangan tahap selanjutnya. Tahap Pengembangan Desain

b. c. d. e.

1.2.5.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Dengan berdasarkan persetujuan pra-rancangan, maka persetujuan dalam Konsultasi Perencanaan adalah sebagai Dokumen Izin Mendirikan Bangunan untuk dilaksanakan tahap pengembangan desain yang merupakan perancangan yang dapat digunakan sebagai dasar Dokumen Lelang/Pelaksanaan keseluruhan berupa gambar kerja utama dalam skala lebih besar. Dokumen perancangan ini pula yang akan dijadikan Dokumen Lelang/Pelaksanaan. Secara tumpang tindih dengan tahapan ini, dilakukan pula tahapan pengurusan permohonan serta pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) Untuk semua disiplin pada Dinas Tata Kota dan Dinas Pengawasan Pembangunan Kota. Keluaran yang diharapkan pada tahap ini : Gambar-gambar rancangan Arsitektur, Struktur, Mekanikal dan Elektrikal, Interior, Lansekap sekitar bangunan baik berupa Rencana Tapak, Denah, Tampak dan Potongan berikut gambar-gambar detail dari bagian yang dianggap penting, dalam skala 1 : 200, 1:100, 1: 50, dan seterusnya. Rencana kerja dan syarat-syarat/spesifikasi teknis, dan proporsi penggunaan kandungan lokal dalam rancangan bangunan tersebut. Daftar kuantitas pekerjaan/bahan (bill of quantity) berikut perkiraan biaya yang meliputi seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan konstruksi fisik. 1.2.6. Tahapan Pengadaan Dokumen Lelang

Tahap ini Konsultan Perancang akan melaksanakan Pengadaan Dokumen Lelang atas dasar pengembangan rancangan yang ada. Dokumen pelelangan ini akan dijadikan dasar pemborong dalam mengajukan penawaran pada pelelangan. Dokumen ini terdiri dari gambar-gambar, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, serta perhitungan Biaya secara terperinci. Pada tahapan ini pekerjaan dibagi atas sub-sub sistem dengan jadwal pelaksanaan sesuai metoda " Fast Track" yang akan diterapkan, pada tahun ini Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah pekerjaan Struktur dahulu, dan pada tahun berikutnya disusul dengan pelelangan pekerjaan Arsitektur, Elektrikal, Mekanikal., Interior dan lansekaping

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA sekitar bangunan dan menyusun pedoman pemeliharaan gedung dan sarana penunjangnya. umum

Keluaran yang diharapkan pada tahap ini : Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, interior, lansekap baik berupa rencana tapak, Denah, tampak dan potongan berikut gambargambar detail dalam skala 1 : 200, 1 : 1 : 100, 1 : 50 dan seterusnya. Rencana kerja dan syarat-syarat/spesifikasi teknis, dan proporsi penggunaan kandungan lokal dalam rancangan bangunan tersebut. Daftar kuantitas pekerjaan/bahan (bill of quantity) Perkiraan biaya pembangunan yang meliputi biaya persiapan, biaya konstruksi bangunan, biaya mekanikal dan elektrikal, biaya pekerjaan halaman, biaya utilitas, dan biaya-biaya lainnya. Laporan perencanaan (konsepsi Arsitektur, konsepsi Struktur dan perhitungannya, konsepsi M&E dan perhitungannya). 1.3. KONSEPSI PERENCANAAN ARSITEKTUR 1.3.1. Filosofi dan Wujud Arsitektur

Identitas yang kuat sebagai identitas Kantor Bank BTN dengan penampilan yang berkesan monumental , bersahabat dengan mempertegas kesan sebagai identitas Kantor , berwibawa, kokoh 1.3.2. Pertimbangan Lingkungan

Pertimbangan lingkungan meliputi pertimbangan terhadap iklim, kondisi fisik dan lokasi bangunan dengan akses jalan yang padat serta lingkungan sekitar yang berkembang sebagai sentra bisnis dan perdagangan 1.3.3. Peraturan Bangunan Setempat

Mempertimbangkan Blok Plan/Tata Letak Bangunan dan persyaratan bangunan yang telah dikeluarkan Dinas Tata Kota Palangkaraya

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 1.3.4. Analisis Perencanaan Arsitektur Data Proyek Lokasi Perencanaan : Jl. Diponegoro, Palangkaraya Bangunan : Gedung Kantor Luas Lahan : + 1.941 m2 Luas bangunan : + 1.200 m2 Ketinggian bangunan : 3 lantai Sirkulasi bangunan : + 20% Program Ruang Bangunan Utama :

No Kelompok Ruang 1 Kel. Kepala Cabang

2 Kel. Ritel Servis

R. Kac R. Tam R. Sek R. Rap R. Kas R. Loa R. Waw R. Cou R. Cus R. Tam R. ATM R. SDB R. Kha

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Bangunan Annex :

No Nama Ruang 1 R. Koperasi R. Dharma Wanita R. Mekanikal Elektrikal Satpam (Pos Jaga) R. ATM (Dekat Pos Jaga)
Analisis Penataan Tapak Lahan/tapak yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendapatkan kesan monumental sebuah citra gedung pusat pelayanan masyarakat yang representatif dan nyaman sehingga meningkatkan performance dan efektifitas, kokoh dan bersahabat, untuk hal tersebut maka diusahakan dengan : Penataan massa/gubahan bentuk dengan mempertimbangkan blok plan "Set back" atau bangunan mundur ke belakang untuk mendapatkan kesan monumental dengan mengatur jarak pandang yang cukup dan garis tegas Meninggikan peil lantai gedung untuk kesan megah dan berwibawa pada bangunan. Sirkulasi tapak yang jelas, tidak membingungkan, dan memberikan sirkulasi pengunjung, karyawan dan service. Lebar site yang terbatas, maka lebar massa bangunan di buat fit (tidak ada lahan tersisa pada kanan dan kiri bangunan). Analisis Site dan Zoning

Jum Sir Lu

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Merupakan Analisis tentang tapak yang ada, pencapaian dan zoning kegiatan dari Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya yang direncanakan mempertimbangkan peraturan pemerintah daerah , karakter bangunan dan keamanan bangunan. Analisis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Analisis kegiatan merupakan analisis tentang kegiatan yang terjadi didalam Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya yaitu : a. Program Ruang Ruang kerja yang disesuaikan penggunaannya dengan jumlah personil dan struktur organisasinya sesuai dengan peruntukannya. Ruang pelayanan masyarakat /Banking Hall yang nyaman dan dapat berorientasi dengan ruang luar. Ruang privat yang memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan proteksi keamanan yang tinggi Ruang khusus untuk penyimpanan surat berharga/uang maupun arsip khusus. b. Organisasi ruang yang diijinkan dengan ruang yang terdiri dari ruang kerja dan ruang penunjang/pelayanan, yang direncanakan secara efisien dan efektif. Analisis Bentuk Arsitektur Bentuk maupun wujud penampilan gedung berdasarkan pertimbangan dan pengolahan dari pada kebutuhan fungsi Arsitektur dan Teknologinya, dengan uraian dasar sebagai berikut : a. Identitas yang kuat sebagai corporate image Bank BTN. Postur dan penampilan megah dan pengembangannya, berwibawa dan beridentitas diwujudkan dengan garis-garis tegak (vertikal/ horizontal) dan masif yang bernuansa monumental, permainan bidang masif transparant , tekstur dan warna bangunan. Pada bagian kaki bangunan diterapkan kanopi cirri khas Bank BTN dengan warna Granit Imperial Red. Perencanaan Penataan Tata

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Ruang Luar menyesuaikan dengan bentuk lingkungan sekitar Gedung Kantor tersebut. b. Berwawasan Lingkungan dan lokalitas. Mengingat trend global saat ini maka disain arsitektur harus berorintasi kepada konsepkonsep: mengadopsi bentuk arsitektur daerah setempat, ramah lingkungan dan hemat energi. Perencanaan eksterior bangunan disesuaikan dengan kebudayaan setempat agar selaras dengan bangunan di sekitarnya. Aplikasi kebudayaan setempat pada bangunan antara lain pada bentuk atap yang mengadopsi bentuk atap dari rumah adat Palangkaraya. Selain itu beberapa ragam hias budaya setempat diaplikasikan pada eksterior bangunan serta pada elemen interior. Kenyamanan. Kenyamanan fisik kepada manusia didalam perencanaan antara lain : Pada Banking hall direncanakan dengan ruang yang lebih tinggi, dan disain interior yang akrab, berorietasi pelayanan dan mengutamakan nasabah. Daerah banking hall ini dihubungkan dengan ruang luar berupa bidang-bidang dinding transparan sehingga ada suatu kenyamanan dalam urusan perbankan. Dalam Kreatifitas Desain. Pengelolaan Tata Ruang Dalam dapat dilakukan pelaksanaan finishing dengan sistem panel-panel dan konsepsi kantor pelayanan dan mudah dilaksanakan sesuai dengan karakteristik kantor pelayanan Untuk finishing exterior dapat menggunakan bahan GRC dan kaca untuk area depan dan difinishing cat untuk muka lain. Untuk lantai dasar dan entrance diusulkan dengan homogenous tile lokal kombinasi supaya penampilannya lebih berkesan representatif.

c.

d.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Desain lansekap yang sesuai dengan habitat dan iklim setempat. 1.4. KONSEPSI PERANCANGAN STRUKTUR 1.4.1. Pendekatan Perancangan Struktur Maksud Pendekatan Hotel Inna Muara Padang yang terkena dampak gempa bumi pada tanggal 30 September 2009, dengan kerusakan yang beragam dari skala kecil pada lobby hotel dan yg terparah pada gedung ruang kamar 40 deluxe room dan meeting room Rambun Pamenan. Pendekatan perancangan ini dibuat guna mendapatkan sistem struktur yang menguntungkan dengan memperhatikan bentuk rancangan arsitektur, waktu pelaksanaan, pentahapan pelaksanaan pekerjaan dan keadaan lingkungan termasuk memperhitungkan resiko gempa pada Kota Padang, Sumatera Barat. Tujuan Pendekatan Agar dapat diketahui hal-hal yang harus diperhatikan oleh perencana struktur dengan berbagai disiplin lainnya Arsitektural, Mekanikal, Elektrikal dan sebagainya, sehingga dihasilkan perencanaan yang terpadu. Strategi Pendekatan a. Syarat Umum Ada beberapa syarat umum yang harus dipenuhi oleh setiap "sistem struktur" yang akan digunakan yaitu : Dapat mendukung baik beban vertikal (beban mati dan beban berguna) maupun beban horizontal (beban gempa) yang bekerja pada bangunan dengan cukup efektif. Struktur harus cukup kuat, kaku dan stabil. Sesuai dengan rancangan arsitektur yang

ada.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Dapat mendukung "service sistem " misalnya elektrikal, mekanikal, dan sebagainya. Mudah dan cepat pelaksanaannya. Tahan terhadap bahaya kebakaran dan cuaca. Mempunyai interaksi yang baik antara struktur bangunan atas pondasi dan tanah. Cukup ekonomis.

Dalam proses penentuan sistem struktur yang cocok,maka ke tujuh persyaratan umum di atas selalu ditinjau sebagai batasan yang harus dipenuhi (design constraint). Dan hasil test uji kelayakan struktur oleh instasi atau lembaga terkait untuk Gempa Padang pada tanggal 30 September 2009 b. Keadaan Lingkungan

Letak Proyek berada di kota Padang dan berada di lingkungan padat. Mengingat hal tersebut terutama adanya gedung lain di dekatnya yang masih beroperasi sebagai Hotel, maka perlu dicari sistem struktur yang dalam

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA pelaksanaannya nanti tidak terlalu menimbulkan gangguan getaran atau suara terhadap pelayanan dan kenyamanan Pengguna Hotel c. Keadaan Tanah Pada site yang rusak total atau mengalami structure failure maka akan direncanakan bangunan baru, dan terletak pada daerah yg relatif datar. Dengan data-data yang ada masih terbatas maka harus dilakukan penyelidikan tanah. Ekonomi Sedapat mungkin digunakan bahan - bahan bangunan yang dapat diproduksi di dalam negeri sesuai dengan TOR. Hal ini, selain menghemat biaya, juga dapat mempermudah proses pemesanan dan turut membantu program pemerintah dalam menggalakkan produksi dalam negeri. Jenis Bangunan Bangunan terdiri dari 1 (satu) blok massa

d.

e. bangunan. 1.4.2. -

Analisa Perancangan Struktur Uraian Umum a Blok Bangunan ini direncanakan untuk satu bangunan: b. Tipe Pondasi Alternatif pondasi yang dapat digunakan : Berdasarkan hasil survey dan pengalaman kami bangunan dapat ditentukan setelah ada hasil penyelidikan tanah. Untuk daerah padat dan bersebelahan dengan bangunan sangat rapat maka perencanaan menggunakan pondasi tiang pancang / injection pile. c. Tipe Upper Struktur/Struktur Atas Struktur atap direncanakan menggunakan struktur baja.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Tipe konstruksi yang dipilih adalah konstruksi beton bertulang tanpa sheer wall Dinding dan lapisan dinding memakai bata celcon karena ringan.

Basic Design Parameter a. Design Codes (Peraturan-peraturan untuk Perencanaan) Perencanaan pondasi dan struktur atas akan mengikuti Peraturan Perencanaan dan Standard Konstruksi Bangunan (SKB) yang berlaku di Indonesia. Perencanaan Pondasi. Pemilihan jenis pondasi dan perencanaannya akan dilakukan berdasarkan laporan hasil penyelidikan tanah. Pekerjaan Galian Pekerjaan galian tanah untuk lantai bawah akan dirinci dalam Rencana Kerja dan Spesifikasi Teknik (RKS). Pembebanan. Beban pada bangunan gedung ditentukan berdasarkan : Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI - 1.3.53.1987 UDC: 699.841 Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung, SKBI- 1.3.55.1987 UDC: 624.042 Pengamanan Terhadap Kebakaran (Fire Keselamatan dan Pencegahan Kebakaran Pada Gedung Gedung Tinggi (Puslitbang Pemukiman).

Protection).

Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SK SNI T 15-1991-03. Struktur Beton.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunanan Gedung SK SNI T 15-1991-03. ACI 318-83 : Building Code Requirement for Reinforced Concrete. Buku Pedoman Perencanaan Struktur untuk Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok Bertulang untuk Gedung 1983. Struktur Baja Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983. AISC. Keselamatan terhadap radiasi. Tercakup dalam ketentuan/pedoman yang dikeluarkan oleh Badan Tenaga Atom Nasional.

b.

Material Beton Struktural Semua adukan beton diperoleh dengan menggunakan mix design sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia. Kekuatan karakteristik beton ialah K.250, pondasi tiang pancang. Tegangan rencana untuk analisis kekuatan batas penampang, baik untuk beban tetap maupun beban sementara, harus sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia 1971 dan Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SK SNI-15-1991-03. Parameter rangka dan susut harus diperhitungkan baik menurut Peraturan Beton Indonesia 1971 maupun standard international lainnya jika di pandang perlu.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Baja Tulangan Semua baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 dan standard konstruksi bangunan produksi Krakatau Steel. Jenis baja tulangan yang akan dipakai adalah BJTD 24, BJTP 30, BJTD 40. Tegangan leleh karakteristik BJTP 24 = 2400 kg/cm2. Tegangan leleh karakteristik BJTD 30 = 3000 kg/cm2. Tegangan leleh karakteristik BJTD 40 = 4000 kg/cm2.

c.

Pembebanan Beban Mati Beban mati pada struktur bangunan ditentukan dengan menggunakan Berat Jenis bahan bangunan berdasarkan Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, dan unsur-unsur yang diketahui seperti tercantum pada denah Arsitektur dan Struktur. Beban Hidup. Beban hidup yang diperhitungkan adalah : Ruang kerja kantor 250 Ruang AHU Koridor dan Tangga 600 kg/m2 300

kg/m2 kg/m2 Beban Gempa Beban Gempa ditentukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung SNI 1726 03 - 2002.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Posisi lokasi terletak pada Zona gempa wilayah 6 dengan percepatan batuan dasar sebesar 0.3g

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Bangunan yang tingginya lebih dari 40 meter akan dianalisa dengan metode dinamis 3 dimensi dengan bantuan program komputer Bangunan medium rise yang lebih tinggi dari 40 meter akan dihitung dengan Analisa Dinamik.

Analisa Gempa Falsafah Analisis ditujukan untuk menjamin bahwa : a. Pada saat gempa ringan, Struktur maupun Non Struktural tidak boleh rusak. b. Pada saat gempa sedang, boleh terjadi kerusakan non struktural tapi Struktur tidak boleh mengalami kerusakan. c. Pada saat gempa besar, boleh terjadi kerusakan non struktural dan struktural, tapi tidak terjadi keruntuhan (Failure) pada struktur. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka analisa gempa akan dilakukan terhadap sistem

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA struktur utama maupun elemenelemen sekunder bangunan ini. Untuk lebih memudahkan dalam mendeteksi kelakuan masingmasing sayap bangunan serta interaksi antara sayap yang pertama dengan kedua, maka dibuat beberapa dilatasi.

Idealisasi Struktur Umum a. Dipergunakan paket program komputer dengan ETABS PLUS. b. Analisa struktur dilakukan dengan anggapan berlaku keadaan batas (ultimate). c. Portal dianggap sebagai open d. e. Hubungan antara kolom dengan pile cap dianggap jepit Gaya normal kolom diteruskan ke pondasi tiang dengan perantara pile cap, pondasi tiang menyalurkan gaya normal tersebut sampai lapisan tanah keras.

frame.

Beban Vertikal a. Beban vertikal pada suatu sistem plat lantai sebagai lumped mass pada level lantai tersebut. b. Beban hidup dapat direduksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. c. Pusat massa dihitung berdasarkan kumulatif di atas level yang ditinjau. Beban Horizontal

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Akan ditinjau pengaruh beban horizontal yang antara lain sebagai berikut : a. beban gempa b. beban angin (khususnya untuk konstruksi kap). Perhitungan Struktur Bangunan Umum Perhitungan struktur dilakukan berdasarkan design codes yang berlaku di Indonesia. Apabila ada hal-hal yang belum diatur oleh peraturan-peraturan Indonesia, maka diambil codes international yang lazim digunakan dalam perencanaan struktur (mis: AISC, ASTM, & ACI), akan dilakukan analisa-analisa sebagai berikut : analisa beban vertikal analisa beban horizontal analisa dinamis 3 dimensi analisa penulangan Analisa Beban Vertikal a. Pembebanan plat ke balok portal dengan cara markus, diperhitungkan juga faktor reduksi beban hidup. b. Gaya normal kolom dihitung berdasarkan trybutary area, dengan memperhatikan faktor reduksi beban hidup. c. Berat jenis beton diambil = Analisa Beban Horizontal a. Beban horizontal yang dikerjakan pada tiap lantai dihitung berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut : Hitung massa tiap lantai (massa = berat/gravitasi yaitu

2400 kg/m3

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA beban mati + 30% beban hidup) Catatan : Beban hidup pada program ETABS (paket program komputer yang digunakan untuk menganalisa bangunan ini) disebut sebagai load Condition B. Besarnya g ( percepatan gravitasi) yang diambil adalah 981 cm/dt. Dengan massa ini, dilakukan analisa Eigen Value untuk masing-masing bangunan dengan program ETABS. Besaran yang diperoleh antara lain adalah periode waktu getar pertama (T). Dengan T tadi dan gambar 3.3 dari SNI 1726 03 - 2002 dengan mengambil zone 6 daerah Palangkaraya serta struktur dianggap berdiri di atas tanah lunak, maka dapat diperoleh besarnya koefisen Gempa Dasar (= C). Faktor keutamaan (I) untuk bangunan adalah 1,0 dan faktor jenis struktur (K) adalah 1.0 (portal) datail beton bertulang dan dinding geser berangkai).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Hitung V = gaya geser dasar untuk masing-masing sayap bangunan (massa yang berbeda). Hitung Fi masing-masing lantai rumus : Wi.hi Fi = xV Wi.hi Hitung pusat massa tiap lantai untuk masing-masing sayap. Berikan Eksentrisitas rencana sesuai pasal 3.4.7. SNI 1726 03 2002, sehingga masing-masing Fi bertitik tangkap pada titik dengan eksentrisitas rencana ini. Koordinat titik tangkap ini tercantum pada echo input data. Peninjauan dilakukan untuk masing-masing eksentrisitas rencana, yaitu : ed = 1.5 ec + 0.05 b ed = ec + 0.05 b Lakukan analisa 3 dimensi dengan beban vertikal dan beban horizontal seperti diuraikan di atas. pembebanan yang

dan -

Kondisi dipakai yaitu: -

Kondisi pembebanan A = semua beban mati

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA (termasuk penampang balok, kolom dan dinding beton. Kondisi pembebanan B = beban hidup saja arah sumbu x. Kondisi pembebanan C = beban statik ekivalen arah sumbu x. Kondisi pembebanan D = beban statik ekivalen arah sumbu y.

Sedangkan Load Case (kasus pembebanan) yang dipakai untuk dibandingkan adalah : 1.2 x A + 1,6 x B (A+0.3B+C+0.3D) (A+0.3B+0.3C+D) (A+0.3B-0.3C+D) (A+0.3B-0.3C-0.3D) 1.05 x (A+0.3 B-C-D) 1.05 x (A+0.3B-C-0.3D) 1.05 x (A+0.3B-0.3C-D) 1.05 x 1.05 x (A+0.3B-C+03D) 1.05 x 1.05 x 1.05 x

Langkah ke 9 (j) ini dilakukan dua kali, untuk masing-masing eksentrisitas yang dijelaskan pada langkah 8 (i). Dari semua kasus pembebanan ini dilakukan disain pondasi, yang harus memenuhi semua kasus pembebanan yang telah diperoleh pada langkah 9 di atas.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

b.

Beban horizontal akibat beban angin hanya akan ditinjau untuk perencanaan kuda-kuda baja.

Analisa Dinamis 3 Dimensi a. Akan ditinjau 3 ragam, dihitung waktu getar masing masing ragam, kombinasi ragam yang dilakukan adalah SRSS. b. Sebagai referensi akan digunakan Response Spektrum yang tercantum dalam gambar 3.3 SNI 1726 03 - 2002 untuk zone 6 tanah lunak. Akan ditinjau horizontal torsional moment akibat adanya eksentrisitas titik berat kekauan terhadap titik berat massa bangunan.

c.

Analisa Penulangan a. Penulangan plat dihitung berdasarkan kekuatan batas. b. Penulangan yang dipakai adalah penulangan yang menentukan (akibat beban tetap atau beban sementara) c. Penulangan balok dan kolom dihitung berdasarkan disain kapasitas.

1.5. KONSEPSI PERANCANGAN MEKANIKAL


LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL

Yang termasuk lingkup Pekerjaan Mekanikal dalam proyek perencanaan pembangunan Gedung Kantor Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Palangkaraya , yaitu meliputi :

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 1. Pekerjaan Plumbing (Air Bersih, Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan). 2. Pekerjaan Pemadam Kebakaran (Fire Hydrant, Fire Sprinkler dan Fire Extinguisher). 3. Pekerjaan Tata Udara Gedung (Air Conditioning dan Ventilasi Mekanis). 4. Pekerjaan Pengolahan Sampah Gedung. 5. Pekerjaan Transportasi Dalam Gedung
.5.1 PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH, AIR BEKAS, AIR KOTOR DAN DRAINASE AIR HUJAN)

Untuk menunjang seluruh kegiatan yang dilakukan oleh seluruh penghuni gedung (pegawai, staff dan tamu), perlengkapan sanitasi system plumbing air bersih, air bekas, air kotor dan air hujan akan direncanakan dengan sempurna sesuai dengan standart dan peraturan yang berlaku serta effisiensi waktu dan biaya mulai dari sumber air bersih (deep well/PDAM) sampai system pembuangan dan pengolahan limbah (Sewage Treatment Plant, STP). Standart dan Peraturan Instalasi Plumbing. Standart dan peraturan instalasi yang dipakai guna menentukan material, peralatan maupun cara instalasi adalah standar dan peraturan yang telah ditentukan penggunaannya, yaitu sebagai berikut :SNI 03-6481-2000, tentang spesifikasi sistem plumbing 2000 SNI 19-6783-2002, tentang spesifikasi desinfeksi perpipaan air bersih SNI 03-2459-2002, tentang sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan SNI 03-2453-2002, tentang tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan SNI 03-6373-2000, tata cara pemilihan dan pemasangan vent pada system plumbing SNI 03-2398-2000, tentang tata cara perencanaan tangki septic dengan system resapan AB K/OP/ST/005/98, tentang spesifikasi teknis desinfeksi perpipaan air bersih AB D/LW/TC/011/98, tentang tata cara pemotongan dan penyambungan pipa AB D/LW/TC/016/98, tentang tata cara uji coba pompa

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA SK Men.Kes No. 16/Men.Kes/Per/IX/1990, tentang persyaratan air bersih PP RI No. 82 tahun 2000, tentang pengelolaan sumber daya air Kep.Men PU No. 411/KPTS/1998, tentang persyaratan teknis bangunan gedung Pedoman Plumbing Indonesia, 2000 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 04/MEN/1980 PR.02/DP/1983 Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep-02/ Men.KLH /I/1988, tentang Baku Mutu Air Limbah Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000 Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan. Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh instansi yang berwenang. Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang (Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya. 1.5.1.1 Instalasi Penyediaan air bersih. Sistem distribusi air dengan sistem gravitasi dan pompa (booster pump) Peralatan yang diperlukan: Sumber Air : PDAM Deep Well Penampungan Air (ground tank) Pompa Transmisi Roof Tank Pompa Booster Sistem Jaringan Distribusi Keuntungan dari system ini adalah sistem lebih handal, instalasi lebih rapi dan tersedia cadangan. Sumber air bersih diambil dari jaringan instalasi pipa PDAM kota atau diambil dari dalam tanah dengan sumur dalam (deep well) apabila masih memungkinkan sebagai sumber cadangan air bersih.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Air bersih kemudian ditampung di Reservoir Bawah (ground tank). Kemudian air bersih ditransfer ke Reservoir Atas (Roof Tank) dengan menggunakan pompapompa transmisi. Dan dari roof tank, air bersih di distribusikan ke unit-unit sanitasi dan fixture-fixture secara grafitasi. Untuk 2 (dua) lantai teratas pendistribusian air bersih dibantu dengan pompa penguat (booster pump) agar tekanan air keluar unit sanitasi sesuai dengan standart yang dipersyaratkan. Pompa booster hanya digunakan jika system gravitasi tidak memungkinkan. Instalasi air limbah Sistem Pengolahan Air Limbah dengan Sewage Treatment Plant (STP) dengan Bio Cell. Peralatan utama pada system ini antara lain : 1. Instalasi pipa air kotor dan air kotoran 2. Mesin pengolah limbah System Biotek Keuntungan dari system ini yaitu : 1. Air yang dibuang sudah memenuhi syarat 2. Pengurasan air limbah lebih lama Instalasi air limbah terdiri dari 3 jenis, yaitu : a. Instalasi Air Kotor, yaitu instalasi plumbing yang menyalurkan air kotor yang berasal dari water closet dan urinoir sampai ke Sewage Treatment Plant (STP). b. Instalasi Air Bekas, yaitu instalasi plumbing yang menyalurkan air bekas yang berasal dari washtafel, kitchen sink dan floor drain sampai ke saluran drainase di luar gedung untuk selanjutnya disalurkan ke saluran drainase kota atau sumur resapan. Untuk menjaga bau yang timbul tidak tercium keluar, maka direncanakan pipa air kotor dan pipa air bekas dibuat terpisah dan dilengkapi dengan pipa ventilasi. c. Instalasi Air Hujan, yaitu instalasi pemipaan yang menyalurkan air hujan dari atap gedung dan kemudian disalurkan ke sumur resapan dan ke saluran drainase kota (riool).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Instalasi Sewage Treatment Plant (STP) Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup serta Peraturan Pemerintah Daerah setempat (Pemda), maka untuk air limbah gedung sebelum dibuang ke saluran kota harus dibersihkan/ditreatment terlebih dahulu mengikuti persyaratan-persyaratan tertentu seperti kadar BOD/Baku Mutu Limbah haruslah kecil dan ramah lingkungan agar limbah yang dibuang tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar. Untuk menurunkan kadar BOD dari air kotor menjadi air bekas/buangan dengan kadar BOD yang sesuai dengan peraturan tersebut maka diperlukan suatu alat untuk mengolah limbah, yaitu yang dinamakan Sewage Treatment plant (STP). Dalam perencanaan Sewage Treatment Plant (STP) ini mengacu kepada system yang aman dan efisien seperti hemat lokasi dan konstruksi, hemat biaya operasional dan mudah dalam pemeliharaannya. Pompa-pompa (air bersih, air limbah, drainase, dan lain-lain). Pompa digunakan untuk melayani kebutuhan air bersih dan pembuangan air limbah gedung seperti untuk mengisi Reservoir Atas (Roof Tank) di lantai atap, mendistribusikan air bersih pada 2 lantai teratas (Booster Pump), sumber air bersih deep well, drainase pada sumpit (Pompa Sumpit) di lantai basement (jika memungkinkan) dan bagianbagian lain yang membutuhkan pompa. Sedangkan sumpit di basement yang menampung air limbah dan air hujan direncanakan dengan menggunakan Pompa Sumpit pada beberapa tempat penampungan (jika memungkinkan).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

1.5.4 PEKERJAAN PEMADAM KEBAKARAN (FIRE HYDRANT, FIRE SPRINKLER DAN FIRE EXTINGUISHER) Untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran yang mungkin saja terjadi sewaktuwaktu akibat kecerobohan para pengguna gedung atau kemungkinan kebakaran yang diakibatkan oleh hubungan arus pendek (konsleting) instalasi listrik, maka dibutuhkan perlengkapan pemadam kebakaran (Fire Hydrant & Fire Sprinkler) dan Pemadam Api Dini (Fire Extinguisher) yang akan direncanakan dengan sempurna sesuai dengan standart dan peraturan yang berlaku serta effisiensi waktu dan biaya. Standart dan Peraturan Instalasi Pemadam Kebakaran. Standart dan peraturan instalasi yang dipakai guna menentukan material, peralatan maupun cara instalasi adalah standar dan peraturan yang telah ditentukan penggunaannya, yaitu sebagai berikut : SNI 03-6481-2000, tentang spesifikasi sistem plumbing 2000. SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. SNI 03-6382-2000, tentang spesifikasi hydrant kebakaran tabung basah. SNI 03-6570-2001, tentang instalasi pompa yang dipasang tetap untuk proteksi kebakaran. SNI 03-3989-2000, tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan system Sprinkler Otomatis Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung. AB-D/LW/TC/011/98, tentang tata cara pemotongan dan penyambungan pipa. AB-D/LW/TC/013/98, tentang tata cara pengujian dan pencucian pipa. AB-D/LW/TC/016/98, tentang tata cara uji coba pompa. Kep.Men PU No. 411/KPTS/1998, tentang persyaratan teknis bangunan gedung.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Kep.Men PU No. 10/KPTS/2000, tentang ketentuan pengamanan teknis terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan. Kep.Men PU No. 11/KPTS/2000, tentang ketentuan teknis manajemen penanggulangan kebakaran di perkotaan. Pedoman Plumbing Indonesia, 2000. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 04/MEN/1980 PR.02/DP/1983. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000. National Fire Protection Association (NFPA) 13, 20. Fire Office Committee (FOC). Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan. Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh instansi yang berwenang. Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang (Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya. Sistem pemadam kebakaran yang direncanakan untuk gedung ini adalah system pemadam kebakaran yang handal yang mampu untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran dan meminimalkan kemungkinan kerusakan yang ditimbulkannya. Sistem pemadam kebakaran ini terdiri dari : Fire Hydrant System Fire Sprinkler System Portable Fire Extinguisher a. Fire Hydrant System. Fire hydrant system, yang terdiri dari hydrant box indoor dan outdoor, hydrant pillar, seamesse connection dan lain-lain yang digunakan untuk pemadaman kebakaran secara manual dengan bahan baku air. Hydrant box indoor ditempatkan di setiap ruangan dengan jumlah dan jarak sesuai dengan standar yang disebutkan di atas (SNI, NFPA, dan lain-lain).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Hydrant pillar ditempatkan di halaman gedung lengkap dengan outdoor hydrant box untuk menyimpan peralatan pemadam dengan jumlah dan jarak sesuai standart (SNI, NFPA dan lain-lain). Siamesse Conection disediakan untuk penghubung fire hydrant system dengan mobil dinas pemadam kebakaran apabila persediaan air untuk pemadam kebakaran di reservoir sudah habis. Fire Sprinkler System. Direncanakan untuk pemadam kebakaran secara otomatis dengan menggunakan sprinkler dengan bahan baku air (wet system). Pemilihan dan penempatan sprinkler head sesuai dengan standart yang telah disebutkan di atas (SNI dan NFPA dan lain-lain). Pompa Pemadam Kebakaran (Fire Pump). Untuk menunjang Fire Hydrant System, direncanakan satu paket pompa pemadam kebakaran. Pemilihan type dan kapasitas pompa sesuai dengan kebutuhan dan mengacu kepada standart yang telah disebutkan di atas (SNI, NFPA dan Dinas Pemadam Kebakaran Setempat). Paket pompa pemadam kebakaran terdiri dari Jockey Fire Pump, Electric Fire Pump, Engine Fire Pump dan didukung oleh Panel Kontrol dan assesoris yang direncanakan mengikuti standart yang berlaku (SNI dan NFPA-20 dan lain-lain). Cadangan Air Pemadam Kebakaran (Ground Reservoir). Untuk menunjang kebutuhan air untuk Pemadam kebakaran gedung disediakan air cadangan untuk melayani 60 menit pompa pemadam yang bekerja sesuai standart SNI dan NFPA. Cadangan air untuk pemadam kebakaran dapat digabungkan dengan cadangan air untuk kebutuhan air bersih (saniter) dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhannya. Portable Fire Extingusher.

b.

c.

d.

e.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Untuk ruangan-ruangan tertentu seperti ruang mesin, ruang pompa, ruang genset, ruang trafo dan pada tempat-tempat tertentu di setiap lantai disediakan Portable Fire Extingusher dengan kapasitas dan media yang sesuai dengan standart SNI, NFPA dan peraturan lainnya. Jenis fire extinguisher yang digunakan dari jenis yang ramah lingkungan, bersih dan tidak mengganggu kesehatan.
PEKERJAAN TATA UDARA VENTILASI MEKANIS) GEDUNG (AIR CONDITIONING DAN

Untuk mendapatkan suatu kenyamanan dan effisiensi yang tinggi dalam suatu gedung kantor diperlukan suatu ruangan yang bersih, nyaman dan suasana yang tenang. Untuk mewujudkan semua itu, suatu ruangan haruslah dikondisikan sirkulasi udaranya dengan temperature dan kelembaban ruang yang sesuai dan nyaman bagi orang yang menempatinya. Untuk ruang kerja dengan luas dan kapasitas besar direncanakan menggunakan AC Sentral dengan Air Cooled System (Split Duct), sedangkan untuk ruang dengan luasan yang lebih kecil dan bersifat privasi direncanakan menggunakan AC split (Wall Mounted Type dan Ceiling Cassette Type), sedangkan ruang-ruang khusus yang operasinya 24 jam dengan suhu dan kelembaban tertentu dapat direncanakan dengan AC khusus pula. Sedangkan ruangan yang tidak perlu dikondisikan dengan AC seperti ruang toilet, parkir tertutup, gudang, ruang panel, ruang genset, ruang pompa, ruang tangga kebakaran dan lain-lain direncanakan menggunakan ventilasi mekanis (exhaust fan). Standart dan Peraturan Instalasi Air Conditioning dan Ventilasi Mekanis. Standart dan peraturan instalasi yang dipakai guna menentukan material, peralatan maupun cara instalasi adalah standar dan peraturan yang telah ditentukan penggunaannya, yaitu sebagai berikut :

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA SNI 03-6572-2001, tentang tata cara perancangan system ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung. SNI 19-6470.4-2000, tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Udara Bertekanan Untuk Tangga Kebakaran SNI 03-6767-2002, tentang Spesifikasi Umum Sistem Ventilasi Mekanis dan Sistem Tata Udara Sebagai Pengendali Asap Kebakaran Dalam Gedung SK SNI T-14/1993/03, tentang tata cara perancangan teknis konservasi energi pada bangunan gedung. Kep.Men PU No. 411/KPTS/1998, tentang persyaratan teknis bangunan gedung. ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning Engineers) ASHVE (American Society for Heating and Ventilating Engineers) SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association) ASTM (American Society For Testing And Material) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), 2000 National Fire Protection Association (NFPA) Hand Book of Air Conditioning System Design, Carrier Air Conditioning Company Spesifikasi teknis, standart serta peraturan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat peralatan. Standart dan peraturan lain (Nasional dan Internasional) yang diijinkan oleh instansi yang berwenang. Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang (Pemda setempat) dan telah diakui penggunaannya.

Air Conditioning (AC)

Sistem AC yang direncanakan didasarkan pemilihan dan kondisi yang diinginkan, yaitu: Hasil pendinginan dan kelembaban dikehendaki sesuai dengan kondisi serta gedung dan ruang. Sistem yang sederhana dan mudah pengoperasiannya serta mudah pemeliharaannya (maintenance).

pada yang fungsi dalam dalam

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Biaya investasi dan operasionalnya murah serta penggunaan ruangan untuk mesin-mesin AC lebih efisien. Untuk perencanaan air conditioning di gedung ini dipilih Air Cooled System dengan menggunakan Air Cooled Split Ducted dan Split Type (Wall Mounted dan Ceiling Cassette). Type ini kami rencanakan dengan pertimbangan sebagai berikut : Space/tempat untuk mesin-mesin AC terbatas. Getaran yang ditimbulkan rendah. Low noise (tingkat kebisingannya rendah). Instalasinya praktis dan mudah dalam pemeliharaannya. Ramah lingkungan dan tidak merusak ozon. Penggunaan energi listrik rendah dan fleksible sesuai dengan kebutuhan. Untuk ruang-ruang kerja dengan luas dan kapasitas besar direncanakan menggunakan AC Sentral dengan Air Cooled System (Split Duct) yang menuntut perlakuan khusus dan di setiap ruangan digunakan Fan Coil Unit (FCU) dengan type dan kapasitas sesuai luas dan fungsi ruang. Udara dingin didistribusikan dengan menggunakan instalasi ducting yang dilengkapi dengan diffuser maupun linier grille. Peralatan Utama : 1. Evaporator Blower ( terdiri dari Blower, Motor dan Filter ). 2. Condenser ( terdiri dari kompressor dan expansion valve ). 3. Pipa Refrigerant. 4. Instalasi Central dengan Ducting 5. Diffuser Keuntungan dari system ini antara lain : Sistem paling menguntungkan Usia life time lebih lama. Tidak menggunakan air pendingin Biaya Operasional dan Pemeliharaan murah Pemakaian listrik efisien Aspek Arsitektural dan Teknik

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Sedangkan untuk ruang dengan luasan yang lebih kecil dan bersifat privasi direncanakan menggunakan AC split type (Wall Mounted Type dan Ceiling Cassette Type). Semua AC yang digunakan harus mampu untuk membuat kenyamanan terhadap orang yang menempati/menghuni ruangan tersebut, dapat membunuh kuman/virus penyebar penyakit, menghilangkan bau dan asap rokok serta menyegarkan ruangan. Ventilasi Mekanis (Exhaust Fan) Ruangan-ruangan yang tidak perlu dikondisikan dengan AC dan menimbulkan udara pengap dan panas, seperti toilet, gudang, ruang mesin, ruang genset, ruang arsip, basement dan lain-lain, maka digunakan ventilasi mekanis sesuai dengan kapasitas dan jenis yang dibutuhkan. Ventilasi mekanis tersebut digunakan untuk mengeluarkan udara pengap dan panas dari dalam dan menggantinya dengan udara segar dari luar ruangan. Unit-unit peralatan utama ventilasi mekanis berupa : Unit-unit exhaust fan dan assesorisnya. Instalasi ducting (jika diperlukan). Exhaust air grille. Dan peralatan bantu lainnya. Sedangkan untuk tangga kebakaran dilengkapi dengan pressurized fan yang berfungsi untuk memberi tekanan udara pada ruang tangga agar pada saat terjadi kebakaran, asap kebakaran tidak masuk ke ruang tangga sehingga dengan demikian evakuasi manusia dari dalam gedung dapat berjalan dengan lancar.

PEKERJAAN INSTALASI PENGOLAHAN SAMPAH GEDUNG. Standart dan Peraturan Instalasi Pengolahan Sampah Gedung. Standart dan peraturan yang digunakan adalah edisi terakhir yang masih berlaku yang berkaitan dengan sistem persampahan, yaitu sebagai berikut : Peraturan Pemerintah Daerah Setempat (Perda).

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Kepmen PU No. 411/KPTS/1998, tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Standart Nasional Indonesia (SNI), SNI 19 2454-2002, tentang Tata Cara Pengolahan Sampah. Standart serta peraturan-peraturan nasional dan internasional lain yang diijinkan oleh instansi yang berwenang. Pengelompokan Sampah. Sampah yang dihasilkan dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu : Sampah Alamiah. Sampah Gedung / Buatan. Sistem Pengolahan Sampah. Sampah-sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia pemakai gedung dinamakan sampah buatan. Sampah ini dikumpulkan dalam suatu container sampah portable berkapasitas sedang ( 50 liter) yang disediakan beberapa buah di masing-masing lantai gedung pada tempat-tempat tertentu. Sampah yang terkumpul dalam container tersebut kemudian dikumpulkan dan dibuang ketempat sampah induk gedung di lantai dasar melalui cerobong sampah yang menghubungkan masing-masing lantai dari lantai dasar/basement sampai lantai teratas. Di tempat sampah induk gedung, sampah tersebut dikumpulkan dan dipisahkan antara sampah basah dan sampah kering. Dari tempat sampah induk gedung, sampah-sampah tersebut dibawa dengan gerobak sampah dan dikumpulka ke tempat sampah utama kawasan (site). Sedangkan sampah yang dihasilkan oleh tumbuhtumbuhan dinamakan sampah alamiah. Sampah ini dikumpulkan dan dibawa ke tempat sampah utama kawasan (site) dengan menggunakan gerobak sampah. Dari tempat sampah utama kawasan (site), sampahsampah tersebut diangkut ke tempat pembuangan akhir pemda dengan menggunakan truk sampah setiap beberapa waktu sekali. Selain itu kemungkinan untuk membuat instalasi pengolahan sampah tersendiri khusus dengan menyediakan Incinerator (mesin pembakar sampah), jadi setiap saat sampah dapat langsung

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA dimusnahkan, sehingga mengurangi resiko penyebaran penyakit ke lingkungan sekitar. PEKERJAAN TRANSPORTASI DALAM GEDUNG. Transportasi dalam gedung 3 lantai secara umum hanya menggunakan tangga. Namun fasilitas lift dapat ditambahkan bila dibutuhkan a. Tangga Selain lift, transportasi dalam gedung juga menggunakan tangga. Selain tangga utama yang digunakan untuk publik, juga menyediakan tangga darurat jika terjadi kebakaran. Tangga juga dapat digunakan apabila lift tidak berfungsi. b. Lift Penumpang Jumlah Car : 1 Unit Kapasitas : 17 Orang Kecepatan : 90 mpm Peralatan: Mesin dan Panel Central Kereta dan pintu lift Keuntungan: Mempercepat Transportasi orang dan barang antar lantai Mempercepat dan mempermudah operasi dinas pemadam kebakaran 1.6. KONSEPSI PERANCANGAN ELEKTRIKAL Bangunan Gedung Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya ini agar berfungsi sesuai dengan maksud dan tujuannya, perlu dilengkapi sarana utilitas yang sesuai dengan kemajuan teknologi pada saat ini, dengan beberapa aspek system sesuai kebutuhan dari pada Gedung Bank BTN Cabang Palangkaraya antara lain. 1.6.1 PERENCANAAN TEKNIK TENAGA LISTRIK : Sistem Daya Listrik ( Power System ) Sistem Perlindungan berupa Peredam Petir (Lightning Protection System). 1.6.2 PERENCANAAN ELEKTRONIKA, KENDALI DAN TELEKOMUNIKASI : Pengindera & Alarm Kebakaran ( Fire Detector dan Alarm)

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Tata Suara ( Sound System ). Sistem Komunikasi ( Telepon ). Sistem Closed Circuit Television (CCTV) Sistem Instalasi Kabel Data untuk Internet. Sistem Jaringan Acces dan Security Profesional Sistem

1.6.3 TEKNIK TENAGA LISTRIK TERDIRI DARI : 1.6.3.1. SISTEM DAYA LISTRIK A. Pemilihan Sistem Daya Listrik 1. Standard dan Peraturan Perencanaan SNI no.04-0255-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkaitan dengan tenaga listrik. SNI no.03-6197 Tahun 2000 Tentang Konservasi Energi system Pencahayaan Pada Bangunan Gedung. Panduan Pencahayaan Sisi Luar Bangunan Tinggi di Wilayah DKI Jakarta tahun 1999. SPLN (Standard Perusahaan Listrik Negara). Peraturan Daerah DKI-Jakarta No.7 tahun 1991. Peraturan dan Standar international yang dikenal secara umum : - NESC (National Electric Safety Code) - IEC (International Electric Commision). - BS (British Standart) - JIS (Japanese Industrial Standart) - NEMA (National Electric Manufactures Association) 2. Sumber Daya Listrik a. Gardu Listrik (Normal) Sumber daya listrik utama diperoleh dari Perusahan Listrik Negara (PLN), system jaringan Tegangan Menegah 20 KV, 3 fasa, 50Hz. b. Genset (emergency) Diesel generator set digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik Cadangan dengan Back up 100% dari sumber daya listrik utama yang beroperasi pada

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA tegangan 380V/220V, 3fasa, 50 Hz.. Berarti daya genset mencapai 500 k VA (standby). c. Sumber daya listrik sangat darurat antara lain : Uninteruptable Power Supply (UPS) untuk beban-beban tertentu. Battery kering jenis Nicad untuk bebanbeban evakuasi. 3. Faktor Keserempakan ( Demand Factor). Faktor keserempakan (Demand Faktor) dimana factor yang menunjukan kebutuhan beban secara bersamaan pada satuan waktu tertentu adalah sebagai berikut: Penerangan Lobby : 0,9 Penerangan ruang kerja : 0,9 Penerangan ruang utility/penunjang : 0,8 Kotak-kontak (stop kontak) pada lobby : 0,4 Kotak-kontak (stop kontak) ruang kantor : 0,8 Air conditioning ( AC ) / Fan : 0,8 0,9 Pompa-pompa : 0,9 1,0 Penurunan tegangan atau Voltage drop adalah sebagai berikut : Penurunan tegangan yang diizinkan antara penel pembagi ke titik pencahayaan dan kotak kontak maksimum 2%. Penurunan tegangan yang diizinkan dari terminal sisi sekunder transformator sampai pada titk beban terjauh (motor-motor) maksimum 5%. 4. Kebutuhan Daya Listrik.

Pembebanan Sumber Daya Listrik. Pembebanan kebutuhan daya listrik maksimum diambil asumsi 150 VA/m2, sesuai dengan luas

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA area + 1.139 m2, terdiri dari semibasement termasuk Ruang Serbaguna dan Power House, Perkantoran 2 (dua) lapis . Maka prakiraan kebutuhan daya listrik yang akan direncanakan 1.139 x 150 VA/m2 = 170.850 VA ( 171 KVA). Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik sebesar 492 kVA, PLN meminta konsumen untuk mempersiapkan 1(satu ) unit Trafo kapasitas 180 kVA, dengan factor expansi 5 %. Termasuk kabel Feeder (Twisted Cable) dan Tiang listrik 2(dua) buah untuk penempatan Transformator Gantung, melayani areal Beban-beban utilitas antara lain : Beban Pencahayaan. Beban Power Outlet. Beban Air Conditioning. Beban Utilitas Pompa-pompa Sesuai dengan peraturan Mentri Pertambangan dan Energi tahun 1991 yang menetapkan biaya atas kelebihan daya KVARh diatas beban yang ditetapkan yaitu 0,85, untuk mencapai tingkat effesiensi maksimal pada instalasi listrik, maka pada Panel Utama tegangan rendah dipasang perangkat Kapasitor Bank secara terpusat akan mensuplay daya kapasitif sebagai kompensasi terhadap daya induktif, dengan system Step by step. Sumber Daya Listrik Darurat. Battery : Nicad battery dengan waktu operasi minimum 4(empat) jam dengan kapasitas disesuaikan untuk mencatu peralatan-peralatan lampu Panic, lampu penunjuk arah serta lampu-lampu emergency. Seal-lead acid battery dengan waktu operasi 4(empat) jam dengan kapasitasnya akan disesuaikan untuk mencatu peralatanperalatan Tata Suara, Komunikasi, Pengindera Kebakaran, serta peralatan control lainnya.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 5. Sistem Pelayanan Daya Listrik. Daya listrik yang berasal dari PLN dengan tegangan 20 kV, selanjutnya diturunkan melalui Transformator menjadi 380/220Volt, 50 Hz, dan didistribusikan melalui Panel Utama (LVMDP) dan diteruskan ke masing masing Panel untuk melayani beban Pencahayaan, Kotak kontak, Air Conditioning (AC) dan Pompa-pompa berikut Server dan UPS. akan bekerja secara Automatic Transfer Switch (ATS), guna mengatur pertukaran supply daya listrik PLN ke sumber Generator Set. dengan mengunakan Motor Rise, untuk menghidupka Genset mengunakan sistem Automatic Main Failure (AMF). 6. Pemilihan Sistim Pencahayaan dan Instalasi Tenaga Listrik A. Sistem pencahayaan Yang dimaksud dengan instalasi penerangan dan stop kontak adalah instalasi penyatu daya listrik untuk memenuhi kebutuhan penerangan dan penyediaan daya listrik tambahan pada stop kontak yang kapnya tidak melebihi 10 A 1 phasa. Intensitas Kuat Pencahayaan. Sistem pencahayaan direncanakan atas dasar tingkat kuat penerangan yang dibutuhkan untuk setiap ruangan yang mana besar kecilnya kuat penerangan ini tergantung pada fungsi ruangan tersebut. Adapun standard Intensitas kuat pencahayaan yang digunakan adalah Ruang kerja administrasi : 300 400 lux Ruang rapat : 250 300 lux Entrance hall : 150 200 lux Coriddor : 100 150 lux Toilet : 100 150 lux Gudang : 150 200 lux

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA lux lux lux Pantry Ruang mekanik Ruang serba guna: Ruang komputer Halaman/parkir : : 150 200 150 200

200 250 lux : 400 500 : 20 30 lux

Pada ruangan-ruangan tertentu Intensitas kuat pencahayaan akan disesuaikan dengan fungsi dari Perencanaan Interior. Konservasi Energi Terkait dengan Konservasi Energi pemakaian Armature yang direncanakan pada Gedung perkantoran, secara umum akan menggunakan lampu Florescent baik dari jenis tabung maupun jenis Compact, sedangkan pencahayaan untuk sisi luar banguanan direncanakan mengunakan type Spot maupun Flood. B. Instalasi Tenaga Yang dimaksud dengan instalasi tenaga disini adalah sistem instalasi listrik guna memenuhi kebutuhan dari peralatan / mesin yang menggunakan tenaga listrik 3 phasa dengan mengunakan kabel Feeder maupun Busduct untuk Pencahayaan dan Air Handling Unit . 1.6.3.2 SISTEM PEREDAM PETIR A. Standar dan Peraturan. 1. SNI no.04-0255-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). 2. SNI no.03-7013 tahun 2004 Sistem Proteksi Petir pada Bangunan Gedung. 3. Peraturan departemen tenaga kerja no.8, Pengawasan Instalasi Penyalur Petir. 4. Pedoman Perencanaan Penangkal Petir, Departemen Pekerjaan Umum 1987. 5. The Protection of Structure Against Lightning, British Standart Institution.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 6. DIN 57185 dan VDE 0185 : Lightning Protection System. B. Perencanaan Sistem Sistem peredam petir direncanaan sedemikian rupa sehingga dapat mengamankan bahaya terhadap bangunan, yang diakibatkan sambaran petir. Sistem peredam petir yang direncanakan terdiri dari Air terminal (Head), Kabel penyalur petir (Down Conductor) serta terminal pentanahan (Grounding). Peredam petir yang direncanakan adalah type Early Streamer Emission dengan system perlindungan dengan metode Benjamin Fraklin dengan asumsi tingkat sambaran rata-rata 25KA, dengan sudut perlindungan 30 derajat dan dengan radius perlindungan 100 m. Terminal Pentanahan (Earth Terminal) dengan tahanan pentanahan 2-5 Ohm. C. Sistem Pentanahan. 1. Metode pentanahan yang digunakan adalah kombinasi TNC-TNS. 2. Guna menghindari perbedaaan Tegangan antar peralatan listrik, terutama pada saat adanya Transient Tegangan atau Voltage Drop, maka seluruh peralatan listrik yang bersifat konduktif akan ditanahkan secara elektrik. 1.6.3.3 ELEKTRONIKA, KENDALI TELEKOMUNIKASI TERDIRI DARI : FIRE ALARM Kebakaran) (Instalasi Deteksi DAN Terhadap

A. Standar dan Peraturan. Sistem pengideraan dan alarm kebakaran berpedoman pada standar/ peraturan :

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 1. SNI no. 03-3985 tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan, Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran. 2. NFPA 72 : National Fire Alarm Code ( USA). 3. Perda DKI no.3 tahun 1975, Penanggulangan Bahaya Kebakaran. 4. Departemen Pekerjaan Umum 1987, Panduan system deteksi dan alarm kebakaran. B. Sistem Peralatan yang digunakan. Sistem Penginderaan dan Alarm kebakaran yang direncanakan Sistem Semi Addresible yang akan mendeteksi setiap terjadi kebakaran dengan membunyikan tanda peringatan alarm setelah menerima sinyal dari detector, manual Call Point. Peralatan yang dibutuhkan antara lain : Master Control Fire Alarm ,dengan fasilitas sebagai berikut : Memantau kejadian pada daerah yang dilindungi. Mendeteksi adanya alarm palsu. Mengatur bekerjanya Pressurized Fan. Pengatur pemutusan aliran listrik secara zoning. Memantau aliran air dalam pipa Sprinkler head, serta bekerjanya Fire detector, Manual Call Point, Bell dan Indicator Lamp. Mengatur bekerjanya Pompa Hydran Kebakaran. Memberikan sinyal ke system control Lift. Sistem yang dimaksudkan untuk menyebarkan maupun mengulagi semua informasi yang terdapat pada Master Control Fire Alarm (MCFA) ketempattempat yang strategis seperti office, lobby utama, ruang kontrol dan pos keamanan pada saat bersamaan serta utilitas lainnya serta hubungan ke Pos DPK terdekat. 2. Transfonder 3. I / O Modul Annunsiator

1.

4.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 5. Detector ( ROR dan Smoke) Smoke Detector ( Detector Asap). Heat Detector ( Detector Panas ) dari tipe kombinasi antara Rate Of Rise Temperatur dengan Fixed Temperatur. Manual Call Point ditempatkan pada pintu-pintu evakuasi. 7. Lampu Indicator, Sirine (Bell) serta Fireman. 1.6.3.4 SISTEM TATA SUARA

6.

A. Standar dan Peraturan Sistem tata suara merupakan salah satu sarana penyampaian informasi melalui peralatan elektronik dan teknik akustik. Dengan Standar / Katalog referensi dari produk system tata suara seperti : 1. Standar Nasional Indonesia, Pedoman teknik dan rekomendasi dari instansi yang berwenang mengenai instalasi Tata Suara 2. Philips (Bosch) Public Address System. 3. TOA, Design of Public Address System. 4. National Quality of Sound System Technical Information B. Perencanaan Sistem Tata Suara. Sistem tata suara secara umum dibagi dalam tiga penggunaan utama yaitu : 1. Untuk public address (play back, back ground music) berupa pengumuman dan music dalam waktu kerja. 2. Untuk car calling : pemanggilan terhadap penunggu kendaraan yang berada di ruang parkir. 3. Untuk Profesional System, khusus untuk Ruang Serbaguna. Peralatan yang digunakan, antara lain : Mixer, Amplifier, Aqualizer, Speaker, Horn Speaker, Emegency Call, DVD player, Mic. C. Distribusi Intensitas Suara ( dB ). Sistem tingkat intensitas suara yang direncanakan sebgai berikut : Lokasi Intensitas suara 1. Lobby : 70 80 Db

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 2. Ruang Kantor dB 3. Koridor dan areal tangga 80 dB 4. Toilet 5. Ruang Penunjang dB 6. Areal Parkir dan Halaman 100 dB 7. Ruang Serbaguna 200 dB : 70 80 : : 70

60 dB : 100 : : 90 100

Distribusi pemasangan loud speaker dalam ruangan dilakukan dengan cara memasang loud speaker dalam ruangan dilakukan dengan cara memasang loud speaker yang berdaya relatif kecil dari plafond. Jarak penempatan lound speaker dapat ditentukan dengan formula D = 2 h tangen 0 (meter) dimana : D = jarak antara speaker h = tinggi plafond 0 = sudut pancar lound speaker (300 - 500) Tinggi Plafond < 2,5 m 2,5 - 4,5 m 4,5 - 15 m Jarak Speaker 5m 6m 9m Luas 21 m2 36 m2 84 m2

Asumsi 1 (satu) Back ground Music System (BMS) 36 m2 1.6.3.5 A. SISTEM TELEPON

Dasar-Dasar Peraturan yang dipakai 1. UU No.32 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan PP No. 52/2000 Tentang Telekomunikasi Indonesia. 2. Standar Nasional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi dari instansi yang berwenang mengenai instalasi telekomunikasi. 3. Standar NEC. 4. Standar dan peraturan Direktorat Jendral Telekomunikasi. B. Perencanaan Sistem

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Menggunakan Sistem Central PABX berfungsi untuk komunikasi internal dan eksternal. Sistem dengan melalui operator dan tanpa operator. 1. Dasar perencanaan Jumlah extention yang direncanakan. Pemanggilan rata-rata pada jam sibuk 3 kali/hari. Jarak pembicaraan per panggilan rata-rata 3 menit. Lamanya jam sibuk 3 jam. 2. Perhitungan jumlah Trunk Line. Metode perhitungan dalam dilakukan dengan system Rumus Erlang. n.h E= T Dimana : h = T = E = C. n = Jumlah panggilan. Lamanya pembicaraan. Jumlah jam sibuk. Traffic erlang. -------- ERL

a. b. c. d.

Distribusi jaringan telepon. 1. Pengkabelan dari door junction box ke kontak pembagi utama MDF, dan dari MDF ke IDF mengunakan under ground cable yang ditamam dalam tanah. 2. Pengkabelan dari MDF ke terminal Box menggunakan Indoor Cable multy pair dipasang secara vertical didalam shaff. 3. Dari Terminal Box kemasing-masing outlet mengunakan kabel single pair didalam conduit diatas rak kabel. Peralatan yang Diperlukan, antara lain : 1. Central PABX 2. Billing System 3. Personal Komputer 4. MDF 5. Terminal Box. 6. Hanset Telepon. 7. Outlet Telepon 8. Kabel ITC 1 pair ( 2x0,6mm2) CLOSED CIIRCUIT TELEVISION (CCTV).

D.

1.6.3.6

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

Sistem CCTV ini dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi dalam gedung, baik pengunjung maupun karyawan melalui Video camera, hasil gambar dapat diamati melalui monitor (layer televise. Peralatan utama system CCTV terdiri dari : 1. Standar dan Peraturan Instalasi. Standar Nasional Indonesia, pedoman teknik dan rekomendasi dari instansi yang berwenang mengenai instalasi yang dirancang. Standar acuan yang dikeluarkan pabrik pembuat peralatan CCTV dan Security. 2. Peralatan utama CCTV Camera Monitor Switcher Alarm programmed Sequential Switcher Pan & Tilt Head Pan & Tilt Head Control Zoom lens Control Zoom Time lapce video cassette recorder a. Camera Camera merupakan suatu alat pengamat dari system CCTV yang dilengkapi dengan lensa. Melalui camera, gambar dari lokasi yang diamati dapat dilihat pada monitor melalui instalasi kabel video. Monitor Monitor alat yang mentralisasi isyarat elektronik yang dikirim oleh camera pada layer monitor. Switcher Switcher dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih camera nonitor, sehingga pengamat dapat melihat hasil gambarpengamatan pada lokasi yang dipasang camera kelayar monitor, posisi camera yang tidak diamati dapat di by pas tampa merubah urutan pengaman maupun interval waktu. Alarm Program Sequential Switcher

b.

c.

d.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Switcher ini bekerja sama seperti sequential switcher dilengkapi dengan fasilitas yang dihubungkan ke kontak fire alarm. Apabila isyarat alarm diterima maka secara otomatis akan menampilkan gambar lokasi yang terjadi alarm pada layer monitor dan akan memutus urutan pengamatan pada swither yang telah deprogram sebelumnya. e. Automatic Looping Sequential Switcher System ini dilengkapi dengan fasilitas terminal yang dapat dihubungkan ke switcher lain pada lokasi yang berbeda dan dapat bekerja tidak saling berhubungan. Scanner Alat ini berfungsi untuk menggerakkan camera secara horizontal, scanner harus dilengkapi alat untuk mengontrol scanner sesuai keinginan operator. Pan & Tilt Head. Alat ini berfungsi untuk menggerakkan camera secara horizontal maupun vertical. Zoom Lens Alat ini juga dilengkapi dengan menghasilkan gamabar yang diiginkan. Zone untuk

f.

g.

h.

i.

Time Lapce Video Recorder Alat ini digunakan untuk merekam hasil gambar dari video camera secara manual atau otoyic dapat merekam lokasi yang terjadi gangguan. 1.6.3.7 SISTEM INSTALASI KABEL DATA.

A. Dasar-Dasar Peraturan yang dipakai 1. Peraturan yang ditentukan oleh Pabrik 2. PUIL 2000. 3. Spesifikasi teknis standar Peralatan. B. Perencanaan Sistem 1. Dasar perencanaan a. Jumlah Oulet yang direncanakan.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA b. Sistem jaringan yang akan digunakan. Jaringan Convensioanal dengan kabel UTP cat 6. Jaringan mengunakan Serat Optic dan kabel UTP cat.6. c. Methode Network (LAN). 2. Peralatan yang digunakan. a. Server Internet. b. HUB Switch. c. FO Patch Panel. d. F.D. Mux e. LAN Switch. f. Modem. g. Router. h. Fire Wall. i. Internet C. Distribusi jaringan Kabel Data. 1. Pengkabelan dari FO Patch Panel ke masing-masing Switch Hub dengan menggunakan kabel Feeber Optik (FO 4 Core Multi Mode, 50/125um). 2. Pengkabelan dari Switch Hub mengunakan kabel UTP Cat 6. 1.6.3.8 SISTEM ACCES CONTROL DAN SECURITY Meliputi : 1. Aces Card Control. 2. Reader Interface Modul 3. Finger Print 4. In & Out reader 5. Electronic door lock 6. Release Push Button Sistem ini dapat juga untuk di Sinkron dengan Security System dari pada Bank terdiri dari : 1. Control Panel 2. Passive Infra red non microwave 3. Door Contact 4. Money Clip 5. Foot rail / Kick Bar 6. Key Pad 7. Hold Up Switch ( Push Button ) 8. Strobo Ligth

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA 9. Sirene

1.6.3.9 PROFESSIONAL SYSTEM Professional System, terdiri dari : 1. Mixer 2. Equalizer 3. Croscover 4. Power Amplifier 5. Speaker 6. DVD Player 7. Wireless ( Mic ) Professional System biasanya digunakan untuk pesta perkawinan, sholat jumat dan seminar.. 1.7. KONSEP PERENCANAAN PEMELIHARAAN Sistem Peralatan Pemeliharaan Dengan bangunan ketinggian 5 lantai, untuk merawat gedung yang memakai clading dan dianjurkan memakai tangga hydrolic, bangunan gedung untuk perawatan. Sistem Pemeliharaan Luar dan Dalam a. Pemeliharaan Ruang Luar : Untuk lanscape dipelihara/dirawat secara mingguan dengan pemotongan tanaman untuk keasrian gedung. b. Untuk bangunan luar dirawat / dipelihara dengan cara membersihkan / dilap memakai bantuan tangga hydrolic Pemeliharaan Dalam Pembersihan rutin setiap hari.

Sistem Pemeliharaan Mekanikal dan Elektrikal a. Pemeliharaan Harian Membersihkan seluruh peralatan mekanikal dan elektrikal yang sering kena debu. b. Pemeliharaan Mingguan Mengecek segala kekurangan atau kerusakan yang terjadi terhadap peralatan mekanikal/elektrikal misalnya kebocoran plumbing, AC tidak dingin Memperbaiki kerusakan yang diatas. c. Pemeliharaan Bulanan Mengecek segala kekurangan atau kerusakan yang terjadi terhadap peralatan mekanikal dan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA elektrikal terutama panel listrik, AC, genset dan Hydrant. Mengadakan pengetesan setiap bulan terhadap genset, hydrant apabila masih berfungsi. Mengadakan perbaikan apabila terdapat kerusakan terhadap peralatan tersebut diatas.

1.8. KONSEPSI DESAIN INTERIOR Maksud Dan Tujuan Memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan interior ruang kerja serta sarana pelengkapnya dengan tujuan menciptakan kualitas ruangan yang memberikan perlindungan kesehatan, keselamatan serta kenyamanan dari ruangan yang akan diciptakan, sehingga menunjang terciptanya peningkatan efisiensi kerja. Konsep Perencanaan Sesuai dengan Rencana Pembangunan Gedung Kantor yaitu memiliki keunggulan komparatif dibandingkan gedung tempat lainnya, maka penampilan interior gedung haruslah sejajar dengan perkembangan jaman dengan sistem perkantoran semi open space yang integrated agar segalanya mengarah ke efisiensi dan produktifitas kerja yang ditunjang dengan suasana interior yang berwibawa namun bersifat menerima. Hal ini harus ditunjang juga dengan kemudahan informasi yaitu dilengkapi dengan penunjang grafis disain atau signage yang transparan, pemilihan bahan yang tepat dan sistem pencahayaan yang sesuai dengan fungsinya. Tata Lay Out Sesuai dengan maksud dan tujuan rancangan Pembangunan Kantor Bank BTN Cabang Palangkaraya yaitu terciptanya peningkatan efisiensi kerja, maka konsep lay out bersifat integrated dengan tujuan efisiensi ruang dan untuk mengurangi kesan monoton bagi karyawan yang bekerja seharian. Konsep lay out didasarkan atas pembagian zonning dan gruping sesuai fungsi dan sifat ruang.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA Konsep Sirkulasi Alur / flow dalam penempatan perabotnya dan pembagian ruang tidak menimbulkan crossing (sirkulasi silang) sehingga dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan kerja. Alur / flow dalam penempatan dan tata letak furniture seperti kursi dan meja ketik diharapkan bisa diarahkan melalui susunan lay out yang ada tanpa memaksakan arah yang dikehendaki oleh karyawan serta terkait dengan organisasi kantor yang ada. Adapun sirkulasi yang akan diperhatikan baik horisontal dan vertikal sesuai dengan konsep disain bangunan yang ada. Lingkup Pekerjaan Interior Pekerjaan desain interior yang diusulkan akan memerlukan penanganan khusus antara lain meliputi : a. Perencanaan elemen pembentuk ruang. Perencanaan lantai khusus dengan menentukan jenis lantai dan susunan pola lantai. Perencanaan partisi/dinding khusus yang perlu diolah sehingga menjadikan ruang tersebut sesuai dengan elemen yang lain. Perencanaan langit-langit di ruangan tertentu dengan desain perbedaan leveling dan profil khusus dan peletakan titik lampu. b. Perencanaan Furniture. Meliputi penentuan bentuk dan fungsi, bahan dan Menyusun lay out/peletakan furniture yang ditata sesuai dengan kebutuhan pemakai serta memberi pertimbangan dalam pemilihan furniture yang akan digunakan/dibeli. Menyusun penggunaan bahan/material/finishing interior melalui skema bahan yang digunakan secara keseluruhan. Memberi usulan dan pertimbangan perawatan terhadap elemen interior yang direncanakan.

finishing.

c. d.

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KANTOR BANK BTN CABANG PALANGKARAYA

You might also like