You are on page 1of 7

MAKALAH FILSAFAT, PEMIKIRAN FILSAFATI, DAN PRODUK PEMIKIRAN FILSAFAT FILSAFAT DAN ILMU, ILMU DAN KEHIDUPAN, KEHIDUPAN

DAN ALAM MAKNA, KEBENARAN, DAN CARA MEMPEROLEH KEBENARAN

Tugas Kelompok : Filsafat Ilmu

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Wuryadi

Oleh: Agus Kamaludin Supiana Fincensius Oetpah Sukardi Abbas

(08708251002) (08708251010) (08708251008) (08708251018)

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008

A.

PENDAHULUAN/ Filsafat adalah usaha (aktifitas) berpikir manusia secara sungguh-sungguh untuk

mengerti/memahami makna dan nilai-nilai yang ada di dunia demi menemukan hakikat yang ada seperti sebab, asal, dan hukum-hukumnya. Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Manusia adalah makhluk yang berakal budi. Dengan akal budinya, manusia mampu mengembangkan kemampuan yang spesisifik manusiawi, yang menyangkut daya cipta, rasa maupun karsa. Dengan akal budinya, maka kemampuan bersuara bisa menjadi kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Manusia mampu menciptakan dan menggunakan simbol-simbol dalam kehidupan sehari-hari, sehingga oleh Ernst Cassirer disebut sebagai animal symbolicum (Jujun S. Suriasumantri, 2005: 171).

Filsafat berasal dari bahasa Yunani Philosophia.

Philos berarti teman,

selanjutnya Sophos berarti bijaksana, sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan. Maka secara etimologi (asal-usul kata) maka ada dua arti filsafat yang sedikit berbeda. Pertama, artinya mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana, dan yang kedua artinya teman bijaksanaan. Pengertian Filsafat adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Timbulnya filsafat karena manusia merasa kagum dan merasa heran. Pada tahap awalnya kekaguman atau keheranan itu terarah pada gejala-gejala alam. Dalam perkembangan lebih lanjut karena persoalan manusia makin kompleks, maka tidak semuanya dapat dijawab oleh filsafat secara memuaskan. Jawaban yang diperoleh menurut koento wibisono dkk (1997), dengan melakukan refleksi yaitu berfikir tentang pikirannya sendiri. Dengan demikian, tidak semua persoalan itu harus persoalan filsafat. Sedangkan Pengertian dari Ilmu merupakan pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-langkah pencapaiannya dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis. Saat ini ilmu mengalami perkembangan dimana berbagai aliran ilmu mulai muncul dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : jelas obyek-gejala persolannya,

metodologinya jelas, ada struktur keilmuannya (sistematika), kecendrungan berkembang, jelas makna dan manfaatnya. Aliran ilmu dapat di bedakan menjadi : ilmu alam dan empiris, ilmu abstrak, ilmu-ilmu sosial dan kemasyarakatan dan ilmu sejarah. Peranan dari Filsafat dan Ilmu dalam memecahkan persoalan, yaitu: 1. Sebagai matter scientiarum, filsafat melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu. 2. Filsafat membantu ilmu untuk menjawab masalah yang tak bisa terjawab. Seperti dimaklumi, ilmu memiliki keterbatasan baik dari sisi nilai kebenaran (relatif dan tentatif) maupun dari sisi spesialisasai bidang, tidak mempersoalkan asas dan hakikat realitas. Dalam konteks ilmu-ilmu, filsafat berperan menjadi jembatan antar disiplin ilmu dan memeriksa, mengevaluasi, mengoreksi dan menyempurnakan prinsipprinsip asasi ilmu pengetahuan. 3. Bagi kehidupan praktis, filsafat membantu melakukan refleksi-pikiran dalam menentukan nilai dan norma kehidupan. 4. Filsafat pun mengantarkan manusia untuk mampu berfikir jernih, terang dan jelas hingga menuntun manusia untuk melakukan tindakan yang benar dan tepat. Menurut Jalan Cahaya Juli 25, 2008 Ilmu menerima dasarnya dari filsafat dengan rincian sebagai berikut : Setiap ilmu mempunyai objek dan problem Filsafat juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu, dengan dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu. Di samping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar khusus yang digunakan dalam tiap-tiap ilmu. Dasar yang diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari ilmu pengetahuan Filsafat juga memberikan metode atau cara pada setiap ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan filsafat ilmu mengharapkan pandangannya pada strategi pengembangan ilmu yang menyangkut etik dan heuristik bahkan sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan manusia ( Koento Wibisono dkk, 1997).

Sejarah membuktikan bahwa dengan metode ilmu, akan membawa manusia kepada kemajuan dalam pengetahuannya. Kemajuan dalam pengetahuan yang dihasilkan ilmu itu memungkinkan karena beberapa sifat atau ciri khas yang dimilki oleh ilmu itu sendiri. Ilmu dengan segala tujuan dan artinya, sampai batasbatas tertentu, telah banyak membantu manusia dalam mencapai tujuan hidup dan kehidupannya; yaitu kehidupan yang lebih baik sekalipun kebenaran ilmu tidak mencapai kebenaran mutlak, tetapi dalam keterbatasannya ia membantu kehidupan dan kepentingan manusia di dunia yang fana ini sesuai dengan bidang masing-masing. Hubungan antara filsafat dan ilmu, ilmu dan kehidupan, kehidupan dan alam secara deduktif dan induktif Berpikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada pengetahuan dan bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah dikumpulkan sebelumnya, sedangkan berfikir secara iduktif artinya ilmu dihasilkan melalui proses pengujian yang merupakan proses pengumpulan fakta yang relefan dengan dugaan yang diajukan. Berikut ini bagan hubungan antara filsafat dan ilmu, ilmu dan kehidupan, kehidupan dan alam secara deduktif dan induktifi :

FILSAFAT

ALAM

KEHIDUPAN

ILMU

1.

Hubungan antara filsafat dan ilmu Pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu

khusus menjadi bagian dari filsafat. Sehingga ada yang mengatakan filsafat sebagai induk: atau Ibu ilmu pengetahuan atau meter scientiarum. Meskipun dalam

perkembangannya masing-masing ilmu memisahkan ilmu dari filsafat, ini tidak berarti hubungan filsafat dengan ilmu-ilmu khusus menjadi terputus. Dengan ciri kekhususan yang dimiliki setiap ilmu hal ini memilki batas yang tegas diantara masing-masing ilmu. Dengan kata lain tidak ada bidang pengetahuan yang menjadi penghubung ilmu yang yang terpisah. Disinilah filsafat berusaha untuk menyatupadukan masing-masing ilmu. Tugas filsafat adalah mengatasi spesialisasi dan merumuskan suatu pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusian yang luas. Oleh karena itu filsafat merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan secara alami dari mahluk yang berfikir. Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Dari hubungan ini maka timbul interaksi antara filsafat dengan ilmu-ilmu khusus juga menyangkut suatu tujuan yang lebih jauh dari filsafat. Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang tersatupadukan, komprehensif dan konsisten. Secara komprehensif artinya tidak ada suatu bidang yang berada di luar jangkauan filsafat. Secara konsisten artinya uraian kefilsafatan tidak menyusun yang saling berkontradiksi. Misalnya fisika mendasarkan pada asas bahwa semua benda terikat pada kaidah mekanis (sebab-akibat), akan tetapi dalam biologi dapat ditemukan bahwa pada organisme yang lebih tinggi tidak hanya berproses seperti mesin-mesin melainkan juga menunjukan adanya kegiatan yang mengarah pada suatu tujuan. 2. Hubungan antara ilmu dan kehidupan Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif, tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifikasi dan analisis. Ilmu itu objektif dan menyampingkan unsur pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral karena dimulai dengan fakta. Sejarah membuktikan bahwa dengan metode ilmu, akan membawa manusia kepada kemajuan dalam pengetahuannya. Kemajuan dalam pengetahuan yang dihasilkan ilmu itu memungkinkan karena beberapa sifat atau ciri khas yang dimilki oleh ilmu itu sendiri.

Ilmu dengan segala tujuan dan artinya, sampai batasbatas tertentu, telah banyak membantu manusia dalam mencapai tujuan hidup dan kehidupannya; yaitu kehidupan yang lebih baik sekalipun kebenaran ilmu tidak mencapai kebenaran mutlak, tetapi dalam keterbatasannya ia membantu kehidupan dan kepentingan manusia di dunia yang fana ini sesuai dengan bidang masing-masing. Ilmu menghasilkan teknologi yang memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dengan cepat karena ilmu dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen, dan verifikasi. Dengan ilmu dan teknologi manusia dapat mengubah wajah dunia; mengubah cara manusia bekerja, cara manusia berpikir. Dengan ilmu dan teknologi manusia dituntut untuk mengadakan perubahan secara terus menerus, perbaikan, serta penemuanpenemuan baru. Perkembangan industri, perkembangan sosial budaya, juga perkembangan industri persenjataan merupakan suatu tanda bahwa ilmu dan teknologi akan berkembang terus menerus. 3. Hubungan antara kehidupan dengan alam Kehidupan adalah hidup, dan hidup itu merupakan bagian dari alam. Pernyataan ini merupakan pemahaman awal dalam proses mengupas tentang hubungan kehidupan dengan alam. Banyak pandangan dari para filsuf yang memaknai tentang hakikat alam. Dalam arti luas, alam merupakan suatu yang ada (surajiyo, 2005). Dewasa ini pengetahuan manusia tentang alam sudah sangat luas dan ilmu serta teknologi sudah sedemikian majunya seakan-akan manuasia sudah mampuh menguasai alam raya dengan keberhasilannya menerobos angkasa luar. Manusia yang mempunyai kemampuan tinggi untuk menalar dengan akalnya sudah cukup banyak mengetahui proses kehidupan itu, sekalipun mereka tidak mampuh mengetahui hakekat dari kehidupan itu sendiri. Upaya mengetahui proses kehidupan yang berkembang sepanjang sejarah peradaban manusia, telah mengantarkan manusia mengenal adanya hukumhukum yang pasti dan teliti menguasai alam raya ini. Gambaran yang nyata dari pengetahuan ini terlihat dengan jelas dari ilmu-ilmu fisika, kimia, biologi, dan astronomi. Ilmu-ilmu tersebut mengungkapkan betapa alam raya ini tercipta secara teratur dan terkontrol sedemikian teliti dengan hukum-hukum yang pasti. Penggolongan tersebut didasarkan pada urutan tata jengjang asas

ketergantungan dan ukuran kesederhanaan. Dalam urutan itu setiap ilmu yang terdahulu adalah lebih tua sejarahnya, secara logis lebih sederhana dan lebih luas penerapannya daripada setiap ilmu yang di belakangnya. (the liang gie, 1999). Jika dilihat dari sejarah perkembangan ilmu sains pada mulanya orang akan mempertahankan penggunaan istilah filsafat alam bagi ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan hal tersebut maka sangatlah beralasan bahwa ilmu pengetahuan alam tidak terlepas dari hubungan dari ilmu induknya yaitu filsafat. Dari pembahasan beberapa aspek di atas, yakni filsafat, ilmu kehidupan, dan alam dapat digeneralisasikan bahwa keempat aspek tersebut merupakan sebuah alur berantai yang saling mempengaruhi satu sama lainnya

You might also like