You are on page 1of 7

MAKALAH BIOLOGI KEDOKTERAN

Metabolisme sel Kelompok 7 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hasan Nuruddin Sherly Oktaviana Zulfah Imtihani Endang Triani Candy Dewinta Andreas Galuh Kartika Kanastari 1106091424 1106091046 1106091273 1106091292 1106091374 1106091222

UNIVERSITAS INDONESIA VOKASI KEDOKTERAN JURUSAN FISIOTERAPI 2011

A. PENGERTIAN METABOLISME Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu: 1.Anabolisme/Asimilasi/Sintesis Yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. Contoh : fotosintesis (asimilasi C). Contoh anabolisme yaitu fotosintesis. 6CO2+6H2O>C6H12O6+6O2 2. Katabolisme (Dissimilasi) yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut. Contoh katabolisme adalah respirasi oksigen. Contoh reaksi: C6H12O6 + 6O2 > 6CO2 + 6H2O + 686 KKal.

B. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI METABOLISME ENZIM

Enzim (holoenzim) merupakan senyawa organic yang berfungsi sebagai bio katalisator. Enzim dapat mempercepat berlangsungnya suatu reaksi kimia tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi atau berubah. Hal demikian dapat dilakukan enzim dengan cara menurunkan energy aktivasi. Enzim tersusun atas dua komponen utama yaitu komponen protein dan komponen nonprotein. HORMON

Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular.

C. KATABOLISME 1. Glikolisis Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma). Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air. Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis 2. Dekarboksilasi Oksidatif Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A). Selama reaksi ini, satu molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat malalui reaksi glikolisis menghasilkan dua molekul NADH, Asetil Ko-A dan 2 CO2. 3. Siklus Krebs Siklus kreb disebut juga siklus asam sitrat yang menghasilkan 6NADH2, 2FADH2 dan 2ATP untuk satu molekul glukosa yang telah dikonversi menjadi 2 asam piruvat dan difosforilasi menjadi asetil-KoA. 4. Transfer Elektron Rantai transpor elektron dalam mitokondria merupakan tempat terjadinya fosforilasi oksidatif pada eukariota. NADH yang dihasilkan pada siklus asam sitrat dioksidasi sehingga terpecah menjadi NAD+ + H+. ion hidrogen keluar melalui sitokrom menuju ruang antar membran karna perbedaan pH dan akan kembali masuk ke ruang membran dalam untuk membentuk H2O bersama O2. Selain membentuk H2O, H+ juga masuk ke ruang membran dalam melalui ATP sintase

untuk membentuk ATP bersama ADP. Reaksi ini menghasilkan 30 ATP dan H2O. Sehingga ATP total yang dihasilkan dari semua reaksi yaitu sekitar 34 ATP. D. FERMENTASI !. Fermentasi Asam Laktat Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob menghasilkan 2ATP.
enzim

Reaksinya: C6H12O6 > 2 C2H5OCOOH + Energi Prosesnya :


enzim

1.Glukosa> asam piruvat (proses Glikolisis). 2.Dehidrogenasi asam piruvat akan terbentuk asam laktat. 2C2H3OCOOH+2NADH2 > 2C2H5OCOOH+2NAD Energi yang terbentuk pada reaksi ini : 8 ATP 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP. 2. Fermentasi Alkohol Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat dibah menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP. Ringkasan reaksi: C6H12O6 > 2C2H5OH+2CO2 +2NADH2+Energi

3. Fermentasi Asam Cuka

Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob. Reaksi: C6H12O6 > 2C2H5OH > 2CH3COOH+H2O+116kal E. ANABOLISME 1. REAKSI TERANG reaksi terang terjadi di tilakoid. Membran tilakoid menangkap energi cahaya untuk diubah menjadi energi kimia. Reaksi ini memerlukan H2O dan sinar matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen (fotosistem I dan II) yang lebih banyak menyerap pigmen warna ungu dan merah. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II (P.680). Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit elektron. kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air . Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan O2. Pada saat yang sama, cahaya juga mengionisasi fotosistem I (P.700), melepaskan elektron yang ditransfer untuk mereduksi NADP menjadi NADPH menghasilkan NADPH2 sedang fotosistem II (P 680) menghasilkan O2 dan ATP. Reaksi terang manhasilkan ATP dan NADPH2 yang digunakan untuk reaksi gelap. Selain itu juga menghasilkan oksigen. 2. REAKSI GELAP Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya yang terjadi di stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan CO2 yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap dihasilkan glukosa. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga fase. Yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil. 6 molekul ini pecah menjadi 3-

asam fosfogliserat (PGA). PGA ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 bifosfat).senyawa ini masuk ke dalam fase reduksi dimana senyawa ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL). Selanjutnya terjadi sintesa, 2 molekul PGAL melepaskan diri dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C(C6H12O6). 10 molekul PGAL yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi untuk membentuk kembali ribulosa difosfat (RuBP). Pada fase ini, 10 molekul PGAL berubah menjadi 6 molekul RuBP. F. FOTOSINTESIS C4 DAN CAM Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari proses asimilasi. Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi, juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi (proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2 sehingga fotorespirasi terhambat dan asimilasi akan bertambah besar. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP (posphoenol piruvat) kemudian ditransfer ke sel-sel "bundle sheath" (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil. Laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2 sehingga dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan. Contoh tanaman C3 antara lain : kedele, Contoh tanaman C4 antara lain : jagung, sorgum dan tebu. kacang tanah, kentang.

Pertanyaan: 1. Dimanakah glikolisis berlangsung

a. b. c. d.

stroma tilakoid sitosol mitokondria

2. Berikut yang bukan sifat enzim adalah a. Mempercepat reaksi b. Terdiri dari materi protein dan nonprotein c. Ikut bereaksi dengan substrat d. Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu 3. Mengapa dalam proses fermentasi substrat hanya berhenti pada reaksi glikolisis a. Oksigen dalam tubuh tidak mencukupi b. Terdapat kesalahan dalam proses glikolisis c. Asam piruvat mengalami degenerasi d. Terdapat mikroorganisme dalam tubuh 4. Pada proses transfer electron, yang menjadi akseptor ion hydrogen adalah a. Oksigen b. NADH c. FADH d. CO2 5. Mengapa pada tanaman C3 lebih menguntungkan daripada tanaman C4 dalam hal mengikat O2 berlebih a. Pada tanaman C3 sel sel mesofil memiliki laju asimilasi yang lebih rendah b. Pada tanaman C4 sel sel tidak mampu membuka ruang untuk CO2 karena bersaing dengan O2 c. Pada tanaman C3 laju asimilasi lebih besar daripada tanaman C4 pada sel sel mesofilnya d. Pada tanaman C4 memiliki daya serap CO2 yang lebih tinggi

You might also like