Professional Documents
Culture Documents
14 , 1979
Cermin
Dunia
Kedokteran
International Standard Serial Number : 0125 — 913X
Majalah triwulan
diterbitkan oleh :
Pusat Penelitian dan Pengembangan P.T. Kalbe Farma dan
dipersembahkan secara cuma-cuma
Daftar isi
4
EDITORIAL
ARTIKEL
5 BEBERAPAASPEK PENYAKIT GONDOK DI INDONESIA
11 CANCER OF THE THYROID
17 PENYAKIT JANTUNG THYROTOXIC
19 KELAINAN KELENJAR THYROID PADA ANAK
23 GANGGUAN BERJALAN PADA KRETIN ENDEMIK
26 THYROID PHYSIOLOGY AND IODINE METABOLISM IN RELATION TO
GOITER AND CRETINISM
42 RESENSI BUKU
45 PENGALAMAN PRAKTEK
47 HUMOR ILMU KEDOKTERAN
48 CATATAN SINGKAT
49 RUANG PENYEGAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOKTERAN
50 KAMI TELAH MEMBACA UNTUK ANDA : Abstrak-abstrak
53 UNIVERSITARIA
Kelenjar gondok yang pada keadaan normal demikian kecil bentuknya sehingga tak
tampak, ternyata besar sekali pengaruhnya atas pertumbuhan fisik dan perkembangan
intelek.
Khususnya pada bayi-bayi dan anak-anak, kekurangan hormon kelenjar gondok
yaitu thyroxine, yang untuk pembentukannya memerlukan elemen Iodine, cara penanggu-
langannya menentukan sekali bagi nasib si penderita. Makin dini dimulai pengobatannya
maka makin baik nasib penderita tadi.
Perlu diketahui, babwa hingga kini beberapa daerah di tanah air kita masih dikenal
sebagai daerah goiter endemik dengan cretin-cretin endemiknya.
Sesungguhnya pencegahan endemic goiter tidak sulit maupun mabal, yaitu dengan
penambaban elemen Iodine dalam makanan/minuman sehari-hari. Salab satu cara yang
telah dikenal sejak lama ialah mencampuri garam masak yang dimakan sehari-hari dengan
sedikit Iodine.
Akan tetapi hingga kini penyediaan dan penyebaran garam Iodine masih belum seperti
yang diharapkan.
Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama pengertian daerah endemic goiter dapat
dihapus dari perbendaharaan istilah ilmu kedokteran Indonesia.
Redaksi
DI INDONESIA
Dr. R. Djokomoeljanto
Bagian Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/
R.S. Dr. Kariadi
Semarang.
Thyroid Undernutrition
Deficiency Di daerah dimana gondok bukan endemik dan bukan Iodine
sebagai sebab gondok maka terutama pada anak menjelang
dewasa (adolescents) banyak mengidap ini karena Chronic
Berat otak kurang kurang
tetap kurang lymphocytic thyroiditis (HUNG, 1970). Gondok tersebut da-
Jumlah sel akhir
Poriode pembentukan sel postnatal diperpanjang t e t a p pat sebagai akibat hiperplasi, tumor (benigna, maligna),
(cerebellum) kista, thyroiditis (CRYER 1976). Gondok yang halus mem-
Bcsar sel mengecil t e t a p besar, difus baik hipo atau euthyroid mengarahkan pada
Neuron suatu defek sintesa hormon (apabila bukan daerah endemik).
a. pembentukan dendrit kurang normal Gondok noduler pada anak perlu diberikan perhatian besar
b. hubungan sinaps terlambat normal sebab ini tidak biasa, kecuali karena stimulus lama dari de-
Glia fisiensi lodine. Pembesaran yang cepat, keras, sakit, perlu
a. Jumlah mielin kurang kurang pertimbangkan tindakan bedah, mungkin suatu keganasan.
b. struktur mielin tetap berubah Apabila dengan scanning 1131 didapati cold nodule, jangan
99m
buru-buru bertindak tetapi periksa lagi dengan scanning TC
E n z i m (GDC, A. Ch. Est, Succ.
DH) kurang tak ubah sebab zat ini memberikan gambaran jelas juga pada early trap-
Behaviour (innate atau adaptive) terganggu terganggu ping phase yang tak terlihat pada I 131 scanning. Sepuluh hing-
ga 20% cold nodule biasanya maligna.
Disadur dari : Balazs, 1972. Sesudah memeriksa besarnya gondok, dicatat dan sebagai-
nya, maka kita harus memperhatikan apakah kasus ini hiper,
Apabila pertumbuhan ssp ini dihubungkan dengan pertum- normo, atau hipothyroid (periksalah catatan selanjutnya).
buhan telinga, maka dari analisa data embrio manusia dapat Bagi yang bukan tersangka ganas, tidak hyperthyroidi dan
disimpulkan bahwa pada minggu'ke enam mulai timbul telinga sebagainya (non toksik) dan bukan kekurangan hormon,
dalam dan luar, sedangkan sejak minggu ke sepuluh organa pengobatan secara rasionil adalah memberi hormonthyroid
Corti mulai berdiferensiasi yang selesai pada minggu ke 20 (pulvus, desiccated atau thyroxin) sebagai supresi TSH. Berikan
(GOSLINGS et al 1975). Hal ini diperkuat oleh data mulai sedikit demi sedikit ditingkatkan dan dievaluasi kemu-
BARGMAN dan GARDNER (1967) yang menunjukkan bahwa dian.
INTRODUCTION
When one thinks of cancer, one thinks of a highly malig-
nant tumor, that ordinarily kills the patient within a few years.
CANCER However, cancer of the thyroid gland generally does not con
firm to the pattem of carcinoma elsewhere and may run an ex
OF traordinarily course over a period of 20 or 30 years, without
causing serious symptoms.
Moreover the close relationship of benign tumors, grossly
THE THYROID and histologically, to low grade malignant tumors and tho dif-
ficulty experienced by clinicians and pathologists alike in dis
tinguishing adenoma from a carcinoma, has resulted in con-
fusion as to what constitute a cancer of the thyroid.
The litterature has mentioned such terms as lateral aberrant
thyroid and benign metastasizing goiter, to describe the low
grade carcinomas, which are so small or so benign in appearan-
ce that the primary tumor is not recognized. Nevertheless,
those tumors are metastasizing carcinoms and because they
may cause death, if not properly treated, they should deserve
serious consideration (Soetomo Tjokronegoro, 1934).
There are also thyroid tumors described as a typicaladeno-
rna or hyperplastic adenomas, wlth out showing any tendency to
invade bloodvessel or the surrounding tissue. These tumors
dr Tirtosugondo and dr Indrawijaya may recur locally if not completely removed and ultimately li-
ke other benign tumors possibly may become rnalignant. In
Departmen of Pathological Anatomy this study, those tumors are not included as malignant tumors
Diponegoro University Medical Faculty/ Only tumors showing invasion of bloodvessel or the usual ma-
Kariadi Teaching Hospital nifestationa of malignancy are conaidared to be cancer (Warren
Semarang & Meissner, 1953).
MATERIALS AND METHODS
Data are obtained by retrospective study of all thyroid di
seases, recoived by the Dept of Pathology, during a five year
period. All are re-exmined and reclassified histologically,
according the International Histological Classification of
Thyroid Tumors (Hedinger & Sobin; WHO -1974 ).
The yoars 1972 - 1976 (inclusive) have been forselected
for this study, because after July 1977 a decentralisation of
hos-the pathology servlces occur, due to the fact that several
pitals in the city of Semarang have their own pathology ser-
vices.
The thyroid speciments came from several parts of the pro-
vince of Central Java,especially from the Northern coastal area
and also frofi the Central part of Central Java. A small part,
* Dibawakan pada Seminar Nasional 1 Gondok dan Kretin Endemik.
Semarang, 18 – 20 Desember 1978.
Pengobatan pada PJT tidaklah berbeda dengan pengobatan Adrenergic blocking drug.
pada thyrotoxicosis tanpa kelainan jantung. Walaupun demi- Reserpin intra muskuler (0,5 mg dosis per-
cobaan kemudian 1,0—2,5 mg setiap enam
kian pilihan cara pengobatan harus disesuaikan dengan usia jam) atau.
penderita, keadaan penyulit jantung dan fasilitas yang ada Propanolol (per oral 70 — 80 mg setiap
(RUBIN, 1972). Pada keadaan-keadaan tertentu memerlukan enam jam; jarang sekali diberikan intra vena
pengobatan ganda misalnya pada payah jantung atau pada 0,5 — 2,0 mg setiap 4 — 6 jam dibawah mo-
fibrillasi atrium yang cepat. nitoring jantung).
Digitalis.
Pada umumnya pengobatan yang dianjurkan ialah pembe-
rian obat anti thyroid seperti PTU (Propylthiouracil) dan lnfeksi
methimazol kemudian disusul pengobatan lodine radioaktip Perlu diadakan pemeriksaan hapusan teng-
(SOKOLOW, 1977). HAMMONDS (1960) mendapatkan hasil gorok, sputum, urine dan sebagainya. Pem-
131
yang sangat memuaskan dengan pengobatan 1 pada 25 berian antibiotika yang tepat.
penderita PJT. Pengobatan bedah dianjurkan pada struma
Kontrol terhadap agitasi
yang besar atau retrosternal.
Reserpin (seperti diatas).
KEPUSTAKAAN Barbiturat (oral atau parenteral 30 — 60
mg tiap enam jam).
1.CAMPUS S, RAPELLI A et al : heart block and hyperthyroidism. Phenothiazines (50 — 100 mg intra musku-
Arch Intern Med 135 : 1091 — 1095, 1975. ler bila diperlukan).
2.DALDIJONO, ISMAIL D, SJAFRIL : Thyrotoxic heart disease.
Acta Med Indon III, 20 — 29, 1972. Kontrole dari sekresi hormon thyroid
3.FRIEDBERG ChK : Disease of the heart. 3rd ed. WB Saunders. Iodine untuk menghambat sekresi hormon
Philadelphia, 1969. thyroid.
Sodium iodine (100 — 200 mg secara lam-
4.HAMMOND E E, CORRIGAN K E, HAYDEN H S : Cardiotoxic bat per infus tiga kali sehari) atau.
thyroid and radio active iodine. JAMA 173 : 1902 — 1906, 1960. Larutan Lugol (sepuluh tetes per oral tiga
5.HELSLOOT M H, Der KINDEREN P J, RIMKES E E R, SANDER kali sehari).
P C : Hyperthyreoidie op oudere leeftijd. Ned T Geneesk 120 : Antithyroid drug untuk menghambat sinte-
47 — 53, 1976. sa hormon thyroid.
6. HURST J W, LOGUE R B : The heart arteries and vein. 2nd ed. Propylthiouracil(200 — 300 mg empat kali
Mc Graw Hill Book Company. New York, 1970. sehari) atau.
Methimazole(20 — 30 mg empat kali sehari).
7.RUBIN I L, GROSS H, ARBERT S R: Treatment of heart disease
in the adult. 2nd ed. Lea & Febiger. Philadelphia, 1972.
8.SOKOLOW M, Mc ILROY M B: Clinical cardiology. Lange Med
Pub. Los Altos, Calif, 1977.
PADA ANAK
DIAGNOSA
Pengalaman penulis terutama terletak pada penderita-
penderita dengan sporadic congenital hypothyroidism. Ke- Gambar kiri :Seorang anak wanita berumur dua setengah
banyakan dari penderlta ini dikira seorang penderita Down's tahun dengan sublingual thyroid.
syndrome atau anak pendek saja yang kebetulan bodoh. Se- Gambar kanan : Seorang bayi wanita berumur lima bulan de
betulnya kalau ada seorang anak menunjukkan sifat-sifat ngan hypothyroidism ( athyreosis )
Koleksi S. Assin.
pendek, tertinggal perkembangannya, bodoh dan malas,
kita harus sudah curlga ke arah hypothyroidism. Apalagi
kalau terdapat gejala-gejala lain seperti kulit kering, tak per-
nah berkeringat, muka yang sembab (myxoedema), obstipasi,
hernia umbilicalis, hypothermia, abdomen yang besar, KEPUSTAKAAN
mucroglossi dan sebagainya. (lihat gambar). Atas dasar ini
saja kemungklnan bahwa klta sedang menghadapi seorang 1. DE GROOT L. J and STANDBURY J. B : The thyroid and its
anak dengan congenital hypothyroidism sudah besar sekali. diseases. 4th ed. Jonh Wiley & Sons. New York, 1975.
Kalau ada fasilitas, kita tambah pemeriksaan dengan : Hb 2. DJOKOMOELJANTO R.R.J.S : The effect of iodine deficieney.
(yang biasanya rendah), cholesterol yang meninggi (tidak Thesis. Semarang, 1974.
selulu) dan bone age yang sangat tertinggal. 3. GARDNER L. I: Endocrine and genetic diseases of childhood
Sekarang di klinik modern ditambah dengan pemeriksaan and adolescence. 2nd ed. W.B. Saunders Co. Philadelphia, 1975.
radio isotop seperti Iodine-uptake test, scanning dan penen- 4. HUBBLE. D : Pediatrie endocrinology. lst ed. Blackwell Scientific
tuun kadar hormon thyroid dalam darah. Publ. Oxford, 1969.
Kalau fasilitas tidak ada untuk melakukan pemeriksaan- 5. NELSON W.E. : Texthook of pediatrics. 10th ed. W.B. Saunders
peineriksaan tersebut dan kita mencurigai suatu hypothyroi- Co. Philadelphia 1975.
dism, maka tidak ada salahnya jika kita mencoba memberi-
kan pulvus thyroid pada penderita-penderita ini dan kita
mengobservasi saja. Jika ada perobahan menjurus ke perbaik-
an, yang biasanya terlihat pada minggu ke dua atau ke tiga,
maka diagnosis hampir paati. Dosis pulvus thyroid mula -
Tabel II : Umur penderita kretin yang kami temukan sebagian besar Tabel VI : gangguan / kesulitan berjalan dari 22 penderita kretin
bervariasi antara : 4 — 30 tahun. endemik
METABOLISM IN RELATION TO
*
GOITER AND CRETINISM
Prof. A. Querido
Profesor in Internal Medicine
Ryks University
Leiden
The thyroid gland is in higher vertebrates a highly structu- The specific properties of the thyroid gland are the ability:
red gland with endocrine function. The thyroid hormones 1. to concentrate the in-organic Iodine ion (PII) when it
which are secreted, carry three or four Iodine atoms. enters the cells of the thyroid. It shares this property with
The thyroid hormones act on all body cells. In amphibia Salivary glands, the gastric mucosa and the mammary
they control the complex process of metamorphosis, which gland.
includes the shedding of the tail of the tadpole and the 2. to produce a specific protein, thyroglobulin (mol. weight
outgrowth of the legs. In mammalian vertebrates the thyroid 650,000), which contains 115 tyrosine molecules: it is
controls a large proportion of the oxygen consumption, stored in the lumen of the follicle.
of linear growth, and of development also of the central 3. to fix the lodide to the tyrosine molecules of thyroglo-
nervous system. bulin, and to condense these iodinated tyrosines to thyro-
The basic units of the thyroid gland are the secretory xine (T4 ) and triiodothyronine (T 4 ) and finally
follicles, small spherical sacks. In the human it has a diameter 4. to split these hormones from thyroglobulin and to send
of about 1/10 - 1/2 mm. The Iodide enters the follicle cells them into the blood stream.
from the blood, and the hormones T 3 and T4 leave the follicle The blood flow to the thyroid gland is rich. Through
to the blood stream. a 20 gram normal thyroid gland flows 100 ml. blood per
In the adult human, the thyroid gland weight about 20 minute, or 1% of the cardiac output. The thyroid gland is
grams, is situated before the trachea, below the thyroid only 0,03% of the body weight! The blood flow through
cartilage. It has two lobes, at the right and left, connected the thyroid gland may increase to 10 times the normal flow
through the isthmus, which in most people is connected with in situations of thyrotoxicosis or endemic goiter!
a third lobe, the pyramidal lobe.
* Dibawakan pada Seminar Nasional I Gondok dan Kretin Endemik.
Semazang, 18 — 20 Desember 1978.
Grade I :
Goiter endemias with and average urinary lodine excretion of
more than 50 ug per g creatinine. At this level, thyroid hormo-
ne supply adequate for normal mental and physical develop-
ment can be anticipated.
Grade 11 :
Goiter endemias with an average urinary Iodine excretion of
between 25 and 50 ug per g creatinine. In these circumstances,
adequate thyroid hormone formation may be impaired.This
group is at risk for hypothyroidism but not for overt creti-
Also a few additional data about Iodine metabolism. The nisms.
thyroid has to produce about 60 80 ug T per day. It was
said before that if Iodine supply decreases, the thyroid adapts Grade III :
by increase of size and surface, and by adding concentrating Goiter endemias with an average rinary Iodine excretion 25
capacity. If this adaptation is sufficient, we speak of compen- ug per g creatinine. Endemic cretinism is a serious risk in such a
sated Iodine deficiency. There is however also an other buffer population.
mechanism, not yet mentioned, which can support the defence
against lodine shortage over a short time of 3-6 months.
That is the lodine reserve within the gland, which amounts
THE FUNCTIONAL CONSEQUENCES OF IODINE DEFICIENCY.
to 10 mg present in thyroglobulin. This is roughly 200 times
the needed daily production! Furthermore the daily thyroxine COMPENSATED DECOMPENSATED
produced, is degrated during that day, and the lodide from
it is conserved and comes back to the plasma. The kidney INTAKE I 2 BORDERLINE DEFICIENT + DEFICIENT ++
also " clears " plasma of Iodide, just as it clears urea, chloride
CLINICAL
and many other substances. This Iodide is lost with the urine. Goiter + ++ ++
The lodide in the extracellular compartment therefore receives Euthyroid + + –
lodide from two sides : from the food and from the break- Adeq. Linear
down of thyroxine. From this pool lodide goes to the thyroid growth + +? —
Adeq. response + + and – –
gland, and is Iodide lost through urine and faces. The loss
pregnancy
with the faces is however a very small fraction. Cretinism — — +
In the next figure the three situations of lodine metabolism Suboptimal
are indicated : the normale state the compensated state and mental develop- — ? +
the decompensated state. ment
dr Makmuri Ms
Bagian Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Yogyakarta.
Dr Marwali Harahap
Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,
Medan
panjang, kemeja lengan panjang dan sarung tangan. Suatu saat persediaan obat itu habis, padahal masih ada kasus-kasus
serupa. Dalam keadaan itu timbul ingatan akan suatu cara pemberian
Setelah kembali dari lapangan, semua pakaian sebaiknya obat yang sering diabaikan : pemberian obat per rectal. Maka selan-
direndam dalam larutan calcium hipochlorit selama 45 menit. jutnya pasien-pasien itu diberi tablet Kalmethazone yang dihancurkan
Kemudian dicuci. Tubuh dicuci dengan sabun dan air. Juga dengan air dan dimasukkan ke dalam rectum. Semua kasus tertolong
alat-alat yang dibawa kelapangan perlu di-dekontaminasi. dengan obat yang diberikan dengan cara tersebut.
PEMBICARAAN
KEPUSTAKAAN
1. ROOK A, WILKINSON D S, EBLING F G : Textbook of Der- Pengobatan dengan suppositoria telah dikenal sejak jaman
matology. Volume I & II. Blackwell Scientific Publication. London, dulu, sejak 1500 tahun sebelum Masehi. Hippocrates pun te-
1972. lah mengetahui bahwa penyakit asthma dapat diobati dengan
2. SIMON R D G P H: Handbook of Tropical Dermatology and pemberian obat secara rectal. Pada jaman modern ini pembe-
Medical Mycology.Vol 1. Elsevier Publishing Company. New York, rian obat per rectal untuk pengobatan sistemik banyak dipe-
1952. lajari di Eropa, terutama di Jerman.
dr Ibnoe I Djojosoebroto *
dr R Subyakto **
MASALAH
SUMMARY
Marilah kita tinjau semua kesibukan yang simpang siur
At present society is critical towards the honourable medi-
ini dengan kepala dingin dan hati lapang.
cal profession., as many "deviations" form medical ethics
Bila kita adakan inventarisasi dari sikap-sikap dan tindakan
allegedly performed by medical doctors are reported. Actually
para dokter yang kiranya jelas menyimpang dari Etika Kedok-
the problem is a very complex one, as many closely related
teran, diantaranya adalah :
factors interact until it manifests itself. An appeal is hereby
• Membanggakan kelebihan diri serta memburukkan Teman
made to the teaching staff of medical education to be exempla
Sejawatnya dimuka seorang penderita, maksudnya yaitu
ry in their dedication and discipline towards the younger doc-
agar penderita tersebut tetap berobat padanya.
tors and medical students.
• Dokter umum yang mengaku spesialis karena praktek meng-
Not less important is a better understanding and tolerance
gunakan misalnya alat Rontgen, EKG dan lain-lain alat
among the medical profession so that by assisting and conec-
elektronika.
ting each other, backed by a positive support from the Depar-
• Spesialis yang tidak mengembalikan penderita yang dikon-
tment of Health a healthier and more respected medical world
sulkan kepadanya, akan tetapi mengobatinya langsung se-
will be attained.
olah-olah itu pasien pribadinya.
• Spesialis yang memasang tarip menyaingi dokter umum
PENDAHULUAN dengan maksud menguasai pasaran.
• Setelah " general check-up " , tanpa alasan kuat, mengan-
Akhir-akhir ini dokter menjadi pusat sorotan dan penilaian jurkan untuk dilakukannya suatu tindakan bedah, tanpa
oleh masyarakat luas. Kita baca dalam surat-surat kabar, adanya keluhan dari fihak penderita.
tulisan-tulisan baik dari masyarakat awam maupun dari ka- • Memberi keyakinan pada pasiennya bahwa sakitnya berat
langan intern kesehatan/kedokteran, satu fihak membeberkan dan harus berobat kepadanya secara teratur dan dalam
penyimpangan-penyimpangan tindakan dokter dari Etika jangka waktu lama, meskipun hal itu tidak diperlukan.
Kedokteran, fihak lainnya mengutarakan pandangan dan • Spesialis yang tidak mengijinkan dilanjutkannya terapi
analisa yang membela atau mencarikan alasan bagi tindakan pada dokter ditempat tinggal penderita dan mengharuskan
dokter yang menyimpang dari Etika Kedokteran tersebut. tetap berobat kepadanya, meskipun penderita datang dari
Lebih gawat lagi karena ada dokter yang sampai harus mering- tempat jauh.
kuk dalam tahanan polisi karena diadukan keluarga pasien-
• Membuat pasien seolah-olah "bola" dengan cara konsul-
nya dan ada kalangan kedokteran yang menulis pembelaan
mengkonsul antara kawan sendiri dari berbagai spesialisasi,
disurat kabar sedemikian jauh menyimpangnya, sampai menu- tanpa indikasi tegas.
duh dan membeberkan penyelewengan yang dilakukan oleh • Menahan penderita dirumah sakit Pemerintah tanpa diobati,
oknum dari kalangan profesi bukan kesehatan/kedokteran.. dengan anjuran pindah kerumah sakit swasta agar dapat
Tidak kurang juga bahkan Menteri Kesehatan Republik Indo- segera ditangani sendiri.
nesia sendiri ikut latah dengan pernyataan disurat kabar yang • Menggunakan alat MR untuk aborsi dengan dalih mengatur
mengingatkan para dokter akan sumpahnya dan akan mengam- haid.
bil tindakan terhadap mereka yang jelas-jelas melanggarnya. • Menjual obat dikamar praktek, meskipun sudah ada apotik
Dengan kilat dibentuk Panitia Pertimbangan & Pembinaan yang buka diwilayahnya.
Etika Kedokteran di Pusat sampai ketin.gkat Propinsi, dengan • Kerjasama dokter dengan apotik / pedagang obat / pabrik
tugas dan deskripsi yang sangat umum, sehingga untuk penge- obat, untuk tujuan komersiil.
trapannya dapat menimbulkan berbagai macam penafsiran. • Last but not least, sikap mental pejabat dalam bentuk
korupsi dan manipulasi serta pungli dari sementara dokter
yang kebetulan menduduki jabatan kunci dalam pemerin-
* Ketua IDI Cabang Banyumas. tahan, baik dari keuangan proyek maupun dari penempatan
** Ketua Tim Kehormatan Etika Kedokteran, IDI Cabang Banyumas. dokter.
SARAN
Adalah suatu langkah yang baik dan positif dari Pemerin-
tah untuk membentuk Panitia Pertimbangan & Pembinaan
Etika Kedokteran yang terdiri atas unsur Pemerintah dan
I.D.I. dari tingkat Pusat dan Propinsi. Tindakan lanjutan yang
diperlukan adalah peraturan permainan yang jelas dan konsek-
wen, disokong oleh landasan dan tindakan hukum yang tegas
dan konsisten. Panitia ini sebaiknya diteruskan sampai tingkat
Cabang I.D.I./Dinas Kesehatan Kabupaten, karena pada ting-
kat inilah sesungguhnya terjadi persoalan yang berkaitan de- MALNUTRITION AND THE IMMUNE RESPONSE
ngan Etika Kedokteran. Ditingkat ini langsung dapat dilakukan
bimbingan, pengarahan dan re-edukasi para dokter, oleh Seja- Ditulis oleh Robert M. Suskind
watnya sendiri, dilingkungannya sendiri, dalam suasana keak- Kroc Foundation Series, Volume 7
raban persaudaraan.
Diterbitkan oleh Raven Press, Publishers, New York, USA,
Etika Kedokteran sendiripun memerlukan revisi secara selektif. 1977.
Diusulkan memasukkan kuliah Etika Kedokteran dalam ku-
rikulum Pendidikan Dokter secara luas dan intensip, baik di
Hubungan antara kekurangan gizi (malnutrition) dan mu-
Fakultas Kedokteran Negeri maupun Swasta. dahnya terserang infeksi sudah diakui oleh dunia kedokteran.
Karena keunikan kedudukannya dalam masyarakat, perlu di- Ini khususnya berlaku untuk penyakit-penyakit diare dan
pikirkan pemberian santunan/gaji yang "cukup " dengan sistem pernafasan. Selain itu anak-anak dengan keadaan gizi
kenaikan tingkat yang terjamin, terutama bagi mereka yang
yang kurang baik lebih mudah mendapat komplikasi yang
berdinas dipelosok atau ditempat-tempat yang secara ekono- serius setelah terserang penyakit-penyakit anak yang menu-
mis "kering". Diusulkan pemberian tunjangan yang lebih besar lar, seperti campak (morbili).
dan kenaikan jenjang karier bagi mereka yang telah bertugas Bahwa ini tidak hanya disebabkan oleh faktor lingkungan
ditempat terpencil, lebih dari mereka yang ditempatkan dekat sudah dapat dibuktikan oleh percobaan-percobaan yang ter-
Pusat atau tempat-tempat "basah " kontrol baik.
Pengawasan dan bimbingan ditujukan juga terutama kepada
" Dalam buku ini diajukan penemuan-penemuan yang ter-
pejabat " untuk memberi contoh bahwa sebagai dokter yang akhir dalam penelitian-penelitian atas akibat malnutrition
berEtik Dokter, mereka tidak minta disuap dan tidak mau pada sistem immune melalui sel (cell mediated immune res-
disuap. Khusus dikalangan Fakultas Kedokteran, para pendi- ponse), sistem immuno humoral, phagocytosis dan sistem-
dik (profesor dan stafnya) agar menjadi suri tauladan bagi sistem komplemen.
para dokter muda dan mahasiswanya dalam dedikasi dan Buku ini bersampul tebal (hard cover), dicetak diatas kertas
disiplin yang tinggi. Banyak contoh dimana staf pendidik tebal mengkilat dan terdiri dari 468 halaman.
inti lebih banyak bekerja untuk luar dinas negaranya karena Baik sekali untuk dimiliki oleh mereka yang bekerja dalam
rayuan gaji dan fasilitas yang lebih besar dan lebih menarik, lapangan kesehatan, khususnya dokter umum, dokter anak,
sehingga dokter muda dan mahasiswanya dibiarkan ditangani ahli gizi dan ahli immunologi.
oleh stafnya ditingkat lebih rendah. Yang penting pada akhir-
nya adalah pengertian dan toleransi didalam dunia kedokteran,
Pesanan dapat dilakukan melalui :
saling membimbing dan saling tegur sesama kita, disertai
dukungan yang konkrit dan positif dari fihak Departemen
Kesehatan, Insya Allah kita bersama dapat membangun dunia
kedokteran yang lebih sehat, lebih terhormat.
ILMU KEDOKTERAN
1. Manifestasi klinik dari thyroid storm atau thyroid krisis c. 20—30 mg sehari
adalah : d. 0,3—0,4 g seminggu
a. Thyrotoxicosis, demam, tachycardia atau tachyar- e. Bukan salah diatas
rhytmia. 7. Iodine radioactive up take yang bernilai lebih dari 35
b. Struma dengan kelainan mata. biasanya menandakan adanya :
c. Struma dengan gejala-gejala dekompensasi jantung.
d. Bukan salah satu diatas. a. Thyroiditis akut
e. Semua yang tersebut diatas. b. Myxedema
2. Mortalitas penderita dengan thyroid krisis adalah : c. Pengobatan dengan iodine
a. Hampir 100 % meninggal. d. Thyrotoxicosis
b. Sesudah Plummer menemukan methoda Plummerisa- e. Bukan salah satu diatas
si pada tahun 1923 maka incidence thyroid storm me-
nurun. 8. Osteitis fibrosa cystica biasanya karakteristik berhubung
c. Kematian biasanya timbul karena adanya kelainan dengan
jantung atau hati
d. Semuanya benar. a. Hypothyroidi -
e. Semuanya salah. b. Hyperthyroidi
c. Hyperparathyroidi
3. Plummerisasi adalah : d. Hyperpituitarisme
a. Iodinasi pada penderita Kretin e. Bukan salah satu diatas
b. Iodinasi pada penderita hypertyroidi
9. Pada sebagian besar penderita hyperthyroidi :
c. Pemberian garam jodium pada penderita struma.
d. Iodinasi penderita struma dengan larutan Lugol be a. Kadar serum iodine adalah normal
berapa hari sebelum dioperasi. b. Kadar serum iodine adalah rendah
e. Bukan salah satu diatas. c. Kadar serum iodine meningkat
4. Obat-obat goiter efektip untuk pengobatan hyperthy-- d. Terjadi peningkatan ekskresi iodine dalam urine, fe-
roid sebab : ces dan sebagainya tetapi kadar iodine dalam serum
a. Menghambat hypophyse untuk mengeluarkan thy- adalah normal, sebab Thyroid iodine " adalah me
rotropic hormone ningkat.
b. Menghambat pembentukan thyroxine. 10. Jenis carcinoma thyroid yang tersering adalah :
c. Memperbaiki absorpsi Iodine.
d. Menimbulkan deposit colloid. a. Carcinoma jenis papiler
e. Bukan salah satu diatas. b. Carcinoma anaplastik
5. Pengobatan hyperthyroidi dengan 1131 adalah kontra c. Carcinoma folikuler
indikasi pada : d. Angioinvasive adenocarcinoma.
e. Bukan salah satu diatas.
a. Kehamilan
b. Penderita usia lanjut 11. Protein bound iodine dari seorang penderita didapatkan
c. Penderita hyperthyroidi dengan kelainan jantung 12 mcg per 100 cc dan ekskresi dari I131 adalah 10%
d. Penderita dengan recurrent exophthalmic goiter dalam 24 jam. Diagnosa kemungkinan adalah :
e. Semua yang tersebut diatas.
a. Euthyroidi
6. Dosis pemakaian thiouracil untuk penderita hyperthy-- b. Myxedema
roidi adalah : c. Carcinoma thyroid
a. 1—2 g sehari d. Hyperthyroidi
b. 200—400 mg sehari e. Bukan salah satu diatas.
ORTHOPAEDI
Gambar kiri : Dr Shanon, si perancang tangan tiruan bergambar bersama seorang instruktur
kerja sosial di Universitas Queensland yang kehilangan tangannya dalam perang Korea,
tengah memperkenalkan tangan elektronik kepada masyarakat Australia.
Gambar kanart : Memperlihatkan komponen-komponen tangan elektronik tersebut.
OLH
Pada tanggal 14 April 1979 yang lalu, Fakultas Ilmu-Ilmu 15 — 16 Juni 1979
Kedokteran Universitas Hasanuddin yang bekerja sama dengan Seminar Nasional ke II Ikatan Ahli Radiologi Indonesia
P.T. Kalbe Farma telah menyelenggarakan Simposium penya- di Semarang
kit-penyakit infeksi di Ujung Pandang. Walaupun diselenggara- Sekretariat :
kan secara sederhana, simposium ini dihadiri oleh sekitar 320 Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Dipone-
peserta. Karena terdapat 26 kertas kerja yang dibahas dalam goro/ R.S. Dr. Kariadi, J1 dr Soetomo 16
simposium yang berlangsung selama sehari saja, maka tidak Semarang
mengherankan bila pertanyaan-pertanyaan yang datangnya ber-
tubi-tubi pada pagi hari, menjelang sore makin lama semakin 25 — 27 Juni 1979
jarang. Untunglah Panitia dengan bijaknya telah memasang Pertemuan Regional Ahli Farmakologi Asia Tenggara dan
paper berjudul " Pemeriksaan gonorrhoica di kalangan wanita Pasifik Barat ke II
tuna susila di Kota Madya Ujung Pandang " sebagai acara tera- di Yogyakarta
khir. Sehingga banyak peserta yang sedianya ingin pulang le- Sekretariat
bih dahulu terpaksa membatalkan niatnya oleh karena ingin Bagian Farmakologi
sekali mendengar pengalaman penceramah diantara anak-anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
Hawa itu. Diantara slide-slide yang ditampilkan ada sebagian Sekip Utara
yang hurufnya kabur ada yang hurufnya sebesar semut, ada pu- Yogyakarta
la yang gelap gulita sehingga yang melihat menjadi bimbang,
jangan-jangan mata awaklah yang mulai rabun. Ada pula pen- 29 — 30 Juni 1979
ceramah menampilkan gambar wanita montok dan orang tua Simposium Pulmonologi : Batuk khronik dan berulang pada
berjanggut. "Yang wanita ini ialah Elvy Sukaesih sedangkan anak di Jakarta
yang lain ialah Ayatollah Khomeini". Penjelasan ini diberi- Sekretariat
kan agar para hadirin tidak terbalik menafsirkannya. Dan Unit kerja Koordinasi Pulmonologi IDAI dan Bagian Ilmu
hadirinpun bertepuk-tepuk memuji kebolehan pak Tini Si- Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
din yang salah asuhan ini. J1. Salemba 6
Topik-topik yang diajukan sebagian besar membahas mala- Jakarta
ria dan deman tifoid. Suatu hal yang patut dipuji ialah kebera-
nian Panitia untuk penyelenggaraan pertemuan ilmiah ini seca- 24 — 29 September 1979
ra sederhana di kampus dan bukan di hotel mewah sebagaima- Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran Gigi ke IV
na lazimnya. Lagi pula mereka berhasil menyelenggarakan di Jakarta ( Kampus Universitas Indonesia )
acara dengan lancar dan mulus. Sekretariat
RS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
JI. Salemba 4
Jakarta
q