You are on page 1of 41

No.10,1977.

Cermin
Dunia
Kedokteran
Majalah triwulan
diterbitkan dengan bantuan
P.T. KALBE FARMA
dipersembahkan secara cuma-cuma

Daftar isi

4 EDITORIAL

TOKOH KITA
5 Suwarcljono Surjaningrat

ARTIKEL

10 MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


15 PERKEMBANGAN DALAM PANDANGAN TENTANG ABORTUS
18 RISIKO KEMATIAN SEHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRA-
SEPSI DIBANDINGKAN DENGAN RISIKO KEHAMILAN/PERSALINAN
24 PENGHAMBATAN OVULASI DENGAN TABLET KONTRASEPTIP
AGESTIN
26 PENGALAMAN MENGGUNAKAN AGESTIN ED

Mother and child . karya Mary Cassatt. 27 EFEK SAMPING PIL KONTRASEPSI DAN CARA MENGATASINYA
29 PROSTAGLANDIN
Alamat redaksi : 31 KEMANDULAN PADA PRIA
Majalah CERMIN DUNIA KEDOKTERAN
P.O. Box 3105 - Jakarta. 36 KONDOM : BAGAIMANA CARA MENGUJI KWALITASNYA ?
Penanggung jawab dr. Oen L.H.
Redaksi pelaksana dr. E.Nugroho
Dewan redaksi : dr. Oen L.H, 43 HUMOR ILMU KEDOKTERAN
dr. E.Nugroho , dr. B.Suharro,
dr. S
. .Pringgoutomo 44 CATATAN SINGKAT
Pembantu khusus :
dr. SL Purwanto, dr. 8.Setiawan Ph.D. 45 RUANG PENYEGAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOKTERAN
drs. J.Setijono , drs. Oka Wangsaputra,
dra. Nina Gunawan. 46 KAMI TELAH MEMBACA UNTUK ANDA: ABSTRAK—ABSTRAK
No. ijin : 151/SK/DitJen PPG/STT/1976.
tgl. 3 Juli 1976. 49 UNIVERSITARIA
Proses reproduksi yang dimulai dengan pertemuan dan peleburan ovum dan
spermatozoa yang terus berkembang menjadi foetus dan dikeluarkannya seorang
individu lengkap 40 minggu kemudian merupakan suatu peristiwa kehidupan
yang sangat menakjubkan.
Dewasa ini biologi telah berhasil membongkar sebagian besar rahasia yang
tersimpan dalam proses alamiah ini dan pengetahuan ini telah dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh ilmu kedokteran untuk kesejahteraan manusia. Ini dapat berupa
semua jenis pemeriksaan dan tindakan untuk menolong sepasang suami-isteri
dalam usaha memperoleh keturunan. Akan tetapi pengetahuan tersebut dapat
juga diterapkan untuk mencegah proses pembuahan atau memutus rantai proses
reproduksi seperti yang kini telah dilakukan dalam pengendalian peledakan jumlah
penduduk di dunia.
Dalam nomor ini telah disajikan pembahasan beberapa aspek yang bertajian
dengan proses pengendalian kesuburan

4 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


TOKOH KITA ayahnya mengetahui, kontan disuruhnya
mengembalikan ke polisi karena itu bu-
kan haknya.
Sebagai bupati, turun ke desa-desa me-
rupakan kegiatan rutin ayah dr. Suwar-
djono ini dan anak-anaknya sering ikut
serta. Hal yang berkesan bagi Ketua
BKKBN Pusat ini ialah bahwa dalam me-
ngatasi berbagai masalah di desa, selalu
pak lurah yang diberi komando oleh
ayahnya: mengatasi masalab banjir,
musim paceklik, bahkan mobil mogok,
semua pak lurah yang menyeiesaikan.
"lni memberi pengetahuan kemasyarakat-
an pada saya tanpa kuliah-kuliah ter-
tentu", kata dr. Suwardjono. Ternyata
pengalaman-pengalaman itu di kemudian
hari mempengaruhi pelaksanaan program
KB yang harus dibawanya ke desa-desa,
yaitu mengikut-sertakan seluruh masyara-
kat dalam program, dengan bantuan dari
pemimpin-pemimpin dalam masyarakat
itu sendiri, pak lurah misalnya.

Suwardjono Surjaningrat Setelah menyelesaikan HBS sampai ke-


las 5, dia sempat menganggur beberapa
Proyek yang dipimpinnya memakan beaya 8,6 milyard rupiah tiap tahun. saat karena Jepang masuk ke Indonesia
Meskipun di luar Departemen Kesehatan, dia ikut berkecimpung juga di dalam dan sekolah-sekolah ditutup.
bidang kesehatan --- inilah Suwardjono Surjaningrat, obstetricus yang baru- Akan tetapi kemudian dr. Suwardjono
baru ini mendapat Bintang Mahaputra Utama (III) atas jasa-jasanya dalam me- dapat meneruskan sekolahnya lagi di
ngembangkan Keluarga Berencana di lndonesia . la menjabat Ketua BKKBN Jakarta, di Universitas Indonesia. Di
Pusat (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) yang dibentuk pada sini dia indekost pada pamannya, seorang
tahun 1970 untuk menangani masalah koordinasi berbagai badan yang berhu- tokoh nasional yang tentu kita kenal,
bungan dengan KB. Ki Hadjar Dewantoro . Tepatnya tokoh
Tentu ada rasa ingin tahu kita akan pribadi orang ini, orang yang diserahi ini adalah kakak dari ayah dr. Suwardjo-
suatu proyek yang oleh para ahli kependudukan di dalam maupun di luar negeri no. Diceritakannya bahwa waktu makan
dianggap dapat menentukan nasib negara Rl dalam masalah kependudukan. bersama, Ki Hadjar sering memberi we-
Untuk itu kami telah mewawancarai Ketua BKKBN Pusat ini untuk mengetahui jangan-wejangan tentang nasionalisme,
latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan serta pengalaman-pengalaman tentang kemanusiaan, masalah-masalah
lainnya yang mungkin bermanfaat untuk dike tahui oleh generasi muda, untuk sosial dsb. Dengan ini rasa nasionalisme-
mencontoh yang patut dicontoh. Dalam wawancara ini juga disinggung beberapa nya makin dipupuk. Dorongan yang di-
masalah KB di lndonesia. ti mbulkan oleh ajaran-ajaran tersebut
demikian kuat sehingga pada tahun
"
Apa tidak keliru memilih saya ini " , de- "Ayah saya itu orangnya sederhana, te- 1945, tanpa memperdulikan studinya,
mikian kalimat pertama yang diucapkan- tapi rasa kemanusiaannya sampai seka- dia bergabung dalam BKR (Badan Ke
nya setelah kami utarakan maksud kami rang masih saya ingat. Misalnya ada se- amanan Rakyat ). Seperti kita ketahui,
untuk mewawancarai Ketua BKKBN Pu- orang wanita yang flatus di depan umum, dalam perkembangannya , BK R kemudian
sat ini. Halus dan sederhana, itulah kesan ayah saya tak segan-segan mengorbankan berubah menjadi TKR, TRl dan akhirnya
pertama yang dapat kami tangkap dari se- diri dengan mengaku bahwa ia yang me- TNI. Pada saat itu dia masih duduk di
luruh sikap dan gerak-geriknya. Pada usia lakukannya", demikian ia mengenang tingkat 3. Karena ikut dalam BKR, de-
54 tahun dia masib tampak segar, sedikit ayahnya, "Itu dilakukannya untuk meno- ngan sendirinya dia tak dapat terus ting-
gemuk. Hanya satu dua helai uban tam- long orang dari kesukaran, dan ini sering gal di Jakarta, tetapi ikut berpindah-pin-
pak di antara rambutnya. diceritakan olehnya " . Prinsip kejujuran dah bersama pasukan ke Cikampek, ke
Obstetricus ini dibesarkan di Wates, juga ditekankan oleh bupati itu. Dr. Su- Krawang, kemudian mengungsi ke Yogya,
sebuah kota kecil di dekat Yogya . Ayah- wardjono masih ingat suatu kejadian pada ke Solo dsb. Meskipun terus berpindah-
nya, yang pada masa itu berpangkat bu- masa kecilnya : Pada suatu hari kakaknya pindah, ini tidak berarti bahwa studinya
pati Wates, banyak memberi bimbingan menemukan pisau di luar rumah. Sebagai terhenti sama sekali; dia masib tetap
dalam hal-bal kejiwaan dan kemanusiaan anak kecil tentu saja kakaknya sangat se- mengikuti pelajaran-pelajaran dengan
dengan contoh-contoh perbuatannya. nang dengan penemuannya. Tetapi ketika mempelajari diktat-diktat yang dipinjam

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 5


dari teman-temannya. Bila ada ujian, dia menyelundup seben- dapat dikuasai karena tak adanya reporting system". Demiki-
tar untuk ikut ujian, kemudian bergabung dengan pasukan anlah maka waktu US AID (US Agency for International Deve-
lagi. "Jadi sampai tingkat doktoral II saya praktis tidak ikut lopment) memberi tawaran untuk membantu melakukan riset,
"
kuliah , ujarnya. Selama itu dr. Suwardjono ikut menangani dr. Suwardjono segera meminta pengembangan sistem laporan/
masalah kesehatan anggota-anggota pasukan di dalam divisinya reporting system. Usaha-usaha yang dirintisnya itu kini mem-
Setelah perang fisik dengan Belanda selesai,- dr. Satrio — bawa hasil yang sangat memuaskan, dan sistem laporan terse -
yang waktu itu menjabat direktur RSPAD - memanggilnya but boleh dikatakan paling berhasil dikembangkan. Dalam
ke RSPAD untuk menyelesaikan pendidikannya sambil bekerja waktu singkat 95 % dari semua laporan dapat masuk setiap bu-
di situ. Maklumlah, karena waktu itu belum ada dokter-dokter-. lan, padahal sebelumnya tak bisa. Bagaimana hal tersebut da-
nya, para ko-asisten juga mengerjakan pekerjaan dokter. pat dilaksanakan? "Kuncinya ialah karena ada guidance, ada
Di samping itu, mulai tahun 1951 dia, sambil mengikuti.kuliah form yang jelas dan sederhana, sehingga tidak terlalu membe-
bekerja juga sebagai asisten di Bagian Kebidanan. "Ini karena ratkan petugas-petugasnya " , demikian jawabnya, , dan ditam-
.
tak ada yang mau bekerja di bagian itu", tambahnya. Pada ta- bahkannya. "Dalam hal ini pembantu-pembantu saya banyak
hun 1954 selesailah pendidikannya sebagai dokter umum dan jasanya".
brevet ahli kebidanan berhasil diraihnya pada tahun 1957. Selama wawancara ini dr. Suwardjono berkali-kali menekan-
Tokoh-tokoh kebidanan yang sempat ikut membimbingnya kan pentingnya sistem laporan yang baik. Sebagai dokter mili-
termasuk : dr. lmam Sujudi, Prof. Sarwono, Prof. Hanifah, ter, pengalamannya di lapangan selama bertahun-tahun di
dr. Goelam, Prof. Joedono dll. tahun 1945 menunjukkan bahwa penguasaan wilayah tidak
Karier dr. Suwardjono di bidang Keluarga Berencana dimu- mungkin berhasil tanpa laporan yang baik. Konsep penguasaan
lai pada tahun 1962, ketika ia ditawari untuk melanjutkan stu- wilayah ini, yang sebenarnya merupakan konsep militer, dite-
di di Amerika. Sebagai klinikus, dipilihnya bidang infertility rapkannya dalam pelaksanaan program KB. "Kalau tak ada re-
& contraseptive research. Di Amerika, sebagian besar studinya porting system yang baik, tidak ada kontrol, kita laporan asal
dilakukannya di Margaret Sanger Research Bureau , tetapi dia babe senang saja", ujarnya.
pernah juga mengikuti pendidikan di beberapa universitas Dcngan semakin banyaknya Iaporan yang harus diolah dan
terkenal seperti Columbia University, Harvard University, semakin luasnya daerah yang digarap, pengolahan laporan de-
Johns Hopkins dll meskipun masing-masing cuma satu dua ngan sendirinya jadi makin rumit. Kim di seluruh Indonesia
bulan. Dari Amerika, sebelum pulang dia sempat mampir ke ada 31.888 Tenaga Pembantu Pembina KB Desa, 6595 orang
Jepang untuk membeli sendiri alat-alat konn-asepsi : sampoon, petugas lapangan, 3620 klinik KB, dan sarana pelayanan KB la-
diafragma dll. Karena pada saat itu pemakai kontrasepsi innya yang secara langsung maupun tak langsung memheri la-
terbatas sekali jumlahnya, persediaan alat-alat tersebut sampai poran untuk diolah. Ini merupakan behan yang amat berat bila
sekarang masih ada sisanya di gudang dan tidak terpakai harus diolah tanpa bantuan komputer. Akan tetapi kalau
karena telah tersusul olch alat kontrasepsi lain yang lebih membeli komputer sendiri, dalam waktu singkat katakan-
populcr yaitu pil dan kondom. lah dua atau tiga tahun - komputcr itu sudah tidak up-to-
Setelah kembali di Indonesia, dr. Satrio memberi pesan date lagi karena ada yang baru atau karena data/laporan yang
untuk mengembangkan KB di divisi Siliwangi, tetapi jangan dimasukkan terlalu banyak. Untuk menghindarkan hal terse-
banyak omong-omong, "silent operation", karena waktu itu hut, diputuskan bahwa BKKBN tidak membeli komputer sen-
Bung Karno tidak setuju dengan ide KB. Beberapa tahun ke-
mudian, pada tahun 1967, usaha pengembangan KB mulai di-
lakukan dengan terang-terangan. Dengan bekerja-sama dengan SARANA PROGRAM
UNPAD, diselenggarakan simposium KB (Family Planning)
yang pertama di lndonesia. Pada tahun itu juga dr. Suwardjono Sarana K.I.E. (Komunikasi, lnformasi & Edukasi)
ditugaskan untuk membentuk Lembaga Keluarga Berencana
1. Mobil Unit Penerangan KB 221
ABRI (LKB ABRI). Di samping itu dia juga bekcrja sebagai 2. Team Penerangan KB Kecamatan 2618
part-timer di LKBN (waktu itu belum ada BKKBN). Setelah 3. Pengawas PLKB 116
BKKBN terbentuk pada tahun 1970, diputuskan bahwa LKB 4. Pemimpin Kelompok PLKB 1 347
ABRI mengikuti BKKBN, dan dia diangkat sebagai Ketua 5. PLKB (Petugas Lapangan) 6595
6. Tenaga Guru Kependudukan SD 5490
BKKBN Pusat. "Waktu saya diserahi tugas-tugas itu, saya teri-
S.M.P. 2130
ma bukan tanpa keragu-raguan mengingat bidangnya yang be- S.M.A. 1260
gitu luas. Tetapi karena ini tugas, saya jalankan", ujarnya me- Luar sekolah 3360
ngenang saat permulaan kariernya sebagai Ketua BKKBN. 7. Perpustakaan Jaringan Nasional lnformasi & Dokumen-
tasi Bidang KBK 217

Awal kegiatan di BKKBN


Sarana Pelayanan KB
Tentang tindakan-tindakannya segera setelah diangkat seba- 1. Rumah Sakit Post Partum 148
gai Ketua BKKBN, dr. Suwardjono mengisahkan sebagai ber- 2. Klinik K.B. 3620
ikut :"Mula-mula saya pikirkan apa yang menyebabkan suatu 3. Team Medis Keliling 2113
program sering macet. Menurut saya, pertama karena aparatur- 4. Dokter Praktek Swasta ± 7000
5. Tenaga Pembantu Pembina KB Desa 31888
nya yang kurang baik. Oleh sebab itu saya pusatkan perhatian
6. Sarana komersil ± 50000
pada pembinaan aparatur tersebut. Tetapi program sering tak

6 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


diri, tetapi mengontrak perusahaan pengolahan data. Sekarang lama-kelamaan berhasil juga. Ditegaskannya bahwa BKKBN
laporan-laporan tersebut diolah di Pansystem. Dengan diper- hanya bisa berhasil bila instansi-instansi lain berhasil, bila
gunakannya komputer ini, selain pengolahan laporan dapat di- PKB1 berhasil, bila Dep.Kes berhasil dan seterusriya.
lakukan dengan cepat, laporan-laporan juga dapat dicheck de- Falsafah ini sebenarnya diwarisi oleh Ketua BKKBN ini dari
ngan mudah. Bila ada laporan yang agak aneh, kita dapat men- Ki Hadjar Dewantoro yang menganjurkan Tut Wuri Handaya-
check kebenarannya. Dengan semakin mantapnya sistem la- ni :"Jika mau menghasilkan sesuatu, harus pandai memba-
poran, komputer kemudian dibebani juga dengan masalah ngun aspirasi. Mula-mula kita memberi contoh yang baik di
logistik, dan akhir-akhir ini juga dengan masalah keuangan depan; tetapi bila orang-orang yang diajak sudah mau ikut ser-
(finance). Tentang pembebanan komputer ini dr. Suwardjono ta, kita harus mendorongnya dari belakang. Jangan terus mau
mengatakan :"Kita katakan boleh membebani komputer, di depan saja".
tetapi harus hati-hati. Jangan sampai overloaded, nanti bisa Sasaran program KB terutama ditujukan kepada masyarakat
ambruk". Jadi sekarang sistem laporan telah mencakup pela- desa, karena disitulah 70 persen rakyat lndonesia berada. Me-
yanan klinik (clinical services), logistik (supply IUD, Pil dll) ngingat situasi dan kondisi di desa-desa, di mana "seorang ibu
dan keuangan. (Tentang penggunaan komputer tersebut, Prof. yang diajak bicara tentang KB hanya tertawa-tawa saja karena
R.Freedman dari University of Michigan dan B.Berelson dari tidak mengerti", program nasional ini tidak,akan berhasil ka-
the Population Council memberi komentar seperti tercantum lau tidak dilakukan mobilisasi total, artinya menggunakan se-
pada catatan-kaki di bawah ini – RED.) luruh fasilitas dan aparatur yang ada. Sebagai contoh, tak
Sehubungan dengan sistem laporan tersebut, seorang petu- mungkin mengharapkan. ibu-ibu untuk datang sendiri ke klinik
gas lapangan tidak hanya ditugaskan untuk membuat registrasi KB, apalagi bila harus menempuh jarak yang cukup jauh. Me-
saja, tetapi yang penting juga membuat peta dari padukuhan nurut survey BKKBN, sebuah klinik yang terletak 20 km jauh-
atau desanya. Peta ini penting artinya untuk penguasaan wila- nya dari tempat tinggal penduduk boleh mengharapkan untuk
yah, karena dengan membuat peta itu mereka akan tahu "ini tidak dikunjungi. "Mengeluarkan 50 rupiah untuk membayar
bu Wiryo, ini bu Karyo, ini pakai pil, itu pakai IUD, daerah ini
SPP saja ada yang tidak mampu, apalagi untuk membayar
masih kosong - jadi masih harus digarap. Bila kita melihat ongkos naik kendaraan ke klinik", kata dr. Suwardjono, "Jadi
masih banyak yang pakai pil, dapat dilihat apakah continua- kita harus turun", sambungnya.
tion rate cukup baik atau tidak", demikian ditegaskannya. Dalam keadaan inilah jasa pak lurah dapat dimanfaatkan; Pil
KB dapat diserahkan padanya untuk dibagi-bagikan olehnya
Dasar pendekatan program KB BKKBN setiap bulan. Tctapi harus diingat juga bahwa pak lurah mem-
punyai atasan, yaitu camat dan di atas camat masih ada bupati
BKKBN, sebagai koordinator, tidak mempunyai klinik sama dan gubernur. Oleh sebab itu bukan hanya pak lurah yang ha-
sekali, tidak memberikan pelayanan klinik secara langsung. rus diberi tanggung jawab, tetapi semua aparatur tersebut, ter-
Tugasnya ialah membentuk intergrated planning; koordinasi masuk bupati dan gubernur. Tanggungjawab yang demikian itu
dan implementasi. lni berarti bahwa semua instansi, para peja- telah berhasil dituangkan dalam suatu keputusan Presiden,
bat dan petugas yang dikoordinasi olehnya harus ikut bertang- yaitu KEPPRES No. 33 tahun 1972. Dengan demikian
gungjawab dalam segala hal, termasuk perencanaan dan pelak- BKKBN benar-benar keluar dari klinik dan berfungsi sebagai
sanaannya. Oleh dr. Suwardjono ini justru dianggap sebagai koordinator.
kuncinya. "Prinsip ini kita pegang teguh dan menjadi dasar Tentang masyarakat desa, dr. Suwardjono mengatakan
falsafah pendekatannya", demikian dikatakannya. Untuk me- bahwa sebenarnya masyarakat desa itu masyarakat yang se-
nanamkan rasa tanggung jawab itu diperlukan persuasi dan derhana. Mereka tidak selalu mengharapkan balas jasa berupa
komunikasi yang baik, sehingga terjalin suatu team kerja yang
,
uang; dengan penghargaaan yang layak mereka sudah bersedia
kompak. "Yang penting koordinator jangan sok mau menon- bekerja giat. Contohnya, untuk mengikutsertakan dukun-
jol, make evervbody important. Jangan mematikan inisiatif dukun dalam program KB, mereka diminta memegangi kaki
orang lain", ujarnya. Meskipun prinsip tersebut terus dide- pasien waktu pemasangan IUD. Dengan ini saja mereka sudah
ngung-dengungkan olehnya, diakuinya bahwa pada permula- bangga karena seolah-olah diberi tanggung jawab. Demikian
an sukar menyuruh orang agar tidak menonjolkan diri, tetapi juga, dalam pembangunan pos KB di desa, pemimpin-pemim-
pin desa itu se.ndiri diberi kebebasan untuk menentukan letak
" Di antara negara-negara besar di Asia, Indonesia mempunyai ke-
pos KB itu asal sesuai dengan rencana. lni memberi gambaran
unikan bahwa ia mcmiliki catatan dari 10 perscn sampte akscptor bahwa pemerintah memberi tanggung jawab kepada mereka
klinik yang disimpan di datam komputer di Jakarta. File ini tidak dan secara tak langsung berarti memberi penghargaan dan ke-
hanya dipergunakan untuk mcmpelajari sifat-sifat akseptor, tetapi percayaan. Dalam situasi demikian keluarlah bermacam-macam
juga sebagai basis untuk mcngambit samplc akscptor dalam pencliti- inisiatif dari mereka. Pos KB yang dirasakan sebagai milik ma-
an follow-up untuk mencheck kebenaran laporan ktinik,
syarakat desa itu sendiri diberi nama menurut pilihan mereka
crate
ontiua dan prcgnancy rate. Bahwa informasi ini dapat mengalir
dari dcsa-desa ke ibukota dan kemudian kembali lagi ke tingkat sendiri, sehingga ada yang bernama pos KB Beo, ada yang me-
administrasi yang tebih rcndah untuk dievaluasi, mcrupakan indikasi milih pos KB Kutilang; untuk daerah penghasil bunga mereka
dari efisicnsi administrasi." menamakan pos KB Mawar, pos KB Melati dsb. Di Yogya, me-
FREEDMAN R. : Professor of Sociology and Associate Director, reka memilih nama Apsari, artinya akseptor lestari. "Ini kita
Population Studies Center, University of Michigan biarkan saja, sehingga mereka tidak merasa didikte", demikian
BERELSON B. : President Emeritus . The Population Council dikatakannya.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 7


Penilaian program KB Meskipun tujuan akhir dari program KB ialah turunnya
angka kelahiran, secara tak langsung program itu juga dituju-
BKKBN kim telah berusia tujuh tahun. Program-program kan agar ide KB itu membudaya di dalam masyarakat, sehingga
secara bertahap telah dilaksanakan. Sekarang masalahnya ba- di masa mendatang masyarakat menganggap bahwa program
gaimana hasil program KB tersebut dinilai? Apakah cukup de- itu bukan berasal dari pemerintah atau instansi lain, tetapi
ngan mengumumkan target yang dicapai? Tentang persoalan dari masyarakat sendiri : program masyarakat, dari masyara-
ini dr. Suwardjono menerangkan :"Memang dahulu banyak kat, untuk masyarakat.
daerah yang masih target-oriented. Tetapi sekarang dengan Perlu diingatkan di sini bahwa yang dimaksud dengan ma-
tekun kita terangkan bahwa yang penting ialah protection ter- syarakat di sini adalah seluruh rakyat lndonesia, seluruh
hadap pasangan-pasangan yang subur (eligible couples), jadi instansi pemerintah maupun swasta, termasuk dokter-dokter.
bukan banyaknya pil atau kondom yang berhasil kita bagi- Dengan demikian diharapkan bahwa nanti akan ada semacam
bagikan. Jadi yang penting ialah sampai berapa jauh angka ke- kewajiban moril (moral obligation) untuk menjalankan KB;
lahiran dapat kita tekan". Data tentang angka kelahiran ini su- kalau tidak ikut KB dan hanyak anak merasa malu sendiri.
dah dicoba untuk dimasukkan dalam sistem laporan yang ada. "Tetapi jangan menanyakan anak saya berapa", kata Ketua
Yang jelas, berdasarkan Survey Penduduk Antar Sensus yang BKKBN ini sambil tertawa, "Anak saya lima. Ini contoh je
diselenggarakan oleh Biro Pusat Statistik dan World Fertility lek,contoh untuk tidak ditiru. Sudah terlanjur !".
Survey diperkirakan bahwa pada tahun 1976 Angka Kelahiran
Agar lebih jelas, kami tanyakan apakah yang dimaksud
Kasar (Crude birth rate) untuk Jawa Bali telah berada pada
dengan melembagakan/membudayakan KB di masyarakat
tingkat rata-rata 34 - 36 perseribu dibandingkan dengan per-
pada Ketua BKKBN ini. la menerangkan bahwa ini berarti
kiraan tahun 1970-1971 sebesar 43 - 44 perseribu. Jadi turun
harus diusahakan agar semua orang selalu ingat akan ide
dengan kurang lebih 8 - 9 angka atau sekitar 15 persen. Penu-
KB, agar norma keluarga kecil yang sejahtera dan bahagia
runan terbesar terdapat di Jawa Timur dan Bali. Di Jawa
(a small and happy family) membudaya di dalam masyarakat.
Timur, dari 36 turun menjadi 30; sedangkan di Bali dari 42 tu-
Semua instansi pemerintah dan swasta harus ikut memban-
run menjadi 28 atau penurunan sebesar 33,3 persen (Lihat
tu pengembangan ide tersebut. Misalnya Departcmen P dan K
Tabel yang memuat Angka Kelahiran Kasar untuk Jawa dan
ikut serta dengan memberikan population education di seko-
Bali). Angka tersebut sempat mengejutkan kalangan ahli ke
pendudukan di luar negeri. Seperti kita ketahui, tujuan demo- lah-sekolah. Sistemnya tidak perlu merupakan matapelajaran
grafi dalam program KB ini mentargetkan penurunan tingkat tersendiri. tetapi dimasukkan dalam matapelajaran lain.
fertilitas sebesar 50 persen pada tahun 2000 dibandingkan de Ini sudah mulai digarap, bahkan sekarang madrasah-madrasah
" juga sudah mulai digarap. Departemen Nakertranskop, melalui
ngan tahun 1971. Tetapi kalau melibat gejala-gejala ini, kalau
DirJen Transmigrasi, juga dapat membantu program KB de-
semua desa digarap dengan cara sebaik ini, maka mungkin se
ngan menyediakan pelayanan KB bagi ibu-ibu yang akan di
belum tahnn 2000 sudah turun dengan 50 persen, khususnya
transmigrasikan, misalnya dengan memasang IUD lebih dahu-
untuk daerah Jawa Bali dan beberapa daerah lain seperti
lu. Bantuan Departemen Keuangan dapat berupa pembebasan
Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan mungkin propinsi-propin-
import pil kontrasepsi dari bea masuk dan pajak-pajak lain.
si lain".
Pabrik obat/industri farmasi dan apotik juga dapat banyak
membantu bila mau menjual pil kontrasepsi dengan mengam-
Perbandingan Angka Kelahiran Kasar bil untung sekeeil mungkin. "Ada pil kontrasepsi yang dari
menurut Sensus 71 dan Supas 76. pabriknya harganya 75 rupiah, tetapi setelah lewat pedagang
besar farmasi dan apotik barganya jadi 300 rupiah. lni me-
DKI Jkt Jabar Jateng Dl Yogya Jatim Bati
nunjukkan bahwa ide KB belum benar-benar membudaya",
Sensus 71 demikian ditegaskannya. Dokter partikelirpun harus lebih ba-
43 44 38 32 36 42
1 967 - 71 nyak mengambil bagian dalam program ini, misalnya dengan
Supas 76 menarik honorarium serendah-rendahnya untuk pemasangan
39/40 40 32 30 30 28
1 976 IUD dan konsultasi yang berhubungan dengan KB. Akhirnya
Sumber : Fertility and family planning in Java and Bali, based on aparatur universitas yang melakukan riset atau membuat pro-
the 1976 Java Bali Fertility survey and other sources, by gram yang berhubungan dengan KB juga tak lupa disinggung-
Jeanne Cairns Sinquefield and Bambang Sungkono. nya :"Jangan semuanya mau mengerjakan tetapi beayanya
harus dari BKKBN. Yang tidak perlu beaya, mereka minta
Perbandingan Total Fertility Rate beaya. Itu tidak boleh. ltu juga tanda bahwa ide ini belum
menurut Sensus 71 dan Supas 76. membudaya", katanya. Meskipun demikian, kalau program
DKI Jkt Jabar Jateng DI Yogya Jatim Bali yang direncanakan itu dirasakan benar-benar akan bermanfaat
Sensus 71 bagi generasi yang akan datang, Ketua BKKBN ini tidak segan-
5,12 5,87 5,27 4,69 4,65 5,83
1967 - 70 segan membantu. Kalau mereka membutuhkan mini-kompu-
Supas 76
ter, BKKBN akan memberikannya, dan "saya tidak akan ber-
4,54 5,34 4,41 4,44 3,92 3,84
1976 kata : ini kita beri, tetapi ini milik BKKBN. Beri ya beri. Kalau
Sumber : Fertility and family planning in Java and Bali, based on
sudah diberi, akan ada semacam kewajiban moril untuk melak-
the 1976 Java Bali Fertility survey and other sources, by sanakan sebaik-baiknya dan untuk selanjutnya mereka tidak
Jeanne Cairns Sinquefield and Bambang Sungkono. akan minta ini, minta itu lagi".

8 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


Di desa-desa, proses pembudayaan tadi mulai menunjukkan Peserta Baru menurut metode
tanda-tanda yang menggembirakan. Sebagai contoh, di Bali
mula-mula hanya ada 50 Banjar (pada tahun 1974), tetapi pa- % % % % %
Tahun Jumlah Pil
da akhir tahun 1976 sudah seluruhnya atau 3608 Banjar mem- I UD Kondom Vag. Lain

punyai program KB yang dikelola oleh masyarakat sendiri. 1969/1970 53.103 27,2 54,9 - - 17,9

Di Jawa Timur mulai tumbuh kelompok-kelompok akseptor/ 1 970/1971 181.059 44,1 42,2 - - 13,7

paguyuban KB yang ditangani oleh para peserta KB sendiri. 1 971/1972 519.330 54,3 40,9 3,1 1,7 -

Hal serupa juga sedang berkembang di daerah-daerah lain di 1972/1973 1.078.889 56,3 35,2 7,2 1,3 -

Jawa dan di beberapa propinsi di luar Jawa. Di daerah sema- 1973/1974 1.369.077 62,6 21,4 15,4 0,6 -

cam itu, di mana masyarakat mulai merasa memiliki program 1974/1975* 1.592.891 68,3 11,7 18,9 0,2 0,9

KB sendiri, dinamika masyarakat mulai kelihatan menjurus 1975/1976* 1.966.585 67,7 12,8 18,2 0,1 1,3

kepada usaha memenuhi kebutuhan untuk mencapai masya- 1 976/1977* 2.212.790 66,9 18,1 12,6 0,1 2,3

rakat bahagia dan sejahtera dengan usaha-usaha dalam bidang-


bidang lain, seperti kesehatan, gizi, masak memasak, menyaji- Jum1ah 8.973.724 64,0 20,4 14,2 0,4 1,0

kan makanan sehat, anyam menganyam, jahit-menjahit dsb.


Tetapi pada fase yang lebih tinggi lagi, kegiatan kelompok akan
Peserta lestari pada 31 Maret 1977.
mulai hilang, sehingga kegigtan KB menjadi sesuatu yang wajar
dan melembaga dalam kelompok keluarga masing-masing; Pada
Jumlah Peserta Peserta
fase itu seakan-akan usaha KB tidak ada sama sekali, tetapi se- P.U.S. testari lestari per
Propinsi
benarnya hampir setiap pasangan telah menjadi peserta KB 1977. Maret 77 100 wanita
menikah.
yang ideal. Contohnya di Jepang.
. Beralih ke masalah lain, kami tanyakan masalah yang sering DKI Jakarta 965.042 144.035 14,93
diperdebatkan dalam pembicaraan sehari-hari, yaitu : bila KB Jawa Barat 4.140.528 783.187 18,92
Jawa Tengah 3.875.541 766.342 19,77
berhasil di kalangan golongan yang mampu dan terdidik, se-
D.I. Yogyakarta 387.282 73.763 19,05
dang pada golongan petani dan golongan yang kurang pandai Jawa Timur 4.719.772 1.594.335 33,78
tidak berhasil, apakah nanti tidak ada kepincangan karena go- Ba1i 351.401 124.661 35,48
longan yang kurang pandai makin lama makin besar ? Dia men- D.I. Aceh 367.432 16.751 4,56
jawab bahwa faktanya tidak demikian :"Di Jawa Bali 88,44 % Sumatera Utara 1.034.288 68.305 6,60
Sumatera Barat 449.623 24.600 5,47
akseptor berpendidikan. SD ke bawah, sedang diluar Jawa Bali Sumatera Selatan 605.971 30.876 5,10
angka tersebut adalah 80,10 %. Di Jawa Bali 73,47 % akseptor Lampung 556.013 26.539 4,77
berasal dari keluarga petani, buruh, nelayan & tidak bekerja. Nusa Tenggara Barat 392.585 20.115 5,12
Di samping itu juga sudah ada tanda-tanda adanya pergeseran Kalimantan Barat 343.457 12.539 3,65
Kalimantan Selatan 311.845 23.136 7,42
akseptor ke golongan usia yang lebih muda (younger age
Sulawesi Utara 248.515 44.703 17,99
group). Itu semua merupakan tanda-tanda yang baik. Fakta Sulawesi Selatan 895.527 55.004 6,14
tersebut kadang-kadang dilupakan orang", demikian dikata-
kannya. Di samping itu yang penting program KB jangan diar- yang sedang dibangun. Beberapa pekerja bangunan masih me-
tikan sebagai pembatasan jumlah populasi yang kurang terdi- ngerjakan bagian-bagian dari gedung tersebut, sedang yang
dik atau golongan yang kurang mampu saja, karena "kita jus- lain mungkin telah pulang. Mungkin mereka tak pernah me-
tru membantu keluarga-keluarga tersebut. Dengan pengurang- nyadari bahwa di gedung BKKBN ini, tak jauh dari tempat
an jumlah anak, mereka akan dapat menyekolahkan anak- mereka bekerja, pejabat-pejabat BKKBN tengah memikirkan
anaknya". Dengan demikian anak akan merupakan modal/ka- kehidupan mereka - kaum buruh, petam & nelayan - agar tam-
pital untuk maju, bukan untuk statis. bahan penghasilan mereka tidak habis tertelan pertambahan
Ciri-ciri peserta KB anak. Dan kamipun meminta diri pada Ketua BKKBN ini.
(dr. E. Nugroho)
Jawa Bali Luar Jawa Bali

Rata-rata umur 26,95 tahun 34,26 tahun


Tahukah anda bahwa ................................ ?
Rata-rata paritas (anak hidup) 2,62 anak 5,29 anak
Pendidikan (tamat SD kebawah) 88,44 % 80,10 % Clonidine adalah suatu obat hipertensi. Penghcntian mcndadak
Suami peserta dengan pekerjaan 73,47 % 61,82 % pcnggunaan clonidine yang tclah bcrjalan lama dapat mcnimbul-
petani, buruh, nelayan & tidak kan suatu rejala putus obat (abstinence syndrome) berupa
bekerja. peningkatan tekanan dxrah yang cukup berbahaya. Kematian
Peserta denpan 3 orang anak 17,92 % 16,71 % karena hypertensive encephalopathy telah dilaporkan akibat
yang tidak menginginkan anak penghentian mendadak obat ini. Gejala yang menonjot adalah
lagi. gelisah dun cemas, dapat juga discrtai gejala lain seperti sakit ke-
pala, sakit perut, enek dan muntah-muntah.
Gejala itu discbabkan aktifitas yang berlehihan dari sistem saraf
Tanpa terasa jam menunjukkan jam setengah lima sore. Ma- simpatis dan ini terbukti dari meningkatnya kadar katekholamin
tahari telah condong ke barat dan sinarnya menembus jendela datam darah dan urine.
kaca kamar kerja dr. Suwardjono ini. Lewat jendela itu, tepat New Engl J Med 293: 1179-1180, 1975
di sebelah gedung BKKBN ini, tampak bangunan bertingkat

Cermin Dunia Kedokteran No. 10. 1977 9


MASALAH
KEPENDUDUKAN
DI INDONESIA *
Apabila kita perhatikan secara saksama, maka masalah ke- Tingkat kelahiran kasar pada tahun 2001 diperkirakan sebesar
pendudukan di Indonesia ditandai oleh beberapa ciri (karak- 4,65% (proyeksi tinggi), sedangkan tingkat kematian kasar
teristik) : scbcsar 1,65% (proyeksi tinggi).
Jika tidak diambil langkah-langkah yang menyeluruh untuk
1. Besar dan cepatnya laju perkembangan penduduk.
mempraktekkan Keluarga Berencana, maka dapat diperkira-
Seperti halnya negara-negara lain terutama negara-negara kan bahwa tingkat dan pola kelahiran di lndonesia akan secara
yang sedang berkembang, maka lndonesia 'pada akhir abad konstan berada pada taraf yang tinggi.
ke-20 ini tidak luput dari gejala duma yaitu "Peledakan Pen-
duduk" (Population explosion). Berdasarkan sensus penduduk 2. Penyebaran penduduk yang tidak merata.
1961, lndonesia berpenduduk lebih kurang 97 juta jiwa dan Kenyataan menunjukkan bahwa penyebaran penduduk
jumlah im meningkat menjadi 119,2 juta pada tahun 1971. tidak seimbang antara daerah (pulau) yang satu dengan daerah
Bilamana tingkat pertambahan penduduknya tetap berada (pulau) yang lain. Sebanyak 76,1 juta penduduk atau 63,8%
pada taraf yang tinggi (di atas 2% per tahun), maka dalam dari seluruh penduduk lndonesia menetap di Pulau Jawa
tahun 2001 penduduk lndonesia akan menjadi tiga kali lipat dan Madura, yang luas wilayahnya hanya meliputi 6,6% dari
jumlah pada tahun 1961. seluruh luas wilayah lndonesia.
Ditinjau dari segi besarnya jumlah penduduk di dunia, maka Keadaan ini menimbulkan perbedaan yang besar pada
lndonesia menempati kedudukan nomor lima sesudah RRC, tingkat kepadatan penduduk antara berbagai daerah (pulau).
India, Uni Sovyet dan USA. Sebagai contoh, kepadatan penduduk di Jawa dan Madura
Tingkat perkembangan penduduk disekitar tahun 1960 berkisar pada angka 565 orang per km 2 , Bali sebesar 377 orang
adalah sebesar lebih kurang 2,52% per tahun sebagai selisih per km2, Sumatera 38 orang per km 2 , Kalimantan 9 orang per
tingkat kelahiran kasar sehesar 4,76% per tahun dan tingkat km 2 , Sulawesi 37 orang per km 2 , sedangkan lrian Jaya hanya
kematian sebesar 2,24% per tahun. mempunyai kepadatan penduduk sebesar 2 orang per km 2 .
Cepatnya perkembangan penduduk ini disamping disehabkan
oleh tingginya tingkat kelahiran, juga disebabkan oleh menu- 3. Komposisi penduduk menurut umur dan kelamin.
runnya tingkat kematian. Kalau tingkat kematian kasar pada Ditinjau dari segi komposisi umur, maka tingkat fertilitas
masa scbelum Perang Dunia 11 adalah lebih kurang 3% per yang tinggi membawa akibat-akibat yang cukup gawat.
menur tahun, maka pada sekitar tahun 1960 angka tersebut Apabila kita perhatikan komposisi penduduk Indonesia
inenjadi 2,24%. Demikian pula harapan hidup rata-rata (life menurut golongan umur dan kelamin, maka penduduk dari
expectancy at birth) pada semua tingkat umur telah mening- golongan umur 0 - 14 tahun berjumlah 44,1% , golongan
kat. Kalau pada tahun 1940 harapan hidup rata-rata adalah umur 15 - 64 tahun 53,4%, dan golongan umur 65 tahun
32,5 tahun, maka pada sekitar tahun 1960 telah meningkat keatas 2,5%.
menjadi 42,5 tahun. Banyaknya penduduk pada ketiga kelompok umur ini
Peningkatan harapan hidup rata-rata disebabkan oleh turun- sangat besar artinya bagi kchidupan masyarakat karena mereka
nya tingkat kematian bayi dari sekitar 30% per tahun pada yang berumur di bawah 15 tahun merupakan golongan yang
masa sebelum Perang Dunia 11 menjadi kira-kira 17,5% pada belum produktip. Mereka yang produktip adalah dari golongan
sekitar tahun 1960. Dengan proyeksi tinggi atau tanpa penu- umur-kerja (15 - 64 tahun). Dari prosentase tersebut dapat
runan fertilitas, menurut asumsi Lembaga Demografi Fakultas disimpulkan, bahwa beban ketergantungan untuk lndonesia
Ekonomi U.I. pada tahun 1981 jumlah penduduk meningkat besarnya adalah 87,3. Ini berarti bahwa ditinjau dari segi
menjadi lebih kurang 161 juta dan pada tahun 2001 meningkat umur, di antara setiap 100 orang yang potensiil produktip
lagi menjadi lebih kurang 280 juta atau tiga kali lipat pendu- terdapat 87,3 orang yang nafkahnya tergantung dari 100 orang
duk tahun 1961. tersebut.
Jika tingkat fertilitas tetap berada pada taraf yang tinggi,
* Pusat Jaringan Nasional Informasi dan Dokumentasi Bidang Ke- maka proporsi anak-anak di bawah umur 15 tahun akan
luarga Berencana dan Kependudukan-BKKBN. memngkat pada akhir abad ini menjadi 45,1%. Sebaliknya

10 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


kalau tingkat fertilitas menurun seperti pada proyeksi rendah secara keseluruhan. Kenyataan ini menunjukkan betapa besar-
(asumsi Dr. lskandar - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi nya arus urbanisasi ke kota-kota besar.
U.I .), maka proporsi ini menurun menjadi 33,3%.
Besarnya proporsi ini sangat menentukan potensi produksi
nasional dan beban pemeliharaan pendidikan, pemeliharaan IMPLIKASI FAKTOR KEPENDUDUKAN
kesehatan serta pemeliharaan fasilitas-fasilitas sosial lainnya. Perkembangan penduduk yang cepat mempunyai implikasi
Tentang perbandingan jumlah pria dan wanita, sensus pada berbagai bidang seperti tenaga kerja, pendidikan, kesehat-
tahun 1971 menunjukkan angka yang lebih besar untuk wanita an, pangan, perumahan dan lain-lain.
dibandingkan dengan pria, yaitu 100 orang wanita terhadap Bertambahnya penduduk dengan cepat mengakibatkan
96,8 pria. Menurut sensus 1961 jumlah wanita usia subur tekanan pada sektor penyediaan fasilitas pada masing-masing
(dari golongan umur 15 - 44 tahun) adalah sebesar 22,3 juta bidang tersebut, baik kwantitatip maupun kwalitatip. Meng-
atau 22,6% dari seluruh masyarakat wanita. Jumlah ini me- ingat kemampuan kita yang masih sangat terbatas terutama di
ningkat menjadi 26,5 juta pada tahun 1971. Angka-angka ini segi sumber-sumber pembiayaan, maka perlu diadakan Keluar-
menunjukkan suatu potensi perkembangan penduduk yang ga Berencana guna memperlambat laju perkembangan pendu-
tinggi. duk ini. Dengan berhasilnya Keluarga Berencana memperlam-
4. Arus urbanisasi yang tinggi. bat laju perkembangan penduduk, maka biaya-biaya yang
Sebab dari pada urbanisasi belumlah jelas, akan tetapi sedianya diperuntukkan penyediaan fasilitas guna mengejar
salah satu di antaranya adalah keinginan di kalangan kebutuhan masyarakat yang meningkat akibat cepatnya per-
orang-
orang di daerah pedesaan untuk mengadu nasib dan menge- kembangan penduduk itu, dapat di-realokasikan untuk kepen-
tingan-kepentingan lainnya atau untuk menaikkan kwalitas
jar kemungkinan kehidupan yang lebih baik di kota-kota
dari pada fasilitas-fasilitas tersebut. Perbaikan dalam bidang-
besar.
bidang tersebut secara kwantitatip maupun kwalitatip, teruta-
Merosotnya tingkat hidup akibat relatip tingginya tingkat
ma bidang pendidikan dan kesehatan, merupakan human
kelahiran di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh me-
investment yang kelak akan menghasilkan generasi pemba-
nurunnya luas tanah garapan per kapita (land-man ratio) di
sektor pertanian. ngunan yang berkwalitas tinggi baik fisik maupun mental-
lni merupakan salah satu pendorong yang menyebabkan spirituil. Hanya dengan potensi bangsa yang memenuhi per-
sebagian penduduk daerah pedesaan pindah kekota-kota besar syaratan kesehatan, kecerdasan, kemampuan, rasa tanggung
jawab serta semangat pengabdian yang tinggi-lah akselerasi
guna mengejar kehidupan ya.ng lebih baik. Adanya arus perpin-
pembangunan dan modernisasi dapat dilaksanakan dengan
dahan ini menyebabkan cepatnya perkembangan penduduk
baik, sehingga makin dekat-lah kita pada cita-cita suatu bang-
di daerah perkotaan.
sa yang tertib, percaya atas kemampuan sendiri (self reliance)
Cepatnya perkembangan penduduk di daerah perkotaan dan terhormat dimata dunia internasional.
selain disebabkan oleh urbanisasi, juga disebabkan tinggiuya
pertambahan alami penduduk daerah perkotaan itu sendiri. 1. Masalah tenaga kerja.
Sebagai contoh, kalau antara tahun 1920 - 1930 jumlah Akibat tingkat fertilitas yang tinggi maka sebagian pendu-
penduduk secara keseluruhan meningkat 23%, maka penduduk duk menjadi terlalu muda untuk masuk angkatan kerja, se-
daerah perkotaan meningkat 55%. Begitu pula pada periode- hingga pertambahan penduduk ini hanya meningkatkan
periode berikutnya prosentase peningkatan adalah 60 diban- potensi tenaga kerja secara kurang proporsionil. Hal ini kurang
dingkan dengan 75,5 untuk 1930 - 1961 dan 21 dibandingkan menguntungkan usaha pembangunan karena golongan muda
dengan 57 untuk 1961 - 1971. ini merupakan beban.
Berdasarkan angka-angka tersebut di atas dapatlah dike- Pengeluaran konsumsi yang tinggi oleh golongan bukan
mukakan, bahwa hampir 1/3 dari jumlah pertambahan pen- tenaga kerja ini akan membatasi tabungan, baik tabungan yang
duduk Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir ini (1961 - dilakukan oleh Pemerintah maupun Swasta.
1971) ditampung oleh daerah perkotaan. Hal ini berarti mengurangi kemampuan untuk mengadakan
investasi guna mempertinggi kapasitas produksi, sehingga
Di antara kota-kota besar di Indonesia yang kecepatan menghambat pula perluasan kesempatan kerja.
pertambahan penduduknya memperlihatkan angka-angka
yang menyolok pada periode 1961 - 1971 adalah pertama 2. Masalah pendidikan.
Jakarta yaitu sebesar lebih kurang 5,3% per tahun, kemudian Jika tingkat fertilitas tetap tinggi, maka proporsi anak-
menyusul Surabaya sebesar lebih kurang 5,0%, Bandung se- anak di bawah umur 15 tahun akan meningkat terus dan:pada
besar 2,3%. tahun 2001 akan mencapai proporsi sebesar 45,1%. Besarnya
Khusus untuk Jakarta dapat ditambahkan, bahwa penduduk proporsi ini membawa akibat-akibat yang gawat terutama di
daerah ini pada tahun 1961 berjumlah 2.907.000 dan pada bidang pendidikan.
tahun 1971 meningkat menjadi 4.576.000 jiwa. Ini berarti Seperti kita ketahui pendidikan adalah kunci daripada kemaju-
bahwa dalam jangka waktu 10 tahun pertambahan penduduk an. Melalui pendidikan akan dapat dipercepat penemuan tek-
daerah ini bergerak rata-rata 6,5% setiap tahun. nologi baru sehingga mendorong proses pembangunan. Di sam-
Dengan memperhatikan data-data tersebut, dapat disim- ping itu pendidikan mempercepat pula proses perobahan nilai/
pulkan bahwa perkembangan penduduk di daerah perkotaan pola lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan zaman
di Indonesia lebih cepat dari pada perkembangan penduduk seperti misalnya kepercayaan bahwa "banyak anak - banyak

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 13


rezeki". Menurut sensus tahun 1961 prosentase anak yang ber- bagi lancarnya pembangunan ekonomi.
sekolah (enrollme.nt ratio) dari kelompok umur 5 - 6 tahun, Pada tahun 1963 penduduk lndonesia diperkirakan ber-
7 - 13 tahun, 14 - 16 tahun dan 17 - 19 tahun masing-masing jumlah 100,8 juta. Korisumsi beras per tahun pada waktu itu
adalah 0,12; 0,55; 0,29 dan 0,13. lni berarti bahwa dari se- adalah 85 kg per kapita. Sepuluh tahun kemudian jumlah
luruh penduduk kelompok umur 5 - 6 tahun (5,856 juta), penduduk meningkat menjadi lebih kurang 130,9 juta, sedang-
hanya 12% saja yang tertampung di Taman Kanak-kanak; kan konsumsi beras per tahun lebih kurang 1 12,0 kg per kapita
demikian pula dengan kelompok umur-umur lainnya. Konsumsi beras dalam tahun 1973 secara keseluruhan ada-
Tanpa Keluarga Berencana, maka betapapun kerasnya lah sebesar 14,68 juta ton, sedangkan produksinya hanya se-
usaha untuk mengatasi masalah pendidikan ini, sebagian besar banyak 14,49 juta ton, sehingga terdapat kekurangan sebesar
anak-anak tetap tidak akan tertampung dalam sekolah-sekolah 0,19 juta ton. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa
atau tidak mendapatkan mutu pendidikan yang memadai, se- produksi dan konsumsi beras tiap tahunnya sudah tidak se-
hingga hal ini menimbulkan masalah gawat bagi generasi muda. imbang lagi.
Cepatnya tingkat pertambahan penduduk, bertambahnya
3. Masalah kesehatan. golongan penduduk yang makan beras serta meningkatnya
Salah satu tujuan pembangunan adalah memperbaiki dan konsumsi beras per kapita tidak seimbang dengan kemampuan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Perbaikan kesehatan produksi beras dalam negeri.
ini pada dirinya bertujuan meningkatkan produktivitas kerja 5. Bidang-bidang lainnya.
guna mempercepat proses pembangunan. Perbaikan kesehat-
Bidang-bidang lainnya seperti penyediaan fasilitas transpor-
an masyarakat haruslah dinilai sebagai investasi, yaitu inves-
tasi dalam bentuk manusia. Meskipun dalam bidang kesehatan tasi, fasilitas komunikasi, fasilitas perumahan, dan lain-lain
telah banyak dicapai kemajuan, sebagaimana tercermin dari juga mengalami tekanan-tekanan berat akibat cepatnya laju
pertambahan penduduk. Hal ini disebabkan karena program
makin
mut menurunnya tingkat kematian, namun demikian
kesehatan masyarakat pada umumnya masih jauh dari memu- kerja di tiap bidang didasarkan atas target yang makin mening-
kat baik kwantitatip maupun kwalitatip.
askan.
Belum meratanya kesadaran untuk hidup secara sehat, Berbicara mengenai perumahan, sebagian besar penduduk
.
di daerah pedesaan dan di kota-kota mendiami rumah-rumah
tidak saja terdapat di daerah-daerah pedesaan tetapi juga di
Maslhdengan kwalitas yang jauh dibawah standar kesehatan.
kota-kota. Data-data menunjukkan bahwa di lndonesia ini
perumahan di daerah perkotaan bersumber pada ketidak se-
baru 42% penduduk yang menggunakan jasa-jasa kesehatan
larasan jumlah rumah dengan jumlah penduduk karena tinggi-
Pemerintah dan 4% yang menggunakan jasa-jasa kesehatan
nya tingkat kepadatan penduduk di daerah perkotaan.
Swasta, sedangkan. selebihnya (lebih dari 50% penduduk)
Cepatnya laju perkembangan penduduk mempunyai akibat
belum menggunakan pelayanan kesehatan Pemerintah mau-
pada bidang ekonomi dan sosial seperti kcschatan, pendidikan,
pun Swasta. Hal ini mencerminkan ketidak sadaran masyarakat
perumahan dan lain-lain. Kalau tingkat perkembangan pendu-
akan pentingnya arti kesehatan. Di samping itu fasilitas ke-
duk di lndonesia tetap berada di atas angka 2% per tahun, ma-
sehatan yang masih belum baik perlu ditingkatkan kwalitas
ka menurut proyeksi Dr. N. lskandar (Lembaga Demografi Fa-
maupun kwantitasnya. Selama tingkat fertilitas masih tetap
kultas Ekonomi U.I.) jumlah penduduk yang menurut sensus
tinggi, maka usaha mengejar perbaikan dalam fasilitas pelayan-
tahun 1971 sebesar kira-kira 119,2 juta jiwa itu akan mening-
an kesehatan ini akan menjadi terlampau berat, sehingga tidak
bisa diharapkan untuk meningkatkan mutu kesehatan masya- kat menjadi kira-kira 280 juta jiwa pada tahun 2001, suatu
peningkatan tiga kali lipat daripada jumlah.penduduk tahun
rakat. Kurang sehatnya sebagian besar masyarakat akan mem-
I96I (Iebih kurang 97 juta jiwa). Tingginya tingkat kelahiran/
pengaruhi produktivitas nasional.
fertilitas ini menimbulkan keprihatinan nasional. Pesatnya per-
Dengan makin bertamhah baiknya mutu pelayanan kese-
tambahan-jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan naik-
hatan masyarakat serta bertambah majunya teknologi medis,
nya tingkat produksi akan mengakibatkan kegelisahan/kete-
maka tingkat kematian terutama pada anak-anak akan menu-
gangan sosial yang secara potensiil merupakan faktor ancaman
run terus.
yang serius terhadap Ketahanan Nasional.
Harapan hidup pada tahun 2001 diproyeksikan setinggi
49,6 tahun untuk pria dan 52,5 tahun untuk wanita. Dengan
bertambah kecilnya risiko kematian pada anak-anak, maka
fungsi "banyak anak" sebagai cadangan terhadap kemungkin-
an kematian pada anak, secara ber-angsur-angsur tidak akan Tahukah anda bahwa ................................ ?

berlaku lagi. Keadaan ini menunjang ide "Keluarga Kccil" Cara penetapan ovulasi dengan BBT (Basal Body Tempera-
dan menguntungkan program Keluarga Berencana. turc) Rhythm method telah diselidiki ketcpatannya di USA dan
lnggris. Hasilnya menunjukkan bahwa derajat kegagalan cara ini
4. Masalah pangan. dalam menetapkan saat ovulasi adalah 20 % di USA dan 25 di
Kegawatan masalah beras yang sering menimpa negara kita lnggris. Dari penyelidikan itu juga disimpulkan bahwa tidak
akan menempatkan kita dalam kedudukan yang tidak mcng- adanya peningkatan suhu basal tubuh tidak sclalu berarti tidak
ada ovulasi.
untungkan karena adanya kecenderungan bahwa masalah Intern FPDigest 3. June 1977
beraspun tidak terlepas dari pengaruh politik negara-negara
besar. Di samping itu kegawatan ini dapat mengganggu stabili-
tas sosial, ekonomi dan keamanan yang merupakan prasyarat

14 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


Perkembangan dalam
pandangan tentang ABORTUS
dr. Ratna Suprapti Samil
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
R.S. Dr. Tjipto Mangunkusumo
Jakarta

Masalah abortus merupakan masalah yang tetap aktuil dan ba- gi (Hukum) yang telah mengadakan simposiumnya yang kedua
nyak dipersoalkan. Memang abortus provocatus sudah sejak la- (1973). Kongres Obstetri dan Ginekologi lndonesia (KOGI)
ma dan hingga kini masih dilakukan, walaupun di beberapa ne- kedua di Surahaya (1973) mengadakan simposium ahortus pu-
gara dilarang oleh hukum. Di beberapa negara (termasuk lndo- la, sehingga masyarakat Indonesia sudah mulai tergerak ikut
nesia) abortus provocatus dilarang oleh undang-undang (ilegal), memikirkan persoalan ini. Peraturan-peraturan hendaknya be-
di beberapa negara tertentu dibolehkan dengan pembatasan, rupa undang-undang. Mengingat kewajiban kita sehagai karya-
sedangkan di beberapa negara lainnya dibolehkan tanpa wan kesehatan dan mengingat bahwa abortus provocatus ilegal
pembatasan (abortion on request). Problem abortus adalah menyebabkan angka kematian dan angka sakit yang tinggi,
soal yang sangat rumit dan saya kita di dunia ini belumlah maka dianjurkan oleh simposium-simposium tersebut untuk
tercapai kesepakatan tentang pengaturan secara legal, sosial mengadakan apa yang disebut liberalisasi undang-undang abor-
maupun medik daripada abortus ini. Demikian pula sukar tus dengan memperluas indikasi-indikasi abortus provocatus
ditemukan agama yang seluruh ummatnya setuju dengan dasar medicinalis.
moral daripada abortus. Di beberapa negara berbagai panitia secara jujur telah mem-
Tetapi seluruh dunia menyetujui satu hal ialah bahaya secara pelajari persoalan-persoalan yang berhubungan dengan abortus
medik daripada abortus gelap (abortus criminalis). Kewajiban ini. Akan saya kemukakan beberapa kesimpulan dan rekomen-
kita sebagai karyawan kesehatan adalah mempertahankan dan dasi yang telah diberikan oleh panitia yang diketua oleh SIR
meningkatkan kesehatan rakyat dengan menurunkan angka ke- JOHN PEEL (hekas Presiden IFGO) di Inggris Raya (1972).
matian, menurunkan angka sakit dan mengadakan usaha-usaha
pencegahan. Abortus spontan maupun artifisial dapat menye- l.• Telah dibuktikan secara jelas , bahwa kehamilan yang ti-
babkan kematian dan penyakit. Hanya dengan cara pengohat- dak direncanakan (unplanned pregnancies) dewasa ini terjadi
an yang modern oleh orang-orang yang terdidik angka sakit lebih banyak. Ini terutama ditemukan pada golongan usia di
dan angka kematian karena abortus dapat diturunkan. Abortus bawah umur 20 tahun.
provocatus secara ilegal meningkatkan angka kcmatian dan te- 2. •Meskipun konsensus yang paling ideal adalah bahwa tiap-
rutama angka sakit termasuk sakit mental dan sosial. tiap kehamilan merupakan kehamilan yang direncanakan, se-
Cepatnya perobahan-perobahan dalam hukum yang terjadi buah kehamilan yang tidak direncanakan tidak usah merugi-
mengenai abortus ini di berbagai negara, umpamanya Rusia, kan, semua bergantung kepada suatu aspek yang kompleks dari
yang mula-mula sangat liberal (1920) sampai herobah menjadi pada sikap (behaviour), motivasi dan keadaan sekelilingnya.
ketat (1955) dan di Amerika Serikat yang sejak lama melarang 3.• Kehamilan di luar perkawinan berkurang di golongan
tiap-tiap abortus provocatus dengan undang-undang sampai usia yang lanjut, tetapi tetap meningkat pada wanita-wanita di
menjadi abortus atas permintaan (abortus on demand) sejak bawah usia 20 tahun dan akhir-akhir ini pada golongan usia
1971, hanya memperlihatkan kepada kita semua : ketidak-ten- 14 - 16 tahun.
tuan dan keadaan yang terus-menerus berohah mengenai hal 4.• Pada golongan usia muda beberapa faktor memegang pe-
ini. ranan :
Sterilisasi dan abortus merupakan prosedur yang tidak po- (a) kurangnya pengawasan dan disiplin orang tua.
puler karena sering sikap masyarakat masih negatif terhadap (b) meningkatnya waktu senggang yang tidak disupervisi.
prosedur ini; lagi pula undang-undang yang melarang melaku- (c) penolakan otoritas.
kannya, masih berlaku, kecuali dalam keadaan yang darurat. (d) eksploitasi secara komersiil daripada remaja-remaja (teen
Menurut WHO, kesehatan adalah kesehatan optimal secara agers) olch produser-produser film, majalah-majalah, san-
fisik, mental dan sosial. Mutu kehidupan dan kesehatan jiwa diwara-sandiwara, penyanyi-penyanyi-pop dan lain-lain.
preventif dengan demikian harus pula diperhatikan. Di Indone- 5.• Dalam masyarakat modern masa kini lebih banyak fak-
sia lkatan Dokter Indonesia pada tahun 1964 telah menyeleng- tor yang memungkinkan hubungan seksuil sebelum dan di luar
garakan simposium abortus disusul dengan seminar Kriminolo- perkawinan daripada tersedianya alat-alat KB.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 15


6. • Terbukti dengan jelas bahwa di dalam perkawinan, keha- Untuk hampir semua negara pengendalian kepadatan pen-
milan yang tidak direncanakan mungkin berada sekitar 20 % duduk adalah suatu soal yang sangat penting dan mendesak
sampai 25 %, tetapi hanya 10 % saja merupakan kehamilan sebagaimana BERTRAND RUSSELL katakan :
yang ditolak secara mutlak (totally rejected). "Penanggulangan yang dikehendaki tidak terletak dalam
7.• Perhatian diminta terhadap angka-angka perceraian yang memperbaiki ratio mortalitas ke angkanya yang dahulunya
tinggi (± 40% dari seluruhnya) daripada mereka yang kawin se- telah tercapai, juga tidak terletak dalam memungkinkan wa-
belum berusia 20 tahun. bah-wabah baru. Tidak sekali-kali terletak pada peperangan
8. •Dibuktikan bahwa faktor-faktor lingkungan, terutama yang baru yang akan membawa destruksi massal, tetapi pa-
lingkungan keluarga, adalah faktor yang lebih penting dalam da pengaturan penambahan penduduk yang bertanggung
penetapan manusia yang akhirnya diwujudkan pada seorang jawab ".
anak. Abortus bukan suatu hal yang datang dari Barat. Di antara
9. •Meskipun telah dibuktikan adanya keuntungan bagi se- suku-suku bangsa yang masih hidup mengembara huhungan
orang bayi yang lahir di luar perkawinan jika ia diserahkan un- "incest" adalah indikasi untuk abortus, kadang-kadang dengan
tuk diadopsi, tetapi kecenderungan masa kini adalah bahwa konsekwensi-yang luas. Demikian pula perzinahan , antara dua
bayi tersebut diadopsi dalam keluarganya; masih belum dike- orang dari golongan yang tidak dapat diterima.
tahui dengan jelas bagaimana proses-proses emosionil yang ter- Mengenai soal abortus Dr. C. TIETZE dari Population Co-
jadi pada jiwa ibu muda jika ia memelihara bayinya sendiri dan uncil pernah mengajukan beberapa pertanyaan :
jika ia menyerahkannya untuk diadopsi.
10.• Hukum-hukum mengenai paternitas (ayah) tidak wajar. 1. Apakah dari suatu fertilisasi sebuah zygote, embryo atau
Masyrakat menyibukkan diri dengan peranan wanita dan fetus merupakan manusia dengan hak untuk perlindungan ter-
tanggung jawabnya, tetapi peranan ayah dalam kehamilan di hadap permusnahan yang hendak dikerjakan terhadapnya ?
luarperkawinan umumnya tidak diindahkan. 2. Kalau hak perlindungan itu dimiliki oleh emhryo atau fe-
11. • Dewasa ini (di Inggris) suatu kehamilan yang terjadi pada tus in utero, bilakah hak tersebut mulai? Pada nidasi, akhir tri-
seorang gadis muda yang di luar perkawinan umumnya diakhiri mester I, waktu terasa pergerakannya oleh si ihu, pada viahili-
tasnya atau pada saat lahirnya ?
karena ketiga alternatif -- perkawinan, melahirkan bayi dan
menahannya atau diadopsi - semuanya akan merugikan. 3. Apakah wanita hamil memiliki hak untuk mengadakan
terminasi(pengakhiran) kehamilannya atau memiliki hak
12. • Menghindari kehamilan-kehamilan yang tidak direncana-
membiarkan kehamilannya diakhiri ?
kan dapat dicapai dengan penyediaan pelayanan KB yang kom-
4. Jika seorang wanita hamil ada hak untuk mengakhiri keha-
prehensif, melakukan sterilisasi dan terminasi kehamilan jika
milannya, sejauh mana hak itu dimiliki dalam kehamilan ?
ada indikasi.
Sampai saat implantasi, akhirnya trimester I, sampai terasa ge-
Ada kebutuhan yang semakin meningkat akan penelitian
rak fetus, sampai viabilitas; atau sampai saat lahirnya bayi ?
(research) tentang pendidikan seks dan kegagalan totalnya,
5. Jika fetus memiliki hak untuk dilindungi dan wanita me-
yang tampak dari peningkatan jumlah kehamilan yang tidak di-
miliki hak untuk mengakhiri kehamilannya, pada keadaan ma-
rencanakan pada wanita-wanita remaja.
na hak pertama lebih kuat dari hak kedua ?
Rekomendasi-rekomendasi dari Panitia RCOG dcngan Ke- 6. Jika kedua-duanya fetus dan wanita hamil — memiliki
tua J. PEEL antara lain berupa usul-usul untuk penelitian hak, yang pertama untuk hidup dan yang kedua untuk meng-
mengenai : akhiri kehamilannya, siapa yang competent (mempunyai hak
(a) Komplikasi-komplikasi pada abortus provocatus, fisik dan yang sah) untuk memutuskan dan apakah kwalifikasi untuk
psikik terutama pada wanita-wanita muda. kedudukan tersebut ?
(b) Apa yang terjadi dengan wanita yang kehamilannya tidak 7. Apakah masyarakat harus menyokong hak fetus untuk hi-
diterminasi, apa yang terjadi dengan mereka dan anak- dup dengan hukum-hukum abortus atau haruskah itu diserah-
anak mereka dikemudian hari. kan saja kepada keputusan wanita yang hamil ?
(c) Apakah motivasi untuk "request of termination" datang 8. Apakah masyarakat harus menyokong hak wanita untuk
dari si wanita atau dari orang tua, pacar atau suaminya. mengakhiri kehamilannya dengan menyediakan fasilitas-fasi-
(d) Kesukaran-kesuakaran yang timbul dalam pelayanan di litas untuk abortus dan siapa yang harus membayar fasilitas-
rumah-rumah sakit karena peningkatan beban pekerjaan fasilitas tersebut, masyarakat atau wanita hamil tersebutkah?
dan terganggunya pelayanan maupun mutu pelayanan pe- Marilah kita tinjau keadaan-keadaan khusus, yang ada hu-
nyakit ginekologik umumnya. bungannya dengan abortus dan memajukan bcberapa perta-
(e) Wanita-wanita yang menderita penyakit-penyakit kan- nyaan dalam hubungan tersebut.
dungan lainnya dirugikan karena tempat tidur maupun fa- 9. Apakah hak-hak fetus tergantung kepada keadaannya, um-
silitas kamar bedah dipergunakan untuk kasus-kasus abor- pama: sebuah fetus yang diketahui mempunyai cacat bawaan
tus, yang luas, apakah haknya kurang daripada fetus yang normal?
(f) Sehingga terminasi dalam kehamilan muda paling baik di- 10. Kalau keadaan menunjukkan bahwa ada kemungkinan fe-
lakukan di poliklinik. tusyang dikandung mempunyai cacat yang berat tetapi ke-
(g) Karena hubungan seksuil diantara remaja meningkat de- mungkinan tersebut belum dibuktikan, apakah keadaan terse-
ngan meningkatnya pula insidens penyakit kelamin, hen- but membenarkan suatu abortus.
daknya penentuan dini mutlak perlu, sehingga dapat dice- 11. Pada tingkat kemungkinan caeat yang mana fetus kehi-
gah komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul. langan hak hidup.

16 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


12. Mengenai kemungkinan bahwa pada tingkat-tingkat yang viable, sebelum atau sesudah dikeluarkan dari uterus, harus-
lanjut fetus mungkin menderita sakit atau "distress", apa ke- kah experimen tersebut dikekang seperti yang terdapat pada
putusan-keputusan untuk mengakhiri kehamilan itu seperti manusia-manusia biasa.
pada abortus ?
Pembicaraan ini saya titik beratkan pada segi moral dan
13. Kalau sebuah kehamilan diakhiri dan fetusnya hidup, apa-
legal dari abortus provocatus. Tetapi menurut ,saya segi yang
kah harus diusahakan agar fetus tetap hidup dengan resiko
terutama .adalah segi moral, karena ini akan menetapkan be -
bahwa anak tersebut harus dibesarkan dengan cacat-cacat or-
narnya atau tidak benarnya melakukan abortus prcvocatus.
ganik yang luas ?
Sedang dalam soal hukum akan ditetapkan benar/tidaknya in-
14. Peranggapan, bahwa wanita hamil mempunyai hak untuk
dikasi-indikasinya.
memutuskan pro/kontra abortus, apakah orang lain seperti
suaminya atau orang tuanya (kalau ia masih belum dewasa)
mempunyai hak untuk menolak keputusan tersebut dan jika KEPUSTAKAAN
demikian, bilamana ?
1. CALLAHAN D : Abortion law, choice & morality. New York,
15. Apakah masyarakat mempunyai hak untuk memutuskan MacMillan Co., 1970.
pengakhiran kehamilan terhadap seorang wanita hamil dan 2. Departemen Kesehatan Kumpulan naskah-naskah Simposium
kalau demikian bilamana ? Abortus di Surabaya, 2 Agustus 1973, Jakarta 1974.
16. Kalau sekarang terdapat hukum abortus (legal) atas per- 3. HERMANS EH : Recent Mcdisch Ethisch Denken 11. N.Y., Ley-
mohonan seorang wanita hamil (on request): Apakah cara-cara den, Stafleu in Wetenschappelijke Uitgeversmaatschappy, 1970.
4. PAGE, VILLE-VILLEE : Human reproduction. In Core content
yang harus ditetapkan untuk melindungi wanita terutama wa- of obstetrics, gynecology and perinatal medicine, 2 cd., Philadel-
nita miskin, wanita yang tergolong minoritas secara ethnik, ga- phia. WB Saunders Co., 1976.
dis-gadis muda dan wanita yang jiwanya terganggu terhadap 5. Report of the Working Party, RCOG : Unplanned pregnancy.
tekanan untuk menjalani abortus maupun terhadap penolak- London, 1972.
an mereka terhadap pengakhiran kehamilan tersebut. 6. WILLIAMS RH: To live and to die. When, whv and how.
Springcr Vcrlag, 1973.
17. Apakah hak dan kewajiban dokter-dokter dan karyawan- 7. SIMON BIESH : Protection of human rights in the light of scien-
karyawan kesehatan berkenaan dengan prosedur abortus. tific and technological progress in biology and medicine. Geneve,
18. Jika terdapat experimentasi pada fetus-fetus yang pre - WHO, 1974.

lt is ositively proved that


PROCOLD is absorbed
Faster,
and higher concentrations
in the blood level are
reached and maintained.
Composition :
Each tablet contains
Pa raceta m o l 500 mg.
Trimethylxanthine.............................. 30 mg.
Phenylpropanolamine HCI................ 25 mg.
Chlorpheniramine Maleate ................ 2 mg.

As yet PROCOLD has the best dissolution among well known


COLD preparations

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 17


Akhir-akhir ini banyak berita-berita tentang terjadinya
komplikasi-komplikasi pemakaian kontrasepsi, yang kadang-
kadang menimbulkan kematian. Timbul pertanyaan, apakah
dengan demikian pemakaian kontrasepsi bisa dipertanggung-
jawabkan ? Untuk menilai baik buruknya perlulah dibuat
suatu perbandingan antara risiko kematian jika ibu-ibu meng-
gunakan kontrasepsi dan risiko kematian akibat komplikasi
kehamilan/persalinan jika ibu-ibu tidak menggunakan salah
satu cara pencegahan kehamilan.

RISIKO KEMATIAN

A.Risiko kematian ibu akibat komplikasi kehamil-

Risiko Kematian an /persalinan


Tiga macam komplikasi kehamilan/persalinan yang sering

sehubungan dengan menyebabkan kematian ibu ialah : toxaemia, perdarahan dan


sepsis. Besar kecilnya risiko dipengaruhi oleh umur, paritas dan

pemakaian kontrasepsi jarak waktu persalinan. Risiko ini dipengaruhi pula oleh kese-
hatan si ibu (anemia, tuberkulosis paru-paru, diabetes melitus,
dll.) dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Di daerah

dibandingkan dengan , pedesaan di negara-negara yang sedang berkembang, risiko ini


lebih tinggi karena pada umumnya keadaan kesehatan ibu ti-
dak begitu baik dan juga fasilitas pelayanan kesehatan belum
memadai. CHEN L.C. dkk. dalam penyclidikan di daerah pede-
Risiko Kehamilan/ saan di Bangladesh (di Matlab thana) tahun 1967 - 1968 me-
nemukan 41 kematian ibu sehubungan dengan kehamilan/per-
Persalinan salinan, dengan perincian sebab-sebab sebagai berikut: 10 ka-
sus eklampsia, 16 kasus perdarahan, 6 kasus infeksi, 1 kasus
kehamilan ektopik, 4 kasus dengan keadaan kesehatan ibu
yang kurang baik (anemia, dll) dan 4 kasus sebab-sebab lainnya.
dr. Felix Gunawan
Seksi Keluarga Berencana B. Risiko kematian ibu akibat komplikasi pemakaian
Pusat Karya Dharma Kesehatan Indonesia kontrasepsi.
(PERDHAKI) 1. Pil Anti Hamil.
Pil yang banyak dipakai ialah yang mengandung kombinasi
progestin-oestrogen. Kematian akibat komplikasi Pil disebab-
kan penyakit-penyakit tromboembolik (emboli paru-paru dan
trombosis otak) dan infark jantung. Risiko terjadinya kompli-
kasi ini pada orang-orang perokok lebih tinggi daripada orang-
orang yang tidak merokok. Selain kebiasaan merokok, keada-
an-keadaan hipertensi, kadar cholesterol darah yang tinggi,
obesitas dan diabetes mellitus juga menambah risiko tersebut.
Menurut beberapa pengarang, di negara-negara yang sedang
berkembang kasus-kasus tromboembolik dan infark jantung
pada pemakai Pil lebih sedikit dibandingkan kasus-kasus di ne-
gara maju. Hal ini diduga disebabkan oleh perbedaan kebiasaan
hidup dari rakyat.

18 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


TABEL I

Kelompok umur Jumlah kematian Jumlah kematian akibat komplikasi


(tahun) akibat komplikasi -
kehamilan/persalinan PIL ** IUD ** TUBEKTOMI ***

15 - 19 10,8 1,3
20-24 8,5 1,3 1 -
25-29 12,1 1,3 1 10 - 20
30 - 34 25,1 4,8 1 10 - 20
35 - 39 41,0 6,9 1 12,5 - 25
40 - 44 69,1 24,5 1 15 - 30

* per 100.000 kelahiran hidup, per tahun.


** per 100.000 akseptor, per tahun.
*** per 100.000 operasi tubektomi . Komplikasi akibat tubektomi sangat tergantung dari cara
operasi (minilaparotomi, laparoskopi, kuldoskopi, kolpotomi,
2. IUD
tubektomi yang dilakukan bersamaan dengan sectio cessaria,
Kematian karena komplikasi IUD kebanyakan disebabkan oleh
dll) Sebab-sebab kematian yang dilaporkan : peritonitis,em-
septic abortion dan kehamilan ektopik. Septic abortion teruta-
boli paru-paru dan pelukaan pada usus (accidental bowel in-
ma terjadi pada pemakai IUD tipe Dalkon Shield. Menurut be-
jury). Tidak ada laporan tentang kematian akibat komplikasi
berapa pengarang, di negara-negara yang sedang berkembang
vasektomi. Menurut beberapa pengarang, di negara-negara yang
kasus-kasus komplikasi IUD Iebih banyak. Diduga karena ka-
sedang berkembang kasus-kasus komplikasi operasi pemandul-
sus-kasus infeksi pelvis kurang memperoleh perawatan/pengo-
an lebih banyak. Diduga karena fasilitas operasi belum sebaik
batan yang selayaknya.
seperti di negara-negara maju.
3. Kondom/diafragma
Tidak ada laporan kematian akibat komplikasi pada pemakaian PERBANDINGAN RISIKO-RISIKO KEMATIAN
kondom/diafragma. TIEZE dkk. mengumpulkan data-data angka kematian her-
4. Operasi pemandulan dasarkan penyelidikan di USA dan Inggris (lihat tabel I).
TIEZE dkk. menggunakan komputer untuk menghitung
Cara KB dengan operasi pemandulan hanya dapat diperguna-
kan oleh ibu-ibu yang bermaksud membatasi jumlah keluarga - jumlah kelahiran hidup yang akan terjadi pada 100.000 wanita
nya (tidak menginginkan kehamilan lagi untuk selanjutnya). tidak mandul, jika tidak menggunakan salah satu cara pence-
gahan kehamilan. Untuk ibu-ibu yang bermaksud menjarang-
Ada dua cara yaitu: tubektomi pada wanita dan vasektomi pa-
kan kehamilan/persalinan dibuat perhitungan per tahun, se-
da pria.
dang untuk ibu-ibu yang bermaksud membatasi jumlah kelu-
arga dibuat perhitungan untuk selama sisa masa reproduksinya,
TABEL II : JUMLAH KELAHIRAN HIDUP PER 100.000 mulai dari umur pada waktu keputusan diambil (lihat Tabel II
WANITA TIDAK MANDUL PER TAHUN dan III).
Dengan data-data dan perhitungan-perhitungan diatas, me-
Kelompok umur Jumlah kelahiran hidup reka membandingkan risiko kematian sehubungan dengan pe-
makaian kontrasepsi dan risiko kematian akibat komplikasi ke-
15 - 19 tahun 49.250 hamilan/persalinan jika tidak menggunakan salah satu cara
20 - 24 tahun 59.260 pencegahan kehamilan.
25 - 29 tahun 54.290 Risiko kematian sehubungan dengan pemakaian kontrasepsi,
30 - 34 tahun 49.160 terdiri dari dua risiko, yaitu risiko akibat komplikasi metode
35 - 39 tahun 37.810 dan risiko kehamilan/persalinan yang terjadi karena kegagalan
40 -44 tahun 18.250 metode. Untuk menentukan kegagalan metode, TIEZE dkk.
menggunakan data-data hasil penyelidikan di USA dan me-
TABEL III : JUMLAH KELAHIRAN HIDUP PER 100.000 nyimpulkan sbb:
WANITA TIDAK MANDUL SELAMA SISA MASA Angka kegagalan metode Pil Anti Hamil : 1%
REPRODUKSINYA, DIHITUNG MULAI UMUR PADA IUD : 1%
SAAT KEPUTUSAN DIAMBIL Kondom/diafragma : 10 %
Tubektomi/vasektomi : 0%
Umur waktu keputusan diambil Jumlah kelahiran hidup
Tabel IV memperlihatkan angka-angka sehubungan dengan
25 tahun 861.380 pemakaian kontrasepsi dan sehubungan dengan kehamilan/
30 tahun 598.060 persalinan jika tidak menggunakan salah satu cara pencegahan
35 tahun 348.150 kehamilan, bagi ibu-ibu yang bermaksud menjarangkan keha-
40 tahun 149.860 milan/persalinan. Sedangkan Tabel V menunjukkan angka-
angka bagi ibu-ibu yang bermaksud membatasi jumlah keluarga

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 21


Menurut JAIN dan HOWARD ORY, risiko kematian sehu- Bagi ibu-ibu yang bermaksud menjarangkan kehamilan/per-
bungan dengan pemakaian Pil harus dibedakan antara aksep- salinan, cara yang paling rendah risikonya adalah cara I.U.D.
tor yang mempunyai faktor risiko tambahan dengan yang ti- Sedangkan bagi ibu-ibu yang bermaksud membatasi jumlah
dak, terutama faktor kebiasaan merokok. Untuk membeda- keluarga (tidak menginginkan kehamilan lagi untuk seterus-
kannya JAIN membuat perhitungan sbb (lihat Tabel VI) nya), cara yang paling rendah risikonya adalah operasi peman-
DISKUSI dulan : tubektomi (jika keputusan sudah diambil pada umur
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada wanita beru- yang muda) dan vasektomi.
mur di bawah 30 tahun risiko kematian sehubungan dengan Perhitungan-perhitungan yang dibuat TIEZE dkk. di atas
pemakaian salah satu cara kontrasepsi jauh lebih rendah diban- berdasarkan data-data dari negara-negara maju, sehingga untuk
dingkan dengan risiko kematian akibat komplikasi kehamilan/ penerapannya di negara-negara yang sedang berkembang (ter-
persalinan jika ibu-ibu tidak menggunakan salah satu cara pen- masuk Indonesia) kiranya diperlukan koreksi-koreksi. Hal ini
cegahan kehamilan. disebabkan adanya perbedaan data-data, misalnya :
Jika wanita berumur 30 - 40 tahun yang mempunyai faktor (a) angka kematian ibu akibat komplikasi kehamilan/per-
risiko tambahan (kebiasaan merokok dan juga keadaan-keada- salinan di USA (tahun 1974) : 15 per 100.000 kelahiran hidup,
an seperti: hipertensi, kadar cholesterol darah tinggi, obesitas, di Thailand (tahun 1971) : 2I0 per 100.000 kelahiran hidup, di
diabetes mellitus, dll) memilih cara Pil, maka risiko kematian Bangladesh (Matlab thana, 1968 - 1970) : 570 per 100.000 ke-
akan meningkat, meskipun masih lebih rendah . daripada risiko lahiran hidup.
kehamilan/persalinan jika tidak menggunakan cara apapun.Ri- (b) angka kegagalan metode, menurut pengalaman suster
siko sehubungan dengan pemakaian IUD dan kondom/diafrag- dr. J. BARTEN (dari RS Gunung Maria, Sulawesi Utara), lebih
ma tetap jauh lebih-rendah daripada risiko kehamilan/persalin- tinggi dari angka-angka kesimpulan TIEZE : dkk, khususnya
an jika tidak memakai cara pencegahan kehamilan apapun. angka kegagalan Pil ternyata dapat mencapai 20 % (karena pa-
Jika wanita-wanita berumur 40 tahun ke atas yang mempu- tient failure yang tinggi terutama di daerah-daerah pedesaan,
nyai faktor risiko tambahan memilih cara Pil, maka risiko ke- pasien sering lupa minum Pil).
TIEZE : dkk.hanya membuat perbandingan risiko kematian
matiannya akan lebih tinggi daripada risiko kehamilan/persa-
linan jika tanpa cara apapun. Pada golongan ini, risiko sehu- (mortality risk) dan tidak membandingkan risiko sakit (morbi-
bungan dengan pemakaian IUD dan kondom/diafragma tetap dity . risk). Juga risiko-risiko sehubungan dengan pemakaian
lebih rendah dibandingkan risiko kehamilan/persalinan jika cara-cara lain tidak diperbandingkan, misalnya Depo Provera
tanpa cara apapun. dan KB alamiah.

TABEL IV : JUMLAH KEMATIAN PER 100.000 WANITA TIDAK MANDUL PER TAHUN.

Kelompok umur 15 - 19 tahun 20 -24 tahun 25 - 29 tahun 30 - 34 tahun 35 - 39 tahun 40 - 44 tahun

Tidak menggunakan
salah satu cara pence- .5,5 5,2 7,1 14,0 19,3 21,9
gahan kehamilan.

Memakai kontrasepsi.
1. Pil Anti Hamil 1,4 1,5 1,5 5,2 7,5 24,9
2. IUD 1,1 1,2 1,2 1,4 1,6 1,4
3. Kondom/diafragma 1,1 1,4 1,9 3,7 4,7 4

TABEL V : JUMLAH KEMATIAN PER 100.000 WANITA TIDAK MANDUL SELAMA SISA MASA REPRODUKSINYA.

Umur pada waktu keputusan diambil 25 tahun 30 tahun 35 tahun 40 tahun

Tidak menggunakan salah satu


cara pencegahan kehamilan. 265,6 244,9 188,9 117,6
Memakai kontrasepsi.
1. Pil Anti Hamil 194,8 187,5 161,7 124,9
2. IUD 27,4 21,5 14,7 7,4
3. Kondom/diafragma 61,2 55,3 40,0 21,4
4. Tubektomi 10 - 20 10 - 20 12,5 - 25 15 - 30
5. Vasektomi 0 0 0 0
6. Pil Anti Hamil sampai umur 40 th
kemudian dilanjutkan dengan 86,3 79,6 54,8 -----
pemakaian kondom/diafragma.

22 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


TABEL VI : JUMLAH KEMATIAN PER 100.000 WANITA TIDAK MANDUL PER TAHUN SEHUBUNGAN DENGAN
PEMAKAIAN PIL PADA AKSEPTOR YANG PEROKOK DAN YANG TIDAK.

Kelompok umur 15 - 19 tahun 20 - 24 tahun 25 - 29 tahun 30 - 34 tahun 35 - 39 tahun 40 - 44 tahun

Tidak merokok 1,3 1,4 1,4 2,2 4,4 6,9


Kebiasaan merokok 1,5 1,6 1,6 10,8 13,3 58,9

KESIMPULAN 5. Colpotomy, the vaginal approach. Population Reports, Series C,


Risiko kematian sehubungan dengan pemakaian kontrasepsi No. 3, 1973.
pada segala kelompok umur, lebih rendah daripada risiko keha- 6. Effect of child-bearing on maternal health. Population Reports,
Series J, No. 8, 1975.
milan/persalinan jika tanpa cara pencegahan kehamilan apapun 7. Female sterilization by mini-laparotomy. Population Reports,
kecuali bagi ibu-ibu pemakai Pil yang berumur 40 tahun ke Series C, No. 5, 1974.
atas yang mempunyai faktor risiko tambahan (kebiasaan mero- 8. Fcmale sterilization using the euldoscope. Population Reports,
kok dan juga keadaan-keadaan seperti : hipertensi, kadar cho- Series C, No. 6, 1975.
lesterol darah tinggi, obesitas, diabetes mellitus, dll). 9. Health, the family planning faetor. Population Reports, Series J,
No, 14, 1977.
Ibu-ibu yang mempunyai faktor risiko tambahan tersebut 10. IUDs reassessed - a decade of experience. Population Reports,
dan telah berumur 30 tahun ke atas, dianjurkan untuk tidak Series B, No.2. 1975.
memilih cara Pil, melainkan memilih cara KB lain yang sama 11. JAIN AK: Mortality risk associated with the use of oral contra-
efektifnya tetapi dengan risiko yang lebih rendah. ceptives. Studies in Family Planning 8(3): 74-76, 1977.
12. Laparoseope sterilization, part 11. Population Reports, Series C,
No.2, 1973.
KEPUSTAKAAN 13. Oral contraeeptives found to sharply increase risk of heart attack
among women over 40 and smokers.International FP Digest 1(3):
1. Advantages of orals outweigh disadvantages. Population Reports, 6-7, 1975.
Series A, No.2, 1975. 14. Pill is hazardous for smokcrs agc 30 and up. International FP Di-
2. ATKINSON L et al : Oral contraceptives : considerations of gest 3(1) : 8-9, 1977.
safety in non-clinieal distribution. Studies in Family Planning 15. TIEZE C et al: Mortality assoeiatcd with the control of fertility.
5(8) : 242-247, 1974. Family Planning Perspectives 8(1) : 6-14, 1976.
3. BARTEN J: dalam komentar tertulis untuk penyusunan buku 16 TIEZE C : New estimates of mortality assoeiated with fertility
"KB untuk bidan/perawat", khusus untuk anggota PERDHAKI. control. Family Planning Perspectives 9(2): 74-76, 1977.
4. CHEN LC et al : Maternal mortality in rural Bangladesh. Studies 17. The diaphragm and other intravaginal barries. Population Reports,
in Family Planning 5(11) : 334-341, 1974. Series H, No.4, 1976.

THE BACTERICIDAL BROADSPECTRUM ANTIBIOTIC WITH


CONVENIENT t.i.d. DOSAGE REGIMEN WITHOUT REGARD TO MEALS

KALMOXILIN (AMOXYCILLIN TRIHYDRATE)


®

THE BACTERICIDAL BROADSPECTRUM ANTIBIOTIC OFFERING :

• CONVENIENT T.I.D. DOSAGE REGIMEN WITHOUT REGARD TO MEALS


• OUTSTANDING ORAL ABSORPTION
• LOW INCIDENCE OF SIDE—EFFECTS
• LOW TOXICITY SUPPLIED AS :
• HIGH CURE RATE CAPSULES 250 MG
TABLETS 125 MG
AT A REALISTIC, ECONOMICAL PRICE. SYRUP 125 MG/5ML

MAKE USE OF THE MANY BENEFITS OF K A L M O X I L I N ® !!

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 23


Penghambatan Ovulasi dengan
Tablet Kontraseptip Agestin
Oen L.H., S. Kuntaryah dan Loecke S
Bagian Biokimia dan Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta

Dewasa ini salah satu cara untuk mencegah kehamilan ada- Bahan dan cara.
lah memakan tablet kontraseptip. Dari beberapa jenis obat
kontraseptip oral, tablet yang terdiri atas campuran estrogen Tablet Agestin dan Ovulen-Fe-28 dibeli dari apotik di Jakar-
dan progestogen dan di makan setiap hari selama 21 - 22 hari ta, 20 butir tablet Agestin dan Ovulen-Fe-28 masing-masing di-
berturut-turut merupakan jenis yang paling banyak diperguna- gerus dalam mortir hingga diperoleh serbuk yang halus. Ditim-
kan. bang sejumlah serbuk ekivalen dengan 5 mg ethynodiol diace-
Tablet kontraseptip mencegah ovulasi dengan a.l. me- tate dan dimasukkannya ke dalam sebuah tabung reaksi yang
ngurangi sekresi hormon FSH dan/atau LH oleh glandula hipo- bertutup. Kepada serbuk ditambahkan alkohol absolut seba-
fisa pars anterior (1,2). nyak 2,5 ml. Tabung ditutup dan isi dikocok selama lebih ku-
Pregnandiol adalah metabolit utama dari hormon progesteron rang 5 menit.
Larutan steroid dalam alkohol yang terbentuk berisi menurut
dan progesteron dibuat oleh beberapa jaringan yaitu korpus
perhitungan 2 mg ethynodiol acetate per ml dan 0,2 mg mes-
luteum, kortex glandula suprarenalis, plasenta dan testis. Jum-
lah terbesar dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum, se- tranol per ml.
dangkan dalam jaringan Iain progesteron merupakan zat pen- Dari tiap-tiap larutan diletakkan berturut-turut :
dahulu (precursor) dalam sintesa steroid (3). Oleh karena jum- 10 mcl (=ED 20 mcg, M 2 mcg)
lah progesteron meningkat dalam fase luteal siklus haid, maka 20 mcl (=ED 40 mcg, M 4 mcg)
penetapan kadar pregnandiol dalam urin selama satu siklus 30 mcl (=ED 60 mcg, M 6 mcg)
haid dapat dipergunakan untuk menetapkan secara tidak lang- 40 mcl (=ED 80 mcg, M 8 mcg)
sung apakah telah terjadi ovulasi selama siklus itu (4). 50 mcl (=ED I00 mcg, M 8 mcg)
Agestin adalah tablet kontraseptip oral buatan P.T. Kalbe di atas pelai silica gel (MERCK) yang telah diaktipkan terlebih
Farma dengan komposisi mestranol (M) 0.1 mg sebagai estro- dahulu selama 45 menitl pada suhu 1050 C.
gen dan ethynodiol diacetate (ED) 1 mg sebagai progestogen. Komponen steroid dipisahkan dengan larutan yang terdiri
Tablet kontraseptip ini telah mulai beredar sejak tahun 1970. atas CHCl3: cyclohexane = 2 : 1 dalam ruang yang jenuh.
Menurut apa yang dicantumkan di atas kertas pembungkus- Chromatografi dilakukan secara menaik (ascending) untuk ja-
nya oleh masing-masing pabrik pembuatnya, komposisi hor- rak I5 cm yang ditempuh dalam waktu lebih kurang 1 jam.
monal Agestin sama dengan komposisi Ovulen-Fe-28, tablet Setelah pengeringan, lapisan silica disemprot dengan larutan
kontraseptip oral buatan Searle, England dan USA. Akan te- jenuh SbCl3 dalam aceton untuk pewarnaan. Warna-warna
tapi ini belum berarti bahwa komposisi dan aktivitas biologik ti mbul setelah pemanasan pada 105 0 C selama 10 menit. De-
kedua jenis obat tersebut adalah identik, oleh karena kedua ngan cara ini ED terlihat sebagai bercak berwarna ungu dengan
jenis obat tadi (a) dibuat oleh pabrik yang berlainan, dan (b) di R f100 = 37 dan M sebagai bercak berwarna merah muda de-
buat dari bahan baku dengan sumber yang mungkin juga ber- ngan Rf100 = 23.
lainan.
Atas dasar pertimbangan ini maka penelitian ini dilakukan Penilaian aktivitas biologik Agestin.
untuk menguji tablet Agestin atas susunan dan kadar steroid Dari seorang wanita Ny. H.A. berumur 30 tahun, bersuami
serta aktivitas biologiknya. Sebagai bahan bandingan, diperiksa dan sudah mempunyai empat orang anak, masing-masing dela-
juga tablet Ovulen-Fe-28, yang sudah terkenal mutunya. Publi- pan, tujuh, lima dan satu tahun, dikumpulkan urin selama 24
kasi tentang Ovulen-Fe-28 telah banyak beredar (5,6,7 ). jam, setiap empat hari.
Pada kesempatan ini akan diajukan hasil analisa komposisi Pengumpulan urin dilakukan selama 1 siklus dalam mana
steroid kedua obat Agestin dan Ovulen-Fe-28 dengan cara thin- wanita tersebut memakan tablet Agestin dan selama 1"siklus
layer chromatography dan pengukuran ekskresi pregnandiol se- haid" dalam mana tablet kontraseptip tidak dimakan.
lama satu siklus haid dalam urin pada seorang wanita selama Pregnandiol dalam urin ditetapkan dengan cara yang telah
tidak memakan dan selama memakan tablet kontraseptip. dilaporkan terlebih dahulu (8).

24 Cermin Dunia Kedokteran No.,10, 1977


Hasil dan Pembahasan.
Hasil analisa secara chromatografi atas susunan dan kadar
steroid dalam tablet Agestin dan Ovulen-Fe-28 menunjukkan
bahwa komposisi hormon kedua tablet kontraseptip ini kurang
lebih sama. lni berarti bahwa kwalitas kimiawi tablet Agestin
sama baik (atau sama buruk) dengan tablet Ovulen-Fe-28.
Penilaian semi-kwantitatip dengan cara thin-layer chromato-
grafi seperti di atas cukup teliti. Perbedaan jumlah Zat sebesar
5 mcg = 0.005 miligram sudah dapat ditentukan bila cara chro-
matografi diikuti dengan cermat (9) .
Dari kedua kurve ekskresi pregnandiol selama Agestin di
makan dan selama tidak dimakan (gambar 1 dan 11) dapat dili-
hat bahwa : selama tak memakan Agestin siklus haid pada wa-
nita ini cukup panjang, yaitu 44 hari, sedangkan selama me-
makan Agestin "siklus haid " menjadi lebih "normal " yaitu 28
hari.

matography menunjukkan komposisi hormon yang sama untuk


kedua jenis tablet kontraseptip tersehut.
Pengukuran ekskresi pregnandiol dalam urin seorang wanita
selama memakan dan selama tak memakan Agestin menunjuk-
kan bahwa ovulasi dihambat oleh tablet kontraseptip ini.

Artikel ini telah dimuat dalam buku Obat dan Pembangunan Masvara-
kat Sehat, Kuat dan Cerdas. Jakarth, Bagian Farmakologi FKUI, 1975.

KEPUSTAKAAN

1. Clinical , aspects of oral gestagens. WHO Chronicle 20: 210-213,


1966
2. DICZFALUZY : Mode of action of contraceptive drugs. Amer J
Obstet Gynec 100: 136-163, 1968.
3. LLOYD CW: The ovarics. ln Williams RH (cd) : Textbook ofen-
docrinology. Philadelphia, WB Saunders Co., 1968, pp 459-536.
Gambar 1. — Kurve ekskresi pregnandiol selama tak memakan 4. SCOMMEGNAN A et al : The elinical application of a gas chroma-
Ages, tin. Siklus haid cukup panjang, yaitu 44 hari. tographie method for the routine detcrmination of urinary preg-
nandiol. Fertil Steril 18 : 257-271, 1967.
5. CANDANO M et al : Clinieal studies with ethynodiol diacetate
Juga dapat dilihat bahwa selama tak memakan tablet kon- and mestranol. Ginec Obstct Mex 22: 151-161, 1967.
traseptip terdapat kenaikan ekskresi pregnandiol yang menyo- 6. MacCOOGAN LS : Clinieal experience with ethynodiol diacetate
combined with mestranol. Nebraska Med J 53: 341-343, 1968.
lok. Ini berarti bahwa telah terjadi ovulasi selama siklus ini.
7. AMERLCAN MEDLCAL ASSOCLATLON Council on drags : Eva-
Kenaikan ekskresi pregnandiol ini tak tampak selama wanita luation of an oral contraceptive, ethynodiol diacetate with
tersebut memakan Agestin. Bahwa ovulasi memang betul di- .JmAesMtranol 02: 306-308, 1967.
2
hambat selama memakan tablet kontraseptip Agestin terbukti 8. OEN Lll, PRODJODLKORO W : Ekskresi pregnandiol pada wanita
juga oleh karena selama 1 ½ tahun wanita ini memakan Ages- dalam masa reproduktip yang minum dan yang tidak minum tablet
kontrascptip. Maj Kedokt Indon 21 : 74-78, 1971.
tin, tak terjadi kehamilan. 9. STAHL . E: Determination without extraetion of separate substan-
Bertepatan dengan laporan ini diperoleh bcrita bahwa wani- ces from the ehromatogram, Method of visual comparation. Thin-
ta ini sekarang sedang hamil setelah 3 bulan berhenti melaku- layer Chromatography 99: 47-48, 1965.
kan kontrasepsi.
Ringkasan.
Hasil analisa susunan dan kadar steroid dalam dua jenis tab-
let kontraseptip oral : Agestin (Kalbe Farma, Indonesia) dan
Ovulen-Fe-28 (Searle, England) dengan cara thin-layer chro -

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 25


Pengalaman
menggunakan Agestin ED ®
dr. Ny. Noeryati Aryono
Klinik P.K.B.I.
Yogyakarta

Pendahuluan Tabel II menunjukkan efek samping pada 70 akseptor


Agestin adalah pil kontrasepsi dengan komposisi : Ethyno- ulangan. Seperti pada akseptor baru, gejala yang tersering di-
diol diacetate 1 mg, mestranol 0,05 mg dan ferrous fumarate laporkan ialah pusing-pusing dan sakit kepala, yaitu sebesar
25 mg. Telah banyak kepustakaan yang membicarakan masa- 4,3 %. Dari semua akseptor, tidak seorangpun yang melapor-
lah pil kontrasepsi. Tetapi meskipun komposisi bahan aktif kan gejala darah putih (leucorrhoea ). Empat akseptor ulangan
berbagai merek pil tersebut sama, khasiat farmakologiknya minta diganti dengan pil kontrasepsi lain : seorang karena haid
belum tentu sama karena perbedaan pemakaian bahan penam- dua kali sebulan, seorang karena pusing/sakit kepala, dan dua
bah dan perbedaan proses pembuatannya. Untuk mempelajari orang karena haid sedikit sekali. Yang lain bersedia menerus-
efek samping Agestin sebagai satu-satunya pil kontrasepsi kan pemakaian Agestin.
produksi pabrik nasional, telah kami lakukan penelitian terha- TABEL II : EFEK SAMPING PADA 70 AKSEPTOR ULANGAN
dap 95 orang akseptor.
Gejala Jumlah kasus Persentasi
Bahan dan cara
Penelitian dilakukan pada akseptor yang dilayani di klinik Perdarahan 2 2,8 %
Muntah-muntah/enek 1 1,4 %
PKBI Yogyakarta, berlangsung dari bulan Juni 1975 sampai Pusing/sakit kepala 3 4,3 %
dengan bulan Desember 1975. Akseptor dibagi dalam dua Sakit badan 2 2,8 %
golongan : (1) akseptor baru, yaitu akseptor yang belum per- Darah putih 0 0
nah menggunakan pil sebagai alat kontrasepsi, dan (2) akseptor Haid sedikit 2 2,8 %
ulangan, yaitu akseptor yang sebelumnya telah menggunakan
Pembicaraan dakesimpulan
pil kontrasepsi merek lain, dan kemudian diganti dengan
Agestin. Penggantian merek pil pada akseptor ulangan ini atas Penggunaan pil kontrasepsi merupakan salah satu cara pen-
dasar sukarela. cegahan kehamilan yang sangat ampuh. Meskipun efek sam-
Dalam periode tersebut didapatkan 25 akseptor baru dan ping yang diakibatkan oleh pil kontrasepsi pada umumnya
70 akseptor ulangan yang bersedia memakai pil Agestin. Para tidak berat, beberapa pasien terpaksa menghcntikan pemakai-
akseptor kemudian diminta untuk melaporkan gejala-gejala an pil karena gejala-gejala yang diperkirakan diakibatkan oleh-
yang dideritanya selama memakan pil tersebut. nya
Dalam seri penelitian ini, efek samping yang dilaporkan re-
Hasil latif ringan; sebagian besar hanya pusing dan sakit kepala,
Efek samping yang dilaporkan oleh para akseptor-baru yaitu pada 12 % akseptor baru dan 4,3 % akseptor ulangan.
dapat dilihat pada Tabel L Gejala yang terbanyak dilaporkan Angka ini relatif lebih kecil daripada angka yang didapat pada
ialah pusing-pusing dan sakit kepala (12 %). Semua akseptor survey yang dilakukan di lnggris pada tahun 1970, di mana
baru itu bersedia meneruskan penggunaan Agestin kecuali satu dilaporkan gejala pusing/sakit kepala pada 14 % pemakai pil
orang, yang merasa tidak cocok dengan merek ini. Pasien ini kontrasepsi, gejala perdarahan pada 11 % pemakai pil dan
melaporkan gejala pusing dan haid sedikit. nausea/enek pada 16 %.
Meskipun penelitian ini tidak merupakan penelitian terkon-
TABEL 1: EFEK SAMPING PADA 25 AKSEPTOR BARU
trol dengan double-blind study, kesan umum yang dapat kami
Jumlah kasus Persentasi
tarik ialah bahwa Agestin pada umumnya dapat diterima oleh
Gejala
pasien, khususnya para akseptor yang sejak permulaan meng-
Perdarahan 0 0
gunakan Agestin. Efek samping yang dilaporkan tidak berat
Muntah-muntah/enek 0 0
Pusing/sakit kepala 3 1 2%
dan tidak lebih banyak daripada efek samping pil kontrasepsi
Sakit badan 2 8% lain yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti di luar negeri.
Darah putih 0 0 KEPUSTAKAAN
Haid sedikit 1 4%
Population Reports. Series A. Numbcr 2, March 1975.

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


Efek Samping Pil Kontrasepsi
dan Cara Mengatasinya
dr. Suharti K. Suherman
Bagian Farmakologi FKUI
Jakarta

Sampai sekarang dikenal tiga macam pil kontrasepsi : pada daerah kulit yang terkenasinar matahari. Di samping itu
I. Tipe kombinasi, terdiri atas campuran derivat estrogen ada dugaan bahwa estrogen dapat menghambat pembentukan
dan progestin. jaringan kolagen baru dalam suatu skin autograft.
II. Tipe sekuensial, terdiri atas 15—16 pil berisi derivat estro- q Gangguan hepar.-- Cholestatic jaundice dapat terjadi
gen saja dan 6--5 pil berisi derivat estrogen dan progestin. pada pemakaian pil jangka lama atau pada mereka yang
III. Pil yang berisi derivat progestin saja. pernah mengalami ikterus waktu hamil.
Yang paling banyak dipakai saat ini ialah tipe kombinasi kare- Gangguan fungsi ekskresi hepar ini terutama berupa pe-
na tipe ini dianggap paling aman khasiat kontrasepsinya. Tipe ninggian transaminase; mungkin ini berhubungan dengan
sekuensial sering menimbulkan kegagalan sebagai kontraseptip, alkilasi pada atom C—7 dan pada cincin fenol---A. BSP dan
karena kadang-kadang pada pertengahan siklus justru terjadi bilirubin meningkat, diduga disebabkan estrogen, juga pada
perangsangan LH (Luteinizing Hormone) hingga terjadi ovula- mereka yang tak mengalami ikterus.
si. Malahan di USA tipe ini sekarang telah ditarik dari peredar- q Sistem kardiovaskuler.--Peninggian tekanan darah sering
an dengan alasan kurang efektip. Di samping itu ada dugaan dilaporkan; ini mudah terjadi pada mereka yang pernah
bahwa resiko untuk mendapat tromboembolisme dan kecen- mengalami hipertensi pada kehamilan. Mekanisme kenaikan
derungan untuk timbulnya adenocarcinoma endometrium tekanan darah ini sebenarnya belum diketahui dengan jelas,
pada tipe ini lebih besar (7). Tipe ke III juga sering menimbul- hal ini mungkin berhubungan dengan peninggian aktivitas
kan kegagalan, karena ovulasi masih dapat terjadi dan lebih substrat renin yang diduga sebagai akibat derivat estrogen.
sering menimbulkan breakthrough bleeding serta menstruasi Pelebaran pembuluh darah vena dapat meningkat pada pen-
yang tak teratur (6). derita varises yang pada pemeriksaan histologik terlihat peru-
Karena lebih banyaknya pemakaian tipe kombinasi, maka bahan struktur dan histokimia dari tunika intima dan media.
sekarang ini kepustakaan tentang efek samping sebagian besar
q Darah.— Hemoglobin tak jelas dipengaruhi, tetapi serum
mengenai pil tipe I. Efek samping akibat pil ini sangat ber-
iron dan serum iron binding eapaeitv meninggi. Ada dugaan
variasi, dari yang ringan sampai yang berat. Keluhan yang
bahwa keadaan ini lebih mungkin disebabkan oleh pengaruh
paling sering timbul biasanya mirip dengan keluhan pada ke-
progestin dari pada estrogen. Kalsium dan fosfat mula-mula
hamilan muda dan dikatagorikan sebagai efek samping yang
dapat meninggi, tetapi umumnya kemudian menurun kem-
ringan antara lain : enek, kadang-kadang sampai muntah,
bali. α1, α2 , β -globulin dapat meninggi sedikit, sedangkan
vertigo, sakit kepala, rasa sakit yang difus di abdomen, dan
preparat yang diberikan parenteral dapat menaikkan kadar
bertambahnya berat badan. Keadaan tersebut di atas diduga
albumin dan globulin. Laju endapan darah dapat meninggi
disebabkan derivat estrogen. Dosis estrogen yang relatip kecil
meskipun sifatnya ringan. Rupa-rupanya derivat progestin
dapat menyebabkan breakthrough bleeding. Penurunan mood
dapat merubah bentuk eritrosit (sickling of red cells).
dan inisiatip serta rasa cepat lelah cukup sering terjadi dan di-
duga karena pengaruh progestin. Hal ini jarang terjadi dengan q Pembekuan darah.— Beberapa faktor pembekuan darah,
preparat baru yang umumnya menggunakan progestin dosis antara lain fibrinogen, faktor 11, V, VII, dapat meningkat.
kecil. Rasa sakit di kelenjar mammae dapat disebabkan oleh Penyebabnya adalah komponen estrogen sintetik atau semi
pemakaian 10-norsteroiod dosis tinggi. sintetik, terutama pada dosis 100 ug atau lebih. Viskositas
Efek samping yang tergolong tidak ringan dapat dibedakan darah dan daya aggregasi trombosit berkurang.
sebagai berikut : Efek hipoprotrombinemik dari coumarin dapat menurun
q Alergi dan gangguan kulit.- Manifestasinya dapat berupa selama pemakaian pil; diduga penyebabnya adalah estrogen.
rhinitis vasomotor, serangan asthma, rash pada kulit, dan ek- q Fenomena tromboemboli.— Menurut Committee on Safety
sema. Gangguan kulit lain ialah : acne, alopesia, candidiasis of Drugs, 1968, resiko kematian akibat emboli paru pada pe-
genitalis dan chloasma. Pil ini dapat menambah pigmentasi makai pil selama satu tahun hampir sama dengan pada keha -

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 27


milan. Kemungkinan terjadinya tromboemboli akibat pil kira-
kira 1,3 per 10.000 wanita umur 20—24 tahun dan 3,4 per
100.000 pada umur 35—44 tahun. Resiko timbulnya trom-
boemboli kira-kira 4,4 kali lebih besar pada pemakai pil dari- KALENDER PERTEMUAN LLMLAH
pada yang tidak memakainya. Ada dugaan bahwa dengan me-
nurunkan dosis estrogen atau mengganti estrogen sintetik de- Simposium Nasional Kanker Saluran Makanan telah diseleng-
garakan di Jakarta pada tanggal 24--26 November 1977. Penye-
ngan estrogen alam, resiko timbulnya tromboemboli semakin lenggara : Persatuan Gastroenterologi Lndonesia (PGL) & Unit
kecil. Sebaliknya merokok, adanya riwayat hiperlipidemia Kanker RSCM Jakarta.
pada keluarga dan pemakaian bersama ergotamin mempermu- Simposium Hipertensi telah diselenggarakan di Padang,
dah timbulnya emboli, sedang lamanya pengobatan tidak 3 Desember 1977 oleh Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indone-
mempengaruhi resiko timbulnya emboli. sia.
q Susunan saraf pusat.— Pernah dilaporkan timbulnya perasa- Kongres Nasional Lkatan Ahli Farmakologi Indonesia ke III
an gelisah, cepat tersinggung dan depresi. Depresi antara lain diselenggarakan di Denpasar—Bali pada tanggal 4—8 Desember
disebabkan inhibisi dekarboksilase triptofan menjadi serotonin 1977. Thema : Pemantapan pendidikan dan penelitian farmako-
logi dalam menunjang pembangunan.
dan mungkin karena penurunan piridoxin akibat estrogen.
Pemberian piridoxin exogen mungkin dapat mengatasinya. Persatuan Ahli Penyakit Dalam Lndonesia akan menyeiengga-
rakan kongresnya yang ke LV di Medan, 28—30 Juni 1978.
Libido pernah dilaporkan bertambah, amenorrhoea sesudah Thema : Peningkatan kemampuan kerja dengan (i) pencegahan/
pemakaian pil sering terjadi pada mereka yang sebelum mema- penanggulangan penyakit menahun, (ii) pembinaan kesehatan
kai pil tersebut menunjukkan psikis yang labil. keluarga. Terbuka bagi semua yang berminat. Penyerahan
q Lain-lain. — Kecuali hal-hal tersebut di atas, masih banyak abstrak sebelum 31 Desember 1977. Keterangan lebih lanjut
lagi kejadian lain yang pernah dilaporkan yang dianggap seba- dapat diperoleh pada :Panitia Penyelenggara KOPAPDL--LV.
Bagian Llmu Penyakit Dalam FK USU. Jl. Prof. Yamin 47, PO
gai akibat pemakaian kontrasepsi oral. Box 74, Medan.

CARA MENGHINDARI EFEK SAMPING


Seperti juga dengan obat lain sampai sekarang belum dite-
mukan suatu cara yang baik untuk mengatasi efek samping kan sekresi cortisol ; pemberian preparat yang mengandung
kontrasepsi oral. Dalam hal ini hanya dapat diusahakan mem- derivat progestin dengan khasiat anabolik kuat dapat menam-
perkecil kemungkinan timbulnya efek yang tak diinginkan. bah nafsu makan dan dapat mengakibatkan bertambahnya
Usaha-usaha tersebut antara lain: berat badan yang berlebihan(1).
• Menghindari pemberian pil ini pada mereka yang mempu- • Untuk mengontrol kemungkinan terjadinya perubahan-
nyai keluhan/gejala subjektip maupun objektip yang merupa- perubahan kimia darah atau urine secara dini dianjurkan untuk
kan kontra-indikasi pemakaian preparat hormon steroid, anta- selalu melakukan pemeriksaan laboratorium minimal setahun
ra lain : migrain, ikterus, tekanan darah tinggi, varises, diabetes sekali.
melitus, hiperlipidemia, tumor mammae atau tumor traktus • Apabila hal-hal tersebut telah dapat dijalankan, untuk
genitalis dan lain-lain. menghindari semua hal yang tak diingini, sebaiknya obat ini
jangan digunakan secara terus menerus, tetapi harus ada waktu
• Memilih preparat yang cocok.— Tersedianya berbagai
istirahat satu atau dua bulan selama setahun. Selama masa is-
macam pil dengan komposisi yang berbeda (baik derivat estro-
tirahat ini dianjurkan memakai cara kontrasepsi lain. Bila
gen maupun derivat progestinnya) memungkinkan untuk
usaha-usaha di atas telah dijalankan tetapi efek samping masih
menggantinya dengan jenis pil yang lain apabila ternyata wani-
tetap ada, sebaiknya obat segera distop; gunakan cara kontra-
ta tersebut tidak cocok dengan pil yang pertama kita pilih.
sepsi lain. Kemudian bila perlu efek samping yang masih ada
Potensi/khasiat berbagai pil kontrasepsi tersebut tidak perlu
diberi pengobatan.
diragukan, karena berbagai derivat estrogen-progestin tersebut
potensi estrogenik dan progestogeniknya hampir tidak ber-
KEPUSTAKAAN
beda. Kecuali memilih macam pil yang cocok dapat juga di-
pilih pil dengan dosis dari masing-masing komponen yang mi- 1. BECK RP et al : Adrenocortieol funetion studies during the normal
nimal. Hal ini sekarang banyak dianjurkan setelah terbukti menstrual cyele and women receiving norethindrone with and with-
bahwa beberapa efek samping dapat timbul pada pemakaian out mestranol. Amer J Obstet Gynecol 112 : 364, 1972.
2. DE LANGE WE, DOORENBOS H : Sex hormones, anabolic agents
dosis besar. and related drugs, in Meyler's side effects of drugs, vo18. ed. MNG
• Menghindari pemakaian pil yang mengandung derivat estro- Dukes 1972-1975.
gen/progestin yang telah banyak dilaporkan dapat menimbul- 3. MURAD F, GLLMAN AG : Estrogens and progestins. in The Phar-
kan hal-hal yang tidak dingini, antara lain: misalnya derivat macological basis of therapeutics, 5 ed. Ed. Goodman LS and
Gilman AG. New York, Maemillan Co., 1975.
progestin dengan alkilasi pada atom C—17 dan pada gugus fe- 4. METREAU JM et al : Oral contraception and the liver. Digestion 7:
nol dari cincin A (370—a) yang dapat menyebabkan gangguan 318-355, 1972.
fungsi ekskresi hepar dan menimbulkan hepatoma; pemberian 5. MOWAT AP, ARLAS LM : Liver functions and oral contraeeptives.
dietilstilbestrol pada wanita hamil muda dapat meningkatkan JReprod Med 3: 45, 1969.
6. SLNNATHURAY T.A : Oral hormonal steroid contraception. An
frekwensi adenocarcinoma cervix/vagina pada bayinya kelak
overview of recent literature. New ethicals 13 (12): Dec, 1976.
dikemudian hari (3,8). 7. WHO Drug Lnformation, October 1976.
• Pemakaian norethindron dengan mestranol dapat menurun- 8. WHO Drug Lnformation Circular No. 174, 31 May 1977.

28 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


PROSTAGLANDIN
dr. Soenaryo
Bagian Farmakologi FKUI
Jakarta

Prostaglandin (PG) merupakan salah satu zat yang akhir- dan. Berbagai macam obat anti-inflamasi golongan non-ste-
akhir ini sangat menarik perhatian. Sebenarnya zat ini telah di- roid—misalnya aspirin & indomethacin—diperkirakan bekerja
kenal sejak sekitar tahun 1930-an, namun baru sekitar tahun dengan cara mengadakan penghambatan biosintesa PG ini.
1960-an zat tersebut dapat diisolasi, dikenal sifat-sifat serta Sifat kimia
cara sintesanya. Sejak saat itu barulah zat tersebut menim- PG merupakan analog dari suatu senyawaan asam prostano-
bulkan daya tarik yangbesar. Penyelidikan tentang PG dimulai at dengan struktur kimia sebagai berikut :
sekitar tahun 1930 yaitu sewaktu dua orang ginekolog Ameri-
ka, KURZROK dan LIEB pada suatu observasi menemukan
bahwa cairan semen yang dikenakan pada sepotong otot uterus
mengakibatkan kontraksi atau relaksasi otot uterus tersebut.
Kira-kira 5—6 tahun kemudian GOLDBLATT di Inggris dan
EULER di Swedia masing-masing melaporkan bahwa cairan
semen atau kelenjar reproduksi yang lain mengandung suatu
Zat yang mempunyai sifat menyebabkan kontraksi otot polos
dan juga mempunyai sifat dapat menurunkan tekanan darah. PG yang terdapat secara alamiah yaitu PGE 1 , PGE 2, PGE 3 ,
EuLER menyatakan bahwa zat aktip tersebut merupakan sua- PGF 1 α , PGF 2α , PGF 3α , keenamnya disebut sebagai PG-pri-
tu zat yang bersifat asam dan dapat larut dalam lemak dan ke- mer; sedangkan PG yang lain merupakan analognya. A, B, C,
mudian dinamakan prostaglandin. Selain nama ini zat tersebut D, E,F, menunjukkan konstituen pada cincin siklopentana, se-
juga pernah mendapatkan berbagai macam nama misalnya dang 1, 2, 3 dan soterusnya menunjukkan prekursor dari asam
vesiglandin, irin, medullin ataupun darmstoff. lemaknya.
Pada tahun 1957 BERGSTROM dan SJOFALL dapat PGE 2 dan PGF2α merupakan PG yang paling banyak terda-
mengisolir dalam bentuk kristal dua macam PG, yaitu PGE 1 pat dan paling banyak dipelajari secara intensip.
dan PGF1α , dan pada tahun 1962 struktur kimia dari kedua Biosintesa PG dari prekursornya yang berupa asam lemak
zat tersebut dapat ditentukan. Segera setelah penemuan struk- esensiel terjadi di hampir semua sel. Sintesa PG primer memer-
tur PG ini senyawaan-senyawaan PG lainnya ditemukan; dan lukan enzym prostaglandin synthetase dengan tahap-tahap
ternyata semua PG merupakan suatu asam karboxilat tidak je- sebagai berikut :
nuh dengan 20 atom karbon dan mempunyai satu gugus siklo- — Oksigenisasi dan siklisasi prekursornya dan membentuk
pentana. suatu derivat berupa peroxida siklis (suatu endoperoxida).
Sekitar tahun 1964 BERGSTROM dan kawan-kawan serta — Endoperoxida ini kemudian menempuh dua jalan:
VAN DoRP secara sendiri-sendiri dapat menemukan biosinte- (i) isomerisasi oleh enzym endoperoxide isomerase mem-
sa PGE 2 dari asam arachidonat dengan menggunakan homoge- bentuk PGE, atau (ii) direduksi oleh enzym endoperoxide
nat kelenjar vesikularis domba. reductase menghasilkan PGF α .
PG merupakan autakoid* yang dapat ditemukan pada ham- Sebagai contoh,dari prekursor asam arachidonat akan dihasil-
pir semua jaringan dan cairan tubuh; berbagai macam rangsang kan seri PGE dan PGF α , suatu PG yang paling banyak dite-
dapat mengakibatkan peninggian pembentukan PG. Walaupun mukan pada mammalia. PGA, B dan C berasal dari PGE sete-
dalam jumlah yang sangat kecil, zat ini dapat menimbulkan lah mengalami dehidrasi dan isomerisasi.
efek yang sangat luas yang meliputi hampir seluruh fungsi bio-
logik dalam tubuh. PG ini dapat pula mengaktipkan ataupun Farmakologi
menghambat adenylcyclase dari berbagai macam sel dalam ba- Jarang sekali ditemukan suatu autakoid yang memiliki hegi-
tu banyak dan begitu beraneka ragam efek seperti PG; tidak
* Autakoid adalah segolongan zat yang terdapat dalam tubuh yang saja spektrum efeknya sangat luas, tetapi setiap PG juga me-
mempunyai reseptor yang beraneka macam dan dapat menimbulkan nunjukkan efek yang berbeda baik kwalitatip maupun kwanti-
efek sistemik. tatip.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 29


HO

Struktur ke enam prostaglandin primer

Terhadap sistem kardiovaskuler. – Zat ini menyebabkan va- disertai dengan penurunan kadar progesteron; sehingga timbul
sodilatasi, terutama pada sistem arteriol, prekapiler , sphincter pertanyaan apakah efek luteolysis ini masih merupakan faktor
dan venule post–kapiler. Efek ini terlihat pada pemberian PGE penentu pada abortus akibat PG ?
dan PGA yang merupakan vasodilator kuat; kekuatannya mele- Cara kerja PG
bihi histamin atau asetilkholin. Kontraksi otot jantung me- Karena efeknya yang sangat beraneka ragam, jelaslah sudah
ningkat dan frekwensi denyut jantung juga bertambah; ini me- bahwa PG tentulah tidak hanya mempunyai satu macam resep-
rupakan reflex akibat menurunnya tahanan tepi total. Tekanan tor saja; dan memang telah terbukti bahwa PG mempunyai
darah menurun; hal ini terutama terlihat jelas pada penderita- reseptor yang sangat heterogen. Cara kerja PG mungkin sekali
penderita tekanan darah tinggi. melalui pengaruhnya terhadap kadar AMP siklis ataupun ter-
Terhadap otot polos lain.– PG dapat menyebabkan kon- hadap ion kalsium. Terhadap AMP siklis, PG dapat menyebab-
traksi maupun relaksasi, tergantung dari jenis PG yang diguna- kan akumulasi ataupun penghambatan akumulasi AMP siklis.
kan, species, keadaan endokrin dan kondisi percobaan. Yang
penting yaitu efek terhadap otot polos uterus. Dalam keadaan Penutup
hamil PGE maupun PGF menyebabkan kontraksi yang kuat, Berdasarkan efek PG yang beraneka ragam seperti telah di-
sedangkan bila tidak hamil hanya PGE yang dapat menyebab- sebutkan di atas, maka kita dapat menaruh beberapa harapan,
kan kontraksi uterus yang mirip dengan kontraksi uterus wak- misalnya :
tu partus. Efek ini terlihat pada seluruh stadia kehamilan, jadi • Kemungkinan untuk pengobatan ulkus peptikum, terutama
ini berbeda dengan efek oxytocin yang terutama hanya terlihat ulkus ventrikuli.
pada kehamilan aterm. • Kemungkinan untuk pengobatan hipertensi.
Terhadap otot polos bronchus.- PGE mempunyai efek • Kemungkinan untuk digunakan pada pengobatan asthma
bronchodilatasi, sedangkan PGF – terutama PGF 2α – akan bronchiale, misalnya dalam bentuk aerosol (PGE 2 ).
menyebabkan bronchokonstriksi terutama pada penderita • Hal yang menarik yaitu dalam lapangan kebidanan, di mana
asthma. PGE 1 dan PGE 2 dalam bentuk aerosol dapat diguna- PG mempunyai peranan penting untuk keadaan-keadaan sbb :
kan untuk pengobatan asthma bronchiale. ~ untuk induksi partus aterm atau untuk pengobatan "missed
Terhadap otot polos saluran peneernaan.– Pengaruh PG abortion".
sangat variabel. PGE misalnya, dapat menyebabkan rasa enek, ~ untuk mengakhiri kehamilan yang tidak dikehendaki (un-
muntah, diare, kejang usus bahkan reflux dari empedu. Sekret wanted pregnancy) ; jadi bertindak sebagai abortivum. Dalam
Iambung menjadi berkurang dengan akibat volume, keasaman hal ini pelbagai penyelidikan menunjukkan hasil yang cukup
dan jumlah pepsin berkurang. Sebaliknya , terhadap kelenjar memuaskan serta efek samping yang relatif kecil, baik keha-
pankreas ia menyebabkan peningkatan sekresi. milan trimester pertama maupun trimester kedua. Untuk tu-
Terhadap sistem kelenjar endokrin.-- PG merangsang pro- juan ini dapat digunakan preparat PGE 2 dan PGF2 ; tetapi
duksi steroid oleh kelenjar anak ginjal, stimulasi pelepasan in- derivatnya yaitu ester metil PGE 2 dan ester metil PGF2α ter-
sulin, efek yang mirip dengan efek hormon thyrotropin dan nyata memberikan hasil yang lebih baik.
juga efek luteolysis. Sehubungan dengan efek luteolysis ini KEPUSTAKAAN
maka suntikan PGF 2α ternyata akan segera menurunkan out-
put hormon progesteron oleh corpus luteum. Keadaan ini akan 1. GOODMAN LS , GLLMAN A : The pharmacological basis of thera-
peutics, 5 ed. New York, Macmillan Co., 1975.
menyebabkan gangguan terhadap kehamilan muda, karena ke-
2. KARLM SM : The prostaglandins. Progress in Research 71-165,
langsungan kehamilan sangat tergantung dari progesteron yang 1972.
berasal dari corpus luteum dan bukan plasenta. Tetapi efek 3. MARC BYGDEMAN, SUNE BERGSTROM Population Reports.
abortivum pada kehamilan muda pada manusia tidak selalu No. 7, Sept. 1976.

30 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


Kemandulan pada pria
dr. M.K. Tadjuddin
Kepala Bagian Biologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta

Seorang pria atau wanita yang datang ke dokter untuk pe- Pemeriksaan laboratorium
meriksaan karena ingin punya anak selalu harus dipandang 1. Pemeriksaan laboratorium umum.
sebagai suatu kesatuan mandul dan sebaiknya diobati sebagai 2. Analisa semen :
satu kesatuan. Jika pada / pemeriksaan salah seorang telah dite- Volum Jumlah spermatozoa/ml
mukan sesuatu yang diperkirakan dapat menyebabkan keman- Bau Jumlah spermatozoa motil/ml
dulan, hal itu tidak boleh dipakai sebagai alasan untuk tidak pH Gerak spermatozoa
memeriksa pasangannya secara lengkap. Seringkali sebab ke- Viskositas Morfologi spermatozoa
mandulan terdapat di kedua belah pihak, umpamanya kwalitas Dalam laboratorium Bagian Biologi FKUI hasil analisa semen
semen yang kurang baik dan getah serviks yang tidak baik. dinilai berdasarkan tingkat kesuburan menurut FARRIS
Dari segi psikologi, juga kurang baik jika salah seorang anggota (1954) yang didasarkan jumlah spermatozoa motil/ejakulat
pasangan dipersalahkan atau merasa bersalah. Jika untuk pe- (lihat tabel I). Berdasarkan itu, maka hasil analisa semen dinya-
ngobatan kemandulan akan dilakukan tindakan berat pada sa- takan Steril atau Subfertil atau Relative Fertile atau Highly
lah seorang, maka keadaan fertilitasnya juga harus diketahui Fertile (lihat contoh hasil pemeriksaan semen Bagian Biologi
sebab tidak ada gunanya mengobati seorang, jika derajat fer- FKUI).
tilitas pasangannya tidak diketahui. Infeksi alat kelamin dapat
TABEL I: TINGKAT KESUBURAN MENURUT FARRIS
ditularkan, hingga dalam hal itu kedua anggota pasangan harus
diobati bersama. Tingkat kesuburan Jumlah spermatozoa motil/ejakulat

Dasar pemeriksaan kemandulan pada pria sama dengan pe- Steri1 0


meriksaan kedokteran umum. Kesalahan yang sering dibuat Subfertil 1 ­ 80 juta
dalam mengevaluasi fertilitas pria adalah dengan hanya mela- Relatif .fertil 80 - 185 iuta
kukan evaluasi berdasarkan analisa semen. Suatu hasil analisa Sangat fertil 1 85 juta lebih
semen normal tidak menyampingkan kemungkinan infeksi
kelenjar prostat atau adanya kelainan anatomis.
Pemeriksaan khusus
Anamnesis Pada penderita dengan oligospermia berat atau sterilitas
Dalam anamnesis ditanyakan tentang perkembangan sex,
atau pada kemandulan yang tidak dapat diterangkan perlu di-
penyakit-penyakit yang pernah dialami, perkawinan dan pema-
lakukan seluruh atau sebagian dari pemeriksaan khusus seperti
kaian obat-obat. Kwalitas semen umumnya turun sesudah sua-
terdaftar dibawah ini :
tu penyakit. Hal itu dapat berlangsung hingga enam bulan.
1. Khromatin sex dan 4. 17-ketosteroid dalam air
Pemeriksaan fisik khromosom seni
1. Pemeriksaan keadaan umum : dalam pemeriksaan ini pen- 2. Gonadotropin dalam air seni 5. PBI dan zat anti-thyroid
ting diperhatikan bentuk tubuh dan sifat-sifat sex sekunder 3. Aglutinasi sperma 6. Biopsi testis.
seperti suara, rambut. Faktor yang mempengaruhi fertilitas pada pria
2. Pemeriksaan genitalia : yang perlu diperiksa ialah Faktor yang mempengaruhi fertilitas pada pria dapat dibagi
-- Bentuk dan ukuran penis dan skrotum dalam :
-- Kelainan anatomi pada penis dan skrotum 1. Faktor pretestikuler , merupakan kelainan yang terdapat
-- Tanda-tanda balanitis pada penderita yang tidak disunat
diluar testis dan mempengaruhi proses spermatogenesis. Ke-
-- Uretra "diperas" dan jika keluar sekret, maka sekret itu
lainan itu dapat berupa :
harus diperiksa.
• Kelainan endokrin (2 % dari kemandulan pria disebabkan
-- Testis : ukuran (normal 4 x 3 x 2 cm), konsistensi.
kelainan endokrin) yang dapat berupa kelainan hormon gona-
-- Epididymis dan duktus deferens
dotropin karena ada kelainan hipofisa atau hipotalamus; ke-
-- Adanya varikokel
lainan kelenjar adrenal atau mungkin karena diabetes mellitus
-- Prostat dan vesika seminalis dengan pemeriksaan rektal.
yang berat.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 31


32 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977
• Kelainan khromosom : umumnya kelainan khromosom be- Contoh Formulir Pemeriksaan Semen dari Bagian Biologi FKUI-Jakarta
rupa sindroma Klinefelter dengan kariotip 47, XXY. Kelainan
jenis lain seperti mozaik 46, XY/47, XXY dan 46, XY/47,
XYY juga kadang-kadang terdapat. Kelainan berupa delesi, BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS INDONESIA
translokasi dan sindroma-YY juga pernah dilaporkan.
• Kriptorkhidismus : dijumpai pada 9 % penderita. Kelainan Analisa sperma :......................... Umur :..................
Pekerjaan :.............................. Sterilitas sekunder : ..................
ini jika dapat didiagnosa dini dan diperbaiki segera dapat dito- Telah menikah :.......... th........ bl Permintaan Prof.Dr : ..................
long. Sebaiknya semua anak laki-laki sewaktu lahir diperiksa No. (klinik) :............................ No. laboratorium :..................
keadaan testisnya untuk mengetahui ada tidaknya kriptorkhi- Semen diterima di laboratorium tgl : ................jam:.............................
dismus. Abstinensi :............. hari . Semen diperoleh dengan eara coitus interup-
• Varikokel : merupakan kelainan yang paling sering dijumpai tus/masturbasi jam :.....................
pada pria infertil. Varikokel terutama mempengaruhi morfolo- Hasil pemeriksaan :
gi dan motilitas semen. Pengaruh terhadap jumlah spermatozoa Warna : Suhu :
Bau : Erythrocyt/lpb :
tidak besar (MAC. LEOD, 1965 b). Leukocyt/.Ipb :
Reaksi (pH) :
Viskositas : Sel epitel/Ipb :
2. Faktor testikuler : merupakan kelainan di dalam testis (terhadap H 2 0 pada suhu 37 C)
0
Sel muda : / ml
yang mempengaruhi proses spermatogenesis. Kelainan itu da- Volume : Kecepatan rata-rata dari 25 sperma
Jumlah/ml : tozoa per 1/20 mm : detik
pat berupa : infeksi (orchitis yang berasal dari gonorrhoea atau .Jumlah motil/ml : Kadar fruktosa mg/100 ml
parotitis epidemika), tumor, trauma, atau kelainan bawaan. % motil : semen.
Bukan bentuk oval
3. Faktor posttestikuler : merupakan kelainan pada epidi- Kesimpulan: Highly fertile/Relative fertile/Subfertile/Sterile .
dymis, duktus deferens, prostat, vesika seminalis dan uretra. Mohon perhatian :
Kelainan itu dapat berupa :
(a). Infeksi yang dapat menyumbat saluran keluar : gonorr- 1. Roborantia 6. Roborantia + HCG
hoea atau urethritis non-spesifik. 2. Roborantia + Vitamin E 7. Roborantia + HMG + HCG
(b). Tumor yang dapat menyumbat saluran keluar. 3. Roborantia + Vitamin E + A 8. Roborantia + klomifen
(c). Trauma yang dapat menyebabkan penyempitan sesudah 4. Roborantia + testosteron/ 9. Roborantia + phenotiazin
sembuh. mesterolon 10. Roborantia + indometasin
(d). Kelainan bawaan seperti hipospadia dan epispadia. 5. Roborantia + HMG
4. Frekwensi senggama : VAN ZYL et al. (1975) me- Pengobatan pria mandul tanpa kelainan anatomi di Indone-
ngatakan bahwa dengan memberi nasehat untuk bersenggama sia sulit, karena diagnosa harus ditegakkan umumnya tanpa
lebih sering, pada 53 % dari pasangan infertil akan terjadi ke- pemeriksaan kadar hormon. Oleh karena itu di Bagian Biologi
hamilan. Frekwensi senggama terutama harus ditingkatkan se- FKUI pengobatan pria mandul tanpa kelainan anatomi tetapi
lama masa subur menjadi tiap hari atau dua hari sekali. dengan oligospermia dimulai dengan pengobatan yang paling
sederhana, yaitu dengan pemberian roborantia, vitamin atau
Pengobatan kemandulan pada pria indometasin. Jika dengan pengobatan yang sederhana itu tidak
Pengobatan pria mandul tentunya tergantung dari kelainan didapat hasil yang memuaskan, maka diberi mesterolon. Jika
yang dideritanya. Pada umumnya hal-hal tersebut dibawah ini masih belum didapat hasil yang memuaskan, maka dilanjutkan
perlu diperhatikan : dengan HCG atau HMG atau klomifen.
1. Sebelum memulai pengobatan harus ditentukan dulu dasar Penutup
analisa semen sebanyak tiga kali. Pengobatan pria mandul seringkali tidak memuaskan. Wa-
2. Sesudah mulai pengobatan, maka pengobatan itu harus di- laupun demikian pemeriksaan 'seorang suami pasangan yang
lanjutkan selama tiga bulan, mengingat siklus spermatoge- mandul perlu dilakukan sebaik-baiknya agar pasangan itu me-
nesis pada manusia adalah sekitar 70 hari. ngetahui keadaan sebenarnya. Harus disadari bahwa keadaan
3. Hasil pengobatan harus dinilai dengan analisa semen ber- kemandulan untuk sepasang suami-isteri dapat merupakan
ulang dan jika dapat, dilakukan penentuan kadar hormon. suatu tekanan jiwa untuk kedua-duanya. Jika dari pemeriksaan
Dalam garis besar pengobatan pria mandul dapat dibagi da- yang dilakukan ternyata suami memang infertil atau mandul,
lam dua golongan, yaitu pengobatan spesifik dan pengobatan maka harus diberi keterangan bahwa kemandulan itu tidak ada
non-spesifik. hubungannya dengan libido dan peranannya sebagai suami.
Dalam golongan pengobatan spesifik termasuk jenis pengobat- KEPUSTAKAAN
an: 1. FARRLS EJ : Male Fertility. Brit Med J 2 : 1475, 1951.
1. Operatif : varikokelektomi, vasostomi, epididimovasostomi 2. MacLEOD J : Seminal cytology in the presence of varicocele.
2. Medikamentosa : Fertil steril 16: 735, 1965.
(a). Hormonal : HMG, HCG, Testosteron,l-triodotironin. 3. OENTOENG S: Analisa semen. Dalam buku Keluarga Berencana :
(b). Non-hormonal : Suppositorium vagina beta-amilasa, edit RS Samil dan AB Saifudin. Lntegrasi Pendidikan Tingkat VL
EKUL, Jakarta, 1970.
peptidasa. 4. VAN ZYL JA et aL : Oligospermia : a seven year survey of the in-
Dalam golongan pengobatan non-spesifik termasuk jenis pe- sidenee, chromosomal aberration, treatment and pregnancy rate.
ngobatan : Int J Fertil 20: 129, 1975.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 35


KONDOM :
Bagaimana cara
menguji kwalitasnya?
Pembicaraan kita kali ini tidak menyangkut masalah naik atau STANDARD NASIONAL.
turunnya jumlah akseptor kondom di Indonesia, bukan ten- Mengingat bahwa pihak produsen memiliki kepentingan
tang "failure rate " maupun efektivitas distribusinya melalui sendiri, untuk melindun'gi konsumen dalam negeri, beberapa
agen-agen jamu, tetapi tentang bagaimana cara pengujian terha- negara telah menentukan standard nasional untuk kondom dan
dap kondom dilakukan. menganjurkan atau mengharuskan pengujian lebih lanjut ter-
Untuk menjaga kwalitas kondom yang diproduksi, sebelum hadap kondom sebelum dipasarkan di dalam negara yang ber-
dipasarkan hamnir semua kondom diuji lebih dulu secara elek- sangkutan. Sepuluh negera telah memiliki standard tersebut,
tronik di dalam pabrik. Pengujian yang dilakukan dalam rang- yaitu : Denmark, Finlandia, lndia, Hongaria, Israel, Jepang,
ka "quality control" ini ditujukan untuk menemukan kondom Norwegia, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat. Di Inggris,
yang bocor/berlubang sehingga kondom yang rusak ini tidak standard tersebut hanya bersifat anjuran, sehingga kondom
jatuh ke tangan konsumen. Untuk itu biasanya dipergunakan yang tidak memenuhi sarat pun dapat dipasarkan. Sebaliknya
cara sbb : Prinsipnya, karena kondom terbuat dari karet, maka di Amerika Serikat standard itu merupakan sarat mutlak untuk
ia berfungsi sebagai isolator. Bila karet tersebut berlubang, pemasaran kondom. Dalam hal ini, salah satu badan yang
fungsi isolatornya akan hilang atau berkurang tergantung besar mempunyai hak dan kewajiban untuk menguji semua kondom
kecilnya lubang. Untuk melaksanakan fungsinya sebagai isola- yang dipasarkan di Amerika, baik yang diproduksi dalam nege-
tor itu, kondom dipasang pada besi berbentuk silindris yang ri maupun yang diimpor, adalah FDA (US Food and Drug Ad-
bertindak sebagai elektroda. Elektroda yang dilapisi oleh kon- ministration). Akan tetapi FDA tidak berhak mengontrol kwa-
dom ini kemudian digerakkan oleh pita-berjalan melewati elek- litas kondom yang diekspor dari Amerika Serikat. Perlu diketa-
troda lain yang terpasang di dinding ruang penguji. Kedua elek- hui juga bahwa ada negara penghasil kondom yang tidak mem-
troda tersebut kemudian diberi beda muatan listrik sebesar punyai standard nasional, misalnya Jerman Barat dan Thailand
1000 volt. Bila kondom yang melapisi salah satu elektroda tadi Biasanya pengujian terhadap standard nasional dilakukan
berlubang, karena fungsi isolatornya tidak sempurna akan ter- pada contoh kondom yang diambil berdasarkan cara " sam-
jadi loncatan listrik antara kedua elektroda dan kondom itu se- pling" yang telah ditetapkan. Bila sekian persen dari contoh
cara otomatis akan dibuang. Cara ini, yang disebut juga sebagai tersebut tidak memenuhi sarat, maka seluruh "batch" ditolak.
cara kering, memerlukan beda potensial yang tinggi. Cara yang Sebagai contoh, standard Swedia menentukan sbb: dari satu
lain berdasarkan prinsip yang sama dengan cara pertama, akan batch kondom yang terdiri dari 500 gross kondom atau kurang
tetapi sebagai medium antara kedua elektroda dipakai larutan daripada itu, diambil 300 contoh kondom dan diperiksa satu
elektrolit — yang seperti kita ketahui merupakan larutan peng- per satu untuk mencari lubang pada kondom. Bila dari 300
hantar listrik. Dengan cara ini elektroda yang berkondom tadi contoh tersebut tak lebih dari empat kondom yang berlubang,
dicelupkan dalam cairan elektrolit dan dinding wadah berfung- batch itu masih dapat diterima.
si sebagai elektroda pasangannya. Antara kedua elektroda ha-
nya diberi beda muatan listrik sebesar 10 - 15 volt. Pengujian untuk mencari lubang.
Secara teoritis, pengujian secara elektronik ini akan dapat Berbeda dengan pengujian "quality control" di pabrik yang
menemukan dan membuang semua kondom yang berlubang, biasanya memakai cara elektronik, sebagian besar standard
tetapi dalam praktek tidak selalu demikian. Untuk mencegah nasional mempergunakan cara yang sederhana untuk mencari
kerugian, pihak produsen dapat menetapkan bahwa tidak lebih lubang pada kondom. Caranya : kondom diisi dengan 300 ml
dari 10 % yang harus ditolak. Karena sampai sekarang belum air, diikat ujungnya dan kemudian diguling-gulingkan di atas
ada patokan resmi tentang berapa besar seharusnya beda po- kertas penghisap atau kain yang mudah menyerap air. Ada ti-
tensial antara kedua elektroda tersebut, pihak produsen boleh daknya kebocoran dapat dilihat dari ada tidaknya bercak pada
saja menurunkan beda potensial tersebut. Dengan demikian, kertas atau kain tadi(lihat Gambar I).Standard Israel dan FDA
kondom yang berlubang pun, bila dianggap sangat kecil, mung- tidak menentukan ada tidaknya kebocoran melalui kertas
kin tidak dibuang tetapi terus dipasarkan. penghisap, tetapi melihatnya secara langsung. Dari ke sepuluh
negara yang mempunyai standard nasional itu, hanya Jepang
* Diolah dari Population Report, Series H, No. 2, May 1974. yang memakai cara elektronik untuk mencari lubang.

36 Cermin Dunia Kedokteran No. 10; 1977


letus pada peniupan kurang dari 28,3 liter udara, seluruh batch
ditolak.
Penurunan kekuatan kondom setelah proses penuaan diper-
bolehkan sampai batas tertentu oleh standard Jepang, Hongaria
dan Inggris. Standard Jepang, yang menghendaki bahwa kon -
dom kuat menahan regangan enam kali panjang semula, menu-
runkan angka itu menjadi 5,4 kali sesudah proses penuaan.
Standard Hongaria bahkan memperbolehkan pengurangan ke-
kuatan sampai tinggal 70 % kekuatan semula (lihat Tabel I).
Konsekwensi dari penurunan kekuatan tersebut ialah bahwa
seharusnya pada kemasan kondom juga dicantumkan "expira-
tion date". Tetapi tampak ada keengganan dari pihak pabrik
pembuat kondom untuk mencantumkannya.
Ada pabrik yang menyatakan bahwa kondom produksi mereka
masih dapat dipergunakan sembilan tahun setelah pembuatan,
tetapi dari riset yang ada belum didapatkan fakta untuk mem-
benarkan ataupun menyangkal pernyataan itu. Dari pihak pe-
merintah, hanya standard Inggris (British Standards Institu -
Gambar 1. — Pengujian terhadap kondom untuk mencari lubang. tion) yang mencantumkan expiration date kondom dalam
standard, yaitu tiga tahun setelah pembuatan.
Pengujian kekuatan kondom Standard ukuran kondom
Kondom yang kurang kuat dan robek pada waktu dipakai Di samping standard-standard yang telah dibicarakan di atas
memberi efek yang jauh lebih jelek daripada kondom yang ber- delapan negera — Hongaria, India, Israel, Norwegia, Swedia,
lubang kecil, yang meskipun dapat dilalui sperma/kuman Inggris, Jepang dan Amerika — juga membuat standard untuk
mungkin jumlahnya terlalu sedikit untuk memungkinkan keha- ukuran kondom, yang mencakup panjang, lebar, tebal dan
milan/infeksi. Jadi sebenarnya test terhadap kekuatan kondom berat kondom. (lihat Tabel II).
ini lebih penting daripada test untuk mencari lubang kondom. Karena proses pembuatannya, kondom biasanya lebih tebal
Pengujian kekuatan kondom dapai dilakukan dengan dua cara, pada ujung tertutupnya. Oleh sebab itu ada standard yang me-
yaitu (1) meniupkan udara dengan volume tertentu untuk dili- netapkan tebal rata-rata dari seluruh kondom, ada yang mene-
hat apakah kondom pecah atau tidak, dan (2) menarik atau tapkan tebal di bagian tengah saja. Dari ukuran-ukuran yang
meregangkan sebagian atau seluruh kondom tersebut sampai ditetapkan dalam standard tersebut, salah satu yang terpenting
robek dan menentukan berapa kali lipat panjangnya kondom ialah tebal kondom, karena ukuran ini secara langsung berhu-
telah ditarik pada waktu kondom tersebut robek. bungan dengan kekuatannya, dan dengan demikian dengan e-
Standard Denmark mengharuskan bahwa kondom tidak pe- fektivitasnya sebagai alat kontrasepsi. Dengan memakai bahan
cah pada peniupan 20 liter udara. Swedia menentukan 25 liter, yang sama, kondom yang lebih tebal tentu lebih kuat. Tetapi
sedangkan standard Amerika menghendaki bahwa dari setiap kondom yang tipis lebih disukai oleh masyarakat karena kata-
batch, delapan contoh kondom baru pecah setelah ditiup de- nya lebih sensitif. Di Jepang, di mana ketentuan mengenai te-
ngan lebih dari 28,3 liter udara (lihat Gambar 2). Cara penguji- bal kondom tidak masuk dalam standard, pada tahun 1970
an dengan penarikan/peregangan dipakai oleh standard Honga- mulai dipasarkan kondom yang sangat tipis, dengan tebal
ria, Jepang dan Inggris : dalam standard mereka dinyatakan
bahwa kondom harus dapat ditarik enam sampai tujuh kali
lipat panjangnya (600 % — 700 %) sebelum dia robek.
Penurunan kwalitas 'kondom karena proses penuaan
Karet yang disimpan beberapa tahun sering rusak dan men-
jadi lengket. Kemampuannya menahan regangan juga berku-
rang. Karena kondom juga dibuat dari karet, penyimpanan
kondom dalam waktu lama pasti mempengaruhi kwalitas kon-
dom tersebut.
Untuk menguji pengaruh proses penuaan ("aging") ini ter-
hadap kondom, kita tak perlu menunggu bertahun-tahun kare-
na proses penuaan dapat dipercepat dengan pemanasan. Di da-
lam standard Inggris, contoh kondom harus dipanaskan sampai
70° C selama 12 jarn untuk kemudian diuji lagi kekuatannya.
Jepang dan Hongaria menetapkan waktu yang lebih lama
untuk percobaan itu, yaitu 72 jam pada 70 0 C, sedang stan-
dard Amerika menetapkan waktu tujuh hari pada suhu yang
sama. Menurut standard Amerika ini, bila salah satu dari dela- Gambar 2. — Menguji kekuatan kondom dengan meniupkan uda-
pan contoh kondom yang telah dipanaskan tujuh hari itu me - ra ke dalam kondom.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 37


0,03 mm. Pemasaran kondom jenis ini ternyata berhasil me- Tentang panjang dan lebar kondom yang optimal, meskipun
ningkatkan "sales" kondom jauh di atas tahun-tahun sebelum- informasi mengenai ukuran itu sedikit sekali, beberapa negera
nya. Hal yang menguntungkan ialah bahwa kenaikan "sales" mencantumkan juga dalam standard mereka. Panjang mini-
kondom tadi tidak diikuti dengan kenaikan laporan jumlah mum berkisar antara 16 cm (di Inggris dan Israel) sampai 18
kondom yang robek/pecah waktu dipakai. Tetapi ini tidak cm ( di Amerika). Hanya satu negara yang mencantumkan pan-
berarti bahwa kondom tersebut memang kuat. karena mungkin jang maksimum, yaitu Amerika Serikat yang menetapkan 22
saja orang-orang segan melaporkan tentang robeknya kondom cm. Standard ukuran lebar yang diratakan tanpa direnggang,
yang dipakai. berkisar antara 4,4 sampai 5,6 cm.

TABEL I: STANDARD KONDOM BERBAGAI NEGARA DAN METODA PENGUJIAN KONDOM, 1973

Pengujian kekuatan

Pemanjangan sebelum
Negara Badan yang berwenang Pengujian terhadap lubang robek/putus
Peniupan udara
Sebelum perco- Sesudah perco-
baan penuaan baan penuaan

Denmark Danish Pharmacist's Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, 20 liter — —
Association ditutup dengan memilin ujungnya dan
diguling-gulingkan pada kertas peng-
hisap.

Hongaria Hungarian Presidium — - 700 % 490 %

lndia lndian Standard Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, - - -


lnstitution digantungkan, dan dibungkus dengan
kertas penghisap

lsrael The Standard lnstitution Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, - - -
of lsrael .digantungkan, dan dicari bagian yang
bocor.

Jepang Japanese Standards Setiap kondom diisi dengan larutan - 600 % 540 %
Organization NaCl 1 % dan digantung pada cairan
yang sama. Kondom disingkirkan bila
tahanan antara bagian dalam dan
bagian luar kondom kurang dari
200.000 ohm.

Norwegia Kementerian Perdagang- Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, 25 liter - -
an & lndustri digantung selama tiga menit, ditutup
dengan memilin ujungnya dan diguling-
gulingkan di atas kertas saring yang
kering.

Swedia Swedish Social Welfare Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, 25 liter - -
Board ditutup dengan memilin 2 cm dari Standard
uiungnya, dan diguling-gulingkan di deviasi
atas kertas penghisap. relatif tidak
lebih dari 25%

lnggris British Standards Setiap kondom diisi dengan'300 ml air, - 650 % 600 %
Institution digantung selama tiga menit, ditutup
dengan memilin ujungnya, dan diguling-
gulingkan di atas kertas penghisap yang
kering.

Amerika US FDA Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, - - -


Serikat diguling-gulingkan pada kain pengering
sampai kering. Lubang dicari dengan
melihat air yang bocor.

Amerika US General Setiap kondom diisi dengan 300 ml air, Dari setiap - -
Serikat Services ditutup dengan memilin ujungnya, batch, 8 contoh
Administration diguling-gulingkan di atas kertas saring kondom harus
putih yang kering. meletus di atas
28.3 liter.
8 contoh lain
harus meletus
di atas volume
tadi, tetapi se-
telah dipanaskan
70 0 selama
7 hari.

38 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


TABEL 11 : STANDARD NASLONAL UNTUK UKURAN KONDOM, 1973

Negara Panjang ( cm ) Lebar* ( cm) Tebal Berat maksimum


Minimum maksimum Minimum Maksimum ( mm) ( gram)

Hongaria 17 4,9 5,5 0;07 —


lndia 17,5 4,4 5,4 0,07 1,7
lsrael 16 — — — 1,11 — 1,53
Jepang 17 — — — —
Norwegia 17 4,9 5,6 — 1,7
Swedia 17 4,9 5,6 0,05 1,7
(dianjurkan)
lnggris 16 4,9 5,6 0,08 1,7
Amerika 18 22 4,8 5,5 0,04 — 0,07 1,7
Serikat 0,07 — 0,09
US AI D 16,5 cm + 3 atau -1 4,9 + 1 atau -2 0,055 —

* lebar tanpa diregangkan = keliling.

Peraturan-peraturan mengenai ukuran kondom yang dican- sperma, dalam prakteknya diperlukan sedikit-dikitnya 1 ml
tumkan di atas sebenarnya tidak memilikj dasar yang kuat, jadi cairan semen yang mengandung 20 juta sperma untuk terjadi-
ditetapkan secara "sembarangan" saja (arbitrarily). Bila benar- nya kehamilan. Mengingat hal ini, meskipun kondom berlu-
benar akan dibuat standard, seharusnya ditentukan dulu ukur- bang kecil, mungkin bukan ini yang menyebabkan kegagalan
an penis standard dan standard deviasinya. kontrasepsi. Lalu apa gunanya standard yang dibuat oleh nege-
Sampai sekarang, selain penyelidikan Masters & Johnson yang ra-negara tersebut? Lebih jauh PETER KING dari University
mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara ukuran ba- of Michigan pernah menghitung bahwa bila jumlah kondom
dan dan ukuran genitalia, penyelidikan lebih lanjut tentang yang berlubang naik satu persen — dari 2 per 100 menjadi 3
hal itu masih sedikit sekali. per 100 kondom — hanya akan ada penambahan satu kehamil-
an setiap 2.500.000 sampai 5.000.000 kali koitus. Jadi, sean-
SAMPAI BERAPA JAUH KEGUNAAN STANDARD TADI ? dainya semua kondom (100 %) berlubang, secara teoritis keha-
Cara-cara pengujian kondom yang dibicarakan di atas tadi milan yang disebabkan oleh adanya lubang itu hanya satu da-
pada dasarnya merupakan percobaan laboratorium. Sampai lam 25.000 sampai 50.000 kali koitus.
kini belum diketahui cara pengujian mana yang paling perlu Mengingat bahwa standard kondom belum seragam diselu-
untuk menentukan efektivitas kondom sebagai alat kontra- ruh dunia, IPPF (International Planned Parenthood Federa-
sepsi. tion) telah mengadakan pertemuan di London untuk membuat
Meskipun secara teoritis kehamilan hanya memerlukan satu standard sendiri, hasilnya dapat dilihat pada Tabcl III.

A HIGHLY ACTIVE BACTERIOSTATIC AND BACTERICIDAL ANTIBIOTIC


WITH GUARANTEED BIOAVAILABILITY

KALTHROCIN ®

THE CHOICE OF KALTHROCIN®


MEANS
CHOOSING A REALLY ECONOMICAL PRICE
ERYTHROMYCIN WITH GUARANTEED
BIOAVAILABILITY.

KALTHROCIN THE PREPARATION YOU CAN TRUST ! !

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 39


TABEL III : STANDARD KONDOM MENURUT IPPF , I972

1. BIDANG 5. UKURAN
Standard ini memuat persaratan untuk kondom yang ter- 5.1. Panjang kondom setelah dilepas dari gulungan harus lebih
buat dari karet, yang "disposable " , dengan kemasan seper- dari 16,0 cm pada semua contoh.
ti diberikan pada konsumen. 5.2 Tebal satu lapis kondom, diukur pada bagian tengah se-
luruh contoh, tidak boleh lebih dari 0,007 cm.
2. BAHAN
Kondom harus dibuat dari latcx yang berkwalitas baik. 6. LUBANG
2.1
2.2 Kondom, dan bahan-bahan yang dioleskan padanya, tidak 6.1 Pengujian : setiap kondom dilepas dari gulungan, diisi
boleh mengandung atau melepaskan zat-zat yang beracun dengan 300 ml air, digantung pada ujungnya yang terbuka
atau berbahaya dalam pemakaian yang normal. Bahan- Kalau tidak tampak kebocoran yang nyata, kondom tsb.
bahan yang dioleskan padanya tidak boleh mempunyai harus ditutup dengan memilin ujungnya, dikeringkan ba-
efek yang merusak kondom. gian luarnya, dan dengan pelan-pelan digulingkan sehingga
seluruh permukaannya terkena kertas penghisap yang
3. PENANDAAN kering sedikit-dikitnya dua kali, (lebih disukai kertas yang
3.1 Dalam satu batch, setiap kondom atau kemasan satu kon- berwarna) dan dilihat ada tidaknya kebocoran. Setiap
dom harus sama rupanya, dan semua harus diberi tanda lubang yang ditemukan harus diberi tanda untuk menun-
di bawah ini dengan tulisan yang seragam dan mudah di- jukkan posisinya, air dalam kondom dibuang, kondom
baca: diratakan, dan jarak lubang sampai ujung tertutup diukur.
3.2 Tanda identifikasi pabrik pembuatnya dan nomor batch. 6.2 Persaratan :
3.3 Expiry date (bulan & tahun) yang dianjurkan bila disim- 6.2.1. Kondom dengan satu lubang atau lebih yang berjarak
pan dalam kondisi normal. kurang dari 14,0 cm dari ujung tertutup (tak termasuk
pentol) dianggap rusak.
4. BESAR "SAMPLE " 6.2.2 Dari 300 contoh kondom yang diuji, kondom yang ru-
4.1 Setiap batch tidak boleh lebih dari 1000 gross (144.000) sak tak boleh lebih dari empat buah.
kondom. 6.2.3 Pilihan lain : batch tersebut boleh dievaluasi sesuai
dengan tabel dibawah ini.

TABEL : EVALUASI SEQUENSIAL TERHADAP KONDOM DALAM PENGUJIAN LUBANG

Jumlah kumulatif kondom yang rusak.


Jumlah kumulatif Terhadap batch diputuskan untuk
contoh
Diterima bila = Uji 100 lagi bila = Ditolak bila =

100 * 0, 1, 2, 3 4
200 0 l, 2, 3, 4 5
300 4 5

*batch tidak boleh diterima berdasarkan pemeriksaan 100 contoh saja.

7. KAPASITAS MELETUS.
4.2 Dari setiap batch, diambil 450 contoh kondom secara 7.1 Pengujian : setiap kondom dilepas dari gulungannya, di-
random. pasang pada pompa, dipompa dengan udara dengan ke-
4.3 Contoh kondom tersebut harus dibagi dalam tiga bagian : cepatan 25 sampai 30 liter per menit, dan volumenya
sepuluh kondom untuk diuji ukurannya sesuai dengan waktu meletus diukur.
Pasal 5; 300 kondom untuk diuji terhadap lubang sesuai 7.2 Persaratan : Volume rata-rata waktu meletus (V) dan
dengan Pasal 6 ; dan 100 untuk diuji kapasitas meletus- standard deviasinya (s) harus dihitung, dan dari sini di-
nya sesuai dengan Pasal 7. hitung angka yang disetujui, Y= V - 10
s

40 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


KELUHAN UTAMA YANG TIDAK UTAMA

Keluhan utama belum tentu merupakan hal yang penting. Hal ini dapat di-
buktikan oleh sepasang suami isteri yang berobat ke tempat praktek saya.
'Sakit apa, pak?, tanya saya secara rutin.
"Sakit pinggang, terus pusing, perut enek ............................... "
SUPAYA CEPAT SEMBUH Dengan perasaan bingung karena mendengar keluhan-keluhan penderita yang
bertubi-tubi itu, saya persilakan pasien itu masuk ke tempat pemeriksaan. Di
Scorang penderita datang dengan keluhan belakang layar tertutup dia masih menambahkan keluhan lain sambil ber-
"pilek bawah" (istilah ini berasal dari penderita teriak-teriak seakan-akan takut tidak kedengaran keluar.
itu sendiri). Sebagai biasanya dia saya suruh "Hari ini mencret sampai tiga kali, tapi tidak banyak; cuma rasanya perih
berbaring untuk disuntik penisilin, tetapi aneh- sekali". Anehnya matanya berkedip-kedip sambil menunjuk ke arah genitalia-
nya penderita itu menolak sambil berkata: nya.
'Dok , disuntiknya berdiri saja. Waktu menda- "Oh . . ya . . . apa gini ?"; saya memberi isyarat denganjari-jari saya.
pat penyakit ini sikap saya juga berdiri. "....! "Yah. .", ia tersenyum lega, menghela nafas panjang sambil bersiap untuk
disuntik penisilin,
Dr. Adhi Djuanda "Sakit apa dia, dokter?", tanya sang isteri dari luar layar.
Bagian Kulit Kelamin FKUI
"Perutnya kena penyakit karena kebanyakan jajan mangga muda ............
Jakarta

dr. Rom H. Pangayoman


Puskesmas Salawu
MASIH KECIL Jawa-Barat.
Percakapan ini terjadi di poliklinik paru-paru.
Kami bertanya :
+ Apakah anak ibu sudah di BCG ? MERANGKAP APOTIK ?
Belum, dok.
+ Besok anak ibu di Mantoux, ya ? Pasien yang mendapat giliran kini masuk. Maka berlangsunglah tanya jawab
— Tapi dia masih kecil, dok. Dan kakak-kakak- berikut :
nya juga belum kawin ! + Sakit apa, mbah ? (Maklum pasien itu seorang wanita tua)
Setelah tercengang sebentar, kami semua ter- Begini, dokter. Saya ini sakitnya tipes sama kolera sama disentri. Di-
tawa, karena Mantoux (=mantu) dalam bahasa tambah lagi jantung saya suka berdenyut. Saya sudah minum APC kok
Jawa berarti menikahkan anak. tidak sembuh. Maksud saya ke sini cuma mau beli obat yang manjur.
Dan dokternya hanya sempat menyengir ................................
dr. Suwardi S.H. dr. Andreas W. Natari
Puskesmas Minggir, Yogyakarta. Purwokerto

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 .43


Catatan singkat
Selama ini gigi yang kuning kecoklatan karena pe- Tinea versicolor merupakan salah satu dermatosis
makaian tetracycline dianggap tak dapat ditolong superfisial yang sangat sukar diobati. Prevalensinya
lagi. Tetapi Reid JS & P. Newman melaporkan di lndonesia, terutama di antara golongan sosial
bahwa mereka berhasil menghilangkan diskolorasi ekonomi yang rendah, tinggi sekali.
itu pada lima dari enam pasien mereka dengan Handoyo dkk. telah mencoba mengobati penyakit
menggunakan larutan hidrogen ' peroxida yang tersebut dengan menggunakan retinoie acid 0,05%,
hangat. Dalam prosedur itu harus dijaga agar uap dalam bentuk cream maupun bentuk lotion, de-
peroxida itu tidak tersedot ke dalam hidung. Kini ngan hasil yang sangat memuaskan. 90 % pasien
tehnik ini sedang dipelajari lebih lanjut dengan mereka sembuh dalam waktu tiga minggu. Untuk
jumlah pasien yang lebih banyak. lcsi yang luas, misalnya yang mengenai seluruh
Brit Dent J 1 42 : 26I,I977 punggung, obat ini sangat manjur.

Suutheast Asian J Trop Med Pub Hl th 8: 93-98, 1 977

Dalam masa post -operasi thrombosis empat kali


lebih sering terjadi pada orang-orang yang mema-
kai pil kontrasepsi. Mengingat hal tersebut dian-
jurkan untuk menghentikan pemakaian pil kon- Pembantu rumah tangga saya pernah menganjur-
trasepsi dan menggantinya dengan cara pencegahan kan untuk mengoleskan minyak kelapa pada ram-
kehamilan yang lain enam minggu sebelum operasi but anak saya. "Agar rambut tumbuh lebat", kata-
besar dilakukan. nya. Kini terbukti bahwa rambut yang jarang, tipis
1976 78-93. : 1 & kekurangan
MedJAust pigmen dapat disebabkan oleh defi-
siensi asam lemak esensiel. Yang menarik dalam
masalah ini ialah : (i) defisiensi ini dapat disem-
Pada masa dinasti Ming (1595 AD) Li Shih-chen buhkan dengan mengoleskan asam linoleat (salah
menulis dalam bukunya Pen T'sao Kang Mu (the satu asam lemak esensiel) atau minyak-minyak
Great Pharmacopeia) bahwa extrak dari Radix yang mengandung asam lemak ini pada kulit, dan
trichosanthis, dengan dioleskan di luar, dapat (ii) bahwa asam linoleat yang dibutuhkan untuk
"menginduksi cairan menstrual" dan mengobati pemberian perkutan hanya 3 mg/kg BB/hari, se-
"retensi membran fetus". Berdasarkan catatan ini, dangkan pemberian IV memerlukan 100 mg/kg BB
sekelompok ahli di Shanghai (yang nama-namanya Pemberian secara IV memerlukan dosis besar ka-
tak disebutkan) melaporkan bahwa mereka berha- rena sebagian besar zat ini mengalami metabolisme
sil mengextraksi suatu protein dengan berat mole- di hati.
kul 18.000 dan diberi nama trichosantin. Zat ini Penyakit defisiensi ini dapat disebabkan oleh
dilaporkan mempunyai khasiat yang luar biasa diet-rendah-lemak (terutama pada anak-anak), mal-
untuk menginduksi abortus pada trimester kedua. absorpsi kronik, atau total-parenteral-nutrition de-
Zat ini secara spesifik merusak trophoblast. Proses ngan cairan infus yang tak mengandung lemak.
perusakan itu mulai 16 jam setelah pemberian tri- Gejala-gejala : kulit kering bersisik. dermatitis,
chosantin dan abortus tcrjadi sekitar empat hari alopecia, hipopigmentasi rambut, pertumbuhan
kemudian. Cara pemberiannya ialah IM atau intra- anak terhambat. Pada hewan,percobaan defisiensi
amnion. ini menimbulkan sterilitas & abortus.
Karena kerjanya yang secara spesifik merusak Asam linoleat murni sukar didapatkan, tetapi
trophoblast, zat ini dicoba juga untuk mengobati minyak-minyak berikut mengandung banyak asam
choriocarsinoma dan mola-hydatidosa. Efek sam- linoleat : minyak bunga-matahari (linoleat 52—
pingnya tidak disebutkan dalam laporan tersebut, 66 %), minyak kedele (52 -60 %), minyak jagung
tetapi dikatakan bahwa diperlukan penelitian lebih (34—56 %). Minyak kelapa ternyata hanya me-
lanjut untuk menghilangkan "efek imunologiknya ngandung 1—3 % linoleat, jadi tidak bermanfaat
yang kuat sekali" untuk penyakit defisiensi ini.
Brit Med J 2 : 77,1977 Arch Dermatol 113: 939-941, 1 977

44 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


Gangguan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering sekali dijum-
pai dalam praktek se hari-hari. Di bawah ini disajikan tanya-jawab menge-
nai gangguan tersebut sekedar sebagai penyegar.

GANGGUAN TIDUR
Dari berbagai penyebab tersebut, yang dapat diobati secara
Seorang wanita berumur 20 tahun datang berobat dengan ke-
farmakologik ialah jenis sentral, yaitu dengan pemberian imi-
luhan waktu tidur di malam hari sering berteriak-teriak keta-
pramin. Harus diingat bahwa barbiturat, antihistamin dan
kutan sehingga mengganggu keluarganya. Bila dibangunkan
obat-obat lain yang merupakan CNS depressant tidak boleh di-
pada saat itu, ia tidak ingat apa yang terjadi dan tidak merasa
berikan pada penderita-penderita itu, karena dapat memperhe-
bermimpi. Ia pernah berobat ke dokter dan diberi "obat tidur"
bat apnea. Sleep-apnea ini dapat terjadi pada orang sehat, teta-
tetapi perbaikan hanya sebentar dan gangguan itu timbul lagi.
pi biasanya hanya sebentar saja.
Seorang psikiater yang pernah memeriksanya menyatakan
bahwa tidak ada dasar psikologik dari gangguan tersebut. Se- T. Apakah langkah pertama dalam pengobatan insomnia
mentara menunggu pemeriksaan-pemeriksaan lain, pasien ter- yang idiopatik ?
sebut diberi obat glutethimide. J. Pertama-tama, sebelum diagnosis tersebut ditegakkan,
harus disingkirkan kemungkinan insomnia akibat ketergan-
(1) . Apa diagnosis gangguan tidur ini ?
tungan-obat (drug-dependent insomnia), nocturnal myoclonus,
(2) Obat apa yang sebaiknya diberikan ?
apnea dalam waktu tidur (sleep-apnea) dan kelainan-kelainan
(3) Bagaimana prognosisnya ? psikiatrik.
(1) Diagnosis : pavor nocturnus. Gejala itu terutama meru-
pakan gangguan tidur pada masa kanak-kanak, tetapi -- seperti T. Bila diagnosis insomnia idiopatik telah ditegakkan, bagai-
pada kasus ini — dapat juga menetap sampai dewasa. Bangkit- mana pengobatannya ?
J. Pengobatan harus dimulai dengan psikoterapi, dengan
an-bangkitan (arousal) terjadi pada masa tidur fase 4, fase yang
terdalam dalam proses tidur. Gerakan-gerakan anggota badan menekankan pada kesulitan-kesulitan dalam kchidupan pasien
sering mengikuti teriak-teriakan itu. Selama dalam proses itu tersebut. Keluhan insomnia yang ringan dapat diobati secara
si penderita tidak bereaksi terhadap rangsang dari luar dan se- efektif dengan khemoterapi saja, tanpa psikoterapi. Pada kasus-
telah terbangun tidak ingat apa yang terjadi. Kelainan ini harus kasus yang lebih berat, di mana psikoterapi disertai dengan
dibedakan dari mimpi buruk yang terjadi pada fase REM (Ra- khemoterapi, obat pilihan adalah flurazepam dalam dosis
15—30 mg, diberikan setengah jam sebelum tidur.
pid eye movement) yaitu fase mimpi — di mana setelah ba-
ngun si penderita ingat bahwa ia bermimpi buruk. T. Apakah yang harus diperhatikan dalam pengobatan in-
Insidens pavor nocturnus ini agak jarang, hanya 3 — 4 % somnia yang kronik atau gangguan tidur lain dengan menggu-
anak-anak menderitanya. Pada orang dewasa lebih jarang lagi. nakan obat-obat hipnotik ?
Etiologinya tidak diketahui dengan pasti. J. Harus diingat bahwa hampir semua obat tidur/penenang
(2) Obat yang paling tepat ialah diazepam, karena ia me- menimbulkan toleransi dan ketergantungan (dependency)
nekan fase 4 tersebut. Pemberian glutethimide pada pasien ini bila dipergunakan dalam jangka waktu lama. Dengan demikian
tidak tepat karena glutethimide menekan fase REM (fase dosis obat yang diperlukan makin lama makin besar.
mimpi). T. Bagaimana tentang somnabulisme dan eara pengobatan-
(3) Prognosis baik. Gejala ini biasanya hilang sendiri dalam nya ?
waktu 2 — 3 tahun; tetapi pada kasus yang cukup berat diaze- J. Somnabulisme (kebiasaan berjalan sambil tidur) teru-
pam dapat diberikan.
tama merupakan kelainan pada masa kanak-kanak. Sekitar
T. Apa penyebab sleep-apnea dan bagaimana pengobatan- 15 % anak-anak yang berumur antara 5 — 12 tahun pernah
nya ? mengalami somnabulisme ini, sekurang-kurangnya sekali.
J. Pada sleep-apnea, penderita yang sedang tidur tampak Prognosis umumnya baik; tanpa pengobatan kelainan ini akan
berhenti bernafas, merasa sesak nafas, kemudian bangun de- hilang dengan sendirinya dalam beberapa tahun. Yang harus
ngan nafas memburu/terengah-engah (Istilah bahasa Jawa : diperhatikan ialah perlindungan terhadap bahaya trauma.
Tindihen — dada terasa ditindihi/dibebani sesuatu sehingga su- Barang-barang yang berbahaya harus disingkirkan dari ruangan
kar bernafas). Ada tiga jenis penyebabnya : (i) jenis sentral tidur mereka.
diafragma berhenti bergerak karena rangsang dari susunan saraf Penggunaan diazepam dan flurazepam untuk mengatasi
pusat berkurang, (ii) jenis obstruksi.-- diakibatkan oleh hiper- gangguan ini masih dalam taraf penelitian, oleh sebab itu se-
relaksasi dari otot-otot saluran pernafasan & otot lidah, dan baiknya tidak diberikan pada anak-anak. Obat-obat ini hanya
(iii) campuran kedua jenis tersebut di atas. dianjurkan bila gejala somnabulisme sering sekal. terjadi.

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 45


ABSTRAK ABSTRAK
SERUM ALPHA FETOPROTEIN SEBAGAI INDIKATOR "LOW BIRTH WEIGHT"
Dari penyelidikan-penyelidikan terdahulu telah diketahui bahwa kadar Alpha Feto-
protein (AFP) dalam serum calon ibu dapat dipakai sebagai indikator awal adanya
neural—tube defect pada bayinya. Akan tetapi selama ini tidak disadari bahwa kadar
AFP tersebut juga dapat dipakai untuk meramalkan "low birth weight" pada bayi.
BROCK et al telah menyelidiki 4224 kehamilan untuk tujuan tersebut. Contoh
darah diambil pada waktu kehamilan telah lewat dari 15 minggu, tetapi belum menca-
pai 20 minggu. Pasien yang memulai pemeriksaan kehamilan pada saat kehamilan telah
20 minggu atau lebih tidak dimasukkan dalam percobaan ini.
Ternyata dari semua pasien itu ada 103 orang dengan kadar AFP di atas, 2,3 kali
nilai median (untuk masa gestasi yang sesuai). Dari kelompok ini 11 orang (10,7 %)
OBSTETRI melahirkan bayi dengan berat badan dibawah 2.5 kg; 64 orang (62,0 %) melahirkan
bayi dengan berat lebih dari 2,5 kg; pada 10 kehamilan ditemukan neural—tube defect;
12 abortus dan enam dengan kehamilan kembar (neural--tube defect, abortus dan ke-
hamilan kembar tidak dibicarakan dalam artikel tersebut).
Pada pasien-pasien dengan kadar AFP di bawah 2,3 kali nilai median, yang dianggap
mewakili populasi masyarakat umum, frekwensi hayi dengan "low birth weight" rata-
rata 4,2 %. Angka ini jauh lebih rendah daripada angka 10,7 % untuk pasien-pasien de-
ngan kadar AFP yang tinggi.
BROCK DJH et al. Lancet ii: 267 268, 1977
Catatan : pada nomor majalah yang sama, WALDN et al juga melaporkan penelitian hubungan
antara AFP dan low birth weight dengan hasil yang kurang lebih sama dengan hasil di
atas.

APPENDEKTOMI : sebaiknya pangkal appendix ditanam atau tidak?

Dalam perkembangan tehnik appendektomi, ada tiga cara untuk menggarap pangkal
appendix yang telah dipotong. Yang paling populer ialah mengikat pangkal appendix
itu (ligasi) kemudian menanamnya dalam dinding caecum dengan membuat ikatan
berupa kantong (invaginasi). Meskipun demikian, ada ahli bedah yang memilih untuk
tidak melakukan invaginasi tersebut, sedang yang lain tidak melakukan ligasi tetapi
hanya melakukan invaginasi saja.
Dalam teori keuntungan cara pertama ialah (a) perdarahan dapat dikontrol dengan
baik, (b) kekuatan ikatan lebih meyakinkan, (c) kemungkinan kontaminasi terhadap
peritoneum lebih sedikit dan (d) dalam masa post- -operasi resiko perlengketan (adhesi)
lebih sedikit.
Tetapi mereka yang menganjurkan untuk tidak melakukan invaginasi dapat juga
memberi bukti-bukti yang meyakinkan. Dalam jangka waktu lima tahun, dari tahun
ILMU BEDAH 1970 — 1974, SINHA A.P. membandingkan status/record 732 pasien yang dirawat di
Stonehouse Hospital untuk appendicitis. Selama masa itu, seorang ahli bedah dari
rumah sakit itu selalu melakukan ligasi saja, tanpa invaginasi. Dua orang rekannya
selalu melakukan ligasi + invaginasi, kecuali kalau telah ada komplikasi yang berat di
mana ketiga ahli tersebut melakukan ligasi saja.
Dengan menyingkirkan pasien-pasien dengan komplikasi yang berat itu tinggallah
643 pasien yang dimasukkan dalam penyelidikan ini. Dari pasien-pasien itu, 210 pasien
digarap dengan ligasi + invaginasi, 433 pasien hanya diligasi saja. Ternyata pasien yang
hanya diligasi ini rata-rata 1,5 hari lebih eepat dipulangkan dari rumah sakit dan infek-
si pada luka operasi hanya 6 %. Angka infeksi ini jauh lebih rendah dibandingkan
dengan angka sebesar 16 % pada pasien-pasien yang diligasi + invaginasi. Komplika-
si-komplikasi lain seperti abses pelvis, pyemia portal, terbukanya kembali luka operasi-
dan perlengketan jarang ditemukan pada kedua kelompok, meskipun demikian kelom-
pok yang diligasi saja rclatif lebih sedikit komplikasinya.
SINHA AP. Brit J Surg 64: 499- 500, 1977

46 Cermin Dunia Kedokteran No 10, 1977


KOMBINASI INDOMETHACIN DAN DIAZEPAM SEBAGAI PENGOBATAN
MALAM HARI PADA RHEUMATOID ARTHRITIS

Rasa sakit pada penderita rheumatoid arthritis sangat rnengganggu penderita dan
sering menambah penderitaan penderita .
D. HOBKRIK et al menyelidiki penderita yang dirawat dengan rheumatoid arthri-
tis yang aktif. Pada penyelidikan ini 17 penderita dibagi dalam tiga kelompok, di
mana (i) kelompok pertama diberi indomethacin 100 mg, (ii) kelompok kedua diberi
kombinasi indomethacin 100 mg dengan diazepam 1.0 mg, (iii) sedangkan kelompok
RHEUMATOLOGI ketiga diberi plasebo. Sebagai parameter dipakai rasa sakit, kekakuan pada pagi hari
dan ketenangan tidur penderita.
Ternyata dari penyelidikan ini didapatkan bahwa indomethacin bisa mengatasi
gangguan arthritis itu dengan cukup baik, akan tetapi didapatkan hasil yang lebih
baik bila kombinasi indomethacin dan diazepam dipergunakan. Sedangkan pada
kclompok ketiga yang diberi plasebo tidak ada perbaikan.
Dikatakan bahwa kombinasi indomethacin dengan diazepam merupakan drug-of-
choiee untuk pengobatan malam hari pada penderita-penderita rheumatoid arthri-
tis.
HOBKRLK D. Rheumatology and Rehabilitation 16: 125,1977

KERUSAKAN HEPAR AKIBAT PEMAKAIAN METHYLTESTOSTERON


JANGKA LAMA

Methyltestosteron sering dipakai pada penderita transexual, impotensi dan sebagai-


nya dalam jangka waktu cukup lama. Pada penyelidikan ini diselidiki efek methyltes-
tosteron jangka lama terhadap hepar.
D. WESTABY et al menyelidiki 60 pasien, terdiri dari 42 transexual dan 18 impo-
ten yang pada pemeriksaan menunjukkan kadar androgen darah yang rcndah. Semua
penderita diberi 50 mg methyltestosteron tiga kali sehari dan laki-laki yang impoten
pada permulaan pengobatan juga diberi 750 mg testosteron per injeksi. Pemakaian tes-
tosteron antara dua minggu sampai lima tahun dan 46 di antara penderita mendapat
pengobatan lebih dari enam bulan. Sebelum pengobatan dilakukan pemeriksaan fisik
dan laboratorium dengan teliti, scanning dan biopsi hepar.
Setelah pemakaian obat tersebut dilakukan kemhali pemeriksaan fisik dan labora,
torium serta pemeriksaan lainnya seperti sebelum diberikan pengobatan. Ternyata
tidak ditemukan kelainan fisik yang jelas, hanya didapatkan pembesaran hepar yang
ringan pada 12 dari 60 penderita dan pada seorang penderita ditemukan massa tumor
pada abdomen yang kemudian ternyata suatu tumor hepar.
Kelainan pemeriksaan fungsi hepar yang ditemukan adalah peninggian alkaline
HEPATOLOGI phosphatase (27 K.A. Unit) pada satu penderita. Peninggian bilirubin dalam serum
(2,9 micro mol/l) pada satu penderita.
Peninggian serum aspartate aminotransferase di mana 19 penderita mencapai lebih
dari 50 u/1 (normal 30 u/l), lima penderita mencapai lebih dari 100 u/I .(Peninggian
aspartate aminotransferase sering ditemukan pada penderita yang diberi methyltes-
tosteron dalam waktu lama).
Pada biopsi hepar didapatkan penebalan dari liver-cell-cord dan pembentukan twin-
plate di daerah peri-portal pada 11 penderita. Pada sembilan penderita ditemukan dila-
tasi dari sinusoid dan pada tiga penderita ditemukan pembentukan microcyste. Pada
sembilan penderita didapatkan hepatocyste di dalam dinding vena centrilobulair, dan
pada tiga penderita di dalam vena interlobulair yang besar. Pada tiga penderita ditemu-
kan cholestasis dan satu di antaranya mempunyai kadar serum bilirubin yang tinggi.
Dari penyelidikan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa nampak jelas adanya kerusak-
an hepar pada pemakaian methyltestosteron dalam jangka waktu lama. Terjadinya
tumor hepar pada pemakaian androgen sudah dilaporkan pertama kali pada tahun
1965 dan sampai sekarang sudah kira-kira 25 kasus yang sudah dilaporkan.

D. WESTABY et alLancet ii: 261,1977

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 47


NALOXONE UNTUK MENGATASI -EFEK PETHIDINE PADA BAYI

Pethidine sering diberikan pada ibu yang akan melahirkan yang mengalami "incoor-
dinated uterine action". Terhadap bayi yang dilahirkan oleh ibu tersebut obat ini me-
nyebabkan depresi pernafasan, perubahan pola makan (feeding behaviour) dan sebagai-
nya. Telah diketahui bahwa efek pethidine itu dapat dihilangkan dengan pemberian
naloxone, suatu antagonis narkotika. Akan tetapi biasanya efek naloxone ini hanya se-
bentar saja, tidak sampai satu jam, padahal efek pethidine cukup lama; 95% pethidine
baru diexkresikan dalam waktu 48 — 72 jam.
Dengan memberikan dosis besar, yaitu 200 ug secara intramuskuler, WIENER dkk
NEONATOLOGI berhasil memperpanjang masa kerja naloxone sampai 48 jam. Apakah masa kerja
itu dapat lebih lama lagi tidak diketahui, karena sebagian besar pasien mereka dipu-
langkan 48 jam setelah partus.
Pemberian naloxone tersebut tidak hanya memperbaiki ventilasi bayi, tetapi juga
pola makannya. Bayi-bayi yang mendapat naloxone jauh lebih scring menyusu dan
jumlah susu yang diminumnya pun lebih banyak.
WIENWE P.C. et al. Brit Med J 2 : 228-231, 1977

Catatan : Kami kira kesulitan utama untuk melaksanakan hal di atas di Indonesia ini ialah kesulitan
mendapatkan obatnya, yaitu naloxone—RED .

PEMASANGAN IUD SEGERA SETELAH PLACENTA LEPAS

Ada beberapa pendapat mengenai pemasangan IUD pada program post-partum.


Dalam percobaan sebelumnya pemasangan IUD segera setelah placenta lepas sering
diikuti dengan angka expulsi yang tinggi.

KB
Dengan memakai IUD jenis LEM JOHN NEWTON et al melakukan pemasangan
IUD pada 100 wanita partus normal, 10 menit setelah placenta lepas. Dengan cara
ini angka expulsi rendah (7%) dan tak dijumpai perforasi uterus, juga tak dijumpai
adanya perbedaan morbiditas puerperal antara pasien-pasien ini dengan golongan kon-
trol. Pada tujuh dari 100 akseptor yang mengalami expulsi tadi, expulsi terjadi pada
minggu keenam post-insersi.

JOHN NEWTON et al. Lancet ii : 273,1977

"GLUE SNIFFING"
Penyalah-gunaan narkotika telah meluas ke Indonesia, akan tetapi ada hcberapa
kegiatan remaja yang mungkin belum banyak ditemui di lndonesia yaitu "sniffing"
atau mencium bahan-bahan pelarut untuk "fly".
seprti Bahan-bahan yang dieium merupakan bahan-bahan keperluan rumah tangga
lem (adhesive/glue), obat-obat untuk rambut, gas korek api, pelarut cat kuku/cutex
dsb. Di dalam bahan-bahan tersebut terdapat berbagai macam pelarut kimiawi seperti
aseton, toluena, etanol, metanol, benzena, butana dan lain-lain. Dari berbagai bahan
tersebut, yang paling sering digunakan (84%) ialah lem, yang terutama mengandung

TOKSIKOLOGI aseton dan toluena sehingga kebiasaan tsb. dikenal sebagai "glue sniffing". Istilah
"sniffing" atau mencium disini sebenarnya kurang tepat karena cara penggunaannya
ialah dengan memasukkan bahan-bahan tersebut ke dalam kantong plastik dan menye-
dotnya dengan bernafas dalam-dalam selama sedikit-dikitnya setengah jam.
Di Lanarkshire, Inggris, dalam waktu enam bulan (Maret-Agustus 1976) telah di-
jumpai 50 kasus keracunan akut akibat kebiasaan ini, dua diantaranya terpaksa dirawat
di rumah sakit. Sebagian besar pelakunya ialah para remaja berusia 12 -- 19 tahun,
terutama laki-laki. Seperti halnya dengan penyalah gunaan narkotika, penyalah-gunaan
pelarut ini merupakan "group activity", dilakukan bersama-sama oleh sekelompok
remaja .
OLIVER JS : Lancet i : 84 -- 86, 1977

48 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977


UNIVERSITARIA
SEMINAR BIOLOGI V DAN KONGRES BIOLOGI 111 meminta supaya dibina terus, supaya menjadi sarana komuni-
MALANG, 7-9.JULI 1977 kasi yang efektif.
Drs.Suhana Sambutan lain yang berbobot adalah sambutan dari Dirjen
Bagian Biologi F.K.U.I Pendidikan Tinggi yang dalam kesempatan tersebut mewakili
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia berpendapat bahwa
Pendahuluan
apabila ditinjau dari jumlah peserta sejak Seminar Biologi I,
Seperti telah kita ketahui, seminar yang bersifat nasional
memang tampak adanya peningkatan; tetapi ia menyampaikan
mempunyai arti yang penting sekali sebagai parameter kemaju-
harapannya agar terjadi juga peningkatan dalam mutu. Selan-
an ilmu suatu bangsa. Demikian juga halnya dengan Seminar
jutnya ia mengemukakan pendapatnya bahwa dibandingkan
Biologi, yang sejak semula telah bersifat nasional dan telah
diadakan sebanyak lima kali itu, mempunyai arti yang penting Seminar Biologi I Ciawi-Bogor 1964
sekali sebagai ukuran sampai dimanakah tingkat pengetahuan Seminar Biologi II Ciawi-Bogor 1970
biologi kita dari waktu ke waktu. Seminar Biologi III Jakarta 1973 + Kongres Biologi I
Sejak diadakannya Seminar Biologi I tahun 1964 di Ciawi Seminar Biologi I V Yogyakarta 1975 + Kongres Biologi II
Bogor yang disusul oleh seminar-seminar berikutnya, terasa *Seminar Biologi V Malang 1977 + Kongres Biologi III
Seminar Biologi VI Bandung 1979 + Kongres Biologi IV
adanya kemajuan dalam jumlah peserta maupun jumlah karya
il miah yang dibahas. Jika Seminar Biologi I dan II hanya diha-
diri oleh beberapa puluh peserta saja, maka Seminar yang ke dengan keadaan pada tahun limapuluhan, para biologiwan
li ma ini dihadiri oleh 450 peserta dan membahas sekitar 238 sekarang telah berhasil mendapatkan posisi di dalam masya-
karya ilmiah. rakat, bahkan beberapa di antaranya telah menjadi "birokrat-
Laporan Ketua Panitia Pelaksana birokrat", sebagai deeision maker. Walaupun demikian para
Seminar didahului oleh laporan Ketua Panitia Pelaksana biologiwan masih menghadapi banyak tantangan. Di antara
Seminar dan Kongres yang antara lain menyebutkan kesulitan- tantangan-tantangan tersebut antara lain ialah masih adanya
kesulitan yang dihadapi panitia berupa : hilangnya paper, tidak sementara pendapat yang menganggap kurang pentingnya ilmu
sampainya surat undangan, kesulitan beaya dan lain-lain. dasar. Umumnya mereka berpendapat bahwa daya guna ilmu
Mengenai beaya, ia bercerita bahwa mula-mulanya sangat diukur oleh aplikasi langsung, padahal menurut Dirjen Pendi-
mengkhawatirkan. Namun berkat uluran tangan berbagai pi- dikan Tinggi, ilmu dasar merupakan sumber daya hidup ilmu
hak yang menaruh simpati, akhirnya kesulitan beaya dapat terpakai. Ilmu dasar berpandangan jauh ke muka, berusaha
teratasi, sehingga ia merasa berbesar hati. apalagi setelah ada- membuka cakrawala-cakrawala baru dengan mengemukakan
nya janji sumbangan dari pihak Pemerintah. fakta dan konsep.
Pada akhir sambutannya Dirjen Pendidikan Tinggi ini, yang
Sambutan-sambutan
juga seorang tokoh biologiwan terkemuka dan merupakan
Seperti biasanya tiap seminar didahului oleh sambutan-
salah seorang pendiri PBI yang menjadi ketua pertamanya
sambutan. Sambutan mempunyai arti yang penting, karena
sampai tahun 1970, meminta perhatian para biologiwan ten-
sambutan yang biasanya dilakukan oleh orang-orang "resmi",
tang pentingnya program pengembangan pendidikan Pasca
sedikit banyak mencerminkan tanggapan masyarakat terhadap
Sarjana, di samping seminar-seminar. Dalam hubungan ter-
seminar, dalam hal ini tentu terhadap biologi pada umumnya
sebut ia mengemukakan pentingnya kerja sama antar Lem-
dan Perhimpunan Biologi Indonesia pada khususnya. baga, dalam proses pembentukan bibit-bibit yang penuh
Dalam sambutannya Ketua Perhimpunan Biologi lndonesia dedikasi, bertanggung jawab, serta khidmat kepada Maha
(PBI) periode 1975-1977, antara lain menguraikan tentang Pencipta.
sifat-sifat seorang biologiwan.
Menurut pendapatnya, sifat-sifat seorang biologiwan adalah Jalannya Sidang waktu Seminar
sebagai berikut : Dalam Seminar Biologi V dan Kongres Biologi III tersebut
sidang-sidang dilakukan secara simultan pada tujuh ruangan
- manusia biasa, perlu makan dan minum
- prihatin terhadap berbagai pencemaran
sidang sesuai dengan pengelompokan bidang pengetahuan,
- bekerja keras untuk mendapatkan bibit unggul yaitu kelompok :
- berhati-hati mengatur alam, karena kalau tidak kita akan diatur A. Biologi Lingkungan Perairan
oleh alam B. Mikrobiologi-Parasitologi
- berpandanganjauh ke depan
C. Biologi Radiasi dan Biologi Manusia
- menyadari pentingnya lingkungan hidup
- selalu konstruktif, membangun D. Biologi Reproduksi dan Biologi Umum
- menjelajahi ilmu pengetahuan dari tingkat molekul sampai ruang E. Ekologi—PPA
angkasa. F. Botani dan Zoologi
Selanjutnya ia mengemukakan pentingnya didaktik biologi di - G. Biologi Pertanian
tingkatkan. Mengenai "Berita Biologi", majalah resmi PBI, ia Dengan pengelompokkan tersebut sidang-sidang pada setiap

Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977 49


ruangan terasa lebih homogen dan diskusi dapat berjalan lebih rangi keberhasilan Panitia dalam menyelenggarakan Seminar
terarah. Walaupun demikian kadang-kadang masih terasa bah- yang cukup besar tersebut. Dalam pada itu ditinjau dari ba-
wa diskusi kurang hidup, karena adanya perbedaan tingkat nyaknya karya ilmiah yang dibawakan dibandingkan dengan
pengetahuan para peserta dan terbatasnya waktu. Perlu kira- jumlah peserta, maka Seminar Biologi Malang sangat efisien.
nya dijelaskan di sini bahwa pembicara diberi waktu 20 menit Di Jakarta tahun 1973,
. 25%; di Yogya tahun 1975, 37%; dan
untuk berbicara dan diskusi; pada kenyataannya banyak pem- di Malang tahun 1977, 53%. Di samping itu, pembahasan bebe-
bicara yang tidak dapat membatasi lamanya bicara, sehingga rapa karya ilmiah yang pada seminar-seminar terdahulu hanya
diskusinya sangat terbatas, bahkan beberapa di antaranya tidak sampai pada tingkat seluler, sekarang sudah sampai pada ting- ,
sempat berdiskusi karena seluruh waktunya habis untuk berbi- kat subseluler dan molekuler; suatu hal yang menggembirakan.
cara.
Dalam seminar yang heterogen dan diikuti oleh banyak pe- Jalannya Kongres
serta seperti Seminar Biologi tersebut, pembagian ruang sidang Kongres yang diadakan pada tanggal 8 Juli malam telah me -
berdasarkan pengelompokkan ilmu memang perlu diadakan. nunjuk Formatur, atas usul, untuk membentuk panitia yang
Tetapi sebagai konsekwensinya kadang-kadang peserta menjadi akan menangani pembakuan istilah. Telah pula dibahas, apa-
bingung memilih ruang sidang, karena pada waktu yang sama kah perlu mengganti nama Seminar Biologi dan Kongres Biolo-
dibicarakan dua buah topik atau lebih yang menarik perhatian- gi menjadi nama lain. Hal tersebut dipersoalkan, karena kesu-
nya di dalam ruang sidang yang berbeda. Bahkan kadang-ka- karan panitia mendapat izin dari penguasa setempat bila men-
dang dapat terjadi dua topik yang sebenarnya termasuk dalam cantumkan kata Kongres. Akhirnya Kongres melimpahkan per-
satu kelompok bidang pengetahuan dibicarakan pada ruang soalan perlu tidaknya penggantian nama tersebut kepada pani-
sidang yang berbeda. Sebagai contoh, seorang imunologiwan tia Seminar yang akan datang, dalam hal ini ITB. Telah pula
akan bingung memilih topik pada tanggal 8 Juli, jam 15.20 - dibentuk panitia perumus, yang akan membuat rekomendasi-
15.40, karena di ruang C dibicarakan "Tehnik imunokimia rekomendasi kepada Pemerintah. Selain,itu Kongrespun telah
dalam purifikasi imunoglobulin manusia", sedangkan di ruang pula meminta secara sukarela menyediakan diri menjadi "con-
F dibicarakan "Gambaran Histologi testis kelinci setelah di- tact person " yang menghubungkan PBl dengan Pergurunan
suntik larutan jaringan testis miliknya sendiri". Dalam pada itu Tinggi masing-masing.
kapasitas ruangan kadang-kadang tidak sesuai dengan jumlah Acara Kongres yang paling penting ialah penunjukkan tem 7
pengunjung. Sebagai contoh, topik yang berjudul "Beberapa pat seminar setelah Bandung. Kongres telah minta kepada
aspek kehidupan sex masa kini" diadakan di ruang C yang sem- UNDIP bekerja sama dengan SATYAWACANA untuk menye-
pit, menyebabkan tidak tertampungnya pengunjung yang me- lenggarakan Seminar Biologi VII dan Kongres Biologi V tahun
li mpah ruah. Akan lebih berhasil kiranya bila pembicaraan ter- 1981.
sebut diselenggarakan di ruangan yang lebih besar. Sekian dan sampai bertemu lagi pada Seminar Biologi VI
Walaupun demikian hal-hal' tersebut tidak banyak mengu- dan Kongres Biologi IV di Bandung pada tahun 1979.

KALBE FARMA AWARD

Sejak tahun 1971, setiap tahun PT Kalbe Farma menyediakan Kalbe Farma Award bagi dokter-
dokter teladan dari berbagai universitas. Mereka dipilih diantara doktertlokter baru yang lulus
pada tahun tersebut oleh pimpinan staf pengajar fakultas masing-masing. Di bawah ini adalah daf-
tar nama para pemenang hadiah tersebut :
F.K.U.I. F.K.UNAIR
— dr. Widiastuti............... ........................................... 1971 — dr. Benyamin P.M...................................................1971
— dr. Arianto Suwondo.............................................1972 — dr. Suharto :.......................................................... 1973
dr. Siti Masmuah .....................................................1973 — dr. Adisantoso......................................................... 1975
-
dr. Arnold Binsar H. Simanjuntak.......................1974 — dr. Rietta Rematta ................................................. 1976
— dr. Raini Umbas ......................................................1975 F.K UNPAD
- dr. Alan Tumbelaka ...............................................1976
— dr. Yayat Sunarya ...................................................1972
F.K.U.G.M — dr. Eko Santoso .......................................................1973
dr. Salimi ..................................................................1971 — dr. Sri Rejeki Hadinegoro Harun .........................1974
dr. July Istiajid........................................................1972 — dr. Taufig Boesoiri ................................................. 1975
dr. Suhartini............................................................ 1973 F.K. UNDIP
dr. Johannes Santoso .............................................1974
— dr. Amin Husni....................................................... 1975
dr. Sunoko ...............................................................1975
dr. Trimulyo . . . . 1976 - dr. Ignasius Riswanto.............................................1976

F.K.U.S.U. FARMASI I.T.B.


— dr. Rustam Effendi ................................................ 1977 — Drs. Nurhayati Muin .................................................1974

50 Cermin Dunia Kedokteran No. 10, 1977

You might also like