You are on page 1of 35

No. 7,1976.

Cermin
Dunia
Kedokteran
Majalah triwulan
diterbitkan dengan bantuan
P.T. KALBE FARMA
dipersembahkan secara cumacuma.

Daftar isi

4 EDITORIAL

ARTIKEL

5 PENGALAMAN DAN SARAN MENGENAI DIARE AKUT PADA BAYI DAN


ANAK.
8 AMOEBIASIS
13 KANKER SALURAN CERNA

16 PERKEMBANGAN ENDOSKOPI DI BIDANG GASTROENTEROLOGI

21 GAS DALAM SALURAN CERNA


25 PROCTOCOLITIS
34 OBAT HEPATOTOXIK

Konsep seorang artis tentang gastroendo-


skopi. ( M.Beckerman. Warren-Teed G.I. 35 RUANG BIOFARMASI
Tract vol.5, 1975)
BIOAVAILABILITY OBAT PADA PEMAKAIAN PER ORAL

Alamat Redaksi : 37 PENGALAMAN PRAKTEK


Majalah CERMIN DUNIA KEDOKTERAN KERTAS PERCOBAAN YANG KURANG BERMUTU ?
P.O. Box 3105 Jakarta
Penanggung Jawab : dr. Oen L.H. 38 PENGUMUMAN SIMPOSIUM ANTIBIOTIKA
Dewan Redaksi
dr. Oen L.H., dr. Bambang Suharto 41 HUMOR ILMU KEDOKTERAN
dr. S. Pringgoutomo, dr. E. Nugroho
Pembantu Khusus
dr. S.L. Purwanto, Dr. B. Setiawan Ph.D. 42 CATATAN SINGKAT
Drs. Johannes Setijono,
Tata Rias : Joewono Rahardjo. 43 RUANG PENYEGAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOKTERAN
No. Ijin : 151/SK/DITJEN PPG/STT/1976
tanggal 3 Juli 1976. 44 KAMI TELAH MEMBACA UNTUK ANDA : ABSTRAK-ABSTRAK
Kali ini Cermin Dunia Kedokteran terbit dengan topik utama : Penyakit-
penyakit/kelainan-kelainan traktus gastrointestinalis, yang merupakan bagian pen-
ting dalam ilmu kedokteran.
Kalau di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, penyakit-
penyakit infeksi traktus gastrointestinalis merupakan masalah utama, maka di
negara-negara dengan tingkat kesehatan yang lebih tinggi, para dokter dalam
pekerjaan sehari-hari tidak menghadapi penyakit infeksi, aka,t tetapi penyakit-
penyakit seperti ulkus peptikum, kolitis dan karsinoma.
"
Dengan ditemukannya " fiber-optics maka para gastro-enterolog sekarang mem-
punyai alat yang ampuh untuk menegakkan diagnosa untuk kelainan-kelainan
ditempat-tempat yang sulit dicapai dan dilihat.
Perbedaan geografik untuk beberapa penyakit seperti kanker lambung, kolitis,
cirrhosis hepatis dan hepatoma merupakan tantangan bagi para penyelidik un -
tuk menemukan sebab-sebabnya.
Semoga pembahasan-pembahasan dalam nomor ini dapat menyegarkan dan
menambah pengetahuan para teman sejawat.
Dalam nomor berikut Cermin Dunia Kedokteran akan membahas masalah penya-
kit kulit/kelamin, untuk mana kami mengharapkan sumbangan berupa karangan-
karangan dari teman-teman sejawat.

Redaksi

4 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


PENGALAMAN DAN SARAN
MENGENAI DIARE AKUT PADA
BAYI DAN ANAK
Prof. Sutejo
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak
UI,Jakrt. FK

Yang akan diajukan ialah garis besar baik di poliklinik, rnaupun di praktek karena virus dapat diisolasikan, misal-
dan cara praktis mengenai diare akut swasta, lebih-lebih di daerah yang serba nya adenovirus, daripada usap tenggo-
non spesifik (non-disentri, non-kolera) kurang fasilitas. Kalau dulu mengenai rok sewaktu anak menderita diare. De-
pada bayi dan anak. Untuk membahas etiologi diare non—spesifik dibedakan ngan demikian etiologi diare non-spe-
patofisiologi, patogenesis, etiologi diare antara enteral dan parenteral, sekarang sifik menjadi lebih kompleks. Tidak ha-
secara mendalam, waktu beberapa pu- dengan ditemukan berbagai kuman pe- nya untuk daerah, tetapi untuk center
luh menit saja tidak cukup. Yang dike- nyebab langsung dari lambung dan usus kota besar pun, penentuan diagnosis
mukakan ialah pengalaman dan saran bagian atas, atau dengan istilah lain etiologik masih tetap sukar. Secara kul-
pribadi yang mungkin dapat diterapkan "oyergrowth of bacteriae", perbedaan tur feses pun tetap sukar, oleh karena
secara menyeluruh di Indonesia, ter- itu menjadi kabur. Belum lagi persoalan kultur yang hanya sekali negatif belum
utama di daerah-daerah. "secretory immunoglobulins " dalam a- dapat dipercaya; selain itu jawaban da-
lat pencernaan yang juga merupakan tang selalu terlambat, sedangkan pengo-
DEFINISI DAN DIAGNOSIS DIARE
Dengan pemeriksaan sepintas lalu faktor diare. Memang benar, bahwa batan yang tepat harus segera dilaksa-
("clinical view"), baik di poliklinik mau overgrowth itu pada waktu sekarang nakan. Etiologi diare non-spesifik men-
pun di praktek swasta, perlu dibuat ditemukan terutama pada PCM, tetapi jadi lebih kompleks lagi, sejak dike-
definisi dan diagnosis terlebih dulu me- di negara yang sedang berkembang de- tahui beberapa macam malabsorpsi ya-
ngan kurang lebih sepertiga jumlah a- itu 'lactose intolerance' dan ' fat mal-
ngenai apa yang dimaksud dengan diare.
naknya dalam keadaan "undernourish- absorbtion' yang frekwensinya terdapat
Sebenarnya tidak ada definisi yang
ed" dan datang dari daerah yang ti- tinggi di lndonesia. Belum lagi candi-
tepat. Menurut faham saya berak sering
saja belum berarti diare, bila konsistensi dak higienik, overgrowth itu kiranya diasis

belum cair dan warna masih kuning. tidak dapat diabaikan sebagai penyebab Yang lebih penting daripada penen-
Diare sebaiknya didiagnosis bila konsis- diare. Kemudian, perlu dipikirkan pada tuan etiologi ialah pengobatan segera
anak yang sedang menderita misalnya yang ditujukan kepada pencegahan aki-
tensi telah cair dengan atau tanpa lendir
atau darah. Frekwensi menduduki tem- tonsillo-pharingitis atau bronchopneu- bat berbahaya, yaitu dehidrasi dengan
pat ke dua. Berak sering tetapi konsis- monia, atau pun influensa atau infeksi asidosis atau shock, dan bila telah ter-
tensi masih baik, tidak begitu berbaha- lain dengan diare, apakah diarenya ti- jadi yang terakhir ini ialah mengatasi-
ya seperti berak 3 atau 4 x saja, tetapi dak disebabkan oleh overgrowth dengan nya segera. Yang perlu ditekankan ia-
kuman yang sama ?. Akhir-akhir ini lah tidak tepat kiranya untuk meng-
setiap kali cair dan banyak sekali. Lebih
di luar negeri (DAVIDSON, Melbourne hentikan diare yang oleh sementara te-
tepat diagnosis diare, bila warna feses
Royal Children's Hospital) dapat dite- man sejawat masih dilaksanakan dengan
telah berubah menjadi hijau yang ber-
arti empedu dalam usus langsung ikut mukan "virus particles" daripada feses pemberian obstipansia, misalnya papa-
ke luar dengan feses. Diagnosis diare dan dinding usus anak penderita diare verin, kodein dan lain-lain. Dengan a-
tergantung pada dapat dipercayanya an- secara elektron mikroskopik. Virus itu sumsi bahwa ada overgrowth kuman,
amnesis. Bila sewaktu diperiksa, bayi terbukti termasuk dalam golongan reo- justru .kuman itu perlu keluar dengan
atau anak kebetulan berak, dapatlah viridae dan ditemukan juga di lnggeris, berak. Menghentikan diare sekonyong-
secara obyektif dibuat diagnosis dengan Singapore dan negara-negara lain. Di konyong dapat meningkatkan over-
kemungkinan besar. Indonesia, tepatnya di Jakarta, telah growth. Biar diare jalan terus; yang
ditemukan juga duoyirus secara elek- terpenting ialah pencegahan atau peng-
ETIOLOGI tron mikroskopik dcngan bekerja sama atasan dehidrasi dengan asidosis atau
dengan gastroenterological unit di Perth shock. Bagaimana caranya ?. Untuk itu
Kalau diagnosis diare telah dibuat, M - GRACEY et a1., Paediatr. Indones. perlu ditentukan terlebih dulu stadium
seharusnya dipastikan penyebabnya. vol 15, July-August 1975, number 7-8). apa yang kita hadapi.
Hal ini tidak selalu dapat ditegakkan, Dulu virus hanya diperkirakan saja, oleh

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 5


Secara praktis dapat diajukan 3 sta- lah suatu keharusan mutlak. Oleh li (dengan sendok makan), muntah
dium, ialah : (i) stadium ringan, (ii) karena diare juga berarti kehilangan dapat dihindarkan. Pula ada bebe-
stadium sedang dan (iii) stadium berat. elektrolit, sudah sewajarnya pembe- rapa obat tetes anti muntah yang
riannya ialah mutlak. Pertama-tama dapat diberikan sebelum minum,
Stadium ringan ialah bila ada diare, Natrium dapat diberikan berupa ga- yang kerjanya efektif juga. Mung-
namun belum ada dehidrasi (turgor ma- ram biasa sebanyak seujung pisau kin timbul pertanyaan, apakah un-
sih baik) dan tidak ada asidosis atau dalam secangkir. Elektrolit lain yang tuk menghindarkan penuhnya rumah
shock. tidak boleh dilupakan ialah Kalium. sakit, anak yang menderita Stadium
Stadium sedang : telah ada dehidrasi Untuk ini perlu diberikan resep be- II (telah ada dehidrasi, tetapi belum
(turgor kurang) tetapi belum ada asido- rupa 75 mg KCL per kg berat badan ada asidosis) tidak dapat ditolong
sis atau shock.
sehari yang berarti dosis "require- lebih dulu secara permulaan dengan
Stadium berat : telah ada dehidrasi de-
ment " normal. Pemberian KCL tidak IVFD beberapa jam lamanya, kemu-
ngan asidosis atau shock. Dalam hal berbahaya oleh karena belum ada dian dipulangkan ? Cara ini ialah
ini perlu ditentukan apakah asidosis
shock dan oligo atau anuria. KCL yang lazim disebut " rehydration
masih ringan atau sudah berat. Hal ini
harganya murah, tetapi masih belum center " Saya tidak mempunyai pe-
berhubungan dengan macam cairan
banyak dianjurkan oleh para dokter. ngalaman tentang hal ini. Namun,
yang diperlukan. Untuk stadium berat
Pemberian KCL ialah suatu keharus- ada beberapa hal yang perlu dike-
pengobatan satu-satunya ialah dirawat an bila telah ada meteorismus wa- mukakan. Pertama, cara demikian
di rumahsakit dan pemberian cairan in- laupun masih ringan. Bila frekwensi memerlukan personalia yang telah
travena ( " intravenous fluid drip" =
diare telah mengurang, bolehlah di- faham benar mengerjakan prosedur
IVFD ). Diakui bahwa di daerah, di mulai realimentasi dengan formula IVFD. Oleh karenanya sebaiknya di-
poliklinik rumah sakit, di praktek swas-
susu yang semula berupa minuman kerjakan oleh dokter. Kiranya ku-.
ta pun pembagian dalam 3 stadium
biasa. Selama realimentasi tambahan rang tepat bila dikerjakan oleh non-
itu tidak mudah. Diperlukan pengalam-
NaCI dan KCL masih perlu dilan- dokter, oleh karena prosedur selain
an, terutama mengenai penentuan berat
jutkan. Bila timbul diare lagi (rel - memerlukan skill juga sterilitas. Ke-
ringan asidosis secara clinical view.
apse), kiranya perlu dipikirkan apa- mudian, bila IVFD telah jalan, per-
I. PENGOBATAN STADIUM RINGAN kah tidak ada malabsorpsi. Tentang lu dilaksanakan kontrol yang ketat
ialah berupa pencegahan agar tidak persoalan ini tidak akan dibahas le- untuk menghindarkan, baik " under-
terjadi dehidrasi dan asidosis. Dalam bih lanjut. Hanya mungkin macam- hydration" maupun " over-hydra-
praktek saya ialah pertama-tama nya susu harus , diadaptasikan terha- tion " . Selanjutnya, bila telah dipu-
pemberian minuman air teh seba- dap malabsorpsi yang ditemukan.Bi langkan, apakah tidak mungkin tim-
nyak-banyaknya ( oral ad libitum ) la anak sudah berumur lebih dari- bul dehidrasi lagi ? Bila demikian,
tanpa gula pasir ( boleh tablet sac- pada 1 tahun, sesudah periode air apakah orang tua mengerti, mau dan
charin ), namun dalam jumlah sedi- teh dapat langsung diberikan pisang sanggup membawa lagi anaknya ke
kit-sedikit tetapi sering sekali dalam dan/atau biskuit yang tidak manis, center tersebut ? Kemudian, seorang
waktu +/- 24 jam. Sebaiknya dengan disusul dengan bubur esok harinya, non-dokter kiranya sukar mendiag-
sendok makan dan tidak dengan bo- kemudian lambat laun nasi biasa. nosis, sehingga mungkin terjadi anak
tol, oleh karena dot botol dapat Susu yang diberikan secara supple- yang telah diberi IVFD beberapa jam
merangsang tenggorok sehingga da- ment sebelum sakit, pemberiannya lamanya dipulangkan walaupun ma-
. pat menimbulkan muntah. Segala kembali ditangguhkan sampai yang sih menderita asidosis. Ada beberapa
macam susu dan makanan padat di- terakhir, pula dengan cara realimen- cara lain yang dianjurkan, misalnya
hentikan. Perlu ditekankan, bahwa tasi. dengan "nasogastric tube" dalam
24 jam pertama ini yang terpenting. center. Hal ini kiranya tidak ber-
Nasehat mengenai air teh ialah se- II. PENGOBATAN STADIUM SEDANG beda besar dengan cara oral terse-
mata-mata oleh karena kita ketahui (telah ada dehidrasi, tetapi belum but lebih dulu. Pemasangan nasogas-
bahwa air teh itu telah dimasak ter- ada asidosis atau shock) pada da- tric tube tidak terlepas daripadaba-
lebih dulu. Saya nasehatkan juga sarnya sama dengan Stadium I, ya- haya. Tube yang lama terpasang da-
pemberian glucose ( di pasaran be- itu tetap oral ad libitum, tetapi se- pat menyebabkan infeksi sekunder
rupa glucolin [glaxo] ) sebanyak telah 24 jam perlu diperiksa lagi. terutama Candidiasis. Cara lain yang
satu sendok makan peres untuk se- Bila terjadi asidosis atau shock, le- diusulkan ialah infus intra perito-
cangkir (150 ml) bila ada di rumah bih baik langsung dirawat di rumah- neum. "Setback" cara ini ialah ku-
atau orang tua dapat membelinya. sakit untuk mendapatkan IVFD seca- rang lebih sama dengan nasogastric
Peranan glucose ialah selain penam- ra kontinyu!. Timbul pertanyaan, tube. Pula timbul kemungkinan be-
bah enersi dan pencegahan hipogli- apakah bila pada Stadium I dan II sar perforasi usus. Cairan dengan
kemi, juga memudahkan resorpsi e- ada muntah, pemberian cairan secara infus intraperitoneum tidak dapat
lektrolit sebagai gabungan glucose- oral dapat bekerja efektif. Pengalam- cepat diserap, sehingga efeknya ku-
elektrolit. Namun, dalam pengalam- an saya ialah bila cairan diberikan rang. Pula jumlah cairan tidak da-
an saya penambahan glucose bukan - sedikiti-sedikit tetapi sering seka- pat sekaligus banyak dimasukkan.

6 Cermin Dunia Kedokteran No. 7. 1976


III. PENGOBATAN STADIUM BERAT PROGNOSIS ramuan itu tahan 2 bulan, tidak meng-
gumpal atau berubah warna, tidak ada
hanya berupa masuk. di rumah sakit Prognosis diare sebaiknya jangan di- rasa istimewa sehingga dalam larutan
dengan IVFD dengan cairan yang tentukan pada hari-hari pertama dan air atau susu dapat diterima dan di-
adekwat. Hal ini tidak akan dibahas diceritakan pada orang tua. Pengalam- minum oleh bayi atau- anak. Di polik-
secara mendalam. Hanya diajukan, an membuktikan bahwa penderita pada linik Bagian Ilmu Kesehatan Anak
bila asidosis masih ringan, kiranya hari pertama digolongkan ringan, na- R.S.C.M. telah dicoba pada para pen-
single solution berupa "half strength mun pada hari-hari berikutnya terjadi derita, lengkap dengan follow-upnya.
Darrow in 2,5 % glucose" telah men- asidosis. Sebaliknya, yang pada peme- Hasilnya yang baik akan disajikan oleh
cukupi. Dalam hal asidosis berat, riksaan pertama digolongkan berat na- dr.SUNOTO. Secara pribadi dalam prak-
mungkin cairan 3 a disusul dengan
mun perawatan di rumah sakit ditolak tek swasta kristal diare telah dipakai
Darrow Glucose lebih bermanfaat.
orang tua, beberapa hari kemudian de- selama kurang lebih 2 tahun dan tidak
ngan cara oral kembali dan sembuh ada satu pun penderita yang perlu di-
sama sekali sehingga membuat dokter teruskan ke rumah sakit untuk dirawat.
OBAT-OBATAN
terperanjat. Hanya kristal diare memang relatif ma-
sih mahal di Jakarta. Komponen yang
Mengingat bahwa higiene di Indone- MenurtHIRS termahal ialah glucose.
sia terutama di daerah dan di "slum PUBLIC HEALTH CHHORN (1973) harga di Amerika Se-
areas " kota besar masih jelek, ditam- rikat sebagai cairan per liter ialah ha-
bah dengan fakta adanya "overgrowth Apa yang telah diuraikan ialah pe-
nya 2,5 Cents US $ atau kurang le-
of various organisms" dalam saluran ngalaman dan cara pribadi sejauh ini.
bih Rp. 15,-. Namun, ada kabar baik
pencernaan sebagai penyebab diare, ma- Tanpa hubungan saling, akhir-akhir ini
ialah Dr. WATANABE dari WHO head-
ka tidak ada salahnya antibiotikum di- N. HIRSCHHORN dkk. (I973) me-
quarters di Geneva yang terkesan sekali
berikan. Persoalannya antibiotikum a- ngajukan pengalaman dan cara yang ku-
pada oral rehydration di Indonesia
pa ? Jawabnya sulit sekali bila dikemu- rang lebih sama. Hanya mereka menga-
dan mengunjungi Bagian Anak RSCM
kakan bahwa overgrowth terdapat de- jukan cara yang lebih praktis dan kom-
pada permulaan bulan ini, menyanggup-
ngan E. coli patogen, beberapa macam plit yang telah dipakai yang berwe-
i mengirim glucose ke Dep-Kes atas
coccus, kuman anaerobe, candida dan nang dalam menanggulangi diare teru-
permintaan, dengan harga semurah-mu-
lain-lain. Untuk mendekati ketepatan, tama di daerah. Botol plastik mengan- rahnya.
kiranya perlu dipakai fakta-fakta. Per- dung 1 L air steril didistribusi ke rumah
tama, incidence diare tertinggi terdapat sakit, puskesmas. Di samping itu pula KESIMPULAN
pada bayi dan anak sampai umur 2 ta- kantong plastik mengandung kristal e- Diare yang ringan dan sedang dapat
hun. Baik overgrowth dalam saluran lektrolit-elektrolit yang oleh orang tua diatasi dengan cairan tertentu secara
pencernaan, maupun kultur feses mem- perlu dicampurkan dengan 1 L air ste- oral ad libitum untuk mencegah ter-
buktikan bahwa yang tersering ditemu- ril tersebut sebelum diminumkan pada jadinya diare berat dengan asidosis atau
kan ialah E. coli patogen. Antibiotikum anaknya secara ad libitum. shock. Diare berat dengan asidosis atau
apa yang terbaik ? Pertanyaan ini tidak Kantong-kantong plastik itu berisi : shock harus dirawat langsung di rumah
mudah terjawab oleh karena tergantung NaCI_______ ½ sendok teh peres ( rata) sakit atau puskesmas untuk mendapat
pada daerah, pula pada lekas kebalnya KCI '/4 sendok teh peres
cairan dan elektrolit secara intravena
Na bicarbonate ½ sendok teh peres
E. coli patogen - tipe apapun - ter- dan perawatan secara kontinyu.
Glucose 2 sendok makan peres
hadap sesuatu antibiotikum. Misalnya
di Jakarta 10 tahun yang lalu chlo- Secara demikian dalam 1 L cairan ter-
dapat 8I. millimol Natrium, 18 Kalium,
ramphenicol masih dapat dipakai. Se- KEPUSTAKAAN
71 Chloride, 28 Bicarbonate, I39 Glu-
baiknya daerah masing-masing menen-
cose; konsentrasi terletak di tengah an- HIRSCHHORN N. et al : Ad libitum oral
tukan untuk waktu tertentu antibioti-
kum apa yang masih mempan. Yang tara kehilangan terberat pada kolera glucose electrolyte therapy for acute diar-

tidak jarang dilupakan ialah mencari dan diare teringan. "Tonicity" nya se- rhoea in Apache children. J Ped Vol 83
dikit hipotonik. Oleh karena pada u- October 1973, no.4.
penyakit lain yang "intercurrent" dan
mengobatinya. Misalnya seluruh perha- mumnya diare di Indonesia ialah iso-
tian dokter ditujukan hanya pada di- tonik, kiranya dengan cairan tersebut
arenya, sedangkan kemudian terbukti tidak akan terjadi perubahan tonicity
plasma yang berbahaya. Ramuan elek-
anak menderita juga meningitis yang
terlambat didiagnosis dan diobati. Se- trolit dan glucose itu oleh sebuah apo-
baliknya juga tidak jarang dijumpai bah- tik di Jakarta telah dapat dibuat dan
dinamakan " kristal diare " Orang lain
wa dokter hanya memperhatikan pe-
nyakit permulaan misalnya bronchop- menamakannya GOS (gastroenteritis o-
neumonia atau tetanus, sehingga kemu- ral solution) atau oralit (oral electro-
dian anak meninggal oleh karena diare lytes) atau bubuk garam diare. Dalam
yang terlambat didiagnosis dan diobati. pengepakan kertas plastik yang tebal

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 7


AMOEBIASIS
Prof. P.J.Zuidema
Bagian Penyakit Tropik
Koninklijk Instituut voor de Tropen
Amsterdam.

Dengan amoebiasis diartikan semua kelainan/perubahan ditemukan dalam najisnya sendiri yang biasanya pada fase
sebagai akibat infeksi dengan E. histolytica. Gejala-gejala kli- akut berkurang jumlahnya.
nik dapat beraneka ragam, baik akut maupun kronik. Pada
2. Disentri amoeba residif : pada pengobatan yang tidak
umumnya merupakan gejala-gejala dari usus, akan tetapi ada
kalanya hati atau lain organ terkena juga. sempurna timbul kemungkinan besar akan residif. Dengan
emetine dapat dibasmi bentuk-bentuk histolitik akan te-
Anatomi patologik tapi bentuk-bentuk minuta tak terganggu dan bentuk-
bentuk inilah dapat menembus dinding lagi setelah be-
Pada disentri amoeba akut dapat ditemukan luka pada
usus kolon terutama pada sigmoid dan rektum. Jumlah lu- berapa waktu.
ka dapat bervariasi. Yang penting ialah bahwa mukosa di- 3. Disentri amoeba yang hebat : Bentuk ini selalu disertai
antara luka-luka tadi tetap normal. Ini merupakan perbedaan colitis bakteriil. Bagian-bagian yang luas dari kolon ter-
dengan disentri basiler. Hanya pada disentri amoeba yang tutup dengan luka-luka, diantaranya mukosa yang nekrotik.
kronik dan sering kambuh, seluruh mukosa dapat meradang Penderita menunjukkan panas yang tinggi, berwajah toksis
oleh infeksi sekunder. Bentuk-bentuk histolitik E. histolytica. dan dehidrasi. Defekasi sering sekali, kadang-kadang dapat
menyebabkan kematian jaringan. Dalam mukosa dan sub- ditemukan bagian-bagian selaput lendir yang nekrotik da-
mukosa dari kolon terjadi sarang-sarang nekrosa. Yang sa- lam najis. Bentuk-bentuk yang hebat ini tak jarang dite-
ngat menyolok ialah tidak terdapat reaksi radang yaitu ti- mukan di Afrika terutama pada wanita hamil dan pada
dak ada limfosit dan lekosit polinukliar. Hanya pada tepi orang yang kekurangan makanan dan juga pada peng-
luka dapat ditemukan daerah kecil dengan tanda-tanda ra- gunaan kortikosteroid.
dang. Amoeba mempunyai daya tembus yang kuat dan dapat
menembus mukosa dan lapisan muskularis akan tetapi lapis- 4: Amoebiasis usus yang kronik : Bentuk ini timbul bila
an otot sendiri tak pernah nekrosis secara luas. tak terdapat najis yang berbentuk disentri. Keluhan-ke-
Serosa pun dapat tertembus dan biasanya menimbulkan per- luhan berupa mules-mules, sakit perut, diare, lendir pada
lengketan-perlengketan akibat peritonitis lokal. Perforasi usus najis, rasa bengkak pada perut, kembung, bunyi-bunyi
dapat timbul walaupun jarang sekali. Perdarahan usus yang pada usus dan nafsu makan yang kurang. Lain keluhan
hebat juga merupakan perkecualian. Luka pada usus tidak da- seperti sakit kepala, rasa cape juga dapat timbul. Geja-
lam (dangkal) dengan dasar nekrotik dan pinggiran yang la-gejala klinik mirip dengan lain-lain penyakit seperti
tergaung serta dikelilingi oleh zona hiperemik. Luka-luka yang Ulcus duodeni, cholecystitis dll. Diagnosa hanya dapat
besar dapat sampai pada submukosa. Komplikasi : abses dibuat - bila dapat ditemukan amoeba-amoeba bentuk his-
perianal dan fistula ani. tolitik dalam najis. Bila pemeriksaan ternyata negatif maka
perlu diulangi hingga beberapa kali. Beberapa orang ber-
Bentuk-bentuk klinik pendapat bahwa bentuk-bentuk histolitik lebih sering di-
I. Disentri amoeba akut : Amoebiasis usus adalah suatu temukan setelah pemberian obat-obat pencahar (cuci pe-
penyakit kronik dengan eksaserbasi yang akut. Jadi disen- rut). Bentuk-bentuk minuta tak dapat dibedakan dengan
tri amoeba akut biasanya berlandaskan sesuatu infeksi jelas dari E. coli ; jadi perlu ditemukan kista. Bila dite-
yang telah lama ada. Rasa mules yang hebat, disertai mukan kista-kista, ini berarti bahwa penderita telah ter-
najis yang berlendir dan berdarah sampai 4-6 kali seha- jangkit dengan E. histolitica, akan tetapi tidak berarti
ri. Najis dapat berbentuk lembek/atau hancur kadang-
kadang masih berbentuk juga. Keadaan umum tak banyak Prof. Dr. P.J. Zuidema, adalah seorang bekas gurubesar FKUI/
terganggu; suhu badan mungkin subfebril. Pada suhu ba- RSTM dalam ilmu penyakit dalam dan juga pernah memirnpin rumah
dan yang tinggi perlu dipikirkan amoebiasis hati. Diagnosa sakit Bethesda, Yogyakarta. Selain Indonesia, benua Afrika juga pernah
ditegakkan dengan ditemukannya bentuk-bentuk histolitik dirantauinya. Kini beliau masih aktip berkecimpung dalam penyakit-
penyakit tropik pada Koninklyk Instituut voor de Tropen di Amster-
dalam lendir berdarah pada najis. Dapat ditemukan juga
dam, Holland Dibawah ini adalah ringkasan kuliah beliau dihadapan
sedikit lekosit polinukliar. Sering terdapat juga eosinofil para mahasiswa dan dokter sewaktu berada di Indonesia selaku tamu
dan kristal-kristal Charcot—Leyden. Rektoskopi dapat juga pembicara dalam rangka Kongres Persatuan Ahli Penyakit Dalam ke
dilakukan. Bentuk-bentuk minuta dan kista lebih banyak 11 tahun lalu.

8 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


bahwa ia menderita amoebiasis usus. Perlu dibedakan se- apakah obat ini berbahaya untuk foetus maupun bayi.
orang pembawa amoeba dari seorang penderita amoebiasis Dosis : 3 x 3 tahlet ' a 0,250 g selama 5 hari. (obat ini di
kronik. Indonesia masih cukup mahal).
5. Amoeba appendik secara klinik sering tak dapat dibeda- II. Emetine
kan dengan appendicitis. I. Sejenis alkaloid dari cartex Radicis Ipecacuanhae.
Sulit larut dalam air, tidak dapat diberikan per oral oleh
6. Amoeboma jarang sekali ditemukan. Pada amoebiasis yang
karena menimbulkan mual dan muntah. Dapat diberikan
kronik dapat terjadi bahwa dinding usus disekitar luka
secara parenteral dalam bentuk emetine hydrochlorida yang
amoeba yang besar, menjadi tebal oleh jaringan otot dan
lebih mudah larut dalam air. Obat ini diperkenalkan oleh
penebalan lokal ini disebut amoeboma. Dapat timbul pada
Rogers dalam tahun 1972. Emetine bekerja langsung.
sigmoid, rectum dan sectum. Gejala-gejala/keluhan-keluh-
Mempunyai khasiat kumulatip dan merupakan racun pro-
an : nyeri pada perut, diare, darah dengan najis. Di-
toplasma. Dosis yang tinggi dapat menyebabkan peru-
temukan pada + 25% dari semua bbstruksi usus. Sering
bahan-perubahan degeneratip diberbagai organ terutama pa-
didiagnosa sebagai karsinoma.
da otot lurik dan otot jantung. Gejala-gejala keracunan :
7. Colitis post-disentri. Setelah disentri amoeba residif dapat asthenia, capai, tremor, kelemahan otot, mual, muntah,
timbul colitis oleh infeksi sekunder yang tetap ada se- diare, kelainan-kelainan jantung seperti : debar-debar, sesak
telah pengobatan amoebiasis. napas, nyeri precordial. Secara objektip dapat ditemukan
penurunan tekanan darah dan tachycardia.
8. Pengaruh kortikosteroid. Penggunaan kortikosteroid untuk Indikasi :
jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan sesuatu in- Membasmi amoeba histolitik dalam dinding usus. Dian-
feksi oleh Entamoeba histolitika yang manifes atau me- jurkan untuk disentri amoeba, amoebiasis usus dan segala
nyebabkan disentri amoeba yang lebih buruk. bentuk amoebiasis diluar usus. Pemberian secara parente-
ral tak bermanfaat terhadap minuta. Jangan diberikan
Pengobatan kepada penderita dengan kelainan jantung dan penderita
Dapat dibedakan amoebisida jaringan dan amoebisida kon- anemia atau orang-orang yang lemah.
tak. Obat-obat ini berkhasiat amoebisida langsung. Ada kala- Dosis : paling tinggi 8 mg/kg berat badan, setiap kuur.
nya dipergunakan antibiotika akan tetapi ini tidak berkhasiat Dalam 1 hari dapat diberikan 1 mg per kg.
amoebisida langsung. Obat amoebisida jaringan dapat mem- Dosis yang sering diberikan kepada dewasa : 60 mg per
bunuh amoeba berbentuk histolitik dalam jaringan-jaringan; hari disuntikkan secara subkutan yang dalam atau secara
tergolong didalamnya emetine dan chloroquin. Emetine mem- intramuskuler.
bunuh amoeba histolitik diseluruh tubuh; chloroquin hanya Beberapa petunjuk :
bekerja atas amoeba histolitik dalam hepar. Obat amoe- a. selama kuur istirahat ditempat tidur
bisida kontak membasmi bentuk minuta di dalam liang b. dosis setiap kuur tak boleh lebih dari 8 mg/kg
usus sehingga mencegah terjadinya residif. Antibiotika bekerja c. pemeriksaan tekanan darah dan frekwensi nadi tiap
secara tak langsung dengan mengatasi infeksi dengan bakteri, hari
akan tetapi tidak berkhasiat pada amoeba hati. Akhir- akhir d. kuur jangan diulangi sebelum 6-8 minggu setelah kuur
ini telah beredar sejenis obat yang aktip terhadap amoeba terakhir
dalam jaringan dan amoeba minuta yaitu metronidazol.
2. Dehydro-emetine.
Obat amoebisida jaringan Obat sintetik , kurang toksis dibanding dengan emetine.
Untuk dosis orang dewasa : 80 mg sehari selama 10 hari,
I. Metronidazol diberikan secara intramuskuler.
Obat ini diserap dengan baik. Seperti emetin obat ini Obat-obat amoebisida jenis kontak
aktip terhadap amoeba histolytica dalam jaringan. Keuntung -
an diatas emetin ialah dapat diberikan secara per oral dan I. Deriyat-derivat Hydroxychinoline
tak disertai banyak efek dampingan. Aktip pula terhadap 1. Chiniofon (Yatren, meditreen).
amoeba bentuk minuta akan tetapi, khasiat ini tak dapat Diberikan per os. Efek dampingan : diare tanpa nyeri,
diandalkan. atau kejang. Dapat bersifat serius juga; perlu diberitahu-
Pada sebagian penderita dengan disentri amoeba dapat di- kan kepada penderita dan jangan diberikan dosis maxi-
temukan kista kembali dalam najis, beberapa waktu setelah mum sekaligus. Oleh karena obat ini mengandung jo-
kuur dengan metronidazol. Jadi kuur dengan metronidazol dium jangan diberikan kepada hyperthyreoid atau me-
reka yang hipersensitip terhadap jodium. Walaupun pe-
harus diikuti dengan lain obat amoebisida jenis kontak.
Efek-efek dampingan biasanya tak banyak a.1. rasa pahit, nyerapan oleh usus tak seberapa akan tetapi sebagian
mual, muntah. sakit kepala dan. sekali-kali gatal-gatal. Selama kecil diserap juga.
kuur harus dihindarkan minum alkohol. Jangan diberikan Dosis : 3 x sehari I g selama 10-14 hari. Dimulai de-
kepada wanita hamil atau yang sedang menyusui. Oleh ka- ngan 1-1 ½ g sehari.
rena obat ini masuk kedalam sirkulasi foetus dan air susu 2. Dijodohydrochinoline
ibu. Sedangkan hingga kini belum diketahui dengan pasti Dosis : 3 x sehari 1 tablet ' a 0,650 g selama 20 hari.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 11


3. Jodochloorhydroxychinoline (Enterovioform). Antibiotika
Dosis 3 x sehari 1 tablet 'a 0,250 g selama 10 hari. Setelah perang dunia II ditemukan bahwa pemberian kom-
Enterovioform sering diberikan untuk berbagai bentuk binasi penicilline dan succinylsulfathiazol berhasil baik atas
colitis tanpa etiologi yang jelas. Banyak sekali dipa- disentri amoeba. Kemudian ternyata bahwa banyak antibio-
kai untuk pengobatan dan pencegahan diare para turis. tika berkhasiat amoebisida. Yang sering dipergunakan ialah
Akhir-akhir ini banyak dilaporkan, terutama di Jepang, Chlortetracycline (aureomycine) dan oxytetracycline (terra-
kelainan-kelainan neurologik setelah penggunaan entero- mycine). Pada disentri akut diare akan berkurang dengan
vioform. Kelainan-kelainan ini timbul setelah pengguna- cepat. Amoeba setelah beberapa hari tak diketemukan lagi
an obat yang lama atau setelah dosis yang tinggi. dan pada rektoskopi terlihat penyembuhan ulsera yang cepat.
Gejala-gejala dari subakut myelo-optico-neuropathia (S Juga untuk pembasmian bentuk-bentuk minuta diperoleh ha-
MON) adalah diare, ataxia, paresthesia dan gangguan sil yang cukup baik.
visus, karena atropi nervus opticus. Di negeri Belanda Kekurangan-kekurangan :
telah ditemukan beberapa kasus. 1. Sering residif, jadi antibiotikum perlu dikombinasikan de-
Kesimpulam : Jangan memberikan enterovioform untuk ngan lain amoebisida jenis kontak dan dengan chloroquin.
pengobatan atau pencegahan diare turis. Indikasi tung- 2. Harga yang mahal.
gal penggunaan enterovioform ialah sebagai obat amoe-
bisida jenis kontak. Dalam dosis yang disebut diatas Indikasi : perlu dibatasi penggunaan antibiotika untuk kasus-
tak perlu ditakuti/dikuatirkan gejala-gejala neurotoxik. kasus yang hebat seperti amoeba disentri dengan
Tak diketahui dengan pasti apakah derivat-derivat hy- gangren atau untuk penderita-penderita yang tak
droxychinoline yang lain juga bersifat neurotoxik. Pada dapat ditolong dengan obat-obat biasa. Tidak ber-
dasarnya dosis-dosis yang disebut diatas jangan dilam- khasiat terhadap amoebiasis hati.
paui. Petunjuk-petunjuk pengobatan amoebiasis usus.
II. Senyawa-senyawa berunsur arsenikum. 1. Disentri amoeba yang akut atau residif
1. Carbarsen berisi arsen bervalensi 5. Diserap dengan baik. a. berbaring
Dosis yang tinggi dapat menimbulkan keracunan As. b. diet (makanan halus)
Jangan diberikan kepada penderita dengan gangguan c. kuur metronidazol
hati dan ginjal. Obat ini juga berkhasiat, walaupun d. oleh karena setelah kuur metronidazol dapat dikete-
sedikit, terhadap bentuk histolitik. Pada amoebiasis mukan kista-kista entamoeba histolytica dalam najis
usus yang kronik sering diberikan tanpa emetine. lagi, maka perlu diobati dengan kuur enterovioform.
Dosis : 3 x sehari 0,250 g selama 10 hari. Selama kuur 2. Disentri amoeba dengan gangren
diberi istirahat.
Pada keadaan ini selalu terdapat pula colitis bakteriil yang
III.Diloxanide furoat (Furamide) hebat, yang berpengaruh buruk terhadap kelanjutan penya-
kitnya. Pengobatan dimulai dengan tetracycline disusul
Suatu obat sintetik dan sulit diserap. Suatu amoebisida
dengan kuur metronidazol dan diakhiri dengan kuur ente-
jenis kontak yang manjur.
rovioform.
Dosis : 3 x sehari I tablet ' a 0,5 g sebelum makan selama
10 hari. 3. Amoebiasis usus yang kronik.
Anak : 25 mg/kg per hari. Kuur metronidazol disusul dengan kuur enterovioform.

12 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


Pendahuluan

Meskipun kanker saluran cerna di negara berkembang


tidak sesering di negara maju, namun kenyataannya di
Indonesia tidak jarang. Laporan dari Bag. Patologi FKUI
menyebut bahwa antara 1952-1957 kanker usus besar malah
masuk dalam lima besar.
Sayang bahwa angka resmi untuk kanker di seluruh Indonesia
tidak ada, namun dari pusat-pusat patologi dapat diperoleh
angka-angka frekwensi relatif untuk berbagai kanker, seperti
H.KUSUMAWIJAYA dari FKUI, LUSIDA dkk dari Surabaya,
dari Bandung, Semarang, Palembang dll.
Dari angka-angka yang berasal dari publikasi-publikasi tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa kanker lambung, usus halus
dan usus besar di Indonesia tidak jarang. Meskipun etiologi
dari kanker saluran cerna di Indonesia pada waktu sekarang
tidak bisa ditetapkan, namun sangat menarik untuk diteliti
secara epidemiologik. Dalam kepustakaan banyak- disebut
dr. Soekojo Saleh
teori dan hipothesis. Satu pemikiran yang belakangan men-
sat Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi dapat banyak dukungan adalah yang dikemukakan oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Dep.Kes seorang epidemiolog dari Inggris yang pernah mengunjungi
Bagian dan Laboratorium Patologi FK-UKI kita ialah DENIS BURKITT, seorang Sarjana yang juga
di RS. Cikini - Jakarta. sangat terkenal karena satu jenis kanker pada anak-anak
yang disebut dengan Burkitt ' s tumor. Tuan BURKITT me-
ngatakan bahwa di negara-negara yang sedang berkembang
kanker saluran cerna tidak sebanyak seperti di negara maju
karena makanannya yang mengandung banyak serat-serat

KANKER
Sebaliknya di negara maju karena makanan dibuat dari
bahan yang sudah diolah sedemikian karena itu bersifat
low-fiber-content dan low-residue diet. Akibat makanan ini
maka usus lebih cepat kosong dan memungkinkan mukosa

SALURAN
usus saling menempel dan menghasilkan zat-zat yang bersifat
karsinogen. Juga makanan yang diawetkan dengan zat-zat
kimia, makanan high-fat-protein disebut-sebut sebagai faktor
penting. Selain itu komposisi bakteri sesuai dengan makanan

CERNA
menghasilkan variasi geografi kanker saluran cerna.
Kanker dapat timbul pada semua bagian dari saluran
cerna, namun yang paling sering adalah rektum, sigmoid,
kolon dan lambung.
Karena sempitnya ruangan tulisan ini kita batasi pada
keganasan-keganasan di lambung, usus halus, usus besar,
rektum dan anus.
KANKER LAMBUNG

Di negara yang maju seperti di USA, keganasan lambung


sangat menonjol. Beberapa puluh tahun yang lalu kanker
lambung merupakan sebab kematian akibat keganasan yang
paling utama. Setelah itu angka kanker lambung terus me-
nurun sehingga sekarang hanya merupakan sebab kematian
kelima. Kanker lambung jarang terjadi pada usia muda,
pada laki-laki 2X lebih sering daripada wanita. Sebagai
faktor penyebab juga disebut-sebut keturunan, ras dan ling-
kungan. Kanker ini juga diketahui 4X lebih sering dalam
keluarga yang ada kanker tersebut. Juga diketahui bahwa
kanker ini banyak dijumpai pada golongan darah A.
Kanker lambung ditemukan banyak sekali di Jepang dan
Iceland.
HIRAYAMA, seorang epidemiolog Jepang yang pernah ber-
* Karangan ini adalah tanggung-jawab dr. S.Saleh pribadi. kunjung di Jakarta menyatakan bahwa kanker lambung sangat

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 13


menurun di Jepang sesudah masarakat Jepang menyimpan Sarkoma : Dapat bersifat leymyosarkoma, fibrosarkoma
makanan dalam lemari es. atau limfoma. Merupakan massa besar di dinding atau me-
Di Iceland penduduk mengkonsumsi banyak ikan dan daging nonjol ke dalam lumen.
diasap. Limfoma dapat merupakan tipe limfositik (dulu disebut
Memang diketahui bahwa dalam makanan diasap dapat diisolir lymphosarcoma), tipe histiositik (dulu disebut reticulum-cell
satu zat yang bersifat karsinogen yaitu benzpyrene. Zat ini sarcoma), penyakit Hodgkin. Lebih jarang lagi stem-cell type
diketahui dapat menginduksi kanker pada binatang percobaan atau undifferentiated type. Termasuk ini adalah penyakit
tikus, tetapi anehnya kanker tidak timbul di dalam saluran Burkitt 's lymphoma.
cerna.
Perhatian sekarang banyak ditujukan kepada-zat-zat kimia USUS HALUS
yang dipakai untuk pengawetan makanan dalam kaleng seperti Kanker usus halus lebih jarang dibandingkan dengan kanker
nitrosamin dll. lambung atau usus besar. Dapat merupakan karsinoma atau
Beberapa penyakit lambung yang dianggap prekanker karena sarkoma. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa keganasan
cenderung menjadi kanker ialah : anemia perniciosa, gastritis usus bagian proksimal biasanya bersifat karsinoma sedang
atrofica, polip lambung dan achlorhydria. Mengenai ulkus bagian distal bersifat limfoma.
dalam hubungannya dengan kanker memang masih merupakan Karsinoma : Biasanya tumbuh melingkar dinding, jarang
kontroversi. Dulu disebut angka 10%, tetapi pendapat umum polipoid karena itu baru menimbulkan keluhan bila stadium
sekarang mengatakan bahwa angka ini terlalu dilebih-lebihkan, sudah lanjut. Secara histologik, tumor ganas ini biasanya
paling banyak hanya 1%. Terkenal sekarang adalah ucapan : bersifat adenokarsinoma. Penyebaran ke dalam hati, paru
"
Cancer commonly ulcerate, ulcer rarely cancerate " . dan organ-organ jauh lain.
Limfoma : Dapat merupakan tumor primer dalam jaringan
Patologi : Tempat predileksi adalah pyloris dan prepyloris, li mfoid usus halus atau merupakan sebagian dan penyebaran
Secara gross dibedakan 4 bentuk : (1) ulseratif, penetrating, dari proses umum dalam jaringan limfoid di seluruh tubuh.
(2) polipoid atau fungating, (3) infiltrating dan (4) campuran Limfoma primer dalam saluran cerna paling sering ialah
ketiga bentuk. lambung, kedua ileum. Histologik dapat merupakan segala
Bentuk ulseratif tukak biasanya lebih besar dari 4 cm. macam tipe dari limfoma. Dapat multiple sepanjang usus,
Gambaran tukak secara patologik dapat dibedakan dari ulkus dapat berulkus dan berperforasi.
yang benignum. Sarkoma-sarkoma biasanya tumbuh membesar lebih cepat
Bentuk polipoid merupakan massa besar yang berbentuk dan mencapai ukuran lebih besar daripada karsinoma.
sebagai kembang kol dan menonjol ke dalam lumen. Biasanya Carcinoid : 2 hal yang menarik pada tumor ini ialah :
basis lebar, karena itu sering dihubungkan dengan adenoma (1) Membentuk bermacam-macam zat bersifat catecholamine
sessile. terutama serotonin, (2) menimbulkan sindroma carcinoid,
Bentuk infiltrating sel tumor tumbuh menyerbuk dinding terdiri atas perubahan warna kulit menjadi merah tetapi
lambung karena itu mengakibatkan penebalan dinding sehingga hanya sekilas, dapat hanya beberapa menit atau jam, oiasanya
disebut sebagai linitis plastica atau " leather bottle " . Secara di kulit muka. Selain itu cyanosis, daire, bronchospasme,
histologik karsinoma lambung merupakan adenokarsinoma, tekanan darah yang menurun tiba-tiba, oedema dan ascites.
dapat well differentiated atau undifferentiated . Kanker Secara gross tumor dapat hanya merupakan penebalan pada
dengan histologi undifferentited prognosis biasanya kurang mukosa, besarnya sampai 4-5 cm, kadang-kadang multiple,
baik karena cepat mengadakan metastasis. membentuk ulkus, dan menyebar ke mesenterium dan ke-
lenjar-kelenjarnya. Penampang kuning. Histologik terdiri atas
Klinik : Karsinoma lambung pada stadium awal jarang
sel-sel poligonal, sama besar, teratur karena itu memberikan
memberikan keluhan atau gejala. Bila penderita karena ke-
gambaran monotoni. Meskipun gambarannya seperti tumor
luhan-keluhan datang pada dokter biasanya karena anorexia, jinak tetapi aggressif invasif.
epigastrical distress, berat badan cepat menurun, melena,
anemia dan achlorhydria; biasanya sudah ada metastasis
USUS BESAR DAN ANUS
dalam kelenjar getah bening, regional, paru, otak, tulang
dan ovarium. Virchow 's node yang merupakan pembesaran Kanker dapat terjadi di seluruh bagian dari usus besar,
kelenjar getah bening supraclaviculer akibat metastasis dulu tetapi paling sering adalah direktum dan sigmoid (75%).
dianggap pathognomonik. Ternyata bahwa kelenjar ini juga Sisanya dicoecum, kolon ascendens, kolon descendens, kolon
dapat menjadi tempat metastasis berbagai tumor ganas lain transversum dan flexura-flexura.
seperti esophagus, paru dll. atau tumor primer kelenjar Di USA kanker kolon merupakan sebab kematian terpenting
getah bening. Pemeriksaan Cavum Douglas dengan menetap- sesudah paru dan payudara. Secara histologik kanker kolon
kan penyebaran-penyebaran dalam peritoneum bagian bawah merupakan adenokarsinoma (95%). Sisanya adalah squamous-
Pemeriksaan sitologi exfoliatif secara periodik dapat berguna cell carcinoma dan sarkoma, termasuk sarkoma, melanoma
untuk penderita-penderita dengan: anemia perniciosa lama. dan carcinoid. Menarik sekali adalah persoalan apakah polip
Tumor carcinoid : Jarang. Bersifat infiltratif invasif dan dapat dianggap prekanker. Polip kolon ada 3 macam :
menimbulkan metastasis seperti carcinoid tumor ditempat (1) pedunculated polyp, (2) villous atau sessile adenoma
lain (usus halus, usus besar, paru, pankreas). Disebut dengan dan (3) heredofamilial polyposis.
nama carcinoid karena disangka tumor tidak bermetastasis. Pedunculated polyp : meskipun jenis ini mudah ditetapkan

14 Cermin Dunia Kedokteran No. 7. 1976


namun ada bentuk-bentuk yang sukar dinilai, misalnya yang yang dapat pula dipakai untuk kolon pada umumnya :
dikenal sebagai hiperplasia polipoid, karena mengandung
— Stage A apabila tumor masih terbatas di mukosa dan
sel epitel bertumpuk, mengandung banyak mitosis serta sel-
submukosa.
sel atipik. Kriterium terpenting untuk menetapkan keganasan
— Stage B tumor telah menembus dinding.
adalah stromal invasion. Hiperplasia polipoid karena itu di-
— Stage C tumor telah menimbulkan metastasis dalam ke-
anggap prekanker.
lenjar getah bening.
Villous atau sessile adenoma : Polip ini lebih jarang karena
Berdasarkan staging ini 5 years survival diperkirakan pada
juga sering mengandung daerah-daerah karsinomatous maka
stage A,B dan C masing-masing 90%, 65% dan 20%.
dianggap prekanker. Kemungkinan menjadi ganas tinggi (70%)
Disamping cara diagnostik yang sudah menjadi standard
biasanya di rektum dan sigmoid, jarang ditempat lain. Disebut
villous karena berjonjot-jonjot. seperti pemeriksaan digital rektum, sigmoidoskopi, barium
enema dan biopsi sekarang dikenal satu diagnostik secara
Familial polyposis : Seluruh mukosa seperti ditaburi polip-
imunologik berdasar akan adanya antigen yang disebut sebagai
polip. Meskipun morfologik serupa dengan pedunculated
polyp tetapi polip-polip ini lebih sering menjadi ganas dan Carcinoembryogenic Antigen (CEA). Normal antigen ini ter-
tidak timbul sebelum 20-30 tahun. dapat pada organ fetal. Ternyata bahwa antigen ini juga
ditemukan dalam jaringan tumor dan dalam darah penderita
Karsinoma : Distribusi tumor ganas ini menuruti pola tertentu.
Sebagian besar terdapat di rektum (70%) karena itu mudah kanker kolon. Kadarnya sesuai pula dengan besar tumor
dicapai dengan sigmoidoskope. Kadang-kadang multiple, dan dan banyaknya metastasis. Adanya antigen pada penderita
ini dianggap berasal dari multiple poliposis. Antara kanker postoperatif menunjukkan masih ada jaringan tumor tertinggal
di sebelah kanan dan kiri terdapat gejala klinik yang berbeda atau adanya rekurrensi. Ternyata bahwa CEA juga positif
pada penderita kanker lain, seperti payudara, paru, ovaria
menyolok. Karena isi usus di sebelah kanan lembek dan
prostata, kandung kencing, kolitis ulserativa dan cirrhosis hati
cair, maka tidak terdapat gangguan obstruksi. Bila timbul
gangguan obstruksi maka tumor sudah besar dan inoperable. Keganasan lain : Karsinoma planocellulare, Biasanya di anus.
Gejala umumnya hanya occult bleeding dan anemia. Sebalik- Mengakibatkan penebalan, ulkus atau fungating. Sangat in-
nya karsinoma di sebelah kiri karena isi usus lebih padat vasif dan memberikan metastasis kedalam kelenjar getah
dan tumor tumbuh sebagai cincin dan menimbulkan pe- bening regional dan alat-alat lain.
nyempitan, gangguan obstruksi sudah timbul dalam waktu Melanoma : Seperti melanoma di kulit.
masih operable. Laki-laki dan wanita sama banyak terkena. Sarkoma : Seperti juga sarkoma-sarkoma di bagian usus lain.
" "
DUKES mengusulkan sistem staging untuk kanker rektum Carcinoid : Jarang juga seperti carcinoid di bagian usus lain.

PALING EFEKTIF PALING AMAN


Karena 1. Menghancurkan sputum sehing- Karena : 1. Tidak ada efek samping yang
ga menjadi encer dan mudah berarti.
dikeluarkan. 2. Tidak ada kontra indikasi.
2. Menormalisasikan sekresi kelen- 3. "Safety margin " yang lebar.
jar bronchial.

INDIKASI :
1. Sesak napas karena
penyumbat
an saluran pernapasan oleh
sputum.
2. Batuk — batuk karena hiper
sekresi sputum.
3. Gangguan sputum lainnya yang
tidak purulen (contoh : pada
perokok).
4. Untuk gangguan sputum yang
purulen,MUCOSOLVAN dapat
dikombinasikan dengan anti
biotik / kemoterapeutik.

_ KOMPOSISI : Bromhexine ........................8 mg.


DOSIS : Dewasa : 1—2 tab. 3 x sehari.
Anak2 : ½—1 tab. 3 x sehari.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 15


PERKEMBANGAN ENDOSKOPI
Dl BIDANG GASTROENTEROLOGI
dr. Sujono Hadi
Kepala Sub-bagian Gastroenterologi
Bagian Penyakit Dalam
FK-UNPAD / R.S. Hasan Sadikin
Bandung.

Perkembangan bidang gastfoenterologi memang terasa se- Alat endoskop yang digunakan untuk memeriksa rektum dan
kali pesatnya baik dalam diagnostik maupun terapeutiknya. sigmoid pertama kali dikembangkan oleh TUTTLE pada
Salah satu alat diagnosa yang banyak membantu perkembang- tahun 1902, Dan peritoneoskopi pertama kali dikembangkan
an gastroenterologi ialah endoskopi. Yang meliputi endoskopi oleh OTT pada tahun 1901, dan disebutnya celioskopi,
di bidang gastroenterologi ialah : esofagoskopi, gastroskopi, Ia mempergunakan spekulum vagina ke dalam rongga perut
duodenoskopi, panendoskopi, kolonoskopi, rektosigmoidos- melalui insisi. Cara memeriksa isi rongga perut ini diikuti
kopi, laparoskopi atau peritoneoskopi dan choledoskopi. oleh KELLING pada tahun yang sama dengan menggunakan
cystoskop.
SEJARAHNYA
Periode II , yaitu periode " semiflexible tube endoscope " ,
Untuk mengenal dan mengetahui kegunaan endoskopi di antara tahun , 1932 - 1958, Oleh karena .alat-alat endoskop
bidang gastroenterologi, baiklah terlebih dulu mengenal se- sebelum tahun 1932 masih kaku dan masih banyak kesukaran
jarahnya. Sejarah dari gastrointestinal endoskopi dibagi atas dan bahayanya, maka RUDOLF SCHINDLER & WOLF
3 periode, yaitu : membuat semiflexible gastroscope yang pertama kali pada
— Periode I, yaitu periode endoskop kaku atau " straight tahun 1932. Oleh karena itu RUDOLE SCHINDLER diakui
rigid tubes " , antara tahun 1795 - 1932. oleh , kalangan gastroenterolog di dunia sebagai seorang pionir
- Periode II, yaitu periode setengah lentur atau " semi- dalam flexible endoskopi, Alat tersebut mempunyai lensa
"
flexible tube endoseopy , antara tahun 1932 - 1958. ganda dengan jarak sangat pendek. Kemudian alat tersebut
- Periode III, yaitu periode fiberoptic endoscopy, yang mengalami berbagai macam modifikasi, di antaranya HEN-
diawali pada tahun 1958. Dan sejak tahun ini pula per- NING pada tahun 1939 membuat modifikasi lensanya, dan
kembangan baik endoskopi maupun gastroenterologi terasa bagian yang kaku dibuat lebih kecil, sehingga memudahkan
sekali sangat pesatnya. pemeriksaan. Pada tahun 1941 EDER PALMER membuat
Periode I, yaitu periode endoskop yang masih kaku, gastroskop dengan diameter 9 mm, diameter ini lebih kecil
diawali oleh sarjana BOZZINI dalam tahun 1795. Pada waktu dari pada yang dibuat oleh SCHINDLER . Pada tahun 1948
ini untuk memeriksa rektum dan uterus. Sarjana tersebut oleh BENEDICT dibuat gastroskop yang dilengkapi dengan
membuat suatu alat dari logam dengan diberi penyinaran alat biopsi.
lilin. Pada tahun 1868 KUSSMAUL pertama kali membuat Yang melakukan pemotretan pertama kali ialah HENNING
gastroskop dari logam. Karena alat tersebut masih kaku dan dengan memakai Schindler gastroskop, film yang dipakai
yang dilengkapi dengan lampu dan kaca yang memantulkan hitam putih Kemudian tahun 1948 dilakukan pemotretan
cahaya, maka disebut straight rigid gastroskop . Kemudian dengan film berwarna oleh HENNING, KEILHACK, SEGAL,
gastroskop tersebut diperbaiki/disempurnakan oleh MIKU- dan WATKINS. Tahun 1950 oleh UJI dibuat gastrokamera
LICZ pada tahun 1881, dengan membuat lekukan di ujungnya dengan mempergunakan mikrofilm yang dapat dimasukkan
sebesar 30 derajat, sehingga dapat digunakan untuk me- ke dalam gastroskop.
meriksa isi lambung lebih sempurna dan disebut rigid elbowed Periode III , yaitu periode fiberoptic endoskop, yang di-
gastroscope mulai sejak tahun 1958. Periode ini dipelopori oleh HIR
Perkembangan tidak hanya mengenai bentuk endoskop saja, SCHOWITZ dengan mendemonstrasikan untuk pertama kali-
tapi juga penyinarannya. Bila 'tadinya hanya memakai pe- nya gastroduodenal fiberskop buatan ACMI. Berkas-berkas
nyinaran dengan lilin maka sejak tahun 1906 dipakai pe- cahaya yang terdapat di dalam alat-alat tersebut dipantulkan
nyinaran listrik. Dan ini dipelopori oleh ROSENHEIM yang oleh fiberglass dengan diameter 0,0006 inch atau +/- 14 u.
pertama kali mempergunakan lampu listrik untuk iluminasi Di dalam satu bundel dengan diameter ± 0,25 inch terdapat
di gastroskop. 150.000 fiberglass. Dengan ditemukannya gastroduodenal
Alat endoskop lainnya, misalnya esofagoskop dipelopori oleh fiberskop HIRSCHOWITZ ini, mulai terlihat kemajuan di
BEVAN pada tahun 1868, yang digunakan pertama kali bidang endoskopi, karena pemakaiannya tebih mudah dan
untuk mengambil benda-benda asing dan untuk melihat lebih aman. Kemudian Olympus Co. dari Jepang membuat
kelainan di esofagus. gastrokamera yang dikombinir dalam fiberskop, yang disebut

16 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


GFT (1962), dan kemudian mengalami perbaikan dan disebut telah mengalami operasi lambung di Jepang pada tahun 1971.
GFTA (1965). Sejak tahun 1970 di Jepang telah dapat Demikian pula batu empedu dapat diambil dengan endoskop,
dilakukan pemeriksaan endoskopi di TV (Television endos- sehingga pada si penderita tidak perlu dilakukan operasi.
kopy), maksudnya untuk memudahkan pendidikan. Jadi jelas bahwa dengan makin berkembangnya dunia en-
Sedang untuk pemeriksaan di kolon, yang tadinya 'dipakai doskopi, berarti makin berkembang pula bidang gastroentero -
rektosigmoidoskop bentuk kaku, dengan ditemukannya fi- logi khususnya dan ilmu kedokteran pada umumnya.
beroptic endoskop, sejak tahun 1963 telah dibuat oleh ACMI
fiber-sigmoidoskop yang panjangnya 50-60 cm. Kemudian
oleh Olympus Co. dibuat fiber-kolonoskop yang panjangnya KEPUSTAKAAN
105 cm dapat untuk memeriksa sampai kolon transversum, 1. BERRY L : Gastrointestinal Pan-Endoscopy. Charles Thomas Publ.
dan fiber-kolonoskop yang panjangnya 185 cm dapat untuk 1974.
memeriksa sampai daerah coecum. Alat ini diperkenalkan 2. HOON J.R : Improving diagnosis of stomach lesions with in-
pertama kali pada tahun 1968. tragastric photography, cytology and biopsy. Amer. J. Gastroent.
49 : 488, 1958.
Demikian juga peritoneoskop mengalami banyak perubahan 3. HADI S. : Endoskopi di dalam Gastroenterologi. Diajukan pada
setelah ditemukannya fiberoptic endoskop. Bahkan pada malam klinik PAPDI cab. Bandung. 30 Des. 1971.
Waktu 5t h Asian Pacific Congress of Gastroenterology di 4. MORRISEY J.F. et al : Gastroscopy. Gastroenterology 53 :
Singapura pada akhir Mei 1976 telah dilaporkan dan di- 456, 1976.
pamerkan laparoskop kecil buatan Olympus, yang dapat 5. MELSON R. : Gastroscopy photography. Gastroenterology 35 :
74, 1958.
digunakan untuk memeriksa penderita di bangsal.
6. NIUSA H. et al : Clinical experience of colonic fiberscope.
TUJUAN ENDOSKOPI Gastroent. Endoscopy 11 : I63, 1969.
7. OTAKI A.I. : Experience with the fiberscope gastrocamera.
Endoskop adalah suatu alat yang digunakan untuk me- Gastroenterology 53 : 456, 1967.
meriksa organ-organ di dalam badan secara visuil, sehingga 8. SOMA S. et al : Clinical application of duodeno-fiberscope.
Gastroent. Endoscopy 12 : 97, 1970.
dapat dilihat sejelas-jelasnya setiap kelainan yang timbul pada
organ yang diperiksa. Jadi jelas bahwa endoskop adalah suatu
alat untuk membantu menegakkan diagnosa. Dengan ditemu-
kannya endoskop, lebih-lebih lagi setelah periode ke III
yaitu periode fiber-optic endoscope, maka ilmu kedokteran
umumnya, dan bidang gastroenterologi khususnya mengalami
kemajuan yang pesat. Bahkan pada tahun 1966 untuk yang
pertama kalinya diadakan Kongres Internasional Gastrointes-
tinal Endoskopi di Tokyo, yang bersamaan waktunya dengan
Kongres Internasional Gastroenterologi.

KEGUNAAN DARI ENDOSKOP


Sebagaimana telah disinggung di atas, endoskop pada KONGRES NASIONAL KEDUA
umumnya dipakai untuk membantu menegakkan diagnosa, Perkumpulan Ahli Dermato-Venereologi Indonesia
diantaranya untuk melihat setiap kelainan di organ dengan ( P.A.D.V.I. )
memeriksa secara langsung atau dengan memotret setiap
kelainan tersebut; jaringan juga dapat diambil dengan jalan Tempat : Surabaya
biopsi atau diambil sel-sel sekretnya untuk pemeriksaan Tanggal : 8,9,10,11 Desember 1976
patologi. Tidak jarang kita harus melakukan endoskopi ter- Sidang ilmiah meliputi :
hadap penderita yang baru saja/sedang mengalami perdarahan — Naskah pemberitaan bebas
saluran makanan bagian atas, untuk dengan cepat menentukan — Diskusi panel :
dengan pasti tempat perdarahan, sehingga pengobatan dengan 1. Pengobatan dan Pencegahan Gonorrhoea
mudah dapat diberikan dan perdarahan dihentikan. Dengan 2. Occupational dermatoses
endoskop dapat pula dimasukkan kontras dan dilakukan
pemotretan Rontgen, misalnya memotret saluran empedu PANITIA
dan pankreas, padahal kedua organ tersebut susah dipotret Ketua : dr. Moch. lbeni llias
Rontgen biasa. Sekretaris : dr. Saut Sahat Pohan
Endoskop, selain digunakan untuk menentukan diagnosa, Alamat sekretariat :
sejak tahun 1970 mulai digunakan untuk terapi, misalnya : Bagian Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin
untuk membuang polip di kolon dan gaster dan disebut Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
polipektomi endoskopik. Dengan jalan demikian pada si Jl. Dharmahusada - 47
penderita tidak perlu dilakukan tindakan operasi. Selain SURABAYA
daripada itu endoskop juga digunakan untuk mengambil
sisa-sisa benang jahitan di tempat bekas operasi. Hal ini
pernah dilakukan oleh penulis terhadap 5 penderita yang

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 17


Gas
dalam saluran cerna
Dr. E.Nugroho
Scientific Departement - P. T. Kalbe Farma

Kepercayaan bahwa gas dalam perut dapat menyebabkan berbagai penyakit atau berbagai gejala
tersebar luas di seluruh dunia. Di dalam masyarakat Indonesia, baik dalam golongan berpendidikan
rendah maupun tinggi, dikenal istilah " masuk angin", yang meskipun kurang " il miah" , bila ditelusur
kembali berpangkal pada kenyataan bahwa berbagai penyakit dapat menyebabkan pengumpulan gas di
dalam perut (flatus), lebih-lebih pada anak-anak.
Sebenarnya sejarah telah menunjukkan bahwa persoalan ini telah dikenal sejak berabad-abad yang
lalu. Hippocrates, dalam bukunya The Flatuosities, menulis beraneka ragam manifestasi penyakit
akibat gas yang terkumpul dalam perut secara berlebihan. Pada tahun-tahun sekitar 40 AD, masyarakat
Romawi kuno mengalami masa-masa di mana membuang "angin" di tempat-tempat umum dinyata -
kan terlarang oleh undang-undang ! Untunglah bahwa Kaisar Claudius kemudian merubah undang-
undang tersebut, suatu hal yang menurut para ahli sejarah mungkin disebabkan karena kaisar itu
sendiri sering buang angin. Di dalam masyarakat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku ini
masalah gas tersebut juga menduduki tempat yang penting dalam adat istiadat. Konon kabarnya ada
adat di daerah tertentu yang menyatakan bahwa bila seorang calon menantu membuang angin sehingga
terdengar oleh calon mertua, maka sang mertua akan segera memutuskan hubungan dengan menan-
tunya.
Dari segi kedokteran, walaupun masalah gas ini telah diperbincangkan sejak jaman Hippocrates,
pengetahuan tentang hal ini masih termasuk " primitip " . Penyelidikan-penyelidikan yang telah dilakukan
sampai saat ini relatip masih sedikit sekali, hal mana tercermin dari kesulitan penulis artikel ini dalam
mencari bahan-bahannya dari Cummulated Index Medicus, yang memuat penyelidikan kedokteran
dari hampir seluruh dunia.

METODA PENYELIDIKAN
Salah satu pertanyaan penting yang masih sulit dijawab ialah apakah seorang pasien yang mengeluh
perut kembung benar-benar kelebihan gas dalam perutnya ? Dengan memasang semacam " tube " pada
rektum, didapatkan bahwa dalam keadaan normal setiap orang membuang ± 400 - 1200 cc gas setiap
hari. Tetapi dalam klinik yang penting bukanlah masalah apakah seseorang membuang sedikit atau
banyak gas, melainkan rasa nyeri dan perut kembung yang diakibatkan tekanan gas yang berlebihan,
yang tidak dibuang melalui anus. Jadi penyelidikan yang terpenting ialah berapa volume gas di dalam
usus yang menyebabkan perut kembung.
Ada 3 macam cara penyelidikan volume gas dalam usus. Cara pertama ialah dengan menempatkan
orang yang diperiksa dalam suatu plethysmograph berbentuk kotak yang menutup perutnya. Dengan
mengukur perubahan-perubahan volume, volume gas dalam perut dapat diperhitungkan. Cara kedua
serupa dengan yang pertama, tetapi orang yang diperiksa dimasukkan dalam air sampai setinggi dada.
Cara ketiga, yang kurang menyenangkan bagi subyek penyelidikan, ialah dengan memasukkan gas
argon ke dalam usus sehingga dengan demikian gas-gas yang berada di dalam usus terdorong keluar
melalui anus dan dapat dianalisa. Ternyata dalam usus orang normal, rata-rata terdapat 100 ml gas.
Persoalannya sekarang : sampai volume berapa seseorang akan mulai mengeluh perut kembung ?
Penyelidikan dengan sinar X mengungkapkan bahwa volume gas dalam perut kadang-kadang tidak
menunjukkan hubungan yang konsisten dengan keluhan; dapat terjadi bahwa gas hanya sedikit atau
bahkan tak terlihat dalam foto rontgen tetapi ada keluhan, sebaliknya kadang-kadang banyak gas
terkumpul dalam usus tetapi tidak ada keluhan. Demikianlah maka timbul suatu hipotesa bahwa
keluhan perut kembung bukan secara primer disebabkan oleh kelebihan gas di dalam perut, melainkan
karena kelainan (disorder) pergerakan/motilitas usus yang tidak memungkinkan pembuangan kelebih-
an gas melalui anus.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 21


ASAL MULA PENGUMPULAN GAS Metana ( CH4 )
Secara teoritis gas dalam usus dapat berasal dari 3 sumber : Seperti halnya dengan hidrogen, metana hanya berasal
(i) udara yang tertelan, (ii) gas yang dihasilkan pada fermen- dari bakteri dalam colon. Bedanya, hanya orang tertentu
tasi sisa-sisa makanan oleh bakteri dalam colon, dan (iii) difusi yang dapat menghasilkan gas ini. Dua pertiga dari penduduk
gas dari dalam darah ke usus. dewasa tidak menghasilkan metana ( ' non-produser ') semen-
Aerophagia atau kebiasaan menelan udara, yang tanpa tara sepertiga sisanya menghasilkannya secara berlebihan
disadari, dilakukan oleh hampir setiap orang. Pada waktu- ( ' produser. ' ). Ternyata, dengan follow-up bertahun-tahun, sta-
waktu tertentu, seperti dalam keadaan stress, kecemasan atau tus produser atau non-produser tersebut relatip tetap selama
ketegangan, udara yang tertelan dapat berjumlah besar ; hidupnya. Sebenarnya dalam hal ini pengetahuan dunia
udara yang masuk ke lambung ini mungkin dikeluarkan lagi kedokteran telah ketinggalan beberapa tahun dibandingkan
dengan bertahak ('belching ') atau diteruskan ke dalam usus dengan sekelompok masyarakat awam di dunia barat. Metana,
kecil. Kebiasaan ini juga sering berhubungan dengan kelainan- seperti halnya dengan butana yang banyak dipakai dalam
kelainan fungsionil traktus gastrointestinal lain, seperti 'irrit- korek api moderen, mudah terbakar dengan nyala biru.
able colon', ' mucous eolitis ' dsb. Oleh sebab itu bila di dekat anus seorang produser dinyalakan
Sejumlah udara juga ikut tertelan bersama-sama dengan korek api sementara ia melepas " angin " , akan terlihat letusan
makanan, minuman, atau ludah yang ditelan. Jumlah yang kecil yang berwarna biru. Demikianlah maka sekelompok
tertelan meningkat pada orang yang cepat makannya, pada masyarakat barat membentuk perkumpulan ' Order of the
kaum perokok, dan mereka yang emosinya tak stabil. Biasa- Blue Flame ' dengan para 'produser' sebagai anggotanya.
nya setelah makan, udara yang tertelan ini keluar dengan Telah dilakukan berbagai penyelidikan untuk mencari
sendirinya dengan bertahak, akan tetapi pada orang-orang faktor mengapa seorang dapat menghasilkan metana secara
'
tertentu mungkin karena tonus 'eardio-esophageal junetion berlebihan. Data yang ditemukan antara lain : seorang anak,
nya tinggi — udara tak dapat keluar dengan spontan. Dalam yang kedua orang tuanya produser, mempunyai kemungkin-
keadaan ini udara akan terkumpul di lambung dan me- an 95% untuk menjadi produser juga. Kalau hanya salah se-
nyebabkan sindroma 'magenblase ' . orang orang tuanya produser, kemungkinan tersebut menurun
Gas yang diproduksi pada fermentasi oleh bakteri-bakteri menjadi 50%, sedang bila keduanya bukan produser, kemung-
dalam colon, baik komposisi maupun volumenya, dipengaruhi kinan anak tersebut menjadi produser hanyalah 8%. Meski-
oleh jenis substrat — yaitu sisa makanan — dan jenis bakteri - pun kecenderungan dalam keluarga ini besar, diperkirakan
nya, yang terutama bersifat anerobik. Jenis sisa makanan, bukan faktor genetik lah yang memegang peranan dalam
dengan sendirinya dipengaruhi oleh komposisi diit sehari-hari ; hal ini, tetapi faktor lingkungan semasa kecilnya.
golongan kacang-kacangan merupakan salah satu contoh ma- Efek metana terhadap kesehatan belum diketahui dengan
kanan yang menyebabkan pembentukan gas dalam perut. tepat; yang pasti gas metana, yang terselip dalam feses, me-
Jumlah sisa makanan yang mencapai colon, dipengaruhi juga nyebabkan feses mengapung di permukaan air (jadi, feses
oleh fungsi traktus gastrointestinal yaitu sekresi enzim-enzim mengapung bukan karena kadar lemaknya tinggi). Oleh sebab
pencernaan dan kecepatan peristalsis. Banyaknya gas dalam itu feses produser metana hampir selalu mengapung.
perut penderita anxietas selain disebabkan oleh aerophagia,
diperkirakan dipengaruhi juga oleh hipermotilitas usus se- Karbon dioksida ( CO2 )
hingga makanan terlalu cepat melewati usus dan tidak tercer- Karbon-dioksida dihasilkan dalam jumlah besar dalam
na dengan sempurna. saluran pencernaan. Salah satu sumbernya ialah reaksi antara
asam (HCl dari lambung, atau asam lemak/asam amino yang
Untuk lebih memahami perbedaan peranan masing-masing berasal dari makanan) dengan bikarbonat yang banyak ter-
mekanisme tersebut perlu dipelajari komposisi dari flatus, kandung dalam cairan pankreas dan cairan empedu.
yang terutama terdiri dari gas nitrogen, oksigen, karbon-
dioksida, hidrogen dan metana (yang semuanya tidak ber- H+ + HCO3-→ H 2 0 + CO2
warna dan tidak berbau).
Teoritis setiap kali makan dari reaksi tersebut dapat dilepas
4000 ml gas CO 2 . Untunglah gas ini cepat sekali diserap
Hidrogen ( H2 )
sehingga yang mencapai anus dan keluar bersama flatus
Dalam perut gas ini hanya berasal dari fermentasi, karena sedikit sekali. Karbon-dioksida yang keluar bersama flatus
metabolisme manusia, seperti halnya dengan mamalia lain, terutama justru yang merupakan hasil fermentasi bakteri
tidak menghasilkan hidrogen ; sedangkan dalam udara jum- dalam colon, sehingga bila fermentasi menghasilkan banyak
lahnya terlalu kecil, jadi tak mungkin berasal dari aerophagia. H2, kadar CO2 dalam flatus sering ikut naik.
Produksinya terbatas dalam colon dan terjadi hanya bila ada
sisa makanan yang tak tercerna yang mencapai colon. Suatu
Oksigen ( 02 )
contoh yang populer ialah penderita ' lactose intolerance '
akibat defisiensi enzim laktase. Kacang-kacangan juga me- Seperti halnya dengan CO2, oksigen cepat mencapai ke-
nyebabkan pembentukan gas ini karena ia banyak mengan- seimbangan dengan oksigen dalam darah.
dung gula (karbohidrat) tertentu yang tak dapat dicernakan Kadar gas ini dalam usus sangat sedikit, hanya kira-kira
sehingga terkumpul dalam colon di mana bakteri-bakteri 1/30 dari konsentrasinya di udara. Keadaan ini memungkin-
telah menunggu. kan pertumbuhan bakteri-bakteri anerobik dalam colon.

22 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


Nitrogen ( N2 ) dan hanya bersifat fungsionil. Bila dicurigai adanya keku-
Nitrogen biasanya merupakan gas yang terbanyak dalam rangan sekresi enzim-enzim pencernaan, dapat diberikan ber-
flatus, kadarnya dapat mencapai 80% (terutama pada , non- bagai preparat suplemen enzim (Vitazym ®, Librozym ® dsb),
produser metana). Biasanya nitrogen dianggap berasal dari Pada situasi akut, intubasi mungkin diperlukan.
udara yang tertelan, akan tetapi kemungkinan bahwa gas ini Peranan obat-obat absorben, seperti arang ( eharcoal,
berasal dari difusi dari darah tidak boleh diabaikan saja. Norit ® ) kini sangat diragukan kegunaannya. Mungkin ini
Dari data-data yang ada sampai sekarang ini masih fidak tak lebih daripada plasebo belaka. Akhir-akhir ini obat yang
mungkin untuk membedakan nitrogen yang tertelan dan menonjol untuk mengatasi gangguan perut oleh gas ialah
yang berasal dari difusi gas. dimetil-polisiloxan (simethicone), suatu derivat silikon yang
tidak toksik, aman dan tidak dirusak oleh enzim-enzim
Gas-gas lain seperti H 2 S, skatol dsb, meskipun memberi bau pencernaan. Zat ini dapat diberikan sebagai preparat tersen-
yang hebat pada feses, relatip sedikit sekali jumlahnya. diri (Mylicon ®) atau dalam kombinasi dengan obat lain
(Promag® suspensi/tablet mengandung 25 mg/5 ml atau per
MANIFESTASI KLINIK & TERAPI tablet ; Mylanta ® mengandung 20 mg/5 ml). Sebelum dipa-
kai dalam bidang kedokteran, derivat-derivat silikon telah
Tanpa adanya patologi yang jelas seperti obstruksi usus,
pengumpulan gas dapat menimbulkan keluhan-keluhan perut banyak dipakai dalam industri untuk mencegah pembentukan
kembung, nyeri perut yang difus, meteorisme, nek, mules- busa dan menghancurkan busa yang telah terbentuk. Sifat
mules, dyspepsia dan berbagai keluhan lain. Demikian kom- ini diakibatkan oleh aktifitasnya terhadap permukaan gelem-
pleksnya gejala-gejala ini sehingga sering disalah-tafsirkan bung gas (menurunkan tegangan permukaan) sedemikian se-
sebagai penyakit organik seperti batu empedu, atau ulkus hingga gelembung-gelembung gas pecah atau berkumpul men-
peptikum. Gas yang terkumpul di dalam lambung atau jadi gelembung yang besar sehingga mudah pecah.
'
splenie flexure' dapat mendorong hemi-diaphragma keatas
dan menekan jantung. Ini dapat menimbulkan gejala-gejala CH 3 CH 3
nyeri pada perut kiri atas, nyeri pada daerah pectoralis, | |
precordium yang kadang-kadang menjalar ke leher, sehingga CH3 — Si— O --- Si — C H 3
menyerupai gejala angina pectoris atau penyakit jantung | |
iskemik. Tetapi biasanya tempat rasa nyeri adalah di sebelah CH 3 n CH 3
kiri dan tidak tepat midsternal seperti pada angina pectoris.
Karena pada sebagian besar penderita tidak ditemukan Pada sistem pencernaan manusia, kesulitan pembuangan
kelainan organik, terapi dengan sendirinya hanya bersifat gas sebagai flatus antara lain memang disebabkan oleh karena
empirik. Kalau etiologi pada seorang kasus dapat diketahui gas berada dalam gelembung-gelembung kecil yang menyeru-
dengan jelas, misalkan perut kembung bila memakan kacang, pai busa. Pembentukan gelembung ini ternyata dibantu oleh
kol atau lobak, terapi akan sangat sederhana, yaitu meng- lendir/mukus dalam saluran pencernaan. Peranan mukus ini
eliminasi makanan tersebut dari dietnya. Sayang bahwa pada telah dibuktikan dalam berbagai percobaan : (i) subyek-
sebagian besar penderita makanan yang dapat menimbulkan subyek percobaan yang diminta meminum mukus ternyata
gejala-gejala tersebut sangat banyak macamnya, sehingga terapi mengalami gejala-gejala yang serupa dengan gangguan karena
dengan mengendalikan diet menjadi tidak praktis. Penderita pengumpulan gas dalam perut, (ii) telah dibuktikan ada
yang menunjukkan anxietas berlebihan memerlukan tranqui- korelasi antara kekentalan mukus dalam perut dan tingkat
lizer dan dorongan moril bahwa penyakitnya tidak berbahaya beratnya keluhan penderita, (iii) stress dan anxietas terbukti

PETUNJUK-PETUNJUK
BAGI PENGIRIM KARANGAN q istilah asing sedapat mungkin dihindari
Majalah CERMIN DUNIA KEDOKTERAN dapat me- q Redaksi berhak untuk mempersingkat, memperbaiki
muat kiriman karangan-karangan yang berupa : susunan naskah atau bahasanya, bila dianggap perlu.
a. pembahasan satu topik yang aktuil (tak lebih dari 2500 q Daftar kepustakaan harus disusun dengan urutan seba-
kata) gai berikut :
b. pengalaman dalam praktek yang sangat mengesankan NAMA PENULIS (dengan huruf besar) : Judul karangan,
atau yang dapat dipergunakan sebagai pelajaran bagi Nama majalah, volume : nomor halaman, tahun pener-
dokter lain (tak lebih dari 500 kata) bitan.
c. humor ilmu kedokteran (tak lebih dari 200 kata) q Bila karangan dimuat dalam CDK maka bagi pengirim
d. abstrak-abstrak (tak lebih dari 200 kata) disediakan honorarium sebesar :
q Karangan-karangan tersebut harus belum pernah dimuat untuk (a) Rp 10.000,
didalam majalah lain. (b) Rp 3.000,
q Karangan ditulis dalam bahasa lndonesia secara ringkas (c) dan (d) . Rp 1.000,
dan diketik diatas kertas putih dengan memberi cukup
ruang pinggir serta dua spasi diantara garis-garis. Redaksi Cermin Dunia Kedokteran

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 23


ikut meningkatkan pembentukan mukus atau sekresi mukus harapkan dapat mengeluarkan gas dari dalam perut ; akan
dalam saluran pencernaan. tetapi akibat hiperperistalsis tersebut penderita akan lebih
Dengan cinegastroskopi terlihat bahwa dimetil-polisiloxan merasa nyeri. Oleh GIBSTEIN dkk., dengan ' double-blind
yang diberikan per oral berhasil menurunkan tegangan permu- study' pada 1292 kasus, telah dicoba kemampuan simethicone
kaan mukus yang meliputi gelembung gas sehingga terlihat untuk mengatasi keluhan-keluhan post-operasi sectio cesaria
gelembung-gelembung gas yang pecah-pecah atau berkumpul atau histerektomi abdominal. Hasil-hasil yang didapatkan me-
menjadi gelembung yang besar, yang secara teoritis lebih nunjukkan bahwa pemberian simethicone dalam dosis 80 mg
mudah dikeluarkan. BE R N S TE IN dkk. mencoba menyelidiki setiap 4 jam sampai 14 kali, secara statistik sangat bermanfaat,
dengan penyelidikan terkontrol, apakah obat tersebut dalam sehingga oleh para peneliti tsb. dianjurkan pemberian obat
klinik dapat mengurangi keluhan-keluhan postprandial setelah tsb. secara rutin pada penderita-penderita post-operasi pelvis.
orang-orang percobaannya memakan makanan tertentu yang Sebagai kesimpulan, keluhan karena gangguan gas sering
menyebabkan pembentukan gas. Ternyata 82% orang per- ditemukan dalam klinik. Etiologinya sangat kompleks dan
cobaannya melaporkan berkurang/hilangnya keluhan-keluhan, sulit ditetapkan pada tiap kasus ; oleh sebab itu terapi
dibandingkan dengan 35% yang memakan plasebo. Di sam- sering bersifat empirik. Dimetil-polisiloxan merupakan obat
ping itu simethicone bekerja cepat ; dalam 15 - 20 menit baru yang memberi harapan baik dalam mengatasi simptoma-
keluhan telah hilang/berkurang. WEISS mencoba simethicone tologi gangguan gas, akan tetapi penyelidikan-penyelidikan
untuk mengatasi keluhan gas, baik pada kelainan fungsionil masih harus diteruskan untuk memastikan kebenaran hasil
maupun kelainan organik seperti cholecystitis, diverticulitis, riset yang telah dilakukan, disamping untuk menggali potensi-
ulkus peptikum, gastritis dsb. Pada percobaan tersebut keluh- potensi obat tsb. untuk digunakan dalam keadaan-keadaan
an perut kembung/begah, meteorisme dsb. berkurang pada lain.
57% dari penderita-penderita. Dyspepsia berkurang dengan
66%, sedang eructation/belching/bertahak menjadi lebih ja- KEPUSTAKAAN
rang, hanya ditemukan pada 26% penderita. Tidak ditemukan
efek samping apapun dalam percobaan-percobaan tersebut 1. LEVITT MD : lntestinal gas. Warren-Teed G.I. Tract 4 (2) : I5-19,
1974.
diatas
2. WEISS J Etiology and management of intestinal gas Curr Therap
Keluhan-keluhan perut kembung dan kolik juga sering Res 16 : 909-920, I974
dijumpai setelah operasi-operasi perut atau pelvis ; setelah 3. BERNSTEIN JE, SCHWARTZ : An cvaluation of thc cffcctiveness
sectio cesaria atau laparotomi pelvis jumlah penderita yang of simethiconc in acutc upper gastrointestinal distress.Curr Therap
Res 16 : 617-620, 1974.
mengalami gangguan gas tersebut mencapai 2/3 dari seluruh 4. GIBSTEIN A et al : Prevention of post-operative abdominal
penderita. Secara konservatif biasanya diberikan injeksi pros- distention and discomfort with simcthicone. Obs (Gyn 38 : 386-389,
tigmin dan enema sehingga terjadi hiperperistalsis yang di- 1971.

BARU !

EFEK SAMPING OBAT


Tebal : I4I halaman. Ukuran : 15,5 x 22,5 cm. Rp. I500,-

Buku ini merupakan kumpulan naskah yang dibicarakan dalam


si mposium terakhir yang diselenggarakan oleh IKAFI Cabang Jakarta
& Proyek Monitoring Efek Samping Obat — Jakarta.
Dalam simposium ini efek samping obat dibahas mulai dari
dasar farmakologik, pengaruh faktor farmasi, sampai manifestasi
kliniknya oleh berbagai ahli farmakologi, farmasi, penyakit dalam,
bagian anak, obstetri ginekologi, T.H.T. dsb:
KINI TERSEDIA :

NEUROLOGI PRAKTIS
oleh : Soemarmo Markam
Lektor dalam Ilmu Penyakit Saraf - FKUI & Akademi Perawat RSCM- Jakaria.
Tebal : I20 halaman. Ukuran : 14,5 x 20 cm. Rp 1000,-
Buku ini berguna bagi para dokter maupun mahasiswa sebagai pegangan praktis dalam menghadapi kasus-kasus neurologik. Sebagai
pengajar pada Akademi Perawat, dalam buku ini beliau menekankan juga segi-segi perawatan/management penderita penyakit saraf,
sehingga disediakan bab-bab khusus yang antara lain membahas masalah perawatan penderita yang harus berbaring lama, dekubitus,
fisioterapi, kompres, gangguan miksi & defekasi, gizi, infus, shock peredaran darah, koma dan sebagainya.
KALMAN — Jl. Cikini Raya 63 -- Jakarta Pusat. Pesanan luar kota + ongkos kirim 5%, minimum Rp. 250,--

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


PROCTOCOLITIS
dr. B. Marpaung
Kepala Sub-bagian Gastroenterologi
Bagian Penyakit Dalam FK-USU
Medan.

PENDAHULUAN penderita proctocolitis berhenti minum susu gejala-gejala


Proctocolitis adalah suatu peradangan yang non-spesifik dari penyakit ini akan berkurang, atau penyakit ini akan kambuh
mukosa usus tebal (colon) yang tidak diketahui penyebabnya. kembali bila si penderita penyakit ini diberi minum susu.
Hampir 95% dari penyakit ini mengenai mukosa rectum dan Banyak diantara klinikus mempunyai pengalaman bahwa
sigmoid. Nama yang lain untuk penyakit ini adalah Colitis ketegangan jiwa didapati sebagai faktor pencetus penyakit
Ulcerosa, tapi nama ini sering memberikan gambaran yang ini. Tapi sampai saat ini belum diketahui penyebab yang
salah karena tidak selalu dijumpai gambaran ulserasi dari nyata dari penyakit ini.
mukosa usus. Terminologi proctocolitis lebih tepat karena
mengingatkan kita akan keterlibatan colon dan rectum, ber- GAMBARAN KLINIK
beda dari penyakit Crohn yang sering sekali mengenai Ileum Gambaran klinik dari penyakit ini menunjukkan serang-
terminale. Proctocolitis ini telah banyak dilaporkan di negara serangan penyakit dengan menceret, berak berlendir dan
Barat dan Amerika, terutama bangsa-bangsa yang ada hubung- berdarah, dan mempunyai masa-masa bebas serangan penyakit
annya dengan ras Kaukasus. Juga di kalangan orang-orang pada waktu-waktu tertentu di antara serang-serangan penyakit.
Barat penyakit ini mempunyai insidens yang tinggi di kalangan Gambaran penyakit bisa berbentuk ringan sekali, tidak sampai
orang-orang yang mempunyai hubungan darah dengan Jahudi. mengganggu pekerjaan sehari-hari, tetapi penyakit yang berat
Di Indonesia penyakit ini masih jarang dilaporkan secara menunjukkan gejala-gejala toksis, dehidrasi dan demam tinggi,
terperinci. Kami telah melaporkan proctocolitis di Rumah diikuti oleh menceret darah dan lendir yang terus menerus
Sakit Umum Pusat Medan pada KOPAPDI III di Bandung. sehingga mengakibatkan kekurangan protein tubuh dan gang-
guan elektrolit seperti hipokalemia. Perasaan sakit di .perut
ETIOLOGI
kiri bawah, kejang perut, perut gembung sering didapati pada
Sampai saat ini belum diketahui penyebab yang nyata penderita proctocolitis.
dari penyakit ini. Banyak faktor-faktor yang disangka sebagai Secara klinik proctocolitis dapat dibagi atas proctoco-
penyebab penyakit ini, tapi belum didapati hubungan erat litis ringan, sedang, dan berat seperti terlihat pada tabel
antara faktor-faktor yang ada dengan proses penyakit. dibawah ini.
Teori-teori yang dianut adalah : PEMBAGIAN KLINIK DARI PROCTOCOLITIS

1. Faktor keturunan
2. Alergi terhadap susu Gejala/Tanda-tanda Berat Ringan
3. Penyakit autoimun
4. Faktor psikologik Menceret/24 jam 6 x atau lebih 3 x atau kurang
5. Faktor infeksi bakteri atau virus. darah pada tinja nyata hanya sedikit
6. Alergi terhadap faktor yang tidak diketahui. Suhu badan lebih 37,8°C normal
Anemia jelas sedikit
Elektrolit terganggu normal
Masing-masing teori ini mempunyai data-data, misalnya Laju endap darah > 30 mm/1 jam ( 30 mm/1 jam
proctocolitis ini didapati pada 8 orang dari 3 generasi
keturunan sehingga menganggap bahwa faktor bakat untuk Proctocolitis yang sedang berada diantara Proctocolitis ringan
mendapat penyakit ini didapati pada keturunan ini. Bila dan berat.

Cermin Dunia Kedokteran No, 7, 1976 25


DIAGNOSTIK prednisolone per oral, atau parenteral 2 x 20 mg prednisolone
Bagaimana menegakkan diagnosa proctocolitis ? Yang 21 - phosphate, atau dapat juga diberikan 2 x 100 mg
penting adalah kecermatan untuk menduga bahwa seorang hydrocortisone hemisuccinate secara topikal. Untuk mencegah
penderita itu menderita proctocolitis. Riwayat penyakit yang terjadinya relaps dari penyakit dapat diberikan golongan
menunjukkan adanya menceret dibarengi dengan lendir dan Salisilazosulfa pyridin-( Salazopyrin ® ) sebanyak 6-10 gr/hari.
darah telah cukup untuk menyangka seseorang itu menderita Pemberian salazosulfa pyridin ini dalam Waktu lama bisa
proctocolitis. Rectal toucher harus segera dilakukan untuk me- memberi efek samping seperti anemia dari agranulositosis.
nyingkirkan Ca. recti. Di daerah kita ini harus dipikirkan Tindakan pembedahan pada proctocolitis ini dipertimbangkan
kemungkinan infeksi bakteri dan Amoeba dysentri dengan bila ada komplikasi lokal. Juga pada proctocolitis yang sangat
pemeriksaan mikroskopik terhadap feses dan pemeriksaan berat dipertimbangkan tindakan ini. Pada proctocolitis yang
kultur feses untuk menyingkirkan infeksi oleh kuman-kuman kronik ditakutkan terjadinya Ca. colon; dalam hal ini di-
patogen lain. Karena 95% dari proctocolitis ini mengenai pertimbangkan untuk menjalani operasi. Proctocolitis dengan
recto-sigmoid, maka salah satu alat untuk mepegakkan diag- komplikasi sistemik yang susah diobati perlu juga dipertim-
nosa adalah pemeriksaan rectosigmoidoskopi dan biopsi. Secara bangkan untuk menjalani operasi.
rektoskopi dapat dilihat kelainan-kelainan pada mukosa rec-
tum dan secara histopatologi ditentukan adanya peradangan Proctocolitis di lndonesia

yang disebabkan proctocolitis ini. Pemeriksaan radiologik Masih jarang didapati laporan-laporan tentang " incidence
dengan Barium enema memegang peranan juga dalam me- rate " dari proctocolitis di Indonesia. Pada sub-bagian gas-.
negakkan diagnosa penyakit ini disamping untuk mengetahui troenterologi/Bagian Penyakit Dalam Fak. Kedokteran U.S.U.
luasnya penyakit ini sampai kedaerah caecum. Tetapi dalam di Medan selama tiga tahun (permulaan 1973 - permulaan
keadaan proctocolitis yang berat dan akut pemeriksaan radio- 1976) kami telah menyelidiki 180 penderita tersangka men-
logik ini harus ditunda, mengingat bahaya perforasi pada derita proctocolitis dan pada semua penderita ini kami laku-
waktu pemeriksaan ini. Diagnostik yang biasa dipakai adalah kan pemeriksaan rektosigmoidoskopi.
riwayat penyakit yang khas, tidak ditemuinya microorganisme, Dari 180 penderita ini kami lakukan 120 kali biopsi
dan pemeriksaan rektosigmoidoskopi serta biopsi yang positif. rektum dan dari hasilnya kami memperoleh jawaban bahwa
30 penderita menderita proctocolitis. Kriteria kami dalam
KOMPLIKASI menegakkan diagnosa proctocolitis ini ialah :
Komplikasi dari proctocolitis dibagi atas 2 bagian : 1. Gejala yang khas.
(a) komplikasi lokal 2. Gambaran yang khas dari rektosigmoidoskopi.
(b) Komplikasi sistemik 3. Hasil yang positip dari biopsi rektum.
Yang ditakuti adalah komplikasi lokal seperti perforasi, per-
darahan yang hebat dan dilatasi akut dari colon. Komplikasi Ringkasan

sistemik dapat berupa pyoderma ganggrenosum, conjunctivitis, Telah diuraikan tentang pengertian dari proctoeolitis, gejala-gejala dan
iridocyclitis, arthritis dan ankylosing spondylitis. Degenerasi tanda-tanda dari penyakit, diagnostik dan pengobatan dari proe-
Malignan lebih sering didapati pada penderita-penderita proc- tocolitis.

tocolitis dibandingkan dengan orang-orang tanpa proctocolitis, Dari pemeriksaan 180 kali rektosigmoidoskopi kami mengambil 120
kali biopsi dari rektum dan dari sini kami memperoleh 30 kasus
dan diperkirakan bahwa degenerasi malignan ini paling sering
penderita proctocolitis (hasil biopsi yang positip).
pada penderita proctocolitis yang telah menderita 10 tahun
atau lebih dan juga pada penderita yang telah menderita Ternyata di Sumatra Utara insidens dari proetoeolitis ini agak tinggi
dan masih memerlukan penyelidikan yang lebih lanjut.
penyakit ini sejak masa kanak-kanak atau masa muda.

PENGOBATAN KEPUSTAKAAN
Secara ringkas dapat diterangkan disini pengobatan dari
proctocolitis. Harus. diciptakan hubungan yang baik antara 1. BONNEVIE OP and P, ANTHONIESEN : An epidemiological study
of ulcerative colitis in Copenhagen Country. Scandinar J Gastrocnt
penderita, dokter, pengobatan dan ahli bedah. Penderita.
3 : 432 - 438, 1968.
proctocolitis yang berat sebaiknya dirawat di rumah sakit 2. MARPAUNG B, LUKMAN HAKIM ZEIN, SUGITO HUSODO-
untuk mendapat istirahat jasmani dan rohani, dan pengaturan WIJOYO : Proctocolitis di rumah sakit umum pusat Propinsi
diet. Harus dicatat kejadian-kejadian sehari-hari pada penderita Sumatra Utara Medan. KOPAPDI III Bandung 1975.
dan bila perlu dilakukan koreksi terhadap keadaan anemia, Chines 3. CHUTTANI KK et al : Non spesific ulecrative colitis in
gangguan elektrolit dan kemungkinan-kemungkinan terjadinya and Indians in Singapore. Med J Austr 2 : 361 - 365, 1971.
4. JONES FA, GUMMER JWP, and LENNARD-JONES JE : Clinical
komplikasi. Gastroenterology. Blackwell, Oxford, 1968.
Diet terdiri dari makanan berkalori ± 3000 kal dan paling 5. MIRANDA M et al : Uleerative colitis in Costa Rica. Gastroentero-
sedikit mengandung 100-120 gr protein sehari. Diet harus logy 56 : 310 - 315, 1969.
terdiri dari makanan lunak dan rendah—sisa, serta tidak me- 6. RANDHAWA et al : Ulcerative colitis in West Pakistan. Brit J Clin
Pract 16 : I35, 1962.
ngandung susu. Obat-obat yang dapat dipakai ialah obat
7. SPIRO H M : Ulcerative colitis in Clinical Gastroenterology. Collin
anti-diarrhoea dan anti-cholinergik. Tranquilizer dapat diberi- Mac Millan Ltd 1970, 575.
kan juga. Untuk penderita yang berat dapat dimulai dengan 8. THOMSON TJ : Ulcerative colitis, in Gastroenterology : An
pemberian corticosteroid; dapat diberi 40 - 60 mg/hari integrated Course. Churchill-Living Stone. Chapter x : 198.

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


tinjauan kepustakaan :

Aspek Epidemiologi
Hepatoma
Hepatoma atau karsinoma hati primer merupakan jenis kanker yang banyak terdapat di Indonesia. Berman
pada tahun 1951 melaporkan bahwa insidens hepatoma di Sumatra dan Jawa merupakan insidens yang
tertinggi di dunia, yaitu 1,31% dari jumlah autopsi. Ini menarik perhatian untuk menyelidiki secara lebih
mendalam tentang hepatoma.
Dalam mempelajari faktor-faktor etiologik suatu penyakit dapat diambil beberapa jalan. Percobaan-
percobaan pada binatang mempunyai suatu kekurangan yaitu bahwa hasil yang didapat pada binatang tidak
selalu sesuai dengan hasil pada manusia. Cara kedua ialah mencoba menginduksi suatu penyakit pada manusia.
Untuk kanker hati, percobaan untuk menimbulkannya pada manusia secara moril tak dapat dipertang-
gung-jawabkan, karena ini masih merupakan penyakit yang tak dapat disembuhkan. Jadi rupanya cara ketiga
yaitu cara epidemiologiklah yang dapat kita perdalam.

I NSIDENS & DISTRIBUSI GEOGRAFIK orang Tionghoa (6). Tahun 1968 KUSUMAWIDJAJA mela-
Karsinoma hati primer sering ditemukan di daerah-daerah porkan insidens sebesar 3,91% (7) ; Hepatoma yang dalam
laporan BONNE menduduki tempat teratas pada penyelidikan
Asia dan Afrika, sebaliknya jarang dijumpai di Amerika
Serikat, Eropa, Uni Soviet dan Australia. Pada kepustakaan ini hanya menduduki tempat ke 8. Sebab-sebabnya masih
yang lama disebutkan bahwa karsinoma hati primer terdapat belum diketahui dan sedang dalam penyelidikan.
pada 1 dalam 400 pemeriksaan autopsi (0,25%) dengan jarak Hepatoma jauh lebih sering didapatkan pada laki-laki dari
('range') antara 0,02 sampai 1,05% (1). Angka 1,05% tersebut pada wanita. SCHIFF (1) memberikan perbandingan 6:1,
tetapi angka ini tidak berlaku untuk daerah Amerika dan
(1 : 100) menunjukkan frekwensi yang lebih besar di bebe-
Eropa. HIGGINSON (8) mendapatkan bahwa tidak ada per-
rapa daerah di Asia dan Afrika (0,74 sampai 1,05%). Dikata-
bedaan yang bermakna dari insidens berdasarkan kelamin
kan bahwa insidens lebih besar pada ras kulit berwarna
bagi kedua daerah tersebut (Tabel II dan III). Perbedaan ber,
dibanding dengan ras kulit putih. Tetapi ternyata ini hanya
dasarkan kelamin dan ras terlihat jelas pada daerah-daerah
berlaku untuk ras tersebut yang tinggal di daerah asalnya,
seperti terbukti bahwa insidens bagi orang-orang Negro di Afrika dan Asia. Penyelidikan SHARPER (9) di Uganda mem-
beri data bahwa penduduk laki-laki Rwanda tiga kali lebih
Amerika adalah jauh lebih kecil dari pada insidens bagi
sering menderita hepatoma dari pada penduduk laki-laki suku
orang-orang Negro di daerah asalnya, Afrika. Variasi berdasar-
Baganda, sedang untuk penduduk wanita tidak ada perbedaan
kan ras ini akan dibicarakan lebih lanjut (di bagian belakang).
antara suku Rwanda dan Baganda.
Angka insidens yang tinggi sekali dilaporkan oleh BERMAN
Hepatoma jarang sekali ditemukan pada anak-anak dan
(2) yang mengumpulkan data-data karangan SNIJDERS &
bayi. Golongan umur di mana didapatkan frekwensi ter-
STRAUB (1923), KOUWENAAR (1932) dan BONNE (1935)
tinggi berbeda-beda pada tiap-tiap daerah. Bila insidens ber-
pada penyelidikan-penyelidikan di Sumatra dan Jawa. Karsi-
dasarkan golongan umur dibandingkan pada beberapa daerah,
noma hati didapatkan pada 1,31% dari 8235 autopsi pada
terdapat perbedaan yang besar sekali pada golongan umur
penyelidikan tersebut. Sampai saat ini, inilah insidens ter-
tertentu. Insidens relatip tertinggi yang pernah dilaporkan
tinggi yang pernah dilaporkan. Variasi insidens hepatoma
ialah pada penduduk laki-laki Bantu, Mozambique, di mana
berdasarkan distribusi geografik dapat dilihat pada Table I,
untuk golongan umur 25 - 34 tahun angkanya 500 kali dari
II dan III. ELKINGTON dkk. (3), dan PEQUIGNOT (4)
pada angka tersebut di Amerika Serikat (156 : 0,3). Meskipun
mengatakan bahwa insidens hepatoma pada beberapa puluh
demikian, untuk golongan umur 65 - 74 tahun angka tersebut
tahun terakhir ini telah meningkat dengan nyata. Penyelidikan
PATTON & HORN berdasarkan autopsi di berbagai rumah TABEL I*
sakit di Amerika menyokong hal ini. Sebagai contoh, tahun
1916 sampai 1955 insidens hepatoma di rumah sakit Henry Jumlah % kanker pada %
Ford adalah 0,34% ; angka tersebut menjadi 2 kali lipat autopsi hepatoma seluruh organ hepatoma
dalam jangka waktu tahun 1956 sampai 1963 (5),
Eropa 0,14 24.537 1,2
Dibandingkan dengan seluruh kanker organ tubuh lain, 248.053
Amerika Serikat 108.632 0,27 5.602 2,5
SCHIFF mengumpulkan data-data bahwa hepatoma merupa-
Afrika Selatan 8.068 1,1 2.796 50,9
kan 1,5% dari seluruh kanker (1). Angka inipun menunjukkan
Cina 23.764 0,90 456 33,0
variasi geografik yang besar sekali, dari 1,2% di Eropa sampai Filipina 13.876 0,44 275 22,2
50,9% di Afrika Selatan (Tabel I). Untuk Indonesia, BONNE lndia 14.768 0,32 222 17,5
mendapatkan angka 16,5%, suatu angka yang tertinggi diban- Jepang 15.565 0,97 4.146 7,5
dingkan kanker pada alat-alat lain. Penyelidikan yang lebih Jawa 8.253 1,31 262 41,6
baru oleh RUKMONO dkk. tahun 1960 memberikan angka
1,6% untuk orang-orang Indonesia dan 2,4% untuk orang- * menurut Berman, 1951.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 27


hanya kira-kira 2 kali lipat. Bagi penduduk wanita, juga ada TABEL II
perbedaan, tetapi tidak sejelas seperti padapenduduklaki-laki. INSIDENS DARI KARSINOMA HATI PRIMER DI AMERIKA
Untuk ras yang sama tetapi di daerah yang berbeda, juga ada SERIKAT DAN AFRIKA
perbedaan dalam insidensnya. Insidens karsinoma hati pada ( angka/100.000)
penduduk laki-laki Bantu golongan umur 25 sampai 34 tahun laki-laki
di Mozambique adalah 15 kali penduduk laki-laki Bantu di Gol. USA USA Johannes- Mozam- Uganda
Afrika Selatan. Di Singapura, SHANMUGARATNAM (10) Umur kulit kulit burg bique
menemukan bahwa kanker hati dijumpai lebih sering pada putih berwarna
orang-orang Tionghoa yang dilahirkan di daratan Cina dari
pada orang-orang Tionghoa yang lahir di Singapura. Di A- 0- 0,2 0,4 0,6 15
merika Serikat kanker hati lebih sering ditemukan pada 15 - 0,2 0,0 2 114 1,6
golongan umur lanjut, di atas 55 tahun, sedang di Mozam- 25 - 0,3 1,2 10 1 56 8,6
bique frekwensi tertinggi ditemukan pada golongan umur 35 - 0,8 3,1 22 227 11,8
yang lebih muda. Di Johannesburg dilaporkan adanya variasi 45 - 4,4 13,0 37 101 18,9
insidens pada musim-musim yang berlainan ; ini tak didapat- 55 - 21,1 16,0 45 111 3,7
65 - 23,5 1 6,2 127 53 15,2
kan di daerah-daerah lain (11). Di Jepang tumor hati sering
75 - 38,3 32,4 59 13,9
dijumpai, tetapi kenaikan insidensnya hanya sedikit sekali
dibandingkan dengan kenaikan di Amerika. Di India, kenaikan menurut Higginson, 1963
insidens tid ak ditemukan di daerah utara & barat, ada sedikit
kenaikan insidcns di selatan. Data-data dari daerah Asia Te-
TABEL III
ngah dan Timur Tengah masih sedikit sekali.
INSIDENS DARI KARSINOMA HATI PRIMER DI AMERIKA
SERIKAT DAN AFRIKA
Hubungan cirrhosis dan hepatoma (angka/100.000)
Hepatoma sering ditemukan pada hati yang telah meng- wanita
alami cirrhosis. 60 sampai 90% karsinoma hati disertai cirrho-
sis, sedang 2 - 50% penderita cirrhosis mendapat hepatoma. Gol. USA USA Johannes- Mozam- Uganda
Umur kulit kulit burg bique
Frekwensi hubungan kedua kelainan ini berbeda-beda dari
putih berwarna
daerah satu ke daerah lain, dan kenaikan insidens hepatoma
tidak selalu disertai kenaikan cirrhosis. Perbandingan angka 0 - 0,1 0,4 0 4 0,8
kematian karena cirrhosis di Johannesburg dan Amerika Seri- 15 - 0,1 0,6 0,7 32
kat untuk penduduk laki-laki tidak mencapai 2 : 1, sedang 25 - 0,1 1,0 2,5 36 2,5
kematian karena hepatoma adalah 10 kali lipat lebih banyak 35 - 0,5 1,7 3,4 56 5,2
di Johannesburg (s). PEQUIGNOT (4) dalam penyelidikan 45 - 4,5 5,2 7,2 36 6,3
autopsinya dari tahun 1959 - 1966 melaporkan bahwa insi- 55 - 13,0 10,4 75,5 66 5,0
dens cirrhosis tidak berubah, kira-kira 14% dari autopsi, 65 - 20,8 8,7 49,7 55
sedangkan jumlah cirrhosis yang disertai dengan hepatoma 75 - 46,6 8,1 49,4
telah meningkat dari 2 menjadi 14%. Ia menganggap kenaikan
ini sebagai akibat perpanjangan jangka waktu hidup penderita menurut Higginson, 1963
cirrhosis. Kemungkinan kedua diajukan oleh FIERS, yaitu
dapat menerangkan mengapa di daerah tertentu insidensnya
bahwa karena akhir-akhir ini penyakit-penyakit banyak yang
tinggi, selain itu harus dapat juga menerangkan mengapa
dapat disembuhkan, ini secara relatip menaikkan persentasi
terdapat perbedaan distribusi umur yang menyolok pada
materi postmortem dari penyakit-penyakit yang masih belum
berbagai daerah.
dapat disembuhkan seperti karsinoma hati (12), HIGGINSON
(13) menganggap bahwa hubungan antara cirrhosis dan kar-
sinoma hati bukan sebagai hubungan kausal, tetapi suatu ma- 1. mineral-mineral : tahun 1960 HADDOW mengemuka-
nifestasi yang berbeda dari satu stimulus yang sama. Cirrhosis kan bahwa besi dapat merupakan zat karsinogenik. Hal ini
sendiri bukan suatu kelainan pre-kanker baik pada manusia menarik perhatian karena pada orang-orang Bantu ditemukan
maupun pada binatang. Sebagai contoh, karbon tetrachlorida hemosiderin dalam jumlah besar, yang mencapai 4 - 5% berat
merupakan zat cirrhogenik yang kuat pada tikus, tetapi tak kering dari hati. Tetapi banyak daerah-daerah lain dengan
menimbulkan kanker hati pada species ini. insidens tinggi di mana siderosis jarang ditemukan. Dilaporkan
bahwa dalam jaringan kanker hati kadar logam seng (Zn) dan
cobalt menaik, sedang kadar molybdenum menurun banyak.
PENDAPAT-PENDAPAT SEKARANG MENGENAI Makna daripada penemuan ini masih belum diketahui.
ETIOLOGI HEPATOMA PADA MANUSIA
2. Obat-obat penduduk asli dan zat-zat hepatotoksik :
Telah diketahui bahwa ada daerah-daerah di mana insidens Zat-zat hepato-karsinogenik yang telah dibuktikan pada per-
karsinoma hati tinggi dan ada yang rendah. Data-data yang cobaan-percobaan dengan binatang ada berpuluh-puluh jum-
ada sekarang ini tidak cukup untuk menarik kesimpulan lahnya, misalkan : golongan aromatic amine, aromatic amide,
apakah pada kedua daerah tersebut karsinoma hati disebabkan zat warna azo, nitrosamine, ethionine, thiourea, alkaloid
oleh stimulus yang sama tetapi berbeda kekuatannya, ataukah pyrrolizidine dan sebagainya. Apakah zat-zat tersebut juga
jenis stimulus yang bekerja dalam kedua daerah tersebut karsinogenik bagi manusia masih merupakan pertanyaan.
berlainan. Bila melihat perbedaan dalam distribusi umur Misalkan kita anggap bahwa zat-zat tersebut ada 'dalam obat-
untuk Afrika dan Amerika, tampaknya keterangan yang ke- obat asli penduduk, sukar diterangkan bagaimana mungkin
dua itulah yang lebih mungkin. Pada daerah-daerah tertentu bahwa zat tersebut demikian luas distribusinya, dari A-
terdapat kenaikan insidens hepatoma, akan tetapi tidak di- sia sampai Afrika dalam masyarakat yang berbeda-beda latar
dapatkan korelasi dengan kenaikan insidens kanker alat-alat belakang kebudayaannya. Di Jamaica sering ditemukan penya-
tubuh lain ; jadi stimulus yang bekerja dalam daerah tersebut kit hati "veno-occlusive". akibat alkaloid senecio, sedang
dapat dianggap hanya karsinogenik untuk hati, tidak untuk lasiocarpine yang terdapat di dalam alkaloid tersebut dalam
alat-alat lain. Hipotesa-hipotesa yang akan diajukan harus dosis tunggal dapat menyebabkan kerusakan luas pada hati

28 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


diterangkan mengapa insidens karsinoma hati tinggi di Afrika
tikus. Meskipun demikian di daerah tersebut tidak ada kenaik- dan Asia karena- di daerah-daerah ini banyak bahan makanan
an insidens karsinoma hati. Alkohol jelas dapat menyebabkan
kerusakan hati ; dan misalkan diambil asumsi bahwa kerusak- yang terkontaminasi dalam kadar tinggi, tetapi masih belum
an ini merupakan predisposisi untuk timbulny karsinoma, dapat diterangkan mengapa ada perbedaan dari distribusi
mengapa di Amerika Serikat dan Eropa di mana alkohol menurut golongan umur di Afrika dan Amerika misalnya.
sering diminum insidens kanker hatinya justru jauh lebih 7. Peranan dari virus : pada tahun-tahun belakangan ini
kecil dari pada di Afrika ? perhatian penyelidik-penyelidik diarahkan pada kemungkinan
virus sebagai penyebab kanker hati. Virus tersebut adalah
3. Pengaruh pencemaran lingkungan : zat-zat pencemar virus hepatitis, tetapi bukti-bukti yang ada sekarang ini
lingkungan telah dipikirkan sebagai faktor penyebab hepa- masih bersifat spekulasi, berdasarkan atas observasi-observasi
toma. SAMUEL (14) mengemukakan bahwa herbisida Maleic- berikut ini :
hydrazide sangat hepatokarsinogenik untuk tikus. Akibat (a). Di Asia dan Afrika, kanker hati sering berkembang dari
kontaminasi ini, dalam setahun seseorang dapat memakan eirrhosis "posthepatitis" atau "post nekrotik". Meskipun
zat ini dalam dosis sebesar 12 kali dosis yang diperlukan cirrhosis ini dianggap merupakan akibat dari infeksi virus
untuk menyebabkan kanker. Tetapi inipun dapat dianggap hepatitis, banyak kasus-kasus yang tidak mengalami icterus.
tak berpengaruh di Afrika di mana pencemaran alam masih Gambaran patologik yang sama dapat dilihat juga pada cirr-
sedikit sekali. hosis akibat alkoholisme. (8). Hepatitis virus adalah endemik
4. Parasit-parasit : HOU (15) melaporkan kemungkinan di Afrika dan Asia, dan pernah terjadi epidemi-epidemi yang
Clonorchis sinensis sebagai parasit penyebab karsinoma hati diikuti dengan cirrhosis. Cirrhosis post hepatitis ini menun-
di Tiongkok selatan, tetapi kelainan yang didapati terutama jukkan gambaran yang sama dengan cirrhosis dimana kanker
adalah adenokarsinoma saluran empedu intrahepatik. Tinggi- hati timbul, ini menyokong bahwa keduanya disebabkan
nya insidens hepatoma di daerah Tumen oleh SHAIN (16) penyebab yang sama — virus hepatitis. Disamping itu tak
dihubungkan dengan infestasi yang luas dari parasit Opistor- ada penyebab lain yang pernah dilaporkan sebagai penyebab
chis. jenis cirrhosis ini untuk Afrika dan Asia.
5. Pengaruh malnutrition : diet tertentu dapat mempe- (b). Didapatkan anggapan-anggapan yang luas bahwacirrhosis
agaruhi efek karsinogenik berbagai zat pada percobaan-perco- post-nekrotik adalah akibat nekrosis massif yang akut, sekali
baan ; diet tanpa cholin saja dapat menimbulkan kanker hati saja hal ini terjadi dapat disertai timbulnya cirrhosis. Tetapi
pada binatang percobaan. Data-data ini dan fakta bahwa pada percobaan tak dapat ditimbulkan cirrhosis hanya dengan
hepatoma banyak ditemukan pada masyarakat dengan diet menginduksi nekrosis masif sekali saja. Disamping itu ternyata
yang jelek, membuat kita berpikir apakah malnutrition sendiri cirrhosis tersebut dapat timbul juga sebagai akibat hepatitis
dapat menyebabkan hepatoma pada manusia. Hipotesa i- kronik progressif. Jadi cirrhosis dapat terjadi juga meskipun
ni disokong oleh data bahwa kwashiorkor ditemukan secara pada serangan pertama tidak ada icterus. Hepatitis kronik
meluas di daerah-daerah di mana insidens hepatoma tinggi. tersebut akan menunjukkan inhibisi dan stimulasi epitel yang
Selain itu telah diketahui bahwa kwashiorkor dapat menye- oleh HADDOW (19) digambarkan sebagai sifat khas proses
babkan perlemakan hati yang luas, sehingga ada yang me- karsinogenik.
mikirkan kemungkinan rangkaian malnutrition → perlemakan (c). Penyelidikan dengan mikroskop elektron belum dapat
hati → cirrhosis → kanker. Ini adalah pendapat yang salah menunjukkan adanya partikel virus pada hepatoma, tetapi
karena perlemakan hati akibat kwashiorkor tidak pernah virus tersebut juga tidak dapat ditunjukkan secara pasti pada
menyebabkan cirrhosis (s). Disamping itu sejauh ini tidak penderita-penderita hepatitis.
ditemukan korelasi geografik antara tingkat gizi, defisiensi zat
makanan khusus dan kanker hati. Sebagai contoh, di banyak (d). Permulaan penyakit kanker hati di Afrika relatip pada
daerah di India dan Amerika Latin ditemukan malnutrition usia yang muda, distribusi umurnya relatip konstan dan
yang luas, tetapi sedikit ditemukan karsinoma hati. ditambah dengan laporan adanya variasi musiman di Jo-
hannesburg menyokong bahwa penyebabnya suatu virus. Ke-
6. Pengaruh Aflatoxin : aflatoxin adalah sejenis toksin sukaran hipotesa ini ialah mengapa di daerah-daerah dengan
yang dihasilkan oleh jamur-jamur Aspergilus danPennicilium. insidens hepatoma yang rendah mungkin disertai insidens he-
Aflatoxin ini ditemukan dalam kacang tanah pada tahun patitis virus yang tinggi. Disamping itu tidak dapat dibuktikan
1960 di Inggris yang menyebabkan kematian 100.000 ekor adanya variasi insidens hepatoma berdasarkan variasi insidens
kalkun. Pada penyelidikan belakangan didapatkan bahwa hepatitis yang berubah-ubahmenurut musim di Denmark (20).
aflatoxin adalah suatu zat hepatokarsinogenik yang kuat se-
kali, dapat menimbulkan hepatoma pada berbagai jenis bina-
tang. Dari sini diambil hipotesa bahwa zat inilah yang me- "TWO STAGE THEORY" : karena hipotesa berdasarkan
nyebabkan karsinoma hati pada berbagai daerah. Hal yang virus saja tidak memuaskan, diajukan teori ini. Teori ini
menyokong hipotesa ini adalah ditemukannya aflatoxin dalam menyatakan bahwa kerusakan hati yang didapat pada masa
dosis tinggi dalam berbagai jenis makanan sehari-hari : beras, kanak-kanak menyebabkan reaksi yang berlebih-lebihan ter-
jagung, ubi kayu, kacang tanah, oncom, tembakau, susu dan hadap zat-zat hepatotoksik setelah dewasa. Stimulus yang
sebagainya. Penyelidikan di Bogor menyokong hal ini.CAMP- menyebabkan kerusakan pada masa kanak-kanak tersebut
BELL dan SALAMAT (17) melaporkan bahwa di Filipina ialah malnutrition/kwashiorkor. Meskipun kanker hati mung-
di daerah-daerah yang insidens hepatomanya tinggi terdapat kin jarang ditemukan di daerah di mana kwashiorkor banyak
konsumsi dari peanut butter dan jagung yang terkontaminasi. didapat, tetapi di daerah-daerah di mana kwashiorkor jarang
Di Thailand, SHANK dan WOGAN (18) menunjukkan hu- atau tak terdapat tidak terdapat insidens hepatoma yang
bungan yang erat antara frekwensi kanker hati dan distribusi tinggi. Di Singapura, SHANMUGARATNAM (10) menemu-
makanan yang terkontaminasi aflatoxin di pasar-pasar. Mes- kan bahwa hepatoma jauh lebih banyak ditemukan pada
kipun aflatoxin sampai saat ini dipandang sebagai salah satu orang-orang Tionghoa yang dilahirkan di daratan Tiongkok,
zat hepatokarsinogenik yang terkuat dan telah ditunjukkan meskipun 80% dari mereka itu telah tinggal di Singapura
hubungannya dengan distribusi makanan terkontaminasi di lebih dari 20 tahun. Ini menunjukkan bahwa perubahan-
berbagai daerah, namun hubungan langsung antara karsinoma perubahan yang mula-mula sekali terjadi sebelum terjadi hepa-
hati dan konsumsi aflatoxin masih belum dapat dibuktikan. toma telah didapat pada umur yang masih muda. Di Afrika
Seandainya belakangan nanti memang terbukti bahwa afla- didapatkan bukti bahwa kwashiorkor dapat menyebabkan
toxinlah penyebab kanker hati pada manusia, akan dapat kelainan metabolisme hati tanpa menyebabkan kelainan his-

Cermin Dunia Kedokteran No. 7. 1976 31


tologik. Kelainan ini, meskipun bukan langsung bersifat kan-
serogenik, menunjukkan bahwa ada kemungkinan terjadinya
kerusakan metabolisme lebih lanjut. Apakah pada keadaan

NBOK
tersebut infeksi virus hepatitis merupakan "promoting agent"
atau merupakan "initiating agent" masih belum diketahui.
KSEARVLlCM
AUSTRALIA ANTIGEN : DASAR GENETIK
DARI HEPATOMA
HEAD OFFICE :
Jl. Jend. A Yani (Pulo Mas) . Ph. 40549 Jkt. Australia Antigen pertama kali ditemukan oleh BLUM-
BERG dkk. pada tahun 1965 (21), dan kemudian diajukan
BOOKSHOPS : beberapa nama lain untuknya yaitu Hepatitis-Associated An-
Jl. Cikini Raya 63, Jakarta tigen (HAA), serum hepatitis antigen, dan hepatitis antigen.
Hubungan antara HAA dengan hepatitis kronik ditemukan
TERLENGKAP DALAM BIDANG KEDOKTERAN & pada penyelidikan pasien-pasien dengan sindroma Down pada
FARMASI tahun 1966 (22). Pada penyelidikan itu ternyata bahwa se-
orang penderita yang pada test permulaan tidak mempunyai
TERMURAH DALAM HARGA................................. HAA pada test berikutnya menunjukkan hasil positif, Ini
merupakan bukti pertama bahwa HAA bisa didapat. Penderita
tersebut kemudian menunjukkan gejala-gejala hepatitis-anic-
Atlas of Surgical Techniques teric pada penyelidikan biopsi hati dan test-test biokimia.
by Thorek P. 196 pp. 80 ilust. 655 figs. Rp. 13.500, Kemudian dilakukan penyelidikan pada penderita-penderita
hepatitis akut yang telah sembuh, penderita hepatitis kronik
Bedside DiagnOstic Examination dan penderita hepatitis akut yang diikuti hepatitis kronik.
by DeGowin & DeGowin. 1976. 952 pp. Rp. 5.950, Bila didapatkan HAA, HAA akan didapatkan dalam waktu
yang sebentar saja pada hepatitis akut, sedang pada hepatitis
A COlor Atlas of General PatholOgy kronik HAA akan didapatkan secara persisten, terus menerus,
by Gresham G.A. I976. 365 pp. Full of ilustr. SUTNICK(23) melaporkan bahwa dari 762 penderita hepatitis
kronik, 25 atau 30% mempunyai HAA. Hal ini menyokong
Rp. 9. 000, —
pendapat bahwa adanya suatu agen infeksius secara terus
Manual of POstOperative & Preoperative Care menerus merupakan faktor penting pada perkembangan pe-
pyakit itu. Meskipun terdapat bukti-bukti yang banyak sekali
Amer. Coll. of Surgeons. 3I contributors. 2 ed. 644 pp. tentang hubungan hepatitis virus dengan HAA, masih belum
Rp. 6. 600, — dapat dibuktikan apakah HAA itu virus ataukah hanya pro-
duk dari sel hati yang rusak, hanya diketahui bahwa HAA
Human PhysiOlOgy ini dapat ditularkan meskipun tanpa kontak parenteral. Ka-
by Shepard R.S. 2nd printing. 664 pp. 585 illustr. rena eratnya hubungan HAA dengan hepatitis virus, dipikir-
Rp. I2.000,- kan hubungannya dengan hepatoma. Untuk ini SMITH (24)
mengambil serum dari 65 penderita hepatoma di Hong Kong,
Techniques in Clinical Physiology Afrika Timur dan Amerika Serikat, dan dilakukan test ter-
A survey of measurement in anaesthesiology hadap HAA. Ternyata frekwensinya tidak berbeda dengan
Rp. 8.000,— frekwensi yang didapatkan pada penduduk setempat. Tetapi
by Bellville J.W. 532 pp.
belakangan ini ternyata di berbagai laboratorium didapatkan
Differential Diagnosis in Pediatrics frekwensi yang tinggi pada penderita-penderita hepatoma ;
A card-sort system of symptom analysis ( punched- di Taiwan, TONG (25) melaporkan bahwa 80% dari pende -
rita hepatoma yang diselidikinya mempunyai HAA, Variasi
card method ). geografik dari hubungan HAA dengan hepatoma dapat dilihat
by Athreya & Athreya. 270 punched cards + book. di tabel IV.
Rp. 28.800, TABEL IV

A M.A. Drug Evaluation FREKWENSI HAA PADA HEPATOMA DIBERBAGAI DAERAH


2 ed. I030 pp. Rp. I4.400,
daerah penyelidik penderita % HAA
The Diseases of OccupatiOns positif
by Hunter D I975. I225 pp. R p. 48. 75 0, — SINGAPURA Simon N.J. 114 3%
JEPANG Okochi K. 19 5%
Massage : the Oriental Method UGANDA Vogel C.L. 40 %
b y Serizawa K. 78 pp. + iliustr. ( hard cover ). SENEGAL Prince A.M. 42 %
Rp. 3.500, — INDIA Anand S. 11 63 %
This book is about oriental massagc, combining the TAIWAN Tong N.J. 55 80 %
HONG KONG Anthony KY. 80 1,3%
best of Eastern and Western therapeutic methods. AMERIKA Alpert E. 51 5,9%
Ongkos kirim Rp.350,— per buku. VIETNAM Welsh J.D. 26 0 %

Perbedaan frekwensi yang terlihat diatas dapat diakibatkan


oleh beberapa hal, misalnya faktor tehnik, di mana HAA
terdapat didalam serum tetapi tak dapat ditunjukkan dengan
cara immunoelectrosmophorese yang biasa karena kadarnya

32 Cermin Dunia Kedokeran No. 7, 1976


terlalu rendah. Kemungkinan lain ialah HAA tidak ditemukan yang kurang baik. Ternyata frekwensi HAA pada penderita
dalam serum karena HAA terikat dalam sel hati, atau me- lepra jenis ini lebih banyak dari pada jenis-jenis lain. SHER-
mang ada faktor-faktor lain yang mempengaruhinya..SUT- LOCK28) mengatakan bahwa variasi-variasi immune respon -
NICK dkk. (23) menekankan pentingnya "host-differences" se mungkin diatur secara genetik dan inilah yang menentukan
dalam bereaksi terhadap suatu agen infeksius yang sama. apakah HAA akan didapatkan menetap atau sementara pada
Jadi timbulnya gejala klinik dan manifestasi lain dari suatu keluarga-keluarga dan golongan etnik. Hal ini disokong oleh
penyakit tidak hanya tergantung dari sifat agen infeksius penyelidik-penyelidik yang mendapatkan bahwa HAA dapat
tersebut, tetapi juga tergantung dari reaksi tuan rumah dan diturunkan secara autosome-resesif. Jadi kepekaan seseorang
interaksi antara keduanya. Suatu agen infeksius yang sama untuk mendapat infeksi HAA adalah sifat yang diturunkan.
dapat menimbulkan penyakit yang berat pada seseorang, da- Sebagai penutup pembicaraan mengenai HAA, dapat kita
pat menimbulkan gejala yang ringan saja pada lain orang ambil kesimpulan sebagai berikut. HAA berhubungan erat
atau sama sekali tidak menimbulkan penyakit. Ada juga sekali dengan hepatitis virus dan mungkin identik dengan
kemungkinan bahwa suatu agen infeksius yang sama akan virus itu sendiri ; HAA dapat ditularkan tanpa kontak paren-
menimbulkan berbagai manifestasi penyakit yang berlainan. teral dan infeksi oleh HAA dapat menyebabkan antigenemia
Inilah sebabnya HAA selain ditemukan pada penderita- pende - yang menetap atau hanya sementara ; karena hepatitis ter-
rita hepatitis virus, juga dilaporkan berhubungan dengan ber- sebar luas di seluruh dunia, HAA juga tersebar luas. Mani-
bagai penyakit : sindroma Down, leukemia limfositik, penya- festasi klinik dari infeksi akibat HAA bermacam-macam ter-
kit Hodgkin, lepra lepromatosa, dan penyakit ginjal kronik. gantung dari immune response tiap individu ; Immune res-
Selain itu ada berjuta-juta orang yang mengandung HAA da- ponse tersebut dikontrol oleh sifat-sifat genetik dan hal ini
lam serumnya tetapi sama sekali tak menunjukkan gejala diturunkan ; akibatnya ada golongan-golongan ras tertentu
penyakit, kebanyakan orang ini tinggal di daerah tropik dan yang mempunyai immune response sedemikian sehingga mem-
di daerah dengan tingkat kesehatan yang rendah. Percobaan punyai predisposisi untuk hepatitis virus. Jadi meskipun HAA
telah dilakukan di Willow-Brook State School di mana pem- tersebar luas, hanya golongan-golongan ras tertentu itu yang
berian serum yang HAA positip menghasilkan berbagai mani- menunjukkan manifestasi klinik ; Manifestasi klinik akibat
festasi klinik (26) ; antigenemia sementara biasanya terjadi infeksi HAA ada bermacam-macam tergantung dari interaksi
dan disertai hepatitis anicterie atau yang overt/nyata. antara HAA dan immune response, jadi ada yang mengha-
BLUMBERG dkk. (27) mengatakan bahwa yang penting dari silkan gejala hepatitis akut, hepatitis kronik, hepatitis yang
reaksi tuan rumah ialah "immune response " nya. Ia mengaju- kemudian disertai cirrhosis atau hepatoma. Dari sini dapat
diterangkan mengapa hepatoma terdapat banyak disuatu dae-
kan bahwa individu-individu dengan HAA positip mempu-
rah tertentu dan mengapa di daerah-daerah di mana insidens
nyai immune response yang tak memadai, yang menyebabkan
hepatitis tinggi mungkin disertai dengan insidens hepatoma
predisposisi mereka terhadap beberapa penyakit, seperti lepra
yang rendah, ini karena immune response yang berbeda.
lepromatosa. Seperti kita ketahui, jenis lepra ada bermacam-
macam. Lepra lepromatosa ditandai dengan kekebalan seluler dr. E. Nugroho

KEPUSTAKAAN

1. SCHIFF L : Disease of the Liver. Philadelphia, Lippincott Co, 13. HIGGINSON J Primary carcinoma of the liver in Africa.
1956 Brit J Cancer 10 : 609 - 622, 1956
2. BERMAN C : Primary Carcinoma of the Liver. London, Lewis 14. SAMUEL SE et al : Carcinogenicity of the herbicide maleic
& Co, 1951 hydrazide. Nature : 215 : 1388, 1967
3. ELKINGTON SG et al : Hepatoma in cirrhosis. Brit Med J ii : 15. HOU PC : dikutip dari Higginson (8).
1501, 1963 16. SHAIN et al : Caneer and opistorchosis of the liver. Ter arkh
4. PEQUIGNOT H et al : Primary carcinoma of the liver in 43 : 59, 1971 in Excerpta Med 21 : abstr 864, 1972
cirrhosis. Presse Med, 75 : 2595, 1967 in Excerpta Med Cancer 17. CAMPBELL TC and SALAMAT T : dikutip dari KPPIK FKUI
16 : abstr 5646, 1968 ke VII : 557, 1972.
5. PATTON RB and HORN RC : Primary liver carcinoma, autopsy 18. SHANK R and WGAN GN : dikutip dari KPPIK FKUI
stuiy of 60 cases. Cancer 17 : 757, 1964 ke VII : 557, 1972
6. RUKMONO : dikutip dari (7). 19. HADDOW A: dikutip dari Higginson (8).
7. KUSUMAWIDJAJA H : Penyelidikan Frekwensi Tumor Ganas 20. CLEMMESEN J and NIELSON A : dikutip dari Higginson (8).
Yang Diterima oleh Lembaga Patologi Jakarta Selama Tahun 21. BLUMBERG BS et al : A"new" antigen in leukemia sera.
1960 s/d 1968, KPPIK FKUI VII : 520, 1972 JAMA 191 : 541 - 546, 1965
8. HIGGINSON J : The geographical pathology of primary liver 22. SUTNICK Al et al : Anicteric hepatitis associated with Aus-
cancer. Cancer Res 23 : 1624 - 1633, 1963 tralia antigen : occurrence in patients with down's syndrome.
9. SHARPER AG : Cirrhosis and primary liver-cell carcinoma in JAMA 205 : 670 - 674, 1968
Uganda. Trop Geogr Med 22 : 1610, 1970 23. SUTNICK I et al : Australia antigen : a genetic basis for
10. SHANMUGARATNAM K : Primary carcinomas of the liver chronic liver diseases and hepatoma ? Ann Intern Med 74 :
and biliary tract. Brit J Cancer 10 : 232, 1956 442 - 443, 1971
11. HIGGINSON J and CETTLE AG : Cancer incidence in the 24. SMITH JB et al : Viral hepatitis, postnecrotic cirrhosis and
Bantu and "Cape-Colored" races of South Africa. J Natl Cancer hepatocellular carcinoma (letter). Lancet 2 : 953, 1969
Inst 24 : 589 - 671, 1960 25. TONG MJ et al : Ann Intern Med 75 : 687, 1971
12. FIERS L : Hepatoma in the autopsy material of the institute 26. KRUGMAN S et al : JAMA 212 : 1019, 1970
of pathology in Zurich. Acta hepato splenol 16 : 383, 1969 in 27. BLUMBERG : Lancet 2 : 173, 1967
Excerpta Med Cancer 19 : abstr 892, 1971 28. SHERLOCK : Lancet 1 : 723, 1972

Cermin Dunia Kedokteran N0, 7, 1976 33


Obat Hepatotoxik
dr. B. Suharto
Bagian Farmakologi FKUI
Jakarta

Telah lama diketahui bahwa hepar Kerusakan hepar dapat terjadi kare- hepatotoxik pada hewan, belum tentu
merupakan alat tubuh utama yang me- na : (1) Penghambatan proses regenerasi, hepatotoxik untuk manusia ; dan adanya
lakukan biotransformasi obat yang ma- (2) Percepatan proses destruksi, sehingga gangguan fungsi belum tentu disertai
suk ke dalam tubuh kita. Pada umumnya kedua proses itu tidak seimbang lagi. oleh adanya kelainan morfologik (histo-
dalam proses biotransformasi, peristiwa Proses regenerasi dan proses destruksi logik) ; demikian pula sebaliknya, ada-
yang terjadi adalah sebagai berikut : dipengaruhi oleh banyak faktor antara nya kelainan morfologik tidak selalu di-
(I) Obat nonpoler diubah jadi poler agar lain : * vaskularisasi setempat sertai kelainan fungsionil. Ini disebabkan
lebih mudah diexkresi. (2) Aktivitas bio- * metabolisme setempat karena sisa jaringan hepar yang sehat
* persarafan setempat
logik obat dikurangi, tetapi ada keke- dapat meningkatkan kecepatan kerjanya
* hormon
cualian untuk beberapa jenis obat, bio- * elektrolit untuk mengimbangi kemunduran kerja
transformasi justru mengakibatkan pe- * protein jaringan hepar yang rusak.
ningkatan aktivitas obat. Berikut ini adalah daftar obat yang
Selain dari tugas biotransformasi obat, Beberapa macam obat telah dibuk- telah dilaporkan bersifat hepatotoxik pa-
hepar masih memikul tugas lain yang tikan bersifat hepatotoxik pada manu- da manusia :
sangat penting dan cukup berat, yaitu sia ; kesimpulan ini ditarik setelah obat-
metabolisme zat-zat makanan, sintesa obat tersebut terbukti dapat menimbul-
KEPUSTAKAAN
protein, sintesa fibrinogen, sintesa empe- kan gangguan fungsi atau juga morfo- nd
1. AMA Drug Evaluation, 2 Ed. 1973.
du dsb. Sehubungan dengan tugasnya logi hepar. Mekanisme kerja hepatotoxik 2. J.R. GILLETTE et al : Biochemical Me-
yang berat itu, maka dapat dipahami obat-obat tersebut belum jelas benar. chanism of drug Toxicity. Annual Rev
bila hepar harus memiliki daya regenerasi Perlu diingatkan disini bahwa obat yang Pharmacol 14 : 27I, 1974.
yang besar agar dapat segera mengatasi
kerusakan-kerusakan sel karena kontak- OBAT HEPATOTOXIK
nya dengan berbagai macam zat kimia
(makanan, mineral, obat dsb.) Kerusakan 1. Obat antidiabetik oral : 6. Antibiotika dan Kemoterapeutika :
hepar morfologik ataupun fungsionil se- - Acetohexamide — Nitrofurantoin dan garamnya
lalu dicoba diatasi oleh proses regene- - Chlorpropamide — Sulfonamida
- Tolbutamide — Amphotericin B (intravena)
ratif. Bila kecepatan proses regeneratif
— Capreomycin + antituberkulosis lain
melampaui atau sama cepat dengan pro- 2 Obat antidepressi :
— Erythromycin estolate
ses degeneratif, maka adanya kerusakan Amitriptyline HCI
— Ethionamide
— l mipramine HCI
hepar tersebut sulit dibuktikan. Keadaan — Lincomycin HCI
— Desipramine HCI
seperti ini dapat mengaburkan interpre- — Troleandomycin
— Nortriptyline HCI
tasi dan menjurus pada kesimpulan yang — Senyawa trisiklik 7. Obat antihiperlipidemia :
salah yaitu sama sekali tidak ada des- — Niacin
3. Obat antipsikotik dan obat penenang : — Aluminium Nicotinate
truksi hepar. Bila kecepatan destruksi
melampaui keeepatan regenerasi maka — Carbamazepine 8. Lain - Lain :
— Chlorpromazine dan garamnya Carbamazepine
adanya kerusakan sel akan lebih mudah — Fluphenazine (garam) Kontraseptif oral
dibuktikan. Tetapi perlu dinyatakan di — Haloperidol Antimon Kalium Tartrate
sini bahwa sekalipun ada kerusakan he- — Phenothiazines — Azathioprine
par, belum tentu nilai test fungsi hepar — Promethazine HCI — Carbarsone
abnormal, karena ini tergantung pada Trimeprazine tartrate — Chlormezanone
Chlordiazepoxide dan garamnya — Chloroform
luas, macam kerusakan hepar, kepekaan Chlormeranone — Chlorzoxazone
metode test serta ada tidaknya usaha — Cyclophosphamide
kompensasi oleh sel hepar yang masih . 4. Obat anabolik : — lndomethacin
sehat. Jadi dalam penelitian obat hepa- — Anabolik steroids — l odine
totoxik, perlu diketahui atau dicari pe- — Androgens — Mercaptopurine
Oxyphenisatin acetate
ngaruh obat itu terhadap proses des- 5.- Obat antikonvulsan (anti kejang) — Phenacemide
truksi dan regenerasi yang normal da- — Hydantoin — Phenindione
hulu. — Phenytoin (= Diphenylhydantoin) — Phenylbutazone

34 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


Ruang Biofarmasi :

BIOAVAILABILITY OBAT
PADA PEMAKAIAN PER ORAL
drs. Nurul Hadi Mufti

Kepala Sub-bagian Stabilita Produk/Bioavailability


Research & Product Development - P. T. Kalbe Farma
timbangan formulasi untuk dapat memberikan suatu obat
Akhir-akhir ini bidang biofarmasi (biopharmaceutics) me- yang ' biologically available ' .
mainkan peranan yang makin besar dalam ilmu kedokteran,
Faktor-faktor yang mempengaruhi 'bioavailability' obat pada
sehingga pembicaraan tentang hal ini akan sangat menarik
pemakaian per oral
bukan hanya bagi pekerja-pekerja di laboratorium, akan
tetapi juga bagi para klinikus. Untuk memperoleh respons farmakologik dari pemakaian
Berikut ini adaiah artikei pertama dari suatu seri artikel suatu obat, kadar efektip minimal (minimal effective con-
yang khusus membahas masalah tersebut. sentration=m.e.c.) di dalam darah harus tercapai. Kadar obat
di dalam plasma mungkin tidak akan pernah mencapai m.e.c.
bila kecepatan absorpsi tidak cukup tinggi; seandainya m.e.c.
Pendahuluan
tercapai juga dengan kecepatan absorpsi yang lambat, akan
Pada tahun 1970 di Australia terjadi kasus-kasus keracun- diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh efek farma-
an pada beberapa penderita epilepsi yang memakan kapsul kologiknya (1). Kekuatan dan lamanya daya kerja obat
phenytoin (= nama baru untuk diphenylhydantoin). Hal yang diatur oleh proses farmakokinetik yaitu absorpsi, distribusi,
menarik ialah bahwa mereka, pada waktu-waktu sebelumnya, dan eliminasi. Obat yang berbentuk bebas dalam plasma
telah memakan obat tersebut dalam dosis yang sama, cara dapat mengalami peristiwa pengikatan oleh jaringan tubuh,
pemakaian dan merek obat yang sama pula tanpa efek pengikatan oleh protein, metabolisme dan exkresi (lihat
samping yang berarti. Kadar obat di dalam kapsul, pada Gambar 1).
pemeriksaan ternyata masih memenuhi sarat. Setelah diusut Dalam garis besarnya ' bioavailability ' obat dipengaruhi
lebih lanjut, ternyata bahWa memang ada perubahan dalam oleh (i) faktor kimia-fisik, (ii) formulasi obat, dan (iii) faktor
kapsul phenytoin tersebut, bukan dalam dosis obat aktip - fisiologi dari penderita.
nya, melainkan penggantian bahan penambah kalsium-sulfat
dengan laktosa. Perubahan formulasi yang semula dianggap I. FAKTOR KIMIA-FISIK BAHAN BAKU

tidak banyak berpengaruh itu, telah menyebabkan kenaikan Sifat kimia-fisik bahan baku merupakan pertimbangan
kadar obat dalam darah hingga melampaui dosis toksik. dalam membuat preparat untuk dapat memberikan efek
Sejak itu peranan ' bioavailability' mulai lebih diperhatikan. terapeutik optimal. Faktor ini memegang peranan penting
Dari kasus di atas dan banyak kasus lain, telah terbukti dalam kelarutan obat. Beberapa faktor kimia-fisik yang
bahWa sediaan farmasi yang memiliki bentuk dan mengandung berperanan ialah :
bahan aktip yang sama (generie equivalent) tidak selalu
1. 'Crystal solvate ' : seperti kita ketahui suatu kristal
memberi efek terapeutik yang sama, bila formula/pabrik
dapat mengikat molekul air atau molekul lain dalam pem-
yang membuatnya berbeda (3,4). Kini, yang menjadi masalah
bentukan kristalnya (crystal solvate). Ada tidaknya ' crystal
ialah apakah dengan demikian setiap formula harus diuji
solvate ' dalam kristal dapat mempengaruhi absorpsi usus.
dengan percobaan klinik (clinical trial) ? Sebaiknya demikian,
tert-butyl acetate ester dari prednisolon dan cortisol lebih
akan tetapi jelas bahwa suatu pereobaan klinik memakan
waktu yang lama dan beaya yang besar, jadi perlu dicari mudah diabsorpsi dalam bentuk monoethanol solvate di-
cara-eara lain. Cara yang paling tepat untuk meyakinkan bandingkan bentuk ester anhidratnya.
efek terapeutik yang baik adalah dengan percobaan 'bio- 2. Bentuk garam : banyak zat kimia menunjukkan ke-
availability' obat pada manusia atau binatang dengan menb larutan yang lebih besar bila berbentuk garam dibandingkan
ukur kadar obat dalam urin dan darah (I). dengan hentuk asam/basanya. Tolbutamide dalam bentuk
Istilah ' bioavailibility ' ( =biological availability/physiologi - garam lebih cepat diabsorpsi dan lebih cepat menurunkan
eal availability) didefmisikan sebagai : kecepatan dan jumlah/ kadar gula darah daripada .bentuk asamnya. Demikian juga
kadar obat yang dapat di absorpsi ke dalam sirkulasi sistemik halnya dengan barbiturat, garamnya lebih cepat diabsorpsi.
(1,2,3,4). Masalah ini mencakup bidang-bidang fisiologi, kimia- Untuk obat-obat sulfonamide, novobioin dan penicillin V
fisik, dan tehnologi farmasi yang merupakan bahan per- juga dipakai bentuk garam untuk mengatasi hambatan ke-

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 35


Gambar 1 Beberapa faktor yang mempengaruhi efek obat terhadap tubuh
(dikutip dari Scot Med J 17 : 67 - 68, 1971).

cepatan kelarutan (dissolution rate) dan absorpsi pada pe- obat diberikan per oral sebagai kapsul, tablet atau dragee.
makaian basanya. Beberapa tahap proses yang mempengaruhi kecepatan absorpsi
3. Ukuran partikel (=particle size) : kini baru disadari obat dari sediaan tablet/kapsul/dragee dapat digambarkan
bahwa ukuran partikel ada pengaruhnya terhadap farmako- sbb, : sediaan mengalami proses pemecahan (disintegrasi)
dinamika. Absorpsi dari beberapa macam obat, seperti sul- menjadi granul-granul; ini diikuti dengan pelepasan zat aktip
fadiazine, griseovulvin, dicoumarol, phenytoin, chlorampheni- dari granul (disaggregasi) dan larut ke dalam cairan usus
col, tolbutamide, medroxyprogesteron asetat dan spironolac- (dissolusi), untuk kemudian di absorpsi (Gambar 2).
tone, semuanya dipengaruhi oleh besarnya ukuran partikel. Bila terjadi hambatan pada salah satu tahap dalam proses
Makin kecil ukuran partikel, makin besar luas permuka - tersebut, akan terjadi hambatan absorpsi obat.
an totalnya sehingga kelarutan makin besar dan makin cepat. Untuk preparat cair dan suspensi, kekentalan (=viscosity)
Akan tetapi ukuran partikel yang halus tidak selalu yang tinggi dapat menghambat daya difusi molekul obat
menguntungkan. Kadang-kadang dengan sengaja dipakai ukur dari permukaan partikelnya. Ini dapat memperlambat proses
an partikel yang besar untuk mendapatkan efek terapeutik absorpsi.
yang maksimal dan lama. Sebagai contoh, penicillin dan Bahan penambah, yang digunakan sebagai zat pengisi, zat
erythromycin tidak stabil di dalam cairan lambung, oleh pengikat, pembantu disintegrasi, pelincir dan pewarna, dapat
sebab itu kelarutan yang cepat di dalam lambung akan mempengaruhi kecepatan dissolusi obat dan dengan demikian
mempercepat degradasi ke dalam bentuk yang non-aktip (3). mempengaruhi ' bioavailability ' nya. Pada permulaan pem -
Pemberian buffer dalam formulasi sedikit banyak dapat bahasan artikel ini telah disinggung efek penggantian kalsium
membantu menahan degradasi obat akibat pengaruh pH sulfat dengan laktosa sebagai bahan penambah pada kapsul
lambung (7). phenytoin, dengan akibat dissolusi yang lebih cepat dan
4. Bentuk kristal : Kristal chloramphenicol palmitat sukar efek toksik bagi penderita yang memakannya.
diabsorpsi, tetapi bentuk amorfnya (non-polimorf A dan B)
III. FAKTOR FISIOLOGI
lebih mudah diserap (3,4).
Pada saat obat mulai diserap secara optimal dari dalam
II. PENGARUH FAKTOR FORMULASI usus, efek terapeutik obat mulai timbul. Proses penyerapan
Efektivitas dari bentuk obat jadi yang sama tidak hanya ini selain tergantung dari kecepatan dissolusi obat, juga
dipengaruhi oleh sifat kimia-fisik bahan baku, tetapi juga tergantung dari kecepatan obat bergerak meninggalkan lam-
oleh formula dan proses pembuatannya (1,2,3) Pengaruh bung ke dalam usus, di mana sebagian besar penyerapan
formulasi terhadap 'bioavailability ' obat jelas tampak jika obat terjadi. Jadi faktor-faktor fisiologik seperti ' gastric

Gambar 2 Proses yang mempengaruhi absorpsi obat berbentuk tablet pada pemakaian per oral
(dikutip dari Aust J Pharm 55 (Feb) : 45 - 49, 1974).

36 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


emptying time ' , dan 'intestinal transit time ' dapat mem- karena obat tsb. menghambat pergerakan usus. Pemakaian
pengaruhi absorpsi obat secara drastis. Seperti kita ketahui, antasida dan tetracyclin secara bersamaan akan menurunkan
perubahan-perubahan fisiologik itu dapat dipengaruhi oleh : absorpsi tetracyclin akibat pembentukan 'chelate ' (5).
keadaan umum penderita, usia, suhu makanan, komposisi Selain hal-hal tersebut di atas, perlu diperhatikan juga
diet, kadar lemak/kadar serat dalam diet dsb (5,7). kecepatan metabolisme dan exkresi obat. Obat yang me -
Enzim dan zat kimia yang terkandung di dalam cairan ngalami detoksikasi oleh hati akan berkumpul secara berlebih-
usus juga mengadakan interaksi dengan molekul-molekul obat an bila faal hati menurun; sedang obat yang exkresinya
dan dalam beberapa hal menyebabkan peningkatan ke arutan terutama melalui ginjal kadarnya di dalam darah ditentukan
obat (fermentasi oleh enzim atau pengaruh pH/ionisasi), juga oleh fungsi ginjal.
sedangkan untuk senyawa lain menimbulkan pengendapan,
sehingga memperlambat kelarutan obat (3,6) (lihat Gambar 3). KEPUSTAKAAN

1. SWARBRICK J : Current Concepts in The Pharmaceutical Sciences,


Biopharmaceutics. Lea & Febiger. Philadelphia. 1970. p. 57 - 80.
2, SWARBRICK J : Current Concepts in The Pharmaceutical Sciences.
Dosage Form Design and Bioavailability. Lea & Febiger. Philadel-
phia. 1970. p. 31 - 77, 182 - 193.
3. MARTIN E.W. : Dispensing of Medication. Formerly Husa's Phar-
maceutical Dispensing. Easton, Pensylvania. Mack Publishing Com-
pany, 1971. p. 63 - 82, 88.
4. O'REILLY W.J. : Bioavailability and Generic Equivalence. Aust J
Pharm 55 (Feb) : 45 - 49, 1974.
Gambar 3 – Beberapa faktor fisiologik yang mempengaruhi 5. JOLLOW D.J. AND B.B. BRODIE:Mechanism of Drug Absorption
kecepatan dan besarnya 'bioavailability' suatu obat (dikutip dari and of Drug solution. Pharmacology 8 : 21 - 32, 1972.
Pharmacology 8 : 120 - 122, 1972).
6. RIEGELMAN S. : Physiological and Pharmacokinetic Complexities
Pengaruh ini tampak jelas pada obat yang mengalami degradasi in Bioavailability testing. Pharmacology 8 : 120 - 122, 1972.
secara kuat di dalam cairan lambung, seperti benzyl-penicillin. 7. ANSEL H.C. : Introduction to Pharmaceutical Dosage Form. Lea &
Pemakaian suatu obat dapat mempengaruhi absorpsi obat Febiger. Philadelphia. 1969. p. 54 - 70.
lain yang dipergunakan bersamaan waktunya, sebagai contoh 8. McEWEN J. and I.H. STEVENSON Drug Metabolism. Scot Med J
Desipramin menurunkan absorpsi phenylbutazon mungkin 17 : 67 - 69, 1971.

KERTAS PERCOBAAN YANG KURANG BERMUTU ?

Dewasa ini seorang penderita D.M. (diabetes mellitus) ia merasa lemah, dingin dan telah jatuh pingsan 2 kali.
dapat menilai efektivitas cara pengobatan dan diit yang Kejadian-kejadian di atas membuat ia curiga akan mutu kertas
dianutnya dengan mempergunakan kertas-kertas percobaan percobaan untuk pemeriksaan gula dalam urin
(test papers) untuk menilai jumlah gula dalam urin. Akan Dari kisah di atas sudah dapat diambil kesimpulan bahwa
dikisahkan di sini suatu peristiwa yang mungkin sekali akan pingsannya disebabkan oleh hipoglikemi. Apakah kertas per-
dijumpai oleh teman-teman sejawat di lain tempat. cobaan yang salah ?
Pada suatu hari datanglah seorang anak muda ke la- Hasil kertas percobaan yang positip lemah berarti bahwa
boratorium biokimia FKUI dengan permintaan agar diperiksa dalam urin terdapat sedikit gula sebagai akibat hiperglikemi
kwalitas (mutu) kertas percobaan untuk gula dalam urin yang ringan.
buatan sebuah perusahaan luar negeri. Diceritakan oleh anak Hasil kertas percobaan yang negatip berarti bahwa dalam
muda tsb. bahwa ia penderita D.M. dan oleh dokter telah urin tak terdapat gula lagi, akan tetapi dalam hal ini kadar
diberi pengobatan suntikan insulin disertai diit tertentu. gula darah dapat bersifat normal (normoglikemi) atau hi-
Dipesan oleh dokternya untuk mengontrol urin setiap poglikemi
hari dan menyesuaikan jumlah makanan/minuman demikian Pada kasus anak muda di atas, hal yang terakhir yang
rupa hingga pemeriksaan urin dengan kertas percobaan mem- terjadi. Pemeriksaan laboratorium mutu kertas percobaannya
beri hasil negatip ! Petunjuk-petunjuk dokter telah diikuti memberi hasil yang cukup baik. Jadi bila teman sejawat
dengan seksama, akan tetapi timbul peristiwa sbb. : bila hendak memberi petunjuk kepada penderita D.M. dalam
pemeriksaan urin memberi hasil positip lemah dengan dosis usahanya memonitor cara pengobatannya, janganlah lupa
insulin yang ditetapkan disertai sejumlah calorie-intake ter- mengatakan bahwa sebaiknya urin memberi hasil positip lemah.
tentu, maka ia merasa sehat-sehat saja. Akan tetapi bila
dengan dosis insulin yang sama disertai dengan calorie-intake
yang dikurangi, sedangkan urin memberi hasil negatip, maka OLH

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 37


DIKIRA INTERVENSI BLACKMAGIC

Di Bali masih cukup luas anggapan, bahwa salah satu penyebab sakit
adalah : bikinan orang lain (blackmagic). Salah satu anggapan mereka da-
lam hal ini, adalah dengan cara : orang yang benci kepada seseorang me-
naruh suatu benda di tempat-tempat yang sering dilalui/dipakai oleh la-
wannya, agar dengan demikian lawannya jatuh sakit. Umumnya benda ini
berupa bubuk yang dibungkus dengan kain kasa putih dan diikat dengan
benang.
Nah, suatu hari saya memberikan obat kepada seorang pasien yang
menderita tuberculosis paru-paru. Selain obat suntik, kami berikan juga
resep : R/ Isoplex tablet no 100, dengan cara pemakaian yang telah saya
jelaskan. Pada hari ke duapuluh, pasien datang dengan rasa ketakutan yang
sangat, diantar oleh beberapa anggota keluarganya. Dikatakan bahwa di da-
SETALI TIGA UANG lam botol obatnya telah ada yang menaruh " sesuatu " , sehingga kemarin
tanpa minta ijin dulu dari saya, dia telah datang kepada seorang dukun
Sore itu pasien yang berobat ke tempat praktek dengan maksud supaya dukun menolak khasiat buruk "sesuatu" tadi,
saya tidak begitu banyak. Seorang anak muda dengan harapan obat-obat yang telah saya berikan dapat berfungsi sebaik-
dengan membimbing orang tua masuk kamar baiknya. Saya agak heran akan hal ini, dan "sesuatu" tadi saya min-
praktek. ta, yang segera dikeluarkannya dari gulungan ikat pinggangnya, lengkap
— Selamat sore pak dokter - begitu pem- dengan bunga-bunga pemberian dukun kemarin. Setelah saya teliti, ternyata
"
buka kata dari pemuda tadi. Ini orang sesuatu " tadi adalah................................bubuk higroskopik yang dibungkus
tua saya, dia agak tuli; bila pak dokter dengan kain kasa, dan pinggirnya dijahit. Akhirnya dengan susah payah
bertanya agak keras saja. saya dapat meyakinkan bahwa benda tadi memang telah ada sebelumnya,
+ Nama ayahnya siapa dik ? tanyaku sambil diisi oleh pabrik obat agar obatnya tidak rusak. Akhirnya si pasien dan
mengisi kartu yang kami sediakan untuk keluarganya tertawa terpingkal-pingkal, demlkian juga saya dan suami saya.
setiap pasien baru. Selanjutnya saya selalu menjelaskan perihal bungkusan di dalam botol ini
— Tanén pak - jawabnya, padahal aku tahu kepada pasien-pasien saya yang lain
Tanén adalah nama suatu desa di sebelah
timur kotaku.
dr. Ny. S. Wiadnyana
+ Rumahnya dimana ?
— Anu pak dokter, sakitnya sudah tiga hari Denpasar
ini - Bali
Sambil menahan geli kuambil stetoskop untuk
Jawaban-jawaban Ruang Penyegar dan Penambah llmu Kedokteran
mulai memeriksa. Dalam hati aku bertanya,
kalau begitu ya setali tiga uang antara ayah dan
anaknya. 1. A,C,D. 4. B 7. D
2. B 5. E 8. B
dr. Harl
3. B 6. B 9. B
Puskesmas Ngumut
Tulungagung — Jatim.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7. 1976 41


Catatan singkat
BRUXISME ( mengadu gigi sehingga menimbul- Premenstrual syndrome merupakan gejala-gejala
kan bunyi seperti mengerat ) adalah kebiasaan yang kompleks yang terjadi beberapa saat sebelum
yang dapat merusakkan gigi dan biasa dilakukan menstruasi. Manifestasi kliniknya dapat berma -
oleh orang-orang tertentu sewaktu tidur. Dr. cam-macam : pembengkakan buah dada, migraine,
LEVIN M.P dan W. AYER menganjurkan suatu perut kembung, rasa lelah, depressi dsb. Suatu
cara untuk menghilangkan kebiasaan ini ; Pasien obat baru, Bromocriptine, telah dicoba untuk
diminta menggigit sekuat kuatnya selama 5 detik mengatasi gejala-gejala tersebut diatas dengan hasil
untuk kemudian beristirahat/melemaskan otot yang memuaskan; hal mana mungkin disebabkan
rahangnya selama 5 detik juga. Ulangi ini sampai oleh pengaruh obat tersebut yang menekan kon-
5 kali. Prosedur ini dilakukan 6 kali sehari sentrasi hormon prolactin (yang diperkirakan men-
selama 2 minggu. 11 dari 14 pasien mereka jadi penyebab sindroma tersebut). Obat ini juga
sembuh dengan cara ini. berguna dalam pengobatan acromegali dan peng-
Today's Health ,January, 1975, pp 12 obatan infertilitas pada Wanita-Wanita tertentu.
Lancet i : I095, 1976,

Dilaporkan seorang pasien yang mengalami 21 x


serangan meningitis bakterial, sejak umur 8 tahun Mata yang bengkak dan biru karena tertinju
sampai 35 tahun. Setiap kali serangan diagnosis (contusio) biasanya merupakan kasus-kasus yang
selalu dapat dipastikan oleh pemeriksaan bakterio- ringan. Meskipun demikian harus selalu dipikirkan
logik, dan setiap kali berhasil disembuhkan. kemungkinan terjadinya ' blow-out fraeture' yakni
The Practitioner 215: 641, 1 975 fraktura pada lantai orbita mata. Gejala-gejala
klinik yang dapat ditemukan ialah : mata bengkak
dan biru, enophthalmos, diplopia, perubahan-peru-
bahan sensorik daerah infra-orbital dan emphy-
Kebiasaan memakan tanah liat (geophagia), yang sema sekitar orbita. Pemeriksaan rontgen ante-
konon tersebar di antara penduduk gunung Kidul- roposterior & 30° occipitomental dapat memas -
Jawa Tengah, ternyata banyak ditemukan di Ame- tikan diagnosis. Pada fraktura ini tidak semua
rika juga. Tindakan yang bertujuan meningkatkan kasus memerlukan pembedahan; disebutkan bah-
kesehatan ini (mungkin karena tanah banyak me- wa yang merupakan indikasi untuk pembedahan
ngadung mineral) ternyata dapat membahaya - ialah diplopia dan enophthalmos.
kan. Dilaporkan 5 penderita Negro yang meng- J R Army Med Corps 120 : 40, I974.
alami hiperkalemia berat akibat kebiasaan tsb ;
kesemuanya mengalami payah ginjal, seorang men-
dapat ' heart arrest' , dan satu lainnya menderita
aritmia, paralisis dan disorientasi. Kini mulai diajukan pertanyaan : Apakah hor
JAMA '234 : 738, I975 mon-hormon seks/pil kontrasepsi benar-benar ti-
dak mempunyai efek teratogenik. Meskipun ba-
nyak yang tidak sependapat, beberapa penyeli-
dikan menunjukkan kemungkinan adanya efek
Kecemburuan secara berlebihan, yang kadang-ka- teratogenik akibat pemakaian hormon dalam bu-
dang oleh penderitanya sendiri disadari bahWa lan-bulan pertama dari kehamilan. Beberapa ibu
hal tersebut tidak memiliki dasar yang kuat, memakai hormon tersebut sebagai 'test kehamil-
dapat digolongkan dalam kecemburuan yang pa- an ' . Mengingat bahwa sudah ada cara pemeriksa-
tologik (pathological jealousy). HERCEG N. ber- an urin yang cepat, sederhana dan dapat dipercaya
hasil mengobati dua kasus demikian dengan mem- untuk membuktikan kehamilan, sangatlah meng-
berikan thiothixene 5 - 10 mg/hari. Dalam 4 - 6 herankan bahwa hormon-hormon seks tersebut
minggu kemudian telah terlihat perbaikan yang masih banyak dipergunakan untuk menguji ke-
nyata pada penderita-penderita tersebut. hamilan.~
Med J Aust 1 : 569, 1976. Lancet ii : 1489, 1974.

42 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


Sesuai dengan tema utama CDK kali ini, maka dalam ruang
penyegar dan penambah ilmu kedokteran telah dipilihkan
pertanyaan yang menyangkut penyakit-penyakit/kelainan-ke-
lainan traktus gastro-intestinalis. Jawaban yang benar mungkin
lebih dari satu. Jawaban pada halaman 41.

1. Seorang buruh kasar dengan hematemesis yang hebat A. enteritis regional (penyakit Crohn).
masuk rumah sakit di mana ia akhirnya meninggal dunia. B. kolitis ulcerosa.
Oleh istrinya diceritakan bahwa sebelum perdarahan sua- C kolitis amoebika.
minya menderita sakit pinggang yang hebat setelah meng- D. giardiasis.
angkat barang yang berat. Manakah yang kiranya betul ? E. tropical sprue.
A. orang sakit tsb. meminum aspirin untuk sakit pinggang- 5. Pemeriksaan paling berguna dalam diagnosa pankreatitis
nya dan ini menyebabkan ulkus peptikum akut. akuta ialah :
B. sebuah arteria dalam gaster telah pecah waktu meng- A. hipokalsemia.
angkat barang. B. pemeriksaan abdomen dengan sinar X.
C ulkus peptikum akut jarang berakibat kematian. C fosfatase alkali serum.
D. aspirin akan menghambat proses penyembuhan ulkus D. kadar gula darah.
peptikum kronik. C kadar amilase serum.
E. tak mungkin seorang buruh kasar menderita ulkus 6. Seorang pecandu alkohol masuk rumah sakit dengan sakit
peptikum kronik. perut yang hebat, shock dan muntah-muntah. Appendix
2. Pada laktase defisiensi biasanya ditemukan semua di bawah telah dikeluarkan dua tahun yang lalu. Pada pemeriksaan
ini, kecuali abdomen ditemukan sakit dan tegang dinding perut yang
A. suatu kenaikan kadar glukosa darah kurang dari 20 mg/ ringan. Diagnosa yang paling mungkin ialah :
100 ml setelah pemberian 100 gram laktosa. A. ulkus peptikum yang berperforasi.
B. steatorrhoea. B. pankreatitis akuta.
C gambar histologi yang normal dari mukosa usus C. kolik kantung empedu.
D. banyak terdapat pada penduduk Asia. D. exaserbasi akut dari ulkus peptikum.
E. Absorpsi galaktosa yang normal 7. Tentang pemberian kortikosteroid dalam pengobatan pen-
3. Seorang laki-laki mengeluh tentang defaekasi yang disertai derita-penderita dengan hepatitis virus yang akut.
sedikit darah segar dan konstipasi ringan. Kadang-kadang A. memang harus diberikan kepada penderita seperti itu.
juga ada perasaan tak enak di rektum. Pemeriksaan B. telah terbukti lebih effektip dari lain-lain obat dalam
rontgenologik dengan barium tidak menunjukkan kelainan. memperpanjang kehidupan.
Sigmoidoskopi beberapa kali menunjukkan mukosa yang C menghasilkan survival rate yang meningkat.
rapuh dengan erosi-erosi, disertai titik-titik perdarahan D. perlu penelitian yang lebih lengkap sebelum nilai tera-
kurang lebih 8 cm diatas garis anorektal. Mukosa diatas peutik dapat diterima
tempat tersebut terlihat normal. Diagnosa yang paling E. merupakan kontra-indikasi.
dekat ialah :
A. karsinoma rektum. 8. Gejala-gejala klinik payah-hati (hepatic-cellular ' failure)
B. proktitis ulcerosa idiopatika termasuk semua dibawah ini, kecuali :
G proktitis alergikans. A. gynaekomastia.
D. tuberkulosis usus. B. hirsutism.
E. giardiasis. C atrofi testis.
4. Seorang laki-laki dari Eropa Barat berumur 42 tahun D. spider angiomata (spider naevi).
telah sakit selama 2 minggu dengan sakit melilit di perut. E. erythema telapak tangan.
Suhu badan 38,9° C dan diarroea sebanyak 6x waktu 9. Pemeriksaan paling berguna untuk mendiagnosa abses hati
siang hari dan 2 kali semalam. Berat badan menurun oleh amuba ialah :
sampai 5 kilogram. 15 tahun yang lalu telah dioperasi A. kadar fosfatase alkali dalam serum.
untuk fistula ani dengan penyembuhan sempurna. Ia telah B. test serologik, seperti compliment fixation.
berada di Singapura sehari sebelum mendapat diarroea. G scanning hati.
Oleh karena pada sigmoidoskopi tak terlihat kelainan- D. angiogram.
kelainan maka ini menyingkirkan diagnosa: E. respons terhadap pengobatan.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 43


ABSTRAK-ABSTRAK
PENGARUH DIET TRIMESTER KETIGA PADA IBU DAN JANIN

Menarik sekali untuk mengetahui apakah penambahan berat badan ibu disertai
dengan penambahan berat atau besar janin.
Oleh dr. SOFOEWAN dkk. dari Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedok-

OBSTETRI-
teran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, ditemukan bahwa penambahan berat
badan ibu pada trimester ketiga tidak selalu disertai dengan penambahan bcrat atau
besar janin.
Pada 2 ibu dengan kenaikan berat badan lebih dari 500 gr per minggu, berat
lahir janinnya kurang dari 2500 gr, meskipun kehamilannya aterm.
OLH
Kongres Obstetri dan Ginekologi. Medan 7 - 11 Juni 1976.

DIAGNOSIS XEROPHTHALMIA DENGAN PEWARNAAN VITAL

Xerophthalmia pada tingkat permulaan atau pada tingkat yang ringan kadang-
kadang sulit dikenal oleh mereka yang kurang ahli dalam bidang ini. Diagnosis
kasus-kasus tersebut dapat dipermudah oleh peWarnaan vital pada mata dengan zat
Warna Rose Bengal (1%) atau Lissamine Green (1%).
1 tetes zat Warna tersebut diteteskan pada mata dan ditunggu beberapa saat.
Dalam beberapa menit xerosis conjuctiva, yang pada anak-anak merupakan tanda
spesifik dari defisiensi vitamin A, akan tampak jelas. Pada xerosis dalam tingkat

OPHTHALMO - awal atau yang ringan, pada sisi kornea (1 sisi saja, atau kedua sisi) tampak segi tiga
berwarna kemerahan (pink) atau hijau tua. Pada xerosis yang moderat, dacrah yang

LOGI
berwarna lebih luas dan Warnanya juga lebih jelas. Pada kasus-kasus yang berat, tampak
jalur lebar yang berwarna disekeliling limbus kornea.
Hasil pewarnaan dengan Rose Bengal terlihat dengan jelas oleh mata biasa, sedang
dengan Lissamine Green warna tersebut bahkan dapat terlihat dalam jarak beberapa
meter. Warna tersebut hilang dalam 10 sampai 30 menit.
Bercak Bitot pada conjunctiva bulbar tidak menyerap warna, tetapi sekitarnya
menunjukkan daerah yang berwarna.
Sterilitas cairan zat warna tersebut harus benar-benar dijaga karena ia merupakan
medium yang baik buat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa.
E.N.
SAUTER J J M, Tropical Doctor 6 : 91, 1976.

OBAT SUNTIK KONTRASEPSI BARU

Dewasa ini obat suntik kontrasepsi yang beredar dan cukup digemari ialah
Depo-Provera ® (depo medroxy progesterone acetate = DMPA) dengan dosis 150 mg
setiap 90 hari.
Oleh dr. S. KOETSAWANG dari Family Planning Research Unit, Dept. of

K.B. Obstetrics and Gynaecology, Faculty of Medicine, Mahidol University, Siriraj Hospital,
Bangkok, telah ditemukan suatu obat suntik kontrasepsi baru dengan susunan
25 mg DMPA dan 5 mg oestradiol cypionate dalam 0,5 ml larutan air yang diberikan
tiap bulan. Cara ini ternyata lebih disukai oleh wanita-wanita tertentu diatas pemakai-
an pil kontrasepsi tiap hari.
OLH
Kongres Obstetri dan Ginekologi. Medan 7 - 11 Juni, 1976.

44 Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976


DILATASI LAMBUNG SECARA AKUT AKIBAT TRAUMA
Dilatasi lambung yang terjadi secara akut (acute gastric dilatation) merupakan
suatu keadaan yang gaWat ; bila diagnosis tidak cepat ditegakkan dan pengobatan
tidak segera diberikan, keadaan ini disertai mortalitas yang tinggi. Ini biasanya
merupakan komplikasi operasi abdominal ; penyebabnya, secara tepat belum dike-
tahui, Untuk menekankan pentingnya keadaan tersebut, dilaporkan 2 kasus sebagai
contoh :
Kasus 1 – Seorang anak, berumur 9 tahun, masuk rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik, penderita tampak sesak nafas. Terlihat exkoriasi pada dada sebelah
kanan dan di epigastrium. Abdomen sedikit mengembung dan nyeri tekan. Pemeriksaan rontgen
menunjukkan hemopneumothorax sebelah kanan dan terlihat dilatasi lambung yang hebat
dengan ' ffuid level '. ' Nasogastric tube ' segera dipasang dan keluarlah sejumlah besar gas, pada
ILMU BEDAH aspirasi keluar cairan jernih. Segera setelah itu, terjadi perbaikan secara drastis pada penderi-
ta tersebut. Nyeri perut hilang, frekwensi pernafasan menurun, abdomen lemas dan nyeri tekan
hilang. Hemopneumothorax diatasi dengan pemasangan ' drainage' . Dalam 36 jam kemudian
dilatasi terjadi lagi tetapi dapat dikontrol dengan pemasangan ' nasogastric tube ' .
Kasus 2 – Seorang anak, berumur 8 tahun, dibawa ke rumah sakit segera setelah dilanggar
mobil anak tersebut tampak gelisah. Pemeriksaan abdomen menunjukkan nyeri tekan dan
'
defence musculair' , Pemeriksaan rontgen memperlihatkan dilatasi lambung yang hebat. Pema-
sangan ' nasogastric tube ' segera diikuti oleh perbaikan gejala-gejala. Akan tetapi karena masih
dicurigai adanya kerusakan organ-organ intraabdominal, dilakukan juga laparotomi explorasi,
yang ternyata tidak menunjukkan abnormalitas. Penyembuhan berlangsung dengan baik.
Kemungkinan dilatasi lambung secara akut harus selalu dipikirkan pada setiap
trauma tumpul abdomen. Pemeriksaan rontgen dapat memastikan diagnosis.
EN
KASENALLY A.T. et al : Acute gastric dilatation after trauma,Brit Med J 2 : 21, 1976

ASAM LAMBUNG DIWAKTU MALAM


Masalah umum pada penderita ulcus duodeni ialah sakit diwaktu malam hari
karena tingginya sekresi asam lambung, disamping itu biasanya waktu malam hari
perut kosong. THOMPSON dkk, London, telah berhasil mengurangi keasaman ini
GASTRO dengan metiamide 400 mg dosis tunggal sebelum tidur. pH yang mula-mula kurang
dari 2 , naik menjadi lebih dari 6 , dan pada banyak penderita tetap diatas 5 paling
sedikit untuk 5 jam.
ENTEROLQGI Pemakaian antasid dan susu plus alkali sama sekali tidak menolong mengurangi
asam diwaktu malam ini. Diambil kesimpulan bahwa metiamide besar jasanya dalam
pengelolaan penderita ulcus duodeni, khususnya untuk keluhan sakit diwaktu malam.
q
SDMD
THOMPSON G.J. dkk, Lancet 1 ; 963 , 1974.

PENTINGNYA SAYURAN DALAM MAKANAN SEHARI-HARI


Kini oleh ilmu kedokteran makin disadari betapa pentingnya kadar serat (dietary
fiber) dalam makanan sehari-hari. Dietary fiber ini adalah serat dalam makanan
sehari-hari yang tak dapat dicerna oleh traktus gastrointestinal.
Anggapan kini ialah : makanan yang kurang akan serat dalam waktu lama dapat
menyebabkan penyakit gastrointestinal seperti diverticulitis, kolitis dan karsinoma
kolon. Serat dalam sayuran mempunyai beberapa kegunaan, antara lain membuat
tinja lebih lembek dan mencegah penyerapan kholesterol, sehingga waktu untuk
melewati usus (intestinal transit time) lebih pendek.
GIZI Oleh Unit Diponegoro Balai Penelitian Gizi Dep. Kes. telah diselidiki kadar serat
4 jenis sayuran yang lazim ditemukan dalam makanan sehari-hari di Indonesia, yaitu
bayam, kangkung, daun singkong, dan daun katuk. Ditemukan bahwa daun-daun
tersebut berturut-turut berkadar serat 1,48 gr, 1,89 gr, 5,11 gr dan 26,2 gr per 100 gr
sayur segar.
Lain sumber dietary fiber ialah beras tumbuk, tempe, dan oncom. Jenis buah
yang banyak mengandung serat ialah mangga kwini.
OLH
LIE GOAN HONG, OEI KAM NIO, G. SIHOMBING & J. HERLINDA : Unit Diponegoro
Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan, Dep. Kes.

Cermin Dunia Kedokteran No. 7, 1976 45


KONTRASEPSI PASCA-KOITUS

Pencegahan kehamilan setelah koitus yang tak terlindung kadang-kadang perlu


dilakukan. Olah Dr. A.A. HASPELS dari Department of Obstetrics and Gynaecology,
Aeademie Hospital, University of Utreeht, Nederland, telah diberikan 5 mg ethinyl
oestradiol atau 50 mg diethyl stilhestrol, 24-36 jam setelah koitus yang tak terlindung
K.B. pada 2000 wanita dengan hasil tak seorang wanita menjadi hamil.
Diperkirakan bahwa dengan cara ini implantasi ovum pada uterus dieegah oleh
expulsi yang dipercepat dan/atau perubahan-perubahan endometrium. Gangguan
produksi dan/atau sekresi progesteron oleh korpus luteum mungkin suatu faktor pula.
OLH
Kongres Obstetri dan Ginekologi Medan 7 - 11 J uni 1976.

NUTRISI PARAPLASENTAL PADA FETUS

Penyebab utama malnutrition pada fetus ialah insuffisiensi plasenta, dengan


berbagai maeam akibatnya, seperti 'small for date babies' atau bahkan kematian ja-
nin dalam kandungan. Terapi untuk keadaan ini biasanya dengan memperbaiki ka-
pasitas fungsionil plasenta dengan memberikan hormon-hormon atau obat-obatan
untuk memperbaiki sirkulasi darah. Meskipun demikian, hasil yang didapat biasanya
kurang memuaskan. Oleh sebab itu perlu dicari cara-cara lain untuk memberi makan
fetus, tanpa melalui plasenta.
Penyelidikan PLENTL et al dengan menyuntikkan zat radio aktip ke dalam ru-
ang amnion memberi bukti-bukti yang meyakinkan bahwa fetus menelan sejumlah
besar cairan amnion. Selama minggu-minggu terakhir kehamilan, jumlah cairan yang

OBSTETRI ditelan dapat mencapai ) 220 - 750 ml setiap hari, atau sekitar 25 - 80% dari jumlah
seluruh cairan amnion(. Jadi secara teoritis ada kemungkinan untuk memberi makan
pada fetus lewat cairan amnion.
HELLER K.L. et a1 telah mencoba memberikan campuran asam-asam amino ke
dalam amnion dan ternyata asam-asam amino tadi dalam waktu yang relatip singkat
telah hilang dari cairan amnion. Seballknya bila asam-asam amino tadi disuntikkan
ke dalam amnion di mana fetusnya telah mati, setelah mencapai konsentrasi tertentu,
konsentrasi asam-asam amino tadi terus menetap pada nilai tertentu. Jadi jelas bahwa
hilangnya asam-asam amino tadi berhubungan dengan aktivitas fetus yang masih
hidup. Dari 5 kasus insuffisiensi plasenta yang diselldiki dengan cara ini, excresi
estriol si ibu yang niula-mula rendah, meningkat kembali setelah pemberian asam
amino intra-amnion. Pada beberapa kasus, asam amino tadidiberikan sampai 12 kali.
E.N.
HELLER K.L. et al : lnternational Symposium , Parenteral nutrition.
Melbourne, 1974, pp 89 - 100.

ASPIRIN UNTUK MENGURANG[ EFEK DAMPINGAN PENYINARAN

Pada terapi dengan sinar X,efek-efek dampingan yang timbul sering mengganggu
penderita.
Oleh dokter-dokter dari London's Royal Marsden Hospital telah diberikan aspirin
dalam bentuk tersangga (=buffered) pada wanita-wanita yang mengalami efek dam-
pingan, seperti rasa mual, diarrhoea, sakit perut dan rasa perut kembung, akibat terapi
RADIOLOGI sinar untuk kanker rahim.
Ternyata pemberian aspirin ini memberi hasil yang sangat memuaskan. Telah dike-
tahui bahwa terapi dengan sinar X dapat menyebabkan pembentukan prostaglandin
yang berlebih-lebihan dan ini dapat berwujud gejala-gejala gastrointestinal. Diperkira-
kan bahwa aspirin berkhasiat mengurangi sintesa prostaglandin didalam tubuh.

OLH
IMS PHARMACEUTICAL MARKET LETTER 2 (46) : Nov.24,1975.

46 Cermin Dunia Kedokteran NO. 7, 1976

You might also like