You are on page 1of 45

No.

14 , 1979
Cermin
Dunia
Kedokteran
International Standard Serial Number : 0125 — 913X

Majalah triwulan
diterbitkan oleh :
Pusat Penelitian dan Pengembangan P.T. Kalbe Farma dan
dipersembahkan secara cuma-cuma

Daftar isi

4
EDITORIAL

ARTIKEL
5 BEBERAPAASPEK PENYAKIT GONDOK DI INDONESIA
11 CANCER OF THE THYROID
17 PENYAKIT JANTUNG THYROTOXIC
19 KELAINAN KELENJAR THYROID PADA ANAK
23 GANGGUAN BERJALAN PADA KRETIN ENDEMIK
26 THYROID PHYSIOLOGY AND IODINE METABOLISM IN RELATION TO
GOITER AND CRETINISM

29 PENDEKATAN PSIKOLOGI PADA BEBERAPA PROBLEM KEDOKTERAN


32 ANTARA KEPERCAYAAN DAN KENYATAAN : Kolpitis gonorrhoea pada
bayi dan anak
Hasil scanning kelenjar thyroid
34 TUMBUH—TUMBUHAN YANG MENIMBULKAN DERMATITIS
37 KIRIMAN DARI PUSKESMAS PEDESAAN
39 TINJAUAN PERAN DAN KEDUDUKAN DOKTER MASA KINI

42 RESENSI BUKU
45 PENGALAMAN PRAKTEK
47 HUMOR ILMU KEDOKTERAN
48 CATATAN SINGKAT
49 RUANG PENYEGAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOKTERAN
50 KAMI TELAH MEMBACA UNTUK ANDA : Abstrak-abstrak

53 UNIVERSITARIA
Kelenjar gondok yang pada keadaan normal demikian kecil bentuknya sehingga tak
tampak, ternyata besar sekali pengaruhnya atas pertumbuhan fisik dan perkembangan
intelek.
Khususnya pada bayi-bayi dan anak-anak, kekurangan hormon kelenjar gondok
yaitu thyroxine, yang untuk pembentukannya memerlukan elemen Iodine, cara penanggu-
langannya menentukan sekali bagi nasib si penderita. Makin dini dimulai pengobatannya
maka makin baik nasib penderita tadi.
Perlu diketahui, babwa hingga kini beberapa daerah di tanah air kita masih dikenal
sebagai daerah goiter endemik dengan cretin-cretin endemiknya.
Sesungguhnya pencegahan endemic goiter tidak sulit maupun mabal, yaitu dengan
penambaban elemen Iodine dalam makanan/minuman sehari-hari. Salab satu cara yang
telah dikenal sejak lama ialah mencampuri garam masak yang dimakan sehari-hari dengan
sedikit Iodine.
Akan tetapi hingga kini penyediaan dan penyebaran garam Iodine masih belum seperti
yang diharapkan.
Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama pengertian daerah endemic goiter dapat
dihapus dari perbendaharaan istilah ilmu kedokteran Indonesia.

Redaksi

4 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


BEBERAPA ASPEK PENYAKIT GONDOK

DI INDONESIA

Dr. R. Djokomoeljanto
Bagian Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/
R.S. Dr. Kariadi
Semarang.

Unsur Iodine diserap usus, masuk sirkulasi dan ditangkap


SUMMARY oleh bermacam-macam kelenjar, antara lain : choroid, ciliary
The normal physiology of the thyroid gland is presented body, kelenjar susu, plasenta, kelenjar air ludah, mukosa lam-
to enable the reader to understand its role in the somatic as bung serta intestinum tenue dan paling banyak oleh kelenjar
well as the mental development of the whole individual from gondok. Hanya yang terakhir akan disinggung, sebab yang lain
conception to adulthood. tidak mempunyai arti fisiologik maupun klinik.
Two brain growth spurts (e g irreversible vulnerable perio- Prosesnya meliputi tujuh langkah :
des)can be identified ; one is during the 10 — 18 weeks gesta-
tion and the other more important is 25 weeks onward conti- (1). Penangkapan iodide ("iodide trapping ") oleh folikel,
nued until three to four years post natal. The myelinization yang merupakan proses aktif.
may continue until 18 years. (2). Organifikasi, dalam mana terjadi oksidasi iodine menem-
Early diagnosis and treatment of hypothyroidismboth , the pati valensi lebih tinggi yang diteruskan dengan iodi-
congenital as well as the juvenile type is imperative. The same nasi oleh unsur ini terhadap residu tirosil molekul
is true for endemic cretinism, type for which mass prophy- thyroglobulin, untuk membentuk MIT (monoiodoty-
laxis is the treatment of choice since the whole community rosin) dan DIT (diiodotyrosin).
is at risk. Proses coupling, terjadi pembauran MIT dan DIT mem-
(3).
bentuk T3 (triodotyronin) dan dua DIT membentuk
PENDAHULUAN T4 (thyro)dn). Keduanya masih dalam molekul thyro-
Kiranya tidak mungkin bagi kami mereview semua hal globulin (TG).
tentang seluk beluk penyakit gondok dalam waktu sesing- (4). Penyimpanan TG yang mengandung MIT, DIT, T3
kat ini. Meski demikian akan dicoba menyoroti beberapa dan T4 ke dalam kolloid.
hal yang kami anggap penting bagi dokter umum khususnya
(5). Proteolisis. Pelepasan ikatan TG dengan hormon di
yang bekerja di daerah, di Puskesmas. Meskipun dasar ilmiah
atas. Pelepasan ini dipengaruhi protease enzim. Efek
sangat penting, namun dalam pelaksanaannya pendekatan
TSH terutama ialah memindah TG—hormon tadi dari
klinik akan merupakan inti dari tulisan ini.
kolloid ke sel folikel, dan baru disini dicerna oleh
Untuk mencapai tujuan ini, maka berturut-turut akan
enzim proteolisis.
dibahas secara singkat :
(6). Deiodinasi. Sebetulnya merupakan usaha meningkatkan
• Fisiologi kelenjar gondok,
efektivitas dan efisiensi unsur Iodine. Dari empat iodo-
• Perkembangan kelenjar gondok fetus dan pengaruhnya
tyrosin dan iodotyronin tadi hanya iodotyronin (T3,
terhadap perkembangan somatik dan susunan saraf
T4) yang secara biologik dan fisiologik aktif. Oleh
pusat,
karenanya MIT dan DIT dipecah lagi menjadi unsur
• Capita selecta penyakit gondok yang kami anggap
Iodine dan gugusan tyrosil, yang kemudian kembali
relevan, serta,
lagi dalam siklus hormonogenesis.
• Anjuran dan penutup.
(7). Pelepasan hormon : baik T4 maupun T3 dikeluarkan
FISIOLOGI KELENJAR GONDOK dari kelenjar, tetapi sebagian besar adalah T4.
Bahan utama bagi pembentukan hormon thyroid adalah Hormon yang berada dalam sirkulasi diangkut oleh protein,
Iodine. Ini terdapat banyak dalam bahan yang berasal dari yaitu : TBG (thyroid binding globulin), TBPA (binding preal-
laut (ikan laut, ganggang, dan sebagainya), atau terdapat bumin) dan albumin. Di samping yang bound ada juga yang
"
dalam alam masuk tubuh lewat minuman serta makanan. free " , FT4 maupun FT3, yang merupakan hormon aktif
Nasib unsur Iodine tersebut yang sudah berada dalam saluran dan efektif, lagipula inilah yang efektif dalam mekanisma
makanan adalah sebagai berikut (CRYER 1976, EVERED umpan balik dengan hipofise maupun hipotalamus. Kira-
1976, MC KENZIE 1976, INGBAR 1974) : kira 0,04% thyroxin dan 0,4% triiodothyronin dalam keadaan

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 5


bebas. tial secretion " (PATEL 1973, DELANGE 1972). Tujuannya
Sebagian besar T4 (80%) dimetabolisir dengan cara de- kiranya jelas : lebih ekonomis dan efeknya lebih kuat.
iodinasi diperifer dan kira-kira 50% membentuk T3. Berda-
sar hal ini dan sebab lainnya, thyroxin dianggap sebagai PERKEMBANGAN KELENJAR GONDOK FETUS DAN
"prohormon" sedangkan T3 sebagai active-hormonnya. Hal PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN
ini dibuktikan dengan data yang memperlihatkan penderita
athyreotic yang dibuat euthyroid dengan T4 sintetik, maka Perkembangan fetal thyroid dapat dibagi dalam tiga fase :
dalam darahnya terdapat kadar T3 yang normal. Sebagian tahap prekolloid (hari 47 — 72), tahap kolloid (73 — 80)
kecil thyroxin tidak di-deiodinasikan, tetapi terkonjugasi dan follikuler. Dalam minggu 10 — 12 kelenjar telah dapat
dan diekskresikan lewat empedu. Meskipun ada sirkulasi menampung radioiodine dan membuat iodoprotein. Pada
enterohepatik, toh sebagian ada yang dikeluarkan di tinja permulaan kehamilan hormon ini terikat pada TBPA yang
maupun di urine. makin lama dioper oleh TBG. Kadar free T4 naik terus se-
hingga mencapai kadar waktu lahir pada minggu ke 20. Kadar
Pengaturan aktifitas kelenjar gondok dipengaruhi oleh T3 sangat rendah sebelum minggu ke 24 tetapi kemudian
hormon TSH dari lobus anterior hipofisis, yang sebaliknya naik juga. TSH sudah dapat ditemukan dalam hipofise maupun
ia masih diatur oleh hipotalamus (TRH thyroid releasing serum pada minggu ke 12. Seperti disinggung di atas, T3
hormone). Kenaikan free hormon T3 dan T4 akan menurun- dan T4 pada manusia dan binatang lain melewati plasenta
kan, sebaliknya penurunan kadarnya akan menaikkan sekre- hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi dikatakan juga
si TSH sebagai umpan baliknya. Umpan balik ini terutama transfer T3 jauh lebih cepat dari pada transfer T4. Bagaimana-
lewat hipofisis, meskipun kemungkinan lewat hipotalamus pun juga perlu ada penelitian yang lebih banyak mengenai
belum dikesampingkan. Dengan demikian semua keadaan yang soal ini. (COSTA 1972, TABUCHI et al 1974, CZERNICHOW
disertai kurangnya kadar hormon dalam sirkulasi akan me- 1975, FISHER 1975, GOSLINGS 1975).
ningkatkan TSH (pada hipothyroidi, baik compensated mau- Nampaknya perkembangan fetus sampai minggu ke 12
pun decompensated hypothyroidism). Kenaikan TSH diikuti praktis dapat terjadi tanpa pengaruh hormon thyroid (ingat
hiperplasi dan hiperfungsi kelenjar gondok. Di samping bahwa ada beberapa laporan bayi lahir normal dari ibu yang
pengaturan ini, masih ada " autoregulation " oleh kelenjar jelashipothyroid)meskipun patogenesanya belum jelas hingga
sendiri, yang berusaha mengatur Iodine intrathyroidal. kini. Jelas bahwa sistem hipofise—thyroid sudah bekerja sejak
Sebagai contoh : apabila ada defisiensi Iodine ringan maka minggu ke 12. Sekarang bagaimana peranan hormon thyroid
reaksi tubuh pertama ialah meningkatnya uptake meskipun ibu terhadap anak yang dikandungnya ? Adakah transfer
TSH tetap. hormon yang berarti ? Meskipun TRH dapat lewat plasenta
Pada penyakit GRAVES, dulu dianggap sebab utamanya namun kadarnya sedemikian kecil untuk memberikan efek
ialah akibat stimulus TSH, namun hakekatnya tidak sede- fisiologik pada fetus, lagipula TSH tak melewatinya. Mungkin
mikian mudah. Stimulator yang berperanan di sini ialah : juga elemental iodine berpengaruh langsung terhadap pertum-
LATS. Sekarang ada bermacam-macam TSI ini (thyroid sti- buhan (PHAROAH 1971).
mulating immunoglobulins) di antaranya LATS — p (protec-
Sehubungan dengan ini baiklah ditinjau perkembangan
tor), HTS (human thyroid stimulator) dan H — TACS (human
susunan saraf manusia. Penelitian pada manusia memang
thyroid adenylcyclase stimulator) (Mc KENZIE 1976, SALO
masih sangat terbatas, sebab sukar sekali mendapat material
MON, KAREN dan KLEEMAN, 1976).
dan apalagi membuat keadaan yang murni, maka itu banyak
Sehubungan dengan tahap/step hormonogenesis di atas, pengetahuan kita berdasarkan atas extra-polasi data binatang.
maka obat, zat yang berpengaruh dalam pembentukan hor- Tentu saja harus diingat hendaknya konklusi yang dibuat ha-
mon ini dapat digolongkan menurut titik tangkap kerjanya, rus cukup hati-hati. Berdasarkan pemeriksaan kimiawi, enzi-
yang semuanya memberikan kurangnya sekresi hormon. matik, anatomik perbandingan, maka dapatlah diambil kesim-
Iodine dalam kadar banyak (step 2, 3, 4, 5), thiocyanat, pulan sebagai berikut (DOBBING 1975, DOBBING and
perchlorat, perjodat, nitrat, goitrin dan progoitrin (step 1), SANDS 1973, COSTA 1972, BALAZS 1975) :
thiourea, PTU, MTU, methimazol, PAS, sulfonylurea, sulfo-
(a). Ada dua growth — spurt yang dialami s s p manusia,
namide (step 2, 3).
dimana nampaknya growth kedua lebih penting arti-
Perlu diketahui zat yang dapat lewat atau tidak dapat
nya dari yang pertama :
lewat plasenta. Yang dapat lewat, antara lain : unsur Iodine,
antithyroid drugs (PTU, MTU dan sebagainya), LATS, TRH. • Antara minggu ke 10 — 18, terutama multiplikasi
Yang tidak dapat lewat : TSH. Mengenai T3 dan T4 dapat neuron (neurogenesis dikatakan melulu terjadi dalam
disimpulkan bahwa terdapat transfer ini tetapi jumlahnya sa- fase ini terutama, meskipun masih diteruskan postna-
ngat sedikit pada manusia, sedangkan pada domba malahan tal di beberapa bagian lain khususnya cerebellum).
hanya T3 yang lewat sedangkan T4 tidak. (DUSSAULT et al Ini disebut "pre-growth-spurt".
1972). • Growth-spurt yang terjadi pada minggu ke 25 dan
Apabila kadar Iodine intrathyroidal kurang (seperti pada seterusnya sampai tiga sampai empat tahun post
pengobatan dengan ATD, defisiensi Iodine, kerusakan karena natal. Perkembangan ini lebih ke sel glia.
radiasi) maka kelenjar akan membuat lebih banyak T3 dari- (b). Proses mielinisasi berjalan bersamaan dengan kedua
pada T4, demikian juga sekresinya. Di sini terdapat " preferen- growth spurt di atas, malahan berjalan lebih lama lagi.

6 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


(c). Pembentukan dendrit dan cabangnya akan membentuk ada kelainan spesifik yang konsisten pada cilia dan
hubungan sinaps. Ini dianggap sebagai jaminan untuk sel ganglion spiralis pada embrio ayam yang berumur sepuluh
"higher mental function" anak tersebut. hari yang disuntik PTU dan dapat dicegah dengan memberi-
kan thyroxin bersama PTU.
(d). Otak lebih plastis selama masa pembentukan yang se-
sungguhnya jika dibandingkan dengan masa-masa sesu- Yang terpenting dari semuanya di atas ialah kenyataan
dahnya, dan mempunyai sifat "once-only-periods of op- bahwa sintesa protein di otak, mielinisasi, interkoneksi ter-
ortunity to grow well". Dengan demikian masa ini se- gantung atas hormon tiroid yang cukup. Mengenai jumlah
suai dengan perioda vulnerabel, dan malahan sebagai minimum yang dibutuhkan perkembangan normal jaringan
"irreversible vulnerability". All-or-none phenomen. ini tak seorangpun dapat menjawab hingga kini (QUERIDO
1975).
Suatu contoh yang jelas adalah terjadinya microcephali di
Jepang sekitar daerah bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Meskipun defisiensi thyroid menghambat pertumbuhan
Apabila ditelusur maka bayi tersebut dikandung dalam kan- skelet, namun paling penting ialah maturasinya. Kerjasama
dungan 18 minggu atau kurang. Khusus mengenai synaptoge- dengan GH sangat penting dalam pertumbuhan somatik ini.
nesis dan arborisasi dendrit, dikatakan bahwa pada bina- Terhambatnya osifikasi epifisis merupakan gambaran khas
tang, kekurangan thyroid menyebabkan seluruh bagian otak dari defisiensi hormon ini (KRANE 1972).
depresi. Kalau masing-masing sel otak cerebellum mempu- CAPITA SELECTA PENYAKIT GONDOK
nyai " hari jadi " sendiri-sendiri, maka bisa dibayangkan akibat
yang terjadi karena gangguan luar dipengaruhi oleh jumlah Gondok pada anak. Sebelum usia remaja biasanya gondok
yang terkena, waktu lama hambatan dan kelompok sel yang kurang diperhatikan oleh pasien maupun keluarganya. Keada-
terganggu. an ini pada umumnya disebabkan oleh rangsangan dari TSH
Yang thyroxin hormone dependant ialah pertumbuhan atau reaksi terhadap produksi hormon yang " kurang ". Gondok
mielin (perpanjangan rantai asam lemak), sintesa protein, yang non-toksik ini terdapat dalam keadaan sebagai berikut
arborisasi dan interkoneksi (DUNN 1972, MENKES 1975). (HA L L et al. 1974) :
Kelainan mental endokrin pada usia dewasa biasanya re-
• Deasiensi Iodine.
versibel, tak demikian halnya dengan akibat gangguan hormon
• Defek kongenital enzim yang dipergunakan dalam
pada masa periode perkembangan tertentu (BALAZS 1972).
hormonogenesis.
Baik gangguan hormonal maupun nutrisi dapat memberikan
• Defek yang didapat karena supresi oleh zat goitrogen
gangguan permanen.
(obat ataupun zat dari alam).
• Thyroiditis auto immune
Efek defisiensi thyroid dan nutrisi terhadap perkembangan s.s.p.
•Thyroiditis Riedel.

Thyroid Undernutrition
Deficiency Di daerah dimana gondok bukan endemik dan bukan Iodine
sebagai sebab gondok maka terutama pada anak menjelang
dewasa (adolescents) banyak mengidap ini karena Chronic
Berat otak kurang kurang
tetap kurang lymphocytic thyroiditis (HUNG, 1970). Gondok tersebut da-
Jumlah sel akhir
Poriode pembentukan sel postnatal diperpanjang t e t a p pat sebagai akibat hiperplasi, tumor (benigna, maligna),
(cerebellum) kista, thyroiditis (CRYER 1976). Gondok yang halus mem-
Bcsar sel mengecil t e t a p besar, difus baik hipo atau euthyroid mengarahkan pada
Neuron suatu defek sintesa hormon (apabila bukan daerah endemik).
a. pembentukan dendrit kurang normal Gondok noduler pada anak perlu diberikan perhatian besar
b. hubungan sinaps terlambat normal sebab ini tidak biasa, kecuali karena stimulus lama dari de-
Glia fisiensi lodine. Pembesaran yang cepat, keras, sakit, perlu
a. Jumlah mielin kurang kurang pertimbangkan tindakan bedah, mungkin suatu keganasan.
b. struktur mielin tetap berubah Apabila dengan scanning 1131 didapati cold nodule, jangan
99m
buru-buru bertindak tetapi periksa lagi dengan scanning TC
E n z i m (GDC, A. Ch. Est, Succ.
DH) kurang tak ubah sebab zat ini memberikan gambaran jelas juga pada early trap-
Behaviour (innate atau adaptive) terganggu terganggu ping phase yang tak terlihat pada I 131 scanning. Sepuluh hing-
ga 20% cold nodule biasanya maligna.
Disadur dari : Balazs, 1972. Sesudah memeriksa besarnya gondok, dicatat dan sebagai-
nya, maka kita harus memperhatikan apakah kasus ini hiper,
Apabila pertumbuhan ssp ini dihubungkan dengan pertum- normo, atau hipothyroid (periksalah catatan selanjutnya).
buhan telinga, maka dari analisa data embrio manusia dapat Bagi yang bukan tersangka ganas, tidak hyperthyroidi dan
disimpulkan bahwa pada minggu'ke enam mulai timbul telinga sebagainya (non toksik) dan bukan kekurangan hormon,
dalam dan luar, sedangkan sejak minggu ke sepuluh organa pengobatan secara rasionil adalah memberi hormonthyroid
Corti mulai berdiferensiasi yang selesai pada minggu ke 20 (pulvus, desiccated atau thyroxin) sebagai supresi TSH. Berikan
(GOSLINGS et al 1975). Hal ini diperkuat oleh data mulai sedikit demi sedikit ditingkatkan dan dievaluasi kemu-
BARGMAN dan GARDNER (1967) yang menunjukkan bahwa dian.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 7


Antithyroid drug termasuk Iodine (yang sering ada dalam atas; 40 minggu, epifisis cuboid kaki. Malahan ada yang
obat batuk) perlu dipikirkan (apalagi kalau anak asthmatic mengatakan seorang lahir dengan berat tiga kilo gram dan
hingga sering minum obat batuk), juga pada seorang anak tanpa epifisis tersebut di atas dapat didiagnosa sebagai
dengan struma non toksik. hipothyroid.Dysgenesis epifisis terdapat pula pada cretin
Sebaliknya kita harus memikirkan kemungkinan tidak (HAMILTON 1972, MAllAFERI 1974, DJOKOMOELJANTO
adanya kelenjar gondok di leher, mungkin memang athyreotic, 1974).
atau rudimenter atau pindah tempat di daerah ductus thyroglos Pada tipe juvenil maka di samping bervariasi antara cretinism
sus. Klinis dilihat sebagai struma lingualis. dan gejala pada dewasa, yang sangat menyolok ialah terhambat-
qProblema hipothyroidi pada anak. Hipothyroidi dapat terjadi nya pertumbuhan linear, gangguan maturasi gonadal dan
postnatal, intra uterine dan sebagainya. Sebab-sebab terjadinya kadang-kadang ada gangguan mental. Terhambatnya pertum-
kegagalan kelenjar tiroid yaitu (EVERED 1976, HALL et al buhan linear dan epifisis merupakan tanda dini bagi grup ini.
1974) : Pengobatan segera (berarti diagnosa sedini mungkin merupa-
(a). Spontan : • thyroiditis autoimmune kan conditio-sine-qua-non) merupakan sikap yang harus kita
• subacute thyroiditis anut. Keterlambatan memberikan obat dapat berakibat gang-
• Riedel ' s thyroiditis guan perkembangan mental yang berat, perkembangan fisik-
• Defisiensi Iodine
• Dyshormogenesis Urutan gejala kretin dibandingkan dengan bayi normal
• Dysgenesis (athyreosis, maldevelopment).
Geja 1 a 49 100 bayi
(b). Induced :• Operasi ) biasanya dalam rangka peng- kretin normal
• Iradiasi ) obatan thyrotoxicosis.
• Goitrogen.
Letargi 96% 0%
Konstipasi 92% 2%
Hipothyroidi didefinisikansebagai keadaan dimana badan men Kesulitan memberi makan/BB tak naik 83% 5%
dapatkan hormonthyroid yang tidak cukup produksinya. Kesulitan pernapasan 76% 6%
Meskipun demikian terdapat juga keadaan dimana bukan ke- Kulit kering 76% 1%
lenjar thyroid yang salah melainkan jaringan perifer resisten Lidah tebal 67% 0%

terhadap aksi hormon (REFETOFF et al 1 967).Hipothyroidi Suara tangis/serak 67% 0%


Hernia umbilicalis 67% 8%
disebut primer apabila sebab utama kerusakan kelenjar sendiri, Ikterus neonatorum memanjang 12% 0%
sekunder apabila hipofise tak cukup membuat TSH dan
tertier apabila kerusakan primernya dihipotalamus, dan tidak
dibuat TRH. Cara memisahkan secara klinis demikian : Lowrey, G.H. et al. (1958) :"Early diagnostic criteria of congenital
semuanya dengan kadar T 4 rendah, pada hipofise maka tak hypothyroidism, comprehensive study of 49 cretins". Amer. J. Dis.
Child. 96 : 131.
disertai kenaikan TSH sedangkan pada primer dengan kenaikan
TSH. Dengan suntikan TRH maka akan didapat kenaikan TSH
pada kelainan tertier dan tidak naik TSH-nya pada kelainan pun terganggu. Makin dini diberikan pengobatan substitusi
sekunder. (EVERED 1976). makin tertolong I.Q. anak tersebut, khususnya sebelum usia
Mengenai istilah dalam buku, "cretinism " dimaksudkan tiga sampai empat tahun. Ingatlah bahwa proses ini merupakan
kegagalanthyroidsecara sempurna sejak lahir, yang sekarang proses irreversibel (SMITH et al 1957, CRYER 1976, Di
diusulkan disebut "congenital hypothyroidism" sedangkan CAGNO et al 1974, EVERED 1976, HAMILTON 1972).
"cretinism " dalam istilah baru dimaksudkan ' endemic cre- Memang kerusakan somatik sedikit banyak dapat diperbaiki,
tinism ". Sedangkan " juvenile hypothyroidism " dimaksudkan namun kerusakan cerebral ini irreversibel.
keadaan sama pada anak dan dewasa (adolescent) (MAZ AFE- Bagi kasus congenital dan juvenile/adolescent hypothyroi-
R I 1974, ST ANBUR Y 1972). dism maka pengobatan harus dilaksanakan seumur hidup.
Tidak adanya hormon (H.T.) cukup selama perkembangan Istilah myxedema ialah istilah yang dipakai untuk menun-
mengakibatkan kelainan saraf/mental dan skelet. Adapun jukkan kasus berat dimana terlihat oedema di muka, dorsum
tanda yang sering terlihat adalah sebagai berikut (HA MILTON manus dan pedis, kulit kering dan sebagainya dan non-pitting
1972, EVERED 1976, MAllAFERI 1974) : respirasi berat sifatnya.
dan bunyi (karena lidah " besar"), tangis kasar, konstipasi, Bagi dokter diperifer dimana sebagian besar laboratorium
letargi, kesukaran makan, kulit kering dan kasar, hipotermi, belum memadai maka kiranya tepat sekali dipakai index di-
bradycardi, muka sembab, garis rambut rendah letaknya, agnostik hipothyroidi BILLEWICZ.
kulit agak kekuningan, leher tebal dan hidung pesek dan Pengalaman kami dengan memeriksa nadi waktu tidur sangat
hiperbilirubinemia yang diperpanjang. "Anak manis, tidak membantu diagnosa baik untuk hipo maupun hiperthy-
rewel, tidak banyak berak" demikian kata seorang ibu dengan roidi (sleeping-pulse). Cara 'terakhir tanpa tes yang menda-
bangganya. lam adalah dengan metoda trial, yaitu ex juvantibus, dengan
Bukti bahwa terjadinya hipothyroidi selama kehamilan dapat memberikan pengobatan, maka terlihat perubahan membaik.
dilihat pada foto tulang. Pada usia kehamilan 36 minggu Indeks BILLEWICZ tadi dianggap positip hipothyroid bila
terjadi osifikasi epifisis femur bawah; 38 minggu epifisis tibia nilai lebih dari + 19dan jelas euthyroid bila kurang dari -24,

8 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


Relative importance of Signs and Symptoms kasus kretinsedangkan pada non kretin hanya 2%(GOSLINGS
in Hypothyroidism et al 1975).

Score Bahwasanya retardasi mental terdapat pada kasus kretin,


Symptoms of recent Score
onset or increased Pre- Ab- telah banyak dilaporkan dari fokus gondok endemik,seluruh
Pre- Ab- Sign s
in severity sent sent sent sent dunia (lihat monograph : Endemic Goiter, Pan American
Health Organization Publication No. 193, tahun 1969). Meski-
Diminished sweat- Slow move- pun demikian belum ada hingga tahun 1974 yang melaporkan
ing +6 -2 ments +11 -3 gangguan yang ada pada segmen bukan kretin di daerah
Dry skin +3 -6 Coarse skin +7 -7
endemik berat. Hasil studi kami mengenai ini dapat disimpul-
Cold intolerance +4 -5 Cold skin +3 -2
Weight increase +1 -1 Periorbital +4 -6 kan secara ringkas sebagai berikut :
puffiness
Constipation +2 -1 Pulse rate +4 -4 • Terdapat 35% dari kretin hipothyroid tetapi pada penduduk
Hoarseness +4 -6 Ankle jerk +15 -6 normal-pun terdapat 13% hipothyroidi.
Paraesthesia +5 -4 • Seperti dikatakan di atas, gangguan pendengaran mengenai
Deafness +2 0
hanya kretin endemik dan bukan pada segmen penduduk
Billewiczet al. (1969) : "Statistical methods applied to the diagnosis normal.
of hypothyroidism", Quarterly J. Med. 38 : 255. • Dibandingkan dengan daerah kontrol, maka kemampuan
mental penduduk bukan kretin, lebih rendah secara ber-
sedangkan nilai di antaranya merupakan doubtful cases.
makna.
Group ini perlu diperiksa dengan laboratorium lebih lanjut
• Terlihat bahwa nampaknya ada preferential secretion T 3
atau mendapatkan ex juvantibus trial.
pada kasus-kasus berat kami.
Dosis permulaan harus sedikit sebab dapat memprovosir
• Bahwa penduduk "normal " di daerah dengan gondok
terjadinya gangguan jantung, dekompensasi dan sebagainya.
endemik berat ternyata "tidak normal ".
Bagi congenital hypothyroidism menurut SMITH et al. 1957,
dosis hingga dua tahun adalah 60 mg sehari, antara dua sam- Dengan kenyataan di atas kita sangat prihatin bahwa anak-anak
pai enam tahun adalah 60 — 180 mg dan enam sampai tujuh yang tidak mendapat pengobatan akan mengalami keterlam-
tahun lebih dari 180 mg sehari desiccated thyroid (Thyranon), batan perkembangan, sebab dikatakan perkembangan mielin
sedangkan meinurut SINGH et al. rata-rata 136 mg sehari. masih diteruskan, juga cerebellum. Untunglah bahwa pengo-
(1972). batan dengan garam beriodine ataupun suntikan lipiodol dapat
mencegah semua tadi. Dalam beberapa hal, seperti kasus kami,
qCretinism ( "kretin endemik"). Kalau kita dipancing untuk
dapat terjadi perubahan dalam besarnya gondok, hilangnya
memberikan diagnosahipothyroidi karena adanya gangguan
tanda hipothyroidi pada semuakasus baik kretin maupun non
pertumbuhan, cebol, pada kasus congenital ataupun juvenil
kretin, metabolisme Iodine pun normal kembali. (DJOKO-
hypothyroidism, tidak demikian dengan endemik kretin.
MOELJANTO dan QUERIDO, 1978, GOSLINGS etal.1975,
Patogenesa terjadinya endemik kretin tak akan dibahas DJOKOMOELJANTO, akan dipublisir). Efek suntikan lipiodol
di sini tetapi dapat dibedakan dua macam kretin endemik, pada intelligence quotient belum selesai kami adakan, mungkin
tipe nervosa dan tipe myxoedematosa. Definisi kretin endemik baru tahun 1981, tetapi di luar negeri telah dilihat hasilnya
kami adalah sebagai berikut : seorang yang lahir di daerah dan nampaknya ada titik terang (FIERRO-BENITEZ et al
gondok endemik, menunjukkan dua atau lebih unsur di bawah 1972 : studi preliminer dimana ditunjukkan bahwa suntikan
ini : gangguan mental, gangguan pendengaran (terutama pada sesudah bulan kehamilan ke lima tidak bermanfaat, dan
frekwensi tinggi dan bilateral, dan atau kelainan neuromotorik suntikan pada permulaan kehamilan berefek memperbaiki I.Q.).
(gangguan bicara, mata juling, gangguan jalan, refleks meninggi Studi lapangan PH A R O A H di Papua Nugini (1971) menunjuk-
dan sebagainya). Keadaan ini dapat atau tidak disertai dengan kan bahwa suntikan lipiodol sebelum kehamilan mencegah
hipothyroidi. (DJOKOMOELJANT01974, GOSLINGS et al. 100% terjadinya kelahiran kretin endemik di sana.
1975).
Kombinasi simptom pada 41 kasus kretin endemik Dari data di atas, jelaslah bahwa sebagai dokter kita
tidak boleh lengah untuk membiarkan lahirnya dan tumbuh-
Kombinasi n % nya bayi/anak abnormal, sebab bagaimanapun juga ia merupa-
kan beban masyarakat.
A+ B+ C 26 63.4
A + B 10 24.4 Pada masa kini pemerintah meiodir garam dengan kadar
A + C 2 4.9 40 ppm. Ini dianjurkan bagi semua penduduk dan semua
B + C 3 7.3 produsen garam, termasuk pengusaha garam rakyat.
q Hiperthyroidi. Pada anak sangatlah jarang. Biasa-
A = gangguan pendengaran Djokomoeljanto, 1974.
B = retardasi mental nya terjadi sesudah usia dewasa. Kami baru melihat satu kasus
C = kelainan neuromuskuler yang mulai pada usia 12 tahun dan waktu ini penderitanya
Dari analisa data kami, dapat diambil kesimpulan bahwa sedang dioperasi. Pada usia muda biasanya tidak sulit membuat
tes pendengaran dapat dipakai sebagai alat membuat diagnosa diagnosa sebab hampir sama dengan di textbook gejala-gejala-
kretin endemik type nervosa, sebab hal ini terdapat pada 92% nya. Sebagai prinsip perlu diberitahukan bahwa mulai dengan

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 9


antithyroid drug dahulu, dipertahankan selama dua tahun 7. DELANGE F, CAMUS M, ERMANS AM. J Clin Endocrinol Met
atau lebih dan kemudian dihentikan pengobatannya, apabila 34 : 891, 1972.
relaps maka dapat dipikirkan tindakan operasi dan jangan 8. DICAGNO L, RAVETTO F, COLUMNA F : Fattori condizionanti
radioactive iodine. il destino pischico dell' atiroidismo congenito, Min Ped 1974 : 709.
9. DJOKOMOELJANTO R : The effect of severe iodine deficiency, a
Neonatal hyperthyroidism dapat terjadi pada anak yang
study on a population in Central Java Indonesia. Thesis. Diponegoro
lahir dari ibu yang menderita Basedow (Graves) yang masih University, Semarang, Indonesia. 1974.
aktif. Sebenarnya yang lewat plasenta di sini ialah LATS.
10.DJOKOMOELJANTO R, BOEDHI-DARMOJO, GOSLINGS BM,
Gambaran kliniknya : keringat , exophthalmus, tachycardi, VAN HARDEVELDT C, HENNEMANN G, QUERIDO A, SMEENK
gelisah, vasodilatasi kulit, serta gondok berbising. Tindakan D : The effect of decompensated iodine deficiency to a populati-
segera perlu, yaitu pemberian Iodine tetes (Lugol), PTU atau on in Central Java, Indonesia. European Soc Clin Investigation,
neomercazol. Umumnya ini self-limiting. (HA L L et al. 1974, Proceedings, 1974.
ROBARDS et al.1973, EVERED 1976) Sleeping pulse penting 11.DJOKOMOELJANTO R and QUERIDO A : Severe iodine defi-
sekali untuk mengikuti hasil pengobatan. ciency : its consequences for health. 6 th Asia and Oceania
Congress of Endocrinology, Singapore 1978.
RINGKASAN DAN ANJURAN
12.DJOKOMOELJANTO R and QUERIDO A. : Prophylaxis with
Fisiologi kelenjar gondok serta perkembangan kelenjar fetal lipiodol injection : an experience from Central Java, Indonesia. ibid.
dibahas agak mendalam guna mengerti akibat yang akan terjadi no. 200.
apabila terjadi gangguan intrinsik, gangguan dari luar pada 13.Dobbing J : Normal brain development. Brain Development and
pembentukan kelenjar itu sendiri ataupun pembentukan hor- Thyroid Deficiency. Simposium A msterdam 1975.
mon. Dari perkembangan susunan saraf pusat yang ternyata 14. Dobbing J and SANDS J : The later development and brain and its
vulnerability.
thyroid hormone dependent ini, dapat diambil kesimpulan
bahwa hormon thyroid harus cukup selama bayi dikandung. 15.DOBBING J and SANDS J : Vulnerability of developing brain. IX.
The effects of nutritional growth retardation on the timing of the
Adanya kekurangan hormon, terutama pada masa vulnerabel brain growth spurt. Biol Neonate 19 : 363, 1971.
memberikan gangguan perkembangan mental,neurologik atau 16. DUNN JT : The effect of thyroid hormones on the protein
somatik tergantung pada fase mana sel ssp yang paling ter- synthesis in the central nervous system of developing mammals.
hambat waktu itu. Irreversibilitas keterlambatan ssp ini meng Human Development and the Thyroid Gland. Relation to Endemic
haruskan kami membuat diagnosa dan memberi pengobatan Cretin. Ed. JB Stanbury, RL Kroc, Plenum Press. 1972.
secepatnya dan setepatnya. 17.DUSSAULT JH, HOBEL CJ, DI STEFANO III, JJ ERENBERG, A
FISHER A : Triiodothyronine turnover in maternal and fetal sheep.
Klinik perlu diketahui tanda-tanda hipothyroidi, baik Endocrinology 90 : 1301,1972.
congenital, juvenile atau adolescent. Demikian juga kretin 18.EVERED DC : Disease of the thyroid gland., Pitman Medical, 1976.
endemik. Perbedaannya pada kretin endemik ini merupakan
19.FIERRO BENITEZ R, RAMIREZ I, SUAREZ J : Effect of lodine
fakta irreversibel dan hanya dapat dicegah dengan program Correction in early fetal life on intelligence quotient. A preliminary
menyeluruh. report. Human Development and the Thyroid Gland. Relation to
Usia tiga tahun merupakan usia kritik dimana sesudah ini, Endemic Cretinism. Ed. JB Stanbury, RL Kroc. Plenum Press, 1972.
kasus hipothyroidi tidak mempunyai lagi kesempatan untuk 20.FISHER DA : Thyroid function in the fetus. Perinatal thyroid
lebih baik mental performance-nya atau kelainan sarafnya. Physiology and Disease. Ed. DA FISHER and GN BURROW,
Bagikasushipothyroidi(bukan karena defisiensi Iodine) apapun Raven Press New York, 1975.
sebabnya harus diberikan hormon substitusi selama hidup, se- 21.GOSLINGS BM : Placental transfer of thyroid hormones. Brain
dangkan kasus karena defisiensi Iodine diberi Iodine. Development and thyroid deficiency. Simposium Amsterdam 1975,
a North Holland Publ. Co.
KEPUSTAKAAN 22. GOSLINGS BM, DJOKOMOELJANTO R, HOEDIJONO H, SOEPAR
DJO, QUERIDO A : Studies on the hearing loss in a community
1. BALAZS R : Effects of hormones and Nutrition on Brain
with endemic cretinism in central Java, Indonesia. Acta Endocrino-
Development. Human Development and The Thyroid Gland,
logica 78 : 705, 1975.
Relation to Endemic Cretinism. Ed. JB Stanbury, RL Kroc.
Plenum Press 1972. 23.HALL R, ANDERSON JA, SMART GA, BESSER M : Fundamentals
of Clinical Endocrinology. ELBS & Pitman Medical, 1974.
2. BARGMAN GJ, GARDNER LI : Experimental production of
otic lesion with antithyroid drugs. ibid. 305. 24. HUNG W : Goiters in euthyroid adolescents. . Adolescent Endocrino
logy. Ed. FP Heald and W HUNG, Butterworths London, 1970.
3. BALAZS R : Post natal development of rat brain : effect of
thyroid state. Brain Development and Thyroid Deficiency. Simpo- 25. HAMILTON W : Clinical pediatric endocrinology.. Butterworth Co.
siumAmsterdam, 1975. North Holland Pub. Co. 1972.
4. COSTA A : Embryogenesis of the ear and its central projection. 26.KRANE SM : Skeletal system. The Thyroid. 3rd ed. Ed. SC
Human Development and The Thyroid Gland. Its relation to Werner and SH Ingbar. Medical Dept. Harper and Row pub. 1971.
Endemic Cretin. Ed. JB Stanbury, RL Kroc. Plenum Press 1972. 27.MAllAFERI EL : Endocrinology. a review of clinical endocrino-
5. CRYER PE : Diagnostic endocrinology. Oxford University Press. logy. Hans Huber Publ. Bern Stuttgart Vienna, 1974.
London, 1976. 28. MACKENZIE JM : A reconsideration of a thyroid stimulating
6. CZERNICHOW P : Development of Thyroid function and regulation immunoglobulins as the cause of hyperthyroidism in Graves
in human fetus Brain Development and Thyroid Deficiency. Disease. J Clin Endocrinol Met 42 : 778, 1976.
Simposium. Amsterdam. 1975. North Holland Pub. Co. •29. PATEL JC,PHAROAH P OD ,HARNABROOK R W, HETZEL B S :

10 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


Serum triiodothyronine Thyroxin and TSH in Endemic Coiter : a vol. 22 Ed. GH. Stollerman, Year Book Med Publ Chicago 1976.
comparison of Goitrous and non goitrous subjects in New Guinea. 33.SINGH SANT P, FELDMAN EB, CARTER AC: Desiccated
J. Clin Endocrinol Met 37 : 783, 1973. thyroid and levothyroxin in hypothyroidism — comparison in
30. PHAROAH P 0 D, BUTTFIELD I H, HETZEL B S: Neurological replacement therapy.New YState JMed 1975 : 1045.
dainage to the fetus resulting from severe iodine deficiency during 34.SMITH
prognsi DW, BLIZZARD RM, WILKINS L : The mental
pregnancy. Lancet I: 308, 1971. in hypothyroidism of infants and childhood, Pediatrics, 19 1011,
31.REFETOFF S, DEWIND LT, DEGROOT LJ : Familial Syndrome 1957.
Combining Deaf Mutism, Stippled Epiphyses, Goiter and Abnor- 35.TABUCHI, MIZUNO M, TSUYUGUCHI M, SAKAMOTO M:
mality High PBI : Possible Target Organ Refractoriness to Thyroid Development of Thyroid and its response to TRH in the human
Hormone. J Clin Endocrinol Met 27 : 279,1967. Kual fetus. Proceedings 6th Asian Obstetrics and Gynegology,
32.SALOMON DH, KAREN E, KLEEMAN BA : Concepts of lumpur, 1974.
Pathogenesis of Graves Disease. Advances in Internal Medicine,

INTRODUCTION
When one thinks of cancer, one thinks of a highly malig-
nant tumor, that ordinarily kills the patient within a few years.
CANCER However, cancer of the thyroid gland generally does not con
firm to the pattem of carcinoma elsewhere and may run an ex
OF traordinarily course over a period of 20 or 30 years, without
causing serious symptoms.
Moreover the close relationship of benign tumors, grossly
THE THYROID and histologically, to low grade malignant tumors and tho dif-
ficulty experienced by clinicians and pathologists alike in dis
tinguishing adenoma from a carcinoma, has resulted in con-
fusion as to what constitute a cancer of the thyroid.
The litterature has mentioned such terms as lateral aberrant
thyroid and benign metastasizing goiter, to describe the low
grade carcinomas, which are so small or so benign in appearan-
ce that the primary tumor is not recognized. Nevertheless,
those tumors are metastasizing carcinoms and because they
may cause death, if not properly treated, they should deserve
serious consideration (Soetomo Tjokronegoro, 1934).
There are also thyroid tumors described as a typicaladeno-
rna or hyperplastic adenomas, wlth out showing any tendency to
invade bloodvessel or the surrounding tissue. These tumors
dr Tirtosugondo and dr Indrawijaya may recur locally if not completely removed and ultimately li-
ke other benign tumors possibly may become rnalignant. In
Departmen of Pathological Anatomy this study, those tumors are not included as malignant tumors
Diponegoro University Medical Faculty/ Only tumors showing invasion of bloodvessel or the usual ma-
Kariadi Teaching Hospital nifestationa of malignancy are conaidared to be cancer (Warren
Semarang & Meissner, 1953).
MATERIALS AND METHODS
Data are obtained by retrospective study of all thyroid di
seases, recoived by the Dept of Pathology, during a five year
period. All are re-exmined and reclassified histologically,
according the International Histological Classification of
Thyroid Tumors (Hedinger & Sobin; WHO -1974 ).
The yoars 1972 - 1976 (inclusive) have been forselected
for this study, because after July 1977 a decentralisation of
hos-the pathology servlces occur, due to the fact that several
pitals in the city of Semarang have their own pathology ser-
vices.
The thyroid speciments came from several parts of the pro-
vince of Central Java,especially from the Northern coastal area
and also frofi the Central part of Central Java. A small part,
* Dibawakan pada Seminar Nasional 1 Gondok dan Kretin Endemik.
Semarang, 18 – 20 Desember 1978.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1879 l1


particularly the Southern area of Central Java, mostly sent 2. Follicular carcinoma. Tumors without neoplastic pa-
their material fo the nearby located pathological laboratory pillae, but display follicular or trabecular structures, are
in the city of Yogyakarta. Autopsy figures have not been in- classified in this group. Only follicular tumors, which show
cluded in this study,as apart from coroner's cases, very few vascular invasion or true capsular infiltration are considered
autopsies are done. malignant.
We have also to keep in mind, that the material studied 3. Medullary carcinoma. This type contains amyloid in
are highly selective. The patients have been screened, firstly the stroma.
by the patient himself, who does not often consult a doctor,
4. Anaplastic carcinoma. This group includes undifferen-
unless the nodule is giving evidence of growth or functional
activity; secondly by the internists or family-doctor and lastly tiated carcinoma, as well as spindle cell carcinoma, round cell
by the surgeon. Therefore, the figures presented certainly do carcinoma, giant cell carcinoma and other rare types.
not give the true incidence of thyroid cancer, but only the re- The predominant type in our material is the papillary car-
lative frequency as seen in the Dept of Pathology of a teach cinoma, in both sexes and in all the age groups, representing
ing hospital. Nevertheless, it may provide us with some useful 68,9% of all thyroid carcinomas. No medullary carcinoma
data. has been found in our five year record.
The tissue sections were stained with the routine H & E TABLE II
staining method; special cases were also stained with the Van HISTOLOGICAL CLASSIFICATION
Gieson, Reticulin and PAS staining method.
RESULTS No. Type
Percentage
Out of a total of 39.216 surgical specimens, received du- of cases
ring the five year period, 4405 were diagnosed as malignant
tumors. Totally there were 790 thyroid cases, consisting of 1. Papillary carcinoma 82 68,9%
119 malignant subacute, 157 benign tumors, 437 nontoxic 2. Follicular carcinoma 35 29,4
3. Anaplastic carcinoma 2 1,7
goiters, 23 Grave's diseases, 45 thyroglossal ducts, 5 subacute 4. Medullary carcinoma — —
thyroiditis cases, 1 case of Riedel's thyroiditis, 2 Hashimoto's
diseases and 1 case of Cretinism. The relative frequency in Total 119 100,0%
relation to other malignant tumors during that period was
estimated as 2,7%.
TABLE III
The histological classification is shown in Table-II and all SEX DISTRIBUTION of patients with THYROID CA.
thyroid carcinomas are classified into four major groups.

Papil- Folli- Anaplas- Medulla- Total


TABLE I ry Ca. Total
Sex lary Ca. cular Ca. tic Ca.
Several types of Thyroid diseases, in relation to sex distribution
Female 69 23 2 94
Male 13 12 25
Type of disease Male Female Total Percentage

Carcinoma 23 96 119 15,1 % Total 82 35 2 119


Adenoma 21 136 157 19,9
Nontoxic goiter (nodu- 56 381 437 55,4
lar/diffuse) TABLE IV
Grave's disease 3 20 23 2,9 AGE DISTRIBUTION of patients with THYROID CA.
Thyroglossal duct 24 21 45 5,6
Subacute thyroiditis 1 4 5 0.6
Riedel' s thyroiditis 1 — — 0,1 Papilla- Follicu- Anaplas- Medulla-
Hashimoto's disease — 2 2 0,3 Years ry Ca. lar Ca. tic Ca. ry Ca. Total
Cretinism — 1 1 0,1
10-19 6 - 6
Total 129 661 790 100,0 20 - 29 11 3 14
30 - 39 18 3 21
40 - 49 17 11 2 30
The four majors types of carcinoma of the thyroid are : 50-59 13 12 25
1. Papillary carcinoma. All tumors with neoplastic papillae, 60-69 13 5 18
70 - 79 4 1 5
regardless of the presence of follicular or solid areas, are classi-
fied as papillary carcinomas. Tumors, without papillae are
Total 82 35 2 119
also regarded as papillary carcinomas, if the nucleus is large,
pale, hypochromatic with invisible nucleolus(so called ground
glass type) and the mode of growth is infiltrating into the The sex distribution (Table-III) shows an excess in the
surrounding tissue. All papillary tumors are regarded as ma- female patients with a female/male ratio approximately
lignant. 3,8 : 1 for all histological fypes.

12 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


Papillary carcinomas are found in all age groups, while 1961). WAHNER et al. (1966) have produced evidence of an
follicular carcinomas principally occur in the older age groups. association between follicular carcinoma and nodular endemic
DISCUSSION goiter in Cali, Colombia and also a clear lack of correlation
between papillary carcinoma and endemic goiter. Riccabona
Carcinoma of the thyroid gland is not common. In this (1973) in his survey in Tyrol, Autria, which is an endemic
study, the relative frequency of thyroid carcinoma is 2,7% goiter area, also concluded that the incidence of thyroid can-
of all malignant tumors, between 1972 and 1976 inclusive. cer was no greater than that reported in goiter free areas.
Data from other Departments of Pathology connected with De Smet (1960) working in the Congo, Africa, also stated that
teaching hospitals in several places in Indonesia, show the he had not observed the evolution of endemic goiter into carci-
following relative frequencies : Jakarta 1,9% (Kusumawidja- noma.
ja, 1971), Bandung 1,55% (TOPO HARSONO, 1973), Suraba- As mentioned above, our material mostly came from pa-
ya 2,6% LUSIDA et al., 1977), Medan 1,35% (RIDJAB tients who live in the northern part of Central Java province,
et al., 1977). Ujung Pandang 2,4% (SYARIFUDIN et al., a non-endemic goiter area. Only 113 specimens came from
1977), Yogyakarta 1,5% (SOERIPTO et al., 1977). Therefore, areas (14,3% out of the total of 790 thyroid specimens),
the relative frequencies of thyroid carcinoma as observed where endemic goiter is known or presumed to exist (Bo-
in several pathology laboratories do not differ too much. yolali, Salatiga, Wonosobo, Banjarnegara and Wonogiri).
Population based cancer registration is not yet established TABLE V
in Indonesia, and the true incidence rate of thyroid cancer Thyroid specimens from endemic goiter areas, received between
is still uncertain. However, we had calculated the age-standar- 1972-1976, inclusive
dized minimum incidence rate of cancer in the population
of the city Semarang, between 1970 - 1974 inclusive, based
Carcinoma Adenoma Nodular/diffuse Cretin Thyroglos- Total
on microscopically diagnosed cancer. During that period, the non-toxic goiter sal duct
age-standardized minimum incidence rate for thyroid cancer
was as follows : males 0,90; females 2,12 and for both sexes No. of
1,54 per 100.000 per year. (TIRTOSUGONDO et al., 1976). 14 19 17 1 2 113
Cases
The city Semarang is located in a non-goitrous area.
Western countries with comprehensive population based
We have not been able to find any malignant transfor-
cancer registries, show an incidence around 1% of all cancer
mations or changes in the nodular goiters until so far. Certain-
types. ly, our material is not large enough to draw any positive con-
On the other hand, age-standardized incidence rates re- clusion. More data, especially from endemic goiter areas in
ported from Hawaii, Cali (Colombia) and Israel are high, Central Java should be compiled. Of course, it is still possible
while Iceland, Mozambique and Yugoslavia have moderate that many nodules, particularly the solitary ones, are poten-
rates and most other countries show low rates (DOLL et. tially cancerous from the onset.
al., 1966).
But, it is interesting to note, that the predominant type
Etiological factors in carcinoma of the thyroid are obscure
of thyroid carcinoma from the endemic goiter areas of the
and very controversial, particularly the association between
follicular type. (Table-VI).
non-toxic goiter and carcinoma. In the past, an association
between endemic goiter and thyroid carcinoma was considered TABLE VI
important. Wegelin (1928) observed, that thyroid cancer was Distribution of thyroid cancer types in non-endemic goiter and endemic
tentimes more common at autopsy in Bern, Switzerland, goiter areas, from material received by the Dept of Pathology, 1972-
an endemic goiter area, than in Vienna and Prague, areas of 1976.
modest endemicity, where the incidence of thyroid cancer
was intermediate. Endemic Non-endemic Both.
Recently the widely held believe that nodular non-toxic Cancer type goiter area goiter area
goiter predisposes to the development of thyroid carcinoma
has been modified. PENDERGRAST et al. (1961) have shown Papillary 2 (14,3%) 80 (76,2%) 82
that the marked fall in the incidence of goiter in the U.S.A. Follicular 12 (85,7%) 23 (21,9%) 35
Anaplastic 2 ( 1,9%) 2
since the First World War, after the introduction of iodised
salt, has not been accompanied by a decrease in the mortality T o t a 1 14 (100,0%) 105 (100,0%) 119
or morbidity from thyroid cancer.
Previously, SAXEN and SAXEN (1954) reported that
thyroid cancer in Finland is equally prevalent in areas with Taking into consideration, the observation and conclusion
and without endemic goiter. Following the introduction of of Wahner et al. (1966) and also more recently the observa-
iodised salt in Bern (Switzerland), thyroid cancer has not tion of Mc Gill (1978) in Kenya, Africa, and lastly our own
decreased in incidence, although the pattern has changed; figures regarding that carcinoma of the thyroid gland from
a decrease in the incidence of follicular carcinoma was accom- patients who live in endemic-goiter areas are predominantly
panied by a rise in the incidence of papillary carcinoma, of the follicular type, we may suggest a possible positive
resulting in an unchanged overall incidence (WALTHARD, correlation between follicular carcinoma and endemic goiter.

Cermin Dunia Kedokteran No.14, 1979 15


Again, more adequate data should be collected from re- pada Pria dan Wanita di Laboratorium Patologi Surabaya, periode
1973-1976. KongreslAPl ke-V, Semarang 1977.
gions knows as endemic goiter areas in the province of Central
Java, especially in connection with the cancer problem. 10.MC GILL PA : Thyroid Carcinoma in Kenya. Trop. Geogr. Med.
30 : 81-86, 1978.
Therefore, we would like to suggest the introduction of fme
11.PENDERGRAST WJ, MILENMORE BK and MARCUS SC :Thyroid
needle aspiration biopsy for cytologic examination as a Carcinoma and Thyrotoxicosis in the United States; Their relation
method to improve our knowledge in the real incidence and to endemic goiter. J. Chron. Dis. 13 : 22-38 1961.
cancer risk factors in endemic goiter areas. In contrast to 12.QUERIDO A, DJOKOMOELJANTO RJS and HARDEVELD C
the large needle biopsy, which most surgeons believe should van : The Consequencies of Iodine Deficlency for Health. In :
be done in the hospital, the fine needle aspiration biopsy Report IV meeting of PAHO Technical Group on Endemic Goiter.
is a simple office procedure and certainly more applicable Page 8-13. Sao Paulo, Brazil. 1973.
to meet our purpose. (Crile et al., 1973; Wang et al., 1976 13. RAMALINGASWAMI V : lodine and Thyroid Cancer in Man.
Gerahengorn et al.,1977). In : Thyroid Cancer. Monograph series vol. 12. Page 111-123.
Springer Verlag, Berlin-Heidelberg 1969.
SUMMARY
14.RICCABONA G : Hyperthyroidism and Thyroid Cancer in an En-
1. Thyroid carcinoma accounts only 2,7% of all malignant
demic Goiter area. In : Report of the IV meeting of the PAHO
tumors, diagnosed at the Dept of Pathology Kariadi Hospital/ Technical Group on Endemic Goiter. Page 156-165. Sao Paulo,
Diponegoro University-Medical Faculty, during the years Brazil. 1973.
1972 - 1976 inclusive. The female/male ratio is approximately 15.RIDJAB W, SIREGAR MG, TAMBUNAN G and SUGITO HU-
3,8 : 1. SODOWIJOYO: Registrasi umum Tumor Ganas pada Bagian Patolo-
2. Papillary carcinoma is the major type (68,9%) of all gi Anatomik F.K. USU., 1975-1976. Kongres IAPI ke-V. Semarang
thyroid cancers (119 cases) and occurs in all age groups. 1977.
On the other hand, follicular carcinoma (29,4%) is principally 16. SAXEN EA and SAXEN LO : Mortality from Thyroid Disease in
found in the older age groups. an Endemic Goiter area, Docum. Med. Geogr. Trop. (Amst). 6:
335 1954.
3. Specimens of thyroid cancer from patients living in
endemic goiter areas show a preponderance of the follicular 17.SMET MP De : Pathological Anatomy of Endemic Goitre. In : En-
demic Goitre. WHO. Page 315-349. Geneve (Switzerland). 1960 .
type. A possible correlation between follicular carcinoma
and endemic goiter has been suggested. 18.SOERIPTO JENSEN OM and MUIR CS.: Cancer in Yogyakarta,
Indonesia. Relative Frequencies. Brit J Cancer. 36 : 141-148
4, More adequate data should be collected from endemic 1977.
goiter areas in Cent;al Java and fine needle aspiration biopsy
19. SOETOMO TJOKRONEGORO : Enkele waarnemingen omtrent
for cytologic examination has been proposed as a method to het Cystadenoma Papilliferum Thyreoideae en de Strumae Papillo-
improve our knowledge concerning the cancer problem in matosa Lateralis (Riihl). Geneesk. Tyds. N.I 1934, page 200.
goitrous areas.
20.SOETOMO TJOKRONEGORO : Pathologisch Anatomische byzon-
REFERENCES
derheden over Strumae uit de heelkundige kliniek te Batavia.
1. CORREA P CUELLO C, and EISENBERG H : Epidemiology of Geneesk. Tyd. N.I. 81 : 515, 1941.
Different Types of Thyroid Cancer. In : Thyroid Cancer Monograph
series vol. 12. Ed. Chr. E. Hedinger. Page 81 - 93. Springer Verlag, 21.SYARIFUDIN WAHID, SOLIHIN, W. : Frekwensi Tumor Ganas
di Ujung Pandang dan Sekitarnya, tahun 1975-1976. Kongres
Berlin-Heideiberg (1969).
IAPI ke V, 1977.
2.CRILE G and HAWK W A : Aspiration biopsy of Thyroid nodules.
Surg Gynecol Obst 136 : 241 - 245 1973. 22.TIRTOSUGONDO and SARJADI : Beberapa Segi mengenai Tumor
Ganas pada Penderita R.S. Dr. Kariadi, Semarang, tahun 1965-
3. DJOKOMOELJANTO RJS : The Effect of Severe Iodine Defflcien- 1970. M.K.I. no. 2-3 56-66.
cy. A Study on a population in Central-Java. Disertasi gelar Doktor
Ilmu Kedokteran Pada UNDIP. Semarang 1974. 23.TIRTOSUGONDO, SUTOTO HJ, BUDIORO BROTOSAPUTRO
:
and LAKSMONO WIDAGDO. Minimum incidence rates based
4. DOLL R MUIR CS and WATERHOUSE JAH Cancer Incidence on microscopioally dlagnosed cancer in the Semarang-city popula-
in Five Continents. UICC, Springer, Berlin-Heidelberg-New York. tion, 1970-1974. Simposium Kanker Nasfonal l, Jakarta (1976)
1970. & 3rd Asian Cancer Conference, Manila, Philipines (1977).
5.GERSHENGORN MC, Mc LUNG MR, CHU EW, MANSON TAS,
24.TOPO HARSONO : Beberapa Aspek Epidemiologis dan Patologis
WEINTRAUB BD, and ROBBINS J: Fine Needle Aspiration Cyto-
Geografls daripada Kanker, Pidato pengukuhan Guru Besar pada
logy in the Preoperative Diagnosis of Thyroid Nodules. Ann. Intern
F.K. UNPAD, Bandung (1973).
Med. 87 : 265-269 1977.
25.VOS JJTh : Pathologisch Anatomisch Onderzoek van Kropgezwel-
6. HEDINGER CHR and SOBIN LH : Histological typing of Thyroid
len uit de Residentie Kediri, Oost-Java, Geneesk. Tyd. N.I. 73 :
Tumour, International histological classification of Tumour no
1411 1933.
11., W.H.O.1974.
26.WAHNER HW, CUELLO C, CORREA P, URIBE LF, and GAI-
7.INDRAWIJAYA , and TIRTOSUGONDO : Kelainan kelenjar Tiroid,
TAN E : Thyroid Carcinoma in Endemic Giotre Area, Cali, Colom-
Khususnya Karsinoma di Bagian Patologi Anatomik F.K. UNDIP/
bia. Amer. J. Med. 40 : 58:68, 1966.
R.S. Dr. Kariadi, Semarang (1970-1974).
Simposium Penyakit Gondok F.K. UNDIP/R.S. Dr. Kariadi 1975. 27.WALTHARD B (1961). Quotedby V. Ramalingaswami (1969).
8. KUSUMAWIDJAJA H : Penyelidikan Frekwensi Tumor Ganas di 28.WARREN S and MEISSNER WA : Tumor of the Thyroid Gland,
Lembaga Patologi Jakarta, selama 1960-1968. Berita Kongres Atlas of Tumor Pathology, Sect 4. Fasc 14, AFIP, Washington
IAPI ke-II 1971. DC, 1953.
9. LUSIDA LF, SANTOSO R, DJOKO SOENARTO, ENDANG JOE- 29.WANG CA, VICKERY AL, MALOOF F : Needle Biopsy of the
WARINI, ZAINAL ARIFIN. : Frekwensl Relatif Tumor Ganas Thyroid. Surg. GynecoL Obst. 143 : 365-368, 1976.

16 Cermln Dunla Kedokteran No. 14, 1979


PENYAKIT JANTUNG THYROTOXIC

dr. John M. F. Adam


Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Ujung Pandang.

umur di bawah 40 tahun. BARKER melaporkan umur rata-


Summary rata 51,5 tahun pada 108 penderita yang diteliti (FRlED-
Thyrotoxic heart disease as a clinical manifestation of thy- BERG, 1969) sedang HAMMONDS (1960) melaporkan umur
rotoxicosis is hereby presented. It is usually encountered in rata-rata 50 tahun pada 25 kasus. Di Indonesia beberapa pene-
patients of advanced age together with other with heart di- liti telah melaporkan tentang PJT. Tampaknya umur rata--
seases. rata di Indonesia lebih rendah dari angka-angka di luar negeri.
Atrial fibrillation, cardiac enlargement with or with out DALDIJONO (1972) pada penelitian 48 penderita yang di-
decompensation are the most frequent abnormalities. rawat di R.S. Cipto Mangunkusumo mendapatkan umur rata-
Its diagnosis can sometimes be very difficult as the cardiac rata 35 tahun, SUTIKNO (1975) di Semarang melaporkan
changes mask the underlying disease. umur rata-rata 38,2 tahun sedang TALKANDA (1975)
Treatment of thyrotoxic heart disease is not different than melaporkan 49,5 tahun (hanya pada 7 penderita). Rendahhya
that of thyrotoxicosis without cardiac involvment. umur rata-rata di Indonesia mungkin dapat dikaitkan dengan
Radio active iodine therapy gives satisfactory results espe adanya Penyakit jantung rematik yang bersamaan. Sesuai
cially in elderly patients. dengan pernyataan KAPLER umur yang lebih muda biasanya
ditemukan pada mereka dengan Penyakit Jantung rematik.
Penyakit ini ditemukan lebih banyak pada wanita dimana
PENDAHULUAN HAMMONDS (1960) menemukan 4 : 1, DALDIJONO 6 : 1,
sedang SUTIKNO (1975) 2,9 : 1.
Kelainan jantung pada thyrotoxicosis mula-mula digambar-
kan oleh PERRY pada tahun 1825. Ia menemukan tanda- MANIFESTASI JANTUNG
tanda palpitasi, aritmi dan pembesaran jantung pada beberapa Pada thyrotoxicosis makin muda umur penderita makin
penderita thyrotoxicosis. Istilah Penyakit Jantung Thyrotoxic jelas gejala thyrotoxicosisnya, terutama pada wanita. Pada
(PJT) mula-mula diusulkan oleh LE V I N dan ST U R G IS umur lanjut (terutama pada umur diatas 60 tahun) gejala
pada tahun 1924. Walaupun demikian hubungan antara hi- thyrotoxicosis bisa berupa monosimptom tanpa adanya stru-
persekresi hormon thyroid dan kelainan jantung belum begitu ma yang jelas, disebut juga masked thyrotoxicosis. Dalam hal
jelas sampai saat ini. Yang jelas pada thyrotoxicosis ditemukan ini gejala jantung paling sering dijumpai sebagai gejala tunggal.
adanya peninggian cardiac output disertai penggunaan oxygen HELSLOOT (1976) mendapatkan 80% dengan keluhan
berlebihan yang dapat membebankan pekerjaan jantung. jantung pada 119 penderita berumur diatas 60 tahun dan
Beberapa peneliti menganggap PJT adalah suatu penyakit hanya 53% pada 159 penderita yang kurang dari 60 tahun.
jantung yang murni, diakibatkan kelebihan hormon thyroid. Penyulit jantung yang sering ditemukan ialah fibrillasi
Sebagian lain berpendapat bahwa suatu penyakit jantung lain atrium, pembesaran jantung dan payah jantung. Kelainan-
mendahului atau bersamaan dengan PJT ; keaadaan thyroto- kelainan lain yang jarang ditemukan ialah nyeri angina,
xicosis mempermudah atau mempercepat munculnya gejala- ekstrasistol dan blok jantung. CAMPUS (1975) mendapatkan
gejala kelainan jantung. Pemeriksaan bedah mayat pada dua kasus dengan blok jantung.
50 — 90% penderita di temukan adanya kelainan jantung or- Fibrillasi atrium yang khas biasanya bersifat paroxysmal,
ganik. SANDLER dan WILSON (SOKOLOW, 1972) mene- bentuk ini dalam kepustakaan dilaporkan sebanyak 10-20%.
liti 150 penderita PJT, ternyata sebagian besar disertai penya- Lebih sering ditemukan pada umur lanjut. HELSLOOT (1976)
kit jantung koroner atau hipertensi. SUTIKNO (1975) mela- menemukan fibrillasi atrium sebanyak 50% pada mereka de-
porkan 27 PJT dimana 40,7% disertai penyakit jantung lain- ngan umur diatas 60 tahun dan hanya 15% pada mereka yang
nya. Disamping itu adalah suatu kenyataan bahwa PJT ham- berumur kurang dari 60 tahun. DALDIJONO (1972) menda-
pir selalu ditemukan pada umur diatas 40 tahun, pada umur patkan fibrillasi atrium sebanyak 18,7% sebagian besar pada
mana penyakit jantung koroner dan penyakit jantung hi- umur diatas 40 tahun. Pada mereka dengan fibrillasi atrium
pertensi mulai ditemukan. yang menetap, angka kematian lebih kurang 20%.
Insiden PJT meningkat dengan lanjutnya umur, jarang pada Pembesaran jahtung ditemukan pada 30—50% penderita

Cermin Dunia Kedokteran No. 1 4, 1979 17


dimana kelainan tersebut bisa berdiri sendiri tetapi lebih sering 9.SUTIKNO, DJOKOMOELJANTO R, BOEDHI DARMOJO R:
bersamaan dengan payah jantung atau fibrillasi atrium. Kira- Thyroid heart disease. Naskah Lengkap KOPAPDI III : 921 — 925,
kira 20% pada mereka dengan payah jantung meninggal da- 1975.
lam waktu satu sampai tujuh tahun. 10.TALKANDA CH S, HASNAM M W : Penyakit jantung Thyrold.
Naskah Lengkap KOPAPDI III : 915 — 920, 1975.
DIAGNOSA
Diagnosa PJT tidaklah sukar terutama pada mereka dengan
tanda-tanda thyrotoxicosis yang jelas. Problema diagnostik
justru timbul pada mereka dengan manifestasi jantung yang Pengobatan thyroid krisis
menonjol sehingga menutupi tanda-tanda penyakit dasar.
Dalam hal adanya kecurigaan, dengan bantuan tes faal thyroid Suportif umum
diagnosa dapat ditegakkan.
Cairan intra vena (3 — 4 liter / hari) Iarutan
Perlu kiranya dipertimbangkan kemungkinan PJT pada ke- glucose 5 %.
adaan-keadaan dibawah ini (RUBIN, 1972 ; HURST, 1974) : Penggantian kehilangan NaCl (yang keluar
melalui keringat) dan KC1 (yang keluar me
Adanya fibrillasi atrium tanpa sebab yang jelas atau yang lalui gastro intestinal).
cepat dan kurang bereaksi dengan digitalis terutama yang ber- Penurunan suhu tubuh untuk memperbaiki
sifat paroxysmal. "heat exchange".
Pemberian Hydrocortison bila akan terjadi
Adanya tachykardi tanpa sebab yang jelas atau yang mene- collaps dengan 100 mg intra vena yang dite
tap walaupun payah jantung telah ditanggulangi. ruskan dengan 200 — 400 mg intra vena per
infus.
Adanya payah jantung tanpa sebab yang jelas ; yang kurang Oxygen diberikan melalui sungkup atau per-
bereaksi pada pengobatan yang adekwat atau adanya payah katheter.
jantung dengan waktu sirkulasi yang normal.
Kontrol tachycardia dan mempertahankan car-
Pengobatan diac out put.

Pengobatan pada PJT tidaklah berbeda dengan pengobatan Adrenergic blocking drug.
pada thyrotoxicosis tanpa kelainan jantung. Walaupun demi- Reserpin intra muskuler (0,5 mg dosis per-
cobaan kemudian 1,0—2,5 mg setiap enam
kian pilihan cara pengobatan harus disesuaikan dengan usia jam) atau.
penderita, keadaan penyulit jantung dan fasilitas yang ada Propanolol (per oral 70 — 80 mg setiap
(RUBIN, 1972). Pada keadaan-keadaan tertentu memerlukan enam jam; jarang sekali diberikan intra vena
pengobatan ganda misalnya pada payah jantung atau pada 0,5 — 2,0 mg setiap 4 — 6 jam dibawah mo-
fibrillasi atrium yang cepat. nitoring jantung).
Digitalis.
Pada umumnya pengobatan yang dianjurkan ialah pembe-
rian obat anti thyroid seperti PTU (Propylthiouracil) dan lnfeksi
methimazol kemudian disusul pengobatan lodine radioaktip Perlu diadakan pemeriksaan hapusan teng-
(SOKOLOW, 1977). HAMMONDS (1960) mendapatkan hasil gorok, sputum, urine dan sebagainya. Pem-
131
yang sangat memuaskan dengan pengobatan 1 pada 25 berian antibiotika yang tepat.
penderita PJT. Pengobatan bedah dianjurkan pada struma
Kontrol terhadap agitasi
yang besar atau retrosternal.
Reserpin (seperti diatas).
KEPUSTAKAAN Barbiturat (oral atau parenteral 30 — 60
mg tiap enam jam).
1.CAMPUS S, RAPELLI A et al : heart block and hyperthyroidism. Phenothiazines (50 — 100 mg intra musku-
Arch Intern Med 135 : 1091 — 1095, 1975. ler bila diperlukan).
2.DALDIJONO, ISMAIL D, SJAFRIL : Thyrotoxic heart disease.
Acta Med Indon III, 20 — 29, 1972. Kontrole dari sekresi hormon thyroid

3.FRIEDBERG ChK : Disease of the heart. 3rd ed. WB Saunders. Iodine untuk menghambat sekresi hormon
Philadelphia, 1969. thyroid.
Sodium iodine (100 — 200 mg secara lam-
4.HAMMOND E E, CORRIGAN K E, HAYDEN H S : Cardiotoxic bat per infus tiga kali sehari) atau.
thyroid and radio active iodine. JAMA 173 : 1902 — 1906, 1960. Larutan Lugol (sepuluh tetes per oral tiga
5.HELSLOOT M H, Der KINDEREN P J, RIMKES E E R, SANDER kali sehari).
P C : Hyperthyreoidie op oudere leeftijd. Ned T Geneesk 120 : Antithyroid drug untuk menghambat sinte-
47 — 53, 1976. sa hormon thyroid.
6. HURST J W, LOGUE R B : The heart arteries and vein. 2nd ed. Propylthiouracil(200 — 300 mg empat kali
Mc Graw Hill Book Company. New York, 1970. sehari) atau.
Methimazole(20 — 30 mg empat kali sehari).
7.RUBIN I L, GROSS H, ARBERT S R: Treatment of heart disease
in the adult. 2nd ed. Lea & Febiger. Philadelphia, 1972.
8.SOKOLOW M, Mc ILROY M B: Clinical cardiology. Lange Med
Pub. Los Altos, Calif, 1977.

18 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


KELAINAN KELENJAR THYROID

PADA ANAK

dr. M. Sutan Assin


Sub bagian Endokrinologi
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
R.S. Cipto Mangunkusumo
Jakarta.

infeksi, cyste, neoplasma dan sebagainya. Tetapi di dalam kli-


SUMMARY nik ternyata bahwa pada anak lebih banyak ditemukan aki-
Thyroid abnormality is the most frequent encountered bat dari kelainan bawaan (congenital). Sedangkan pada orang
endocrinopathy in children. dewasa umumnya kelainan yang terjadi bersifat diperoleh
The author's experience lies mostly in the field of sporadic (acquired). Disamping itu pada anak terdapat hypofungsi
congenital hypothyroidism. Most of these patient were con- sedangkan pada orang dewasa lebih banyak hyperfungsi dari
sidered as a Down's syndrome or as a short child with a low kelenjar thyroid. Dalam garis besar untuk praktisnya kita da-
intelligence level. In these cases hypothyroidism should also pat membagi kelainan thyroid sebagai berikut :
be suspected. • Euthyroid
Early diagnosis and prompt treatment greatly influence the • Hyperthyroidism (thyrotoxicosis)
prognosis. In the last ten years we have found 40 cases of • Hypothyroidism
hypothyroidism which could be classified as as sporadic creti- Ketiga-tiganya bisa dengan atau tanpa kelainan anatomik.
nism. The correct diagnosis of the larger part of these patient q Euthyroidi dengan struma. Banyak dijumpai pada anak
established too late. remaja, terutama wanita.
Pembesaran kelenjar thyroid tidak jelas, secara klinis menun-
PENDAHULUAN
jukkan kelainan fungsi thyroid. Biasanya mereka datang ke
Diantara endocrinopathia pada anak, kelainan kelenjar dokter karena alasan kosmetik. Di dalam klinik disebut :
gondok (thyroid) merupakan penyakit yang terbanyak dite- simple goiter atau non-toxic struma. Hypothesis mengenai
mukan. Selama sepuluh tahun terakhir ini di klinik Endok- penyebab dari timbulnya simple goiter ini masih beraneka
rinologi Anak FKUI/RSCM, 60% dari semua penderita en- ragam. Tetapi perlu diperhatikan bahwa simple goiter ini ter-
dokrin adalah kelainan fungsionil atau anatomik kelenjar banyak ditemukan pada anak yang sedang dalam proses
thyroid. Kalau ditambah lagi dengan akibat-akibat dari ke- pertumbuhan yang pesat.
kurangan zat iodine yang masih banyak sekali ditemukan di Diagnostik dari kelainan ini biasanya tidak sukar, walaupun
Indonesia, maka permasalahan kelenjar thyroid pada umum- kita tidak mempunyai fasilitas yang lengkap.. Yang perlu di-
nya dan pada anak khususnya cukuplah besar. singkirkan ialah kemungkinan adanya toksikosis, hypofungsi,
Hormon thyroid harus mutlak ada dalam jumlah yang infeksi dan neoplasma. Dalam hal-hal yang meragukan, suatu
cukup untuk memungkinkan seorang anak bertumbuh dan klinik dengan fasilitas yang lebih lengkap akan dapat mem-
berkembang secara normal. Dengan berkurangnya hormon berikan jawaban.
ini, maka pertumbuhannya akan terhambat, aktivitasnya q Thyrotoxicosis dengan atau tanpa struma. Jarang pada
akan berkurang dan kalau ini dimulai pada usia muda dan anak, biasanya ditangani oleh klinik spesialis. Gejala-gejala-
berlangsung lama, maka inteligensinya juga akan sangat ren- nya tidak banyak beda dengan pada orang dewasa, yaitu :
dah dan kemungkinan untuk memperbaikinya sangat kecil. adanya penurunan berat badan, gelisah, cepat tersinggung,
Sebaliknya terlalu banyak hormon thyroid (hyperthyroidism) tidak tahan panas, kulit yang lembab dan panas, exophthal-
yang menimbulkan gejala toksikosis, jarang kelihatan pada mus dan sebagainya.
anak. Selama periode yang sama seperti disebut diatas, dik-
q Hypothyroidism. Ini merupakan kelainan kelenjar thyroid
linik kami hanya ditemukan tiga kasus.
yang terbanyak pada anak. Biasanya tidak disertai pembesaran
PEMBAGIAN KLINIK dari kelenjar thyroid.
Kelainan-kelainan apa saja bisa timbul pada kelenjar thy- Berbagai textbook memberikan klasifikasi yang berbeda
roid anak ? Teoritis semua kelainan yang ditemukan pada untuk hypothyroidism ini. Ada yang berdasarkan endemic
orang dewasa juga bisa timbul pada anak seperti struma, or sporadic, congenital or acquired, atau atas dasar etiologi

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 19


seperti : dysgenests, dyshormonogenesis, primary thyroid mula cukup dengan 10 mg sehari dan dinaikkan sampai
disease dan sebagainya. timbul gejala-gejala dini dari hyperthyroidism, lalu diturunkan
Menurut anggapan penulis sebaiknya pada waktu ini di kembali.
Indonesia dibagi sebagai berikut : Diagnosis dan pengobatan dini pada penderita-penderita ini
qEndemic cretinism. Kelainan bawaan (congenital) yang di- sangat penting karena akan menentukan prognosisnya. Biasa-
sebahkan oleh kekurangan zat iodine pada makanan dan nya dengan pengobatan yang adekwat kita bisa memperbaiki
minuman. Menurut perkiraan pada saat ini ada 12 juta pen- pertumbuhan badannya, menghilangkan gejala-gejala hypo-
derita kelenjar gondok endemik di Indonesia, maka dengan thyroidism, tetapi peningkatan kecerdasan si penderita sering
sendirinya diantara mereka tentu cukup banyak endemic agak mengecewakan.
cretins. Selama sepuluh tahun terakhir ini klinik kami telah menemu-
Pada anak-anak dengan endemic cretinism kita menemukan kan sekitar 40 kasus hypothyroidism yang tergolong sporadic
cretinism.
dua kelainan yang menyolok yaitu : ( i) Kelainan nerologik
Kebanyakan dari penderita ini agak terlambat ditegakkan diag-
sebagal akibat kerusakan susunan saraf pusat. Penderita-
penderlta lni biasanya juga bisu tuli (tuna rungu). Dan (ii) Ge- nosisnya, mungkin karena tidak terpikirkan ke arah cretinism.
jala-gejala hypothyroidlsm, seperti Dwarfism, myxoedema,
mental retardation dan lain-lain.
qSporadic hypothyroidism, dapat dibagi menjadi :
(A). Congenital (cretinlsm) yang dapat berupa :
• Athyreosis : kelenjar thyroid sama sekali tidak ada.
• Maldescent : lingual atau sublingual thyroid
• Maldevelopment : bentuk dan fungsi kelenjar thyroid
tidak sempurna.
● Dyshormonogenesis : produksi hormon terganggu ka-
rena kelainan enzym.
(B). Acquired (Juvenile hypothyroidism). Kelainan pada
thyroid yang sebelumnya bekerja dengan baik sebagai
akibat dari infeksi, operasi, neoplasma, trauma atau
penyakit autoimmune. Juga mungkin sebagai akibat
kerusakan kelenjar hypophyse (Pada anak jarang sekali).

DIAGNOSA
Pengalaman penulis terutama terletak pada penderita-
penderita dengan sporadic congenital hypothyroidism. Ke- Gambar kiri :Seorang anak wanita berumur dua setengah
banyakan dari penderlta ini dikira seorang penderita Down's tahun dengan sublingual thyroid.
syndrome atau anak pendek saja yang kebetulan bodoh. Se- Gambar kanan : Seorang bayi wanita berumur lima bulan de
betulnya kalau ada seorang anak menunjukkan sifat-sifat ngan hypothyroidism ( athyreosis )
Koleksi S. Assin.
pendek, tertinggal perkembangannya, bodoh dan malas,
kita harus sudah curlga ke arah hypothyroidism. Apalagi
kalau terdapat gejala-gejala lain seperti kulit kering, tak per-
nah berkeringat, muka yang sembab (myxoedema), obstipasi,
hernia umbilicalis, hypothermia, abdomen yang besar, KEPUSTAKAAN
mucroglossi dan sebagainya. (lihat gambar). Atas dasar ini
saja kemungklnan bahwa klta sedang menghadapi seorang 1. DE GROOT L. J and STANDBURY J. B : The thyroid and its
anak dengan congenital hypothyroidism sudah besar sekali. diseases. 4th ed. Jonh Wiley & Sons. New York, 1975.
Kalau ada fasilitas, kita tambah pemeriksaan dengan : Hb 2. DJOKOMOELJANTO R.R.J.S : The effect of iodine deficieney.
(yang biasanya rendah), cholesterol yang meninggi (tidak Thesis. Semarang, 1974.
selulu) dan bone age yang sangat tertinggal. 3. GARDNER L. I: Endocrine and genetic diseases of childhood
Sekarang di klinik modern ditambah dengan pemeriksaan and adolescence. 2nd ed. W.B. Saunders Co. Philadelphia, 1975.
radio isotop seperti Iodine-uptake test, scanning dan penen- 4. HUBBLE. D : Pediatrie endocrinology. lst ed. Blackwell Scientific
tuun kadar hormon thyroid dalam darah. Publ. Oxford, 1969.
Kalau fasilitas tidak ada untuk melakukan pemeriksaan- 5. NELSON W.E. : Texthook of pediatrics. 10th ed. W.B. Saunders
peineriksaan tersebut dan kita mencurigai suatu hypothyroi- Co. Philadelphia 1975.
dism, maka tidak ada salahnya jika kita mencoba memberi-
kan pulvus thyroid pada penderita-penderita ini dan kita
mengobservasi saja. Jika ada perobahan menjurus ke perbaik-
an, yang biasanya terlihat pada minggu ke dua atau ke tiga,
maka diagnosis hampir paati. Dosis pulvus thyroid mula -

20 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


GANGGUAN BERJALAN PADA
*
KRETIN ENDEMIK

A. Guntur Hermawan, dan kawan-kawan


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Solo

nyai hormon thyroid yang cukup untuk pertumbuhan selan-


SUMMARY jutnya. Cidera di dalam kandungan ini dapat menyebabkan
gangguan neurologik yang lebih luas misalnya : paresis, mata
A study of 27 cases of cretinism is hereby reported. A pro-
juling, gangguan waktu berjalan dan sebagainya.
minent feature of the disease is a disturbance in coordination,
which manifests itself as delayed and difficulty in walking. Di dalam tulisan ini akan kami ketengahkan masalah adanya
The symptoms will become more complex, the earlier the kemunduran permulaan berjalan dan kesulitan berjalan pada
deficiency in iodine and thyroid hormone exists. penderita kretin endemik, yang penelitiannya kami lakukan
di daerah Kismantoro (Wonogiri).
PENDAHULUAN
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Kita semua telah tahu bahwa syndrom kretin adalah sua-
Kretin endemik adalah istilah gabungan untuk beberapa
tu syndrom yang disebabkan oleh karena kekurangan Iodine
perkembangan yang abnormal, yang secara geografik kebe-
dan thyroid hormon yang terjadi pada permulaan kehamilan
tulan bersamaan dengan adanya gondok endemik dan dise-
atau kekurangan Iodine dan thyroid hormon pada umur yang
babkan oleh laesi yang didapat sebelum atau segera sesudah
sangat muda. Syndrom kretin ini mempunyai gejala-gejala
kelahiran. Lebih tepat didefinisikan sebagai ekses dari kelain-
yang sangat kompleks dan bennacam-macam manifestasinya.
an-kelainan yang ditemukan pada populasi gondok yang tidak
Kita sering mendengar istilah-istilah serta pembagian-pem-
mendapat pencegahan yang cukup terhadap gondok. (Sym-
bagian yang digunakan pada penderita kretin, diantaranya
posium Penyakit Kelenjar Gondok 1975).
kretin endemik dan kretin sporadik. Dua macam kretin terse-
but sepintas lalu sama; yaitu sama-sama menderita kretin,
Syndrom kretin endemik dapat dikenal dari dua komponen
tetapi dari keduanya sangat banyak perbedaan-perbedaan
utama ( DJOKOMOELJANTO 1974).
symtomatologinya ( DJOKOMOELJANTO 1974; KRUPP-
q Type nervosa. Terdapat kerusakan pada susunan saraf pu-
CHATTON 1973).
sat yang terdiri dari :
qKretin Sporadik. Ialah terdapatnya penderita-penderita
kretin pada daerah yang bukan endemik goiter (daerah gon- • Retardasi mental
• Gangguan pendengaran type perseptiv (tuli saraf)
dok endemik). Jadi pada penderita kretin sporadik tidak per-
• Kerusakan batang otak
nah terjadi kekurangan Iodine sejak mulai hidupnya, tetapi
• Retardasi neuromotorik.
terjadi gangguan faal dari glandula thyroid.
Menurut KRUPP—CHATTON (1973) dikatakan bahwa q Type myxoedema. — Pada type ini yang paling menyolok
penderita kretin sporadik akan terdapat glandula thyroid adalah tanda-tanda hypothyroid, yang berupa :
yang mengalami rudimenter. Jadi pada penderita kretin spo- • Gangguan pertumbuhan.
radik ini yang sangat jelas dan menonjol adalah gejala-gejala • Myxoedematosa.
hypothyroidisme. • Rambut kering dan kasar.
Menurut DJOKOMOELJANTO (1974) terjadinya kretin • Tonus otot yang lembek.
endemik disebabkan oleh karena kekurangan lodine selama • Penimbunan lemak di pangkal leher, sehingga leher keli-
kehamilan dan saat-saat berikutnya, tetapi tak selalu menye- hatan lebih pendek.
babkan hypothyroidisme post—natal. Umumnya terdapat di • Perut buncit dan sering terdapat Hernia Umbilicalis.
daerah gondok endemik. Untuk membedakan kedua type tersebut diatas sangatlah
Ini berarti bahwa selama dalam kandungan anak telah menga- sukar sekali, karena kita harus mengadakan pemeriksaan khu-
lami cidera dan setelah lahir anak tersebut dapat saja mempu- sus serta pemeriksaan laboratorium khusus.
Menurut DJOKOMOELJANTO (1974) dikatakan bahwa da-
* Dibawakan pada Seminaz Nasional I Gondok dan Kretin Endemik.
Semarang, 18 — 20 Desember 1978. lam penyelidikan-penyelidikan jarang diketemukan type ter-

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 23


sebut yang berdiri sendiri, tetapi biasanya diketemukan dalam Tabei III : Gabungan gejala-gejala yang ada pada 27 Penderita
bentuk campuran.
Kombinasi Jumlah %
CARA PENELITIAN
Untuk membedajcan dua macam type tersebut di atas A+ B+ C 15 55,55
A+B 5 18,51
terda- sangatlah sukar sekali. Apabila pada seorang penderita B+C 7 25,94
pat dua dari tiga tanda-tanda yang tersebut dibawah ini, A+ C — —
kita anggap menderita kretin.
Tanda-tanda tersebut adalah : Tota1: 27 100%

• Retardasi mental/mental defficiensi Keterangan : A = tuli


• Tuli saraf yang bilateral (keduanya) B = retardasi mental
• Tanda-tanda kelainan neurologi (kelainan susunan saraf C = kelainan neuromotorik
pusat) yang berupa : mata juling, spastisitas, rigiditas dar
Tabel IV :Perbandingan dari ke 27 penderita kretin endemik
refleks fisiologis yang meninggi/hyper refleksi, reflek: yang dapat dan yang tak dapat berjalan
patologis yang positif.
Untuk menentukan umur, serta kapan penderita kretir
No. Penderita Kretin Jumlah %
menguak endemik mulai berjalan, dilakukan dengan
questionair. 1. Yang dapat berjalan 22 81,48
Sebagai pembanding, kita cari kasus normal di mana umur 2. Yang tak dapat berjalan 5 18,52
serta kelaminnya sama dengan penderita kretin yang dikete-
mukan di dalam daerah yang sama pula. Total 27 100%

Pemeriksaan ada tidaknya kemunduran mental penderita


kretin dapat kita tinjau dari kontak sosial (kontak person) Tabel V : Umur permulaan berjalan penderita kretin
dengan lingkungannya yang kemudian dibandingkan dengan dan kasus normal pada daerah yang sama.
kasus normal di mana umur serta jenis kelaminnya sama di
daerah yang sama. No. Umur permulaan berjalan/tahun kretin normal
Penelitian tentang adanya ketulian pada penderita kretin
dilakukan sangat sederhana, yaitu dengan diajak berbicara. 1. 1 — 13
2. 1,5 — 9
3. 2 4 —
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4. 2,5 4 —
Pada penelitian ini kami dapatkan 27 penderita kretin. 5. 3 5 —
6. 3,5 — —
Satu penderita dengan umur dua tahun dan satu penderita de- 7. 4 4 —
umur 40 tahun. 8. 4,5 2 —
Tabel : I. Frekuensi Jenis Kelamin Kretin 9. 5 2 —
10. 5,5 — —
11. 6 — —
Jenis Kelamin Jumlah % 12. 6,5 — —
13. 7 1 —
14. 7,5 — —
Laki-laki 12 44,44
Perempuan 15 55,56 Total: 22 22
Catatan : Pada kasus normal bila permulaan berjalan mulai 12 — 15
Total 27 100% bulan kita anggap 1 tahun ; bila 15 — 20 bulan kita anggap
1,5 tahun, dan selebihnya sampai 24 bulan kita anggap 2
tahun.

Tabel II : Umur penderita kretin yang kami temukan sebagian besar Tabel VI : gangguan / kesulitan berjalan dari 22 penderita kretin
bervariasi antara : 4 — 30 tahun. endemik

Umur/tahun Jum1ah % No. Kesulitan berjalan Ju m1ah

0— 9 12 44,44 1. Kurang jelas 3


10 — 19 10 37,03 2. Kaku dan terputus-putus 19
20 — 29 4 14,81
30—39 — —
40 — 49 1 3,72
Keterangan : Kurang jelas — terdapat gangguan pada saat ia berjalan
Total 27 100 % tetapi gangguan tersebut tidak tampak jelas pada saat
berjalan.

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


Bila kita tinjau dari data dalam tabel di atas, maka kita ta-penderita kretin yang telah dewasa bahkan sudah tuapun
ketahui adanya keterlambatan/kemunduran permulaan ber- masih tetap tak dapat berjalan. Apabila penderita kretin dapat
jalan dari penderita kretin endemik (lihat tabel V). Dan ada berjalan, kelihatan cara berjalan (gait) kaku dan khas, dengan
pula penderita kretin endemik yang dapat berjalan tetapi kaku sikap anggota atas dalam keadaan flexi, sedang anggota gerak
dan terputus-putus (lihat tabel VI), bahkan ada penderita bawah kaku, sehingga terlihatlah gerakan berjalan yang kaku
yang tak dapat berjalan walaupun umurnya sudah cukup dan terputus-putus.
tua (lihat tabel VII).
q F a k t o r k e d u a. Faktor yang tidak kalah pentingnya
Tabel VII : Umur dari 5 kasus kretin endemik yang tak dapat yaitu adanya kelainan bentuk anatomis pada anggota bawah
berjalan pada penderita kretin endemik, yaitu adanya kelainan coxa,
dan kelainan bentuk genu. Pada . pemeriksaan dari 27 penderi-
No. Umur / tahun Jumlah ta kretin, semua diketemukan adanya bentuk genu valgum.
Adanya kelainan tersebut disebabkan karena adanya keter-
1. 4 2 lambatan penulangan/calcificasi sehingga terjadi bentuk tu-
2. 5 2 lang immatur. (DUNCAN'S KEMPE — SILVER — O ' BRIEN
3. 26 1 1972). Dengan demikian penderita kretin sukar untuk melaku-
kan gerakan yang bagus dan tangkas pada saat berjalan. Sebab
pada coxa para / valga dan genu valgum ini terjadi perubahan
Kemunduran-kemunduran serta kesulitan berjalan pada axis gerakan dari anggota bawah, sehingga pada saat berdiri
kretin endemik ini disebabkan oleh beberapa macam faktor. dan berjalan menjadi bentuk X (seperti huruf X). Sedang pada
q Faktor pertama. Pada penderita kretin endemik terdapat keadaan normal axis ini merupakan garis lurus (KNOCKE
laesi pada susunan saraf pusat, terutama pada batang otak & KNOCKE 1951 ; KATHARINE F WELLS 1960). Bentuk X
dan cerebellum ( DJOKOMOELJANTO 1974). ini sangat berpengaruh pada saat melakukan gerakan cepat,
yaitu pada saat berjalan cepat dan lari, oleh karena genu
Juga sering didapatkan adanya gangguan perkembangan pem-
kiri-kanan akan beradu satu sama lain (knee-knock), di mana
bentukan susunan saraf pusat; sehingga dapat terlihat adanya
sering terlihat penderita terhuyung-huyung dan akan jatuh
malformasi dari susunan saraf pusat. (DUNCAN'S 1974;
pada saat berlari-lari.
KEMPE — SILVER — O ' BRIEN 1972).
Pada penderita kretin sering terdapat paraplegia yang .dise- q F a k t o r k e t i g a. Faktor adanya mental defficiensi /
babkan oleh karena kelainan susunan saraf pusat. (CECIL — mental retardasi pada penderita kretin. Hal ini sangat ber-
LOEB 1971). pengaruh sekali bagi penderita, sebab kurang adanya inisiatif
Sedangkan hal yang masih menimbulkan masalah dan per- untuk mengikuti keadaan lingkungan di sekitarnya. Misalnya
tanyaan yaitu apakah Iodine dan thyroid hormon ini ber- inisiatif mengikuti berjalan dan bermain-main dengan anak-
pengaruh langsung pada pertumbuhan otak / susunan saraf anak sebayanya yang normal. Faktor inipun merupakan hal
pusat atau tidak. yang sangat berpengaruh pada kepandaian berjalan.
Kerusakan otak pada hypothyroidi congenital dapat dilihat
pada percobaan binatang yang dalam beberapa hal dapat di- KEPUSTAKAAN
proyeksikan pada manusia. Perkembangan sel-sel saraf terjadi 1.CECIL & LOEB : Textbook of medicine. 13th ed. W B Saunders.
dalam beberapa "Spurt" yaitu pada minggu 14 — 20 serta Philadelphia 1971.
dari minggu ke 30 dan seterusnya. Pada pembentukan sel saraf 2.DJOKOMOELJANTO : Akibat defisiensi Yodium berat. Thesis,
ini berlaku "all or none phenomenon" artinya : kalau waktu 1974.
itu tidak terbentuk, maka pada waktu lain dimana keadaan 3.DUNCAN : Diseases of metabolism. 7th ed. W B Saunders & Co.
telah memungkinkan juga tidak terbentuk. Dan kekurangan Philadelphia 1974.
hormon thyroid akan mengganggu pembentukan sel-sel saraf 4. F J KNOCKE, L S KNOCKE : Orthopaedic nursing. W B Saunders
otak. Hal itu berdasarkan pada protein synthesis yang meru- & Co. Philadelphia 1974.
pakan thyroid hormon dependent. Dengan adanya kelainan- 5.H KEMPE C, H K SILVER, DONOUGH O 'BRIEN : Current pedia-
kelainan pada susunan saraf pusat tersebut maka akan terjadi tric Diagnosis & Treatment. 1972.
gangguan koordinasi gerakan, seperti : spastisitas, rigiditas, 6. HENRY HOLINSHEAD : Anatomy for surgeon volume III.
dan gangguan koordinasi gerakan serta gangguan dalam proses
7.KATHARINE F W : Kinesiology, 3rd ed. 1960.
kesetimbangan. (MAHARMARDJONO 1970; BRAIN &
8.MAHARMARDJONO, PRIGUNA SIDARTA : Neurology Dasar.
WALTON 1971).
1971.
Dengan demikian penderita kretin sangat sulit untuk meng-
9.THE LATE LARD BRAIN & J N WALTON : Brain's disease of
koordinasi gerakannya pada saat berjalan; sehingga untuk the nervus system. 7th ed. 1971.
dapat berjalan memerlukan latihan dalam waktu yang lebih
lama. 10. Simposium Penyakit Kelenjar gondok, Semarang, 1975.
Apabila kekurangan Iodine dan thyroid hormon ini terjadi
lebih awal maka akan timbul manifestasi gejala-gejala yang
lebih kompleks lagi oleh karenanya sering kita dapati penderi-

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 25


THYROID PHYSIOLOGY AND IODINE

METABOLISM IN RELATION TO
*
GOITER AND CRETINISM
Prof. A. Querido
Profesor in Internal Medicine
Ryks University
Leiden
The thyroid gland is in higher vertebrates a highly structu- The specific properties of the thyroid gland are the ability:
red gland with endocrine function. The thyroid hormones 1. to concentrate the in-organic Iodine ion (PII) when it
which are secreted, carry three or four Iodine atoms. enters the cells of the thyroid. It shares this property with
The thyroid hormones act on all body cells. In amphibia Salivary glands, the gastric mucosa and the mammary
they control the complex process of metamorphosis, which gland.
includes the shedding of the tail of the tadpole and the 2. to produce a specific protein, thyroglobulin (mol. weight
outgrowth of the legs. In mammalian vertebrates the thyroid 650,000), which contains 115 tyrosine molecules: it is
controls a large proportion of the oxygen consumption, stored in the lumen of the follicle.
of linear growth, and of development also of the central 3. to fix the lodide to the tyrosine molecules of thyroglo-
nervous system. bulin, and to condense these iodinated tyrosines to thyro-
The basic units of the thyroid gland are the secretory xine (T4 ) and triiodothyronine (T 4 ) and finally
follicles, small spherical sacks. In the human it has a diameter 4. to split these hormones from thyroglobulin and to send
of about 1/10 - 1/2 mm. The Iodide enters the follicle cells them into the blood stream.
from the blood, and the hormones T 3 and T4 leave the follicle The blood flow to the thyroid gland is rich. Through
to the blood stream. a 20 gram normal thyroid gland flows 100 ml. blood per
In the adult human, the thyroid gland weight about 20 minute, or 1% of the cardiac output. The thyroid gland is
grams, is situated before the trachea, below the thyroid only 0,03% of the body weight! The blood flow through
cartilage. It has two lobes, at the right and left, connected the thyroid gland may increase to 10 times the normal flow
through the isthmus, which in most people is connected with in situations of thyrotoxicosis or endemic goiter!
a third lobe, the pyramidal lobe.
* Dibawakan pada Seminar Nasional I Gondok dan Kretin Endemik.
Semazang, 18 — 20 Desember 1978.

The pathway of iodine metabolism in the thyroid

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979.


The Iodine supply of the body is of paramount importance
for the normal function of the thyroid gland. More than 95%
of all Iodine in the body, about 10 mg, is present in the
thyroid gland. The molecular weight of thyroxine is about
770, of which 2/3 comes from the 4 large Iodine atoms!
If the body does not receive enough lodine with the food,
it cannot make sufficient thyroid hormones. As stated in
the beginning this has many consequences for the developing
fetus, for the child, and the adolescent. The central nervous
system connot develop adequately during pregnancy which
leads to mental retardation, the Corti-organ of the inner ear
does not differentiate, which causes loss of hearing, the
skeletal system does not differentiate or mature well, and
there is also retarded growth. All these signs and symptoms
are seen in the population of a severely Iodine deficient
region!

It is quite clear that with a further decrease of Iodine


intake, a moment comes that the thyroid does not
receive enough Iodide to make sufficient hormone under
all circumstances, regardless of its adaptation mechanisms.
In order to understand what then happens, and what is called
decompensated lodine defeciency, requires more basic
knowledge of thyroid physiology and pathophysiology.
Until now we have not given attention to two aspects
of thyroid physiology. How is the thyroid function regulated,
and how proceeds Iodide metabolism in the body outside the
thyroid gland?
The normal daily Iodine intake should be between 100 The thyroid does not function on its own, it is under con-
and 200 ug per day (1 / 10 - 1/5 mg). The individual is with trol of thyrotrophic hormone, secreted by the anterior pituita-
such an intake in balance, that means the body will lose with ry. A thyroid in a organism without a pituitary does not
urine and feces an equal amount, and the body stores remain make thyroid hormones. The result is hypothyroidism, the
the same. If the supply or intake of iodine is much less, result of a lack of thyroid hormones. If the machinery of
for instance 50 ug/day, the human body starts to use its the thyroid for thyroid hormone synthesis is defect (through
adaptation mechanisms. It increases the size, and herewith loss of tissue, through infection as an acute, sub-acute or
the surface of the thyroid gland (goiter is the result) and it chronic thyroiditis, or defective enzymes) the thyroid connot
increases the avidity, the concentration capacity of the make enough thyrotrophic hormone (TSH) release. The
thyroid gland at its surface which interacts with plasma. TSH urges the thyroid to work harder, and sometimes
These 2 measures, the increase of surface and with it the succeeds with it. In that case the level of thyroid hormones
increase of blood flow, plus the increase of the capacity to in the blood is practically normal, but serum TSH is clearly
concentrate the Iodide from the plasma, is generally enough increased. However, this mechanism may not be successful,
to guarantee the gland sufficient lodide for a normal daily in which case the serum thyroid hormone level will drop below
hormone synthesis. We then speak of a compensated lodine normal. This is what may happen in the severely Iodine
deficiency. This characterization may only be used, if under deficient individual. Here the signal is also (with a normal
all circumstances the body is supplied with enough thyroid thyroid, which has no disease) the low serum level of thyroid
hormones and the plasma levels are normal. These circumstan- hormones, in this case because there is not enough Iodine
ces are : during pregnancy, during lactation, during the gro- available to make the hormones. Serum TSH-level increases
wing period of the child, during adolescence and during but the thyroid cannot make more hormone, and we find
adult life. low serum T 4 and high serum TSH-levels.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 27


I daily intake) the fetus is at risk, and may be born with
damage of the central nervous system (of which mental re-
tardation is only a part). The noncretinous part of the popu-
lation may suffer from hypothyroidism. It is on the basis
of urinary Iodine excretion that goiter endemias are classified
in 3 grades :

Grade I :
Goiter endemias with and average urinary lodine excretion of
more than 50 ug per g creatinine. At this level, thyroid hormo-
ne supply adequate for normal mental and physical develop-
ment can be anticipated.

Grade 11 :
Goiter endemias with an average urinary Iodine excretion of
between 25 and 50 ug per g creatinine. In these circumstances,
adequate thyroid hormone formation may be impaired.This
group is at risk for hypothyroidism but not for overt creti-
Also a few additional data about Iodine metabolism. The nisms.
thyroid has to produce about 60 80 ug T per day. It was
said before that if Iodine supply decreases, the thyroid adapts Grade III :
by increase of size and surface, and by adding concentrating Goiter endemias with an average rinary Iodine excretion 25
capacity. If this adaptation is sufficient, we speak of compen- ug per g creatinine. Endemic cretinism is a serious risk in such a
sated Iodine deficiency. There is however also an other buffer population.
mechanism, not yet mentioned, which can support the defence
against lodine shortage over a short time of 3-6 months.
That is the lodine reserve within the gland, which amounts
THE FUNCTIONAL CONSEQUENCES OF IODINE DEFICIENCY.
to 10 mg present in thyroglobulin. This is roughly 200 times
the needed daily production! Furthermore the daily thyroxine COMPENSATED DECOMPENSATED
produced, is degrated during that day, and the lodide from
it is conserved and comes back to the plasma. The kidney INTAKE I 2 BORDERLINE DEFICIENT + DEFICIENT ++
also " clears " plasma of Iodide, just as it clears urea, chloride
CLINICAL
and many other substances. This Iodide is lost with the urine. Goiter + ++ ++
The lodide in the extracellular compartment therefore receives Euthyroid + + –
lodide from two sides : from the food and from the break- Adeq. Linear
down of thyroxine. From this pool lodide goes to the thyroid growth + +? —
Adeq. response + + and – –
gland, and is Iodide lost through urine and faces. The loss
pregnancy
with the faces is however a very small fraction. Cretinism — — +
In the next figure the three situations of lodine metabolism Suboptimal
are indicated : the normale state the compensated state and mental develop- — ? +
the decompensated state. ment

Histologically the goitrous gland initially keeps its structure


and becomes hyperplastic. The cells lining the follicles are
high, the colloid is decreased. After prolonged lodine defi-
ciency, with a continuous stimulus for growth to the gland,
encapsulated adenomas develop. They are often in the resting
state, and contain lots of colloid. Some may involute, other
may form hemorrhagic cysts. This is finally the histological
picture of the nodular goiter as we see it.
In the last scheme the findings in a population with diffe-
rent degree of Iodine deficiency are indicated. 1. DJOKOMOELJANTO, R : Akibat defisiensi yodium berat. Thesis,,
Goiter is the first physical abnormality which is seen in lodine 1974, Semarang. Indonesia.
deficiency. With refined methods, using radioactive Iodine, 2. STANBURY J.B, A.M. ERMANS, B.S. HETZEL, E.A. PRETELL
and A. QUERIDO. Endemic goiter and cretinism : Public health
it is possible to demonstrate the increase of the Iodide con-
signifecance and prevention, WHO Choonicle, 1974, 28, 220 - 228.
centrating capacity before goiter is present. When the Iodine 3. QUERIDO A, N. BLEICHRODT and R. DJOKOMOELJANTO :
deficiency is more severe, biochemical abnormalities in the Thyroid hormones and human mental development. in : Matura
plasma will be present, and growth of children may be im- tion of the Nervous System. Progress in Brain Research, 1978. Ed.
paired. If the lodine deficiency is very severe (below 25 ug M.A. Corner et al.

28 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


PENDEKATAN PSIKOLOGI PADA BEBERAPA


PROBLEM KEDOKTERAN

dr Makmuri Ms
Bagian Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.

SUMMARY Orang dengan penyakit pisik/organis biasanya merasa sedih


memikirkan penyakitnya, sehingga ia ingin lekas sembuh dan
With the right psychological approach many medical membantu sepenuhnya nasehat-nasehat dokter.
problems can be overcome. The doctor should be aware of
Pada penyakit dengan latar belakang psikologis, bukanlah pe-
his own limitations and should treat the patient as a whole
nyakit dalam arti sesungguhnya, yang timbulnya setiap kali
human being and not merely as a case of a certain disease.
penderita dihadapkan dengan beberapa problem/konflik yang
Finding the psychological basis of the patients complaints
menekan dan gejala-gejalanya disini justru sebagai usaha pe-
followed by the appropiate therapeutic measures cannot be
nyesuaian diri, sehingga secara tidak langsung .penderita se-
considered a waste of time.
olah-olah mendapatkan keuntungan dari penyakitnya.
Therefore practical knowledge of some psychological factors
Penyakit ini justru melindungi penderita dari kesulitan-kesu-
in certain medical and surgical cases mastered by the general
litannya, bahkan mendapatkan keuntungan sekunder (secon-
practioner will be very useful.
dary gain) berupa perhatian, pelayanan istimewa dari famili,
Jika kita membicarakan pendekatan psikologis dari ber- dimaafkan kegagalannya dan dapat menghindari tanggung
bagai problema Kedokteran, kita harus menyadari adanya jawabnya, sehingga secara tidak sadar sebetulnya penderita
pengertian dasar bahwa : tidak ingin disembuhkan dan akibatnya hanya sedikit saja
dia membantu perawatan dokter. Rupanya perawatan disini
1 Antara psyche dan pisik itu merupakan satu kesatuan merupakan perjuangan yang terus menerus antara dokter dan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan, sehingga setiap ter-
penderita.
jadi problema mental pada individu pasti akan mempe-
Jadi kelihatannya lebih mudah merawat penderita penyakit
ngaruhi effektivitas dari pisik dan juga sebaliknya
pisik yang murni, asal jangan dilupakan saja bahwa penyakit
setiap terjadi perubahan kondisi pisik akan mempenga-
pisikpun diagnose dan penyembuhannya bisa diperlama oleh
ruhi pula kondisi mentalnya walaupun tidak selalu da-
faktor-faktor psikologis.
pat terlihat dari luar.
Maka disini dokter harus mengenal betul adanya fenomena
II Dokter sebagai individu dengan unsur-unsur kemanu- ini yang biasanya dapat dikategorikan sebagai berikut :
siaan juga tidak dapat membebaskan diri dari berbagai
problema psikologis dalam menghadapi pasien-pasien- • Penderita dengan gejala-gejala pisik (keluhan-keluhan so-
nya. matik) tapi penyebabnya adalah psikis.
• Penderita penyakit pisik yang gejala-gejalanya tertutup oleh
III. Perlu dibina komunikasi yang lebih baik antara dokter berbagai keluhan somatik yang berlatar belakang psikis
dengan penderita (memperhatikan faktor-faktor psi- (dan hal ini akan menyulitkan diagnose).
kologisnya) dalam menghadapi setiap kasus kedokteran. • Penderita penyakit pisik yang penyembuhannya diperlama
Dengan ketiga dasar pengertian yang harus dimiliki oleh se- oleh faktor psikis.
tiap dokter secara hati nurani (tidak hanya sekedar diketahui Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap dokter waktu mengha-
saja) dapatlah diharapkan hasil yang semaximal mungkin dapi pasiennya sangat dipengaruhi oleh kondisi mentalnya sen-
dalam menangani kasus-kasus kedokteran, sehingga timbulnya diri pada waktu itu.
side effects yang merugikan kedua belah pihak dapat diper- Dan biasanya yang terjadi adalah keadaan anxiety (= cemas)
kecil. yang berusaha ditekan begitu kuat oleh dokter yang bersang-
Dokter harus menyadari batas-batas kemampuannya disamping kutan dengan berbagai cara defence mechanism (= daya per-
harus memperlakukan pasien sebagai manusia secara keselu- tahanan jiwa).
ruhan yang harus ditolong, tidak hanya menolong penyakit- Contoh yang paling umum ialah pengalaman dokter baru yang
nya saja. merasa tidak yakin akan ilmu dan latihan-latihan yang telah
Marilah kita bahas masalah-masalah tersebut diatas satu per- diperolehnya, sehingga pada pengalaman prakteknya dia le-
satu agar kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas. bih merasa cemas pada pasien pertama yang datang berobat
Kerapkali dirasakan lebih sukar menyembuhkan penyakit kepadanya.
dengan latar belakang psikologis (Neurosa ataupun gangguan Dan perasaan cemas itu tidak lain karena takut akan kegagalan.
psikosomatik) daripada penyakit pisik yang murni. Biasanya perasaan ini akan hilang secara berangsur-angsur

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 29


tergantung kemampuan adaptasinya. "
ah itu pikiran Saudara•saja", dan lain-lain.
Perasaan takut akan kegagalan ini ternyata menimbulkan si- Ada lagi kecemasan dokter yang berhubungan dengan masa-
kap yang bermacam-macam terhadap pasiennya. lah-masalah sexual. Ada dokter yang begitu cemasnya kalau-
Bisa berupa keragu -raguan, tapi juga bisa berupa ambisi kalau sampai dituduh " tidak sopan oleh pasien, sering meng-
yang berlebihan untuk bisa menyembuhkan pasiennya secara hindari pemeriksaan yang seharusnya dikerjakan pada pasien
cepat. lain jenis (dokter pria dengan pasien wanita).
Makin besar ambisinya ini, sudah tentu akan makin besar pula Apalagi kalau keluhannya bersifat gynecologis, sering dokter
perasaan cemasnya. Akibatnya ia akan bersikap kaku, membi- tersebut langsung mengkonsulkannya kepada gynecoloog
kin jarak dengan pasien supaya dirinya tetap dianggap penting, tanpa melihat sama sekali lokalisasi yang dikonsulkan itu.
menunjukkan perasaan tidak senang kalau pasien banyak ber- Atau terhadap pasien wanita yang menarik, begitu cepatnya
tanya dan dia akan merasa malu untuk mengatakan "Saya memeriksa jantung dan paru penderita (pemeriksaan thorax),
belum yakin atau belum tahu diagnosenya/prognosenya". sehingga pemeriksaannya menjadi tidak teliti, hanya untuk
Akibatnya dia akan mudah membuat keputusan yang salah. menghindari intepretasi negatif dari pasiennya (yang sebetul-
Umpamanya saja, dia akan menahan pasien begitu lama, un- nya dokter sendiri takut terhadap kemungkinan terjadinya
tuk membuktikan " kebesarannya dan kemampuannya", skandal).
sehingga terlambat mengkonsulkan kepada Spesialist yang Ada juga dokter yang enggan bertanya, yang meskipun
bersangkutan, jika pasien seharusnya memerlukan hal itu. pertanyaan itu sebetulnya penting sekali buat menegakkan
Ada lagi sikap lain dari dokter yang takut akan kegagalan ini diagnose, hanya karena takut nanti menyinggung perasaan
misalnya secara sadar dia mengintimidasi pasien dan keluarga- pasien.
nya, pada kasus-kasus yang sukar, dengan mengatakan bahwa Dan dokter juga kadang-kadang takut menjadi sumber berita
penyakitnya termasuk berat dan fatal, "harapannya tipis, tapi buruk buat pasien, takut membikin pasien marah/kecewa se-
saya akan berusaha menyembuhkannya". hingga tidak sampai hati untuk menyampaikan hal yang se-
Hal ini ia lakukan untuk mempertahankan " kehebatannya " , benarnya dan meminta perawat untuk menyampaikannya.
artinya kalau ia berhasil menyembuhkan, dia akan mendapat- Kadang-kadang dokter juga tahu bahwa penyakit pasien
kan pujian selangit dengan ucapan terima kasih dari pasien sebenarnya berlatar belakang psikologis dan tahu pula sebab-
dan seluruh familinya untuk " miracle" yang telah dilakukan- nya karena konflik suami istri. Tapi untuk mengundang
nya. mereka bersama hampir tidak pernah dilakukan oleh dokter
Tapi kalau pasien betul-betul meninggal, maka dia akan tetap umum disini. Mereka cemas kalau menimbulkan suasana per-
juga dimengerti oleh keluarga penderita, karena semula me- musuhan.
mang telah " diramalkan" demikian. Belum lagi persoalan seperti pasien yang jatuh cinta kepada
Jelaslah keadaan semacam itu akan merugikan pasien, walau- dokternya (sehingga sering menimbulkan kasus simulasi),
pun dokter sendiri merasa tidak sengaja telah berbuat demi- persoalan-persoalan mengenai masa depan karier dokter sen-
kian. diri, dan lain-lain lagi, banyak sedikitnya akan mengganggu
Maka program pendidikan dokter di masyarakat dengan bim- relasi dokter dengan pasien yang baik.
bingan dokter-dokter Puskesmas teladan ini akan besar sekali Sering dikatakan bahwa untuk mencari latar belakang psi -
sumbangannya untuk menghindari kejadian tersebut diatas, kologis dari keluhan pasien, dianggap terlalu membuang-
karena semua calon dokter telah dilatih terjun langsung di buang waktu oleh dokter umum. Hal itu mungkin benar jika
masyarakat untuk "beracting" sebagai " dokter penuh". yang dimaksudkan untuk melakukan psikoterapi, tetapi jika
Jadi program pendidikan di masyarakat ini disamping dirasa- pencarian latar belakang psikologis dari pasien itu bertujuan
kan langsung manfaatnya oleh masyarakat setempat proyek untuk mengambil sikap dan tindakan yang tepat selanjutnya,
ini dilaksanakan, juga yang lebih penting dari itu untuk mela- maka pernyataan tersebut diatas sangat tidak benar.
tih " sikap dokter yang benar " dikemudian hari. Sebab banyak sekali kekeliruan diagnose, perawatan dan sikap
Sumber kecemasan lain yang sering dirasakan dokter ialah dokter justru memperlama penyembuhan penyakit. Itulah
takut menangani problema pasien diluar penyakitnya (padahal sebabnya buat semua dokter umum khususnya sangat diper-
tindakan ini merupakan pendekatan manusiawi yang paling lukan pengetahuan praktis tentang faktor psikologis yang ber-
berharga nilai therapeutikanya). pengaruh dalam berbagai keadaan medis (atau chirurgis) yang
Misalnya menanyakan tentang problem rumah tangga, problem dialami oleh penderita, misalnya :
hubungan extra-marital , perbedaan pendapat dalam mendi- Pada penyakit-penyakit akut dan trauma yang kebanyakan
dik anak-anak, dan lain-lain. diderita oleh orang-orang yang masih relatip muda, dokter
Dokter merasa cemas untuk menanyakan hal-hal semacam itu disini menghadapi problem utama berupa kesulitan untuk
kalau-kalau ada problema yang mirip dengan pengalamannya membuat penderita mau bekerja sama dalam terapi.
sendiri yang telah dengan susah payah berusaha dilupakan Disini penderita yang ingin segera melanjutkan ambisi per-
atau mirip dengan problemnya sendiri yang belum terselesai- juangan hidupnya, kadang-kadang tidak membantu dalam
kan. Dan kalau kebetulan ada pasien yang menyampaikan anamnese, takut ditahan begitu lama karena penyakitnya atau-
problem tersebut biasanya dokter merasa tidak senang me- pun takut mendapatkan vonnis penyakit yang akan menghen-
nanggapinya. tikan/menghambat usahanya.
Alasan yang sering dikemukakan biasanya dengan mengatakan Tapi sebaliknya penderita yang cemas harus menghadapi kem-
"saya tidak punya waktu " , "itu bidangnya psikiater" atau bali problem hidupnya, maka penyakit yang dideritanya se-

30 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


karang justru merupakan " anugerah" , sehingga penderita se-


lalu bersimulasi dengan keluhan-keluhannya yang seharusnya
Tahukah anda ???????? ....................... bahwa
sudah hilang.
Jadi disini dokter harus pandai membawa diri, dapat memberi-
kan kepercayaan dan sympathi pada penderita.
Juga harus menunjukkan keseriusan merawat, memberikan
keterangan dan petunjuk perawatan yang jelas, sehingga pen-
derita dapat diharapkan memberikan kerja sama yang aktif
dalam terapi.
Pada penyakit-penyakit kronis yang sebagian besar dideri-
ta oleh orang-orang tua, problem utama dokter disini adalah
menanggulangi perawatan psikologisnya yaitu mencegah atau
melawan depressinya.
Orang-orang tua ini akan mudah sekali jatuh dalam keadaan
depressi, terutama kalau merasa bahwa harapan hidupnya te-
lah menipis. Dari penelitian-penelitian di Eropa dan Amerika dida-
Disini dokter harus dapat memberikan sugesti yang konstruk- patkan kesimpulan bahwa wanita pemakai IUD tiga sam-
tif kepada penderita. Pokoknya dokter harus dapat menjadi pai lima kali lebih sering menderita Pelvic Inflamatory
sumber kekuatan, pengertian dan siap menolong penderita Disease ( PID ) dibanding wanita yang tidak mengguna-
setiap saat. kan IUD. Kejadian ini berhubungan pula dengan berba-
Pada penderita yang takut untuk menjalani operasi (tin- gai faktor lain seperti umur, sexual habit dan sebagainya
dakan chirurgis), baik karena ketakutan yang realistik maupun Dikatakan bahwa PID lebih sering dijumpai pada wani-
yang hanya bersifat khayalan, maka dokter disini harus bisa ta yang berumur di bawah 25 tahun dan belum mempu
meyakinkan penderita, harapan yang akan diperoleh dari nyai anak, yang mempunyai partner sex lebih dari satu
operasi dan bahaya yang nyata kalau penderita menolak atau yang selalu mengganti partner mereka.
operasi. Adanya gejala-gejala seperti : gangguan dari haid, de-
Sehingga penderita tidak menyembunyikan penyakitnya untuk mam, sekret vaginal yang abnormal, nyeri abdomen atau
menghindari operasi, dan lain-lain. pelvic serta nyeri waktu senggama pada cyclus pertama
Masih banyak contoh lainnya yang memerlukan seni ko- sampai ketiga sesudah pemasangan IUD merupakan tan-
munikasi tersendiri, untuk menghadapi problema kasus-kasus da adanya PID.
kedokteran. Diagnosis dini serta pengobatan yang tepat sangat ber-
Dengan approach psikologis yang baik, dapatlah diatasi per- guna untuk mencegah timbulnya penyulit dari PID se-
soalan-persoalan kedokteran ini secara tepat, yang kadang- perti sub/infertility, ekstra uterin graviditas akibat perle-
kadang penyelesaiannya berbeda untuk kasus yang sama. katan dari organ-organ di dalam pelvic dan sebagainya.
Marilah kita bina doctor patient relationship yang lebih
baik lagi di masa-masa mendatang, agar kita dapat lebih me- FDA Consumer Nov. 1978
ningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat, kepada Ne-
gara dan kepada Tuhan. Amien.

Percakapan didalam kamar praktek seorang dokter


petugas BKKBN.
+ Pasien :(seorang ibu) Dok, saya sudah ikut KB, kok
masih hamil juga.
Dokter : Bila ibu mengikuti petunjuk-petunjuk peng-
gunaan kondom, tak mungkin akan hamil.
Banyolan-banyolan ini telah didengar selama + Ibu : Betul, dok, tiap kali campur dengan suami, kon-
Muktamar Besar Ikatan Dokter Indonesia ke XVI yang dom dipakai.
telah berlangsung di Denpasar, Bali 7 — 10 Desem- — Dokter : Apa betul ?, Bagaimana cara pakainya ?
ber 1978. + Ibu : Setiap kali mau campur, saya makan dulu kon-
domnya.
Dokter : Lo, kok dimakan, kondom itu harus dipakai
suaminya, tidak untuk dimakan ibu.
+ Ibu : Kalau begitu saya salah pakai dok : Pantas se
karang kalau saya kentut, keluar pelembung-
annya ...............................................................

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 31


ANTARA KE PE RCAYAAN DAN KENYATAAN:
kolpitis gonorrhoea pada bayi dan anak

dr Oetomo Sigit, dr Sugastiasri


Bagian llmu Penyakit kulit dan kelamin
RS. Dr. Kariadi
Semarang

(b). laboratorik , dilakukan pemeriksaan :


SUMMARY – sediaan hapus dengan pengecatan Gram
Three cases of colpitis gonorrhoea in one infant and two chil- – pemeriksaan KOH untuk jamur/Candida
dren are hereby reported. Their own father happens to be the - pemeriksaan dengan larutan 0,1% NaC1
flsiologis untuk trichomonas.
source of infection. Transfer of the disease is very unusual,
namely "rubbing of the penis against the vulva of his children" (c). hasil : ditemukan pada kedua penderita
tersebut diatas kuman Gram negatip diplo-
which is base on his " belief" that by doing so, his disease will
kokus : positip
be cured. It is the duty of the doctor to provide information Candida : negatip
to the population a about the ways of infection and the trichomonas : negatip
dangers of venereal diseases. Terapi yang diberikan :
Kasus I : Penisilin-prokain 300.000 U, tiga kali berturut-turut
tiap hari.
Pendahuluan Kasus II : Penisilin-prokain 600.000 U, tiga kali berturut-turut
tiap hari.
Telah kita ketahui, bahwa sejak lama penyakit kelamin, Pada hari ke-empat, kedua penderita datang kembali untuk kontrol.
terutama gonorrhoea ( GO ), telah merajalela dan tersebar Pemeriksaan klinik didapatkan, genitalia externa yang tenang dan
luas di dunia ini. discharge tidak ada.
Apalagi dengan meningkatnya turis dari ataupun ke beberapa Laboratorik tidak ditemukan kuman diplokokus Gram negatip.
Pada kedua kasus ini, sesudah ditemukan Gram negatip diplokokus,
negara membuat penyakit GO ini makin sulit untuk diberan- maka dilakukan pemeriksaan serupa pada ibu penderita, dengan hasil
tas. sebagai berikut : – Gram negatip diplokokus tidak dijumpai
Penularan penyakit GO yang lazimnya terjadi, adalah – Candida tidak dijumpai
dengan melakukan hubungan sex, ataupun dengan variasinya – Trichomonas : tidak dijumpai.
antara lain : oral-sex (terjadinya pharyngitis GO), anal-sex Selanjutnya menurut pengakuan ibunya, kedua anak tersebut selama
(terjadinya proctitis GO) juga terjadinya gonoblenorrhoea ini diasuh sendiri, sebab sedang tidak ada pembantu. Oleh karena itu,
pada mata bayi yang baru lahir dari ibu-ibu yang menderita kami melanjutkan pemeriksaan untuk menemukan "contact-persons"
dan untuk ini menasehatkan agaz suaminya diperiksakan juga. Keesokan
GO ataupun terjadinya kolpitis GO pada bayi atau anak wani- harinya, suaminya seorang karyawan hotel di Semarang, berumur
ta karena yang merawat sehari-harinya menderita GO adalah 34 tahun datang untuk memeriksakan diri.
merupakan cara penularan lain yang dapat terjadi. Pada anamnesa ditemukan adanya hubungan kelamin terakhir (coitus-
Disini kami akan melaporkan tiga kasus kolpitis GO pada suspectus) dengan WTS, lima hari yang lalu.
bayi (3½ bulan) dan anak wanita (3½ tahun) saudara kandung, Pada pemeriksaan klinik, status venereologik didapatkan oedema pada
orificium urethra externum, erythema, tak dijumpai ectropion dan
kasus ke-tiga anak wanita umur empat tahun, dimana cara
didapatkan discharge yang sero-mucoid.
penularannya sangat diluar dugaan kami. Pemeriksaan laboratorik didapatkan kuman Gram negatip diplokokus
intraseluler. Penderita diberikan Penisilin prokain 900.000 U, tiga kali
Laporan kasus: berturut-turut tiap hari. Pada hari ke-empat, penderita datang kembali
untuk kontrol.
Kasus 1 dan 2 Pada tanggal 17 Juni 1978 datang di-poflklinik kulit-
Pada pemeriksaan klinik, orificium urethra externa tenang, discharge
kelamin seorang ibu dengan membawa sekaligus dua orang anaknya
tidak ada, sedangkan pada pemeriksaan laboratorik kuman Gram ne-
(kakak-beradik) .
gatip diplokokus tidak dijumpai.
Kasus I bernama S ; Jenis kelamin wanita berumur 3½ bulan. Kasus 3 :
Kasus II bernama W ; Jenis kelamin wanita berumur 3½ tahun.
Pada tanggal 20 Juni 1978, datang di-polikHnik kulit-kelamin,
Keluhan utama : Pada saat yang bersamaan, keduanya mengeluarkan seorang ibu dengan membawa seorang anak wanita bernama E, umur
darah putih dari kemaluan sejak tiga hari yang lalu. 4 tahun, dengan keluhan utama mengeluarkan darah putih dari kema-
Pada pemeriksaan : (a). status venereologik, pada genitalia externa luan sejak lima hari yang lalu. Pemeriksaan klinik, status venereologik,
didapatkan : vulva ; labia mayora et minora didapatkan keadaan yang sama dengan kasus 1 dan 2 serta laboratorik
: oedem, erythema dan adanya discharge ditemukan kuman Gram negatip diplokokus; sedang candida dan
yang purulen. Trichomonas tidak ditemukan.
Urethra juga oedem ; erythema, nampak Terapi yang diberikan adalah Penisilin prokain 600.000 U, tiga kali
adanya ectropion dengan discharge yang berturut-turut tiap hari. Pada hari ke-4, penderita datang kembali
purulen. untuk kontrol. Pada pemeriksaan klinik, status venereologik genitalia

32 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


externa : tenang, discharge tidak ada. Pemeriksaan laboratorik tak Ringkasan
ditemukan kuman Gram negatip diplokokus.
Pada pemeriksaan lanjutan, dilakukan sama seperti pada kasus 1 dan 2. Telah dilaporkan tiga kasus kolpitis-gonorhoea pada bayi
Kebetulan pada saat yang sama, suaminya juga datang untuk berobat dan anak wanita yang ternyata bahwa sumber penularannya
karena sakit pada saat kencing. adalah dari ayahnya sendiri yang kiranya sangat jarang terjadi,
Hasil pemeriksaan ibu, klinik ; status venereologik didapatkan portio yaitu dengan mengoleskan secara langsung penis penderita
cervix, vagina, maupun orificium urethra externa, tenang, discharge
tidak ada. Pemeriksaan laboratorik : Gram negatip diplokokus; Candida kepada vulva anak-nya. Suatu kepercayaan yang "salah
dan Trichomonas tak ditemukan. kaprah " dan hal ini menjadikan salah satu tugas para sejawat
Hasil pemeriksaan suaminya, seorang buruh bangunan berumur 30 untuk memberikan penerangan sejelas-jelasnya kepada masya-
tahun: rakat luas dalam arti cara penularannya, bahaya serta akibat
Pada anamnesa didapatkan hubungan kelamin terakhir ( coitus suspec- dari penyakit kelamin.
tus) dengan WTS, tujuh hari yang lalu.
Pada pemeriksaan klinik, status venereologik didapatkan orificium KEPUSTAKAAN
urethra ext oedem dengan erythema dan discharge yang sero-
1. CATERALL R D : Advances in the treatment of sexually trans-
mucoid.
mitted diseases. The Practitioner 1240 (207) : 516,1975.
Pemeriksaan laboratorik didapatkan kuman Gram negatip diplokokus,
intra seluler dan beberapa extra-seluler. 2. DEHERAGODA : Diagnosis of rectal gonorrhoea by blind anorectal
Terapi yang diberikan : Penisilin prokain 900.000 U, tiga kali berturut- swabs compared with direct vision swabs taken via a proctoscope.
turut tiap hari. Pada hari ke-4, penderita datang kembali untuk kontrol. British Jof Venereal Diseases 5 (53) : 311, 1977.
Klinis, didapatkan orificium urethra externa yang tenang, discharge 3. DARROW W W, WEISNER P J: Personal prophylacsis for vcnercal
tidak ada, sedangkan laboratorik : Gram negatip diplokokus tidak diseases. JAMA 223 (5) : 444 — 445, 1975.
dijumpai.
4. KING A, NICOL C : Venereal diseases. 3rd ed. Bailliere Tindal.
London, 1975.
5. NITISAPUTRO, RAHARDJO R M : Urethral discharge. MKI
Diskusi VIII (1) : 12 — 20, 1958.
Adanya discharge yang sero-mucoid pada suami-suami 6. SURIA DJANDA : Penggunaan antibiotika pada beberapa derma-
tosis dan pada penyakit kelamin. Simposium Antibiotika 42 — 46,
tersebut, ternyata pada anamnesa mereka telah minum sendiri 1976.
kapsul tetracycline yang tentunya dosisnya tidak adequate.
7. WILLCOX R R : Importance of the so-called sexually transmitted
Tidak kami lakukan biakan untuk Neisseria-gonococcus atau- diseases. British J of Venereal Diseases 51 : 221 — 225, 1975.
pun fermentasi test. Diagnose kami tegakkan atas dasar :
8. WISE R : Rational choice of antibiotics. The Practitioner 1312
Adanya coitus suspectus (219) : 449, 1977.
Gejala dan keluhan subyektip yang berupa waktu
kencing sakit
Adanya discharge yang sero-mucoid Tahukah anda ?????? ..................... bahwa ................
Laboratorik, ditemukan kuman Gram negatip diplo-
kokus. Jumlah penduduk Indonesia pada waktu ini telah
Sesudah diajukan beberapa pertanyaan dengan berbagai cara sangat meningkat ( 141 juta -1978 ) dengan angka
kepada mereka (kedua suami tersebut) dan diberitahu bahwa pertumbuhan penduduk sebesar 2,4% setahun. Sebagian
anak-anak mereka terkena penyakit kelamin dan juga sesudah besar, 112,8 juta ( 80 % ) diantaranya tinggal di pedesaan
didesak bahwa penyakit kelamin anak-anaknya hanya bisa dan 62 juta ( 44% ) berumur 0—14 tahun. Sedangkan
terjadi karena didalam keluarga harus ada yang sakit kelamin, 21,15 juta ( 15% ) adalah Balita. Angka kematian bayi
akhirnya diakui dengan terus terang bahwa mereka adalah rata-rata 110 0/0o sedangkan untuk anak-anak Balita
sumber penularannya, dengan cara : mengoleskan secara lang- angka kematian sekitar 634500 setahun. ( 30 o/oo ).
sung penis mereka kepada vulva anak-anak mereka, yang mana Angka kematian perinatal 73,2 o/oo setahun dan ang-
penderita mempunyai kepercayaan bahwa dengan melakukan ka kelahiran 38 o/oo setahun. Enam puluh prosen pen-
hal tersebut, penyakitnya dapat sembuh. Dengan demikian duduk melek huruf, 48% ( 67,7 juta ) penduduk hidup
telah ditemukan contact-persons pada kasus yang sama pada dibawah garis kemiskinan. G.N.P. pertahunnya sekitar
waktu yang relatip hampir bersamaan, empat hari. 120 dolar.
Salah satu penularan yang kiranya sangat jarang terjadi dan Sampai sekarang permasalahan penyakit di lndone-
perlu dipikirkan kepada para suami sebagai "contact-persons ", sia masih meliputi penyakit-penyakit kurang gizi, infesta-
apabila didapatkan kasus-kasus kolpitis GO pada bayi dan si dan infeksi, termasuk penyakit-penyakit pada saluran
anak wanita. pencernaan, saluran pernafasan, tuberkulosa, malaria dan
Tetapi sebaliknya ada juga kepercayaan disebagian kalangan senagainya. Penyakit-penyakit tersebut menyebabkan ter
wanita tuna susila (WTS) yang tentunya mempunyai sakit ganggunya pertumbuhan anak baik fisik maupun mental
kelamin, mencari dan mengajak berhubungan sex dengan para dan sosial serta mengakibatkan kematian.
remaja laki-laki yang masih "ingusan", yang sebelumnya me-
mang belum pernah melakukan coitus dalam arti yang sebe- Rekomendasi & keputusan sidang or-
narnya. Dengan melakukan hubungan sex tersebut, mereka ganisasi KONIKA IV, Yogyakarta 21—25
percaya bahwa penyakitnya akan sembuh. Mei 1978

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 33


TUMBUH-TUMBUHAN

YANG MENIMBULKAN DERMATITIS

Dr Marwali Harahap
Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,
Medan

gung penderita dan membukanya setelah 48 jam.


SUMMARY
Some plants as possible etiologic factors of dermatitis are Tumbuh-tumbuhan yang menjadi penyebab
hereby presented. Recognition of these plants is important,
Sesungguhnya ada ratusan tumbuh-tumbuhan yang dapat
especially those which often cause contact dermatitis in daily
menyebabkan dermatitis kontak. Namun hanya disebutkan
life, so that recurrence can be prevented and the proper
disini sejumlah tumbuh-tumbuhan yang sering ditemukan
therapy administered.
menjadi penyebab.
PENDAHULUAN Anacardiaceae. Dari golongan ini dikenal Anacardia occi-
dentalis (jambu monyet). Getah daun, kulit batang dan buah
Tumbuh-tumbuhan yang banyak manfaatnya bagi kehidup-
tumbuh-tumbuhan ini mengandung anacardol yang dapat
an manusia dapat pula menimbulkan penyakit kulit pada ma-
nusia, berupa dermatitis. menyebabkan dermatitis.
Selain itu ada pula yang termasuk Anacardiaceae, yang bijinya
Banyak orang menderita dermatitis oleh tumbuh-tumbuh- digunakan sebagai tinta : Semecarpus anacardium, dapat pula
an. Ada kalanya penderita tahu dan adakalanya tidak tahu, menyebabkan dermatitis kontak.
bahwa tumbuh-tumbuhanlah yang menjadi penyebab. Bila
penyebabnya tidak diketahui, maka dermatitis tersebut men- Magnifera indica (mangga). Cairan dari buah mangga ini
jadi khronis dan lama. Hal ini terutama terjadi pada orang- mengandung cabol, yang dapat menyebabkan dermatitis
orang yang karena pekerjaannnya ataupun kegemarannya ba- disekitar mulut, bibir dan tangan.
nyak berkontak dengan tumbuh-tumbuhan, seperti pemburu, Papaya. Getah buah papaya dapat menimbulkan dermatitis
penebang kayu, tukang kebun, petani dan tentara yang berla- kontak, sekitar mulut, bila buah papaya yang dimakan masih
tih atau bertugas dihutan-hutan. belum matang.
Tumbuh-tumbuhan yang mana yang menjadi penyebab Citrus. Ini adalah sebangsa jeruk. Kulit buahnya mengan-
dermatitis perlulah diketahui. Terutama sekali perlu dikenal dung citral, graniol, linalool, dan sebagainya, yang dapat
tumbuh-tumbuhan yang dalam kehidupan sehari-hari sering menyebabkan dermatitis dan photo-dermatitis pada kulit.
menyebabkan dermatitis kontak. Pada sekitar mulut dapat terjadi pigmentasi setelah mengupas
Kerentanan (sensitivity) seseorang terhadap tumbuh-tum- kulit buah dengan gigi. Juga buah langsat dapat menimbulkan
buhan berbeda-beda. Ada yang mempunyai kerentanan tinggi, dermatitis kontak sekitar mulut.
yang berarti dengan mudah mendapat dermatitis bila berkon- Ficus carica. Tumbuhan ini dapat menyebabkan derma-
tak dengan tumbuh-tumbuhan tersebut. Ada pula yang sedikit titis dan bulla, bahkan photo-sensitisasi oleh cairan buah,
banyak immune terhadap allergen dari tumbuh-tumbuhan ter- getah daun dan batang.
sebut. Tumbuh-tumbuhan tersebut mempunyai derajat tok-
Pohon jati (Tecona grandis). Juga sering menyebabkan
sisitas yang berbeda-beda pula, menurut musim, stadium per-
tumbuhan dan iklim. Ada tumbuh-tumbuhan yang menimbul- dermatitis, terutama getahnya. Bila telah berupa perabotan,
kan allergi bila bersentuhan dengan akar, biji, getah, daun dan kemungkinan vernis perabotan tersebut juga menjadi penye-
bab.
batang. Ada pula yang menimbulkan allergi pada semua bagian
tumbuh-tumbuhan tersebut. Kayu putih. Ini berasal dari pohon Eucalyptus. Digunakan
Gejala-gejala untuk massage, sehingga sering menyebabkan dermatitis dan
atau folliculitis. Juga obat cap macan dapat menyebabkan
Kelainan kulit biasanya mulai terjadi pada bagian yang dermatitis, karena mengandung minyak kayu putih, camphor
bersentuhan dengan tumbuh-tumbuhan tersebut. Biasanya dan minyak salicylas methylicus.
pada bagian badan yang terbuka, tidak tertutup pakaian.
Kacang atau daun gatal (Mucuna pruriens). Tumbuhan
Pada kulit timbul erythema pada mulanya disertai rasa ga-
ini mempunyai rambut-rambut halus yang dapat menimbul-
tal. Kemudian dapat terjadi papels, vesikel, bahkan bulla.
kan dermatitis karena irritasi mechanis. Juga mengandung
Untuk diagnostik, dapat dilakukan percobaan tempel (patch
enzim mucuni yang menyebabkan irritasi kulit.
test) dengan jalan menggerus daun tumbuh-tumbuhan tersebut
seluas satu sentimeter persegi dan menempelkan pada pung- Mahoni. Kayu ini mengandung chloroxytonin yang dapat

34 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


menimbulkan dermatitis. Kayu yang segar dapat menimbulkan
kulit berwarna coklat. Kiriman dari puskesmas pedesaan
Rengas (Cluta renghas). Tumbuhan ini termasuk golongan
Anacardiaceae. Dermatitis yang disebabkan oleh getah rengas SUATU CARA PEMAKAIAN OBAT YANG SERING
dapat menimbulkan bulla-bulla besar, sehingga menyerupai DILUPAKAN.
pemphigus.
Sisal. Tumbuhan ini mengandung asam laktat dan bahan- dr. E. NUGROHO
bahan sensitisasi lain yang dapat menimbulkan dermatitis. Puskesmas Sepang Simin
Kalimantan Tengah
Rumput-rumput dan bambu. Tumbuhan ini dapat juga
mengiritasikan kulit dan menyebabkan gatal dan dermatitis.
SUMMARY
Biasanya disebabkan bulu-bulu halus yang menusuk pada rum-
put-rumput atau daun dalam batang bambu tersebut. Seperti In rural health centers shortage of certain injectable drugs
halnya pada rumput : Melinis minutiflora dan Andropogon- is not uncommon. In those situations, the same drug in tablet
rufus (daun sere). Juga rumput lalang : Imperata dapat menye- form, dissolved in water and administered by rectal route,
babkan dermatitis. might achieve the same desired result. Drug absorption by the
Daun-daun obat. Di Indonesia sering digunakan daun en- rectum depends on many factors. However, in emergency
cok : Plumbagozeilanica untuk obat encok dengan cara me- cases, when oral administration is not possible, the rectal route
should be tried.
nempelkan pada kulit. Ini sering menimbulkan dermatitis. Ju-
ga daun jarak dapat menimbulkan dermatitis, karena biasa Doctors, who are going to work in rural areas, should accus-
tommed themselves with the rectal administration of drugs.
digunakan sebagai obat sakit perut dengan menempelkan daun
jarak dikulit perut. Adakalanya digunakan daun jinten : Coleus
emboinicus sebagai obat kulit, sehingga menyebabkan der- Kata Pengantar
matitis. Dalam keadaan yang serba kekurangan dan terpaksa ka-
TERAPI dang-kadang kita dituntut untuk menggunakan segala apa
yang ada untuk dapat mengatasi masalah yang sedang kita
Bila segera diketahui bahwa penderita telah berkontak hadapi. Demikian juga dengan sejawat-sejawat yang bekerja di
dengan tumbuh-tumbuhan yang dapat menimbulkan derma- Puskesmas di daerah-daerah terpencil dimana sarana perhu-
titis, maka bagian-bagian kulit yang bersentuh dengan tumbuh- bungan sangat minim sekali.
tumbuhan tersebut sebaiknya dicuci dengan air dan sabun. Dalam tulisan ini sejawat yang bekerja di Puskesmas Kali-
Kemudian digosok dengan alkohol. Setelah itu dioleskan mantan Tengah yang cukup terpencil mengetengahkan sedi-
Hydrocortison cream 1 — 2% yang daya kerjanya anti-pruritik kit pengalaman dalam menghadapi problem yang dihadapinya
dan anti-imflamasi.
Redaksi.
Bila telah timbul dermatitis berupa erythema dan papel
penderita diberi antihistaminica dan Hydrocortison 1 — 2% Kasus. — Beberapa bulan yang lalu terjadi epidemi "influenza"
di daerah Sepang. Pada beberapa bayi, infeksi virus pada traktus res-
lokal.
piratorius bagian atas itu — yang kami perkirakan disebabkan oleh
Bila gejalanya akut dengan terjadinya vesikel dan bulla, RSV (Respiratory Syncitial Virus) — diikuti oleh komplikasi berupa
maka bulla dapat dipecahkan. Kemudian dapat diberi suntik- bronchiolitis. Gejala-gejalanya antara lain sianosis dan dyspnoe hebat
yang cukup gawat. Suhu badan normal atau subfebril.
an ACTH ataupun cortison. Serta oral diberi steroid dan an-
tihistaminica. Kasus-kasus pertama dicoba diobati dengan berbagai macam obat :
antibiotika, bronkhodilator, kortikosteroid dan lain-lain. Berdasarkan
PENCEGAHAN pengamatan beberapa kasus itu kami ambil kesimpulan bahwa obat-
obat tidak berguna, kecuali kortikosteroid. Maka kasus-kasus berikut-
Pekerja lapangan ataupun mereka yang akan bekerja ditem- nya hanya diberi kortikosteroid saja dan ternyata semua tertolong.
pat yang ada tumbuh-tumbuhan tersebut diatas yang mudah Semuanya kami beri Kalmethazone (dexamethazone) per injeksi IM,
menimbulkan dermatitis, sebaiknya menggunakan celana karena dyspnoe tak memungkinkan pemberian obat per oral.

panjang, kemeja lengan panjang dan sarung tangan. Suatu saat persediaan obat itu habis, padahal masih ada kasus-kasus
serupa. Dalam keadaan itu timbul ingatan akan suatu cara pemberian
Setelah kembali dari lapangan, semua pakaian sebaiknya obat yang sering diabaikan : pemberian obat per rectal. Maka selan-
direndam dalam larutan calcium hipochlorit selama 45 menit. jutnya pasien-pasien itu diberi tablet Kalmethazone yang dihancurkan
Kemudian dicuci. Tubuh dicuci dengan sabun dan air. Juga dengan air dan dimasukkan ke dalam rectum. Semua kasus tertolong
alat-alat yang dibawa kelapangan perlu di-dekontaminasi. dengan obat yang diberikan dengan cara tersebut.

PEMBICARAAN
KEPUSTAKAAN
1. ROOK A, WILKINSON D S, EBLING F G : Textbook of Der- Pengobatan dengan suppositoria telah dikenal sejak jaman
matology. Volume I & II. Blackwell Scientific Publication. London, dulu, sejak 1500 tahun sebelum Masehi. Hippocrates pun te-
1972. lah mengetahui bahwa penyakit asthma dapat diobati dengan
2. SIMON R D G P H: Handbook of Tropical Dermatology and pemberian obat secara rectal. Pada jaman modern ini pembe-
Medical Mycology.Vol 1. Elsevier Publishing Company. New York, rian obat per rectal untuk pengobatan sistemik banyak dipe-
1952. lajari di Eropa, terutama di Jerman.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 37


Obat yang diberikan per rectal dapat berbentuk padat rectal adalah tetracycline, karena obat ini sangat mengiritasi
(suppositoria) maupun berbentuk cairan (rectal retention rectum. Obat yang pemah dicoba diberikan per rectal dan
fluids). Baik bentuk padat maupun bentuk cair, keduanya dinyatakan diabsorpsi dengan cukup baik ialah digitalis. Pe-
dapat menimbulkan efek lokal, efek sistemik, atau kedua- nulis tidak berhasil mengumpulkan obat-obat lain yang dapat
duanya. Jadi, pemberian obat yang dimaksudkan untuk diabsorpsi dengan baik pada pemberian per rectal.
pengobatan penyakit sistemik juga dapat mengakibatkan efek Dalam kasus bronchiolitis yang dibicarakan di atas, tidak
lokal, dan sebaliknya. dapat dibuktikan dengan pasti bahwa Kalmethazone yang di -
berikan per rectal itu benar-benar diabsorpsi ke dalam aliran
Pemberian obat untuk pengobatan penyakit/kelainan lokal
sistemik. Saya tidak berhasil mencari kepustakaan untuk
tidak akan dibicarakan dalam tulisan ini. Untuk pengobatan
mendukungnya. Tetapi melihat hasil terapi dan membanding-
penyakit sistemik, pemberian per rectal mempunyai beberapa
kannya dengan kasus-kasus sebelumnya, dapat diambil kesim-
kelebihan dibandingkan dengan pemberian per oral, yaitu :
pulan bahwa kortikosteroid itu benar-benar telah diabsorpsi
(a) obat-obat yang dihancurkan oleh aktivitas enzim lambung
dan menghasilkan efek terapeutik. Apalagi kalau diingat
atau usus halus dapat dihindarkan dari proses penghancuran
bahwa pemakaian kortikosteroid per cutan pun dapat menga-
tersebut ; (b) obat yang mengiritasi lambung mungkin kurang
mengiritasi rectum; (c) pemberian per rectal sangat mengun- kibatkan efek sistemik.
tungkan pada kasus-kasus yang tidak bisa, atau tidak mau Kesimpulan
memakan obat, seperti pada pasien pediatrik, pada kelainan
Puskesmas di daerah pedesaan, apalagi di tempat yang ter-
psikiatrik, pada keadaan koma, pada penderita yang muntah-
pencil, sering mengalami kekurangan obat suntik untuk kasus-
muntah dan lain-lain; (d) pada keadaan-keadaan di atas,
kasus yang gawat. Dalam keadaan itu pemberian obat berupa
biasanya dipergunakan obat suntik yang harganya jauh lebih
tablet yang dilarutkan dalam air dan diberikan per rectal
mahal daripada tablet yang diberikan per rectal.
dapat menolong. Absorpsi obat dari rectum tergantung dari
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat dari rectum berbagai faktor dan tidak selalu baik; tetapi dalam keadaan
gawat, di mana pemberian per oral tak mungkin, pemberian
Secara teoritis semua obat yang dapat diberikan per oral per rectal harus dicoba.
dapat juga diberikan per rectal. Tetapi jumlah obat yang dapat
diabsorpsi tergantung dari jenis obat, dosisnya, dan faktor- Bila di kemudian hari semua dokter-baru harus bekerja
faktor lain. di puskesmas pedesaan dulu, pemakaian obat per rectal ini
Beberapa macam obat diserap dengan cepat sekali dari mungkin perlu lebih diperhatikan dalam pendidikan mereka.
rectum sehingga hampir menyerupai pemberian intravena,
KEPUSTAKAAN
contohnya aminophylline. Tetapi ada juga obat yang penye-
rapannya lebih jelek dibandingkan dengan penyerapan obat 1. BEAN H S : Advances in pharmaceutical sciences. No. 4. Academic
per oral. Tentang dosis, masih belum ada kesatuan pendapat Press. London, 1974, pp 364-433.
mengenai perbandingan dosis per rectal dan per oral untuk 2. SPROWLS J B : American Phazmacy. Lippincott & Co. Philadel-
mencapai efek terapeutik yang sama. Dalam praktek, dosis phia, 1960, pp 347 — 351.
rectal biasanya sampai dua kali lipat dosis oral. Faktor lain 3. ANSEL H C : Introduction to pharmaceutical dosage forms. Lea
yang mempengaruhi absorpsi adalah isi rectum. Bila rectum & Febiger. Philadelphia, 1969. p 342 — 352.
terisi penuh oleh feces, jelas absorpsi akan kurang sempurna
karena sebagian obat akan masuk ke dalam massa feces. Jadi,
bila diinginkan absorpsi yang cepat, dapat dilakukan enema
dulu untuk membuang feces, baru kemudian di masukkan q
obat.

Obat-obat yang telah dibuktikan dapat diabsorpsi dengan baik Pemberitahuan.

Aminophylline Berhubung sesuatu hal yang bukan bersifat kesalahan Cermin


Aspirin, paracetamol, phenylbutazone Dunia Kedokteran, maka atas permintaan dr Soeprapto As DPH
Morphine dengan analognya sebagai penulis dan pengirim naskah "Masalah kesehatan dalam
Barbiturat pengembangan waduk buatan yang berkaitan dengan ekologi"
yang telah dimuat dalam majalah Cermin Dunia Kedokteran
Golongan phenothiazine : chlorpromazine, prochlor-
No. 11, untuk ditarik kembali.
perazine dan lain-lain Dengan ini naskah tersebut dianggap belum pernah dimuat.
(6). Antihistamin seperti dimenhydrinate
(7). Vasokonstriktor : ergotamine tartrate
(8). Antibiotika : Redaksi

• Potasium penicillin V, sodium penicillin G


• Erythromycin
• Chloramphenicol (harus dilarutkan dalam pelarut
organik dulu). q

Dari golongan antibiotika, yang jelas tidak bisa diberikan per

38 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


TINJAUAN PERAN DAN KEDUDUKAN
DOKTER MASA KINI

dr Ibnoe I Djojosoebroto *
dr R Subyakto **

MASALAH
SUMMARY
Marilah kita tinjau semua kesibukan yang simpang siur
At present society is critical towards the honourable medi-
ini dengan kepala dingin dan hati lapang.
cal profession., as many "deviations" form medical ethics
Bila kita adakan inventarisasi dari sikap-sikap dan tindakan
allegedly performed by medical doctors are reported. Actually
para dokter yang kiranya jelas menyimpang dari Etika Kedok-
the problem is a very complex one, as many closely related
teran, diantaranya adalah :
factors interact until it manifests itself. An appeal is hereby
• Membanggakan kelebihan diri serta memburukkan Teman
made to the teaching staff of medical education to be exempla
Sejawatnya dimuka seorang penderita, maksudnya yaitu
ry in their dedication and discipline towards the younger doc-
agar penderita tersebut tetap berobat padanya.
tors and medical students.
• Dokter umum yang mengaku spesialis karena praktek meng-
Not less important is a better understanding and tolerance
gunakan misalnya alat Rontgen, EKG dan lain-lain alat
among the medical profession so that by assisting and conec-
elektronika.
ting each other, backed by a positive support from the Depar-
• Spesialis yang tidak mengembalikan penderita yang dikon-
tment of Health a healthier and more respected medical world
sulkan kepadanya, akan tetapi mengobatinya langsung se-
will be attained.
olah-olah itu pasien pribadinya.
• Spesialis yang memasang tarip menyaingi dokter umum
PENDAHULUAN dengan maksud menguasai pasaran.
• Setelah " general check-up " , tanpa alasan kuat, mengan-
Akhir-akhir ini dokter menjadi pusat sorotan dan penilaian jurkan untuk dilakukannya suatu tindakan bedah, tanpa
oleh masyarakat luas. Kita baca dalam surat-surat kabar, adanya keluhan dari fihak penderita.
tulisan-tulisan baik dari masyarakat awam maupun dari ka- • Memberi keyakinan pada pasiennya bahwa sakitnya berat
langan intern kesehatan/kedokteran, satu fihak membeberkan dan harus berobat kepadanya secara teratur dan dalam
penyimpangan-penyimpangan tindakan dokter dari Etika jangka waktu lama, meskipun hal itu tidak diperlukan.
Kedokteran, fihak lainnya mengutarakan pandangan dan • Spesialis yang tidak mengijinkan dilanjutkannya terapi
analisa yang membela atau mencarikan alasan bagi tindakan pada dokter ditempat tinggal penderita dan mengharuskan
dokter yang menyimpang dari Etika Kedokteran tersebut. tetap berobat kepadanya, meskipun penderita datang dari
Lebih gawat lagi karena ada dokter yang sampai harus mering- tempat jauh.
kuk dalam tahanan polisi karena diadukan keluarga pasien-
• Membuat pasien seolah-olah "bola" dengan cara konsul-
nya dan ada kalangan kedokteran yang menulis pembelaan
mengkonsul antara kawan sendiri dari berbagai spesialisasi,
disurat kabar sedemikian jauh menyimpangnya, sampai menu- tanpa indikasi tegas.
duh dan membeberkan penyelewengan yang dilakukan oleh • Menahan penderita dirumah sakit Pemerintah tanpa diobati,
oknum dari kalangan profesi bukan kesehatan/kedokteran.. dengan anjuran pindah kerumah sakit swasta agar dapat
Tidak kurang juga bahkan Menteri Kesehatan Republik Indo- segera ditangani sendiri.
nesia sendiri ikut latah dengan pernyataan disurat kabar yang • Menggunakan alat MR untuk aborsi dengan dalih mengatur
mengingatkan para dokter akan sumpahnya dan akan mengam- haid.
bil tindakan terhadap mereka yang jelas-jelas melanggarnya. • Menjual obat dikamar praktek, meskipun sudah ada apotik
Dengan kilat dibentuk Panitia Pertimbangan & Pembinaan yang buka diwilayahnya.
Etika Kedokteran di Pusat sampai ketin.gkat Propinsi, dengan • Kerjasama dokter dengan apotik / pedagang obat / pabrik
tugas dan deskripsi yang sangat umum, sehingga untuk penge- obat, untuk tujuan komersiil.
trapannya dapat menimbulkan berbagai macam penafsiran. • Last but not least, sikap mental pejabat dalam bentuk
korupsi dan manipulasi serta pungli dari sementara dokter
yang kebetulan menduduki jabatan kunci dalam pemerin-
* Ketua IDI Cabang Banyumas. tahan, baik dari keuangan proyek maupun dari penempatan
** Ketua Tim Kehormatan Etika Kedokteran, IDI Cabang Banyumas. dokter.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 39


Bila semua cuplikan-cuplikan tersebut diatas kita kaji, maka uang untuk mencapai dan mempertahaiikan kedudukannya
hanya satu hal yang mendorong semua tindakan dan sikap dalam masyarakat, tanpa dilandasi kematangan mental untuk
tersebut, yaitu UANG, yang dijadikan komoditi mutlak ter- membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak pantas
capainya sekuriti dan status simbolnya dalam masyarakat. dilakukan oleh seorang " priyayi".
Bila kita tinjau lebih dalam, mengapa justru masa kini timbul Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran, masih belum putus
makin banyak penyimpangan Etika Kedokteran, apakah masa penderitaannya dalam bidang keuangan, kecilnya gaji sebagai
dahulu tidak terdapat? atau tidak terungkap? pegawai negeri dan sulitnya berpraktek partikelir karena he-
Kita semua pasti setuju dan menghayati bahwa profesi dokter batnya persaingan oleh banyaknya jumlah dokter dan ketidak
adalah suatu profesi yang luhur dan harus dijunjung tinggi mampuan masyarakat dalam membayar pertolongan pengo-
martabatnya. Untuk itu diperlukan bukan hanya keilmuan batannya.
kedokteran saja, akan tetapi diperlukan juga kematangan Belum lagi para dokter lulusan Fakultas Kedokteran Swasta
mental dokter. Hal terakhir ini baru akan ada bila dokter yang karena peraturan pemerintah harus mengeluarkan lebih
tersebut telah mempunyai pendidikan dan lingkungan masa banyak biaya dan frustasi karena masa pendidikan paling se-
kanak-kanak dan remaja yang mantap dan terarah. Pendidikan dikit sepuluh tahun. Dalam hati dokter ini muncul tekad un-
di Fakultas Kedokteran hanyalah sebagian kecil saja dari jang- tuk membalas jasa orangtua yang sudah begitu berat mengong-
ka waktu pendidikan yang harus dijalaninya. kosi pendidikannya dan tekad untuk mengejar status kedu-
Dokter " tempo doeloe" relatif hanya sedikit dalam masyara- dukan para dokter yang lebih senior.
kat kita, dan umumnya mereka terdiri dari anak-anak orang Untuk mengontrol dan menjaga martabat dokter pada waktu
yang cukup mampu dalam bidang materi dan tumbuh didalam ini, digantungkan pada Etika Kedokteran, yang diharapkan
lingkungan kemasyarakatan yang mempunyai nilai-nilai sopan oleh Pemerintah dan masyarakat dapat menjadi pegangan
santun yang terjaga ketat. Juga karena peraturan Pemerintah para dokter.
Hindia Belanda, hanya anak-anak golongan "priyayi " dan Etika Kedokteran ini merupakan kode yang sangat ideal,
yang mempunyai tingkat kekayaan tertentu saja yang mung- akan tetapi pada waktu ini berada dalam suasana dan lingkung-
kin masuk Sekolah Lanjutan Atas dan Fakultas Kedokteran. an dengan nilai dan norma-norma kemasyarakatan yang tidak
Dengan sendirinya segi tabiat dan persiapan mental telah ter- sesuai untuk itu.
bina dalam bentuk tatakrama dan penguasaan diri. Dengan latar belakang dan pendidikan yang berbeda dari dok-
Setelah lulus menjadi dokter, lapangan pekerjaan terbuka luas ter masa kini dan " tempo doeloe", jelas makna yang terkan-
dengan gaji yang relatif besar, belum lagi kemungkinan untuk dung didalam Etika Kedokteran tidak dapat sepenuhnya di-
praktek partikelir dengan tarip yang cukup tinggi, sampai- hayati oleh sebagian besar dokter masa kini. Di Fakultas
sampai untuk mereka yang tidak berpraktek partikelir, diberi Kedokteran terutama Fakultas Kedokteran Swasta, sangat se-
tunjangan khusus 200 gulden (bandingkan dengan gaji guru dikit diberi pelajaran tentang Etika. Juga kontrol, bimbingan
HIS 75 gulden!). Jadi dari segi penghasilan, tidak ada yang per- dan re-edukasi dari Majelis serta Dewan Kehormatan Etika
lu diresahkan, rata-rata kedudukan dokter paling sedikit bera- Kedokteran sangat minim, bila tidak mau dikatakan nol besar.
da dilapisan menengah atas dari masyarakat. Dalam kondisi Kedua Badan itu sendiripun hampir tidak berfungsi.
sedemikian mereka bisa menjaga martabat dokter secara mur-
Bagaimana kita dapat mengharapkan Etika Kedokteran terta-
ni.
nam dalam hati sanubari dokter dan tercermin dalam tindak
Bagaimana dengan dokter masa kini ? Akibat dari Kemerde- tanduknya?
kaan dan adanya peraturan wajib belajar bagi seluruh rakyat Marilah kita tinjau segi ikutan lainnya, yaitu Sumpah Dokter.
Indonesia, pintu pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Setiap dokter yang menyelesaikan pendidikan dokternya,
Fakultas Kedokteran terbuka luas bagi mereka yang mampu diterjunkan kemasyarakat dengan terlebih dahulu harus me-
kecerdasannya. ngucapkan sumpah. Meskipun sudah berkali direvisi, namun
Fasilitas pendidikan dokter tersedia dengan biaya yang relatif Sumpah Dokter tetap bermakna inti tekad yang terkandung
bisa terjangkau oleh sebagian besar rakyat Indonesia. Anak- dalam Sumpah Hipocrates yang sudah berumur berabad-
anak pejabat tinggi sampai anak-anak kusir, anak-anak peda- abad. Kita semua tahu dan menginsyafi makna luhur dan
gang besar sampai anak-anak tukang batu, bisa dan mungkin idealnya segala yang terkandung dalam Sumpah Dokter, na-
menjadi dokter, apalagi dengan tersedianya berbagai beasiswa mun dalam hati sanubari kita, bila kita mau berterus terang
untuk mereka yang cerdas tapi kurang mampu. pada diri sendiri, adalah hampir tidak mungkin atau sangat
Berbeda dengan dokter " tempo doeloe", masa kanak-kanak sedikitlah dokter dalam situasi dan kondisi sekarang ini, sang-
dan remaja dokter masa kini tidak lagi mengenyam suasana gup melaksanakannya. Dan dengan situasi sedemikian itu,
santai dan serba stabil serta lingkungan ke-"priyayi"-an. hanya karena dokter telah bersumpah, masyarakat menghen-
Sejak kecil sudah dikonfrontir dengan kehidupan serba kurang daki setiap dokter menjalankan atau mempraktekkan sumpah-
dan kerja keras, dengan tujuan satu, mencari uang guna men- nya secara maksimal. Disinilah timbul konflik dokter — masya-
capai cita-citanya dan cita-cita keluarganya, yaitu menjadi dok- rakat. Masyarakat mengharapkan dokter akan selalu memper-
ter sehingga mampu untuk mengangkat martabat keluarganya hatikan pasien-pasiennya secara maksimal tanpa pamrih,
dan juga mampu mengongkosi biaya pendidikan adik-adiknya. selalu meluangkan waktu untuk mereka yang memerlukan per-
Jadi sejak mudanya, dokter masa kini sudah berorientasi tolongan dokter, karena ilmunya semua pengobatannya harus
mengejar uang untuk membiayai pendidikannya, membantu ces-pleng, selalu ramah dan banyak senyum dan last but not
adik dan orang tuanya dan setelah menjadi dokter, mengejar least memasang tarip rendah, kalau perlu lebih baik menggra-

40 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


tiskan pertolongan pengobatannya. Inilah profil dokter ideal mencapai status/kedudukan tersebut dalam waktu sesingkat
dipandang dari sudut masyarakat. mungkin. Semua upaya, baik didalam maupun diluar kedina-
Masyarakat menganggap dokter itu manusia super, karena ta- san, diukur dengan imbalan yang mereka peroleh atau akan
hu obat, dokter tidak mungkin sakit, tidak mungkin ngantuk peroleh. Bila tidak ada keuntungannya, penanganan dinas
atau lelah, sehingga setiap saat, siap memberi pertolongan. dianak tirikan. Sebagai dokter swasta diluar dinas, mereka
Disamping itu semua, masyarakat tidak bisa menerima bahwa merupakan dokter yang ideal dipandang dari sudut pasien
seorang dokter itu tidak kaya, masyarakat berpendirian bah- yang sanggup membayar mahal. Berbagai cara digunakan un-
wa dokter itu pasti kaya, punya rumah dan mobil, anak-anak- tuk menambah penghasilan sebanyak mungkin, diantaranya
nya sekolah disekolah yang terbaik. Adalah janggal dokter dengan pembentukan grup atau klinik spesialis. Dalam per-
naik sepeda atau becak, atau makan diwarung kecil. Anggapan temuan santai pembicaraan dalam golongan ini berkisar
masyarakat inilah yang seringkali mem-"perangkap" dokter, pada topik jumlah pasien, tarip, mobil dan rumah; kapling dan
sehingga mereka mati-matian memuja materi dan untuk men- golf.
cukupi status ini mereka mencari uang dengan segala jalan. q Golongan Santai. Umumnya terdiri atas para spesialis di-
Juga kalangan dokter yang sudah senior dan hidup berkecu- daerah, dimana hanya terdapat satu — dua spesialis dalam tiap
kupan (bila tidak berkelebihan!), tidak membantu Sejawatnya cabang ilmu kedokteran. Dalam situasi pembinaan
yang muda-muda dengan memberi contoh tindak tanduk dan karier yang tidak menentu, pada umumnya mereka hidup
tingkah laku yang sesuai dengan Etika Kedokteran dan Sum- santai dan tenang, mempersiapkan diri untuk pensiun ditempat
pah Dokternya. Terseret oleh masyarakat yang mendamba- yang sama, mempunyai kedudukan yang terpandang dalam
kan materi, memamerkan kekayaan dan memperhitungkan dinas maupun dalam masyarakat. Mereka melaksanakan tugas
pelayanan kesehatan yang diberikannya dengan berapa si kedinasannya dengan cukup gairah dan bersungguh-sungguh.
pasien mampu membayar. Meskipun tarip praktek partikelirnya tidak setinggi dikota
Tidak pula boleh dilupakan bahwa sebagian besar masyarakat besar, penghasilannya stabil dan lebih dari cukup. Meskipun
kita waktu ini adalah kurang atau tidak mampu. Berbeda de- demikian cukup besar jumlahnya yang masih menunjukkan
ngan masyarakat "tempo doeloe " , masyarakat sekarang dari sikap mengejar materi, terutama mereka yang banyak ber-
segala lapisan menuntut hak memperoleh pelayanan kesehatan hubungan dan bergaul erat dengan rekan-rekannya dikota
yang sama, masa dahulu hanya lapisan atas dan menengah saja besar dan memperbandingkan taraf hidup mereka dengan se-
menikmati pelayanan dokter, untuk masyarakat bawah cukup bayanya di kota besar itu.
minta dan mendapat pertolongan dari mantri verpleger saja.
Jangan pula dilupakan bahwa masyarakat kita masa kini sangat qGolongan Karier Pegawai Negeri. Tujuan adalah mengejar
berbeda dengan masa lalu, karena kemerdekaan yang kita jenjang karier dan kedudukan dalam bidang pelayanan kese-
capai, dari lapisan masyarakat tertinggi sampai terendah sudah hatan maupun kesehatan masyarakat. Karena terkena mutasi
mengenyam pendidikan dan lebih kritis, berani mengeritik atau tugas dinas, praktek partikelirnya umumnya tidak maju.
tingkah laku dokter dengan menulis disurat kabar, salah satu Kurangnya penghasilan tambahan diluar dinas ini banyak men-
faktor mengapa tampaknya demikian banyak dan semakin dorong mereka terjangkiti penyakit jabatan, korupsi dan ma-
banyak penyimpangan Etika Kedokteran terungkap. nipulasi uang dinas/uang proyek, manipulasi asuransi kesehat-
an ataupun usaha keluarga berencana, juga untuk jabatan kun-
ci, dipakai suap dan pungli bagi penerimaan atau penempatan
KELOMPOK SOSIAL DOKTER
dokter/paramedik ditempat-tempat " basah " .
Kita tinjau kini kelompok-kelompok sosial dokter dalam
masyarakat kita masa kini, yang dapat kita golongkan dalam: q Golongan Sudra. Terdiri atas dokter-dokter muda yang
baru mulai praktek partikelir, kedudukan yang rendah dipe-
q Golongan Mapan. Termasuk dalam golongan ini adalah merintahan dengan gaji kecil, harus praktek dipinggir atau luar
dokter-dokter generasi senior dengan praktek partikelir yang kota dan gang becek, karena beratnya bersaing dengan senior-
maju, para spesialis senior dan para superspesialis. Golongan nya. Tarip rendah karena masyarakat yang dilayaninya umum-
ini merupakan kelas "elite " nya kalangan kedokteran. Mereka nya dari lapisan bawah. Termasuk mereka yang terpaksa be-
mempunyai praktek partikelir yang ramai, dengan tarip tinggi, rada dalam situasi sedemikian karena sedang spesialisasi, setiap
pasiennya umumnya dari kalangan atas dan mampu, atau hari disodori suasana serba cukup atau mewah oleh senior-
setidak-tidaknya pasien jauh-jauh hari sudah mempersiapkan seniornya, sehingga timbul tekad dalam hati untuk mengejar
mental untuk tagihan tinggi. Golongan ini pada umumnya gap sosio-ekonomi tersebut. Calon-calon spesialis akan berte-
sebagai pegawai negeri mempunyai kedudukan tinggi dan kad : " Tunggulah masanya bila aku sudah selesai spesialisa-
mantap, karenanya mereka mencurahkan perhatian pada ke- si ................................. ".
dinasannya secara penuh dan tanpa pamrih.
Golongan ini sangat kecil jumlahnya dan umumnya berada Bila melihat pembagian kelompok dokter tersebut diatas,
di kota-kota besar. jelas bahwa dokter masa kini sudah umum untuk berorientasi
qGolongan Frustasi. Golongan ini terutama terdapat dipusat- ke materi dan uang, mereka disodori kenyataan dalam masya-
pusat pendidikan dokter, terdiri atas para spesialis muda rakat bahwa dokter itu harus kaya dan mampu untuk kaya,
yang resah. Keahlian mereka punyai, mungkin lebih dari para tanpa dilandasi kematangan pendidikan tatakrama dan sikap
senior ataupun profesornya, mereka selalu melirik pada ke- mental yang kuat. Fihak Pemerintahpun tidak memberikan
lebihan finansiil dan materiil Golongan 1 dan berusaha untuk perhatian kepada masalah ini, hanya bereaksi terhadap keluhan

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 41


dan tanggapan masyarakat. Pembentukan Dewan dan Majclis
Kehormatan Etika Kedokteran tidak pernah diteliti keman-
faatannya, juga oleh kalangan luas dunia kedokteran tidak di-
rasakan kehadirannya. Sandaran hukum bagi kedua Badan
itupun tidak jelas deskripsinya, sehingga menimbulkan keben-
cian.

SARAN
Adalah suatu langkah yang baik dan positif dari Pemerin-
tah untuk membentuk Panitia Pertimbangan & Pembinaan
Etika Kedokteran yang terdiri atas unsur Pemerintah dan
I.D.I. dari tingkat Pusat dan Propinsi. Tindakan lanjutan yang
diperlukan adalah peraturan permainan yang jelas dan konsek-
wen, disokong oleh landasan dan tindakan hukum yang tegas
dan konsisten. Panitia ini sebaiknya diteruskan sampai tingkat
Cabang I.D.I./Dinas Kesehatan Kabupaten, karena pada ting-
kat inilah sesungguhnya terjadi persoalan yang berkaitan de- MALNUTRITION AND THE IMMUNE RESPONSE
ngan Etika Kedokteran. Ditingkat ini langsung dapat dilakukan
bimbingan, pengarahan dan re-edukasi para dokter, oleh Seja- Ditulis oleh Robert M. Suskind
watnya sendiri, dilingkungannya sendiri, dalam suasana keak- Kroc Foundation Series, Volume 7
raban persaudaraan.
Diterbitkan oleh Raven Press, Publishers, New York, USA,
Etika Kedokteran sendiripun memerlukan revisi secara selektif. 1977.
Diusulkan memasukkan kuliah Etika Kedokteran dalam ku-
rikulum Pendidikan Dokter secara luas dan intensip, baik di
Hubungan antara kekurangan gizi (malnutrition) dan mu-
Fakultas Kedokteran Negeri maupun Swasta. dahnya terserang infeksi sudah diakui oleh dunia kedokteran.
Karena keunikan kedudukannya dalam masyarakat, perlu di- Ini khususnya berlaku untuk penyakit-penyakit diare dan
pikirkan pemberian santunan/gaji yang "cukup " dengan sistem pernafasan. Selain itu anak-anak dengan keadaan gizi
kenaikan tingkat yang terjamin, terutama bagi mereka yang
yang kurang baik lebih mudah mendapat komplikasi yang
berdinas dipelosok atau ditempat-tempat yang secara ekono- serius setelah terserang penyakit-penyakit anak yang menu-
mis "kering". Diusulkan pemberian tunjangan yang lebih besar lar, seperti campak (morbili).
dan kenaikan jenjang karier bagi mereka yang telah bertugas Bahwa ini tidak hanya disebabkan oleh faktor lingkungan
ditempat terpencil, lebih dari mereka yang ditempatkan dekat sudah dapat dibuktikan oleh percobaan-percobaan yang ter-
Pusat atau tempat-tempat "basah " kontrol baik.
Pengawasan dan bimbingan ditujukan juga terutama kepada
" Dalam buku ini diajukan penemuan-penemuan yang ter-
pejabat " untuk memberi contoh bahwa sebagai dokter yang akhir dalam penelitian-penelitian atas akibat malnutrition
berEtik Dokter, mereka tidak minta disuap dan tidak mau pada sistem immune melalui sel (cell mediated immune res-
disuap. Khusus dikalangan Fakultas Kedokteran, para pendi- ponse), sistem immuno humoral, phagocytosis dan sistem-
dik (profesor dan stafnya) agar menjadi suri tauladan bagi sistem komplemen.
para dokter muda dan mahasiswanya dalam dedikasi dan Buku ini bersampul tebal (hard cover), dicetak diatas kertas
disiplin yang tinggi. Banyak contoh dimana staf pendidik tebal mengkilat dan terdiri dari 468 halaman.
inti lebih banyak bekerja untuk luar dinas negaranya karena Baik sekali untuk dimiliki oleh mereka yang bekerja dalam
rayuan gaji dan fasilitas yang lebih besar dan lebih menarik, lapangan kesehatan, khususnya dokter umum, dokter anak,
sehingga dokter muda dan mahasiswanya dibiarkan ditangani ahli gizi dan ahli immunologi.
oleh stafnya ditingkat lebih rendah. Yang penting pada akhir-
nya adalah pengertian dan toleransi didalam dunia kedokteran,
Pesanan dapat dilakukan melalui :
saling membimbing dan saling tegur sesama kita, disertai
dukungan yang konkrit dan positif dari fihak Departemen
Kesehatan, Insya Allah kita bersama dapat membangun dunia
kedokteran yang lebih sehat, lebih terhormat.

mohon perhatian ! ! KALMAN BOOK SER VICE


Jl. Kwitang Raya No. 11
Jakarta
Beritahukanlah kepada kami bila anda pindah alamat!!!
Dan jangan lupa memberikan juga alamat lama anda.

42 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


PENGALAMAN PRAKTEK
sulfas ferrosus, vitamine B kompleks dan hemorrhoid supositoria.
PENGALAMAN PENGOBATAN PERDARAHAN Menurut penderita bagian bedah rumah sakit memandang tidak perlu
HEMORRHOID DENGAN AKUPUNKTUR. dilakukan hemorrhoidectomia. Pada waktu perawatan dirumah sakit
maupun setelah lepas dazi perawatan perdarahan per anum masih terus
dr A Suroso terjadi setiap hari walaupun jumlahnya telah berkurang.
Tanggal 13 Juni, penderita datang ke poliklinik ';agian Penyakit
Jakarta
Dalam rumah sakit tempat ia dirawat dan diberikan pengobatan dengan
roboransia, hemorrhoid supositoria dan hemorrhoid kapsul.
Tanggal 12 Juni, perdarahan masih tetap, obat-obatan ditambah
SUMMARY dengan hemostatik per oral.
Tanggal 20 Agustus, perdarahan masih tetap, penderita nampak
A case of chronic haemorrhoid bleeding arrested by accu- pucat lagi dan mengeluh tentang vertigo pada perubahan sikap dari
puncture treatment is described. More data are needed to berbaring keduduk atau berdiri. Tensi 110/80.
show that this traditional way of treatment might be useful Pasien dianjurkan untuk kembali ke rumah sakit sementara pengobatan
in the treatment of haemorrhoid bleeding. diteruskan dengan roboransia, hemorrhoid supositoria, hemorrhoid
kapsul ditambah Vitamine K tablet.
Tanggal 6 September, disebabkan beberapa kesulitan teknis (bukan
Kata Pengantar. finansiil) penderita belum dapat konsultasi kerumah sakit. Dia nampak
Hemorrhoid merupakan suatu gangguan khronik yang dapat tertekan sehingga untuk membesarkan hatinya saya usulkan agar sambil
menunggu kepergiannya kerumah sakit, saya obati dia dengan aku-
menghambat kegiatan seorang penderita. Pengobatan secara punktur untuk mencegah timbulnya kekecewaan apabila nanti pengo
moderen dengan berbagai macam obat/suntikan ataupun batan akupunktur tidak berhasil saya terangkan pula bahwa "Besides
tindakan operasi memberi hasil yang sangat bervariasi. acupuncture medicinal sitz baths are indicated. If necessary, apply
Dibawah ini disajikan suatu pengalaman pengobatan surgical treatment". (1).
Walaupun penderita agak skeptis, tetapi karena akupunktur merupakan
hemorrhoid dengan cara akupunktur yang dilakukan oleh
salah satu pengobatan yang belum dicobanya dalam menghadapi
seorang dokter. hemorrhoidnya selama puluhan tahun itu dan karena belum ada ba-
yangan kapan ia akan dapat pergi ke rumah sakit, maka iapun setuju un-
Redaksi. tuk diobati dengan akupunktur.
Maka dilakukanlah pengobatan akupunktur pada titik U B 33 dan 57
Riwayat kasus kiri dan kanan serta meneruskan hemorrhoid supositoria, roborantia,
hemorrhoid kapsul dan Vitamine K tablet.
Seorang penderita laki-laki berumur 50 tahun menderita hemorr-
Tanggal 7 September, tidak terjadi perdarahan
hoid sudah lebih dari sepuluh tahun. Untuk penyakitnya itu, dia telah
Tanggal 8 September, pagi ini ada perdarahan tiga tetes. Akupunk-
menjalani operasi sebanyak tiga kali, masing-masing ditahun 1952
tur dan obat-obat sama seperti diatas.
dan 1955 di Surabaya dan tahun 1967 di Jakarta. Selain itu penderita
Tanggal9 September, tidak terjadi perdarahan.
juga telah mengalami operasi usus buntu tahun 1952 dan suatu operasi
Tanggal 10 September, terjadi perdarahan banyak.
pada bahu kanan karena trauma akibat kecelakaan mobil.
Tanggal 11 September, pagi terjadi perdarahan banyak. Obat-obat
Sejak tahun 1971 penderita mulai mengeluarkan darah lagi per-
yang diberikan dan akupunktur sama dengan diatas.
anum waktu defekasi. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1975,
Tanggal 12 September, tidak ada perdarahan. Akupunktur dan
sampai-sampai perlu dirawat disebuah rumah sakit karena Hb mehurun
obat-obat yang diberikan sama.
hingga 4 g%. Dirumah sakit penderita ditransfusi dan disiapkan untuk Tanggal 13 September, perdarahan sedikit bercampur dengan
.
operasi hemorrhoid ke empat kalinya. Tetapi berhubung keadaan ke-
faeces. Akupunktue dan obat-obat sama.
uangan tidak mencukupi, operasi tidak jadi dijalankan.
Tanggal 14 September, perdarahan sedikit.
Pada tanggal 1 April 1978 penderita berobat pada saya, pada waktu
Tanggal 15 September, tidak ada perdarahan. Akupunktur dan
mana ia telah menderita perdarahan per anum tiap hari jika defckasi,
obat-obat sama.
telama kira-kira empat bulan. Pada pemeriksaan nampak keadaan
Tanggal 16 September, tidak ada perdarahan. Akupunktur dan
umum penderita baik, pucat, nadi normal, tensi 120/80. Selain hemorr-
obat-obat, sama.
hoid internum grade III tidak dijumpai kelainan fisik lain. Penderita
Tanggal 17 September, tidak ada perdarahan.
diberi pengobatan hemostatik per injeksi, hemorrhoid supositoria,
Tanggal 18 September, tidak ada perdarahan.
roboransia dan hemorrhoid tablet.
Tanggal 18 April, perdarahan tetap. Pasien diberikan lagi hemostatik Tanggal 19 September, diare dengan perdarahan sedikit. Akupunk-
per injeksi dan per oral, parafln liquidum malam hari disamping hemorr- tur dan obat-obat sama.
hoid supositoria, roboransia dan hemorrhoid tablet yang masih diterus- Tanggal 20 dan 21 September, tidak ada perdarahan. Pengobatan
kan. sama.
Tanggal 26 April, perdarahan tetap, penderita collaps karena anemi Setelah sepuluh kali akupunktur ini, tusuk jarum dihentikan semen-
dan dianjurkan untuk dirawat dirumah sakit. Pada waktu masuk rumah tara untuk seminggu, untuk kalau diperlukan menyambungnya dengan
sakit pasien mempunyai Hb 3 g% dan mendapat tranfusi darah. kuur ke dua sesudahnya. Selain dari pada itu kulit pada titik-titik
Pada tanggal 8 Juni, setelah penderita dirawat dirumah sakit selama akupunktur menjadi lebih peka sehingga penderita ngeri untuk ditusuk.
klra-kira sebulan pasien kembali berobat pada saya dengan membawa Hari-hari berikutnya tidak ada perdarahan sama sekali sampai tanggal
surat pengantar dari rumah sakit yang menyatakan bahwa penderita 25 September. Pada hari ini timbul perdarahan agak banyak. Saya
telah dirawat dengan diagnosa anemia defisiensi besi karena perdarahan anjurkan "wait and see". Tidak dilakukan akupunktur dan tidak di-
khronik (hemorrhoid). Pasien telah sembuh dan diberikan pengobatan berikan obat apa-apa. Tanggal 26 September, tidak ada perdarahan.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 45


Tanggal 27 September, terjadi perdazahan lebih dari lima tetes. existing symptom lasting for posibly one or two days (4).
Tanggal 28 September, tidak ada perdarahan.
Ini dapat menerangkan timbulnya perdarahan banyak pada
Tanggal 29 dan 30 September, perdarahan sedikit bercampur
dengan faeces (darah tidak menetes). tanggal 10 dan 11 September yang kemudian berhenti lagi
Tanggal 31 September, akupunktur U B 33 dan 57 dan ka- dengan dilanjutkannya akupunktur.
nan. Perdarahan sesudah tanggal 7 Oktober mungkin disebabkan
Obat-obat tidak diberikan kecuali roboransia. karena UB 24 Du 1 bagi pasien ini tidak cocok (reaksi aku-
Tanggal 1 dan 2 Oktober perdarahan sedikit. punktur terhadap seseorang sangat individuil, sama seperti
Tanggal 3 Oktober, tidak ada perdarahan. Akupunktur seperti
biasa. reaksi terhadap farmakoterapeutika)atau karena kesinambung-
Tanggal 4 Oktober, tidak ada perdarahan. Titik-titik akupunktur an akupunktur pada hari-hari itu tidak dapat terpelihara.
diganti dengan UB 34 kiri dan kanan serta Du 1, karena kulit dititik- Rasa pegal pada daerah UB 33 dan 57 apabila ada perda-
titik yang lama masih sangat peka. rahan banyak sebenarnya ialah "tender points" yang mencer-
Tanggal 5 Oktober, tidak ada perdarahan. minkan adanya kelainan-kelainan pada alat-alat yang diwakili
Tanggal 6 Oktober, tidak ada perdarahan. Akupunktur seperti
tanggal 4 Oktober. oleh titik itu. Tetapi penggunaan titik-titik secara terus mene-
Tanggal 7,8,9 Oktober, perdarahan banyak menetes. Karena ber- rus setiap hari untuk akupunktur akan menyebabkan peru-
bagai halangan pada hari-harl ini tidak dapat dilakukan tusuk jarum. bahan-perubahan pada titik-titik itu, perubahan mana menja-
Tanggal 10 Oktober, perdarahan masih menetes, tetapi berkurang. dikannya kurang efektip untuk ditusuki jarum (6).
Akupunktur kembali ketitik UB 33 dan 57 kiri dan kanan karena sub- Kemungkinan sebab yang lain dari perdarahan sesudah
yektip pasien merasa lebih cocok ditusuk dititik itu.
Tanggal 11 Oktober, perdarahan masih menetes lebih dari lima te- tanggal 7 Oktober itu ialah karena pada kuur kedua itu tidak
tes. Akupunktur seperti tanggal 10 Oktober. diberikan obat-obat seperti hemorrhoid kapsul. Apakah
Tanggal 12 Oktober, perdarahan masih menetes lebih darl lima te- kombinasi akupunktur dan farmakoterapeutika merupakan
tes. Sore banyak perdarahan sesudah penderita mengalamai stress terapi terbaik untuk perdarahan hemorrhoid ?
psikis (penderita mempunyai kebiasaan defekasi dua kali sehari).
Sayang sekali observasi pengobatan akupunktur ini terpu-
Tanggal 13 Oktober, pagi masih menetes dan sore banyak perdarah-
an. Akupunktur sama. Mulai diberikan lagi hemorrhoid kapsul per tus, malah pada,waktu ada tanda-tanda akan berhentinya per-
oral. darahan ( 16 dan 17 Oktober ).
Tanggal 14 Oktober, banyak perdarahan keluar dan penderita
mengeluh bahwa bekas tusukan ( UB 33 dan 57 ) terasa pegal sekali. Kesimpulan
Juga ia mengatakan bahwa memang kalau akan ada perdarahan kedua
betisnya terasa pegal seperti kramp. Ada tanda-tanda bahwa akupunktur dapat dipakai untuk
Tanggal 15 Oktober, perdarahan masih banyak. menghentikan perdarahan per anum yang disebabkan oleh
Tanggal 16 Oktober, pagi tidak ada perdarahan. Pegal-pegal pada hemorrhoid. Tetapi satu kasus saja sudah tentu tidak dapat
betis berkurang. Untuk menghindari daera-daerah yang pegal saya dipakai untuk mengambil kesimpulan yang tetap dan tepat.
gunakan titik ekstra 24 dilengan bawah kiri dan kanan. (2) Sore
perdarahan masih agak banyak. Oleh karena itu diperlukan pengumpulan data yang lebih
Tanggal 17 Oktober, pagi tidak ada perdarahan. Akupunktur titik banyak untuk menetapkan bahwa kasus yang diuraikan di-
ekstra 24 kiri dan kanan. atas bukan "exeption " melainkan menjadi "rule ". Selain itu
Sayang sekali perkembangan selanjutnya tidak dapat diikuti karena juga untuk menetapkan titik mana yang paling tepat untuk
pasien pindah kedaerah lain. ditusuk.
Diskusi Mudah-mudahan sejawat yang lain dapat memberikan ba-
han-bahan yang lebih banyak agar pengalamannya itu dapat
Pendapat bahwa akupunktur hanyalah sugesti atau ber- dipakai pula oleh dokter-dokter akupunkturis lain.
dasarkan hipnose saja tidak dapat lagi dipertahankan (3,4,5).
Hal itu nampak pula pada kasus ini dimana pada mulanya baik
saya maupun pasien sama-sama kurang yakin bahwa akupunk- KEPUSTAKAAN
tur ini akan berhasil.
Apakah dapat dikatakan bahwa pengobatan itu berhasil 1. An outline of chinese acupuncture, The academy of Traditional
pada kasus ini? Selama pengobatan akupunktur dijalankan Chinese Medicine. Foreign Langguage Press, Peking 1975.
jelas bahwa perdarahan kalau tidak berhenti sama sekali, ha- 2. CEN CIU SIE CIANG I: Akademi Kedokteran Tiongkok. Shanghai,
nyalah sedikit saja. Jauh lebih sedikit dari pada sebelum pe- bagian Akupunktur, I Lin Su Ci. Hong Kong, 1974.
ngobatan akupunktur, sungguhpun kadang-kadang masih ter- 3. ANGGRAINI : Penerimaan akupunktur sebagai ilmu. Cermin Dunia
dapat perdarahan banyak seperti pada tanggal 10 September Kedokteran 8 : 26, 1977.
dan 11 September serta 7 sampai 15 Oktober yang kemung- 4. LISOWSKI F P : Acupuncture to day. Modern Med of Asia 12
kinan sebabnya akan dibahas lebih lanjut. Apakah berhentinya (6) : 14, 1976.
atau berkurangnya perdarahan itu bukan karena kebetulan 5. WARREN FRANK Z : Handbook of Medical Acupuncture. Van
saja? Memang hal itu mungkin juga. Tetapi adalah sangat ke- Nostrand Reinhold Company. New York 1976.
betulan apabila perdarahan berhenti/berkurang pada waktu 6. KISWOJO : Hubungan pribadi.
tusuk jarum dimulai setelah perdarahan itu berlangsung terus
menerus selama kira-kira sembilan bulan.
Apa sebab sekonyong-konyong timbul perdarahan banyak
pada hari-hari tersebut diatas ? Diketahui bahwa salah satu
efek samping akupunktur ialah "transient exacerbation of

46 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


HUMOR

ILMU KEDOKTERAN

MENSTRUASI YANG BERPINDAH


Seorang pasien, tiga bulan yang lalu saya beri TERBONGKARNYA RAHASIA .............. KARENA TIDAK DISENGAJA
suntikan Depo Provera. Hari ini dia datang karena
jatuh tanggal suntikan ulangan dan ia mengeluh : Disebuah desa yang cukup jauh dari tempat saya bekerja, dimana belum
ada tenaga kesehatan yang tinggal menetap. Sudah sejak lama saya menda-
+"Dok, kali ini kok menstruasinya melalui hi- pat informasi dari penduduk bahwa ada seorang laki-laki tua, berfungsi se-
dung ?" bagai "dukun " yang cukup terkenal. Sebab dari setiap pasien yang berobat
"
Ya, ya itu epistaxis. Tidak apa-apa nanti saya kepadanya selalu keluar 'PAKU" dari tubuh penderita tersebut. Dan selalu
beri obat ". (Jawab saya singkat dan tegas). dikatakan bahwa benda tersebutlah yang menjadi penyebab seseorang menja-
+ "Dok, saya...............saya rasa ini mencemaskan di sakit.
................ jangan-jangan nanti saya tidak bisa Ketika saya mengadakan turney kedesa tempat tinggal " dukun " tersebut
hamil lagi ....! ! !" kebetulan sekali "dukun" tersebut sedang sakit buang-buang air dan minta
pertolongan kepada saya.
"Ya, ya itu mungkin kalau pintu rahim Nyonya Tentunya hal ini membuat saya gembira sekali, karena merupakan awal
turut berpindah ke hidung .....................?????". perkenalan dari sesama penolong orang sakit, walaupun dalam hati saya
agak 'gentar " juga, mengingat berita-berita tentang kehebatannya.
dr Farouq Ar
Manado Ketika saya selesai mengadakan anamnesa dan mulai periksa sana ...............
periksa sini.....................saya menyuruh sang 'dukun" berbaring, ...................
ketika saya membantu membukakan bajunya agar stetoscope lebih leluasa
NGERI !!! menempel didadanya.............................. saya benar-benar terkejut bukan main
Isteri kakak saya yang ingin sekali mengikuti .....................! ! ! ! karena begitu baju dibuka, tangan saya tersentuh dengan
KB
: bercerita begini puluhan paku yang tersimpan dalam "kantong rahasia" dibagian dalam ba-
junya.
+"Teman saya menganjurkan saya untuk pergi
" Dan sang "dukun" pun baru sadar bahwa kedoknya selama ini sudah ter-
ke Ahli Kandungan A, tetapi saya tidak mau.
bongkar tanpa disengaja, sehingga dengan spontan ia minta maaf atas per-
– "Kenapa ?" tanya saya.
buatan yang pernah dilakukan.
+ Ketika saya bertemu dengan dokter itu ditoko,
Rasa "gentar " yang mencekam diri saya hilang seketika dan dengan gaya
saya lihat..................................jarinya besar-be-
"meyakinkan " saya menasehati dia agar tidak mengulangi perbuatannya.
sar..................!!!!!
Sejak itu pasien yang datang ke Puskesmas bertambah, dimana sebagian dari
drg Ny W Pramudiyo mereka yang datang adalah atas anjuran sang " dukun " yang sudah tidak
Bandung praktek lagi.
dr Budi Santoso
Puskesmas Gunung Batu Besar
Jawaban Ruang Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran : Kota Baru
Kalimantan Selatan.
1. A 2. D 3. D 4. B 5. A 6. B 7. D
8. C 9. C 10. A 11. D

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 47


Catatan singkat
Telah diketahui bahwa adanya hubungan antara gang- Dewasa ini banyak cara kontrasepsi yang dipakai
guan kelenjar thyroid dan hypophysis pada penderita diseluruh dunia, disamping itu juga banyak ditemukan
yang berada dalam keadaan fase akhir kegagalan ginjal efek samping dari pemakaian kontrasepsi yang telah ada.
(end stage renal failure). Berhubung banyaknya pemakaian kontrasepsi dewasa
M. WEISSEL meneliti kadar hormone penderita- ini (di Amerika 68 — 70% wanita memakai kontrasepsi)
penderita dengan kegagalan ginjal dan dari data-data maka rupa-rupanya para peneliti terus mencari cara-
yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa akibat cara lain yang lebih baik.
awal dari kegagalan ginjal adalah gangguan pengontrolan Tahun yang lalu National Academy of Science telah
terhadap Growth hormone. Pada keadaan yang lebih mengadakan simposium mengenai kontrasepsi, dimana
lanjut dari kegagalan ginjal tersebut baru ditemukan pada simposium tersebut dibicarakan penelitian dan
gangguan hypothalamo-hypophysis. Juga didapatkan pe- pengembangan metoda yang tidak membahayakan te-
ningkatan Prolactin pada keadaan menurunnya fungsi tapi cukup efektip ( Chem/Eng News 6,22.5. 1978 ).
ginjal. Akan tetapi tidak didapatkan adanya pengaruh Salah satu penemuan tersebut ialah "Antifertility
yang bermakna akibat uremia terhadap sekresi thyroid vaccin" yang sekarang sedang dicoba oleh Rockefeller
releasing hormone seperti yang didapatkan oleh peneliti- Foundation. Vaksin tersebut merangsang pembentukan
peneliti lain. antibody terhadap gonadotropine. Dan vaksin ini telah
M. WEISSEL et al. Acta Endocrinologica 90 : 23-32, 1979. dicoba pada 36 wanita tanpa menunjukan efek samping
yang berarti. Daya kerja vaksin tersebut adalah delapan
sampai dua belas bulan, akan tetapi untuk pembentukan
Carcinoma mammae merupakan jenis kanker yang antibody tersebut dibutuhkan waktu beberapa bulan.
cukup banyak dijumpai di Indonesia, pada kasus dengan
stadium lanjut umumnya pengobatan hanya bersifat Pharmazeutische Industrie 41 (1) : 64. 1979.
paliatip saja.
T. PRIESTMAN et al mencoba meneliti penderita- Dengan adanya operasi "Coronary artery by pass"
penderita carcinoma mammae stadium lanjut yang men- dewasa ini rupanya para penderita penyakit jantung
dapatkan pengobatan hormonal dan yang mendapatkan coronair mulai mendapat titik terang dan kemungkinan
pengobatan dengan sitostatika. Dari penelitian yang di- untuk tidak menjadi invalid bagi mereka menjadi sema-
lakukannya didapatkan kesimpulan bahwa pada penderi- kin besar.
ta yang mendapat pengobatan sitostatika didapatkan J. WALLWORK et al meneliti 115 penderita yang
respons yang lebih baik terhadap lamanya remisi diban- mengalami coronary artery by pass, dimana sesudah
ding dengan penderita yang mendapatkan pengobatan operasi 75 penderita dapat kembali bekerja penuh seper-
ti keadaan normal dan 59 penderita baru dapat menger-
hormonal. Akan tetapi ke dua jenis pengobatan terse-
jakan pekerjaan mereka semula sesudah dua sampai
but di atas tidak mempunyai pengaruh terhadap survival
rate. enam bulan pasca operasi. Peneliti berkesimpulan bahwa
BMJ 2 : 1673 — 1674, 1978. coronary artery by pass tidak saja menghilangkan gejala
akan tetapi juga meningkatkan kesanggupan penderita
untuk dapat bekerja seperti sedia kala.
Dewasa ini beta blocker baik yang kardioselektip
maupun yang bukan banyak dipakai untuk penderita J. WALWORK et al. BMJ 2 : 1680 — 1681, 1978.
hypertensi.
Wright et al mendapatkan pada penelitian mereka bahwa
penderita diabetes dengan hypertensi yang diobati de- Penderita yang tidak dirawat dirumah sakit sebaik-
ngan beta blocker : metaprolol (100 mg dua kali sehari) nya tidak diberikan Sulphinpyrazone bersama-sama de-
atau propranolol ( 80 mg dua kali sehari ) untuk satu ngan anticoagulant, demikian anjuran MATTINGLY
bulan yang diikuti dengan diet dan pemberian anti- et al. Hal ini dikemukakan sebab ia menjumpai
diabetik oral, timbul kenaikan kadar gula darah yang timbulnya perdarahan gastrointestinal yang hebat pada
cukup bermakna. Oleh sebab itu ia menganjurkan untuk seorang penderita yang mendapat pengobatan 200 mg
tidak menggunakan beta blocker bersama-sama dengan Sulphinpyrazone empat kali sehari bersama-sama dengan
pemberian antidiabetik oral. pemberian 8 mg warfarin sehari.

BMJ 1 : 159, 1979. BMJ 2 : 1786, 1978.

48 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


Dapatkah saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ???
Jawaban dapat dilihat pada halaman 47

1. Manifestasi klinik dari thyroid storm atau thyroid krisis c. 20—30 mg sehari
adalah : d. 0,3—0,4 g seminggu
a. Thyrotoxicosis, demam, tachycardia atau tachyar- e. Bukan salah diatas
rhytmia. 7. Iodine radioactive up take yang bernilai lebih dari 35
b. Struma dengan kelainan mata. biasanya menandakan adanya :
c. Struma dengan gejala-gejala dekompensasi jantung.
d. Bukan salah satu diatas. a. Thyroiditis akut
e. Semua yang tersebut diatas. b. Myxedema
2. Mortalitas penderita dengan thyroid krisis adalah : c. Pengobatan dengan iodine
a. Hampir 100 % meninggal. d. Thyrotoxicosis
b. Sesudah Plummer menemukan methoda Plummerisa- e. Bukan salah satu diatas
si pada tahun 1923 maka incidence thyroid storm me-
nurun. 8. Osteitis fibrosa cystica biasanya karakteristik berhubung
c. Kematian biasanya timbul karena adanya kelainan dengan
jantung atau hati
d. Semuanya benar. a. Hypothyroidi -
e. Semuanya salah. b. Hyperthyroidi
c. Hyperparathyroidi
3. Plummerisasi adalah : d. Hyperpituitarisme
a. Iodinasi pada penderita Kretin e. Bukan salah satu diatas
b. Iodinasi pada penderita hypertyroidi
9. Pada sebagian besar penderita hyperthyroidi :
c. Pemberian garam jodium pada penderita struma.
d. Iodinasi penderita struma dengan larutan Lugol be a. Kadar serum iodine adalah normal
berapa hari sebelum dioperasi. b. Kadar serum iodine adalah rendah
e. Bukan salah satu diatas. c. Kadar serum iodine meningkat
4. Obat-obat goiter efektip untuk pengobatan hyperthy-- d. Terjadi peningkatan ekskresi iodine dalam urine, fe-
roid sebab : ces dan sebagainya tetapi kadar iodine dalam serum
a. Menghambat hypophyse untuk mengeluarkan thy- adalah normal, sebab Thyroid iodine " adalah me
rotropic hormone ningkat.
b. Menghambat pembentukan thyroxine. 10. Jenis carcinoma thyroid yang tersering adalah :
c. Memperbaiki absorpsi Iodine.
d. Menimbulkan deposit colloid. a. Carcinoma jenis papiler
e. Bukan salah satu diatas. b. Carcinoma anaplastik
5. Pengobatan hyperthyroidi dengan 1131 adalah kontra c. Carcinoma folikuler
indikasi pada : d. Angioinvasive adenocarcinoma.
e. Bukan salah satu diatas.
a. Kehamilan
b. Penderita usia lanjut 11. Protein bound iodine dari seorang penderita didapatkan
c. Penderita hyperthyroidi dengan kelainan jantung 12 mcg per 100 cc dan ekskresi dari I131 adalah 10%
d. Penderita dengan recurrent exophthalmic goiter dalam 24 jam. Diagnosa kemungkinan adalah :
e. Semua yang tersebut diatas.
a. Euthyroidi
6. Dosis pemakaian thiouracil untuk penderita hyperthy-- b. Myxedema
roidi adalah : c. Carcinoma thyroid
a. 1—2 g sehari d. Hyperthyroidi
b. 200—400 mg sehari e. Bukan salah satu diatas.

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 49


ABSTRAK-ABSTRAK
TANGAN TIRUAN DENGAN RASA PERABAAN

SH A N N O N seorang insinyur listrik dari Queensland, Australia bekerja sama


dengan para sarjana dari Kanada telah berhasil membuat tangan tiruan yang mempu-
nyai rasa perabaan.
Tangan tiruan ini dilapis dengan kulit plastik yang mirip dengan kulit yang
sebenarnya dan mempergunakan sinyal-sinyal listrik alamiah dari tubuh untuk me-
ngontrol pergerakannya, memegang sesuatu dan yang paling menakjubkan adalah
merasakan sesuatu yang dipegangnya. Tangan yang mempunyai bobot seberat tangan
orang dewasa itu dihasilkan dari penelitian selama kurang lebih enam tahun. Dengan
mudah tangan tiruan tersebut dipasang atau dilepaskan dalam beberapa menit saja.
Diperkirakan tangan tiruan tersebut dapat diperoleh dengan harga 2.000 dollar Aus-
tralia.

ORTHOPAEDI

Gambar kiri : Dr Shanon, si perancang tangan tiruan bergambar bersama seorang instruktur
kerja sosial di Universitas Queensland yang kehilangan tangannya dalam perang Korea,
tengah memperkenalkan tangan elektronik kepada masyarakat Australia.
Gambar kanart : Memperlihatkan komponen-komponen tangan elektronik tersebut.

SH A N N O N memanfaatkan potensi listrik alamiah dari tubuh manusia yang


dipadukan melalui sistem elektroda sehingga menghasilkan suatu tenaga Myo-elektrik
yang dipakai sebagai tenaga penggerak. Sedang untuk perabaannya digunakan pe-
ngukur tegangan ukuran kecil yang dipasang pada jari-jari tiruan sehingga informasi
mengenai tenaga pegang dari tangan dapat diteruskan oleh arus listrik baterai kembali
ke indra perasa pada bagian lengan yang sudah diamputasi (pangkal amputasi). In-
formasi ini berupa muatan-muatan listrik kecil yang bergerak pada kulit tubuh yang
berubah-ubah frekwensinya sesuai dengan kekuatan pegangan. Sehingga otak dapat
mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh tangan, dengan demikian pemakainya
dapat merasakan adanya kontak dari denyutan listrik halus yang menyebabkan adanya
perasaan pada kulit disektor pangkal amputasi tadi, seperti tusukan jarum yang halus
dan tidak menyakitkan. Jika genggaman tidak keras akan dirasakan sepuluh kali
denyutan setiap detik. Frekwensi ini lambat laun menjadi berkurang kalau genggaman
mengendor, sampai mencapai satu denyutan perdetik pada sentuhan yang paling
halus.
KPA, 13.7.1978

50 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


PENGOBATAN HYPERTENSI DENGAN PEMBATASAN GARAM

Pembatasan pemakaian garam dapur (NaCl) sebagai "pengobatanpelengkap" pada


penderita hypertensi merupakan salah satu prosedur rutin yang dilakukan dalam kli-
ILMU nik, demikian juga dalam praktek sehari-hari. Beberapa peneliti mencoba mencari
jawaban sejauh mana pengaruh pembatasan garam ini terhadap tekanan darah.
PENYAKIT MORGAN dkk meneliti penderita-penderita hypertensi yang dibagi dalam empat
kelompok. Salah satu kelompok penderita dengan tekanan darah diastole antara
DALAM 95—109 mmHg hanya diberi pengobatan pembatasan garam 70—100 mmol/hari
(3,5-5 g) saja. Pada kelompok ini yang terdiri dari 31 penderita, ternyata pembatasan
garam dapat menurunkan tekanan darah diastole 7,3 +/- 1,6 mmHg. Akan tetapi pe-
nurunan tekanan darah diastole ini tidak sebesar penderita yang diobati dengan obat
antihypertensi. MORGAN mengatakan bahwa pembatasan garam ini cukup dapat me-
nurunkan tekanan darah diastole. Juga dikatakan bahwa bila pada semua penderita
hypertensi diberikan pembatasan garam kurang dari 100 mmol/hari ( 5g) , kemungkin-
an pengontrolan terhadap tekanan darah akan menjadi lebih baik.

MORGAN 1,ancct 1 : 228 -- 230, 1978

PENYEBAB SUBFERTILITAS PADA PRIA


Gonorrhoea merupakan penyakit kelamin yang umum di jumpai dewasa ini. De-
ngan tersedianya antibiotika yang cukup pada saat ini, disertai pemakainya yang se-
ring maka strain-strain kuman yang resisten mulai timbul dimana-mana.
RIADI HUSAIN et al meneliti 1061 pria subfertil di Iraq dan menemukan 171
( 16% ) dengan Neisseria gonorrhoea yang positip tetapi tanpa gejala. Dari penderita-
penderita tersebut, 19,3% masih menunjukan adanya infeksi setelah dua minggu
pengobatan dengan antibiotika yang biasa digunakan, hal ini dibuktikan dengan peme-
VENEROLOGI riksaan test sensitivitas. Sedang 2,9% masih menunjukan adanya infeksi sesudah dela-
pan minggu pengobatan. Lima puluh tiga prosen dari penderita tersebut diatas me-
nunjukan perbaikan dari kwalitas semen sesudah mendapat pengobatan.
Rupanya N gonorrhoea yang diisolasi dari penelitian tersebut resisten terhadap
penisilin, kloramfenikol, eritromisin dan berbagai macam antibiotika lain. Salah satu
kemungkinan adalah kuman tersebut memproduksi penisilinase, akan tetapi tidak se-
lalu dapat terdeteksi di Iraq.

RIADI HUSAIN et al. ClinTrials 15(4) : 106-109.1978

HUBUNGAN RPN DENGAN ASPIRIN & PHENACETIN

Pada klinik rheumatologi di Brisbane, Australia telah dilakukan penelitian pe-


makaian aspirin yang dibandingkan dengan pemakaian aspirin dengan kombinasi
phenacetin dalam bentuk APC terhadap efek samping yang terjadi pada penderita
dengan rheumatoid arthirits.
FARMAKOLOGI IAN FERGUSON et al mendapatkan pada pemakaian aspirin dalam bentuk kom-
binasi dengan phenacetin (APC) yang lebih dari satu kg aspirin, ditemukan adanya
hubungan yang bermakna dengan terjadinya renal papillary necrosis (RPN). Tetapi
pada penderita yang memakai aspirin saja sesudah jumlah yang sama (satu Kg) RPN
tidak terjadi.
Dikatakan sebaiknya pemakaian phenacctin harus benar-benar dibatasi mengingat
efek samping yang mungkin timbul.

1AN FERGUSON et al. Med J Austr 1 950 -- 954. 1977

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 51


CASAVA SEBAGAI PENYEBAB GOITER
Kretin Endemik cukup banyak di jumpai dinegara kita, terutama didaerah-daerah
endemik. Sudah diketahui bahwa penyebabnya adalah kekurangan Iodine . Akan tetapi
penelitian BOURDOUX dan kawan-kawan di Ubangi ( Zaire ) yang merupakan suatu
daerah goiter endemik di Afrika mungkin akan menggugah kita untuk lebih memikirkan
bahwa Iodine bukan satu-satunya penyebab goiter tersebut.
BOURDOUX meneliti 1405 penduduk Ubangi dimana prevalence goiter didaerah ter-
sebut adalah 60—70% dari populasi sedang Kretin adalah 1—10%. Penduduk hidup da-
lam keadaan " subsistence level " dan Casava ( singkong ) merupakan makanan pokok
mereka.
Penduduk asli yang diteliti dibagi dalam tiga kelompok dimana kelompok I terdiri
dari 66 anak wanita berumur antara 9—16 tahun dengan standard hidup yang cukup
tinggi dibanding populasi seluruhnya dan mempunyai diet yang cukup baik.
Kelompok ke II terdiri dari 386 penduduk, 150 pria dan 236 wanita berumur anta-
ra 0—80 tahun. Kelompok ini mempunyai diet yang tradisionil ( Casava merupakan ma-
kanan pokok ).
Kelompok ke III merupakan sisanya, terdiri dari laki-laki dan wanita berumur antara
15—30 tahun.
Kelompok ke IV diambil dari 106 orang Belgia yang tinggal didaerah itu, berumur anta-
ENDOKRINO - ra 10—30 tahun, tidak merokok serta tidak mempunyai kelainan thyroid.
Kelompok ini dipakai sebagai kontrol dimana kadar thiocyanate serum dan urine mere-
LOGI ka dipakai sebagai parameter dalam penelitian ini.
Kelompok ke V terdiri dari 10 orang Belgia berumur antara 45—60 tahun dengan pem-
besaran kelenjar thyroid yang nontoxic. Kelompok ini dipakai untuk penilaian am--
bang inhibisi thiocyanate terhadap I thyroid up take dan mereka tidak berada dalam
131
keadaan Iodine defisiensi.
BOURDOUX mendapatkan hasil serum thiocyanate serta urine yang meningkat pada
kelompok II dan III sedangkan group I dan II tidak menunjukan peningkatan.
Juga didapatkan korelasi antara kenaikan konsentrasi thiocyanate dengan pembesaran
kelenjar thyroid. Pada pemberian overload dari Casava selama tiga hari bertu-
rut-turut nampak adanya peningkatan kadar thiocyanate serum maupun urine.
Pada penghentian pemberian Casava didapatkan penurunan yang nyata dari kadar
thiocyanate tersebut dalam serum maupun urine. Demikian juga terjadi pada in take
Casava yang kronik.
Ternyata terjadi juga ekskresi Iodine dalam urine yang meningkat pada golongan
dengan diet Casava yang tinggi dan peningkatan ini sangat bermakna.
Sudah diketahui bahwa thiocyanate mempunyai efek antithyroid. Diduga kemungkinan
penyebab lain dari goiter endemik pada penduduk didaerah tersebut adalah diet Casava
yang tinggi sehingga kadar thiocyanate yang tinggi dalam serum mempengaruhi sintesa
hormone thyroid dan menimbulkan keadaan hypothyroid.
BOURDOUX et al. J Clin Endocrinol Metab 40 (4) : 613 — 621, 1978.

CIMETIDINE UNTUK PENDERITA PSORIASIS ?

Cimetidine sebagai obat yang dipakai untuk mengobati ulkus duodeni/ventrikuli


mulai banyak dipakai saat ini, laporan dibawah ini mungkin menarik bagi dokter-
dokter yang dalam praktek sehari-harinya sering menjumpai penderita dengan pso-
riasis.
Pengobatan ulkus duodeni dengan cimetidine 1 g/hari selama sebulan ternyata tidak
saja menyembuhkan ulkus duodeni/ventirkuli akan tetapi juga menyembuhkan
DERMATOLOGI penderita psoriasis. Sesudah tiga bulan psoriasis yang diderita tersebut timbul lagi,
tetapi terjadi remisi yang komplit setelah pemberian cimetidine kedua kalinya akibat
kambuhnya ulkus yang diderita.
Penulis yang berasal dari Italia ini melaporkan kejadian diatas dan menandaskan per-
lunya observasi untuk mendapatkan data-data yang lebih lengkap tentang sebab pe-
nyembuhan psoriasis yang dilaporkan diatas.
Lancet 2 : 1211, 1978.

52 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979


UNIVERSITARIA

MUKTAMAR IKATAN DOKTER INDONESIA KE XVI


Hotel Bali Beach, Denpasar, 7 — 10 Desember 1978

Pertemuan ini yang dikunjungi para dokter dari sekuruh pe


losok tanah air, sebagian merupakan wakil cabang-cabang IDI,
merupakan kulminasi dari segala kegiatan berorganisasi para
dokter.
Kegiatan ini yang diadakan setiap dua tahun juga merupa-
kan kesempatan yang baik untuk berjumpa lagi dengan teman-
teman lama dan mempererat tali rasa persaudaraan, serta seka-
ligus mengendorkan otot dan syaraf yang sudah sekian lama te-
gang dalam memikul tugas dokter sehari-hari. Bersamaan
dengan muktamar ini IKATAN ISTERI DOKTER INDONE-
SIA juga mengadakan kongresnya bertempat disuatu hotel tak
Ketua Panitia Penyelenggara, dr Iwan Darmansjah bersama Prof
jauh dari Hotel Bali Beach, sehingga dapat dikatakan bahwa Mahar Mardjono sedang melihat-lihat pameran farmasi sesaat
muktamar ini merupakan reuni keluarga dokter Indonesia. Dan sesudah pembukaan KPPIK — X.
pantai pulau Bali yang indah dengan suasana yang penuh de-
Simposium serta kuliah-kuliah umum tersebut diadakan se-
ngan berbagai jenis kegiatan kesenian tradisionil merupakan
rentak dalam tiga ruang yang berbeda. Topik yang disajikan
tempat yang tepat untuk mencapai maksud tersebut.
antara lain : infark jantung akut, masalah kegawatan dalam
Selain penyajian naskah-naskah ilmiah dipagi hari dan siang berbagai bidang klinik, penanggulangan hipertensi, payah
hari, waktu pada malam hari di isi dengan sidang-sidang yang jantung, penyakit jantung rematik, infeksi saluran kencing,
membicarakan organisasi IDI. Waktu diantaranya tentunya ma- eklamsi, obat dan masyarakat, obat dan penggunaannya yang
sih dapat dipergunakan untuk turun ke kota berbelanja. rasional, diagnosa dini kanker, penyakit kelamin, pengobatan
Untuk periode 1978 — 1980, jabatan ketua umum IDI dipe- mikosis, penyakit hati menahun, radioterapi dan kanker,
gang oleh dr. Samsuddin, dari Bagian Kesehatan Anak FKUI/ i mmunologi, diabetes dan kehamilan, penanggulangan luka
RSTM, Jakarta, yang menggantikan dr. Utoyo Sukaton, sedang diabetes, gastroenterologi,traumatologi, neurologi dan sebagai-
kan untuk periode 1980 — 1982 telah terpilih dr. Abdul Cholil nya.
ketua BKKBN DKI, Jakarta untuk memimpin IDI.
Penyediaan konsumsi dilakukan melaui penjualan kupon-
kupon makan dengan harga yang pantas di pulau turis ini dan
dapat ditukarkan dengan makanan secara prasmanan pada se-
buah restoran yang tak jauh lataknya dari kegiatan muktamar.
Panitia penyelenggaran yang sudah berpengalaman disertai
sarana-sarana pariwisata yang baik membuat muktamar di pu -
lau dewata ini suatu pengalaman yang menyenangkan sekali.

OLH

KURSUS PENYEGAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOK-


TERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS IN-
DONESIA 1979.
Prof Gandasubrata, Dekan FKUI sedang memberikan kata sam-
Pada tanggal 23—27 Januari 1979 di Fakultas Kedokteran butan pada pembukaan KPPIK — X.
Universitas Indonesia Jakarta telah berlangsung Kursus Pe-
nyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran ke X ( KPPIK-X ). Nampaknya peserta kursus banyak menaruh minat pada
Pada kursus tersebut disajikan 146 kertas kerja dalam bentuk topik-topik tertentu hal ini terbukti dimana pada saat-saat
simposium-simposium yang seluruhnya meliputi 22 Topik. tertentu hanya ruang-ruang tertentu yang dipenuhi oleh para

Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979 53


peserta antara lain ruang-ruang ditempat mana topik gastroen-
terologi, endokrinologi, nephrologi dan hipertensi, cardiologi
dan farmakologi dibicarakan. Rupanya Farmakologi juga kalender kegiatan ilmiah
banyak menarik perhatian para peserta mungkin hal ini
berhubung membanjirnya detailer serta banyaknya obat-obat
yang beredar dewasa ini. Sehingga para dokter ingin lebih 10 — 15 Juni 1979
mengetahui perkembangan farmakologi saat ini. Kongres Obstetri Ginekologi Indonesia ke IV di Yogyakarta
Pada akhir dari kursus penyegar tersebut diadakan angket Sekretariat
yang nantinya akan dipakai oleh panitia sebagai umpan balik Bagian Obstetri Ginekologi
untuk pelaksanaan KPPIK yang berikutnya. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada/
Nampaknya panitia cukup berhasil dalam menyelenggara- R.S. Mangkuyudan P.O. Box 60
kan KPPIK-X ini, apalagi dengan dapat dijualnya buku naskah Yogyakarta
lengkap KPPIK-X sejak permulaan kursus berlangsung. Rupa-
nya peminat terhadap buku naskah lengkap tersebut juga 14 — 15 Juni 1979
cukup besar sehingga seluruh buku yang dicetak oleh panitia Kongres Pertama Perkumpulan Andrologi Indonesia (PANDI)
habis terjual. Dalam Rangka Kongres Obstetri Ginekologi Indonesia ke IV
di Yogyakarta
q Sekretariat
Bagian Obstetri Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada/
SIMPOSIUM PENYAKIT PENYAKIT INFEKSI R.S. Mangkuyudan, P.O. Box. 60
Ujung Pandang, 14 April 1979 Yogyakarta

Pada tanggal 14 April 1979 yang lalu, Fakultas Ilmu-Ilmu 15 — 16 Juni 1979
Kedokteran Universitas Hasanuddin yang bekerja sama dengan Seminar Nasional ke II Ikatan Ahli Radiologi Indonesia
P.T. Kalbe Farma telah menyelenggarakan Simposium penya- di Semarang
kit-penyakit infeksi di Ujung Pandang. Walaupun diselenggara- Sekretariat :
kan secara sederhana, simposium ini dihadiri oleh sekitar 320 Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Dipone-
peserta. Karena terdapat 26 kertas kerja yang dibahas dalam goro/ R.S. Dr. Kariadi, J1 dr Soetomo 16
simposium yang berlangsung selama sehari saja, maka tidak Semarang
mengherankan bila pertanyaan-pertanyaan yang datangnya ber-
tubi-tubi pada pagi hari, menjelang sore makin lama semakin 25 — 27 Juni 1979
jarang. Untunglah Panitia dengan bijaknya telah memasang Pertemuan Regional Ahli Farmakologi Asia Tenggara dan
paper berjudul " Pemeriksaan gonorrhoica di kalangan wanita Pasifik Barat ke II
tuna susila di Kota Madya Ujung Pandang " sebagai acara tera- di Yogyakarta
khir. Sehingga banyak peserta yang sedianya ingin pulang le- Sekretariat
bih dahulu terpaksa membatalkan niatnya oleh karena ingin Bagian Farmakologi
sekali mendengar pengalaman penceramah diantara anak-anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Hawa itu. Diantara slide-slide yang ditampilkan ada sebagian Sekip Utara
yang hurufnya kabur ada yang hurufnya sebesar semut, ada pu- Yogyakarta
la yang gelap gulita sehingga yang melihat menjadi bimbang,
jangan-jangan mata awaklah yang mulai rabun. Ada pula pen- 29 — 30 Juni 1979
ceramah menampilkan gambar wanita montok dan orang tua Simposium Pulmonologi : Batuk khronik dan berulang pada
berjanggut. "Yang wanita ini ialah Elvy Sukaesih sedangkan anak di Jakarta
yang lain ialah Ayatollah Khomeini". Penjelasan ini diberi- Sekretariat
kan agar para hadirin tidak terbalik menafsirkannya. Dan Unit kerja Koordinasi Pulmonologi IDAI dan Bagian Ilmu
hadirinpun bertepuk-tepuk memuji kebolehan pak Tini Si- Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
din yang salah asuhan ini. J1. Salemba 6
Topik-topik yang diajukan sebagian besar membahas mala- Jakarta
ria dan deman tifoid. Suatu hal yang patut dipuji ialah kebera-
nian Panitia untuk penyelenggaraan pertemuan ilmiah ini seca- 24 — 29 September 1979
ra sederhana di kampus dan bukan di hotel mewah sebagaima- Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran Gigi ke IV
na lazimnya. Lagi pula mereka berhasil menyelenggarakan di Jakarta ( Kampus Universitas Indonesia )
acara dengan lancar dan mulus. Sekretariat
RS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
JI. Salemba 4
Jakarta
q

54 Cermin Dunia Kedokteran No. 14, 1979

You might also like