You are on page 1of 11

MAKALAH BIOLOGI CARA MEMBUDIDAYAKAN CABAI RAWIT

D I S U S U N OLEH : SRI MULYANA TRI PUSPITA WINARTI XII IPA 1

SMA NEGERI 07 PONTIANAK TAHUN AJARAN 2009/2010

BUDIDAYA CABAI RAWIT

A.

PENDAHULUAN
merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan

Cabe

(solanaceae.) yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau birds eye chili pepper.

Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.

Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh sungguh . Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun selama musim tanam.

Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap. CabaI rawit dapat diperbanyak dengan biji. Cabai rawit memiliki berbagai jenis, jenis yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :
1. Cabai kecil atau cabai jemprit

buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
2. Cabai putih atau cabai domba

buahnya lebih besar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.

3. Cabai celepik

buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya tidak sepedas cabai jemprit . sewaktu muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah cerah .

Untuk mendapatkan cabai rawit yang Adapun syaratnya sebagai berikut 1. Tanah

berkualitas tinggi kita harus

mengetahui yang syarat tumbuh yang diinginkan oleh cabai rawit.

Gembur subur atau banyak mengandung zat makan

pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) banyak mengandung humus 2. Tempat tumbuh ( daerah ) Dataran rendah Dataran tinggi 3. Iklim tanaman cabai rawit dapat tumbuh , baik pada daerah yang kurang hujan maupun yang sering hujan . Suhu udara yang diperlukan tanaman ini adalah berkisar antara 25 C 31 C.

Sebelum kita melakukan pembudidayaan,kita memerlukan alat dan bahan yang akan kita gunakan, yaitu 1. Alat yang diperlukan untuk menanam cabai rawit

Cangkul garpu tanah kored gembor ember sprayer ember meteran Keranjang Timbangan tali kenca ( pelurus ) 2. Bahan bahan yang diperlukan untuk menanam cabai rawit benih cabai rawit pupuk kandang urea TSP Bambo Insektisida Fungisida KCL Pelastik kecil bumbungan

Lalang atau daun kelapa

B. BERCOCOK TANAM
Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan dambaan dan harapan kita semua . Untuk mencapai hal tersebut kita harus melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan tahapan sebagai berikut

1. PENGOLAHAN TANAH
Dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari
a. Pembuatan bedeng

lebar bedeng 100 120 cm. tinggi bedeng 20 30 cm jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
b. Syarat pupuk kandang yang baik adalah

tidak berbau tidak panas

berwarna kehitam hitaman dan benarbenar sudah matang


c. Jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut 50x100cm 60x70cm

50x90cm
d. Cara pembuata jarak tanaman

a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira kira 10 cm dari tepi bedeng b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut ,

kemudian di beri pupuk kandang = 1 kg / lubang pupuk urea = pupuk TSP = pupuk KCI = d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat

2. PEMILIHAN BIBIT
Bibit merupakan faktor yang paling menentukan dalam budidaya suatu tanaman. Meskipun pemeliharaan telah dilakukan secara

maksimal, tetapi tidak akan memperoleh hasil yang optimal kalau bibit yang ditanam dari benih yang kurang baik. Untuk memperoleh benih yang baik adalah: Pilih buah cabe yang sehat, lebih besar dari yang lainnya dan matang sempurna. Buang bagian pangkal dan ujungnya. Sayat bagian buah yang tersisa, kemudian ambil bijinya. Jemur ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama tiga hari. Langkah berikutnya adalah menyemai benih yang sudah kering untuk dijadikan bibit. Kegiatan menyemai ini diawali dengan merendam benih dengan air hangat selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya benih direndam sehari semalam dalam larutan perangsang akar.

3. PESEMAIAN
tanaman atau calon tanaman yang baik. Adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :
a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng

pesemaian sebagai berikut lebar bedeng 1 1,2 m panjang bedeng 3 5 m tingi bedeng 15 20 cm

b. penyemaian benih kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antara 300 500 benih . Sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata . Beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut : semai bebas atau ditabur merata

semai dalam baris semai berkelompok

4. PENANAMANAN
Bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu. ciri ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut : telah berumur satu bulan tidak terserang hama dan penyakit pertumbuhan tanaman seragam

a)

cara penanaman siram bibit yang akan ditanam pilih bibit yangakan ditanam lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah

5. PEMELIHARAAN TANAMAN
a) penyiraman

penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .

b) penyiangan

rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c) pemupukan

jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah

urea=200kg TSP=200kg KCI = 150 kg

d)hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut: tungau marah kutu daun berwarna kuning
kutu gurem atau thripstanda

a. tanda tanaman terserang penyakit tanamanberwarna seperti perak

tanaman tampak pucat daun menjadi layu

b.pengendalian cabut tanaman yang terserang berat kumpulkan bagian tanaman yang terserang,lalu dibakar

6. PANEN
Panen merupakan kegiatan yang dinanti nanti untuk menikmati jerih payah selama penanaman.
a.

Pemanenan Panen pertama sekitar umur 60-75 hari Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA +

Hormonik dan dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosis 500 cc/ph
b.

Cara panen : Buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)


Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering

Penyortiran dilakukan sejak di lahan


Simpan ditempat yang teduh.

You might also like