You are on page 1of 14

MAKALAH

DISAMPAIKAN PADA SELEKSI GURU TELADAN TINGKAT PROPINSI YANG DILAKSANAKAN OLEH KANWIL DEP AGAMA

SITI NURAIDA GURU PADA MIN MOYA KOTA TERNATE

KRAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN KEPEMIMPIN KEPALA MADRASAH 1. A. PENDAHULUAN Kepemimpinan Kepala Madrasah merupakan penentu keberhasilan suatu organisasi pendidikan.Sekolah atau Madrasah merupakan suatu organisasi karena didalamnya ada pemimpin,bawahan,tujuan,prasarana dan sarana yang semuanya harus dikelola secara baik demi mencapai tujuan yang diinginkan.Pemimpin yang baik harus mampu mengelola atau memanage organisasi yang dipimpinnya.Dia harus mampu mengatasi atau mengantisipasi segala perubahan dan kendala yang setiap saat terjadi secara tiba-tiba,Dia harus tanggap dalam mengoreksi kelemahan-kelemahan.sanggup membawa organisasi yang dipimpinnya menuju sasran yang telah ditetapkan.Singkatnya pemimpin memiliki kesempatan yang paling banyak untuk membentuk sampah menjadi pupuk atau nsebaliknya.Sehubungan hal tersebut dapat dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan kunci pembuka sukses organisasi.Khusus untuk organisasi sekolah,kepala sekolah/madrasah dan pola kepemimpinannya adalah penentu keberhasilan suatu sekolah,keberhasilan dalam artian yang luas termasuk penampilan secara utuh.Didalamnya terlibat proses dan hasil belajar peserta didik. Kepala Madrasah dalam sosialisasi tugas-tugasnya berhubungan dengan manusia,perasaan dan sasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.,entah tujuan kurikulum,tujuan institusi,maupun bersama-sama dengan pemimpin yang lain mengejar pencapaian tujuan pembangunan yang lebih besar yaitu tujuan pembangunan nasional Perlu disadari bahwa setiap individu yang terlibat didalam suatu organisasi memiliki

Motivasi dan inovasi baik internal maupun eksternal yang dimunculkan dalam bentuk aktualisasi diri masing-masing.Aktualisasi dimaksud kiranya diartiakan sebagai aktualitas bakat,minat,dan kemampuan.Aktualitas ini perlu diatur dan dikelola secara efesien dan efektif agar terarah bagi pencapaian tujuan. Pemimpin(kepala madrasah) yang mengelola sekolahnya termasuk individu guru an tenaga kependidikan lain bersama orang tua dan komite dengan turut memperhatiakan aktualitas diri individu masing-masing diharapkan akan berhasil mengantarkan sekolah tersebut mencapai prestasi yang baik.Kepala sekolah yang dipimpinnya. Upaya memahami karakteristik dan kepribadian pemimpin secara generalistik tidak mudah,sebab tiap pemimpin memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda.Perbedaan mana diakibatkan pengaruh latar belakang sosial budaya,wawasan lingkungan,pendidikan Adat istiadat,kejiwaan dan sebagainya.Perbedaan-perbedaan ini akan mempengaruhi perilaku dan sikap kepemimpinan setiap individu pemimpin. Lingkup Materi Berkenaan dengan urugensi kepemimpinan kepala madrasah,maka sesuai konteks ini lingkup materi akan meliputi 1. Teori Kepemimpinan 2. Tipe kepemimpinan 3. Karakteristik Kepemimpinan 4. Asas,fungsi dan tugas pemimpin 5. Konflik Kepemimpinan :

2.

1. Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu hal yang sudah ada bersamaan dengan adanya peradaban manusia.Dimana mana sebagai makhluk bio sosial manusia berkumpul dan bekerja secara bersama-sama untuk mencapai kebutuhan bersama demi mempertahankan eksistensi hidupnya dari tantangan alam,binatang buas maupun penyakit.Saat itu yang ditunjuk sebagai pemimpin adalah orang yang kuat,cerdas dan terampil. Dalam buku Arthasastera,ciiri seorang perwira sebagai pemimpin anatara laian ditetapkan -. Pribumi,lahir dariketurunan yang luhur -. Sehat,kuat,pemberani,ulet -. Berwatak murni,penuh kebaktian,setia,taat pada kewajiban,punya harga diri,bijaksana Antusias,berwawasan luas ke depan. -. Mempunyai pengaruh -. Terampil dan terlatih dalam bidang seni Ciri kepemimpinan tersebut tersebut ini,masih cukup relevan dan potensial untuk dimiliki Sorang pemimpin masa kini dan masa yang akan datang.. Seorang pemimpin bila di tinjau dari latar belakang kepemimpinannya dapat dipisahkan menjadi pemimpin yang genetis,pemimpin yang sosial dan pemimpin yang ekologis. Secara genetis dikatakan bahwa pemimpin itu tidak dibentuk,tetapi memiliki bakat yang dibawa sejak lahir.Ia ditakkdirkan menjadi pemimpin dalam kondisi dan situasi apapun. Menurut teori sosial seorang pemimpin itu lahir karena disiapkan dan dibentuk sebagai pemimpin,bukan karena pembawaan sejak lahir.Ia perlu dipersiapkan sebaik mungkin melalui pendidikan maupun pelatihan dan pengalaman. 3.

Teori Ekologi muncul sebagai reaksi terhadap kedua teori diatas.Menurut teori ini seorang akan sukses karena memiliki bakat bawaan sejak lahir kemudian dikembangkan melalui pengalaman dan pendidikan sesuai tuntutan ekologi. Selain teori diatas masih banyak teori kepemimpinan yang dibuat oleh para ahli managemen,sebagai contoh berikut ini dikemukakan teori GRR TERRY 1. Teori otokratis 2. Teori psyikologis 3. Teori sosiologis 4. Teori suportif 5. Teori laissez faire 6. Teori sifat 7. Teori situasi. 8. Teori Kelakuan pribadi Teori TERRY ini selanjutnya akan mengjhasilkan kepemimpinan dengan tipe seperti yang diteorikan diatas. 1. Teori otokratis mencirikan seorang pemimpin yang suka memberikan perintah dan paksAan yang selalu harus dipatuhi.ia merupakan penentu sekaligus pemegang policies tanpa Berkonsultasi dengan para anggota.Pemimpin seperti itu tidak memberikan informasi Yang mendetail tentang rencana,tetapi hanya memberitahukan langkah-langkah yang Harus diambil.pada intinya otokrat keras memiliki sifat-sifat tepat,saksama namun keras Dan kaku.tidak pernah memberikan delegasi tugas. 2. Teori psikologis menyatakan bahwa seorang pemimpin hendaknya mengembangkan 4. :

Sitem motivasi untuk merangsang kesediaan kerja para pengikut atau anak buahnya.Pemimppin yang mampu memotivator orang lain sangat memperhatikan aspekaspek psihis manusia seperti kemampuan,kepastian emosional,keinginan atau kebutuhan bawsahan,gairah kerja,minat dan suasana hati. 3. Teori Sosiologis menganggap kepemimpinan sebagai upaya melancarkan interaksi dalam organisasi.Pemimpin menetapkan tujuan dengan melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan. 4. Teori Suportif Di dalam teori ini pemimpin memiliki anggapan bahwa pengkutnya berkeinginan untuk berusaha sebaik-baiaknya.mereka hanya dibimbing melalui tindakan tindakan persuasif tertentu.Untuk itu pemimpin hendaknya

menciptakan lingkungan kerja yang membantu mempertebal motivasi kerja bawahan termasuk mengembangkan skilnya. 5. Teori Lassez faire

Teori ini dikembangkan oleh seorang pemimpin yang tidak mampu.Untuk itu merupakan ia senantiasa menyerahkan semua tanggung jawabnya kepada bawahanjnya. Ia hanya merupakan simbol.Pemimpin seperti ini kurang memiliki keterampilan

tekhnis.Kemunkinan ia menjadi pemimpin karena adanya sistem nepotisme ataupun penyuapan.Akibatnya organisasi yang dipimpin sering dapat di umpamakan sebagai seekor belut tanpa kepala. 6. Teori Kelakuan Pribadi Menurut Teori ini kepemimpinan akan muncul berdasarkan kualitas peribadi atau mencontohi pola pemimpin sebelumnya. 5

Menurut teori ini kepemimpinan yang demikan akan menghasilkan monotinisme di dalam tugas. Tidak tampak kreatifitas kearah pembaharuan yang lebih menyeluruh dan

meningkat.Tingkah laku pola pemimpin yang demikian berkaitan dengan bakat dan kemampuan,kondisi dan situasi yang dihadapi,keinginan untuk memecahakan

masalah,derajat supervisi dan kemampuan evaluasi. 7. Teori Sifat. Sudah banyak upaya untuk mengidetiifikasikan sifat-sifat yang diharapkan ada pada seorang pemimpin.Untuk meramalkan sukses tidaknya seorang pemimpin kita

diperhadapkan pada sejumlah ciri unggul yang sekaligus menjadi sifat yang harus melekat pada diri pemimpin tersebut.Antara lain memiliki intelegensia dan integritas tinggi,banyak insiatif,energik,memiliki kedewasaan tingkat emosional,memiliki daya persuasif,terampil memberikan partisipasi sosial yang tinggi dan sebagainya. 8. Teori Situasi Teori ini menjelaskan tentang pemilikan fleksibilitas yang tinggi pada seorang pemimpin agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan zamannya.Pemimpin harus multi dimensional agar mampu melibatkan diri dan menuyesuaikan diiri secara cepat sejalan dengan perubahan yang ada. II. Tipe Kepemimpinan Berdasarkan tipe kepemimpinan dapat dibedakan menjadi : 1. Tipe Kharismatik 2. Tipe Peternalistis dan maternalistis 6

3. Tipe militerisme 4. Tippe otokratis 5. Tipe Laissez Faire 6. Tipe populistis 7. Tipe administratif 8. Tipe Demokratis Didalam memberikan penjelasan tipe-tipe kepemimpinan tersebut diatas ada tipe yang tidak lagi dijelaskan karena berkaitan erat dengan teori kepemimpinan sebelumnya. 1. Tipe Kharismatis Pemimpin tipe ini memiliki kharisma kepemimpinan yang tinggi.Ia mampu menggerakkan termasuk orang lain yang tidak merupakan anggota organisasi yang dipimpinnya untuk mengikuti gerak dan kemaunnya.Dia dianggap mempunyai kekuatan gaib (supranatural power) tokoh pemimpin seperti ini antaranya Mahatma Gandhi,Jhon F.Kenndy,Soekarno. 2. Tipe paternalistis dan maternalistis Pemimpin tipe ini menganggap bawahannya seperti orang yang belum dewasa,untuk itu selalu diberi perlindungan,jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan dan berinsiatif,selalu bersifat maha tahu. 3. Tipe populistis Pemimpin tipe ini dapat membangun solidaritas rakyat karena kepopulerannya. Contoh: soekarno yang dapat menggerakkan rakyat indonesia mengahncurkan kolonialisme dan imperialisme dengan bermodalkan semangat dan keberanian. 7.

4. Tipe Administratif Pemimpin tipe ini lebih mengutamakan hal-hal yang menyangkut

administrasi.Segala gerak bawahan diarahkan semata-mata untuk kepentingan tugas-tugas administratif,sehingga masalah-masalah teknis operasional kurang mendapat perhatian. 5. Tipe Demokratis Pemimpin tipe ini melibatkan semua unsur termasuk bawahannya dalam penentuan sikap,arah dan perilaku organisasi.Ia menerapkan sitem Among dalam kepemimpinannya. Yaitu; INGARSO SUNTULODO,ING MADIA MANGUNKARSO,DAN TUTWURY HANDAYANI..Kepemimpinan tipe ini yang diusahakan sedapatnya di berlakuakan dalam manageman pancasila . III. Karakteristik Kepemimpinan Karakteristik Kepemimpinan di Indonesia umumnya menampakkan ciri yang jelas sebagai manusia pancasila yang bertaqwa dan beriman kepada tuhan yang maha esa. Untuk itu sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab terhadap ketercapaian tujuan organisasi,beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain kewibawaan dan kesungguhan atau etos kerja dismaping kedudukan.Terhadap masalah kedudukan perlu dipertajamkan bahawa antara wibawa dan kedudukan perlu diberikan garis pisah yang jelas sebab seseorang yang berkedudukan berdasarkan legalitas formal belum tentu memilki wibawa,sebaliknya seseorang bisa memiliki wibawa yang besar walaupun tidak memiliki kedudukan formal. Ciri kepimipinan indonesia seperti disebutkan diatas selainciri sitem Among juga memilki ciiri taqwa kepada tuhan yang maha esa 8

Selain tipe sebagaimana disebutkan diatas pemimpin-pemimpin bangsa indonesia diharapkan memiliki landasan kepemimpinan yang kokoh yaitu 1. Landasan diplomasi a. Sugih Tanpa Banda ( Kaya tanpa harta benda) b. Ngalurung tanpa bawa ( Peluruh tanpa bala tentara) c. Menang Tanpa ngasorake (Menang tanpa mengalahkan) d. Mewah Tanpa Kalangan ( mmemberi tanpa kehilangan) 2. Landasan Kepemimpinan a. sifat ratu/raja b. sifat pandita c. sifat Petani d. sifat Guru 3. Landasan pengabdian a. Rasa ikut memiliki b. wajib ikut membela c. mawas diri untuk bersikap berani 4. Landasan kebijaksanaan a. persiapan pengumpulan data b. perbandingan,penelahaan c. penilaian d. petunjuk sesepuh dan petunjuk tuhan e. Pengambilan keputusan 9. : adil,bijaksana,amnbek permata : Membelakangi kemewahan dunia : jujur,sederhana,tekun,ulet. : memberi teladan yang baik :

IV. Asas,fungsi dan tugas pemimpin Sebagai pemimpin kita memiliki asas yang konsisten yaitu pancasila dan UUD 45.didalam azas tersebut kita akan mengacu untuk membentuk sikap dan kualitas diri pemimpin dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan.Dalam kerangka pembangunan nasional yang menyeluruh perlu diketahui tugas kepimipinan pembangunan yang didasarkan pancasila dan UUD 45. Hakekat pembangunan ialah rangkaian upaya perubahan dan pengembangan yang dilakukan secara sadar,terencana,berkesinambungan menuju kualitas kehidupan yang lebih tinggi.Dalam kondisi pembangunan yang demikian diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengelola tugas-tugas sesuai tujuan pembangunan dimaksud.untuk itu diperlukan rekrutmen tenaga kepemimpinan yang memadai.Pendidikan kepemimpinan adalah upaya mempersiapkan seorang pemimpin lewat jalur pendidikan formal,baik melalui pre service traening maupun in service training. Pembinaan kepemimpinan merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pemimpin secara sistimatis untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilannya.Termasuk didalam hal ini adalah kepemimpinan pendidikan baik di madrasah maupun dikecamatan,kabupaten propinsi dan selanjutnya secara berjenjang. Keterampilan dan kemampuan pemimpin menurut willem Tracy dibagi menjadi 3 jenis skill: 1.Technical Skill 2. Human skill 3. konseptual skill. 10

Pemimpin sesuai dengan tugasnya berfungsi memberikan layanan organisasi termasuk layanan administrasi secara umum menyangkut tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh bawahannya dalam hubungan dengan sasran yang ingin dicapai dengan melibatkan masarakat dan unsur terkait lainnya. Kepala Madrasah sebagai pemimpin suatu unit pendidikan disekolah berfungsi mengkordinasikan seluruh kegiatan baik administartif umum,personalia,prasarana dan sarana termasuk administrasi keuangan serta kemuridan demi mencapai sekolah yang memnuhi tuntutan wiyata mandala dan salah satu pusat sumber belajar dalam rangka upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,meningkatkan keterampilan dan kemampuan intelektual murid serta guru.Dalam upaya ini sungguh diperlukan human relation yang baik dari seoang kepala madrasah sebagai top manager sekaligus policy maker disekolah yang dipimpinnya. Tugas kepemimpinan yang terpenting dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Untuk itu seorang pemimpin wajib melaksanakan fungsi-fungsi managemen seperti planing,organising,aktuiting,dan controling.Fungsi-fungsi managemen ini perlu dilaksanakan.Bila satu diantara fungsi menagemen tersebut pincang,maka akan mengganggu keseluruhan sistem kerja managemen kepemimpinan kepala madrasah,sebagai contoh fungsi controling bila kurang dilaksanakan,kepala sekolah tidak akan mampu mengetahui sampai dimana kekurangan,kesalahan atau kelebihan yang dibuat oleh para guru dan tenaga kependidikan lain yang ada di sekolahnya.Melalui fungsi ini controling ini sekaligus pelaksanaan pengawasan melekat dapat terlaksana. V. Konflik Kepemimpinan 11

Konflik mengandung banyak arti ada yang negatif,netral dan ada yang positif.Dalam pengertian negatif konflik diartikan dengan sifat-sifat

animalistik,kebuasan,kekerasan,barbalisme,destruksi/pengrusakan,penghancuran,emosi tanpa kontrol,huru hara,pemogokan dan lain-lain. Secara positif konflik dihubungan dengan masalah-masalah petualangan,hal

baru,inovasi,pembersihan,kemurnian,pembaharuan,ketenangan bahtin,kreasi,rasinalitas,mawas diri dan seterusnya.Sedangkan dalam pegertian netral konflik diartikan sebagai akibat keaneka ragaman individual manusia dengan sifat dan perilaku yang berbeda-beda. Konflik-konflik seperti disebutkan diatas perlu dimanage secara terkonsentrasi bila tidak diinginkan merusak sistem kepemimpinan yang berlaku.Untuk memanage konflik-konflik dimaksud diperlukan pendekatan yang cocok.Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain pendekatan tradisional,pendekatan netral atau pendekatan interaksioanal.

12

KEPUSTAKAAN 1. Kartini Kartono,Dra pemimpin dan Kepemimpinan ,Apakah pemimpin abnormal itu, Rajawali,Jakarta,1990 2. Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Managemen ,Suatu pendekatan perilaku, PT Rajagrafindo persada,jakarta, 1995 3. Sondang p. Siagihan, Prof.Dr Cipta,Jakarta,1989. MPA.Teori dan praktek kepemimpinan, Rineka

4. Moenir A.S,Drs,Kepemimpinan Kerja, Peranan,tehnik dan keberhasilannya,Bina Aksara,Jakarta, 19 88. 5. Adam.I,Indrawijaya,Drs,MPA,Prilaku Organisasi, Sinar Baru,Bnadung,1889

13

You might also like