You are on page 1of 27

Sejarah Bilangan

Bagaimana seandainya kita tidak mengenal bilangan?


Apa saja kemudahan yang kita dapatkan dengan dikenalnya bilangan? Tujuan Pembelajaran : Dengan mempelajari sejarah bilangan dapat menghormati para penemu dan pengembang bilangan, mencintai bilangan, serta termotivasi untuk belajar bilangan.

Sistem Numerasi - Batu Mesir memberikan laporan tahun 1450 sebelum masehi telah menunjukkan adanya bilangan dalam kehidupan manusia - Sebelum manusia mengenal bilangan untuk menyatakan banyaknya suatu kumpulan objek tertentu adalah dengan istilah banyak, sedikit, lebih banyak atau lebih sedikit

Banyak Sedikit Ketika menemukan sifat yang sama

Maka disepakati sebutan untuk menyatakan sifat yang sama terhadap banyak objek tsb. Yaitu misalnya satu, yang selanjutnya dinyatakan sebagai suatu numerasi (bilangan) .

satu , 1 , I dan sebagainya adalah

lambang bilangan atau simbol melambangkan suatu bilangan yang selanjutnya disebut dengan angka Setelah 1, disepakati adanya 2, 3, . . . .

Pada saat menemukan suatu kumpulan tidak ada anggotanya maka disepakati adanya numerasi Nol dilambangkan dengan 0
Diberbagai wilayah terdapat beberapa sistem numerasi yang disepakati oleh masing-masing penduduknya.

Sistem Numerasi Kuno


Sistem Numerasi Waktu Berkembang

Mesir Kuno Maya Yunani Kuno Babilonia Jepang-Cina Romawi Hindu Arab *

3000 Sebelum Masehi 300 Sebelum Masehi 600 Sebelum Masehi 300 Sebelum Masehi 200 Sebelum Masehi 500 Sebelum Masehi 300 SM - 750 Masehi

Sistem numerasi yang pertama-tama digunakan sistem penjumlahan, sistem perkalian dan sistem nilai tempat Sistem Turus

Simbol bilangan pertama menunjukkan pengaruh coretan perhitungan :

ll

lll

llll

lllll

llllll

lllllll llllllll lllllllll

1 2 3 4 5 6 7 8 9 ///// = 5 adalah dari / + / + / + / + / (Penjumlahan) ///// bisa ditulis ////

Numerasi Mesir Kuno

Sistem numerasi Mesir kuno menggunakan simbolsimbol yang disebut sebagai hieroglyphic

Sistem numerasi Mesir adalah contoh sistem numerasi additive sebab tiap angka-angka diulangi sebanyak mungkin jika diperlukan. = 2342

Numerasi Babilonia

Orang Babilonia menggunakan simbol-simbol dasarnya untuk 1-59 dan konsep nilai tempat. Digunakan menyatakan 1 satu Digunakan menyakatan 10 sepuluh Untuk menyatakan 60 dan 1 digunakan symbol yang sama yaitu , untuk 60 ditulis dengan jarak yang jauh dari 1
berarti 1.60 + 12 = 72 berarti 2.60 + 21 = 120 + 21 = 141

Nilai tempat Babilonia adalah 1, 60, 602, 603, dan seterusnya.

Numerasi Maya

Menulis numeral secara vertikal dengan satu numeral di atas lainnya, dengan pangkat basis yang meningkat dari bawah ke atas

Menggunakan basis 20, tapi bilangan kelompok kedua adalah (18).(20), ketiga (18). (20), dan sterusnya Simbol yang digunakan untuk 0 , o untuk 1 , dan __ untuk 5

oo

2 ( 20 )

= 40

= 0 40

oo oo o

2 (18) (20) 2 (20) 6

= 720 = 40 = 6 766

6 (18) (20)

= 2160

ooo

0 (20)
13

=
=

40
13 2213

Numerasi Romawi

Tujuh simbol yang digunakan adalah: I V X L C D M 1 5 10 50 100 500 1000


2342 = MMCCCXXXXII 1996 = MCMXCVI

Numerasi Hindu-Arab

Kebanyakan dunia sekarang ini menggunakan sistem numerasi Hindu-Arab.


Sistem

numerasi basis-sepuluh di mana nilai tempat ditentukan oleh posisi digit 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9 Masing-masing digit dalam sebuah bilangan memiliki suatu nama yang menunjukkan posisinya. Nama-nama dan nilai-nilai digit dalam 75.033 Puluhan ribu Ribuan Ratusan Puluhan Satuan 7 5 0 3 3 7x10.000 + 5x1.000 + 0x100 + 3x10 + 3x1 75.033 = 70.000 + 5.000 + 0 + 30 + 3 = 7.10.000 + 5.1000 + 0.100 + 3. 10 + 3. 1 = 7(10)4 + 5(10)3 + 0(10)2 + 3 (10)1+ 3(10)0

E. Bilangan Cacah

Jika Anda mengajukan pertanyaan seperti Berapa banyak siswa di kelas ini? Siswa Anda mungkin menjawabnya dalam bilangan cacah misalnya 25 Bilangan cacah merupakan hasil suatu perhitungan (mencacah) terhadap suatu objek atau anggota suatu himpunan, sehingga ditemukan bilangan cacah itu mulai dari 0 Nol untuk menyatakan hasil perhitungan banyak anggota himpunan kosong, 1, 2, 3, . . . . Anggota himpunan bilangan cacah = {0,1,2,}

Model untuk Numerasi Model Ikatan Batang ( Jerami )

Bagian-Bagian Basis-Sepuluh

Penambahan dan Pengurangan


Pada kelas-kelas awal siswa mempelajari penjumlahan dengan menggunakan benda-benda kongkrit Penambahan Bilangan Cacah Jika himpunan R memiliki elemen r dan himpunan S memiliki elemen s, R dan S adalah terpisah, r ditambah s, yang ditulis r + s, adalah gabungan elemen dalam R dan S. Bilangan r dan s disebut sebagai addends

Algoritma Penambahan
metode penulisan jumlah parsial 345 278 + 13 11 5 623
345 = 3 ratusan 278 = 2 ratusan 5 ratusan 6 ratusan = 623 + 4 puluhan + 5 + 7 puluhan + 8 + 11 puluhan + 13 + 2 puluhan + 3 satuan satuan + satuan satuan

Mengajarkan kepada Anak untuk Memeriksa Hasil Penjumlahan

melakukan penjumlahan kolom secara naik/adding up membuang sembilan (cast out nines, atau yang kadang disebut excess of nines).

Sifat bilangan cacah dalam penjumlahan

Sifat tertutup terhadap Penjumlahan Bilangan cacah ditambah bilangan cacah menghasilkan bilangan cacah Contoh : 7.066.188 + 0 = 7.066.188 , setelah itu guru bisa membantu siswa untuk menyimpulkan bahwa untuk semua n, n + 0 = n (identitas) Contoh : 387 + 612 = 612 + 387 bahwa untuk semua angka n dan m, maka n+m = m+n (komutatif) pada gambar 5.40 Contoh : 34+5 = (30+4)+5=30+(4+5)=30+9=39 Sifat asosiatif bisa diajarkan juga dengan membuat beberapa pasangan kegiatan yang akan membawa pada kesimpulan berupa generalisasi untuk semua angka n, m dan t bahwa (n + m) + t = n + (m + t)

Pertidaksamaan Bilangan-Bilangan cacah


Untuk sebarang dua bilangan cacah m dan n, m kurang dari n (ditulis m < n) jika dan hanya jika terdapat bilangan cacah bukan nol k sehingga m + k = n

Pengurangan Bilangan-Bilangan cacah


Untuk sebarang bilangan cacah r dan s, dengan r > s, r dikurangi s, yang ditulis r s, adalah bilangan cacah c sehingga r = s + c Bilangan c disebut sebagai bilangan yang terabaikan.

Konsep pengurangan bilangan cacah

5 12 7 = 5

Konsep perbandingan

12 7 = 5

Ada 2 pola pengurangan yang berkaitan dengan bilangan 0, yaitu: n n = 0 dan n 0 = n Pengurangan dengan regrouping contoh: 43 29 = 14 Menggunakan ketrampilan untuk pengurangan # generalisasi bilangan ganjil dan genap # pola sembilan # pola penggantian (m + a) (n + a) = m n Memeriksa hasil pengurangan # menggunakan penjumlahan # teknik membuang sembilan Kesalahan dalam pengurangan # kesalahan fakta dasar pengurangan # pengurangan digit lebih kecil dari digit lebih besar # Tidak mengurangi digit yang ditukar

Mencongak
Mencongak adalah penting sebab terbukti sebagai metode tercepat dan terbaik untuk memperoleh sebuah jawaban Bilangan yang Sesuai mencari pasangan-pasangan bilangan yang jumlah atau selisihnya mudah untuk dihitung Contoh: 17 12 + 43 = 17 + 43 12 = 60 -12 Penggantian sebuah bilangan dipisahkan ke dalam jumlah yang baik atau selisih bilangan Contoh: 127 + 38 ada 3 kemungkinan 127 + (3 + 35) = (127 + 3) + 5 = 130 + 35 = 165 127 + (30 + 8) = (127 + 30) + 8 = 157 + 8 = 165 (125 + 2) + 38 = 125 + (2 + 38) = 125 + 40 = 165

Perbedaan-Perbedaan yang Sama perbedaan antara dua bilangan tidak berubah ketika kedua bilangan itu ditambah atau dikurangi oleh bilangan yang sama Contoh: 11 - 7 = ( 11 + 3 ) ( 7 + 3 ) = 14 - 10 = 4
Metode Penambahan Menambah dari bilangan yang lebih kecil ke bilangan yang lebih besar Contoh: 135 86 = Dari 86 sampai 100 adalah 14, dan dari 100 sampai 135 adalah 35 Jadi, selisihnya adalah 14 + 35 = 49

Estimasi Jumlah dan Selisih

Dalam pemakaian sehari-hari, kita perlu membuat kalkulasi cepat yang tidak harus sempurna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Pembulatan Contoh: 624 289 132 600 300 100 = 200 Penggunaan bilangan yang sesuai Contoh: 342 + 250 350 + 250 = 600 Estimasi awal Contoh: 422 + 684 + 228 400 + 600 + 200 = 1200

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN BAPAK DAN IBU


MOHON SARAN DAN MASUKAN

You might also like