You are on page 1of 72

w w w .d itp tk sd .g o.

id

Fasilitator
WAHANA INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR Pelindung Prof. Suyanto, Ph.D. Pengarah Dr. Bambang Indriyanto Drs. Mudjito AK, M.Si. Pembina Drs. Utju Sumarsana, M.Si. Drs. Husaini Wardi, M.Pd. Dewi Asih Heriyani, SH, MH Dra. Anti Wirage, M.Pd. Pemimpin Redaksi: Drs. Didik Prangbakat Pernaskahan: Dr. Dewi Utama Faizah Drs. Ngadirin, M.Ed. Staf Redaksi: Sumanto, S.Pd. Sutapa, S.Pd. Dra. Lilik Sutiyah Drs. Gunawan Apriliono Drs. Abdul Mukti, M.Ed. Sugiyanto, M.Pd. Lanny Anggraini, S.Pd. Siti Bastiah, BA Disain/Lay-out Yudi Yuliadi, S.Pd. Cahyono Percetakan & Pendistribusian: M. Kasman AG M. Aris Syaifuddin, ST Alamat Redaksi: Direktorat Pembinaan TK&SD Depdiknas Gedung E Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. (021) 5725641, 5725642 Fax. (021) 5725637, 5725989 http://www.ditptksd.go.id E-mail: redaksi.fasilitator@yahoo.com

PENGANTAR REDAKSI
Pembaca yang terhormat, Pendidikan harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru harus mengantisipasi perubahan tersebut. Direktur Pembinaan TK dan SD menekankan pentingnya pendidik mengikuti perkembangan teknologi dengan selalu meningkatkan wawasan dan profesionalisme. Tahun 2009 Indonesia kembali menggelar pesta demokrasi. Perkembangan kehdupan demokrasi saat ini merupakan salah satu produk dari pendidikan demokrasi di kelas. Dalam edisi ini disajikan pembahasan tentang pendidikan demokrasi yang terjadi di sekolah dasar. Perpustakaan yang merupakan pusat sumber belajar belum sepenuhnya diberdayakan. Paradigma bahwa perpustakaan hanyalah pelengkap dan tempat menyimpan koleksi buku perlu dirubah. Perpustakaan haruslah diberdayakan dan dijadikan sebagai pusat sumber belajar dari pencarian informasi bagi warga sekolah. Pemberdayaan perpustakaan sekolah disajikan secara menarik untuk dibaca. Pada bagian lain juga disajikan pentingnya dongeng yang memberdayakan serta pentingya seorang pendidik selalu dekat dan hangat terhadap siswa. Sebuah pengantar tentang pendidikan inklusif menjadi sajian menarik dalam rangka mendukung program pendidikan untuk semua (education for all). Informasi tentang dana alokasi khusus (DAK), bantuan operasional sekolah (BOS) serta rintisan penerapan sistem manajemen mutu di TK dan SD disajikan dalam Info & Kebijakan. Pada bagian Forum Lomba dan Olimpiade disajikan berbagai informasi tentang sayembara, lomba, dan olimpiade tahun 2009. Dalam English 4U kali ini disajikan pengalaman dan laporan seorang siswa SD dalam mengikuti program homestay ke Melbourne. Pembahasan sepintas tentang Disk Operating System (DOS) and Windows menambah khasanah dan wawasan teknologi informasi dan komunikasi.

w .d

Selamat membaca. Jakarta, 31 Maret 2009 Redaksi

Kami menerima tulisan, artikel, pengalaman, penelitian tindakan kelas, gagasan, dan opini yang berkaitan dengan taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

itp

tk

sd .g o.

id

DAFTAR ISI
Message from the Director: Potret Pendidikan Kita
Pendidikan Demokrasi di Sekolah Dasar (6)

DAFTAR ISI

Pendidik di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi (Teachers in the Era of Information Communication Technology) (4)

Gagasan & Inovasi


(10) Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah (15) Kita Butuh Dongeng yang Memberdayakan (18) Menjadi Pendidik yang Hangat

Artikel Anda
Tantangan Pendidik di Era Global (22) Pendidikan Inklusif. Sebuah Pengantar (28)

Info & Kebijakan

Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tahun 2009 (44) International Mathematics & Science Olympiade (IMSO) 2009(45) Indonesian Science Festival (ISF) for Primary School 2009 (48) Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) II SD Tahun 2009 (50) 3rd ASEAN Primary School Sports Olympiade (APSSO) 2009 (52) Festival Kompetensi & Kreativitas SD Tahun 2009 (54) Festival Lomba & Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD Tahun 2009 (56) Festival Lomba & Seni Siswa Nasional (FLS2N) TK Tahun 2009 (58) Lomba Gugus SD Tahun 2009 (60) Lomba Gugus TK Tahun 2009 (61) Lomba Perpustakaan SD Tahun 2009 (62) Sayembara Penulisan Naskah Bacaan Siswa SD Kelas Rendah Tahun 2009 (63) Soal Matematika Olimpiade Sains Nasional Tahun 2006 (65) Kunci Jawaban Fasilitator Edisi IV Tahun 2009 (67)

w .d

itp

Forum Lomba & Olimpiade

tk

sd .g o.

(34) Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun 2009 (36) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD (41) Beasiswa Siswa Miskin untuk SD (43) Bantuan ISO 9001:2008 untuk TK dan SD

id

English 4U
(67) Todays Joke

Tokoh & Profile


My Journey in Joining Homestay Program 2007 at Lloyd Primary School Melbourne, Australia (68)

Wawasan Teknologi Informasi & Komunikasi


Disk Operation System & Windows (71)

MESSAGE FROM THE DIRECTOR

PENDIDIK DI ERA

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


(Teachers in the Era of Information Communication and Technology)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat. Teknologi komputer, contohnya, telah berkembang demikian hebat, dan merevolusi cara kita berkomunikasi seperti dalam mengungkapkan gagasan, mencari teman, mencari informasi, berbelanja, mengisi formulir isian sekolah, dan memajang profil diri. Informasi dapat diperoleh dengan cepat dengan dukungan teknologi informasi. Semua itu mempengaruhi paradigma pendidikan.

w .d

endidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar potensi peserta didik berkembang optimal. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Education shall constitute an aware and systematic endeavor to enable learning environment optimize students potentials. Education is aimed to develop the learners potentials so that they become persons imbued with human values who are faithful and pious to one and only God; who possess morals and noble character; who are healthy, knowledgeable, competent, creative, independent; and as citizens, are democratic and responsible. We wish to Science and technology have developed at amazing speed. Computer technology, for example, has undergone breakthrough, which revolutionizes the way to communicate such as expressing ideas, seeking friends, searching for information, shopping, filling out school forms, and displaying own profile. Recently, it is very easy and fast to get information through communication technology development. All of this achievement directly influences education paradigm. Challenging the above advancement, the Ministry of National Education puts forth a vision which holds that education system as a strong social institution to empower all of the citizens to become informed people and high quality human resources so that they can proactively respond the changing world. This vision will be realized through various policies and programs, building on

Sesuai dengan perkembangan tersebut, Depdiknas memiliki visi untuk terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan warga negara agar menjadi manusia yang berkualitas dan mampu menjawab perubahan dunia. Visi tersebut ditempuh melalui berbagai kebijakan dan program, dengan bertumpu pada empat pilar, yaitu olah hati (kecerdasan spiritual), olah rasa (kecerdasan

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

itp

tk

sd .g o.

id

emosional dan sosial), olah pikir (kecerdasan intelektual), dan olahraga (kecerdasan kinestetis atau gerak fisik). Dalam lingkup sekolah, ujung dari seluruh kebijakan dan program lebih banyak terletak di tangan guru. Di tangan gurulah upaya langsung mengoptimalkan potensi dan bakat anak didik. Guru harus dapat menangkap dan membumikan seluruh teori dan kebijakan. Guru diharapkan dapat (i) memperhatikan keragaman individu, (ii) mendorong partisipasi aktif, (iii) mengembangkan budaya baca dan tulis, (iv) memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran, serta (v) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada peringatan Hari Guru ke-11 dan Hari Aksara Internasional ke-39, 2 Desember 2004, telah mencanangkan bahwa Guru adalah profesi yang mulia, luhur, dan patut diberi penghormatan dan penghargaan tinggi seperti juga profesi lain. Lewat legislasi dan regulasi serta berbagai program, Pemerintah telah berupaya agar citra, mutu, dan kesejahteraan guru meningkat. Kini giliran guru menangkap dan memainkan bola yang telah dilempar oleh Pemerintah. Mari bangkit guruku!!

four pillars, i.e. spiritual intelligence, emotional and social intelligence, intellectual intelligence, and kinesthetic intelligence. Within the scope of a school, the realization of all of the policies and programs lies in the hands of teachers. It is the teachers that directly do the job to optimize students potentials and talents, and attune learning processes in line with prevailing vision and paradigm. It is the teachers that should catch and down-to-earth all education theories and policies into the classroom environment. Teachers are expected to (i) cater to diversity of the students, (ii) encourage active participation of the students, (iii) develop reading and writing habits in themselves and in the students, (iv) provide feedback, and (v) utilize information and communication technologies. President Susilo Bambang Yudhoyono, on the commemoration of 11th Teachers Day and 39th International Literacy Day 2 December 2004 decreed that Teacher is a Profession. This is a formal assertion that teacher constitutes a noble and dignified and that teacher should be rewarded accordingly. This assertion confirms teacher being equal to other professions. By ways of legislations, policies and other programs, the Government has undertaken to hold teachers image, quality, and welfare proportionately improved. Now it is the teachers turn to catch and to play the ball thrown by the Government. Teaches, lets move!!

Drs.Mudjito AK, M.Si. Director of Kindergarten and Primary School Development

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

POTRET PENDIDIKAN DI SD

PENDIDIKAN DEMOKRASI DI SEKOLAH DASAR


Evranita, S.P.

PENDAHULUAN

Budaya angkat tangan untuk menjawab, bertanya, usul, komentar dan minta ijin baru berbicara setelah ditunjuk guru merupakan perlu dibiasakan untuk membiasakan tertib dan demokrasi.
BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

Kehidupan demokrasi saat ini merupakan cermin dari pendidikan demokrasi di dalam kelas. Apa yang dilatihkan di sekolah menjadi kebiasaan dan budaya yang tumbuh dalam kehidupan seharihari. Pendidikan demokrasi merupakan salah satu amanat dari Sistem Pendidikan Nasional, yaitu bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai cultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kretivitas peserta didik dalam proses pembelajaran.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan haruslah dapat menyelenggarakan pembelajaran yang tanggap akan perubahan dan perkembangan. Pembelajaran tidak hanya sebatas belajar kognitif, tetapi harus pula memperhatikan aspek psikomotorik dan afektif. Belajar adalah proses yang berlangsung dalam waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu. Terjadinya beberapa peristiwa dalam kehidupan seharihari seperti adu argumentasi yang tidak sehat, pemaksaan kehendak, sikap acuh tak acuh, serta tidak siap dengan kekalahan dalam percaturan politik boleh jadi merupakan hasil pendidikan yang dialami sebelumnya.

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

Lalu bagaimana membangun prinsip demokrasi dalam pendidikan? Sehingga hal ini tidaklah hanya dipelajari dengan memberikan materi tetapi lebih diejawantahkan dalam berprilaku dan bersikap. Pendidikan demokrasi di sekolah dasar perlu dikembalikan untuk membudayakan sikap saling menghormati dan menghargai orang lain, serta siap menjadi pemimpin sekaligus siap menjadi orang yang dipimpin.

dinamis, mengubah bentuk pemerintahan yang menuntut kebebasan berfikir dari warga negaranya. Kesempatan perubahan sosial dan politik yang positif berada di tangan warga negara. Pemerintah tidak boleh melihat sistem pendidikan sabagai sarana indoktrinasi, melainkan mengusahakan sumber daya bagi pendidikan sama seperti mereka memperjuangkan kebutuhan dasar warga negaranya. Tujuan dari pendidikan demokrasi adalah untuk menghasilkan warga negara yang independen, berfikir kritis, serta sangat memahami konsepkonsep dan praktek-praktek demokrasi. Kesempatan bagi perubahan social dan politik yang positif berada di tangan warga Negara. Terdapat hubungan langsung antara nilai-nilai pendidikan dan demokrasi: dalam masyarakat demokratis, konten dan praktek pendidikan mendukung kebiasaan (habits) pemerintahan yang demokratis. Proses transmisi pendidikan ini merupakan hal yang penting dalam demokrasi karena demokrasi yang efektif bersifat dinamis dan terus berubah yang menghendaki kebebasan berfikir oleh warga negaranya. Kesempatan perubahan sosial dan politik yang positif berada di tangan warga Negara. Pemerintah tidak boleh memandang sistem pendidikan sebagai sarana untuk menindoktrinasi para siswa, namun berusaha mengerahkan sumber daya untuk pendidikan, sama seperti usahanya untuk memenuhi kebutuhan dasar warga negaranya. Tujuan dari pendidikan demokrasi adalah menghasilkan warga Negara yang bebas, kritis, dan sangat memahami konsep dan praktek demokrasi. Seperti yang dikemukakan oleh Chester E. Finn Jr., seorang staf senior dari Hoover Institution yang pernah mengatakan: People may be born with an appetite for personal freedom, but they are not born with knowledge about the social and political arrangements that make freedom possible over time for themselves and their children. ...Such things must be acquired. They must be learned. (Seseorang mungkin telah dilahirkan dengan kebebasan pribadi, namun ia tidak dilahirkan dengan pengetahuan mengenai penataan sosial dan politik yang memungkinkan kebebasan tersebut

PESTA DEMOKRASI SEBAGAI PEMBELAJARAN

Pada tanggal 9 April 2009, Indonesia telah melaksanakan pemilu legislative. Ada fenomena yang menarik dalam pemilu kali ini. Media masa memberitakan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilu baik positif maupun negatif. Sebelum pelaksanaan pemilu, pemberitaan marak dimana-mana seakan semua menyambut pelaksanaan pesta demokrasi ini dengan gegap gempita. Secara sadar atau tidak sadar, ini memberikan pendidikan demokrasi bagi masyarakat termasuk siswa di sekolah dasar. Pertanyaannya, apakah pendidikan demokrasi itu dapat ditangkap dengan benar bagi anak kita khususnya di tingkat dasar? Dalam hal ini tugas guru adalah menjadi fasilitator bagi tumbuhkembangnya sikap demokrasi, keteladanan, sikap saling menghargai di antara peserta didik. Guru harus mampu membelajarkan siswa untuk learning to live together, di samping learning to know, learning to do, dan learning to be.

PENDIDIKAN DAN DEMOKRASI

Pendidikan merupakan suatu komponen penting dalam setiap masyarakat, khususnya dalam masyarakat demokratis. Terdapat hubungan langsung antara pendidikan dan nilai-nilai demokrasi. Dalam masyarakat demokratis konten dan praktek pendidikan mendukung kebiasaan suatu pemerintahan yang demokratis. Proses transmisi pendidikan ini merupakan hal yang sangat penting dalam demokrasi karena demokrasi yang efektif bersifat

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

dapat dipertahankan selamanya bagi dirinya sendiri dan anak-cucunya. Hal tersebut harus dimiliki. Ia harus dipelajari). Belajar mengenai demokrasi dimulai dalam sekolah; berlanjut sepanjang kehidupannya sebagai warga negara. Demokrasi memberikan janji sekaligus tantangan. Ia menjanjikan bahwa umat manusia yang bebas dan bekerjasama dapat mengatur diri mereka sendiri sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi aspirasi mereka terhadap kebebasan pribadi, kesempatan ekonomi, serta keadilan sosial. Ia memiliki tantangan karena keberhasilan dari demokrasi berada dipundak warganegaranya sendiri bukan pihak lain.

antara mereka, hubungan dengan pihak lain, dengan komunitas lain dan dunia. Memberi inspirasi para individu untuk memilih nilai-nilai personal, sosial, moral dan spiritual yang positif bagi dirinya sendiri dan sadar terhadap cara untuk mengembangkan dan memperdalam nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari komunitas internasional. Mendukung sekolah dalam meningkatkan etos dan metode kerja dalam rangka membantu para peserta didik meraih harga diri (selfesteem) mereka dan menerima tanggung jawab yang lebih besar terhadap perilaku mereka.

itp
PENDIDIKAN BERBASIS NILAI

tk
Begitu pun dalam bekerjasama terdapat filosofi: saling tolongmenolong (helping one another), bekerja secara bersama-sama dengan sabar (working together with patience), usaha bersama untuk mencapai tujuan (collective effort to reach a goal). Kegiatan belajar dan mengajar tentang nilai dapat dilakukan dengan langkah: 1) penjelasan guru tentang nilai, 2) Anak-anak merefleksikan nilai dan menghubungkannya ke dalam kebidupan seharihari , dan 3) dengan anak-anak menggunakan nilai-nilai sebagai panduan dalam bertingkah-laku. Dalam prosesnya, contoh pengalaman belajar yang dapat menghidupkan kegiatan toleransi dan kerjasama adalah: berdiskusi, bermain peran, bernyanyi, berdeklamasi, menceritakan, mengamati, tanya jawab, menghitung, membaca, mengidentifikasi (meneliti dan mencatat), demonstrasi, karya wisata, wawancara, menyimak, menonton, membuat, dan sebagainya. Pendikan berbasis nilai bukanlah subjek baru yang perlu dipadukan ke dalam kurikulum, melainkan ia merupakan suatu filosofi pendidikan, suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang melandasi cara suatu sekolah dalam membentuk ethos pada peserta didik dan komunitas sekolah. Tujuan pendidikan berbasis nilai (values-based education) adalah : Membantu komunitas sekolah memikirkan dan merefleksikan nilai-nilai universal yang positif dan mewujudkannya dalam hubungan di

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

sd .g o.

Nilai universal yang dapat membangun demokrasi adalah toleransi dan bekerjasama. Dalam bertoleransi terdapat filosofi: menerima diri sendiri dan orang lain (accepting myself and others), menyadari kita semua berbeda (knowing we are all different), memahami dan berpikiran-terbuka (being understanding and openminded).

id

PAKEM DAN PENANAMAN DEMOKRASI DI KELAS

Menurut Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses dalam pelaksanaan kegiatan inti pembelajaran melalui proses: eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM) bukan bentuk tempat duduk yang berkelompok, tetapi kegiatan yang dikerjakan anak harus menantang siswa untuk mengembangkan berbagai kompetensi seperti berpikir kreatif, mengungkapkan pikiran, dan memecahkan masalah baik secara berkelompok maupun mandiri. PAKEM menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran tidak menjadi monoton dan membosankan. Sikap toleransi dan bekerjasama dalam pembelajaran dapat membangun demokrasi dan belajar demokrasi sendiri. Metode pembelajaran perlu memberikan variasi untuk menyelesaikan masalah secara bersama dan menghargai pendapat orang lain. Tata tertib kelas biasanya dibuat oleh kepala sekolah atau guru untuk siswa. Hal ini secara tidak langsung mendukung terjadinya peraturan dibuat dan ditujukan untuk pihak atau orang lain. Pembuatan peraturan kelas oleh siswa berikut sangsinya secara bersama-sama merupakan salah satu strategi penanaman demokrasi. Hal ini merubah paradigma bahwa peraturan dibuat sendiri untuk dirinya sendiri. Jika ada yang melanggar peraturan kelas maka dirinya sendiri yang akan menjalani sangsi yang telah disepakati. Setiap anak perlu diberi kesempatan berpengalaman sebagai ketua, sekretaris, pelapor, dan anggota dalam setiap kegiatan di kelas akan menumbuhkan nilai-nilai demokratis.

Dalam kerja kelompok, maka komposisi pengurus kelompok perlu diputar atau digilir sehingga setiap anak berkesempatan untuk memimpin dan dipimpin. Hal ini akan menumbuhkan sikap saling menghargai dan sekaligus memahami posisi masing-masing. Contoh praktis dalam penanaman demokrasi di kelas misalnnya dalam pemilihan ketua kelas. Sikap untuk bertanggung jawab perlu ditumbuhkan dalam mengemukakan pendapat, mengambil keputusan, bermusyawarah, dan menghargai pendapat orang lain. Menerima perbedaan pendapat serta siap menang maupun kalah dalam berargumentasi maupun dalam mencapai sesuatu perlu dibiasakan. Apa pun putusan bersama di dalam kelas harus dipatuhi oleh kelas. Siapa pun yang sudah disepakati sebagai ketua kelas harus dipercaya untuk memimpin kelas. Contoh lain adalah aturan untuk mengangkat tangan sebelum berbicara apabila ingin usul, menjawab pertanyaan, menyanggah, atau mengemukakan pendapat. Kebiasaan menjawab secara koor dan bersama-sama merupakan kebiasaaan yang kurang demokratis. Siswa boleh berbicara atau bersuara hanya setelah diberi kesempatan atau ditunjuk oleh guru perlu dibiasakan. Mendengarkan serta memberi kesempatan kepada orang yang sedang berbicara sampai selesai merupakan bagian dari menghargai orang lain. Melalui strategi ini maka sikap untuk menahan diri, mendengarkan pendapat orang lain, serta berbicara hanya setelah diberi ijin dapat menumbuhkan sikap demokratis dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Dasar 1945, 2006. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstirusi RI. Jakarta. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Fokus Media. Bandung. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. 2007. BSNP. Jakarta Hawkes, Neil. 2001. Being a School of Excellence Values Based Education. Oxford Shire County Council Education Service. Democracy in Brief. Bureau of International Information Programs U.S. Department of State.

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

GAGASAN & INOVASI

PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH


Oleh: Anita P.

Perpustakaan sekolah bukanlah sekedar pelengkap dan tempat menyimpan koleksi buku dan alat peraga, tetapi lebih dari itu. Perpustakaan merupakan sumber belajar dan sumber informasi yang jauh lebih banyak di banding informasi di kelas. Diperlukan upaya pemberdayaan perpustakaan agar perpustakaan menjadi sumber inspirasi dan pusat pencarian informasi serta pengetahuan bagi guru dan siswa.

sarana edukatif, informatif, riset, dan rekreatif. Namun kenyataan perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap perpustakaan sekolah masih sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi bahwa sebagian besar sekolah belum memiliki perpustakaan.

w .d
Perpustakaan merupakan surga bagi pemburu ilmu dan informasi. Budaya baca dapat ditumbuhkan melalui pengkondisian.

itp
PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan tempat ideal untuk mencari informasi yang sangat diperlukan dalam dunia informasi yang berkembang dengan cepat. Perpustakaan seharusnya menjadi tempat atau sarana untuk membantu menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan mendorong membiasakan siswa belajar secara mandiri, karena perpustakaan berfungsi sebagai

10

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

Beberapa sekolah yang memiliki perpustakaan juga belum berfungsi sebagaimana seharusnya yang antara lain disebabkan oleh kurangnya suasana nyaman akibat kurangnya koleksi serta fasilitas perpustakaan, pengelolaan perpustakaan yang kurang profesional, serta kurangnya pemanfaatan perpustakaan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Sebuah seminar tentang pengembangan perpustakaan sebagai sumber belajar yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas telah menghasilkan rekomendasi perlunya mengadakan perpustakaan di setiap sekolah, pemberdayaan sarana dan prasarana pendidikan, perlunya pustakawan di sekolah, perlunya

id

guru dan siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar, dan perlunya koordinasi antara perpustakaan baik perpustakaan sekolah dengan perpustakaan nasional, perpustakaan wilayah, perpustakaan umum, perpustakaan keliling, perpustakaan kecamatan, perpustakaan perguruan tinggi, dan perpustakaan khusus/ instansi. Dari rekomendasi tersebut belum ada yang secara langsung menuntut adanya perubahan perilaku siswa, guru, dan masyarakat terhadap perpustakaan sekolah. Secara konsep sebagian besar orang setuju bahwa perpustakaan adalah penting dalam mendukung proses belajar mengajar serta dalam menumbuhkan minat baca. Namun bagaimana untuk memulainya adalah sesuatu yang masih perlu dicari, terutama menyangkut hal-hal yang bersifat praktis dan operasional. Guru pasti setuju bahwa perpustakaan sangat diperlukan dalam membina generasi muda, namun berapa orang guru yang telah menggunakan perpustakaan sebagai tumpuan dalam memberikan bimbingan belajar. Menteri Pendidikan Nasional baru-baru ini dalam kesempatan menerima koleksi perpustakaan dari British Council ke Perpustakaan Depdiknas mengatakan bahwa selama ini pendidikan lebih diidentikkan dengan bersekolah yang berupa kegiatan rutin bertemu guru dan melaksanakan perintah guru. Siswa hanya mempelajari dan membaca hal-hal yang dicatat di kelas. Jarang sekali siswa diberi pekerjaan rumah yang memerlukan referensi dan mengharuskan siswa ke perpustakaan untuk mengerjakannya (Depdiknas, 2004).

sikap dan perilaku siswa, guru, masyarakat, dan semua orang terhadap perpustakaan. Tanpa adanya perubahan sikap maka akan sulit bagi tumbuh dan kembangnya perpustakaan sekolah sebagai sumber pengetahuan. Pembahasan kali ini lebih difokuskan kepada pemberdayaan perpustakaan sekolah sebagai bagian tak terpisahkan dari proses belajar mengajar.

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI BAGI SETIAP ORANG

Literasi informasi (information literacy) adalah kemampuan untuk mengetahui bila suatu informasi dibutuhkan, yang mencakup kemampuan untuk mampu mengidentifikasi, menempatkan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif yang diperlukan untuk masalah yang dihadapi (National Forum on Information Literacy, 2004). Kemampuan ini di Indonesia secara khusus belum ada kurikulumnya, padahal setiap orang memerlukan kemampuan literasi informasi yang perlu ditanamkan dan dilatihkan sejak dini. Di tingkat sekolah dasar kemampuan literasi informasi tidak kalah pentingnya dengan kemampuan dasar baca-tulishitung. Siswa yang memiliki kemampuan literasi informasi akan tahu bagaimana menggunakan sumber daya yang tersedia baik di mana pun termasuk di perpustakaan. Mereka akan memahami tujuan, kekuatan, perbedaan, dan persamaan dari setiap penyedia informasi dan digunakan untuk saling melengkapi. Seorang siswa yang memiliki kemampuan literasi informasi akan mampu menggunakan informasi secara efektif mulai dari pendefinisian suatu topik atau masalah serta mengevaluasi informasi yang diperoleh. Asosiasi Perpustakaan Sekolah Amerika mengemukakan pentingnya kemampuan literasi informasi bagi siswa. Siswa yang memiliki kemampuan literasi informasi mampu mengakses

Selama perpustakaan sekolah hanya merupakan pelengkap bagi keberadaan sekolah, maka selama itu pula perpustakaan sulit untuk diberdayakan. Hal mendasar yang perlu dilakukan untuk memulainya adalah adanya perubahan

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

11

informasi secara efisien dan efektif, mengevaluasi informasi secara kritis dan berkompeten, serta menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Siswa yang memiliki literasi informasi memiliki kemampuan belajar mandiri sehingga mampu mencari informasi yang sesuai untuk dirinya, menghargai literatur dan segala bentuk informasi, serta selalu mencari cara yang tepat dalam mencari informasi. Mereka juga memiliki tanggung jawab sosial, karena menghargai setiap informasi yang berkembang di masyarakat, berperan serta dalam kelompok pemberi dan pencari informasi. Literasi informasi terkait erat dengan keberadaan perpustakaan berikut perangkatnya (American Association of School Librarians, 2004).

PERUBAHAN PARADIGMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan Sebagai Kebutuhan Utama Sekolah

Perpustakaan sekolah selama ini dipandang sebagai pelengkap dari keberadaan sekolah. Karena hanya bersifat sebagai pelengkap maka perpustakaan sekolah akan dianggap penting setelah yang lain terpenuhi. Pandangan ini menyebabkan sebagian besar sekolah, terutama sekolah dasar, tidak memiliki perpustakaan. Pandangan tersebut perlu dirubah yaitu bahwa perpustakaan sebagai pelengkap sekolah menjadi kebutuhan utama sekolah. Hal ini untuk mendukung bahwa ilmu dan pengetahuan yang dipelajari siswa tidak hanya tergantung pada guru di kelas, tetapi juga dapat diperoleh di perpustakaan yang jangkauannya jauh lebih luas, baik diperoleh secara mandiri maupun secara terstruktur sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar.

w .d

Paradigma atau cara pandang Pemerintah dan masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan di sekolah perlu dilakukan perubahan agar dapat menumbuhkan minat baca di kalangan siswa dan guru. Beberapa ide perubahan paradigma yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk memberdayaan perpustakaan dalam rangka meningkatkan budaya dan minat baca antara lain sebagai berikut.

itp

12

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

Pergi ke Perpustakaan adalah Wajib


Pemanfaatan perpustakaan sekolah sangat tergantung dari kegiatan dan proses belajar yang diterapkan oleh guru. Guru yang tidak pernah memberi tugas bagi siswa yang mengharuskan siswa mencari informasi di perpustakaan, akan sulit menumbuhkan budaya dan minat baca siswa. Untuk itu perlu diciptakan suatu kegiatan siswa yang mengkondisikan siswa mencari berbagai referensi termasuk ke perpustakaan sekolah untuk mengerjakannya. Selain itu kunjungan ke perpustakaan bagi siswa bukan dilakukan bila diperlukan, tetapi perlu dirubah menjadi wajib. Sistem pendidikan di Australia dan Inggris menerapkan kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah minimal 1 (satu) kali seminggu secara terencana. Rencana pemanfaatan perpustakaan dilakukan oleh Pustakawan bekerjasama dengan guru. Dengan demikian diperlukan suatu program pengintegrasian perpustakaan ke dalam proses belajar mengajar.

Perpustakaan merupakan Pusat Informasi


Keberadaan perpustakaan di sekolah pada saat ini kurang diperhitungkan yang mungkin

id

disebabkan oleh sikap bahwa perpustakaan belum menjadi prioritas. Padahal pada era informasi dan teknologi ini perpustakaan sekolah merupakan pusat informasi bagi siswa. Pembelajaran yang berpusat dan hanya mengandalkan guru bersifat terbatas, karena guru tidak mungkin mengetahui dan menguasai segala-galanya. Perubahan paradigma bahwa perpustakaan menjadi pusat informasi perlu disosialisasikan, karena informasi yang tersedia jelas jah lebih lengkap dan akurat dibanding kalau hanya memperoleh informasi dari guru di kelas. Perpustakaan adalah Tempat Yang Nyaman Kondisi perpustakaan sekolah pada umumnya hanya sekedar ada dan bahkan terkesan kumuh. Hal ini diperparah dengan koleksi buku yang ada kebanyakan hanyalah buku pelajaran yang sudah tidak dipakai di kelas, sementara setiap siswa pada umumnya memiliki buku pelajaran sendiri. Otomatis buku-buku pelajaran yang ada di perpustakaan tidak akan tersentuh baik oleh guru maupun siswa. Di beberapa sekolah dasar di Australia, Inggris, dan Jepang, perpustakaan sekolah merupakan tempat yang nyaman baik untuk istirahat maupun belajar. Bahkan beberapa sekolah memiliki fasilitas perpustakaan yang jauh lebih nyaman dibanding kondisi kelas. Hal ini membuat suasana perpustakaan tidak pernah sepi dari anak pada jam-jam istirahat.

Keterbatasan fasilitas perpustakaan sekolah dirasakan di sebagian besar sekolah, bahkan untuk tingkat sekolah dasar perpustakaan pun banyak yang tidak memiliki. Upaya penambahan fasilitas perpustakaan pada umumnya dilakukan dengan menunggu bantuan dari pihak lain, baik pemerintah maupun masyarakat. Padahal kita tahu bahwa upaya seperti itu akan selalu berhadapan dengan waktu dan tidak sedikit yang tidak berhasil untuk memperolehnya. Untuk itu diperlukan cara lain yang lebih operasional seperti meminta bantuan kepada setiap orang tua siswa yang telah lulus untuk menyumbang buku bacaan, baik baru maupun bekas. Selain itu bekerjasama dengan lembaga, institusi, atau wirausaha di sekitar sekolah untuk menambah koleksi perpustakaan perlu dirintis.

Perubahan Cara Kerja


Keberhasilan proses belajar mengajar siswa sangat ditentukan oleh guru di kelas. Cara kerja guru secara individu yang pada umumnya diterapkan kurang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar yang optimal. Cara kerja dengan pola tim (teamwork) akan membantu proses belajar mengajar lebih bermutu, baik untuk guru maupun siswa. Hal ini sesuai dengan pepatah bahwa dua kepala lebih baik dari satu kepala, karena dapat saling memberi dan melengkapi. Kerjasama tersebut tidak hanya dilakukan antar guru, tetapi juga antara guru dan pustakawan serta kepala sekolah. Saat ini di beberapa negara seperti Kanada, Srilanka, Inggris, dan Australia dikenal GuruPustakawan. Artinya pustakawan adalah juga seorang guru dengan tanggung jawab utama melatihkan kemampuan informasi literasi. Sebagai contoh di Australia dan Inggris, setiap kelas di Sekolah Dasar memiliki 1 (satu) jam pelajaran untuk mengunjungi perpustakaan. Di situ yang bertanggung jawab adalah pustakawan, sehingga dia memiliki program tahunan, program semester, bulanan, dan persiapan harian sebagaimana yang dimiliki oleh guru. Informasi literasi di kedua negara tersebut merupakan bagian dari kurikulum nasional.

BEBERAPA STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA


Pembenahan Fasilitas dan Koleksi Perpustakaan

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

13

Pemberdayaan Pustakawan Cara kerja perpustakaan pada umumnya menunggu siswa untuk mengunjunginya. Cara ini perlu dipertimbangkan kembali karena tidak efektif untuk menumbuhkan minat baca siswa. Pihak perpustakaan harus secara proaktif mengundang siswa untuk mengunjungi perpustakaan dengan berbagai program yang menarik, seperti membaca dongeng oleh pustakawan, memberikan informasi tentang buku-buku yang baru, membuat acara-acara lomba menulis atau meringkas buku, dan sebagainya. Dengan demikian perpustakaan tidak hanya menunggu siswa datang, tetapi menjemput mereka untuk ke perpustakaan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mengadakan acara mengenal perpustakaan; Bekerja sama dengan para guru untuk mengadakan kegiatan promosi minat baca, seperti membentuk kelompok pecinta buku, lomba minat baca, dsb.; Menjalin kerja sama antarperpus-takaan sekolah, kerja sama dengan penerbit, organisasi-organisasi sosial dan agama, serta pemerintah daerah untuk menyumbang koleksi perpustakaan; Menerbitkan majalah sekolah dan mendistribusikan kepada para siswa untuk dibaca; Menyelenggarakan program inovasi tentang pemanfaatan perpustakaan di sekolah; Menyelenggarakan jam cerita (story telling) kepada para siswa secara periodik.

hari sebelum pelajaran dimulai. Memberikan tugas baca kepada siswa dan kemudian diminta untuk membuat abstrak/sinopsis dari buku yang telah dibaca juga merupakan salah satu cara untuk membuat siswa membaca.

itp

Negara-negara maju seperti Jepang dan Australia budaya baca masyarakat cukup tinggi. Orang Jepang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca atau tidur ketika dalam perjalanan di kereta api atau bus. Bahkan di taman-taman banyak dijumpai orang tua dan muda membaca buku. Perpustakaan keluarga sepertinya sudah menjadi bagian dari kehidupan bagi keluarga di Jepang. Malaysia telah mencanangkan bahwa tahun 2020 sebagai salah satu negara maju. Kebijakan Pemerintah Malaysia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia salah satunya dilakukan melalui peningkatan budaya dan minat baca, untuk mencintai pengetahuan, mencintai perubahan, mencintai inovasi, bersifat reflektif, kreatif, dan proaktif. Saat ini produksi buku di Malaysia meningkat dari tahun ke tahun padahal beberapa dekade yang lalu mereka belajar dari kita. Apa yang harus kita lakukan? Perubahan akan terjadi bila setiap orang memulai dari dirinya sendiri. Berpikir kreatif merupakan salah satu alat untuk mengatasinya. Dr. Yew Kam Keong mengemukakan delapan cara mengaktifkan daya kreatif yaitu bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, membau, mengecap, mengerjakan tugas, mengkhayal, dan menghasilkan sukses. Usaha untuk lebih memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar bagi warga sekolah dapat dilakukan dengan menggali kreativitas dan ide sederhana, misalnya dengan penugasan setiap siswa membaca minimal 1 judul buku per bulan. Jika ide sederhana ini dilakukan maka akan segera terasa bahwa koleksi buku di perpustakaan perlu ditambah jumlahnya.

PENUTUP

Pemberdayaan Siswa
Pemberdayaan siswa dalam upaya meningkatkan minat baca dapat dilakukan antara lain dengan menerapkan target membaca bagi setiap siswa dan memilih siswa yang membaca buku terbanyak dan dapat menceritakan isinya. Program sarapan pagi dengan wajib baca bagi semua warga sekolah termasuk guru dan siswa. Program wajib baca ini diterapkan oleh setiap sekolah di Australia Barat yang dilaksanakan selama 10 menit setiap

American Association of School Librarians. 2004. Information Power: Building Partnerships for Learning. Online at http://www.infolit.org/definitions/ 9standards.htm Depdiknas Website. 2004. Online at http://www.depdiknas.go.id National Forum on Information Literacy. 2004. Online at http://www.infolit.org/definitions/ index.html Yew Kam Keong, Ph.D.2003. You Are Creative. Malaysia

1

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

REFERENSI:

tk

sd .g o.

id

GAGASAN & INOVASI

Hampir

WeES Ibnoe Sayy Pendiri Rumah Dongeng

w .d

itp

setiap malam sebelum tidur anak-anak berkumpul duduk di atas tikar yang digelar di sudut ruang keluarga, mendengarkan dongeng yang disampaikan ibu, ayah, nenek atau kakek. Kadang-kadang paman atau tamu yang sedang menginap yang mendongeng. Dengan antusias anak-anak itu mengikuti setiap kisah yang disampaikan. Kadang ada yang tertidur sebelum cerita usai dan dongeng berlanjut dalam mimpi. Disela-sela atau setelah selesai mendongeng kadang pendengar ada yang bertanya tentang dongeng yang disampaikan atau hubungannya dengan realita kehidupan yang dihadapi. Dengan

tk

sd .g o.

Kita Butuh

Dongeng yang Memberdayakan


sabar si pendongeng mendengarkan pertanyaan kemudian menjawab dengan arif. Pendengar pun semakin hari kian tambah akrab dengan si pendongeng. Diskusi tentang isi dongeng kadang berlanjut di esok hari. Pendongeng tersenyum saat melihat pendengarnya mengangguk-angguk mendengar jawaban yang dia sampaikan. Begitulah nilai-nilai yang dibungkus dengan dongeng masuk dengan lembut dan tertanam kuat dalam sanubari pendengarnya. Ternyata selain menghangatkan hubungan batin, dampak dari kegiatan mendongeng yang lain yakni membuat anak tumbuh keberanian serta kemampuannya berkomunikasi dapat dilihat pada esok hari saat istirahat di halaman sekolah, salah

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

lepas dari kepungan yang menghimpit untuk mengembara ke dunia imajinasi. Mendongeng adalah kebebasan sesaat untuk mencari dan menemukan impian-impiannya sendiri, berbeda dari realitas yang menjajah dan membatasi. Kemerdekaan berimajinasi dan berekspresi masih sangat dibutuhkan, apalagi bagi anak-anak serta remaja. Era global, dimana berbagai temuan teknologi yang niatnya dirancang untuk lebih memudahkan upaya mendorong tumbuhnya sikap kreatif serta kearifan, berkembang sangat pesat, termasuk mendongeng melalui media elektronik. Apa yang terjadi? Sajian media elektronik dan optik telah menyumbat potensi anak-anak dan remaja dalam bermimpi serta berimajinasi untuk menemukan dunianya sendiri. Dongengdongeng bisnis yang disajikan media elektronik dan optik hanya mencari keuntungan material dan menghambat, bahkan memangkas kemudian menggiring potensi imajinasi anak dan remaja kita ke arah kepentingan bisnis dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan serta nilai-nilai moral. Mereka anak-anak dan remaja kita akhirnya cenderung hidup menurut isi dongeng bisnis industrialis yang kapitalis dan hedonis. Potensi daya imajinasi dan daya kreativitasnya yang subyektif terpendam, terkubur kemudian dijadikan lahan stimulasi atau rangsangan bisnis komunikasi elektronik dan optik yang menggiring dan membentuknya demi kepentingan pasar. Dunia dongeng yang sesungguhnya kian hilang dan diganti dongeng-dongeng buatan para pemilik modal serta industri kapitalis yang hedonis. Dunia anak adalah dunia imajinasi, adalah saat paling tepat untuk mengembangkan Imajinasi agar selanjutnya mendorong tumbuhnya potensi kreatif. Mendongeng adalah salah satu media paling efektif untuk proses tersebut. Sayang, orangtua maupun guru di sekolah kini tidak lagi melakukan kegiatan mendongeng. Metode pendidikan paling tua di dunia serta media komunikasi efektif untuk transformasi nilai. Mendongeng media multi fungsi itu kini lenyap entah kemana. Setiap hari bahkan setiap saat lewat berbagai media terutama televisi, anak-anak kita dijejali dongeng-dongeng

Teman-temannya asyik mendengarkan, bahkan beberapa guru di sekolah kadang meminta si anak untuk mendongeng di depan kelas. Dalam pergaulanpun anak-anak saling menghormati, saling menolong, saling mengingatkan. Hari-hari dilalui dengan indah. Peristiwa diatas terjadi empat puluh tahun yang lalu. Sekarang masih adakah orangtua yang mau menyempatkan diri mendongeng untuk anak atau cucunya? Sebetulnya masyarakat dalam kondisi terkepung realita kehidupan yang semakin sarat dengan kecemasan, keresahan dan kesenjangan. Hadirnya kegiatan mendongeng ibarat taman dengan telaga bening menyejukkan di tengah gersangnya zaman yang kian meranggas. Mendongeng adalah kesempatan sesaat

1

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

satu anak yang malamnya mendengar dongeng terlihat sedang mendongengkan kembali kisah yang didengar semalam.

w .d

itp

tk

Pelibatan anak dalam mendongeng merupakan cara praktis untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan.

sd .g o.

id

Dongeng sejati yang memberdayakan, yang hilang dan tercecer oleh media elektronik dan optik adalah juga suatu pemiskinan jiwa generasi muda. Kita yakin sebetulnya generasi muda kita kaya akan potensi imajinasi dan kreativitas. Namun realita kehidupan telah dibentuk oleh promosi dongeng-dongeng industri yang memperdayakan penikmatnya, yang hanya mementingkan pasar. Dengan rencana rapi secara serentak dan intens menyerang generasi muda kita. Akibatnya mayoritas anak juga remaja kita kehilangan ruang dan kesempatan dalam mengungkapkan serta mengembangkan kreativitasnya sendiri. Mereka semakin tergiring, terpojok dalam dunia realitas yang kejam dan getir. Dongeng-dongeng produk Industri kapitalis juga merangsang dan membujuk mereka meninggalkan kesempatan mengembangkan serta mewujudkan impian ciptaan mereka

yang memperdayakan. Dongeng-dongeng hasil industri kapitalis dengan muatan kekerasan, kekejaman bahkan birahi yang tanpa malu-malu diumbar.

w .d

itp

tk

sd .g o.
sendiri. Satu sisi mereka harus mewarisi impian para pendiri negara ini, di sisi lain mereka dihadapkan pada impian-impian promotif yang siap pakai. Bahkan saat ini sebagian orangtua ikut mendorong agar anak-anaknya terjun ke arus dunia yang siap pakai, meski harus mengkhianati nilai luhur. Karena memperjuangkan terwujudnya mimpi sendiri yang sarat dengan nilai-nilai ideal memang berat. Masih mungkinkan anak-anak kita mewujudkan mimpi murni berangkat dari imajinasi serta gagasan mereka sendiri ? Jika kita sepakat Mendongeng bisa menjadi media pemberdayaan karena mendongeng adalah metode komunikasi efektif dan multi fungsi terutama untuk mengembangkan potensi imajinasi yang bakal mendorong munculnya daya kreatif, maka mendongeng yang hanya mungkin dilakukan jika disertai hati, sangat dibutuhkan di era kapan pun. Jangan biarkan anak-anak kita melahap dongengdongeng yang memperdayakan.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

ARTIKEL ANDA

MENJADI
PENDAHULUAN

YANG HANGAT
Mendidik anak menjadi manusia yang berkualitas sebagaimana yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional, bukanlah pekerjaan yang mudah. Oleh karena anak merupakan individu yang unik. Guru bagi anak-anak usia TK merupakan wakil dari orang tua yang setiap saat melakukan interaksi dengan mereka selama berada di sekolah

w .d

PENDIDIK
Dewi Utama Faizah Anak-anak usia TK terkadang menunjukkan emosi yang kurang stabil, seperti marah dan agresif, atau individu yang kurang bertanggung jawab, sehingga letupan emosi sering membuat repot para guru di sekolah. Kondisi itu semakin berat tatkala guru kurang melihatkan reaksi untuk memberikan pertolongan, dan menganggap tugas sebagai guru hanya sebatas mengajar mereka saja. Guru kurang menyadari bahwa sikap

1

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

itp

tk

Perhatian secara individu dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dalam belajar.

sd .g o.

id

menyerang (hostility) yang terjadi pada seorang murid dapat dicontoh oleh teman-temannya yang lain dan terekam sebagai bagian dari proses pembelajaran. Semakin tinggi tingkat konflik yang terjadi di dalam kelas seperti bakupukul, menjambak, mencubit, dan menendang, maka semakin banyak anak lainnya belajar tentang rasa marah dan permusuhan kepada sesama teman mereka. Tentunya ini akan mempersulit tugas guru dalam mengelola kelasnya. Anak-anak yang bermasalah di sekolah umumnya datang dari keluarga yang menolak anaknya, bukan hanya secara fisik, namun dalam perilaku bercakap/verbal seperti ucapan yang negatif, memaki, sadis, dan kasar. Menurut Rohner (1986) ada tiga pola pengasuhan orangtua yang menolak anaknya, yaitu (1) marah/agresif, (2) mengabaikan, dan (3) penolakan yang hanya dapat dirasakan anak. Anak yang sering dimarahi orang tuanya merupakan bagian dari bentuk penolakan dalam bentuk hukuman pisik, maupun verbal. Sementara mengabaikan merupakan sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian pada anak atau ketiadaan kontak pisik dan psikis dengan anaknya. Yang terakhir anak yang merasakan dirinya ditolak orang tuanya akan menimbulkan perasaan tidak dicintai, dihargai dan dikasihi. Kondisi ini menurut Coleman (1986) akan semakin parah jika di sekolah guru mengabaikan si anak, sehingga sederet risiko terkait dengan faktor emosi siap mencengkeram anak, yaitu rasa takut, kurang percaya diri, selalu was-was, iri hati, selalu mencari perhatian, marah, bersikap menyerang dan merasa kesepian.

BERSIKAP HANGAT

Anak-anak yang berada dalam kondisi seperti di atas membutuhkan kehangatan. Guru-guru yang berada di sekolah dapat menggantikan peran orang tuanya di rumah melalui berbagai sikap positif untuk mengembalikan rasa percaya pada diri anak. Sentuhan dan belaian yang bersahabat dan penuh kasih sayang dari gurunya akan membuat merasa nyaman dan percaya bahwa masih ada orang lain yang memperhatikannya. Untuk itu, guru-guru yang diserahkan tanggung jawab untuk mendidik anak di TK diharapkan dapat menjadi guru-guru yang hangat penuh kelembutan. Bertuturlah dengan santun dengan kata-kata yang menyentuh. Belailah kepala mereka dan ungkapkan perasaan anda sebagai guru yang penuh kasih sayang. Ungkapkan juga pujian dan perasaan bangga jika mereka melakukan sesuatu kebajikan, atau berhasil dalam kegiatan belajar. Dengan cinta dan kehangatan gurunya, maka anak Anda akan belajar menjadi individu yang dapat mencintai dan orang-orang disekitarnya. Anak pun akan belajar mengontrol emosinya dihadapan orang lain.

w .d

itp

Anak-anak yang dibesarkan dalam kondisi ini akan tumbuh dewasa dengan beragam kesulitan dan berpandangan negatif terhadap dunia di luardirinya. Rasa percaya dirinya terhadap orang lain juga meluntur (mistrust).
Kegiatan belajar mengajar tidak hanya dilakukan dengan duduk di kursi saja, tetapi sesekali duduk di lantai dapat mengurangi kejenuhan dan menambah keakraban.

tk

sd .g o.

BAGAIMANA MENCINTAI ANAK?

Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan....

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

w .d

Cinta adalah bagaimana seseorang memberikan perhatian untuk seseorang. Perilaku berikutnya adalah ingin selalu dekat dan ingin selalu berbagi dengan orang yang dicintai. Cinta adalah kekuatan daya tarik dengan perasaan khusus yang mengisi lubuk hati manusia yang terdalam. Guru yang mencintai anak didiknya akan mendapat reaksi dicintai dan dikasihi anak didiknya. Karena mencintai berarti: Memperlakukan anak penuh kebaikan sebagaimana anda sebagai guru juga senang diperlakukan Memberi sentuhan, belaian dengan kasih sayang, akan menimbulkan kesan yang berarti sehingga anak didik anda mengenali rasa cinta itu. Memberikan perhatian dan dukungan pada keinginan, cita-cita dan harapan anak didik Anda. Mampu berbagi perasaan, ide dan pendapat, serta menghormati perasaan dan ide tersebut. Mengucapkan kata-kata positif dengan penuh kelembutan yang membahagiakan anak didik Anda. Memahami kekurangan dan menerima anak apa adanya. Selalu memberikan maaf pada anak didik anda saat ia melakukan kesalahan.

Berikut ada beberapa TIPS membantu guruguru membantu anak didiknya dapat bertumbuh kembang sebagai individu yang berakhlak mulia. Letakkan tugas dan kewajiban sebagai pendidik sebagai agenda utama. Mengajar sebagai guru memang tugas anda. Akan tetapi jauh lebih penting lagi dapat menjadi teladan sebagai pendidik sejati. Mengelola kelas dengan baik bukan hal mudah tetapi dapat dilakukan dengan melalui rencana-rencana sederhana yang bertumpu pada kebajikan. Melakukan evaluasi diri melalui jurnal. Guru menuliskan bagaimana menjalani kegiatan harian dan mingguan bersama anak-anak di kelasnya melalui refleksi catatan-catatan kecil. Catatan kecil yang bermakna ini disebut sebagai Jurnal. Kegiatan ini akan sangat membantu guru melakukan perbaikan diri menjadi guru yang profesional. Jadikan diri Anda teladan. Anak belajar melalui contoh yang dapat ia lihat, ia rasakan, dan kelak tersimpan dalam pikirannya. Menjadi teladan bagi anak didik Anda merupakan kegiatan terbaik yang mesti Anda lakukan selamanya. Menanamkan akhlak mulia pada anak didik tidak dapat dilakukan melalui kata-kata semata. la membutuhkan praktik-praktik secara berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari. Jadilah mata, jadilah telinga. Anda mesti terus berlatih mengasah tajam naluri anda sebagai pendidik. Anak didik bagaikan sponges Bob yang kering yang amat cepat menyerap air. Sebagai guru gunakan mata dan telinga anda untuk terus senantiasa mendampingi anak didik Anda agar dapat memberikan pelayanan pendidikan seoptimal mungkin. Gunakan bahasa yang lembut dan santun. Anak didik anda akan sukar mengembangkan pedoman moral baik jika kepada mereka tidak diperdengarkan bahasa yang jelas, lugas, santun, dan bermakna. Selalu terangkan kepada mereka mana moral baik, dan mana

itp

BAGAIMANA MEMPERHATIKAN ANAK DIDIK ANDA?

Perhatian adalah bentuk dari penghargaan terhadap perasaan orang lain. Memperhatikan anak didik anda berarti anda telah: Memikirkan dampak dari perbuatan yang telah dilakukan terhadap mereka Mempedulikan perasaan mereka Memberikan perhatian pada apa yang disukai dan yang tidak disukai mereka Melakukan sesuatu yang membuat mereka bahagia Menyesuaikan diri terhadap kebutuhan mereka sebagai anak Menjadikan kebutuhan anak didik anda sama pentingnya dengan kebutuhan anda sebagai orang dewasa.

20

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

id

moral buruk saat dibacakan cerita, atau melihat kondisi nyata sehari-hari. Menghukum dengan kasih sayang. Anak-anak mesti tahu apa guna hukuman jika mereka melanggar aturan yang telah disepakati bersama. Hukuman yang mendidik masih dibutuhkan. Anak-anak ditunjukkan untuk dapat menyadari bahwa hukuman merupakan bentuk dari risiko dari perbuatan yang ia lakukan, dan juga bagian dari bentuk kasih sayang guru mendidiknya menjadi anak yang berakhlak mulia. Belajar mendengar aktif. Cobalah hentikan cara-cara berkomunikasi yang menggurui. Mendengar dengan hati merupakan salah satu berkomunikasi efektif dan produktif. Anakanak didik Anda akan merasa sangat dihargai karena segala perasaannya ditampung guru. Selalu berikan waktu Anda buat semua anak didik yang Anda cintai. Terlibat dengan kehidupan mereka sebagai anak.

Kehidupan di sekolah adalah sekarung kesenangan, kesedihan, kesuksesan dan kegagalan. Bisa tidaknya anak didik Anda menjalani kehidupan di sekolah merupakan perjuangan Anda mendampingi mereka sebagai gurunya. Ajak mereka bercakapcakap saat istirahat, atau berdiskusi di lapangan atau memberi waktu setelah pulang sekolah bagi anak yang ingin curhat. Melibatkan orang tua dalam program sekolah. Orang tua di rumah hendaknya juga dilibatkan dalam memberikan pelayanan pendidikan akhlak yang diberikan di sekolah. Rumah adalah tempat anak berlabuh setelah ia pulang dari sekolah. Maka tugas guru menyampaikan apa yang telah dilakukan di sekolah kepada orang tua juga mesti dilakukan dan dijaga keberlangsungannya sehingga terbentuk perilaku konsisten dan kompeten pada diri anak. Selamat berpraktik menjadi guru yang hangat dan bermanfaat

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

21

ARTIKEL ANDA

TANTANGAN PENDIDIK DI

GLOBAL

ERA

BUDIARTO

Pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan bangsa. Hal ini terbukti bahwa negara-negara sangat memperhatikan pendidikan. Kebanggaan kita terhadap kekayaan sumber daya alam sudah waktunya kita renungkan kembali, mengingat kekayaan tersebut belum mampu membawa kita menjadi negara maju. Hal itu terjadi karena kekayaan sumber daya alam kita tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Walaupun kemerdekaan sudah kita peroleh lebih dari setengah abad yang lalu, tetapi indeks sumber daya manusia kita masih berada di urutan bawah.

w .d

PENDAHULUAN

menumbuhkembangkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi diri, masyarakat, bangsa dan negara. Pencapaian tujuan mulia ini tidaklah mudah, sehingga diperlukan kerja keras dan komitmen semua pihak dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada kenyataannya rendahnya mutu pendidikan masih menjadi permasalahan dari masa ke masa. Untuk itu penyelenggaraan pendidikan haruslah ditangani secara serius dan benar-benar dijadikan tumpuan dalam membangun generasi penerus bangsa. Hal ini telah menjadi perhatian dan perbincangan dalam setiap kesempatan, namun apa sebenarnya yang telah dilakukan adalah pertanyaan yang tidak serta merta memperoleh jawaban.

itp

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan harus menjadi wahana untuk

22

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

Dalam teori total quality management, upaya peningkatan mutu pendidikan harus memperhatikan semua komponen pendidikan secara menyeluruh. Prinsip Total Quality Management (TQM) menuntut adanya pendekatan dari berbagai sisi, yaitu siswa, tenaga pendidik, sarana prasarana, kurikulum, stakeholder (pengambil kebijakan), dan masyarakat termasuk lembaga pengguna hasil pendidikan dan lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Tenaga pendidik merupakan salah satu komponen pendidikan yang vital, karena apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah selalu bermuara pada proses belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru. Setiap perubahan atau perkembangan yang terjadi di suatu negara selalu terkait erat dengan apa yang terjadi di dalam kelas, karena di sanalah pusat pembentukan watak dan kepribadian

id

bangsa. Dengan kata lain guru merupakan kunci utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan strategisnya posisi guru dalam pendidikan, maka setiap upaya peningkatan mutu pendidikan harus selalu mengaitkan dengan upaya peningkatan kualitas guru. Perbaikan kurikulum yang dilakukan secara periodik belum sepenuhnya berpengaruh langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan. Bagaimana pun baik dan terstrukturnya kurikulum akan selalu kembali kepada praktek pembelajaran di dalam kelas. Perhatian terhadap kualitas guru harus merupakan salah satu fokus dalam pembangunan pendidikan. Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai tenaga pendidik. Guru yang profesional akan dengan sendirinya tahu apa yang harus dikerjakan di kelas untuk memperbaiki mutu pembelajaran. Guru yang profesional akan siap menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan jaman. Guru yang profesional akan selalu berusaha selalu menambah khasanah pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan kata lain guru yang profesional akan mampu dan siap menghadapi perubahan dan perkembangan keadaan.

mengantisipasi perkembangan dunia. Perubahan dan perkembangan tersebut berdampak pada dunia pendidikan dengan segala aspeknya termasuk kurikulum, manajemen pendidikan, tenaga kependidikan, strategi dan metodologi pendidikan. Salah satu akibat penting dalam dunia pendidikan adalah masuknya nilai dan budaya asing melalui berbagai program dan teknologi. Jelas hal ini dapat mempengaruhi jiwa dan patriot bangsa. Dengan kata lain pendidikan di Indonesia harus mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai sarana pemersatu bangsa, dan melaksanakan 4 pilar pendidikan learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together. Peran tenaga pendidik juga dituntut berubah dari pemberi atau penstransfer ilmu pengetahuan menjadi fasilitator, dan konseling. Paradigma bahwa guru merupakan satu-satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik sudah tidak sesuai lagi. Bisa jadi wawasan anak jauh lebih maju daripada guru terutama tentang informasi karena penggunaan teknologi canggih sering lebih dulu digunakan anak. Untuk itu tenaga pendidik harus mampu membimbing dan memfasilitasi anak untuk belajar bagaimana belajar (learn how to learn). Learning to know adalah prinsip bahwa belajar untuk mengetahui atau memahami. Dengan prinsip ini pembelajaran harus mengkondisikan agar siswa aktif dan menciptakan suasana keingintahuan terhadap sesuatu yang baru. Pembelajaran hendaknya menciptakan sikap penasaran (curiousity) pada siswa, sehingga siswa selalu ingin belajar lebih jauh. Learning to do merupakan prinsip belajar untuk mengerjakan. Belajar bukanlah hanya untuk sekedar mengetahui, tetapi mampu berbuat. Prinsip ini memadukan antara belajar teori dan praktek agar seimbang. Learning to be adalah prinsip belajar untuk menjadi dirinya sendiri. Prinsip ini mengarahkan siswa untuk selalu mengejar dalam mencapai sesuatu dan tidak putus asa. Setiap siswa

PENDIDIKAN DI ABAD ILMU PENGETAHUAN

Saat ini kita hidup di abad di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berjalan begitu cepat. Ketidaksiapan kita dalam menghadapi perkembangan ini dapat berdampak pada ketertinggalan bangsa. Beberapa perubahan yang terjadi pada era IPTEK antara lain masyarakat akan cenderung bergeser dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Hal ini mulai terlihat dengan pemanfaatan dunia informasi melalui media internet yang meniadakan batas negara. Penggunaan teknologi juga berubah dari teknologi yang dipaksakan ke teknologi tingkat tinggi. Penggunaan teknologi komunikasi saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan. Perekonomian bergerak dari perekonomian nasional ke global sehingga dunia akan terasa semakin sempit. Kondisi ini menuntut adanya perubahan paradigma pendidikan untuk

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

23

memiliki potensi masing-masing dan berbeda antara satu dengan yang lain. Pembinaan dan pemberian pandangan untuk bekerja dapat memunculkan semangat perjuangan dalam mencapai sesuatu untuk menjadi dirinya sesuai dengan potensi yang ada. Dengan prinsip ini siswa memiliki cita-cita dan berpandangan jauh ke depan. Learning to live together adalah prinsip belajar untuk hidup bersama. Siswa merupakan bagian dari suatu sistem, komunitas, dan masyarakat. Siswa merupakan bagian dari komunitas sekolah, bahwa siswa belajar bersama guru dan siswa lain. Suasana kebersamaan dan saling menghargai perlu diciptakan antar warga sekolah. Siswa merupakan bagian dari masyarakat sehingga sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk mempersiapkan diri untuk hidup bermasyarakat. Dengan kata lain pembelajaran harus mengkondisikan siswa sebagai bagian dari suatu sistem belajar mengajar dan hidup bersama.

belum memadai hingga pernah terjadi para guru berdemonstrasi menuntut kenaikan gaji. Kondisi rendahnya kesejahteraan guru bukanlah terjadi secara serta merta tetapi merupakan sebuah rangkaian yang panjang. Kondisi ini memang perlu mendapat perhatian bersama. Di sisi lain profesionalisme guru saat ini juga dipertanyakan. Posisi guru yang strategis dalam membangun bangsa, tapi di sisi lain muncul citra bahwa kualitas guru sangat memperihatinkan. Bahkan seringkali terjadi guru yang merasa

Perubahan paradigma tentang guru tidak hanya pada tenaga yang sudah aktif sebagai pendidik, tetapi mulai dari pendidikan pra-guru, in-service, maupun onservice. Redefinisi terhadap profesi dan peran guru perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Meskipun pendidikan harus dapat merawat, mengasuh, menyayangi dan membimbing perkembangan anak, tuntutan baru di abad teknologi tidak boleh disepelekan. Dalam hal ini pengembangan profesi guru merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menghadapi perkembangan dunia.

w .d

itp
rendah diri di hadapan sekelompok orang dengan profesi lain. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya percaya diri guru dan kurangnya kesadaran bahwa gurulah yang dapat menentukan bentuk dan nasib bangsa ini. Profesi guru yang saat ini sudah tidak lagi menjadi kebanggaan minimal dapat mengakibatkan dua hal. Pertama, semakin banyak orang miskin lahir batin memasuki dunia guru karena terkait dengan asal usul dan siapa yang memilih untuk menjadi guru. Anak-anak dari keluarga mampu akan mengejar jabatan atau profesi lain mengingat profesi guru kurang menjanjikan dari segi ekonomi. Akibatnya calon guru akan lebih banyak berasal dari keluarga dengan status ekonomi kurang menguntungkan. Walaupun status ekonomi tidak langsung berkaitan dengan kecerdasan

KONDISI GURU SAAT INI

Berbicara tentang guru di Indonesia tidak pernah lepas dari masalah rendahnya gaji yang diterima. Jumlah guru di Indonesia yang mencapai lebih dari 1,7 juta orang merupakan jumlah yang tidak sedikit dengan tingkat kesejahteraan mereka yang

2

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

id

anak, tetapi kesempatan dan fasilitas yang dimiliki sebuah keluarga akan mempengaruhi perkembangan kecerdasan anak. Akibat kedua adalah semakin banyak orang yang memiliki kecerdasan tinggi yang tidak berminat dan tidak bercita-cita menjadi guru. Saat ini sulit mencari anak-anak di lingkungan perkotaan yang bercita-cita menjadi guru. Anakanak berkemampuan intelektual tinggi akan lebih tertarik untuk menjadi dokter, insinyur, dan profesi lain daripada menjadi guru. Hal ini sangat dimungkinkan karena lingkungan keluarga mereka tidak terlalu selalu mempedulikan pembelajaran dan persekolahan. Kebanyakan orangtua akan lebih bangga bila anakanaknya mampu menjawab soal-soal ujian dan mencapai nilai yang tinggi walaupun dicapai dengan memberikan pelajaran tambahan atau less di luar sekolah. Membelikan handphone dan play station dirasa lebih mudah dibanding membelikan buku bacaan bagi anaknya. Selama hal itu terjadi maka kepedulian terhadap dunia pendidikan dan persekolahan akan tersingkirkan yang berakibat semakin jauhnya profesi guru dari idola anak.

TUNTUTAN SEORANG GURU

w .d

itp

Dengan kata lain profesi guru saat ini bukanlah sesuatu yang menjadi kebanggaan bagi penyandangnya, terutama bagi mereka yang menjadi guru karena tidak mendapat pekerjaan lain. Guru bukan lagi menjadi pilihan utama dan profesi yang diidamkan, tetapi profesi guru lebih banyak dipandang sebagai pekerjaan. Sepanjang guru setiap pagi ke sekolah, mengajar, dan kembali ke rumah, sudah dianggap melaksanakan tugas atau pekerjaan. Padahal profesi guru menuntut lebih dari sekedar kegiatan rutin persekolahan, tetapi berkaitan dengan menyiapkan masa depan generasi bangsa.

tk

sd .g o.

Sebagai penyeimbang dari haknya maka guru atau pendidik berkewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Mengingat salah satu fungsi guru adalah pemersatu bangsa, juga diatur dalam undangundang bahwa guru dapat bekerja lintas daerah. Pengangkatan, penempatan, dan penyebaran pendidik dan tenaga kependidikan diatur oleh lembaga yang mengangkatnya berdasarkan kebutuhan satuan pendidikan formal. Untuk itu pemerintah baik pusat maupun daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu. Beberapa syarat yang diperlukan bagi seseorang yang patut memperoleh kepercayaan sebagai guru untuk mengajar dan mendidik anak

id

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa tenaga kependidikan khususnya pendidik atau guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Tugas guru tidaklah ringan karena harus melaksanakan proses pembelajaran anak bangsa. Karena beratnya tugas tersebut tersebut maka dalam undang-undang disebutkan bahwa mereka memiliki hak untuk memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan yang sesuai, pembinaan karier, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, berhak atas hasil kekayaan intelektual, dan hak untuk memperoleh kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan utnuk menunjang pelaksananaan tugas.

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

2

bangsa termasuk, amanah pada tugas, memiliki interpersonal yang kuat, berpandangan hidup dewasa, berpengarai keteladanan, serta memiliki hasrat untuk terus berkembang. Sifat-sifat kepribadian tersebut sangat diperlukan dalam mendukung tugas mempersiapkan generasi penerus. Seseorang yang memiliki sifat-sifat tersebut akan berpotensi untuk menjadi guru yang baik atau guru yang efektif. Guru yang efektif akan memiliki beberapa kelebihan antara lain 1) komitmen terhadap tugas, 2) menguasai kurikulum, 3) memahami perkembangan anak, 4) menguasai materi/ bahan pembelajaran, 5) menguasai metodologi pembelajaran, serta 6) menguasai sistem evaluasi. Komitmen terhadap tugas akan sangat mendukung terhadap kualitas proses belajar mengajar. Tanpa adanya komitmen maka bisa jadi proses pembelajaran akan belajar seadanya tanpa berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya untuk lebih baik. Penguasaan kurikulum terkait dengan arah pendidikan yang telah ditetapkan. Guru yang efektif akan melihat kurikulum sebagai acuan dalam melaksanakan tugas. Memahami perkembangan anak terkait dengan penggunaan bahasa dan kesesuaian dengan usia anak.

Menguasai materi atau bahan pembelajaran merupakan syarat lain yang harus dimiliki seorang guru. Kesalahan informasi yang diterima anak tidak mudah untuk diluruskan kembali. Karakteristik untuk selalu meningkatkan kemampuan dan wawasan adalah keharusan karena belajar bukan hanya tugas siswa tetapi juga guru. Guru perlu memiliki metodologi yang bervariasi. Guru yang statis dan monoton dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar akan mengakibatkan kejenuhan anak dalam belajar. Sistem evaluasi yang diterapkan guru harus mampu menjangkau pertanyaan tentang apa yang telah dipelajari, dikuasai, dan dialami anak selama belajar. Dengan demikian guru harus memiliki kemampuan dan wawasan yang luas tentang sistem evaluasi pendidikan.

w .d

itp

2

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

Berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru telah dilakukan pemerintah antara lain menggunakan sistem pembinaan profesional melalui gugus sekolah. Pembentukan gugus sekolah merupakan upaya untuk maju bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui kelompok kerja guru (KKG), kelompok kerja kepala sekolah (KKPS) dan kelompok kerja pengawas sekolah (KKPS). Dengan semangat maju bersama maka mereka akan saling memberi dan saling mengisi dalam meningkatkan kinerja sebagai pendidik. Penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) dan manajemen berbasis masyarakat merupakan salah strategi peningkatan kualitas manajemen sekolah. Kebijakan ini meletakkan sekolah sebagai subyek pendidikan bukan sebagai obyek, serta memberikan kewenangan dan otonomi yang lebih tinggi. Pembentukan Komite Sekolah merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat dapat secara aktif membantu sekolah, misalnya melalui program rehabilitasi gedung yang dilaksanakan oleh komite sekolah. Dari sisi tenaga pendidik, MBS merupakan suatu upaya untuk

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD

id

mengembalikan posisi guru pada profesinya yaitu di kelas. Berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan bagi guru yang selama ini dilakukan harus tetap dilaksanakan dan ditingkatkan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Pengembangan jaringan pendidikan dan kerja sama baik antar sekolah maupun antar negara untuk memberi kesempatan kepada guru dalam meningkatkan kemampuan dan wawasan. Penelitian tindakan kelas (classroom action research) juga perlu dikenalkan kepada guru untuk memperbaiki kualitas pembelajaran secara terus menerus.

MBS merupakan upaya untuk mengembalikan posisi sekolah sebagai pusat dan subyek pembangunan. MBS menempatkan guru sebagai penguasa kelas dan bukan sebagai pelaksana yang hanya bekerja berdasarkan perintah atasan. Guru adalah profesi bukan pekerjaan sehingga guru bukan hanya sekedar orang yang bisa mengajar, tetapi bisa mendidik, membimbing, dan panutan bagi peserta didik. Rendahnya kualitas guru tidak terjadi dengan tiba-tiba tetapi lebih disebabkan karena sistem yang berjalan, sehingga perbaikan tidak dapat dilakukan dengan parsial tetapi harus melihat sistem secara keseluruhan.

PENUTUP

Pembaharuan di bidang pendidikan selalu menandai dinamika dunia pendidikan. Kebijakan yang baru harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari perhatian terhadap tenaga pendidik, karena semua kebijakan bermuara di dalam kelas. Guru merupakan jabatan fungsional yang menuntut profesionalisme tinggi. Rendahnya kesejahteraan guru sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan. Penerapan

Besterfield, Dale H., 2003, Total Quality Management, 3rd ed., New Jersey: Prentice Hall Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Menuju Pendidikan Dasar Bermutu dan Merata. Laporan Komisi Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Douglas et al. Education for Human Rights. An International Perspective. UNESCO: International Bureau of Education. Frank W. Banghart & Albert Trull, JR. 1973. Educational Planning. London: The Macmillan Company Frederik Harbinson dan Charles A. Myers. Manpower and Education.1965. London: McGraw-Hill Book Company Martin Carnoy & Henry M. Levin. 1976. The Limit of Educational Reform. New York: David McKay Company, Inc. Saiful Anam. 2006. Pergulatan Mengejar Ketertinggalan. Solo: Wajatri Soedijarto. 2003. Pendidikan Nasional sebagai Proses Transformasi Budaya. Jakarta: Balai Pustaka Soedijarto. 2005. Sebuah Renungan tentang Mewujudkan Sains dan Teknologi Masyarakat Menuju Prestasi Internasional, makalah disajikan dalam sarasehan nasional diselenggarakan oleh Universitas Jayabaya, 30 April 2005. Suyanto & Djihad Hisyam (2000). Refleksi dan Reformasi. Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa Tony Bush & Les Bell. The Principles and Practice of Educational Management ( 2002). London: Paul Chapman Publishing UNDP, BPS, Bappenas. 2004c. National Human Development Report 2004. The Economics of Democracy. Financing Human Development in Indonesia. Jakarta: BPS-Statistics Indonesia, Bappenas, BPS

w .d
REFERENSI

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

2

ARTIKEL ANDA

PENDIDIKAN INKLUSIF
Sebuah Pengantar

Ahsan Romadlon, M.Pd.

itp

LATAR BELAKANG

Salah satu implementasi sistem pendidikan nasional untuk meratakan kesempatan dan mutu pendidikan adalah program wajib belajar. Artinya pemerintah mewajibkan warga negara Indonesia yang berusia 6 tahun untuk mulai menempuh pendidikan dasar. Pendidikan dasar yang diwajibkan adalah sembilan tahun. Dengan kata lain, pemerintah bertanggung jawab menyediakan layanan pendidikan dasar yang dapat diakses oleh semua anak usia sekolah. Gagasan pendidikan untuk semua anak merupakan isu pendidikan internasional. Pada tahun 1990 di Jomiten Thailand diselenggarakan konferensi internasional, dan melahirkan deklarasi pendidikan untuk semua (education for all). Inti

2

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

tk

dari deklarasi pendidikan untuk semua ini adalah menjamin hak semua orang untuk memperoleh pendidikan tanpa memandang perbedaan-perbedaan individual. Deklarasi ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa di banyak negara, masih banyak orang yang belum mendapat akses pendidikan, terutama kelompok yang terpinggirkan seperti penyandang cacat (disabled) dan etnik minoritas.

sd .g o.

Indonesia juga menghadapi tantangan yang sama, dimana anak-anak yang kurang beruntung atau anak-anak yang terpinggirkan belum mendapat kesempatan memperoleh pendidikan. Berdasarkan data Susenas tahun 2003, penyandang cacat di Indonesia adalah 0,7% dari jumlah penduduk Indonesia, dan Jumlah penyandang cacat usia sekolah (5 18 th) adalah 21,42% dari seluruh penyandang cacat. Pada tahun 2000 jumlah penduduk di Jawa Timur sejumlah 34.465.998 jiwa. Berdasarkan data dasi Susenas, maka dapat diperkirakan bahwa jumlah penyandang cacat di Jawa Timur pada tahun 2000 sekitar 241.261. Dari jumlah tersebut diperkirakan anak penyandang cacat usia sekolah (5-18 th) sebesar 21,42% atau sekitar 51.678 anak. Bila dianalisis lebih lanjut, data dari Depdiknas menunjukkan bahwa pada tahun pelajaran 2000/2001 di Jawa Timur siswa penyandang cacat yang bersekolah di SLB berjumlah 7.679. Sementara itu estimasi jumlah

id

penyandang cacat usia sekolah (5-18 tahun) di Jawa Timur pada tahun 2000 adalah 51.678. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa baru sekitar 15% dari jumlah penyandang cacat usia sekolah di Jawa Timur yang bersekolah di SLB. Sisanya yang 85% atau sekitar 43.999 belum bersekolah. Besarnya jumlah anak penyandang cacat yang belum bersekolah merupakan proyeksi besarnya tantangan usaha mensukseskan pendidikan dasar sembilan tahun. Jumlah ini belum termasuk anak-anak yang kurang beruntung karena faktor geografis, misalnya anak-anak dari suku terasing. Anak-anak yang kurang beruntung karena kondisi

anak-anak penyandang cacat di daerah pedesaan tidak bisa menjangkau. Dengan adanya sekolah inklusif anak-anak penyandang cacat atau anakanak berkebutuhan khusus pada umumnya dapat memperoleh akses pendidikan di sekolah terdekat. Dalam konteks inilah pendidikan inklusif dipandang sebagai strategi untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Sementara ini pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat di Indonesia kebanyakan masih diselenggarakan dalam bentuk sekolah khusus (SLB). Penyelenggaraan pendidikan secara terpisah (segregation) tidak dapat lagi diterima oleh masyarakat internasional. Alasan utama yang mengemuka adalah persamaan hak untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, dengan kata lain menolak adanya diskriminasi dalam sistem pendidikan. Penyatuan layanan pendidikan bagi anak-anak penyandang cacat pada khususnya dan anak-anak kurang beruntung lainnya dalam satu sistem pendidikan di sekolah umum (reguler) disebut juga dengan inklusi. Dalam pendidikan inklusi tidak dibedakan lagi antara sekolah khusus dan sekolah reguler, yang ada adalah satu sekolah untuk semua anak.

w .d

itp w w
sosial dan ekonomi, misalnya anak-anak jalanan. Dan anak-anak yang kurang beruntung lainnya misalnya anak-anak di daerah konflik dan anakanak korban bencana alam. Secara teknis, dalam konteks Indonesia, pendidikan inklusif dapat menjadi strategi penuntasan wajib belajar sembilan tahun, khususnya bagi anak-anak penyandang cacat. Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa sekitar 85% anak penyandang cacat di Jawa Timur belum bersekolah. Hal ini diantaranya disebabkan oleh terbatasnya jumlah SLB, dan pada umumnya SLB terletak di kota sehingga

tk

sd .g o.

Pendidikan inklusif telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Beberapa pertemuan internasional mendasari pergerakan menuju pendidikan yang berkualitas bagi semua anak melalui pendidikan yang inklusif. Landasan hukum dan landasan konseptual yang menjadi landasan gerakan menuju pendidikan inklusif, termasuk di Indonesia, diantaranya adalah: (1) Deklarasi Hak Asasi Manusia, 1948, (2) Konvensi Hak Anak, 1989, (3) Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua, 1990, (4) Persamaan Kesempatan bagi Orang Berkelainan, 1993, (5) Pernyataan Salamanca tentang Pendidikan Inklusif, 1994, (6) Komitmen Dakar mengenai Pendidikan untuk Semua, 2000, (7) Deklarasi Bandung tahun 2004 dengan komitmen Indonesia menuju Pendidikan Inklusif.

id

LANDASAN PENDIDIKAN INKUSIF

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

2

Pernyataan Salamanca

Beberapa hal yang menjadi penekanan dalam pernyataan Salamanca (Skjorten, 2003). Hak semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus temporer dan permanent untuk memperoleh penyesuaian pendidikan agar dapat mengikuti sekolah. Hak semua anak untuk bersekolah di komunitas rumahnya dalam kelas-kelas inklusif. Hak semua anak untuk ikut serta dalam pendidikan yang berpusat pada anak yang memenuhi kebutuhan individual. Pengayaan dan manfaat bagi mereka semua yang terlibat akan diperoleh melalui pelaksanaan pendidikan inklusif. Hak semua anak untuk ikut serta dalam pendidikan berkualitas yang bermakna bagi setiap individu. Keyakinan bahwa pendidikan inklusif akan mengarah pada sebuah masyarakat inklusif dan pada akhirnya pada keefektifan biaya.

w .d

khususnya perempuan, anak-anak dengan kondisi yang memprihatinkan dan yang merupakan etnis minoritas harus bisa memperoleh dan menempuh pendidikan dasar yang berkualitas secara cuma-cuma. Program keahlian dan bersifat tepat akan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran bagi anakanak dan orang dewasa. Pada tahun 2015 diharapkan akan ada peningkatan sekitar 15% untuk tingkat baca tulis orang dewasa, khususnya wanita, dan akses yang menunjang keseimbangan akan pendidikan yang berlanjut untuk semua orang dewasa. Menghilangkan isu gender dalam pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005 dan mencapai keseimbangan gender dalam pendidikan pada tahun 2015. Hal ini akan fokus pada akses yang seimbang dan menyeluruh untuk wanita dalam pendidikan dasar yang berkualitas. Memberbaiki kualitas pendidikan dalam semua aspek pendidikan dasar sehingga hasilnya bisa dinikmati semua pihak, terutama dalam baca tulis, menghitung dan keterampilan siap pakai. (Fasli Djalal, dalam Budiyanto, 2006).

itp

tk

Komitmen Dakar tahun 2000.

Beberapa hal penting yang dihasilkan dalam Komitmen Dakar antara lain. Meningkatkan dan memperluas pendidikan anak-anak secara menyeluruh, terutama bagi anak-anak yang kurang beruntung. Semua anak-anak pada tahun 2015

30

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

sd .g o.

Deklarasi Bandung tahun 200 Indonesia Menuju Pendidikan Inklusif.

Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya mendapatkan kesamaan akses dalam segala aspek kehidupan, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, kesejahteraan, keamanan maupun bidang lainnya, sehingga menjadi generasi penerus yang handal. Menjamin setiap anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sebagai individu yang bermartabat, untuk mendapatkan perlakuan yang manusiawi, pendidikan yang bermutu, dan sesuai dengan potensi dan tuntutan masyarakat, tanpa perlakuan diskriminatif yang merugikan eksistensi kehidupannya baik secara fisik, psikologis, ekonomis, sosiologis, hukum, politis maupun kultural. Menyelenggarakan dan mengembangkan

id

SEGREGASI, INTEGRASI, INKLUSI

Di Indonesia layanan pendidikan bagi anak penyandang cacat, atau dikenal dengan istilah Pendidikan Luar Biasa (PLB), mempunyai sejarah yang cukup panjang. Awalnya menggunakan pendekatan yang segregatif, artinya anak penyandang cacat ditempatkan di sekolah yang terpisah dengan anak normal. Layanan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, terutama untuk anak tunanetra dengan didirikannya SLBA di Bandung. Layanan model terpisah seperti ini berkembang sampai sekarang, sehingga ada lembaga SLB/SDLB dan ada lembaga sekolah reguler. Pada tahun 80-an dikembangkan program pendidikan integrasi bagi anak cacat terutama bagi anak tunanetra. Tahun 2003-2004 muncul program inklusi, tepatnya diawali dengan

pengelolaan pendidikan inklusif yang ditunjang kerjasama yang sinergis dan produktif diantara para stakeholders, terutama pemerintah, institusi pendidikan, institusi terkait, dunia usaha dan industri, orang tua serta masyarakat. Menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pemenuhan anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya, sehingga memungkinkan mereka dapat mengembangkan keunikan potensinya secara optimal. Menjamin kebebasan anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya untuk berinteraksi baik secara reaktif maupun proaktif dengan siapapun, kapanpun, dan di lingkungan manapun, dengan meminimalkan hambatan. Mempromosikan dan mensosialisasikan layanan pendidikan inklusif melalui media masa, forum ilmiah, pendidikan dan pelatihan, dan lainnya secara berkesinambungan. Menyusun Rencana Aksi (Action Plan) dan pendanaannya untuk pemenuhan aksesibilatas fisik dan non fisik, layanan pendidikan yang berkualitas, kesehatan, rekreasi, kesejahteraan bagi semua anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya (Bandung 11 Agustus 2004).

penunjukan sekolah uji coba inklusi dengan bantuan pendanaan dari UNESCO. Di antara ketiganya, segregasi, integrasi dan inklusi, mempunyai perbedaan yang mendasar ditinjau dari segi filosofi, teori, metodologi pembelajaran, dan dampak sosiologisnya. Seringkali kebanyakan orang kurang dapat melihat perbedaan antara konsep integrasi dengan inklusi.

Integrasi
Terdapat bermacam-macam model integrasi. Model-model ini beragam dari pertemuan yang sesekali dan jarang hingga menjadi anggota penuh dari sebuah kelas reguler. Contoh modelmodel integrasi tersebut diantaranya sebagai berikut. Integrasi hanya fisik dimana siswa penyandang cacat: (1) berada satu kompleks yang terdiri dari dua bangunan sekolah dengan aktivitas yang terpisah dan tidak mempunyai waktu istirahat yang sama; (2) mempunyai waktu istirahat yang bersamaan, saling bertemu satu sama lain tetapi tidak ada kegiatan bersama; (3) siswa

w .d

itp
penyandang cacat ditempatkan di kelas reguler tanpa perhatian ekstra terhadap kebutuhan akademis dan sosialnya. Partisipasi sistematis atau sporadis bagi siswa penyandang cacat tertentu hanya untuk mata pelajaran tertentu di kelas reguler biasanya dalam kegiatan kesenian, kebudayaan dan keterampilan

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

31

atau olah raga. Partisipasi anak penyandang cacat secara penuh dalam kelas reguler tetapi harus meninggalkan kelas untuk mendapat pelatihan khusus di ruang khusus sehingga ketinggalan pada sebagian kegiatan kelas. Dalam konteks ini anak-anak penyandang cacat biasanya dianggap sebagai tamu, atau warga kelas nomor dua. Pada prinsipnya, dalam model integrasi anak penyandang cacat harus menyesuaikan diri dengan ketentuan sistem dan aktivitas kelas reguler. Dalam keadaan demikian anak penyandang cacat sering dianggap sebagai anak spesial dan kadang-kadang aneh. Anak penyandang cacat merasa sekedar diberi izin untuk berada di kelas tanpa hak penuh sebagai anggota kelas. Anak-anak di kelas akan melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan pihak mayoritas.

Dalam lingkungan masyarakat yang inklusif, kita siap mengubah dan menyesuaikan sistem,

No 1.

Pendidikan Integrasi Anak penyandang cacat sebelum masuk di sekolah reguler dipersiapkan dulu di SLB, sehingga di kelas tinggi biasanya baru masuk di sekolah reguler. Anak penyandang cacat dapat diterima di sekolah reguler apabila dianggap mampu menyesuaikan diri dengan kurikulum sekolah reguler. Anak penyandang cacat dianggap sebagai tamu di kelas reguler. Anak penyandang cacat biasanya belajar di kelas khusus. Asesmen dan evaluasi diorientasikan pada tuntutan kurikulum reguler. Seringkali mengabaikan aksesibilitas.

w .d

PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN INTEGRASI DAN PENDIDIKAN INKLUSIF ANTARA LAIN DAPAT DILIHAT DALAM TABEL BERIKUT.
Pendidikan Inklusif Anak penyandang cacat diterima di sekolah reguler sejak TK atau kelas satu SD.

2.

itp

tk
3. 4. 5. 6. Tanpa ada persyaratan (kemampuan) untuk masuk sekolah inklusif, kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Anak penyandang cacat secara alami merupakan anggota dari kelas tersebut Anak penyandang cacat belajar bersama di kelas reguler dengan pembelajaran yang disesuaikan Asesmen dan evaluasi diorientasikan secara individual. Aksesibilitas menjadi bagian penting yang dipertimbangkan.

32

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

sd .g o.

Inklusi

lingkungan dan aktivitas yang berkaitan dengan semua orang, serta mempertimbangkan kebutuhan semua orang. Bukan lagi anak penyandang cacat yang harus menyesuaikan dan agar cocok dengan setting yang ada. Untuk ini diperlukan fleksibilitas, kreativitas dan sensitivitas. Beberapa ciri yang nampak dalam kelas yang inklusif di antaranya adalah: Semua anak adalah anggota yang sama dalam suatu kelas Berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain Saling bertenggang rasa satu sama lain Menerima kenyataan bahwa sebagian anak mempunyai kebutuhan yang berbeda dari mayoritas dan kadang-kadang akan melakukan hal yang berbeda Cenderung bekerjasama dari pada bersaing Semua anak mempunyai rasa bermitra Jika anak-anak tertentu karena berbagai alasan mempunyai suatu kebutuhan untuk menerima perhatian berkala di luar kelas, setiap orang akan memandang hal ini sebagai suatu hal yang alami.

id

MANFAAT PENDIDIKAN INKLUSIF

Dalam pernyataan Salamanca (1994) disebutkan bahwa, setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dimana ia berada tanpa memperhatikan berbagai kesulitan dan perbedaan yang mereka miliki. Pada bagian lain dinyatakan pula bahwa sekolah dengan orientasi inklusif adalah sebuah langkah efektif untuk menghilangkan terjadinya sikap-sikap yang diskriminatif, membangun masyarakat yang inklusif, menciptakan masyarakat yang terbuka, dan mampu mencapai pendidikan untuk semua. Pelaksanaan pendidikan inklusif akan mampu mendorong terjadinya perubahan sikap lebih positif dari peserta didik terhadap adanya perbedaan melalui pendidikan yang dilakukan secara bersama dan pada akhirnya akan mampu membentuk sebuah kelompok masyarakat yang tidak diskriminatif dan akomodatif terhadap semua orang. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan pendidikan inklusif antara lain:

alamiah. Munculnya budaya saling menghargai dan menghormati antar siswa. Menurunkan terjadinya stigma dan labeling kepada semua anak, khususnya pada anak penyandang cacat. Timbulnya budaya kooperatif dan kolaboratif pada siswa sehingga memungkinkan adanya saling bantu antara satu dan yang lain.

Bagi Guru

itp

tk

Bagi Siswa

Sejak dini siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap adanya perbedaan dan keberagaman. Munculnya sikap empathik pada siswa secara

Budiyanto. (2006). Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Disertasi. PPS UPI. Tidak diterbitkan. Hermawan, B. (2003). Konsep Pendidikan Untuk Semua. Makalah. Tidak diterbitkan. Johnsen, H. B., Skjorten, M. D., (2003). Pendidikan Kebutuhan Khusus Sebuah Pengantar. PPS UPI: Bandung Santoso, T. (2006). Pendidikan Inklusif di Jawa Timur. Makalah. Tidak diterbitkan. UNESCO. (1994). Pernyataan Salamanca dan Kerangka Aksi dalam Pendidikan Kebutuhan Khusus: Jakarta UNESCO. (2001). Open File on Inclusive Education.. UNESCO. Paris. France.

DAFTAR PUSTAKA

w .d

sd .g o.

Bagi Otoritas Pendidikan

memberikan kontribusi yang sangat besar bagi program wajib belajar pendidikan dasar, memberikan peluang terjadinya pemerataan pendidikan bagi semua kelompok masyarakat, menggunakan biaya yang relatif lebih efisien, mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan,

id

Lebih tertantang untuk mengembangkan berbagai metode pembelajaran. Bertambahnya kemampuan dan pengetahuan guru tentang keberagaman siswa termasuk keunikan, karakteristik, dan sekaligus kebutuhannya. Terjalinnya komunikasi dan kerjasama dalam kemitraan antara guru (guru sekolah reguler, dan guru pembimbing khusus) dan dengan ahli bidang lain Menumbuhkembangkan sikap emphatik guru terhadap siswa, termasuk siswa penyandang cacat.

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

33

INFO & KEBIJAKAN

DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2009


tata kelola pendidikan yang transparan, profesional, dan akuntabel; peningkatan pelibatan masyarakat dalam kegiatan pendidikan; serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui aktivitas perbaikan infrastruktur pendidikan.

Rehabilitasi sekolah melalui partisipasi masyarakat terbukti menghasilkan konstruksi yang lebih baik terutama dari segi kuantitas.

ARAH KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2009


1. Sasaran sekolah DAK bidang pendidikan tahun 2009 meliputi SD/SDLB baik negeri maupun swasta. 2. Penetapan kegiatan per sekolah dilakukan berdasarkan kondisi dan kebutuhan. Sedangkan harga satuannya dihitung berdasarkan Indek Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten/Kota setempat. 3. DAK Pendidikan dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi komite sekolah dan masyarakat sekitar sebagai bagian dari penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS). 4. DAK Pendidikan dipakai untuk penuntasan rehabilitasi/rekonstruksi ruang kelas rusak, penggantian meubelair, sumber dan sanitasi air bersih termasuk kamar mandi dan WC, pembangunan ruang perpustakaan, dan pembangunan ruang UKS. 5. Untuk mencapai target penuntasan rehabilitasi gedung sekolah, Kabupaten/Kota penerima DAK diwajibkan menyediakan dana pendamping dengan besaran sesuai dengan kesepakatan bersama antara Mendiknas, Gubernur dan Bupati/Walikota 6. Sekolah-sekolah yang rusak dan lokasinya berdekatan dengan jumlah murid kurang dari 50 agar dilakukan penggabungan (regrouping)

PENDAHULUAN

Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2009 diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 3 Tahun 2009. DAK adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu pendanaan kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program prioritas nasional dan merupakan urusan daerah.

DAK bidang pendidikan dialokasikan untuk menunjang pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang bermutu. Kegiatannya diarahkan untuk rehabilitasi ruang kelas dan pembangunan ruang perpustakaan sekolah dasar beserta perangkat meubelairnya. Alokasi DAK bidang pendidikan untuk tahun anggaran 2009 ditetapkan sebesar Rp. 9.334.882.000.000,- (sembilan triliun tiga ratus tiga puluh empat milyar delapan ratus delapan puluh dua juta rupiah). Manfaat DAK Bidang Pendidikan antara lain untuk perbaikan prasarana belajar di SD; peningkatan

3

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

KOMPONEN PEMBIAYAAN DAK BIDANG PENDIDIKAN


1. Satuan biaya untuk setiap komponen pada poin B, ditetapkan sebagai berikut: NO. 1 2 3 4 KOMPONEN KEGIATAN Rehabilitasi ruang kelas dan pengadaan/ perbaikan meubelairnya Rehabilitasi/Pengadaan sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. Pembangunan ruang perpustakaan (56m2) berikut meubelairnya Pembangunan ruang UKS berikut meubelairnya minimal 12 m2. SATUAN Kelas Sekolah Sekolah Sekolah SATUAN BIAYA (IKK= 1) Rp. 70.000.000,Rp. 20.000.000,Rp. 105.000.000,Rp. 24.000.000,-

Keterangan: Satuan biaya untuk setiap komponen dikalikan dengan IKK Kab/Kota.

2. Alokasi dana per sekolah dapat diatur oleh daerah sesuai kondisi sekolah, dengan satuan biaya per sekolah dikalikan IKK daerah masing-masing. 3. Penggunaan DAK bidang Pendidikan Tahun 2009 harus menggunakan skala prioritas dengan urutan sebagai berikut: a. Penuntasan rehabilitasi ruang kelas rusak. b. Pengadaan/rehabilitasi sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. c. Pembangunan/rehabilitasi ruang perpustakaan SD/SDLB dan meubelairnya. d. Pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sekolah dasar (minimal 12 m2). 4. Mekanisme pengalokasian DAK ke sekolah oleh Pemerintah Daerah: a. Pemetaan kondisi setiap SD/SDLB di Kab/Kota dan menetapkan jumlah sasaran dengan mempertimbangkan: (1) penuntasan ruang kelas rusak sebagai prioritas utama; (2) perbaikan sanitasi atau rehabilitasi ruang lain sesuai sengan

kondisi serta keperluan sekolah; (3) jumlah dana yang tersedia dari APBN dan APBD. b. Menetapkan sekolah-sekolah target dengan mempertimbangkan sisa target sekolah yang ada. c. Menetapkan alokasi dan menu kegiatan per sekolah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. 5. Kriteria sekolah penerima DAK: a. Memiliki jumlah murid yang memadai sehingga terhindar dari regrouping. b. Diprioritaskan untuk sekolah yang berlokasi di daerah miskin, terpencil, tertinggal dan terbelakang. c. Tahun anggaran 2009 tidak menerima dana bantuan sejenis baik dari pusat maupun daerah. 6. DAK bidang pendidikan tidak boleh digunakan untuk: administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan pegawai daerah. Pembiayaan kegiatan-kegiatan ini harus didanai melalui APBD.

INFORMASI DAN LAYANAN PENGADUAN:

Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah u.p. Direktur Pembinaan TK & SD, Gedung E Depdiknas Lt. 1, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 1020 Tlp. (021) 2 1, Fax: (021) 2 3 E-mail: dak@ditptksd.go.id Direktur Agama dan Pendidikan Bappenas, Jl. Taman Surapati, Jakarta Pusat, Tlp. (021) 30, Fax: (021) 3202 Inspektur Jenderal, Depdiknas, Gedung B Depdiknas Lantai , Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 1020 Telp. (021) 310, Fax (021) 3113 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota setempat.

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

3

INFO & KEBIJAKAN

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

PENDIDIKAN GRATIS DALAM RANGKA


UNTUK

(BOS)

WAJIB BELAJAR 9 TAHUN YANG BERMUTU

wajib belajar. Program ini terbukti mampu mempercepat pencapaian program wajar 9 tahun. Alokasi dana BOS ditingkatkan secara bertahap untuk menuju ke arah penyelenggaraan pendidikan dasar gratis. Kebijakan BOS juga dibarengi dengan kebijakan buku murah antara lain melalui penyelenggaraan buku elektronik sekolah. Komitmen pemerintah pusat untuk mengelenggarakan pendidikan dasar gratis harus diikuti oleh pemerintah daerah dan masyarakat peran dan tanggung jawab masing-masing sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar; Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Selain itu juga disebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara dan masyarakat. Konsekuensinya adalah bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.

PENDAHULUAN

w .d

itp
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005 adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program

3

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

TUJUAN

Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Secara khusus program BOS bertujuan untuk: 1. Menggratiskan seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dari beban biaya operasional sekolah, baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta. 2. Menggratiskan seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri terhadap biaya operasional sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). 3. Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

id

SASARAN PROGRAM DAN BESAR BANTUAN

w .d
Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini. Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan: SD/SDLB di kota : Rp 400.000,-/siswa/tahun Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk Sekolah Menengah Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

3

SD/SDLB di kabupaten : Rp 397.000,-/ siswa/tahun SMP/SMPLB/SMPT di kota : Rp 575.000,/siswa/tahun SMP/SMPLB/SMPT di kabupaten : Rp 570.000,-/siswa/tahun

WAKTU PENYALURAN BOS

BOS tahun anggaran 2009 diberikan untuk 12 bulan yang mencakup Semester 2 tahun pelajaran 2008/2009 dan semester 1 tahun pelajaran 2009/2010. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulan: Januari-Maret, April-Juni, JuliSeptember dan Oktober-Desember.

SEKOLAH PENERIMA BOS

1. Semua sekolah SD/SDLB/SMP/ SMPLB/SMPT negeri berhak dan wajib menerima dana BOS. 2. Semua sekolah swasta yang memiliki ijin operasional tetapi tidak dikembangkan menjadi bertaraf internasional atau berbasis keunggulan lokal wajib menerima dana BOS. 3. Sekolah yang menolak BOS harus memperoleh persetujuan orang tua siswa melalui komite sekolah, tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut, dan dilarang memungut biaya dari peserta didik, orang tua atau wali peserta didik. 4. Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 5. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah di bawah kendali dan pengawasan pemerintah daerah. 6. Sekolah negeri yang sebagian kelasnya sudah menerapkan sistem sekolah bertaraf RSBI atau SBI tetap diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah, serta menggratiskan siswa miskin.

PENGGUNAAN BOS

1. Penggunaan dana BOS di sekolah harus merupakan keputusan bersama antara Tim

Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah, dan harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/ RAPBS, di samping dana yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain yang sah. 2. Sekolah wajib menggunakan sebagian dana BOS untuk membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah. 3. Pembiayaan penerimaan siswa baru seperti pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut. 4. Pembelian buku referensi untuk dikoleksi di perpustakaan. 5. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya (misalnya honor mengajar di luar jam pelajaran, transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba). 6. Pembiayaan penyelenggaraan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa. 7. Pembelian bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah. 8. Pembiayaan pemasangan dan atau langganan daya dan jasa (listrik, air,

3

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

telepon) atau membeli genset bagi daerah yang belum tersedia jaringan listrik. 9. Perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan meubelair, perbaikan sanitasi sekolah dan perawatan fasilitas sekolah lainnya. 10. Pembayaran honorarium bulanan guru dan tenaga kependidikan honorer, termasuk honor tenaga honorer yang membantu administrasi BOS. 11. Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS. 12. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll). 13. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK), penggandaan, surat menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos. 14. 13. Pembelian komputer desktop untuk kegiatan belajar siswa, maksimum 1 set untuk SD dan 2 set untuk SMP. 15. Bila seluruh komponen 1 s.d 13 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik dan meubelair sekolah. 16. Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah selain kewajiban jam mengajar. Besaran/satuan biaya untuk transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam mengajar tersebut harus mengikuti batas kewajaran. Pemerintah daerah wajib mengeluarkan peraturan tentang penetapan batas kewajaran tersebut di daerah masing-masing dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi, faktor geografis dan faktor lainnya.

LARANGAN PENGGUNAAN BOS

w .d

itp

tk

sd .g o.

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan kepada pihak lain. 3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya. 4. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru. 5. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah). 6. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat. 7. Membangun gedung/ruangan baru. 8. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran. 9. Menanamkan saham. 10. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/secara wajar, misalnya guru kontrak/guru bantu.

PEDOMAN PENGADAAN BUKU TEKS PELAJARAN

Sekolah mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1. Membeli buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah/ Departemen Pendidikan Nasional dan yang diprioritaskan untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan digunakan sesingkat-singkatnya selama 5 (lima) tahun. 2. Buku teks pelajaran yang dibeli harus buku baru (bukan buku bekas). 3. Buku teks pelajaran digunakan sebagai acuan wajib oleh pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. 4. Buku teks pelajaran yang sudah dibeli merupakan koleksi perpustakaan dan menjadi barang inventaris sekolah, harus dipinjamkan secara cuma-cuma kepada siswa dan boleh dibawa pulang. 3. Di akhir tahun pelajaran/semester, siswa harus mengembalikan buku teks pelajaran yang dipinjam agar dapat dipakai oleh adik

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

3

kelasnya. 4. Dilarang memungut biaya kepada orang tua siswa dalam rangka pembelian dan perawatan buku teks pelajaran yang sudah dibiayai oleh dana BOS.

PENGGUNAAN DANA

SMPLB), buku yang dibeli/digandakan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa, dengan tetap memperhatikan mutu buku. 8. Jika sebagian buku telah tersedia di sekolah, maka sekolah harus membeli kekurangannya dan dapat membeli buku untuk mengganti yang telah rusak.

Dana BOS Buku dan dana BOS Reguler/Tunai pada tahun 2009 menjadi satu kesatuan, sehingga pembelian buku oleh sekolah dapat dilakukan sekaligus atau bertahap, dengan catatan sebelum tahun ajaran baru semua buku yang harus dibeli telah tersedia untuk seluruh siswa. Ketentuan dalam penggunaan dana harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Buku yang dibeli/digandakan adalah buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah 2. Pemilihan dan penetapan judul buku teks pelajaran harus mengikuti Peraturan Mendiknas No. 2 Tahun 2008 Tentang Buku. 3. Buku yang dibeli/digandakan harus mencakup satu siswa satu buku. 4. Pemilihan buku yang dibeli/digandakan didasarkan pada hasil rapat pendidik di tingkat satuan pendidikan dari buku-buku teks pelajaran yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah. 5. Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk sekolah setingkat SD adalah buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk kelas 4, 5 dan 6 dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) untuk kelas 1 s.d 6. 6. Jenis buku yang dibeli/digandakan untuk sekolah setingkat SMP adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 7 s.d 9 dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas 7 s.d 9. 7. Khusus untuk sekolah luar biasa (SDLB/

BUKU YANG HAK CIPTANYA DIMILIKI OLEH PEMERINTAH

Buku yang hak ciptanya dimiliki oleh pemerintah adalah buku yang hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah sesuai dengan Peraturan Mendiknas Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 4 yang menyebutkan bahwa Departemen, Departemen yang menangani urusan agama, dan/atau pemerintah daerah dapat membeli hak cipta buku dari pemiliknya untuk memfasilitasi penyediaan buku bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik dengan harga yang terjangkau. Buku-buku SD yang sampai saat ini hak ciptanya telah dibeli oleh pemerintah adalah: 1. Seluruh buku yang tertera dalam lampiran I-III Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2007 (IPA, Matematika dan Bahasa Indonesia). 2. Seluruh buku yang tertera dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008 (PKn, IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia).

PENGADUAN MASYARAKAT
Apabila masyarakat menemukan masalah atau hal-hal yang perlu diklarifikasi dapat melakukannya melalui: 1. Pengaduan BOS SD: Telp. 021-5725632, 5725641 Fax. 021-5725635, Website: www.ditptksd.go.id Email: bos@ditptksd.go.id 2. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat

0

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

Beasiswa

INFO & KEBIJAKAN

Siswa Miskin Jenjang SD


sd .g o. id

PENDAHULUAN

w
Pendidikan merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara dan pemerintah wajib menjamin tersedianya penyelenggaraan pendidikan khususnya pendidikan dasar yang bermutu. Besarnya angka putus sekolah pada jenjang SD yang hampir mencapai 850.000 anak merupakan salah satu masalah yang harus ditangani untuk menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar. Program pemberian beasiswa khususnya bagi anak dari keluarga ekonomi lemah merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka tersebut. Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu.

w .d
TUJUAN & SASARAN
Pemberian beasiswa siswa SD dari keluarga kurang mampu ini bertujuan untuk membantu mereka dalam menyelesaikan pendidikan SD. Sasaran penerima beasiswa ini meningkat lebih dari 3 kali lipat yaitu dari 56.794 anak pada tahun 2008 menjadi 1.796.800 anak pada tahun 2009. Total beasiswa siswa miskin jenjang SD yang

itp

tk

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

dialokasikan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp646,8 Milyar. Besarnya beasiswa ini akan diberikan untuk setiap anak SD yang berhak menerima adalah Rp360.000,- per siswa per tahun. Dana beasiswa akan yang diberikan dalam satu tahap dalam setahun dan anak yang sama dapat menerima beasiswa pada tahun berikutnya apabila masih memenuhi syarat dan program masih tersedia.

3.

4.

PEMANFAATAN BEASISWA

Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat Direktur Pembinaan TK & SD, u.p. Subdit Kegiatan Kesiswaan, Ditjen Manajemen Dikdasmen, Depdiknas, Gedung E Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 5725641, 5725638 Fax. (021) 5725637, 5725644 Website: www.ditptksd.go.id Email: beasiswamiskin@yahoo.com

2

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

INFORMASI & LAYANAN PENGADUAN:

w .d

itp

Dana yang diterima siswa dapat digunakan untuk mendukung keperluan belajar seperti membeli buku, alat olahraga, seni budaya, dan alat keterampilan, serta transport ke sekolah. Mekanisme Pemberian Beasiswa 1. Kuota penerima beasiswa akan ditentukan secara berjenjang dari pusat ke provinsi, provinsi ke kabupaten/kota, dan dari kabupaten/kota ke sekolah. 2. Calon penerima beasiswa diusulkan oleh kepala sekolah dengan persyaratan: a) berstatus siswa SD kelas I s.d. V pada tahun pelajaran 2008/2009, b) tingkat kehadiran minimal 75%, c) berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi (surat keterangan dari

5.

6.

tk

sd .g o.

id

7.

Kepala Sekolah), serta d) memiliki kepribadian terpuji. Pendataan siswa calon penerima beasiswa dimulai dari usulan kepala sekolah (dalam bentuk surat keputusan) ke kabupaten/kota, rekapitulasi dan usulan dari kabupaten/kota ke provinsi, dan rekapitulasi dari provinsi ke pusat (Direktorat Pembinaan TK dan SD). Direktorat Pembinaan TK dan SD akan menerbitkan surat keputusan calon penerima beasiswa bagi siswa miskin jenjang SD berdasarkan usulan dari provinsi. Pencairan dana beasiswa dapat dilakukan di Kantor Pos yang ditunjuk setelah ada pemberitahuan dari Kantor Pos ke Dinas Pendidikan kabupaten/Kota dan diteruskan ke sekolah. Beasiswa dapat diambil sendiri oleh siswa yang bersangkutan (dengan membawa copy rapor dan SK Kepala Sekolah), secara kolektif oleh sekolah (dengan disertai surat kuasa). Jangka waktu penerimaan beasiswa siswa miskin adalah selama 1 (satu) tahun anggaran 2009.

INFO & KEBIJAKAN

BANTUAN ISO 9001:2008 UNTUK TK DAN SD


PENDAHULUAN
Pembangunan pendidikan dasar dan menengah secara nasional mencakup tiga aspek, yaitu (1) pemerataan dan perluasan akses, (2) peningkatan mutu, serta (3) penguatan tata kelola. Peningkatan kualitas manajemen sekolah dalam rangka mewujudkan manajemen yang transparan, akuntabel, serta pencitraan publik. Salah satu bentuk pengakuan dan pencitraan publik dibuktikan dengan sertifikasi internasional seperti penerapan ISO. ISO 9001:2008 merupakan standar internasional dalam bentuk persyaratan-persyaratan dalam penerapan sistem manajemen mutu (SMM) pada suatu organisasi. Keberhasilan Direktorat Pembinaan TK dan SD dalam meraih sertifikat ISO 9001:2000 menjadi pertimbangan untuk membantu TK dan SD khususnya TK Negeri Pembina dan Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional (RSDBI) agar dapat menerapkan sistem manajemen mutu melalui pemberian bantuan (subsidi) penerapan ISO 9001: 2008. 2. Optimalisasi fungsi sistem administrasi yang lengkap termasuk pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang setiap personil di TK dan SD; 3. Optimalisasi sistem pengendalian program oleh warga sekolah dan komite sekolah dalam pelaksanaan program tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang yang ditetapkan; 4. Standarisasi berbagai kebijakan dan prosedur kerja di TK dan SD. 5. Sertifikasi SMM ISO 9001:2008 sebagai bentuk pengakuan pelaksanaan sistem manajemen mutu bagi TK dan SD.

w .d

itp

tk

TUJUAN

Kegiatan pemberian bantuan SMM ISO 9001:2008 secara umum adalah untuk menerapkan sistem manajemen mutu pada beberapa TK dan SD melalui sertifikasi internasional yang ditandai dengan sertifikat SMM ISO 9001:2008. Secara khusus pemberian bantuan ISO 9001:2008 bertujuan untuk: 1. Meningkatkan kinerja TK dan SD dalam memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan dan peningkatan mutu pendidikan nasional;

sd .g o.

SASARAN

Sasaran bantuan pelaksanaan SMM ISO 9001:2008 Tahun 2009 adalah 3 (tiga) TK Negeri Pembina dan 18 (delapan belas) Rintisan Sekolah Dasar Bertaraf Internasional (RSDBI).

1. TK Negeri Pembina atau RSDBI yang ditetapkan oleh Dirjen Mandikdasmen Tahun 2007 2. Lulus verifikasi yang dilakukan oleh Tim dari Direktorat Pembinaan TK dan SD 3. Bersedia melaksanakan program bantuan SMM ISO 9001:2008 sesuai dengan pedoman yang berlaku.

PERSYARATAN TK DAN SD PENERIMA BANTUAN

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

3

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SD/MI (OSN) TAHUN 2009


Jakarta, 3 - 9 Agustus 2009
Cerdas, terampil, kreatif dan kompetitif untuk meraih prestasi yang terbaik

Materi olimpiade disusun dengan mengacu pada kurikulum Matematika dan IPA SD/MI yang berlaku dan bersumber pada buku-buku pelajaran, buku-buku penunjang dan bahan lain 6th International Mathematics yang relevan. Materi olimpiade untuk and Science Olympiad (IMSO) Matematika mencakup bilangan, November 2009 aljabar, geometri, pengukuran, dan statistika dasar. Sedangkan materi IPA mencakup makhluk hidup dan proses kehidupan, sifat dan Olimpiade Tingkat Nasional Agustus 2009 kegunaan benda, energi dan perubahannya, bumi dan tata surya. Bentuk soal olimpiade adalah tes teori (pilihan ganda dan isian singkat/ uraian) dan praktik (percobaan Seleksi Tingkat Provinsi untuk IPA dan eksplorasi untuk Mei/juni 2009 Matematika).

sd .g o.

id

limpiade Sains Nasional (OSN) yang dirintis sejak tahun 2003 merupakan wadah bagi siswa untuk bereksplorasi, berkreasi, berpikir kritis serta sebagai ajang prestasi dalam suasana kompetitif dan sportif. Kegiatan OSN juga sebagai upaya penjaringan calon peserta 6th International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) tahun 2009.

ketua, 3 orang peserta IPA, 3 orang peserta Matematika, 1 orang pendamping IPA, dan 1 orang pendamping Matematika. Disediakan penghargaan 5 medali emas, 10 medali perak, 15 medali perunggu, hadiah dan sertifikat untuk masing-masing mata pelajaran. Kegiatan ini dimulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi sampai ke tingkat nasional dengan skema sebagai berikut.

w .d

itp

tk

Juara Olimpiade Internasional

Juara Olimpiade Nasional

PesertaTerbaik Tingkat Provinsi

Setiap provinsi berhak mengirimkan 1 (satu) tim provinsi dengan 9 orang anggota untuk mengikuti OSN Tingkat Nasional. Anggota setiap tim terdiri atas: 1 orang

PesertaTerbaik Tingkat Kabupaten/Kota

Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota


April/Mei 2009

PesertaTerbaik Tingkat Kecamatan

Seleksi Tingkat Kecamatan


Maret/April 2009



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

The 6th INTERNATIONAL MATHEMATICS & SCIENCE OLYMPIAD FOR PRIMARY SCHOOL (IMSO) 2009
Yogyakarta, 8th 14th November 2009
Smart, Skilled, and Creative In a Joyful Competition for Excellence

RATIONALE

It has been generally acknowledged that education determines the quality of human resources. Elementary schools, as a part of basic education, provide children with skills of reading, writing, arithmetic, and basic science. A program which could stimulate creativity, develop critical and analytical thinking is important to be provided to children at the primary school level as they are in th golden period of education.

2. To motivate the elementary school students in developing their intellectual capacity and skills in Mathematics and Science .

To implement this program, Ministry of National Education of the Republic of Indonesia is organizing the 6thInternationa l Mathematics and Science Olympia (IMSO) at primary school level. Participation in The 6th IMSO 2009 is by invitation.

OBJECTIVES

The general objectives of the Olympiad are to improve the competencies of the elementary school students in Mathematics and Scince and foster friendly relationships between primary school students. The specific objectives of this Olympiad are: 1. To develop elementary school students talent and interest in Mathematics and Science.

w .d

itp

tk

sd .g o.

1. IMSO 2009 is an individual competition. The problems consist of 2 parts for each subject: a) Theoretical and exploration problems for Mathematics; and b) theoretical and experimental problems for Science. 2. The problems are constructed based on Mathematics and Science elementary school curriculums, reference books, and other relevant sources, which cover intellectual, reasoning, and creativity. 3. Syllabus for Math Competition: arithmetic (rational numbers and its operation), geometry (geometric figures and measurement, symmetry, reflection and rotation, congruency), statistics introduction (data representation, mean, median, and modus). 4. Syllabus for Science Competition: science skill and methodology, general health (nutrition, common disease and how to prevent it); general environmental issue (deforestation, managing natural resources, pollution; water and carbon cycle, etc.); basic ecology (habitat, interaction, food chain and food web, population, ecosystem, life cycle etc.); physiology (photosynthesis and respiration);

TYPES OF PROBLEMS AND TEST REGULATIONS

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



w .d

CONTESTANTS AND OFFICIALS

itp w w

1. Contestants. The contestants should be from grade V, VI or level F students, and less than 13 years-old by 8th November 2009. 2. Each country is entitled to send 12 students, 6 students for each subject. Each country is permitted to have more than 12 contestants in their delegation; however, the organizing committee will not bear their accommodations and meals expenses during the Olympiad. 3. Officials. The officials from each country should be able to communicate in English. They consist of one (1) team leader, one (1) maths tutor/trainer, and one (1) sciences tutor/trainer. The tutors/trainers will participate in the problems selection, test result correction, moderation, and winners determination.



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

the current technology development (such as GMO, biotech, biofuel, satellite, etc); human anatomy and function, organism clasification, common or endangered species; mechanics (motion of objects, static fluid, gas), solar system (including the earth planet), electric and magnetic, matter and its transformation, thermal properties, light, force, and energy. 5. Participating countries are welcome to send 2 sets of proposed problems for each subject to the organizing committee. Five (5) problems for theoretical questions and five (5) problems for exploratory and/or experimental questions. Proposed problems must be e-mailed before 31st August 2009. 6. Instructions and problems will be in English. Theoretical questions must also be answered in English; however the contestants are allowed to use an English dictionary. 7. Contestants are not allowed to bring books, scientific dictionary, calculators, and other electronic devices except English dictionary to the competition hall.

DEADLINE OF REGRISTATION
Registration should be before 31st July 2009 to: Mr. Mudjito (Chairperson) The 6th International Mathematics & Science Olympiad for Primary School 2009 Directorate of Kindergarten and Primary Development Building E 17th Floor, Ministry of National Education, Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta 10270 INDONESIA Phone (+62-21) 5725635 Fax. (+62-21) 5725635 Email: hoes_wardi@yahoo.com, gusmayadi@ yahoo.com, elvira_2345@yahoo.com

MEDALS AND TROPHIES


1. Approximately two-thirds of the contestants will be awarded gold, silver, bronze medals. Each participant will receive a certificate of participation. 2. Trophies will be awarded to contestants with the highest score for each part of the problem and the overall score of both partsof the problem.

EXPENSES
1. Each participating country is responsible for their traveling expenses to and from Jakarta, Indonesia. 2. The organizers of the IMSO 2009 will provide free hotel accommodation including meals and local transportation within the duraton of the contest schedule for 1 team leader, 2 tutors/trainers, and 12 student contestants. Participants arriving before or departing after the official schedule are responsible for their own expenses and accommodation. 3. Other expenses, such as local transports from the participants home to the airport, procurement of passport and visa, as well as airport tax will be borne by the participants. 4. Each additional contestant, official, and accompanying person will be charged US$ 650 for the expenses in point (2) above.

id

SCHEDULE ACTIVITY
DATE 8-11-2009 ACTIVITIES CONTESTANTS/STUDENTS Arrival at Jogjakarta airport Transfer to Hotel and Registration TUTORS

9-11-2009 10-11-009

11-11-2009

14-11-2009

3rd International Young Inventors Projects Olympiad (IYIPO), Tbilisi-Georgia, 14-16 Mei 2009 10th International World Youth Mathematics Intercity Competition (IWYMIC), Durban, Afrika Selatan, 5-10 Juli 2009 13th Po Leung Kuk Primary Mathematics World Contest (PMWC) - Grade 9, HongKong, 13-15 Juli 2009 3rd Wizards at Mathematics International Competition (WIZMIC) Grade 9, Lucknow, India, 2730 Oktober 2009 Elementary Mathematics International Contest (EMIC) Usia 13 th, Philippine, 26 November 2 Desember 2009 Asian Inter-cities Teenagers Math Olympiad (AITMO) Grade 9, Philippine, 26 November 2 Desember 2009

w .d

INFORMATION OF MATHEMATICS OLYMPIADE IN FOREIGN COUNTRIES

itp

tk

sd .g o.

12-11-2009 13-11-2009

Arrival at Jakarta airport Transfer to Hotel and Registration Technical meeting Opening Ceremony IMSO 2009 Opening Ceremony IMSO 2009 Tours Problems Selections and Editing Theoretical Examination I and II Marking Schemes theoretical exams Tours Presentation and discussion on Math Exploration/Science Experiments Problems Theoretical Examination paper returned Science Experiments Tour Explorations with Math Marking Schemes Explorations with Tours Math/Science Experiments Explorations/Experiments paper returned Tours Moderation Announcement of winners and closing ceremony of IMSO 2009 Farewell Dinner and Culture Party Departure

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



FORUM LOMBA & OLIMPIADE

INDONESIAN SCIENCE FESTIVAL


SEKOLAH DASAR TAHUN 2009
Science is fun

FESTIVAL SAINS INDONESIA UNTUK GURU SD/MI


PENDAHULUAN
Festival Sains Indonesia untuk Guru SD/MI merupakan wadah kreativitas dan inovasi bagi guru untuk berkarya dalam pembelajaran IPA dan matematika yang menyenangkan. Metode yang digunakan Evaluasi proses pembelajaran Kesimpulan dan penutup Lampiran-lampiran - Data penulis - Foto/gambar alat peraga - Satuan Kegiatan Pembelajaran - Lembar Evaluasi Siswa

TEMA

itp w .d

Inovasi Pembelajaran IPA SD Matematika yang Menyenangkan

tk

SISTIMATIKA PENULISAN

Karya tulis diketik pada kertas ukuran A4 dengan huruf Times New Roman ukuran 12 point 1,5 spasi. Jumlah halaman 5 s.d. 10 halaman di luar daftar isi dan lampiran. Penulisan terdiri dari bagian-bagian berikut: Pendahuluan



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

PERSYARATAN

Peserta adalah guru SD/MI baik negeri maupun swasta. Peserta wajib melampirkan fotocopy SK Pengangkatan Guru atau Surat Keterangan Mengajar dari Kepala Sekolah. Setiap peerta wajib melampirkan nama, alamat, dan nomor telpon sekolah. Setiap peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) buah hasil karya. Hasil karya paling lambat diterima tanggal 15 Juni 2009 (stempel pos).

sd .g o.

MEKANISME SELEKSI

Banyaknya peserta setiap propinsi tidak dibatasi Tiga puluh (30) karya yang lolos seleksi akan mengikuti babak final di Jakarta pada tanggal 13-18 Agustus 2009. Sesi dalam babak final berupa presentasi dan demonstrasi hasil karya. Kejuaraan yang diambil adalah 3 pemenang Keputusan Dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Kriteria penilaian mencakup: keaslian karya, kreativitas, metode penulisan, teknik pembelajaran, presentasi dan demonstrasi.

id

FESTIVAL SAINS INDONESIA UNTUK SISWA SD/MI PENDAHULUAN

Festival Sains Indonesia untuk Siswa SD/MI merupakan wadah kreativitas dan inovasi bagi siswa SD/MI untuk berkarya dan berkreasi dalam mata pelajaran IPA dan matematika.

Data penulis Foto/Gambar Alat Ciptaan

MEKANISME SELEKSI

TEMA

Alat IPA Kreasiku Matematika dalam Permainanku

PERSYARATAN

ALAMAT PANITIA

PANITIA INDONESIAN SCIENCE FESTIVAL Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Gedung E Depdiknas Lt. 17, Jln. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. (021) 572-5641, 572-5635

w .d

Peserta adalah Tim yang terdiri dari 2 (dua) siswa SD/MI Negeri/Swasta dan berasal dari sekolah yang sama. Peserta wajib melampirkan surat keterangan dari kepala sekolah. Setiap peserta wajib melampirkan nama, alamat, dan nomor telpon sekolah. Setiap peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) buah hasil karya yang relevan dengan mata pelajaran IPA atau matematika dan belum pernah dilombakan. Hasil karya diterima Panitia paling lambat tanggal 15 Jui 2009 (stempel pos). Karya tulis diketik pada kertas ukuran A4 dengan huruf Times New Roman ukuran 12 point spasi 1,5. Jumlah halaman 3 s.d. 10 halaman di luar daftar isi dan lampiran. Penulisan terdiri dari bagian-bagian berikut: Pendahuluan Metode yang digunakan Cara kerja alat dan konsep IPA/ Matematika Fungsi dan kegunaan alat Kesimpulan dan penutup Lampiran-lampiran

itp

tk

sd .g o.

Lomba secara terbuka untuk semua siswa SD/MI, baik swasta maupun negeri. Jumlah peserta setiap propinsi tidak dibatasi. Dalam seleksi awal akan dipilih 30 (tiga puluh) terbaik. Peserta yang lolos seleksi awal akan mengikuti babak final di Jakarta pada tanggal 13-18 Agustus 2009. Sesi dalam babak final terdiri atas presentasi dan demonstrasi hasil karya. Kejuaraan yang diambil adalah 3 pemenang Keputusan Dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Kriteria penilaian mencakup: keaslian karya, kreativitas, metode penulisan, teknik pembelajaran, presentasi dan demonstrasi.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



FORUM LOMBA & OLIMPIADE

OLIMPIADE OLAHRAGA SISWA NASIONAL II SEKOLAH DASAR TAHUN 2009


Gelanggang Olahraga Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 1320 Juni 2009 menumbuhkembangkan sportivitas, kompetitif, rasa percaya diri, rasa tanggung jawab, cinta tanah air, serta nasionalisme. Kegiatan ini dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai ke tingkat nasional. Jenis olahraga yang dilombakan mencakup: 1. Atletik (Kids Athletics): a. Kangas Escape (Sprint/ Gawang), b. Frog Jump (Loncat Katak), c. Turbo Throwing (Lempar Turbo) d. Formula 1 (Lari, Rintangan, Slalom) 2. Senam a. Senam Artistik Putra (kejuaraan per-alat: lantai, meja lompat, dan bangku jamur/ kuda pelana, serta kejuaraan serba bisa) b. Senam Artistik Putri (kejuaraan per-alat: meja lompat, balok keseimbangan, dan lantai, serta kejuaraan serba bisa) c. Senam Ritmik Putri (kejuaraan per-alat: free hand, tali, dan gada, serta kejuaraan serba bisa) 3. Renang a. 50 m gaya bebas putra/putri b. 100 m gaya bebas putra/putri c. 50 m gaya punggung putra/putri d. 50 m gaya dada putra/putri e. 100 m gaya dada putra/putri f. 50 m gaya kupu-kupu putra/putri 4. Tenismeja (tunggal putra dan tunggal putri) 5. Bulutangkis (tunggal putra dan tunggal putri) 6. Voli Mini (beregu putri)

embinaan dan pengembangan olahraga SD secara intensif telah dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan TK dan SD sejak tahun anggaran 1997/1998 melalui pembentukan klub olahraga SD. Sampai dengan tahun 2007 telah dibentuk 1.998 klub olahraga SD di seluruh Indonesia. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) II untuk jenjang SD merupakan salah satu strategi untuk menyediakan ajang prestasi dan menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga sejak dini. O2SN bertujuan untuk mengembangkan dan membina bakat, minat, prestasi, dan kecintaan siswa di bidang olahraga serta

0

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

7. Sepak Takraw Mini (inter regu, double event, dan hoop mini) 8. Pencak Silat (perorangan putra dan perorangan putri) 9. Sepakbola Mini (beregu putra: 7 Inti + 3 cadangan) 10. Bridge Mini (pasangan campuran: putra-putri) 11. Tenis (tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran) 12. Catur a. Catur Standar (Perorangan putra, putri, dan beregu putra)

b. Catur Cepat (Perorangan putra, putri, dan beregu putra) 13. Karate (perorangan putra dan perorangan putri) Kejuaraan terdiri atas kejuaraan nomor, kejuaraan cabang, kejuaraan fair play, dan kejuaraan umum. Dalam O2SN II tersedia penghargaan berupa medali emas, perak, perunggu, tabanas, piala, dan piagam penghargaan sesuai dengan jenis kejuaraan. Surat keterangan sebagai peserta O2SN II akan diberikan kepada setiap peserta.

KEGIATAN O2SN II TAHUN 2009 AKAN DIIKUTI OLEH 1.452 ORANG DARI 33 PROVINSI. SETIAP PROVINSI BERHAK MENGIRIMKAN 44 ORANG PESERTA YANG TERDIRI ATAS:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jenis/Cabang Olahraga Atletik Senam Renang Tenis Meja Bulutangkis Voli Mini Putri Sepak Takraw Mini Putra Pencak Silat Sepak Bola Mini Putra Bridge Mini Tenis Catur Karate Jumlah Peserta Putra Putri 2 2 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 Jumlah 4 3 2 2 2 5 4 2 10 2 2 4 2  2 1 1

1 1 4 1 10 1 1 3 1 2

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

THE 3rd ASEAN PRIMARY SCHOOL SPORT OLYMPIAD (THE 3rd APSSO) 2009
Istora Senayan Jakarta, November 2009

w .d

itp

APSSO

yang dimulai tahun 2007 merupakan salah satu upaya konsisten pembinaan dan pengembangan olahraga di Sekolah Dasar. APSSO merupakan sebuah ajang kompetisi olahraga bagi siswa Sekolah Dasar tingkat ASEAN. Kegiatan ini sesuai dengan seruan Dr. Susilo Bambang Yudoyono, Presiden Republik Indonesia dalam menumbuhkembangkan generasi unggul yang cerdas, kuat, memiliki jiwa sportif, bersahabat dan saling menghormati dalam persaingan yang sehat. APSSO diselenggarakan oleh Depdiknas bekerjasama dengan PB PASI, PB PSSI, PB. PERCASI, PB PBSI dan PB. PTMSI. Kegiatan ini selain bertujuan untuk meningkatkan motivasi, minat, bakat, kecintaan serta memupuk bibit unggul bidang olah raga di kawasan Asia

2

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk
Tenggara, juga dimaksudkan sebagai ajang promosi potensi pariwisata Indonesia dan negara-negara ASEAN. Cabang olahraga yang dilombakan dalam APSSO tahun 2009 mencakup: 1. Atletik, meliputi nomor: Kangas Escape, Frog Jump, Turbo Throwing, dan Formula 1 (Lari, Rintangan,Slalom) 2. Sepakbola, dengan jumlah pemain 7 orang putra + 3 cadangan 3. Catur, meliputi catur tunggal putra (3 orang) dan putri (1 orang) 4. Bulutangkis, meliputi tunggal putra/putri dan ganda putra/putri

sd .g o.

id

5. Tenis Meja, meliputi tunggal putra/putri dan ganda putra/putri Penghargaan yang disediakan dalam APSSO 2009 terdiri atas medali emas, perak, perunggu, dan sertifikat. APSSO 2009 akan diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN: Brunei Darussalam, Cambodia, indonesia, Laos, Malaysia, myanmar, Philippina, Singapore, Thailand, Vietnam, dan Timor Leste. Setiap negara dapat mengirim Tim Resmi dan Tim Mandiri. Tim Resmi setiap negara terdiri atas 36 orang yang terdiri atas 1 orang ketua, 26 orang peserta, dan 9 orang pelatih. Sedangkan Tim Mandiri sepenuhnya dibiayai oleh negara yang

bersangkutan. Indonesia sebagai penyelenggara berhak mengikutkan 1 (satu) tim tambahan. Biaya akomodasi, konsumsi, dan transport lokal Tim Resmi ditanggung oleh Pemerintah Indonesia, sedangkan transportasi dari dan ke negara peserta menjadi tanggung jawab negara yang bersangkutan dengan perkiraan US$60 per orang/hari untuk peserta, US$75 per orang/ hari untuk pelatih/pendamping/official, serta transportasi pulang-pergi. Peserta APSSO 2009 adalah tahun pelajaran 2009/2010 masih berstatus sebagai siswa SD dan

Batas akhir pendaftaran tanggal 31 Agustus 2009 kepada Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas Gedung E Lt 17, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. (62 21) 5725644, 5725641 Fax. (62 21) 5725644 Email: faisal_apsso@yahoo.com atau haikal_apsso@yahoo.com Moble: +62 816 1963 161, +62 818 780 705

w .d

itp

Dalam tubuh yang sehat terletak jiwa yang sehat

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

3

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

FESTIVAL KOMPETENSI & KREATIVITAS SD TAHUN 2009


Melalui Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Tingkat Nasional Kita Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa untuk Membangun Manusia Indonesia yang Cerdas, Kreatif, Berbudaya, dan Berdaya Saing

PENDAHULUAN

TEMPAT & WAKTU

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dan minat belajar serta mendukung pengembangan potensi siswa. Dalam kegiatan ini siswa dapat menunjukkan kemampuannya dalam berkreasi, berinovasi, serta berkompetisi melalui unjuk kerja dan karya.

w .d

itp



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

tk

sd .g o.

Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik merupakan salah satu amanat dalam pembangunan pendidikan yang dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan termasuk festival kompetensi dan kreativitas bagi siswa SD. Kegiatan ini merupakan wahana pengembangan budaya berkreasi, berinovasi, berprestasi dan berkompetisi secara sehat.

Yogyakarta, 31 Mei 5 Juni 2009

1. Menyanyi Tunggal/Solo Lagu Wajib: Bunda (ciptaan Melly Goeslow) & Tanah Airku (ciptaan Ibu Sud) Lagu Pilihan: 2 (dua) lagu daerah Iringan lagu wajib: piano (Piano & Pianis disediakan Panitia). Iringan lagu pilihan (lagu daerah) dapat berupa kaset/CD minus one atau diiringi langsung dengan durasi maksimal 7 menit (biaya pengiring ditanggung sendiri). 2. Kerajinan Tangan Membuat model rumah adat Ukuran: panjang 60 cm, lebar 40 cm, tingginya disesuaikan Alat dan bahan: peserta bawa sendiri dan bahan berbentuk bahan dasar yang diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti bambu, kayu, rotan, daun-daunan, pelepah, kulit, dll. Setiap peserta harus membawa hasil karya lomba tingkat provinsi. 3. Kreativitas Mengarang Cerpen Mengarang dalam bahasa Indonesia Tema karangan: akhlak mulia dan cinta tanah air.

id

JENIS LOMBA DALAM FESTIVAL

PESERTA FESTIVAL

KETENTUAN

1. Siswa SD (Negeri/Swasta) yang pada tahun ajaran 2009/2010 masih berstatus sebagai peserta didik SD. 2. Juara I festival sejenis tingkat provinsi tahun 2009 (berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi). 3. Masing-masing jenis lomba/festival diikuti oleh 1 (satu) orang wakil provinsi.

PENGHARGAAN

Piagam, piala, dan medali bagi Juara I, II, III, dan harapan I, II, III untuk semua jenis lomba..

1. Semua karya yang sudah diserahkan ke panitia tingkat nasional menjadi dokumen Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa suatu karya yang telah ditetapkan sebagai juara ternyata bukan merupakan karya asli peserta, Direktorat Pembinaan TK dan SD berhak membatalkan kejuaraan. 3. Pada saat pelaksaan lomba, siswa memakai seragam sekolah, kecuali untuk lomba kerajinan tangan dibolehkan memakai kaos seragam sekolah. 4. Peraturan yang belum tercantum dalam selebaran ini akan dituangkan secara rinci pada panduan festival.

INFORMASI:
atau

Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan TK & SD, Ditjen Mandikdasmen, Depdiknas Gedung E Depdiknas Lt. 18, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 5725641, 5725989 Fax. (021) 5725637, 5725989 Website: www.ditptksd.go.id Email: info@ditptksd.go.id

w .d

itp

Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota setempat

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



FORUM LOMBA & OLIMPIADE

FESTIVAL & LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) SD


Melalui lomba cipta puisi, lukis, dan cipta lagu kita tingkatkan kreativitas siswa dan kita tumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air.
PENDAHULUAN
Peraturan Mendiknas No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan bahwa pengembangan potensi siswa mencakup iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab Festival & Lomba Seni Siswa (FLS2N) merupakan salah satu upaya pengembangan potensi siswa. Kegiatan ini sebagai wahana bagi siswa untuk berkreasi, berinovasi, berprestasi dan berkompetisi secara sehat dengan mengedepankan semangat sportivitas. Budaya ini perlu dikembangkan sebagai salah satu strategi pembinaan peningkatan kualitas peserta didik dengan cara melaksanakan festival, mulai dari tingkat daerah hingga tingkat nasional.

w .d

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

itp

tk

sd .g o.

Dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional yang diamanatkan melalui Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005, disebutkan bahwa kegiatan pokok yang dilaksanakan sesuai program wajib belajar 9 tahun antara lain adalah pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik. Hal itu dipertegas dalam

JENIS LOMBA

1. Lomba Cipta Puisi Judul puisi akan ditetapkan pada saat pelaksanaan lomba oleh panitia lomba tingkat nasional. Aspek penilaian mencakup daya ungkap, spontanitas, originalitas, serta sistematika penulisan. 2. Lomba Lukis Judul lukisan akan ditentukan panitia di tempat penyelenggaraan. Bahan lukisan terdiri atas kertas gambar ukuran 60cmX60cm, pastel/ crayon, pensil warna dan spidol. Aspek penilaian lomba lukis meliputi daya ungkap,

id

estetika (harmonisasi bentuk dan kombinasi warna), serta kerapian. 3. Lomba Cipta Lagu Judul lagu bebas ditentukan oleh peserta sesuai dengan tema lomba. Aspek yang dinilai mencakup syair lagu, notasi, originalitas, serta kesesuaian dengan tema. Lagu dikirimkan dalam bentuk CD/kaset dengan atau tanpa iringan disertai dengan lirik lagu dan notasi (angka atau balok).

paling lambat 30 Juni 2009 (stempel pos) ke: Direktur Pembinaan TK dan SD u.p. Kasubdit Kegiatan Kesiswaan Gedung E Lt. 17 Depdiknas. Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp. 572-5641, 572-5643 Fax. 572-5635, 5725637 e-mail: dikdas@cbn.net.id

WAKTU & TEMPAT

FLS2N Tingkat Nasional Tahun 2009 akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan Agustus 2009.

Disediakan piala, piagam, dan hadiah pembinaan bagi Juara I, II, III, Harapan I, II, dan III untuk setiap jenis lomba.

PENGHARGAAN

LAIN-LAIN

PESERTA

Pengembangan potensi anak seutuhnya termasuk pembinaan terhadap minat dan bakat di bidang seni.

w .d

itp

tk

sd .g o.

Siswa SD dan MI yang pada tahun pelajaran 2009/2010 masih berstatus sebagai siswa sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah. Setiap provinsi mengirimkan 4 (empat) karya terbaik ke tingkat nasional untuk cipta puisi, lukis, dan cipta lagu

1. Hak cipta pada pencipta, sedangkan hak penggandaan/reproduksi pada Depdiknas selama 3 tahun terhitung sejak karya diterima panitia. 2. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa karya tersebut bukan karya sendiri, Depdiknas berhak membatalkan kejuaraan.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



FORUM LOMBA & OLIMPIADE

FESTIVAL & LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N) TK


Melalui festival lomba dan seni siswa tingkat nasional kita kembangkan potensi, kreativitas dan rasa cinta tanah air.
PENDAHULUAN
Pengembangan seluruh potensi peserta didik yang merupakan salah satu tujuan pendidikan dalam rangka mewujudkan warga negara yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Festival & Lomba Seni Siswa (FLS2N) Taman Kanak-Kanak dilaksanakan sebagai wahana berkreasi, berinovasi, berprestasi dan berkompetisi secara sehat dalam rangka pengembangan potensi anak didik. FLS2N TK akan dilaksanakan di Yogyakarta pada tanggal 1 5 Juni 2009. Dalam kegiatan ini terdapat 4 (empat) jenis lomba: 1) lomba gugus TK, 2) lomba cipta lagu bagi pengelola TK, 3) lomba melukis bagi anak TK, dan 4) lomba menyanyi tunggal/solo bagi anak TK.

LOMBA GUGUS TK

Lomba Gugus TK Tingkat Nasional diikuti oleh gugus TK terbaik tingkat provinsi tahun 2008 yang belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan yang sama di tingkat nasional, atau gugus TK terbaik Tahun 2009 tingkat provinsi, atau gugus TK Tahun 2008 yang belum pernah menjadi juara I, II, III, Harapan I, II, dan III tingkat nasional. Komponen lomba meliputi manajemen gugus dan TK, pengelolaan KBM, manajemen sarana prasarana, partisipasi masyarakat, prestasi dan program unggulan gugus.



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

Disediakan piala, piagam dan hadiah pembinaan bagi pemenang lomba. Lomba Gugus TK Tingkat Nasional dilakukan dalam 3 tahap: tahap I Lomba Gugus TK Tingkat Propinsi bulan Mei 2009, Tahap II dilaksanakan di 12 provinsi hasil seleksi tahap I pada pertengahan bulan Mei 2009, dan Tahap III (final) dengan mengundang 6 (enam) besar pada tanggal 1 5 Juni 2009 di Yogyakarta. Informasi lebih lanjut: Subdit Kegiatan Kesiswaan Direktorat Pembinaan TK & SD, Gedung E Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta Telp/Fax. (021) 23

id

LOMBA CIPTA LAGU TK

LOMBA LUKIS ANAK TK

Lomba lukis ini diikuti oleh anak Taman Kanakkanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) tahun pelajaran 2008/2009 di seluruh Indonesia yang belum pernah menjadi juara I, II, dan III lomba yang sama di tingkat nasional. Bahan dan alat melukis disediakan sendiri oleh peserta seperti: pastel/krayon, pensil warna, spidol, cat air, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut, sedangkan kertas gambar ukuran 60X60cm disediakan panitia. Tema lukisan dapat memilih salah satu dari: keluargaku, sekolahku, alam sekitar, hewan peliharaanku, perayaan hari-hari besar, dan transportasi. Aspek penilaian mencakup daya

Hak cipta pada pencipta lagu, sedangkan hak penggandaan/reproduksi untuk 12 karya terbaik ada pada Depdiknas selama 3 (tiga) tahun sejak karya diterima panitia.

itp

w .d

tk

Penilaian terdiri atas 2 tahap: Tahap I akan ditetapkan 12 karya nominasi, Tahap II untuk menentukan 6 besar sebagai juara.

Lomba ini diperuntukkan bagi pengelola TK/ RA seluruh Indonesia yang masih aktif. Setiap provinsi berhak mengirimkan 1 (satu) orang peserta terbaik ke tingkat nasional. Setiap akan menyanyikan lagu wajib (Aku Anak Indonesia, ciptaan AT Mahmud) dan 1 (satu) lagu pilihan dengan iringan musik keyboard yang disediakan oleh panitia. Judul lagu pilihan: Ambilkan Bulan (Ciptaan AT Mahmud), Kupukupu Yang Lucu (ciptaan Ibu Sud), Lagu Gembira (ciptaan Ibu Sud), Naik Delman (ciptaan Pak Kasur), Peramah dan Sopan (ciptaan Pak Dul), atau Ibu Pertiwi (ciptaan NN). Penilaian meliputi aspek materi (kualitas vokal), teknik vokal, dan penampilan. Disediakan piala, piagam, dan hadiah pembinaan pembinaan bagi 6 pemenang (Juara I, II, III, Harapan I, II, III).

sd .g o.

Informasi FLS2N TK: Direktur Pembinaan TK dan SD u.p. Kasubdit Kegiatan Kesiswaan, Gedung E Lt. 1 Depdiknas. Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta 1020 Telp/Fax. 23

id

Lomba ini diperuntukkan bagi pengelola TK/RA seluruh Indonesia yang masih aktif. Tema lagu dapat dipilih salah satu: ketuhanan, negeriku, alam semesta, kasih sayang, atau keluargaku. Persyaratan lagu: 1. mencakup ciptaan sendiri dan asli (disertai surat pernyataan dan disyahkan oleh atasan langsung) 2. belum pernah dipublikasikan dan diikutkan dalam berbagai lomba 3. berbahasa Indonesia 4. lirik lagu dalam 2 bait dan sesuai dengan jiwa anak TK, diketik dan disertai not notasi (angka/balok) 5. melodi dalam 1 oktaf dan mudah dinyanyikan anak, 6. direkam dalam CD/kaset dengan atau tanpa iringan musik 7. setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya lagu.

ungkap, estetika (keharmonisan antara bentuk dan warna), spontanitas dan originalitas karya. Setiap provinsi berhak mengirimkan 3 (tiga) lukisan terbaik (tanpa peringkat) ke tingkat nasional paling lambat tanggal 1 Mei 2009 (stempel pos). Tim nasional akan memilih 1 (satu) dari ketiga lukisan untuk mengikuti peragaan dan wawancara tingkat nasional. Disediakan piala, piagam, dan hadiah pembinaan kepada Juara I, II, III, Harapan I, II, dan III. Semua hasil karya lomba tingkat nasional menjadi milik Depdiknas, hak cipta pada yang pencipta karya yang bersangkutan, sedangkan hak penggandaan/reproduksi hasil lomba berada pada Depdiknas untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun (2009-2011).

LOMBA MENYANYI TUNGGAL/SOLO

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



FORUM LOMBA & OLIMPIADE

LOMBA GUGUS SD TAHUN 2009


PENDAHULUAN
gugus yang akan ditentukan oleh Tim Penilai. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan mengingat pendidikan merupakan investasi bagi kehidupan bangsa. Jumlah sekolah dasar secara nasional yang mencapai lebih dari seratus tujuh puluh sekolah memerlukan strategi pembinaan dan pengembangan yang tepat karena tidak memungkinkan pembinaan dilakukan per sekolah secara individu. Pembentukan gugus sekolah yang dimulai sejak tahun 1993 merupakan strategi pembinaan sekolah dasar yang dikembangkan untuk menjawab kondisi tersebut. Semangat maju bersama dalam gugus sekolah ditumbuhkembangkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam kebersamaan. Dalam rangka lebih memberikan semangat kepada perkembangan dan kualitas gugus sekolah, diselenggarakan lomba gugus SD yang diselenggarakan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan ini diharapkan kualitas pengelolaan gugus dan semangat maju bersama dapat dipelihara di antara anggota gugus.

Ruang lingkup secara substantif lomba gugus SD mencakup pengelolaan gugus yang mencakup aspek manajemen gugus, manajamen sekolah, manajemen sarana prasarana, manajemen kegiatan belajar mengajar, dan manajemen partisipasi masyarakat.

RUANG LINGKUP MATERI LOMBA

w .d

itp

TUJUAN

Lomba gugus sekolah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan gugus SD dari berbagi aspek dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang memiliki kepribadian dan akhlak yang mulia.

PESERTA LOMBA

Kegiatan lomba gugus SD diselenggarakan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Peserta lomba gugus SD tingkat nasional adalah juara I tingkat provinsi tahun sebelumnya yang sekaligus mewakili provinsi. Penilaian gugus akan mencakup SD Inti dan 2 (dua) SD Imbas anggota

tk

0

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

sd .g o.

Disediakan hadiah pembinaan dengan total hadiah Rp 140.000.000,- berikut piala dan piagam penghargaan untuk pemenang lomba.

JADWAL DAN TAHAP PENILAIAN

Penilaian Lomba Gugus SD Tingkat Nasional dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap: 1. Tahap I adalah kegiatan verifikasi ke SD juara I tingkat propinsi di 33 propinsi pada bulan April-Mei 2009 untuk memperoleh 10 (sepuluh) nominator. 2. Tahap II adalah kegiatan verifikasi 10 (sepuluh) nominator untuk menetapkan 6 (enam) besar pada bulan Mei 2009. 3. Tahap III (final) dilaksanakan di Jakarta dengan mengundang 6 (enam) besar untuk menentukan Juara I, II, III, dan Harapan I, II, III pada bulan Juni 2009.

Semangat maju bersama harus tumbuh di antara anggota gugus sekolah.

id

PENGHARGAAN

LOMBA GUGUS TK TAHUN 2009


PENDAHULUAN
Pengembangan dan pembinaan TK merupakan salah satu program Direktorat Pembinaan TK dan SD. Semangat untuk maju bersama melalui pengembangan gugus TK juga menjadi salah satu strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan TK. Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan TK diperlukan suatu upaya yang strategis untuk memacu gugus-gugus TK berkembang dan berkreasi. Salah satu kegiatan untuk mewadahinya adalah dilaksanakannya lomba gugus TK baik tingkat provinsi maupun nasional. Melalui kegiatan ini diharapkan semangat untuk maju dalam kebersamaan dapat terpelihara dalam rangka menyiapkan generasi bangsa yang kreatif, cakap, mandiri dan bertanggung jawab.

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

2008 yang belum pernah menjadi juara I, II, III, Harapan I, II, dan III tingkat nasional.

Ruang lingkup secara substantif lomba gugus TK mencakup berbagai aspek manajemen termasuk manajemen gugus dan TK, pengelolaan KBM, manajemen sarana prasarana, partisipasi masyarakat, prestasi dan program unggulan gugus.

RUANG LINGKUP MATERI LOMBA

itp

Lomba gugus TK bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan gugus TK khususnya dari sisi pengelolaan gugus serta pengelolaan TK secara individu.

w .d

TUJUAN

PESERTA LOMBA

Peserta lomba Gugus TK Tingkat Nasional adalah gugus TK terbaik tingkat provinsi tahun 2008 yang belum pernah diikutsertakan dalam kegiatan yang sama di tingkat nasional, atau gugus TK terbaik Tahun 2009 tingkat provinsi, atau gugus TK Tahun

INFORMASI

Subdit Kegiatan Kesiswaan Direktorat Pembinaan TK & SD, Gedung E Lantai 17, Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta Telp/Fax. (021) 5725638

tk
JADWAL DAN TAHAP PENILAIAN
Penilaian Lomba Gugus TK Tingkat Nasional dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap: 1. Tahap I adalah Lomba Gugus TK di 33 propinsi pada bulan Mei 2009. 2. Tahap II dilaksanakan di 12 provinsi hasil seleksi tahap I pada pertengahan bulan Mei 2009. 3. Tahap III (final) adalah mengundang 6 (enam) besar untuk menentukan Juara I, II, III, dan Harapan I, II, III pada tanggal 1 5 Juni 2009 di Yogyakarta.

sd .g o.

PENGHARGAAN

Disediakan piala, piagam dan hadiah pembinaan bagi pemenang lomba.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

LOMBA PERPUSTAKAAN SD TAHUN 2009


PENDAHULUAN
Perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Perpustakaan sekolah merupakan tempat ideal bagi anak untuk menggali dan mencari informasi dan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan merupakan tempat dan sarana bagi siswa untuk berburu ilmu dan informasi secara mandiri, sekaligus sebagai sarana edukatif, informatif, riset, dan rekreatif. Lomba perpustakaan SD merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan sekolah. Melalui kegiatan ini diharapkan muncul berbagai inovasi tentang pengelolaan perpustakaan yang profesional serta meningkatkan minat dan budaya baca di kalangan sekolah khususnya peserta didik. khusus lomba adalah manajemen perpustakaan yang mencakup administrasi, pengelolaan perpustakaan termasuk sarana, koleksi, layanan, keanggotaan, kerjasama dan promosi perpustakaan sekolah.

HADIAH

Disediakan hadiah pembinaan dengan total hadiah Rp 105.000.000,- dilengkapi dengan piala dan paiagam penghargaan bagi para pemenang.

Lomba perpustakaan dielenggaraan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan SD dalam rangka meningkatkan minat dan budaya baca khususnya bagi peserta didik dan warga sekolah.

PESERTA LOMBA

Peserta Lomba Perpustakaan SD Tingkat Nasional Tahun 2009 adalah Juara I Lomba Perpustakaan SD Tingkat Provinsi Tahun 2008.

MATERI LOMBA

Ruang lingkup materi lomba perpustakaan secara umum mencakup manajemen sarana prasarana dan manajemen sumber daya manusia. Sedangkan materi
Perpustakaan bukan tempat menyimpan buku, tetapi harus diberdayakan menjadi pusat sumber belajar bagi warga sekolah.

2

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

TUJUAN

Tahap penilaian Lomba Perpustakaan SD Tingkat Nasional dilaksanakan dalam tiga tahap: 1. Tahap I adalah verifikasi ke SD Juara I Tingkat Propinsi di 33 provinsi pada bulan AprilMei 2009 untuk memperoleh 10 (sepuluh) nominator. 2. Tahap II adalah verifikasi 10 (sepuluh) nominator untuk menetapkan 6 (enam) besar pada bulan Mei 2009. 3. Tahap III (final) dilaksanakan di Jakarta dengan mengundang 6 (enam) besar untuk menetapkan Juara I, II, III, dan Juara Harapan I, II, III pada bulan Juni 2009.

TAHAP PENILAIAN

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

SAYEMBARA PENULISAN NASKAH BACAAN SD KELAS RENDAH TAHUN 2009


Melalui sayembara penulisan naskah bacaan kita tingkatkan budaya gemar membaca dan menulis peserta didik SD kelas rendah.

PENDAHULUAN

Kegiatan sayembara penulisan naskah buku bacaan SD kelas rendah juga merupakan wahana bagi semua orang pihak, baik pendidik, tenaga kependidikan, penulis, maupun masyarakat yang peduli pendidikan untuk berkarya, berkreasi, berimajinasi, dan berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

PESERTA

Sayembara ini terbuka untuk umum baik guru, dosen, siswa/mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun masyarakat luas

TEMA NASKAH

Naskah dapat berupa fiksi atau non fiksi. Tema dan materi naskah dikaitkan dengan mata pelajaran termauk muatan lokal di Sekolah Dasar. Naskah nonfiksi dapat berbentuk eksposisi (pemaparan ilmiah populer) atau narasi (penulisan biografi dan sejarah), serta tokoh, kegiatan, waktu, dan tempat yang dipaparkan sepenuhnya bersifat faktual.

w .d

itp

Salah satu kegiatan pokok dalam pembangunan pendidikan adalah pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik. Sayembara penulisan naskah buku bacaan siswa SD kelas rendah selain bertujuan membina budaya baca dan tulis di kalangan peserta didik, juga dimaksudkan untuk menyediakan bacaan berkualitas bagi anak. Dengan tersedianya buku bacaan yang menarik dan berkualitas diharapkan dapat meningkatkan minat dan budaya baca khususnya di kalangan peserta didik.

PENGHARGAAN

10 naskah terbaik I, hadiah @Rp20.000.000,10 naksah terbaik II, hadiah @Rp15.000.000,10 naskah terbaik III, hadiah @Rp10.000.000,-

PERSYARATAN NASKAH

1. Isi naskah sesuai dengan tingkat dan taraf perkembangan siswa SD kelas I, II, dan III; 2. Isi naskah bersifat edukatif serta, tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, serta tidak menimbulkan masalah SARA; 3. Naskah bacaan harus disertai ilustrasi atau gambar, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari naskah (ilustrasi/gambar boleh dibantu orang lain dengan menyebutkan nama ilustratornya). Khusus naskah untuk kelas I dan II berupa cerita bergambar; 4. Naskah merupakan karya asli dan dapat dipertanggungjawabkan (baik isi naskah maupun gambar), bukan saduran, tidak bersambung, dan tidak dalam bentuk berseri; 5. Naskah belum pernah diikutsertakan pada sayembara yang sama atau menjadi pemenang pada sayembara mana pun, dan belum pernah diterbitkan (dilampirkan surat pernyataan penulis). 6. Naskah yang berbentuk biografi harus memenuhi persyaratan: tokoh yang ditulis adalah warga negara Indonesia yang berprestasi atau berjasa dalam perjuangan dan pembangunan bangsa; didukung dengan metode pengumpulan data yang tepat dan

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

3

akurat; serta melampirkan ijin dari tokoh yang ditulis atau ahli warisnya. 7. Ketentuan yang belum tercantum dalam selebaran ini dituangkan dalam buku Panduan Teknis Sayembara Penulisan Naskah Bacaan SD Kelas Rendah Tahun 2009.

Naskah diantar langsung atau dikirim ke Panitia paling lambat tanggal 31 Juli 2009 (stempel pos). Penulis naskah yang lolos praseleksi, akan mengikuti seleksi berikutnya pada Oktober 2009.

PENGIRIMAN NASKAH

ALAMAT PENGIRIMAN NASKAH & INFORMASI:


Panitia Sayembara Penulisan Naskah Bacaan SD Kelas Rendah Tahun 2009, Subdit Pembelajaran, Direktorat Pembinaan TK dan SD, Ditjen Mandikdasmen Depdiknas, Gedung E Lantai 18, Jl. Jend. Sudirman - Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 5725641, 5725989 Fax. (021) 5725637, 5725989 Website: www.ditptksd.go.id Email: info@ditptksd.go.id



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

SOAL MATEMATIKA OLIMPIADE SAINS NASIONAL TAHUN 2006


1. Sebuah benda dibuat dari tiga bahan berbeda yaitu P, Q, dan R. Jika perbandingan banyaknya bahan antara P terhadap Q adalah 6 : 8 dan perbandingan banyaknya bahan antara Q terhadap R adalah 7 : 3, tentukan perbandingan banyaknya bahan antara P terhadap R. 2. Berapa besar sudut CAD?

FORUM LOMBA & OLIMPIADE

5. Fajar ingin mengarsir 0,725 bagian dari daerah persegipanjang ABCD di bawah ini. Paling sedikit berapa petak kecil yang harus diarsir Fajar?

C
29

43

sd .g o.

id

48

3. Dicky sat on a chair in a room. There were a clock behind him and a mirror in front of him. On the mirror, he saw the reflection of the clock as shown in the figure. What was the time at that moment?

w .d
B

itp

tk

6. Sebuah truk memuat 300 kotak barang yang masing-masing memiliki berat 1kg dan 2kg. Jika total berat seluruh barang tersebut 530kg, berapa banyak kotak yang beratnya 1kg? 7. Lola wrote three-digit whole numbers using only digit 1 and 2. One number she wrote was 222. How many numbers at most could she write? 8. Sederhanakan pecahan berikut?

11-12+ 13-14+ ....-24+ 25 -26 + 2 7 = 18 -17+ 16 -....-13+ 1 2-11


9. Pada gambar di bawah, ketiga sisi segitiga adalah garis tengah setengah-lingkaran. Hitunglah luas daerah yang diarsir. (Ambil = 3, 14).\

4. Pada trapesium siku-siku ABCD, AB sejajar DC, dan besar sudut B = 90o. Berapa luas trapesium ABCD jika diketahui besar sudut A = 45o,AB = 16cm, dan DC = 10cm?

40

cm
5 0 cm

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

30 cm



1. Sebuah benda dibuat dari tiga bahan berbeda yaitu P, Q, dan R. Jika perbandingan banyaknya bahan antara P terhadap Q adalah 6 : 8 dan perbandingan banyaknya bahan antara Q terhadap R adalah 7 : 3, tentukan perbandingan banyaknya bahan antara P terhadap R. 2. Berapa besar sudut CAD? 3. Dicky sat on a chair in a room. There were a clock behind him and a mirror in front of him. On the mirror, he saw the reflection of the clock as shown in the figure. What was the time at that moment? 4. Pada trapesium siku-siku ABCD, AB sejajar DC, dan besar sudut B = 90o. Berapa luas trapesium ABCD jika diketahui besar sudut A = 45o,AB = 16cm, dan DC = 10cm? 5. Fajar ingin mengarsir 0,725 bagian dari daerah persegipanjang ABCD di bawah ini. Paling sedikit berapa petak kecil yang harus diarsir Fajar? 6. Sebuah truk memuat 300 kotak barang yang

yaitu putih, pink, hitam, dan kuning. Ia tidak tahu jumlah mutiara yang dimilikinya. Yang diingatnya adalah: a. ada 12 mutiara putih b. banyaknya mutiara pink adalah dua kali banyaknya mutiara kuning. c. banyaknya mutiara hitam adalah empat kurangnya dari banyaknya mutiara pink. d. jika banyaknya mutiara hitam bertambah dua, maka banyaknya mutiara hitam sama dengan banyaknya mutiara putih. Berapa banyak mutiara kuning yang dimiliki Ranti? 11. Bilangan 279 akan dinyatakan sebagai penjumlahan dua bilangan, A dan B. Jika A dibagi 4 dan B dibagi 7 maka jumlahnya menjadi 57. Berapa selisih A dan B? 12. Nani drew two large squares that are overlapping as shown below. The area of a small square is 1 unit. What is the area of the figure that Nani drew? 13. Seekor semut ingin pindah dari sebuah titik sudut suatu kubus satuan ke titik sudut lainnya melalui rusuk-rusuk kubus tersebut. Ia tidak ingin melalui satu pun titik sudut kubus lebih dari sekali. Berapakah jarak terjauh yang dapat ditempuhnya? 14. Amir akan mendisain bendera dengan 59 bintang merah pada dasar kuning. Ketentuan yang harus ia patuhi adalah: a. Banyaknya bintang pada baris bernomor ganjil (baris ke-1, ke-3, dan seterusnya) adalah sama. b. Banyaknya bintang pada baris bernomor genap adalah sama. c. Banyaknya bintang pada setiap baris bernomor ganjil adalah satu lebihnya atau satu kurangnya dari banyaknya bintang pada baris bernomor genap. d. Banyaknya baris adalah tujuh. Berapa banyak bintang pada baris keempat? 15. A Boeing 747 needs 14.25 liters of avtur to travel 1 km. The aircraft flew around the world at a height of 10 km. If the earths diameter is 12, 700 km, about how many liters of avtur did the aircraft need to go one round?

masing-masing memiliki berat 1kg dan 2kg. Jika total berat seluruh barang tersebut 530kg, berapa banyak kotak yang beratnya 1kg? 7. Lola wrote three-digit whole numbers using only digit 1 and 2. One number she wrote was 222. How many numbers at most could she write? 8. Sederhanakan pecahan berikut? 9. Pada gambar di bawah, ketiga sisi segitiga adalah garis tengah setengah-lingkaran. Hitunglah luas daerah yang diarsir. (Ambil = 3, 14).\ 10. Ada empat warna mutiara yang dimiliki Ranti,



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

ENGLISH 4U

TODAYS JOKE: SCHOOL


Early in the morning, a mother went in to wake up her son. Wake up, son. Its time to go to school! But why, Mom? I dont want to go. Give me two reasons why you dont want to go. Well, the students hate me for one, and the teachers hate me, too! Oh, thats no reason not to go to school. Come on now and get ready. Give me two reasons why I should go to school. Well, first, you are 50 years old. And second, you are the headmaster!

KUNCI JAWABAN FASILITATOR EDISI IV TAHUN 2008


JAWABAN PO LEUNG KUK 11TH PMWC HONGKONG 2007
1. 2. 3. 4. 5. 1:2 775X33 52 23 20 6. 7. 8. 9. 10. 112 34 28 89 64 11. 12. 13. 14. 15. 6 381654729 1440 692346 38.88

JAWABAN SOAL IPA TEORI II OSN 2006


1. 2. 3. 4. 5. e c a b b 6. 7. 8. 9. 10. c d d c d 11. 12. 13. 14. b c b, c, d, atau f b atau c 15. 1. e 2. f 3. c 4. d 5. a 6. b

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



TOKOH & PROFIL

MY JOURNEY IN JOINING THE MENTENG 02 PRIMARY SCHOOLS HOMESTAY PROGRAM 2007 AT LLOYD PRIMARY SCHOOL, MELBOURNE, AUSTRALIA
In the afternoon, Stephanie asks me to join her swimming at Aquatic Melbourne Sport Center (AMSAC). But before we go to AMSAC, I go for a walk to the park with Catherine, Stephanie, and Zucchini (Stephanies dog). For about 3:00 oclock in the afternoon, we go to AMSAC to swim. In AMSAC, I and Stephanie play the slide, chasing, and go to the wave pool. We play there for 3 hours. So we are very tired. We directly, took a bath after swimming. Because I was very tired, I sleep before dinner.

(BY ARISCHA AUDIANA, SISWA KELAS 6 SD MENTENG 02, JAKARTA)

About 5 oclock, I arrived at the airport and I directly met my friends. Because it was raining hard, we all have to go inside the airport. We wait until it was 6 oclock then we directly go to the plane. When I was in the plane, I sit next to Odit, my cousin. It was very boring on the plane because there was nothing to do. So I was just playing PSP with Odit. About 9:30, we arrived at Ngurah-Rai Airport. It was just transit. The plane was boarding at 11:30 pm. This time I sit next to shinta and Odit. Because there was no place to pray, so we pray in the plane when we was going to Melbourne. It was 5 hours to Melbourne from Denpasar. Finally, at 10:00 oclock in the morning we arrived at Melbourne. My host parent Catherine and Andrew also Stephanie the kid pick me up at the airport. Catherine, Andrew, and Stephanie house is where do I live there.

w .d

itp

tk

sd .g o.

n Saturday, November 10th 2007, I went to Soekarno Hatta Airport to go home stay at Melbourne, Australia. But, when I was in the car, I remember about my passport. Then when I was near the airport, I remember that I forgot to bring the passport. So, I have to go back home to take the passport.

id

On the second day in Melbourne, I wake up at 7:30. Then, I have breakfast with Stephanie and Catherine. After that I took a shower for about 10 minutes, and I directly go to school with Stephanie and Catherine by car. It was only 5 minutes to school by car. The name of the school is Lloyd School. I finally met my other friends from Menteng and the teachers from Menteng. We go back to the class at 11:00 oclock. Then we read a book in the class with the other friends. In the afternoon, we go to Chadstone the popular mall in Melbourne. We go to Chadstone for about 4 oclock in the afternoon. We go there because Catherine wants to buy pillow for Andrew. Then



BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

Lloyd Primary School children gave warm welcome to the students from Menteng 02 Primary School Jakarta on the homestay program in 2007.

About 6 oclock, we went back home. Because Catherine wants to cook for our dinner. When Catherine is cooking, we play neopets game on the computer. It was fun playing computer with Stephanie. Around 7 oclock, dinner was ready. And the menu was chicken with honey and soy sauce. It was delicious. After that we ate the desserts. The desserts was vanilla ice cream with some strawberries on it. The third day in Melbourne was Tuesday. And I wake up at 6:30 in the morning. I directly go to the kitchen to have breakfast. This time we ate cereals with milk and a glass of orange juice. And then we ate banana, mangoes, and melon for the fruit. Until we are all full of foods, we got to the bath room to take a bath. After taking a bath, I brush my teeth and comb my hair. Then, we put our shoes and go to school. When we arrived at school, we directly put our bag in front of the class because the class is still locked. We are not allowed to put our bags

w .d

itp

tk

sd .g o.

Stephanie accompany me to buy t-shirt shop. Not long after that we go to Target to buy a computer disc to play at Stephanies house.

inside of the class before the bell. Before I went in to the class to study, I play with Stephanie and Shinta. After school, we walk home not by car. And it is only 10 minutes walking from school to Stephanies house. At home, we just hear the music see music videos on the computer. No long after that dinner was ready. And this evening we ate spaghetti bolognaise. Not only that, we also ate french vegetables. The spaghetti was nice, but I dont really like the French vegetables. Because it taste like too much vinegar. 30 minutes after I have dinner, I directly go to the bath about 15 minutes long. Then, I and Stephanie brush our teeth. After we brush our teeth, we directly say good night to every body in the house and go to sleep. The fourth day in Melbourne was Wednesday. This day was different than yesterday. Because this morning we are not directly go to school, but Stephanie is having her swimming course. So, I have to wait Stephanie to swim. At the swimming pool, while I was waiting Stephanie I met Nadya. Because Nadyas friend, Meddi was having her swimming course at the same place too. So, I was just walking around with Nadya there. The swimming course was finish until 8:30 so, we are

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009



not late. When I arrived at school I met Safira, and directly go to the cass to hang our bag. This morning we did not meet our teachers from Menteng, because they tell us yesterday that they will come when we are having recess. When recess, Nadya tell me, Naura, and Shinta to go to Shallot Thai Restaurant at 6 pm. Because, Nadya is going to celebrate her birthday. Because today is Nadyas birthday, so I give her a present. The present was a Mickey t-shirt. Nadya was very happy, because Mickey was her favorite. There was nothing special about this day at school, because it was boring at class. I and Safira just read a book together. After school, I and stephanie took a rest. And about 5 oclock, I took a bath for about 10 minutes long. Then directly walk to Shallot Thai Restaurant. When we arrived at Shallot, we didnt see Nadya yet. So, we just have to wait until they come. Finally, they arrived at 7 oclock. And we directly order the food. I, Nadya and Shinta ate chicken satay and calamari. On the next day, we are not going to study at school, but we are going to the city with the Menteng friends and teachers. We have to go very early this morning.

while. And we are not too happy because the teachers dont let us to go to the souvenir shop because there was no time to buy. But lucky me, Stephanie run and buy a seal doll for me. And then, we directly go back to school and go home. Stephanies moms tell me that this day Stephanie is having her tennis course today. So, we just take the racket and go to the tennis course. The next day was Friday. This is the last day I went to Lloyd School. And at 3 oclock there will be farewell party. We perform a traditional dance for the kids and teachers at Lloyd School. The traditional dance that we perform is a bit wrong. Because the music was a bit not right. After we perform the traditional dance, the headmaster of Lloyd School gives us certificate. Then we sing together and say goodbye. We all cry, because it was very sad to miss people like them. On Saturday, I and Stephanies family went to Weribee Zoo. Weribee Zoo is only African animals. It was a sunny day today. So, we bring our hats and cold drinks. First, we ride a bus to see all animals around the zoo. I took many pictures of the animals at that zoo. Some was cute but some was not. On Sunday we all went back home to Jakarta.

First we walk to the tram station. And ride the tram to the city. It was not taking for a long time to the city. And after we ride the tram, we ride the boat in the Yarra River. The river was clean without any trash in the river. Not long after that, we have picnic lunch. I ate noodle for lunch and some mangoes. After we finish our lunch, we directly walk to the Melbourne Aquarium. It was a bit boring in there, because we only see fishes. And some of the places in there is a bit smelly and makes me want to throw up. Then after we finish walking around, we take a rest for a
Joining daily classes at the host school are one of the activities in the homestay program.

0

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

WAWASAN IPTEK

DISK OPERATING SYSTEM & WINDOWS

DISK

Operating System (DOS) atau lazim dengan sebutan MSDOS merupakan piranti lunak (software) buatan Microsoft yang digunakan antara 1980 1990. DOS berfungsi sebagai program sistem operasi (operating system) komputer yang menjembatani software lain seperti Wordstar, Lotus, dan dbase. DOS dikembangkan dengan modus teks sehingga

perintahnya menggunakan kata khusus seperti dir untuk melihat isi suatu folder atau directory. DOS berkembang sampai beberapa versi. Media penyimpanan saat DOS masih digunakan adalah floppy disk 5 dengan kapasitas 600 KB 1.2 MB, dan floppy 3 dengan kapasitas 1.4 MB. Seiring dengan perkembangan teknologi, Microsoft Windows atau Windows menggantikan fungsi DOS sebagai operating system dengan modus grafis. Windows berkembang terus mulai dari Windows 3.0, Windows 3.1, Windows 98, Windows 2000, Windows Millenium, Windows XP, Windows Vista, dan saat ini sudah dikenalkan Windows 7. Windows menyediakan fungsi DOS sebagai salah satu Accessories. Ketik CMD di kotak run pada start di windows untuk menjalankan DOS dalam Windows. Pengoperasian Windows dibarengi dengan penggunaan mouse. (Lili Asmara)

w .d

itp

tk

sd .g o.

id

BULLETIN FASILITATOR EDISI 1-2009

1

w w w .d itp tk sd .g o. id

You might also like